21
1 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (ANIMASI) TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTsN MODEL MAKASSAR Oleh: Muh. Akbar Kurniawan ABSTRAK Skripsi ini berjudul: “ EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (ANIMASI) TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTsN MODEL MAKASSAR ”. Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana efktifitas penggunaan media visual (animasi) terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa kelas VII MTsN Model Makassar. Untuk mengetahui apakah penggunaan media tersebut efektif dalam pembelajaran. Maka penulis melakukan penelitian dengan cara turun langsung mengamati proses belajar mengajar di kelas dan bertindak sebagai pengajar. Dalam penelitian ini penulis menentukan dua sampel dari sekian banyaknya kelas, maka terpilihlah dua kelas yaitu kelas VII/1 yang merupakan kelas unggulan sebagai kelas kontrol dan kelas VII/9 yang merupakan kelas reguler sebagai kelas eksperimen. Kelas VII/1 tidak diberikan perlakuan dalam pembelajaran, sedangkan kelas VII/9 akan diberi perlakuan dalam pembelajaran berupa penggunaan media visual (animasi), setelah itu penulis akan membandingkan antara ke dua kelas tersebut dan melihat hasilnya, adapun hasil penelitian setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan media SPSS (statistic product and service solution) maka didapatkan hasil penelitian dengan tingkat keberhasilan 83%. Hal ini berarti Penggunaan media visual (animasi) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan siswa kelas VII MTsN Model Makassar dalam penguasaan mufradât. A. Latar Belakang Bahasa Arab adalah bahasa yang begitu penting untuk dipelajari sebagaimana bahasa asing lainnya, karena bahasa Arab merupakan bahasa yang tidak dapat dipisahkan dari agama Islam yang dianut oleh kebanyakan orang di dunia ini khususnya di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa kitab suci Al-Quran Al- Karim dan sumber-sumber utama agama ini ditulis dalam bahasa Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

1

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (ANIMASI) TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTsN MODEL MAKASSAR

Oleh: Muh. Akbar Kurniawan

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul: “ EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (ANIMASI) TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTsN MODEL MAKASSAR ”. Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana efktifitas penggunaan media visual (animasi) terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa kelas VII MTsN Model Makassar.

Untuk mengetahui apakah penggunaan media tersebut efektif dalam pembelajaran. Maka penulis melakukan penelitian dengan cara turun langsung mengamati proses belajar mengajar di kelas dan bertindak sebagai pengajar. Dalam penelitian ini penulis menentukan dua sampel dari sekian banyaknya kelas, maka terpilihlah dua kelas yaitu kelas VII/1 yang merupakan kelas unggulan sebagai kelas kontrol dan kelas VII/9 yang merupakan kelas reguler sebagai kelas eksperimen.

Kelas VII/1 tidak diberikan perlakuan dalam pembelajaran, sedangkan kelas VII/9 akan diberi perlakuan dalam pembelajaran berupa penggunaan media visual (animasi), setelah itu penulis akan membandingkan antara ke dua kelas tersebut dan melihat hasilnya, adapun hasil penelitian setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan media SPSS (statistic product and service solution) maka didapatkan hasil penelitian dengan tingkat keberhasilan 83%. Hal ini berarti Penggunaan media visual (animasi) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan siswa kelas VII MTsN Model Makassar dalam penguasaan mufradât.

A. Latar Belakang

Bahasa Arab adalah bahasa yang begitu penting untuk dipelajari sebagaimana bahasa asing lainnya, karena bahasa Arab merupakan bahasa yang tidak dapat dipisahkan dari agama Islam yang dianut oleh kebanyakan orang di dunia ini khususnya di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa kitab suci Al-Qur‘an Al-Karim dan sumber-sumber utama agama ini ditulis dalam bahasa Arab. Selain itu bahasa Arab telah menjadi bahasa resmi dunia yang digunakan di forum-forum internasional seperti pada saat sidang umum PBB, sehingga mempelajari bahasa Arab sampai batas-batas tertentu menjadi keharusan.

Dewasa ini perkembangan pembelajaran bahasa Arab sangat pesat khususnya di Indonesia. Dahulu pembelajaran bahasa Arab hanya dijumpai di pondok pesantren atau sekolah yang berasaskan keagamaan seperti madrasah, tetapi sekarang pembelajaran bahasa Arab dapat dijumpai di mana saja khususnya di sekolah - sekolah umum.

Perlu diketahui bahwa meski perkembangan pembelajaran bahasa Arab sangat pesat, akan tetapi hal tersebut tidak terlepas dari adanya masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar antara siswa dan pengajar khususnya dalam penguasaan kosakata bahasa Arab (mufradât). Terkadang siswa sulit memahami materi yang diajarkan, apalagi siswa yang tidak memiliki dasar bahasa Arab sebelumnya, dia akan semakin tertinggal dalam proses belajar mengajar sehingga kondisi tersebut cukup memprihatinkan. Oleh karena itu seorang pengajar

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 2: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

2

perlu memikirkan sesuatu hal yang dapat memudahkan proses belajar mengajar yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan termasuk dalam hal penguasaan kosakata bahasa Arab. Perlu diketahui bahwa salah satu penunjang seseorang untuk dapat memiliki kemampuan berbahasa Arab adalah penguasaannya terhadap kosakata bahasa Arab. Kosakata merupakan salah satu unsur penting dalam pembelajaran bahasa Arab, semakin banyak kosakata bahasa Arab yang dikuasai semakin besar peluang seseorang dalam menguasai semua keterampilan berbahasa Arab, seperti menyimak (istima’), bercakap (muhadatsah), menulis (kitabah), dan membaca (qira’ah).

Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dalam hal ini penguasaan kosakata bahasa Arab dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai macam media pembelajaran. Media tersebut diupayakan dapat memberikan pengaruh yang cukup optimal dan bisa memberikan siswa kesan yang baik seperti rasa nyaman, semangat dan menjauhi kemungkinan siswa merasa bosan. Selain itu media pembelajaran yang diterapkan harus mampu memperkecil segala kemungkinan kesulitan siswa dalam menghafal kosakata bahasa Arab.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di kelas VII MTsN Model Makassar terkait bidang studi bahasa Arab, sebagaimana yang dijelaskan oleh berbagai narasumber yaitu para siswa dan pengajar bahwa selama ini pembelajaran bahasa Arab di MTsN Model Makassar terkhusus pada kelas VII sudah berjalan sesuai kurikulum yang berlaku sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Agama. Selain itu para pengajar yang mengajarkan bahasa Arab di sekolah tersebut cukup kompeten di bidangnya sebab sebagian dari pengajarnya adalah lulusan dari Universitas Al-Azhar Kairo dan sebagian lagi berpendidikan terakhir S2, akan tetapi ada saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran, seperti misalnya ketertarikan siswa dalam mempelajari bahasa Arab sangat kurang dan fasilitas yang kurang terawat serta kurang dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.

Tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan tidak merata apalagi adanya status kelas yang berbeda yaitu Kelas unggulan dan non unggulan. Kelas yang mendominasi pembelajaran adalah Kelas unggulan sementara kelas non unggulan cukup tertinggal dan kebanyakan siswa yang berasal dari kelas non unggulan nilai bidang studi bahasa Arabnya cukup rendah hampir di bawah standar nilai yang telah ditentukan.

Kondisi ini sangat memprihatinkan jika melihat prestasi belajar siswa di Kelas non unggulan tersebut, sementara fasilitas pendukung seperti laboratorium bahasa dan komputer cukup memadai namun kurang dimanfaatkan, di samping itu referensi berupa buku paket bidang studi bahasa Arab yang disediakan di perpustakaan selama ini sudah dipergunakan dengan baik namun belakangan banyak buku-buku yang hilang dan tidak terawat sehingga hal tersebut menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar dalam proses pembelajaranpun masih kurang, sehingga hal tersebut menghambat siswa dalam memahami materi yang diajarkan terutama dalam menghafal kosakata bahasa Arab.

Melihat keadaan tersebut, maka peneliti berinisiatif untuk menawarkan sebuah media pembelajaran yaitu media visual (animasi). Media ini dianggap mampu memudahkan dan mengatasi permasalahan siswa dalam menghafal kosakata bahasa Arab, sebab lambang visual atau gambar (animasi) dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti ingin memfokuskan perhatianya pada penggunaan media pembelajaran bahasa Arab di MTsN Model Makassar. Adapun judul penelitian yang peneliti akan bahas yaitu: “Efektifitas Penggunaan Media Visual (Animasi) Terhadap Kemampuan Berbahasa Arab Siswa Kelas VII MTsN Model Makassar”.

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 3: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

3

A. Media Pembelajaran

1.1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara(وسائل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2011 :3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

1.2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Penelitian tentang pemanfaatan media dalam pembelajaran menunjukkan dampak yang sangat signifikan terhadap pembelajar memahami materi dibandingkan dengan system conventinal instruction, Budu (dalam Baso, 2008). Pembelajaran yang hanya berdasarkan ceramah akan membantu pembelajar memahami materi hingga 5%. Jika mereka membaca, presentase akan meningkat menjadi 10%, berturut-turut audio visual, demonstrasi, diskusi, dan saling mengajar akan mencapai mulai dari 20% hingga 80%. Selain itu fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media, sebagaimana yang dikemukakan Gerlach dan Ely (dalam Santyasa, 2007:4) adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.

1.3. Jenis Multimedia Pembelajaran

Multimedia pembelajaran menurut Baso (2004) adalah media yang memuat materi pelajaran yang terdiri dari teks, grafik, image, animasi, vidio, dan audio. Paket materi tersebut terintegrasi dan saling berhubungan dan membantu pelajar mencari, menganalisa melalui media secara interaktif. Pengajar, pelajar, dan atau pun pemakai dapat mengontrol materi yang diinginkan. Jenis multimedia tersebut di antaranya adalah:

a. Sistem audio interaktifSistem yang paling mendasar adalah sistem ini. Melalui multimedia tersebut, pengajar dapat berbagi pengalaman atau belajar bersama dengan pelajar asuhannya dalam sebuah lab, misalnya kegiatan pelafalan dengan menggunkan radio kaset yang dapat merekam dan komputer untuk memainkan CD atau materi dari internet.

b. Video ScreenTingkatan multimedia yang kedua adalah media video yang dapat digunakan nonton bersama. Melalui media ini, pengajar dapat mengontrol materi pembelajaran dengan menyiapkan film yang sesuai dengan target kompetensi yang diharapkan.

c. Komputer

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 4: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

4

Media membuat pengajar dan pelajar lebih bebas menggunakan CD dan kegiatan berbasis internet. Melaui media yang bersifat multi ini, para pengajar bahasa dapat menyiapkan materi yang bervariasi dan bertingkat sesuai kebutuhan pelajar.

B. Media Visual dan Animasi Sebagai Media Pembelajaran

2.1. Pengertian Media Visual

Media visual adalah jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik sangat tergantung pada  kemampuan penglihatannya. Dalam media visual memuat dua jenis pesan, yakni pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal terdiri atas kata-kata (bahasan  verbal) dalam bentuk tulisan dan pesan nonverbal-visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol nonverbal-visual. Posisi simbol-simbol nonverbal-visual yakni sebagai pengganti bahasa verbal, maka ia biasa disebut sebagai bahasa visual. Bahasa visual inilah yang kemudian menjadi software nya media visual.

Menurut Arsyad (2011:91) media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

2.2. Media Animasi

Menurut Sibero (dalam Herdiannanda, 2010:16) Istilah animasi berasal dari bahasa Yunani yaitu anima yang berarti jiwa atau hidup. Kata animasi dapat juga berarti memberikan hidup sebuah objek dengan cara menggerakkan objek gambar dengan waktu tertentu. Sedangkan Candra (dalam Herdiannanda 2010:16) mengemukakan bahwa Animasi tidak hanya digunakan untuk hiburan saja, animasi dapat juga digunakan untuk media-media pendidikan, informasi, dan media pengetahuan lainnya.

Harun dan Zaidatun Menjelaskan (dalam Side, 2009:13) bahwa animasi mempunyai peranan yang tersendiri dalam bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran berikut merupakan beberapa kepentingan atau kelebihan animasi apabila digunakan dalam bidang pendidikan:

1. Animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik. 2. Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan media yang lain. 3. Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran secara maya. 4. Animasi mampu menawarkan satu media pembelajaran yang lebih menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan. 5. Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep atau pun demonstrasi.

Adapun kelemahan dari media animasi ialah membutuhkan peralatan yang khusus. Materi dan bahan yang ada dalam animasi sulit untuk dirubah jika sewaktu-waktu terdapat

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 5: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

5

kekeliruan atau informasi yang ada didalamnya sulit untuk ditambahkan. Animasi dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa jika digunakan secara tepat, tetapi sebaliknya animasi juga dapat mengalihkan perhatian dari substansi materi yang disampaikan ke hiasan animatif yang justru tidak penting.

Ada dua alasan kenapa selama ini animasi digunakan dalam media pembelajaran

sebagaimana yang dijelaskan Utami (dalam Side, 2009:14) yaitu: Pertama, menarik perhatian siswa dan memperkuat motivasi. Animasi jenis ini biasanya berupa tulisan atau gambar yang bergerak-gerak, animasi yang lucu, aneh yang sekiranya akan menarik perhatian siswa. Animasi ini biasanya tidak ada hubungan dengan materi yang akan diberikan kepada murid. Fungsi yang kedua adalah sebagai sarana untuk memberikan pemahaman kepada murid atas materi yang akan diberikan. Untuk menjalankan animasi diperlukan program khusus (Software) salah satunya adalah program macromedia flash.

C. Kosakata Bahasa Arab

3.1. Pengertian Kosakata

Kridalaksana (dalam Herdiannanda, 2010:10) menyatakan bahwa kosakata adalah kekayaan atau perbendaharaan kata yang dimiliki oleh seseorang. Kekayaan kosakata itu berada dalam ingatannya, yang segera akan menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca, selain itu Kridalaksana juga menjelaskan (dalam Suharno, 2008) bahwa kosakata merupakan kumpulan kata-kata tertentu yang akan membentuk bahasa. Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas, pengertian ini membedakan antara kata dengan morfem. Morfem adalah satuan terkecil yang tidak bisa dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil yang maknanya relatif stabil, berkaitan dengan hal tersebut Ali Al-Khûly (dalam Suharno, 2008) menjelaskan bahwa kata terdiri dari morfem-morfem, misalnya kata mu‘allim (م dalam bahasa Arab terdiri (معلdari satu morfem. Sedangkan kata al-mu‘allim (م dan ال mempunyai dua morfem yaitu (المعلم -Adapun kata yang mempunyai tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari morfem .معلmorfem yang mana masing-masing morfem mempunyai arti khusus. Misalnya kata al-mu‘allimun (مون م, ال yang terdiri dari tiga morfem yaitu (المعل معل ,dan ون .D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau yang biasa disingkat dengan PTK. menurut Daryanto (2011:4) PTK adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas melalui refleksi diri dengan tujuan memecahkan masalah pembelajaran dalam kelas, sebagai upaya memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga menjadi lebih baik.

Penelitian ini juga merupakan penelitian eksperimen di mana pada penelitian tersebut menggunakan beberapa kelompok sebagaimana yang di kemukakan Martono (2011:21) bahwa penelitian eksperimen merupakan tipe penelitian yang menggunakan beberapa kelompok yang diberikan perlakuan atau simulasi tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kelompok yang dimaksud di sini adalah kelompok yang ditugaskan sebagai pembanding dan tidak diberikan stimulus yaitu kelompok kontrol (control group), sedangkan kelompok yang satu

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 6: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

6

lagi sebagai kelompok yang dibandingkan dan diberikan stimulus atau perlakuan yaitu kelompok eksperimen (experimental group). Adapun yang menjadi kelompok kontrol dan menjadi pembanding dan tidak diberikan perlakuan (treatment) pada penelitian ini adalah kelas VII/1 sedangkan yang menjadi kelompok eksperimen dan mendapat perlakuan adalah kelas VII/9.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data, adapun beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode WawancaraMetode ini digunakan untuk mendapatkan informasi langsung baik dari guru maupun siswa terkait dengan pembelajaran bahasa Arab di MTsN Model Makassar khususnya kelas VII, pada metode ini peneliti akan mewawancarai secara detail responden terkhusus siswa yang terlibat dalam pembelajaran sekiranya terdapat data yang agak menyimpang, misalnya ada siswa yang secara signifikan mendapat nilai terlalu tinggi atau nilai yang menurun.

2. Metode Observasi Quasi PartisipatifMetode ini adalah metode observasi yang dilakukan di mana observer ikut terlibat secara langsung dalam beberapa sesi kegiatan responden pada saat melakukan aktifitas. Adapun keterlibatan observer atau peneliti di sini yaitu peneliti sekaligus bertindak sebagai pengajar yang menyediakan media pembelajaran dan mengajarkannya kepada siswa yang menjadai responden atau objek penelitian, kemudian mengadakan evaluasi dari proses belajar mengajar tersebut serta mengolah data hasil evalausai dan membuat kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

3. Metode KuesionerMetode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang bersifat personal dengan menggunakan kuesioner atau soal latihan, soal latihan diberikan kepada siswa sebanyak dua kali, soal latihan pertama diberikan kepada siswa setelah melaksanakan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis visual (animasi), sedangkan soal latihan yang kedua diberikan setelah siswa melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis visual (animasi).

4. Metode DokumentasiMetode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan menggunakan media atau sarana dokumentasi seperti kamera. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat aktifitas pada saat pembelajaran berlangsung yang tidak memungkinkan dikumpulkan dalam bentuk tulisan.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dan disajikan menggunakan statistik. Menurut Martono (2011:20) kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka. Data yang berupa angka kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut. Terdapat beberapa varian yang perlu diperhatikan dalam penelitian kuantitatif, menurut

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 7: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

7

Martono (2011:20-21) ada empat varian tersebut yaitu: (1) Penelitian survai, yaitu tipe penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angka sebagai sumber data utama. (2) Analisis isi, yaitu tipe penelitian yang memanfaatkan informasi atau isi yang tertulis sebagai simbol-simbol material. (3) Analisis data skunder yaitu tipe penelitian yang memanfaatkan data yang sudah tersedia di lembaga pemerintahan atau yang lain. (4) Eksperimen, yaitu tipe penelitian yang menggunakan beberapa kelompok yang diberikan perlakuan atau simulasi tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Penelitian Survei dan Eksperimen di mana penelitian tersebut menggunakan kuesioner atau angka sebagai sumber utama serta menggunakan beberapa kelompok yang diberikan perlakuan (treatment) atau stimulus tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian.

G. Media Yang Digunakan Guru MTsN Model Makassar Dalam Proses Belajar Mengajar Bahasa Arab

Proses belajar mengajar bahasa Arab di MTsN Model Makassar pada umumnya tidak berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain, mulai dari metode sampai media yang digunakan. Secara umum media yang digunakan dalam proses belajar mengajar tergolong sederhana, penggunaan media atau alat bantu tersebut umum digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah manapun, berikut adalah media yang dimaksud:

1. Penggunaan Papan Tulis Papan tulis adalah media yang digunakan untuk menulis materi yang diajarkan pada

proses belajar mengajar di kelas, media tersebut sangat lumrah digunakan di sekolah-sekolah manapun sebagai penunjang proses belajar mengajar, dalam penggunaannya pengajar biasanya menulis materi yang diajarkan di papan tersebut kemudian menjelaskanya atau sebaliknya, dan seringkali dilakukan secara bersamaan. Papan tulis terbagi menjadi dua jenis yaitu black board dan white board, perbedaan keduanya cukup jelas, black board menggunakan alat tulis berupa kapur sedangkan white board menggunakan alat tulis berupa spidol.

2. Penggunaan Buku Paket

Dalam proses belajar mengajar di MTsN Model Makassar khususnya bidang studi bahasa Arab juga menggunakan buku paket, Awalnya pihak sekolah menyediakan buku paket tersebut yang banyak tersedia di perpustakaan tetapi belakangan ini buku-buku paket tersebut kurang dimaksimalkan dalam proses belajar mengajar dikarenakan banyak yang hilang akibat siswa yang meminjam tidak mengembalikan setelah meminjam buku tersebut selain itu buku-buku tersebut kurang terawat sehingga banyak juga yang mengalami kerusakan.

H. Penggunaan Media Visual (Animasi) Dan Kondisi Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Bahasa Arab di MTsN Model Makassar

Penggunaan media visual (animasi) dalam proses belajar mengajar bahasa Arab di MTsN Model Makassar tidak dapat dipisahkan dari pemanfaatan media Power Point sebab media tersebut merupakan pendukung dalam memaksimalkan penggunaan media visual (animasi). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Power Point

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 8: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

8

Power Point adalah sebuah program komputer yang merupakan salah satu paket aplikasi dari Microsoft Office yang digunakan untuk membuat tampilan presentasi maupun tampilan lainya.

Adapaun materi pengajaran mufradât yang menggunakan media animasi yang diajarkan pada siswa kelas eksperimen dengan memanfaatkan program aplikasi Power Point disertai penggunaan LCD Projector pada pertemuan kedua sampai keenam adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan kedua: materi mufradât yang diajarkan terkait mufradât berupa benda-benda yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dilanjutkan dengan penggunaan kata tunjuk bahasa Arab (اسم اإلشارة). Mekanisme pengajaran dilakukan dengan cara menampilkan materi mufradât dan penggunaan kata tunjuk dalam bentuk gambar animasi dan penjelasan berupa tulisan bahasa Arab disertai cara penyebutan yang benar. Siswa diberikan penjelasan tentang materi tersebut untuk kemudian dipraktekkan berdasarkan instruksi dari pengajar.b. Pertemuan ketiga: materi mufradât yang diajarkan terkait mufradât berupa nama-nama buah dan sayuran. Mekanisme pengajaran dilakukan dengan cara menampilkan materi mufradât dan penggunaan kata tunjuk dalam bentuk gambar animasi dan penjelasan disertai cara penyebutan yang benar. Siswa diberikan penjelasan tentang materi tersebut untuk kemudian dipraktekkan berdasarkan instruksi dari pengajar.c. Pertemuan keempat: materi mufradât yang diajarkan terkait mufradât berupa nama-nama hewan. Mekanisme pengajaran dilakukan dengan cara sama seperti pada pertemuan ketiga.d. Pertemuan kelima: materi mufradât yang diajarkan terkait mufradât berupa nama-nama alat transportasi dan profesi seseorang. Mekanisme pengajaran dilakukan dengan cara sama seperti pada pertemuan ketiga.e. Pertemuan keenam: materi mufradât yang diajarkan terkait mufradât berupa nama-nama alat yang berhubungan dengan ruang makan dan dapur. Mekanisme pengajaran dilakukan dengan cara sama seperti pada pertemuan ketiga dan kedua.

2. Pemanfaatan Gambar Animasi

Gambar animasi adalah gambar yang berformat gif dan merupakan bentuk derivasi atau pengembangan dari image yang dapat dilihat oleh mata manusia dalam bentuk pergerakan. Menurut Baso (2007), berbeda dengan image pada umumnya animasi dapat memberi pemahaman lebih karena merupakan simulasi atau ilustrasi yang bergerak. Dengan demikian animasi menawarkan sebuah informasi yang lebih terperinci dibandingkan image (gambar/foto). Berikut pada gambar 13 adalah contoh gambar animasi yang digunakan dalam proses belajar mengajar di MTsN Model Makassar:

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 9: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

9

Contoh gambar animasi yang digunakan dalam pembelajaran

3. Kondisi Siswa Selama Proses Belajar Mengajar Berlangsung

Selama proses belajar mengajar dalam penelitian ini penulis mencoba memberikan sesuatu yang terbaik dan membuat suasana pembelajaran begitu menarik ditandai dengan penggunaan media visual (Animasi) mengingat kelas VII/9 (Experimental class) merupakan kelas reguler atau non unggulan yang prestasi belajarnya jauh dibawah kelas-kelas lainya, akan diperbandingkan dengan kelas VII/1 (Control class) yang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan selama penelitian berlangsung kondisinya tidak begitu baik karena siswa yang betul-betul memperhatikan pelajaran di kelas VII/9 (Experimental class) selama proses belajar mengajar berlangsung tidak secara keseluruhan hanya sebagian siswa saja yang betul-betul memperhatikan pelajaran dengan serius dan hal tersebut sering menjadi keluhan guru-guru yang mengajar di kelas VII/9. Walaupun hal tersebut sering dan lumrah terjadi dalam proses belajar mengajar di sekolah manapun tetapi jika hal tersebut terus-terusan dibiarkan bisa berdampak pada prestasi belajar siswa meskipun dengan menggunakan media yang cukup menarik, jika tidak dibarengi dengan upaya yang lebih ekstra dan perhatian serius maka prestasi belajar yang diinginkan tidak akan tercapai.

I. Kemampuan Siswa Kelas VII MTsN Model Makassar dalam menguasai Mufradât Setelah Menggunakan Media Visual (Animasi)

Setelah dilakukan penelitian di MTsN Model Makassar penulis telah memperoleh data dari dua kelas yang berbeda dalam hal pengajaran bahasa Arab, terkait penguasaan mufradât. Pertama yaitu kelas VII/1 (Control class) yang tidak diberikan perlakuan berupa penggunaan media visual (animasi). Kedua adalah kelas VII/9 (Experimental class) yang diberikan perlakuan berupa penggunaan media visual (animasi).

Kedua data dari kelas tersebut didapat dari hasil penyebaran kuesioner pada masing-masing kelas yang dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama kuesioner diberikan sebelum penggunaan media visual (animasi) dan tahap kedua diberikan setelah penggunaan media visual

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 10: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

10

(animasi). Data yang didapatkan dari kedua kelas tersebut diolah untuk kemudian dibandingkan. Berikut adalah hasil olahan data tersebut yang dibuat dalam bentu grafik.

1. Grafik Jawaban Salah Dan Benar Kelas VII/1 ( Control Class )

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 11: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

11

Grafik 1: Peningkatan jawaban benar, kenaikan dan penurunan jawaban salah kelas

VII/1

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

5 31 1 2 2 3

Salah sebelum

Balqis Rabiyah AdawiyahDewa Rajh ArnadaNurchalis RasyidMasyita Marsuki

Muhammad Riyadh

Riska Aulia NurA.Rafiqah Zahra B.

Nurul Adzmy AzharyMaha Surya Haldy

Sitti HardiantiAhmad Imam FathoniAisyah Indah Pratiwi

Alifiyah HidayaniMuhammad Faiz W

SalwahMuthmainnahMuh Nurkhaliz

Siti Masyita Fatimah Arrahman

Luinah MutmainnahNurhadziratul Qudzi

A.Muh Fadhil AlfayedGhozy Khalish Tufan

Dwi NurfadhilaRasdiana Kadir

Orini Tri AnandaAhmad Aiman Fauzy Azza Azizah Idham

Nurul WahyuniQodriyah Marzuqah

Nurul Fatin

Haerunnisa Andi Nur Fadhillah

Azzahra Nurul A.Ratna Alfiyah

Hujar Mursydaya RisaAndi Arwini

3 53 2 2 1 1 SISWA KELAS VII/1

Benar sebelum Keterangan

Salah sesudahBenar sesudah

Page 12: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

5 3510 15 20 25 30Taufiqurrahman Haris

Ahmad Risqul Akbar

Mohamed Gebhin Al Syach.DFaril Ichfari

M. Ardiansyah Ruslan

Kurniawan Febrianto. W

Aidil Akbar AmirMuh.Ilham SyafarMuh. Farhan Putra

Muh. Ayyub Mas’ud

Muhammad Husni.JSAhmad Rifqi

Faidhul Rahman

Wildan MujahidMuh. Altaf Dzulfayyad

Vina Fahira Burhani

Ipa ChadijahIslami Diniastari

Alfirah Maghfirah Arifin. PNur Fathiah

Ayu AzhariahNur Fadhillah

Rizka Annisa Dewi Purnomo

Heppy Nessa Maharani

Febriyanti SyamsuddinNurul Rusyaidah Azis

Husnul Khuluq

St. Nur Windah Fitria. WDiyah Amirah Musdar

Ummu KalsumAnnisa Nurul Izzah Tiara

Chairil Rasihun

Mujaddidatul FikriyahFarah Ayunizar Ramadhani

Amirah SyafirahArifah Arrahmaiani Kasman

35 530 25 20 15 10 SISWA KELAS VII/9

Salah sebelumSalah Sesudah

Benar sebelumBenar Sesudah

Keterangan

12

2. Grafik Jawaban Salah Dan Benar Kelas VII/9 (Experimental class)

Grafik 2: Peningkatan jawaban benar, kenaikan dan penurunan jawaban salah kelas VII/9

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Salah sesudah Benar sesudah

Page 13: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

13

Dari keseluruhan pembahasan grafik di atas berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan antara siswa kelas VII/1 (Control class) dengan siswa kelas VII/9 (Experimental class) dalam hal kemampuan penguasaan mufradât. Perbedaan tersebut yaitu sebelum penggunaan media visual (animasi) berdasarkan hasil pre test siswa kelas VII/1 yang merupakan kelas unggulan memperoleh nilai tertinggi dalam menjawab soal-soal yang dibagiakan sementara kelas VII/9 yang merupakan kelas reguler jauh dibawah kelas VII/1 dalam hal perolehan nilai hasil dari soal pre test. Sementara persamaan pada kedua kelas tersebut setelah penggunaan media visual pada kelas VII/9 dan hasil yang diperoleh dari penyebaran soal post test pada kedua kelas tersebut menunjukkan peningkatan jawaban benar pada kedua kelas tersebut namun karena pada kelas VII/9 peningkatan jawaban benarnya tidak secara keseluruhan karena terdapat 6 orang siswa mengalami penurunan jawaban benar dalam artian tidak 100% sebagaimana yang diharapakan setelah penggunaan media visual (animasi).

Dengan demikian media visual (animasi) yang digunakan pada proses belajar mengajar di kelas VII/9 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa kelas VII MTsN Model Makassar dalam hal ini penguasaan mufradât, meskipun tidak secara keseluruhan.

J. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang kemampuan siswa kelas VII MTsN Model Makassar dalam mengusai mufradât atau kosakata bahasa Arab maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat dua jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru MTsN Model Makassar dalam mengajarkan bahasa Arab yaitu papan tulis dan buku paket.

2. Penggunaan media visual (animasi) memberikan pengaruh yang cukup efektif terhadap peningkatan kemampuan siswa kelas VII MTsN Model Makassar dalam penguasaan mufradât, dengan tingkat keberhasilan 83%.

K. Daftar Pustaka

Agussalim. 2009.“Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadapkemampuan penggunaan Damir pada siswa SD Islam Terpadu

Wihdatul Ummah Kecamatan Panakukkang Kota Makassar”. Skripsi Sarjana. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.

Ali, Hasan, dkk. 2011. Pedoman Penulisan dan Pelaksanaan Ujian Skripsi.Makassar. Fakultas Sastra Unhas.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

. 2000. Dasar-dasar Penguasaan Bahasa Arab. Makassar: Pustaka Pelajar.

Baso, Yusring Sanusi. 2004. Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 14: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

14

. 2008. Computer Assisted Language Learning (CALL) Program Pembelajaran Multimedia Interaktif Untuk Bahasa Arab. Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.

Daryanto, 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.

Hamid, Abdul, dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press.

Haeruddin dan Faridah Rahman. 2011. Penerapan Computer Assisted Learning (CAL) Dalam Pembelajaran Fonologi Bahasa Arab. Makassar: FakultasSastra Universitas Hasanuddin.

Herdiannanda, Dea. 2010. “ Pemanfaatan Audio Visual (Filim Kartun) SebagaiMedia Bantu Siswa Dalam Penguasaan Bahasa Mandarin Di SMA Negeri 4

Surakarta”. Skripsi Sarjana. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Karimah, Yulinda. 2009. “Peningkatan Menyimak Cerita Anak Melalui Media Animasi Audio Visual Pada Siswa Kelas VI SDI I Ma’had Islam Pekalongan”Skripsi Sarjana. Semarang: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

M.Alkalali, Asad.1991. Kamus Indonesia Arab. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Munawwir, A.W dan Muhammad Fairuz. Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progressif.

Nuryati, Titik. 2004. “Media Gambar Dalam Pengajaran Kosakata Bahasa Arab Di TK Al-Islam I Jamsaren Surakarta Jawa Tengah (Studi Eksperimen Pada Anak Usia Prasekolah Kelompok B4)”. Skripsi Sarjana.Yogyakarta.

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Singaraja:Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas

Pendidikan Ganesha.

Side, Harsidi. 2009. “ Penggunaan Media Animasi dalam Model PembelajaranLangsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII3 SMP Negeri 13 Makassar”. Skripsi Sarjana. Makassar: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan

Page 15: unhas.ac.id Skripsi.docx · Web viewyang merupakan kelas unggulan di MTsN Model Makassar oleh karena itu penulis melakukan upaya yang cukup ekstra, tetapi yang terjadi dilapangan

15

Suharno. 2008. Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab.http:// nanozza.wordpress.com/2008/07/03/pembelajaran-kosakata-bahasa-arab/.Html (6 Februari 2012).

Yunus, Mahmud. 1989. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: PT Muhammad Yunus Wadzuryah.

Copyright by Muh. Akbar Kurniawan