34
UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PADA KEGIATAN PNPM DI KELURAHAN MUARAREJA KOTA TEGAL TUGAS AKHIR RUHAIDA L2D008068 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEMARANG SEPTEMBER 2012

UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

  • Upload
    lediep

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN

KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PADA KEGIATAN PNPM DI

KELURAHAN MUARAREJA KOTA TEGAL

TUGAS AKHIR

RUHAIDA

L2D008068

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANG

SEPTEMBER 2012

Page 2: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

i

UNIVERSITAS DIPONEGORO

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN

KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PADA KEGIATAN PNPM DI

KELURAHAN MUARAREJA KOTA TEGAL

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

RUHAIDA

L2D008068

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANG

SEPTEMBER 2012

Page 3: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Akhir yang berjudul, “Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas

Permukiman Kumuh pada Kegiatan PNPM di Kelurahan Muarareja Kota Tegal” ini

adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

NAMA : Ruhaida

NIM : L2D008068

Tanda Tangan : ......................................

Tanggal :

Page 4: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh :

NAMA : Ruhaida

NIM : L2D008068

Jurusan : Perencanaan Wilayah & Kota

Fakultas : Teknik

Judul Tugas Akhir : Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas

Permukiman Kumuh pada Kegiatan PNPM di Kelurahan

Muarareja Kota Tegal

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan

yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota,

Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

TIM PENGUJI

Pembimbing : Ir. Sunarti, MT ( …………………………)

Penguji I : Dra. Bitta Pigawati, MT ( …………………………)

Penguji II : Muhammad Mukti Alie, SE, Msi, MT (………………………….)

Semarang, September 2012

Mengetahui,

Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Dr. –Ing Asnawi, S.T NIP. 197107241997021001

Page 5: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

iv

HALAMAN PERNYATAAN PERETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Ruhaida

NIM : L2D008068

Jurusan : Perencanaan Wilayan & Kota

Fakultas : Teknik

Jenis Karya : Tugas Akhir

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas

Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya

ilmiah saya yang berjudul :

“Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh pada

Kegiatan PNPM di Kelurahan Muarareja Kota Tegal”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini

Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam

bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan proposal tugas akhir saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang

Pada Tanggal :

Yang menyatakan

Ruhaida

Page 6: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

v

“Minpi Hari ini adalah Kenyataan Hari Esok”. (Iqoniyoma Faundra)

Kesabaran & Keikhlasan yang akan

Menuntun kita Menuju jalan Kesuksesan

dan………

Yakinlah Allah SWT

akan Menjawab seberapa Besar

Usaha yang Kita Lakukan

Kupersembahkan untuk Ayah dan Bunda

-Ruhaida-

Page 7: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

vi

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN

KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PADA KEGIATAN PNPM DI

KELURAHAN MUARAREJA KOTA TEGAL

Abstrak

Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab berubahnya kondisi fisik lingkungan pada beberapa kawasan pesisir di pantai Utara Jawa. Hal ini tentu saja mengganggu aktivitas masyarakat

yang memanfaatkan potensi pesisir sebagai permukiman dan aktivitas lainnya seperti aktivitas tambak

nelayan yang mendukung perkembangan permukiman. Salah satu contoh perubahan fisik lingkungan

adalah terjadinya bencana banjir rob. Disisi lain pembangunan permukiman di kawasan pesisir sangat

pesat, namun kurang mengindahkan kaedah tata ruang yang ditetapkan sehingga terciptalah

permukiman kumuh. Kondisi tidak layak huni menjadi faktor utama kekumuhan, kondisi tersebut juga

dialami oleh beberapa kawasan pesisir di Jawa Tengah salah satunya Kota Tegal, tepatnya di Kelurahan

Muarareja yang tergolong dalam kondisi permukiman yang kumuh akibat rendahnya tingkat sosial

ekonomi masyarakatnya dan dampak banjir rob. Permukiman kumuh bersumber dari ketidakberdayaan

masyarakat untuk meningkatkan kondisi fisik lingkungan permukimannya sehingga diperlukan adanya

upaya meningkatkan power masyarakat dengan melakukan kegiatan pemberdayaan atau sering disebut empowerment. Pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Masyarakat

menjadi subjek dan objek dalam pemberdayaan sehingga aspek internal masyarakat sangat

mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi seperti; tingkat

penghasilan, pekerjaaan, tingkat pendidikan, aspek informasi, dan keterlibatan dalam organisasi

masyarakat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pemberdayaan dalam peningkatan

kualitas permukiman kumuh pada kegiatan PNPM di Kelurahan Muarareja Kota Tegal. Sasarannya

meliputi identifikasi karakteristik permukiman kumuh dari sisi sosial ekonomi masyarakat dan kondisi

fisik lingkungan, Mengidentifikasi aspek pemberdayaan masyarakat dengan mengkaji bentuk

pemberdayaan dalam peningkatan kualitas permukiman pada kegiatan PNPM di Kelurahan Muarareja,

merumuskan bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh PNPM dan kesimpulan rekomendasi. Metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif Pendekatan

kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil kuesioner yang di berikan kepada masyarakat yang

bermukim di permukiman kumuh. Analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif untuk

mendeskripsikan hasil dari perolehan kuesioner dalam penelitian dan analisis deskriftif kualitatif untuk

menjelaskan dan mengeneralisasi hasil dari penelitian yang berupa wawancara. Pengumpulan data

penelitian dilakukan dengan teknik sampling non random berupa purposive sampling.

Hasil dalam penelitian ini merupakan gambaran bentuk pemberdayaan masyarakat melalui

kegiatan PNPM dalam upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh. Bentuk tersebut dapat dilihat

dari kapasitas masyarakat yang menggambarkan kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kualitas

permukiman sehingga kebutuhan tersebut dapat mendukung keluaran penelitian berupa bentuk-bentuk

pemberdayaan yang dilakukan dalam kegiatan PNPM. Bentuk-bentuk pemberdayaan di Kelurahan

Muarareja dilakukan dengan 3 tahapan proses yaitu tahap persiapan dimana dilakukan sosial learning dalam pembuatan proposal, tahap pelaksanaan kegiatan lingkungan dimana masyarakat hanya bersipat

pragmatis namun terdapat dorongan atau motivasi bagi masyarakat , dan tahap pemeliharaan belum

berjalan optimal karena belum tercipta keberlanjutan kegiatan pada proses tahap pembangunan.

Kata Kunci: permukiman kumuh, peningkatan kualitas permukiman, pemberdayaan masyarakat, PNPM

Page 8: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul „Pemberdayaan Masyarakat dalam

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh pada Kegiatan PNPM di Kelurahan

Muarareja Kota Tegal’.Dalam proses pengerjaan laporan ini, banyak pihak yang telah

memberikan bantuan, dukungan serta dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. –Ing Asnawi, S.T. selaku ketua jurusan yang telah memberikan kemudahan dan

kelancaran selama proses penyusunan tugas akhir.

2. Ibu Ir. Sunarti, MT selaku dosen pembimbing atas masukan, kritik, ide semangat,

kesabaran dan motivasi yang luar biasa dalam mendukung penyelesain tugas akhir.

3. Bapak, Ibu, kakak, adik, dan Iqoniyoma yang selalu selalu mendoakan dan memberi

dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini

4. Bapak Dr. Sc. Agr. Iwan Rudiarto, S.T. M.Sc., dan Ibu Santi Paula Dewi. selaku dosen

mata kuliah Tugas Akhir untuk arahan dan ilmu yang sangat berguna.

5. Sahabat-sahabat saya Novy, Rara, Ririd, Tiara, Marina, Riki, Mba Indah, Nadia yang sudah

mendukung secara spritiual maupun materiil.

6. Teman-teman Planologi angkatan 2008 atas dorongan dan kebersamaannya selama ini.

7. Semua pihak yang secara tidak langsung terkait dan membantu dalam penyelesaian laporan

ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, saya

berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya Jurusan

Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.

Semarang, September 2012

Penulis

Page 9: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................. iv

HALAMAN PRIBADI ............................................................................................................ v

ABSTRAK.............................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ viii

DAFTAT TABEL .................................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xiii

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2

1.3 Tujuan, Sasaran .......................................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan studi ..................................................................................................... 3

1.3.2 Sasaran............................................................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 4

1.5 Ruang Lingkup ......................................................................................................... 4

1.5.1 Ruang Lingkup Materi ..................................................................................... 4

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah ................................................................................... 5

1.6 Keaslian Penelitian ..................................................................................................... 7

1.7 Kerangka Pemikiran ................................................................................................... 8

1.8 Pendekatan Penelitaian ............................................................................................... 9

1.8.1 Definisi Operasional ......................................................................................... 9

1.8.2 Metode Penelitian........................................................................................... 10

1.8.3 Kerangka Desain Penelitian ............................................................................ 10

A. Kebutuhan Data ......................................................................................... 10

Page 10: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

ix

B. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 12

1.8.6 Populasi dan Sampling ................................................................................... 13

1.8.7 Teknik Analisa Data ....................................................................................... 15

1.9 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 17

BAB II TINJAUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN

KUALITAS PERMUKIMAN ................................................................................ 18

2.1 Kawasan Pesisir ......................................................................................................... 18

2.2 Permukiman Kumuh ................................................................................................... 20

2.3 Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh ................................................................. 22

2.3.1 Rumah ............................................................................................................. 23

2.3.2 Infrastruktur Permukiman ............................................................................... 24

2.4 Upaya Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh ...................................................... 25

2.5 Pemberdayaan Masyarakat ......................................................................................... 26

2.6 Aspek yang Mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat .............................................. 30

2.7 Ukuran Keberdayaan Masyarakat ............................................................................... 31

2.7.1 Kapasitas Masyarakat ...................................................................................... 33

2.7.2 Organisasi ....................................................................................................... 36

2.7.3 Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan ................................................................. 36

2.8 Bentuk Pemberdayaan Masyarakat melalui Kegiatan PNPM untuk Peningkatan

Kualitas Permukiman Kumuh Pesisir ........................................................................... 38

2.9 Variabel Penelitian ...................................................................................................... 41

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN MUARAREJA KOTA TEGAL………...45

3.1 Gambaran Umum Kota Tegal ..................................................................................... 45

3.2 Gambaran Umum Kelurahan Muarareja Kecamatan Tegal Barat................................. 47

3.2.1 Tata Guna Lahan ............................................................................................ 47

3.2.2 Kondisi Kependudukan .................................................................................. 48

3.2.3 Aktivitas Perekonomian ................................................................................. 51

3.2.4 Kondisi Lingkungan ....................................................................................... 54

3.2.4.1 Rumah ............................................................................................... 54

3.2.4.2 Sarana................................................................................................ 54

3.2.4.3 Prasarana ........................................................................................... 56

3.2.5 Potensi dan Masalah ....................................................................................... 59

Page 11: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

x

BAB IV ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KEGIATAN PNPM

DALAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH ................... 61

4.1 Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat ..................................................... 61

4.2 Analisis Karakteristik Fisik Permukiman Masyarakat ................................................. 64

4.3 Analisis aspek pemberdayaan masyarakat permukiman kumuh di Kelurahan

Muarareja ................................................................................................................... 69

4.3.1Kapasitas Individu dalam aspek Pemberdayaan ................................................ 70

4.3.2 Kapasitas Kelompok dalam Aspek Pemberdayaan ........................................... 91

4.3.3 Keberadaan Organisasi dalam kegiatan Pemberdayaan..................................... 94

4.4 Analisis bentuk pemberdayaan masyarakat melalui PNPM dalam peningkatan Kualitas

permukiman ............................................................................................................... 97

BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 102

5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 102

5.2 Rekomendasi ............................................................................................................ 104

5.3.1Rekomendasi bagi Masyarakat .......................................................................... 104

5.3.2 Rekomendasi bagi Pemerintah ......................................................................... 105

Page 12: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 : Keaslian Penelitian .............................................................................................. 7

Tabel I.2 : Kebutuhan Data ................................................................................................ 11

Tabel II.1 : Karakteristik Permukiman Kumuh..................................................................... 22

Tabel II.2 : Faktor-Faktor Pemberdayaan ............................................................................. 29

Tabel II.3 : Definisi dan Faktor Kapasitas Masyarakat ......................................................... 34

Tabel II.4 : Komponen dalam PNPM Mandiri Perkotaan ..................................................... 39

Tabel II.5 : Variabel Terpilih ............................................................................................... 41

Tabel III.1 : Penggunaan Lahan di Kecamatan Tegal Barat ................................................... 47

Tabel III.2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Tegal Barat ................ 48

Tabel III.3 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin .................. 50

Tabel III.4 : Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Tegal Barat ..................... 50

Tabel III.5 : Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Kec. Tegal Barat usia 10 tahun keatas ...... 51

Tabel IV.1 : Karakteristik Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Muarareja.............. 61

Tabel IV.2 : Karakteristik Fisik Rumah Masyarakat di Kelurahan Muarareja ......................... 65

Tabel IV.3 : Karakteristik Fisik Sarana Prasarana Masyarakat Kelurahan Muarareja ............. 67

Tabel IV.4 : Keahlian (Skill) Masyarakat di Kelurahan Muarareja ......................................... 70

Tabel IV.5 : Problem Solving Masyarakat di Kelurahan Muarareja ........................................ 73

Tabel IV.6 : Kegiatan RTLH di Kelurahan Muarareja ........................................................... 79

Tabel IV.7 : Kegiatan Perbaikan Infrastruktur Masyarakat di Kelurahan Muarareja ............... 83

Tabel IV.8 : Kegiatan Paket Perbaikan Infrastruktur Masyarakat di Kelurahan Muarareja ..... 84

Tabel IV.9 : Peningkatan Kualitas infrastruktur Masyarakat di Kelurahan Muarareja ............. 85

Tabel IV.10 : Kegiatan Paket Kegiatan Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Muarareja ............ 91

Page 13: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Peta Orientasi Kelurahan Muarareja, Kota Tegal ................................................. 6

Gambar 1.2 : Kerangka Pikir .................................................................................................... 8

Gambar 1.3 : Kerangka Analisis Penelitian ............................................................................. 16

Gambar 2.1 : Faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat..................................... 30

Gambar 2.2 : Karakteristik Kapasitas Masyarakat ................................................................... 35

Gambar 3.1 : Peta Administrasi Kelurahan Muarareja Kota Tegal........................................... 46

Gambar 3.2 : Persentase Penggunaan Lahan di Kelurahan Muarareja ...................................... 47

Gambar 3.3 : Persentase Jumlah Penduduk di Kelurahan Muarareja ........................................ 48

Gambar 3.4 : Diagram Jumlah Mata Pencaharian di Kelurahan Muarareja.............................. 52

Gambar 3.5 : Diagram Jumlah Mata Pencaharian di Kelurahan Muarareja tahun 2012 ........... 52

Gambar 3.6 : Peta Pembagian RW Kelurahan Muarareja Kota Tegal ...................................... 53

Gambar 3.7 : Kondisi Rumah di Kelurahan Muarareja ............................................................ 54

Gambar 3.8 : Fasilitas Peribadatan di Kelurahan Muarareja.................................................... 55

Gambar 3.9 : Jumlah Pemeluk Agama di Kelurahan Muarareja .............................................. 55

Gambar 3.10: Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Muarareja ..................................................... 56

Gambar 3.11: Pendidikan Masyarakat di Kelurahan Muarareja ................................................ 56

Gambar 3.12: Kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Muarareja ................................................. 57

Gambar 3.13 : Kondisi Saluran Drainase di Kelurahan Muarareja ............................................ 57

Gambar 3.14: Kondisi Sanitasi di Kelurahan Muarareja .......................................................... 58

Gambar 3.15: Sistem Air Bersih di Kelurahan Muarareja ....................................................... 58

Gambar 3.16 : Sistem Persampahan di Kelurahan Muarareja.................................................... 59

Gambar 3.17: Peta Potensi dan Permasalahan Kelurahan Muarareja, Kota Tegal ..................... 60

Gambar 4.1 : Peta keahlian yang di Miliki Masyarakat di Kelurahan Muarareja ...................... 71

Gambar 4.2 : Problem Solving yang dilakukan Masyarakat di Kelurahan Muarareja ............... 73

Gambar 4.3 : Kapasitas Individu dalam Peningkatan Kualitas Permukiman ............................ 75

Gambar 4.4 : Kegiatan PNPM-MP dalam Peningkatan Kapasitas Individu ............................. 77

Page 14: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

xiii

Gambar 4.6 : Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Muarareja ........................................... 80

Gambar 4.7 : Kapasitas Individu dan PNPM dalam upaya peningkatan kualitas permukiman 86

Gambar 4.8 : Peta Analisis Prioritas Bantuan RTLH oleh PNPM di Kelurahan Muarareja ...... 87

Gambar 4.9 : Peta Analisis Kebutuhan Bantuan Sarpras Lingkungan oleh PNPM .................. 88

Gambar 4.10: Syarat dalam Pinjaman Dana Bergulir ............................................................... 90

Gambar 4.11: Proses Terbentuknya BKM ............................................................................... 93

Gambar 4.12: Struktur Organisasi Pelaksanaan PNPM-MP ..................................................... 95

Gambar 4.13: Siklus Awal Pelaksanaan PNPM ....................................................................... 96

Gambar 4.14:Bentuk Kegiatan PNPM dalam Pemberdayaan ................................................... 98

Gambar 4.15: Peningkatan Tingkat Keberdayaan Masyarakat................................................ 100

Gambar 4.16: Skema Tingkat Keberdayaan Masyarakat dari Bentuk Kegiatan PNPM ........... 101

Page 15: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A: FORM KUESIONER .................................................................................. 105

LAMPIRAN B: HASIL KUESIONER .................................................................................. 111

LAMPIRAN C: FORM WAWANCARA .............................................................................. 115

LAMPIRAN D: HASIL WAWANCARA ............................................................................. 121

LAMPIRAN E: BERITA ACARA TUGAS AKHIR ............................................................. 110

LAMPIRAN F: LEMBAR ASISTENSI ................................................................................ 111

Page 16: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

xv

DAFTAR PUSTAKA

Adiyoso, Wignyo. 2009. Menggugat Perencanaan Partisipatif dalam Pemberdayaan

Masyarakat. Jakarta: ITS Press.

Afkar, Taswikul. 2007. “Manajemen Organisasi.” Diklat Trainer of Organizational

Management, STAI.

Alit, I Ketut. 2005. “Pengembangan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan

Permukiman Kumuh di Propinsi Bali.” Jurnal Permukiman Natah, Vol.3, Februari,

hal. 34-43.

Astuti, Winny. 2009. Slum and Squatter Settlements in Surakarta (Institutional constraints and

Potencies for self-help Housing Development) Dalam Prosseding Sustainable (slum

upgrading in urban area) Informal settlements and affordable housing. Di

publikasikan oleh unit of research and empowerment of housing and human

settlements resources PIPW LPPM UNS: ITS CIB REPORT PUBLICATION.

Baun, Issabel Paula. 2008. “Kajian Pengembangan Pemanfaatan Ruang Terbangun di Kawasan

Pesisir Kota Kupang.” Tesis tidak diterbitkan, Program Pascasarjana Magister Teknik

Pembangunan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.

BPS Kota Tegal: 2010

Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya – Departemen

Pekerjaan Umum. 2006. Konsep Pedoman Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh

Penyangga Kota Metropolitan: Jakarta.

Hartanto, Sugeng. 2011. “Empowerment pattern based on community capacity in kelurahan

bandarharjo slum settlement, Semarang.” Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota,

Vol.7, April, hal 67-72.

Kearns, Ade and Louise Lawson. 2010. “Community Empowerment in the Context of the

Glasgow Housing Stock Transfer.” Urban Studies, Vol.47 (7), Juni, hal. 1459-1478.

Kementrian Departemen Umum. 2010. “Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Penataan Lingkungan

Permukiman Berbasis Komunitas (Neighborhood Development).” PNPM, Februari,

Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Kurniasih,Sri. 2007. Usaha Perbaikan Permukiman Kumuh di Petukangan Utara Jakarta Selatan.

Teknik Arsitektur Universitas Budiluhur. Dalam http://peneliti.budiluhur.ac.id/wp-

content/uploads/2007/06/srikurniasih-sna2007.pdf. Diakses pada 25 April 2012.

Page 17: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

xvi

Moscardo, Gianna (ed). 2008. Building Community for Tourism Development. CAB

International.

National Empowerment Partnership. http://www.londoncivicforum.org.uk/wordpress/wp

content/uploads/downloads/programmes/lep/cdnl/cdx-documents/community

empowerment.pdf. Diakses pada tanggal 26 April 2012.

Pengembangan Kapasitas Organisasi. http://www.access-

indo.or.id/documents/OCA_Manual.pdf. Diakses pada tanggal 26 April 2012.

Ryke. 2010. Pemberdayaan Masyarakat, Bukan Sekedar Membaikan Telapak Tangan.

http://bp2sdmk.dephut.go.id/attachments/article/177/Pemberdayaan_Masyarakat,_Buk

an_Sekedar_Membalik_Telapak_Tangan.pdf. Diakses pada tanggal 22 April 2012.

Surtiani, Endang Eny. 2006. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terciptanya Kawasan

Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota (Studi Kasus: Kawasan Pancuran,

Salatiga).” Tesis tidak diterbitkan, Program Pasca Sarjana, Magister Teknik

Pembangunan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro,Semarang.

UN-HABITAT. 2006. Analytical Perspective of Pro-poor Slum Upgrading Frameworks. Cities

Alliance: Cities Without Slums.

UN-HABITAT, UNESCAP .2008. Urbanisasi: Panduan Ringkas Perumahan bagi Kaum Miskin

di Kota-Kota Asia.

Undang-Undang Republik Indonesia No.27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

dan Pulau-Pulau Kecil.

Undang-Undang Republik Indonesia No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

Wirdanaf. 2006.”Kapasitas Maayarakat Kelurahan Sungai Jang Kota Tanjungpinang dalam

Alternatif Penyediaan Air Bersih.” Tesis yang tidak diterbitkan, Program Magister

Pembangunan Wilayah dan Kota, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro,

Semarang.

Page 18: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508

pulau yang menjadi salah satu alasan banyaknya masyarakat Indonesia yang bermukim di daerah

kepulauan atau pesisir, seperti Kota Tegal yang berada dibagian pulau utara jawa. Banyak

masyarakat yang bermukim di kawasan pesisir melakukan aktivitas bermukim maupun aktivitas

perekonomian seperti perindustrian, pariwisata, perhotelan, pelabuhan, dan lain sebagainya. Namun

aktivitas tersebut menyebabkan degradasi lingkungan karena tidak diimbangi dengan upaya

pelestarian lingkungan untuk menjaga keberlanjutannya.

Perubahan iklim terjadi akibat aktivitas manusia yang tidak mengindahkan keberlanjutan

lingkungan sehingga jika dilakukan terus menerus akan menyebabkan perubahan fisik lingkungan.

Menurut Murdiyarso dalam Subandono (2009:2) perubahan iklim adalah perubahan unsur-unsur

iklim dalam jangka waktu panjang (50 sampai 100 tahun) yang dipengaruhi oeh kegiatan manusia

yang menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK). Perubahan fisik yang terjadi seperti kenaikan

muka air laut yang salah satu dampaknya berupa bencana banjir rob. Disisi lain aktivitas bermukim

yang terus meningkat menyebabkan banyak masyarakat yang membangun rumah terlalu dekat

dengan pantai akibat keterbatasan lahan sehingga merusak eksistensi pertumbuhan mangrove. Hal

ini tentu saja memperburuk kondisi permukiman yang sering digenangi banjir rob pada saat air

pasang dan terciptalah kawasan permukiman kumuh.

Permukiman kumuh muncul akibat beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya

adalah kerusakan fisik lingkungan yang mendukung kekumuhan permukiman yang ada.

Permukiman kumuh merupakan suatu permukiman dimana penduduknya dicirikan dengan kondisi

rumah yang tidak layak dan tidak dilengkapi dengan pelayanan dasar, permukiman kumuh sering

tidak diakui dan ditangani oleh otoritas publik sebagai bagian integral yang sama dalam suatu kota

(UN-HABITAT 2002b:21). Terdapat tiga hal telaah mengenai permukiman kumuh (slum), yakni

kondisi fisik permukiman, kondisi sosial ekonomi masyarakat yang bermukim, dan dampak dari

kedua kondisi tersebut. Kondisi fisik dapat dilihat dari kondisi bangunan yang sangat rapat dengan

kualitas konstruksi yang rendah, jaringan jalan tidak berpola dan tidak diperkeras, sanitasi umum

dan drainase yang tidak memadai serta pengelolaan sampah yang buruk. Sedangkan Kondisi sosial

ekonomi masyarakat yang berada dikawasan pemukiman kumuh antara lain mencakup tingkat

pendapatan rendah, norma sosial yang longgar, budaya kemiskinan yang mewarnai kehidupannya

yang antara lain tampak dari sikap dan perilaku yang apatis. Kondisi tersebut sering juga

Page 19: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

2

mengakibatkan kondisi kesehatan yang buruk, sumber pencemaran, sumber penyebaran penyakit

dan perilaku menyimpang, yang berdampak pada kehidupan kota keseluruhannya. Oleh karena itu

kawasan pemukiman kumuh dianggap sebagai penyakit kota yang harus diatasi. Sama halnya

dengan kondisi permukiman kumuh di kawasan pesisir yang memiliki ciri yang sama dengan

permukiman kumuh lainnya, namun lebih terfokus pada permasalahan ketersediaan air bersih

karena permukiman kumuh pesisir identik dengan permasalahan bencana banjir rob. Sehingga

masyarakat permukiman kumuh di kawasan pesisir diharapkan mampu bertahan dan sustain atas

dampak dari perubahan iklim yang mengancam dengan berbagai upaya penataan permukiman

kumuh.

Permasalahan diatas adalah pokok permasalahan yang dihadapi masyarakat pada kawasan

permukiman kumuh yang secara keseluruhan merupakan permasalahan penurunan kualitas

permukiman di kawasan pesisir. Selain faktor alam (banjir rob) adalah masyarakat yang melakukan

aktivitas di kawasan pesisir (permukiman). Kurangnya pengetahuan dalam hal pendidikan dan

informasi menyebabkan masyarakat kurang peka terhadap lingkungan permukiman dan kurang

adanya motivasi untuk memperbaiki kondisi permukimannya.

Pada kenyataannya permukiman yang berada di kawasan pesisir sebagian besar

masyarakatnya tergolong dalam masyarakat yang memiliki low-income . faktor tersebut menjadi

salah satu penyebab kurang berdayanya masyarakat dalam meningkatkan kualitas rumah maupun

lingkungan permukimannya. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat terjerat dalam rantai

kemiskiman sehingga mengubah prilaku masyarakat untuk membiasakan diri dengan lingkungan

yang buruk.

Kota Tegal merupakan kota yang tergolong dalam daerah dataran rendah dengan topografi

yang relatif datar dan berbatasan langsung dengan laut jawa di sebelah utara. Permasalahan yang

sekarang dihadapi Pemerintah Kota Tegal adalah terjadinya banjir rob pada daerah pesisir. Wilayah

pesisir Kota Tegal yang terkena banjir Rob salah satunya adalah Kelurahan Muarareja dibagian

barat Kota Tegal.

1.2 Rumusan Masalah

Banjir Rob yang terjadi terus-menerus di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat

menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan permukiman yang mendorong terciptanya

permukiman kumuh pesisir. Ketua Forum Pemberdayaan Masyarakat Pantai (FPMP) Kota Tegal,

Edi Waluyo mengatakan, selama kurun waktu 19 tahun terakhir, sedikitnya 300 hektar tambak

udang dan puluhan rumah warga di Kota Tegal hilang. Lebar pantai yang hilang tergerus ombak

mencapai lebih dari 100 meter, dengan panjang tiga kilometer. Apabila tidak ditangani, kawasan

permukiman di pantai Kota Tegal akan hilang dalam 40 tahun ke depan (Kompas, 21 Juli 2008).

Page 20: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

3

Banyak hal yang menyebabkan Kelurahan Muarareja termasuk dalam kategori

permukiman kumuh. Permukiman kumuh sering digambarkan dengan kurang tersediannya

prasarana lingkungan, kondisi lingkungan yang menurut ukuran umum tidak sehat, sampai pada

kondisi fisik bangunan yang kurang layak huni (dalam arti ada rumah yang terlalu sempit, berjejal,

dan kurang tertata letaknya). Faktor lain yang menyebabkan kekumuhan adalah pengaruh

terjadinya banjir rob yang menyebabkan tergenangnya rumah-rumah warga dan sulitnya

mendapatkan pelayanan air bersih. Pada tahun 2011, Banjir air rob merendam lingkungan

permukiman warga di Kelurahan Muarareja, sebanyak 75 rumah terendam banjir hingga ketinggian

20 cm (Seputar Indonesia, 21 Desember 2011).

Dari permasalahan tersebut, dapat diketahui bahwa kawasan pesisir kota Tegal berada pada

kondisi fisik geografis yang rawan akan bencana banjir rob yang mengakibatkan penurunan

kualitas lingkungan permukiman yang mendorong terciptanya permukiman kumuh akibat

kerusakan fisik permukiman dan sosial ekonomi masyarakat yang kurang mendukung (powerless)

dalam memperbaiki kualitas permukiman. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk mampu

beradaptasi dan sustain pada kondisi lingkungan yang semakin memburuk kedepannya. Untuk

memberikan pemahaman bagi masyarakat dalam penataan permukiman kumuh pesisir yang berada

di Kelurahan Muarareja dibutuhkan studi pemberdayaan untuk mempersiapkan masyarakat dapat

turut serta dalam pembangunan kawasan permukiman yang mereka tempati.

Oleh karena itu, agar masyarakat mampu berdaya dalam meningkatkan kualitas

permukimannya diperlukan suatu pengamatan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, kondisi

fisik permukiman, kapasitas individu masyarakat dalam aspek pemberdayaan untuk melihat

seberapa besar kemampuan masyarakat untuk berdaya dan mengetahui potensi yang dapat

dikembangkan, dan organisasi sebagai faktor eksternal. Upaya ini dibutuhkan untuk melihat

kepampuan masyarakat dalam pemberdayaan yang didukung keberadaan sumberdaya dan

organisasi yang ada di Kelurahan Muarareja. Sehingga dari upaya tersebut diharapkan mampu

memberikan solusi sebagai upaya peningkatan kualitas permukiman di Kelurahan Muarareja.

Berdasarkan kondisi di atas, maka timbul suatu pertanyaan penelitian (research question)

dalam studi ini, yaitu:

“Bagaimana bentuk pemberdayaan masyarakat melalui PNPM dalam Peningkatan

Kualitas Permukiman Kumuh di Kelurahan Muarareja?”

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan Studi

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk pemberdayaan masyarakat pada kegiatan

PNPM dalam peningkatan permukiman kumuh di Kelurahan Muarareja.

Page 21: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

4

1.3.2 Sasaran

Untuk mencapai tujuan studi diatas, maka sasaran-sasaran studi yang dilakukan adalah

sebagai berikut;

1. Mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Muarareja;

2. Mengidentifikasi kondisi permukiman kumuh berdasarkan karakteristik fisik permukiman

di Kelurahan Muarareja;

3. Menganalisis aspek pemberdayaan masyarakat permukiman kumuh di Kelurahan

Muarareja;

4. Mengkaji bentuk pemberdayaan masyarakat melalui PNPM dalam peningkatan kualitas

permukiman kumuh di Kelurahan Muarareja;

5. Kesimpulan dan Rekomendasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini merupakan informasi yang didasarkan pada teoritis mengenai

gambaran bentuk pemberdayaan yang dilakukan guna memberikan kemudahan dalam proses

upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas permukiman di Kelurahan Muarareja. Jika

bentuk pemberdayaan yang teridentifikasi mampu memberikan implikasi terhadap peningkatan

kualitas permukimannya, hal ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk menindaklanjuti

susunan perencanaan yang terkait dengan permukiman sebagai salah satu kebutuhan utama

masyarakat. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat dapat dijadikan salah satu alternatif

penyelesaian masalah mengenai penurunan kualitas permukiman kumuh di kawasan pesisir

tepatnya di Kelurahan Muarareja.

1.5 Ruang Lingkup

Batasan ruang lingkup dalam penelitian ini terbagi atas dua jenis, yakni ruang lingkup

materi dan wilayah.

1.5.1 Ruang Lingkup Materi

Secara substansial, materi yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi kondisi

sosial ekonomi dan fisik permukiman di Kelurahan Muarareja, konsep aspek pemberdayaan,

dan bentuk kegiatan PNPM dalam meningkatkan kualitas permukiman. Sehingga dapat dilihat

keterkaitannya dengan wilayah studi yang meliputi lingkup materi berikut ini:

1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat

Karakteristik sosial ekonomi masyarakat menjadi aspek penting dalam penelitian ini,

dimana kondisi sosial ekonomi masyarakat memberikan pengaruh terhadap kondisi fisik

permukiman di Kelurahan Muarareja yang menentukan kualitas permukiman

Page 22: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

5

masyarakatnya. Kondisi sosial dilihat dari aktivitas atau interaksi yang dilakukan

masyarakat dalam kelompok dan kegiatan tertentu, sedangkan kondisi ekonomi dilihat

dari mata pencaharian dan pendapatan masyarakat yang menunjang kebersangsungan

hidup di Kelurahan Muarareja.

2. Kualitas permukiman kumuh

Kualitas permukiman kumuh dilihat dari kondisi rumah dan prasarana lingkungan yang

ada di Kelurahan Muarareja sebagai wilayah studi. Kualitas permukiman menjadi fokus

dalam menentukan bentuk pemberdayaan yang dilakukan di wilayah amatan. Kualitas

permukiman dapat ditingkatkan dengan adanya upaya pemberdayaan yang akan dikaitkan

dengan bentuk-bentuk pemberdayaan yang diterapkan di Kelurahan Muarareja.

3. Aspek Pemberdayaan terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan

Aspek-aspek yang mempengaruhi pemberdayaan yakni seperti: kapasitas masyarakat,

yang menjadi objek dari upaya pemberdayaan yang dilakukan masyarakat. Selain itu

faktor organisasi dan kemitraan sangat mempengaruhi kajian mengenai kajian

pemberdayaan. Untuk kapasitas masyarakat dalam pembahasannya akan memperlihatkan

upaya-upaya masyarakat dalam mengatasi permasalahan permukiman yang terjadi di

Kelurahan Muarareja. Hal tersebut dapat memperlihatkan kebutuhan-kebutuhan

masyarakat dalam meningkatkan kualitas permukimannya.

4. Bentuk Pemberdayaan melalui PNPM dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh

Bentuk pemberdayaan didapat dari proses generalisasi kondisi kualitas permukiman

kumuh di Kelurahan Muarareja dengan aspek-aspek pemberdayaan dari aktivitas

masyarakat maupun organisasi yang ada di Kelurahan Muarareja melalui kegiatan PNPM.

Kegiatan PNPM menjadi objek pemberdayaan yang dilakukan organisasi dalam

mewadahi masyarakat untuk meningkatkan kondisi permukimannya. Hal-hal yang

dilakukan oleh PNPM untuk mewujudkannya didasari oleh pengembangan beberapa

kegiatan masyarakat seperti aktivitas sosial, aktivitas ekonomi, dan aktivitas

pengembangan lingkungan.

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah

Untuk ruang lingkup wilayah secara spasial dapat dilihat pada gambar. I.1 dibawah,

dimana secara administrasi Kelurahan Muarareja memiliki batas-batas antara lain sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa;

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Pedurungan Lor;

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Tegalsari;

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Brebes.

Page 23: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

6

M uar are ja

ko son g

Pan gg ung

Te ga lsari

Kal iga ngsa

M arg ada na

Sle rok

Kra to n

M intar age n

Kra ndo n

C aba w an

Kau m an

Pasu run ga n Lo r

R and ugu nt in g

Ketu ren

Kej am b on

Kal inyam a tan K ulo n

Ban du ng

Tu no n

D ebo ng Te nga h

D ebo ng K ulo n

Sum urp ang ga ng

Pasu run ga n Kid ul

Kal inyam a tan W etan

Kem and ung an

M ang ku Ku sum a n

KECAMATAN TEGAL BARAT

KECAMATAN MARGADANA

KECAMATAN

TEGAL TIMUR

KECAMATAN

TEGAL SELATAN

Sum ber: Bappeda Kota Tegal, 2010

SKALA:

KOTA TEGAL

INSET

Sun ga i

Bata s ke cam ata n

Bata s d esa

Gar is pan tai

Loka l

Kol ek tor S kund er

Arter i Pri m er

Ja lan :

KETERANGAN:

PETA ORIENTASI

KELURAHAN MUARAREJA, KOTA TEGAL

PROPOSAL TUGAS AKHIR

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

KAB UPATEN TEGAL

500 0 500 1000 1500 2000 Meters

PROV. JAWA TENGAH

Bata s ko ta

Ja lan kere ta A pi

Bata s:

288000

288000

290000

290000

292000

292000

294000

294000

296000

296000

9238000

9238000

9240000

9240000

9242000

9242000

9244000

9244000

286000

286000

284000

284000

9236000 9

236000

KAB UPATEN BREB ES

LAUT JAWA

Mu ar ar eja

koso ngTe ga lsar i

Kr at on

Pa su ru nga n Lo r

KEL U R AH A N M U AR A R EJA

LAU T JA W A

TUGAS AKHIR

Gambar 1.1

Peta Orientasi Kelurahan Muarareja Kota Tegal

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012

TUGAS AKHIR

Page 24: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

7

1.6 Keaslian Penelitian

Kajian dari keaslian penelitian ini melihat dari perbedaan antara penelitian ini dengan

penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari adanya kesamaan, pengulangan, atau plagiasi penelitian. Keaslian penelitian ini

disajikan dalam bentuk tabel yang berisi nama penulis, judul penelitian, tujuan penelitian, variabel

penelitian dan metode penelitian yang digunakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut.

TABEL 1.1

KEASLIAN PENELITIAN No. Peneliti Judul Materi Metode Hasil

1. Dandy

Harianto

Santosa,

2010

Studi kapasitas

masyarakat dalam

upaya perbaikan

lingkungan

permukiman di

Kelurahan Panjang

Wetan, Kota

Pekalongan

Kajian tentang

kapasitas masyarakat

dalam upaya

perbaikan lingkungan

permukiman yang

dilihat dari

karakteristik

masyarakat, bentuk

upaya perbaikan

lingkungan dan dimensi kapasitas.

Metode

Kuantitatif

Analisis

deskriptif

kuantitatif dan

deskriptif

kualitatif

Hubungan antara

dimensi

kapasitas

masyarakat

dengan upaya

perbaikan

lingkungan

permukiman

2. Ruhaida,

2012

Pemberdayaan

masyarakat dalam

upaya peningkatan

kualitas

permukiman kumuh

melalui kegiatan

PNPM di Kelurahan

Muarareja, Kota

Tegal.

Kajian tentang

pemberdayaan

masyarakat dalam

upaya peningkatan

kualitas permukiman

kumuh yang dilihat

dari kapasitas

masyarakat dalam

bentuk upaya

perbaikan

permukiman dan pemberdayaan

masyarakat dari

bentuk kegiatan

PNPM yang

mendukung upaya

yang dilakukan

masyarakat.

Metode

Kuantitatif

Analisis

deskriptif

kuantitatif dan

deskriptif

kualitatif

Hubungan antara

kegiatan

pemberdayaan

melalui kegiatan

PNPM dengan

upaya perbaikan

kualitas

permukiman

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012

1.7 Kerangka Pemikiran

Tahapan pada sub ini membahas mengenai hal-hal dari dasar pemikiran yang mendasari

proses penelitian. Hal-hal tersebut disusun dalam sebuah kerangka sistematis untuk mengetahui

latar belakang, tujuan, research question, proses analisis dan output dari penelitian. Kerangka

pemikiran dalam penelitian seperti yang terlihat dalam Gambar 1.2.

Page 25: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

8

Perubahan iklim berdampak

pada banjir rob

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang

kualitas permukiman

yang baik

Tingkat

pendidikan dan

pendapatan yang

rendah

Terjadinya perubahan fisik permukiman yang menyebabkan

rusaknya fisik permukiman dan

infrastruktur

Latar Belakang

Gambar 1.2

Kerangka Pemikiran

Analisis aspek

organisasi (PNPM)

dalam upaya

pemberdayaan

masyarakat

Mengetahui bentuk pemberdayaan dalam kegiatan

PNPM untuk meningkatkan kualitas permukiman kumuh

Tujuan

Analisis

karakteristik sosial

ekonomi

masyarakat

Analisis aspek kapasitas

masyarakat sebagai

upaya peningkatan kualitas permukiman

kumuh

Kajian bentuk pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan PNPM

terhadap upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh

Bentuk Pemberdayaan dalam peningkatan kualitas

permukiman kumuh di Kelurahan Muarareja

Rekomendasi

Analisis

Output

Identifikasi sosial ekonomi

masyarakat

Identifikasi kondisi

fisik permukiman

Identifikasi aspek

Pemberdayaan Masyarakat

Kualitas permukiman menurun yang

menyebabkan terciptalah permukiman

kumuh

Perlunya upaya pemberdayaan:

Kegiatan PNPM

Bagaimana bentuk pemberdayaan dalam kegiatan PNPM untuk meningkatkan

kualitas permukiman kumuh?

Research Question

Permasalahan

Analisis

karakteristik fisik

permukiman

masyarakat

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012

Page 26: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

9

1.8 Pendekatan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemberdayaan terhadap

upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh pesisir: penelitian difokuskan pada variabel yang

menjadi objek utama yaitu masyarakat, kemudian menentukan kondisi permukiman kumuh pesisir

dari sisi fisik bangunan, dan sosial ekonomi masyarakatnya. kemampuan dan kebiasaan masyarakat

menjadi hal penting yang harus diketahui untuk dapat mengetahui bentuk pemberdayaan seperti

apa yang sesuai dengan kondisi permukiman disana dari aspek sosial ekonomi, kondisi

permukiman, sumberdaya, bahkan kelembagaan yang terkait dalam pengembangan masyarakat

tersebut.

Berdasarkan tujuan tersebut maka pendekatan kuantitatif akan digunakan dalam penelitian

ini. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini karena pada akhirnya keluaran dari

penelitian ini nantinya akan menjelaskan variabel yang digunakan dalam penelitian. Pelaksanaan

penelitian ini diawali dengan mengkaji literatur yang terkait dengan konsep Pemberdayaan dan hal

lain yang terkait sehingga hal tersebut sesuai dengan konsep pendekatan kuantitatif, yaitu teori

merupakan framework yang menjadi pedoman dalam menyusun hipotesis / preposisi dan

pertanyaan penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan kualitatif dengan

pengumpulan data di lapangan berupa observasi lapangan, kuesioner, dan kajian dokumen. Data

yang diperoleh dari observasi lapangan dengan memantau kondisi eksisting dan kajian dokumen

dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Sedangkan untuk data yang diperoleh dari kuesioner akan

dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Dalam pengolahannya, data kuesioner tersebut disajikan

dalam bentuk tabel dan grafik yang kemudian diberi penjelasan secara deskriptif kualitatif untuk

menjelaskan gambaran mengenai bentuk pemberdayaan dalam peningkatan kualitas permukiman

kumuh.

1.8.1 Definisi Operasional

Operasionalisasi penelitian merupakan salah satu komponen utama penelitian untuk

mengetahui bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Definisi operasional adalah unsur

penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur variabel. Definisi operasional pada

dasarnya bertujuan untuk memberikan batasan maupun pemahaman yang sama agar tidak terjadi

perbedaan persepsi dalam penelitian. Adapun substansi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kondisi kawasan permukiman di Kelurahan Muarareja

Kondisi dari suatu kawasan permukiman dapat dilihat dari keberadaan kawasan, kondisi

fisik bangunan dan infrastruktur, serta kondisi sosial ekonomi masyarakatnya sehingga

menciptakan Kriteria kawasan permukiman kumuh pesisir dari kondisi lingkungan dan

masyarakatnya.

Page 27: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

10

Kualitas Permukiman di Kelurahan Muarareja

Kualitas permukiman dapat dilihat dari hasil korelasi dari kondisi sosial ekonomi dan

kondisi fisik permukiman, sehingga dapat diketahui potensi dan masalah dari kondisi

permukiman yang menghasilkan kualitas permukiman di Kelurahan Muarareja. Dari hasil

tersebut dapat diketahui upaya yang harus dilakukan dalam peningkatan kualitas

permukiman kumuh di kawasan tersebut.

Aspek Pemberdayaan masyarakat.

Aspek masyarakat dilihat dari beberapa faktor dan elemen yang mempengaruhi

pemberdayaan yakni masyarakat dan organisasi dalam pemberdayaan. Fokus masyarakat

dikaji dengan melihat kapasitas masyarakat di kawasan studi baik individu maupun

kelompok dari masyarakatnya, kemudian fokus pada sumberdaya yang ada dan organisasi

yang mengkaji tentang fasilitator yang berperan dalam masyarakat, kelembagaan

masyarakat, dan faktor eksternal yakni peran serta stakeholder sebagai panjang tangan

dari Pemerintah. Dari pengamatan terhadap kondisi tersebut di wilayah amatan

harapannya peneliti dapat menghasilkan suatu bentuk pemberdayaan yang sesuai dengan

karakteristik kawasan untuk meningkatkan kualitas permukiman di Kelurahan Muarareja.

1.9 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu (Marzuki: 1999). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode

penelitian kuantitatif, dimana peneliti sangat bergantung pada konsep teoritis untuk melihat

variabel dalam penelitian tersebut. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif karena

penelitian dilakukan untuk menggambarkan variabel yang digunakan dalam penelitian.

Penelitian ini membutuhkan data dan instrument dalam pengumpulan serta metode

pengolah data dan analisis. Berikut ini merupakan pemaparan rinci terhadap desain kebutuhan

penelitian.

1.9.1 Kebutuhan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer, yaitu data yang

diperoleh secara langsung dari observasi lapangan maupun narasumber ahli/pakar yang berkaitan

dengan tema penelitian. Selain itu, penelitian juga menggunakan data sekunder, yaitu data yang

diperoleh melalui data instansi terkait disesuaikan dengan tema penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti. Secara rinci kebutuhan data dalam penelitian ini akan dipaparkan dalam tabel berikut

ini:

Page 28: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

11

TABEL I.2

KEBUTUHAN DATA

klasifikasi variabel Data Tahun Sumber Teknik

pengumpulan

Identifikasi kondisi

eksisting Permukiman

kumuh

Kondisi Fisik Bangunan

Kondisi sarana dan

prasarana

Kodisi sosial ekonomi

Status kepemilikan

Kepadatan bangunan

Struktur bangunan

Akses terhadap air bersih, sanitasi,

persampahan

Kondisi jalan

Tingkat pendapatan

Jumlah pengangguran

Tingkat pendidikan

Tingkat keamanan

sosial/kriminalitas

terbaru BAPPEDA

BPN

Balai Kelurahan

sekunder:

kunjungan

instansi

primer: observasi

lapangan

Identifikasi Kualitas

Permukiman di Kelurahan

Muarareja

data-data yang terkait dengan

upaya perbaikan permukiman

2012 Balai

Kelurahan

Masyarakat

di Kelurahan

Muarareja

sekunder:

kunjungan

instansi

primer: observasi

lapangan

Mengidentifikasi aspek

yang terkait dalam

pemberdayaan

masyarakat

1. Kapasitas masyarakat:

Individu (skill)

- Teknik keterampilan yang

dimiliki dalam penambahan

nilai ekonomi

- Kemampuan berinteraksi

dengan keluarga dan

kemampuan berinteraksi

dengan tetangga - Mengatasi rumah dan

prasarana di wilayah amatan

Kelompok

- Adanya kerjasama dan

kelembagaan dalam

kelompok masyarakat

2. Organisasi

Fasilitator: Kepemimpinan

- Inisiatif dalam mengatasi

permasalahan - Kemampuan dalam

mengarahkan masyarakat

2012 Masyarakat

di

Kelurahan

Muarareja

primer:

observasi

lapangan,

kuesioner

sekunder:

kunjungan ke

instansi dan

pengurus

rukun warga

Bentuk Pemberdayaan bentuk pemberdayaan dari

kegiatan PNPM:

-kegiatan lingkungan fisik

-kegiatan sosial

-kegiatan ekonomi

2008 - PNPM

Kota

Tegal

- BKM

Kelurahan

Muarareja

penggunaan

hasil analisis

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2012

Page 29: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

12

1.9.2 Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan kebutuhan data di atas, diperlukan teknik pengumpulan data sesuai dengan

jenis dan sumber data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua cara,

yaitu teknik pengumpulan data primer melalui observasi lapangan dan kuesioner, serta teknik

pengumpulan sekunder melalui kajian dokumen. Cara pengumpulan data dilakukan secara beragam

karena masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat saling

melengkapi untuk memberikan gambaran mengenai kajian penelitian ini. Lebih jelasnya mengenai

teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Teknik pengumpulan data primer

a) Observasi lapangan

Observasi lapangan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang gambaran

yang lebih jelas terkait dengan permasalahan yang diselidiki (Nasution, 2008 dalam

Gustama, 2010). Dalam hal ini peneliti hanya berperan sebagai pengamat. Dengan

menggunakan teknik pengumpulan data ini akan diperoleh data eksisting mengenai

kondisi permukiman kumuh dan potensi yang dapat dikembangkan secara deskriptif.

Di samping itu, dalam observasi lapangan juga dilakukan pengambilan gambar yang

bertujuan untuk memperkuat fakta yang ada.

b) Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal

yang ia ketahui (Nasution, 2008 dalam Gustama, 2010). Kuesioner dalam penelitian

ini, digunakan untuk mengetahui sikap dan cara pandang masyarakat terhadap upaya

pemberdayaan dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh. Hal ini menjadi

masukan dari harapan dan keinginan masyarakat menata permukimannya dengan studi

pemberdayaaan yang sesuai.

Kuesioner yang disebarkan merupakan kombinasi kuesioner terbuka dan tertutup,

yang berarti bahwa disamping pertanyaan tertutup yang mempunyai sejumlah

jawaban, terdapat alternatif terbuka yang memberi kesempatan kepada responden

untuk memberi jawaban disamping atau di luar jawaban yang tersedia. Pertanyaan

tertutup dipilih untuk meramalkan terlebih dahulu jawaban yang akan keluar,

khususnya untuk jawaban-jawaban yang mudah dikategorisasikan. Sedangkan

pertanyaan terbuka digunakan apabila jawaban tidak dapat diantisipasi karena sulit

memasukkan sejumlah kategori atau apabila populasi belum sepenuhnya dikenal oleh

peneliti.

Page 30: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

13

c) Wawancara

Wawancara dilakukan untuk melihat bentuk pasrtisipasi masyarakat yang diwakili

oleh kepala pemerintahan di Kelurahan Muarareja dan Kepala RW/RT yang dianggap

memiliki pemahaman tentang keinginan yang diharapkan masyarakatnya. Wawancara

dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan untuk memperoleh jawaban yang

lebih mendalam mengenai pembangunan yang diharapkan dari upaya pemberdayaan.

2. Teknik pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan melalui kajian

dokumen, khususnya mengenai data-data yang berhubungan dengan kondisi

permukiman kumuh dan perencanaan penataan yang pernah dilakukan sebagai upaya

pembelajaran dan telaah. Pengumpulan data melalui kajian dokumen ini dilakukan

dengan melakukan survei ke instansi terkait seperti BAPPEDA, Dinas Pekerjaan

Umum Kota Semarang untuk mendapatkan data terkait rencana penataan permukiman

kumuh di Kelurahan Muarareja.

1.9.3 Populasi dan Sampling

Pada dasarnya, suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang baik apabila keseluruhan

populasi dijadikan responden. Namun, apabila populasi terlampau besar dengan

mempertimbangkan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga dari peneliti, maka diambil sejumlah

sampel representatif yang mewakili keseluruhan populasi tersebut. Seperti yang dikemukakan

Sugiyono (2008:81), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi, sehingga apa yang dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya akan diberlakukan

untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil harus representatif (mewakili) populasi.

Dalam pengambilan sampel sendiri terdapat dua teknik yang bisa digunakan yaitu probability

sampling dan non probability sampling. Dalam penelitian mengenai pemberdayaan masyarakat

dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh pada kegiatan PNPM ini, teknik sampling yang

digunakan yaitu menggunakan non probability sampling atau yang biasa disebut dengan non

random sampling (pengambilan sampel secara tidak acak). Adapun teknik non random sampling

yang digunakan yaitu dengan teknik purposive sampling dimana setiap populasi tidak memiliki

kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel, pemilihan sampel dari populasi hanya

dilakukan pada subjek dan objek yang dituju.

Dalam penelitian ini, jumlah ukuran sampel yang dibutuhkan dihitung melalui rumus dari

Taro Yamane (Rakhmat dalam Riduwan, 2004:65) sebagai berikut:

Page 31: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

14

dimana :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

d : nilai kritis batas ketidaktelitian yang diinginkan (tingkat kesalahan: 2%-15%)

Karena penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, penentuan objek penelitian

terfokus pada sampel tertentu yang ingin diteliti. Populasi tertuju pada masyarakat miskin yang

memiliki kualitas permukiman yang rendah yakni 410 KK. Selain itu fokus lain yang ingin diteliti

adalah mengenai kegiatan PNPM dimana terdapat 13 jiwa pimpinan kolektif yang mewakili

kegiatan pemberdayaan dengan masing-masing pimpinan kolektif kurang lebih memiliki 15-20

anggota, sehingga total populasi yang digunakan adalah 200 populasi. Tingkat kesalahan yang

diinginkan 10% maka jumlah sampel yang harus diambil dalam penelitian ini yaitu:

Dengan demikian, jumlah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 67 responden yang

tersebar di Kelurahan Muarareja.

1.9.4 Teknik Analisis Data

Pada dasarnya, analisis data pada penelitian ini memiliki tiga tahap, yaitu inventarisasi data

sesuai dengan kebutuhan, proses pengolahan data, serta rekapitulasi data hasil pengolahan menjadi

informasi-informasi yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Adapun tahap analisis yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Identifikasi Kondisi eksisting permukiman kumuh

Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan karakteristik permukiman kumuh di Kawasan

pesisir Kelurahan Muarareja. Data tersebut didapat dari analisis data kondisi sosial ekonomi

dan kondisi fisik permukiman di Kelurahan Muarareja yang akan menggambarkan kondisi

masyarakat dan permukimannya. Identifikasi dilakukan berdasarkan data kajian dokumen

dan data visual hasil observasi lapangan kemudian dianalisis melalui teknik analisis

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =200

1 + 200 (0,1)2

= 66,66 ~ 67

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁.𝑑2

Page 32: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

15

deskriptif kualitatif untuk menjelaskan karakteristik permukiman kumuh berdasarkan

variabel yang telah ditetapkan.

2. Mengidentifikasi Kapasitas Masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas permukiman

kumuh di Kelurahan Muarareja

Tahap ini dilakukan dengan mengkaji aspek-aspek pemberdayaan yang terdapat

diwilayah studi dengan fokus masyarakat yang melakukan upaya adaptasi terhadap

peningkatan kualitas permukiman kumuh di Kelurahan Muarareja. Variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini terkait dengan elemen-elemen kapasitas masyarakat. Teknik

analisis yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif.

3. Kajian bentuk Pemberdayaan melalui kegiatan PNPM dalam peningkatan kualitas

permukiman

Kajian bentuk pemberdayaan ini dilakukan untuk mengetahui bentuk pemberdayaan yang

sesuai dengan kondisi permukiman kumuh di Kelurahan Muarareja. Pada tahap ini teknik

analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan SPSS guna

mengetahui upaya bentuk upaya yang dilakukan masyarakat dalam meningkatkan kualitas

permukimannya melalui kegiatan PNPM sebagai organisasi (fasilitator) yang menjadi fokus

pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan melingkupi 3 (aspek) yakni

aspek lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi. Keluaran dari analisis ini merupakan

kesimpulan dan rekomendari dari bentuk pemberdayaan dalam upaya peningkatan kualitas

permukiman kumuh pesisir di Kelurahan Muarareja.

Page 33: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

16

GAMBAR I.3

KERANGKA ANALISIS PENELITIAN

Sumber: Analisis Penyusun, 2012

INPUT PROSES OUTPUT

Analisis karakteristik

sosial ekonomi masyarakat di

Kelurahan Muarareja

(Deskriptif

Kuantitatif)

Karakteristik sosial ekonomi di

Kelurahan

Muarareja

Analisis kapasitas

masyarakat dalam

peningkatan kualitas

permukiman di Kelurahan Muarareja

(Deskriptif Kualitatif dan

Kuantitatif )

Kapasitas

masyarakat dalam peningkatan kualitas

permukiman kumuh

di Kelurahan

Muarareja

Kajian Bentuk Pemberdayaan PNPM

terhadap aspek

pemberdayaan masyarakat untuk

meningkatkan kualitas

permukiman:

-lingkungan fisik -sosial

-ekonomi (Deskriptif kualitatif dan

Kuantitatif)

Karakterisrik kegiatan

pemberdayaan

melalui PNPM di Kelurahan

Muarareja

Bentuk Pemberdayaan

melalui PNPM dalam peningkatan kualitas

permukiman kumuh di

Kelurahan Muarareja

Kondisi eksisting sosial

ekonomi masyarakat di Kelurahan Muarareja:

- Pendapatan

- Mata pencaharian - Tingkat pendidikan

- Status tanah

Kondisi eksisting fisik permukiman di Kelurahan

Muarareja:

- Kondisi rumah, - Kondisi jalan,

- Kondisi drainase,

- Kondisi air bersih, - Kondisi persampahan,

- Kondisi sanitasi

Aspek Pemberdayaan

masyarakat:

Kapasitas masyarakat

(individu)

-pembangunan rumah

-pembangunan sarana prasarana

Kebersamaan

(kelompok)

Organisasi:

Fasilitator

(PNPM/BKM) - Inisiatif

- Kemampuan

mengarahkan Bentuk Kegiatan PNPM:

Kegiatan Lingkungan

Fisik

Kegiatan Sosial

Kegiatan Ekonomi

Analisis karakteristik

fisik permukiman

masyarakat di Kelurahan Muarareja

(Deskriptif

Kuantitatif)

Karakteristik sosial

ekonomi di

Kelurahan Muarareja

Page 34: UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMBERDAYAAN … · mempengaruhi upaya perbaikan permukiman kumuh dari sisi sosial dan ekonomi ... dalam pembuatan proposal, ... Kondisi Saluran Drainase di

17

1.10 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir untuk penelitian ini terdiri atas lima bab yang dirinci sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bagian yang memaparkan latar belakang; rumusan masalah; tujuan, sasaran dan manfaat

penelitian; ruang lingkup baik secara substansi penelitian maupun spasial; keaslian

penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DAN BENTUK KEGIATAN

PNPM

Pemaparan tinjauan literatur mengenai karakteristik permukiman kumuh pesisir dari

aspek sosial ekonomi dan kondisi fisik permukiman, langkah-langkah upaya peningkatan

kualitas permukiman kumuh, aspek-aspek yang terkait dalam pemberdayaanmasyarakat

dan bentuk pemberdayaan yang sesuai dengan peningkatan kualitas permukiman kumuh

di Kelurahan Muarareja. Tinjauan literatur ini dijadikan acuan dasar untuk memperkuat

pemahaman secara teori untuk pelaksanaan penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN KELURAHAN MUARAREJA, KOTA TEGAL

Bagian ini menjelaskan secara umum mengenai wilayah studi, yaitu Kawasan Kelurahan

Muarareja. Selain itu deskripsi mengenai kondisi aktual permukiman kumuh pada

wilayah amatan.

BAB IV ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KEGIATAN PNPM

DALAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

Bagian ini akan memaparkan proses analisis yang dilakukan dalam pemberdayaan

masyarakat berkaitan dengan kegiatan PNPM-MP di Kelurahan Muarareja guna

meningkatkan kualitas permukiman. Hal-hal yang dilakukan menganalisis karakteristik

sosial-ekonomi dan fisik lingkungan masyarakat, kedua menganalisis aspek-aspek yang

mempengaruhi proses pemberdayaan, dan yang terakhis adalah mengkaji bentuk-bentuk

pemberdayaan yang dilakukan pada kegiatan PNPM dalam peningkatan kualitas

permukiman kumuh.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan dibahas mengenai Kesimpulan dan Rekomendasi dari penelitian yang

dilakukan di Kelurahan Muarareja. Rekomendasi ditujukan untuk masyarakat di

Kelurahan Muarareja, dan rekomendasi untuk pemerintah diberikan sebagai masukan

untuk himbauan penelitian kedepannya.