Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UNIVERSITAS AIRLANGGAKampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841
Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : [email protected]
SALINANPERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGANOMOR 42 TAHUN 2016
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJAUNIVERSITAS AIRLANGGA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan tinggi
dan pengelolaan perguruan tinggi oleh Universitas
Airlangga sebagai perguruan tinggi negeri badan hukum,
diperlukan penataan organisasi dan tata kerja sehingga
mampu mengembangkan keilmuan, teknologi dan
humaniora, berdasarkan keunggulan moral, sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat dan pemberian layanan
pendidikan;
b. bahwa sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 37,
Pasal 49, Pasal 50 (6), Pasal 51 (3), Pasal 54 (8), Pasal 57
(8), Pasal 58 (5), Pasal 59 (5), Pasal 60 (8), Pasal 61 (8),
Pasal 62 (7), Pasal 63 (7), Pasal 64 (7), Pasal 65 (6), Pasal
66 (7), Pasal 68 (6), Pasal 78 (4), Pasal 89 (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 30 Tahun 2014 tentang Statuta
Universitas Airlangga, Rektor sebagai pemimpin
universitas berwenang menetapkan Organisasi dan Tata
Kerja Universitas Airlangga;
2
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan
Rektor tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Airlangga.
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5336);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1954 tentang
Pendirian Universitas Airlangga di Surabaya
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 1955 tentang Pengubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 1954. (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 99 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 695 juncto Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 4 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 748);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5500);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Statuta Universitas Airlangga (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5535);
3
6. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga
Nomor 1032/UN3.MWA/K/2015 tentang Pengangkatan
Rektor Universitas Airlangga Periode 2015-2020.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIVERSITAS AIRLANGGA.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan :
1. Universitas Airlangga yang selanjutnya disingkat UNAIR adalah
perguruan tinggi negeri badan hukum.
2. Statuta UNAIR adalah peraturan dasar pengelolaan UNAIR yang
digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur
operasional di UNAIR.
3. Majelis Wali Amanat yang selanjutnya disingkat MWA adalah organ
UNAIR yang menyusun dan menetapkan kebijakan umum UNAIR.
4. Rektor adalah organ UNAIR yang memimpin penyelenggaraan dan
pengelolaan UNAIR.
5. Wakil Rektor adalah organ UNAIR yang membantu Rektor dalam
kepemimpinan penyelenggaraan dan pengelolaan UNAIR.
6. Senat Akademik yang selanjutnya disingkat SA adalah organ UNAIR
yang menyusun, merumuskan dan menetapkan kebijakan, memberikan
pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik.
7. Komite Audit yang selanjutnya disingkat KA adalah perangkat MWA
yang secara independen berfungsi melakukan evaluasi hasil audit
internal dan eksternal atas penyelenggaraan UNAIR untuk dan atas
nama MWA.
4
8. Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung, yang
dikelompokkan menurut jurusan/departemen, yang menyelenggarakan
dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi dalam
satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora.
9. Sekolah adalah unsur pelaksana akademik sejenis fakultas yang
menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik pada bidang
keilmuan tertentu.
10. Departemen adalah unsur dari fakultas yang mendukung
penyelenggaraan kegiatan akademik dalam satu atau beberapa cabang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau humaniora dalam jenis
pendidikan akademik, profesi, atau vokasi.
11. Badan adalah unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor dalam
menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu menurut Statuta UNAIR.
12. Lembaga adalah unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor
dalam menyelenggarakan program lintas bidang.
13. Direktorat adalah unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor
dalam melaksanakan manajemen dan administrasi sesuai dengan tugas
dan fungsi.
14. Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggara akademik dan/atau profesi yang diselenggarakan atas
dasar suatu kurikulum, serta ditujukan agar peserta didik dapat
menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai sasaran.
15. Pusat adalah unsur penunjang UNAIR di luar Badan dan Lembaga yang
membantu Rektor dalam menyelenggarakan urusan tertentu yang
dapat bersifat lintas bidang.
16. Dekan adalah pimpinan Fakultas di lingkungan UNAIR yang berwenang
dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di
fakultasnya masing-masing.
17. Wakil Dekan adalah organ fakultas yang membantu penyelenggaraan
kepemimpinan pada penyelenggaraan pendidikan di fakultasnya
masing-masing.
18. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
5
pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
19. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi di
UNAIR.
20. Satuan Usaha Akademik yang selanjutnya dapat disingkat sebagai
SUA adalah unit kerja pendukung di lingkungan UNAIR, yang dibentuk
untuk melaksanakan usaha-usaha akademik dan pelayanan umum
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
BAB IIKEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 2
(1) UNAIR dipimpin oleh seorang Rektor yang menjalankan fungsi
pengelolaan perguruan tinggi dan bertanggung jawab kepada MWA.
(2) Peraturan ini merupakan pengaturan terhadap organisasi dibawah
Rektor dalam menjalankan fungsi pengelolaan perguruan tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal 3
(1) Organ UNAIR terdiri atas :
a. MWA;
b. Rektor; dan
c. SA.
(2) Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Rektor membentuk
organisasi di bawah Rektor.
6
BAB IIIREKTOR DAN WAKIL REKTOR
Pasal 4
(1) Rektor merupakan pemimpin UNAIR dalam penyelenggaraan
universitas yang dibantu oleh Wakil Rektor.
(2) Rektor mempunyai tugas dan wewenang :
a. memimpin pelaksanaan pengelolaan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi UNAIR;
b. menetapkan penerimaan, kelulusan, dan pemberhentian
Mahasiswa;
c. mendirikan, mengubah nama, menggabungkan, dan membubarkan
Fakultas setelah mendapat pertimbangan SA dan persetujuan
MWA;
d. mendirikan, mengubah nama, menggabungkan, dan membubarkan
Program Studi setelah mendapat persetujuan SA;
e. menyusun rencana strategis, rencana kerja dan anggaran tahunan
UNAIR;
f. mengangkat dan memberhentikan pimpinan unsur pelaksana
akademik, pimpinan unsur penunjang akademik, pimpinan unsur
pelaksana administrasi, dan pimpinan unsur organisasi lain;
g. menetapkan jabatan karier, mengangkat, atau memberhentikan
Dosen dan tenaga kependidikan berdasarkan atas sistem dan
prosedur yang konsisten dan profesional sesuai dengan kebutuhan
pengembangan sumber daya manusia dan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h. melakukan pembinaan terhadap Dosen, tenaga kependidikan, dan
Mahasiswa;
i. menjalin hubungan kemitraan dengan Pemerintah, dunia usaha,
alumni, dan masyarakat pada umumnya;
j. menjalin kerja sama internasional dengan pemerintah asing,
lembaga internasional dan dunia usaha;
7
k. menetapkan dan mencabut gelar akademik yang diberikan oleh
UNAIR;
l. menetapkan sanksi atas pelanggaran etika akademik dan aturan
berperilaku;
m. menyelenggarakan rapat secara rutin mengenai penyusunan dan
evaluasi kebijakan dan arah pengelolaaan penyelenggaraan UNAIR;
n. menyerahkan laporan tahunan dan laporan akhir masa jabatan
kepada MWA tentang pengelolaan UNAIR;
o. bersama dengan MWA menyusun laporan tahunan UNAIR yang
disampaikan kepada Menteri;
p. menyelenggarakan rapat pleno pimpinan yang dihadiri oleh Dekan,
dan pimpinan unsur organisasi lainnya minimal sekali setiap
semester;
q. menetapkan peraturan tentang organisasi dan tata laksana UNAIR;
r. mengukuhkan jabatan Guru Besar;
s. mendayagunakan aset yang merupakan kekayaan negara yang
belum dipisahkan di luar kegiatan Tridharma perguruan tinggi; dan
t. tugas lainnya yang bukan merupakan tugas MWA dan SA.
(3) Rektor dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Rektor yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.
(4) Wakil Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas :
a. Wakil Rektor Bidang I: Pendidikan dan Kemahasiswaan;
b. Wakil Rektor Bidang II: Keuangan, Sumber Daya, dan Sistem
Informasi;
c. Wakil Rektor Bidang III: Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama;
dan
d. Wakil Rektor Bidang IV: Jejaring, Usaha Universitas dan Alumni.
(5) Sebutan pembidangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan
oleh Rektor.
8
Pasal 5
(1) Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 4 ayat (4) huruf a mempunyai tugas membantu
Rektor dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, dan
juga melakukan pembinaan dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
(2) Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Sistem Informasi
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (4) huruf b mempunyai tugas
membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
sumber daya, keuangan, sarana dan prasarana dan sistem informasi.
(3) Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (4) huruf c mempunyai tugas
membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
penelitian, publikasi dan kerjasama.
(4) Wakil Rektor Bidang Jejaring, Usaha Universitas dan Alumni
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (4) huruf d mempunyai tugas
membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
pengembangan usaha akademik dan badan usaha serta jejaring alumni.
BAB IVORGANISASI DI BAWAH REKTOR
Pasal 6(1) Dalam menjalankan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (2), Rektor membentuk organisasi :
a. fakultas atau nama lain yang sejenis;
b. badan;
c. direktorat;
d. perpustakaan;
e. lembaga;
f. sekretariat universitas;
g. pusat; dan
h. institut ilmu kesehatan.
9
(2) Selain organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rektor dapat
membentuk organisasi lain sesuai dengan kebutuhan.
Bagian SatuFakultas
Paragraf 1UmumPasal 7
(1) Fakultas merupakan unsur pelaksana pendidikan akademik, profesi,
dan/atau vokasi di UNAIR yang mengkoordinasikan dan melaksanakan
kegiatan akademik, profesi, dan/atau vokasi dalam satu atau beberapa
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora.
(2) Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan yang dipilih, diangkat, dan
diberhentikan oleh Rektor, serta bertanggung jawab kepada Rektor.
Pasal 8
(1) Fakultas menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan menyelenggarakan pembinaan dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa, serta melakukan kerjasama dengan pihak
lain atas sepengetahuan Rektor.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerjasama sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur oleh Rektor.
Pasal 9
Dalam rangka penyelenggaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(1), Fakultas mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan dan pengembangan pendidikan di lingkungan fakultas;
10
b. pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan humaniora;
c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;
d. pelaksanaan pembinaan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa;
e. pelaksanaan urusan administrasi dan keuangan fakultas;
f. pelaksanaan penjaminan mutu;
g. pelaksanaan kerjasama; dan
h. menjalin hubungan kemitraan dengan pemerintah, institusi pendidikan,
dunia usaha, alumni, dan masyarakat.
Pasal 10
(1) Organ Fakultas terdiri atas :
a. Dekan;
b. Badan Pertimbangan Fakultas;
c. Unit Penjaminan Mutu;
d. Departemen;
e. Program Studi; dan
f. Unit lain sesuai kebutuhan.
(2) Organ fakultas selain dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. Bagian; dan
b. Subbagian.
(3) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a adalah bagian
sumber daya.
(4) Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b terdiri atas :
a. Subbagian Pendidikan;
b. Subbagian Kemahasiswaan;
c. Subbagian Keuangan dan Sumber Daya; dan
d. Subbagian Sarana dan Prasarana.
(5) Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat dibagi menjadi
seksi-seksi.
11
(6) Unit lain selain yang dimaksud pada ayat (1) huruf f dapat berupa pusat
studi, pusat kajian, unit publikasi ilmiah, unit urusan internasional dan
kerjasama, atau sebutan lain.
Paragraf 2Dekan
Pasal 11
Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, membina dosen dan tenaga kependidikan,
mahasiswa, penyelenggaraan administrasi dan keuangan fakultas, serta
melakukan kerjasama dengan pihak lain atas persetujuan Rektor.
Pasal 12
(1) Dekan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil
Dekan.
(2) Wakil Dekan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih, diangkat, dan
diberhentikan oleh Rektor.
(3) Wakil Dekan bertanggungjawab kepada Dekan.
Pasal 13Wakil Dekan terdiri atas :
a. Wakil Dekan Bidang I : Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni;
b. Wakil Dekan Bidang II : Sumber Daya, Keuangan dan Sistem Informasi;
c. Wakil Dekan Bidang III : Penelitian, Publikasi, Pengabdian Masyarakat
dan Kerjasama.
Pasal 14
(1) Wakil Dekan Bidang I mempunyai tugas membantu Dekan dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan pada kegiatan dibidang akademik,
kemahasiswaan dan alumni.
12
(2) Wakil Dekan Bidang II mempunyai tugas membantu Dekan dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang sumber daya, keuangan dan
sistem informasi.
(3) Wakil Dekan Bidang III mempunyai tugas membantu Dekan dalam
pelaksanaan kegiatan di bidang penelitian, publikasi, pengabdian
masyarakat dan kerjasama serta bidang lain di luar bidang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) yang ditugaskan oleh Dekan.
Paragraf 3Badan Pertimbangan Fakultas
Pasal 15
(1) Badan Pertimbangan Fakultas merupakan unsur fakultas yang
mempunyai fungsi memberikan pertimbangan kepada Dekan tentang
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan akademik fakultas
(2) Selain fungsi pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPF
mempunyai fungsi memberikan pertimbangan mengenai usulan jabatan
fungsional akademik.
(3) Badan Pertimbangan Fakultas dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu
oleh seorang Sekretaris.
(4) Keanggotaan Badan Pertimbangan Fakultas terdiri atas:
a. Dekan;
b. Wakil Dekan;
c. Ketua Departemen;
d. Profesor; dan
e. Perwakilan dari Dosen bukan Profesor.
13
Pasal 16
Ketua Badan Pertimbangan Fakultas mempunyai tugas memimpin
penyelenggaraan pertimbangan terhadap pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan akademik Fakultas.
Pasal 17
Sekretaris Badan Pertimbangan Fakultas mempunyai tugas membantu Ketua
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan
administrasi Badan Pertimbangan Fakultas.
Pasal 18
Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, keanggotaan, pimpinan,
organisasi dan persidangan pada Badan Pertimbangan Fakultas ditetapkan
dengan Peraturan Rektor.
Paragraf 4Unit Penjaminan Mutu
Pasal 19
(1) Unit Penjaminan Mutu merupakan unsur Fakultas yang membantu
pimpinan Fakultas dalam melakukan penjaminan mutu akademik dan
bertanggung jawab kepada Dekan.
(2) Perangkat Unit Penjaminan mutu terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretaris; dan
c. bidang fungsional.
(3) Kepala unit penjaminan mutu diangkat dan diberhentikan oleh Dekan
setelah mendapat pertimbangan badan pertimbangan Fakultas.
14
Pasal 20
(1) Kepala unit penjaminan mutu mempunyai tugas merumuskan
kebijakan penjaminan mutu, mengendalikan dan memantau
penjaminan mutu dan menyampaikan hasil penjaminan mutu kepada
Dekan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala unit penjaminan mutu mempunyai tugas:
a. melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik yang
terintegrasi melalui implementasi Airlangga Integrated
Management System di unit kerja;
b. menghasilkan keunggulan akademik melalui akreditasi program
studi ditingkat nasional dan internasional;
c. menciptakan atmosfer akademik yang sehat dan kondusif dalam
aktivitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat; dan
d. menyampaikan hasil penjaminan mutu kepada Dekan.
Pasal 21
Sekretaris Unit Penjaminan Mutu mempunyai tugas membantu Kepala dalam
menyelenggarakan administrasi pelaksanaan tugas dan fungsinya serta
melaksanakan kegiatan administrasi unit penjaminan mutu.
Paragraf 5Departemen
Pasal 22
(1) Departemen merupakan unsur pengelola yang melaksanakan
penyelenggaraan pendidikan dalam 1 (satu) atau lebih bidang
keilmuan dalam Fakultas.
15
(2) Departemen dapat mengelola Program Studi.
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang program studi yang dikelola departemen
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Rektor
Pasal 23
(1) Pembentukan Departemen diusulkan oleh Dekan setelah mendapat
pertimbangan badan pertimbangan Fakultas untuk ditetapkan oleh
Rektor.
(2) Rektor menetapkan pembentukan Departemen berdasarkan usulan
Dekan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan departemen diatur
dalam Peraturan Rektor.
Pasal 24
(1) Unsur Departemen terdiri atas :
a. Ketua Departemen;
b. Sekretaris Departemen;
c. Dosen;
d. Koordinator Program Studi; dan/atau
e. Sekretaris Program Studi.
(2) Ketua Departemen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diangkat oleh Rektor berdasarkan usulan Dekan.
(3) Ketua Departemen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
bertanggung jawab kepada Dekan.
(4) Ketua Departemen dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang
Sekretaris Departemen.
(5) Koordinator Program Studi dan Sekretaris Program Studi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d dan ayat (1) huruf e merupakan unsur
departemen pada Fakultas yang menyelenggarakan lebih dari 1 (satu)
program studi jenjang Strata Satu (S1).
16
Pasal 25
Ketua Departemen mempunyai tugas memimpin pelaksanaan
penyelenggaraan pendidikan dalam 1 (satu) atau lebih bidang keilmuan
dalam Fakultas.
Pasal 26
Sekretaris Departemen mempunyai tugas membantu Ketua dalam
menyelenggarakan administrasi pelaksanaan tugas dan fungsinya serta
melaksanakan kegiatan administrasi Departemen.
Pasal 27
Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
Pasal 28
(1) Dosen UNAIR terdiri atas :
a. dosen tetap; dan
b. dosen tidak tetap.
(2) Penempatan dosen tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a di
departemen ditetapkan oleh Rektor atas usul Dekan.
(3) Dosen tidak tetap diangkat dengan Keputusan Rektor berdasarkan
usulan Dekan/Direktur Sekolah Pascasarjana.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai dosen diatur dalam Peraturan Rektor.
17
Paragraf 6Program Studi
Pasal 29
Program Studi merupakan kesatuan kegiatan akademik yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam 1 (satu) jenis
pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi serta
ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan dalam
kurikulum.
Pasal 30
(1) Pembukaan Program Studi diusulkan oleh Dekan kepada Rektor setelah
mendapat pertimbangan Badan Pertimbangan Fakultas.
(2) Rektor menetapkan pembukaan program studi berdasarkan usulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah mendapatkan persetujuan
SA.
Pasal 31
(1) Program Studi dipimpin oleh koordinator.
(2) Koordinator Program Studi ditetapkan oleh Rektor berdasarkan usulan
Dekan.
(3) Koordinator Program Studi pada Fakultas yang menyelenggarakan
pendidikan mono program bertanggung jawab kepada Dekan.
(4) Koordinator Program Studi pada Fakultas yang menyelenggarakan
pendidikan multi program bertanggung jawab kepada Ketua Departemen
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembukaan, penutupan dan
pengelolaan program studi pada Fakultas diatur dalam Peraturan Rektor.
18
Pasal 32
Program Studi dapat melaksanakan pendidikan program vokasi, program
sarjana, program magister, program profesi, program spesialis dan program
doktor, dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, dan teknologi
tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 33
Pembukaan dan penutupan Program Studi pada setiap fakultas atau Sekolah
Pascasarjana ditetapkan oleh Rektor.
Paragraf 7Koordinator Staf Dekanat
Pasal 34
(1) Koordinator staf dekanat adalah bertugas untuk membantu
pelaksanakan tugas pimpinan fakultas dalam pencapaian target kinerja
Fakultas dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, karya ilmiah, penjaminan mutu, kerjasama dan tugas lain
yang ditugaskan oleh Dekan.
(2) Koordinator staf dekanat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat
dan diberhentikan oleh Rektor berdasarkan usulan dari Dekan.
(3) Koordinator staf dekanat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggung jawab kepada Dekan.
Bagian DuaSekolah Pascasarjana
Pasal 35
(1) Sekolah Pascasarjana merupakan unsur pelaksana UNAIR yang
membantu Rektor dalam melaksanakan pendidikan akademik yang
19
menyelenggarakan program magister dan program doktor tertentu
berdasarkan Peraturan Rektor.
(2) Program magister dan program doktor tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan program pendidikan multi disiplin.
(3) Sekolah Pascasarjana mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan dan pengembangan pendidikan;
b. pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
dan teknologi;
c. pelaksanaan pembinaan dosen dalam proses pembelajaran;
d. pelaksanaan pembinaan tenaga kependidikan, dan mahasiswa;
e. pelaksanaan urusan administrasi dan keuangan;
f. pelaksanaan penjaminan mutu; dan
g. pelaksanaan kerja sama.
Pasal 36
(1) Sekolah Pascasarjana dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung
jawab kepada Rektor.
(2) Organisasi Sekolah Pascasarjana terdiri atas :
a. Direktur;
b. Program Studi;
c. unit penjaminan mutu; dan
d. unit lain berdasarkan kebutuhan.
(3) Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih, diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor.
Pasal 37
(1) Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2) huruf a dibantu
oleh Wakil Direktur
(2) Wakil Direktur terdiri atas :
a. Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan
Pengembangan; dan
20
b. Wakil Direktur Bidang Sumberdaya dan Keuangan.
(3) Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Pengembangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a mempunyai tugas
membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, kerjasama, dan
melakukan pembinaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
(4) Wakil Direktur Bidang Sumber Daya dan Keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b mempunyai tugas membantu Direktur
dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang sumber daya,
keuangan, pengembangan, dan sistem informasi.
(5) Wakil Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipilih,diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor.
(6) Wakil Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertanggungjawab
kepada Direktur.
Pasal 38
Program Studi dikoordinasikan oleh Koordinator Program Studi yang bertugas
memberikan pelayanan administratif program studi terkait dengan
perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan evaluasi kegiatan
perkuliahan.
Pasal 39
(1) Unit Penjaminan Mutu merupakan unsur Sekolah Pascasarjana yang
membantu Direktur dalam melakukan penjaminan mutu akademik dan
bertanggung jawab kepada Direktur.
(2) Organ Unit Penjaminan mutu terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretaris; dan
c. Bidang Fungsional.
21
(3) Kepala, Sekretaris dan Bidang Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Direktur, serta
bertanggungjawab kepada Direktur.
Pasal 40
(1) Kepala Unit Penjaminan Mutu mempunyai tugas merumuskan
kebijakan penjaminan mutu, mengendalikan, memantau penjaminan
mutu, dan menyampaikan hasil penjaminan mutu kepada Direktur.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Unit Penjaminan Mutu mempunyai tugas :
a. merumuskan kebijakan penjaminan mutu;
b. mengendalikan dan memantau penjaminan mutu; dan
c. menyampaikan hasil penjaminan mutu kepada Direktur.
Pasal 41
Sekretaris Unit Penjaminan Mutu mempunyai tugas membantu Kepala dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan
administrasi unit penjaminan mutu.
Bagian KetigaBadan
Pasal 42
(1) Badan merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor
dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu menurut Statuta
UNAIR.
(2) Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Badan Perencanaan dan Pengembangan;
b. Badan Pengawas Internal;
c. Badan Penjaminan Mutu.
22
(3) Rektor dapat membentuk badan selain sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) sesuai dengan kebutuhan.
Paragraf 1Badan Perencanaan dan Pengembangan
Pasal 43
(1) Badan Perencanaan dan Pengembangan merupakan unsur penunjang
UNAIR yang membantu Rektor dalam menyusun rencana strategis, serta
rencana dan tata laksana pengembangan UNAIR.
(2) Organ Badan Perencanaan dan Pengembangan terdiri atas :
a. Ketua:
b. Sekretaris; dan
c. Bidang Fungsional.
(3) Ketua, Sekretaris dan Bidang Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Kelembagaan organisasi Badan Perencanaan dan Pengembangan
ditetapkan lebih lanjut oleh Rektor.
Pasal 44
(1) Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana strategis universitas;
b. menyusun rencana dan tata laksana pengembangan universitas
jangka pendek;
c. menyusun rencana dan tata laksana pengembangan universitas
jangka menengah;
d. menyusun rencana dan tata laksana pengembangan universitas
jangka panjang;
e. mengkoordinasikan pencapaian program world class university atau
sebutan lain;
f. menyusun laporan kinerja universitas; dan
g. menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Rektor.
23
(2) Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas
membantu Ketua dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, serta
melaksanakan kegiatan administrasi Badan Perencanaan dan
Pengembangan.
Paragraf 2Badan Pengawas Internal
Pasal 45
(1) Badan Pengawas Internal merupakan unsur penunjang UNAIR yang
membantu Rektor dalam melakukan audit keuangan dan manajemen,
monitoring terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan, serta melakukan
pendampingan kepada seluruh unit kerja UNAIR.
(2) Organ Badan Pengawas Internal terdiri atas :
a. Ketua:
b. Sekretaris; dan
c. Bidang Fungsional.
(3) Ketua, Sekretaris, dan Bidang Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Kelembagaan organisasi Badan Pengawas Internal akan ditetapkan lebih
lanjut oleh Rektor.
Pasal 46
(1) Badan Pengawas Internal mempunyai tugas :
a. melakukan pengawasan keuangan dan manajemen pada seluruh
unit kerja universitas;
b. melakukan audit keuangan pada seluruh unit kerja universitas;
c. melakukan audit manajemen pada seluruh unit kerja universitas;
d. melakukan monitoring terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan;
e. melakukan pendampingan pelaksanaan keuangan dan manajemen
seluruh unit kerja universitas; dan
24
f. menyampaikan hasil audit keuangan dan manajemen serta hasil
monitoring kepada Rektor.
(2) Sekretaris Badan Pengawas Internal mempunyai tugas membantu Ketua
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, serta melaksanakan
kegiatan administrasi Badan Pengawas Internal.
Paragraf 3Badan Penjaminan Mutu
Pasal 47
(1) Badan Penjaminan Mutu merupakan unsur penunjang UNAIR yang
membantu Rektor dalam melakukan penjaminan mutu akademik.
(2) Organ Badan Penjaminan Mutu terdiri atas :
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Bidang Fungsional.
(3) Ketua, Sekretaris dan Bidang Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Kelembagaan organisasi Badan Penjaminan Mutu ditetapkan lebih lanjut
oleh Rektor.
Pasal 48
(1) Ketua Badan Penjaminan Mutu mempunyai tugas :
a. menghasilkan sistem penjaminan mutu akademik yang terintegrasi,
unggul dan inovatif untuk seluruh komponen universitas;
b. menghasilkan keunggulan akademik institusi dan program studi
melalui akreditasi/sertifikasi nasional maupun internasional di
tingkat nasional dan internasional;
c. mewujudkan optimalisasi implementasi Airlangga Integrated
Management System (AIMS) di seluruh unit kerja;
25
d. menghasilkan atmosfer akademik yang sehat dan kondusif dalam
aktivitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat;
e. mewujudkan hubungan dengan pihak eksternal dan pihak lainnya
dalam berbagai aktivitas akademik baik di tingkat nasional dan
internasional;
f. menyampaikan hasil penjaminan mutu kepada Rektor.
(2) Sekretaris Badan Penjaminan Mutu mempunyai tugas membantu Ketua
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan
kegiatan administrasi Badan Penjaminan Mutu.
Bagian KeempatDirektorat
Pasal 49
(1) Direktorat merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor
dalam melaksanakan manajemen dan administrasi sesuai dengan
tugas dan fungsi.
(2) Direktorat mempunyai tugas :
a. mengelola semua aspek manajemen penyelenggaraan UNAIR baik
secara fungsional maupun administratif; dan
b. menyampaikan hasil pengelolaan kepada Rektor.
(3) Direktorat dibentuk oleh Rektor setelah mendapat persetujuan MWA.
(4) Direktorat dipimpin oleh seorang direktur.
(5) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(6) Direktur bertanggung jawab kepada Rektor.
Pasal 50
(1) Direktorat terdiri atas :
a. Direktorat Pedidikan;
b. Direktorat Kemahasiswaan;
26
c. Direktorat Keuangan;
d. Direktorat Sistem Informasi;
e. Direktorat Sumber Daya Manusia; dan
f. Direktorat Sarana, Prasarana, dan Lingkungan
(2) Rektor dapat membentuk Direktorat lain selain yang dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
49 ayat (3).
Paragraf 1Direktorat Pendidikan
Pasal 51
(1) Direktorat Pendidikan merupakan unsur penunjang yang
menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, pembinaan,
pengelolaan dan pelayanan administrasi pendidikan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.
(2) Direktorat Pendidikan dipimpin oleh seorang Direktur.
Pasal 52
Direktorat Pendidikan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan,
pengembangan, pembinaan, pengelolaan dan pemberian pelayanan
administrasi dan pengembangan pendidikan di lingkungan UNAIR.
Pasal 53
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52,
Direktorat Pendidikan mempunyai fungsi :
a. melakukan pengelolaan dan administrasi pendidikan; dan
b. melakukan pengelolaan dan administrasi pengembangan pendidikan;
27
Pasal 54
Direktorat Pendidikan terdiri atas :
a. Subdirektorat Administrasi Pendidikan; dan
b. Subdirektorat Pengembangan Pendidikan.
Pasal 55
(1) Subdirektorat Administrasi Pendidikan melaksanakan urusan
administrasi registrasi mahasiswa dan pengolahan data statistik
akademik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan
proses akademik dan pendidikan.
(2) Subdirektorat Pengembangan Pendidikan melaksanakan urusan
administrasi dalam pengelolaan program studi, pengembangan
kurikulum, pembentukan dan penutupan program studi, pembentukan
dan penutupan departemen, pembentukan dan penutupan Fakultas,
serta pengelolaan beasiswa program magister, program doktor, dan
program spesialis.
Pasal 56
Subdirektorat Administrasi Pendidikan terdiri atas :
a. Seksi Registrasi dan Pendataan; dan
b. Seksi Evaluasi Pendidikan.
Pasal 57
(1) Seksi Registrasi dan Pendataan melaksanakan urusan administrasi
registrasi mahasiswa dan pengolahan data statistik akademik.
(2) Seksi Evaluasi Pendidikan melaksanakan urusan administrasi
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan proses akademik
dan pendidikan.
28
Pasal 58
Subdirektorat Pengembangan Pendidikan terdiri atas :
a. Seksi Evaluasi Program Studi; dan
b. Seksi Pengembangan Pendidikan.
Pasal 59
(1) Seksi Evaluasi Program Studi melaksanakan urusan administrasi dalam
pengelolaan program studi, administrasi izin dan perpanjangan
penyelenggaraan program studi, administrasi Evaluasi Program Studi
Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED)/Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT),
serta akreditasi dan reakreditasi program studi.
(2) Seksi Pengembangan Pendidikan melaksanakan urusan administrasi
untuk pengembangan kurikulum, pengembangan program pendidikan
Internasional, pembentukan dan penutupan program studi, pembentukan
dan penutupan departemen, pembentukan dan penutupan Fakultas, serta
pengelolaan beasiswa program magister, program doktor, dan program
spesialis.
Paragraf 2Direktorat Kemahasiswaan
Pasal 60
(1) Direktorat Kemahasiswaan merupakan unsur penunjang yang
menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, pembinaan,
pengelolaan dan pelayanan administrasi program dan kesejahteraan
kemahasiswaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Rektor.
(2) Direktorat Kemahasiswaan dipimpin oleh seorang Direktur.
29
Pasal 61
Direktorat Kemahasiswaan mempunyai tugas menyelenggarakan
perencanaan, pengembangan, pembinaan, pengelolaan dan pemberian
pelayanan administrasi program, dan kesejahteraan kemahasiswaan di
lingkungan UNAIR.
Pasal 62
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61,
Direktorat Kemahasiswaan mempunyai fungsi :
a. pengelolaan dan administrasi program kemahasiswaan; dan
b. pengelolaan dan administrasi kesejahteraan kemahasiswaan, dan urusanalumni.
Pasal 63
Direktorat Kemahasiswaan terdiri atas :
a. Subdirektorat Program Kemahasiswaan; dan
b. Subdirektorat Kesejahteraan Kemahasiswaan.
Pasal 64
(1) Subdirektorat Program Kemahasiswaan melaksanakan urusan
administrasi perancangan pelaksanaan dan evaluasi program di bidang
kemahasiswaan.
(2) Subdirektorat Kesejahteraan Mahasiswa melaksanakan urusan
administrasi dan evaluasi beasiswa, dan pelayanan kesejahteraan
mahasiswa serta urusan alumni.
Pasal 65
Subdirektorat Program Kemahasiswaan terdiri atas :
a. Seksi Penalaran; dan
30
b. Seksi Organisasi Kemahasiswaan.
Pasal 66
(1) Seksi Penalaran melaksanakan urusan administrasi pelayanan kepada
mahasiswa dalam hal seluruh program kompetisi penelitian dan
penalaran mahasiswa.
(2) Seksi Organisasi Kemahasiswaan melaksanakan urusan administrasi
pelayanan kepada mahasiswa dalam hal kegiatan ekstrakurikuler dan
unit kegiatan mahasiswa.
Pasal 67
Subdirektorat Kesejahteraan Mahasiswa terdiri atas:
a. Seksi Beasiswa; dan
b. Seksi Layanan Kesejahteraan.
Pasal 68
(1) Seksi Beasiswa melaksanakan urusan administrasi pelayanan kepada
mahasiswa dalam hal program beasiswa.
(2) Seksi Layanan Kesejahteraan melaksanakan urusan administrasi
pelayanan kepada mahasiswa dalam hal pengelolaan asuransi, layanan
kesehatan, dan urusan alumni.
Paragraf 3Direktorat Keuangan
Pasal 69
(1) Direktorat Keuangan merupakan unsur penunjang yang
menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, pembinaan,
pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang keuangan UNAIR yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.
31
(2) Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang Direktur.
Pasal 70
Direktorat Keuangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan,
pengembangan, pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi di
bidang keuangan di lingkungan UNAIR.
Pasal 71
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70,
Direktorat Keuangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan dan evaluasi rencana kerja dan anggaran;
b. memeriksa dan meneliti rancangan penerimaan penggunaan anggaran;
c. pelaksanaan urusan penerimaan dan pembayaran;
d. penyusunan laporan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di bidang
keuangan; dan
e. penyusunan laporan keuangan UNAIR.
Pasal 72
Direktorat Keuangan terdiri atas :
a. Subdirektorat Anggaran;
b. Subdirektorat Perbendaharaan; dan
c. Subdirektorat Akuntansi.
Pasal 73
(1) Subdirektorat Anggaran melaksanakan urusan administrasi dan
pengelolaan keuangan, mulai dari persiapan penyusunan anggaran
sampai dengan pemantauan penggunaan anggaran UNAIR yang telah
diterbitkan secara resmi berdasar peraturan perundangan yang berlaku.
(2) Subdirektorat Perbendaharaan melaksanakan urusan administrasi dan
pengelolaan keuangan mulai dari penerimaan, penyimpanan,
32
pengeluaran, pembukuan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran.
(3) Subdirektorat Akuntansi melaksanakan urusan memeriksa, meneliti
rancangan penerimaan dan realisasi penggunaan anggaran serta
menyusun laporan pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan UNAIR.
Pasal 74
Subdirektorat Anggaran terdiri atas :
a. Seksi Anggaran Pendapatan; dan
b. Seksi Anggaran Belanja.
Pasal 75
(1) Seksi Anggaran Pendapatan melaksanakan urusan administrasi
anggaran pendapatan Universitas.
(2) Seksi Anggaran Belanja melaksanakan urusan administrasi anggaran
belanja Universitas.
Pasal 76
Subdirektorat Perbendaharaan terdiri atas :
a. Seksi Pendapatan;
b. Seksi Pembelanjaan; dan
c. Seksi Perpajakan.
Pasal 77
(1) Seksi Pendapatan melaksanakan urusan administrasi pendapatan baik
dana masyarakat maupun pemerintah.
(2) Seksi Pembelanjaan melaksanakan urusan administrasi pembelanjaan
baik dana masyarakat maupun pemerintah.
33
(3) Seksi perpajakan melaksanakan urusan administrasi perpajakan
termasuk proses pelaporan perpajakan Universitas Airlangga.
Pasal 78
Subdirektorat Akuntansi terdiri atas :
a. Seksi Verifikasi;
b. Seksi Akuntansi Belanja atau Pengeluaran Kas;
c. Seksi Akuntansi Aktiva Tetap dan Akuntansi Pemerintahan; dan
d. Seksi Sistem Informasi & Pelaporan Keuangan.
Pasal 79
(1) Seksi Verifikasi melaksanakan verifikasi administrasi akuntansi.
(2) Seksi Akuntasi Belanja atau Pengeluaran Kas melaksanakan urusan
administrasi akuntansi belanja atau pengeluaran kas.
(3) Seksi Akuntansi Aktiva Tetap dan Akuntansi Pemerintahan
melaksanakan urusan administrasi akuntansi aktiva tetap dan akuntansi
pemerintahan.
(4) Seksi Sistem Informasi & Pelaporan Keuangan melaksanakan urusan
pemeliharaan, back up data dan pengembangan aplikasi sistem
keuangan dan pelaporan keuangan.
Paragraf 4Direktorat Sistem Informasi
Pasal 80
(1) Direktorat Sistem Informasi merupakan unsur penunjang yang
menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, pembinaan,
pengelolaan dan pelayanan sistem dan teknologi informasi yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.
(2) Direktorat Sistem Informasi dipimpin oleh seorang Direktur.
34
Pasal 81
Direktorat Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan,
pengembangan, pembinaan, pengelolaan, dan pelayanan sistem dan teknologi
informasi di lingkungan UNAIR.
Pasal 82
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81,
Direktorat Sistem Informasi mempunyai fungsi :
a. pengelolaan sistem jaringan.
b. pelaksanaan pencitraan informatika;
c. pelaksanaan sistem pengamanan data; dan
d. pelaksanaan pengembangan sistem integrasi.
Pasal 83
Direktorat Sistem Informasi terdiri atas :
a. Subdirektorat Operasional Sistem Informasi; dan
b. Subdirektorat Pengembangan Sistem.
Pasal 84
(1) Subdirektorat Operasional Sistem Informasi melaksanakan
pengumpulan, pengelolaan, dan pemberian layanan data dan teknologi
informasi.
(2) Subdirektorat Pengembangan Sistem melaksanakan pengembangan
sistem informasi.
Pasal 85
Subdirektorat Operasional Sistem Informasi terdiri atas :
a. Seksi Jaringan; dan
b. Seksi Pencitraan Informatika.
35
Pasal 86
(1) Seksi Jaringan melaksanakan pengelolaan keamanan dan stabilitas
koneksi jaringan dan penataan serta monitoring koneksi jaringan.
(2) Seksi Pencitraan Informatika melaksanakan pengembangan pencitraan
UNAIR melalui layanan sistem informasi baik bersifat internal maupun
eksternal.
Pasal 87
Subdirektorat Pengembangan Sistem terdiri atas :
a. Seksi sistem Keamanan Data; dan
b. Seksi Integrasi Sistem dan Pengembangan Aplikasi.
Pasal 88
(1) Seksi Sistem Keamanan Data melaksanakan pengembangan, monitoring
dan tindakan adaptif yang berhubungan dengan keamanan data sistem.
(2) Seksi Integrasi Sistem dan Pengembangan Aplikasi melaksanakanpenyelenggaraan aplikasi sistem cyber campus dan pengembangan sistemaplikasi.
Paragraf 5Direktorat Sumber Daya Manusia
Pasal 89
(1) Direktorat Sumberdaya Manusia merupakan unsur penunjang yang
menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, pembinaan, pengelolaan
dan pelayanan administrasi di bidang sumberdaya manusia yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.
(2) Direktorat Sumberdaya manusia dipimpin oleh seorang Direktur.
36
Pasal 90
Direktorat Sumberdaya Manusia mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, pengembangan, pembinaan, pengelolaan, dan pelayanan
administrasi di bidang sumberdaya manusia di lingkungan UNAIR.
Pasal 91
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 90, Direktorat
Sumberdaya Manusia mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan dan administrasi kepegawaian; dan
b. Pengelolaan dan administrasi pengembangan sumberdaya manusia dan
organisasi.
Pasal 92
Direktorat Sumberdaya Manusia terdiri atas :
a. Subdirektorat Kepegawaian; dan
b. Subdirektorat Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Organisasi.
Pasal 93
(1) Subdirektorat Kepegawaian melaksanakan urusan administrasi dan
pengelolaan kepegawaian mulai dari perencanaan sampai dengan
pemutusan hubungan kerja.
(2) Subdirektorat Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Organisasi
melaksanakan urusan administrasi dan pengelolaan pengembangan
sumberdaya manusia dan organisasi mulai dari perencanaan dan
pelaksanaan pelatihan, pemetaan kompetensi, analisis jabatan,
perancangan sistem rekruitmen, perancangan sistem karir, perancangan
sistem remunerasi, perancangan sistem reward & penalti.
37
Pasal 94
Subdirektorat Kepegawaian terdiri atas :
a. Seksi Tenaga Akademik; dan
b. Seksi Tenaga Kependidikan.
Pasal 95
(1) Seksi Tenaga Akademik melaksanakan urusan administrasi dan
pengelolaan tenaga akademik mulai dari perencanaan sampai dengan
pemutusan hubungan kerja.
(2) Seksi Tenaga Kependidikan melaksanakan urusan administrasipengelolaan tenaga kependidikan dan tenaga fungsional lainnya mulaidari perencanaan sampai dengan pemutusan hubungan kerja.
Pasal 96
Subdirektorat Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Organisasi terdiri
atas:
a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan
b. Seksi Pengembangan Organisasi.
Pasal 97
(1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia melaksanakan urusan
administrasi dan pengelolaan pengembangan sumberdaya manusia
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan, beasiswa
studi lanjut bagi dosen dan tenaga kependidikan, serta perencanaan karir
tenaga kependidikan.
(2) Seksi Pengembangan Organisasi melaksanakan urusan administrasi
pengelolaan pengembangan organisasi mulai dari pemetaan kompetensi,
analisis jabatan, perancangan sistem rekruitmen, perancangan sistem
38
karir, perancangan sistem remunerasi, perancangan sistem reward and
penalty dan evaluasi sistem.
Paragraf 6Direktorat Sarana, Prasarana, dan Lingkungan
Pasal 98
(1) Direktorat Sarana, Prasarana, dan Lingkungan merupakan unsur
penunjang yang menyelenggarakan pengelolaan dan administrasi bidang
sarana prasarana, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan dan
melaksanakan urusan perencanaan, pengembangan, pemantauan,
pelayanan sarana prasarana, keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Rektor.
(2) Direktorat Sarana, Prasarana dan Lingkungan dipimpin oleh seorang
Direktur.
Pasal 99
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98,
Direktorat Sarana, Prasarana, dan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan dan administrasi sarana prasarana; dan
b. Pengelolaan dan administrasi keselamatan, kesehatan kerja, sarana,
prasarana dan lingkungan.
Pasal 100
Direktorat Sarana, Prasarana dan Lingkungan terdiri atas :
a. Subdirektorat Sarana dan Prasarana; dan
b. Subdirektorat Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
39
Pasal 101
(1) Subdirektorat Sarana dan Prasarana melaksanakan urusan
perencanaan, pengembangan, pemantauan dan pelayanan dalam bidang
sarana dan prasarana.
(2) Subdirektorat Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
melaksanakan urusan perencanaan, pengembangan, pemantauan dan
pelayanan dalam bidang Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
(K3L).
Pasal 102
Subdirektorat Sarana dan Prasarana terdiri terdiri atas :
a. Seksi Rumah Tangga; dan
b. Seksi Perlengkapan.
Pasal 103
(1) Seksi Rumah Tangga melaksanakan urusan administrasi dan
pengelolaan kerumahtanggaan yang meliputi perencanaan, penerimaan
barang/jasa, pemanfaatan, pemeliharaan, penyimpanan,
pendistribusian, dan pengawasan serta evaluasi dan penghapusan
perlengkapan, barang bergerak, atau aset lancar seperti persediaan,
kendaraan bermotor, peralatan dan perlengkapan gedung dan kantor,
serta pengaturan penggunaan seluruh sarana dan prasarana UNAIR.
(2) Seksi Perlengkapan melaksanakan urusan administrasi dan pengelolaan
barang tidak bergerak yang meliputi perencanaan, penerimaan
barang/jasa, pemanfaatan, pemeliharaan, penyimpanan,
pendistribusian, dan pengawasan serta evaluasi dan penghapusan
barang tidak bergerak atau aset tetap seperti gedung, bangunan, jalan,
tanah, dan sejenisnya.
40
Pasal 104
Subdirektorat Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) terdiri
atas:
a. Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); dan
b. Seksi Lingkungan.
Pasal 105
(1) Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melaksanakan urusan
administrasi dan membantu menyusun perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, keselamatan kerja setiap kegiatan dilingkungan UNAIR agar
sesuai dengan peraturan perundangan K3 yang berlaku serta membantu
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan potensi bahaya yang
ada di lingkungan UNAIR.
(2) Seksi Lingkungan melaksanakan urusan administrasi dan pengelolaan
keamanan lingkungan, pengelolaan perparkiran, pengelolaan
sampah/limbah domestik, pengelolaan penempatan poster/spanduk,
pemeliharaan pohon/taman, kebersihan lingkungan UNAIR.
Bagian KelimaPerpustakaan
Pasal 106
(1) Perpustakaan merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu
Rektor dalam melaksanakan pemberian layanan sumber belajar untuk
keperluan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di
lingkungan UNAIR.
(2) Perpustakaan dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor diantara pustakawan atau orang yang
menguasai bidang manajemen dan dibantu oleh seorang sekretaris.
41
Pasal 107
Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan sumber
belajar untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat di Lingkungan UNAIR.
Pasal 108
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107,
Perpustakaan mempunyai fungsi :
a. pengadaan dan pengolahan bahan pustaka;
b. pemberian layanan dan pendayagunaan bahan pustaka;
c. pelestarian bahan pustaka; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha perpustakaan.
Pasal 109
Organ Perpustakaan terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sekretaris;
c. Subbagian Tata Usaha;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. organ lain sesuai dengan kebutuhan Perpustakaan yang ditetapkan oleh
Kepala berdasarkan persetujuan Rektor.
Pasal 110
Subbagian Tata Usaha melakukan urusan persuratan, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, dan kerumahtanggaan.
42
Pasal 111
Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 112
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Jabatan Fungsional
Pustakawan, Pranata Komputer, dan atau jabatan fungsional lainnya
yang diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Jumlah, jenis, dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(3) Tugas jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Hal-hal lain yang berkaitan dengan pengaturan jabatan fungsional di
lingkungan Perpustakaan akan ditetapkan oleh Rektor.
Bagian KeenamLembagaPasal 113
(1) Lembaga merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor
dalam menyelenggarakan program lintas bidang.
(2) Lembaga mempunyai tugas :
a. melaksanakan program yang bersifat lintas bidang;
b. melaksanakan program kerja sama kelembagaan; dan
c. menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada Rektor.
(3) Lembaga dibentuk oleh Rektor setelah mendapat persetujuan MWA.
(4) Lembaga dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu seorang Sekretaris.
(5) Ketua dan Sekretaris Lembaga diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(6) Ketua Lembaga bertanggung jawab kepada Rektor.
(7) Sekretaris Lembaga bertanggung jawab kepada Ketua.
43
Pasal 114
(1) Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (1) terdiri dari :
a. Lembaga Pengembangan Produk Akademik dan Hak Kekayaan
Intelektual (LPPA-HKI) ;
b. Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan
Masyarakat (LP4M);
c. Lembaga Penelitian dan Inovasi (LPI);
d. Lembaga Penyakit Tropis (LPT)-(Institute of Tropical Disease);
e. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3);
f. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
(2) Rektor dapat membentuk lembaga selain sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor setelah memenuhi
syarat dalam pasal 113 ayat (3).
Paragraf 1Lembaga Pengembangan Produk Akademik dan Hak Kekayaan Intelektual
Pasal 115
(1) Lembaga Pengembangan Produk Akademik dan Hak Kekayaan
Intelektual, selanjutnya disebut LPPA-HKI merupakan unsur penunjang
akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi UNAIR di
bidang pengembangkan produk akademik dan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang berada di bawah Rektor.
(2) LPPA-HKI dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan
oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai tugas
membantu Ketua dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta
melaksanakan kegiatan administrasi.
44
Pasal 116
LPPA-HKI mempunyai tugas memfasilitasi dan mengembangkan produk
akademik dan IPTEKS yang unggul, melalui capaian akademik yang inovatif
dan berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
Pasal 117
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, LPPA-
HKI mempunyai fungsi :
a. melakukan koordinasi dengan lembaga terkait di lingkungan UNAIR
terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan produk akademik;
b. melakukan inventarisasi/dokumentasi pelaksanaan kegiatan
pengembangan produk akademik dan HKI, serta ikut mengusahakan
pengendalian administrasi sumberdaya yang diperlukan;
c. mendorong capaian publikasi internasional berindeks dan publikasi
terakreditasi dalam setiap pengembangan produk akademik dan HKI;
d. mendorong hilirisasi teknologi guna mengembangan produk akademik
dan HKI; dan
e. menjalin kerjasama dengan lembaga terkait dengan lembaga nasionaldan internasional untuk pengembangan produk akademik dan HKI.
Pasal 118
(1) Organ LPPA-HKI terdiri atas :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bidang Layanan dan Pengembangan Produk Akademik; dan
d. Bidang Layanan dan Pengembangan HKI.
(2) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan
oleh Rektor.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada
Ketua.
45
Pasal 119
Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 huruf a mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. menjalankan program kerja lembaga;
b. melakukan koordinasi dengan instansi di lingkungan dan di luar UNAIR
terkait tupoksi lembaga;
c. melakukan koordinasi dan pembinaan pegawai lembaga; dan
d. melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan lembaga.
Pasal 120
Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 huruf b mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. membantu ketua dalam menjalankan program kerja lembaga;
b. membantu ketua dalam mengkordinasikan dan membina pegawai
lembaga;
c. membantu ketua dalam mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan pada
bidang-bidang lembaga;
d. membantu ketua dalam melakukan evaluasi dan pengendalian kegiatan
lembaga; dan
e. membantu ketua dalam menyusun laporan tahunan kegiatan dan
keuangan lembaga.
Pasal 121
Bidang Layanan dan Pengembangan Produk Akademik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 118 huruf c mempunyai tugas sebagai berikut :
a. melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi produk akademik;
b. melaksanakan sosialisasi dan pelatihan tentang pengembangan produk
Akademik;
c. menyelenggarakan ekspo produk akademik hasil dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni;
46
d. menyelenggarakan forum-forum diskusi terarah pemangku kepentingan
akademisi, dunia usaha/bisnis dan pemerintah; dan
e. menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) dan Laporan
Tahunan kinerja bidang.
Pasal 122
Bidang Layanan dan Pengembangan HKI sebagaimana dimaksud dalam pasal
118 huruf d mempunyai tugas sebagai berikut:
a. melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pengajuan HKI;
b. mengelola klinik HKI;
c. mengupayakan perlindungan HKI hasil penelitian dan pemanfaatan
IPTEKS;
d. memberikan layanan penyelesaian sengketa HKI;
e. menyusun dan melaksanakan program penelusuran kepemilikan
intelektual tradisional dan pendaftaran HKI bagi Pemerintah Daerah dan
UKM; dan
f. menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) dan Laporan
Tahunan kinerja bidang.
Paragraf 2
Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan PengembanganMasyarakat
Pasal 123
(1) Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan
Masyarakat, yang selanjutnya disebut LP4M merupakan unsur
penunjang akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
UNAIR di bidang pengabdian, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
masyarakat yang berada di bawah Rektor.
47
(2) LP4M dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai tugas
membantu Ketua dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta
melaksanakan kegiatan administrasi Lembaga Pengabdian, Pendidikan,
Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat .
Pasal 124
LP4M mempunyai tugas untuk merencanakan, menyelenggarakan, dan
mengendalikan kegiatan pengabdian, pendidikan, pelatihan, dan
pengembangan masyarakat, serta ikut mengusahakan administrasi sumber
daya yang diperlukan.
Pasal 125
(1) Organ Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengembangan
Masyarakat terdiri atas :
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Pusat Studi atau Pusat Kajian.
(2) Pusat Studi atau Pusat kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dibentuk,diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(3) Pusat Studi atau Pusat kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c bertanggungjawab kepada Ketua.
Pasal 126
Ketua sebagaimana dimaksud dalam pasal 125 huruf a mempunyai tugas
sebagai berikut :
48
a. menyusun rencana kerja dan anggaran Lembaga Pengabdian,
Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat yang
merupakan kegiatan dari Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan(RKAT)
lembaga serta pengendalian pelaksanaannya;
b. melaksanakan proses pemasaran dan konsultatif pengabdian,
pendidikan, pelatihan,dan pengembangan masyarakat dengan pihak
internal dan eksternal;
c. mengkoordinasikan kerjasama dengan pihak internal dan eksternal ;
d. mengkoordinasikan penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat;
e. mengkoordinasikan penyelenggaraan pengembangan dan pengelolaan
Sumber Daya Manusia;
f. mengkoordinasikan evaluasi dan pengembangan kelembagaan; dan
g. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Rektor yang relevan
dengan tugas LP4M;
Pasal 127
Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam pasal 125 huruf b mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja dan anggaran LP4M;
b. melaksanakan penyelenggaraan administrasi RKAT LP4M;
c. mengevaluasi sistem pengelolaan kegiatan Pengabdian, Pendidikan,
Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat yang telah berjalan;
d. menyusun laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada
Ketua Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan
Masyarakat; dan
e. melaksanakan tugas lain dari atasan yang relevan dengan tugas sebagai
sekretaris Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, Dan
Pengembangan Masyarakat.
49
Paragraf 3Lembaga Penelitian dan Inovasi
Pasal 128
(1) Lembaga Penelitian dan Inovasi yang selanjutnya disebut LPI merupakan
unsur penunjang akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi UNAIR di bidang penelitian dan inovasi yang berada di bawah
Rektor.
(2) LPI mempunyai mempunyai fungsi berkaitan dengan penelitian terapan
dan inovasi pada sains, industri dan penelitian berbasis masyarakat.
(3) LPI dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(4) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(5) Sekretaris LPI sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mempunyai tugas
membantu Ketua dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta
melaksanakan kegiatan administrasi.
Pasal 129
Organ LPI terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Pusat studi atau Pusat Kajian
Pasal 130
Ketua sebagaimana dimaksud dalam pasal 129 huruf a mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. membuat kebijakan umum di bidang penelitian dan inovasi di
Universitas Airlangga;
50
b. merumuskan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang untuk
pengembangan LPI;
c. bertanggung jawab penuh mengenai pengelolaan dan pengembangan
Penelitian sesuai kebijakan pusat, MWA dan Senat Akademik;
d. menjalankan Program Kerja LPI sesuai pedoman Kementerian Ristek
Dikti, Pedoman PP UNAIR dan renstra UNAIR;
e. menyusun, merencanakan, mengembangkan dan mengendalikan
fasilitas dan seluruh sumber daya LPI sesuai pedoman PP UNAIR;
f. menyusun rencana kerja dan anggaran LPI yang merupakan kegiatan
dari RKAT LPI serta pengendalian pelaksanaannya;
g. mengkoordinasikan proses pemasaran dan konsultatif penelitian dan
inovasi dengan pihak internal dan eksternal;
h. mengkordinasikan kerjasama dengan pihak internal dan eksternal;
i. menyusun program kerja bidang penelitian dan inovasi sejalan dengan
renstra UNAIR;
j. menyeleksi, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan penelitian yang
akan, sedang, dan telah dilaksanakan;
k. mengkordinasikan kegiatan penelitian pada seluruh pusat, jurusan dan
fakultas serta unit lain yang relevan;
l. memimpin rapat rutin dengan para kepala pusat dan para kasubag;
m. mengembangkan manajemen penelitian;
n. mempublikasikan dan melakukan sosialisasi kepada sivitas akademika
tentang program LPI;
o. memimpin pelaksanaan tugas penelitian dan inovasi di LPI;
p. melaksanakan pembinaan penelitian, inovasi dan Sumber Daya Manusia
di LPI; dan
q. melaksanakan kebijaksanaan operasional LPI.
Pasal 131
Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam pasal 129 huruf b mempunyai tugas
sebagai berikut:
51
a. membantu mewakili Ketua LPI bila ketua berhalangan menjalankan
tugasnya;
b. membantu Ketua dalam menjalankan Program Kerja LPI;
c. mengkoordinasikan dan membina pegawai LPI;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pada pusat-pusat di LPI;
e. melakukan evaluasi dan pengendalian kegiatan LPI;
f. menyusun laporan tahunan kegiatan dan keuangan LPI;
g. mengumpulkan rencana kerja dan anggaran LPI yang merupakan
kegiatan dari RKAT LPI;
h. melaksanakan penyelenggaraan administrasi RKAT LPI;
i. mengevaluasi sistem pengelolaan LPI yang telah berjalan;
j. menyusun laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada
Ketua LPI;
k. melaksanakan tugas lain dari atasan yang relevan dengan tugas
Sekertaris LPI;
l. menilai kinerja dan mengendalikan, membina, mengarahkan para
kasubag dan staf LPI dalam melaksanakan tugas rutinnya;
m. menata dan mengkordinaskan manajemen teknis administrasi LPI;
n. menandatangani format kumulatif angka kredit dosen yang telah
melaksanakan penelitian;
o. menampung semua surat-surat masuk dan memberi paraf setiap surat
keluar yang ditanda tangani ketua LPI;
p. memimpin rapat rutin dengan staf LPI untuk menilai kinerja bulanan;
q. mendampingi Ketua LPI dalam rapat rutin dengan jajaran para kepala
pusat;
r. membagi tugas, memberi petunjuk, dan menilai hasil kerja bawahan;
s. mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan
penelitian dan inovasi di universitas, serta pelaksanaan administrasi
penelitian dan inovasi;
t. menyusun rencana, memberi tugas dan arahan, mengkoordinasikan
pimpinan unit kerja di bidang administrasi umum, keuangan, program,
data dan informasi di lingkungan LPI serta membuat rumusan kebijakan
teknis;
52
u. mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di LPI;dan
v. mengkoordinasikan program pengembangan LPI dengan memfasilitasi
kepentingan bagian dan sub bagian.
Pasal 132
(1) Pusat studi sebagaimana dimaksud dalam pasal 129 huruf c
merupakan unsur pelaksana fungsional di lingkungan Lembaga
Penelitian dan inovasi yang melaksanakan kegiatan
penelitian/pengkajian.
(2) Pusat studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas
sebagai berikut :
a. bertugas mengembangkan penelitian terapan dan inovasi pada sains,
industri dan penelitian berbasis masyarakat;
b. melakukan kajian tentang model penelitian, standarisasi kualitas
produk, teknologi, seni, budaya, politik dan pengembangan keahlian
di masyarakat;
c. mengembangkan kajian budaya lokal, dan nasional, pada semua level
masyarakat untuk pembangunan pendidikan seni dan sastra serta
budaya daerah;
d. menemukan model penerapan penelitian dan inovasi yang relevan
dengan kebutuhan industri, institusi dan masyarakat;
e. meningkatkan temuan dalam bidang sains, sosial, budaya, psikologi
sesuai dengan Rencana Induk Penelitian UNAIR di tingkat lokal,
nasional dan internasional;
f. melakukan kajian sains, kesehatan, matematik, teknologi, linguistik,
seni, budaya, politik lokal, nasional dan internasional;
g. pengembangan wilayah, kepariwisataan dan kebijakan publik;
h. melakukan jejaring dengan berbagai kalangan pada tingkat lokal,
regional, nasional dan internasional; dan
i. mengembangkan kajian terkait dengan bidang di masing-masing
pusat studi.
53
Paragraf 4Lembaga Penyakit Tropis
(Institute Tropical Disease)
Pasal 133
(1) Lembaga Penyakit Tropis merupakan unsur penunjang akademik yang
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi UNAIR di bidang penelitian,
sosialisasi informasi keilmuan kesehatan dan pelayanan kesejahteraan
masyarakat dibidang penyakit tropis yang berada di bawah Rektor.
(2) Lembaga Penyakit Tropis dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris yang diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris Lembaga Penyakit Tropis mempunyai tugas membantu Ketua
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan
kegiatan administrasi Lembaga Penyakit Tropis.
Pasal 134
Lembaga Penyakit Tropis mempunyai tugas pembinaan, pengembangan dan
pengelolaan penelitian penyakit tropis, menyelenggarakan sosialisasi
informasi keilmuan kesehatan, dan pelayanan kesejahteraan masyarakat
dibidang penyakit tropis.
Pasal 135
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134,
Lembaga Penyakit Tropis mempunyai fungsi :
a. pembinaan, pengembangan dan pengelolaan penelitian di bidang
penyakit tropis;
54
b. pengelolaan pelayanan kesejahteraan masyarakat dibidang penyakit
tropis; dan
c. pelatihan dan penyuluhan dibidang penyakit tropis.
Pasal 136
Organ Lembaga Penyakit Tropis terdiri atas :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bidang; dan
d. Bagian Tata Usaha.
Pasal 137
(1) Bidang pada Lembaga Penyakit Tropis sebagaimana dimaksud dalam
pasal 136 huruf c merupakan unsur pelaksana fungsional di lingkungan
Lembaga Penyakit Tropis yang melaksanakan kegiatan Lembaga Penyakit
Tropis.
(2) Bidang pada Lembaga Penyakit Tropis mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Lembaga Penyakit Tropis sesuai dengan bidangnya.
Pasal 138
(1) Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 huruf d
mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, dan kerumahtanggaan Lembaga Penyakit
Tropis.
(2) Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Kepala Bagian Tata Usaha bertanggung jawab kepada Ketua Lembaga
Penyakit Tropis.
55
Pasal 139
Bagian Tata Usaha terdiri atas :
a. Subbagian Administrasi dan Keuangan;
b. Subbagian Sarana Prasarana; dan
c. Subbagian Sumber Daya Manusia.
Pasal 140
(1) Subbagian Administrasi dan Keuangan melakukan urusan administrasi
dan keuangan kepegawaian, perlengkapan, dan kerumahtanggaan.
(2) Subbagian Sarana Prasarana melakukan urusan administrasi sarana
dan prasarana.
(3) Subbagian Sumberdaya Manusia melakukan urusan administrasi
sumberdaya manusia.
Paragraf 5Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan
Pasal 141
(1) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan merupakan unsur
penunjang akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
UNAIR di bidang pendidikan yang berada di bawah Rektor.
(2) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan dipimpin oleh
seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta
bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan
mempunyai tugas membantu Ketua dalam menyelenggarakan tugas dan
fungsinya serta melaksanakan kegiatan administrasi Lembaga Pengkajian
dan Pengembangan Pendidikan.
56
Pasal 142
Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan mempunyai tugas
pengembangan dan pengelolaan sistem pembelajaran, kompetensi pedagogik
dan andragogik dosen dan peningkatan kualitas proses pembelajaran.
Pasal 143
Organ Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. staf pengelola akademik; dan
d. staf pendukung.
Pasal 144
(1) Staf pengelola Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan
merupakan unsur pelaksana fungsional di lingkungan Lembaga
Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan yang melaksanakan kegiatan
pengkajian dan pengembangan pendidikan.
(2) Staf pengelola pada Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Lembaga Pengkajian
dan Pengembangan Pendidikan sesuai dengan bidangnya dan
bertanggung jawab kepada Ketua Lembaga Pengkajian dan
Pengembangan Pendidikan.
57
Pasal 145(1) Staf pengelola sebagaimana dimaksud dalam pasal 143 huruf c
mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan terkait dengan bidang:
a. pengkajian sistem pendidikan;
b. pengembangan kurikulum;
c. peningkatan kompetensi pedagogik dosen;
d. pengembangan dan penyusunan sumber informasi ilmiah;
e. pengembangan strategi pembelajaran berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK); dan
f. penjaminan mutu Lembaga Pengkajian dan Pengembangan
Pendidikan.
(2) Staf pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh staf pendukung dan
berkoordinasi dengan sekretaris lembaga.
(3) Staf pendukung sebagaimana dimaksud dalam pasal 143 huruf d
mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, keuangan,
kepegawaian, perlengkapan dan kerumahtaggaan dan
bertanggungjawab kepada Ketua Lembaga.
Pasal 146
1. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan dapat dilengkapi
dengan tim untuk mendukung pelaksanaan tugas lembaga.
2. Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Tim pengkajian pendidikan;
b. Tim komisi kurikulum;
c. Tim telaah buku ajar dan buku teks; dan
d. Tim E Learning.
3. Tim pengkajian pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
bertugas melaksanakan kegiatan penelitian terkait keberhasilan dan
kendala dalam proses pembelajaran di Universitas Airlangga.
58
4. Tim komisi kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
bertugas memantau implementasi kurikulum prodi di setiap fakultas di
Universitas Airlangga.
5. Tim telaah buku ajar dan buku teks sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c bertugas melakukan telaah buku ajar dan buku teks yang
dibuat oleh dosen di Universitas Airlangga.
6. Tim E Learning sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d bertugas
untuk mengkaji dan mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.
Paragraf 6Lembaga Sertifikasi Profesi
Pasal 147
(1) Lembaga Sertifikasi Profesi selanjutnya disebut LSP merupakan unsur
penunjang UNAIR yang membantu Rektor dalam rangka pengelolaan
sertifikasi profesi di lingkungan Universitas Airlangga.
(2) LSP dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris LSP bertugas membantu Ketua dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan administrasi.
Pasal 148
LSP mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Memfasilitasi pengelolaan sertifikasi profesi di lingkungan Universitas
Airlangga; dan
b. Memfasilitasi sertifikasi profesi dari kalangan sivitas akademika di
lingkungan Universitas Airlangga pada Lembaga Sertifikasi Profesi
terindeks dan bereputasi nasional dan internasional;
59
Pasal 149
Organ LSP terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Koordinator Bidang; dan
d. Komite skema.
Pasal 150
(1) Koordinator bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan
bidang-bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang pada LSP terdiri atas :
a. Bidang Manajemen Mutu;
b. Bidang Sertifikasi; dan
c. Bidang Administrasi dan keuangan.
Bagian KetujuhSekretariat Universitas
Pasal 151
(1) Rektor dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh sekretariat
universitas.
(2) Sekretariat universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan unsur administrasi UNAIR yang melaksanakan urusan di
bidang pelaksanaan administrasi kesekretariatan, hukum, dan
kearsipan dan bidang lain yang ditetapkan oleh Rektor.
(3) Tiap-tiap bidang kesekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diketuai oleh kepala bidang.
(4) Sekretariat universitas mempunyai tugas :
a. menyusun perencanaan sistem pengelolaan administrasi, hukum,
dan kearsipan;
60
b. melakukan koordinasi penyediaan informasi untuk mendukung
proses pengambilan keputusan Rektor;
c. melakukan penyusunan rancangan Peraturan Rektor;
d. melakukan konsolidasi informasi di lingkungan UNAIR;
e. melakukan konsolidasi acara terkait Rektor;
f. mengevaluasi sistem pengelolaan kesekretariatan yang telah
berjalan;
g. menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada
Rektor; dan
h. mengkoordinasikan kegiatan UNAIR.
(5) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Sekretaris Universitas.
(6) Sekretaris Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diangkat
dan diberhentikan oleh Rektor.
(7) Sekretaris Universitas bertanggung jawab kepada Rektor.
Pasal 152
Sekretariat Universitas terdiri atas:
a. Bidang Hukum;
b. Bidang administrasi dan kearsipan; dan
c. Bidang Bisnis dan Kerjasama.
Pasal 153
Bidang hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 152 huruf a merupakan
bidang yang melaksanakan fungsi Perancangan peraturan Rektor, Pembuatan
keputusan Rektor, penelaahan perjanjian/ kontrak, penelaahan masalah-
masalah hukum, dan pembinaan fungsi pembuatan produk hukum pada unit
kerja lain.
61
Pasal 154
Bidang administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 152 huruf b
merupakan bidang yang melaksanakan fungsi penatalaksanaan dan
pengelolaan naskah dinas secara manual maupun secara elektronik.
Pasal 155
Bidang kearsipan sebagaimana dimaksud dalam pasal 152 huruf b
merupakan bidang yang melaksanakan fungsi penyimpanan, pengelolaan,
dan pemeliharaan arsip.
Pasal 156
Bidang Bisnis dan Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam pasal 152 huruf
c mempunyai tugas-tugas :
a. menginisiasi, memfasilitasi, menyelenggarakan kerjasama dalam negeri;
b. menginisiasi, memfasilitasi, menyelenggarakan kegiatan berkaitan
dengan satuan usaha akademik dan komersial; dan
c. melaksanakan tugas dan urusan lain yang berkaitan dengan huruf a dan
huruf b.
Bagian KedelapanPusat
Paragraf 1Pusat Penerimaaan Mahasiswa Baru
Pasal 157
(1) Pusat Penerimaaan Mahasiswa Baru selanjutnya disebut PPMB
merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor untuk
62
melaksanakan seleksi penerimaan calon mahasiswa baru (maba) di
Universitas Airlangga
(2) PPMB dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris PPMB diangkat oleh Rektor dan bertugas membantu Ketuadalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakankegiatan administrasi.
Pasal 158(1) PPMB mempunyai fungsi untuk melaksanakan seleksi penerimaan calon
mahasiswa baru (maba) yang berkualitas secara transparan dan
akuntabel di Universitas Airlangga.
(2) Penerimaan mahasiswa baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Diploma-3 dan Diploma-4;
b. Sarjana (jalur SNMPTN, jalur SBMPTN, jalur Mandiri, dan Alih Jenis);
c. Magister;
d. Doktor;
e. Pendidikan Profesi; dan
f. Pendidikan Spesialis.
Pasal 159
Organ PPMB terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Koordinator Bidang .
63
Pasal 160
(1) Koordinator bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan bidang-
bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggungjawab kepada Ketua.
(3) Koordinator bidang pada PPMB terdiri atas :
a. Pendaftaran, Pelaksana dan Pengolahan Hasil Ujian;
b. Pengadaan dan Pengamanan Soal; dan
c. Sistem Informasi dan Komunikasi.
(4) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipilih,
diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
Paragraf 2Pusat Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 161
(1) Pusat Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa selanjutnya disebut PLP
merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor dalam
pengadaan barang dan jasa pada Universitas Airlangga.
(2) PLP dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris PLP bertugas membantu Ketua dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan administrasi.
64
Pasal 162
PLP mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. proses perencanaan pengadaaan barang dan jasa dilaksanakan secara
efisien, profesional dan akuntabel sesuai peraturan dibidang pengelolaan
barang dan jasa;
b. proses pelaksanaan pengadaaan barang dan jasa dilaksanakan secara
efisien, profesional dan akuntabel sesuai peraturan dibidang pengelolaan
barang dan jasa; dan
c. proses evaluasi pengadaaan barang dan jasa dilaksanakan secara efisien,profesional dan akuntabel sesuai peraturan dibidang pengelolaan barangdan jasa.
Pasal 163
Organ PLP terdiri atas :
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Koordinator Bidang.
Pasal 164
(1) Koordinator bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan bidang-
bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
lebih lanjut oleh Rektor.
Paragraf 3Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat
Pasal 165
(1) Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat selanjutnya disebut PIH
merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor dalam
65
rangka optimalisasi fungsi informasi dan hubungan masyarakat di
Universitas Airlangga.
(2) PIH dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris PIH bertugas membantu Ketua dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan administrasi.
Pasal 166
PIH mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. pengumpulan dan pengolahan data kehumasan;
b. perumusan dan pemberian layanan informasi yang berhubungan dengan
Universitas Airlangga;
c. perencanaan dan pelaksanaan kegiatan promosi dan publikasi; dan
d. perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keprotokoleran.
Pasal 167
Organ PIH terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Koordinator Bidang.
Pasal 168
(1) Koordintaor bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan bidang-
bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang pada PIH terdiri atas:
a. Bidang Hubungan Masyarakat dan Media;
b. Bidang Promosi dan Pelayanan Pelanggan;
c. Bidang Protokol; dan
66
d. Bidang Produksi Informasi Publik.
(3) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor.
(4) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bertanggungjawab kepada Ketua.
Paragraf 4
Pusat Penerbitan dan PercetakanPasal 169
(1) Pusat Penerbitan dan Percetakan atau dapat pula disebut Airlangga
University Press (AUP) merupakan unsur penunjang UNAIR yang
membantu Rektor dalam memfasilitasi dan melayani penerbitan naskah
akademik dan percetakan.
(2) Pusat Penerbitan dan Percetakan dipimpin oleh seorang Ketua yang
diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada
Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris Pusat Penerbitan dan Percetakan bertugas membantu Ketua
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan
kegiatan administrasi.
Pasal 170
Pusat Penerbitan dan Percetakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 169
ayat (1) mempunyai fungsi untuk memfasilitasi dan melayani penerbitan
naskah akademik dan percetakan dilingkungan Universitas Airlangga.
Pasal 171
Organ Pusat Penerbitan dan Percetakan terdiri atas :
a. Ketua;
67
b. Sekretaris; dan
c. Koordinator Bidang.
Pasal 172
(1) Koordintaor bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan bidang-
bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang pada Pusat Penerbitan dan Percetakan terdiri atas:
a. Bidang Sumberdaya;
b. Bidang Pemasaran; dan
c. Bidang Penerbitan dan Percetakan.
(3) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor.
(4) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bertanggungjawab kepada Ketua.
Paragraf 5Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan
Pasal 173
(1) Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan selanjutnya disebut PPKK
merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor dalam
memfasilitasi, melayani dan advokasi pembinaan karir dan
kewirausahaan mahasiswa dan alumni Universitas Airlangga.
(2) Pusat PPKK dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris PPKK bertugas membantu Ketua dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan administrasi.
68
Pasal 174Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 173 ayat (1) mempunyai fungsi memfasilitasi, melayani dan advokasi
pembinaan karir dan kewirausahaan mahasiswa dan alumni Universitas
Airlangga.
Pasal 175
Organ PPKK terdiri atas :
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Koordinator Bidang.
Pasal 176
(1) Koordintaor bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan bidang-
bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
lebih lanjut oleh Rektor.
Paragraf 6Pusat Urusan Internasional dan Kerjasama
(International Office and Partnership)
Pasal 177
(1) Pusat Urusan Internasional dan Kerjasama atau dapat pula disebut
Internasional Office and Partnership (IOP) merupakan unsur penunjang
UNAIR yang membantu Rektor dalam optimalisasi fungsi kerjasama dan
urusan internasional di Universitas Airlangga.
(2) Pusat Urusan Internasional dan Kerjasama dipimpin oleh seorang Ketua
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab
kepada Rektor.
69
(3) Ketua Pusat Urusan Internasional dan Kerjasama dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris yang diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris Pusat Internasional bertugas membantu Ketua dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan
administrasi.
Pasal 178
Pusat Urusan Internasional dan Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam
pasal 177 ayat (1) mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. menginisiasi kerjasama serta jejaring internasional;
b. memfasilitasi kerjasama serta jejaring internasional;
c. menyelenggarakan kerjasama serta jejaring internasional;
d. melakukan pengurusan terhadap urusan intenal akademisi asing.
Pasal 179
Pusat Urusan Internasional dan Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam
pasal 177 ayat (1) terdiri atas :
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Koordinator Bidang.
Pasal 180
(1) Koordinator bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan bidang-
bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang pada Pusat Urusan Internasional dan Kerjasama
terdiri atas:
a. Bidang Kerjasama Luar Negeri;
b. Bidang Internasional Service; dan
c. Bidang Internasional Program.
70
(3) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor.
(4) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bertanggungjawab kepada Ketua.
Paragraf 7Pusat Layanan Kesehatan
Pasal 181
(1) Pusat Layanan Kesehatan selanjutnya disebut PLK merupakan unsur
penunjang UNAIR yang membantu Rektor sebagai fasilitas kesehatan
tingkat pertama bagi sivitas akademika Universitas Airlangga.
(2) Pusat Layanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat
dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretariat Pusat Layanan Kesehatan bertugas membantu Ketua dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan
administrasi.
Pasal 182
Pusat Layanan Kesehatan sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama
sebagaimana dimaksud dalam pasal 181 ayat (1) mempunyai fungsi:
a. Memberikan layanan kesehatan tingkat pertama kepada mahasiswa,
dosen, karyawan dan masyarakat umum.
b. Memfasilitasi proses pembelajaran mahasiswa terkait layanan
kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
71
Pasal 183
Organ Pusat Layanan Kesehatan terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Koordinator Bidang.
Pasal 184
(1) Koordinator bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan bidang-
bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
lebih lanjut oleh Rektor.
Paragraf 8
Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah
Pasal 185
(1) Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah selanjutnya disebut
PPJPI merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu Rektor
dalam peningkatan mutu jurnal dan publikasi ilmiah.
(2) PPJPI dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan
oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris PPJPI bertugas membantu Ketua dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan administrasi.
72
Pasal 186
PPJPI mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. mengorganisir penerbitan jurnal di lingkungan UNAIR dan publikasi
peneliti UNAIR;
b. melakukan pemetaan tahunan jurnal yang terbit dilingkungan UNAIR
berkaitan dengan keteraturan penerbitan, kesiapan akreditasi nasional,
dan indexing dalam negeri dan luar negeri;
c. melakukan revitalisasi dan pengembangan jurnal di lingkungan UNAIR;
d. melakukan pelatihan berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan
jurnal;
e. melakukan pendampingan terhadap pengelola jurnal di lingkungan
UNAIR; dan
f. melakukan pengembangan jaringan ke dalam dan ke luar UNAIR
berkaitan dengan pengembangan jurnal dan publikasi ilmiah.
Pasal 187
Organ Pusat Pengembang Jurnal dan Publikasi terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bidang Jurnal Ilmiah;
d. Bidang Publikasi Ilmiah; dan
e. Bidang Mutu Jurnal dan Publikasi Ilmiah.
Pasal 188
Bidang Jurnal Ilmiah sebagaimana dimaksud dalam pasal 187 huruf c
mempunyai tugas melakukan koordinasi dengan seluruh pengelola jurnal di
UNAIR, koordinasi penghimpunan data, pelatihan, pendampingan, dan
koordinasi evaluasi mutu jurnal.
73
Pasal 189
Bidang Publikasi Ilmiah sebagaimana dimaksud dalam pasal 187 huruf d
mempunyai tugas melakukan koordinasi penulisan artikel ilmiah yang
meliputi penghimpunan data publikasi para peneliti UNAIR, bantuan
perbaikan tata bahasa Indonesia, bantuan terjemah bahasa asing, bantuan
perbaikan tata bahasa asing, pelatihan dan pendampingan penulisan artikel
ilmiah, dan evaluasi mutu publikasi ilmiah.
Pasal 190
Bidang Mutu Jurnal dan Publikasi Ilmiah sebagaimana dimaksud dalam
pasal 187 huruf e mempunyai tugas untuk menjaga dan meningkatkan
mutu jurnal ilmiah dan publikasi ilmiah sesuai standar nasional dan
internasional.
Paragraf 9Pusat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi
Pasal 191
(1) Pusat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi untuk selanjutnya
disebut PPTSI merupakan unsur penunjang UNAIR yang bersifat profit
untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi terapan.
(2) PPTSI dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(4) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bertugas membantu
Ketua dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta
melaksanakan kegiatan administrasi.
74
Pasal 192
PPTSI mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. mengembangkan sistem informasi dan teknologi terapan yang
bermanfaat bagi kepentingan masyarakat umum diluar lingkungan
UNAIR yang bernilai ekonomis bagi UNAIR;
b. memperluas jaringan pasar untuk produk teknologi informasi yang
dibangun dan dikembangkan oleh PPTSI;
c. mendukung pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh
UNAIR.
Pasal 193
Organ PPTSI terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Administrasi Keuangan;
d. Bidang Institusi; dan
e. Bidang Ritel;
Pasal 194
Administrasi Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193 huruf c
mempunyai tugas layanan administrasi dan pengelolaan keuangan.
Pasal 195
(1) Bidang institusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 193 huruf d
mempunyai tugas :
a. kerjasama dengan institusi pemerintahan dan swasta;
b. mengimplementasikan produksi dibidang teknologi dan sistem
informasi sivitas akademika ke institusi pemerintahan dan
perusahaan swasta nasional dan internasional.
75
(2) Kerjasama dengan institusi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a meliputi :
a. membuat kerjasama dengan institusi pemerintahan;
b. memonitor dinamika implementasi produk dibidang teknologi dan
sistem informasi sivitas akademika UNAIR di institusi pemerintah;
dan
c. membuat kerjasama dengan institusi lain untuk memberikan nilai
tambah dari produk sivitas akademika UNAIR.
(3) Kerjasama dengan institusi swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a meliputi :
a. membuat kerjasama dengan perusahaan nasional dan
internasional;dan
b. memonitor dinamika implementasi produk dibidang teknologi dan
sistem informasi sivitas akademika UNAIR ke perusahaan nasional
dan internasional.
Pasal 196
Bidang Ritel sebagaimana dimaksud pada Pasal 193 huruf e mempunyai
tugas:
a. menumbuh kembangkan ide kreatif dari sivitas akademika UNAIR;
b. menyaring dan memberikan pembinaan ide agar dapat dijadikan
sebagai ide unggulan untuk bahan menggerakkan nilai bisnis;
c. menumbuh kembangkan kemampuan teknologi dan sistem informasi
sivitas akademika serta untuk mempunyai jiwa kewirausahaan; dan
d. menjadi penghubung investor dalam membantu sivitas akademika
untuk mengimplementasikan ide yang unggul.
76
Paragraf 10Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell
Pasal 197
(1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell atau dapat pula disebut
Airlangga Stem Cell Research and Development Center merupakan unsur
penunjang UNAIR yang membantu Rektor dalam melakukan penelitian
dan pegembangan dibidang stem cell dan produk-produk stem cell
terkait.
(2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell dipimpin oleh seorang
Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor serta bertanggung
jawab kepada Rektor.
(3) Ketua dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris.
(4) Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell dipilih,
diangkat dan diberhentikan oleh Rektor dan bertugas membantu Ketua
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan
kegiatan administrasi.
Pasal 198
Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell sebagaimana dimaksud dalam
pasal 197 ayat (1) mempunyai fungsi untuk melakukan penelitian dan
pegembangan dibidang stem cell dan produk-produk stem cell terkait di
lingkungan Universitas Airlangga.
Pasal 199
(1) Koordinator bidang menjalankan tugas untuk mengkordinasikan bidang-
bidang tertentu.
(2) Koordinator bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
lebih lanjut oleh Rektor.
77
Paragraf 11Pembentukan Pusat
Pasal 200
(1) Rektor dapat membentuk, merubah dan membubarkan pusat
berdasarkan kebutuhan UNAIR.
(2) Pembentukan pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan prosedur sebagai berikut :
a. Usulan pembentukan pusat dapat berasal dari pimpinan di
lingkungan UNAIR.
b. Setiap usulan pembentukan pusat disertai dengan kajian akademik.
c. Kajian akademik sebagaimana dimaksud pada huruf a, sekurang-
kurangnya berisi :
1) urgensi pembentukan satuan organisasi;
2) wewenang, tugas dan fungsi satuan organisasi;
3) hubungan wewenang, tugas dan fungsi satuan organisasi dengan
satuan organisasi/unit kerja yang telah ada;
4) struktur organisasi;
5) ketersediaan sumber daya manusia; dan
6) ketersediaan keuangan dan aspek beban keuangan dalam lingkup
UNAIR.
d. Sub Direktorat pada Direktorat Sumber Daya yang menangani
pengembangan organisasi melakukan telaah terhadap kajian
akademik sebagai dimaksud pada huruf b.
e. Sub Direktorat pada Direktorat Sumber Daya yang menangani
pengembangan organisasi menyelenggarakan rapat pembahasan
kajian akademik dan hasil telaah terhadap kajian akademik, dengan
unsur peserta rapat meliputi Rektor, Dekan, Pimpinan Lembaga dan
bidang sesuai kebutuhan.
f. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf e, dipimpin oleh Rektor
atau pejabat yang ditunjuk.
78
(3) Dalam hal rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e,
memutuskan pembentukan pusat atau kantor, maka pembentukan
pusat tersebut ditetapkan dengan Keputusan Rektor.
Bagian Sembilan
Institut Ilmu Kesehatan
Pasal 201
(1) Institut Ilmu Kesehatan UNAIR, yang selanjutnya disingkat IIK-UNAIR
merupakan organ dibawah Rektor yang berfungsi melakukan
koordinasi semua fungsi penelitian, pelatihan dan pelayananan di
bidang kesehatan secara terintegrasi untuk mewujudkan keunggulan
UNAIR.
(2) IIK-UNAIR disebut pula Airlangga Health Science Institute (AHSI).
(3) IIK-UNAIR dipimpin oleh Direktur Utama yang bertanggungjawab
kepada Rektor.
Pasal 202
IIK-UNAIR sebagaimana dimaksud pada pasal 201 ayat (1) mempunyai
fungsi :
a. mengkoordinasikan fungsi penelitian, pelatihan dan pelayanan di bidang
kesehatan secara terintegrasi;
b. mengkoordinasikan fungsi organisasi RSUA, RSKI, RSGM, dan LPT,
sehingga tercapainya pelaksanaan fungsi secara sinergi dan terintegrasi;
dan
c. menyelenggarakan dan mendorong kerjasama dan pengembangan
produk dari hasil penelitian di lingkungan UNAIR.
79
Pasal 203
Organ Institut Ilmu Kesehatan terdiri dari :
a. Direktur Utama;
b. Sekretaris;
Pasal 204
Direktur Utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203 huruf a
mengkoordinasikan perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan,
evaluasi kegiatan lembaga di dalam lingkup IIK-UNAIR serta capaian target
yang ditetapkan.
Pasal 205
Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203 huruf b diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor untuk membantu Direktur Utama dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsinya serta melaksanakan kegiatan
administrasi.
Bagian SepuluhRumah Sakit UNAIR
Pasal 206
(1) Rumah Sakit Universitas Airlangga untuk selanjutnya disebut RS
UNAIR adalah Rumah Sakit milik Universitas Airlangga yang
merupakan satuan organisasi di lingkungan Universitas Airlangga yang
dikelola secara khusus, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Rektor.
(2) Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh Wakil
Direktur yang diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
80
Pasal 207
RS UNAIR sebagaimana dimaksud pada pasal 206 ayat (1) mempunyai
tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan terintegrasi dengan
mengutamakan tata kelola klinis yang baik, perkembangan ilmu dan
teknologi kedokteran dan kesehatan lain berbasis bukti dengan
memperhatikan aspek etika profesi dan hukum kesehatan.
Pasal 208
RS UNAIR mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan; dan
d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Pasal 209
(1) Susunan organ RS UNAIR terdiri atas :
a. Dewan Pengawas;
b. Direktur;
c. Wakil Direktur;
d. Manajer;
e. Bagian;
f. Komite; dan
g. Instalasi.
81
(2) Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas, Direktur, Wakil
Direktur dan Manager ditetapkan oleh Rektor.
(3) Pengangkatan dan pemberhentian organ selain dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh Direktur RS UNAIR setelah mendapat persetujuan
Rektor.
(4) Instalasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf g termasuk
Instalasi Riset Penyakit Tropis dan Infeksi Universitas Airlangga
merupakan instalasi khusus yang pengelolaanya berada dibawah RS
UNAIR.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur organisasi dan tata kerja di
RS UNAIR diatur lebih lanjut dengan Peraturan Rektor.
Bagian Sebelas
Satuan UsahaPasal 210
(1) Rektor berwenang membentuk satuan usaha akademik dan layanan
umum dan satuan usaha komersiil.
(2) Satuan usaha akademik dan layanan umum dibentuk untuk
melaksanakan usaha-usaha akademik dan pelayanan umum kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
(3) Satuan usaha komersil dibentuk untuk melaksanakan usaha-usaha
yang bersifat memberikan keuntungan kepada UNAIR.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan satuan usaha akademikdan layanan umum dan satuan usaha komersil diatur oleh Rektor.
82
Bagian Dua belasDewan Etika
Pasal 211
(1) Dalam rangka menegakkan norma dan etika akademik, Rektor dapat
membentuk Dewan Etika yang mempunyai kewenangan menerima,
memproses dan/atau memutuskan dugaan pelanggaran Etika dan
Norma Akademik.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur, keanggotaan, wewenang dan
tugas Dewan Etika ditetapkan dalam Peraturan Rektor.
Bagian Tiga BelasAsrama Mahasiswa
Pasal 212
(1) Asrama Mahasiswa merupakan unsur penunjang UNAIR yang membantu
Rektor dalam pengelolaan asrama mahasiswa di Universitas Airlangga.
(2) Asrama Mahasiswa dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dandiberhentikan oleh Rektor serta bertanggung jawab kepada Rektor.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 213
Segala ketentuan lain yang berlaku mengenai organisasi di lingkungan
UNAIR, dinyatakan tetap berlaku sepanjang belum diadakan yang baru dan
tidak bertentangan dengan Peraturan Rektor ini.