Upload
ngodieu
View
325
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
UNDANG-UNDANG NO. 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DAN
TANTANGAN SEKALIGUS PELUANG BAGI DUNIA INDUSTRI
MATERI KULIAH UMUM Kamis, 22 Maret 2018
Universitas Jember2018
oleh:IKHSAN ABDULLAH
Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch
PERAN DAN FUNGSIINDONESIA HALAL WATCH
BAGI DUNIA USAHA
PENDIRIAN DAN FUNGSI
LEMBAGA ADVOKASI HALAL (INDONESIA HALAL WATCH) didirikan diJakarta pada tanggal 23 Januari 2013 berdasarkan Akta Notaris Zainudin,SH., No. 48 dan telah di sahkan Kementerian Hukum dan Ham dengan No.AHU-0014590.AH.01.07.TAHUN 2015
Hadir sebagai partisipasi masyarakat dalam rangka mengawal implementasiUndang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UUJPH).
Sebagai jembatan penghubung masyarakat, konsumen, pelaku usaha danpemerintah dalam implementasi dan law enforcement Undang-undangJaminan Produk Halal No. 33 Tahun 2014
Kehadiran Indonesia Halal Watch diperlukan bagi masyarakat Konsumendan Produsen menyongsong tahun 2019, dimana semua Pelaku Usaha wajibmelakukan Sertifikasi Halal.
CONTACT
• Wisma Bumiputera 7th Floor, • Jl. Jend. Sudirman Kav. 75, Jakarta Selatan 12910Kantor:
• halalwatch.or.idWebsite:
• @HalalWatchIDTwitter:
• Facebook.com/HalalwatchIDFacebook:
TUJUAN FUNGSI DAN PERAN
1. Memastikan ketersediaan produkhalal di masyarakat
2. Adanya jaminan kepastianterhadap produk halal yang beredar
3. Mendorong pertumbuhan industrihalal
4. Membangun kesadaran(awareness) masyarakat terhadappentingnya produk halal
5. Membentuk kesadaran bagi duniausaha dan pelaku usaha untukmelakukan sertifikasi atas produk-produknya karena itu menjadikebutuhan masyarakat dan pelakuusaha.
1. Mediasi pelaku usaha dankonsumen
2. Edukasi3. Memberikan pemahaman mengenai
pengertian produk halal4. Melakukan sosialisasi Undang-
Undang No. 33 Tahun 2014 tentangJaminan Produk Halal
5. Membantu Sertifikasi produk halal6. Mengawasi (monitoring) produk
halal yang beredar
PARTISIPASI INDONESIA HALAL WATCH UNTUK KEHALALAN
PRODUK YANG BEREDAR
ADVOKASI
Apabila ditemukan produk yang diragukan ke Halalannya, Halal Watch menemuiPelaku Usaha meminta klarifikasi langsung, atau dengan melakukan Uji Sampleproduk dengan teknologi Procine Detection Kit dan/atau DNA ke LPPOM MUIatau mitra Universitas.
Identifikasi persoalan:a. Memakai logo Halal , padahal belum disertifikasi (self-declared)b. Logo Setifikat Halal yang expiredc. Menggunakan bahan halal tetapi tidak melakukan sertifikasid. Personal Guarantee
Memastikan Pelaku Usaha untuk sementara mencabut terlebih dahulu labelHalal dari produknya.
Pelaku Usaha diberikan penjelasan, untuk melakukan Sertifikasi sendiri ataudidampingi Halal Watch bila diperlukan.
Halal Watch berkewajiban mengingatkan, menegur, sampai melakukan upayahukum kepada Pelaku Usaha yang tidak kooperatif .
PENGAWASAN (MONITORING) PRODUK
Perisa Essence Frambozen dikenal dengan cap/merek “Kapal Layar” yang diproduksi olehCV. Purnomo tertulis secara jelas pada label mengandung alkohol ± 63,45%Kandungan alcohol sebesar ± 63,45% tentu tidak halal untuk dikonsumsi oleh umat islamkarena dapat membahayakan kesehatan manusia dan merugikan konsumen.
PRODUK MAKANAN YANG TIDAK DIJAMIN KE HALALAN PRODUKNYA
PENGAWASAN (MONITORING) PRODUK
Indonesia Halal Watch telah mengundang pihak CV. Purnomo untuk memberikanpenjelasan mengenai kadar alkohol yang tertera dalam produk perasa essence frambozen,
dan memberikan rekomendasi untuk menurunkan kadar alkohol pada produk essence tersebut sampai dengan batas toleransi yang diatur oleh undang-undang.
Produk makanan olahan merek OatChoco yang diproduksi PT. Thong SingYuen mencantumkan label halal yangbukan logo Halal MUI.
Pencantuman label Halal pada suatuproduk yang bukan merupakan logoHalal MUI, dapat menjadi ranah hukumkarena merupakan pelanggaran pidana,dikarenakan bertentangan dengan PPLabel dan Iklan Pangan No. 69 Tahun1999, selain dapat menyesatkanmasyarakat khususnya konsumenmuslim.
PRODUK MAKANAN YANG MENCANTUMKANSERTIFIKAT HALAL PADA KEMASAN
YANG TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN
Halal Watch telah mengundang pihak perusahaan untuk memberikanklarifikasi dan himbauan untuk melakukan sertifikasi halal ke LPPOM
MUI.
PRODUK MAKANAN YANG MENCANTUMKANSERTIFIKAT HALAL PADA KEMASAN
YANG TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN
PENYAJIAN PRODUK MAKANAN HALAL DAN NON HALAL DALAM MENU TERPISAH
Rumah Makan Legoh yang berlokasi di Bandung,menyajikan produk makanan non halal dalammenu yang dipisah dari produk makanan halal (diolah dalam dapur yang sama).
Halal watch memberikan advokasi dan himbauankepada rumah makan Legoh:1. Membuat daftar menu baru secara jelas yang
mencantumkan sajian masakan dari bahandasar babi.
2. Membuat standing banner di pintu masukbahwa rumah makan tersebut menyajikanmakanan non halal.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikaninformasi awal yang jelas dan benar kepadamasyarakat.
IHW mendengarkan penjelasan dari RM Legoh danpemilik RM menyanggupi rekomendasi yang diberikan.
Daftar menu hanya mencantumkan menu-menu halal, sedangkan menu yang non halaldisajikan secara terpisah dengan sembunyi-sembunyi dalam secarik kertas.
DAFTAR MENU SEBELUM DI EDUKASI
PERUBAHAN PENYAJIAN PRODUK MAKANAN HALAL DAN
NON HALAL PADA RUMAH MAKAN LEGOH
Setelah diberikan edukasi,dilakukan perubahan terhadapcara penyajian produkmakanan dengan daftar menubaru yang berisi daftar menuyang halal dan yang non halal.
Dan pemasangan standingbanner didepan pintu masukrestoran.
Hal tersebut dimaksudkanuntuk memberikan informasiawal yang jelas dan benarkepada masyarakat mengenaimenu yang disajikan.
ZOYA MENGKLAIM KERUDUNG BERSERTIFIKAT HALAL PERTAMA DI INDONESIA
Barang gunaan dengan merek“ZOYA” yang di produksi olehPT. Shafco Multi Tradingmenyatakan Produk KerudungZoya telah bersertifikat Halal dariMUI.
Hasil Temuan Indonesia HalalWatch dan berdasarkanketerangan Direktur LPPOM MUI,Dr. Lukmanul Hakim, M.Si padatanggal 5 Februari 2016 ,ternyata merek ZOYA tersebutbelum terdaftar dalam produkyang telah disertifikasi Halal olehMUI
Halal Watch memberikanhimbauan dan advokasi kepadaPT. Shafco Multi Trading agarsegera melakukan sertifikasiatas barang gunaan tersebut.
HIMBAUAN INDONESIA HALAL WATCHTERHADAP KERUDUNG ZOYA
Indonesia Halal Watch menemukan fakta bahwa yang disertifikasi halal adalahbahan baku dari kerudung. Bukan produk turunannya.
Hasil akhir dari pertemuan tersebut PT. Shafco menyetujui untuk segeramelakukan Sertifikasi Halal atas barang gunaan tersebut.
Pimpinan dan Management PT. Shafco Multi Trading hadir memenuhi undangan IHW.
KEGIATAN
LEMBAGA ADVOKASI HALAL INDONESIA HALAL WATCH
H. Ikhsan Abdullah, SH., MH dengan Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc. (Menteri Pariwisata Indonesia)
17 Maret 2016Hotel Lombok Raya, Lombok
SEMINAR WISATA HALAL DUNIA
Pertemuan dengan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Biofarma, membahas mengenai “HARMONISASI UUJPH DALAM INDUSTRI FARMASI DAN OBAT-OBATAN”
DISKUSI DENGAN DIREKTUR PT. BIOFARMA
17 Maret 2016Hotel Lombok Raya, Lombok
Audiensi di BPOM dengan Deputi III Bagian Bahan dan Pangan Berbahaya, untuk selanjutnya dilakukan MoU terkait Monitoring Produk Halal
AUDIENSI DI BPOM
Pemberian Penghargaan Halal Awards 2016 di bidang advokasi oleh Dr. KH. Ma’ruf Amin kepada Direktur Eksekutif IHW H. Ikhsan Abdullah, SH., MH
Indonesia International Halal Expo (INDHEX) 2016
Selasa, 1 November 2016Redaksi Kompas Building, Jakarta Pusat
Pengurus IHW Board bersama dengan Managing Editor Kompas Mohammad Bakir, mendiskusikan tentang peningkatan pembangunan industri halal.
ROAD SHOW KOMPAS
H. Ikhsan Abdullah, SH, MH,sebagai pembicara dalam seminartentang berbisnis di Indonesia(doing business in Indonesia),Tastes of Europe, yang bertujuanuntuk promosi produk pertanianUni Eropa di seluruh dunia,dengan tema:
"Regulatory Environment inIndonesia for Halal Regulationand Labeling and Wider SPSRequirements: Step-by-Step toProduct Registration”.
(Lingkup regulasi di Indonesia untukPeraturan dan Label Halal danPersyaratan SPS yang lebih luas:Langkah-Langkah untuk RegistrasiProduk)
H. Ikhsan Abdullah, SH., MH menyampaikan materi tentang Regulasi Halal kepada delegasi bisnis Uni Eropa
Selasa, 8 November 2016,Inter-Kontinental Mid-Plaza Hotel Jakarta.
EUROPEAN COMMISSION
Memberikan penjelasan kepada delegasi Uni Eropa mengenai UU JPH
EUROPEAN COMMISSION
UNDANG-UNDANG NOMOR33 TAHUN 2014 TENTANG
JAMINAN PRODUK HALAL
Alqur’an surat Al Baqarah: 168
yaa ayyuhaa annaasu kuluu mimmaa fii al-ardhi halaalan thayyibanwalaa tattabi'uu khuthuwaati assyaythaani innahu lakum 'aduwwum
mubiinun
PERINTAH MENGENAI MENGONSUMSI MAKANAN HALAL
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkahsetan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh nyata bagimu
BARANG HALAL DAN HARAM
Khamr (Minuman Beralkohol)
Binatang Liar (Karnivora), Binatang dengan gigi dan kuku yang tajam, Amphibia (Binatang yang hidup di darat dan air)
(QS Al-Baqarah : 173)
(QS. Al-Maidah:90)
Bangkai, Darah, Babi, Hewan yang disembelih dengan tidak menyebutkan nama Allah
Semua binatang di laut adalah Halal dan tidak perlu disembelih.
HR. Bukhari - Muslim
PENGECUALIAN:
Halal from Farm to Fork
Halal Port
PRINSIP DASAR JAMINAN PRODUK HALAL
1. Memberikan jaminan dan perlindungan kepada umat Islamuntuk memperoleh dan mengkonsumsi produk-produk halal
2. Menjamin bahwa proses dan prosedur audit dan sertifikasi yangterkait dengan proses halal harus dilakukan secara sederhanadan mudah untuk memberikan kemudahan bagi produsen dandunia usaha
3. Memberikan jaminan bahwa biaya audit dan sertifikasi harusmurah dan proporsional.
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL(BPJPH) & LEMBAGA PEMERIKSA HALAL (LPH)Menginspeksi dan/atau menguji kehalalan suatu produk
MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)Sertifikasi auditor halal, fatwa kehalalan produk dan akreditasi LPH
LEMBAGA PEMERIKSA HALAL (LPH) Melakukan pemeriksaan produk yang di ajukan permohonan sertifikasi
halal. Didirikan oleh pemerintah dan/atau masyarakat keagamaan.
LPH oleh masyarakat harus diajukan oleh lembaga keagamaanIslam yang berbadan hukum
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL
POPULASI MUSLIM, PROSPEK BISNIS PANGAN HALAL DAN NILAI PASAR
HAL-HAL YANG DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NO 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL
Produk yang masuk, beredar,dan diperdagangkan di wilayah Indonesia
wajib bersertifikat Halal (pasal 4), kecuali Produk Haram (pasal 26).
Produk adalah barang dan/atau jasa yang terkait dengan makanan,
minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk
rekayasa genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau
dimanfaatkan oleh masyarakat (pasal 1)
Kewajiban bersertifikat halal dalam Pasal 4 mulai berlaku 5 (lima) tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan. Sebelum itu, jenis
produk yang bersertifikat halal diatur secara bertahap.
Ketentuan diatur dalam Peraturan Pemerintah (pasal 67).
w w w. h a l a l c o r n e r. i d
UNDANG –UNDANG JAMINANPRODUK HALAL NO. 33 TAHUN 2014
Dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang JaminanProduk Halal dalam pasal 17, yang dimaksud dengan bahandan proses produksi halal yaitu:
Bahan yang digunakan mencakup:◦ Bahan mentah◦ Bahan olahan◦ Bahan-bahan tambahan
Bahan-bahan tersebut di atas bersumber dari:◦ Hewan◦ Tanaman◦ Mikroba◦ Bahan olahan kimia, biologis / rekayasa genetik
BAHAN DAN PROSES PRODUKSI HALAL
Lokasi & peralatan antara yang halal dan non halalharus dipisahkan:◦ Penyembelihan◦ Proses◦ Penyimpanan◦ Pengemasan◦ Distribusi◦ Penjualan◦ Penyajian
Lokasi, tempat dan alat proses produksi wajib:◦ Dijaga kebersihannya dan higienitasnya◦ Bebas dari najis; dan◦ Bebas dari bahan tidak halal
BAHAN DAN PROSES PRODUKSI HALAL
MENGAPA PRODUK BEREDAR PERLU DISERTIFIKASI HALAL?
Penggunaan teknologi saat ini semakin penting dalamkonteks pengolahan makanan, sehingga dalam proses
pembuatan produk makanan, minuman, kosmetik, sertabarang gunaan memerlukan bantuan teknologi danpenggunaan bahan pembantu dan buatan lainnya.
Misalnya:
dalam memproduksi airmineral.
dalam memproduksimargarin
memproduksimakanan
dalam memproduksikosmetik
dalam memproduksiobat-obatan
dalam memproduksibarang gunaan
PRODUCT PARADIGM:
Good
Safe
HALAL
CONSUMER Satisfaction/Requirement
HALAL AS CONSUMER RIGHT
Menggunakan bahan-bahan tambahan yang tidakmempertimbangkan kehalalannya.
APAKAH BAHAN-BAHAN TERSEBUT HALAL?Perilaku ini bukan tidak mungkin dilakukan juga oleh pelaku usaha / produsen usaha besar.
SIKAP DAN PERILAKU PRODUSEN YANG KURANG MENJUNJUNG TINGGI KEJUJURAN
Apa penggunaan emulsifier dan purifier bersumber dari carbon hewaniatau nabati?
Apabila bersumber dari hewani, maka hewan apa yang digunakan?
Bagaimana pedagang jajanan pasar menggunakan bahan-bahan yang tidak dibenarkan untuk produksi.
SIKAP DAN PERILAKU PRODUSEN YANG KURANG MENJUNJUNG TINGGI KEJUJURAN
Penggunaan perwarna yang bukan untuk makanan, tapimenggunakan pewarna tekstil
Menurut BPOM, informasi data pre-market dengan hasil pengawasan post-market kedua suplemen itu tidak sesuai.
Hasil pengujian pada pengawasan post-market positif DNA babi, sementara data yang diserahkan dan lulus evaluasi Badan POM RI pada saat pendaftaran produk (pre-market), menggunakan bahan baku bersumber sapi.
PELANGGARAN PELAKU USAHA DALAM MEMBERIKAN INFORMASI YANG BENAR, JELAS DAN JUJUR
BPOM menemukan inkonsistensi dalam dua produk suplemen makanan, yaitu Viostin DS dan Enzyplex.
Produk yang mengandung bahan berasal dari babi maupun bersinggungan denganbahan bersumber babi dalam proses pembuatannyawajib mencantumkan informasi tersebut pada label.
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/05/12250761/suplemen-mengandung-dna-babi-lolos-beredar-ini-penjelasan-bpom
Sumber: http://www.pom.go.id/
PENJELASAN BPOM RI TENTANG HASIL PENGUJIAN SAMPEL
SUPLEMEN MAKANAN
Toko roti BREADTALK menjadi sorotan karena beredar video yang memperlihatkan dua ekor tikus tengah berkeliaran di rak besi gerai BreadTalk.
Kehigienisan toko roti yang cukup tenar dan menghiasi beberapa mall di Indonesia ini dipertanyakan.
PELANGGARAN PELAKU USAHA DALAM MENJAGA HIGIENITAS
LOKASI, TEMPAT, DAN PERALATAN
PELANGGARAN PELAKU USAHA DALAM MENJAGA HIGIENITAS
LOKASI, TEMPAT, DAN PERALATAN
Berdasarkan Pasal 21 UU JPH bahwa lokasi,tempat, dan alat Proses Produk Halal wajib dijagakebersihan dan higienitasnya, bebas dari najisdan bebas dari bahan tidak halal.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen juga mengatur terkaitsalah satu kewajiban pelaku usaha di dalam Pasal7, yang mana Produsen wajib menjamin mutubarang dan/atau jasa yang diproduksi dan/ataudiperdagangkan berdasarkan ketentuan standarmutu barang dan/atau jasa yang berlaku.
Ketentuan ini memiliki kekuatan yang mengikatbagi produsen dalam memproduksi barangdan/jasa dan memberikan kepastian bagikonsumen, bahwa produk yang beredar telahmemenuhi kualitas yang baik dan halal.
PELANGGARAN PELAKU USAHA DALAM MENJAGA HIGIENITAS
LOKASI, TEMPAT, DAN PERALATAN
Warung “Bakso Babi 100% Haram”(ditulis pada plang besar dengan tulisan warna hitam, dan warna dasar kuning dan
putih) terletak di pinggir jalan A.Yani, Koripan Kelod. Kediri Tabanan Jln. H.R. Koroh, Tabanan, Bali
KEWAJIBAN PELAKU USAHA DALAM MEMBERIKAN INFORMASI
YANG BENAR, JELAS DAN JUJUR
SERTIFIKAT HALAL MUI
PENCAPAIAN SERTIFIKAT HALAL MUI PERTAHUN
Data per 13 Oktober 2017
STATISTIK PRODUK BERSERTIFIKAT HALAL MUI
JUMLAH SERTIFIKAT HALAL MUI PER NEGARA TAHUN 2016
No. Negara Perusahaan Sertifikat Produk
1. Indonesia 1250 1540 43591
2. China 231 272 3843
3. India 37 42 1539
4. Malaysia 25 28 684
5. Thailand 25 29 275
6. Republic of Korea 23 29 325
7. Singapore 16 23 3305
8. Vietnam 13 16 510
9. Japan 10 13 187
10. Switzerland 7 8 1804
10 BESAR PRODUK BERSERTIFIKASI HALAL MUI
LPPOM MUI mengakui sertifikat halal yang dikeluarkan olehlembaga sertifikasi halal, yang disetujui hanya untukproduk yang diproduksi di dalam negeri dimana lembagasertifikasi halal berada, kecuali untuk produk yangdiproduksi di Eropa dapat digunakan sertifikat halal olehyang disetujui Lembaga sertifikasi halal terletak di Eropa.
Ada 42 Lembaga Sertifikasi Halal yang disetujui oleh LPPOMMUI dari 25 negara (Amerika, Eropa, Australia, NewZealand, Asia), berisi 32 badan yang disetujui untuk (sapi)kategori pemotongan, 38 badan disetujui untuk kategoribahan baku, 17 badan disetujui untuk kategori rasa.
ENDORSEMENT
Contoh produk makanan yang telah mendapatkan ENDORSEMENT dari MUI
Setelah mendapatkan Sertifikat Halal, Label Halal wajib dipasang dengan syarat:
Mudah dilihat dan dibaca Tidak mudah dihapus Tidak mudah diambil Tidak mudah dirusak
Apabila tidak sesuai, akan dikenakan sanksiadministratif dan pencabutan Sertifikat Halal
Pelaku Usaha yang tidak menjaga kehalalan Produk yang telahmemperoleh Sertifikat Halal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 hurufb dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidanadenda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
Setiap orang yang terlibat dalam penyelenggaraan proses JPH yang tidakmenjaga kerahasiaan formula yang tercantum dalam informasi yang diserahkan Pelaku Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 dipidanadengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
(Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 BAGIAN IX KETENTUAN PIDANA Pasal 56 dan Pasal 57)
KETENTUAN PIDANA
1. Berdasarkan Pasal 6 UU JPH, sertifikasi halal dilakukan oleh sebuahLembaga yakni BPJPH yang telah launching pada tanggal 17Oktober 2017.
2. Saat ini BPJPH belum dapat melakukan tugas dan kewenangannyasebagaimana yang diharapkan undang-undang.
Sertifikasi halal tetap dilakukan oleh MUI sesuai denganPasal 60 yaitu bahwa, “MUI tetap menjalankan tugasnya di
bidang Sertifikasi Halal sampai dengan BPJPH dibentuk.”
KETENTUAN PERALIHAN
TANTANGAN DALAM MENDONGKRAK INDUSTRI
HALAL DI INDONESIA
KURANGNYA KESADARAN (AWARENESS) MASYARAKAT TERHADAP PRODUK HALAL
Kebiasaan masyarakat kita yang kurang peduliterhadap produk halal, tetapi masih berkisar kepadapemenuhan kebutuhan.
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslimterbesar di dunia, beranggapan semua produk dipasar adalah produk yang halal.
MASUKNYA INDUSTRI PASAR GLOBAL
Aparatur yang tidak serius untuk menegakkan hukumkepabeanan, sehingga mengakibatkan industri halal di Indonesia
tidak berkembang.
Kembali ke Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentangJaminan Produk Halal
PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH Sumber: Global Islamic Economy Report 2016/17
Perkembangan industri halal di Indonesia tidak signifikansebagaimana yang diharapkan, dibanding dengan negara-negaradi Asia Pasifik lainnya.
Mengapa tidak tumbuh signifikan?
PERKEMBANGAN INDUSTRI HALALDI INDONESIA TIDAK SIGNIFIKAN
Hal ini tali-temali pada sikap pelaku usaha yang cenderungmasih tidak aware terhadap pentingnya produk halal dankurangnya orientasi bela usaha kita untuk merebut pasar
industri halal dunia
Hal ini sejalan juga dengan kurangnya perhatianpemerintah dalam memberikan fasilitas bagaimana industrihalal tumbuh dan berkembang.
Terbukti dengan UU JPH yang telah di undangkan padatahun 2014 sampai saat ini belum berlaku efektif. PadahalLahirnya UU JPH diharapkan sebagai Umbrella Provisionsdari semua regulasi halal.
Hal ini yang kemudian juga berpengaruh pada tertinggalnyaindustri halal Indonesia dibandingkan dengan negaralainnya.
PERKEMBANGAN INDUSTRI HALALDI INDONESIA TIDAK SIGNIFIKAN
PROYEKSI INDUSTRI HALALDI INDONESIA PADA
TAHUN 2018
PANDANGAN INDONESIA HALAL WATCH TERHADAP INDUSTRI HALAL DI TAHUN 2018
Pasar Indonesia pada tahun 2018 akan dibanjiri oleh produk-produkasing yang telah berlabel halal, baik yang telah mendapatkansertifikat halal dari negara asal maupun yang di endorse olehlembaga otoritas halal di Indonesia saat ini yaitu LPPOM MUI.
Karena pelaku usaha di Indonesia belum menganggap industri halal sebagai peluang bisnis penting.
Hal ini dikarenakan sikap mendasar dari pelaku usaha yang belummemiliki budaya awareness terhadap produk halal, padahalkenyataannya sekarang industri halal sedang menjadi trend globaldi dunia.
GELIAT NEGARA LAIN UNTUK KEMBANGKAN
INDUSTRI HALAL DIINDONESIA
Taiwan saat ini makin antusias menggarap industri halal danmemahami regulasi halal Indonesia. Indonesia dijadikan sebagaipasar utama perdagangan internasional dengan kebijakan SouthASEAN Bond Market yang telah dicanangkan Presiden Taiwan,Tsai Ing Wen.
Pemerintah Taiwan melalui TAITRA menjadikan halal sebagai halyang penting dalam kelangsungan perdagangan Taiwan-Indonesia.
Saat ini ekspor Indonesia ke Taiwan mencapai 16%-17%,demikian pula ekspor Taiwan ke Indonesia yang mencapai 17%.
TAIWAN KEMBANGKAN INDUSTRI HALAL
Keseriusan pemerintah Taiwan dalam mendorongperdagangan internasional dilakukan melalui:
TAIWAN KEMBANGKAN INDUSTRI HALAL
Pembinaan teknis
Pemberian informasi tentang produk-produk yangdiminati pasar
Pemberian skema kredit ekspor
Bantuan subsidi sebesar 100 ribu dolar Taiwan atausetara Rp. 44.000.000,- per tahun bagi pengusahaTaiwan yang akan mengajukan sertifikat halal
Delegasi Indonesia Halal Watch diterima oleh Wakil President Taipei Mr.Chen Chien-jen, juga oleh pejabat kementerian negara urusan new south bond /
urusan wilayah selatan, dan Bureau of Foreign Trade di Taipei, Taiwan membahas terkait kerjasama peningkatan Ekspor-Impor produk halal.
TAIWAN KEMBANGKAN INDUSTRI HALAL
Pemahaman terhadap Produk Halal dan UU JPH juga disosialisasikandalam fokus utama bahasan pada Seminar on Indonesia Halal diSeoul Korea Selatan yang diselenggarakan oleh KementrianPertanian (Food and Agrisculture Ministery).
Pemerintah Korea menjadikan perhatian utama Indonesia sebagaisasaran tujuan eksport makanan dan industri hasil pertanian dalambentuk produk olahan.
Alasannya, Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggaradengan penduduk lebih dari 250 juta dan lebih dari 85% adalahmuslim
IHW BERSAMA DENGAN MUI SOSIALISASIKANPRODUK HALAL DI KOREA SELATAN
Dukungan terhadap industrihalal untuk dapat melakukanekspor ke Indonesia amatkuat dan fokus.
Pemerintah Korea seriusmelakukan,seminar,pelatihan,pemberian informasi tentangregulasi, produk yangdiminati masyarakatIndonesia, serta dukunganpembiayaan berupa kreditekspor dan subsidi Negarauntuk pelaku usaha yangmengajukan sertifikasi Halal.
IHW BERSAMA DENGAN MUI SOSIALISASIKANPRODUK HALAL DI KOREA SELATAN
Delegasi IHW bersama dengan Ketua MUI dalamseminar Halal in Indonesia, di Seoul dan Busan.
PERKEMBANGAN INDUSTRI HALAL DI EROPA
Salah satu lembaga yang berwenang untuk melakukan sertifikasihalal di Eropa adalah Halal Quality Control. Berfokus padaperusahaan yang ingin mengajukan permohonan sertifikasi halaldi Eropa dan bertujuan untuk melindungi keamanan konsumenMuslim.
Perkembangan halal di Eropa termutahir adalah di banjirinya imigran dari Aero-Afrika,yang mayoritas muslim yang berpengaruh kepada pertumbuhan produk halal dankesadaran bahwa halal sebagai life style di lingkungan masyarakat Eropa.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Chairman Halal Quality Control. Mr. Dr. Abdul Munim Al Chaman, bersama dengan aktivis halal di Eropa.
RESTAURANT HALAL DI EROPA
Restaurant halal di Brussels, Den Haag, Paris dan Frankfurt
Di Eropa sangat mudah ditemukan restaurant Halal, mulai dari makanan siap saji, restaurant, dan kombinasi antara keduanya
Delegasi Indonesia Halal Watch bersama dengan CEO PT Sincung Halal For Taiwan, Mrs. Lin Sin Ying di salah satu Restoran Halal di Taiwan.
RESTAURANT HALAL DI TAIWAN
IHW BERSAMA DENGAN MUI SOSIALISASIKANPRODUK HALAL DI KOREA SELATAN
Delegasi IHW bersama dengan Ketua MUI di Perusahaan Makanan Binggrae, Korea Selatan
INILAH BISNIS OPPORTUNITY YANG BISA DIAMBIL DAN DIPERSIAPKAN OLEH PEMERINTAH INDONESIA
Pemerintah Indonesia harus segera aware terhadap persoalan yang serius ini, dengan menata kembali industri dalam negeri dan
mempersiapkan Industri yang menghasilkan produk-produk halalyang meliputi, makanan minuman, kosmetika, obat-obatan dan
barang gunaan.
Sehingga Indonesia siap mengambil pangsa pasar produkhalal yang sangat besar di dunia Internasional.
SEKIAN &TERIMA KASIH
KULIAH UMUM Kamis, 22 Maret 2018
Universitas Jember2018
H. IKHSAN ABDULLAH, S.H., M.H.Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch