159
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI HEMODIALISA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN BERDASARKAN BEBAN DAN KOMPETENSI KERJA TESIS SARAH ANDINI NPM : 1106120664 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT DEPOK JANUARI 2013 Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI HEMODIALISA

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN BERDASARKAN BEBAN DAN KOMPETENSI KERJA

TESIS

SARAH ANDINI NPM : 1106120664

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

DEPOK JANUARI 2013

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI HEMODIALISA

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN BERDASARKAN BEBAN DAN KOMPETENSI KERJA

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Administrasi Rumah Sakit

SARAH ANDINI NPM : 1106120664

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

DEPOK JANUARI 2013

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa,

karena atas berkat rahmat-Nya Saya dapat menyelesaikan tesis Saya yang berjudul

Analisa Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan Berdasarkan Beban dan Kompetensi Kerja sebagai salah satu

syarat untuk meraih gelar Magister Administrasi Rumah Sakit di Fakultas

Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa tanpa

bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, rasanya sangat sulit bagi

Saya untuk dapat melewati semua ini. Oleh karena itu, Saya mengucapkan

terimakasih kepada :

1) Dr. drg. Yaslis Ilyas, MPH selaku dosen pembimbing yang tidak pernah

berhenti untuk mendukung dan menyemangati Saya dalam penyusunan tesis

ini. Terimakasih atas waktu yang selalu bisa disisihkan untuk Saya selama

masa penelitian ini.

2) Drs. Bambang Wispriyono, Apt., Ph.D selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Dr. Pujiyanto, SKM, M.Kes, selaku Kepala Departemen

Administrasi Kebijakan Kesehatan, Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, MARS

selaku Ketua Prodi Kajian Administrasi Rumah Sakit, dan Prof. Dr. dr. Adik

Wibowo, MPH selaku dosen Metodologi Penelitian atas inspirasi, ilmu

pengetahuan, dukungan serta semangat yang diberikan kepada Saya selama

masa perkuliahan.

3) Penguji Saya yang baik, Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH, Ph.D, Puput

Oktamianti, SKM, MM, dan Sumijatun, S.Kep, MARS atas masukan dan

kritiknya yang membangun sehingga menjadikan tesis Saya menjadi

semakin baik.

4) Segenap pimpinan dan staff pengajar AKK FKM UI, terutama kepada Mbak

Amel atas bantuannya selama masa penyusunan tesis ini.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

 

vii

5) Pihak RSUP Persahabatan terutama kepada dr. Syafiq Alwi, Sp.PD dan dr.

Yassir, Sp.PD selaku kepala Instalasi Hemodialisa atas bantuannya sehingga

Saya bisa melakukan penelitian di RSUP Persahabatan. Terimakasih pula

kepada para perawat Instalasi Hemodialisa atas pengalaman yang diberikan.

Semoga jalinan silaturahmi kita akan lebih baik lagi.

6) Keluarga besar (Alm.) Abdul Muhi dan (Alm.) Machmud, terutama Achmad

Hasanuddin (Papa), Rusmini (Mama) dan Fuad Darmawan (Adik), terima

kasih atas kritik, kasih sayang, dukungan moral dan material yang telah

kalian berikan. Demi kalianlah Saya akan melakukan yang terbaik dalam

setiap langkah Saya. Tanpa kalian, rasanya Saya tidak akan sanggup

mencapai semua ini.

7) Sahabat-sahabat Saya yang baik selama masa perkuliahan, Heaven Lord

Trainer, Devina Agustin, Rita Harfiana, Nitya Pandusarani, Febi Lenita,

Sylva Dinie Alinda, Helsa Riyanika, Tiara Bunga Mayang Permata Tarmizi,

Anggun Nabila dan seluruh teman-teman angkatan KARS Reguler 2011

yang tidak bisa Saya sebutkan satu per satu. Terimakasih atas pengalaman

dan ilmu pengetahuan yang Saya tidak bisa dapatkan ditempat lain selain

bersama kalian.

8) Suamiku yang tersayang, Adhi Setiawan. Terimakasih karena selalu ada

untuk memberikan masukan, semangat dan pelukan sehingga Saya merasa

lebih kuat untuk menyelesaikan semua ini. Terimakasih untuk selalu

mengerti.

Akhir kata, Saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Saya meminta maaf kepada

semua pihak atas kesalahan dan kehilafan yang Saya perbuat selama masa

penyusunan tesis. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat dalam

perkembangan ilmu pengetahuan administrasi rumah sakit, khususnya dalam

bidang sumber daya manusia.

Depok, 7 Januari 2013

Penulis

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

ABSTRAK

Nama : Sarah Andini Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Analisa Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan Berdasarkan Beban dan Kompetensi Kerja

Perawat sebagai salah satu sumber daya manusia di rumah sakit merupakan ujung tombak pelayanan yang harus direncanakan secara matang, baik secara kuantitas (beban kerja) maupun kualitas (kompetensi kerja). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang analisa kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan beban kerja (menggunakan time and motion study kepada 8 perawat kemudian diolah dengan Metode Ilyas) dan kompetensi kerja (depth interview kepada tiga informan dengan fokus kepada pengetahuan seputar pekerjaan, keterampilan dan sikap). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat satu dan atau dua tenaga perawat dengan kualifikasi minimal lulusan D3 keperawatan yang telah diikutkan pelatihan hemodialisa. Kata kunci : Beban kerja, kompetensi kerja, perawat hemodialisa

ABSTRACT

Name : Sarah Andini Study Program : Study of Hospital Administration Title : Needs Analysis of Nursing Personnel in the Hemodialysis

Installation of RSUP Persahabatan based on Workload and Competencies

Nurses, as one kind of the human resources in hospitals, act as a frontline service that should be planned thoroughly, both in its quantity (based on workload) and quality (based on competencies). This research was about needs assessment of nursing personnel in the Hemodialysis Installation of RSUP Persahabatan based on workload (using time and motion study technique then manipulated by Ilyas Method) and competencies (depth interview focusing on job knowledge, skill and attitude, on three subjects). The research concluded that there is one or two nursing shortage, having qualification of D3 of nursing (as minimal education) and hemodialysis training. Keywords : Workload, competencies, hemodialysis nurses

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..………………………………………………………….. i SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME………………………… ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………......... iii LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………..... iv LEMBAR KEHADIRAN PENGUJI…………………………………………... v KATA PENGANTAR………………………………………………………….. vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……..…………. viii ABSTRAK…..…………………………………………………………………. ix ABSTRACT...…………………………………………………………………. ix DAFTAR ISI..………………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL…..………………………………………………………..... xiii DAFTAR GAMBAR..………………………………………………………..... xiv DAFTAR LAMPIRAN……..………………………………………………….. xv 1. PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang……...…………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah…………..………………………………………… 6 1.3 Pertanyaan Penelitian ……………....…………………………………. 7 1.4 Tujuan Penelitian…………………....………………………………… 7 1.4.1 Tujuan Umum …………………………………………………. 7 1.4.2 Tujuan Khusus………………………………………………… 7 1.5 Manfaat Penelitian…………..………………………………………… 8 1.6 Ruang Lingkup Penelitian…………..………………………………… 8

2. TINJAUAN PUSTAKA………………...…………………………………. 10

2.1 Rumah Sakit……………….…………………………………………... 10 2.2 Sumber Daya Manusia………………………………………………… 11

2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia…………..…….………… 11 2.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit……………..…….. 12 2.4 Perawat………………………………………………………................ 13

2.4.1 Model Pemberian Asuhan Keperawatan……...…....……..…... 14 2.4.2 Perawat Instalasi Hemodialisa..………………….……………. 16 2.4.3 Manajemen Keperawatan……..……………….………………. 17

2.5 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat...……….... 17 2.6 Beban Kerja Tenaga Kesehatan…………….………………………….. 18

2.6.1 Metode Perhitungan Beban Kerja…………….……………….. 19 2.6.1.1 Metode Work Sampling……...……………………….. 19 2.6.1.2 Metode Time and Motion Study………………………. 20 2.6.1.3 Metode Daily Log…………………………….............. 22

2.6.2 Pengukuran Kerja…..………………………………………….. 22 2.7 Analisis Kebutuhan Tenaga………...……………………………….... 23

2.7.1 Metode WISN (Work Indicator of Starting Need)……….…... . 24 2.7.2 Metode Ilyas…………..……………………………….………. 24

2.8 Kompetensi Kerja…………...…………………………………………. 25

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

2.9 Hemodialisa……………………………………………………………. 27 2.9.1 Proses Perawatan Hemodialisa..………………….…………… 28

3. GAMBARAN UMUM RSUP PERSAHABATAN…………...………….. 29

3.1 Sejarah Berdirinya RSUP Persahabatan…………….………………… 29 3.2 Visi, Misi dan Nilai RSUP Persahabatan…………………...…………. 30 3.3 Profil RSUP Persahabatan……………..………………………………. 31 3.4 Pelayanan RSUP Persahabatan……………..…………………………. 32

3.4.1 Layanan Unggulan…………………………………….………. 32 3.4.2 Layanan Gawat Darurat 24 Jam…….…………………………. 32 3.4.3 Layanan Rawat Inap…..…………….…………………………. 32 3.4.4 Layanan Rawat Jalan….…………….………………………….. 33 3.4.5 Layanan Medical Check Up…..…….………………………….. 35

3.5 Sumber Daya Manusia RSUP Persahabatan………………..…………. 35 3.6 Instalasi Hemodialisa ………………………………………………...... 36

3.6.1 Visi dan Misi Instalasi Hemodialisa ………………………….. 37 3.6.2 Instalasi Hemodialisa sebagai Unit Pelayanan dan Produksi….. 37 3.6.3 Sumber Daya Manusia di Instalasi Hemodialisa…………….…. 38

4. KERANGKA KONSEP…………………………………………………… 39

4.1 Kerangka Teori……………...………………………………………… 39 4.2 Kerangka Konsep…………...………………………………………… 40 4.3 Definisi Operasional………...………………………………………… 41

5. METODOLOGI PENELITIAN.…………………………………………. 45

5.1 Jenis Penelitian……...…………………………………………………. 45 5.2 Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………. 46 5.3 Populasi dan Sampel Penelitian…………….…………………………. 46 5.4 Tenaga Pengamat dan Instrumen Penelitian………………..…………. 47 5.5 Teknik Pengumpulan Data………….………………………………… 47 5.6 Pengolahan Data…………….………………………………………… 48 5.7 Analisis Data………..………………………………………………… 49

6. HASIL PENELITIAN………………….…………………………………. 50

6.1 Proses Penelitian………………………………………………………. 50 6.2 Sistematika Penyajian …………………………………………………. 51 6.3 Kualitas Data………..…………………………………………………. 51 6.4 Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan……………………………. 53

6.4.1 Struktur Organisasi….…………………………………………. 53 6.4.2 Denah Ruangan……..…………………………………………. 54 6.4.3 Karakteristik Perawat.…………………………………………. 54 6.4.4 Hasil Pengamatan Kegiatan Sampel berdasarkan Time and Motion Study………...…………………………………………………. 58

6.4.5 Jumlah Waktu Produktif dan Non Produktif Sampel…………. 83 6.6 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Perawat………………………………. 85 6.7 Hasil Depth Interview ……………………………………………………… 87

6.7.1 Matriks Hasil Depth Interview dengan Ketiga Informan…...…. 88

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

 

xii Universitas Indonesia

7. PEMBAHASAN………………...…………………………..…………....... 90 7.1 Keterbatasan Penelitian……………..…………………………………. 90 7.2 Beban Kerja Perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan….…. 91 7.3 Kebutuhan Tenaga Kerja Perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan................…………………………………………. 94 7.4 Analisa Hasil Depth Interview...…………………………………………… 101

7.4.1 Faktor Pengetahuan Seputar Pekerjaan…..……………………… 101 7.4.2 Faktor Keterampilan………………………………………………… 106 7.4.3 Faktor Sikap…………………………………………………… 113

8. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………. 117 8.1 Kesimpulan………….………………………………………………… 117 8.2 Saran………...………………………………………………………… 119

DAFTAR REFERENSI…...…………………………………………………. 121 LAMPIRAN …………………………………………………………………. 127 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan work sampling dengan time and motion study….. …. 21 Tabel 3.1 Jumlah SDM RSUP Persahabatan tahun 2012………....………. 36 Tabel 3.2 Jumlah pasien hemodialisa berdasarkan cara pembayaran tahun 2007 s/d 2011...…………………………………………. 38 Tabel 3.3 Rekapitulasi data ketenagaan menurut jenis dan kualifikasi pendidikan tahun 2011……...…………………………………. 38 Tabel 6.1 Karakteristik perawat Instalasi Hemodialisa......………………. 54 Tabel 6.2 Shift kerja perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan periode 13 oktober – 19 oktober 2012……...…………………. 56 Tabel 6.3 Shift kerja perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan periode 20 oktober – 26 oktober 2012……...…………………. 56 Tabel 6.4 Daftar sampel penelitian kuantitatif dengan metode time and

motion study…………………………………..……………………… 57 Tabel 6.5 Deksripsi kegiatan perawat RD pada shift pagi Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 15 Oktober 2012...………... 59 Tabel 6.6 Deksripsi kegiatan perawat RS pada shift pagi Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 18 Oktober 2012…..…….... 61 Tabel 6.7 Deksripsi kegiatan perawat HB pada shift pagi Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 25 Oktober 2012.....………... 64 Tabel 6.8 Deksripsi kegiatan perawat DV pada shift pagi Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 23 Oktober 2012…..………. 67 Tabel 6.9 Deksripsi kegiatan perawat SM pada shift siang Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 15 Oktober 2012…..………. 69 Tabel 6.10 Deksripsi kegiatan perawat SK pada shift siang Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 17 Oktober 2012…..…….... 72 Tabel 6.11 Deksripsi kegiatan perawat MN pada shift siang Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 22 Oktober 2012…..…...…. 74 Tabel 6.12 Deksripsi kegiatan perawat SN pada shift siang Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 18 Oktober 2012…..…...…. 77 Tabel 6.13 Kegiatan perawat Instalasi Hemodialisa…….……………...…. 80 Tabel 6.14 Rangkuman kegiatan responden selama satu shift………….…. 82 Tabel 6.15 Proporsi waktu produktif dan non produktif individu sampel ………………………………………………………… 83 Tabel 6.16 Tabel proporsi kegiatan produktif langsung sampel………..…. 84 Tabel 6.17 Tabel proporsi kegiatan produktif tidak langsung sampel….…. 84 Tabel 6.18 Waktu kerja tersedia bagi perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan tahun 2012…….…………………………. 86 Tabel 6.19 Jadwal depth interview…………………………………...…….. 88 Tabel 7.1 Keterampilan yang diharapkan untuk dimiliki perawat Instalasi Hemodialisa………………………………………… 110

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses perencanaan SDM rumah sakit…….………………… 12 Gambar 7.1 Skema alur pendidikan tenaga perawat…...…………………. 103  

 

 

 

 

 

   

xiv Universitas Indonesia

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Instrumen wawancara; pedoman wawancara mendalam (depth

interview) untuk kepala instalasi hemodialisa dan dokter jaga…………………………………………………………... 127

Lampiran 2. Instrumen wawancara; pedoman wawancara mendalam (depth

interview) untuk perawat instalasi hemodialisa……………… 130 Lampiran 3. Formulir tahapan kerja perawatan hemodialisa (time and motion

study)…………………………….………………………….. 133 Lampiran 4. Matriks hasil wawancara mendalam (depth interview) dengan

ketiga informan………………………………………………. 134 Lampiran 5. Asuhan keperawatan pasien hemodialisa

RSUP Persahabatan………………………………………...... 139 Lampiran 6. Acara ilmiah/pelatihan/seminar/simposium perawat di dalam RSUP Persahabatan tahun 2011……….……………………… 140 Lampiran 7. Acara ilmiah/pelatihan/seminar/simposium perawat keluar

RSUP Persahabatan tahun 2011………………..…………….. 142

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Kesehatan Nasional merupakan salah satu tujuan

Pembangunan Nasional, yang bertujuan untuk menyehatkan masyarakat

sehingga derajat kesehatan yang lebih baik dapat tercapai secara optimal.

Hal ini merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari Tujuan

Nasional Indonesia (Ilyas, 2011). Salah satu cara untuk mewujudkan

derajat kesehatan yang baik melalui pelayanan kesehatan yang memadai

adalah dengan menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Rumah sakit merupakan salah satu jenis organisasi pelayanan kesehatan

yang padat, baik dalam bidang sumber daya manusia (SDM) maupun non

SDM. Sebagai organisasi pelayanan kesehatan yang padat SDM, rumah

sakit memiliki sumber daya manusia yang terdiri dari berbagai profesi dan

pendidikan dalam berbagai kuantitas (Susana, 2011). Dalam organisasi

(termasuk organisasi pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit), tenaga

kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai visi dan

misi melalui proses organisasi yang dijalankan dengan baik (Rifki, 2011

dan Susana, 2011).

Tenaga Kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No.1176 tahun 2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

didefinisikan sebagai:

Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta

memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di

bidang kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan.

Peranan tenaga kesehatan di rumah sakit juga ditentukan oleh

kualitasnya. Kualitas sangat menentukan kinerja dan signifikansi

kemajuan rumah sakit mencapai visi misi dan berkontribusi dalam

pembangunan kesehatan di lingkup wilayah kerjanya masing-masing. Oleh

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

karena itu, merupakan hal yang sangat penting bagi rumah sakit untuk

memiliki tenaga kesehatan yang berkualitas.

Kualitas tenaga kesehatan suatu organisasi berkaitan erat dengan

perencanaan yang tepat demi terpenuhinya tenaga kesehatan yang efektif

dan efisien terkait kecukupan dan kompetensi kerja yang dibutuhkan.

Perencanaan tenaga kesehatan didefinisikan sebagai proses

memperkirakan kuantitas tenaga kesehatan yang dibutuhkan berdasarkan

tempat, keterampilan, perilaku dan kebutuhan perusahaan untuk

memberikan pelayanan yang efektif dan efisien di suatu organisasi demi

tercapainya tujuan dari organisasi itu sendiri (Ilyas, 2011 dan Hasibuan,

2007). Apabila kondisi ini tercapai, hampir dapat dipastikan bahwa rumah

sakit akan mampu menjawab tantangan era globalisasi yang menuntut

untuk selalu mampu bertahan dalam memberikan pelayanan dan

menyelenggarakan kegiatan secara berkesinambungan, stabil, efektif dan

efisien di tengah-tengah persaingan dan keterbatasan organisasi (Susana,

2011). Perencanaan tenaga kesehatan ini harus sesuai dengan kebutuhan,

yang ditentukan oleh: (1) kebutuhan epidemiologi, (2) permintaan pasar

akan pelayanan kesehatan, (3) saran dan prasarana yang tersedia dan telah

ditetapkan serta (4) mengacu kepada standar terhadap nilai tertentu

(Patuwo, 2005 dan Kementrian Kesehatan, 2004). Hal inilah yang

menjadikan perencanaan tenaga kesehatan menjadi hal yang tidak

terpisahkan dalam manajemen rumah sakit.

Ada dua aspek penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan

tenaga kesehatan, yaitu aspek kuantitas dan aspek kualitas. Kualitas tenaga

kesehatan yang baik ditentukan oleh kesesuaian tenaga kesehatan dengan

kebutuhan masing-masing bagian dan manajemen rumah sakit yang

digelutinya (Ilyas, 2002). Oleh karena itu, diperlukan perencanaan tenaga

kesehatan yang mampu menjamin tersedianya tenaga kerja yang tepat

dalam organisasi tersebut dalam mengemban jabatan atau pekerjaan pada

waktu yang tepat demi tercapainya tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan bersama oleh organisasi tersebut (Siagian, 2007). Dalam

pelaksanaannya, perencanaan tenaga kesehatan bukanlah proses yang

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

3

Universitas Indonesia  

statis, namun merupakan proses dinamis yang juga memperhitungkan dan

memperkirakan faktor-faktor internal dan eksternal secara bersamaan.

Menghitung beban kerja merupakan salah satu tahapan dalam

merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan. Beban kerja diartikan sebagai

banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh satuan tenaga

profesional dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) (Prihartini,

2007). Metode Ilyas merupakan salah satu metode yang bisa digunakan

dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja. Perhitungan kebutuhan

tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja salah satunya dapat diukur

dengan menggunakan time and motion study, yaitu teknik ukur besaran

beban kerja yang diterima oleh tenaga kesehatan rumah sakit baik pada

unit/bidang/instalasi tertentu (juga berlaku untuk penghitungan kuantitas

beban kerja non rumah sakit) (Irnalita, 2008).

Perawat, sebagai tenaga kesehatan seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.1176 tahun 2011, memberikan kontribusi yang juga besar terhadap

pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam hal pelayanan langsung kepada

pasien. Karena pelayanan keperawatan dinilai sangat penting, diperlukan

suatu sistem yang mampu menjamin kefektifitasan asuhan keperawatan,

yang tersedia dalam area praktek yang memudahkan perawat dalam

pengambilan keputusan dan melakukan intervensi keperawatan secara

aman (Kawonal, 2006). Penghitungan beban kerja perawat dinilai semakin

penting karena menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh International

Council of Nurse (ICN), dikatakan bahwa peningkatan beban kerja

perawat dalam menangani 4 orang pasien menjadi 6 orang pasien

mengakibatkan peningkatan sebesar 14% kemungkinan terjadinya

kelalaian atau bahkan kematian pasien yang dirawatnya. Hal ini sejalan

dengan yang dikemukakan Palestin (2006) bahwa beban kerja yang tinggi

akan semakin mengurangi ketelitian dan keamanan kerja yang nantinya

akan berakibat langsung kepada keamanan dan keselamatan pasien.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

4

Universitas Indonesia  

Untuk memberikan pelayanan keperawatan yang baik, perawat

harus berorientasi kepada outcome pasien yang baik yang hanya dapat

dicapai jika tercipta lingkungan kerja perawat yang berkualitas. Menurut

Canadian Nursing Association (CNA) dalam model yang dibuatnya,

terdapat enam identifikasi tempat kerja yang berkualitas, yaitu: (1) kontrol

beban kerja, (2) kepemimpinan dalam keperawatan, (3) kontrol dalam

kualitas pelayanan, (4) dukungan dan penghargaan, (5) pengembangan

profesi serta (6) inovasi dan kreatifitas (Palestin, 2006). Masalah yang

sering muncul adalah ketidakseimbangan beban kerja perawat yang sulit

sekali dideteksi oleh direksi karena biasanya hanya mendasar kepada

keluhan-keluhan yang sifatnya subyektif (Ilyas, 2011).

Selain beban kerja yang diterima, kompetensi kerja juga harus

diperhatikan. Menurut Ilyas (2002), kompetensi kerja memegang peranan

penting dalam dinamika dan keselarasan kinerja suatu

organisasi/perusahaan. Semakin tinggi kompetensi kerja yang dimiliki,

maka akan semakin cepat dan tepat pelayanan atau kegiatan yang

dilakukan. Menurut Aditama (2007), perencanaan sumber daya manusia,

termasuk juga perawat, meliputi skill inventory, job analysis, replacement

chart dan expert forecast. Lebih singkatnya, Ilyas (2011) menjabarkan

penilaian kinerja berdasarkan pada job knowledge (pengetahuan seputar

pekerjaan), skill (keterampilan) dan attitude (sikap).

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan rumah sakit tipe

B pendidikan milik pemerintah pusat yang telah melayani masyarakat

selama lebih dari 46 tahun dengan mengusung visi dan misi sebagai rumah

sakit Pusat Kesehatan Respirasi Nasional bertaraf internasional, yang

telah ditetapkan menjadi Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan

sejak tahun 2005. RSUP Persahabatan ikut menjalankan upaya pemerintah

untuk menyehatkan masyarakat melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional

(SJSN) dengan berbagai pelayanan unggulan. Sebagai rumah sakit rujukan

nasional untuk penyakit paru dan pernafasan, layanan rawat jalan

subspesialistik dengan layanan terbanyak adalah Poliklinik Penyakit

Dalam, yaitu sub spesialistik Tropik, sub spesialistik Endoktrin, sub

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

5

Universitas Indonesia  

spesialistik Gastro Enterologi, sub spesialistik Reumatik dan sub

spesialistik Hematologi (Sakka, 2011). Menurut Kepala Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan, RSUP Persahabatan merupakan salah

satu dari puluhan rumah sakit (yang sampai dengan tahun 2008, total

rumah sakit di Indonesia berjumlah 1324 rumah sakit) di Indonesia yang

menyediakan pelayanan hemodialisa (Supriantoro, 2009). Sedangkan

menurut Indonesia Renal Registry, pada tahun 2008 jumlah pasien di

Indonesia yang melayani hemodialisa tercatat sejumlah 2260 pasien

sementara pada tahun 2007 tercatat hanya 2148 pasien. Tingginya

persentase kenaikan jumlah pasien yang terjadi di tahun 2008 jika

dibandingkan dengan tahun 2007 tersebut harus menjadi perhatian

bersama untuk mampu menjawab permintaan pasar akan pasien yang kian

meningkat (Dhaniati, 2009).

Poliklinik hemodialisa RSUP Persahabatan merupakan poliklinik

yang terletak di lantai 2 Paviliun Wijayakusuma dan memiliki 15 unit

hemodialisa yang digunakan Senin sampai Sabtu dari jam 08.00 – 19.00

WIB (terbagi dalam 2 shift, yaitu jam 08.00-13.00 WIB dan 13.00 – 19.00

WIB). Berdasarkan laporan keuangan tahunan, poliklinik hemodialisa

merupakan salah satu dari post revenue RSUP Persahabatan yang

menunjukkan peningkatan setiap tahun. Berdasarkan hasil wawancara

mendalam dengan Kepala Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan,

diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien hemodialisa dalam satu tahun

mencapai lebih dari 800 pasien yang merupakan campuran dari pasien

swasta (non asuransi) dan pasien asuransi dengan perbandingan 10% :

90% untuk pasien asuransi. Jumlah ini meningkat terus dibandingkan

dengan 5 tahun sebelumnya yang tidak mencapai 500 pasien dalam

setahun (peningkatan sebesar 37,5%). Komposisi pasien dengan asuransi

pun meningkat seiring dengan bertambahnya pelayanan asuransi

pemerintah yang salah satu pelayanannya adalah memberikan jaminan

minimal 50% atas perawatan hemodialisa. Sampai saat ini jumlah tenaga

kesehatan yang dimiliki Instalasi Hemodialisa sebanyak 13 orang perawat,

1 orang dokter spesialis urologi yang menjabat sebagai kepala instalasi dan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

6

Universitas Indonesia  

1 orang dokter spesialis penyakit dalam sebagai dokter jaga, yang

kesemuanya tersebut difungsikan untuk 2 shift kerja. Lebih lanjut menurut

Kepala Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, dengan kondisi yang

demikian sampai saat ini Instalasi Hemodialisa terkadang kesulitan untuk

melayani pasien dengan jumlah dan kompetensi perawat yang dimiliki.

Pernah pula diajukan usulan penambahan jumlah perawat kepada pihak

bagian SDM dan Keperawatan namun terbentur dengan keterbatasan

analisis karena belum pernah dilakukan analisa kebutuhan keperawatan

dalam aspek apapun di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan.

1.2 Rumusan Masalah

Sampai dengan saat ini, belum pernah dilakukan analisis mengenai

perencanaan tenaga keperawatan berdasarkan beban dan kompetensi kerja

di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan sehingga belum ada data

mengenai jumlah dan kompetensi perawat yang dibutuhkan dalam

menjawab kebutuhan akan pelayanan hemodialisa dengan jumlah pasien

yang semakin meningkat setiap tahun. Diketahui berdasarkan data

kunjungan pasien di instalasi hemodialisa bahwa terjadi kenaikan yang

cukup signifikan dalam 5 tahun terakhir, yaitu sebesar 37,5%. Diketahui

pula bahwa jumlah pasien hemodialisa yang ditanggung oleh asuransi saat

ini lebih dari setengah jumlah pasien. Sementara itu, Instalasi Hemodialisa

merupakan post revenue di unit rawat jalan yang cukup diperhitungkan

sehingga instalasi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan kinerjanya.

Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan

tenaga keperawatan (sebagai salah satu sumber daya manusia kesehatan),

yang matang sehingga pelayanan yang diberikan dapat mencukupi secara

kualitas dan kuantitas dalam hal penganggaran biaya tenaga, waktu kerja

produktifnya, dan karakteristik tenaga kesehatannya. Selain itu,

menyongsong pemberlakukan kebijakan pemerintah tentang National

Coverage yang direncanakan akan dicanangkan tahun 2014 mendatang

(termasuk dalam pemberian jaminan terhadap pelayanan hemodialisa),

diperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan pelayanan hemodialisa

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

7

Universitas Indonesia  

sejalan dengan pelayanan kesehatan lain yang juga dijamin (Candra,

2011).

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah gambaran karakteristik tenaga kerja, hari kerja, waktu

kerja perawat hemodialisa yang dilakukan di Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan?

2. Berapakah beban kerja perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan?

3. Bagaimanakah kompetensi kerja perawat yang dibutuhkan di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan terkait pengetahuan seputar

pekerjaan, keterampilan, dan sikap?

4. Berapakah kebutuhan jumlah perawat yang dibutuhkan oleh Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan Metode Ilyas?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahui kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan berdasarkan kompetensi dan beban kerja

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Didapatkan gambaran dan karakteristik tenaga, hari kerja, waktu kerja

dan kegiatan hemodialisa di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

2. Didapatkan analisis beban kerja perawat di Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan

3. Didapatkan kompetensi kerja perawat yang dibutuhkan di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan terkait pengetahuan seputar

pekerjaan, keterampilan, dan sikap

4. Didapatkan gambaran jumlah perawat yang dibutuhkan oleh Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan Metode Ilyas

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

8

Universitas Indonesia  

1.5 Manfaat Penelitian Bagi Rumah Sakit

1. Sebagai bahan masukan Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

dalam mengembangkan instalasi hemodialisa

2. Sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan kebutuhan tenaga

keperawatan di Instalasi Hemodialisa dalam Perencanaan Strategis

RSUP Persahabatan berikutnya

3. Sebagai bahan pertimbangan sistem rekruitmen perawat RSUP

Persahabatan, khususnya Instalasi Hemodialisa

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam rancangan crossectional di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan selama bulan Oktober -

Desember 2012. Responden dalam penelitian ini adalah 8 orang perawat di

Instalasi Hemodialisa yang dipilih oleh peneliti berdasarkan pendidikan (1

orang D3 dan 1 orang SPK), jenis kelamin (1 orang laki-laki dan 1 orang

perempuan), pengalaman kerja (1 orang <5 tahun dan 1 ≥ 5 tahun), dan

usia (1 orang <30 tahun dan 1 orang ≥ 30 tahun) dengan obyek penelitian

adalah beban kerja mereka selama satu shift, yaitu 07.00 – 13.00 WIB atau

13.00 – 19.00 WIB selama hari kerja secara bergantian dalam 10 hari kerja

(hari pertama mengamati shift pagi, hari kedua mengamati shift siang dan

begitu seterusnya bergantian) dengan menggunakan metoda time and

motion study (kuantitatif) untuk mendapatkan gambaran waktu dan pola

kegiatan perawat di Instalasi Hemodialisa. Adapun kegiatan yang diamati

adalah kegiatan yang dilakukan perawat dari sebelum instalasi hemodialisa

dibuka (pengamatan shift pagi) dan sampai instalasi hemodialisa ditutup

(shift siang). Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati tahapan

perawatan hemodialisa yang dilakukan untuk pasien dengan faktor risiko

komplikasi dan non komplikasi. Depth interview dilakukan (kualitatif)

kepada 3 responden yang terdiri dari kepala instalasi, dokter jaga dan satu

orang perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan untuk menggali

kebutuhan akan kompetensi kerja di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan. Pemilihan responden untuk depth interview dipilih sendiri

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

9

Universitas Indonesia  

oleh peneliti berdasarkan lamanya responden bekerja, pengetahuan dan

pengalaman yang responden miliki sehingga dianggap mampu untuk

menjadi narasumber. Perawat yang dijadikan responden berbeda dengan

perawat yang menjadi narasumber dalam depth interview. Metode Ilyas

kemudian digunakan sebagai instrumen penghitungan jumlah kebutuhan

perawat.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit

Menurut Iskandar (2008), WHO mendeksripsikan rumah sakit

sebagai sebuah usaha yang memberikan layanan penginapan dan medis

dalam jangka pendek dan panjang, terdiri atas tindakan observasi,

diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk orang yang menderita sakit,

terluka atau melahirkan. Dalam pelaksanaannya, rumah sakit juga

memberikan pelayanan dasar berobat jalan untuk pasien yang tidak

membutuhkan pelayanan rawat inap. Adapun fungsi rumah sakit adalah

sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang holistik kepada masyarakat,

baik kuratif maupun rehabilitatif dengan menjangkau keluarga dan

lingkungan, sekaligus sebagai pusat untuk mengadakan latihan tenaga

kesehatan serta melakukan penelitian (Ilyas, 2011).

Klasifikasi rumah sakit berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan No.983/MenKes/SK/1992 tentang Pedoman Organisasi, rumah

sakit umum merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan dasar,

spesialistik dan subspesialistik yang klasifikasinya didasarkan kepada

kemampuan pelayanan yang dapat disediakan oleh rumah sakit tersebut,

yaitu rumah sakit kelas A, kelas B (pendidikan dan non pendidikan), kelas

C dan kelas D. Dalam pelaksanaannya, rumah sakit kelas pendidikan, baik

kelas A maupun B, juga menjalankan fungsinya dalam pendidikan dan

pelatihan. Adapun pembagian Rumah Sakit Umum (RSU) Pemerintah

menurut (Iskandar, 2008) adalah :

1. RSU tipe A, yaitu RSU yang menyediakan pelayanan medis

spesialistik dan subspesialistik yang luas

2. RSU tipe B, yaitu RSU yang menyediakan pelayanan medis

spesialistik yang luas namun subspesialistik yang terbatas

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

3. RSU tipe C, yaitu RSU yang menyediakan pelayanan medis

spesialistik minimal 4, yaitu penyakit dalam, kesehatan anak, bedah

dan obstetric-ginekologi

4. RSU tipe D, yaitu RSU yang menyediakan pelayanan medis dasar

yang diberikan oleh dokter umum

2.2 Sumber Daya Manusia

Hasibuan (2007) menyatakan bahwa SDM merupakan sebuah

hasil keterpaduan antara daya pikir dengan fisik manusia yang mampu

mencerminkan kualitas usaha dan usaha kerja dari manusia tersebut dalam

menghasilkan barang atau jasa tertentu. Begitu pentingnya kualitas SDM

terhadap suatu proses pembangunan, Ramelan (1999) menyatakan bahwa

SDM merupakan inti dari pembangunan itu sendiri.

2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen SDM diartikan sebagai suatu proses yang dilewati

untuk berbagai konflik dan permasalahan yang timbul dalam level

karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya yang

memiliki peranan dalam menentukan aktifitas dan produktifitas kinerja

organisasi atau perusahaan demi tercapainya tujuan dari organisasi atau

perusahaan tersebut. Kegiatan manajemen ketenagaan di rumah sakit

dimulai berurutan dan bersifat holistik, dalam tahapan penerimaan

pegawai, penempatan pegawai, kompensasi kerja, pengembangan mutu

dan karier pegawai sampai dengan putusnya hubungan kerja dengan

rumah sakit terkait. Ruang lingkup manajemen ketenagaan mencakup: (1)

analisis masa kini dan mendatang tentang prediksi kebutuhan tenaga,

sistemasi rekruitmen dan seleksi, penempatan kerja yang sesuai, promosi

kenaikan jabatan dan jenjang karir, dan separation/pensiun/pemutusan

hubungan kerja, yang dalam pelaksanaannya, idealnya dilakukan kegiatan

appraisal dan strategi pengembangan karir serta pendidikan dan pelatihan

yang memadai dan berkesinambungan (Aditama, 2007).

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

12  

Universitas Indonesia  

2.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

Sebagai organisasi yang unik, organisasi pelayanan kesehatan

memiliki jenis perencanaan yang sedikit berbeda dengan organisasi yang

lain. Perencanaan SDM rumah sakit merupakan sistem perencanaan SDM

yang juga dilakukan berdasarkan tempat, keterampilan dan perilaku yang

dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan (Ilyas, 2011).

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diasumsikan pula bahwa

perencanaan SDM rumah sakit harus berdasarkan fungsi (kompetensi

kerja) dan beban kerja agar dapat berjalan dengan baik karena kesesuaian

SDM dengan kompetensi dan beban kerja telah didapatkan. Terdapat 5

langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan kebutuhan SDM

rumah sakit, yaitu: (1) analisis tenaga rumah sakit yang dimiliki saat ini

dan bagaimana kecukupannya berdasarkan prediksi di masa yang akan

datang, (2) analisis persediaan rumah sakit, (3) analisis kebutuhan tenaga

kesehatan rumah sakit di masa yang akan datang, (4) analisis kesenjangan

tenaga yang dibutuhkan di masa mendatang dengan persediaan yang

dimiliki saat ini dan (5) dokumen kebutuhan tenaga rumah sakit yang

mencakup jumlah, jenis dan kompetensi yang dibutuhkan berdasarkan

periode waktu tertentu (Ilyas, 2011). Berikut bagan yang menggambarkan

proses perencanaan SDM rumah sakit:

Analisis Situasi SDM

Analisis Persediaan SDM

Analisis Kebutuhan

Analisis Kesenjangan

Dokumen Rencana SDM

Gambar 2.1 Proses perencanaan SDM rumah sakit

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

13  

Universitas Indonesia  

2.4 Perawat

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang dimaksudkan

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1176 tahun

2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Sebagai salah satu profesi

yang selalu berhubungan secara langsung dengan pasien, perawat dituntut

untuk memahami dan berperilaku sesuai dengan etik keperawatan.

Memperhitungkan kebutuhan tenaga keperawatan, sebagai bagian

dari tenaga kesehatan, juga harus berdasarkan kepada permasalahan yang

ada. Untuk itulah diperlukan proses identifikasi masalah yang matang.

Dalam mengidentifikasi masalah, Quede (1982) mengemukakan bahwa

dalam pengkajian permasalahan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,

yaitu :

1. Source and problem background

Permasalahan yang terjadi harus menggambarkan dengan jelas sumber

dan latar belakang dari terjadinya masalah tersebut dengan singkat dan

padat

2. Reason for attention

Inilah gambaran mengapa permasalahan tersebut harus diperhatikan.

Dalam jabarannya juga menjelaskan analisa situasi dan membantu

menentukan berapa banyak dan apa saja yang harus disiapkan oleh

analis

3. Groups or institutions toward which corrective activity directed

Menggambarkan siapa sasaran dari suatu analisis masalah yang

dilakukan, apakah pemerintah atau instansi tertentu yang

bertanggungjawab sebagai eksekusi terakhir

4. Beneficiaries and losers

Peneliti harus mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian yang

didapatkan dalam sebuah elemen atas berlakunya sebuah kebijakan

5. Related programs and activity

Peneliti harus mampu menjelaskan apakah sebelumnya sudah ada

aturan atau program tertentu mengenai permasalahan yang terjadi

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

14  

Universitas Indonesia  

6. Goals and objectives

Peneliti harus mengarahkan dan memberikan solusi yang rasional

untuk mencapai tujuan dan maksud tertentu. Hal ini tentu saja

dilakukan setelah menggambarkan permasalahan dengan jelas, tepat

dan benar

7. Criteria and effectiveness

Penentuan pengukuran criteria dan kebijakan yang paling efektif

cenderung sulit dilakukan. Untuk itulah, diperlukan sebuah kriteria

yang mampu mengerucutkan alternative kebijakan-kebijakan untuk

penelitian lebih lanjut

8. The framework for analysis

Peneliti harus dapat merangkum semua permasalahan yang terjadi

secara terarah dan detail agar tujuan yang diharapkan tercapai

2.4.1 Model Pemberian Asuhan Keperawatan

Asuhan keperawatan merupakan serangkaian kegiatan dalam

praktik keperawatan yang diberikan kepada pasien di berbagai tatanan

pelayanan kesehatan , berdasar kepada kaidah keperawatan secara ilmu

dan secara manusiawi diberikan berdasarkan kebutuhan objektif pasien

untuk mengatasi masalahnya (Alimul, 2003). Dalam melakukan kegiatan

keperawatan, ada beberapa model pemberian asuhan keperawatan,

diantaranya menurut Gartinah (1995), yaitu :

1. Model Fungsional

Merupakan sebuah model asuhan keperawatan yang dilakukan secara

terpisah-pisah. Tugas keperawatan secara berbeda-beda dibebankan

kepada setiap tenaga keperawatan yang dianggap kompeten untuk

dilakukan secara rutin sesuai dengan prosedural yang ditetapkan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

15  

Universitas Indonesia  

2. Model Kasus

Merupakan sebuah model asuhan keperawatan yang dilakukan secara

menyeluruh untuk satu orang pasien. Untuk melakukan model ini,

sebaiknya tenaga keperawatan memiliki kompetensi yang sesuai

dengan kasus yang dimiliki pasien, sehingga pasien dapat ditangani

dengan baik

3. Model Tim

Merupakan sebuah model asuhan keperawatan, dimana sekelompok

perawat memiliki tanggung jawab atas setiap individu dari sekelompok

pasien. Dalam melakukan model ini, perawat berkelompok menjadi

sebuah tim yang terkoordinasi dan kooperatif satu sama lain untuk

memberikan perawatan

4. Model Primer

Merupakan model asuhan keperawatan yang memiliki primary nurse,

yaitu perawat yang bertugas secara primer atas pasien dari mulai

pasien masuk (berdasarkan kepada kebutuhan pasien atas masalah

keperawatan) sampai pasien keluar. Tugas dari primary nurse

disesuaikan dengan kemampuan dari primary nurse itu sendiri.

Selain mengacu kepada asuhan keperawatan, setiap kegiatan

keperawatan juga mengacu kepada jenis kegiatan keperawatan itu sendiri.

Hal ini akan berimplikasi kepada penetapan jenis dan jumlah tenaga

keperawatan yang dibutuhkan. Menurut Gillies (1994), kegiatan

keperawatan terbagi menjadi 3, yaitu (1) kegiatan keperawatan langsung,

(2) kegiatan keperawatan tidak langsung, dan (3) penyuluhan kesehatan.

Sedangkan menurut Rowland (1980), kegiatan keperawatan dibagi

menjadi :

1. Keperawatan Langsung

Merupakan kegiatan keperawatan yang terpusat pada pasien, dengan

ditandai adanya interaksi atau kontak antara pasien dengan perawat

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

16  

Universitas Indonesia  

2. Keperawatan Tidak Langsung

Merupakan kegiatan keperawatan yang walaupun tidak terpusat

kepada pasien (tidak ada interaksi atau kontak antara pasien dengan

perawat), namun merupakan bagian yang saling melengkapi dan

mendukung perawat melakukan kegiatan keperawatan langsung

kepada pasien

3. Unit Care

Merupakan kegiatan keperawatan yang mengutamakan koordinasi

umum dalam unit/ruang perawatan, misalnya pertemuan/rapat dan

komunikasi dengan unit yang lain

4. Kegiatan Personal

Merupakan kegiatan yang berada diluar lingkup keperawatan, sifatnya

lebih pribadi melekat kepada perawat, misalnya

makan/minum/istirahat

2.4.2 Perawat Instalasi Hemodialisa

Perawat instalasi hemodialisa adalah perawat yang memiliki

kompetensi untuk merawat pasien hemodialisa dibawah pengawasan

dokter. Dalam menjalankan tugasnya, perawat instalasi hemodialisa

memiliki asuhan keperawatan, yaitu : (Haryati, 2010)

1. Anamnesa

• Biodata pasien dan penanggung jawab pasien

• Riwayat keperawatan berupa keluhan utama, riwayat penyakit

sekarang dan sebelumnya serta riwayat penyakit keluarga

2. Pemeriksaan fisik berupa aktifitas/frekuensi istirahat, sirkulasi,

eliminasi, nutrisi/cairan, neurosensori, nyeri/rasa nyaman, respirasi,

keamanan, seksual dan pemeriksaan fisik head to foot

3. Pengkajian psikososio spiritual yang mencakup integritas, interaksi

sosial dan tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan

penatalaksanaannya

4. Pengkajian hasil diagnostik

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

17  

Universitas Indonesia  

2.4.3 Manajemen Keperawatan

Menurut Irnalita (2008), manajemen keperawatan didefinisikan

sebagai pelayanan keperawatan profesional dengan mengelola perawat

berdasarkan ilmu manajerial sehingga dapat memberikan asuhan

keperawatan yang maksimal kepada klien. Lebih lanjut, dikatakan bahwa

dalam memberikan asuhan keperawatan yang professional, perawat harus

berbekalkan pengetahuan teoritis (ilmu dan kiat perawatan) yang baik

sehingga mampu menunjukkan kemampuan keterampilan dan

pengetahuan yang semakin maju. Adapun kompetensi yang harus dimiliki

oleh seorang perawat adalah :

1. Melaksanakan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) dan

memahami tugas Kepala Ruangan (KaRu), Primary Nurse (PN) dan

Associate Nurse (AN) 

2. Memahami dan mampu melaksanakan tugas yang sifatnya manajerial

di ruang rawat inap 

3. Mampu melaksanakan metode praktik bimbingan mahasiswa selama di

rawat inap 

4. Melaksanakan diskusi dengan kelompok dan para perawat di ruang

rawat inap 

5. Menetapkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan dokumentasi

keperawatan 

6. Membuat draft SAK untuk beberapa penyakit 

7. Mampu berkolaborasi dengan team di ruang rawat inap 

8. Melaksanakan peningkatan mutu di ruang rawat inap 

9. Mengikuti audit keperawatan dalam rangka menilai pendokumentasian 

2.5 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat

Menurut Nurul (2008), terdapat beberapa faktor yang menentukan

kinerja perawat, antara lain :

1. Semakin bertambahnya usia, maka akan semakin meningkat

kedewasaan psikologis, jiwa dan akan semakin mampu untuk berfikir

rasional sehingga akan semakin mahir dalam pekerjaannya

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

18  

Universitas Indonesia  

2. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin tinggi

kualitas kepribadiannya yang dicerminkan dalam aspek keterampilan

sehingga hidup akan semakin mantap dan mandiri

3. Masa kerja yang relatif lama disertai dengan bertambahnya usia maka

akan semakin menciptakan kepuasaan kerja yang relative menetap dan

selanjutnya akan berdampak terhadap performa dan kinerja seseorang

4. Seseorang yang telah menikah dan telah memiliki tanggungjawab akan

menunjukkan kinerja yang lebih baik

5. Tidak ada perbedaan kinerja antara laki-laki dan perempuan

6. Besar imbalan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

7. Pekerja yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri akan

lebih puas dalam bekerja sehingga berpengaruh terhadap kinerjanya

8. Tingginya motivasi yang dimiliki akan tercermin pada kinerja

2.6 Beban Kerja Tenaga Kesehatan

Beban kerja tenaga kesehatan didefinisikan sebagai banyaknya

jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan dalam

waktu satu tahun dalam organisasi/pelayanan kesehatan (Ilyas, 2011 dan

Kementrian Kesehatan, 2004). Standar beban kerja adalah banyaknya jenis

pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh satu orang tenaga kesehatan dalam

waktu satu tahun kerja sesuai dengan standar professional yang telah

ditetapkan dengan mempertimbangkan waktu libur, sakit, dll. Sedangkan

analisa beban kerja didefinisikan sebagai kegiatan/upaya menghitung

beban kerja pada satuan kerja dengan menjumlah semua beban kerja lalu

dibagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu (Kementrian

Kesehatan, 2004). Tujuan dari dilakukan analisa beban kerja adalah untuk

mengidentifikasi tenaga kesehatan yang dibutuhkan, baik secara kualitas

maupun kuantitas, dibandingkan dengan tanggungjawab yang harus

dilakukan (Irnalita, 2008). Berdasarkan pengertian ini, jelas dapat diambil

kesimpulan bahwa analisa beban kerja juga memperhitungkan kualitas,

yang kemudian dapat dikaitkan dengan kompetensi kerja. Untuk itulah,

penghitungan beban kerja personel perlu dilakukan menggunakan teknik

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

19  

Universitas Indonesia  

yang reliable sehingga menghasilkan angka rasional yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil pengukuran beban kerja akan

baik jika digunakan oleh ahlinya dalam mengetahui jenis dan tingkat

kesulitan pekerjaan (Ilyas, 2011) 

2.6.1 Metode Penghitungan Beban Kerja

Menurut Ilyas (2011), terdapat beberapa teknik yang dapat

digunakan untuk menghitung beban kerja, yaitu :

2.6.1.1 Metode Work Sampling

Work sampling merupakan suatu teknik hitung beban kerja yang

digunakan untuk menghitung besarnya beban kerja yang didapatkan dalam

suatu unit, bidang atau instalasi tertentu. Dengan menghitung

menggunakan work sampling, didapatkan gambaran kegiatan seperti

berikut:

1. Jenis aktivitas yang dilakukan selama jam kerja

2. Kaitan aktivitas tenaga kesehatan berkaitan dengan fungsi dan

tugasnya dalam waktu jam kerja

3. Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk melakukan kegiatan

produktif dan tidak produktif

4. Pola beban kerja personel dikaitkan dengan waktu dan schedule jam

kerja

Dalam pelaksanannya, teknik menghitung dengan menggunakan

metode work sampling berdasarkan kepada kegiatan yang menjadi standar

yang telah ditetapkan, misalnya pada penghitungan beban kerja perawat,

maka pengamatan diakukan pada aktivitas atau kegiatan asuhan

keperawatan yang dilakukan perawat dalam menjalankan tugasnya sehari-

hari di ruang kerjanya. Menurut Ilyas (2011), tahapan yang harus

dilakukan dalam menggunakan teknik work sampling antara lain:

1. Menentukan jenis personel secara spesifik yang akan diteliti, misalnya

perawat di instalasi hemodialisa rumah sakit

2. Lakukan pemilihan sampel untuk memudahkan pengamatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

20  

Universitas Indonesia  

3. Membuat formulir daftar kegiatan perawat yang teah diklasifikasikan

sebagai kegiatan produktif dan tidak produktif atau kegiatan langsung

dan tidak langsung (tergantung kepada maksud penelitian)

4. Melatih pengamat untuk bisa melakukan pengamatan kerja

menggunakan work sampling

5. Sesuaikan interval waktu pengamatan. Semakin tinggi tingkat

mobilitas pekerjaan yang diamati, maka akan semakin singkat waktu

pengamatan (biasanya interval 2-15 menit, tergantung pada

karakteristik pekerjaan). Untuk meningkatkan akurasi penelitian,

interval yang lebih pendek lebih baik dibandingkan dengan interval

yang terlalu melebar. Dalam pelaksanaannya, semakin banyak jumlah

pengamat, semakin rendah kemungkinan lost of attention dari sampel.

Biasanya dilakukan selama 7 hari kerja terus menerus dengan waktu

pengamatan selama waktu kerja.

Contoh jumlah perhitungan sampel menggunakan work sampling :

jika kita mengamati kegiatan 5 perawat setiap shift dengan interval

pengamtaan 5 menit selama 24 jam (3 shift) dalam 7 hari kerja, dengan

demikian jumlah pengamatan :

5 (perawat) X 60 (menit) X 24 (jam) X 7 (hari kerja) = 10.080 sampel

5 (menit)

2.6.1.2 Metode Time and Motion Study

Merupakan teknik penghitungan beban kerja dengan

memperhatikan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh sampel. Kelebihan

dari teknik ini adalah kita mampu sekaligus menilai kualitas kinerja dari

sampel sambil menghitung beban kerjanya. Yang harus dilakukan dalam

menjalankan teknik ini antara lain: (Ilyas, 2011)

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

21  

Universitas Indonesia  

1. Sampel berupa satu orang perawat mahir yang dipilih berdasarkan

purposive sampling. Jumlah perawat yang dinilai mahir dan diamati

kegiatannya dapat satu orang saja sepanjang perawat tersebut dianggap

mampu mewakili kualitas perawat

2. Membuat formulir daftar kegiatan perawat yang diklasifikasikan

sebagai kegiatan professional dan non professional serta waktu yang

digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut. Dapat pula diamati

kegiatan langsung dan tidak langsung (untuk menghitung beban kerja)

3. Pelaksana pengamatan dipilih berdasarkan kompetensi dan

pengetahuan terkait dengan profesi kompetensi dan fungsi sampel

yang diamati dan sebaiknya berbeda organisasi (untuk minimalisasi

bias)

4. Kekurangan dari teknik ini adalah sampel mengetahui bahwa

kegiatannya sedang diamati sehingga cenderung untuk meningkatkan

performanya (bias). Untuk antisipasinya, semakin lama waktu

pengamatan maka akan semakin baik untuk menghindari bias.

Time and Motion Study biasanya dilakukan untuk kegiatan-

kegiatan yang belum jelas kualitas tahapannya sebagai penilaian holistik

Selain itu, teknik ini baik digunakan untuk kegiatan dengan tahapan kerja

yang cenderung memiliki homogenitas (Ilyas, 2011). Berikut adalah tabel

yang menggambarkan perbedaan antara Work Sampling dengan Time and

Motion Study :

Tabel 2.1 Perbedaan work sampling dengan time and motion study

No Work Sampling Time and Motion Study

1 Kualitas kerja tidak dapat dinilai Kualitas kerja dapat dinilai

2 Lebih sederhana dan murah Lebih sulit dan mahal

3 Jumlah sampel lebih banyak Jumlah sampel lebih sedikit

4 Pengamatan dilakukan pada

kegiatan

Pengamatan dilakukan sepanjang

waktu

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

22  

Universitas Indonesia  

2.6.1.3 Metode Daily Log

Merupakan bentuk dari work sampling yang lebih sederhana,

karena memberikan kesempatan kepada sampel untuk menuliskan sendiri

kegiatan dan waktu yang dihabiskan dalam melakukans pekerjaannya.

Karena itulah, teknik ini sangat bergantung kepada kejujuran sampel.

Sebagai tahapan, peneliti membuat terlebih dahulu pedoman dan formulir

isian untuk para sampel. Penjelasan dasar mengenai cara pengisian

formulir harus dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu sebelum sampel

dibolehkan untuk mulai mengisinya sendiri. Yang diutamakan dalam

penelitian ini adalah kegiatan, waktu, dan lamanya kegiatan (Ilyas, 2011

dan Indriana, 2009). Data yang telah didapatkan dari para sampel

kemudian diolah untuk menghasilkan analisa mengenai beban kerja

tertinggi dan jenis pekerjaan yang membutuhkan waktu terbanyak.

2.6.2 Pengukuran Kerja

Pengukuran kerja adalah teknik yang digunakan untuk menetapkan

waktu yang dibutuhkan bagi pekerja yang telah memenuhi syarat atas

kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya

dalam tingkat prestasi yang ditetapkan. Adapun waktu yang digunakan

dalam pengukuran kerja antara lain : (International Labour Office, 1983)

1. Waktu standar

Waktu standar didefinisikan sebagai jumlah waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan prestasi

standar, yaitu isi kerja, kelonggaran (misalnya keterlambatan), dan

waktu kosong, yang mungkin saja terjadi selama proses pengerjaan

(International Labour Office, 1983 dalam Indriana, 2009). Dalam

ketentuan yang diatur Departemen Tenaga Kerja (2003), Undang-

undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja (terutama dalam

pasal 77), hari kerja yang dibebankan pekerja dengan memiliki jam

kerja 7 jam dalam sehari dan 40 jam dalam seminggu adalah 6 hari

kerja, sedangkan bagi pekerja yang dengan jam kerja 8 jam dalam

sehari dan 40 jam dalam seminggu adalah 5 hari kerja.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

23  

Universitas Indonesia  

2. Waktu Produktif

Waktu produktif merupakan waktu yang dialokasikan untuk tenaga

manusia (termasuk juga tenaga kesehatan) untuk menjalankan

fungsinya dalam organisasi untuk bisa membantu pencapaian

organisasinya (Azhar, 2008). Perbandingan antara waktu produktif dan

waktu tidak produktif dalam satu hari kerja adalah 80% : 20% karena

tidak mungkin tenaga manusia mampu bekerja 100% (Ilyas, 2011).

Menurut ILO dalam Indriana (2009), disebutkan bahwa ruang lingkup

waktu produktif dan tidak produktif adalah sebagai berikut :

• Waktu Produktif

Terbagi menjadi 2, yaitu (1) waktu kerja dasar, yaitu waktu kerja

minimal yang dibutuhkan untuk bisa menghasilkan/melakukan

suatu kegiatan/produk jasa dan (2) waktu kerja tambahan, yaitu

waktu kerja yang melebihi waktu kerja dasar yang timbul akibat

kinerja yang tidak efisien, kelemahan metode yang digunakan dan

masalah-masalah operasional lainnya

• Waktu Tidak Produktif

Merupakan waktu yang sia-sia terbuang dan menyebabkan

gangguan berjalannya kegiatan dalam suatu organisasi sehingga

tingkat produktivitas akan menurun. Hal ini bisa disebabkan oleh

(1) kegagalan pihak manajemen dalam merencanakan dan

meproyeksikan kegiatan, dan (2) tenaga manusia yang lalai dan

meninggalkan pekerjaannya tanpa alasan yang jelas

(terlambat/bolos/malas,dll)

2.7 Analisis Kebutuhan Tenaga

Terdapat beberapa metode untuk menghitung kebutuhan personel

di rumah sakit secara garis besar, yaitu berdasarkan kebutuhan pelayanan

kesehatan, berdasarkan target pelayanan kesehatan, berdasarkan

permintaan (demand) pelayanan kesehatan, berdasarkan rasio tenaga dan

tempat tidur (Ilyas, 2011). Kali ini hanya akan dibahas beberapa dari

metode diatas, yaitu Metode WISN (Work Indicator of Staffing Need)

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

24  

Universitas Indonesia  

yang berdasarkan kepada indikator beban kerja riil dan rasio kapasitas

seseorang dalam melakukan tugasnya pada suatu sarana kesehatan dan

Metode Ilyas yang berdasarkan kepada prinsip demand.

2.7.1 Metode WISN (Work Indicator of Staffing Need)

Metode ini biasanya digunakan untuk menghitung jumlah

kebutuhan tenaga dalam skala yang besar, misalnya di kantor dinas

kesehatan dan rumah sakit tingkat propinsi, kabupaten/kota dan telah

disahkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.81/MenKes/SK/2004 (Kementrian Kesehatan, 2004). Metode ini

mengandalkan beban kerja sebagai indikator kebutuhan tenaga, sehingga

alokasi/realokasi tenaga akan lebih mudah diakukan. Metode ini mudah

diterapkan secara teknis dan sifatnya holistik. Adapun kelemahan metode

WISN menurut Departemen Kesehatan adalah sangat mengandalkan

kelengkapan pencatatan data karena akan digunakan sebagai dasar untuk

input data yang selanjutnya akan menentukan besaran jumlah hasil

penghitungan kebutuhan ketenagaan.

2.7.2 Metode Ilyas

Dalam perkembangannya, metode Ilyas dikenal sebagai metode

penghitungan beban kerja yang relatif cepat dengan keakuratan yang

tinggi sehingga mampu menghasilkan informasi yang akurat untuk

dijadikan dasar dari pengambilan keputusan manajemen (Ilyas, 2011).

Dasar dari metode ini adalah melalui pendekatan demand, yang

maksudnya adalah metode ini digunakan untuk menghitung beban kerja

berdasarkan kepada permintaan atas dihasilkannya suatu produk/unit yang

dibutuhkan. Dengan kata lain, beban kerja secara spesifik tergantung

kepada transaksi bisnis yang dilakukan setiap unit kerja. Untuk melakukan

perhitungan yang baik, diperlukan informasi yang akurat terkait: (Ilyas,

2011)

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

25  

Universitas Indonesia  

1. Transaksi bisnis utama atau penunjang setiap personel dalam unit

organisasi sejelas-jelasnya

2. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap transaksi bisnis utama atau

penunjang sejelas-jelasnya

3. Jenis dan jumlah transaksi bisnis per hari, per minggu, per bulan atau

per tahun yang berhasil dilakukan setiap personel

4. Jumlah jam kerja efektif (produktif) per hari

5. Jumlah hari kerja efektif dalam setahun organisasi

Formula Ilyas dapat ditentukan berdasarkan jenis kegiatan yang

dilakukan, jumlah kegiatan yang dilakukan dan waktu transaksi bisnis.

Beban kerja setiap unit per hari dapat disajikan dalam satuan menit atau

jam per hari kerja. Formula Ilyas memiliki komponen yang dituangkan

dalam rumus, yaitu : (Ilyas, 2011)

Σ SDM/hari = { (B.Kij = JT x WT) : JKE }

Keterangan :

B.Kij = Jenis beban kerja

J.T = Jumlah transaksi per hari

W.T = Waktu (menit/jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis

transaksi

J.K.E = Jam kerja efektif SDM per hari

Jumlah hari kerja per tahun

2.8 Kompetensi Kerja

Ilyas (2011) dan Aditama (2007) menyatakan bahwa perencanaan

sumber daya manusia harus juga berdasarkan soft skill yang nantinya harus

seimbang dengan jumlah. Perencanaan sumber daya manusia yang

dimaksudkan, yaitu :

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

26  

Universitas Indonesia  

1. Skill inventory

Skill inventory adalah data rinci yang mencakup penjelasan terkait

semua karyawan yang dimiliki dalam suatu organisasi

2. Job analysis

Job analysis adalah uraian dari tugas dan tanggung jawab dari masing-

masing pekerjaan personel, mencakup juga karakteristik pribadi yang

diperlukan dan sesuai dengan jabatan atau kedudukan untuk mampu

memberikan prestasi yang optimal

3. Replacement chart

Replacement chart adalah diagram yang menggambarkan personel

dalam suatu organisasi berikut jabatan yang diembannya termasuk juga

proyeksi ke depan personel tertentu untuk antisipasi kemungkinan

penggantian posisi untuk jabatan tersebut

4. Expert forecast

Expert forecast adalah ramalan oleh ahli dengan beberapa teknik

tertentu (misalnya 3 steps of Delphi Technique)

Berdasarkan penjelasan diatas, job analysis dapat dijabarkan

menjadi job knowledge, skill dan attitude. Knowledge (pengetahuan)

merupakan hasil dari rasa tahu yang hadir dalam individu yang telah

melakukan pengamatan melalui panca indera manusia (penglihatan,

pendengaran, penciuman, perasa dan peraba). Hasil dari pengetahuan

inilah yang nantinya sangat menentukan perilaku dan keterampilan

seseorang. Perilaku itu sendiri diartikan sebagai tanggapan atau reaksi

seseorang yang muncul atas adanya rangsangan atau hal yang terjadi dari

lingkungan luar. Sedangkan keterampilan diartikan sebagai kemampuan

seseorang dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam bentuk

perilaku. Dalam hal ini, keterampilan juga dipengaruhi oleh pendidikan

dan pelatihan yang dimiliki oleh orang tersebut (Saragih, 2010;

Simanullang, 2010 dan Yuliastuti, 2007)

Pengetahuan dapat diukur dengan beberapa cara, yaitu dengan

melakukan wawancara atau angket yang berisi tentang pertanyaan yang

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

27  

Universitas Indonesia  

bertujuan dengan isi materi yang menjadi tujuan wawancara/pengisian

angket yang disesuaikan dengan intensitas tingkatan pengetahuan yang

ingin digali (Saragih, 2010). Beberapa hal yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang antara lain : (Simanullang, 2010 dan Saragih,

2010)

1. Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pengetahuannya

2. Pengalaman

Pengalaman merupakan cara terbaik dalam membuktikan pengetahuan

yang pernah didapatkan

3. Usia

Bertambahnya usia berarti juga proses perkembangan mentalnya sudah

semakin sempurna

4. Informasi

Informasi yang baik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap

pengetahuan, yang juga terkadang bisa disamakan dengan pendidikan

Simanullang (2010) menyatakan bahwa variabel individu

merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku seseorang. Variabel

individu yang dimaksudkan disini adalah (1) kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki baik fisik maupun mental, (2) latar belakang,

(3) pengalaman dan demografi, (4) umur dan jenis kelamin dan (5) asal

usul. Saragih (2010) lebih lanjut membagi perilaku menjadi 2, yaitu

perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Perilaku terbuka merupakan

perilaku yang diharapkan karena terwujud dalam bentuk tindakan atau

praktek yang mudah dinilai dan dilihat.

2.9 Hemodialisa

Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan untuk

mengeluarkan cairan eksresi dalam tubuh yang tidak mampu lagi diolah

oleh ginjal. Biasanya pasien yang menjalani perawatan hemodialisa adalah

pasien dengan gagal ginjal kronis (GGK). Tujuan dari terapi ini adalah

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

28  

Universitas Indonesia  

untuk memperpanjang nyawa pasien dan menjaga kestabilan hidup sampai

ginjal dapat berfungsi kembali (Nurini, Ismonah dan Purnomo 2011).

2.9.1 Proses Perawatan Hemodialisa

Secara umum, konsep dari perawatan hemodialisa adalah

mengalirkan darah pasien yang penuh dengan toksin dan limbah nitrogen

ke dialiser untuk dibersihkan, lalu dialirkan kembali ke tubuh pasien.

Prosesnya terbagi menjadi 3, yaitu difusi, osmosis dan ultrafiltrasi. Selama

menjalani perawatan, ada beberapa komplikasi yang mungkin timbul,

yaitu hipertensi, hipovolemia (kedinginan/menggigil, demam, sakit kepala

dan kram otot) (Nurini, Ismonah dan Purnomo 2011).

 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

BAB 3

GAMBARAN UMUM

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN

3.1 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

Berawal dari peranan pemerintah Rusia yang bekerjasama dengan

pemerintah Indonesia untuk mendirikan rumah sakit, tangga 7 November

1963 RS Persahabatan diserahkan oleh pihak Rusia kepada pemerintah

Indonesia, yang diwakili oleh Menteri Kesehatan RI saat itu, Prof. Dr.

Satrio dan disaksikan oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Untuk

selanjutnya, tanggal 7 November kemudian ditetapkan sebagai hari ulang

tahun RSUP Persahabatan. RSUP Persahabatan melewati beberapa era

kemajuan, yaitu :

1. Periode 1 (1963-1975)

Pada masa ini, RSUP Persahabatan masih menjadi satelit RSUP Cipto

Mangunkusumo (RSCM), yang memiliki tenaga kesehatan diantaranya

dokter ahli, asisten ahli dan asisten ahli dari FKUI/RSCM yang bekerja

sama juga dengan dokter dari Rusia.

2. Periode 2 (1975-1992)

Pada masa ini, RSUP Persahabatan sudah mulai mandiri dan terlepas

sebagai satelit RSCM. Perubahan juga terasa sejak diresmikannya

RSUP Persahabatan sebagai RS Umum kelas B-3 wilayah Jakarta

Timur dan menjadi rujukan nasional untuk penyakit paru serta

laboratorium kuman TBC yang mendapat pengakuan internasional

sebagai Collaborating Centre WHO.

3. Periode 3 (1992-1975)

Pada masa ini RSUP Persahabatan berubah status menjadi RS

Swadana terhitung efektif mulai tanggal 2 September 1992 dengan

dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.747/MenKes/SK/IX/1992. Pada masa ini pula RSUP Persahabatan

mendapatkan akreditasi penuh dari Departemen Kesehatan RI yang

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

meliputi Administrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat

Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medis.

4. Periode 4 (2002-2005)

Pada masa ini, RSUP Persahabatan berubah status menjadi perusahaan

jawatan yang juga telah mendapatkan akreditasi penuh dari

Departemen Kesehatan RI untuk 16 standar pelayanan.

5. Periode 5 (2005-2010)

Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

1679/MenKes/Per/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah

Sakit Umum Pusat Persahabatan, maka RSUP Persahabatan telah

resmi menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan

Departemen Kesehatan.

3.2 Visi, Misi, Motto dan Nilai Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

Visi

Menjadi rumah sakit terdepan dalam menyehatkan masyarakat dengan

unggulan Kesehatan Respirasi Kelas Dunia

Misi

1. Mengembangkan kepemimpinan yang visioner

2. Menyelenggarakan pelayanan prima yang professional

3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan

4. Mengembangkan pelayanan unggulan di bidang kesehatan respirasi

5. Menyelenggarakan pemberdayaan seluruh potensi sumberdaya rumah

sakit, kemitraan dan peningkatan kesejahteraan

Motto

Caring with friendship (melayani secara bersahabat)

dengan nilai yang dianut yaitu budaya jujur, kompeten, kerjasama tim,

visioner dan loyal

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

31  

Universitas Indonesia

Nilai

1. Jujur

Setiap karyawan RSUP Persahabatan dituntut untuk senantiasa

menjunjung kejujuran yang didasarkan atas nilai norma moral, etika

dan agama

2. Kompeten

Setiap karyawan RSUP Persahabatan dituntut untuk memiliki

kompetensi yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan perilaku

profesional

3. Kerjasama tim

4. Setiap karyawan RSUP Persahabatan dituntut untuk memiliki

kecakapan bekerjasama dalam tim untuk mencapai kinerja terbaik,

dilandasi sikap saling menghormati, mempercayai dan berkomunikasi

dengan baik

5. Caring

Setiap karyawan RSUP Persahabatan dituntut untuk mampu

memberikan perhatian tulus demi tercapainya keselamatan, kepuasan

dan nyamanan bagi pasien

6. Loyal

Setiap karyawan RSUP Persahabatan dituntut untuk memiliki loyalitas

penuh dan komitmen kepada RSUP Persahabatan

3.3 Profil Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

Nama : RS Persahabatan

Alamat : Jl. Persahabatan Raya No.1 Jakarta 13230

Telefon : (021) 4891708/45/41

Fax : (021) 4711222, 4800778

Email : [email protected]

Homepage : www.rsup-persahabatan.com

Nama Direktur Utama : dr. Priyanti Z. Soepandi, Sp. P (K)

Pemilik : Departemen Kesehatan RI

Status Kepemilikan : DEPKES

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

32  

Universitas Indonesia

Resmi Berdiri : 7 November 1963

Jumlah Tempat Tidur : 539 tempat tidur

Kelas Rumah Sakit : B Pendidikan

Akreditasi : Lulus pada 16 bidang pelayanan

Luas Fisik : 135.000 m2 yang terdiri dari luas bangunan

37.804 m2, pertamanan 61.313 m2, jalan dan

parkir 32.074 m2 dan area lainnya 3.330 m2

3.4 Pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

3.4.1 Layanan Unggulan

Pelayanan unggulan yang terdapat di RSUP Persahabatan adalah

kesehatan respirasi (paru dan pernafasan) yang terintegrasi dengan

pelayanan penunjang lain, seperti bedah thoraks, THT, jantung,

radiodiagnostik, patologi anatomi, rehabilitas medik, dll. Pelayanan

unggulan ini merupakan pelayanan paripurna tersier dari penyakit paru

dan pernafasan menggunakan alat berteknologi tinggi (bronkoskopi,

TBLB, sleep lab, video assited thoraxic surgery, laboratory tubercolosis

dan emergency diseases, dll). Selain itu, RSUP Persahabatan juga

merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk SARS dan avian

influenza.

3.4.2 Layanan Gawat Darurat 24 Jam

Memberikan pelayanna gawat darurat atas kasus umum, paru,

kebidanan, bedah, kamar operasi, dan high care unit. Selain itu,

menyediakan juga intermediate ambulans dan siaga bencana.

3.4.3 Layanan Rawat Inap

Memiliki 539 tempat tidur dan 50 box bayi yang terdistribusi

dalam:

1. Kelas III : 299 tempat tidur

2. Kelas II : 114 tempat tidur

3. Kelas I : 54 tempat tidur

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

33  

Universitas Indonesia

4. Kelas VIP II : 12 tempat tidur

5. Kelas VIP I : 27 tempat tidur

6. Kelas Super VIP : 2 tempat tidur

7. ICU/ICCU/HCU : 15 tempat tidur

8. Isolasi : 12 tempat tidur

3.4.4 Layanan Rawat Jalan

Layanan Rawat Jalan Spesialistik

1. Poliklinik Bedah : umum, digestif, tuang, plastic,

onkologi, tumor, toraks, syaraf, anak dan urologi

2. Poliklinik Penyakit Dalam : tropik, endokrin, gastro enterologi,

reumatik, dan hematologi

3. Poliklinik Kesehatan Anak dan Imunisasi

4. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang terdiri dari

obsetri, ginekologi, onkologi dan KB

5. Poliklinik Mata

6. Poliklinik Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT)

7. Poliklinik Syaraf

8. Poliklinik Jantung

9. Poliklinik Kulit dan Kelamin

10. Polikinik Gigi dan Mulut : bedah mulut, gigi anak dan

orthodontic

11. Poliklinik Kesehatan Jiwa, Psikologi, Detoksikasi Narkoba

12. Poliklinik Paru dan Asma

13. Poliklinik Konsultasi Gizi

14. Polikinik Akupuntur

15. Poliklinik Anestesi

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

34  

Universitas Indonesia

Pusat Kesehatan Respirasi Nasional (IPKRN) dan Layanan

Spesialistik Terpadu (LST) Griya Puspa, terdiri dari

1. Rawat jalan kelas eksekutif

2. Rawat inap kelas eksekutif (29 tempat tidur) untuk VIP I dan Super

VIP

Layanan Pemeriksaan Medik Terpadu (Medikal Check Up)

1. Simple medical check up

2. Basic medical check up

3. Executive medical check up

4. Cpronary risk medical check up

5. Pre employment medical check up

6. Pemeriksaan medical check up

Layanan Kamar Bedah dan Perawatan Intensif

Layanan ini ditujukan untuk pasien dengan penyakit berat dan

memerlukan perawatan lebih intensif. Kamar yang disediakan dalam

layanan ini adalah :

1. Kamar Bedah : 10 kamar dan 10 tempat pulih

2. ICU : 5 tempat tidur

3. ICCU : 8 tempat tidur

4. HCU : 2 tempat tidur

5. Hemodialisa : 7 tempat tidur

Layanan Pendukung

1. Laboratorium klinik 24 jam

2. Laboratorium patologi anatomi

3. Apotek 24 jam

4. Rontgen/radiologi

5. CT scan

6. Spirometri

7. Treadmill

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

35  

Universitas Indonesia

8. V 02 maa

9. Body Pletysmograph

10. Radioterapi

11. USG, EEg, endoskopi, EMG

12. TUR

13. Laparoskopi

14. Bronkoskopi

15. Klinik tumbuh kembang

16. Linac

17. Sleep lab terpadu

18. Klinik berhenti merokok

19. Klinik remaja

20. Laboratorium patologi klinik

Fasilitas Umum

1. Layanan bank BRI dan Bukopin

2. Layanan ATM 24 jam (BNI, BRI, Bukopin)

3. Layanan wartel

4. Layanan optik

5. Layanan kantin

6. Layanan koperasi

7. Sarana ibadah (masjid)

3.4.5 Layanan Medical Check Up

Pelayanan medical check up disediakan di RSUP Persahabatan,

didukung oleh tenaga medis yang berpengalaman dengan konsep one stop

service yang letaknya terpisah dengan pasien yang sakit.

3.5 Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan

SDM RSUP Persahabatan merupakan pegawai PNS dan non PNS.

Berdasarkan jenis pekerjaannya, SDM RSUP Persahabatan terdiri dari

tenaga medis, keperawatan, penunjang (misalnya radiografer, apoteker,

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

36  

Universitas Indonesia

dll), dan tenaga non medis yang bertugas di berbagai unit penunjang di

RSUP Persahabatan. Sumber daya manusia RSUP Persahabatan sampai

dengan Januari 2012 berjumlah 1871 orang.

Tabel 3.1 Jumlah SDM RSUP Persahabatan

per 1 Oktober tahun 2012

NO Jenis Tenaga PNS BLU NON PNS

BSB PPDS JUMLAH

1 Medis 318

- Dokter Umum 49 1 16 101 167

- Dokter Gigi 11 11

- Dokter Spesialis 120 13 133

- Dokter Gigi Spesialis 4 3 7

2 Perawat dan Bidan 518 139 677

3 Penunjang Medik 161 58 219

4 Non Medis 440 237 679

TOTAL 1303 471 16 101 1891

Sumber : Bagian Sumber Daya Manusia RSUP Persahabatan per 1 Desember 2012

3.6 Instalasi Hemodialisa

Pelayanan hemodialisa disediakan dan diberikan kepada pasien

dengan diagnosa GGK dan perlu mendapatkan perawatan khusus dengan

pemantauan ketat dan berkesinambungan dengan tindakan yang segera.

Tujuan dari perawatan ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan

meningkatkan serta mempertahankan kualitas hidup. Instalasi hemodialisa

merupakan unit khusus di RSUP Persahabatan yang dikelola dengan

tujuan memberikan pelayanan kepada pasien hemodialisa dengan GGK

yang melibatkan tenaga terlatih khusus dan didukung dengan peralatan

khusus.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

37  

Universitas Indonesia

3.6.1 Visi dan Misi Instalasi Hemodialisa

Visi

Menjadikan pelayanan hemodialisa yang professional sesuai standar dan

dapat dipertanggungjawabkan untuk menunjang RS respirasi

Misi

1. Memberikan pelayanan hemodialisa yang berkualitas dan berlandaskan

etika profesi

2. Memberikan pelayanan hemodialisa yang komprehensif dan dilandasi

oleh setiap pengembangan ilmu di bidang hemodialisis

3. Memberikan lingkungan yang konduktif dalam mengembangkan ilmu

hemodialisa

4. Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung perkembangan

profesionalisme dan kepuasan pasien hemodialisa

5. Mengembangkan citra positif profesionalisme di lingkungan unit

hemodialisa

3.6.2 Instalasi Hemodialisa sebagai Unit Pelayanan dan Produksi

Instalasi hemodialisa RSUP Persahabatan menerima pasien dengan

sistem pembayaran umum (pasien non asuransi) dan pasien asuransi

(AsKes, JamKesMas, GaKin/SKTM dan perusahaan yang bekerja sama

dengan RSUP Persahabatan). Biaya yang dikenakan oleh pasien terkait

dengan pelayanan hemodialisa tergantung dengan besaran premi dan

asuransi yang dimiliki pasien tersebut.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

38  

Universitas Indonesia

Tabel 3.2 Jumlah pasien hemodialisa berdasarkan

cara pembayaran tahun 2007 s/d 2011

No Tahun Jumlah Cara Bayar Pasien Swasta Askes Jamkesmas Gakin/SKTM Perusahaan

1 2007 439 3 323 38 75 - 2 2008 419 22 234 70 93 - 3 2009 519 12 314 79 114 - 4 2010 718 29 418 63 208 - 5 2011 834 11 501 80 242 - TOTAL 2929 77 1790 330 732 -

Sumber : Laporan tahunan Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan 2011

3.6.3 Sumber Daya Manusia di Instalasi Hemodialisa

Dalam menjalankan fungsinya, Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan memiliki 12 unit yang secara bergantian dioperasikan dalam

2 shift dari Senin-Sabtu pukul 07.00 – 19.00 WIB oleh 17 tenaga yang

dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Rekapitulasi data ketenagaan

menurut jenis dan kualifikasi pendidikan tahun 2011

Tenaga Jumlah Tenaga Keperawatan Jumlah Tenaga Non Keperawatan Jumlah

Medis Perawat SPK D3

Kep. S1

Kep. Non

Perawat SLTA D3 S1 Tenaga2 13 1 12 - 2 2 17

TOTAL 2 13 1 12 - 2 2 17

Sumber : Laporan tahunan Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan 2011

 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

BAB 4

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

4.1 Kerangka Teori

Menurut Ilyas (2011), perencanaan tenaga kesehatan dalam

prosesnya akan melalui proses analisa terkait persediaan tenaga dan

kebutuhan tenaga. Setelah dilakukan analisa terkait dua hal tersebut, akan

dihasilkan sebuah gambaran kesenjangan akan tenaga kesehatan yang

dibutuhkan dengan yang dimiliki. Gambaran kesenjangan itulah yang

nantinya akan dimasukkan ke dalam dokumen rencana tenaga untuk

kemudian diolah dan didapatkan secara pasti terkait jumlah tenaga yang

dibutuhkan.

Sedangkan Aditama (2007) menjelaskan bahwa soft skill dalam

perencanaan sumber daya manusia adalah hal penting yang harus

diperhatikan. Soft skill tersebut kemudian dijabarkan menjadi skill

inventory, job analysis, replacement chart dan expert forecast. Menurut

Ilyas (2011) menjabarkan lebih lanjut job analysis menjadi job knowledge,

skill dan attitude dalam keterkaitannya dengan gambaran akan kompetensi

kerja.

(Ilyas, 2011)

Analisis Situasi Tenaga

Analisis Kebutuhan Tenaga Analisis Persediaan Tenaga

Analisis Kesenjangan

Dokumen Rencana Tenaga

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

(Aditama, 2007)

Soft skill sumber

daya manusia

Skill inventory

Job analysis

Replacement chart

Expert forecast

4.2 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori yang digunakan oleh peneliti tentang

perencanaan tenaga kesehatan, diketahui adanya kesenjangan kebutuhan

tenaga antara yang dibutuhkan dengan yang tersedia. Perencanaan tenaga

kesehatan itu sendiri juga melibatkan aspek soft skill, yang seperti telah

dijelaskan oleh Aditama (2007) dalam Anandita (2011) dan Ilyas (2011)

bahwa job analysis yang lebih lanjut mencakup tiga variabel yaitu job

knowledge (pengetahuan seputar pekerjaan), skill (keterampilan) dan

attitude (sikap). Dalam kerangka konsep dengan pendekatan flowchart

diatas, peneliti ingin menjawab kebutuhan perawat atas kesenjangan akan

kebutuhan tenaga keperawatan dengan persediaan yang dimiliki sekarang.

Analisa kebutuhan keperawatan ini lebih lanjut akan membahas dua aspek,

yaitu berdasarkan beban kerja dan kompetensi kerja. Dalam menghitung

kebutuhan perawat berdasarkan beban kerja, peneliti akan menghitung

waktu (menit) yang dibutuhkan selama satu hari kerja untuk melayani

pasien hemodialisa dengan mengikuti kegiatan perawat selama jam

operasional Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan yang kemudian

akan dijabarkan waktu dan jenis transaksinya. Jumlah waktu dalam

kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan produktif (terdiri dari kegiatan

produktif langsung dan tidak langsung) kemudian digunakan untuk

perhitungan beban kerja menggunakan metode Ilyas. Setelah didapatkan

jumlah perawat yang dibutuhkan, akan dilakukan analisa kompetensi

perawat yang dibutuhkan (pengetahuan seputar pekerjaan, keterampilan

Indonesia

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

dan sikap) dengan wawancara mendalam (depth interview) kepada 3

responden (kepala instalasi, dokter jaga, salah satu perawat Instalasi

Hemodialisa) yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Responden

dipilih berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan lamanya bekerja di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan.

Indonesia

4.3 Definisi Operasional

Var. Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Hari Kerja Jumlah hari kerja efektif dalam setahun

Data dari Sub Bagian Administrasi Kepegawaian

Telaah dokumen

Hari kerja selama satu tahun

Rasio

Waktu Kerja Satuan waktu kerja (jam) untuk bekerja dalam satu hari kerja

Data dari Sub Bagian Administrasi Kepegawaian

Telaah dokumen

Satuan waktu yang disediakan untuk bekerja bagi tenaga kesehatan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

Rasio

Tenaga keperadi Instalasi

Hemodialisa RSUPPersahabatan

sesuai dengandan kompeten

kerja

watan

yang beban

si

Beban Kerja • Hari kerja • Waktu kerja • Volume transaksi • Jenis transaksi

- Produktif (langsung dan tidak langsung)

- Non produktif • Waktu transaksi

- Produktif (langsung dan tidak langsung)

- Non produktif • Penggunaan waktu kerja

Kompetensi Kerja • Pengetahuan

seputar pekerjaan • Keterampilan • Sikap

• Time and motion study

• Metode Ilyas

• Depth Interview

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Var. Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Volume Transaksi

Jumlah pasien hemodialisa dalam satu hari kerja

Formulir tahapan kerja perawatan hemodialisa (time and motion study)

Observasi kegiatan yang dilakukan

Satuan jumlah kegiatan yang dilakukan oleh perawat hemodialisa selama perawatan

Rasio

Waktu Transaksi

Waktu asuhan keperawatan hemodialisa

Stopwatch dan formulir tahapan kerja perawatan hemodialisa

Penghitungan waktu dalam satuan menit

Informasi kuantitatif mengenai waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan hemodialisa kepada satu pasien

Rasio

Jenis Transaksi

Kegiatan yang dilakukan oleh perawat hemodialisa sebagai rangkaian perawatan hemodialisa

Formulir time and motion study (tahapan kerja perawatan hemodialisa)

Observasi kegiatan yang dilakukan responden

Jenis kegiatan yang dilakukan oleh perawat hemodialisa sebagai rangkaian perawatan hemodialisa

Rasio

Kegiatan Produktif

Kegiatan yang dilakukan oleh perawat yang berhubungan dengan perawatan hemodialisa

Formulir time and motion study (tahapan kerja perawatan hemodialisa)

Observasi kegiatan yang dilakukan responden

Satuan jumlah kegiatan sebagai rangkaian perawatan hemodialisa

Rasio

Kegiatan Non Produktif

Kegiatan yang dilakukan oleh perawat yang tidak berhubungan dengan perawatan hemodialisa

Formulir time and motion study (tahapan kerja perawatan hemodialisa)

Observasi kegiatan yang dilakukan responden

Satuan jumlah kegiatan sebagai rangkaian perawatan hemodialisa

Rasio

Kegiatan Produktif Langsung

Kegiatan yang dilakukan oleh perawat hemodialisa sebagai rangkaian perawatan hemodialisa

Formulir time and motion study (tahapan kerja perawatan hemodialisa)

Observasi kegiatan yang dilakukan responden

Satuan jumlah kegiatan sebagai rangkaian perawatan hemodialisa

Rasio

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Var. Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

dan melibatkan kontak dengan pasien dalam pelaksanaannya

Kegiatan Produktif Tidak Langsung

Kegiatan yang dilakukan oleh perawat hemodialisa sebagai rangkaian perawatan hemodialisa namun tidak melibatkan kontak dengan pasien dalam pelaksanaannya

Formulir time and motion study (tahapan kerja perawatan hemodialisa)

Observasi kegiatan yang dilakukan responden

Satuan jumlah kegiatan sebagai rangkaian perawatan hemodialisa

Rasio

Penggunaan Waktu Kerja

Satuan waktu yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan produktif dan tidak produktif

Formulir time and motion study (tahapan kerja perawatan hemodialisa)

Observasi kegiatan yang dilakukan responden

Jumlah waktu yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan produktif dan kegiatan tidak produktif

Rasio

Pengetahuan Seputar Pekerjaan

Standar pengetahuan yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisa yang didapatkan dari pendidikan formal dan non formal

Panduan pelaksanaan wawancara mendalam, alat tulis, alat perekam suara

Menggali informasi yang diharapkan kepada narasumber

Informasi kualitatif yang berasal dari responden terkait kebutuhan pengetahuan perawat di Instalasi Hemodialisa

-

Keterampilan Standar keterampilan yang harus dimiliki oleh perawat hemodialisa yang didapatkan dari pendidikan formal maupun non formal

Panduan pelaksanaan wawancara mendalam, alat tulis, alat perekam suara

Menggali informasi yang diharapkan kepada narasumber

Informasi kualitatif yang berasal dari responden terkait kebutuhan keterampilan perawat di Instalasi Hemodialisa

-

Sikap Standar sikap Panduan Menggali Informasi -

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

44  

Universitas Indonesia

Var. Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

yang harus dimiliki oleh perawat selama melakukan perawatan hemodialisa

pelaksanaan wawancara mendalam, alat tulis, alat perekam suara

informasi yang diharapkan kepada narasumber

kualitatif yang berasal dari responden terkait kebutuhan sikap perawat di Instalasi Hemodialisa

Beban Kerja Volume transaksi dikali dengan waktu transaksi dalam satuan menit/hari

Pengukuran digunakan dengan menggunakan stopwatch dan formulir pengamatan

Menghitung volume transaksi yang dikalikan dengan waktu transaksi

Berupa informasi kuantitatif mengenai rerata waktu yang dibutuhkan untuk pelayanan hemodialisa

Rasio

Jumlah perawat

Jumlah perawat yang dibutuhkan sesuai dengan beban kerja

Metode Ilyas

Jumlah kuantitas kegiatan pokok selama satu tahun dibagi dengan standar beban kerja satu tahun kemudian ditambahkan dengan standar kelonggaran selama satu tahun

Jumlah perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan sesuai dengan hasil perhitungan

Rasio

 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

BAB 5

METODOLOGI PENELITIAN

5.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif kuantitatif-kualitatif.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti (observatory) untuk mengetahui

jumlah waktu yang dihabiskan oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan selama melakukan perawatan hemodialisa dengan

menggunakan metode time and motion study, dimana aktivitas 8 orang

perawat yang dipilih berdasarkan pendidikan (1 orang D3 dan 1 orang

SPK), jenis kelamin (1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan),

pengalaman kerja (1 orang <5 tahun dan 1 ≥ 5 tahun), dan usia (1 orang

<30 tahun dan 1 orang ≥ 30 tahun) diamati dan diteliti (crossectional)

selama satu shift, yaitu 07.00 – 13.00 WIB atau 13.00 – 19.00 WIB selama

hari kerja secara bergantian dalam 10 hari kerja (hari pertama mengamati

shift pagi, hari kedua mengamati shift siang dan begitu seterusnya

bergantian) dengan menggunakan metoda time and motion study

(kuantitatif) untuk mendapatkan gambaran waktu dan pola kegiatan

perawat di Instalasi Hemodialisa. Adapun kegiatan yang diamati adalah

kegiatan yang dilakukan perawat dari sebelum instalasi hemodialisa dibuka

(pengamatan shift pagi) dan sampai instalasi hemodialisa ditutup (shift

siang). Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati tahapan perawatan

hemodialisa yang dilakukan untuk pasien dengan faktor risiko komplikasi

dan non komplikasi. Hasil pengamatan dalam satuan waktu (menit)

kemudian digunakan untuk menghitung kebutuhan perawat dengan metode

Ilyas. Kegiatan yang diamati adalah dimulai dari penerimaan rekam medis

pasien di Instalasi Hemodialisa sampai dengan pengamatan kegiatan setelah

pasien selesai mendapatkan perawatan (kegiatan persiapan perawatan

sampai paska perawatan selesai). Time and motion study menjadi pilihan

dalam penelitian ini karena kegiatan hemodialisa cenderung homogen,

sehingga variasi dalam setiap tahapan cenderung tidak ada atau minimal

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

(alur kerja tertuang dalam SOP). Selanjutnya, depth interview dilakukan

untuk mengkaji lebih dalam kebutuhan perawat terkait kompetensi kerja

(pengetahuan seputar pekerjaan, keterampilan, dan sikap) kepada tiga orang

responden di instalasi tersebut yang dipilih secara purposive sampling

berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan lamanya narasumber bekerja di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan. Hasil dari depth interview

tersebut disajikan dalam bentuk matriks. Validasi data dilakukan dengan

melakukan crosscheck dengan dokumen yang dimiliki oleh bidang terkait

(bagian pendidikan dan pelatihan dan Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan) dan membandingkan informasi yang didapatkan menurut

ketiga informan.

5.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

yang berada di lantai 2 Paviliun Wijayakusuma. Penelitian ini dilakukan

sampai diamatinya 8 perawat dalam shift kerjanya masing-masing selama

10 hari kerja dalam jam kerja yaitu jam 07.00 – 19.00 WIB.

5.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yaitu

15 orang tenaga kesehatan di Instalasi Hemodialisa Rumah Sakit Umum

Persahabatan. Dalam fokus penelitian kuantitatif, sampel merupakan waktu

dalam satuan menit yang dibutuhkan untuk melakukan seluruh kegiatan

oleh 8 orang perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan dalam shift

kerjanya masing-masing. Sedangkan untuk fokus penelitian kualitatif,

sampel merupakan 1 orang kepala Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan, 1 orang dokter jaga dan 1 orang perawat di instalasi tersebut .

Sampel penelitian adalah waktu dalam satuan menit yang dibutuhkan untuk

melakukan seluruh kegiatan oleh tenaga kesehatan dan keterangan dari

kepala instalasi, dokter jaga serta satu orang perawat di instalasi tersebut

tentang kebutuhan perawat yang dibutuhkan terkait dengan kompetensi dan

beban kerja.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

5.4 Tenaga Pengamat dan Instrumen Penelitian

Tenaga pengamat dalam penelitian adalah peneliti sendiri (berjumlah

satu orang). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain :

1. Formulir pengamatan dengan teknik time and motion study

2. Stopwatch

3. Alat perekam suara

4. Alat tulis berupa log book dan pensil

5.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. Data sekunder diperoleh peneliti dari hasil laporan kegiatan

di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan mengenai data ketenagaan,

uraian tugas, profil rumah sakit dan data-data terkait jam kerja, waktu kerja

dan hal-hal lain terkait dengan instalasi hemodialisa. Pengumpulan data

primer dilakukan dengan menggunakan metode time and motion study

(crossectional study), yaitu pengamatan sesaat dan berkala pada responden

selama melakukan kegiatan di waktu kerjanya di Instalasi Hemodialisa.

Pengamatan dilakukan kepada 8 perawat Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan yang dipilih berdasarkan pendidikan (1 orang D3 dan 1 orang

SPK), jenis kelamin (1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan),

pengalaman kerja (1 orang <5 tahun dan 1 ≥ 5 tahun), dan usia (1 orang

<30 tahun dan 1 orang ≥ 30 tahun) dalam shift kerjanya masing-masing.

Kegiatan yang diamati selama shift kerja tersebut dimulai sejak instalasi

belum dibuka (untuk shift pagi) dan setelah pasien terakhir selesai

mendapatkan perawatan (untuk shift siang) secara bergantian (hari pertama

pengamatan shift siang, hari kedua pengamatan shift pagi dan seterusnya

sampai dengan hari ke empat) dengan mengacu kepada SOP Perawatan

Hemodialisa yang dimiliki oleh Instalasi Hemodialisa (juga melibatkan

pengamatan terhadap pasien dengan faktor risiko komplikasi). Selama

pengamatan, peneliti menulis di formulir pengamatan time and motion

study dengan bantuan stopwatch sebagai alat bantu ukur waktu. Depth

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

interview dilakukan diluar waktu kerja secara terpisah untuk masing-

masing responden (teknik pemilihan purposive sampling), yaitu kepala

instalasi, wakil kepala instalasi dan satu orang tenaga kesehatan di Instalasi

Hemodialisa tentang tenaga kesehatan terkait dengan pengetahuan seputar

pekerjaan, keterampilan, dan sikap. Pada penelitian ini, peneliti hanya

melakukan triangulasi sumber dan tidak melakukan triangulasi data.

Selama melakukan depth interview, peneliti menggunakan bantuan berupa

alat perekam suara dan mencatat sendiri hasilnya dalam log book. Hasil dari

depth interview ini kemudian disajikan dalam bentuk matriks.

5.6 Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan akan berurutan sebagai berikut :

1. Penyuntingan data

Dilakukan setiap hari setelah peneliti selesai melakukan pengamatan

untuk memeriksa kemungkinan terjadi kesalahan, ketidaklengkapan

ataupun ketidakkonsistenan data pengamatan. Hasil rekaman

didengarkan ulang pada hari yang sama untuk memastikan semua

pembicaran terekam dengan baik.

2. Pengelompokkan data

Data kuantitatif diuraikan dalam waktu spesifik per kegiatan yang

dilakukan perawat. Jumlah total dari waktu produktif kemudian akan

digunakan untuk menghitung beban kerja dengan Metode Ilyas. Data

kualitatif dibedakan berdasarkan narasumber dan diberikan tanggal,

waktu dan tempat dilakukannya depth interview.

3. Input data

Seluruh data hasil pengamatan yang tercantum dalam lembar

pengamatan time and motion study dipindahkan ke dalam komputer

setiap hari. Data yang merupakan hasil depth interview kemudian

dituliskan kembali oleh peneliti dalam bentuk matriks (teknik content

analysis).

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

49  

Universitas Indonesia

Analisis matriks dari ketiga narasum

5.7 Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan rekapitulasi data-data di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan terkait dengan gambaran,

karakteristik tenaga kesehatan, hari kerja, dan waktu kerja perawatan

hemodialisa. Analisis kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan kemudian dilakukan dengan tahapan

sebagai berikut:

1. Perhitungan proporsi kegiatan produktif dan tidak produktif

a. Dari hasil pengamatan yang tercantum dalam formulir time and

motion study, kegiatan perawat kemudian dikategorikan menjadi

kegiatan produktif dan tidak produktif

b. Penyajian data setiap kelompok kegiatan (produktif dan tidak

produktif) dalam bentuk tabel

c. Penyajian data setiap kegiatan produktif berdasarkan tahapan

perawatan hemodialisa secara spesifik dalam bentuk tabel

d. Penyajian data dalam bentuk tabulasi terkait beban kerja yang

diterima oleh tenaga kesehatan selama melakukan perawatan

hemodialisa

e. Penyajian data dalam bentuk tabulasi terkait beban kerja yang

diterima oleh perawat selama melakukan masing-masing tahapan

dalam perawatan hemodialisa

2. Menghitung jumlah kebutuhan perawat yang dibutuhkan oleh Instalasi

Hemodialisa

Untuk melakukan penghitungan jumlah perawat, hasil pengamatan yang

dilakukan dengan menggunakan pendekatan time and motion study

dijadikan sebagai dasar perhitungan metode Ilyas, yaitu proses

menghitung jumlah kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan volume

transaction dan time transaction

3. ber untuk menyimpulkan

kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan oleh Instalasi

Hemodialisa terkait dengan pengetahuan seputar pekerjaan,

keterampilan, dan sikap.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

BAB 6

HASIL PENELITIAN

6.1 Proses Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode gabungan

antara deksriptif kuantitatif dengan kualitatif yang bertujuan untuk

mengetahui kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan berdasarkan beban dan kompetensi kerja. Pengumpulan data

dilakukan dengan mengamati kegiatan 8 orang perawat (deksriptif

kuantitatif) yang dilanjutkan dengan melakukan wawancara mendalam

kepada 3 narasumber (kualitatif) untuk mendapatkan informasi mengenai

kebutuhan tenaga perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

berdasarkan pengetahuan seputar pekerjaan, keterampilan dan sikap.

Selama penelitian, terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi

peneliti, salah satunya adalah sulitnya melakukan wawancara dengan

kepala instalasi hemodialisa dikarenakan responden sedang dalam masa

pendidikan sub spesialis. Kesibukan dokter jaga yang bertugas

menggantikan kepala instalasi selama masa pendidikan juga menyulitkan

peneliti dalam menemukan waktu yang tepat untuk melakukan wawancara.

Selain itu, peneliti tidak mendapatkan informasi bahwa 1 dari 13 orang

perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan sedang dalam pelatihan

hemodialisa, sehingga populasi sampel terhitung hanya 12 responden.

Selama pengamatan, ada beberapa waktu dimana responden hilang dalam

pandangan peneliti (responden keluar ruangan hemodialisa dan tidak

terlihat di selasar lantai 2 Paviliun Wijaya Kusuma). Adalah tidak etis jika

peneliti mengikuti kemanapun responden pergi dan menanyakan apa yang

responden lakukan selama responden pergi. Kegiatan ini kemudian

dikelompokkan peneliti kedalam ‘waktu pribadi’ yang dihitung sebagai

waktu non produktif.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

6.2 Sistematika Penyajian

Hasil penelitian akan disajikan dengan urutan sebagai berikut : (1)

kualitas data penelitian, penyajian hasil penelitian berupa (1a) gambaran

dan karakteristik tenaga, hari kerja, waktu kerja dan kegiatan hemodialisa

di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan data sekunder

dan pengamatan, (1b) tabulasi waktu produktif (terdiri dari produktif

langsung dan tidak langsung) dan non produktif perawat responden

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan hasil pengamatan

dengan time and motion study, (1c) jumlah waktu yang dihabiskan oleh

perawat responden Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan selama satu

shift, (1d) jumlah transaksi yang dilakukan oleh perawat responden

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan selama satu shift, (1e) hasil

perhitungan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan Metode Ilyas, dan (2)

analisa hasil wawancara mendalam yang disajikan dalam bentuk matriks

dengan mengacu kepada Miles (2009).

6.3 Kualitas Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil dari

pengamatan kegiatan satu perawat responden selama satu shift (total

perawat yang diamati ada 8 orang dengan total pengamatan selama 8 shift

dengan komposisi 4 shift pagi dan 4 shift siang) serta hasil wawancara

mendalam kepada 3 orang responden yang disajikan dalam bentuk

matriks. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang

dimiliki oleh internal Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, data dari

bagian keperawatan dan SDM RSUP Persahabatan. Pengumpulan data

dilakukan selama bulan Oktober - Desember 2012 di Instalasi Hemodialisa

yang terletak di Paviliun Wijayakusuma lantai 2, bagian Pendidikan dan

Pelatihan, Unit Griya Puspa dan bagian SDM RSUP Persahabatan.

Pengamatan kegiatan keperawatan hemodialisa pada 8 orang

perawat responden dilakukan secara bergantian untuk setiap shift, pada

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

52  

Universitas Indonesia

tanggal 15 Oktober - 25 Oktober 2012 dengan melewatkan hari Sabtu

(waktu pengamatan disesuaikan dengan shift perawat responden yang

ingin diamati oleh peneliti dan waktu yang dimiliki oleh peneliti). Dalam

hal ini peneliti berusaha sedemikian mungkin sehingga responden tidak

mengetahui bahwa sedang diamati sehingga bias sebisa mungkin dapat

diminimalisir (selama pengamatan, peneliti menjaga jarak dengan

responden sejauh pandangan). Selain itu, waktu pengamatan tidak

dilakuakn berturut-turut setiap hari untuk menghindari manipulasi sikap

sampel (rentang waktu pengamatan lebih dari seminggu). Peneliti tidak

melakukan pengamatan ‘semu’ untuk mengurangi bias dikarenakan

keterbatasan waktu yang dimiliki.

Setelah pengumpulan data kuantitatif dilakukan, barulah

wawancara mendalam dilakukan kepada 3 responden, yaitu Kepala

Instalasi Hemodialisa, Dokter Jaga Instalasi Hemodialisa dan Perawat ST

dilakukan masing-masing tanggal 1 November 2012, 8 November 2012

dan 23 November 2012 dengan durasi wawancara berkisar antara 20-30

menit karena disesuaikan dengan alokasi waktu yang diberikan oleh

responden kepada peneliti. Adapun tempat melakukan wawancara

mendalam adalah di ruang Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan yang

terletak di lantai 2 Paviliun Wijayakusuma dan Unit Griya Puspa. Selama

melakukan wawancara mendalam, selain dengan alat tulis, peneliti dibantu

alat perekam yang selalu menyala, sehingga loss of information dapat

dihindari seminimal mungkin.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

53  

Universitas Indonesia

6.4 Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

6.4.1 Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan :

Kepala Instalasi Hemodialisa 

Dr. M. Syafiq A S, Sp.PD 

Kepala Bidang Keperawatan I G A Nyoman S, Skp. Mkes 

Penanggung Jawab Ruang

 Jumarti, AMK 

Catatan :

Dr. M Syafiq A S, Sp.PD selaku Kepala Instalasi Hemodialisa seperti yang

dituliskan dalam struktur secara fungsional tidak ada di lapangan dan

digantikan sementara oleh Dr. Yassir, Sp.PD selaku dokter jaga selama

yang bersangkutan menjalani masa pendidikan.

Koordinator Keperawatan Suminah, AMK 

Pelaksana Tata Usaha Ni Made Sutriani 

Pekarya Roni G S 

Kepala Tim 1 Siti Suci R, AMK 

 Sukaesih 

Habiballoh, AMK Rianita S, AMK Devi N, AMK 

Masniyah, AMK

Kepala Tim 2 Setianingsih, AMK 

 Sri Mulyati, AMK Rosdiana, AMK Eka Sri H, AMK 

Adi Robbi N, AMK Rindi D A, AMK 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

54  

Universitas Indonesia

6.4.2 Denah Ruangan

6.4.3 Karakteristik Perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

Berikut adalah karakteristik perawat instalasi hemodialisa RSUP

Persahabatan :

Tabel 6.1 Karakteristik perawat Instalasi Hemodialisa

No Nama Perawat

Jenis Kelamin

Usia Lamanya Bekerja

Pendidikan Status

1 JM Perempuan 54 tahun 17 tahun 2 bulan

Sekolah Perawat Kesehatan

PNS

2 SU Perempuan 54 tahun 17 tahun 10 bulan

Sekolah Perawat Kesehatan

PNS

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

55  

Universitas Indonesia

No Nama Perawat

Jenis Kelamin

Usia Lamanya Bekerja

Pendidikan Status

3 SK Perempuan 52 tahun 5 tahun SPR PNS 4 MN Perempuan 50 tahun 4 tahun 11

bulan D3 Keperawatan

Persahabatan PNS

5 ST Perempuan 49 tahun 5 tahun 4 bulan D3 Khusus Persahabatan

PNS

6 SM Perempuan 47 tahun 7 tahun 6 bulan Sekolah Perawat Kesehatan

PNS

7 HO Perempuan 43 tahun 5 tahun 2 bulan D3 Keperawatan Kimia

PNS

8 SN Perempuan 36 tahun 6 tahun 7 bulan Akademi Keperawatan Polri

PNS

9 HB Laki-laki 27 tahun 1 tahun 10 bulan

D3 Keperawatan Poltekes

PNS

10 RS Perempuan 27 tahun 3 tahun 2 bulan D3 Keperawatan Kimia

PNS

11 DV Perempuan 26 tahun 1 tahun 10 bulan

D3 Keperawatan Kimia

PNS

12 RD Perempuan 25 tahun 3 tahun 10 bulan

D3 Keperawatan Persahabatan

PNS

13 RI*) Perempuan 25 tahun 3 tahun 10 bulan

D3 Keperawatan Persahabatan

PNS

*) Perawat RI sedang menjalani masa pelatihan hemodialisa selama 3 bulan

Sumber : Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan yang telah diolah kembali

Berdasarkan data karakteristik diatas, dapat diketahui bahwa

berdasarkan jenis kelamin, 92% (12 orang) tenaga kesehatan di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan adalah perempuan, sedang jumlah laki-

laki adalah 8% (1 orang). Berdasarkan usia, 62% (8 orang) tenaga

kesehatan berusia diatas 30 tahun, sedangkan sisanya sebesar 38% (5

orang) berusia dibawah 30 tahun. Berdasarkan pengalaman kerja di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, diketahui bahwa 62% (8 orang)

perawat baru bekerja selama kurang dari 5 tahun, sedangkan sisanya

sebesar 38% (5 orang) bekerja selama lebih dari 5 tahun. Berdasarkan

pendidikan, sebesar 62% (8 orang) adalah lulusan D3 keperawatan,

sebesar 15% (2 orang) adalah lulusan SPR, sebesar 15% (2 orang) adalah

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

56  

Universitas Indonesia

lulusan sekolah perawat kesehatan, sedangkan sisanya sebesar 8% (1

orang) adalah lulusan akademi keperawatan.

Dalam melakukan tugasnya, setiap minggu Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan melakukan pergantian shift perawat. Berikut adalah

shift perawat periode 13 Oktober – 26 Oktober 2012 dan periode 20

Oktober – 26 Oktober 2012 (selama pengambilan data dilakukan peneliti) :

Tabel 6.2 Shift kerja perawat Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan periode 13 Oktober – 19 Oktober 2012

No  Nama 

Tanggal 13  14  15  16  17  18  19 

Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu  Kamis  Jumat1  JM  L 

LIBUR 

P  P  P  P  P 2  SU  P  P  P  P  P  P 3  SM  P  S  S  P  P  P 4  SN  S  P  P  P  S  S 5  ST  L  S  S  P  P  S 6  SK  L  S  S  S  P  P 7  MN  S  P  P  S  S  P 8  RD  S  P  P  S  S  P 9  RI  PELATIHAN HEMODIALISA 10  RS  P 

LIBUR 

S  S  S  P  P 11  HB  S  S  P  P  S  S 12  DV  P  P  P  S  S  S 13  HO  S  P  S  P  P  S 

Tabel 6.3 Shift kerja perawat Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan periode 20 Oktober – 26 Oktober 2012

No  Nama 

Tanggal 20  21  22  23  24  25  26 

Sabtu  Minggu  Senin Selasa Rabu  Kamis  Jumat1  JM  L 

LIBUR 

P  P  P  P 

LIBUR 

2  SU  L  P  P  P  P 3  SM  P  S  S  P  P 4  SN  S  P  P  P  P 5  ST  S  P  P  S  S 6  SK  S  P  S  S  S 7  MN  P  S  S  P  P 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

57  

Universitas Indonesia

No  Nama 

Tanggal 20  21  22  23  24  25  26 

Sabtu  Minggu  Senin Selasa Rabu  Kamis  Jumat8  RD  P  S  S  P  P 9  RI  PELATIHAN HEMODIALISA 10  RS  L 

LIBUR 

L  P  S  S 

LIBUR 

11  HB  P  S  S  S  P 12  DV  S  P  P  S  S 13  HO  S  S  P  P  S 

Keterangan :

P : Shift Pagi, S : Shift Siang, L : Libur

Berdasarkan karakteristik perawat yang dimiliki oleh Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan dan disesuaikan dengan daftar shift kerja

perawat, peneliti menentukan responden dan waktu pengamatan sebagai

berikut :

Tabel 6.4 Daftar sampel penelitian kuantitatif

dengan metode time and motion Study

No Karakteristik Nama Tanggal Waktu Jadwal Pengamatan Responden Pengamatan Pengamatan Shift

1 Usia

SM (47 tahun)

15 Oktober 2012

14.00 - 19.45 WIB Siang

RD (25 tahun)

15 Oktober 2012

06.30 - 14.15 WIB Pagi

2 Pendidikan

SK (SPR)

17 Oktober 2012

14.04 - 19.40 WIB Siang

RS (D3)

18 Oktober 2012

06.32 - 13.53 WIB Pagi

3 Jenis Kelamin

HB (laki-laki)

25 Oktober 2012

06.31 - 14.09 WIB Pagi

MN (perempuan)

22 Oktober 2012

13.52 - 19.44 WIB Siang

4

Pengalaman Kerja di Instalasi

Hemodialisa RSUP

Persahabatan

SN (diatas 5 tahun)

18 Oktober 2012

14.10 - 19.55 WIB Siang

DV (dibawah 5

tahun) 23 Oktober

2012 06.40 - 14.14

WIB Pagi

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

58  

Universitas Indonesia

Pemilihan perawat sebagai responden dipilih sendiri oleh peneliti

(purposive sampling) berdasarkan dengan karakteristik yang dimiliki oleh

masing-masing perawat (usia, jenis kelamin, pendidikan dan lamanya

perawat bekerja di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan), kemudian

dicocokkan dengan waktu yang dimiliki oleh peneliti terhadap shift kerja

masing-masing perawat. Namun demikian, pemilihan secara purposive

sampling ini dilakukan sedemikian sehingga diharapkan dapat terlihat jelas

jika ada perbedaan waktu antara beberapa responden dalam memberikan

pelayanan hemodialisa kepada pasien sehingga didapatkan variasi waktu

pelayanan hemodialisa yang cukup dan mampu memberikan gambaran

beban kerja yang valid.

Responden untuk depth interview juga dipilih sendiri oleh peneliti

(purposive sampling) berdasarkan kemampuan responden mewakili ketiga

karakteristik yang ingin diteliti, yaitu pengetahuan seputar pekerjaan,

keterampilan dan sikap. Pada awalnya, peneliti melakukan wawancara

pendahuluan dengan Kepala Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan.

Berdasarkan masukan dari beliau, peneliti disarankan untuk melakukan

wawancara dengan Informan YS dan perawat ST. Adapun informan yang

berhasil diwawancarai adalah responden ST, YS dan SA. Kegiatan deph

interview untuk informan ST dilakukan tanggal 29 Oktober 2012, untuk

informan YS tanggal 8 November 2012 dan untuk informan SA tanggal 23

November 2012. Seluruh kegiatan depth interview dilakukan setelah

pengambilan data kuantitatif selesai.

6.4.4 Hasil Pengamatan Kegiatan Sampel berdasarkan Time and Motion

Study

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat

disimpulkan bahwa kegiatan perawat di Instalasi Hemodialisa cenderung

homogen dan rutin. Berikut adalah deksripsi kegiatan yang dilakukan

masing-masing responden selama waktu pengamatan yang dilakukan

peneliti :

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

59  

Universitas Indonesia

Tabel 6.5 Deksripsi kegiatan perawat RD pada shift pagi

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 15 Oktober 2012

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non (menit)  L  TL 

 1 

 Mempersiapkan alat ‐ Kabel dan selang ‐ Menyalakan mesin hemodialisa ‐ Mempersiapkan infuse 

06.30 06.46 06.49 

06.4606.4906.56 

16 3 7 

V V V 

 2 Mempersiapkan jarum dan kapas steril    06.56 07.01  5  V 

 3 Mempersiapkan tempat tidur dengan seprai dan bantal  07.01  07.16  15  V 

4  Menyiapkan rekam medik pasien  07.16  07.21  5  V 5  Mengukur tekanan darah pasien  07.21  07.40  19  V 

 6 

Memasang alat pada pasien I ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  07.40 07.41  07.43 07.46 

 07.4107.43

 07.4607.47 

 1 2  3 1 

 V V  V V 

 7 

 Memasang alat pada pasien II ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  07.47 07.48  08.01 08.02 

07.48 08.01  08.02 08.03 

1 3  1 1 

V V  V V 

  

 8 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.03 08.04  08.06 08.08 

08.04 08.06  08.08 08.09 

1 2  2 1 

V V  V V 

  

 9 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa    08.09 08.15  6  V 

 10  Mencuci dirigen bekas acid dan bikarbonat yang lama   08.15 08.18  3  V 

 11 Menerima pasien rujukan dari ICU  dengan menyiapkan kursi roda  08.18  08.23  5  V 

   12 

 Memasang alat pada pasien rujukan ‐ Ukur tekanan darah ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien 

08.2308.25 08.26  08.31 

08.25 08.26 08.31 

 08.32

2 1 5  1 

V V V  V 

   

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

60  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non (menit)  L  TL ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa  08.32 

 08.33 

 1 

 V 

 13  Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah   08.33 08.50  17  V 

 14   Injeksi heparin IV via infuse   08.50 09.02  12  V  15   Observasi pasien komplikasi   09.02 09.06  4  V  16   Pengukuran tekanan darah    09.06 09.16  10  V  17   Sarapan   09.16 09.36  20  V 

 18  Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa   09.36 09.41  5  V 

 19   Waktu pribadi   09.41 09.51  10  V  20   Merapikan rekam medic   09.51 10.11  20  V  21  Meyiapkan tempat obat untuk pasien   10.11 10.21  10  V 

22  Observasi pasien komplikasi (penanganan pasien muntah)   10.21 10.32  11  V 

23  Mensterilkan alat  10.32  10.37  5  V 24  Mencuci duk bolong  10.37  10.48  21  V 25  Distribusi infus baru  10.58  11.01  3  V 26  Toilet  11.01  11.16  15  V 

27 

Pasang alat pasien rujukan ICU ‐ Pasang jarum secara IV ‐ Menyambungkan selang pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

11.16  11.23 11.25 

11.23 

11.2511.28 

7  2 3 

V  V V 

28 

Pasang alat pasien rujukan ICU ‐ Pasang jarum secara IV ‐ Menyambungkan selang pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

11.28  11.39 11.41 

11.39 

11.4111.43 

11  2 2 

V  V V 

29 Konsultasi dengan pasien seputar keluhan yang dirasakan  11.43  12.01  8  V 

30  Mengukur tekanan darah pasien  12.01  12.11  10  V 

31 Mengurus berkas pasien dengan jaminan  12.11  12.28  17  V 

32  Waktu pribadi  12.28  12.58  30  V 

33 Menyiapkan dirigen acid dan bikarbonat  12.58  13.08  10  V 

35 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien I ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

  13.26  

  

13.27 

  1  

  V  

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

61  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non (menit)  L  TL darah 

‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

13.27 13.29 13.31 

13.2913.3113.33 

2 3 2 

V V V 

36 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien II ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

  13.33  13.34 13.37 13.40 

  

13.34 

13.3713.4013.42 

  1  3 3 2 

  V  V V V 

37  Aktivasi mesin untuk rinsing  13.42  13.57  5  V 

38 Distribusi epoetrin untuk pasien dengan indikasi  13.57  14.02  5  V 

39 Merapikan tempat tidur untuk pasien baru  14.02  14.06  4  V 

40  Persiapan beres‐beres pribadi  14.06  14.15  28  V Total Waktu      445  342  103 

Tabel 6.6 Deksripsi kegiatan perawat RS pada shift pagi

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 18 Oktober 2012

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL  1  Menyalakan mesin hemodialisa   06.32 06.39  7  V 

 2 

 Mempersiapkan alat ‐ Kabel dan selang ‐ Menyalakan mesin hemodialisa ‐ Mempersiapkan infuse 

06.39 06.59  07.01

06.5907.0107.16 

 20 2 15 

 V V V 

 3 Mempersiapkan jarum dan kapas steril    07.16 07.24  8  V 

 4 Mempersiapkan tempat tidur dengan seprai dan bantal  07.24  07.54  30  V 

5  Menyiapkan rekam medic  07.54  07.59  5  V 

 6 

Memasang alat pada pasien I ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  07.59 08.00  08.01 08.03 

 08.0008.01

 08.0308.05 

 1 1  2 2 

 V V  V V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

62  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL 

 7 

 Memasang alat pada pasien II ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.05 08.06  08.07 08.10 

 08.06 08.07  08.10 08.12 

 1 1  3 2 

 V V  V V 

   

 8 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.12 08.13  08.14 08.16 

08.13 08.14  08.16 08.18 

1 1  2 2 

V V  V V 

   

 9 

 Memasang alat pada pasien IV ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.18 08.19  08.11 08.13 

08.19 08.11  08.13 08.15 

1 1  2 2 

V V  V V 

  

 10 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa    08.15 08.25  10  V 

 11  Mobilisasi pasien ICU dengan kursi roda   08.25 08.36  11  V 

 12   Mengukur tekanan darah   08.36  08.46  10  V 

 13  Menyiapkan alat yang sudah steril dari sterilisator   08.46 08.51  5  V 

 14  Mengisi rekam medic   08.51 09.01  10  V 

 15  Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah   09.01 09.11  10  V 

 16   Injeksi heparin IV via infuse   09.11 09.27  16  V  17  Sarapan   09.27 10.00  13  V  18  Konsultasi dengan pasien   10.00 10.17  17  V 

 19  Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa   10.17 10.29  12  V 

 20   Inventarisasi bahan hemodialisa   10.29 10.39  10  V 

21 Menyiapkan tempat obat untuk pasien  10.39  10.57  18  V 

 22  Toilet   10.57 11.08  15  V  23   Observasi pasien komplikasi   11.08 11.16  8  V 

 24 Membuang sisa selang dan infus ke hazard   11.16  11.21  5  V 

 25   Observasi pasien komplikasi   11.21 11.36  15  V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

63  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL 

26 Menyiapkan epoetrin untuk pasien tertentu (dengan indikasi)   11.36  11.46  10  V 

27  Waktu pribadi  11.46  12.13  27  V 28  Distribusi infus baru  12.13  12.18  5  V 

29 Melakukan pengukuran tekanan darah pasien  12.08  12.18  10  V 

30 Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah  12.18  12.25  8  V 

31  Menyiapkan selang dan infus baru  12.25  12.43  8  V 32  Mendistribusikan infuse  12.43  12.47  4  V 33  Mendistribusikan tempat obat   12.47  12.51  4  V 

34 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 12.51  12.52 12.54 12.57 

 12.52

 12.5412.5712.59 

 1  2 4 2 

 V  V V V 

35 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 12.59  13.00 13.03 13.08 

 13.00

 13.0313.0813.10 

 1  3 5 2 

 V  V V V 

36 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 13.10  13.11 13.18 13.20 

 13.11

 13.1813.2013.22 

 1  7 2 2 

 V  V V V 

37  Aktivasi mesin untuk rinsing  13.22  13.30  10  V 

38 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa  13.30  13.35  5  V 

39 Suntik epoetrin untuk pasien d2engan indikasi  13.35  13.40  5  V 

40  Persiapan beres‐beres pribadi  13.40  13.53  13  V Total Waktu      438  365  73 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

64  

Universitas Indonesia

Tabel 6.7 Deksripsi kegiatan perawat HB pada shift pagi

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 25 Oktober 2012

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL  1   Menyapu instalasi hemodialisa   06.31 06.43  12  V 

 2 

 Mempersiapkan alat ‐ Kabel dan selang ‐ Menyalakan mesin hemodialisa ‐ Mempersiapkan infuse 

06.43 06.58  07.00

06.5807.0007.30 

 15 2 30 

 V V V 

 3 Mempersiapkan jarum dan kapas steril    07.30 07.35  5  V 

 4 Mempersiapkan tempat tidur dengan seprai dan bantal  07.35  07.50  15  V 

 5 

Memasang alat pada pasien I ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  07.50 07.51  07.52 07.54 

 07.5107.52

 07.5407.56 

 1 1  2 2 

 V V  V V 

 6 

 Memasang alat pada pasien II ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  07.56 07.57  07.58 08.00 

 07.57 07.58  08.00 08.02 

 1 1  2 2 

 V V  V V 

   

 7 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.02 08.03  08.04 08.06 

08.03 08.04  08.06 08.08 

1 1  2 2 

V V  V V 

   

 8 

 Memasang alat pada pasien IV ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.08 08.09  08.10 08.12 

 08.09 08.10  08.12 08.14 

 1 1  2 2 

 V V  V V 

  

 9 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa    08.14 08.24  10  V 

 10  Mencuci dirigen bekas acid dan bikarbonat yang lama   08.24 08.27  3  V 

 11  Membantu perawat lain mengerjakan pasien 

   

  

  

  

  

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

65  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL ‐ Menyiapkan selang dan menghubungkan ke mesin hemodialisa 

‐ Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah 

‐ Asepsis pasien 

  

08.27 08.31 08.33 

  

08.31 

08.3308.36 

  4 

 2 3 

  V   V 

    V  

 12  Membuang limbah infeksius ke bagian hazard lantai 2    08.36 08.38  2  V 

 13  Membereskan selang dan dialyzer baru dari logistic   08.38 08.48  10  V 

 14  Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah   08.48 08.50  2  V 

 15   Injeksi heparin IV via infuse   08.50 08.53  3  V 

 16 

 Menyiapkan tabung oksigen untuk pasien dengan komplikasi yang baru datang dari ICU   08.53 08.57  4  V 

 17  Membereskan logistik di gudang instalasi hemodialisa   08.57 09.17  20  V 

 18   Sarapan   09.17 09.47  30  V 

 19  Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa   09.47 09.49  2  V 

 20   Waktu pribadi   09.49 10.19  30  V 

 21 Pemasangan alat hemodialisa pada pasien dengan komplikasi dari ICU   10.19 10.39  20  V 

 22  Observasi pasien komplikasi   10.39 10.54  15  V  23  Toilet   10.54 10.55  5  V  24  Observasi pasien komplikasi   10.55 11.10  15  V 

25 

Menyiapkan alat yang sudah selesai disterilisasi dan diletakkan ditempatnya  11.10  11.20  10  V 

26  Inventarisasi alat dan bahan  11.20  11.50  30  V 27  Distribusi infus baru  11.50  11.51  1  V 28  Toilet  11.51  11.54  3  V 29  Waktu pribadi  11.54  12.04  10  V 30  Mengobrol  12.04  12.09  5  V     31 

Pasang alat pasien rujukan ICU ‐ Pasang jarum secara IV ‐ Menyambungkan selang pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

12.09  12.15 12.17 

12.15 

12.1712.20 

6  2 3 

V  V V 

32  Konsultasi dengan pasien seputar         

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

66  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL keluhan yang dirasakan  12.20  12.23  3  V 

33 Sterilisasi dan cuci alat pasca pemasangan alat  12.23  12.28  5  V 

34  Merapikan rekam medik pasien  12.28  12.48  20  V 

35 Menyiapkan heparin ke dalam spuit untuk shift siang  12.48  12.58  10  V 

36  Toilet  12.58  13.08  10  V 

37 Melakukan pengukuran tekanan darah pasien  13.08  13.18  10  V 

38 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

13.18  13.19 13.21 13.24 

13.19 

13.2113.2413.26 

1  2 3 2 

V  V V V 

39  Aktivasi mesin untuk rinsing  13.26  13.36  10  V 

40 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa  13.36  13.41  5  V 

41 Suntik epoetrin untuk pasien dengan indikasi  13.41  13.46  5  V 

42 

Menyiapkan alat untuk injeksi epoetrin untuk pasien dengan indikasi tertentu ‐ Menamakan tempat obat dengan 

nama Os ‐ Distribusi tempat obat ke masing‐

masing Os 

13.16  13.18 

13.18 

13.23 

2  5 

  V  V 

43 Merapikan tempat tidur untuk pasien baru  13.23  13.28  5  V 

44 Menangani pasien komplikasi (tensi drop  13.28  13.35  7  V 

45 Membawa seprai dan perlak yang telah digunakan untuk di laundry  13.35  13.41  6  V 

46  Persiapan beres‐beres pribadi  13.41  14.09  28  V Total Waktu      492  371  121 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

67  

Universitas Indonesia

Tabel 6.8 Deksripsi kegiatan perawat DV pada shift pagi

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 23 Oktober 2012

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL  1   Menyapu instalasi hemodialisa   06.40 06.50  10  V 

 2 

 Mempersiapkan alat ‐ Kabel dan selang ‐ Menyalakan mesin hemodialisa ‐ Mempersiapkan infuse 

06.50 07.14  07.20

07.1407.2007.50 

 24 6 30 

 V V V 

 3 Mengambil seprai dan bantal yang baru    07.50 07.56  6  V 

 4 Mempersiapkan tempat tidur dengan seprai dan bantal  07.56  08.13  17  V 

 5 

Memasang alat pada pasien I ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.13 08.15  08.18 08.20 

 08.1508.18

 08.2008.22 

 2 3  2 2 

 V V  V V 

 6 

 Memasang alat pada pasien II ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.22 08.23  08.27 08.30 

 08.23 08.27  08.30 08.31 

 1 4  3 1 

 V V  V V 

   

 7 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  08.31 08.33  08.34 08.36 

08.32 08.34  08.36 08.37 

1 1  2 1 

V V  V V 

   

 8 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa    08.37 08.47  10  V 

 9   Mengukur tekanan darah   08.47 08.56  9  V 

 10  Membuang limbah infeksius ke bagian hazard lantai 2    08.36 08.38  2  V 

 11  Membereskan selang dan dialyzer baru dari logistic   08.38 08.48  10  V 

 12  Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah   08.48 08.57  9  V 

 13   Injeksi heparin IV via infuse   08.57 09.09  12  V 

 14 Menyusun alat yang sudah disterilisasi ke rak steril   09.09 09.16  7  V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

68  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL 

 15  Membereskan logistik di gudang instalasi hemodialisa   09.16 09.29  13  V 

 16   Sarapan   09.29 09.43  14  V 

 17  Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa   09.43 09.49  6  V 

 18   Mengisi rekam medic   09.49 09.13  24  V  19   Pengukuran tekanan darah   09.13 09.20  7  V  20   Observasi pasien komplikasi   09.20 09.26  6  V  21  Toilet   10.54 10.59  5  V 22  Waktu pribadi  10.59  11.09  10  V 

 23 

Pasang alat pasien CITO ‐ Pemeriksaan tanda vital ‐ Pasang jarum secara IV ‐ Menyambungkan selang pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

11.09 11.16  11.20 11.22 

11.1611.20

 11.2211.24 

7 4  2 2 

V V  V V 

24 Pemasangan alat bantu nafas untuk pasien CITO  11.24  11.31  7  V 

25 Mengurus berkas pasien dengan jaminan  11.31  11.49  18  V 

26  Distribusi infus baru  11.49  11.53  4  V 27  Toilet  11.53  11.58  5  V 28  Waktu pribadi  11.58  12.08  10  V 29  Mengobrol  12.08  13.09  11  V 

30 Mendistribusikan tempat obat kepada pasien  13.09  13.13  4  V 

31 Konsultasi dengan pasien seputar keluhan yang dirasakan  13.13  13.16  3  V 

32 Sterilisasi dan cuci alat pasca pemasangan alat  13.16  13.21  5  V 

33 Menyiapkan heparin ke dalam spuit untuk shift siang  13.21  13.36  15  V 

34 Melakukan pengukuran tekanan darah pasien  13.36  13.46  10  V 

35 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien I ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

13.46  13.48 13.51 13.54 

13.48 

13.5113.5413.56 

2  3 3 2 

V  V V V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

69  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL 36  Aktivasi mesin untuk rinsing  13.56  14.02  6  V 37  Persiapan beres‐beres pribadi  14.02  14.14  28  V 

Total Waktu      411  328  83 

Tabel 6.9 Deksripsi kegiatan perawat SM pada shift siang

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 15 Oktober 2012

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL  1  Asepsis diri sendiri   14.00 14.01  1  V  2  Merapikan tempat tidur pasien   14.01 14.23  22  V 

Memasang alat pada pasien I ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.23 14.24  14.27 14.30 

 14.2414.27

 14.3014.31 

 1 3  3 1 

 V V  V V 

 4 

 Memasang alat pada pasien II ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.31 14.30  14.32 14.33 

 14.30 14.32  14.33 14.34 

 1 2  1 1 

 V V  V V 

   

 5 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.34 14.35  14.37 14.39 

14.35 14.37  14.39 14.40 

1 2  2 1 

V V  V V 

   

 6 

Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.40 14.41  14.44 14.46 

 14.41 14.44  14.46 14.47 

 1 3  2 1 

 V V  V V 

   

 7 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa    14.47 14.52  5  V 

 8   Mengukur tekanan darah   14.52 15.02  10  V  9  Membuang limbah infeksius ke bagian   15.02 15.06  4  V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

70  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL hazard lantai 2  

 10  Mengisi rekam medic  15.06  15.27  21  V 

 11  Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah   15.27 15.36  9  V 

 12   Injeksi heparin IV via infuse   15.36 15.48  12  V  13  Waktu pribadi   15.48 16.02  14  V  14  Menyiapkan Parbion Inj    16.02 16.21  19  V  15  Mendistribusikan Parbion Inj    16.21 16.24  3  V  16  Menanyakan keluhan pasien   16.24 16.31  7  V  17  Merapikan rekam medik di tempatnya   16.31 16.33  2  V 

 18 Penanganan pasien komplikasi (tensi drop)   16.33 16.42  9  V 

 19 

Pasang alat pasien CITO ‐ Pemeriksaan tanda vital ‐ Pasang jarum secara IV ‐ Menyambungkan selang pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

16.42 16.46  16.51 16.53 

16.4616.51

 16.5316.55 

4 5  2 2 

V V  V V 

20 Pemasangan alat bantu nafas untuk pasien CITO  16.55  16.59  4  V 

21  Merapikan alat steril di tempatnya  16.59  17.08  9  V 22  Distribusi infus baru  17.08  17.11  3  V 23  Toilet  17.11  17.24  13  V 24  Waktu pribadi  17.24  17.33  9  V 25  Mengobrol  17.33  17.45  12  V 

26 Mendistribusikan tempat obat kepada pasien  17.45  17.47  2  V 

27 

Pasang alat pasien CITO ‐ Pemeriksaan tanda vital ‐ Pasang jarum secara IV ‐ Menyambungkan selang pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

17.47 17.51  17.54 17.57 

17.5117.54

 17.5717.59 

4 3  3 2 

V V  V V 

28 Sterilisasi dan cuci alat pasca pemasangan alat  17.59  18.07  8  V 

29 Menyiapkan rekam medik pasien untuk keesokan harinya  18.07  18.19  12  V 

30 Melakukan pengukuran tekanan darah pasien  18.19  18.23  4  V 

31  Melipat linen kotor  18.23  18.42  19  V   Menghentikan perawatan hemodialisa        

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

71  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL     32 

pasien I ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

18.42  18.45 18.47 18.49 

18.45 

18.4718.4918.50 

3  2 3 1 

V  V V V 

33 

Menghentikan perawatan hemodialisapasien II  ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 18.50  18.52 18.55 18.57 

 18.52

 18.5518.5718.58 

 2  3 2 1 

 V  V V V 

34 

Menghentikan perawatan hemodialisapasien III ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 18.58  19.00 19.02 19.05 

 19.00

 19.0219.0519.06 

 2  2 3 1 

 V  V V V 

35 

Menghentikan perawatan hemodialisapasien IV ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.06  19.09 19.11 19.14 

 19.09

 19.1119.1419.15 

 3  2 3 1 

 V  V V V 

36 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien V ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.15  19.18 19.20 19.22 

 19.18

 19.2019.2219.23 

 3  2 3 1 

 V  V V V 

37  Aktivasi mesin untuk rinsing  19.23  19.31  8  V 38  Persiapan beres‐beres pribadi  19.31  19.45  14  V 

Total Waktu      349  287  62 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

72  

Universitas Indonesia

Tabel 6.10 Deksripsi kegiatan perawat SK pada shift siang

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 17 Oktober 2012

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL  1  Asepsis diri sendiri   14.04 14.06  2  V 

2 Mengambil seprai dan bantal baru untuk pasien  14.06  14.11  5  V 

 3  Merapikan tempat tidur pasien   14.11 14.27  16  V 

4 Menyiapkan acid dan bikarbonat baru untuk mesin  14.27  14.31  4  V 

Memasang alat pada pasien I ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.31 14.33  14.38 14.40 

 14.3314.38

 14.4014.42 

 2 5  2 2 

 V V  V V 

 6 

 Memasang alat pada pasien II ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.42 14.43  14.45 14.47 

 14.43 14.45  14.47 14.50 

 1 2  2 3 

 V V  V V 

   

 7 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.50 14.51  14.54 14.56 

14.51 14.54  14.56 14.59 

1 3  2 3 

V V  V V 

   

 8 

 Memasang alat pada pasien IV ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.59 15.01  15.05 15.08 

15.01 15.05  15.08 15.10 

2 4  3 2 

V V  V V 

   

 9 

 Memasang alat pada pasien V ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  15.10 15.11  15.14 15.16 

15.11 15.14  15.16 15.18 

1 3  2 2 

V V  V V 

   

 10 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa    15.18 15.20  2  V 

 11   Mengukur tekanan darah   15.20 15.27  7  V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

73  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL 

12 

Pasang alat pasien CITO ‐ Pemeriksaan tanda vital ‐ Pasang jarum secara IV ‐ Menyambungkan selang pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

15.27 15.31  15.37 15.39 

15.3115.37

 15.3915.41 

4 6  2 2 

V V  V V 

 13  Membuang limbah infeksius ke bagian hazard lantai 2    15.41 15.46  5  V 

14  Waktu pribadi  15.46  16.08  22  V  15  Mengisi rekam medic  16.08  16.29  21  V 

 16  Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah   16.29 16.34  5  V 

 17   Menanyakan keluhan pasien   16.34 16.42  8  V  18  Menyusun alat steril ke rak steril   16.42 16.53  9  V 

19  Penanganan pasien komplikasi (tensi drop)  16.53  17.01  8  V 

20 Menyiapkan tempat obat untuk pasien  17.09  17.21  12  V 

21  Distribusi tempat obat pasien  17.21  17.28  7  V 22  Injeksi Parbion (pasien tertentu)  17.28  17.35  7  V 23  Distribusi infus baru  17.35  17.39  4  V 24  Toilet  17.39  17.47  8  V 25  Waktu pribadi  17.47  18.10  23  V 

26 Membereskan alat dan bahan ke gudang instalasi hemodialisa  18.10  18.17  7  V 

27 Sterilisasi dan cuci alat pasca pemasangan alat  18.17  18.29  12  V 

28  Observasi pasien komplikasi  18.29  18.36  7  V 29  Melipat linen kotor  18.36  18.47  11  V 

     30 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien I ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 18.47  18.49 18.51 18.53 

 18.49

 18.5118.5318.56 

 2  2 2 3 

 V  V V V 

31 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien II ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah 

 18.53  18.54 18.57 

 18.54

 18.5718.59

 1  3 2 

 V  V V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

74  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

18.59  19.00  1  V 

32 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien III ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.00  19.01 19.04 19.07 

 19.01

 19.0419.0719.09 

 1  3 3 2 

 V  V V V 

32 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien IV ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.09  19.10 19.13 19.16 

 19.10

 19.1319.1619.17 

 1  3 3 1 

 V  V V V 

33 

Menghentikan perawatan hemodialisa pasien V ‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.17  19.19 19.23 19.26 

 19.19

 19.2319.2619.27 

 2  4 3 1 

 V  V V V 

34  Aktivasi mesin untuk rinsing  19.27  19.32  5  V 35  Persiapan beres‐beres pribadi  19.32  19.40  8  V 

Total Waktu      329  268  61 

Tabel 6.11 Deksripsi kegiatan perawat MN pada shift siang

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 22 Oktober 2012

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL  1  Asepsis diri sendiri   13.52 13.54  2  V 2.  Menyiapkan rekam medic  13.54  14.06  12  V 

3 Mengambil seprai dan bantal baru untuk pasien  14.06  14.11  5  V 

 4  Merapikan tempat tidur pasien   14.11 14.27  16  V 

5 Menyiapkan acid dan bikarbonat baru untuk mesin  14.27  14.31  4  V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

75  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL 

Memasang alat pada pasien I ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.31 14.33  14.38 14.40 

 14.3314.38

 14.4014.42 

 2 5  2 2 

 V V  V V 

 7 

 Memasang alat pada pasien II ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.42 14.43  14.45 14.47 

 14.43 14.45  14.47 14.50 

 1 2  2 3 

 V V  V V 

   

 8 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.50 14.51  14.54 14.56 

14.51 14.54  14.56 14.59 

1 3  2 3 

V V  V V 

   

 9 

 Memasang alat pada pasien IV ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.59 15.01  15.05 15.08 

 15.01 15.05  15.08 15.10 

2 4  3 2 

V V  V V 

   

10  Injeksi heparin via infuse  15.10  15.29  19  V 

 11 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa    15.29 15.33  4  V 

12  Mengukur tekanan darah   15.33 15.49  16  V 13  Mendistribusikan tempat obat  15.49  15.54  5  V 

14 Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah  15.54  16.00  6  V 

15 Penanganan pasien komplikasi (tensi turun)  16.00  16.04  4  V 

16  Waktu pribadi  16.04  16.12  8  V 

 17 Membuang limbah infeksius ke bagian hazard lantai 2    16.12 16.18  6  V 

 18  Mengisi rekam medic  16.18  16.37  19  V 

 19 Mengurus berkas pasien dengan jaminan   16.37 16.53  16  V 

 20   Menanyakan keluhan pasien   16.53 17.01  8  V  21  Merapikan linen kotor   17.01 17.11  10  V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

76  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL 22  Toilet  17.11  17.20  9  V 23  Waktu pribadi  17.47  18.10  23  V 

24 Membereskan berkas rekam medik ke tempatnya  18.10  18.15  5  V 

25  Waktu pribadi  18.15  18.30  15  V 26  Merapikan rak alat dan bahan  18.30  18.47  17  V 27  Observasi pasien komplikasi  18.47  18.59  12  V      28 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 18.59  19.01 19.03 19.05 

 19.01

 19.0319.0519.08 

 2  2 2 3 

 V  V V V 

29 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.08  19.09 19.12 19.14 

 19.09

 19.1219.1419.15 

 1  3 2 1 

 V  V V V 

30 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.15  19.16 19.19 19.22 

 19.16

 19.1919.2219.24 

 1  3 3 2 

 V  V V V 

31 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.24  19.25 19.28 19.31 

 19.25

 19.2819.3119.32 

 1  3 3 1 

 V  V V V 

32  Aktivasi mesin untuk rinsing  19.32  19.38  6  V 33  Persiapan beres‐beres pribadi  19.38  19.44  6  V 

Total Waktu      325  264  61 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

77  

Universitas Indonesia

Tabel 6.12 Deksripsi kegiatan perawat SN pada shift siang

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, 18 Oktober 2012

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL  1  Asepsis diri sendiri   14.10 14.13  2  V  2  Merapikan tempat tidur pasien   14.13 14.34  21  V 

Memasang alat pada pasien I ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.34 14.36  14.39 14.41 

 14.3614.39

 14.4114.42 

 2 3  2 1 

 V V  V V 

 4 

 Memasang alat pada pasien II ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.42 14.43  14.45 14.47 

 14.43 14.45  14.47 14.49 

 1 2  2 2 

 V V  V V 

   

 5 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.49 14.51  14.54 14.56 

14.51 14.54  14.56 14.58 

2 3  2 2 

V V  V V 

   

 6 

 Memasang alat pada pasien III ‐ Asepsis ‐ Memasang jarum IV ‐ Menyambungkan selang IV pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

  14.58 15.00  15.03 15.05 

15.00 15.03  15.05 15.07 

2 3  2 2 

V V  V V 

   

 7 Mengganti acid dan bikarbonat mesin hemodialisa    15.07 15.15  8  V 

 8   Mengukur tekanan darah   15.15 15.26  11  V 9  Mengisi rekam medic  15.26  15.41  15  V 

 10  Membuang limbah infeksius ke bagian hazard lantai 2    15.41 15.49  8  V 

 11 

Pasang alat pasien CITO ‐ Pemeriksaan tanda vital ‐ Pasang jarum secara IV ‐ Menyambungkan selang pasien ke mesin hemodialisa 

‐ Aktivasi mesin hemodialisa 

15.49 15.53  15.59 16.01 

15.5315.59

 16.0116.04 

4 5  2 3 

V V  V V 

 12   Mengaktivasi kembali mesin yang   16.04 16.11  7  V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

78  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL bermasalah 

 13   Injeksi heparin IV via infuse   16.11 16.21  10  V  14  Waktu pribadi   16.21 16.44  23  V  15  Menyiapkan infus baru    16.44 17.03  19  V 

 16 Mendistribusikan infus dan tempat obat   17.03 17.08  5  V 

 17   Menanyakan keluhan pasien   17.08 17.14  6  V 

18 Menangani pasien komplikasi (tensi naik)  17.14  17.20  6  V 

 19  Merapikan alat dan bahan steril di rak   17.20 17.29  9  V 20  Toilet  17.29  17.34  6  V 

21 Menyiapkan tempat obat untuk pasien  17.34  17.40  6  V 

22  Mendistribusikan obat kepada pasien  17.40  17.43  3  V 

23 Aktivasi kembali mesin yang bermasalah  17.43  17.50  7  V 

24  Pengukuran tekanan darah  17.50  18.02  12  V 

25 Sterilisasi dan cuci alat pasca pemasangan alat  18.02  18.15  13  V 

26  Waktu pribadi  18.15  18.30  15  V 

27 Menyiapkan rekam medik untuk pasien besok  18.30  18.47  17  V 

28  Observasi pasien CITO  18.47  18.52  5  V      29 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 18.52  18.54 18.57 19.01 

 18.54

 18.5719.0119.02 

 2  3 4 1 

 V  V V V 

30 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.02  19.04 19.06 19.08 

 19.04

 19.0619.0819.10 

 2  2 2 2 

 V  V V V 

34 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.10  19.12 19.14 19.18 

 19.12

 19.1419.1819.19 

 2  2 4 1 

 V  V V V 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

79  

Universitas Indonesia

No  Jenis Kegiatan 

Waktu  Total  Klasifikasi Kegiatan 

Mulai  Akhir Waktu  Produktif 

Non L  TL 

35 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.19  19.21 19.22 19.27 

 19.21

 19.2219.2719.29 

 2  1 5 2 

 V  V V V 

36 

Menghentikan perawatan hemodialisa‐ Mematikan mesin ‐ Melakukan pengukuran tekanan 

darah ‐ AFF ‐ Asepsis pasien 

 19.29  19.31 19.33 19.36 

 19.31

 19.3319.3619.37 

 2  2 3 1 

 V  V V V 

37  Aktivasi mesin untuk rinsing  19.37  19.43  6  V 38  Persiapan beres‐beres pribadi  19.43  19.55  12  V 

Total Waktu      344  288  56 

Setelah didapatkan gambaran kegiatan perawatan hemodialisa oleh

8 responden, dapat terlihat bahwa variasi waktu yang dihabiskan oleh

masing-masing responden untuk masing-masing kegiatan sangat kecil

karena variasi kegiatannya sendiri pun juga tidak banyak. Pasien

hemodialisa pun sudah dijadwalkan secara rutin (dibagi menjadi 2

kelompok, yaitu kelompok Senin-Rabu-Jumat dan Selasa-Kamis-Sabtu).

Beberapa kegiatan yang berbeda yang dilakukan oleh beberapa responden

menunjukkan kewajiban yang berbeda yang diemban oleh masing-masing

perawat pada shiftnya masing-masing. Perawat yang mendapat shift pagi

biasanya membuka ruangan instalasi dan menyiapkan alat-alat dan

kegiatan dasar, seperti misalnya menyalakan lampu dan menyapu ruangan.

Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, jam kerja perawat yang

seharusnya sesuai dengan shift (shift pagi 07.00 – 13.00 WIB dan shift

siang 13.00 – 19.00 WIB), ternyata lebih panjang karena banyak persiapan

yang harus dilakukan untuk memulai dan menyudahi perawatan

hemodialisa, seperti misalnya aktivasi mesin membutuhkan waktu sekitar

15-20 menit sehingga jika perawatan direncanakan akan mulai pukul 07.00

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

80  

Universitas Indonesia

WIB, maka setidaknya mesin harus dinyalakan pada pukul 06.30 WIB.

Dalam pengamatan peneliti, rata-rata jumlah pasien dalam sehari untuk 15

tempat tidur selama 2 shift adalah 28 pasien.

Berikut adalah rangkuman dari kegiatan yang dilakukan oleh

masing-masing responden dalam shift kerja gabungan (pagi dan siang)

yang kemudian diambil rata-ratanya. Adapun ketentuan dari pengambilan

kegiatan yang terhitung adalah kegiatan yang dilakukan oleh minimal 2

orang responden. Jika dalam satu shift responden melakukan suatu

kegiatan lebih dari satu kali, maka rata-ratanya dihitung terlebih dahulu.

Tabel 6.13 Kegiatan perawat Instalasi Hemodialisa

Jenis Kegiatan 

Responden Rata‐rata  Standar 

SM  RD  SK  RS  HB  MN  SS  DN  (menit)  Deviasi Kegiatan Produktif Langsung                               

Memasang alat pada pasien  6.5  6.33  7.8  6.25  6  9.25  8.25  7.7  7.26  1.1634677 

Injeksi heparin IV via infus  12  12        3  19  10  12  11.3  5.1251016 

Mengukur tekanan darah  13  10  7  10  8     11  9  9.71  1.976047 

Observasi pasien komplikasi     4  7  8  15  12        9.2  4.3243497 Konsultasi dengan pasien seputar keluhan yang dirasakan  7  8  8        8  6  3  6.67  1.9663842 Penanganan pasien dengan komplikasi (tensi turun/naik, muntah)  9           7  4  6     6.5  2.081666 Memasang alat untuk pasien CITO  12  12  14     11     13  15  12.83  1.4719601 Injeksi epoetrin untuk pasien dengan indikasi              5     7     6  1.4142136 Injeksi parbion untuk pasien dengan indikasi        7  6              6.5  0.7071068 Menghentikan perawatan hemodialisa  8.5  8  8.5  8  8  8  7  10  8.25  0.8451543 Kegiatan Produktif Tidak Langsung                               Menyapu instalasi hemodialisa              12        10  11  1.4142136 Menyalakan mesin hemodialisa           7  6           6.5  0.7071068 Mempersiapkan alat hemodialisa     26     37  47        50  40  10.86278 Menyiapkan jarum dan kapas steril     5     8  5           6  1.7320508 Mempersiapkan tempat tidur dengan seprai dan bantal  22  15  16  30  15  16  21  17  19  5.1823878 

Menyiapkan acid dan     10     4     4        6  3.4641016 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

81  

Universitas Indonesia

Jenis Kegiatan 

Responden Rata‐rata  Standar 

SM  RD  SK  RS  HB  MN  SS  DN  (menit)  Deviasi bikarbonat baru 

Mengganti acid dan bikarbonat  5.5  6  2  11.5  6     8  10  7  3.1490739 Membuang limbah infeksius ke bagian hazard lantai 2  4     5     2  6  8  2  4.5  2.3452079 

Asepsis diri sendiri  2     2           2     2  0 Mengaktivasi kembali mesin yang bermasalah     17  5  10  2  6  7  9  8  4.7609523 Menyusun alat yang sudah disterilisasi ke rak steril  9     9  5  10  17  9  7  9.43  3.7352886 Membereskan logistik di gudang instalasi hemodialisa        7  10  20        11.5  12.13  5.5733742 

Mengisi rekam medik     20  21  10  20     15  24  18.33  5.0066622 Mengurus berkas pasien dengan jaminan                 16     18  17  1.4142136 Menyiapkan tempat obat untuk pasien     10  12  18        6     11.5  5 

Menyiapkan infus baru           8        19     13.5  7.7781746 Distribusi tempat obat untuk pasien  2     7  4        3     4  2.1602469 Distribusi infus baru untuk pasien  3  3  4  4.5  1     5  4  3.5  1.3228757 Sterilisasi dan cuci alat pasca pemasangan alat  8  5  12     5     13  5  8  3.6878178 

Mencuci duk bolong     21     13              17  5.6568542 Menyiapkan heparin untuk pasien              10        15  12.5  3.5355339 Menyiapkan epoetrin untuk pasien dengan indikasi           10  7           8.5  2.1213203 Mendistribusikan epoetrin untuk pasien dengan indikasi     5              3     4  1.4142136 Menyiapkan parbion untuk pasien dengan indikasi  19                    2  10.5  12.020815 Mendistribusikan parbion untuk pasien dengan indikasi  3                 2     2.5  0.7071068 Mencuci dirigen bekas acid dan bikarbonat yang lama           6  5           5.5  0.7071068 

Melipat linen kotor  19     11        10        13.33  4.9328829 

Aktivasi mesin untuk rinsing  8  5  5  10  10  6  6  6  7  2.0701967 

Kegiatan Non Produktif                               

Sarapan     20        30        14  21.33  8.0829038 

Toilet  13  15  8  15  8  9  6  5  9.88  3.9438016 

Waktu pribadi  11.5  10  22.5  27  10  27  23  10  17.63  7.9316275 

Mengobrol  8  5  5  10  10  6  6  6  7  2.0701967 Persiapan beres‐beres pribadi  14  28  8  13  28  6  12  28  17.13  9.3722615 

JUMLAH                             447.74 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

82  

Universitas Indonesia

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa rata-rata jumlah waktu

yang dihabiskan oleh responden selama satu shift adalah sebesar 447,74

menit, atau setara dengan 7 jam 46 menit (7,77 jam). Adapun rata-rata

proporsi waktu produktif yang dihabiskan responden dalam satu shift

adalah sebesar 371,91 menit atau setara dengan 6 jam 20 menit (6,33 jam)

atau sekitar 83,51%. Rata-rata waktu non produktif yang dihabiskan

perawat adalah sebesar 75,83 menit atau setara dengan 1 jam 26 menit atau

sekitar 16,49%. Dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara waktu

produktif dan non produktif perawat instalasi hemodialisa RSUP

Persahabatan dalam satu shift adalah sebesar 8,4 : 1,6. Adapun standar

deviasi yang dijelaskan dalam tabel dimaksudkan untuk menggambarkan

keefektifitasan pemanfaatan waktu oleh responden dimana penggunaan

waktu yang masih dalam rentang standar deviasi lebih baik dibandingkan

jika diluar rentang standar deviasi.

Secara keseluruhan, jumlah transaksi yang dilakukan oleh

responden adalah :

Tabel 6.14 Rangkuman kegiatan responden selama satu shift

Responden Jumlah Kegiatan Produktif

Jumlah Kegiatan Non

Produktif

Jumlah Kegiatan

DV 37 7 44 HB 38 9 47 MN 28 5 33 RD 35 5 40 RS 35 5 40 SK 31 4 35 SM 33 5 38 SS 34 4 38

Total Kegitatan 271 44 315

Berdasarkan tabel diketahui 85,67% kegiatan yang dilakukan oleh

responden adalah kegiatan produktif, sedangkan 14,33% sisanya adalah

kegiatan non produktif. Diketahui lebih lanjut bahwa rata-rata jumlah

kegiatan produktif adalah sebanyak 32,88 kegiatan (yang dibulatkan

menjadi 33 kegiatan), sementara kegiatan non produktif adalah sebanyak

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

83  

Universitas Indonesia

5,51 kegiatan (yang dibulatkan menjadi 6 kegiatan). Dapat disimpulkan

bahwa perbandingan kegiatan produktif dan non produktif adalah 8,6 : 1,4.

6.4.5 Jumlah Waktu Produktif dan Non Produktif Sampel

Dari data yang telah disajikan diatas, peneliti kemudian

mengelompokkan waktu produktif dan waktu non produktif responden

instalasi hemodialisa selama jam kerja (dinyatakan dalam menit). Hasilnya

disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 6.15 Proporsi waktu produktif dan non produktif sampel

Responden

Waktu yang Dihabiskan Total

Produktif(menit)

Non Produktif

(menit)

Waktu (menit)

SK 268 61 329 RS 365 73 438 SM 287 62 349 RD 342 101 443 HB 371 121 492 MN 264 60 324 SN 288 56 344 DV 328 83 411

Total Waktu 2513 617 3130

(menit)

Berdasarkan tabel 6.13, dengan total waktu yang dihabiskan oleh

perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan dalam 8 shift adalah

sebesar 3130 menit dengan waktu produktif sebanyak 2513 menit atau

sebesar 80,28% dan non produktif sebanyak 617 menit atau sebesar

19,72% (perbandingan antara waktu produktif dan non produktif adalah 8 :

2). Diketahui pula dari tabel bahwa rata-rata waktu kegiatan produktif

masing-masing responden adalah sebesar 314,13 menit atau 5,24 jam dan

kegiatan non produktif adalah sebesar 77,13 menit atau 1,29 jam.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

84  

Universitas Indonesia

Dari total jumlah 271 kegiatan produktif yang menghabiskan

waktu 2513 menit untuk 8 shift, kemudian dilakukan pengelompokkan

jenis kegiatan produktif menjadi kegiatan produktif langsung dan tidak

langsung. Hasilnya disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 6.16 Tabel proporsi

kegiatan produktif langsung sampel

Responden Jumlah Kegiatan Produktif

Jumlah Waktu

Kegiatan Produktif Langsung

(menit) [A]

Jumlah Kegiatan Produktif Langsung

[B]

Rata-rata Waktu

Pelaksanaan Produktif Langsung

(menit) [A/B]

DV 37 93 11 8,45 HB 38 133 16 8,31 MN 28 141 15 9,4 RD 35 177 16 11,06 RS 35 159 16 9,94 SK 31 145 16 9,06 SM 33 140 17 8,24 SN 34 156 21 7,43

Rata-rata 143 16 8,99

Tabel 6.17 Tabel proporsi

kegiatan produktif tidak langsung sampel

Responden Jumlah Kegiatan Produktif

Jumlah Waktu

Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

(menit) [a]

Jumlah Kegiatan Produktif

Tidak Langsung

[b]

Rata-rata Waktu

Pelaksanaan Produktif

Tidak Langsung

(menit) [a/b]

DV 37 235 26 9,04 HB 38 238 22 10,82 MN 28 123 13 9,46 RD 35 165 19 8,68

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

85  

Universitas Indonesia

RS 35 206 19 10,84 SK 31 123 15 8,2 SM 33 147 16 9,19 SN 34 132 13 10,15

Rata-rata 171 18 9,55

Berdasarkan kedua tabel diatas, diketahui bahwa dari total waktu

produktif responden sebesar 2513 menit (Σa + ΣA), proporsi untuk waktu

produktif langsung dan tidak langsung adalah masing-masing 45,52% (Σa

= 1144 menit) dan 54,48% (ΣA = 1369 menit) atau 4,6 : 5,4. Sedangkan

proporsi antara waktu produktif langsung : tidak langsung : non produktif

adalah 36,55% : 43,74% : 19,71% atau 3,7 : 4,4 : 1,9.

6.6 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Perawat

Setelah didapatkan jumlah waktu produktif yang dibutuhkan dalam

satu hari, diperlukan pula data mengenai jumlah hari libur dan komponen

lain yang diperlukan untuk menghitung beban kerja dengan menggunakan

metode Ilyas. Perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan bekerja

selama 6 hari dalam seminggu (hari Senin-Sabtu), dengan 52 hari Minggu

kerja (perawat Instalasi Hemodialisa memiliki 6 hari kerja dalam 1

minggu). Didapatkan hari kerja untuk perawat Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan adalah 314 hari selama setahun (tahun 2012 adalah

tahun kabisat yang memiliki 366 hari dalam setahun). Adapun penetapan

jumlah hari untuk cuti bersama, hari libur nasional dan lain-lain mengikuti

UU No. 24 tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil yang berlaku di

RSUP Persahabatan dan juga ketetapan pemerintah tentang hari libur yang

berlaku untuk tahun 2012. Berikut adalah tabel mengenai waktu kerja yang

tersedia untuk perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

86  

Universitas Indonesia

Tabel 6.18 Waktu kerja tersedia bagi perawat Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan tahun 2012

Kode Faktor Jumlah KeteranganA Hari kerja (366 hari dalam 1 tahun -52 Minggu) 314 Hari/tahun

B

Cuti tahunan • Cuti biasa • Cuti bersama • Sakit

12 5 2

Hari/tahun

C Hari Libur Nasional 14 Hari/tahun D Pendidikan dan pelatihan 7 Hari/tahun

E

Waktu kerja Total hari kerja = [A – (B+C+D)]

7,77 274

2128,98 127738,8

Jam/hari Hari/tahun Jam/tahun Menit/tahun

Sumber : Bagian Sumber Daya Manusia RSUP Persahabatan

Selanjutnya setelah diketahui seluruh komponen yang diperlukan

untuk menggunakan rumus sesuai dengan Metode Ilyas, dapat dihitung

kebutuhan tenaga perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

sesuai dengan proses penghitungan berikut :

Σ SDM/hari = { (B.Kij = JT x WT) : JKE

1) Menentukan besar beban kerja unit/hari

Beban Kerja/hari = B.Kij = JT x WTpl+ptl

= (274 x 8,99) + (274 x 9,55)

= 2463,26 + 2616,70

= 5079,96 menit/unit/hari

= 84,666 jam/unit/hari

(dibulatkan menjadi 85 jam/unit/hari)

Keterangan :

JT = Jumlah kegiatan produktif (langsung dan tidak langsung) dalam 8

shift pengamatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

87  

Universitas Indonesia

WTpl = Rata-rata waktu transaksi produktif langsung

WTptl = Rata-rata waktu transaksi produktif tidak langsung

2) Menentukan jumlah SDM yang dibutuhkan unit/hari

Sehingga,

Σ SDM/hari = (B.Kij = JT x WTpl+ptl) : JKE

= 85 : 6,33

= 13,428 orang dibulatkan menjadi 13 orang

Σ SDM dengan koreksi hari kerja efektif

= Σ SDM tanpa koreksi x (12 : hari kerja efektif dalam setahun)

= 13 x (12 : 274)

= 0,51 orang dibulatkan menjadi 1 orang

Σ SDM yang diperlukan = 13 + 1 = 14 orang

Keterangan :

B.Kij = Besar beban kerja unit/hari

J.K.E = Jumlah waktu untuk melakukan kegiatan produktif

(langsung dan tidak langsung, dinyatakan dalam satuan

jam)

6.7 Hasil Depth Interview

Dalam proses menggali informasi, peneliti melakukan depth

interview (sesuai dengan panduan depth interview yang ada), setelah

pendekatan kuantitatif berupa penghitungan jumlah perawat yang

dibutuhkan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan selesai dilakukan.

Adapun informan yang dipilih oleh peneliti adalah Kepala Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan, Dokter Jaga Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan yang saat ini dipercaya untuk menggantikan kepala

instalasi karena yang bersangkutan sedang dalam masa pendidikan, serta

satu orang perawat berinisial ST yang merupakan salah satu perawat yang

bekerja lebih dari 5 tahun di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

88  

Universitas Indonesia

dan merupakan lulusan akademi keperawatan (yang merupakan tingkatan

pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh perawat Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan). Berikut adalah tabel rangkuman alokasi waktu depth

interview untuk masing-masing informan :

Tabel 6.19 Jadwal depth interview

Nama Informan

Tanggal Depth

Interview

Tempat Depth Interview

Waktu Depth Interview

ST 29 Oktober 2012

Ruang Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, lantai 2

Paviliun Wijayakusuma

14.31 – 14.58 WIB

YS 8 November 2012

Ruang Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, lantai 2

Paviliun Wijayakusuma

14.32 – 14.52 WIB

SA 23 November

2012

Unit Griya Puspa RSUP Persahabatan

12.13 – 12.36 WIB

Setelah wawancara mendalam dengan ketiga informan dilakukan,

peneliti melakukan wawancara mendalam kembali dengan informan ST

yang dilakukan pada tanggal 21 Desember 2012 di Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan lantai 2 Paviliun Wijayakusuma. Wawancara

berlangsung pada pukul 15.11 – 15.35 WIB untuk informan ST dan pukul

15.41 – 16.12 WIB untuk informan YS. Adapun tujuan dari wawancara

mendalam pada kali ini adalah untuk menggali informasi terkait dengan

kompetensi yang dimiliki perawat secara umum berdasarkan pendidikan

(D3 atau S1) yang dimiliki. Selain itu, peneliti juga menanyakan alternatif

penyelesaian mana yang cenderung akan dipilih dalam menghadapi

kekurangan tenaga perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan.

Pada awalnya peneliti bermaksud untuk melakukan wawancara dengan

salah satu dari bagian Keperawatan di RSUP Persahabatan, namun

demikian peneliti mengalami kesulitan dikarenakan waktu kerja informan

yang cukup padat dan waktu libur yang cukup panjang, sementara waktu

yang dimiliki peneliti terbatas. Oleh karena itu, peneliti melakukan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

89  

Universitas Indonesia

wawancara dengan informan ST dan informan YS yang dinilai mampu

menjawab pertanyaan peneliti. Namun demikian, pembahasan tentang

pendidikan hanya seputar perbedaan antara keterampilan yang dimiliki

oleh perawat lulusan D3 keperawatan/akademik keperawatan dan belum

sampai membahas tentang tingkat pengetahuan yang dimiliki serta

kapabilitas lain yang membedakan.

6.7.1 Matriks Hasil Depth Interview dengan Ketiga Informan

Selama proses depth interview, peneliti dibantu oleh alat tulis dan

alat perekam suara dan menggunakan pedoman wawancara mendalam

sebagai acuan depth interview. Dalam pelaksanaannya, peneliti agak

kesulitan untuk menemukan waktu yang sesuai untuk bisa melakukan

wawancara dengan Informan SA dikarenakan kesibukan beliau. Selain itu,

waktu pelaksanaan wawancara yang dijadwalkan siang hari di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan lebih bising dibandingkan dengan jam-

jam lainnya, dikarenakan pada jam tersebut para perawat instalasi sedang

sibuk mempersiapkan pergantian pasien pagi dan siang, ditambah dengan

berkumpulnya keluarga dari pasien pagi. Namun demikian, hal ini dapat

diantisipasi peneliti dengan dibantu oleh alat dan instrumen penelitian

sehingga wawancara dapat berjalan dengan baik.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

BAB 7

PEMBAHASAN

7.1 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari akan adanya

keterbatasan yang dimiliki, misalnya keterbatasan waktu, sumber daya

(terutama sumber daya manusia) dan sebagainya, yang nantinya akan

menimbulkan bias terhadap hasil penelitian. Adapun keterbatasan penelitian

ini adalah :

1. Selama mengumpulkan data kuantitatif mengenai beban kerja perawat,

pada awalnya responden merasa diamati sehingga cenderung melakukan

manipulasi sikap. Peneliti mengatasi hal ini dengan cara menjaga batas

pandang pengamatan dengan responden sehingga responden dapat

bergerak bebas dan tidak merasa diamati. Selain itu, peneliti juga

memperpanjang waktu pengamatan, dengan tidak melakukan pengamatan

setiap hari berturut-turut sehingga total waktu pengamatan adalah 2

minggu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir manipulasi sikap

responden dan melihat performa responden yang ‘sebenarnya’ (Ilyas,

2011). Selain itu, peneliti juga bekerja sama dengan Kepala Instalasi dan

Dokter Jaga Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan untuk melakukan

sosialisasi bahwa pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bertujuan

untuk menghitung beban kerja perawat di instalasi hemodialisa. Peneliti

tidak melakukan ‘pengamatan semu’ pada awal penelitian (peneliti seolah-

olah mengamati performa responden, namun kenyataannya tidak

mengikutsertakan hasil pengamatan tersebut ke dalam hasil penelitian)

dikarenakan keterbatasan waktu dan sumber daya manusia yang dimiliki.

2. Selama masa pengamatan, ada saat dimana peneliti kehilangan pandangan

terhadap responden yang diamatinya (responden tidak ada di ruang

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan atau selasar lantai 2 Paviliun

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Wijayakusuma). Kegiatan tersebut kemudian dikelompokkan peneliti ke

dalam kegiatan tidak produktif. Walaupun demikian, masih ada

kemungkinan bahwa responden sedang melakukan kegiatan produktif

selama responden hilang dari pandangan peneliti. Peneliti tidak

menanyakan kemana responden pergi dengan pertimbangan alasan etis.

Selain itu, peneliti mengantisipasi kemungkinan responden tidak jujur

ketika peneliti menanyakan kemana responden pergi.

3. Dalam proses snow balling pada depth interview, peneliti menemukan

kesulitan untuk berkomunikasi terkait kebutuhan untuk melakukan depth

interview kembali terutama dengan Bagian Keperawatan RSUP

Persahabatan dikarenakan kesibukan dan waktu yang dimiliki oleh

peneliti. Oleh karena itu, peneliti hanya melakukan depth interview

kembali pada Informan ST dan YS.

7.2 Beban Kerja Perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya,

diketahui bahwa proporsi waktu produktif yang dihabiskan responden dalam

satu shift adalah sebesar 83,51% , sedangkan jumlah kegiatan produktif yang

dilakukan oleh responden selama 8 shift adalah sebesar 85,67% . Hal ini

mengindikasikan bahwa perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

telah melewati titik optimum karena telah melewati 80% (Ilyas, 2011). Untuk

itu, perlu dipertimbangkan untuk perekrutan tenaga kerja baru.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan

sebelumnya, diketahui bahwa proporsi waktu non produktif yang dihabiskan

responden dalam satu shift adalah 16,49% , sedangkan jumlah kegiatan

produktif yang dilakukan oleh responden selama 8 shift adalah sebesar

14,33% . Hal ini mengindikasikan bahwa perawatan hemodialisa cenderung

menjadi sebuah kegiatan yang berat karena menghabiskan lebih dari 14%

waktu sehingga membutuhkan waktu istirahat yang lebih panjang (Wolper,

1995 dalam Warongan, 2006).

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

92

 

Berdasarkan pembagian waktu produktif dan non produktif yang telah

dijabarkan dalam hasil penelitian, diketahui bahwa beban kerja yang dimiliki

oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan cenderung tinggi.

Hal ini sejalan dengan informasi yang diberikan oleh Kepala Instalasi

Hemodialisa pada awal penelitian tentang keluhan yang dirasakan oleh para

perawat di instalasi hemodialisa. Hal ini menurut peneliti terjadi karena jam

kerja perawat yang melewati batas yang telah ditetapkan, sehingga perawat

yang sudah bisa pulang atau belum harus memulai perawatan harus memulai

lebih dulu dan mengakhiri lebih akhir. Terlihat pula dari distribusi waktu

kegiatan produktif pada masing-masing shift dalam 8 shift (4 shift pagi dan 4

shift siang) yang diamati cenderung merata. Hal ini dikarenakan jenis kegiatan

dalam perawatan hemodialisa cenderung tidak bervariasi dengan jumlah

pasien yang relatif statis. Dari sini dapat peneliti simpulkan bahwa beban

kerja yang dirasakan oleh perawat yang bertugas di shift pagi atau shift siang

adalah sama besar.

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

No.102/MEN/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur,

waktu lembur didefinisikan sebagai waktu kerja yang melebihi 7 jam sehari

dan 40 jam seminggu untuk 6 hari kerja dalam seminggu, atau 8 jam sehari

dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja dalam seminggu. Dengan demikian,

jam kerja yang dibebankan kepada perawat Instalasi Hemodialisa telah

melewati batas maksimum untuk pekerja dengan 6 hari kerja. Diketahui

berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja, setiap

pekerja berhak untuk mendapatkan waktu istirahat minimal ½ jam setelah

pekerja tersebut bekerja selama 4 jam, dimana waktu istirahat tersebut tidak

dihitung ke dalam jam kerja. Lebih lanjut menurut Ilyas (2011), secara umum

waktu normal yang dihabiskan untuk pekerja melakukan kegiatan pribadi dan

istirahat adalah 1 jam. Untuk itu, diketahui bahwa waktu kerja perawat

hemodialisa yang mencapai 6,33 jam telah melewati batas waktu kerja normal

untuk pekerja dengan 6 hari kerja yaitu 6 jam. Lebih lanjut dalam pasal 4 ayat

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

93

 

1 dalam keputusan yang sama dijelaskan bahwa ada kewajiban bagi

pengusaha untuk membayar lembur para tenaga kerjanya yang bekerja

melebihi waktu kerja. Untuk itu, peneliti mempertimbangkan akan adanya

kebutuhan pemberian bonus atau tambahan kepada para perawat dengan

tujuan mempertahankan performa dalam memberikan pelayanan perawatan

hemodialisa.

Beban kerja yang terlampau tinggi pada akhirnya akan memiliki

beberapa dampak yang buruk, misalnya kesalahan dalam pengerjaan pasien

yang nantinya akan berujung kepada kematian (Palestin, 2006). Penambahan

jumlah tenaga perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

merupakan hal yang perlu dilakukan untuk bisa mampu mencegah timbulnya

hal yang tidak diinginkan. Selain itu, berdasarkan data yang kunjungan yang

dimiliki oleh instalasi hemodialisa, jumlah pasien yang cenderung meningkat

setiap tahun diperkirakan akan semakin meningkat dalam tahun-tahun ke

depannya, terutama dalam menyongsong Sistem Jaminan Kesehatan Nasional.

Berdasarkan pembagian kegiatan produktif langsung dan tidak

langsung, diketahui bahwa kegiatan produktif langsung lebih sedikit

dibandingkan dengan kegiatan produktif tidak langsung (36,55% : 43,74%

dengan mempertimbangkan waktu non produktif sebesar 19,71%). Hal ini

menurut peneliti dikarenakan oleh perawatan hemodialisa cenderung kurang

banyak melibatkan interaksi antara pasien dengan perawat. Interaksi terjadi

antara perawat dengan pasien hanya terjadi pada saat-saat tertentu dan tidak

terjadi sepanjang perawatan, terutama pada pada satu jam pertama dan satu

jam terakhir perawatan. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 2 jam dari total 5

jam waktu perawatan hemodialisa yang memungkinkan terjadinya interaksi

antara pasien dengan perawat, sedangkan 3 jam sisanya dihabiskan perawat

untuk melakukan kegiatan lain, termasuk kegiatan produktif tidak langsung.

Salah satu cara untuk meminimalisir beban kerja yang berasal dari kegiatan

produktif tidak langsung adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk

memudahkan kerja. Menurut Maviglia, et all (2007), penggunaan teknologi

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

94

 

mampu mempersingkat waktu kerja, misalnya dengan melakukan input data

obat yang dibutuhkan oleh pasien hemodialisa melalui komputer, pengisian

rekam medik dan proses dokumentasi pasien dengan jaminan

terkomputerisasi. Selain itu, dikatakan pula oleh Ramelan (1999) bahwa

peningkatan IPTEK dan sumber daya manusia yang mampu menguasainya

akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja. Namun

demikian, perlu dipertimbangkan kesiapan Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan itu sendiri untuk bisa menerapkan sistem ini.

7.3 Kebutuhan Tenaga Kerja Perawat Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode time and motion

study sebagai metode untuk menghitung beban kerja. Seperti yang sudah

diuraikan sebelumnya, metode ini juga sekaligus menilai kualitas kinerja dari

responden yang diamati karena peneliti memperhatikan semua kegiatan yang

dilakukan oleh responden. Selain itu, responden dalam penelitian ini dapat

berjumlah satu orang yang dianggap mampu mewakili keseluruhan kualitas

perawat (Ilyas, 2011). Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengamati 8 dari

13 orang perawat yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Dengan

menggunakan teknik time and motion study yang cukup membutuhkan 1

orang sampel saja, penentuan jumlah sampel sebanyak 8 orang bertujuan

untuk mengakomodir kemungkinan adanya perbedaan kinerja antar sampel.

Dengan demikian, 62% gambaran kinerja dan kualitas perawat Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan mampu terwakili oleh pengamatan terhadap

8 sampel. Pemilihan 8 orang sampel tersebut pun dilakukan secara purposive

sampling berdasarkan 4 kriteria yang menurut Simanullang (2010) dan

Saragih (2010) mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan, usia,

jenis kelamin dan lamanya bekerja di suatu tempat. Selain itu, peneliti juga

membagi rata masing-masing 4 shift pengamatan pagi dan siang, dengan

tujuan melihat lebih banyak kinerja perawat di masing-masing waktu tersebut,

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

95

 

sehingga mampu menarik kesimpulan mengenai kualitas dari kinerja perawat

secara umum. Dengan cara ini, peneliti berharap mendapatkan data yang

mampu menggambarkan kegiatan perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan untuk kemudian mampu memberikan perhitungan kebutuhan

tenaga perawat yang tepat sesuai dengan beban kerja.

Mengacu kepada asuhan keperawatan dan standar operasional

prosedur (SOP) yang dimiliki oleh RSUP Persahabatan dan Instalasi

Hemodialisa, peneliti secara umum melihat bahwa beberapa asuhan

keperawatan dijalankan oleh perawat, misalnya prosedur penentuan jumlah

target dialisis. Namun demikian, ada beberapa asuhan keperawatan yang

belum dilakukan oleh perawat, misalnya memperhatikan cairan yang masuk

dan keluar masing-masing pasien. SOP perawatan hemodialisa dilaksanakan

oleh perawat selama melakukan perawatan hemodialisa. Peneliti

menyimpulkan bahwa kinerja perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan sudah cukup baik. Namun demikian, untuk hasil penelitian yang

lebih baik, peneliti merasa perlu untuk melakukan penilaian terhadap kinerja

perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan kepada

standar operasional prosedur dan asuhan keperawatan sebagai salah satu

instrumen di penelitian selanjutnya. Lebih lanjut dalam tabel 6.13 tercantum

standar deviasi dari waktu yang dihabiskan oleh perawat Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan. Dari standar deviasi tersebut dapat dilihat

secara sederhana keefektifitasan penggunaan waktu dari perawat untuk

melakukan kegiatan selama jam kerjanya. Waktu tersebut dinyatakan efektif

jika masih berada dalam rentang standar deviasi dan dinyatakan tidak efektif

jika sebaliknya.

Metode Ilyas dipilih karena mampu menghitung beban kerja secara

spesifik berdasarkan transaksi bisnis yang terjadi di sebuah unit kerja. Hal ini

menyebabkan Metode Ilyas mampu memberikan penghitungan beban kerja

yang relatif cepat dengan keakuratan yang tinggi (Ilyas, 2011). Setelah setiap

komponen yang diperlukan dalam rumus Metode Ilyas didapatkan, diketahui

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

96

 

bahwa terdapat kebutuhan tambahan dari perawat di Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan sebanyak 1 orang perawat jika menggunakan hasil

pengamatan waktu produktif, yaitu sebesar 6,33 jam.

Diketahui berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang

Tenaga Kerja, waktu istirahat yang menjadi hak pekerja adalah minimal ½

jam setelah pekerja tersebut bekerja setelah 4 jam secara terus menerus.

Dengan demikian, walaupun penghitungan kebutuhan perawat pada bab VI

menunjukkan bahwa dibutuhkan 1 orang tenaga perawat yang baru, hasilnya

akan berbeda dengan menggunakan standar jam waktu istirahat tiap 4 jam

yang dikemukakan oleh Ilyas (2011) yaitu 1 jam. Untuk pekerja seperti

perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan dengan jumlah hari kerja

adalah 6 hari dalam seminggu, diketahui bahwa jam kerja maksimal dalam

sehari adalah 6 jam setelah dipotong 1 jam untuk alokasi waktu istirahat dan

pribadi lainnya. Karena itu, waktu kerja produktif perawat Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan yang menunjukkan angka 6,33 jam dinilai

terlalu tinggi. Adapun penghitungan dengan standar waktu istirahat menurut

Yaslis (2011) untuk pekerja dengan 6 hari kerja seminggu adalah sebagai

berikut :

Σ SDM/hari = { (B.Kij = JT x WT) : JKE

1) Menentukan besar beban kerja unit/hari

Beban Kerja/hari = B.Kij = JT x WTpl+ptl

= (271 x 8,99) + (271 x 9,55)

= 2436,29 + 2588,05

= 5024,34 menit/unit/hari

= 83,739 jam/unit/hari

(dibulatkan menjadi 84 jam/unit/hari)

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

97

 

Keterangan :

JT = Jumlah kegiatan produktif (langsung dan tidak langsung) dalam 8

shift pengamatan

WTpl = Rata-rata waktu transaksi produktif langsung

WTptl = Rata-rata waktu transaksi produktif tidak langsung

2) Menentukan jumlah SDM yang dibutuhkan unit/hari

Sehingga,

Σ SDM/hari = (B.Kij = JT x WTpl+ptl) : JKE

= 84 : 6

= 14 orang

Σ SDM dengan koreksi hari kerja efektif

= Σ SDM tanpa koreksi x (12 : hari kerja efektif dalam setahun)

= 14 x (12 : 271)

= 0,58 orang dibulatkan menjadi 1 orang

Σ SDM yang diperlukan = 14 + 1 = 15 orang

Keterangan :

B.Kij = Besar beban kerja unit/hari

J.K.E = Jumlah waktu untuk melakukan kegiatan produktif (langsung

dan tidak langsung, dinyatakan dalam satuan jam)

Dengan menggunakan perhitungan proporsi, diketahui bahwa dengan

kemampuan perawat dalam mengerjakan pasien sehari adalah 4 orang

(berdasarkan rata-rata pasien yang ditangani oleh seluruh sampel), dapat

diartikan bahwa dalam 2 shift dengan jumlah rata-rata pasien 28 orang per

hari, dibutuhkan minimal 7 orang perawat untuk 2 shift atau 4 orang perawat

untuk 1 shift untuk melakukan hanya perawatan hemodialisa. Untuk itu,

kekurangan tenaga perawat sangat dirasakan terutama untuk shift siang yang

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

98

 

hanya dialokasikan sebanyak 5 orang perawat. Terdapat perbedaan hasil jika

menggunakan standar waktu istirahat dalam sehari untuk pekerja dengan 6

hari kerja dalam seminggu dengan jumlah waktu produktif yang dihasilkan

berdasarkan tabel pengamatan menggunakan time and motion study. Hasil

yang berbeda ini dikarenakan jumlah waktu produktif berdasarkan tabel

pengamatan memang melebihi jumlah waktu kerja normal dalam sehari untuk

pekerja dengan 6 hari kerja seminggu. Dalam hal ini peneliti menyarankan

untuk melakukan penambahan sejumlah 2 orang perawat di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan. Menurut peneliti, penghitungan dengan

menggunakan standar waktu istirahat sebesar 1 jam lebih baik dengan tujuan

menjaga kualitas pelayanan karena perawat tetap bekerja dalam waktu yang

cukup.

Dalam Undang-undang No.13 paragraf 4 mengenai waktu kerja pasal

78 butir pertama sub b, disebutkan bahwa waktu kerja lembur hanya dapat

dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari atau 14 jam dalam 1 minggu.

Berdasarkan undang-undang tersebut, perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan belum melewati batas waktu lembur yang diatur. Walaupun

demikian, berdasarkan Peraturan Menteri No.102/MEN/2004, waktu kerja

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan telah memasuki waktu

lembur karena telah melewati 7 jam sehari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu.

Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa perawat merupakan profesi yang

berbeda dengan pekerja lainnya karena bertanggungjawab langsung terhadap

nyawa manusia. Sampai sekarang, belum ada aturan yang menyatakan secara

spesifik batas waktu lembur untuk tenaga kesehatan seperti yang dijabarkan

untuk tenaga kerja dalam UU No.13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.

Peneliti sendiri berpendapat bahwa aturan kerja lembur untuk tenaga

kesehatan seharusnya lebih membatasi jam lembur untuk mengurangi resiko

terjadinya kesalahan dalam pengerjaan pasien yang nantinya akan

menimbulkan masalah serius terkait dengan nyawa pasien. Hal ini

dikarenakan adanya kemungkinan tenaga kesehatan kelelahan dan berkurang

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

99

 

konsentrasinya akibat beban kerja yang terlalu tinggi (Palestin, 2006). Lambat

laun, hal ini akan berakibat kepada kehilangan motivasi dalam bekerja.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali motivasi

adalah dengan pemberian insentif/uang lembur (Ilyas, 2011 dan Sriwastuti,

2008). Adapun aturan pemberian dan besaran insentif atau upah lembur telah

diatur dalam Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia No.102/Men/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan

Upah Kerja Lembur. Sampai saat ini belum ada insentif/upah lembur yang

diberikan oleh RSUP Persahabatan untuk perawat di Instalasi Hemodialisa. 

Penambahan 2 orang perawat demi menurunkan beban kerja perawat

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan menurut peneliti sebaiknya

dilakukan sesegera mungkin. Hal ini bertujuan untuk menjaga kinerja dan

performa perawat agar tetap baik selama memberikan perawatan hemodialisa

karena besarnya beban kerja adalah salah satu hal yang mempengaruhi kinerja

dari tenaga kerja (Alimul, 2003 dan Palestin, 2006), dalam hal ini tenaga

perawat. Adapun alokasi dari penempatan 2 orang tambahan perawat di

instalasi tersebut, peneliti memiliki kecenderungan untuk menempatkannya

dalam shift siang. Hal ini dikarenakan alokasi jumlah perawat pada shift pagi

dan shift siang yang berbeda, yaitu 7 orang perawat untuk shift pagi dan 5

orang perawat untuk shift siang. Jumlah pasien yang relatif sama pada setiap

shift menjadikan peneliti berpendapat bahwa sebaiknya jumlah perawat dalam

setiap shift disamakan. Perlu diperhatikan pendapat peneliti dalam hal ini

hanya berdasarkan beban kerja dan tidak memperhitungkan aspek yang lain.

Dalam mengatasi permasalahan terkait dengan beban kerja yang

terjadi di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, ada 3 kemungkinan

pemecahan masalah yang bisa dipilih oleh RSUP Persahabatan, yaitu : (1)

menambah satu orang tenaga perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan, (2) menambah dua orang tenaga perawat di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan, atau (3) memberikan insentif lembur bagi

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan daripada menambah

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

100

 

tenaga kerja perawat. Peneliti sendiri akan memilih untuk menambah tenaga

kerja perawat sebanyak dua orang di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan dengan pertimbangan murni hanya kepada analisa beban kerja

(peneliti tidak mempertimbangkan cost and benefit di rumah sakit apabila

dilakukan penambahan tenaga kerja baru atau membandingkan antara

pemberian insentif dengan penambahan tenaga kerja baru). Sebelum

dilakukan penambahan kerja tenaga baru, rumah sakit sebaiknya

memperhatikan anggaran dan prioritas rumah sakit. Pemenuhan tenaga

kesehatan di rumah sakit juga harus selalu dilakukan secara

berkesinambungan berdasarkan kepada perubahan pola demand pasien dan

juga situasi internal rumah sakit, terutama keuangan. Tidak selalu kekurangan

perawat diikuti dengan rekruitmen tenaga baru karena kebijakan untuk

memenuhi kekurangan tenaga perawat dilakukan dengan cara bertahap dan

disesuaikan dengan alokasi dan yang dimiliki. Tujuannya adalah agar

keseimbangan antara anggaran belanja barang dan belanja pegawai dapat

tercapai. Karena itulah, tidak ada salahnya jika rumah sakit memiliki tenaga

kesehatan yang sifatnya belum tetap/kontrak (Sriwastuti, 2008).

Berdasarkan hasil depth interview lanjutan oleh informan ST dan YS,

alternatif pemecahan masalah dalam menghadapi kekurangan kebutuhan

tenaga keperawatan, Informan ST cenderung memilih untuk dilakukan

penambahan tenaga perawat. Sementara itu Informan YS menyetujui alternatif

apapun yang dipilih sepanjang hasil dan manfaatnya dapat dirasakan oleh

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan ke arah yang lebih baik.

“Kalau diminta untuk memilih, kami sih lebih ingin tenaga kerjanya

yang ditambahkan disini (Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan).

Walaupun prosesnya terlihat lebih sulit dan memakan waktu, setidaknya lebih

jelas ada hasilnya (tenaga perawat ditambahkan). Dibandingkan dengan

penambahan insentif sepertinya lebih meragukan, siapa nanti yang akan

bayar dari sini? (RSUP Persahabatan)” Informan ST

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

101

 

“Kalau dari Saya, yang penting untuk kemajuan disini saja (Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan) rasanya tidak menjadi soal alternatif yang

mana yang dipilih asalkan mampu menyelesaikan masalah tingginya beban

kerja dan kekurangan tenaga perawat. Saya menyetujui mana yang disetujui

dari pihak SDM dan nantinya pun akan diajukan semua alternatif dari

permasalahan.” Informan YS

7.4 Analisa Hasil Depth Interview

7.4.1 Faktor Pengetahuan Seputar Pekerjaan

Informasi yang ingin didapatkan dalam depth interview dalam faktor

pengetahuan seputar pekerjaan ini bertujuan untuk menggali kebutuhan tenaga

kerja terkait pendidikan di Instalasi Hemodialisa menurut ketiga informan

tersebut. Pengetahuan seputar pekerjaan yang dimaksud oleh peneliti adalah

pendidikan yang didapatkan oleh perawat Instalasi Hemodialisa baik secara

formal maupun informal terkait dengan perawatan hemodialisa.

Peneliti melakukan penggalian informasi terkait dengan jenis

pendidikan apa yang seharusnya sudah didapatkan oleh perawat Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan.

”Pada umumnya perawat dibekali tentang PPGD (Pelatihan

Penanganan Gawat Darurat) disamping juga dilakukan sosialisasi standar

operasional dan pelatihan hemodialisa. Dengan dibekali pelatihan

hemodialisa, perawat sudah mengerti cara penggunaan alat kesehatan dan

proses hemodialisa. Pelatihan yang diharuskan untuk kami (perawat

hemodialisa) hanya pelatihan hemodialisa, sedangkan PPGD menyusul. Kami

bekerja mengikuti standar operasional yang sudah ada. Namun biasanya

pelatihan-pelatihan yang diharuskan ikut tidak diiringi dengan

pembiayaannya sehingga agak menyulitkan kami.” Informan ST

Dalam Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang Tenaga

Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan No.1192 tahun 2004 tentang

Pendirian Pendidikan Diploma Bidang Kesehatan, terdapat enam kelompok

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

102

 

pendidikan tenaga kesehatan, yaitu tenaga keperawatan yang meliputi Sekolah

Perawat Kesehatan (SPK), Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG),

Keperawatan, Kebidanan, dan Kesehatan Gigi. Sampai saat ini, perawat di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan belum ada yang meraih gelar

sarjana. Walaupun demikian, pelayanan hemodialisa di instalasi ini menurut

ketiga informan tidak pernah menemukan permasalahan yang berarti. Hal ini

menurut peneliti dikarenakan perawat Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan mengikuti pelatihan hemodialisa. Dengan pelatihan ini

didapatkan secara langsung kompetensi yang diharapkan untuk dilakukan

dalam keseharian memberikan pelayanan hemodialisa. Berdasarkan

pendidikan, diketahui bahwa tingkat pendidikan yang paling rendah adalah

SPR (Sekolah Pembantu Rawat). Setingkat diatas SPR adalah SPK (Sekolah

Perawat Kesehatan). Jika sudah mengenyam pendidikan SPK, perawat dapat

melanjutkannya lagi menjadi D3 atau Akademi Keperawatan yang kemudian

dilanjutkan dengan Sarjana Keperawatan (mengurus tentang penyusunan

asuhan keperawatan). Setelah itu, barulah perawat baru bisa mengambil gelar

Ners (sudah menjalani masa pendidikan profesi perawat).

“ Sangat disayangkan belum ada perawat disini (Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan) yang sudah meraih gelar sarjana. Saya mengharapkan

ada setidaknya satu orang perawat dengan gelar sarjana, sehingga selain

mampu menangani pasien dilapangan juga bisa bisa membantu urusan

administrasi dan lain-lain. Sarjana lebih bagus, nanti baru diikutkan

pelatihan hemodialisa.” Informan SA

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan faktor yang sangat diperhatikan di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan. Adalah menjadi salah satu tugas bagian Pendidikan dan

Pelatihan di suatu instansi untuk bisa memberikan pengembangan karyawan

melalui berbagai pendidikan dan pelatihan yang nantinya akan memperkaya

pengetahuan menuju pengembangan karyawan yang nantinya akan

menjadikan investasi yang tidak ternilai dari instasi tersebut (Nurhalis, 2007).

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

103

 

Menurut peneliti sendiri, pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh

sebuah pihak akan pihak yang lain yang berada dalam lingkup yang sama

untuk membina kepribadian sekaligus mengembangkan kemampuan dengan

menggunakan metode yang sifatnya teoritis. Menurut Hasibuan (2007),

pendidikan sangat berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan

pemahaman atas lingkungan secara menyeluruh. Bagian Pendidikan dan

Pelatihan RSUP Persahabatan sejauh ini telah menjalankan fungsi

pendidikannya dengan memberikan wadah yang cukup untuk setiap tenaga

manusianya dalam pengembangan kemampuan dan pengetahuan.

Alur pendidikan untuk tenaga perawat telah disebutkan dalam Dasar

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang mengacu kepada Undang-

undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa

jenjang pendidikannya adalah sebagai berikut :

Gambar 7.1 Skema alur pendidikan tenaga perawat

Depth interview lanjutan dilakukan dengan informan ST tentang

perbedaan kompetensi perawat D3/akademi keperawatan dengan S1

keperawatan. Informan ST menyatakan bahwa kebanyakan lulusan S1

keperawatan akan lebih sulit mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan

lulusan D3 keperawatan/akademi keperawatan. Hal ini dikarenakan gaji yang

Lulusan SLTA 

S1 Keperawatan 

D3 Keperawatan atau  akademi keperawatan 

Ners 

SPK 

Pendidikan lain yang lebih tinggi 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 120: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

104

 

diharapkan oleh perawat lulusan S1 keperawatan akan lebih besar

dibandingkan dengan D3 keperawatan/akademi keperawatan, sedangkan

keterampilan yang dimiliki oleh S1 keperawatan relatif dibawah D3

keperawatan/akademi keperawatan karena S1 keperawatan lebih banyak

belajar hal-hal yang sifatnya teoritis jika dibandingkan dengan D3

keperawatan/akademi keperawatan yang memang memiliki kurikulum yang

mengharuskan lebih banyak turun ke lapangan untuk melakukan praktek

ketimbang teori. Hal inilah yang menurut Informan ST menjadi hal utama

yang membedakan kompetensi antara lulusan D3 keperawatan/akademi

keperawatan. Hal yang sama juga yang membedakan lulusan sarjana

keperawatan dengan lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK).

Lebih lanjut Informan ST menyatakan bahwa penting bagi perawat

untuk bisa melakukan seleksi kasus dan kondisi kegawatdaruratan (dalam

perawatan apapun, terutama dalam pelayanan hemodialisa) karena akan

banyak kasus yang ditemukan dilapangan. Barulah ketika sudah masuk ke

sebuah instalasi tertentu, maka harus spesifik keterampilan yang dimiliki

sesuai dengan yang dibutuhkan. Hal senada juga disuarakan oleh informan YS

dan Informan SA.

“Bersyukur sampai sekarang kami belum menemukan masalah dalam

penanganan pasien yang kondisi yang buruk, misalnya pasien yang dirujuk

dari ICU. Biasanya pada pasien yang demikian, kesulitan ditemukan saat

pemasangan alat, terlebih lagi jika kondisi pasien yang tidak memungkinkan

untuk menjalani perawatan hemodialisa. Pada kasus ini, biasanya kami

merujuk kembali pasien sampai kondisinya memungkinkan untuk menerima

perawatan (hemodialisa).” Informan ST

Terpenuhinya sarana pendidikan dan kesadaran akan kebutuhan

pendidikan yang dimiliki oleh RSUP Persahabtaan dan Instalasi Hemodialisa

RSUP Persahabatan, menurut peneliti adalah sebuah langkah yang baik untuk

menjadikan meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan dan juga

meningkatkan produktivitas tenaga manusianya. Sesuai dengan hasil

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 121: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

105

 

penelitian yang dilakukan oleh Nurhalis (2007) terhadap kinerja pegawai dan

karyawan badan Diklat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pendidikan dan

pelatihan secara bersama-sama merupakan faktor yang sangat berpengaruh

terhadap produktivitas kinerja para pegawainya. Hal ini pun sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Niven (2002) dalam Goel (2002), yang

menyebutkan bahwa pendidikan merupakan satu dari lima faktor yang

meningkatkan kinerja, sepanjang pendidikan tersebut merupakan pendidikan

yang bersifat aktif (berasal dari penggunaan buku-buku, informasi dan

keaktifan mencari informasi). Dalam penerapannya di Instalasi Hemodialisa,

pendidikan ini juga bisa didapatkan dari pelatihan hemodialisa, pelatihan

kegawatdaruratan dan pelatihan lain, serta hal-hal yang berkaitan dengan

prosedur pelaksanaan perawatan hemodialisa, misalnya standar operasional

prosedur dan asuhan keperawatan.

Menurut peneliti sendiri, pendidikan akan menghasilkan pengetahuan

yang lebih luas akan suatu hal, sehingga makin banyak pengetahuan yang

dimiliki oleh seseorang, akan memberikan pandangan yang lebih luas pula,

baik secara positif maupun negatif. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki

oleh seseorang, maka akan semakin baik penilaiannya akan sesuatu atas dasar

keilmuan yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Krisna

(2012) yang lebih lanjut menyatakan bahwa pendidikan sangat mempengaruhi

produktifitas tenaga kerja karena memiliki kemampuan intelektual yang lebih

tinggi.

Dari adanya perbedaan kebutuhan akan pendidikan yang sebaiknya

dimiliki oleh karyawan menurut ketiga responden, peneliti mengambil

kesimpulan bahwa ketiga responden lebih mengutamakan perawat yang sudah

mendapatkan pelatihan hemodialisa. Hal ini dikarenakan setiap harinya

perawat akan lebih sering menangani kasus hemodialisa dibandingkan dengan

kasus lain yang lebih umum ditemui oleh perawat di bagian lain, misalnya

perawat di Instalasi Rawat Jalan/Rawat Inap. Lebih lanjut dikatakan oleh

Nurhalis (2007), pendidikan yang secara spesifisik diberikan kepada

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 122: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

106

 

seseorang dalam rangka mempersiapkan orang tersebut dibidang terkait akan

lebih meningkatkan kemampuan dan produktivitas kerja karena tidak terbagi

perhatian dengan hal yang lain. Di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

itu sendiri, masih ditemukan salah pengertian dalam perawat akan biaya

pendidikan dan pelatihan yang selama ini dijalankan. Untuk itu, peneliti

berpendapat bahwa perlu dilakukan realisasi dari usulan Informan YS untuk

diadakan group discussion secara berkala untuk menghemat biaya, waktu dan

sekaligus mampu menambah intensitas komunikasi antar pelayan kesehatan di

instalasi tersebut. Hal ini dikatakan oleh Nurhalis (2007) sebagai salah satu

dari tujuan diadakannya pendidikan dan pelatihan, yaitu untuk meningkatkan

hubungan antara atasan dengan bawahan. Selain itu, dengan diadakannya

group discussion tersebut, setiap tindakan/kejadian yang terjadi di instalasi

tersebut dapat diketahui oleh semua pihak secara berkesinambungan.

7.4.2 Faktor Keterampilan

Depth interview kepada ketiga informan terkait dengan keterampilan

bertujuan untuk menggali sejauh mana keterampilan yang dibutuhkan oleh

seluruh perawat di Instalasi Hemodialisa menurut ketiga informan.

Keterampilan yang dimaksud oleh peneliti adalah keterampilan yang

didapatkan oleh perawat Instalasi Hemodialisa baik secara formal maupun

informal terkait dengan perawatan hemodialisa. Menurut Nurhalis (2007) dan

Ilyas (2011), pelatihan merupakan proses yang dilakukan secara sistematis

untuk mengubah tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pelatihan dapat dikaitkan dengan keahlian dan keterampilan seseorang untuk

melakukan pekerjaannya.

Peneliti melakukan penggalian informasi terkait dengan jenis

keterampilan apa yang seharusnya sudah didapatkan oleh perawat Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan.

“Kami diharapkan sudah mengikuti pelatihan hemodialisa, PPGD dan

beberapa symposium yang memungkinkan untuk kami ikuti. Namun karena

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 123: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

107

 

setiap hari kami melakukan pelayanan hemodialisa, beberapa dari kami

sudah bisa terbiasa walaupun belum pernah mengikuti pelatihan. Dalam

jangka waktu 3 tahun biasanya kami sudah mahir dengan sendirinya. Namun

demikian, semuanya tergantung dari kemauan perawat masing-masing untuk

mau belajar antar sesame perawat, bukan hanya terfokus kepada pasien,

namun juga kepada alat kesehatan yang digunakan sehingga penggunaannya

dapat dilakukan dengan benar dan tidak cepat rusak.” Informan ST

“Mayoritas perawat sudah mampu mengoperasikan alat hemodialisa

sehingga perawatan hemodialisa dapat berjalan. Untuk perawat yang baru

dipindahkan ke sini (Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan), biasanya

diajarkan oleh perawat yang lebih senior sambil menunggu jadwal pelatihan

hemodialisa berikutnya.” Informan YS

Menurut Informan YS, kegiatan perawatan hemodialisa sampai saat ini

sudah berjalan dengan baik dikarenakan walaupun belum meraih gelar

sarjana, hampir seluruh perawat hemodialisa sudah pernah mengikuti

setidaknya pelatihan hemodialisa. Lebih lanjut diketahui dari Informan YS,

bahwa pelatihan dan simposium yang disediakan dibagian Pendidikan dan

Pelatihan RSUP Persahabatan ternyata mengutamakan perawat dengan

pengalaman kerja yang sudah cukup lama, yaitu lebih dari 5 tahun. Selama

wawancara berlangusng, Informan YS cukup menekankan kembali

pentingnya mengadakan group discussion, yang salah satunya juga untuk

mengakomodir pendidikan bagi perawat junior. Kebutuhan akan dibuatnya

group discussion ini juga dikemukakan oleh Informan SA.

”Menurut saya lebih baik jika ada semacam program (seperti

pelatihan/simposium) yang sifatnya internal (di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan) sehingga mampu mengakomodir proses adaptasi perawat

terhadap kasus pasien, terutama perawat yang baru dipindahkan (ke Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan). Sayang sekali sambutan perawat agak

kurang bagus. Kecenderungan mereka (perawat) memiliki kemauan sendiri

sehingga agak sulit diatur.” Informan YS.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 124: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

108

 

“Keterampilan merupakan hal yang sangat berharga jika ruang

lingkupnya memang spesifik mengharapkan dimilikinya keterampilan terkait.

Untuk itu, perlu ditingkatkan kompetensi hemodialisa selama mereka

(perawat) aktif di instalasi hemodialisa. Hal ini dimaksudkan setidaknya agar

didapatkan pemahaman tentang seleksi kasus terkait dengan kasus sulit yang

harus dikonsulkan terlebih dahulu dengan kasus yang dapat langsung mereka

(perawat) kerjakan.” Informan SA

“Pelatihan atau simposium selalu dilakukan berkala. Simposium yang

terakhir Saya dan beberapa perawat diikutkan simposium di Bali. Biasanya

dana berasal dari sponsor. Namun demikian, pelatihan/simposium yang

seperti itu belum tentu dapat mengakomodir secara spesifik kasus/pasien yang

ada di sini (Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan). Akan lebih baik jika

ada sebuah wadah yang secara khusus membahas tentang kasus yang sedang

atau pernah kita tangani.” Informan YS

“Dalam menentukan perawat yang akan diikutkan dalam

pelatihan/simposium, biasanya berdasarkan kepada pengalaman kerja

perawat tersebut di sini (Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan). Adapun

pertimbangannya adalah perawat dengan pengalaman kerja yang cukup akan

lebih memahami kondisi lapangan dibandingkan dengan perawat yang baru

diaktifkan di sini (Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan).” Informan YS

Selama ini pelayanan hemodialisa di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan telah berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar

perawatnya telah menjalani masa pelatihan hemodialisa dan memiliki

kemampuan standar seorang perawat. Selain itu, lingkungan kerja yang baik

menurut ketiga informan merupakan salah satu faktor yang menjadikan nilai

lebih bagi para perawat untuk bisa saling membantu mengajarkan. Namun

demikian, Informan YS menyatakan bahwa penting bagi perawat dan dokter

untuk bisa melakukan seleksi kasus dan menentukan kasus mana yang masih

bisa dilakukan oleh perawat tanpa pengawasan dokter. Kemampuan semacam

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 125: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

109

 

ini nantinya akan menjadi salah satu tujuan dari diadakannya group discussion

yang direncanakan oleh Informan YS.

Berdasarkan data bagian sumber daya manusia RSUP Persahabatan,

dari 519 orang perawat dan bidan yang dimiliki oleh RSUP Persahabatan, 306

orang perawat diantaranya telah mengikuti pelatihan. Sampai saat ini, bagian

Pendidikan dan Pelatihan RSUP Persahabatan telah merencanakan 56 acara

ilmiah/pelatihan/seminar/simposium ke luar RSUP Persahabatan dan 49 acara

ilmiah/pelatihan/seminat/simposium di dalam RSUP Persahabatan untuk

perawat. Di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan itu sendiri, ada 2

pelatihan ke luar yang direncanakan untuk perawat, yaitu Pelatihan

Keperawatan Intensif Ginjal Dialisis Hipertensi dan Workshop dan

Simposium Manajemen Hepatitis C di Unit Hemodialisis. Namun demikian,

perlu diperhatikan pula efektifitas dari pelatihan yang selama ini telah

diberikan. Pelaksaan program pelatihan baru dapat dikatakan berhasil apabila

setelah melalui program tersebut, terjadi proses perubahan dalam hal

peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya atau terjadi

perubahan perilaku yang tercermin juga ke dalam sikap dan produktivitas

kerjanya (Nurhalis, 2007 dan Ilyas, 2011). Pelaksanaan pelatihan harus

melalui perencanan kebutuhan dan dirancang dengan baik secara sistematis

dalam penyampaiannya sehingga dapat mencapai tujuan dalam penyampaian

informasi kepada para peserta pelatihan dengan maksimal. Selain itu, interaksi

juga dirasakan sangat penting dalam berlangsungnya sebuah pelatihan

(Nurhalis, 2007).

Berdasarkan hasil depth interview, dapat disimpulkan bahwa

standardisasi perawatan hemodialisa sejauh ini jelas diperhatikan dengan

mengikutkan perawat dalam pelatihan-pelatihan dan simposium yang berkala

dilakukan. Adapun rangkuman keterampilan keperawatan yang diharapkan

untuk dimiliki oleh perawat hemodialisa adalah sebagai berikut :

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 126: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

110

 

Tabel 7.1 Keterampilan yang diharapkan untuk dimiliki

perawat hemodialisa

Kategori Keterampilan Keterampilan tentang kegawatdaruratan

• Kemampuan mengindentifikasi dan menangani masalah yang menngancam nyawa

• Penanggulangan penderita gawat darurat tanpa menggunakan alat dan obat terutama untuk pasien henti jantung dan ABC (airway, breathing dan circulation)

• Resusitasi cairan • Identifikasi syok dan pemeriksaan tanda vital

Melakukan perawatan hemodialisa

• Mengukur tanda vital, tekanan darah, denyut nadi, suhu dan respirasi

• Mampu mengoperasikan alat hemodialisa, misalnya dialyzer

• Mampu menentukan jumlah darah yang akan didialisis berdasarkan berat badan

• Melakukan injeksi intravena dan pemasangan jarum intravena

• Melakukan penilaian terhadap kualitas dari perawatan hemodialisa melalui assessment dan evaluasi, dari aspek operasional alat kesehatan yang digunakan maupun pasien

Keterampilan non medis lainnya

• Mendekatkan diri dengan pasien dan keluarga pasien dengan melakukan komunikasi yang baik

• Melakukan pengisian rekam medik pasien hemodialisa dengan benar

• Menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan diri terutama secara informal

Berdasarkan tabel 7.1 diatas, peneliti menyimpulkan bahwa perawat di

Instalasi Hemodialisa harus setidaknya pernah mengikuti : (1) pelatihan

hemodialisa, (2) Pelatihan Penangangan Gawat Darurat (PPGD), (3)

simposium dan sosialisasi asuhan keperawatan hemodialisa terutama di RSUP

Persahabatan, (4) simposium dan sosialisasi standar operasional prosedur

hemodialisa terutama di RSUP Persahabatan. Adapun pertimbangan peneliti

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 127: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

111

 

dalam menyimpulkan adalah bahwa pelatihan tersebut mayoritas berisikan

tentang hal-hal yang disebutkan dalam tabel 7.1 sebelumnya. Diharapkan pula

perawat memiliki keterampilan non medis yang didapatkan melalui interaksi

sosial baik antar perawat maupun dengan pasien sehingga dapat menunjang

penyampaian pelayanan hemodialisa.

Menurut informan SA, pelatihan yang wajib diikuti oleh perawat

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan adalah pelatihan hemodialisa.

Sampai saat ini hanya satu orang perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan yang belum mengikuti pelatihan hemodialisa dikarenakan usia

perawat yang melewati batas kriteria untuk mendapatkan pelatihan.

Berdasarkan keterangan dari informan ST, dapat digambarkan secara

keseluruhan bahwa pelatihan hemodialisa yang disarankan untuk diiikuti

perawat sangat membantu sekali dalam meningkatkan pendidikan perawat

dalam beberapa hal, terutama tentang pekerjaannya dalam memberikan

pelayanan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan. Kenyamanan pasien

dalam berobat juga dipengaruhi oleh pendidikan yang dimiliki oleh

perawatnya. Oleh karena itu, minimal perawat Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan harus sudah pernah mengikuti pelatihan hemodialisa.

Keterampilan lain yang seharusnya juga dimiliki oleh perawat selain tentang

hemodialisa jika dirangkum dari ketiga responden antara lain Pertolongan

Penderita Gawat Darurat (PPGD), keterampilan yang berkaitan dengan hal-hal

yang tertera dalam standar operasional prosedur serta asuhan keperawatan

perawatan hemodialisa serta aktif dalam simposium yang diadakan secara

berkala. Cara lain untuk meningkatkan keterampilan perawat adalah melalui

interaksi bersama dengan perawat senior. Dalam pelaksanaannya, terdapat

kesulitan yang dihadapi untuk merealisasikan group discussion ini. Untuk itu,

diperlukan pendekatan informal untuk mensosialisasikan maksud dan tujuan

dari diadakannya group discussion demi terlaksananya program ini. Namun

demikian, berdasarkan ketiga informan, peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa hampir seluruh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 128: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

112

 

telah memiliki keterampilan yang dibutuhkan, sehingga pelayanan

hemodialisa dapat berlangsung.

“Hal seperti ini saya rasa cukup mengganggu pelayanan. Mungkin

saja perawat disini (Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan), sudah

merasa cukup baik dalam pelayanan atau menganggap kami (tenaga dokter)

yang kurang cakap. Hasilnya adalah kondisi mereka (perawat) yang susah

diatur. Namun ini hanya dari pandangan Saya pribadi.” Informan YS

Berdasarkan keterangan dari informan YS diatas, terlihat adanya

sedikit ketidakpuasan akan perilaku (yang dipengaruhi oleh pendidikan dan

keterampilan) dari perawat yang cenderung ingin menyelesaikan kasus pasien

sendiri berdasarkan kemampuan mereka. Lebih lanjut ditambahkan oleh

Informan SA bahwa keterampilan yang dibawah kompetensi menyebabkan

kondisi yang cenderung kurang kondusif dalam pelayanan hemodialisa.

”Apabila perawat masih belum mampu menjalankan perawatan

hemodialisa, berbahaya sekali jika dilepas tanpa pengawasan karena akan

membahayakan pasien jika salah memberikan tindakan. Selain itu, waktu

akan banyak yang terbuang jika perawat masih bingung menentukan apa

yang harus dilakukan.” Informan SA

“Selain membahayakan pasien, perawat dengan kompetensi yang

rendah akan membuat pasien menunggu lebih lama karena biasanya perawat

tersebut menunggu instruksi dari perawat yang lebih senior untuk

menentukan tindakan. Hal ini Saya nilai sebagai kegiatan yang tidak efektif.”

Informan YS

Dalam pelaksanaannya, perawatan hemodialisa di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan memiliki standar operasional prosedur dan

asuhan keperawatan, yang oleh ketiga informan dinyatakan urgensinya

sebagai standar minimal dalam memberikan pelayanan hemodialisa. Hal ini

yang mungkin menjadi salah satu penyebab tidak pernah ditemukan masalah

yang berarti selama perawatan hemodialisa. Walaupun selama pengamatan

terlihat bahwa perawat hemodialisa telah melaksanakan hampir semua

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 129: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

113

 

tahapan yang tercakup dalam asuhan keperawatan dan standar operasional

prosedur perawatan (peneliti tidak melakukan penilaian kinerja karena diluar

batasan penelitian) perlu dilakukan penilaian yang lebih akurat terhadap

kualitas kerja perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan.

7.4.3 Faktor Sikap

Depth interview kepada ketiga informan terkait dengan sikap bertujuan

untuk menggali kebutuhan tenaga kerja terkait dengan perilaku perawat di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan.

Peneliti melakukan penggalian informasi terkait dengan perilaku yang

seharusnya dimiliki oleh perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

agar dapat memberikan perawatan hemodialisa dengan baik.

”Perawat diharapkan mampu untuk selalu menjaga sikapnya disini

(Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan) untuk menghindari terjadinya

konflik baik sesame rekan kerja, dengan dokter atau dengan pasien. Jika

sudah terjadi konflik pasti akan berimbas kepada kinerja karena rasanya

pasti tidak nyaman jika bekerja dalam lingkungan yang berkonflik.”

Informan SA

Hubungan antar perawat dan perawat-dokter di Instalasi Hemodialisa

juga ditentukan oleh keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing perawat.

Hal ini dinyatakan oleh Informan ST sebagai berikut :

”Saya rasa perawat di sini (Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan) sudah cukup mampu menjalankan perawatan hemodialisa. Hal

ini dikarenakan kami saling mengajarkan satu sama lainnya dan juga kami

diikutkan dalam pelatihan/simposium, terutama pelatihan hemodialisa. Hal

tersebut sangat membantu kami dalam bekerja, terutama komunikasi antar

perawat dalam hal pekerjaan. Namun jika ada perawat yang belum mengerti

atau belum mengikuti pelatihan, rasanya agak segan untuk memberikan tugas

karena ‘tidak nyambung’.” Informan ST

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 130: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

114

 

”Rasanya sulit untuk bekerja sama dengan perawat yang ‘sulit diajak

komunikasi’. Terlebih lagi kalau situasinya mengharuskan pengerjaan yang

cepat. Lebih baik memberikan tugas kepada perawat yang ‘nyambung’ jadi

tidak buang-buang waktu. Terlebih lagi kalau perawatnya mengerjakan tugas

yang kita kasih sambil merengut. Tidak ikhlas. Kalau sudah begitu rasanya

apapun yang dikerjakan pasti tidak dilakukan dengan benar karena tidak

fokus. Nantinya agak kurang enak dilihat pasien.” Informan ST

Selain menjalin hubungan yang baik dengan antar perawat dan dokter,

perawat juga diharapkan untuk selalu melakukan hubungan yang baik dengan

pasien. Hubungan yang baik dengan pasien memberikan dampak yang baik

pula terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Hal ini dinyatakan oleh

Informan YS yang mengatakan bahwa perawatan tidak akan maksimal jika

tidak ditunjang oleh sikap yang baik sehingga memberikan performa yang

baik. Hal ini sejalan pula dengan yang dikemukakan oleh Kawonal (2006) dan

Ramelan (1999)

“Sebagai pelayan kesehatan, mereka pasti harus ramah, pinter,

memahami apa yang diinginkan pasien. Dengan demikian kinerja mereka

akan lebih baik terlihat di mata kita (dokter) dan efektif dalam segi waktu.”

Informan YS

“Pasien di sini (Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan) adalah

pasien tetap yang kami temui hampir setiap hari dalam seminggu. Hal ini

yang membuat kami mudah akrab dengan pasien. Terlebih lagi kalau perawat

yang mampu bekerja dengan gesit, bekerja dengan benar dan mengerti apa

maunya pasien. Pasien disini paling senang jika ditanyakan kabarnya atau

apa yang dirasakan pasien selama perawatan. Kalau kita (perawat) kurang

bisa mendekatkan diri kepada pasien dan pandai-pandai bersikap, dimarahi

pasien sudah biasa, apalagi untuk pasien baru. Kalau pasien lama biasanya

sudah kenal jadi tidak pernah marah-marah keterlaluan.” Informan ST

Lebih lanjut Informan YS menyatakan bahwa masih perlu

ditingkatkan lagi hubungan perawat dengan atasan.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 131: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

115

 

“Kalau Saya perhatikan, mereka (perawat) sudah cukup akrab dengan

pasien bahkan sudah sering rekreasi bersama. Namun demikian hubungan

dengan atasan masih perlu ditingkatkan. Salah satunya dengan cara

mengadakan group discussion sehingga interaksi dapat terjalin secara

informal namun tetap edukatif dan bermanfaat untuk semuanya. Sayang

sekali hal ini masih belum bisa disepakati.” Informan YS

Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan usulan Informan YS

menurut peneliti dapat terselesaikan dengan baik melalui komunikasi antara 2

pihak, dengan meluangkan waktu yang cukup agar bisa saling menjelaskan

maksud dan tujuan. Sampai sejauh ini, hal ini belum maksimal dilakukan

dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Kepala Instalasi dan

Dokter Jaga Hemodialisa RSUP Persahabatan. Sementara itu, hubungan yang

baik terjalin antara pasien dengan perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan karena variasi pergantian pasien hampir tidak ada (pasien sudah

terjadwal tetap) dan terkadang dilakukan pula kegiatan pengakraban diri

antara perawat dengan pasien. Rekreasi bersama yang dilakukan secara

berkala (setahun sekali selama hampir berjalan 5 tahun) berjalan dengan baik

dan terbukti dapat menjaga harmonisasi hubungan antara perawat-pasien di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan. Hubungan perawat dengan atasan

cenderung dirasakan kurang karena terbatasnya waktu berinteraksi antara

perawat dengan atasan dan belum ada wadah yang mengakomodir hal

tersebut.

“Secara berkala kami (perawat) sering mengadakan rekreasi bersama

dengan pasien dan keluarganya. Tempat tujuan tidak jadi masalah, yang

penting kebersamaannya.” Informan ST

“Hal yang perlu ditingkatkan lagi menurut Saya mungkin interaksi

saat perawatan hemodialisa berlangsung (saat pasien sudah dipasangkan alat

sampai dengan pencabutan alat tanda perawatan telah selesai).” Informan SA

Dari hasil wawancara dengan ketiga informan, diketahui bahwa

perawat yang dibutuhkan terutama di Instalasi Hemodialisa adalah perawat

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 132: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

116

 

yang tanggap, gesit dan bertindak dengan benar karena ditunjang dengan

pengetahuan dan keterampilan yang cukup. Selain itu, perawat diharapkan

juga mampu memliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik (dengan

pasien maupun dengan atasan) yang ditunjang oleh mimik wajah, sikap serta

tutur kata yang menyenangkan (seperti misalnya menanyakan apa kabar hari

ini atau kondisi yang dirasakan selama sedang melakukan cuci darah) serta

memiliki kemauan untuk selalu terbuka dalam pengembangan dirinya masing-

masing (baik terhadap atasan maupun sesama rekan kerja). Sejauh ini, belum

pernah terjadi hal-hal yang merugikan jalannya perawatan hemodialisa

dikarenakan perawat atau kepala instalasi/dokter jaga yang bermasalah satu

sama lain. Jika hal tersebut terjadi, selain mengganggu jalannya perawatan

hemodialisa, dikhawatirkan pula akan berpengaruh terhadap Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan itu sendiri baik dimata pasien maupun

dimata direksi yang lain. Segala bentuk kegiatan yang sifatnya meningkatkan

sikap perawat terhadap pasien sebaiknya terus dilakukan, baik secara informal

(jalan-jalan/refreshing bersama pasien dan keluarga pasien), maupun

semiformal (group discussion antara perawat dengan dokter secara berkala

untuk membahas baik kasus terhadap pasien maupun terhadap alat dan bahan

yang tersedia di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan).

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 133: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

BAB 8

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Hasil penelitian secara umum menggambarkan adanya kesenjangan

antara beban kerja yang diterima oleh perawat Instalasi Hemodialisa

dengan tenaga kerja yang tersedia, sehingga dibutuhkan penambahan

tenaga kerja sebanyak satu orang perawat (berdasarkan hasil hitung waktu

produktif) atau dua orang perawat (berdasarkan standar waktu istirahat

minimal). Selain itu, hasil depth interview menunjukkan bahwa tenaga

perawat yang dibutuhkan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

menurut ketiga informan adalah serendahnya D3 keperawatan yang telah

mengikuti pelatihan hemodialisa terakreditasi, Pelatihan Penanganan Gawat

Darurat (PPGD), symposium dan sosialisasi asuhan keperawatan

hemodialisa terutama di RSUP Persahabatan, serta simposium dan

sosialisasi standar operasional prosedur hemodialisa terutama di RSUP

Persahabatan. Selain itu, selama menjalankan tugasnya, perawat diharapkan

memiliki pengetahuan dan keterampilan berdasarkan standard operational

procedur dan asuhan keperawatan perawatan hemodialisa. Dari aspek

keterampilan, yang dibutuhkan selain keterampilan mengenai perawatan

hemodialisa, perawat juga harus memiliki keterampilan dasar keperawatan

(misalnya memasang infus) dan seleksi kasus kegawatdaruratan untuk

pasien, sehingga penangangan pasien dapat tepat dan cepat (detail

keterampilan yang diharapkan dapat dilihat pada tabel 7.1). Dari aspek

sikap, diperlukan perawat dengan kesigapan dan mau untuk belajar

mengembangkan diri secara informal, yaitu dengan mendekatkan diri

kepada pasien demi tersampaikannya pelayanan hemodialisa yang

maksimal dan secara formal, yaitu melalui simposium/pelatihan/diskusi

terkait dengan kasus pasien atau penggunaan alat dan bahan di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 134: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

a. Karakteristik Perawat Instalasi Hemodialisa

Perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan memiliki

variasi dalam hal pendidikan, usia dan lamanya bekerja. Berdasarkan

pendidikannya, belum ada perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan yang meraih gelar sarjana. Berdasarkan usianya, dapat

dikatakan bahwa mayoritas perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP

Persahabatan masih dalam rentang usia produktif. Berdasarkan

pengalaman bekerja, perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

telah memiliki pengalaman setidaknya satu tahun diluar pengalaman

kerjanya di instalasi hemodialisa.

b. Waktu Kerja yang Tersedia

Perawat Instalasi Hemodialisa bekerja selama 6 hari dalam

seminggu dan terbagi dalam 2 shift (shift pagi jam 07.00 – 13.00 WIB

sedangkan shift siang dari jam 13.00 – 19.00 WIB). Beban kerja

perawat yang dirasakan terlalu tinggi berdasarkan hasil wawancara

mendalam dengan salah satu informan disebabkan oleh lebihnya waktu

kerja dari yang disediakan (untuk shift pagi jam 07.00 – 14.00 WIB dan

shift siang 14.00 – 20.00 WIB)

c. Permasalahan terkait Pelayanan Hemodialisa

Tingginya beban kerja yang diemban oleh perawat di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan disebabkan oleh waktu kerja yang

lebih panjang dari yang seharusnya. Jika dihitung berdasarkan waktu

kerja produktif yang didapatkan pada hasil penelitian, hanya dibutuhkan

tambahan satu orang perawat. Namun demikian, hasil perhitungan

dengan menggunakan metode Ilyas melalui pendekatan time and motion

study menggunakan waktu istirahat tiap 4 jam minimal dalam sehari

dijadikan dasar pertimbangan peneliti untuk menyatakan bahwa

dibutuhkan tambahan dua orang perawat yang sebaiknya dipekerjakan

pada shift siang.

d. Proporsi waktu Aktivitas Perawat Instalasi Hemodialisa

Dapat disimpulkan dengan waktu kerja yang tersedia dalam satu

shift setiap individu perawat selama 7 jam 46 menit, proporsi waktu

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 135: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

produktif dan non produktif sebesar 6 jam 20 menit dan 1 jam 26 menit

menunjukkan bahwa aktivitas perawat Instalasi Hemodialisa cukup

padat sehingga beban kerja dirasakan cukup besar.

8.2 Saran

a. Bagi RSUP Persahabatan

• Menambah tenaga perawat sebanyak dua orang yang diaktifkan

pada shift siang dalam rangka mengefektifkan tenaga profesi

perawat dalam memberikan pelayanan hemodialisa di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan. Dalam hal ini RSUP

Persahabatan diharapkan telah menyesuaikan pemenuhan kebutuhan

tenaga dengan anggaran dan prioritas rumah sakit

• Meningkatkan dan melaksanakan sistem rekruitmen yang

mengutamakan perawat dengan pendidikan serendahnya adalah D3,

terutama untuk perawat Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan.

Tingkat pendidikan yang serendahnya D3 ini berdasarkan

pertimbangan bahwa Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

merupakan sebuah instalasi yang banyak memberikan pelayanan

sifatnya teknis sehingga keberadaan lulusan D3 keperawatan lebih

dibutuhkan dibandingkan dengan lulusan S1 keperawatan yang

cenderung lebih teoritis atau lulusan Sekolah Perawat Kesehatan

(SPK)

• Menambah jumlah pelatihan dan simposium dengan beban biaya

yang seminimal mungkin atau nol bagi perawat terutama perawat

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan, baik yang perawat junior

maupun perawat senior. Selain itu, jenis pelatihan yang diberikan

kepada perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

sebaiknya mampu mengakomodir kebutuhan keterampilan perawat

di lapangan, misalnya pelatihan dan simposium untuk pasien

infeksius

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 136: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

120  

Universitas Indonesia  

• Memberikan tambahan insentif lembur untuk perawat di Instalasi

Hemodialisa sebagai penghargaan atas kinerjanya yang melewati

batas jam yang telah ditentukan

b. Bagi Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

• Menetapkan sistemasi pembagian jatah pelatihan dan simposium

yang jelas, sehingga perawat junior juga dapat mengembangkan

potensi diri

• Sebagai bahan pertimbangan dalam memberlakukan sistem reward

untuk perawat yang telah bekerja dengan baik melewati jam

kerjanya

• Membentuk satu wadah yang mampu bersifat informal sekaligus

formal untuk bisa saling mengedukasi atau bertukar fikiran atau

meningkatkan intensitas interaksi antar tenaga kesehatan di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan

c. Bagi peneliti selanjutnya

• Melanjutkan penelitian untuk menentukan shift kerja yang optimal

di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan beban

kerja per shift dengan penambahan jumlah tenaga dua orang

perawat

• Melanjutkan penelitian terkait dengan kualitas kinerja dan performa

dari perawat Instalasi Hemodialisa menggunakan standard

operational procedur dan atau asuhan keperawatan sebagai salah

satu instrument penilaian

• Melanjutkan penelitian untuk menganalisa cost and benefit dari

direkrutnya tenaga perawat sebagai 2 orang atau 1 orang atau tidak

merekrut sama sekali namun memberikan insentif lembur yang

lebih tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi biaya di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan dengan tetap mengutamakan

pelayanan yang prima

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 137: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

DAFTAR REFERENSI

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. UU No. 13 tahun 2003 tentang

Tenaga Kerja. Jakarta. 2003. Diunduh dari http://www.nakertarans.go.id pada 8

September 2012.

Kementrian Pendidikan RI. Undang-undang No.20/2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional sebagai dasar untuk Dasar Persatuan Perawat Nasional

Indonesia (PPNI). Jakarta. 2003.

Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.1796/MenKe/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Jakarta.

Republik Indonesia. 2011.

Kementrian Kesehatan RI. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No.81/MenKes/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/kota serta

Rumah Sakit. Jakarta. 2004.

Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Surat Keputusan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.102/Men/VI/2004 tentang Waktu

Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. Jakarta. 2004.

Kementrian Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan No.1192 tahun 2004

tentang Pendirian Pendidikan Diploma Bidang Kesehatan. Jakarta. 2004.

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1976 tentang

Cuti Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. 1976.

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang

Tenaga Kesehatan. Jakarta. 1996.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 138: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Aditama, Tjandra Yoga. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Penerbit:

Universitas Indonesia. Jakarta. 2007.

Alimul, Aziz. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika.

Jakarta. 2003.

Gillies, DA. Nursing Management : a System Approach. 3rd edition. W.B.

Sounders Company. Philadelphia. 1994.

Goel SL, Kumar R, Thakur CP. Management of Hospitals. 4th volume. Hospital

Managerial Services. Deep and Deep Publication. New Delhi. 2002.

Haryati, Eko. Asuhan Keperawatan Chronic Renal Failure. Bahan Kuliah. Renal

Unit RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta. 2010.

Hasibuan, PM. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Binarupa Bumi

Aksara. 2007.

Ilyas, Yaslis. Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula. Pusat

Kajian Ilmu Kesehatan FKM-UI. CV Usaha Prima. 2011.

Ilyas, Yaslis. Kinerja; Teori, Penilaian dan Penelitian. Pusat Kajian Ilmu

Kesehatan FKM-UI. CV Usaha Prima. 2002.

Iskandar, D. Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan dan Pasien. Jakarta. Sinar Grafika.

2008.

Kawonal, Y. Standar Praktik Keperawatan Profesional di Indonesia. Perawat

Nasional Indonesia (PPNI). 2006.

Miles, Matthew dan Huberman, A Michael. Analisis Data Kualitatif;Buku Sumber

Tentang Metode-metode Baru. UIP. Depok. 2009

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 139: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Quede. E.S. Analysis for Public Decisions. Esevier Science Publishing.co.inc.

New York. 1982.

Ramelan, Rahadi. Peningkatan Produktivitas Nasional Melalui Penguasaan Iptek

dan Pembangunan Sumber Daya Manusia. UI Press. Jakarta. 1999.

Rowland, HS dan Rowland, BL. Nursing Administration Handbook, an Aspen

Publication. London. 1980.

Siagian, SP. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara. 2007.

Maviglia, SM, et all. Cost-benefit Analysis of a Hospital Pharmacy Barcode

Solution. Archive of Internal Medicine 167, pp. 788-794. 2007.

Nurhalis. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Badan

Diklat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Ichsan Gorontalo, vol 2, No.1

Februari – April 2007, pp. 563 – 571. Banda Aceh. 2007.

Palestin, B. Fungsi Perawat Spesialis agar Terhindar dari Masalah Etik Maupun

Hukum. Jurnal Keperawatan dan Penelitian Kesehatan. 2006.

Gartinah, T. Berbagai Model Pemberian Asuhan Keperawatan yang Dapat

Digunakan Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan. Simposium

Keperawatan dan Diskusi Panel tentang Pengembangan Organisasi dan

Pengelolaan dalam Upaya Meningkatkan Mutu Asuhan Keperawatan di Rumah

Sakit. Jakarta. 1995.

Supriantoro. Peran dan Pandangan PERSI dalam Menyikapi Persahabatan

Paradigma Desain Perumahsakitan. Workshop: Hospital Design and Planning.

IKA MARS. 2009.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 140: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Azhar, A. Analisis Kebutuhan Tenaga Radiografer Pada Unit Radiologi Rumah

Sakit Karya Bhakti Bogor tahun 2008 dengan WISN. Tesis. Program Pascasarjana

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2008.

Indriana, Nani. Analisis Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja di Bagian

HRD RS Karya Bhakti Bogor tahun 2009. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2009.

Irnalita. Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja dengan

Menggunakan Metode Work Sampling pada Instalasi Gawat Darurat BPK-RSU

Dr. Zainoel Abidin – Banda Aceh tahun 2008. Tesis. Program Pascasarjana

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2008.

Krisna, Melfita. Analisis beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung tahun 2012. Tesis. Program

Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2012.

Nurul, Erwina A. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat

Pelaksana di Unit Stroke dan Lantai III B Rumah Sakit Pusat Pertamina tahun

2008. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia. 2008.

Patuwo. B. Analisis Kebutuhan Tenaga Analisis di Unit Laboratorium Pelayanan

Kesehatan Sint Carolus tahun 2005. Tesis. Program Pascasarjanan Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2005.

Prihartini, L. Analisis Hubungan beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di

Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. Tesis. Program Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara. 2007.

Rifki, M. Analisis Hubungan Tenaga Dokter Umum berdasarkan Beban Kerja

dengan Menggunakan Metode Work Sampling pada Instalasi Gawat Darurat

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 141: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

RSU Kabupaten Tangerang tahun 2009. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2011.

Sakka, Ambo. Rencana Pemasaran Instalasi Griya Puspa RSUP Persahabatan

tahun 2011. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia. 2011.

Saragih, Erlita. Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap loyalitas Pasien

Rumah Sakit Umum Herna Medan. Tesis. Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2010.

Simanullang, MSD. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Suami Tentang

Perawatan Kehamilan dengan Partisipasi dalam Perawatan Kehamilan di Klinik

Bersalin. Tesis. Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara. 2010.

Sriwastuti, Ermilda. Perencanaan SDM Medis dan Keperawatan RSUD H. Abdul

Manap, Jambi tahun 2008-2013. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia. 2008.

Susana, S. Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga dengan Metode Workshop

Indicator Staffing Need (WISN) di Sub Unit Rekam Medis Rumah Sakit Pertamina

Jaya tahun 2011. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia. 2011.

Warongan, Eros Syah. Analisis Beban Kerja Perawat dengan Menggunakan

Metode Work Sampling pada Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Jakarta tahun

2006. Tesis. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia. 2006.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 142: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

126  

Universitas Indonesia

Yuliastuti, Iing. Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Terhadap

Kinerja Perawat dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung di RSUP H. Adam

Malik tahun 2007. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

2007.

Nurini, Ismonah dan Purnomo. Analisis Faktor-faktor yang meningkatkan

Kepatuhan Hemodialisa Pada Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di Rumah

Sakit Telogorejo Semarang. Skripsi. Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo

Semarang. 2011.

Asuhan Keperawatan Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan. Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan. Jakarta. 2012.

Standar Operasional Prosedur Perawatan Hemodialisa RSUP Persahabatan.

Bagian Keperawatan RSUP Persahabatan, Jakarta. 2005.

Candra, Astari. Jamsostek Usulkan Biayai Cuci Darah dan Kanker. Kompas.

Jakarta. 2011.

Dhaniati, L. Awas, Hipertensi Rusak Ginjal Anda. Kompas. Jakarta. 2009.

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 143: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Lampiran 1

Instrumen Wawancara

Pedoman Wawancara Mendalam (Depth Interview)

untuk Kepala Instalasi Hemodialisa dan Dokter Jaga

Nama Pewawancara : …………..…………………………..

Nama Pencatat : …………..…………………………..

Tanggal : ………………………………………

Tempat : ………………………………………

Nama dan Identitas Informan : ………………………………………

I. TUNJUK UMUM PE

PE

tidak ada yang benar atau salah

omentar akan dijamin

rekam

1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

2. Menyampaikan ucapan terimakasih kepada informan atas kesediaan dan

waktu yang telah diluangkan untuk diwawancarai

3. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya wawancara

II. TUNJUK WAWANCARA MENDALAM

1. Wawancara dan pencatatan dilakukan peneliti sendiri

2. Informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman saran dan

komentar

3. Pendapat, pengalaman, saran dan komentar informan sangat bernilai

4. Jawaban

5. Semua pendapat, pengalaman, saran dan k

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian

6. Menyampaikan kepada informan bahwa wawancara ini akan di

menggunakan alat perekam untuk membantu ingatan pewawancara

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 144: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

Lampiran 1 (lanjutan)

III. PELAKSANAAN WAWANCARA

III.1 Perkenalan

maksud dan tujuan kepada informan

ntuk diwawancarai

III.2.1 Pengetahuan Seputar Pekerjaan

dikan apa yang harusnya sudah didapatkan oleh

a RSUP Persahabatan? (Formal : D3/

abatan? Jelaskan!

sahabatan? Jelaskan!

ekan

III.

1. enurut Anda, apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

rsahabatan? Jelaskan!

1. Perkenalan dari pewawancara

2. Menjelaskan

3. Meminta kesediaan informan u

III.2 Pokok Pembahasan

1. Menurut Anda, pendi

perawat di Instalasi Hemodialis

SPK atau non formal : non medis dengan pelatihan)

2. Menurut Anda, apa dan bagaimana pengetahuan yang harus dimiliki

oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persah

(pengetahuan tentang alat kesehatan, perawatan hemodialisa, dan

standar operasional prosedur hemodialisa)

3. Menurut Anda, sudah cukupkah pengetahuan yang dimiliki oleh

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Per

4. Apa akibat dan konsekuensinya jika mempekerjakan perawat dengan

pengetahuan yang dibawah standar? (terhadap pasien, terhadap r

kerja sesama perawat dan terhadap Anda)

2.2 Keterampilan

M

perawat di

(keterampilan tentang kegawatdaruratan, proses perawatan

hemodialisa dan keterampilan non medis)

2. Menurut Anda, sudah cukupkah keterampilan yang dimiliki oleh

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Pe

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 145: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

129  

    Universitas Indonesia

Lampiran 1 (lanjutan)

3. Apa akibat dan konsekuensinya jika mempek

eterampilan yang dibawah standar? (terhadap pasien, terhadap rekan

rsahabatan?

III.

1. enurut Anda, apa saja sikap yang harus dimiliki oleh perawat di

lasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan! (perilaku

ap rekan kerja,

n

erjakan perawat dengan

k

kerja sesama perawat dan terhadap Anda)

4. Menurut Anda, pelatihan apa yang harusnya sudah didapatkan oleh

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Pe

2.3 Sikap

M

Insta

terhadap pasien, terhadap rekan kerja, terhadap atasan, terhadap

pekerjaan dan terhadap fasilitas yang ada)

2. Menurut Anda, sudah baikkah sikap yang dimiliki oleh perawat di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

3. Apa akibat dan konsekuensinya jika mempekerjakan perawat dengan

sikap yang dibawah standar? (terhadap pasien, terhad

terhadap atasan, terhadap pekerjaan dan terhadap fasilitas yang ada)

4. Cara apa yang terbaik dilakukan untuk meningkatkan dan

mempertahankan sikap perawat (terhadap pasien, terhadap reka

kerja, terhadap atasan, terhadap pekerjaan dan terhadap fasilitas yang

ada)? Apakah sudah pernah dilakukan sebelumnya? Bagaimanakah

implementasinya?

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 146: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

130  

    Universitas Indonesia

Lampiran 2

Instrumen Wawancara

Pedoman Wawancara Mendalam (Depth Interview)

untuk ialisa

Nama Pewawancara : …………..…………………………..

Nama Pencatat : …………..…………………………..

1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

2. kasih kepada informan atas kesediaan dan

1. awancara dan pencatatan dilakukan peneliti sendiri

2. man saran dan

dak ada yang benar atau salah

annya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian

ncara ini akan direkam

Perawat Instalasi Hemod

Tanggal : ………………………………………

Tempat : ………………………………………

Nama dan Identitas Informan : ………………………………………

I. PETUNJUK UMUM

Menyampaikan ucapan terima

waktu yang telah diluangkan untuk diwawancarai

3. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya wawancara

II. PETUNJUK WAWANCARA MENDALAM

W

Informan bebas menyampaikan pendapat, pengala

komentar

3. Pendapat, pengalaman, saran dan komentar informan sangat bernilai

4. Jawaban ti

5. Semua pendapat, pengalaman, saran dan komentar akan dijamin

kerahasia

6. Menyampaikan kepada informan bahwa wawa

menggunakan alat perekam untuk membantu ingatan pewawancara

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 147: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

131  

    Universitas Indonesia

WAWANCARA

III.1 Perkenalan

. Perkenalan dari pewawancara

2. Menjelaskan maksud dan tujuan kepada inform

3. Meminta kesediaan informan untuk diwawancarai

san

ah didapatkan oleh

tan? (Formal : D3/

PK atau non formal : non medis dengan pelatihan)

an bagaimana pengetahuan yang harus dimiliki

ialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

ng dimiliki oleh

III.

aruratan, proses perawatan

hemodialisa dan keterampilan non medis)

cukupkah keterampilan yang dimiliki oleh

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan?

Lampiran 2 (lanjutan)

III. PELAKSANAAN

1

an

III.2 Pokok Pembaha

III.2.1 Pengetahuan Seputar Pekerjaan

1. Menurut Anda, pendidikan apa yang harusnya sud

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahaba

S

2. Menurut Anda, apa d

oleh perawat di Instalasi Hemod

(pengetahuan tentang alat kesehatan, perawatan hemodialisa,

kegawatdaruratan, dan standar operasional prosedur hemodialisa)

3. Menurut Anda, sudah cukupkah pengetahuan ya

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

4. Apa akibat dan konsekuensinya jika bekerjasama dengan perawat

dengan pengetahuan yang dibawah standar? (terhadap pasien, alat

kesehatan dan terhadap rekan kerja)

2.2 Keterampilan

1. Menurut Anda, apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

(keterampilan tentang kegawatd

2. Menurut Anda, sudah

perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

3. Menurut Anda, pelatihan apa yang harusnya sudah didapatkan oleh

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 148: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

132  

    Universitas Indonesia

alat

III.2.3 Sikap

1. enurut Anda, apa saja sikap yang harus dimiliki oleh perawat di

kah sikap yang dimiliki oleh perawat di

stalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

akibat dan konsekuensinya jika bekerjasama dengan perawat

an

p fasilitas yang

Lampiran 2 (lanjutan)

4. Apa akibat dan konsekuensinya jika bekerjasama dengan perawat

dengan keterampilan yang dibawah standar? (terhadap pasien,

kesehatan dan rekan kerja)

M

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan! (perilaku

terhadap pasien, terhadap alat kesehatan dan terhadap rekan kerja)

2. Menurut Anda, sudah baik

In

3. Apa

dengan sikap yang dibawah standar? (terhadap pasien, terhadap alat

kesehatn dan terhadap rekan kerja)

4. Cara apa yang terbaik dilakukan untuk meningkatkan d

mempertahankan sikap perawat (terhadap pasien, terhadap rekan

kerja, terhadap atasan, terhadap pekerjaan dan terhada

ada)? Apakah sudah pernah dilakukan sebelumnya? Bagaimanakah

implementasinya?

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 149: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

133  

    Universitas Indonesia

Lampiran 3

Formulir Tahapan Kerja Perawatan Hemodialisa

(Time and Motion Study)

ama Perawat : ………. (inisial)

ama Kerja : ………. (tahun)

Pendidikan ain)*

Ber ki-laki / perempuan)*

Berdasarkan pengalaman kerja (<5 tahun / ≥ 5 tahun)*

Berdasarkan usia (<30 tahun / ≥ 30 tahun)*

Klasifikasi Kegiatan

N

L

: Berdasarkan pendidikan (D3 / SPK / lain-l

dasarkan jenis kelamin (la

No Jenis Kegiatan

Waktu Total

Mulai AkhirWaktu Produktif

Non    L TL                        

                       

                       

                       

                       

                      

                      

                      

                       

                       

                       

                       

                       

                       

                       

                       

Total Waktu              

*) Lingkari yang tepat

*) Dalam satuan menit

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 150: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

134  

    Universitas Indonesia

Lampiran 4

Matriks Hasil Depth Interview

gan Ketiga Inf man

Sub Pokok Pertanyaan Informan ST Informan YS Informan SA

den or

J O B

Menurut Anda, pendidikan apa yang harusnya sudah didapatkan oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? (Formal : D3/ SPK atau non formal : non medis dengan pelatihan)

D3 keperawatan yang sudah

mengikuti pelatihan hemodialisa

Setidaknya D3 keperawatan yang

telah mengikuti pelatihan

hemodialisa. Yang utama adalah

pelatihan hemodialisa

Sarjana keperawatan yang telah mengikuti pelatihan hemodialisa

Menurut Anda, apa dan bagaimana pengetahuan yang harus dimiliki oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan! (pengetahuan tentang alat kesehatan, perawatan hemodialisa, dan standar operasional prosedur hemodialisa)

Pengetahuan semasa mengikuti pelatihan

hemodialisa

Memiliki pengetahuan

komprehensif terkait dengan perawatan hemodialisa secara spesifik dan kondisi

terkait perawatan hemodialisa (misalnya

kegawatdaruratan)

Pengetahuan seputar asuhan keperawatan hemodialisa, standar operasional prosedur

perawatan hemodialisa, perawatan

hemodialisa, pendidikan formal yang minimal D3

Menurut Anda, sudah cukupkah pengetahuan yang dimiliki oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

Walaupun belum ada perawat Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan yang sudah meraih gelar sarjana, kegiatan

perawatan hemodialisa tetap dapat dijalankan

dengan baik karena hampir seluruhnya pernah mengikuti

pelatihan hemodialisa

Masih membutuhkan pelatihan dan

pembahasan spesifik (informan

menyatakan urgensi pembentukan group

discussion secara berkala) terkait

dengan pasien dan kasus-kasus yang terjadi di Instalasi

Hemodialisa RSUP Persahabatan

Masih membutuhkan pengembangan

terkait dengan seleksi kasus mana yang bisa

dikerjakan sendiri dan mana yang harus

dikolaborasikan dengan tenaga dokter yang ada di Instalasi

Hemodialisa

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 151: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

135  

    Universitas Indonesia

Sub Pokok Pertanyaan Informan ST Informan YS Informan SA

K N O W LE

pa akibat dan onsekuensinya jika empekerjakan perawat

engan pengetahuan ang dibawah standar? erhadap pasien,

D G E

Akmdy(tterhadap rekan kerja sesama perawat dan terhadap Anda)

Terhadap pasien :

amban dalamterbengkalai karena

l pelayanan

Terhadap rekan kerja

: menyulitkan kerjasama sehingga

enderung untukc menghindari memb rikan

Terhadap kepala

etanggungjawab epada perawat bersangkutan

k

instalasi dan dokter jaga :

Menyulitkan munikasi karenko a

cenderung tidak ada k esepahaman dalam

tindakan perawat

Terhadap pasien : embahayakanM

keselamatan pasien dan apabila tidak

mampu mencukupi secara kompetensi

t sebaiknya belum urun memberikanpelayanan dulu

Terhadap sesama

perawat : erjasama tim yangtidak baik, ada

etimpangan antar

K

k kinerja perawat

d

T

alam satu tim atauantar tim

erhadap Anda :Menyulitkan

pemberian dan elaksanaan instruksi

p

Terhadap pasien : esalahan dalamK tindakan yang

mengganggu jalannya perawatan serta membahayakan

k

Terhadap rekan kerja

eselamatan pasien

K g

menurun (berdampak

shift/1 tim)

: erjasama tim yanburuk, pelayanan akan cenderung

terhadap performa 1

Terhadap anda :

Menghindari pemberian kerja

dengan perawat yang bersangkutan (lebih

mem

in p

ilih mempercayakan

struksi kepadaerawat yang lain)

S K

enurut Anda, apa saja eterampilan yang harus imiliki oleh perawat di stalasi Hemodialisa

Seleksi kasus dan

s prose atan

Keterampilan standar keperawatan terutama

yd

me iri

Kete ang d

pe a (

I

MkdInRSUP Persahabatan? Jelaskan! (keterampilan tentang kegawatdaruratan, proses perawatan hemodialisa dan keterampilan non medis)

d

kondisi kegawatdaruratan,

semua tindakan perawatan yang dijelaskan dalam

tandar operasionaldur peraw

hemodialisa RSUP Persahabatan

itunjang dengan kesabaran dan

keramahtamahan kepada pasien

ang berkaitan engan pelayanan

hemodialisa (misalnya memasang infus, penilaian tanda

vital, dll) dan kemampuan nyesuaikan d

dengan lingkungan kerja

rampilan yidapatkan selamalatihan hemodialis

utama), penanganankegawatdaruratan

(penanganan pasien dengan tekanan darah

yang menurun, dll) serta kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan

kerja Menurut Anda, sudah cukupkah keterampilan yang dimiliki oleh erawat di Instalasi

pernah ditemukan

d

Walaupun sejauh ini

menjalankan

Su i

perawatan. Perawat p

Sejauh ini belum

masalah terkait engan kegagalan

perawat instalasi hemodialisa mampu

dah baik, sejauh indokter tidak pernah menuntun jalannya

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 152: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

136  

    Universitas Indonesia

Sub Pokok Pertanyaan Informan ST Informan YS Informan SA

L L

Hemodialisa RSUP Persahabatan? Jelaskan!

melakukan tindakan sebagai tahapan

perawatan hemodialisa

perawatan hemodialisa, perawat

masih perlu pengembangan diri

dengan belajar/diskusi terkait

sudah bisa ‘jalan’ sendiri

perawat dalam

kondisi pasien dan bekerjasama dengan

dokter

pa akibat dan onsekuensinya jika empekerjakan perawat

engan keterampilan ang dibawah standar? erhadap pasien, rhadap rekan kerja

Akmdy(ttesesama perawat dan terhadap Anda)

Terhadap pasien : Membahayakan

keselamatan pasien terutama jika dibutuhkan

enanganan cepat da kondisi darura

ppa t

Terhadap rekan kerja:

enderung memilihC

sama dengan perawat ya n

k

untuk tidak bekerja

ng bersangkutaarena akan semakin

menyulitkan jalannya perawatan

Terhadap kepala

instalasi dan dokter jaga :

Hilangnya kepercayaan untuk bisa bekerjasama dengan perawat

terkait

Terhadap pasien : Membahayakan

keselamatan pasien. Kasian pasiennya

juga jadi kelamaan nunggu perawat yang

lebih ‘bisa’

Terhadap sesama perawat :

Mengurangi kepercayaan antar kelompok. Hal ini juga bisa memicu

terjadinya perselisihan kerja

Terhadap Anda :

te i

Terhadap pasien :

Lebih memilih perawat yang lebih ‘bisa’. Kasian nanti jadinya tidak akan rjadi eksistensi dirperawat terkait

Membahayakan

Terh ama

keselamatan pasien dan memperpanjang

waktu tindakan (banyak waktu yang

terbuang)

adap sesperawat :

k d

m

Terhadap Anda :

Menyulitkan erjasama dalam timan menambah bebankerja perawat yang

lain yang ‘bisa’ untuk enghandle tugasnya

Kalau ada perl

bisa diberikan tugas

awat ain yang mungkin

tersebut, sebaiknya jangan diberikan kepada perawat

terkait (jika isntruksi dinilai terlalu

memberatkannya) Menurut Anda, pelatihan apa yang harusnya sudah didapatkan oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan?

P

h

o

Pelatihan enanganan GawatDarurat (PPGD),

pelatihan

Pelatihan Penanganan

emodialisa,sosialisasi standar perasional prosedur

perawatan

Gawat Darurat (PPGD), pelatihan

hemodialisa, sosialisasi standar

operasional prosedur perawatan

hemodialisa,

Yang terpenting adalah pelatihan hemodialisa dan PPGD. Dalam pelaksanaan

perawatan harus mengikuti asuhan keperawatan dan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 153: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

137  

    Universitas Indonesia

Sub Pokok Pertanyaan Informan ST Informan YS Informan SA

simposium setidaknya sekali

dalam 5 tahun dan

hemodialisa

diskusi aktif dalam forum

standar operasional prosedur

A T T

T U D E

an? elaskan! (perilaku rhadap pasien, terhadap kan kerja, terhadap

tasan, terhadap pekerjaan dan terhadap fasilitas yang ada)

Gesit, cepat tanggap terhadap kebutuhan

beri ara non a

pasien (m anyakan kabar hari ini), sabar jika diomelin pasien

nyiakan waktu kerja, m

hem gan

m dengan kondisi saat

sebaik wat terkait terlibat dalam

T ke n,

dengan baik (bahasa

terhadap pasien, rekan kerja maupun

atasan

I

Menurut Anda, apa saja perilaku yang harus dimiliki oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP PersahabatJterea

pasien, mampu nteraksi sec formal kepad

en

Tidak menyia-

ampu menjaga alatdan mesin odialisa den

baik, mampu enyesuaikan

itu (jika pasien sedang ramai

nya pera

perawatan sebanyak mungkin)

anggap terhadapbutuhan pasie

mampu berkomunikasi

dan gerak tubuh)

Menurut Anda, sudah baikkah perilaku yang dimiliki oleh perawat di Instalasi Hemodialisa RSUP Persaha

S

den

batan? elaskan!

ejauh ini belum ada

at

permasalahan namun tidak berhubungan

hem ah

Terhadap pasien mu

d

mem s di Instalasi H modialisa R

C

oleh suasana kerja di In a

yaharmonis terutama hubungan perawat

dengan pasien

J

permasalahan signifikan terkait

gan sikap perawyang tidak

menyenangkan kepada pasien.

Sesama rekan kerja pernah terjadi

dengan perawatan odialisa (masal

pribadi)

ngkin iya, namun terhadap atasan belum. Hal ini ikaitkan dengan

keberatan perawat untuk melaksanakan

diskusi berkala dalam bahas kasu

eSUP Persahabatan

erminan perilakuperawat ditunjukkan

stalasi HemodialisRSUP Persahabatan

ng terlihat

Apa akibat dan

rekan kerja, rhadap atasan, terhadap ekerjaan dan terhadap silitas yang ada)

ama ins a di m na

i

Per an

penilaian perawatan

d fo , teru an)

konsekuensinya jika mempekerjakan perawat dengan perilaku yang dibawah standar? (terhadap pasien, terhadap

Mem

perawat yse

tepfa

pengaruhi n

talasi hemodialisata pasien kare

ang paling ring berinteraks

dengan pasien malah memperpanjang waktu perawatan

awatan tidak akmaksimal karena

yang baik juga mengikutsertakan sikap dan perilaku

yang baik

Timbulnya konflik baik yang sifatnya pribadi (yang nantinya akan memperngaruhi juga kinerja dan performa itempat kerja) ataupunrmal (hubungan kerja

tama dengan atas

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 154: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

138  

    Universitas Indonesia

Sub Pokok Pertanyaan Informan ST Informan YS Informan SA

Cara apa yang terbaik

mnya? Bagaimanakah implementasinya?

berjalan dengan baik

Jalan-jalan dengan pasien dan

keluarganya sudah dijalankan dengan

belakangan. Untuk

atasan perlu dibentuk

s sharing terkait

dengan permasalahan (terutama tentang kasus pasien) di

Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan

Jalan-jalan dengan pasien dan

keluarganya (sudah berjalan dengan baik

beberapa tahun

S

(selama perawatan hemodialisa)

dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan sikap perawat (terhadap pasien, terhadap rekan kerja, terhadap atasan, terhadap pekerjaan dan terhadap fasilitas yang ada)? Apakah sudah pernah dilakukan sebelu

y

Refreshing dan jalan-jalan bersama pasien dan keluarga pasien ang sudah hampir 5tahun belakangan

baik beberapa tahun

hubungan dengan

suatu wadah yang ifatnya edukatif dan

belakangan). elanjutnya mungkinperlu ditingkatkan lagi intensitas dan

waktu interaksi antar perawat, perawat

dengan atasan dan perawat denga pasien

 

 

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 155: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

139  

    Universitas Indonesia

Lampiran 5

Asuhan Keperawatan Pasien Hemodialisa RSUP Persahabatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 156: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

140  

    Universitas Indonesia

Lampiran 6

Acara Ilmiah/Pelatihan/Seminar/Simposium Perawat di Dalam

RSUP Persahabatan tahun 2011

No Nama Pelatihan Tanggal Lamanya

(Jam) 1 Keunggulan Utama STEMActive 6/8/2011 4 2 Abses Paru Yg Meyerupai Empiema Toraks Pd Anak 10/4/2011 2 3 Abses Sub Mandibula Odontogenik 10/25/2011 2 4 Akreditasi Standat Joint Commision International ( JCI ) 12/8/2011 16 5 Batuan Hidup Dasar Plus 6/22/2011 8 6 Diklat Prajabatan 1/30/2011 206 7 Early Mobilization in Stroke Patient 11/8/2011 2 8 EKG Dasar Bagi Tenaga Perawat 5/25/2011 11 9 Flebotomi 4/19/2011 4

10 Gladi Gabungan Operasi Pemadam Kebakaran 7/20/2011 4 11 Im 2 aging Of Pulmunary Infection 11/22/2011 12 Ke 2 matian Pd Kasus Peritonitis dan Sepsis 11/15/2011

13 Kewaspadaan DalamKebakaran 5/18/2011

Menghadapi Bencana dan 18

14 Kursus Komputer 10/26/ 2011 7 15 Lokakarya RSUP Persahabatan Tahun 2011 5/14/2011 14 16 Membangung Motivasi dan Kerjasama Yang Efektif 1 2/18/2011 5 17 Meningkatkan Produktivitas SDM Rumah Sakit 11/16/2011 3 18 Orientasi Pegawai Pegawai Baru 2011 3/16/2011 15 19 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Plus 6/22/2011 24 20 Pelatihan Flebotomi 4/19/2011 4 21 Pelatihan ICU 7/5/2011 58 22 Pelatihan Operasional ABBM 12/28/2011 5 23 Pelatihan Pengelolaan Bahan Berbahaya danBeracun 6/30/2011 8 24 Pelatihan Service Excellence 10/26/2011 8 25 Pelatihan Uji Fungsi Alat Bantu Belajar Mengajar 1/4/2011 3 26 Penerapan INA-DRG 5/3/2011 3 27 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 6/30/2011 8

28 Peningkatan Kemampuan Teknis Bidan Dalam SAsuhan Keb

tandar idanan 3/14/2011 35

29 Peran Mikrobiologi Dalam Pengendalian Infeksi 9/14/2011 3 30 Perhitungan Unit Cost 9/22/2011 19 31 Pola Kuman dan Pola Resistensi RSUP Persahabatan 12/13/2011 2 32 PPI TB 3/1/2011 2 33 Pracoemulsification 11/1/2011 2 34 Screening Dimensia 3/31/2011 4 35 Seminar Awam Screening Dimensia 3/31/2011 3 36 Seminar Clostridium Difficile Assotiated Diarrhea 7/13/2011 3 37 Seminar Meningkatkan Produktivitas SDM Rumah Sakit 11/16/2011 3 38 Siang Klinik Asma Tenaga Perawat 6/17/2011 4

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 157: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

141  

    Universitas Indonesia

atan

39 Siang Klinik Tenaga Perawat 3/15/2011 4 40 Siang Klinik Tuberculosis Tenaga Keperawatan 3/15/2011 4 41 Simulasi Workshop Pasien Isolasi 12/22/2011 1 42 12/22/2011 1 Simulasi Workshop Pasien Operasi

43 Sosialisasi Pelaksanaan Pengumpulan Data RIFASKES 2011 8/8/2011 1

44 Sosialisasi Tata Naskah Dinas & Tata Persuratan 2/9/2011 4 45 Talkshow Asma 6/9/2011 4 46 Tindak Lanjut Standar Penerapan Asuhan Kebidanan 6/30/2011 24 47 Trining Workshop Pasien Isolasi 12/22/2011 1 48 Ultra Soung Guide B

Sumber : Bagian pendidikan dan pelatihan RSUP Persahab

lock 11/29/2011 2 49 Workshop 13 Goals TIM KRS-KP 4/15/2011 11

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 158: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

142  

    Universitas Indonesia

Lampiran 7

Acara Ilmiah/Pelatihan/Seminar/Simposium Perawat Keluar

RSUP Persahabatan tahun 2011

No Nama Pelatihan Tanggal Lamanya

(Jam)

1 Audit Intern Tingkat Lanjutan I 2/28/2011 80 2 Basic Trauma Cardiac Life Support 1/27/2011 32 3 Basic Trauma Cardiac Life Support AGD Dinkes 1/10/2011 16 4 Endoscopic Surgery and Stapling Course 5/26/2011 32 5 Fellowship Perawatan Bedah Mata Fakoemulsifikasi 6/1/2011 720 6 Ho Care Dalam Praktek Keperawatan Mandiri 11/29/2011 24 me

7

Kegiatan teknis pasca peningkatan kemampuan teknis bidang koordinator dalam penerapan standar dan pedoman kebidanan termasuk inisiasi menyusui dini melalui asuhan sayang ibu dan bayi 8/26/2011 8

8 Kongres International Ke-2 ICAS 16 2/18/2011

9 Kursus DasInfeksi 9/19/2011 40

ar Ke 10 Tentang Pencegahan dan Pengendalian

10 Kursus Dasar Pencegahan dan 3/14/2011 36 Pengendalian Infeksi 11 Kursus Lanjutan PPI ke 5 5/23/2011 32 12 Kursus Luka Bakar Pena ar terkini 1 nganan Luka Bak 5/20/201 16 13 Manajemen Kamar Bedah 11/24/2011 32 14 Muktamar V ARSPI Semiloka dan Thospex 2011 7/6/2011 24

15 Orientasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit bagi Pengelola PKRS 10/4/2011 62

16 Pelatihan Bagi Pelatih Tenaga Pelayanan Kesehatan Profesional Program Kerjsama Teknik Dengan Alexandra 9/20/2011 480

17 7/21/2011 40 Pelatihan BASIC Kamar Bedah 18 4/11/2011 40 Pelatihan BASIC Trauma Cardiac Life Support 19 10/27/2011 40 Pelatihan Dasar Kamar Bedah 20 Pelatihan Kardiovaskuler Tingkat Dasar 480 7/4/2011 21 Pelatihan Kegawat Daruratan Basic 2 11/23/2011 40 22 4/18/2011 248 Pelatihan Keperawatan Intensif Ginjal Dialisis Hipertensi 23 Pelatihan Komite Keperawatan Dalam Struktur Organisasi RS 5/30/2011 16 24 Pelatihan Konseling Menyususi 5/2/2011 40 25 Pelatihan Manajemen Ruang Rawat Angkatan Ke II 10/9/2011 40 26 Pelatihan Pengelolaan Data Dokumen Elektronik Akreditasi RS 7/15/2011 16 27 Pelatihan Perawat Neonatal Level 2 & 3 ( NICU ) 9/19/2011 216

28 9/26/2011 36 Pelatihan Perawatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit

29 2/21/2011 60 Pelatihan Perencanaan dan Penilaian Kinerja Perawat Berbasis Kompetensi

30 Pelatihan Resusitasi Neonatus 5/8/2011 16 31 Pelayanan dan Pengembanagan Keperawatan di Rumah Sakit 9/20/2011 24

32 Pengembangan Sistem Informasi HIV dan AIDS dalam

– HIV Pelaksanaan Software JAIS TB 12/27/2011 16

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013

Page 159: UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334959-T33029-Sarah Andini.pdf · Terimakasih karena selalu ada ... 2.9.1 Proses Perawatan

143  

    Universitas Indonesia

1033 Penunjang Jabatan fungsional Kesehatan /26/2011 37 34 Perawatn Pasien Dengan Kemotherapi 12/5/2011 40 35 Resusitasi Neonatus 5/8/2011 8 36 Review TOT TB / MDR-TB 11/18/2011 16

37 Seleksi Peserta Pelatihan bagi Pelatih ( TOT ) bagi Tenaga Yankes Profesional 6/1/2011 8

38 Seminar dan Workshop Prolactin Empoworing Mother On Lactation 12/18/2011 8

39 5/14/2011 16 Seminar Interaktif dan Workshop Nasional Bidan II 40 Seminar Leading Culture Transformation 11/17/2011 8 41 7/19/2011 8 Seminar Sehari Keperawatan Indonesia 42 Seminar Sehari Keperawatan Indonesia Nursing Expo 2011 7/19/2011 8

43 Sidang Senat Terbuka dalam Rangka Wisuda D III & DIV Politeknik Kemenkes Jakarta 3/19/2011 8

44 4/14/2011 24 Simposium & Workshop Paliatif 45 Sistem Manajemen K3 12/16/2011 32 46 sosialisasi standar Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit 12/6/2011 8 47 Training of Trainers Kamar Bedah 1/27/2011 24 48 Training Officer Courses 10/24/2011 40

49 urikulum dan Modul pelatihan

8/15/2011 8 Undangan Seminar Standar Kjabatan fungsional bidan

50 tandar Kurikulum dan Modul Pelatihan

9/23/2011 8 Undangan Seminar SJabatan Fungsional Perawat

51 Workshop dan Symposium Manajemen Hepatitis C di Unit Hemodialisis 7/16/2011 16

52 Workshop Perawat Mahir ICU 12/10/2011 16 53 Workshop Prolactin Empowering Mother On Lactation 12/18/2011 8 54 Workshop Surveilans 1/27/2011 8 55 6/3/2011 16 Workshop Surveior Akreditasi Rumah Sakit 56 Workshop Ventilasi Mekanik 5/6/2011 8

Sumber : Bagian pendidikan dan pelatihan RSUP Persahabatan

Analisa kebutuhan..., Sarah Andini, FKM UI, 2013