Upload
deap27
View
255
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mata
Citation preview
SEORANG LAKI-LAKI 47 TAHUN DENGAN
ULKUS KORNEA PERFORASI ET CAUSA SUSPEK FUNGAL
Penguji kasus : dr. Kentar Arimadyo S, Msi.Med., Sp.MPembimbing : dr. Deratresna UtamiDibacakan tanggal : 4 Desember 2013
Disusun oleh :Dea Prita
22010111200156
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. SUmur : 47 tahunAgama : IslamAlamat : Lambangan Kulon, Rembang.Pekerjaan : Penebang pohon tebu.No. CM : C444221Tanggal Masuk RS: 23 November 2013
AnamnesisAutoanamnesis dan alloanamnesis pada 23 November 2013
6 minggu
• mata kanan terkena daun tebu• mata merah (+), nyeri (+), nyrocos (+), gatal (+)• Pasien datang ke puskesmas dan diberi obat.
5 minggu
• bintik putih di mata kanan• psien kembali datang ke puskesmas kemudian
dirujuk ke dokter spesialis mata • diberi obat Gentamicin tetes mata, Cendomicin dan
Ceprofloxacin.• Mata merah (+), pandangan kabur (+), nyrocos (+),
nyeri (-).
•Pasien kontrol ke Poli Mata RSDK kemudian mondok selama 9 hari, terjadi kebocoran pada mata kanan, tetapi pasien menolak tindakan. Terapi di RSDK : Ceftazidine 5 mg/ml, SA 1 %, Ciprofloxacin tab 500 mg/12 jam, Glaucon tab 250 mg x 2, dan KCl 250 mg x 1.
•Pasien pulang dan kontrol rutin di Poli Mata RSDK dan tidak ada perbaikan kemudian pasien setuju untuk dilakukan tindakan penambalan pada mata kanan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riw. pandangan mata kabur sebelumnya (-)Riw. menggunakan kacamata sebelumnya (-)Riw. penggunaan lensa kontak (-)Riw. penyakit mata merah sebelumnya (-)Riw. Hipertensi (-)Riw. DM (-)
Riwayat penyakit KeluargaRiwayat Sosial
Ekonomi
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini
•Pasien :penebang pohon tebu.•Istri :i ibu rumah tangga.•Menanggung 2 anak belum mandiri.•Biaya pengobatan Jamkesmas.•Kesan : Sosisal ekonomi kurang
PEMERIKSAAN FISIK
Status PraesenKeadaan umum : BaikKesadaran : Komposmentis GCS=15Tanda vital : TD : 120/80 mmHg
nadi : 82 x/menit RR : 18 x/menit Suhu : 36,50C
:Kepala : mesosefalThoraks : cor : tidak ada kelainan
paru : tidak ada kelainanAbdomen : tidak ada kelainanEkstremitas : tidak ada kelainan
Status Oftalmologi
Oculus Dexter Oculus Sinister
1/60 VISUS 6/6
Tidak dilakukan KOREKSI Tidak Dilakukan
Tidak dilakukan SENSUS COLORIS Tidak dilakukan
Gerak bola mata ke
segala arah baik
PARASE/PARALYSE Gerak bola mata ke segala arah
baik
Tidak ada kelainan SUPERCILIA Tidak ada kelainan
Edema (+), spasme (-) PALPEBRA SUPERIOR Edema (-), spasme (-)
Edema (-), spasme (-) PALPEBRA INFERIOR Edema (-), spasme (-)
Hiperemis (-), sekret
Mixe(-), edema (-)
CONJUNGTIVA
PALPEBRALIS
Hiperemis (-), sekret (-), edema
(-)
hiperemis (-), sekret (-),
edema(-)
CONJUNGTIVA
FORNICES
Hiperemis (-), sekret (-), edema
(-)
Mixed injeksi (+), sekret
(-), khemosis (-)
CONJUNGTIVA BULBI Injeksi (-), sekret (-) , khemosis
(-)
Tidak ada kelainan SCLERA Tidak ada kelainan
Edema (+), defek epitel (+) ukuran 3x1
mm, letak marginal superior, berbatas
tegas, kedalaman stromal, Infiltrat (+)
ukuran 5x7 mm, letak marginal
superior, kedalaman stromal. Jaringan
nekrotik (+). (+). Lesi satelit (-),
feathery margin (-). Pyramid shape (-).
Descemetocele (+).
Test Siedel (+).
Test Fluorescein (+).
KORNEA Jernih.
Kesan cukup, hipopion (-), Tyndall
Effect (-)
CAMERA OCULI ANTERIOR Kedalaman cukup, hipopion (-),
Tyndall Effect (-)
Kripte (+), sinekia (-) IRIS Kripte (+), sinekia (-)
Sulit dinilai PUPIL Bulat, sentral, reguler Ø 3 mm,
refleks cahaya (+)
Sulit dinilai LENSA Jernih
Sulit dinilai FUNDUS REFLEKS (+) cemerlang
T (digital) normal TENSIO OCULI T (digital) normal
Tidak dilakukan SISTEM CANALIS LACRIMALIS Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan OD Scraping kornea tanggal 10 November 2013
Bakteri Pewarnaan gram :- Tidak ditemukan adanya kuman-Lekosit hasil : 10-20/LP
Jamur Pewarnaan jamur :- Yeast cell (-)/NEG
Pemeriksaan USG B scan (10 November 2013)- Lensa : echospike (+)- Corpus vitreum : turbidity (-)- Retina : ablasio (-)
RESUME
Seorang laki-laki 47 tahun datang ke poli mata RSUP Dr. Kariadi dengan keluhan muncul bintik putih pada kornea OD sejak 5 minggu sebelum masuk rumah sakit, mata hiperemis, visus kabur, dan lakrimasi (+). Riwayat trauma pada mata kanan (+) terkena daun tebu 6 minggu sebelum masuk rumah sakit. .Status praesens dalam batas normal.
Oculus Dexter Oculus Sinister
1/60 VISUS 6/6
Edema (+), spasme (-) PALPEBRA SUPERIOR Edema (-), spasme (-)
Mixed injeksi (+), sekret (-), khemosis
(-)
CONJUNGTIVA BULBI Injeksi (-), sekret (-) ,
khemosis (-)
Edema (+), defek epitel (+) ukuran
3x1 mm, letak marginal superior,
berbatas tegas, kedalaman stromal,
Infiltrat (+) ukuran 5x7 mm, letak
marginal superior, kedalaman stromal.
Jaringan nekrotik (+). (+). Lesi satelit
(-), feathery margin (-). Pyramid shape
(-). Descemetocele (+).
Test Siedel (+).
Test Fluorescein (+).
KORNEA Jernih
Kesan cukup, hipopion (-), Tyndall
Effect (-).
CAMERA OCULI ANTERIOR Kedalaman cukup, hipopion
(-), Tyndall Effect (-)
DIAGNOSIS BANDING
OD Ulkus kornea perforasi et causa suspek bakterialOD Ulkus kornea perforasi et causa suspek fungal
DIAGNOSIS KERJA
OD Ulkus kornea perforasi et causa suspek bakterial
TERAPI
• Rencana OD Amnion Graft / GA• Ceftazidime tetes mata 1 gtt/jam OD• SA 1% ED 3x 1 gtt OD
Prognosis
OD OS
Quo ad visam Ad malam Ad bonam
Quo ad sanam Ad malam Ad bonam
Quo ad vitam Dubia
Quo ad
cosmeticam
Ad malam
Saran
Laboratorium darah rutin, studi koagulasi, gula darah sewaktu, elektrolit, ureum-creatinin, albumin.
Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa pasien menderita tukak pada korneanya, kemungkinan karena trauma akibat terkena daun tebu pada mata kanan pasien. Karena terdapat tukak pada kornea kuman dan jamur dapat masuk pada mata pasien sehingga menyebabkan infeksi dengan gejala-gejala seperti yang dikeluhkan pasien.
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien agar pasien menghindari hal-hal yang mengakibatkan perforasi bola mata (untuk mata yang masih sehat) misalnya trauma pada mata.
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa penglihatan pasien sesudah perawatan mungkin tidak akan kembali semula seperti dulu. Pada pasien ini rencana akan dilakukan penutupan luka. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya agar pasien dapat menjaga kebersihan dengan baik.
• Menjelaskan kepada pasien agar pasien dapat mengikuti dan mematuhi terapi yang diberikan sesuai petunjuk dokter.