Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL
МЕРТВЫЕ ДУШИ/MERTVIE DUŠI/JIWA-JIWA MATI
KARYA NIKOLAI VASILEVIČ GOGOL’:
KAJIAN PSIKOANALISIS SASTRA
SKRIPSI
RENI KURNIA DEWI
0706297291
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
PROGRAM STUDI RUSIA
DEPOK
JULI 2011
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL
МЕРТВЫЕ ДУШИ/MERTVIE DUŠI/JIWA-JIWA MATI
KARYA NIKOLAI VASILEVIČ GOGOL’:
KAJIAN PSIKOANALISIS SASTRA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Humaniora
RENI KURNIA DEWI
0706297291
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
PROGRAM STUDI RUSIA
DEPOK
JULI 2011
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Humaniora Program Studi Rusia pada Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Banggas Limbong, M. Hum., selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini. Ketua sidang dan penguji Mina Elfira Ph.D.,
penguji Dr. Thera Widyastuti M.Hum. Tidak lupa juga untuk seluruh
dosen Program Studi Rusia di antaranya Prof. Dr. Njaju Jenny Malik S.S.,
M.A., Mohammad Nasir Latief M.Hum., Nia Kurnia Sofiah S.S., M.App
Ling, Banggas Limbong, M.Hum, Ahmad Sujai S.S., M.A., Mina Elfira
Ph.D., Dr. Zeffry Alkatiri, Almarhum Dr. Singkop Boas Boangmanalu,
Achmad Fachrurrodji, M.A., Abuzar Roushanfikri, S.Hum yang selalu
siap membantu, Sari Gumilang S.Hum, beserta dosen lainnya;
2. Mama tercinta Alfiah, Papa Sukarna, B.A., adik-adik saya Ikhsan Adi
Juliansyah, Nita Tia Nanda, Yudha Abdi Pangestu, Yudhistira Ananda
yang selalu mendoakan saya, memberi dukungan saya selama kuliah
hingga penyusunan skripsi ini;
3. Ibu Mina Elfira S.S. M.A.Ph.D. yang telah menginspirasikan saya pada
kuliah Kritik Sastra hingga saya mendapatkan ide menyusun skripsi ini;
4. Paman saya Helmi dan nenek saya Eri, dan saudara-saudara lain yang
tidak bisa disebutkan satu per satu yang ikut mendoakan dari Lampung
dan memberikan bantuan berupa doa, materi, dan ketenangan ketika saya
mengalami kegalauan dalam menyusun skripsi ini;
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
viii
ABSTRAK
Nama : Reni Kurnia Dewi Program Studi : 0706297291 Judul : Analisis Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Мертвые Души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati Karya Nikolai Vasilevič Gogol’: Kajian Psikoanalisis Sastra Skripsi ini membahas novel Мертвые Души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati Karya Nikolai Vasilevič Gogol’. Di dalam skripsi ini, pembahasan difokuskan pada kepribadian tokoh utama, yakni Chichikov, yang dianalisis dengan menggunakan teori Psikoanalisis Sigmund Freud. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Hasil analisis skripsi ini menyatakan bahwa perilaku-perilaku Chichikov yang menyimpang dikarenakan dia tidak memiliki struktur kepribadian yang berimbang dalam dirinya. Masa kanak-kanak berpengaruh penting bagi pembentukan karakter seseorang. Kata kunci: Jiwa-jiwa mati, Gogol, Psikoanalisis, Chichikov, kepribadian, Sigmund Freud
ABSTRACT Name : Reni Kurnia Dewi Study Program: Russia Title: Personality Analysis of Major Figures in the Novel Мертвые Души/Mertvie Duši/Dead Souls by Nikolai Vasilevič Gogol’ This thesis discusses the novel Мертвые Души/Mertvie Duši/Dead Souls, written by Nikolai Vasilevič Gogol’. Within this thesis, the discussion focused on the main character’s personality, named Chichikov, which was analyzed by using Sigmund Freud's theory of Psychoanalysis. The method used is known as the "descriptive analytical method". The results of the analysis of this thesis states that Chichikov's deviated behavior was because he did not have a balanced personality structure in himself. Childhood has an important influence for the formation of a person’s character. Key words: Dead souls, Gogol, Psychoanalysis, Chichikov, personality, Sigmund Freud.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………........ v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……………........ vii
ABSTRAK/ABSTRACT .…….……………………………………………...... viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….... ix
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Permasalahan .........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................6
1.4 Sumber Data ..........................................................................................6
1.5 Kerangka Teori ......................................................................................6
1.6 Metode Penelitian ..................................................................................7
1.7 Tinjauan Pustaka ...................................................................................8
1.8 Sistematika Penulisan ............................................................................9
BAB II PSIKOANALISIS DAN SUPEREGO .............................................10
2.1 Psikoanalisis ........................................................................................10
2.2 Superego ..............................................................................................18
BAB III ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM
NOVEL МЕРТВЫЕ ДУШИ/MERTVIE
DUŠI/MERTVIE DUŠI/JIWA-JIWA MATI KARYA NIKOLAI
VASILEVIČ GOGOL ................................................................20
3.1 Kepribadian Pavel Ivanovič Čičikov ..................................................21
3.2 Perilaku-perilaku Čičikov yang Menyimpang ....................................23
BAB IV KESIMPULAN .....................................................................................41
DAFTAR REFERENSI ......................................................................................43
Lampiran
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
1 Universitas Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nikolai Vasilevič Gogol (1809-1852) lahir pada 19 Maret 1809 di kota
perdagangan Soročintsy, provinsi Poltava, Ukraina. Pada 1828, ia bekerja di
Dinas Sipil di Petersburg. Ia merupakan salah satu sastrawan besar yang berjaya
pada Zaman Keemasan Sastra Rusia (abad ke-19). Masyarakat di Moskow dan
Petersburg menerima karya-karya Gogol bukan hanya sebagai karya seni, tetapi
juga sebagai bentuk kepedulian moral yang besar dan perhatian terhadap masalah
sosial.1
Gogol terpanggil secara moral untuk memperbaiki berbagai kebobrokan
yang ada di masyarakat seperti, birokrasi yang serba kisruh, dekadensi moral,
penjungkiran harkat dan martabat manusia, kemunafikan, kekerdilan jiwa, dan
berbagai ketimpangan serta penyakit masyarakat lainnya.
2
1 Mirsky, D.S. A History of Russian Literature. New York: Alfred A. Knoff, INC., 1960. Hlm. 145. 2 Limbong, Banggas. Kepengarangan N.V. Gogol: Suatu Kajian Awal. 1992. (Laporan Penelitian) Hlm.3.
Panggilan hati Gogol
untuk memperbaiki kebobrokan yang ada di masyarakat membuat ia berhasrat
menulis karya-karya yang mengetuk pintu hati para pembacanya. Karya-karyanya
hingga kini mampu menyentuh hati para pembacanya. Sampai sekarang karya-
karya Gogol masih dinikmati oleh para peminat sastra karena masalah-masalah
sosial yang diangkat oleh Gogol masih ada sampai sekarang, baik di Rusia
maupun di luar Rusia, termasuk Indonesia.
Karya-karya yang ditulisnya sekitar tahun 1831-1835 merupakan karya
yang menggambarkan kehidupan dan tradisi masyarakat desa saat ia dibesarkan di
Ukraina. Setelahnya, yakni pada 1836-1848, karya-karyanya cenderung
menggambarkan fenomena dan karakteristik kehidupan masyarakat perkotaan.
Hal ini yang mendasari periodesasi karya Gogol oleh kritikus sastra. Pada masa
periode pertama kepengarangan Gogol, di Rusia terdapat aliran Romantisme yang
pengarang-pengarangnya berorientasi pada curah nilai dan pemikiran Barat, dan
bentuk regresif yang menekankan pada keagungan nilai, tradisi, sejarah Slavia.
Periode kedua, ketika
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
2
Universitas Indonesia
ia memutuskan untuk pindah ke Petersbug. Perpindahan ini merupakan titik tolak
bagi kepengarangan Gogol. Perpindahan ini mengisyaratkan suatu bentuk
transformasi ke arah kehidupan kota. Gogol meninggalkan gaya romantisme dan
beralih kepada realisme.3
Periode pertama Gogol beraliran romantisme, pada periode kedua karya-
karyanya beraliran realisme. Pengalaman periode pertama kepengarangan Gogol
menghasilkan kumpulan cerita,
Вечера на хуторе близ Диканьки/Večera na
khutore bliz Dikan’ki/Senja Hari di Dekat Desa Dikanka (1831-1832) dan dua
buah cerita pendek Арабески/Arabeski/Arabeski dan
Миргород/Mirgorod/Mirgorod (1835). Вечера на хуторе близ Диканьки/Večera
na khutore bliz Dikan’ki/Senja Hari di Dekat Desa Dikanka merupakan cerita
rakyat dan hantu yang mengambil tempat di Ukraina. Karya pada periode kedua
antara lain Портрет/Portret/Potret, Записки сумасшедшего/Zapiski
sumasšedševo/Catatan Orang Gila (1835), dan Нос/Nos/Hidung (1835).
Kemudian ia menerbitkan dua drama komedi yang membuat ia terkenal yaitu,
Ревизор/Revizor/Inspektur Jendral (1836) dan Женитьба/Ženit’ba/Perkawinan
(1842). Selain itu, terdapat dua karya yang membuat Gogol semakin terkenal,
Шинель/Šinel’/Baju mantel (1840) dan Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa
Mati (1841).4
Selama dua belas tahun (1836-1848), Gogol tinggal di Eropa dan hanya
mengunjungi Rusia dalam waktu yang singkat. Ia memilih Roma sebagai kota
tempat ia bekerja. Saat di Roma, ia menulis karyanya yang berjudul
Мeртвые
души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati Jiwa-jiwa Mati. Мeртвые души/Mertvie
Duši/Jiwa-jiwa Mati mengisahkan Čičikov yang berkelana dari desa ke daerah-
daerah pedalaman untuk mengumpulkan jiwa-jiwa petani (budak) yang telah mati
untuk kemudian dijual kembali. Pada tahun 1841, bagian pertama Мeртвые
души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati rampung dan Gogol membawanya ke Rusia
untuk diterbitkan.5
3 Ibid., 2-3. 4 Mirsky, op. cit., 143-153. 5 Ibid., 145.
Hasrat kuat Gogol untuk mengangkat masalah sosial dalam
karya-karyanya terkenal terutama dalam tiga karya utamanya, yakni
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
3
Universitas Indonesia
Ревизор/Revizor/Inspektur jenderal (1836), Шинель/Šinel’/Baju Mantel (1840),
dan Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati (1841). Karya
Ревизор/Revizor/Inspektur Jenderal sarat akan kritikan tajam terhadap perilaku
masyarakat yang bobrok pada masa itu, terutama para birokrat. Gogol membuat
karya ini agar aparat pemerintah kembali pada fungsinya sebagai pengayom
masyarakat. Dalam Шинель/Šinel’/Baju Mantel ironi kehilangan mantel dan
protes klerek yang sia-sia terhadap otoritas yang lebih tinggi mengesankan isolasi
jiwa, yakni tidak peduli terhadap keadaan yang buruk. Kemiskinan di sini menurut
Gogol adalah kemiskinan spiritual yang jauh melebihi kemiskinan material.
Dalam Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati diinterpretasikan sebagai
suatu celaan atas institusi perbudakan dan korupsi dari struktur masyarakat
Rusia.6
Masalah sosial dalam novel
Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati
dilukiskan melalui karakter tokoh-tokohnya, tarutama Čičikov, yang melakukan
korupsi ketika bekerja dan membeli jiwa-jiwa yang mati. Kecurangan-kecurangan
yang ia lakukan merupakan cerminan dari masyarakat Rusia. Perlu dicermati,
ketika jual beli jiwa-jiwa mati berlangsung, yang salah bukan hanya Čičikov yang
bertindak sebagai pembeli, tetapi juga para bangsawan yang menjual jiwa-jiwa
mati. Ketika membaca karya ini, dalam hati kita akan beranggapan bahwa semua
tokoh di sana jiwanya sudah mati, hanya fisiknya yang hidup.7
Dalam karya-karya yang dibuat oleh Gogol, alurnya hampir selalu jelas,
kita tahu seberapa gemuk atau seberapa tua karakter-karakter yang dibuatnya,
seperti apa corak kehidupan mereka, apa yang mereka simpan di dalam laci
mereka, berapa banyak uang yang mereka punyai atau seberapa kurangnya uang
mereka, paling tidak, secara tersirat, apa yang mereka cita-citakan atau tidak cita-
citakan di masa yang akan datang.
8
6 Limbong, op. cit., 20+27+25.
Dalam mengembangkan karakter tokoh-
tokohnya, Gogol membuat kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang fisik
tokoh-tokohnya, kehidupannya, dan keuangannya. Karakter tokoh-tokohnya
7 http://www.essay411.com/dead-souls-gogol-themes.html diunduh pada 28 Juni 2011 jam 11.29 wib 8 Kent, Leonard J. The Subconscious in Gogol’ and Dostoevskij and Its Antecedents. Paris: The Hague, 1969. Hlm. 53-54.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
4
Universitas Indonesia
dijelaskan secara terperinci hingga kita menjadi benar-benar merasakan kehadiran
tokoh itu. Di dalam Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati, tokoh Čičikov
yang dihidupkan oleh Gogol dengan segala kelicikannya itu karena Gogol
memang sangat ahli dalam mendeskripsikan karakter tokoh-tokoh dalam
karyanya.
Gogol kuat dalam menonjolkan karakter tokoh utama dalam novelnya
yang mencerminkan keadaan sosial masyarakat Rusia pada masa itu. Dengan
adanya novel ini, pembaca merasa lebih dekat dan seolah-olah dapat merasakan
secara langsung gambaran yang disampaikan oleh Gogol. Karakter tokohnya dan
cara menyampaikan cerita berbeda dengan penulis lainnya. Gogol menggunakan
gaya pencitraan yang berbeda dari penulis lainnya dalam menggambarkan struktur
kepribadian dan sisi psikologis tokoh-tokoh dalam novelnya,9
Мeртвые души
oleh karena itu,
dengan menggunakan teori Psikoanalisis penulis menganalisis kepribadian tokoh
utama dalam novel /Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati.
Dengan keahliannya mendeskripsikan secara detil karakter tokoh-tokoh
dalam novel ini, tanpa disadari kita akan mengenal masyarakat Rusia melalui
karya-karyanya. Ia dapat menjelaskan dengan gamblang bagaimana kondisi
masyarakat Rusia lewat karakter tokoh-tokoh dalam novelnya, terutama sang
tokoh utama. Hal ini merupakan salah satu tujuannya menulis Мeртвые
души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati, seperti yang ditulisnya dalam surat kepada
Puškin pada tahun 1835 yang berisi ia ingin menunjukkan bagaimana Rusia dalam
novel Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati.10
Tokoh utama di dalam novel
Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa
Mati adalah Pavel Ivanovič Čičikov yang memiliki karakter ambisius. Ia
digambarkan sebagai tokoh yang setiap langkahnya dipikirkan hanya untuk
mendapatkan harta sebanyak-banyaknya, tidak peduli apakah caranya baik atau
buruk. Ia melakukan perilaku-perilaku yang menyimpang demi mendapatkan
kekayaan. Di dalam diri individu, terdapat tiga struktur kepribadian, yakni, id,
9 Driessen, F. C. Gogol as a Short-story Writer. London: Mouton and Co., 1965. Hlm. 195. 10http://www99.epinions.com/reviews/Dead_Souls_by_Nikolai_Vasilevich_Gogol_and_by_Christopher_English_and_edited_by_Christopher_English_and_by_Susanne_Fusso_and_Susanne_Fusso_and_by_Bernard_Guilbert_Guerney_and_translated_by_Bernard_Guilbert_Guerney_and_translated_by_Richard_Pevear_and diunduh pada 28 Juni 2011 jam 12.35 wib
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
5
Universitas Indonesia
ego, dan superego. Hipotesisnya adalah di dalam kepribadian Čičikov id lebih
besar daripada superego sehingga ia memiliki perilaku yang menyimpang.
Psikoanalisis dan karya sastra memiliki hubungan, yakni bahasa dan
fantasi. Psikoanalisis merupakan teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh
Sigmund Freud berdasarkan pengalamannya menangani pasien neurosis.11 Dalam
menangani pasien-pasien neurosis, Freud berbicara dengan pasien-pasiennya
untuk mengetahui penyebab penyakit yang diderita agar bisa diobati. Awalnya
menggunakan teknik hipnosis, setelah itu asosiasi bebas12. Kita mengetahui
dengan jelas bahwa dalam berbicara membutuhkan bahasa, dan dalam suatu karya
sastra, bahasa merupakan unsur yang sangat penting agar isi dan pesan dari karya
itu dimengerti oleh pembaca. Selain itu, dalam menangani pasien-pasiennya,
Freud juga memperhatikan mimpi-mimpi, fantasi-fantasi yang dialami pasiennya,
dan hal-hal gaib yang dipercayai oleh pasien-pasiennya dalam menangani kasus-
kasus neurosis yang ditanganinya. Dalam novel juga terdapat cerita-cerita tentang
khayalan, dongeng, dan mimpi. Hal-hal yang disebutkan di atas merupakan
pertemuan yang menyebabkan suatu karya sastra dapat dianalisis oleh
Psikoanalisis. Jika kita mengakui bahwa hubungan itu memang ada dan bersifat
menentukan, mengapa kritik sastra tidak boleh menggunakan Psikoanalisis?13
1.2. Permasalahan
Masalah yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah kepribadian
Pavel Ivanovič Čičikov yang dianalisis oleh teori Psikoanalisis.
1) Bagaimanakah kepribadiannya?
2) Alasan apa yang membuat perilakunya menyimpang?
11 Neurosis: penyakit saraf yg berhubungan dng fungsinya tanpa ada kerusakan organik pada bagian susunan saraf (spt histeri, depresi, fobi) (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php diunduh pada 6 Julia 2011 pk. 21.30wib) 12 Metode asosiasi bebas: pasien mengatakan apa saja yang timbul dalam pemikirannya (Bertens, 2006: 11) 13 Milner, Max. Freud et I’interprestation de la literature. Eds. Apsanti D.S., Sri Widaningsih, dan Laksmi. Jakarta: Intermasa, 1992. Hlm. Xiii
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
6
Universitas Indonesia
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis kepribadian Pavel
Ivanovič Čičikov.
1) Menganalisis kepribadiannya.
2) Menganalisis alasan perilakunya yang menyimpang.
1.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini yaitu novel Мертвые
Души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati karya Nikolai Vasilevič Gogol karena Gogol
sangat baik dalam menggambarkan pencitraan sisi psikologis tokoh Čičikov
dalam karya ini. Novel Мертвые Души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati terbit pada
tahun 1964 di Moskow oleh penerbit художественная
литература/xudožestvennaja literature.
1.5 Kerangka Teori
Psikologi sastra merupakan suatu pendekatan yang
mempertimbangkan segi-segi kejiwaan dan menyangkut batiniah manusia.
Dengan tinjauan psikologi, terdapat fungsi dan peran sastra adalah untuk
menghidangkan citra manusia yang seadil-adilnya dan sehidup-hidupnya. Paling
tidak, untuk menjelaskan bahwa karya sastra pada hakikatnya bertujuan untuk
melukiskan kehidupan manusia.14 Psikologi sastra sebagai cabang ilmu sastra
yang mendekati sudut psikologi. Perhatiannya dapat diarahkan kepada pengarang,
pembaca (psikologi komunikasi sastra), atau kepada teks itu sendiri.15
Dengan menggunakan Teori Psikoanalisis, penulis menganalisis tokoh
utama dalam novel
Penulis
menganalisis karya sastra dengan menggunakan teori psikologi, yakni
Psikoanalisis.
Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati. Teori
Psikoanalisis merupakan suatu pandangan tentang manusia, ketidaksadaran
memainkan peranan sentral. Teori Psikoanalisis ditemukan dan dikembangkan
14 Hardjana, Andre. 1985. Kritik Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia. 66 15 Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yoyakarta: Kanisius. 126
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
7
Universitas Indonesia
oleh Sigmund Freud. Menurut Sigmund Freud, ketidaksadaran memainkan
peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Freud mengembangkan prinsip-
prinsip motivasional yang bergantung pada kekuatan energi di luar tingkat
kesadaran diri.16 Menurut teori Psikoanalisis, organisasi kepribadian terdiri dari
tiga level kehidupan mental, yakni sadar (conscious), prasadar ( preconscious) dan
tak sadar (unconscious). Tak sadar meliputi yang terkena represi17, prasadar
meliputi yang dilupakan tetapi dapat diingat kembali tanpa perantara
psikoanalisis.18 Tak sadar merupakan level kehidupan yang berada dalam diri
manusia yang tidak disadari oleh menusia, termasuk hal-hal yang terkena represi,
yang hanya bisa muncul ke kesadaran dengan bantuan Psikoanalisis. Prasadar
adalah hal-hal yang pernah disadari manusia, tenggelam ke kesadaran tetapi bisa
muncul kembali tanpa bantuan Psikoanalisis. Dalam teori Psikoanalisis juga
terdapat struktur kepribadian manusia yang terdiri dari id, ego, dan superego; dan
dinamika kepribadian. Id merupakan aspek biologis, ego merupakan aspek
psikologis, dan superego merupakan aspek sosiologis.19 Level kehidupan mental
dan struktur kepribadian mengacu pada struktur atau komposisi kepribadian,
tetapi kepribadian juga “melakukan” sesuatu. Oleh karena itu, Freud
mengemukakan suatu dinamika, atau prinsip motivasional untuk menjelaskan
penggerak di balik perilaku manusia. 20
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-analitis yang
mengacu pada studi psikologi dan literatur. Metode deskriptif adalah metode yang
menerjemahkan kata-kata terutama dalam observasi manusia. Metode analitis
adalah metode yang memilah suatu karya menjadi bagian-bagian tersendiri untuk
16 Fajar, Nurmala Sari. Eds. Sejarah dan Sistem Psikologi. Ed. ke-6. Terj. dr. James F. Brennan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Hlm. 313. 17re·pre·si /réprési/ n penekanan; pengekangan; penahanan; penindasan (http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php diunduh pada 3 Juli 2011 pk. 21.05 wib) 18 Bertens, K., ed. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006. Hlm. 14. 19 Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005. Hlm. 125 20 “Kegiatan psikologis juga membutuhkan energi yang disebut energi psikis (psychic energy), yakni energi yang ditransform dari energi fisik melalui id beserta insting-instingnya. Ini sesuai dengan Hukum Penyimpangan Tenaga (Consevation of Energy), bahwa energi tidak dapat hilang, tetapi dapat berpindah dan berubah bentuk” (Alwisol, 2010: 18)
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
8
Universitas Indonesia
menjelaskan keseluruhan.21
Мeртвые души
Penelitian dilakukan dengan meneliti kepribadian
Čičikov dalam novel /Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati.
1.7 Tinjauan Pustaka
1. Dalam skripsi ini, penulis menitikberatkan kepada kepribadian dilihat dari
sudut pandang Teori Psikoanalisis. Teori ini juga pernah digunakan oleh
Nurlailani, mahasiswi jurusan Sastra Slavia, Program Studi Rusia, Fakultas Sastra
UI tahun 1988, dalam skripsinya yang berjudul ”Analisis Tokoh dan Penokohan
dalam “Myortvie Dushi” Karya Nikolai V. Gogol”. Terdapat perbedaan antara
analisis yang penulis lakukan dengan Nurlailani, dalam skripsi karya Nurlailani
tidak terlalu menitikberatkan teori Psikoanalisis. Tujuan dari penulisan skripsi
yang ditulis oleh Nurlailani mengemukakan masalah pokok yang berkenaan
dengan Jiwa-jiwa Mati. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penulisan
skripsinya adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana novel itu jika ditinjau secara intrinsik, terutama pada tokoh
dan penokohan.
b. Bagaimana perkembangan watak tokoh-tokoh dalam novel ini atas
tinjauan ekstrinsik dengan ilmu bantu psikologi.
Alat bantu psikologi yang digunakan oleh Nurlailani adalah Teori
Psikoanalisis, tetapi tidak begitu dalam cakupannya. Nurlailani hanya
menampilkan id, ego, dan superego, sedangkan penulis membahas lebih
dalam, yakni level kehidupan mental, insting, kecemasan, dan mekanisme
pertahanan. 22
2. Jiwa-jiwa Mati juga pernah diteliti oleh Banggas Limbong,
M.Hum., dalam Laporan Penelitian Fakultas Sastra Universitas Indonesia
pada bulan Desember 1992 yang berjudul ”Kepengarangan N.V. Gogol:
Suatu Kajian Awal. Dalam laporan penelitiannya, Banggas Limbong,
21 Frye, Northrop, Sheridan Baker, George Perkins. The Harper Hand Book to Literature, New York: Harper and Row Publishers, 1985 22 Nurlailani. Analisis Tokoh dan Penokohan dalam “Myortvie Dushi”. 1988. (Skripsi)
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
9
Universitas Indonesia
M.Hum. meneliti makna simbolis dari karya-karya Gogol, yakni Inspektur
Jenderal, Baju Mantel, dan Jiwa-jiwa Mati.23
3. Banggas Limbong, M.Hum. juga menulis tesis yang berjudul
”Realisme Kritis dalam: Revizor,Shinyel, dan Myortvye Dushi” pada tahun
2003. Masalah yang diangkat dalam novel ini adalah bagaimana realisme
kritis dituangkan dalam Revizor,Shinyel, dan Myortvye Dushi. Tujuan
penelitiannya adalah mengungkapkan konsep realisme kritis Gogol
melalui tokoh dan penokohan dalam karyanya: Revizor,Shinyel, dan
Myortvye Dushi.
24
1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.
1. Bab I adalah pendahuluan yang berisi latar belakang, permasalahan,
tujuan, sumber data, kerangka teori, metode penelitian, tinjauan pustaka,
dan sistematika penulisan.
2. Bab II menjelaskan tentang teori Psikoanalisis yang berisi level kehidupan
mental, struktur kepribadian, dan dinamika kepribadian. Bab II juga
menjelaskan tentang superego.
3. Bab III menganalisis kepribadian tokoh utama dan perilaku-perilakunya
yang menyimpang dengan teori Psikoanalisis.
4. Bab IV berisi kesimpulan.
23 Limbong, Banggas. Kepengarangan N.V. Gogol: Suatu Kajian Awal. 1992. (Laporan Penelitian) 24 Limbong, op.cit.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
10 Universitas Indonesia
BAB II
PSIKOANALISIS DAN SUPEREGO
2.1 Psikoanalisis
Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual,
unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diiri,
kemampuan memperoleh pengalaman.25
Kontribusi Freud yang paling besar pada teori kepribadian adalah
eksplorasi yang dilakukannya mengenai alam bawah sadar dan desakannya yang
merupakan dasar motivasi dorongan yang mereka punyai, yang sedikit memiliki
atau tidak memiliki kesadaran. Menurut Freud, kehidupan mental dibagi menjadi
dua level, yaitu unconscious (tak sadar) dan conscious (sadar). Unconsious (tak
sadar) memiliki dua level yang berbeda, tidak sadar dan prasadar.
Teori Psikoanalisis merupakan teori
kepribadian yang ditemukan dan dikembangkan oleh Sigmund Freud. Menurut
teori psikoanalisis, organisasi kepribadian terdiri dari tiga level kehidupan mental,
struktur kepribadian, dan dinamika kepribadian.
2.1.1 Level kehidupan mental
26
1. Unconsious (tak sadar atau bawah sadar)
Unconsious (tak sadar) berisi dorongan-dorongan, hasrat-hasrat, atau
insting-insting yang berada di luar kesadaran kita tetapi menjadi dasar motivasi
sebagian besar kata-kata, perasaan, dan perilaku. Meskipun kita mungkin sadar
dengan jelas tentang perilaku kita, kita sering tidak menyadari proses mental yang
berada dibaliknya. Contohnya, seorang pria mungkin tahu dia tertarik kepada
seorang wanita tetapi mungkin tidak begitu mengerti semua alasan kenapa dia
tertarik kepada wanita itu, terkadang malah tidak masuk akal.27
25 Alwisol. Psikologi Kepribadian. Ed. ke-8. Malang: UMM Press, 2010. Hlm. 7 26 Feist, Jess, dan Gregory J. Feist. Theories of Personality. Ed. ke-7. Singapur: McGraw-Hill International Edition, 2009. Hlm. 23-24 27 Ibid., 24
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
11
Universitas Indonesia
2. Preconscious (prasadar)
Disebut juga ingatan siap (available memory), yakni tingkat kesadaran
yang menjadi jembatan antara sadar dan tak sadar. Isi Preconscious berasal dari
conscious dan unconscious. Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian semula
disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermati, akan ditekan pindah ke daerah
prasadar. Di sisi lain, isi materi daerah tak sadar dapat muncul ke daerah prasadar.
Kalau sensor sadar menangkap bahaya yang bisa timbul akibat kemunculan
materi tak sadar, materi itu akan ditekan kembali ke ketidaksadaran. Materi tak
sadar yang sudah berada di daerah prasadar itu bisa muncul ke kesadaran dalam
bentuk simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap, dan mekanisme
pertahanan.28
3. Conscious (sadar)
Kesadaran, yang memainkan peran yang relatif kecil dalam teori
psikoanalisis, dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen mental dalam kesadaran
pada suatu titik waktu tertentu. Ini adalah satu-satunya tingkat kehidupan mental
yang secara langsung tersedia bagi kita. Ide bisa mencapai kesadaran dari dua
jalan yang berbeda. Yang pertama adalah dari sistem perceptual conscious
(persepsi sadar), yang berpaling terhadap dunia luar dan bertindak sebagai media
persepsi rangsangan eksternal. Dengan kata lain, apa yang kita rasakan melalui
organ indera kita, jika tidak terlalu mengancam, masuk ke dalam kesadaran.29
Salah satu elemen sadar yaitu dari dalam struktur mental dan termasuk
ide-ide yang tidak mengancam dari prasadar serta bentuk-bentuk yang
mengancam tetapi menyamar dengan baik dari tak sadar.
30
Freud menggambarkan kepribadian sebagai sistem energi yang mencari
keseimbangan antara berbagai kekuatan. Model homeostatik kepribadian manusia
ini ditentukan oleh upaya terus-menerus untuk mengidentifikasi cara yang tepat
untuk melepaskan energi-energi instingtual, yang berasal dari ketidaksadaran.
Struktur kepribadian, menurut Freud, berisi pertukaran aktivitas dinamis yang
2.1.2 Struktur Kepribadian
28 Alwisol, op. cit., 14 29 Feist, op.cit., 25-26 30 Ibid hlm. 26
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
12
Universitas Indonesia
diberi energi oleh kekuatan-kekuatan yang sudah ada sejak individu dilahirkan.
Freud mengemukakan tiga struktur spesifik kepribadian – id, ego, dan
superego.”31Id merupakan aspek biologis, ego merupakan aspek psikologis, dan
superego merupakan aspek sosiologis.32
Kendatipun ketiga aspek itu masing-masing mempunyai fungsi, sifat,
komponen, prinsip kerja, dinamika sendiri-sendiri, namun ketiganya berhubungan
dengan rapatnya sehingga sukar untuk memisah-misahkan pengaruhnya terhadap
tingkah laku manusia; tingkah laku selalu merupakan hasil sama dari ketiga aspek
itu.
33
1. Id
Id merupakan sisi kepribadian kita yang gelap dan tidak dapat ditelusuri.34
Id dibawa sejak lahir. Id berada dan beroperasi di daerah unconscious (tak
sadar).35 Id merupakan aspek biologis dan merupakan sistem yang original di
dalam kepribadian; dari id inilah ego dan superego tumbuh. Freud menyebutnya
juga realitas psikis yang sebenar-benarnya. Id merupakan dunia bathin atau
subjektif manusia dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia
objektif atau id tidak berhubungan dengan realitas. Id berisikan hal-hal yang
dibawa sejak lahir (unsur-unsur biologis) termasuk insting-insting. Prinsip kerja id
adalah menghilangkan ketegangan atau ketidakenakan dan mencari kesenangan
atau kenikmatan.36
2. Ego
Ego adalah bagian pikiran yang mewakili alam sadar. Ego merupakan
aspek psikologis dari kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk
berhubungan baik dengan dunia realitas. Dalam fungsinya, ego berpegang pada
prinsip realitas dan bereaksi dengan proses sekunder. Tujuan prinsip realitas
adalah mencari objek yang tepat untuk mereduksi tegangan yang timbul dalam
organisme. Proses sekunder adalah proses berpikir realistis, dengan pertimbangan,
akal sehat, dan kekuatan untuk menunda respons spontan atas rangsangan luar
31 Fajar, op. cit., 320-321 32 Suryabrata, op.cit., 125 33 Ibid hlm.125 34 Storr, Anthony. Freud. Eds. Dean Praty R. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1991. Hlm. 70. 35 Alwisol, op. cit., 14 36 Suryabrata, op. cit., 125.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
13
Universitas Indonesia
atau terhadap desakan naluriah dari dalam. Dengan menggunakan proses
sekunder, ego sadar akan tuntutan lingkungan dan menyesuaikan perilaku
sehingga tekanan-tekanan instingtual id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat
diterima.37
Ego dapat pula dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, oleh
karena ego ini mengontrol jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-
kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya, serta memilih
objek-objek yang dapat memenuhi kebutuhan; di dalam menjalankan fungsi ini
seringkali ego harus menjadi media penengah antara keinginan id dan superego.
Peran utamanya adalah menjadi perantara antara kebutuhan-kebutuhan instingtif
dengan keadaan lingkungan, demi kepentingan adanya organisme. Ego berada di
tak sadar, prasadar, dan sadar.
38
3. Superego
Superego adalah aspek sosiologis kepribadian, merupakan wakil dari nilai-
nilai tradisional serta cita-cita masyarakat. Superego lebih merupakan
kesempurnaan daripada kesenangan, karena itu, superego dianggap sebagai aspek
moral kepribadian. Fungsinya yang pokok ialah menentukan apakah sesuatu benar
atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, dan dengan demikian pribadi dapat
bertindak sesuai dengan moral masyarakat. Meskipun masyarakat tempat individu
hidup merupakan masyarakat yang tidak baik, tetap saja superego membentuk
suara hati, yakni membedakan mana yang baik atau tidak baik. Superego pertama
yang ditanamkan kepada individu berasal dari orang tua ketika seorang individu
masih kanak-kanak.39
Pribadi yang baik adalah pribadi yang memiliki sistem ego yang mampu
menyeimbangkan id dan superego. Dominasi id ataupun superego akan membuat
seorang individu memiliki karakter yang tidak baik. Dominasi salah satu dari
sistem id, ego, dan superego akan memberi corak tertentu dalam individu.
Dominasi dari id, misalnya, menyebabkan kepribadian individu tersebut tidak
matang dan bercorak lust-principe sehingga individu tersebut dalam bertingkah
37 Ibid hlm.127 dan Fajar, Nurmala Sari. Eds. Sejarah dan Sistem Psikologi. Ed. ke-6. Terj. dr. James F. Brennan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Hlm. 322 38 Suryabrata, op.cit., 127 39 Ibid.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
14
Universitas Indonesia
laku akan cenderung tanpa pertimbangan dan selalu ditujukan kepada pencapaian
kesenangan. Sedangkan apabila yang dominan itu superego, maka yang muncul
adalah sebaliknya, yakni kepribadian individu yang moralistis, kaku, dan tidak
realistis, dengan tingkah laku yang selalu dipertimbangkan, dan bahkan dihambat
oleh kode-kode moral.40
2.1.3 Dinamika Kepribadian
Level kehidupan mental dan struktur kepribadian mengacu pada struktur
atau komposisi kepribadian; tetapi kepribadian juga “melakukan” sesuatu. Oleh
karena itu, Freud mengemukakan suatu dinamika, atau prinsip motivasional untuk
menjelaskan penggerak di balik perilaku manusia. Menurut Freud, manusia
termotivasi untuk mencari kesenangan dan mengurangi tekanan dan kecemasan.
Motivasi ini didapat dari energi psikis41 dan energi fisik yang berasal dari
dorongan-dorongan mereka.42
1. Insting
Salah satu yang termasuk ke dalam dinamika
kepribadian adalah insting, kecemasan, dan mekanisme pertahanan.
Insting adalah perwujudan psikologis dari kebutuhan tubuh yang menuntut
pemuasan. Misalnya, insting lapar berasal dari kebutuhan tubuh yang kekurangan
nutrisi, dan secara jiwani maujud dalam bentuk keinginan makan. Hasrat atau
motifasi atau dorongan dari insting secara kuantitatif adalah energi psikis, dan
kumpulan energi dari seluruh insting yang dimiliki seseorang merupakan energi
yang tersedia untuk menggerakkan proses kepribadian. Energi insting dapat
dijelaskan dari sumber (source), tujuan (aim), objek (object) dan daya dorong
(impetus) yang dimilikinya.43
1) Sumber insting
Sumber insting adalah kondisi jasmaniah atau kebutuhan. Tubuh menuntut
keadaan yang seimbang terus menerus, dan kekurangan nutrisi misalnya, akan 40 Zaviera, Ferdinand. Teori Kepribadian Sigmund Freud. Yogyakarta: Prisma Sophie, 2008. Hlm. 110 41 “Kegiatan psikologis juga membutuhkan energi yang disebut energi psikis (psychic energy), yakni energi yang ditransform dari energi fisik melalui id beserta insting-instingnya. Ini sesuai dengan Hukum Penyimpangan Tenaga (Consevation of Energy), bahwa energi tidak dapat hilang, tetapi dapat berpindah dan berubah bentuk” (Alwisol, 2010: 18) 42 Feist, op.cit., 31. 43 Alwisol, op. cit., 18
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
15
Universitas Indonesia
mengganggu keseimbangan sehingga memunculkan insting lapar. Sepanjang
hayat, sumber insting bersifat konstan.44
2) Tujuan insting
Berkaitan dengan sumber insting, yakni kembali memperoleh
keseimbangan, misalnya dengan makan, yakni mencukupi kekurangan nutrisi.
Seperti sumber insting, tujuan insting juga bersifat konstan.45
3) Objek insting
Objek insting adalah segala sesuatu yang menjembatani antara kebutuhan
yang timbul dengan pemenuhannya. Objek insting lapar bukan hanya makanan,
tetapi meliputi kegiatan mencari uang, membeli makanan dan menyajikan
makanan itu.46
4) Daya dorong insting
Kekuatan atau intensitas keinginan berbeda-beda setiap waktu. Insting
lapar dari orang yang seharian tidak makan tentu lebih besar dari insting lapar
orang yang makanannya teratur. 47
2. Kecemasan
Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif
yang sesuai. Kecemasan akan timbul ketika orang tidak siap menghadapi
ancaman.48
1) Kecemasan realistis (realistic anxiety)
Freud mengemukakan tiga jenis kecemasan, yakni:
Kecemasan realistis adalah takut kepada bahaya yang nyata ada di dunia
luar. Kecemasan realistis, dalam kehidupan sehari-hari, kecemasan jenis ini kita
sebut sebagai rasa takut.
2) Kecemasan neurotik (neurotic anxiety)
Kecemasan neurotik adalah ketakutan terhadap hukuman yang bakal
diterima dari orang tua atau figur penguasa lainnya kalau seseorang memuaskan
44 Ibid., 18 45 Ibid. 46 Ibid. 47 Ibid., 19 48 Ibid., 22
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
16
Universitas Indonesia
insting dengan caranya sendiri, yang diyakininya bakal menuai hukuman. Jadi,
hukuman dan figur pemberi hukuman dalam kecemasan neurotik bersifat
khayalan. Kecemasan timbul karena orang itu pernah melakukan hal yang sama
sewaktu masih anak-anak dan mendapat hukuman (relistis) yang dicemaskannya.
3) Kecemasan moral (moral anxiety)
Kecemasan moral timbul ketika orang melanggar standard nilai.
Kecemasan moral dan kecemasan neurotik tampak mirip, tetapi memiliki
perbedaan prinsip, yakni tingkat kontrol ego. Pada kecemasan moral orang tetap
rasional dalam memikirkan masalahnya berkat energi superego, sedang pada
kecemasan neurotik orang dalam keadaan gugup, kesulitan, atau panik.49
3. Mekanisme pertahanan
Mekanisme pertahanan disebut juga mekanisme pertahanan ego karena
mekanisme pertahanan merupakan salah satu fungsi ego. Bagi Freud, mekanisme
pertahanan adalah strategi yang dipakai individu untuk bertahan melawan ekspresi
impuls id serta menentang tekanan superego. Bentuk-bentuk mekanisme
pertahanan diri, yaitu: identifikasi (identification), pemidahan/reaksi kompromi
(displacement/reactions compromise), represi (repression), fiksasi dan regresi
(fixation and regression), pembentukan reaksi (reaction formation), pembalikan
(reversal), proyeksi (projection), reaksi agresi (agressive reactions),
intelektualisasi (intellectualization), penolakan (escaping-avoiding), pengingkaran
(negation), penahanan diri (ego restriction).
Intelektualisasi (intellectualization)
Ego menggunakan logika rasional untuk menerima objek sebagai realitas
yang cocok dengan impuls asli. Mengatasi frustasi dan kecemasan dengan
memutarbalikkan realitas untuk mempertahankan harga diri. Ada beberapa macam
intelektualisasi yang dilakukan Čičikov, yakni rasionalisasi, isolasi, undoing,
negation.
Intelektualisasi yang terjadi dalam kehidupan Čičikov adalah isolasi dan undoing.
49 Ibid., 22-23
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
17
Universitas Indonesia
Isolasi yakni mempertentangkan antara komponen afektif50 dengan
kognitif51, gejala neurosis obsesi kompulsi52
Undoing: kecemasan dan dosa akibat kegiatan negatif, ditutupi atau
dihilangkan dengan perbuatan positif penebus dosa dalam bentuk “tingkah laku
ritual”. Setiap kali impuls yang menimbulkan kecemasan muncul, tingkah laku
ritual dilakukan menjadi gejala obsesif kompulsif, untuk menghilangkan
kecemasan moral, untuk meredakan sumber konflik, atau untuk menghakimi
pelampiasan impuls yang terlanjur terjadi. Contohnya peramapok yang menutupi
kecemasannya dengan bersedekah, membuang uang receh tanpa sengaja, seolah-
olah dengan itu kejahatannya dapat dimaafkan.
, di mana dorongan insting (yang
tidak dapat diterima ego) bertahan di kesadaran, tetapi tanpa perasaan puas atau
senang. Ketika fikiran bekerja mengikuti dorongan insting itu, perasaan dan
dorongan aksi menjadi inaktif, menjadi obsesi fikiran, obsesi perasaan, atau obsesi
perbuatan. Contohnya, perampok yang tega merampas harta hanya memikirkan
harta dan keuntungan (insting tak sadar menguasai fikiran sehingga proses afektif
terisolasi / tidak berfungsi, tidak timbul rasa kasihan di dalam diri perampok itu).
53
Pengingkaran (negation): impuls-impuls yang direpres diekspresikan
dalam bentuk yang negatif, semacam denial / penyangkalan terhadap impuls,
impuls id yang menimbulkan ancaman oleh ego diingkari dengan memikirkan hal
itu tidak ada. “Saya tidak merasa bersalah dan tidak perlu merasa malu.”
54
Represi adalah proses ego memakai kekuatan antiketegangan untuk
menekan segala sesuatu yang dapat menimbulkan kecemasan ke luar dari
kesadaran.
55
Represi nomadisme: orang yang selalu berpindah tempat atau berubah-
ubah minatnya sebagai usaha melarikan diri dari suasana frustasi.
56
50Afektif: Psi berkenaan dengan perasaan (seperti takut, cinta) (
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php diunduh pada 18 Juni 2011 jam 19.09 wib) 51 Kognitif: 1 berhubungan dengan atau melibatkan kognisi; 2 berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris (http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php diunduh pada 18 Juni 2011 jam 19.11 wib) 52 Kompulsi: dorongan (http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php diunduh pada 18 Juni 2011 jam 19.14 wib) 53 Alwisol, op.cit., 28. 54 Ibid., 29 55 Alwisol, op. cit.,25 56 Ibid., 26
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
18
Universitas Indonesia
Pembalikan (reversal), yakni mengubah status ego dari aktif menjadi
pasif, mengubah keinginan perasaan dan impuls yang menimbulkan kecemasan
menjadi ke arah diri sendiri. Contohnya mengubah dari hal yang buruk menjadi
hal yang terlihat baik untuk meredakan kecemasan di dalam diri.57
2.2 Superego
Superego merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita
masyarakat. Berikut ini merupakan bentuk masyarakat pada masa kehidupan
Čičikov, abad ke-19. Abad ke-19 di Rusia merupakan saat kekacauan. Di mana-
mana terjadi kehausan akan kekuasaan. Para pemimpin mereka kacau dan ide-ide
baik mengenai kekerasan maupun revolusioner. Masyarakat Rusia sangat keras,
penduduk dibagi ke dalam kelas-kelas sosial yang harus dipatuhi.
2.2.1 Hierarki Sosial
Hierarki58
Hierarki antar staf seperti juga pada tempat kerja atau organisasi
lainnya. Guru, administrator, pustakawan, perawat, dan lain-lain. Semua bisa
dimasukkan ke dalam kelas yang berbeda ataupun sama dengan masing-masing
orang. Hal ini mencakup pendidikan dan gaji.
sosial Rusia membagi populasinya menjadi lima formasi yang
berbeda. Kelas-kelas sosial di Rusia pada saat itu (dengan urutan dari atas ke
bawah) yaitu, pendeta, bangsawan, pedagang, penduduk menengah perkotaan, dan
petani.
Di sekolah terdapat hierarki antar siswa dan staf. Sistem kelas yang
diberlakukan pada siswa dapat didasarkan pada beberapa aspek kehidupan
seseorang, misalnya, popularitas, nilai, kepribadian, keyakinan, dan nilai-nilai
moral.
59
57 Ibid.,27
58 hi·e·rar·ki /hiérarki/ n 1 urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan); 2 organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah sampai yang paling atas. (http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php diunduh pada 17 Juli 2011 pk. 15.08 wib) 59 http://socyberty.com/history/19th-century-russia/ diunduh pada 15 Juli 2011 pk. 09.00 wib
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
19
Universitas Indonesia
2.2.2 Perbudakan
Pada tahun 1816, 1817 dan 1819, perbudakan dihapuskan masing-masing
pada Estland, Courland dan Livonia. Namun, semua tanah tetap di tangan
bangsawan dan sewa buruh berlangsung sampai 1868. Hal ini diganti dengan
buruh tak bertanah dan petani bagi-hasil. Buruh tak bertanah harus meminta izin
untuk meninggalkan perkebunan. Bangsawan terlalu lemah untuk menentang
emansipasi kaum budak. Pada tahun 1820, seperlima dari budak diberi jaminan,
setengahnya pada 1842. Pada 1859, sepertiga dari perkebunan bangsawan dan dua
pertiga dari budak mereka digadaikan ke bank bangsawan atau negara. Kaum
bangsawan juga melemah karena tersebarnya perkebunan mereka, kurangnya hak
anak sulung, omzet yang tinggi, dan mobilitas dari tanah milik yang satu ke yang
lain.
Pada tahun 1857, 6,79% dari budak tidak memiliki lahan dan mereka
tinggal tak bertanah setelah 1861. Hanya Polandia dan Rumania yang
memberikan tanah kepada budaknya. Dalam keseluruhan Kekaisaran, lahan petani
menurun 4,1%.
Pada 1861, semua budak dibebaskan dalam reformasi agraria utama,
distimulasi oleh ketakutan yang disuarakan oleh Tsar Alexander II yang lebih baik
untuk membebaskan petani dari kalangan atas daripada menunggu sampai mereka
memenangkan kebebasan mereka dari bawah. Perbudakan dihapuskan pada tahun
1861. Penghapusan ini menguntungkan bagi para petani dan berfungsi untuk
meningkatkan tekanan revolusioner.
Pada 1864-1871 perbudakan dihapus di Georgia. Di Kalmykia perbudakan
di hapus pada tahun 1892. Namun, para budak harus bekerja untuk tuan tanah
seperti biasa selama dua tahun. Para bangsawan mempunyai hampir semua
padang rumput dan hutan. Namun, mereka juga memiliki hutang kepada negara
dan membayarnya dengan tanah-tanah mereka. Di sisi lain, mantan budak dibayar
34% di atas harga pasar.60
60
http://en.wikipedia.org/wiki/Serfdom_in_Russia diunduh pada 15 Juli 2011 jam 14.12 wib
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
20 Universitas Indonesia
BAB III
ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL
МЕРТВЫЕ ДУШИ/MERTVIE DUŠI/MERTVIE DUŠI/JIWA-JIWA MATI
KARYA NIKOLAI VASILEVIČ GOGOL
Dalam karya Мeртвые души/Mertvie Duši/Jiwa-jiwa Mati ini, tokoh
utamanya adalah Pavel Ivanovič Čičikov. Ia seorang pengacara
(поверенный/poverennyj). Usianya diperkirakan setengah baya, wajahnya tidak
tampan tetapi juga tidak jelek. Ia berasal dari keturunan bangsawan, tetapi di
dalam kehidupannya, ia layaknya hidup seperti bukan orang keturunan
bangsawan, bahkan bisa dikatakan hidup dalam kekurangan. Čičikov sampai usia
setengah baya itu belum juga menikah.
Masa kecil Čičikov dihabiskan bersama ayahnya yang cacat, galak,
pemarah, dan kikir. Ketika ayahnya meninggal, ia hanya mendapatkan warisan
sepetak tanah dan rumah yang hampir roboh. Oleh karena kehidupan masa kanak-
kanaknya yang tidak menyenangkan itu, ia menjadi sosok yang ambisius, selalu
ingin mendapatkan harta sebanyak-banyaknya agar anak-anaknya tidak hidup
dalam kekurangan seperti dirinya. Layaknya pria dewasa, Čičikov juga
sebenarnya mempunyai keinginan untuk menikah, ia selalu mengkhayalkan calon
anak-anaknya dan istri yang cantik hidup berkecukupan di masa yang akan
datang. “не красавец, но и не дурной наружности, ни слишком толст, ни слишком тонок; нельзя сказать, чтобы стар, однако ж и не так чтобы слишком молод.”61
61 Гоголь, Н. В. Мертвые Души. Москва: художественная литература, 1964. /Gogol’, N. V. Mertvie Duši. Moskva: khudožestvennaya literatura, 1964., 5
/ne krasavets, no i ne durnoj naružnosti, ni sliškom tolst, ni sliškom tonok; nel’zja skazat’, čtoby star, odnako ž i ne tak čtoby sliškom molod./ (Ia (Čičikov) tidak tampan, tetapi tidak jelek, ia tidak terlalu gemuk, tapi tidak terlalu kurus; ia tidak dapat dikatakan tua, tapi tidak pula terlalu muda.)
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
21
Universitas Indonesia
3.1 Kepribadian Pavel Ivanovič Čičikov
Berdasarkan teori kepribadian, salah satu bentuk kepribadian individu
adalah usahanya dalam mencapai tujuan. Dalam usaha mencapai tujuannya, yakni
menjadi orang kaya, Čičikov selalu menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuan. Ia adalah orang yang ambisius. Ambisinya untuk menjadi orang kaya
membuatnya selalu berusaha mencari kekayaan tanpa peduli apakah sesuatu itu
baik atau buruk. Ketika kecil, ia hanya tinggal bersama ayahnya yang cacat, galak,
pemarah, dan kikir. Superego pertama kali ditanamkan oleh ayahnya karena
ibunya telah meninggal. Sewaktu kecil hidupnya menyedihkan, tidak
mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, ayahnya hanya memarah-marahi.
Ketika mencapai usia sekolah, ayahnya mengirimnya ke rumah bibinya yang
sudah tua dan hanya meninggalkan uang 50 kopek. Hanya sedikit nasihat dari
ayahnya agar ia menjadi anak yang tidak nakal, menurut kepada guru, berteman
hanya dengan orang-orang yang dapat memberinya keuntungan, dan berusaha
untuk menyenangkan atasan. «Смотри же, Павлуша, учись, не дури и не повесничай, а больше всего угождай учителям и начальникам. Коли будешь угождать начальнику, то, хоть и в науке не успеешь и таланту Бог не дал, все пойдешь в ход и всех опередишь. С товарищами не водись, они тебя добру не научат; а если уж пошло на то, так водись с теми, которые побогаче, чтобы при случае могли быть тебе полезными. Не угощай и не потчевай никого, а веди себя лучше так, чтобы тебя угощали, а больше всего береги и копи копейку: эта вещь надежнее всего на свете. Товарищ или приятель тебя надует и в беде первый тебя выдаст, а копейка не выдаст, в какой бы беде ты ни был. Все сделаешь и все прошибешь на свете копейкой»62
(Perhatikan, Pavluša, belajarlah! Jangan kurang ajar dan jangan nakal. Terlebih, berusahalah dengan baik agar mengesankan guru dan atasanmu. Jika kamu menyenangkan kepalamu, keadaan akan beres dan kamu akan mendahului siapa saja, sekalipun kamu sarjana yang buruk, dan sekalipun Tuhan tidak memberimu bakat. Jangan berteman dengan kawan-kawan sekelasmu. Mereka tak akan mengajarkan hal yang baik. Tetapi, jika kamu memang berteman dengan mereka, bermainlah dengan yang lebih berada dan bisa bermanfaat unuk kamu. Jangan menjamu atau
. /Smotri že, Pavluša, učis’, ne duri I ne novesničaj, a bol’še vsego ugoždaj učiteljam i nalčal’nikam. Koli budeš’ ugoždat’ načal’niku, to, xot’ i v nauke ne uspeeš i talantu Bog ne dal, vse pojdeš’ v xot i vsex operediš’. S tovariščami ne vodis’, oni tebja dobru ne naučat; a esli už pošlo na to, tak vodis’ s temi, kotorye pobogače, čtoby pri slučae mogli byt’ tebe poleznymi. Ne ugoščaj i ne potčevaj nikogo, a vedi sebja lučše tak, čtoby tebja ugoščali, a bol’še vsego beregi i kopi kopejku: eta vešč’ nadežneje vsego na vsete. Tovarišč ili prijatel’ tebja nadujet i v bede pervyj tebja vydast, a kopejka ne vydast, v kakoj by bede ty ni byl. Vse sdelaeš’ iv se prošibeš’ na vsete kopejkoj./
62 Гоголь, Н. В. Мертвые Души. Москва: художественная литература, 1964. /Gogol’, N. V. Mertvie Duši. Moskva: khudožestvennaya literatura, 1964./ Hlm. 238
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
22
Universitas Indonesia
menyenangkan siapapun, tetapi berlakulah sedemikian rupa hingga kamu dijamu oleh orang lain, terlebih lagi, berhati-hatilah dengan uangmu dan simpanlah: uang merupakan hal yang paling dapat diandalkan di dunia. Kawan sekelas atau teman bisa menipu kamu dan segera meninggalkan kamu dalam kesulitan, sedang uang tak akan membiarkan kamu jatuh dalam kesulitan yang bagaimanapun kamu berada.)
Teks di atas merupakan nasihat ayah Čičikov kepadanya. Dalam
nasihatnya tidak ada nilai moral yang disampaikan ayahnya, yang penting adalah
uang, cara mendapatkannya tidaklah penting. Pengalaman inilah yang
menentukan kepribadiannya di masa depan. Nasihat ini meresap ke dalam
pikirannya dan ia benar-benar melakukannya hingga dewasa hingga ia sering
melakukan hal-hal yang menyimpang.
Selama hidup, keinginannya hanyalah memuaskan id, yakni mencari
kesenangan. Ia akan senang jika memiliki banyak uang untuk memenuhi insting
laparnya. Menurutnya, jika ia banyak uang ia akan makan enak dan tidak akan
kekurangan seperti ia masih kecil. Selain itu, terdapat insting seks untuk dipenuhi.
Baginya, ia bisa memiliki istri yang cantik jika memiliki banyak uang dan
memakmurkan kehidupan anak-anaknya. Objek instingnya adalah pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukannya. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya adalah
pekerjaan-pekerjaan yang tidak baik, yang menyimpang dari standard moral,
yakni korupsi, kolusi, penipuan, dan membeli jiwa-jiwa budak yang mati untuk
dijual kembali.
Di dalam diri Čičikov, ego tidak mampu menyeimbangkan id dan
superego. Ego tidak mampu menekan keinginan id. Ia selalu menggunakan akal
licik untuk memperoleh pangkat ataupun gaji yang besar. Ia tidak pernah merasa
cukup dengan penghasilannya, ia pun korupsi. Dalam hidupnya, ia mengalami
represi nomadisme, yakni berganti-ganti pekerjaan karena sering ketahuan
melakukan hal-hal yang tidak baik. Pertama-tama di kantor pengadilan, ia
menjilat kepala juru tulis yang sudah tua hingga ia diangkat jabatannya. Setelah
naik pangkat, ia tidak lagi berbuat baik kepada kepala juru tulis yang tua itu. Di
sana ia juga menerima suap. Pada suatu hari, sebuah komisi dibentuk untuk
mengawasi pembangunan sebuah gedung pemerintah yang sangat penting, ia pun
pindah kerja, tetapi di sana ia melakukan korupsi hingga akhirnya hartanya disita
dan ia dipecat. Namun, ia tidak pernah menyerah kepada nasib. Ia berhemat
sampai akhirnya mendapatkan pekerjaan yang lain. Dalam waktu singkat, ia
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
23
Universitas Indonesia
berganti pekerjaan dua atau tiga kali, tetapi gajinya kecil. Akhirnya, ia
mendapatkan pekerjaan di jawatan bea dan cukai, tetapi ia melakukan kerjasama
dengan para penyelundup, akhirnya ia dipecat lagi setelah ketahuan. Ia menangis
dan meratap, namun, otaknya tidak pernah berhenti berpikir. Akhirnya, ia bekerja
menjadi pengacara. Saat menjadi pengacara ini, ide membeli jiwa-jiwa mati
muncul. Ia pergi ke kota N untuk membeli jiwa-jiwa mati.
3.2 Perilaku-perilaku Čičikov yang Menyimpang
Čičikov digambarkan Gogol sebagai tokoh yang menghalalkan segala cara
agar mendapatkan harta yang sebanyak-banyaknya. Ia juga sering mengkhayal
tentang anak dan istrinya hidup bahagia bersama. Seseorang akan sering
mengkhayalkan apa saja yang tidak ia miliki yang tidak ia dapatkan di dunia
realitasnya. Berikut ini perilaku-perilaku Čičikov yang menyimpang yang
dianalisis dengan Psikoanalisis.
3.2.1 Membeli jiwa-jiwa mati
Čičikov mendapatkan ide membeli jiwa-jiwa mati ketika ia bekerja
sebagai pengacara. Setelah kehilangan pekerjaan di jawatan bea dan cukai, ia
merasakan kehidupan yang rendah, ia sulit mencari pekerjaan lagi, ia pun
berhemat dalam hidupnya, ia juga diremehkan orang. Ia berhemat karena tidak
memiliki pekerjaan. Akhirnya, karena terdesak kebutuhan hidup, ia terpaksa
bekerja sebagai pengacara. “Уже известно, что Чичиков сильно заботился о своих потомках. Такой чувствительный предмет! Иной, может быть, и не так бы глубоко запустил руку, если бы не вопрос, который, неизвестно почему, приходит сам собою: а что скажут дети? И вот будущий родоначальник, как осторожный кот, покося только одним глазом вбок, не глядит ли откуда хозяин, хватает поспешно все, что к нему поближе: мыло ли стоит, свечи ли, сало, канарейка ли попалась под лапу — словом, не пропускает ничего. Так жаловался и плакал герой наш, а между тем деятельность никак не умирала в голове его; там все хотело что-то строиться и ждало только плана.”63
/Uže izvestno, čto Čičikov sil’no zabotilsja o svoix potomkax. Takoj čuvstvitel’nyj predmet! Inoj, možet byt’, i ne tak by gluboko zapustil ruku, esli by ne vopros, kotoryj, nejizvestno počemu, prixodit sam soboyu: a čto skažut deti? I vot buduščij rodonačal’nik, kak ostorožnyj kot, pokosja tol’ko odnim glazam vbok, ne gljadit li otkuda xozjain, xvataet pospešno vse, čto k nemu pobliže: mylo li stoit, sveči li, salo, kanarejka li popalas’ pod lapu – slovom, ne propuskaet ničego. Tak žaloval’sja i
63 Гоголь, op.cit., 251
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
24
Universitas Indonesia
plakal geroj naš, a meždu tem dejatel’nost’ nikak ne umirala v golove ego; tam vse xotelo čto-to stroit’sja i ždalo tol’ko plana./ (Seperti telah diketahui, Čičikov sangatlah menaruh perhatian pada keturunannya. Ini sungguh hal yang mengharukan. Banyak orang mungkin tidak memasukkan tangannya begitu dalam ke dalam kantong orang lain, jika tidak karena ada suatu alasan muncul di dalam otaknya, yakni, “Dan apa yang akan dikatakan oleh anak-anak saya?” Demikianlah calon moyang itu, seperti kucing jantan yang hati-hati, sambil melirik apakah tuannya tidak mengawasinya, dengan cepat menerkam segala yang dapat dicapainya, yakni, sabun, lilin, lemak babi, atau burung kenari kalau ia memang dapat mengenakan kukunya. Singkatnya, ia tak melewatkan apapun. Demikianlah, pahlawan kita itu menangis dan meratap, namun, otaknya tidak pernah sekejap pun berhenti bekerja, sesuatu sepertinya sudah terbentuk di sana dan hanya menantikan suatu rencana.)
Menurut teks di atas, ketika dipecat dari pekerjaan sebelum-sebelumnya,
otak Čičikov masih tetap bekerja karena dalam dirinya terdapat proses psikis
bahwa jika hanya meratap tanpa berpikir, ia tidak akan memenuhi keinginan id
melalui insting kehidupannya, yakni memiliki kehidupan yang enak, serba
kecukupan, bersama istri dan anak-anak. “Вновь съежился он, вновь принялся вести трудную жизнь, вновь ограничил себя во всем, вновь из чистоты и приличного положения опустился в грязь и низменную жизнь. И в ожидании лучшего принужден был даже заняться званием поверенного, званием, еще не приобретшим у нас гражданства, толкаемым со всех сторон, плохо уважаемым мелкою приказною тварью и даже самими доверителями, осужденным на пресмыканье в передних, грубости и прочее, но нужда заставила решиться на все.”64
Dalam teks di atas, sebelum mendapatkan pekerjaan menjadi pengacara, ia
sulit mencari pekerjaan. Ia berusaha agar bertahan hidup, berhemat agar tidak
kehabisan uang. Akhirnya, karena terdesak kebutuhan hidup, ia bekerja sebagai
/Vnov’ c”ežilsja on, vnov’ prinjalsja vesti trudnuyu žizn’, vnov’ ograničil sebja vo vsem, vnov’ iz čistoty i priličnogo položenja opustilsja v grjaz’ i nizmennuju žizn’. I v ožidanii lučšego prinužden byl daže zanjat’sja zvaniem poverennogo, zvaniem, ešče ne priobretšim u nas graždanstva, tolkaemym so vsex storon, ploxo uvažaemym melkoju prikaznoju tvar’ju i daže samimi doveriteljami, osuždennym na presmykan’e v perednix, grubosti i pročee, no nužda zastavila rešit’sja na vse./ (Sekali lagi ia merasa ngeri menjalani kehidupan yang sulit, sekali lagi ia membatasi diri, sekali lagi ia tenggelam dari kedudukan sosial yang bersih dan sopan ke dalam hidup yang kotor dan rendah. Ia menunggu sesuatu yang lebih baik, ia terpaksa menerima pekerjaan sebagai pengacara, pekerjaan yang belum menerima pengakuan umum. Ia ditolak dari segala sisi, makhluk malang, dianggap kecil, diperlakukan dengan sedikit saja rasa hormat oleh anak-anak juru tulis pembela dan bahkan oleh orang-orang yang meberinya gaji, terkutuk dan merangkak-rangkak di luar kantor-kantor, menyesuaikan diri dengan kekasaran dan sebagainya. Namun, kebutuhan telah memaksanya menyesuaikan diri dengan segalanya.)
64 Гоголь, op.cit., 252
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
25
Universitas Indonesia
pengacara, pekerjaan yang saat itu tidak menjanjikan di masa depan. Berhemat
agar terus memiliki uang untuk bertahan hidup (agar memiliki uang untuk makan).
Berhemat merupakan salah satu objek insting. “Из поручений досталось ему, между прочим, одно: похлопотать о заложении в Опекунский совет нескольких сот крестьян. Имение было расстроено в последней степени. Расстроено оно было скотскими падежами, плутами приказчиками, неурожаями, повальными болезнями, истребившими лучших работников, и, наконец, бестолковьем самого помещика, убиравшего себе в Москве дом в последнем вкусе и убившего на эту уборку все состояние свое до последней копейки, так что уж не на что было есть. По этой-то причине понадобилось наконец заложить последнее оставшееся имение. Заклад в казну был тогда еще дело новое, на которое решались не без страха. Чичиков в качестве поверенного, прежде расположивши всех (без предварительного расположения, как известно, не может быть даже взята простая справка или выправка, все же хоть по бутылке мадеры придется влить во всякую глотку), — итак, расположивши всех, кого следует, объяснил он, что вот какое, между прочим, обстоятельство: половина крестьян вымерла, так чтобы не было каких-нибудь потом привязок...”65
Dalam teks di atas terdapat salah satu pekerjaannya ketika menjadi
pengacara. Salah satu pekerjaanya ialah menyiapkan pegadaian beberapa ratus
petani kepada Dewan Perwalian yang tanah miliknya rusak. Untuk menyelesaikan
/Passtroenno ono bylo skotskimi padežami, plutami prikazčikami, neurožajami, poval’nymi boleznjami, istrebivšimi lučšix rabotnikov, i, nakonets, bestolkov’em samogo pomeščika, ubiravšego sebe v Moskve dom v poslednem vkuse i ubivšego na etu uborku vse sostojanie svoe do poslednej kopejki, tak čto už ne na čto bylo est’. Po etoj-to pričine ponadobilos’ nakonets založit’ poslednee ostavšeesja imenie. Zaklad v kaznu byl togda ešče delo novoe, na kotoroe rešalis’ ne bez straxa. Čičikov v kačestve poverennogo, prežde raspoloživši vsex (bez predvaritel’nogo raspoloživši raspoloženija, kak izvestno, ne možet byt daže vzjata prostaja spravka ili vypravka, vse že xot’ po butylke madery pridetsja vlit’ vo vsjakuju glotku), - itak, raspoloživši vsex, kogo ob”jasnil on, čto vot kakoe, meždu pročim, obstojatel’stvo: polovina krest’jan vymerla, tak čtoby ne bylo kakixnibud’ potom privjazok.../
(Salah satu tugasnya ialah menyiapkan pegadaian beberapa ratus petani kepada Dewan Perwalian. Perkebunannya rusak. Perkebunannya dirusak oleh penyakit kaki dan mulut, petugas-petugas yang tak jujur, panen yang buruk, wabah yang membunuh pekerja-pekerja yang terbaik, dan akhirnya oleh pemilik yang sangat bodoh, yang telah melengkapi rumahnya di Moskow dengan model terakhir dan telah menghabisakan hasil panennya sampai pada panen yang terakhir sehingga benar-benar tidak ada apa-apa lagi untuk dimakan. Dengan alasan itulah ia terpaksa menggadaikan tanah milik terakhir yang masih ada. Pegadaian ke negara merupakan hal baru di sana, bukan tanpa rasa takut. Dengan bertindak sebagai pembela, Čičikov mula-mula berusaha agar setiap orang memiliki kerangka pemikiran yang benar. Tanpa tindakan persiapan semacam ini, seperti kita ketahui benar, tidak mungkin memperoleh keterangan atau verifikasi resmi, setidak-tidaknya sebotol Madeira harus dituangkan ke dalam tiap tenggorokan. Demikianlah sesudah mengusahakan agar setiap orang yang berkepentingan berada dalam kerangka pemikiran yang benar. Ia menjelaskan kedudukannya, yaitu separuh dari para petani itu telah mati. Harapannya di kemudian hari tidak akan ada kesulitan...)
65 Гоголь, op.cit., 252
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
26
Universitas Indonesia
pekerjaannya, yakni menggadaikan para petani, Čičikov harus mengadakan acara
minum-minum (bentuk kolusi) agar pegadaian berjalan lancar dengan tanpa
perasaan bersalah, hal ini dikarenakan superego tidak berpengaruh terhadap proses
psikis yang ada dalam dirinya untuk mengambil keputusan hingga ketika sampai
ke kesadaran, bentuknya berupa ketidakpeduliannya akan nilai moral, dengan kata
lain, ego tidak mampu menekan keinginan id untuk memperoleh kesenangan
berupa uang yang akan ia dapatkan dari penerima jasanya jika ia berhasil
menyelesaikan pegadaian ini. Ia tidak malu melakukan hal tersebut, ego
melakukan mekanisme pertahanan berupa pengingkaran (negation), menurutnya,
kolusi yang ia lakukan itu bukanlah hal yang salah karena semua orang yang
berada di posisinya akan melakukan hal yang sama.
“А между тем героя нашего осенила вдохновеннейшая мысль, какая когда-либо приходила в человеческую голову. «Эх я Аким-простота, — сказал он сам в себе, — ищу рукавиц, а обе за поясом! Да накупи я всех этих, которые вымерли, пока еще не подавали новых ревизских сказок, приобрети их, положим, тысячу, да, положим, опекунский совет даст по двести рублей на душу: вот уж двести тысяч капиталу!”66
Di dalam mendapatkan ide (elemen sadar) pembelian jiwa-jiwa petani
yang mati, terdapat proses mental di dalam diri Čičikov. Ide pembelian jiwa-jiwa
/A meždu tem geroja našego osenila vdoxnovennejšaja mysl’, kakaja kogda-libo prixodila v čelovečeskuju golovu. «Ex, ja Akim-prostota, -skazal on sam v sebe, - išču rukavits, a obe za pojasom! Da nakupi ja vsex etix, kotorye vymerli, poka ešče ne podavali novyx reviskix skazok, priobreti ix, položim, tysjaču, da, položim, opekunskij sovet dast po dvesti rublej na dušu: vot už dvesti tysjač kapitalu!/ (Sementara itu, gagasan paling cemerlang yang pernah muncul dalam kepala manusia pun tiba-tiba datang kepada pahlawan kita. “Betul-betul saya Simon Bodoh,” katanya kepada diri sendiri, “mencari sarung tangan milik sendiri, padahal menempel di pinggang! Saya membeli semua petani yang telah mati itu sebelum sensus diadakan, saya membeli dengan harga seribu rubel dan Dewan Perwalian memberikan dua ratus untuk satu jiwa, saya akan mendapat untung dua ratus ribu rubel!)
Pada teks di atas, disebutkan ide membeli jiwa-jiwa petani yang mati
muncul dalam diri Čičikov. Pada saat mengurusi pegadaian, muncul ide membeli
jiwa-jiwa mati untuk dijual ke Dewan Perwalian. Ia bisa membeli petani yang
mati yang masih terdaftar sebagai petani hidup pada sensus sebelumnya dengan
harga yang murah, lalu ia jual sebelum sensus berikutnya dengan keuntungan
yang besar.
66 Гоголь, op.cit., 252
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
27
Universitas Indonesia
petani yang mati ini berasal dari ketidaksadaran dan mucul ke kesadaran. Ide
membeli jiwa-jiwa mati bagi Čičikov menurutnya merupakan ide cemerlang,
padahal, ide ini merupakan ide yang tidak baik menurut nilai moral.
Setalah mendapatkan ide membeli jiwa-jiwa petani yang mati, Čičikov
mengadakan perjalanan ke kota N. Di sana ia bertransaksi dengan para
bangsawan. Bangsawan pertama yang ia temui adalah Manilov. Saat ia
mengadakan pertemuan dengan Manilov, ia tidak langsung mengutarakan
maksudnya, ia masih sedikit ragu. Superego, dalam wujud suara hatinya, masih
menekan ego. Dalam psikisnya, superego dan id saling bertentangan hingga ia
mengalami kecemasan neurotik, dalam dunia sadarnya, hasil dari pertentangan id
dan superego ini berwujud sebagai kegugupan. Ketika ditanyakan Manilov untuk
apa menanyakan berapa orang budak yang mati, Čičikov gugup. “— Да, именно, — сказал Манилов, обратясь к Чичикову, — я тоже предполагал, большая смертность; совсем неизвестно, сколько умерло. — Ты, пожалуйста, их перечти, — сказал Чичиков, — и сделай подробный реестрик всех поименно. — Да, всех поименно, — сказал Манилов. Приказчик сказал: «Слушаю!» — и ушел. — А для каких причин вам это нужно? — спросил по уходе приказчика Манилов. Этот вопрос, казалось, затруднил гостя, в лице его показалось какое-то напряженное выражение, от которого он даже покраснел, — напряжение что-то выразить, не совсем покорное словам. И в самом деле, Манилов наконец услышал такие странные и необыкновенные вещи, каких еще никогда не слыхали человеческие уши. — Вы спрашиваете, для каких причин? причины вот какие: я хотел бы купить крестьян... — сказал Чичиков, заикнулся и не кончил речи. ”67
67Гоголь, op.cit., 36
/- Da, imenno, skazal Manilov, obratjas’ k Čičikovu, - ja tože predpolagal, bol’šaja smertnost’, sovsem neizvestno, skol’ko umerlo. - Ty, požalujsta, ix perečti, - skazal Čičikov, - sdelaj podrobnyj reestrik vsex poimenno. - Da, vsex poimenno, - skazal Manilov. Prikazčik skazal: “Slušayu” – i ušel. -A dlja kakix pričin vam eto nužno? – sprosil po uxode prikazčika Manilov. Etot vopros, kazalos’, zatrudnil gostja, v litse ego pokazalos’ kakoe-to naprjažennoe vyraženie, ot kotorogo on daže pokrasnel, - naprjaženie čto-to vyrazit’, ne sovsem pokornoe slovam. I v samom dele, Manilov nakonets uslyšal takie strannye i neobyknovennye vešči, kakix ešče nikogda ne slyxali čelovečeskie uši. Vy sprašivaete, dlja kakix pričin? Pričiny vot kakie: ja xotel by kupit’ krest’jan... – skazal Čičikov, zaiknulsja i ne končil reči./ (‘Ya,’ kata Manilov, beralih ke Čičikov, ‘saya juga berasumsi angka kematian yang tinggi, hanya tidak tahu berapa banyak yang meninggal.’ ‘Lebih baik Anda menghitungnya,’ kata Čičikov kepada petugas, ‘dan harap buat daftar terperinci mereka disertai namanya.’
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
28
Universitas Indonesia
‘Ya, semua nama.’ Kata Manilov Petugas mengatakan, ‘Ya Tuan,’ kemudian ia ke luar. ‘Dan untuk alasan apa Anda membutuhkan itu?’ Tanya Manilov sesudah petugas itu pergi. Pertanyaan ini sepertinya membuat tamu itu dalam keadaan sulit. Mukanya menunjukkan semacam air muka yang tegang, yang bahkan akibatnya membuatnya merah. Tidak dapat disangsikan lagi karena ia berusaha mengungkapkan sesuatu yang tak dapat diutarakan dengan kata-kata. Dan memang Manilov akhirnya mendengar hal-hal aneh dan luar biasa yang tak satu telinga manusia pun pernah mendengar sebelumnya. ‘Anda bertanya untuk alasan apa? Alasannya adalah saya ingin membeli petani...’ Kata Čičikov, terbata-bata dan tidak menyelesaikan kalimatnya.)
Menurut teks di atas, Manilov adalah bangsawan yang tidak mengurusi
petani-petaninya. Semuanya ia serahkan kepada petugasnya. Ia tidak tahu berapa
jumlah petani yang mati dari sensus sebelumnya. Petugasnya pun tidak
menghitungnya. Saat Manilov bertanya kepada Čičikov mengapa menanyakan
jumlah petaninya yang mati, Čičikov merasakan gugup, tegang, mukanya
memerah. Hal ini dikarenakan id dan superego saling bertentangan. Superego,
yang berbentuk suara hati, memberitahukan kepada ego bahwa membeli jiwa-jiwa
mati itu adalah perbuatan yang buruk, cemas jika Manilov tidak akan menyukai
keinginannya untuk membeli jiwa-jiwa petani yang mati. Sedangkan id, yakni
hasrat ingin kaya, ingin sekali dipenuhi oleh ego. Konflik antara id dan superego
ini menyebabkan Čičikov mengalami kecemasan neurotik, yang ketika sampai ke
tingkat kesadaran, berupa kegugupan yang dialaminya. Namun, ego menjalankan
tugasnya, yakni melakukan mekanisme pertahanan berbentuk represi. Ego
menekan ketegangan yang terjadi dalam diri Čičikov dengan merepresi keinginan
superego akan nilai-nilai moralnya yang ingin dijalankan. Wujud di tingkat
kesadarannya ialah Čičikov akhinya menjadi berani mengatakan maksud ia
menanyakan jumlah petani yang mati adalah untuk membeli jiwa-jiwa petani
yang mati itu.
Setelah Čičikov pergi ke rumah Manilov, ia kemudian pergi ke rumah
Korobočka dan para bangsawan yang lain. Di rumah Korobočka dan para
bangsawan yang lain, ia sudah tidak gugup lagi membicarakan soal pembelian
jiwa-jiwa mati, ia langsung saja mengutarakan maksudnya membeli jiwa-jiwa
mati. Hal ini karena superego semakin ditekan dalam dirinya. Dengan kata lain,
hal ini juga karena ego, yang dipengaruhi oleh id yang semakin kuat dalam
menekan kecemasan moralnya. Setiap individu yang menentang keinginan
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
29
Universitas Indonesia
superego pasti mengalami kecemasan neurotik atau kecemasan moral. Pada
kecemasan neurotik, seseorang menjadi gugup, sedangkan jika ia tidak gugup ia
mengalami kecemasan moral. Egonya melakukan mekanisme pertahanan
pengingkaran (negation). Ia tidak merasa malu ataupun bersalah lagi karena
perbuatan yang ia lakukan, yang terpenting adalah kekayaan yang akan ia
dapatkan. Bahkan, baginya, dengan membeli jiwa-jiwa mati ia telah membantu
meringankan beban pajak yang harus ditanggung oleh para bangsawan. Hal ini
merupakan mekanisme pertahanan pembalikan (reversal). Di dalam diri Čičikov,
kesalahan karena membeli jiwa-jiwa mati dibalikkan menjadi kebaikan
meringankan beban bangsawan karena jiwa-jiwa mati yang dimilikinya yang
menjadi beban para bangsawan, telah dibeli olehnya. Seperti yang dikatakan
Čičikov kepada Korobočka berikut ini. “— Кого, батюшка? — Да вот этих-то всех, что умерли. — Да как же уступить их? — Да так просто. Или, пожалуй, продайте. Я вам за них дам деньги. — Да как же? Я, право, в толк-то не возьму. Нешто хочешь ты их откапывать из земли? Чичиков увидел, что старуха хватила далеко и что необходимо ей нужно растолковать, в чем дело. В немногих словах объяснил он ей, что перевод или покупка будет значиться только на бумаге и души будут прописаны как бы живые. — Да на что ж они тебе? — сказала старуха, выпучив на него глаза. — Это уж мое дело. — Да ведь они ж мертвые. Да кто же говорит, что они живые? Потому-то и в убыток вам, что мертвые: вы за них платите, а теперь я вас избавлю от хлопот и платежа. Понимаете? Да не только избавлю, да еще сверх того дам вам пятнадцать рублей. Ну, теперь ясно?”68
68 Гоголь, op. cit., 54
/-Kogo, batjuška? -Da vot etix-to vsex, čto umerli. -Da kak že ustupit’ ix? -Da tak prosto. Ili požaluj, prodajte. Ja vam za nix dam den’gi. -Da kak že? Ja, pravo, v tolk-to ne voz-mu. Nešto xočeš’ ty ix otkapyvat’ iz zemli? Čičikov uvidel, čto staruxa xvatila daleko i čto neobxodimo ej nužno rastolkovat’, v čem delo. V nemnogix slovax ob”jasnil on ej, čto perevod ili pokupka budet značit’sja tol’ko na bumage i duši budut propisany kak by živye. -Da na čto ž oni tebe? – skazala staruxa, vypučiv na nego glaza. -Eto už moe delo. -Da ved’ oni ž mertvye. Da kto že govorit, čto oni živye? Potomu-čto i v ubytok vam, čto mertvye: vy za nix platite, a teper’ ja vas izbavlju ot xlopot i plateža. Ponimaete? Da ne tol’ko izbavlju, da ešče sverx togo dam vam pjatnadtsat’ rulej. Nu, teper’ jasno?/ (‘Siapa, Pak?’
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
30
Universitas Indonesia
‘Ya, semua petani yang telah mati itu.’ ‘Tapi, bagaimana saya bisa memberikan mereka?’ ‘O, sederhana sekali, atau kalau mau, Anda dapat menjualnya kepada saya. Akan saya berikan uang untuk penjualan mereka.’ ‘Tapi, bagaimana melakukannya? Maaf, tetapi saya betul-betul tidak mengerti ini. Anda tidak mau menggalinya dari kuburan, bukan?’ Čičikov melihat bahwa wanita tua itu sedikit salah paham. Ia perlu menjelaskan kepadanya bahwa transfer atau pembelian itu hanya akan terjadi di atas kertas dan bahwa petani-petani yang telah mati itu akan didaftarkan seolah-olah masih hidup. ‘Tapi, untuk apa Anda menghendaki mereka?’ tanya wanita tua itu sambil menatap dengan mata berputar-putar. ‘Itu urusan saya.’ ‘Tapi mereka sudah mati!’ Ya, siapa yang mengatakan mereka masih hidup? Justru karena telah mati, mereka begitu merugikan Anda, Anda harus membayar pajak mereka, tetapi sekarang saya akan membebaskan Anda dari segala kekhawatiran dan pengeluaran. Anda mengerti? Tidak hanya itu, di luar itu semua, saya akan memberikan Anda 15 rubel. Nah, sekarang Anda mengerti?”)
Dalam teks di atas, Čičikov merasa ia telah menguntungkan Korobočka dengan
membeli jiwa-jiwa mati yang menjadi beban bagi Korobočka.
Di dalam menjalankan kegiatan membeli jiwa-jiwa mati, dan kegiatan
tidak baik lainnya. Čičikov bukannya tidak tahu bahwa itu adalah pekerjaan yang
tidak baik. Buktinya, ketika ia sadar bahwa penduduk kota N telah
mencurigainya, ia langsung berencana pergi dari sana keesokan harinya karena ia
mengalami kecemasan moral.
Ketika Čičikov mengetahui bahwa penduduk kota N mencurigainya,
sistem ego dalam dirinya memperingatkan adanya kemungkinan ia dihukum oleh
penduduk kota N, pada saat ini terjadi kecemasan dalam dirinya, yakni kecemasan
moral. Ketika ia mengalami kecemasan moral ini, mekanisme pertahanan yang
dilakukan Čičikov adalah mekanisme represi nomadisme. Ia diduga melakukan
hal-hal yang buruk, yakni sebagai pemalsu uang, melarikan anak gadis gubernur,
penyebab kematian penuntut umum, masalah kedatangan gubernur jenderal yang
baru. Ia langsung merencanakan pergi dari kota N. Ia pergi dari kota N keesokan
harinya. Kepergiannya merupakan usaha melarikan diri dari masalah yang akan ia
hadapi jika tetap tinggal di sana. “...Ах, да! я ведь тебе должен сказать, что в городе все против тебя; они думают, что ты делаешь фальшивые бумажки, пристали ко мне, да я за тебя горой, наговорил им, что с тобой учился и отца знал; ну и, уж нечего говорить, слил им пулю порядочную. — Я делаю фальшивые бумажки? — вскрикнул Чичиков, приподнявшись со стула. — Зачем ты, однако ж, так напугал их? — продолжал Ноздрев. — Они, черт знает, с ума сошли со страху: нарядили тебя в разбойники и в шпионы... А
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
31
Universitas Indonesia
прокурор с испугу умер, завтра будет погребение. Ты не будешь? Они, сказать правду, боятся нового генерал-губернатора, чтобы из-за тебя чего-нибудь не вышло; а я насчет генерал-губернатора такого мнения, что если он подымет нос и заважничает, то с дворянством решительно ничего не сделает. Дворянство требует радушия, не правда ли? Конечно, можно запрятаться к себе в кабинет и не дать ни одного бала, да ведь этим что ж? Ведь этим ничего не выиграешь. А ведь ты, однако ж, Чичиков, рискованное дело затеял. — Какое рискованное дело? — спросил беспокойно Чичиков. — Да увезти губернаторскую дочку. Подумал он сам в себе, ‘так мешкать более нечего, нужно отсюда убираться поскорей.’”69
69Гоголь, op.cit., 227-229
/Ax, da! Ja ved’ tebe dolžen skazat’, čto v gorode vse protiv tebja; oni dumajut, čto ty delaješ’ fal’šivye bumažki, pristali ko mne, da ja za tebja goroj, nagovoril im, čto c toboj učilsja i ottsa znal; nu i, už nečego govorit’, slil im pulju porjadočnuju. -Ja delaju fal’šivye bumažki? –vskriknul Čičikov, pripodnjavšis’ so stula. -Začem ty, odnako ž, tak napugal ix? –prodolžal Nozdrev. – Oni, čert znaet, s uma sošli so straxy: narjadili tebja v razbojniki i v špiony... A prokuror s ispugu umer, zavtra budet pogrebenie. Ty ne budeš’? Oni, skazat’ pravdu, bojastsja novogo general-gubernatora, čtoby iz-za tebja čego-nibud’ ne vyšlo; a ja nasčem general-gubernatora tokogo mnenija, čto esli on podymet nos i zavažničaet, to s dvorjanstvom rešitel’no ničego ne sdelaet. Dvorjanstvo trebuet radušija, ne pravda li? Konečno, možno zaprjatat’sja k sebe v cabinet i ne dat’ ni odnogo bala, da ved’ etim čto ž? Ved’ etim ničego ne vyigraeš’. A ved’ ty, odnako ž, Čičikov, riskovannoe delo zatejal. -Kakoe riskovannoe delo? –sprosil bespokojno Čičikov. -Da uvesti gubernatorskuju dočku. Podumal on sam v sebe, ‘tak meškat’ bole nečego, nužno otsjuda ubirat’sja poskorej./ (‘...O, ya! Saya harus mengatakan kepada Anda bahwa semua orang di kota ini memusuhi Anda. Mereka menduga Anda telah memalsukan uang. Mereka mengganggu saya karena Anda. Namun, teman tercinta, saya membela Anda segigih gunung, saya katakana kepada mereka bahwa kita telah bersekolah bersama-sama dan bahwa saya kenal ayah Anda. Yah, saya tak mau menyombongkan diri, tetapi telah saya karangkan dongeng bagus untuk mereka.’ ‘Saya memalsukan uang?’ seru Čičikov bangkit dari kursinya. ‘Tapi, kenapa Anda membuat mereka ketakutan?’ sambung Nozdryov, ‘terkutuklah saya, Sobat, mereka ketakutan sampai kehilangan akal, mereka telah menobatkan Tuan sebagai penyamun dan mata-mata... Anda tahu, seorang jaksa telah mati karena ketakutan. Besok ia akan dikubur. Apa Anda mau melawat? Terus terang, mereka takut terhadap gubernur jenderal yang baru, seandainya mereka ada kesulitan karena terlibat dengan Anda. Tahukah Anda, apa pendapat saya mengenai gubernur jenderal itu? Kalau ia mendongakkan hidungnya dan mulai banyak tingkah, tak akan jauh beda ia dengan bangsawan. Kaum bangsawan, Teman tercinta, menuntut diperlakukan dengan ramah. Mereka harus dihibur, bukan? Tentu saja ia dapat mengunci diri di kamar belajarnya dan tidak mengadakan pesta sekali pun, tapi kebaikan yang bisa didapat dari itu? Ia tak akan tahu, Čičikov, Tuan melakukan sesuatu yang sangat beresiko.’ ‘Apa yang beresiko itu?’ Tanya Čičikov gugup. ‘Ya, mengambil putri gubernur...’ ...Iya berpikir, ‘Kalau sudah sejauh ini, tak boleh saya tinggal di sini lebih lama lagi, harus pergi dari sini secepat mungkin’.)
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
32
Universitas Indonesia
Di dalam teks di atas, diceritkan seorang bangsawan, bernama Nozdryov,
menemui Čičikov di tempat penginapan. Ia bercerita penduduk kota N telah
menuduhnya memalsukan uang, sebagai penyamun, mata-mata, dan melarikan
anak gadis gubernur. Di kota N akan datang seorang gubernur jenderal yang baru,
penduduk kota N takut kalau mereka dituduh bekerja sama dengannya hingga
penduduk kota N tidak ada yang berani mendekatinya. Ia memutuskan untuk pergi
dari kota N agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya. Ia pergi keesokan
harinya pagi-pagi benar.
3.2.2 Penipuan
Di dalam kehidupan Čičikov, ia melakukan apa saja untuk memenuhi
keinginan id, yakni mendapatkan kesenangan berupa uang yang banyak, agar ia
tidak sampai kekarangan makanan. Dari kecil, ketika masih sekolah, ia sudah tahu
harus berbuat apa saja agar mendapatkan uang. Ketika dewasa, ia melakukan apa
saja demi mendapatkan kekayaan. Ia sudah memiliki objek insting yang
mengikuti nasihat ayahnya, yakni berteman dengan teman yang memberi
keuntungan dan menjilat gurunya. Di dalam usahanya untuk menjadi orang
sukses, orang yang kaya, banyak hal buruk lain yang Čičikov lakukan sebelum
akhirnya membeli jiwa-jiwa mati.
a. Penipuan terhadap guru
Sewaktu bersekolah, Čičikov menjilat gurunya agar ia mendapatkan nilai-
nilai yang bagus, setelah dewasa, gurunya membutuhkannya, tetapi ia hanya
memberi uang 5 kopek untuk membantunya. Gurunya tidak percaya dengan
Čičikov yang sekarang dan merasa sedih. “В это же время был выгнан из училища за глупость или другую вину бедный учитель, любитель тишины и похвального поведения. Учитель с горя принялся пить; наконец и пить уже было ему не на что; больной, без куска хлеба и помощи, пропадал он где-то в нетопленной, забытой конурке. Бывшие ученики его, умники и остряки, в которых ему мерещилась беспрестанно непокорность и заносчивое поведение, узнавши об жалком его положении, собрали тут же для него деньги, продав даже многое нужное; один только Павлуша Чичиков отговорился неимением и дал какой-то пятак серебра, который тут же товарищи ему бросили, сказавши: «Эх, ты, жила!» Закрыл лицо руками бедный учитель, когда услышал о таком поступке бывших учеников своих; слезы градом полились из погасавших очей, как у бессильного дитяти. «При смерти на одре привел Бог заплакать», — произнес он слабым голосом и тяжело вздохнул, услышав о Чичикове, прибавя тут же: «Эх, Павлуша! вот как переменяется
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
33
Universitas Indonesia
человек! ведь какой был благонравный, ничего буйного, шелк! Надул, сильно надул...»70
Menurut teks di atas, ketika sekolah, Čičikov merupakan anak yang baik
dan patuh kepada gurunya. Meskipun ia tidak terlalu pintar, tetapi nilai-nilainya
bagus karena gurunya menyayanginya. Gurunya bahkan tidak menyukai anak-
anak yang pintar di kelasnya karena mereka tidak bisa diam. Pada suatu hari, guru
itu dipecat dari pekerjaannya. Ia bersedih dan minum minuman keras. Ia tinggal di
sebuah gubuk yang tidak memiliki pemanas. Mendengar kabar gurunya
mengalami kemalangan nasib, teman-teman Čičikov sewaktu sekolah
membantunya, termasuk anak-anak pintar yang dulu tidak disukai gurunya. Di
luar dugaan, justru Čičikov tidak mau menolong guru itu. Ia hanya memberikan
/V eto že vremja byl vygnan iz učilišča za glupost’ ili druguju vinu vednyj učitel’, ljubitel’ tišiny i poxval’nogo povedenija. Učitel’ s gorja prinjalsja pit’; nakonets i pit’ uže bylo emu ne na čto; bol’noj, bez kuska xleba i pomošči, propadal on gde-to v netoplennoj, zabytoj konurke. Byvšie učeniki ego, umniki i ostrjaki, v kotoryx emu mereščilas’ besprestanno nepokornost’ i zanosčivoe novedenie, uznavši ob žalkom ego položenii, sobrali tut že dlja nego den’gi, prodav daže mnogoe nužnoe; odin tol’ko Pavluša Čičikov otgovorilsja neimeniem id al kakoj-to pjatak serebra, kotoryj tut že tovarišči emu brosili, skazavši: “Ex, ty žula!” Zakryl litso rukamu bednyj učitel’, kogda uslyšal o takom postupke byvšix učenikov svoix; slezy gradom polilis’ iz pogasavšix očej, kak u bessil’nogo ditjati. “Pri smerti na odre privel Bog zaplakat’”, -proiznes on slabym golosom i tjaželo vzdoxnul, uslyšav o Čičikove, pribavja tutu že: “Ex, Pavluša! Vot kak peremejaetsja čelovek! Ved’ kakoj byl blagonravnyj, ničego byjnogo, šelk! Nadul, sil’no nadul...”/ (Pada saat yang sama, guru yang mencintai perdamaian dan perilaku terpuji Čičikov, diusir dari sekolah karena bodoh atau karena sesuatu kesalahan yang lain. Guru itu mulai minum untuk membenamkan kesedihannya, tetapi akhirnya tak ada lagi yang dipunyainya untuk membeli minuman; dalam keadaan sakit, lapar, dan tanpa penolong tinggallah ia di sebuah gubuk yang tak berpemanas dan telah ditinggalkan orang. Mantan-mantan muridnya, anak-anak yang pandai dan cerdas, yang selalu dicurigai mempunyai tingkah laku bandel dan bermuka tebal, ketika mengetahui nasib guru yang melarat itu, mulailah mengumpulkan sumbangan untuknya dan bahkan menjual banyak barang yang mereka perlukan untuk sumbangan itu. Hanya Pavluša Čičikov yang meminta maaf karena tak punya dana dan menawarkan uang perak lima kopek, yang oleh bekas-bekas teman sekelasnya dilempar kembali kepadanya sambil berkata, ‘Orang kikir kamu!’ Guru yang malang itu menutup muka dengan tangan waktu ia mendengar apa yang dilakukan oleh murid-muridnya, air mata mengalir seperti hujan deras dari matanya yang kabur seolah-olah ia anak yang tak berdaya. ‘Tuhan membuat saya menangis di tepi kubur,’ katanya dengan suara yang lemah,dan ia pun mengeluh sedih ketika mendengar tentang Čičikov, serta tambahnya cepat, ‘O, Pavluša, betapa berubahnya manusia! Dulu ia anak yang demikian berkelakuan baik, tak pernah liar, selembut sutra! Ia telah memperdayakan saya! Betul-betul ia telah memperdayakan saya!’)
70 Гоголь, op. cit., 240-241
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
34
Universitas Indonesia
uang lima kopek. Uang yang tidak membantu sama sekali hingga teman-temannya
melemparkan uang itu.
Ia berbuat demikian bukannya ia tidak tahu bahwa menolong guru adalah
suatu keharusan karena jasa-jasa guru begitu banyak bagi kehidupannya, apalagi
guru itu adalah guru yang memberikan penghargaan untuknya sebagai teladan.
Saat ini terjadi konflik antara id dan superego. Superego ingin ia menolong guru
itu, sedangkan id tidak mau. Akhirnya ego menengahi. Dalam wujud kesadaran, ia
akhirnya ingin memberikan uang 5 kopek. Menurutnya, 5 kopek itu sudah cukup
baik, padahal itu tidak membantu.
Pemberian 5 kopek kepada gurunya merupakan mekanisme pertahanan
Undoing, pemberian uang lima kopek merupakan tingkah laku ritual karena di
dalam diri Čičikov muncul kecemasan moral, timbul rasa berdosa karena sudah
memperdaya gurunya. Čičikov memberikan uang 5 kopek untuk gurunya
merupakan bentuk perasaan bersalah kepada gurunya karena ia dulu berbuat baik
kepada gurunya karena ingin mendapatkan nilai yang bagus.
b. Penipuan terhadap kepala juru tulis
Pekerjaan pertama setelah selesai sekolah Čičikov adalah menjadi juru
tulis di kantor pengadilan. Ia berada di bawah kekuasaan kepala juru tulis yang
sangat tua yang tak pernah tersenyum maupun berbasa-basi. Pada akhirnya,
Čičikov mampu mengambil hatinya hingga ia diangkat menjadi kepala juru tulis
juga. “Суровый повытчик стал даже хлопотать за него у начальства, и чрез несколько времени Чичиков сам сел повытчиком на одно открывшееся вакантное место. В этом, казалось, и заключалась главная цель связей его с старым повытчиком, потому что тут же сундук свой он отправил секретно домой и на другой день очутился уже на другой квартире. Повытчика перестал звать папенькой и не целовал больше его руки, а о свадьбе так дело и замялось, как будто вовсе ничего не происходило. Однако же, встречаясь с ним, он всякий раз ласково жал ему руку и приглашал его на чай, так что старый повытчик, несмотря на вечную неподвижность и черствое равнодушие, всякий раз встряхивал головою и произносил себе под нос: «Надул, надул, чертов сын!»71
/Surovyj poviytčik stal daže xlopotat’ za nego u načal’stva, i črez neskol’ko vremeni Čičikov sam sel povytčikom na odno otkryvšeesja vakantnoe mesto. V etom, kazalos’, i zaključalas’ glavnaja tsel’ svjazej ego s starym povytčikom, potomy čto tutu že sunduk sboj on otpravil sekretno domoj i na drugoj den’ očutilsja uže na drugoj kvartire. Povytčika perestal zvat’ papen’koj i ne tseloval bol’še ego ryki, a o
71 Гоголь, op. cit., 243.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
35
Universitas Indonesia
svad’be tak delo i zamjalos’, kak budto vovse ničego he proisxodilo. Odnako že, vstrečajas’ s nim, on vsjakij raz laskogo žil emu ruku i priglašal ego na čaj, tak čto staryj povytčik, nesmotrja na večnuju hepodvižnost’ i čerstvoe ravnodušie, vsjakij raz vstrjaxival golovoju i proiznosil sebe pod nos: “Nadul, nadul, čertov syn!”/ (Juru tulis kepala yang keras itu bahkan mengusulkannya untuk memegang kekuasaan yang lebih tinggi, dan dalam waktu singkat ketika ada lowongan Čičikov pun ditunjuk sebagai juru tulis kepala pula. Inilah agaknya sasaran utama hubungannya dengan juru tulis kepala yang tua itu. Pada hari berikutnya secara diam-diam ia memindahkan petinya. Pada hari berikutnya pula ia sudah berdiam di sebuah flat baru. Ia tidak lagi menyebut juru tulis kepala yang tua itu dengan kata ‘Papa’ dan tak pernah lagi mencium tangannya. Persoalan perkawinan tak pernah muncul lagi, seakan-akan tak sesuatu pun telah terjadi. Namun, apabila ia kebetulan menjumpai orang tua itu, ia meraih dan menekan tangannya dengan hangat serta mengundangnya minum teh. Sekalipun orang tua itu tidak berubah air muka dan bersikap masa bodoh yang kasar, kadang-kadang menggelengkan kepala juga ia dan menggerutu pelan,’Ia memperdayakan saya! Ia memperdayakan saya, anak sialan!’)
Ketika pertama kali bekerja, Čičikov hanya mendapatkan jabatan yang
rendah, yakni sebagai juru tulis di kantor pengadilan. Ia mencari-cari cara agar
bisa dinaikkan pangkat. Di tempat ia bekerja, ada seorang kepala juru tulis yang
sudah tua yang sangat kaku dan sama sekali tidak ramah. Kepala juru tulis tua itu
memiliki seorang putri. Di dalam teks di atas, Čičikov mendekati kepala juru tulis
yang sudah tua itu, ia berpura-pura menjadi orang yang perhatian, peduli padanya
dan anaknya. Ia berpura-pura menyukai anaknya dan ingin menikah dengannya.
Setelah ia mendapatkan jabatan yang ia inginkan, yakni menjadi kepala juru tulis,
ia tidak lagi menjilat kepala juru tulis yang sudah tua itu. Tidak ada kabar tentang
pernikahannya dengan anak gadisnya. Hanya jika tidak sengaja bertemu, Čičikov
berusaha untuk berbasa-basi, kepala juru tulis yang sudah tua itu yang ketika
menyadari telah ditipu, ia hanya bisa pasrah.
Di dalam usahanya menyenangkan keinginan id, salah satu objek
instingnya adalah menjadi juru tulis. Namun, baginya menjadi juru tulis tidak
memuaskan karena gajinya kecil. Ia merasa harus mendapatkan pangkat yang
lebih tinggi agar mendapatkan gaji yang lebih besar. Sistem superego yang
seharusnya sudah terbentuk di usianya yang sudah dewasa itu begitu lemah
hingga tidak mampu menyuruh ego untuk menekan impuls-impuls id untuk
dipuaskan. Mekanisme pertahanan yang terjadi dalam diri Čičikov adalah isolasi.
Ia tidak kasihan terhadap kepala juru tulis yang tua, yang ia pikirkan hanyalah
pemuasan keinginannya untuk mendapatka gaji yang lebih besar. Pada saat yang
sama, mekanisme pertahanan yang lain terjadi, yakni undoing. Bukannya ia tidak
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
36
Universitas Indonesia
tahu bahwa apa yang diperbuatnya menyakiti kepala juru tulis yang tua. Ia tahu,
bagaimanapun ia tahu itu merupakan perbuatan yang tidak baik. Oleh karena itu,
ia merasa malu jika bertemu dengan kepala juru tulis yang sudah tua. Undoing
yang terjadi bentuknya berupa ramah tamah yang ia lakukan terhadap kepala juru
tulis yang sudah tua.
c. Penipuan terhadap atasan di jawatan bea dan cukai “Надобно сказать, что эта служба давно составляла тайный предмет его помышлений. Он видел, какими щегольскими заграничными вещицами заводились таможенные чиновники, какие фарфоры и батисты пересылали кумушкам, тетушкам и сестрам... За службу свою принялся он с ревностью необыкновенною... Даже начальство изъяснилось, что это был черт, а не человек: он отыскивал в колесах, дышлах, лошадиных ушах и невесть в каких местах, куда бы никакому автору не пришло в мысль забраться и куда позволяется забираться только одним таможенным чиновникам... Он получил чин и повышение и вслед за тем представил проект изловить всех контрабандистов, прося только средств исполнить его самому. В то время образовалось сильное общество контрабандистов обдуманно-правильным образом; на миллионы сулило выгод дерзкое предприятие.”72
Objek insting Čičikov yang lain ialah bekerja di jawatan bea dan cukai.
Disebutkan dalam teks di atas, ketika ia bekerja di tempat yang menjadi
/Nadobno skazat’, čto eta služba davno sostavljala tajnyj predmet ego pomyšlenij. On videl, kakimi ščegol’skimi zagraničnymi veščitsami zavodilis’ tamožennye činovniki, kakie farfory i batisty peresylali kumuškam, tetuškam i sestram... Za službu svoju prinjalsja on s revnost’ju neobyknovennoju... Daže načal’stvo iz”jasnilos’, čto byl čert, a ne čelovek: on otyskival v kolesax, dyšlax, lošadinyx ušax i nevest’ v kakix mestax, kuda by nikakomu avtoru ne prišlo v mysl’ zabrat’sja i kuda pozvoljaetsja zabirat’sja tol’ko odnim tamožennym činovnikam... On polučil čin i povyšenie iv sled za tem predstavil proekt izlovit’ vsex kontrabandistov, prosja tol’ko sredstv ispolnit’ ego samomu. V to vremja obrazovalos’ sil’noe obščestvo kontrabandistov obdumanno-pravil’nym obrazom; na million sulilo vygod derzkoe predprijatie./ (Harus dikatakan, sudah lama Čičikov ingin bekerja di jawatan bea dan cukai. Perlu disebutkan bahwa departemen ini telah lama menjadi sasaran rahasia rencananya. Ia melihat barang-barang asing yang elok buatannya diperoleh para pejabat pabean, dan barang-barang bagus berupa porselin dan kain kambrik yang biasa mereka kirimkan kepada kekasih, bibi dan saudara-saudara perempuan. ....Ia menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang baru itu dengan semangat yang luar biasa. ... Para atasannya bahkan menyatakan bahwa ia bukan manusia, tapi titisan setan: ia dapat menemukan barang-barang selundupan di dalam roda, di dalam gagang pintu kereta, di dalam telinga kuda, dan entah di mana lagi – di tempat-tempat yang tak bakal ditemukan oleh seorang pengarang dan hanya boleh dimasuki oleh para pejabat pabean. ... Pangkatnya dinaikkan dan mendapat kenaikan gaji, dan segera kemudian memperoleh satu proyek untuk menangkap semua penyelundup. ... Justru pada waktu itulah terbentuk suatu organisasi penyelundupan yang kuat...)
72 Гоголь, op.cit., 247-249
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
37
Universitas Indonesia
impiannya, yakni di jawatan bea dan cukai. Kemampuan beradaptasinya tinggi. Ia
cepat mengetahui seluk-beluk di tempat bekerjanya itu. Awalnya, ia menjadi
pekerja yang sangat hebat dalam mencari barang-barang selundupan. Di manapun
disembunyikan, barang-barang selundupan itu pasti ketahuan olehnya, dan ia tidak
pernah menggunakan barang-barang selundupan itu. Oleh karena kehebatannya
itu, ia dinaikkan jabatan dan gajinya, ia dipercayai atas proyek untuk menangkap
semua penyelundup.
Id dalam diri manusia tidak memiliki batas, yang membatasi adalah
kemampuan ego untuk menekan keinginan id. Ketika ia dinaikkan jabatan, jika ia
memiliki rasa syukur (ego mampu menekan keinginan id untuk terus menerus
minta ditambah kepuasannya), seharusnya sudah bagus sekali ia mendapatkan gaji
di posisi itu. Dengan posisi itu, ia bisa membahagiakan keluarganya kelak.
Sayangnya, ia menuruti keinginan id, justru pada saat inilah ia membentuk
organisasi penyelundupan yang sangat rapi. Namun, sehebat apapun ia menipu
atasannya, akhirnya ketahuan juga. Akhirnya ia sekali lagi kehilangan pekerjaan.
Dalam masalah ini, id memegang peranan penting dalam diri Čičikov.
Kemauan id tidak tahu malu dan tak memiliki batas. Jika ego mampu menahan id,
harusnya ia sudah bisa merasa bersyukur dengan pangkat dan gajinya yang
dinaikkan, tetapi ia tidak. Dalam kasus ini, dinamika kepribadian Čičikov yang
bekerja adalah pengingkaran (negation) karena ia tidak merasa malu ataupun
merasa bersalah atas perbuatannya. Dipecat pun ia masih tidak merasa malu.
3.2.3 Korupsi dan Kolusi
Objek insting Čičikov yang lain adalah bekerja menjadi pengawas
pembangunan sebuah gedung pemerintah yang penting. Karirnya setelah bekerja
sebagai kepala juru tulis adalah mengawasi pembangunan gedung pemerintah. Di
sana, ia melakukan korupsi. “комиссия для построения какого-то казенного весьма капитального строения. В эту комиссию пристроился и он, и оказался одним из деятельнейших членов. Комиссия немедленно приступила к делу. Шесть лет возилась около здания; но климат, что ли, мешал или материал уже был такой, только никак не шло казенное здание выше фундамента. А между тем в других концах города очутилось у каждого из членов по красивому дому гражданской архитектуры: видно, грунт земли был там получше.73
73 Гоголь, op. cit., 244-245
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
38
Universitas Indonesia
/Komiccija dlja postroenija kakogo-to kazennogo ves’ma kapital’nogo stroenija. V etu komissiju pristroilsja i on, i okazalsja odnim iz dejatel’nejšix členov. Komissija nemedlenno pristupila k delu. Šest’ let vozilas’ okolo zdanija; no klimat, čto li, mešal ili material uže byl takoj, tol’ko nikak he šlo kazennoe zdanie vyše fundamenta. A meždu tem v drugix kontsax goroda očutilos’ u každogo iz členov po krasivomu domu graždanskoj arxitektury: vidno, grunt zemli byl tam polučše./ (Sebuah komisi dibentuk untuk mengawasi pembangunan sebuah gedung pemerintah yang sangat penting. Ia pun berhasil ikut dalam komisi itu dan menjadi salah seorang anggota yang paling aktif. Komisi mulai bekerja dengan segera. Untuk enam bulan berikutnya mereka giat bekerja untuk gedung itu; tetapi entah karena iklim yang manghalangi kemajuannya, entah bahan-bahan bangunan yang salah, tetapi gedung pemerintah itu tidak pernah lebih tinggi daripada pondamennya. Pada saat itu, setiap anggota komisi membangun untuk dirinya sebuah kediaman pribadi yang indah dengan rancangan arsitektur yang baik sekali di berbagai tempat kota itu.)
Di dalam teks di atas disebutkan, salah satu pekerjaan Čičikov adalah
menjadi pengawas pembangunan sebuah gedung pemerintahan yang penting.
Namun, ia bekerja dengan benar hanya pada saat awal-awal pembangunan gedung
itu. Setelah lama menjadi pengawas, ia melakukan korupsi bersama pengawas-
pengawas lainnya. Ia mulai mengumpulkan uang, membangun rumah untuk masa
depannya dan keluarganya kelak jika telah menikah, hidup bermewah-mewah, dan
lain-lain. Namun, pada akhirnya komisi dibentuk untuk menyelidiki tindakannya
beserta koruptor yang lainnya. Akhirnya ia ketahuan korupsi dan harta-hartanya
disita.
Pada saat ini, ego yang tidak mampu menekan impuls-impuls id tetap
menjadi alasan mengapa Čičikov berlaku seperti ini. Ia ingin bermewah-mewah,
bersenang-senang, dan menabung untuk keluarganya kelak jika ia menikah dan
mempunyai anak. Sejak mendapat pekerjaan ini, ia ingin uangnya ditabung untuk
memenuhi kebutuhan hidup di masa tuanya. Pada saat ini, dinamika kepribadian
dalam dirinya bekerja, yakni pengingkaran (negation), Čičikov tidak merasa malu
atau pun merasa bersalah akan korupsi yang ia lakukan karena teman-temannya
juga melakukannya.
Kolusi yang dilakukan adalah ketika Čičikov telah menjadi kepala juru
tulis. Untuk memenuhi keinginan id, salah satu objek insting ialah menjadi kepala
juru tulis. Ia mendapatkan jabatan sebagai kepala juru tulis setelah menipu
seorang kepala juru tulis yang lain. Saat itu, ketika seorang pemohon meminta
kepada juru tulis untuk mengerjakan kepentingannya, pemohon akan memberikan
uang kepada kepala juru tulis yang mengerjakannya. Sebenarnya, juru tulis itu
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
39
Universitas Indonesia
sudah mendapatkan gaji atas pekerjaannya, tetapi kolusi sudah membudaya di
sana. Ketika ia bekerja sebagai kepala juru tulis, di dalam mengerjakan
pekerjaannya sebagai juru tulis, ia tidak mengambil uang dari seorang pemohon
untuk dirinya sendiri, tetapi membagi-bagikannya kepada juru tulis yang lain.
Contohnya ketika seorang pemohon datang kepadanya. Ketika ia akan
memberikan uang kepadanya untuk pekerjaannya, ia meminta uang yang tidak
sedikit agar dibagi-bagikan untuk para juru tulis dan dibagi-bagikan kepada
pejabat yang lain. “«Нет, не четвертак, а по беленькой». — «По беленькой писарям!» — вскрикивает проситель. «Да чего вы так горячитесь? — отвечают ему, — оно так и выйдет, писарям и достанется по четвертаку, а остальное пойдет к начальству».”74
Di dalam perjalanan hidup Čičikov, ia sering mengkhayal tentang masa
depannya menjadi orang kaya dan hidup bahagia dengan anak dan istrinya.
“воображал себя уже настоящим херсонским помещиком, говорил об
разных улучшениях: о трехпольном хозяйстве, о счастии и блаженстве...”
/“Net, ne četvertak, a po belen’koj.” – “Po belen’koj pisarjam!” – vskrikivaet prositel’. “Da čego vy tak gorjačites’? – otvečajut emu, - ono tak i vyjdet, pisarjam i dostanetsja po četvertaku, a ostal’noe pojdet k načal’stvu./ (“Tidak, bukan seperempat, tetapi uang kertas putih.’ Pemohon itu menjerit. ‘Mengapa Tuan begitu heran?’ jawab mereka, “Sama saja jalannya. Masing-masing juru tulis penyalin akan mendapat seperempat, dan selebihnya akan dibagi-bagi ke pejabat yang lain.’)
Dalam teks di atas, disebutkan Čičikov tidak mengambil uang untuk
dirinya sendiri, tetapi untuk dibagi-bagikan ke pegawai-pegawai yang lain. Pada
saat ini, mekanisme pertahanan yang dilakukan Čičikov adalah pengingkaran
(negation) karena ia tidak merasa bersalah, tidak merasa kolusi yang ia lakukan
adalah kesalahan karena ia membagi-bagikan uang yang ia dapatkan kepada orang
lain.
3.2.4 Khayalan
75
74Гоголь, op.cit., 244 75 Гоголь, op. cit., 160
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
40
Universitas Indonesia
/voobražal sebja uže nastojaščim xersonskim pomeščikom, govoril ob raznyx
ulučšenijax: o trexnol’nom xozjahstve, o sčastii i blaženstve.../
(Ia membayangkan dirinya sudah menjadi pemilik tanah Kherson. Ia berbicara
tentang berbagai perbaikan ekonomi, kebahagiaan dan kesenangan...)
Di dalam teks di atas, disebutkan khayalan Čičikov tentang kesuksesan
hidupnya kelak, hidup menjadi bangsawan, tuan tanah Kherson yang kaya dengan
istri yang cantik dan anak-anak yang disayanginya. Dia bekerja keras hingga
menghalalkan segala cara agar anak-anaknya hidup enak dan tidak kekurangan.
Berbuat buruk sudah menjadi kebiasaannya. Di dalam dirinya tidak ditanamkan
nilai-nilai moral (sebagai superego) dari orang tuanya untuk menjadi suara hati
hingga ia menjadi seseorang yang hanya mengejar cita-citanya menjadi orang
kaya.
Khayalan yang terdapat pada seorang individu merupakan bentuk
kesadaran yang berasal dari prasadar. Perlu diketahui, khayalan merupakan
manifestasi keinginan yang tidak terpenuhi dalam dunia nyata. Seorang individu
yang sering mengkhayal disebabkan oleh kenyataan yang tidak sesuai dengan
keinginannya. Kita dapat menganggap bahwa orang yang berbahagia tidak pernah
berkhayal, dan hanya orang yang tidak puas sajalah yang melakukannya.
Kekuatan-kekuatan tema khayalan ialah keinginan yang tidak terpenuhi. Setiap
khayalan merupakan pemenuhan atas suatu keinginan, suatu perbaikan atas
kenyataan yang tidak memuaskan.76
Mengkhayal merupakan perilaku yang menyimpang karena khayalan
merupakan manifestasi keinginan Čičikov yang tidak tersampaikan, yakni menjadi
orang kaya dan bahagia dengan anak dan istrinya. Ia menghayalkan
bergelimangan harta di masa depan karena ia bukanlah orang yang kaya. Ia
mengkhayalkan anak-anaknya hidup bahagia karena ia merasa kurang bahagia
ketika kecil. Ketika ia mengkhayalkan istri yang cantik disebabkan ia tidak
memiliki seorang wanita di sampingnya.
76 Storr, op. cit., 124.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
41 Universitas Indonesia
BAB IV
KESIMPULAN
Gogol mengembangkan karakter Čičikov dengan baik hingga ia memiliki
kepribadian yang dapat dianalsis oleh teori kepribadian, yakni Psikoanalisis.
Psikoanalisis merupakan teori kepribadian yang ditemukan dan dikembangkan
oleh Sigmund Freud. Di dalam teori Psikoanalisis, terdapat level kehidupan
mental yang terdiri dari sadar, prasadar, dan sadar. Di dalam teori Psikoanalisis
juga terdapat struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan superego.
Kepribadian juga “melakukan” sesuatu, yang disebut dinamika kepribadian.
Dinamika kepribadian terdiri dari insting, kecemasan, dan mekanisme pertahanan.
Hasil dari analisis kepribadian adalah Čičikov selalu memikirkan
kekayaan karena ia memiliki struktur kepribadian yang tidak seimbang. Sistem id
Čičikov begitu besar sedangkan superegonya tidak begitu besar dalam diri
Čičikov sehingga egonya tidak mampu menyeimbangkan kedua sistem itu, yang
tampak pada diri Čičikov adalah dia menjadi berbuat semaunya. Sistem id ini
yang menjadi alasan dasar Čičikov melakukan perbuatan-perbuatan yang
menyimpang.
Perbuatan-perbuatan Čičikov yang menyimpang berupa membeli jiwa-
jiwa mati agar dapat dijual dengan untung yang besar, penipuan, korupsi, kolusi,
dan mengkhayal akan menjadi tuan tanah yang hidup bahagia bersama istri dan
anak-anaknya.
Di dalam diri Čičikov, dinamika kepribadian yang berupa mekanisme
pertahanan juga memainkan peranan penting, yakni isolasi ketika menipu
gurunya. Mekanisme pertahanan yang lain adalah undoing ketika menipu kepala
juru tulis yang sudah tua. Mekanisme pertahanan yang lainnya adalah
pengingkaran (negation), terjadi saat ia bekerja sebagai pengawas pembangunan
sebuah gedung pemerintah dan bekerja di jawatan bea dan cukai.
Ide membeli jiwa-jiwa mati berasal dari ketidaksadaran Čičikov. Ide itu
muncul begitu saja ketika ia bekerja menjadi pengacara yang salah satu
pekerjaannya adalah menyiapkan pegadaian beberapa ratus petani kepada Dewan
Perwalian.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
42
Universitas Indonesia
Kehidupan Čičikov yang selalu mengalami kemalangan dan kegagalan
dalam setiap usahanya mendapatkan kekayaan, menjadikannya sering mengkhayal
tentang kekayaan dan kesenangan, mengkhayalkan ia memiliki istri dan anak di
kemudian hari dan hidup makmur.
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
43
DAFTAR REFERENSI
Buku
Alwisol. Psikologi Kepribadian. Ed. ke-8. Malang: UMM Press, 2010.
Barrentsent, A.A. Russische Gramatika. Amsterdam: University van Amsterdam, 1976. Bertens, K., ed. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006. Driessen, F. C. Gogol as a Short-story Writer. London: Mouton and Co., 1965.
Fajar, Nurmala Sari. Eds. Sejarah dan Sistem Psikologi. Ed. ke-6. Terj. dr. James F. Brennan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Fanger, Donald. The Creation of Nikolai Gogol. Harvard: The President and fellows of Harvard Colegge, 1979. Feist, Jess, dan Gregory J. Feist. Theories of Personality. Ed. ke-7. Singapur: McGraw-Hill International Edition, 2009. Frye Northrop, Sheridan Baker, George Perkins. The Harper Hand Book to Literature, New York: Harper and Row Publishers, 1985 Гоголь, Н. В. Мертвые Души. Москва: художественная литература, 1964. /Gogol’, N. V. Mertvie Duši. Moskva: khudožestvennaya literatura, 1964./ Hardjana, Andre. 1985. Kritik Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia. Dick Hartoko dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yoyakarta: Kanisius. Kent, Leonard J. The Subconscious in Gogol’ and Dostoevskij and Its Antecedents. Paris: The Hague, 1969. Milner, Max. Freud et I’interprestation de la literature. Eds. Apsanti D.S., Sri Widaningsih, dan Laksmi. Jakarta: Intermasa, 1992. Moser, Charles A., ed. Cambridge History of Russian Literature. Cambridge: Cambridge University Press, 1992. Mirsky, D.S. A History of Russian Literature. New York: Alfred A. Knoff, INC., 1960. Nabokov, Vladimir. Nikolai Gogol a New Direction Paper Book. Kanada : Penguin Books Canada Limited, 1961. Hlm. 158
Universitas Indonesia Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
44
Storr, Anthony. Freud. Eds. Dean Praty R. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1991. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005. Zaviera, Ferdinand. Teori Kepribadian Sigmund Freud. Yogyakarta: Prisma Sophie, 2008.
Skripsi dan Tesis
Nurlailani. Analisis Tokoh dan Penokohan dalam “Myortvie Dushi”. 1988. (Skripsi) Limbong, Banggas. Realisme Kritis dalam Revizor, Shinyel, Myortvie Dushi. 2003. (Tesis)
Laporan Penelitian
Limbong, Banggas. Kepengarangan N.V. Gogol: Suatu Kajian Awal. 1992. (Laporan Penelitian)
Kamus Online
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
Internet
Christopher English “Dead Souls by Nikolai Vasilevich Gogol.” http://www99.epinions.com/reviews/Dead_Souls_by_Nikolai_Vasilevich_Gogol_and_by_Christopher_English_and_edited_by_Christopher_English_and_by_Susanne_Fusso_and_Susanne_Fusso_and_by_Bernard_Guilbert_Guerney_and_translated_by_Bernard_Guilbert_Guerney_and_translated_by_Richard_Pevear_and diunduh pada 28 Juni 2011 jam 12.35 wib http://essaytree.com/literature-and-language/compare-dead-souls-by-nikolai-gogol-with-tarus-bulba-also-by-nikolai-gogol/ diunduh pada 27 Juni 2011 jam 23.49 wib http://www.essay411.com/dead-souls-gogol-themes.html diunduh pada 28 Juni 2011 jam 11.29 wib http://www.nkj.ru/archive/articles/2106/ no. 10, 2005 год diunduh pada 28 Juni 2011 jam 12.17 wib http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/08/jiwa-jiwa-mati-karya-nikolai-gogol-sebuah-pengantar/ diunduh pada 28 Juni 2011 jam 20.24 wib
Universitas Indonesia Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
45
Universitas Indonesia
http://gotovye-referaty.ru/chichikov_u_sobakevicha_mertvye_dushi.html diunduh pada 28 Juni 2011 pada jam 21.22 wib http://www.litrasoch.ru/obraz-i-xarakteristika-chichikova-v-poeme-gogolya-mertvye-dushi/ diunduh pada 28 Juni 2011 jam 21.58 wib Eric Lewin Altschuler, “ One Of The Oldest Cases Of Schizophrenia In Gogol's ‘Diary Of A Madman’” http://www.jstor.org/stable/25468632 diunduh pada 25 April 2011 pk. 17.24
“The Dawn of Realism and V. G. Belinsky.” http://www1.umn.edu/lol-russ/hpgary/Russ3421/lesson7.htm diunduh pada 25 April 2011 pk 11.39 wib.
“Dead Souls by Nikolai Gogol.” http://ebooks.adelaide.edu.au/g/gogol/nikolai/g61d/introduction.html diunduh pada 27 Juni 2011 jam 16.09 wib.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/08/jiwa-jiwa-mati-karya-nikolai-gogol-sebuah-pengantar/ diunduh pada 28 Juni 2011 jam 20.24 wib
http://socyberty.com/history/19th-century-russia/ diunduh pada 15 Juli 2011 pk. 09.00 wib http://en.wikipedia.org/wiki/Serfdom_in_Russia diunduh pada 15 Juli 2011 jam 14.12 wib
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
Lampiran
Tabel Sistem Transliterasi Bahasa Rusia Modern1
No Bahasa Rusia Transliterasi Realisasi
1 А a A a [a]
2 Б б B b [b]
3 В в V v [v]
4 Г г G g [g]
5 Д д D d [d]
6 Е е E e [(j)e]
7 Ё ё Ё [(j)o]
8 Ж ж Ž ž [ž]
9 З з Z z [z]
10 И и I i [i]
11 Й й J j [j]
12 К к K k [k]
13 Л л L l [l]
14 М м M m [m]
15 Н н N n [n]
16 О o O o [o]
17 П п P p [p]
18 Р p R r [r]
19 С c S s [s]
20 Т т T t [t]
21 У у U u [u]
22 Ф ф F f [f]
23 Х x X x [x]
24 Ц ц C c [ts]
25 Ч ч Č č [tš]
26 Ш ш Š š [š]
1 Barrentsent, A.A. Russische Gramatika. Amsterdam: University van Amsterdam. 1976. 33‐35
Universitas Indonesia Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011
Lanjutan
Universitas Indonesia
27 Щ щ ŠČ šč [sčš]
28 Ъ ъ ” Penanda keras
29 Ы ы Y y [y]
30 Ь ь ’ Penanda lunak
31 Э э Ė e [e]
32 Ю ю Ju [(j)u]
33 Я я Ja [(j)a]
Analisis kepribadian..., Reni Kurnia Dewi, FIB UI, 2011