155
1Universitas Indonesia UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI CILANDAK, JAKARTA SELATAN PERIODE 1 JULI – 31 AGUSTUS 2013 LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER WIDIARTI, S.Farm 1206330236 ANGKATAN LXXVII FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER DEPOK JANUARI 2014 Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

1Universitas Indonesia

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI

CILANDAK, JAKARTA SELATAN PERIODE 1 JULI – 31 AGUSTUS 2013

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

WIDIARTI, S.Farm

1206330236

ANGKATAN LXXVII

FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER

DEPOK JANUARI 2014

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

ii 

ii 

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI

CILANDAK, JAKARTA SELATAN PERIODE 1 JULI – 31 AGUSTUS 2013

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DiajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehgelarApoteker

WIDIARTI, S.Farm

1206330236

ANGKATAN LXXVII

FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER

DEPOK JANUARI 2014

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

iii 

iii 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

iv 

iv 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Profesi

Apoteker (PKPA) Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Pada penulisan laporan

ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan, arahan, bantuan, serta dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt.,sebagai Dekan Fakultas Farmasi.

2. Prof. Dr. Yahdiana Harahap, MS., Apt, selaku Pj.S Fakultas Farmasi

Universitas Indonesia sampai tanggal 20 Desember 2013.

3. Dr. Harmita, Apt., sebagai Ketua Program Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi.

4. Dra. Alfina Rianti, M.Pharm., Apt.,selaku pembimbing dari RSUP Fatmawati

yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan pengetahuan yang bermanfaat

selama melaksanakan PKPA dan penyusunan laporan ini.

5. Dra. Retnosari Andrajati, MS, PhD., Apt., selaku pembimbing PKPA dari

Fakultas Farmasi yang telah membimbing dan memberikan bantuan kepada

penulis selama PKPA berlangsung.

6. Seluruh staf RSUP Fatmawati yang telah memberikan pengetahuan dan

pengalaman yang bermanfaat selama melaksanakan kegiatan PKPA.

7. Seluruh dosen dan staf tata usaha Fakultas Farmasi atas ilmu dan bantuan yang

diberikan selama menjalani pendidikan di Program Profesi Apoteker.

8. Keluarga tercinta atas dukungan, perhatian dan doanya untuk menyelesaikan

pendidikan profesi Apoteker dengan sebaik mungkin.

9. Seluruh sahabat dan teman Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi

sebagai teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan semangat.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

vi 

vi 

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan PKPA ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dibutuhkan untuk perbaikan

laporan ini. Semogalaporan PKPA ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan ilmu farmasi pada khususnya.

Penulis

2014

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

vii 

vii 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

viii 

viii 

ABSTRAK

Nama : Widiarti, S.Far.

NPM : 1206330236

Program Studi : Profesi Apoteker

Judul : Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit

Umum Pusat Fatmawati Cilandak, Jakarta Selatan Periode 1

Juli – 31 Agustus 2013

Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati bertujuan

untuk memahami tugas dan fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat

Fatmawati, memahami dan mengetahui peran dan tanggung jawab Apoteker di

Rumah Sakit dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang

manajemen (perencanaan, pengadaan, penyimpanan, produksi, distribusi) dan

farmasi klinis (PIO, komunikasi, edukasi, konseling). Tugas khusus yang

diberikan berjudulEvaluasi Waktu Tunggu Pelayanan Obat Di Depo Farmasi

Instalasi Rawat Jalan Lantai 1 RSUP Fatmawati Jakarta Periode Juli 2013. Tujuan

dari tugas khusus ini adalah mengevaluasi rerata waktu tunggu pelayanan obat

jadidan obat racikan dan persentase waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obat

racikan yang dilayani di depo farmasi Instalasi Rawat Jalan (IRJ) lantai 1 RSUP

Fatmawati Jakarta.

Kata Kunci : Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Rumah Sakit, Waktu

tunggu.

Tugas Umum : xiv + 85 halaman; 20 lampiran.

Tugas Khusus : iv + 15 halaman; 16 lampiran.

Daftar Acuan Tugas Umum : 9 (2004-2010).

Daftar Acuan Tugas Khusus : 13 (1999-2009).

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

ix 

ix 

ABSTRACT

Name : Widiarti, S.Far.

NPM : 1206330236

Program Study : Apothecary Profession.

Title : Pharmacist Internship Working Program at RSUP

Fatmawati Hospital at Cilandak, Jakarta Selatan Period 1St

July – 31St 2013

Pharmacist Internship Working Program at RSUP Fatmawatiaims to understand

the duties and functions of Pharmacy Instalation ofRSUP Fatmawati Hospital, to

understand and know the duties and responsibilities of Pharmacist in hospital and

to increase knowledge and abilities in management (planning, provisioning,

storage, production, distribution) and clinical pharmacy (PIO, communication,

education, counseling). Given a special assignment titled Waiting Time of

Prescription and Drug Service in IRJ 1th Floor. The Purposes of this special task

are to know the waiting time of prescription and drug service patient and

presentation in IRJ 1St floor of RSUP Fatmawati Hospital.

Keywords : RSUP Fatmawati Hospital, Hospital, Waiting Time.

General Assignment : xiv + 85pages; 20 appendies.

Specific Assignment : iv + 15 pages; 16 appendies.

Bibliography of General Assignment : 9 (2004-2010).

Bibliography of Specific Assignment : 13 (1999-2009).

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………....vii 1.PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2

2. TINJAUAN UMUM ............................................................................................ 3

2.1 Definisi Rumah Sakit ................................................................................... 3 2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ................................................................... 3 2.3 Klasifikasi Rumah Sakit .............................................................................. 3 2.4 Sejarah Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati ............................................ 5 2.5 Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Fatmawati ................................................. 6 2.6 Visi dan Misi ................................................................................................. 7

3. TINJAUAN KHUSUS ....................................................................................... 10

3.1 Instalasi Farmasi .......................................................................................... 10 3.2 Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati ............................................................. 19 3.3 Satuan Farmasi Fungsional (SFF) ................................................................ 45

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 60

4.1. Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati .............................................................. 60 4.2. Satuan Farmasi Fungsional ......................................................................... 75 4.3. Tim Farmasi dan Terapi RSUP Fatmawati .................................................. 82

5. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 83

5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 83 5.2. Saran ............................................................................................................. 83

DAFTAR ACUAN .................................................................................................. 85

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

xi 

xi 

DAFTAR LAMPIRAN   

Lampiran 1.   Struktur organisasi RSUP Fatmawati ........................................... 86 Lampiran 2.   Struktur organisasi minimal instalasi farmasi ............................. 87 Lampiran 3.   Struktur organisasi Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati ............... 88 Lampiran 4.  Struktur organisasi Satuan Farmasi Fungsional RSUP 

Fatmawati .................................................................................... 89 Lampiran 5.  Alur perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi .............. 90 Lampiran 6.   Alur penerimaan perbekalan farmasi .......................................... 91 Lampiran 7.   Alur distribusi perbekalan farmasi .............................................. 92 Lampiran 8.   Alur masuk ke ruang produksi aseptik, TPN, dan sitotoksik ....... 93 Lampiran 9.   Alur pelayanan obat sitostatika rawat jalan dan rawat inap ...... 94 Lampiran 10.  Prosedur  penyiapan  obat  rawat  jalan  secara  individual 

prescription .................................................................................. 96 Lampiran 11.  Alur pelayanan resep di depo ASKES ........................................... 97 Lampiran 12.  Alur  distribusi  obat  secara  dosis  unit  di  Instalasi  Farmasi 

RSUP Fatmawati .......................................................................... 98 Lampiran 13.  Alur  pelayanan  obat  dan  alat  kesehatan  di  depo  Instalasi 

Bedah Sentral .............................................................................. 99 Lampiran 14.  Alur pemantauan efek samping obat .......................................... 101 Lampiran 15.  Alur pelayanan informasi obat .................................................... 102 Lampiran 16.  Alur kegiatan pemantauan interaksi obat ................................... 103 Lampiran 17.  Alur pengkajian resep .................................................................. 104 Lampiran 18.  Alur penanganan limbah padat, cair, dan gas  ............................ 105 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

1Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang nomor 36 tahun 2009 menyebutkan bahwa kesehatan

merupakan hak asasisetiap manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus

diwujudkan sesuaidengan cita-cita bangsa Indonesia.Derajat kesehatan

yangsetinggi-tingginya bagi masyarakat diwujudkan dengan dilakukannya upaya

kesehatan yangterpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan

perseorangan dan upayakesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan

dalam bentuk kegiatandengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif yangdilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan

berkesinambungan.Penyelenggaraan upaya kesehatan harus memperhatikan fungsi

sosial, nilai,norma agama, sosial budaya, moral, dan etika profesi. Pemerintah

memiliki tanggung jawab dalam hal merencanakan,mengatur, menyelenggarakan,

membina, dan mengawasi penyelenggaraan upayakesehatan yang merata dan

terjangkau oleh masyarakat (Daris, 2010).

Undang-undang nomor 44 tahun 2009 menyebutkan bahwa rumah

sakitmerupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanankesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap,rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit adalah salah satu

saranakesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar dan

upayakesehatan rujukan dan/atau upaya kesehatan penunjang. Rumah sakitjuga

dapat dipergunakan untuk kepentingan pendidikan, pelatihan, penelitian,serta

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan(Siregar,

2004).

Pelayanan farmasi merupakan salah satu kegiatan di rumah sakityang

menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang StandarPelayanan Rumah Sakit

menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakitadalah bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumahsakit yang berorientasi kepada

pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,termasuk pelayanan farmasi

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Universitas Indonesia

klinik, yang terjangkau bagi semua lapisanmasyarakat.Pelayanan kesehatan

farmasi di rumah sakit tidak terlepas dari adanyaperan apoteker. Apoteker

merupakan tenaga kesehatan yang memiliki pendidikan,ketrampilan, dan keahlian

di bidang farmasi serta memiliki hak dalammenyelenggarakan pekerjaan

kefarmasian. Peran apoteker menjadi pentingguna mewujudkan pelayanan

kefarmasian yang ideal dengan melakukanpelayanan kefarmasian yang

berorientasi kepada pasien (patient oriented).

Upaya meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dankeahlian di

bidang kefarmasian, serta untuk mempersiapkan calon apotekermemasuki dunia

kerja sebagai tenaga farmasi yang profesional, makadilaksanakan Praktek Kerja

Profesi Apoteker di Instalasi Farmasi RSUPFatmawati Jakarta. RSUP Fatmawati

merupakan rumah sakit pemerintah yangberupaya memfasilitasi dan

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, pendidikandan penelitian diseluruh

disiplin ilmu.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di

RSUPFatmawati adalah sebagai berikut:

a. Memahami peran dan tanggung jawab apoteker di Instalasi FarmasiRumah

Sakit (IFRS).

b. Memahami peran dan tanggung jawab apoteker di Satuan FarmasiFungsional

(SFF).

c. Memahami peran dan tanggung jawab apoteker di dalam Tim Farmasi

danTerapi (TFT).

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

3Universitas Indonesia

BAB2 TINJAUAN UMUM

2.1 DefinisiRumah Sakit

Rumah sakit adalahinstitusi pelayanan kesehatanyang menyelenggarakan

pelayanankesehatan perorangansecaraparipurnayangmenyediakanpelayanan rawat

inap,rawat jalandan gawat darurat (Undang - Undang Nomor 44, 2009).

2.2 Tugas danFungsi Rumah Sakit

Rumahsakit bertugasmemberikanpelayanankesehatan perorangan

secaraparipurnasehingga rumah sakit memiliki fungsi sebagai berikut (Undang -

Undang Nomor 44, 2009):

1. Penyelenggaraanpelayananpengobatandanpemulihankesehatansesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit.

2. Pemeliharaandanpeningkatankesehatanperoranganmelaluipelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan

medis.

3. Penyelenggaraanpendidikandanpelatihansumberdayamanusiadalam

rangkapeningkatan kemampuan dalampemberian pelayanan kesehatan.

4. Penyelenggaraanpenelitiandanpengembangansertapenapisanteknologi

bidangkesehatandalamrangkapeningkatanpelayanankesehatandengan

memperhatikan etikailmu pengetahuan bidangkesehatan.

2.3 Klasifikasi Rumah Sakit

Rumahsakitdapatdiklasifikasikan berdasarkan jenis pelayanandan

pengelolaannya(Undang - Undang Nomor 44, 2009).

2.3.1 Berdasarkan jenis pelayanan

Berdasarkanjenispelayananyangdiberikan,rumahsakitdikategorikan dalam

Rumah SakitUmum dan Rumah SakitKhusus (Undang - Undang Nomor 44,

2009).

1. Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Universitas Indonesia

kesehatan pada semuabidangdan jenis penyakit.Klasifikasi Rumah

SakitUmumterdiridari:

a. Rumah SakitUmumKelas A

Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang

mempunyaifasilitasdankemampuanpelayananmedikpalingsedikit4

(empat)spesialisdasar,5 (lima)spesialispenunjangmedik,12(dua

belas)spesialis lain, dan13 (tigabelas)subspesialis.

b. Rumah SakitUmumKelas B

Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang

mempunyaifasilitasdankemampuanpelayananmedikpalingsedikit4

(empat) spesialis dasar, 4 (empat) spesialis penunjang medik, 8

(delapan) spesialislaindan 2 (dua) subspesialisdasar.

c. Rumah SakitUmumKelas C

Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang

mempunyaifasilitasdankemampuanpelayananmedikpalingsedikit4

(empat)spesialis dasar dan 4 (empat)spesialispenunjangmedik.

d. Rumah SakitUmumKelas D

Rumah Sakit Umum Kelas D adalah rumah sakit umum yang

mempunyaifasilitasdankemampuanpelayananmedikpalingsedikit2

(dua) spesialisdasar.

2. Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan

utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan

disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan

lainnya.Klasifikasi Rumah SakitKhusus terdiri atas :

a. Rumah SakitKhusus Kelas A

RumahSakit Khusus Kelas A adalah Rumah Sakit Khusus yang

mempunyaifasilitasdankemampuanpalingsedikitpelayananmedik

spesialisdanpelayanan mediksubspesialissesuaikekhususanyang

lengkap.

b. Rumah SakitKhusus Kelas B

RumahSakit Khusus Kelas B adalah Rumah Sakit Khusus yang

mempunyai fasilitasdankemampuanpalingsedikitpelayananmedik

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Universitas Indonesia

spesialisdanpelayananmediksubspesialissesuaikekhususanyang

terbatas.

c. Rumah SakitKhusus Kelas C

RumahSakit Khusus Kelas C adalah Rumah Sakit Khusus yang

mempunyai fasilitasdankemampuanpalingsedikitpelayananmedik

spesialisdanpelayanan mediksubspesialissesuaikekhususanyang

minimal.

2.3.2Berdasarkan pengelolaan

Berdasarkan pengelolaannya rumah sakit dapat dibagi menjadi

RumahSakit Publik dan RumahSakit Privat (Undang-Undang Nomor 44, 2009).

1. RumahSakitPublikadalahrumahsakityangdikelolaolehPemerintah,

PemerintahDaerah,danbadanhukumyangbersifatnirlaba.Rumahsakit

publikyangdikelolaPemerintahdanPemerintahDaerahdiselenggarakan

berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan

UmumDaerahsesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.

Rumah sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah tidak

dapatdialihkan menjadi Rumah Sakit Privat.

2. Rumahsakitprivatadalahrumahsakityangdikelolaolehbadanhukum dengan

tujuan profityangberbentuk Perseroan Terbatasatau Persero.

2.4 SejarahRumah Sakit UmumPusatFatmawati

Pendirian Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati bermula dari

gagasanIbuFatmawatiSoekarnountukmendirikanrumahsakittuberkuloseanak

yangdikhususkanuntuk penderitaTBCanakdanrehabilitasinya.Dana yang dihimpun

oleh Yayasan Ibu Soekarno dan bantuan dari Yayasan Dana

BantuanKementerianSosialRIdilaksanakanpembangunanGedungRumahSakit Ibu

Soekarno.

Padatanggal 15April1961, status dan fungsi rumah sakittersebut berubah

menjadirumahsakitumumdanpenyelenggaraansertapembiayaannyadiserahkan

kepadaDepartemen KesehatanRIsehinggatanggaltersebutditetapkansebagai

harijadiRumahSakitIbuSoekarno.Pada

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Universitas Indonesia

tanggal20Mei1967,namaRSUIbuSoekarnodigantimenjadiRSUFatmawati.Selanjut

nya,padatahun1984RSU Fatmawati

ditetapkansebagaipusatrujukanwilayahJakartaSelatandantahun1994ditetapkan

sebagaiRumah SakitUmum(RSU)KelasBPendidikan.

RumahSakitFatmawatiditetapkansebagaiRumah

SakitUnitSwadanaBersyaratpadatahun1992danduatahunberikutnyayakni

tahun1994ditetapkan sebagaiRumahSakitUnitSwadanaTanpaSyarat.Pada

tahun1997sesuaidengandiberlakukannyaUUNo.27Tahun1997,rumahsakit

mengalami perubahan kebijakan dari swadana menjadi PNBP (Penerimaan Negara

Bukan Pajak), selanjutnya pada tahun 2000 Rumah Sakit Fatmawati

ditetapkansebagaiRSperusahaan

jawatanberdasarkanPeraturanPemerintahRINo.117tahun2000 tentang Pendirian

Perusahaan Jawatan RSUP Fatmawati Jakarta.

Pada tanggal 11 Agustus2005 berdasarkan Keputusan Menteri

KesehatanNo.1243/MENKES/SK/VIII/2005,

RSUPFatmawatiditetapkansebagaiUnit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen

Kesehatan RI dengan menerapkan Pola Pengelolaan KeuanganBadanLayanan

Umum (PPK BLU). PenilaianTimAkreditasiRumahSakit

padatahun1997,RSFatmawati

memperolehStatusAkreditasiPenuhuntuk5pelayanan.Padatahun2002,RSUP

Fatmawati memperoleh status Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut untuk 12

pelayanan.

Pada tahun2004, RSUP Fatmawati terakreditasi

16Pelayanandanpadatahun2007memperolehstatusAkreditasiPenuhTingkat

Lengkap16 Pelayanan.RSUPFatmawatipadatanggal2Mei2008ditetapkan

olehDepartemenKesehatan RIsebagaiRumahSakitUmumdenganpelayanan

UnggulanOrthopedi dan Rehabilitasi Medik sesuai dengan SK Menteri

KesehatanNo.424/MENKES/SK/V/2008.Padatahun 2011,RSUPFatmawati

telahmenyandangsertifikatTerakreditasiISO9001:2008danOHSAS18001:

2007dansaatini(Mei2013)sedangmenujuuntukmendapatkansertifikatJCI (Joint

Commission International).

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Universitas Indonesia

2.5 TugasPokok danFungsi RSUPFatmawati

2.5.1 Tugas Pokok RSUP Fatmawati

RSUP Fatmawati Jakarta mempunyai tugas pokok

menyelenggarakanupaya

penyembuhandanpemulihankesehatanyangdilaksanakansecaraserasi,terpadu, dan

berkesinambungan denganupayapeningkatankesehatandan

pencegahansertamelaksanakanupayarujukandan menyelenggarakan pendidikan,

pelatihan, dan penelitian.

2.5.2 Fungsi RSUP Fatmawati

Fungsi RSUP Fatmawatiadalahmenyelenggarakan:

1. Pelayanan medis

2. Pelayanan penunjangmedis dan non medis

3. Pelayanan danasuhankeperawatan

4. Pengelolaan sumber dayamanusia rumah sakit

5. Pelayanan rujukan

6. Pendidikan dan pelatihandi bidangkesehatan

7. Penelitian dan pengembangan

8. Administrasi umum dan keuangan

2.6 Visi danMisi

RumahSakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati memiliki visi terdepan,

paripurnadanterpercayadiIndonesia.MenurutKeputusanDirekturUtamaRSUPFatma

wati Nomor : HK.03.05/II.1/2468/2012 tentang organisasi dan tata kerja Rumah

Sakit Umum Pusat Fatmawati, yang dimaksud dengan terdepan, paripurna,dan

terpercaya di Indonesia ialah rumah sakit pelopor yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian dengan:

1. Terdepan karenaketersediaan sumber dayayanglengkap.

2. Paripurnakarenamemberikan pelayanan kesehatanpromotif,preventif,

kuratif, rehabilitatif, danpelayanan berkesinambungan(continuum of care)

sertatuntas.

3. Terpercayakarenasenantiasamengikutikaidah -kaidahIPTEKterkini.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Universitas Indonesia

4. Menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

5. Berorientasi kepadapara pelanggan.

6. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati memiliki misi:

1. Memfasilitasi dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, pendidikan dan

penelitian di seluruh disiplin ilmu, dengan unggulan bidang orthopaedi dan

rehabilitasi medik, yang memenuhi kaidah manajemen resiko klinis.

2. Mengupayakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

3. Mengelola keuangan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel serta

berdaya saing tinggi.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai perkembangan IPTEK terkini.

5. Meningkatkan kompetensi, pemberdayaan dan kesejahteraan sumber daya

manusia.

2.6.1 Mottodan Falsafah

MottoRSUP Fatmawati adalah “Percayakan Pada Kami”.

Sedangkanfalsafahyangdianutsebagai pegangan dalam menjalankan organisasi

adalah:

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Menjunjung tinggi kehidupan dan nilai - nilai luhur kemanusiaan

3. Menghargai pentingnya persatuan dan kerjasama

4. Menjunjung keseimbangan dan kelestarian lingkungan

5. Kebersamaan dalam kemajuan dan kesejahteraan

2.6.2 Nilai

Nilai yang diterapkan di RSUP Fatmawati adalah jujur, profesional,

komunikatif dan ikhlas, serta pedulidalam melaksanakan tugas.

1. Jujur

Menerapkan transparansidalam melaksanakan tugas.

2. Profesional

Melaksanakantugassesuaidengankompetensi(pengetahuan,sikap,keterampila

n,danpekabudaya).

3. Komunikatif

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Universitas Indonesia

Mampumelaksanakan hubungan interpersonalyangasertif danresponsif.

4. Ikhlas

Selalumemegangteguhketulusandalammemberikanpelayanankepada

pelanggan.

5. Peduli

Selalu tanggap terhadapkebutuhan pelanggan.

2.6.3 Tujuan

Tujuan RSUP Fatmawatiadalah:

1. Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dan paripurna yang memenuhi

kaidah keselamatan pasien (patient safety).

2. Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang bermutu tinggi dengan

tarif yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

3. Mewujudkan pengembangan berkesinambungan dan akuntabilitas bagi

pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian.

4. Terwujudnya SDM yang profesional dan berorientasi kepada pelayanan

pelanggan.

5. Terwujudnya kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh

sumber daya manusia rumah sakit.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

60 Universitas Indonesia

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS

3.1 Instalasi Farmasi ( Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, 2006) Instalasi farmasi adalah bagian dari Rumah Sakit yang bertugas

menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan

pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Rumah

Sakit.Instalasi farmasi menjalankan sistem pelayanan satu pintu. Yang dimaksud

dengan sistem satu pintu adalah bahwa rumah sakit hanya memiliki satu kebijakan

kefarmasian termasuk pembuatan formularium pengadaan, pendistribusian alat

kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai yang bertujuan untuk

mengutamakan kepentingan pasien.

3.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Farmasi Rumah Sakit

Tugas pokok dan fungsi farmasi rumah sakit menurut Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar

Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah:

1. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal.

a. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi professional berdasarkan

prosedur kefarmasian dan etika profesi.

b. Melaksanakan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang obat.

c. Memberi pelayanan bermutu melalui analisa, dan evaluasi untuk meningkatkan

mutu pelayanan farmasi.

2. Melakukan pengawasan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.

3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi.

4. Memgadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi.

a. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium

rumah sakit.

10 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

11 

3.1.2 Bagan Organisasi

Bagan organisasi adalah bagan yang menggambarkan pembagian tugas,

koordinasi, kewenangan dan fungsi. Bagan organisasi minimal mengakomodasi

penyelenggaraan pengelolaan perbekalan, pelayanan farmasi klinik, manajemen

mutu,selalu harus dinamis sesuai perubahan yang dilakukan yang tetap menjaga

mutu sesuai harapan pelanggan.Struktur organisasi minimal instalasi farmasi dapat

dilihat pada Lampiran 2. 3.1.3 Peran lintasterkaitdalampelayananfarmasirumah sakit

3.1.3.1 Panitia Farmasi dan Terapi

Panitia Farmasi dan Terapi merupakan badan yang membantu pimpinan

rumah sakit dalam menetapkan kebijakan tentang obat dan penggunaan obat di

rumah sakit. Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang mewakili

hubungan komunikasi antara para staf medik dengan staf farmasi, sehingga

anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasiyang ada di

rumah sakit dan apoteker wakil dariFarmasi Rumah Sakit, serta tenaga kesehatan

lainnya.Panitia Farmasi danTerapi sekurang-kurangnya terdiri dari3 (tiga) orang

yaitu dokter, apoteker dan perawat.Untuk Rumah Sakit yang besar, tenaga dokter

bisa lebih dari 3 (tiga) orang yang mewakili semua staf medik fungsional yang

ada.Peran apoteker dalam panitia ini sangat strategis dan penting karena semua

kebijakan dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat diseluruh

unit di rumah sakit ditentukan dalam panitia ini.

Ketua Panitia Farmasi dan Terapi dipilih dari dokter yang ada di dalam

kepanitiaan dan jika rumah sakit tersebut mempunyai ahli farmakologi klinik,

maka sebagai ketua adalah ahli farmakologi. Sekretarisnya adalah Apoteker dari

instalasi farmasi atau apoteker yang ditunjuk. Panitia Farmasi dan Terapi harus

mengadakan rapat secara teratur, sedikitnya dua bulan sekali dan untuk rumah

sakit besar rapatnya diadakan sebulan sekali. Peran apoteker sebagai sekretaris

dalam panitia farmasi dan terapi adalah mengatur segala sesuatu yang

berhubungan dengan rapat PFT (Panitia Farmasi dan Terapi) termasuk pencatatan

dan pelaporan dari hasil-hasil rapat.

Salah satu fungsi Panitia Farmasi dan Terapi adalah mengembangkan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

12 

formularium di Rumah Sakit dan merevisinya.Formularium adalah himpunan obat

yang diterima/disetujui oleh Panitia Farmasi danTerap untuk digunakan di rumah

sakitdan dapat direvisisetiap 1 tahun sekali. Komposisi formularium berisi

halaman judul, daftar nama anggota Panitia Farmasi dan Terapi, Daftar isi,

Informasi mengenai kebijakan dan prosedur di bidang obat, produk obat yang

diterima untuk digunakan dan lampiran.

3.1.3.2 Panitia pengendalianinfeksirumah sakit

PanitiaPengendalianInfeksiRumahSakitadalahorganisasiyangterdiri dari

stafmedik, apotekeryang mewakili farmasi rumah sakitdan tenagakesehatan

lainnya. Panitia Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ini memiliki tujuan untuk

1. Menunjang pembuatan pedoman pencegahan infeksi.

2. Memberikan informasi untuk menetapkan disinfektan yang akan digunakan

di rumah sakit.

3. Melaksanakan pendidikan tentang pencegahan infeksi nosokomial di rumah

sakit.

4. Melaksanakan penelitian surveilans infeksi nosokomial rumah sakit.

3.1.3.3 Panitia lainyangterkaitdengantugasfarmasirumah sakit

Apoteker juga berperan dalam tim / panitia yang menyangkut dengan

pengobatan antaralain:

1. Panitia mutu pelayanan kesehatanrumah sakit

2. Tim perawatan paliatif dan bebas nyeri

3. Tim penanggulangan AIDS

4. Tim transplantasi

5. Tim PKMRS, dan lain-lain.

3.1.4 Analisa kebutuhan tenaga

3.1.4.1 Jenisketenagaan

1. Untuk pekerjaan kefarmasian dibutuhkan tenaga apoteker, sarjana farmasi,

danasisten apoteker (AMF, SMF)

2.Untukpekerjaanadministrasidibutuhkantenagaoperatorkomputer/teknisiyangm

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

13 

emahamikefarmasian dan tenagaadministrasi

3. Pembantu pelaksana

3.1.4.2 Beban kerja

Dalamperhitunganbebankerjaperludiperhatikanfaktor-faktoryang

berpengaruh padakegiatanyangdilakukan,yaitu:

1. Kapasitas tempat tidur dan BOR (Bed Occupation Rate)

2. Jumlah resep atauformulir per hari

3. Volume perbekalan farmasi

4. Idealnya30 tempat tidur =1 Apoteker (untuk pelayanan kefarmasian) untuk

rawat inap

3.1.4.3 Jenispelayanan

1. PelayananIGD (Instalasi Gawat Darurat)

2. Pelayanan rawat inap intensif

3. Pelayanan rawat inap

4. Pelayanan rawat jalan

5. Penyimpanan dan pendistribusian

6. Produksi obat

3.1.5 Pelayanan Farmasi Rumah Sakit

Secara umum pelayanan farmasi rumah sakit memiliki dua fungsi, yaitu

pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian dalam penggunaan

obat dan alat kesehatan.

1. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan.

2. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal.

3. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah

dibuat sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan

pelayanan kesehatan di rumah sakit.

5. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan

yang berlaku.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

14 

6. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan

persyaratan kefarmasian.

7. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah

sakit.

Sedangkan fungsi pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat

kesehatan terdiri dari:

1. Mengkaji instruksi pengobatan / resep pasien.

2. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat

kesehatan.

3. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan

alat kesehatan.

4. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan.

5. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan serta pasien atau

keluarga pasien.

6. Memberi konseling kepada pasien.

7. Melakukan IV admixture.

8. Melakukan penanganan obat kanker.

9. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah.

10. Melakukan pencatatan setiap kegiatan.

11. Melaporkan setiap kegiatan.

3.1.6 Pengelolaanperbekalan farmasi

Pengelolaanperbekalanfarmasimerupakansuatusikluskegiatan,dimulai dari

pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,

pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang

diperlukan bagi kegiatan pelayanan.

3.1.6.1 Pemilihan

Pemilihan merupakan proses kegiatan awal yang terjadi dirumah sakit,

identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan

dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai menjaga dan

memperbaharui standarobat. Penentuan seleksi obat merupakan peranakti

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

15 

fapoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi untuk menetapkan kualitas dan

efektifitas serta jaminan purna transaksi pembelian.

3.1.6.2 Perencanaan

Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah,

dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk

menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode antara lain metode

konsumsi, metode morbiditas atau epidemiologi, dan metode kombinasi

konsumsi dan mobirditas. Metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan

dengan anggaran yang tersedia.

3.1.6.3 Pengadaan

Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang

telah direncanakan dan disetujui, melalui pembelian, produksi / pembuatan

sediaan farmasi, maupunsumbangan/ droping/ hibah.

3.1.6.4 Produksi

Produksimerupakankegiatanmembuat,mengubahbentuk,danmengemas

kembali sediaan farmasi steril atau nonsteril untuk memenuhi kebutuhan

pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kriteria obat yang diproduksi adalah :

1. Sediaan farmasi dengan formula khusus

2. Sediaan farmasi dengan harga murah

3. Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil

4. Sediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran

5. Sediaan farmasi untuk penelitian

6. Sediaan nutrisi parenteral

7. Rekonstitusi sediaan obat kanker

3.1.6.5 Penerimaan

Penerimaanmerupakankegiatanuntukmenerimaperbekalanfarmasiyang

telah diadakan sesuaidenganaturankefarmasian,melaluipembelianlangsung, tender,

konsinyasi atau sumbangan. Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi:

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

16 

1. Pabrik harus mempunyai Sertifikat Analisa.

2. Barang harus bersumber dari distributor utama.

3. Harus mempunyai Material Safety Data Sheet (MSDS).

4. Khusus untuk alat kesehatan/kedokteran harus mempunyai certificate of

origin.

5. Expire date minimal 2 tahun

3.1.6.6 Penyimpanan

Penyimpananmerupakankegiatanpengaturanperbekalanfarmasimenurut

persyaratan yangditetapkandandisertaidengansisteminformasi yangselalu

menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuaikebutuhan.

3.1.6.7 Pendistribusian

Pendistribusianmerupakankegiatanmenyalurkanperbekalanfarmasi

dirumah sakituntukpelayananindividudalamprosesterapibagipasienrawat inap dan

rawat jalan sertauntuk menunjangpelayananmedik. Peranan Apoteker dalam

distribusi obat ialah dalam hal pemeriksaan kelengkapan resep dan menganalisa

ketepatandari resep yang menyangkut tentang 7 tepat yaitu, tepat pasien, tepat

obat, tepat dosis, tepat rute penggunaan obat, tepat waktu penggunaan obat, tepat

penyimpanan obat, dan tepat dalam memberikan informasi mengenai obat kepada

tenaga kesehatan maupun pasien.

Sistem distribusi obat dibagi menjadi tiga sistem yaitu :

1. Sistem Pelayanan Terpusat (Sentralisasi)

Sentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang

dipusatkan pada satu tempat yaitu Instalasi Farmasi. Pada sentralisasi

seluruh kebutuhan perbekalan farmasi setiap unit pemakai, baik untuk

kebutuhan individu maupun kebutuhan barang dasar ruangan disuplai

langsung dari Instalasi Farmasi tersebut.

2. Sistem Pelayanan Terbagi (Desentralisasi)

Desentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang

mempunyai cabang di dekat unit perawatan atau pelayanan. Cabang ini

dikenal dengan istilah depo farmasi atau satelit farmasi. Pada desentralisasi,

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

17 

penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi ruangan tidak lagi

dilayani oleh pusat pelayanan farmasi. Instalasi farmasi dalam hal ini

bertanggung jawab terhadap efektivitas dan keamanan perbekalan farmasi

yang ada di depo farmasi.

3. Sistem kombinasi sentralisasi dan desentralisasi

a. Pendistribusianperbekalan farmasi untukpasien rawat inap

Pendistribusianperbekalanfarmasiuntukpasienrawatinapmerupakan

kegiatan

pendistribusianperbekalanfarmasiuntukmemenuhikebutuhanpasien rawat

inap di rumah sakit yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau

desentralisasi dengan sistem persediaan lengkap di ruangan, sistem

resep perorangan, sistem unit dosis,dan sistem kombinasi oleh

SatelitFarmasi.

b. Pendistribusianperbekalan farmasi untukpasien rawat jalan

Pendistribusianperbekalanfarmasiuntukpasienrawatjalanmerupakan

kegiatan

pendistribusianperbekalanfarmasiuntukmemenuhikebutuhanpasien rawat

jalan di rumah sakit yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau

desentralisasi dengan sistem resep perorangan olehApotekrumah sakit.

c. Pendistribusianperbekalan farmasi diluar jam kerja

Pendistibusianperbekalanfarmasidiluarjamkerjamerupakankegiatan

pendistribusianperbekalanfarmasiuntukmemenuhikebutuhanpasiendiluarj

am kerjayangdiselenggarakan oleh Apotek rumah sakit/

satelitfarmasiyangdibuka 24 jam adalah ruangrawatyangmenyediakan

perbekalanfarmasi emergensi.

3.1.7 Pelayanankefarmasian dalampenggunaanobat dan alat kesehatan

Pelayanankefarmasiandalampenggunaanobatdanalatkesehatanadalah

pendekatan profesional yangbertanggungjawabdalammenjaminpenggunaan

obatdanalatkesehatansesuaiindikasi,efektif,amandanterjangkauolehpasien melalui

penerapan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan perilaku apoteker

sertabekerjasamadenganpasiendanprofesi kesehatanlainnya.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

18 

Kegiatanyang dilakukan antaralain:

1.Pengkajianresep

Kegiatan dalampelayanan kefarmasianyang dimulai dariskrining resep

yang meliputi

seleksipersyaratanadministrasi,persyaratanfarmasidanpersyaratanklinisbaikuntuk

pasien rawat inap maupun rawat jalan.

2.Dispensing

Dispensing merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap

validasi, interpretasi, menyiapkan / meracik obat, memberikan label / etiket,

penyerahanobatdenganpemberianinformasiobatyangmemadaidisertaisistem

dokumentasi.

3.Pemantauan danpelaporan efek sampingobat

Pemantauan dan pelaporan efek samping obat merupakan kegiatan

pemantauan setiapresponterhadapobatyangmerugikanatautidakdiharapkan yang

terjadi pada dosis normal yang digunakan pada pasienuntuk tujuan profilaksis,

diagnosis danterapi.

4.Pelayananinformasiobat

Pelayanan informasi obat merupakan pelayanan yang dilakukan oleh

Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini

kepadadokter, apoteker,perawat, profesi kesehatan lainnyadan pasien.

5.Konseling

Konselingmerupakansuatuprosesyangsistematikuntukmengidentifikasi dan

penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan

obat pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.

6.Pemantauan kadar obat dalam darah

Pemantauankadarobatdalamdarahdilakukandengancaramelakukan

pemeriksaan kadar beberapa obat tertentu atas permintaan dari dokter yang

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

19 

merawat karena obat tersebut memiliki indeks terapiyangsempit.

7.Ronde/visite

Ronde / visitemerupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap bersama

timdokterdan tenagakesehatan lainnya.

8.Pengkajian penggunaanobat

Pengkajianpengguanaanobatmerupakanprogramevaluasipenggunaan

obatyangterstrukturdanberkesinambunganuntukmenjaminobat - obatyang

digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien.

3.2 InstalasiFarmasi RSUP Fatmawati

InstalasiFarmasiRSUPFatmawatimerupakansatuankerja(satker)satu -

satunyadiRumahSakityangmenjalankanfungsipengelolaanperbekalanfarmasi

dengan sistem satu pintu. Instalasi Farmasi berkedudukan di bawah dan

bertanggungjawab langsungkepada Direktur Medik dan Keperawatan RSUP

Fatmawati. Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan

KepalaInstalasiFarmasidansatuorangWakilKepalaInstalasiyangmembawahi

15(limabelas)orangPenyelia,yaitu:

1. PenyeliaDepoIRJ(Lantai 1, 2, dan 3)

2. PenyeliaDepoAskes

3. PenyeliaDepoIGD danIRI

4. PenyeliaDepoIBS

5. PenyeliaDepo Teratai–IRNAA

6. PenyeliaDepo Teratai–IRNAB

7. PenyeliaDepo GriyaHusada

8. PenyeliaDepo GedungProf. Soelarto

9. PenyeliaGudang Farmasi

10.PenyeliaProduksiFarmasi

11.PenyeliaSistemInformasi

12.PenyeliaDistribusi dan Penerimaan

13.PenyeliaPerencanaan PerbekalanFarmasi

14.PenyeliaPencatatan danPelaporan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

20 

15.PenyeliaTata UsahadanSDM Farmasi

InstalasiFarmasimempunyaistrukturorganisasisebagaimanatercantumdalam

Lampiran3.KepalaInstalasiFarmasidalammenjalankantugasnyaberkoordinasi

dengan Kepala SatuanFarmasi Fungsional RSUP Fatmawati.

3.2.1. Tugas pokok danfungsiinstalasifarmasi RSUP Fatmawati

Tugas pokokinstalasi farmasi RSUP Fatmawati adalah:

1. Menjalankan pelayanankefarmasian di RSUP Fatmawati.

2. Menjalankanpengelolaanperbekalanfarmasidengankegiatanperencanaan,

pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian perbekalan

farmasi diRSUP Fatmawati.

3. Menjalankanintegrasidansinkronisasiterkaitdenganpelaksanaantugas

pelayanan dan pengelolaan perbekalan farmasi diRSUP Fatmawati.

4. Turutsertamenyelenggarakan kegiatanpendidikandan pelatihan kefarmasian di

RSUP Fatmawati.

5. Melaksanakan kegiatan penelitian dan ikutserta dalam ujiklinik obat.

6. Turutsertamenyelenggarakanpembinaanetikadanpengembanganprofesi

kefarmasian.

Fungsiinstalasifarmasi adalah:

1. Melaksanakankoordinasidankerjasamadalampelaksanaantugas pelayanan

kefarmasian dan pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP Fatmawati

dengan pihak - pihak tekait.

2. Melaksanakanpengawasanmutupelayanankefarmasiandi RSUP

Fatmawati.

3. Ikut sertadalampengembangan pelayanankefarmasiandiRSUP

Fatmawatiberdasarkanperkembangankebutuhanmasyarakat,ilmu pengetahuan

dan teknologi.

4. Menetapkan indikator pencapaian kinerja dan pelaksanaan evaluasi serta

tindak lanjut terkait dengan pelayanan dan pengelolaan perbekalan farmasi di

RSUP Fatmawati.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

21 

3.2.2. Visiinstalasifarmasi

VisiInstalasi Farmasi RSUP Fatmawati adalah “Terdepan, Paripurna,

Terpercayadalam Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian diIndonesia.”

3.2.3. Misiinstalasifarmasi

MisiInstalasi Farmasi RSUP Fatmawatiadalah:

1. Melaksanakan pelayanankefarmasianyangberorientasi kepadapasien.

2. Mengupayakan pencapaian rasionalisasi penggunaan obat di RSUP

Fatmawati.

3. Menjalankanpengelolaanperbekalanfarmasirumahsakitsecaraefektif dan efisien.

4. Meningkatkandanmengembangkanpelayananfarmasiterutamabidang orthopedi

dan rehabilitasimedik.

3.2.4. Tujuan instalasifarmasi

TujuanInstalasi FarmasiRSUP Fatmawatiadalah:

1. Menjamin pelayanan farmasi rumah sakit yang profesional dan bertanggung.

jawab atas semua penggunaan perbekalan farmasi di rumah sakit.

2. Mewujudkan kerasionalan pengobatanyangberorientasi kepadapasien.

3. Mewujudkan farmasi rumah sakit sebagai pusat informasi obat bagi seluruh

masyarakat rumah sakit.

4. Meningkatkan peran instalasi farmasi sebagai bagian integral dari tim

pelayanan kesehatan untuk mewujudkan manfaat yang maksimal dari

pelayananfarmasi.

5. Ikutmenjaminkeamanandankeselamatankerjaseluruhstafrumahsakit,

masyarakat, serta lingkungan.

6. Meningkatkankemampuan tenagakefarmasian melalui pendidikan dan

pelatihan.

7. Menjaminpelayananbermutumelaluipemantauan,analisadanevaluasi pelayanan.

8. Mengadakanpenelitian dan peningkatan metodedi bidangfarmasi.

3.2.5. Nilai -nilaiinstalasifarmasi

Nilai-nilaiInstalasi Farmasi RSUP Fatmawati adalah:

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

22 

1. Profesional

2. Benar danaman (safety)

3. Penuh tanggungjawab

4. Jujur

5. Ramah dan peduli(care)

3.2.6. Ruanglingkupkegiatanfarmasi

3.2.6.1 Gudangfarmasi

Kegiatan yang dilakukan di gudang farmasi RSUP Fatmawati ialah sebagai

berikut:

1. Perencanaan danpengadaan perbekalanfarmasi

Perencanaanmerupakansuatuproseskegiatandalampenentuanjumlah dan

harga perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang

tersedia,denganmenggunakandasar-dasarperencanaandanmetodeyangdapat

dipertanggungjawabkan,antara lainmetodekonsumsi,epidemiologi,kombinasi

metodekonsumsidanepidemiologi.Pengadaanmerupakansuatuproseskegiatan

untukmerealisasikankebutuhandalamperencanaanmelaluipembelian,produksi/

pembuatansediaanfarmasi,sumbangan/dropping/hibah.Digudang farmasi

RSUPFatmawatiada4orangpenyelia,yaitupenyeliagudangfarmasi,penyelia sistem

informasi farmasi, penyelia distribusi dan penerimaan, dan penyelia perencanaan

perbekalanfarmasi.

Perencanaan dibuat paling lambat tanggal 15 pada bulan berjalan untuk

memenuhi kebutuhan bulan berikutnya. Pembuatan perencanaan kebutuhan

bulanan menggunakan gabungan metode konsumsi dan epidemiologi.

Perencanaan dibuat berdasarkan evaluasi penjualan 3 bulan sebelumnya,

terutama 1 bulan sebelumnya, melihat sisa stok obat yang ada dan melihat

anggaran yang tersedia.

Datapenerimaanpadasistemakandiolah,kemudiandikombinasi dengan

analisapenjualandepo-depofarmasiuntukpenentuanjumlahkebutuhanbulan

berikutnya.Penyeliagudangfarmasidanpenyeliadepofarmasimelakukancross check

sehingga harus ada komunikasi di antara keduanya. Bila terdapat

peningkatankebutuhan,makadibuatperencanaantambahan.Prosespenyusunan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

23 

perencanaandilakukansetiapbulanuntukkebutuhanreguler(obatformularium).

Selainitu,disusunjugaperencanaanuntukkebutuhan3bulan(obatgenerik dan obat

DPHO Askes) dan kebutuhan 6 bulanuntuk Pelayanan Kesehatan Dasar(PKD).

Perencanaanyangdibuatolehpenyeliagudangfarmasidiantaranyaadalah

perencanaanobat,alkeshabispakai, gasmedis,reagen,bahanbaku,danbahan

untukradiologisepertifilmrontgen.Kesemuaperencanaanyangdibuatmerujuk

padadaftar obat dalam formularium, DPHO, DOEN, obat bebas dangenerik.

Perencanaankebutuhanperbekalanfarmasiyangtelahdibuatolehgudang

diajukan kepadaKepalaInstalasiFarmasiuntukdimintapersetujuannyadan

ditandatangani. PerencanaankebutuhankemudiandikirimkankeDireksiRSUP

Fatmawati untuk mendapatkan persetujuan pengadaan. Pertama, perencanaan

dikirimkankeDirekturMedikdanKeperawatan,yangselanjutnyadikirimkanke

DirekturKeuangan.DirekturKeuangan mengirimkankeBagianAnggarandan

dikirimkembalikeDirekturKeuangan.DirekturKeuangan selanjutnya mengirimkan

ke Direktur Utama sebagai Kuasa Pengguna Anggaran. Setelah

mendapatpersetujuanpengadaan,dataperencanaan disampaikankePPKatau

PejabatPembuatKomitmen.PPKakanmengirimkankeSekretariat PPKuntuk

dibuatkanHargaPerkiraanSendiri(HPS).HPSdikirimkankembalikePPKdan

dikirimkeDirekturKeuangan, yangselanjutnyadikirimkeBagianAnggaran untuk

disetujui dan dikirim kembali ke Direktur Keuangan. Oleh Direktur

Keuangan,HPSakandikirimkan kePPK.Bilaperencanaandibawah200juta, maka

diberikan kepada Pejabat Pengadaan Medik untuk dilakukan pemilihan

harga.Bilaperencanaandiatas200juta,makaharuske ULP (Unit Layanan

Pengadaan)untukdilakukan lelang secara LPSE (Layanan Pengadaan Secara

Elektronik). Sekretariat PPK

akanmembuatkanSuratPesanan(SP)untukperencanaandibawah50juta,atau

membuatkanSuratPerintahKerja(SPK)untukperencanaanantara50jutasampai

200 juta, dan mengirimkan ke distributor terkait. Alur perencanaan dan

perbekalan farmasi dapatdilihat padaLampiran 5.

Obat Citodapat diadakan dengan membuat disposisi untuk meminta

persetujuan Direktur Medik dan Keperawatan untuk menggunakan kas kecil

PejabatPengadaanMedik, sedangkanbiladiluarjamkerjamenggunakankas

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

24 

kecilDutyManager.Pengiriman perbekalan farmasiolehdistributorkeRSUP

Fatmawatisesuaidengandataperencanaan,diterimaolehTimPenerimaBarang. Serah

terima perbekalan farmasi dilaksanakan dari Tim Penerima Barang ke

petugasgudangfarmasidandilakukaninputdatadiSistemInformasi Rumah

Sakit(SIRS), kemudiandilaksanakan proses penyimpanan di gudangfarmasi.

2. Penerimaan perbekalan farmasi

Tujuan prosedur penerimaan perbekalan farmasi ialah terjaminnya

penerimaan perbekalan farmasi sesuai

denganSuratPesanan(SP)ataukontrakyangtelah dibuatolehUnitLayanan

Pengadaan(ULP),baikdarisegispesifikasimutuyangtelahditetapkan,jumlah,

jangkawaktukadaluarsayangmencukupidanwaktukedatangan. Penerimaan

perbekalan farmasi dilakukan oleh Tim Penerima Barang berdasarkan Surat

Pesanan(SP)yangdibuatolehULP,tender,konsinyasi (barang titipan)

atausumbangan.Prosedur penerimaan perbekalan farmasi ialah sebagai berikut

Lampiran 6:

a. Penerimaanperbekalanfarmasiyangberasaldaridistributor/rekanan/rumah

sakit/Apotek/donaturlainolehTimPenerimaBarangMedik,diserahkankegudangf

armasiuntukdisimpan.Penerimaanperbekalanfarmasi

diluarjamkerjadilakukanolehTim

PenerimaBarangMedikuntukobat/alkesyangtermasukdalampengadaanrutin.Un

tukobat/alkesyangdibelidi apotek luar atau rumah sakit lain atau dari

distributor karena pemesanan

mendadak(Cito)diterimaolehAsistenApotekerDepoIGDuntukselanjutnya

diserahkan keTimPenerimaBarang Medik.

b. Serah terimaperbekalan farmasi yangditerima dari Tim Penerima Barang

Medikdengan Petugas Gudang Farmasi disesuaikan dengan:

- faktur perbekalanfarmasi;

- kesesuaian nama perbekalan farmasi dengan SP/ SPK;

- kondisi perbekalan farmasi;

- jumlah perbekalanfarmasi;

- tanggal kadaluarsa minimal 2 tahun, kecuali untuk perbekalan farmasi

tertentu (vaksin,reagensia)bisakurangdari2tahundenganpersetujuan user;

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

25 

- Certificateofanalysisuntukbahanbakuobat;Certificateoforiginuntuk alat

kesehatan;Material SafetyData Sheet(MSDS) untuk bahan berbahaya.

c. PelaksanaanverifikasiadministrasipenerimaanbarangolehPenyeliaGudang

Farmasi berdasarkan Bukti Penyerahan Barang dari Tim Penerima Barang

Medikyangdisesuaikandengan faktur barangdatang.

d. Pembuatan Bukti Penerimaan Barang oleh Penyelia Gudang Farmasi yang

akan diserahkan keBagian Akuntansi.

e. Pembuatan Berita Acara Penerimaan Barang oleh Tim Penerima Barang

Medik,PenyeliaGudangFarmasi, dan KepalaInstalasi Farmasi.

f. Penyimpanan perbekalanfarmasi diGudang Farmasi.

3. Penyimpananperbekalanfarmasi

Penyimpananperbekalanfarmasimerupakanproseskegiatanmenyimpan dan

memelihara dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima

padatempatyangdinilaiamandarikehilangansertagangguanfisikyangdapat

merusakmutu obat. Tujuan penyimpanan perbekalan farmasi ialah:

a. Terjaminnyamutu perbekalan farmasi selamapenyimpanan.

b. Terjaminnyakeamananpersediaan perbekalanfarmasi selamapenyimpanan.

c. Terjaminnyaketersediaanperbekalanfarmasimelaluiadministrasipencatatan

persediaan perbekalanfarmasi.

d. Kemudahanpencarian dan pengawasan persediaan perbekalan farmasi.

Prosedur penyimpanan perbekalan farmasi ialah:

1. Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi olehpetugas farmasi

dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Jenis perbekalan farmasi harus disimpan pada tempat yang terpisah

sesuai dengan pengelompokannya, yaitu dikelompokan berdasarkan

bentuk sediaan serta jenisnya dan disusun secara alfabetis. Di RSUP

Fatmawati, penyimpanan perbekalan farmasi dibedakan menjadi empat

ruang besar yaitu:

i. Ruangpenyimpananalatkesehatan

Alat kesehatan disusun berdasarkan kegunaan (fungsi) dan

ukurannya.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

26 

ii. Ruangpenyimpanancairan

Cairan disimpan diruang yang terpisah dengan sediaan injeksi dan

alat kesehatan. Disusun didalam dus dan diletakkan di atas pallet.

iii. Ruangpenyimpanan sediaan tablet, obat injeksi dan semisolid

Sediaan tablet, obat injeksi dan semisolid disusun berdasarkan suhu

kestabilan, bentuk sediaan dan alfabetis.

iv. Ruangpenyimpanangasmedik

Gas medik disimpan di gedung terpisah, terletak dibelakang gedung

teratai. Penyimpanannya disusun berdasarkan jenis gas

medisseperti oksigen, helium, nitrous oksida, karbondioksida.

b. Penempatan perbekalan farmasi

i. Penempatan perbekalan farmasi dengan metode FIFO (First In

First Out) berdasarkan waktu kedatangan perbekalan farmasi,

atau FEFO (First Expired First Out) berdasarkan waktu

kadaluwarsa. Metode penempatan FIFO yaitu meletakkan

perbekalan farmasi di muka atau di depan sedangkan metode

penempatan FEFO yaitu meletakkanperbekalan farmasi yang

kadaluwarsanya lebih singkat di bagian depan.

ii. Perbekalan farmasi yang mencantumkan tanggal kadaluwarsa,

maka penyimpanan menggunakan sistem FEFO. Perbekalan

farmasi yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa, maka

penyimpanan menggunakan sistem FIFO.

iii. Penyimpanan obat memperhatikan LASA (Look Alike Sound Alike)

untuk patient safety. Perbekalan farmasi yang bentuknya mirip

dan nama/pengucapannya mirip tidak boleh diletakkan berdekatan

walaupun terletak pada kelompok abjad yang sama, harus diselingi

dengan minimal 2 obat non kategori LASA di antaranya dan pada

rak/tempat obat diberikan stiker LASA.

iv. Penempatan perbekalan farmasi yang mudah pecah di rak yang

kondisinya masih layak pakai, disusun dengan rapi sehingga tidak

ada kemungkinan jatuh karena tersenggol dan diberikan tanda

peringatan “Awas Hati - Hati Perbekalan Farmasi Mudah Pecah”.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

27 

v. Penempatan perbekalan farmasi mudah pecah atau perbekalan

farmasi

masihdalamkemasanbesartidakbolehpadaposisirakyangtinggiuntuk

mencegahresiko jatuh dan menimpa petugas.

vi. Penempatan perbekalan farmasi dalam kemasan besar yang berat

diletakkan di lantai menggunakan alas pallet untuk menghindari

kelembaban.

c. Suhu selamapenyimpanan

i. Penyimpanan padasuhukamar(25oC)untukobat-obat, cairaninfus,

alat kesehatan, pembalut, dan gasmedik.

ii. Penyimpanan suhu dingin (dalam lemari pendingin) pada suhu

2 - 8oC

iii. Penyimpanan untuk reagensia,obat– obatan tertentu danproduk

biologis yang membutuhkan suhu dingin untuk mempertahankan

stabilitasnya sesuai denganpersyaratanpenyimpananpada etiket.

Setiaphari adapetugas yang mencatat suhu lemari pendingin pada

“kartu monitorsuhu”.

iv. Sediaanvaksinmembutuhkan “pharmaceutical

refrigerator”khususdan harus dilindungidarikemungkinanmatinya

aliran listrikmenggunakan alarm yang akan berbunyi jika aliran

listrik mati.

d. Kelembaban

Kelembabandipantaumenggunakanalathigrometerataupemantau

kelembabanudaradiruangpenyimpananperbekalanfarmasiantara65% -

98%.

e. Cahayamatahari

Penyimpanan obat tidakboleh terkenacahayamatahari langsung.

f. Sirkulasi udara

Tempatpenyimpananperbekalanfarmasiharusmempunyaiventilasiyang

cukup untuk pertukaranudaradi ruangan penyimpanan.

g. Resiko kebakaran

Bahanberbahayamudahterbakarataumudahmeledakharusdisimpanpada

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

28 

Gudang Tahan Api yangdilengkapidenganAPAR(AlatPemadamApi

Ringan).

h. Kebersihan tempat dan saranapenyimpanan daridebu atau kotoran

lainnya.

i. Pengaturantataruanggudangfarmasidenganmemperhatikankemudahan

bergerak dan mobilisasi perbekalan farmasi.

j. Pengawasan dan monitoring tempat dan fasilitas penyimpanan untuk

menjamin mutu perbekalan farmasiyangada.

2. Pelaksanaan penyusunan persediaanperbekalan farmasi pada tempat

penyimpanan secara aman oleh petugas farmasi.

3. Pelaksanaanpencatatanpemasukan,pengeluaran,danstokperbekalanfarmasi

kedalamkartu persediaandandalamSistemInformasiRumahSakit(SIRS) oleh

petugas farmasi.

4.Pembuatan laporan mutasi atau distribusi perbekalan farmasi oleh petugas

farmasi.

Prosedur Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika:

1.Pencatatan obat narkotika dan psikotropika yang sudah diterima dari Tim

PenerimaBarangMedikRSUPFatmawati,dicatatpadakartustoksesuaijenis,

jumlah,expiredate,dan namadistributorkhususobatnarkotika dan

psikotropika,yaituPT. Kimia Farma.

2.Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika yang sudah

dicatat/dokumentasi dengan ketentuan:

a. Menggunakanlemarisesuaiketentuan,yaitulemaridoublelock(kunci

ganda) padaduapintu dengan susunan berlapis.

b. Kondisikuncikeduapintudapatberfungsidenganbaikdandalamkondisi

terkuncigunapembatasan akses pengambilan obat.

c. Lemaritersebutterpasangmenempelpadadindingsehinggatidakdapat

dipindahkan kecualidengan membongkarnya.

d. Dilengkapi dengan kartustok.

3.Pengaturanpenyimpananobatnarkotikadanpsikotropikaberpedomankepada

beberapaketentuan dan persyaratan sebagai berikut:

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

29 

a.Menurut bentuk sediaandan jenisnya.

b. Menurut suhu dan kestabilan sediaan:

i. Obat disimpan dalam lemari pendingin,yaitu suhu 2 -8oC

ii. Obat disimpan dalam suhukamar,yaitu 15 -25oC

c.Menurut sifatnyamudah/ tidak terbakar

d.Menurut ketahanan terhadap cahaya/tidak

4.PenyusunanpenyimpananberdasarkansistemFIFO(FirstInFirstOut)atau

berdasarkan sistem FEFO (FirstExpired FirstOut).

5.Penyusunanurutanpadalemaripenyimpanandilakukansecaraalfabetis,yaituberda

sarkan urutan abjad, dimulai dari huruf “A” sampai “Z”.

6.Pencatatanobatnarkotikadanpsikotropika,yaitujumlah stok

awal,jumlahkeluar,jumlah stok akhir,dan petugasyangmengambil.

7.Monitoring selama proses penyimpanan dengan melakukan pengecekan

fasilitas penyimpanandanpengecekankondisifisiksediaandanjumlahstok

narkotikadanpsikotropika setiap hari.

ProsedurIdentifikasi, Penandaan, dan Penyimpanan ObatHigh Alert:

1. PenerimaanobathighalertolehGudangFarmasidaridistributormelaluiTimPene

rimaBarangMedikRSUP Fatmawati.

2. Pemeriksaan kebenaran obat high alert yang diterima dengan

memeriksanama, jumlah, tanggal kadaluarsa, dan kondisi fisik obat high

alert, serta kondisi penyimpanan khusus obat high alert bila dipersyaratkan.

3. Pemberian penanda khusus (stiker) obat high alert golongan

elektrolit konsentrasi tinggi yang diterima oleh Gudang Farmasi dilakukan

pada kardus terluar obat high alert.

4. Pencatatan stok obat high alert yang diterima oleh Gudang Farmasi

dilakukan dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dan kartu stok

gudang farmasi sebagai penambahan jumlah.

5. Penempatan obat high alert pada lemari penyimpanan obat yang

bertanda khusus (stiker high alert) dan tidak tercampur dengan obat

lainnya.

6. Penempatan obat high alert pada lemari penyimpanan dengan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

30 

metodeFIFOdan FEFO berdasarkan urutan alfabetis dengan cara:

a. Untukobathighalertyangdipersyaratkandisimpanpadasuhudingin,yaitu

antara2-8oC,makadisimpandalamlemaripharmaceuticalrefrigerator

dengan suhu terkendali.

b. Untukobathighalertyangdipersyaratkandisimpanpadasuhuruangan, yaitu

25oC, maka disimpan dalam lemari yang telah diberikan penanda

khusus.

c. UntukobathighalertyangmemenuhikriteriaLASA(LookAlikeSound

Alike),maka obattersebutdiletakkansecaraterpisahdenganmemberikan

selingan minimal 2 obatnon kategoriLASA di antaranya.

4. Pendistribusianperbekalan farmasi

PendistribusianperbekalanfarmasiolehgudangRSUPFatmawatiyang

dilakukan ada dua macam yakni pendistribusian permintaanobat berdasarkan

permintaandaridepo-depo farmasimelalui sistem dan pendistribusian floor stock

dari ruangan secara manual atau menggunakan formulir. Untuk pendistribusian

amprahan obat dilakukan dengan sistem komputerisasi dan dilakukan setiap hari.

Alur distribusinya adalah setiap pagi petugas gudang

farmasimengeceksistemdanakanmenilaisecarakeseluruhanpembagianstokke depo-

depofarmasiagarmanajemenpersediaandigudangfarmasitetapbaik.

Setelahperbekalanfarmasidisiapkan,petugasgudangfarmasi akan memberi kabar

pada petugas depo bahwa barang yang diminta telah disiapkan. Selanjutnya

dilakukan serah terima dengan petugas depo.

Saat serah terima dilakukan pengecekan volume dan tanggal kadaluarsa

perbekalan farmasi. Petugas menandatangani bila telah dilakukan pengecekan

dan telah sesuai, kemudian

dilakukanpenginputankesistemdandiprintout.Setelahitu,petugasgudang farmasi

mengecek pengeluaran sesuai atau tidak. Stok gudang farmasi akan terpotong bila

telah diverifikasi. Untuk pendistribusian floor stock, dilakukan secara manual dan

jadwal pengambilan tiap ruangan berbeda - beda untuk

memudahkankerjapetugasgudangfarmasi.Alurdistribusi perbekalanfarmasi dapat

dilihat padaLampiran 7.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

31 

5. Pelaporan perbekalan farmasi

Pelaporan perbekalan farmasidi gudangfarmasi,antaralain:

a. Buku induk penerimaanbarang

b. Rekapitulasi penerimaanbarang

c. Rekapitulasi pengeluaranbarang

d. Rekapitulasi penerimaandan pengeluarangas medik

e. Laporan stok opname setiap satu bulan

f. Laporan persediaanfloor stock setiap tigabulan

g. Laporan narkotika setiap 1 bulan sekali

h. Laporan psikotropika setiap 1 tahun sekali

i. Laporan barangsumbangan

6. Prosedur retur perbekalan farmasi

Retur perbekalan farmasi merupakan proses pengembalian perbekalan

farmasi ke distributor disebabkan karena rusak, kadaluwarsa, dan penarikan

produk (recall) oleh produsen. Tujuannya ialah agar tersedianya produk

perbekalanfarmasiyangbermutudi rumahsakitdanterlindunginyapasiendari

penggunaanperbekalanfarmasiyangtidakbermutu. Prosedurreturperbekalan

farmasi ialah sebagai berikut:

a. Pelaksanaanpemeriksaandanpengecekansediaanfarmasidigudangfarmasi,

depo farmasi, instalasi rawat inapuntukperbekalan farmasifloor stock.

b. Pelaksanaan item pengecekan untuk mengetahui perbekalan farmasi yang

rusak, kadaluwarsa, danrecall.

c. Pencatatan perbekalan farmasi yang diketahui rusak, mendekati tanggal

kadaluwarsaataurecall.Pencatatandilakukan denganmencatat namaproduk,

namapabrik,nomorbatch, tanggalproduksi,tanggalkadaluwarsa,jumlah

sediaan.

d. Pengembalian dan pengumpulan perbekalan

farmasiyangrusak,kadaluwarsa, ataurecalldari

seluruhdepofarmasidanfloorstockrawatinapkegudang farmasi.

e. Pengumpulan perbekalanfarmasi kegudangfarmasi untuk produk:

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

32 

- Rusakdan tidak dapat digunakan

- Dalam masa3 bulan sebelummencapai masakadaluwarsa

- Recallberdasarkansuratedarandaripabrikpembuatproduk,Kementerian

KesehatanRI, BadanPengawasObatdanMakanan(BPOM),danTim

Farmasi dan Terapi (TFT) berdasarkan hasilauditinvestigasi.

f. Penyimpananperbekalanfarmasiyangtidaklayakpakaidigudangfarmasi

dilakukanpada lemaripenyimpankhususyangdiberilabel:“Penyimpanan

Obat TidakLayak Pakai”

g. Pengembaliankedistributoruntukprodukyangdapatdireturdandilakukan

penggantian produk,denganmelengkapidokumenfakturpembelian,surat

pesanan, danberitaacara serah terima.

h. Pemusnahan perbekalan farmasiyang telah mencapai masa tanggal

kadaluwarsadantidakdapatdireturkedistributor,yangakandimusnahkan

secarabersamaan dalamwaktu tertentu oleh TimPemusnahan Barang.

i. Pembuatan laporanoleh wakil kepala perbekalan farmasi untuk

disampaikan padaKepalaInstalasi Farmasi.

j. Penyampaian laporan keDireksi.

3.2.6.2 Tata usahafarmasi

KegiatanadministrasiInstalasiFarmasiRSUPFatmawatidilaksanakandi

TataUsahaFarmasi.Terdapat2penyeliadiTataUsahaFarmasi,yaituPenyelia

PencatatandanPelaporanserta PenyeliaTataUsaha(TU)danSDMFarmasi.Tata cara

persuratan yang dilakukan oleh Penyelia Pencatatan dan Pelaporan di

InstalasiFarmasiRSUPFatmawatimencakup pencatatansuratmasukdansurat

keluar. Pengiriman surat keluar Instalasi Farmasi dalam lingkup rumah sakit

ditandatanganiolehKepalaInstalasiFarmasi,sedangkanpengirimansuratkeluar

untuklingkunganeksternalrumahsakitmelaluiSubBagianTataUsahaRumah Sakit.

PembuatanlaporandiInstalasiFarmasiRSUPFatmawatiyangdilakukan oleh

PenyeliaPencatatandan Pelaporanadalah sebagai berikut:

1. Pengambilan dan perekapan data untuk penyusunan laporan:

a. Pengambilandatadarigudangfarmasiberupacatatanpermintaanbarang

floor stock atau pemakaian perbekalan farmasi dari semua satuan kerja

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

33 

berdasarkanformulirpermintaanbarang setiapakhirbulanuntukpembuatan

laporan keuangan dan catatan permintaan obat / alkes depo farmasi ke

gudangfarmasiuntukpembuatanlaporan pengeluaranperbekalanfarmasi

per depo farmasi.

b. Pengambilandatajumlahpemasukandanpengeluaranobat-obatnarkotika

danpsikotropikadigudangfarmasidanseluruhdepofarmasiolehKepala

PerbekalanInstalasiFarmasisetiapakhirbulanuntuknarkotikadan

setiapakhirtahununtukpsikotropikauntukpembuatanlaporanpemakaian

obat narkotika dan laporan pemakaian obatpsikotropika.

c. Pengambilandatajumlahpenulisanresepobatdengannamagenerikdan

nongenerikdaricatatanpemantauanpenulisanresepobatgenerikdidepo -

depo farmasi setiap akhir bulan untuk pembuatan laporan pemantauan

penulisan resep obat generik.

d. Pengambilan data catatan tagihan obat pasien per depo farmasi untuk

pembuatan laporan tagihan obat pasien per depo farmasi.

e. Pengambilan data daricatatanlembardanjumlahresepdepofarmasidari

pasienrawat jalan(poliklinik)danpasienrawatinap(ruangan)didepo- depo

farmasi untuk pembuatan laporan kegiatan instalasi farmasi.

f. Pengambilandatakuitansidanfakturpembelianperbekalanfarmasidari

catatan pemakaian kas kecil instalasi farmasi untuk pembuatan laporan

pemakaian kas kecilinstalasi farmasi.

2. Penyusunan laporan bulanan di Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati

olehPenyeliaPencatatan danPelaporan

a. Penyusunanlaporankeuangan,laporanpengeluaranperbekalanfarmasiper

depofarmasi,laporanpemantauanpenulisanobatgenerikdannongenerik,

laporantagihanobatpasien perdepofarmasi,laporankegiataninstalasi

farmasi, dan laporan pemakaian kas kecilinstalasi farmasi setiap bulan.

b. Pembuatan laporan pemakaian obat narkotika setiap bulan dan laporan

pemakaian obat psikotropika setiap akhir tahun oleh Kepala Instalasi

Farmasi.

Pengirimanlaporanpemakaianobatnarkotikadanpsikotropikadilakuka

n ke Bagian Umum RSUP Fatmawati untuk dibuatkan surat pengantar

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

34 

yang ditandatangani oleh Direktur Medik dan Keperawatan, lalu dikirim ke

Dinas KesehatanJakartaSelatan.

Pengirimanlaporankeuangan,laporanpengeluaran

perbekalanfarmasiperdepofarmasi,laporanpemantauanpenulisanobatgenerik

dan non generik, laporan tagihan obat pasien per depo farmasi, dan laporan

kegiataninstalasifarmasiditujukankepadaDirekturMedikdanKeperawatanda

n Kepala Instalasi Rekam Medik dan Informasi Kesehatan. Pemisahan arsip

di Instalasi Farmasi RSUP Fatmawatididasarkanatas:

1.Arsip surat masuk / surat keluar / SK Direktur RSUP Fatmawati / SK

Kemenkes.

2.Arsip Kepegawaian terdiri dari map masing -masingpegawaiInstalasi

Farmasi RSUP Fatmawati.

3.Arsip laporan-laporan.

4.Arsip reseprawat jalan dan rawat inap.

5.Arsip catatan kehadiran pegawai (absensi) di Instalasi Farmasi

RSUP Fatmawati.

6.Arsip catatan lembur pegawaiInstalasiFarmasi RSUP Fatmawati.

7.Arsip catatanrekapitulasirencanapengadaan bulanan.

8.Arsiprekapitulasi rencanapengadaan bulanan.

Pemusnahan dilakukan setiap awal tahun untuk laporan-laporan dan

resep-resepyangberumurlebihdari3tahunsertasuratmasukdansuratkeluaryang

berumur5 tahun.

3.2.6.3 Produksifarmasi

Produksi farmasi RSUP Fatmawati terbagi menjadi 2 bagian, yaitu

produksi non steril dan produksi steril. Produksi steril berada di bawah

pengawasanSatuanFarmasiFungsional,sedangkanproduksinonsterilberadadi

bawah pengawasanInstalasiFarmasiRSUPFatmawati.Terdapat1penyelia,yaitu

PenyeliaProduksiFarmasi,dan2asistenapotekerdi produksifarmasiRSUP

Fatmawati.

1.Produksinonsteril

Kegiatanyangdilakukandiproduksinonsteriladalahpembuatansediaan

farmasi, pengenceransediaan,danpengemasankembali.Bentuksediaanyang

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

35 

diproduksimencakupbentuksediaanpadat,sediaancair,dansediaansemipadat.

Semuabentuksediaandibuat berdasarkanmasterformulaRSUPFatmawati.Di

ruangproduksiRSUPFatmawatisaatini terdapat43masterformulasebagai

panduanpelaksanaanproduksifarmasi.Tujuan dilakukannyaproduksidiRSUP

Fatmawati antara lain adalah untuk penghematan anggaran, terdapat

sediaan denganformulakhususdansediaanobatdibutuhkansegeraseperti

rekonstitusi obat suntik dan obat kanker.

Bahanbakuyangdigunakandiproduksinonsterildiperolehdarigudang

farmasi. Perencanaan dilakukan setiap bulan berdasarkan laporan

bulanan sebelumnya kemudian perencanaan ini dikirimkan ke gudang

farmasi untuk dilanjutkan dengan proses pengadaan. Produksi non steril

mendistribusikan produknya ke gudang farmasi. Penyimpanan di produksi

non steril terbagi

menjadi2,yaitupenyimpananbahanbaku(disusunberdasarkan kegunaannya)

danpenyimpananproduk(berdasarkanalfabetis).Pelaporanyangdilakukanole

h produksinonsteriladalahlaporanjumlahperbekalanfarmasi,laporanproduk

yang rusak, dan laporanprodukyang kadaluwarsa.

2.Produksisteril

Kegiatan yang dilakukan di produksi steril adalah IV admixture dan

penanganan obatsitostatika.KegiatanIVadmixtureyangdilakukandiproduksi

steril adalah mempersiapkan injeksi tuberkulin untuk Tes Mantoux

dan

mencampurkan/mengencerkanKClkedalamcairannormalsaline(NaCl0,9%).

Penanganan obat sitostatika adalah mempersiapkan obat sitostatika

untuk pengobatan kanker. Alur masuk ke ruang produksi aseptik

dispensing dan

pelayananobatsitostatikadapatdilihatpadaLampiran8dan9.Alurpenanganan

limbahpadat,cair,dangas,sertaalurpenangananlimbahsitostatikadapatdilihat

padaLampiran23.

3.2.6.4 DepoInstalasi RawatJalan

Gedung Instalasi Rawat Jalan terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 terdapat

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

36 

poliklinik bedah, poliklinik bedah plastik, poliklinik gigi dan mulut,

danpoliklinik jantung. Lantai 2 terdapat poliklinik penyakit dalam, poliklinik

bedah saraf, poliklinik kebidanan dan kandungan, poliklinik pegawai, poliklinik

edukasi, polikliniksaraf,danpoliklinikrehabilitasi medik.Lantai3terdapatpoliklinik

paru,poliklinikPPKT (Program Pelayanan Kanker

Terpadu),poliklinikanak,poliklinikanestesi,poliklinik akupuntur,

poliklinikkulitdankelamin,danpoliklinikjiwa.Depofarmasiterdapatdisetiap

lantaigedungInstalasiRawatJalan.SDMdiDepoInstalasiRawatJalanlantai1

berjumlah7orangyangterdiridari1Apoteker,4AsistenApoteker,dan2bagian

administrasi.SDMdiDepoInstalasiRawatJalanlantai2terdiriatas1Apoteker

dan4AsistenApoteker.DepoInstalasiRawatJalanlantai3hanyaterdiridari1 Apoteker

dan2 AsistenApoteker.

Setiappagimasing-masinglantaidepofarmasimelakukanpermintaanke

gudang farmasi. Depo Instalasi Rawat Jalan lantai 1 melayani pasien tunai,

jaminankantor,dan pasienHIV.DepoInstalasiRawatJalanlantai2melayani

pasienKartuJakartaSehat(KJS). DepoInstalasiRawatJalanlantai3melayani pasien

Jamkesmas, Jamkesda Depok, JamkesdaTangerang, dan pasien TBC.

Persyaratan-persyaratanyangharusdipenuhiolehpasienJamkesmas,

JamkesdaDepok,danJamkesdaTangerangSelatanyaitu:resepaslidan1lembar

fotokopi resep, SJP asli dan 2 lembarfotokopi SJP (Surat Jaminan Pelayanan),

fotokopi 2 lembarsurat

pengantardariDinasKesehatanDaerah,fotokopi2lembarkartuJamkesda,Surat

rujukanaslidaripuskesmas,kartuberobatdiRSUP Fatmawati,fotokopiKartu

Keluarga(KK)2lembar,sertafotokopiKTPatauaktebilaanakdibawahumur.

Persyaratan-persyaratanyangharusdipenuhiolehpasienKJSyaitu:resep,bukti

pembayaran, SJPasli, surat rujukan aslipuskesmas, dan fotokopiKTP.

DepoInstalasiRawatJalanmenerapkansistemdistribusiobatrawatjalan

secara individual prescription. Prosedur penyiapan obat rawat jalan secara

individual prescription merupakan tata cara dan urutan proseskegiatan

menyiapkan obat pasien rawat jalan berdasarkan resep pasien. Jumlah obat

diberikan seluruhnyasesuaiyangterteradalamresepyangtelahmelaluikajian

peresepan oleh Apoteker. Tujuan prosedur penyiapan obat rawat jalan secara

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

37 

individualprescriptionadalah agar:

1. Tercapainyajaminankebenarandankeamanandalamprosesdispensingobat

padapasienrawat jalan.

2. Tercapainyapeningkatanefisiensi,efektivitas, dankeamanandalam

penggunaan obat.

ProsedurpenyiapanobatrawatjalansecaraindividualprescriptionLampiran 10:

1. Penerimaan resep dari dokter / perawat ruangan oleh petugas farmasi.

2. Pelaksanaan skriningresep untuk menilai kesesuaian penulisan resep.

3. Pelaksanaan pelayanan obat pasien yangtelah memenuhi persyaratan pada

skriningresep.

4. Pemeriksaanberkaskelengkapanresepuntukpasienjaminan/asuransi (pasien

ASKES, pasien Jamkesmas, pasien Jamkesda, ataupasienKJS).

5. Pembuatanbillingtransaksiuntukresepyangtelahmemenuhipersyaratandari

skriningdan kajian peresepan obat.

6. Pembayaranresepberdasarkanbillingresepuntukpasientunai.Pembayaran

dilakukan di kasir RSUP Fatmawati.

7. Pelaksanaan permohonanijin prinsip:

a. Resep pasienASKES dengan verifikasi oleh penjaminASKES, atau

b. Resep pasien Jamkesmas dengan verifikasi oleh penjamin

Jamkesmas, atau

c. Resep pasienKJSdengan verifikasi oleh penjaminKJS, atau

d. VerifikasiijinprinsipDirekturRSUPFatmawatiuntukperbekalanfarmasi

yangtidak terjamindalampaketpembiayaanataumenjadibebanRSUP

Fatmawati.

8. Pembuatan etiket obat dengan pemilihan etiket:

a. Etiketwarnaputihuntukpenggunaanmelalui enteral(oral/sublingual/dan

lain -lain).

b. Etiket warnabiru untuk penggunaan melalui parenteral dan topikal.

Pembuatan etiket obat dengan mencantumkan nomor rekam medik,

nama

pasien,namaobat,dosisobat,waktudanfrekuensipemberian,rutepemberi

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

38 

an, dan tanggal kadarluarsa.

9. Pelaksanaan pembuatan copy resep untuk obat yang tidak jadi dibeli pasien

atau obat yang tidak terlayani oleh depo farmasi.

10. Pengecekan obat tentang kebenaran obat yang sudah disiapkan dengan

klarifikasi 7 benar, yaitu benar obat, benar dosis, benar waktu dan frekuensi

pemberian, benar rute pemberian, benar pasien, benar informasi, dan benar

dokumentasi.

11. Pelaksanaan penyerahan obat yang sudah disiapkan kepada pasien.

12. Pelaksanaan penyerahan obat kepada pasien rawat jalan dilakukan

oleh Tenaga Kefarmasian dengan kriteria:

a. Apotekeryang telah memiliki SuratTandaRegistrasi Apoteker(STRA)

b. TenagaTeknisKefarmasian(TTK)yangtelahmendapatkanSuratTanda

Registrasi TenagaTeknis Kefarmasian (STRTTK).

c. Terdaftar sebagai tenagakefarmasian di RSUP Fatmawati

d. Selesai mengikuti masaorientasi.

13. Pemanggilannamapasienrawatjalanmelaluipengerassuarauntukmenuju loket

pengambilan obat.

14. Pelaksanaan konseling obat apabila pasien membutuhkan penjelasan lebih

lanjut.

15. Pendokumentasian resep dan bukti print out dalam file sesuai dengan status

pembiayaan pasien.

3.2.6.5 Depo Askes

DepoAskes adalahdepofarmasi yangkhusus melayanisemuapasien

rawatjalan pesertaAskesdanpasienJamkesdaBogor.Sumberdayamanusia

yangterdapatdidepo Askes terdiridari1orangapotekersebagaipenyelia,6

orangasisten apoteker, 1orangjuru resep, dan5 orangpetugasadministrasi.

Pengadaan obat dilakukan setiaphari langsung dari GudangFarmasi

dengan menggunakan formulir permintaan barang melalui komputer secara

online.Penyimpanan barangdisusunberdasarkan obatDPHO Askesdan obatnon

DPHOAskes,bentuksediaan,dan disusunsecaraalfabetis.Obatnarkotikadan

psikotropikadisimpandalamlemaritersendiridanterkunci(doublelock).Obat-

obatfastmovingdiletakkanterpisahdimeja.Penyimpananbarangmenggunakan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

39 

sistem FIFO dan FEFO.

Persyaratan -persyaratan yang harus dipenuhi oleh pasien untuk

mendapatkan pelayananpengobatan pasienAskesdi Depo FarmasiAskesadalah:

a. Resep Asli

b. Surat rujukan aslidari Puskesmasdengan 2 lembar fotokopisurat

rujukan

c. FotokopikartuAskes

Dalammelayanipasien,DepoAskesmengacupadapedoman- pedoman

yangdisesuaikandenganstatuspasien.Beberapapedomanyangdapatdigunakan

antaralain:

1.Daftar PlafonHargaObat (DPHO)Askes

DaftarPlafonHargaObat(DPHO)Askesmerupakanacuanobatbagipasien

pesertaAskes. DalamDPHOterdapatduadaftarobatyangdapatdiberikan kepada

pasien Askes yaitu, obat peresepan umum dan obat khusus untuk penyakit

kanker. Dalam DPHO juga terdapat daftar obat dengan batasan jumlah

peresepan maksimalyangdapat diberikan.

2.DaftarObatInhealth

Daftar Obat Inhealth merupakan acuan yang dapat digunakan bagi pasien

pesertaInhealth.

3.Formularium Jamkesmas

FormulariumJamkesmasmerupakanacuanyangdapatdigunakanbagipasien

pesertaJamkesmas.

4.Formularium Rumah Sakit

Formularium Rumah Sakit merupakan acuan yang dapat digunakan bagi

pesertaAskes.

AlurpelayananpasiendidepoAskesdimulaidarimasuknyaresepke

bagianpenerimaanresep(bagiansortir).PadabagianinipetugasdepoAskesakan

memeriksakelengkapanberkasyangmenjadipersyaratanyangharusdibawaoleh

pasien. Apabilapersyaratanyangdiperlukan sudah lengkap, selanjutnyadilakukan

skriningresep.Setelahitu,pasienakan mendapatkannomorpengambilanobat

yangsamadengannomoryangadapadaresep. Kemudianresepdistempeldan datanya

dimasukkan ke komputer. Setelah data dimasukkan ke komputer,

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

40 

selanjutnyaresepdiberikankepadapetugasuntukdibuatkanetiketnya.Setelahitu resep

diberikan kepada petugas penyiapan obat, baik obat jadi maupun obat racikan.

Obat yang telah siap dikemas dan diserahkan ke pasien disertai pemberian

informasi singkat mengenai penggunaan obat Lampiran 11.

Laporan -laporanyangdibuat olehdepo Askes,yaitu:

1.Laporan penggunaan obatnarkotikadan psikotropika.

2.Laporan penulisan obatgenerik dan nongenerik.

3.Laporan penulisan obatyangmasuk DPHOAskesdan non DPHO Askes.

4.Laporananalisapenjualan.

5.Laporan barang rusak dan kadaluarsayangdibuatsetiap 3 bulan.

6.Laporan jumlah lembar dan jumlahresep.

Depo Askesmemilikipasien terbanyak denganjumlah 200– 300resep per

hari.Obatyangpalingseringdiresepkanadalahobatuntukpenyakitjantungdan

penyakitdalam.PembayaranpasienAskesdapatdiklaimkePTAskessedangkan

pembayaran pasien JamkesdaBogor dengan menggunakan sistemINACBG’s

(Indonesia Case Base Groups).

3.2.6.6 Depo farmasirawatinap(Teratai)

Depo farmasi rawat inap (Depo Teratai) berada tepat ditengah lantai

pertamagedung teratai.Gedung

initerdiridarienamlantaidanmemilikikapasitas700tempat tidur. Denganrincian tiap

lantai sebagai berikut:

1. Lantai pertama yaitu ruangan kebidanan (emergencykebidanan, contohnya

padakondisi pre eklampsiaberat) dan high careunitdi selatan Teratai.

2. Lantaikeduayaituruanganperawatankhususkebidanandanhighcareunitdi

selatan Teratai.

3. Lantaiketigayaituruangankhususpasienanak-anak(<18tahun)danhigh care

unitdi selatan Teratai.

4. Lantaikeempatyaituruanganpasienpascabedahdanhighcareunitdiutara

Teratai.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

41 

5. Lantaikelimayaituruanganpasienpenyakitdalam(internis)danhighcare unitdi

selatan Teratai.

6. Lantaikeenamyaituruanganuntukpasienpenyakitsaraf dan kardiovaskular

danhighcareunitdi selatan Teratai.

Penanggung jawab depo farmasi rawat inap terdiri dari dua penyelia.

PenyeliapertamabertanggungjawabterhadapIRNAAyangterdiridarilantai1,2dan3,s

edangkanpenyeliakeduabertanggungjawabpadaIRNAByangterdiri darilantai4,5

dan6.JumlahSDMdidepoterataiadalahsebanyak28orang,

denganperincianapotekersebanyak4orang,petugasperincian(billing)sebanyak6ora

ng,jururesepsebanyak5orangdan13orangmerupakantenagateknis kefarmasian.

Sistem pengadaan obat dilakukan berdasarkan sistem satu pintu dari

Instalasi Farmasi. Setiap harinya depo rawat inap akan membuat perincian

kebutuhan yang diinput ke komputer yang online dengan sistem di gudang

farmasi.Perbekalanfarmasididepo rawatinap,disimpanterpisahberdasarkan

bentuksediaan,obatgenerik,dannongenerikyang disusunberdasarkan alfabetis

dansistemFEFO(FirstExpiredFirstOut)danFIFO(FirstInFirstOut).Obat

LASA(LookAlikeSoundAlike)penyusunannyadiberijarak2boxantarobat

LASAdandiberikanstikerLASA.Terdapat2refrigeratoruntukpenyimpanan obat-

obat yang membutuhkansuhudinginuntukkestabilannya.Obat-obat

narkotikadanpsikotropikadisimpandidalamlemaridengandoublelockdan setiap

obat-obat tersebut diambil maka dilakukan pencatatan di buku penggunaan.

Sistemdistribusiyangditerapkandidepofarmasirawatinapberagam,

diantaranya adalah, sistem distribusi unit dose. Sistem ini merupakan sistem

pemberianobatpadapasien denganmenggunakankemasansekalipakaidalam

jangkawaktu24jam.Sisteminidipakaidilantaitigauntukobat-obatinjeksi,

lantaiempat (ruang perawatan bedah, THT, mata, gigi, paru), lantailima(ruang

perawatan penyakit dalam), danlantai enam (ruang perawatan penyakit dalam,

jantung dan saraf).AlursistemdistribusidosisunitterteraLampiran12.

Sistemselanjutnyayaitusistemfloorstock,dansistemresepindividual berupa resep

yang ditulis dokter untuk tiap penderita. Sistem resep individual ini

diterapkandilantaitigauntukpasienanak-anakyangmasihmendapatkanpuyer

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

42 

danlantai2.Pelaporanyangdikerjakandidepofarmasirawatinapsamahalnya dengan

depo-depo farmasilainnya, diantaranyaadalah:

1. Laporan daftar pelunasanyangdibuat harian.

2. Laporan pemakaiannarkotika dan psikotropikayangdibuat setiap bulan.

3. Laporan penulisan resep obat generik dan non generik yang dibuat setiap

bulan.

4. Laporananalisapenjualanyangdibuat setiap bulan.

5. Laporan barang rusak dan expired yangdibuatsetiap 3 bulan.

3.2.6.7 DepoInstalasi Gawat Darurat (IGD)danInstalasiRawatIntensif (IRI)

InstalasiGawatDaruratmerupakansalahsatupelayanandariRumahSakitUmu

m Pusat Fatmawati melayani kegawatdaruratan medik selama 24 jam.

Didukungolehtenagaprofesionaldantenagaahliyangberpengalamanlebihdari40oran

g yang bertugas secara shift dan akan memberikan pelayanan secara maksimal

mengatasi kegawatdaruratan medik. IGD memiliki pelayanan

pendukungsepertilaboratoriumInstalasiGawatDarurat24jam,radiologi(USG,

CTScanning),kamaroperasi,bankdarah,Apotek,danambulance24jam(RSUP

Fatmawati, 2009).

IGDterdiri dari beberapa ruangan:

1. Ruangresusitasi (ruang merah)

Diruanginiterdapatdelapantempattidur,lemariemergency,danpaket resusitasi.

Lemari emergency(lidocain, atropin sulfat, epineprin, dopamin, diazepam,

deksametason, dextrosa, ringer laktat, nacl 0,9%)sangat penting

keberadaannya dalam ruang ini dikarenakan pasien-pasien yangmasuk

ruang ini merupakan pasien dengan

kondisiyangcukupparah,sehinggajikapasienmengalamikegawatdaruratandan

butuhpenanganansegera, perawattidakperluberlarikedepofarmasidiIGD

untukmengambilobatmaupunalatkesehatansehinggadapatmenghematwaktu

dalammenolongpasien.Lemariemergencydiceksetiapharinyadandilengkapi

jumlahnyasesuai dengandaftaryangditetapkan oleh RSUP Fatmawati.

2. RuangP2 (Ruangkuning)

Ruanginidibagimenjadiruangbedahdanruangnonbedahdimanadi ruangini

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

43 

terdapat paket (partus normal, kehamilan ektopik terganggu, partus sectio,

abortus curatage, partus preeklamsia berat, paket ok Cito, paket bedah

prima)namun tidak disediakan lemariemergency.

3. RuangTriase

Pasienyangmasukruanganinidalamkondisiyangtidakterlaluparah

sehinggatidak mendapattindakan dan tidak adapaket diruangini.

Depo IGD dan IRI memiliki 1 orang apoteker penyelia, 1 orang

administrasi, dan14orangasistenapoteker.DepoIGDdanIRIbuka24jam

dengan3shiftdanmelayani pasienrawatinapsertapasienrawatjalan.Pasien rawat

inap terdiri dari pasien yang masuk ruang Intensive Care Unit (ICU),

NeonatusIntensiveCareUnit(NICU),PediatricIntensive CareUnit(PICU),

IntensiveCardiacCareUnit(ICCU).Sedangkanpasienrawatjalan merupakan

pasienyangmasukruangIGDsepertiruangresusitasi,ruangP2,ruangtriase, maupun

poliIGD.

DepofarmasiIGDdanIRImelakukanpermintaanobatdanalatkesehatan

kegudang farmasisetiapharisecaraonline.Obat-obatandisusunberdasarkan

abjaddandipisahkanmenurutjenissediaan.Untukobat-obatyangtidakstabil

padasuhuruangmaka penyimpanannyadilemaripendingin.Obat-obatjenis

narkotikadanpsikotropikaditempatkandilemarikhusustersendiridengandouble lock

pada dua pintu dengan susunan berlapis. Lemari tersebut terpasang menempel

pada dinding sehingga tidak dapat dipindahkan kecuali dengan

membongkarnya(RSUPFatmawati,2012).Alatkesehatanditempatkandirak

tersendiridandiberinamapadatempatatauboxalatkesehatantersebut.Jenis

sediaanobatyangseringdigunakandiDepoIGDdanIRIadalahsediaaninjeksi.

Laporan -laporanyangdisiapkan oleh DepoFarmasiIGD adalah:

1. Laporan daftar pelunasanyangdibuat harian.

2. Laporan pemakaian obat–obat narkotikayangdibuat setiap bulan.

3. Laporanpenulisanresepobatgenerikdannongenerikyangdibuatsetiap bulan.

4. Laporananalisa penjualanyangdibuat setiap bulan.

5. Laporan barang rusak dan expiredyangdibuatsetiap 3 bulan.

6. Laporan jumlah dan lembar resep setiap bulan.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

44 

3.2.6.8 DepoInstalasiBedah Sentral

Lantai1 Instalasi Bedah Sentralterdapat OKCitosebanyak2 kamar.

Pasien yang masukke OKCitomerupakanpasien yang tidakdirencanakanjadwal

operasinya atau yangsifatnyaCito. PadaOKCitoterdapat Paketobatdan alkes

OKCitodanlemari emergensi. Lemari emergensiterdiridarilemari emergensi

bedahdanlemari emergensi anestesi. Lemari emergensibedahberisi antibiotik,

sedangkanlemari emergensi anestesi berisiobatdan alat kesehatan. Saatpasien

masukkeOKCito,makapenata anestesimengambil Paketobatdan alkesOK Cito

yangtelahdisiapkanolehpetugasdepo farmasi. Bilaobatdan alatkesehatan dalam

paket kurang, maka penata anestesi dapat mengambilnya di lemari emergensi

dan mencatatnya di Lembar Pemakaian. Setelah selesai operasi, Lembar

Pemakaiandimasukkan kedalam Paketobatdan alkesOKCito yang

telahterpakaiolehpasien. Lemari emergensi akan dicekjumlahpemakaian,

sertadiisi kembalioleh petugas depo farmasi.

Lantai2 InstalasiBedah Sentralterdapat OKElektifsebanyak8 kamar

dan1Depo Farmasi InstalasiBedah Sentral. Pasien yang masukkeOKElektif

telahmemilikijadwal operasi. Seharisebelumoperasi,depofarmasimenerima

jadwaloperasipasiendanpermintaan anestesi umum atauspinal. Depofarmasi

kemudianmenyiapkan paket anestesidan memberilabelnamapasien padapaket

tersebut, sehingga pada hari operasi penata anestesi cukup meminta paket

berdasarkannamapasien. Penatabedah akanmencatatpermintaandibukupada

harioperasi,kemudianpaketbedah akandisiapkanolehpetugasdepo farmasi.

Bilaterdapatkekuranganobatdan alat kesehatansaatoperasisedang berlangsung,

makapenatabedah ataupenata anestesidapatmemintasecaralangsungkedepo farmasi

dengan menyebutkan nama pasien dan kamar operasi. Petugas depo farmasi

akanmencatat permintaan obat dan alat kesehatan. Bila pasien telah selesai

dioperasi,makapaket akandikembalikanke depo farmasi danpetugas depofarmasi

akanmerekapitulasisemuapenggunaanobatdan alatkesehatanke

administrasiperincian. Perincianselanjutnya akandikirimkankedepofarmasidi

manapasiendirawat.Depo Instalasi Bedah Sentraljugamenyiapkan Paket Bedah

Prima yangmerupakan sistempaketuntukpasientunai. Sebelumoperasi,pasien tunai

harus melunasi pembayaran terlebih dahulu. Pasien tunai dengan Paket Bedah

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

45 

Prima dapat menjalankan operasi di OK Elektif atau OK Cito. Alur

pelayananobatdan alatkesehatandidepoinstalasibedahsentraldapatdilihat Lampiran

13.

SDM yang adadiDepo Instalasi Bedah Sentral berjumlah1 Penyeliadan

2AsistenApoteker.Daftar Paketobatdan alkesOKCito, PaketElektif,dan Paket

Bedah Prima dapatdilihatpada Lampiran 14, 15,dan16. Paket anestesispinal

terdiridari Spinocan (spinal and diagnostic puncture)27Gx3”,bupivacain

HCl5mg/ml,ondansetron4mg/2ml,klonidinHCl150 µg/ml,danketolorac 3%. Paket

anestesiumumterdiridaripropofol10 mg/ml, atracuriumbesilat, fentanyl,

ondansetron 4 mg/2ml, dan ketolorac 3%.

3.3SatuanFarmasiFungsional (SFF)

Satuan FarmasiFungsional (SFF)berkedudukan dibawadan

bertanggungjawab langsungkepada Direktur Medik dan Keperawatan RSUP

Fatmawati. Satuan Farmasi Fungsional (SFF) dipimpin oleh seorang Ketua

dengansebutanKetuaSatuanFarmasiFungsionaldanmembawahi2(dua)orang

koordinator:

1.KoordinatorBidangPendidikan dan Penelitian

2.KoordinatorBidangPelayanan

SatuanFarmasiFungsional(SFF)merupakanwadahnonstrukturalbagi tenaga

fungsional profesi apoteker yang bekerja melayani pasien di RSUP Fatmawati.

Satuan Farmasi Fungsional (SFF) mempunyai struktur organisasi

sebagaimanaterteradalamLampiran3.KetuaSatuanFarmasiFungsional(SFF) dalam

melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan Kepala Instalasi Farmasi RSUP

Fatmawati.

3.3.1 Tugas pokok danfungsiSatuan Farmasi Fungsional (SFF) adalah:

1.Tugas Pokok SatuanFarmasi Fungsional (SFF)

adalah:

a. Meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Farmasi dengan melaksanakan

pelayananfarmasi klinik di RSUP Fatmawati.

b. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

46 

pelatihanapoteker.

c. Melaksanakan kegiatan penelitian diInstalasi Farmasi.

d. Menyelenggarakan pembinaan kepribadian dan pengembangan tenaga

fungsional profesi apoteker di bidangteknis profesinya.

2.Fungsi Satuan Farmasi Fungsional (SFF)adalah:

a. Melaksanakan pengawasan mutu pelayanan pada pasien sesuai

teknis profesi apoteker kepada seluruh anggota SFF.

b. Mengembangkanpelayananteknisprofesiapotekerberdasarkan

perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

3.3.2 Visi Satuan FarmasiFungsional (SFF)

VisiSatuanFarmasiFungsional(SFF)adalah“TersedianyaTenagaFungsional

Profesi Apoteker yangterampil,professionaldanberdedikasitinggidiRSUP

Fatmawatidemipeningkatan mutu pelayanan kefarmasian kepadapasien”.

3.3.3 Misi Satuan Farmasi Fungsional (SFF)

Misi Satuan Farmasi Fungsional (SFF)adalah:

1. Melaksanakan pelayananfarmasi klinis di RSUPFatmawati

2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi Apoteker RSUP Fatmawati

3. Melaksanakan penelitianyangberkaitan dengan obat diRSUP Fatmawati

4. Melaksanakan pembinaanapoteker di RSUP Fatmawati

3.3.4 Tujuan Satuan Farmasi Fungsional (SFF) Tujuan Satuan Farmasi

Fungsional (SFF)adalah:

1. Menjamin pelayananfarmasi klinisyangprofesional

kepadapasien.

2. Mewujudkan kerasionalan pengobatanyangberorientasi

kepadapasien.

3. Mewujudkanfarmasirumahsakitsebagaipusatinformasiobatbagiseluruh

masyarakat rumah sakit.

4. Meningkatkan peran Apoteker sebagai bagian integral dari Tim Pelayanan

Kesehatanuntukmewujudkanmanfaatyangmaksimaldaripelayananfarmasi

klinik.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

47 

5. Meningkatkan kemampuan Apoteker lainnyamelaluipendidikan

berkelanjutan.

6. Melaksanakan penelitiandan ikutserta dalam UjiKlinik Obat.

3.3.5 Nilai -nilai Satuan Farmasi Fungsional (SFF)

Nilai -nilai Satuan Farmasi Fungsional (SFF) adalah:

1. Profesional

2. Kerjasama

3. Tanggung Jawab

4. Peduli

3.3.6 Kegiatan SatuanFarmasi Fungsional(SFF)

Kegiatan SatuanFarmasi Fungsional antaralain:

1. Pengkajianresep

2. Pengkajian penggunaanobat

3. Ronde/ visite

4. Pelayanan Informasi Obat

5. Konseling

6. Edukasi farmasi

7. Pendidikan PKPA

8. Pemantauan penanganansitostatika

9. Monitoring efek samping obat

10. Monitoringinteraksi obat

3.3.6.1 Pengkajian Resep

Pengkajianresep adalahtata caradanurutanproseskegiatan analisadan

screening resep untuk mengetahui kesesuaian resep dengan persyaratan

administratif, farmasetis, dan klinis. Pengkajian peresepanobat dilakukan

terhadapresep pasiendenganmenggunakanprosedurpengkajianresep.Untuk resep

yangtelahmemenuhi persyaratan, akan diberikan “penanda” berupa stempel

keterangan “Resep/Obattelahdi review Farmasi”pada reseppasien.Untukresep

yang belum dinyatakanmemenuhi syarat,dilakukankomunikasidenganDokter

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

48 

Penanggung Jawab Pasien (DPJP)untukmenemukansolusipermasalahan yang

ditemukanterkaitdenganpengobatanpasien.Alurpengkajianresep dapatdilihat pada

Lampiran21.

Prosedurnya adalah sebagai berikut :

1.Penerimaan resep oleh petugas depo farmasi dengan ketentuan:

a. DepoFarmasiRawatInaphanyamelayanireseppasienrawatinapinternal dari

RSUP Fatmawati

b. DepoFarmasiIGDdanRawatJalanmelayanidaripolirawatjalanRSUP

Fatmawati

2.PelaksanaanscreeningresepolehApotekeratauPenyeliaInstalasiFarmasi untuk

menilai kelengkapan:

a. Persyaratanadministrasi resep dengan menilai adaatau tidak:

i. Nama dokter

ii. Tanggal penulisan resep

iii. Tanda tangan / paraf dokter penulis resep

iv. Nomor rekam medik pasien

v. Nama pasien

vi. Umurpasien

vii. Jenis kelamin pasien

viii. Berat badan pasien

ix. Nama obat

x. Jumlah yangdimintadalam resep obat

xi. Instruksi pengerjaan dispensing resep

xii. Aturan pemakaian obat

b. PersyaratanFarmasetis dengan menilai:

i. Bentuk sediaan

ii. Kekuatan sediaan

iii. Kompatibilitas/ ketercampuran farmasetis

iv. Stabilitas sediaan

v. Carapenyimpanan obat

c. PersyaratanKlinis dengan menilai:

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

49 

i. Indikasi obat

ii. Riwayat alergi obat

iii. Duplikasi pengobatan

iv. Interaksi obat dengan obat

v. Interaksi obat denganmakanan

vi. Kontraindikasi obat

vii. Biayaobat

3. Pelaksanaan kegiatan komunikasi oleh Apoteker atau Penyelia Instalasi

Farmasi dengan dokterpenulis resep.Untuk konfirmasi biladitemukan :

i. Ketidaklengkapan padaaspekadministratif resep

ii. Ketidaklengkapan pada aspekfarmasetik resep

iii. Ketidaklengkapan pada aspekklinis resep

iv. Resep tidak terbaca

v. Obat tidak tersedia

vi. Temuan masalahresep lainnya

4. Klarifikasi dan problem solving

5. Klarifikasi dan komunikasi verbal langsung kedokterpenulis resep

6. Apabila terjadi hambatan jarak untuk komunikasi langsung, dilakukan

dengan komunikasi melaluitelepon

7. Pelaksanaan pencatatan hasil komunikasi dengan dokter oleh Apoteker atau

8. Penyelia Instalasi Farmasi untuk penyempurnaan dan pembenaran resep.

9. Pelaksanaan penandaan resep yang telah di screening oleh Apoteker

atauPenyeliaInstalasi Farmasi dengan melakukan:

a. Untukresepyangtelahmemenuhipersyaratan,akandiberikan“penanda”

berupa stempel keterangan “Resep telah di review Farmasi” pada resep

pasien.

b. Penandaancap stempelHETIPyaitu:

i. Harga(billing)

ii.Etiket

iii.Timbang

iv.Isi

v.Penyerahan dan pemeriksaan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

50 

c. Untuk resep yang tidak dapat dipenuhi dan tidak dapat diklarifikasi

kebenarannyaataureseptidaksetujudibeli,resepdikembalikankepadauser

(pemilik resep)

3.3.6.2 Pengkajianpenggunaan obat

Menurut Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pengkajian

penggunaanobatmerupakanprogramevaluasipenggunaanobatyangterstruktur dan

berkesinambungan untuk menjamin obat - obat yang digunakan sesuai

indikasi,efektif,amandanterjangkauolehpasien.Tujuanpengkajianpenggunaan obat

adalah:

1. Mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan obat pada

pelayanan kesehatan/ doktertertentu.

2. Membandingkanpolapenggunaanobatpadapelayanankesehatan/doktersatu

denganyanglain.

3. Penilaian berkalaatas penggunaan obat spesifik.

4. Menilai pengaruh intervensi atas polapenggunaanobat.

Faktor-faktoryangperludiperhatikandalammelakukanpengkajianpenggunaan

obat antaralain:

1.Indikator peresepan

2.Indikator pelayanan

3.Indikator fasilitas

BerdasarkanStandarProsedurOperasionalRSUPFatmawati,pengkajian

penggunaan obatsecaraprospektifmerupakankegiatanpenilaian(assessment)

terhadap pengobatan pasien selama pasien menjalani pengobatan. Kegiatan

pengkajianpenggunaanobatsecararetrospektifdilakukandenganmengumpulkan

datadaricatatanrekammedikpasienpadaperiodetertentu.Kegiatanpengkajian

penggunaanobatdilakukandenganmenggunakanStandar Prosedur Operasional

(SPO)pengkajianpenggunaanobat.Kegiatandilakukanolehapoteker dengan menilai

adanyapotensialdrug related problem (DRP),yaitu:

1. Kesesuaian indikasi obatdengan diagnosa

2. Ketepatan pemilihan obat

3. Dosis terlalu tinggi

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

51 

4. Dosis terlalu rendah

5. Efek sampingobat

6. Interaksi obat dengan obat, obat dengan makanan, obat dengan uji

laboratorium

7. Ketidakpatuhan pasien, misalnya karena obat tidak tersedia, pasien tidak

mampumendapatkanobatyangdiinginkan,pasientidakbisamenelanobat, pasien

tidak mengerti instruksi pemberian obat, pasien lebih suka tidak mendapatkan

pengobatanatau pasien lupa dalam pengobatan.

8. Pasien menerimaterapi obatyangtidak diperlukan.

Apoteker yang dapat melakukan kegiatan review pengobatan adalah

apotekeryangmemenuhikriteriasebagai berikut:

1.Terdaftar sebagai tenagaapoteker di RSUP Fatmawati

2.Mempunyai Surat TandaRegistrasi Apoteker (STRA)

3.Telah selesai mengikutipendidikan dan pelatihandalam orientasi internal

Padapasienrawatinap,pengkajianresepdanpenggunaanobatditujukan untuk

evaluasi terhadapresepdanpengobatanpasien.Untukpengobatanyang telah

memenuhipersyaratan,akan diberikan“penanda” berupa stempel

keterangan“Resep/ObattelahdireviewFarmasi”padaRekamMedik(RM) pasien.

Untuk obat yang belum dinyatakan memenuhi syarat, dilakukan

komunikasidenganDPJPuntukmenemukansolusipermasalahanyangditemukan

terkaitdengan pengobatan pasien.

3.3.6.3Visite

Pelayanankefarmasiansaatinitidakhanyaberfokuspada pengelolaan obat,

namun telah berkembang orientasinya pada pelayanan kepada pasien

(pharmaceuticalcare).Hal ini jugaberlakubagiapotekeryangberadadalam lingkup

rumah sakit. Apoteker rumah sakit diharapkan mampu memberikan

pelayanankefarmasiankepadasetiapindividupasien untukmemastikanbahwa

pengobatanyangdiberikankepadasetiappasienadalahpengobatanyangrasional.

Salah satu contoh kegiatan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada

pasien adalah praktek apoteker ruang rawat (ward pharmacist) dengan visite

sebagai salah satu aktivitasnya.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

52 

Visitepasien oleh apoteker adalah kunjungan rutin yang dilakukan

apotekerkepadapasiendiruangrawatdalamrangkamencapaihasilterapiyang

lebihbaik.Aktivitasini dapatdilakukansecaramandiriataukolaborasisecara

aktifdengantimdokterdanprofesi kesehatanlainnyadalamprosespenetapan

keputusanterkaitterapiobatpasien.Praktekvisiteyangdilakukanolehapoteker

bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pemahaman mengenai riwayat pengobatan pasien,

perkembangan kondisi klinik ,dan rencanaterapisecarakomprehensif;

2. Memberikan informasi mengenai farmakologi, farmakokinetika, bentuk

sediaan obat, rejimen dosis, dan aspeklain terkaitterapi obat pasien;

3. Memberikan rekomendasi sebelum keputusan klinik ditetapkan dalam

pemilihan terapi, implementasi dan monitoringterapi;

4. Memberikan rekomendasi penyelesaian masalah terkait penggunaan obat

akibat keputusan klinikyangsudah ditetapkan sebelumnya;

Sebelummemulaipraktekvisitediruangrawat,seorangapotekerperlu

membekalidiridenganberbagaipengetahuanminimal:patofisiologi,terminologi

medik, farmakokinetika, farmakologi, farmakoterapi, farmakoekonomi,

farmakoepidemiologi, interpretasi data laboratorium, dan data penunjang

diagnostik lainnya.

Di dalam melakukan pelayanan visitemaka hal lain yang harus

dipertimbangkan adalah jumlah sumber daya manusia (apoteker). Terkait

keterbatasanjumlahapoteker,makadilakukanpembatasanpasienyangmenerima

pelayananvisiteoleh apoteker.Beberapakriteriapasienyangdapatmenerima

pelayanan visite olehapoteker adalah sebagai berikut:

a.Pasien baru (dalam 24 jam pertama);

b.Pasien dalam perawatan intensif;

c.Pasienyangmenerima≥5 macam obat;

d.Pasienyangmengalamipenurunan fungsi organ terutama organ

hatidanginjal;

e.Pasienyanghasilpemeriksaanlaboratoriumnyamencapainilaikritis(critical

value), misalnya: ketidakseimbangan elektrolit, penurunan kadar

albumin;

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

53 

f. Pasien yang mendapatkan obat yang mempunyai indeks terapi sempit,

berpotensi menimbulkanreaksi obatyangtidak diinginkan (ROTD)yang

fatal.

Setelah melakukan seleksi terhadap pasien yang akan mendapatkan

pelayananvisitemakalangkahselanjutnyayangdilakukanadalahmengumpulkan

informasipenggunaanobat.Informasitersebutdapatdiperolehdarirekammedik,

wawancara dengan pasien / keluarga. Setelah informasi didapatkan maka

selanjutnyadilakukan pengkajianmasalahterkaitobat.Pengkajianyang dilakukan

yaitu pengkajian bagi pasien yang mendapatkan obat yang memiliki risiko

mengalami masalah terkait penggunaan obat baik yang aktual (nyata terjadi)

maupunyangpotensial (mungkin terjadi).

Kegiatan visitedapat dilakukan oleh apoteker secara mandiri atau

kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan situasi dan kondisi.

Kegiatan visitemandiri dimulai dengan melakukan perkenalan diri kepada

pasien, mendengarkan respon yang disampaikan oleh pasien dan identifikasi

masalah, memberikan rekomendasi berbasis bukti berkaitan dengan masalah

terkaitpenggunaanobat,melakukanpemantauanimplementasirekomendasidan

melakukan pemantauan efektivitas serta keamanan terkait penggunaan obat.

Sedangkan visitetim dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan/atau

tim, mengikuti dengan seksama presentasi kasus yang disampaikan, memberikan

rekomendasi berbasis bukti berkaitan dengan masalah terkait penggunaanobat,

melakukan pemantauan implementasirekomendasi,dan melakukan pemantauan

efektivitas dankeamananterkaitpenggunaan obat.

Setelah melakukan praktekvisite,makatahapan yangharus dilakukan

adalah pendokumentasian. Pendokumentasian merupakanhal yang harus

dilakukandalamsetiapkegiatanpelayananfarmasi.Tujuannyaadalahmenjamin

akuntabilitas dankredibilitas,bahanevaluasidanperbaikanmutukegiatan,dan bahan

pendidikan dan penelitian kegiatan.

3.3.6.4Monitoring efek sampingobat

Setiapobatmempunyaikemungkinanuntukmenyebabkanefeksamping.

Pengertian efeksampingmenurutWHOadalahtiapresponterhadapobatyang

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

54 

merugikanatautidak diharapkan,yangterjadipadadosisyangdigunakanpadamanusia

untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi. Efek samping tidak mungkin

dihindari/dihilangkansamasekali,tetapidapatditekanataudicegah seminimal

mungkin dengan menghindari faktor- faktor risiko. Masalah efek

sampingobatdalamkliniktidak dapatdikesampingkanbegitusajaolehkarena

kemungkinan dampak negatif yang terjadi. Adanya efek samping obat dapat

meningkatkan morbiditas sehingga meningkatkan penderitaan, meningkatkan

perawatan/perpanjanganmasaperawatan,dan dapat menyebabkan kematian.

Alurpemantauanefek sampingobat dapat dilihat padaLampiran 17.

MESO dapat berguna bagi beberapa pihak, diantaranya bagi badan

pengawas obat, perusahaan obat, dan bagi akademis.

Beberapa tujuan diadakannyaMESO diantaranya adalah :

a. Menemukanefeksampingobatsedinimungkin,terutamayangberat,tidak dikenal

dan frekuensinyajarang

b. Menentukan frekuensi dan insidenefek samping obat baik yang sudah dikenal

danyangbaru sajaditemukan

c. Mengenalsemuafaktoryangmungkindapatmenimbulkan/mempengaruhi

timbulnyaefeksampingobatataumempengaruhiangkakejadianefek

sampingobat

d. Memberi umpan balik adanyainteraksi padapetugas kesehatan

e. Membuat peraturanyang sesuai

f. Memberi peringatan padaumumbiladibutuhkan

g. Membuat data esensialyangtersedia sesuai sistemyangdipakai WHO

MESO dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

a. Laporan insidentil

Jenislaporaninibiasanyadikemukakanpadapertemuandirumahsakitatau

laporan kasus dimajalah.

b. Laporan sukarela

Biasadisebut dengan laporan spontan dan dikoordinir oleh pusat.

c. Laporan intensif di RS

Data yang diperoleh untuk laporan ini berasal dari data yang terkumpul

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

55 

kelompoktim dirumahsakit(dokter,perawat,ahlifarmasi,danlain-lain).

Datayangterkumpul selanjutnyadianalisaoleh tim.

d. Laporan wajib

Adaperaturan yangmewajibkansetiappetugaskesehatanmelaporkan efek

sampingobat ditempat tugas/ praktek sehari-hari.

e. Laporan catatan

3.3.6.5 Pelayanan Informasi Obat

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1197/Menkes/SK/X/2004 tentangStandarPelayanan Farmasi di RumahSakit,

kegiatanpelayananinformasiobatmerupakankegiatanpelayananyangdilakukan

olehapotekeruntuk memberikaninformasisecaraakurat,tidakbiasdanterkini

kepadadokter,apoteker,perawat,profesikesehatanlainnyadanpasien.Kegiatan

pelayananinformasiobatbertujuanuntukmenyediakaninformasimengenaiobat

kepada pasien dan tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit serta untuk

membuatkebijakan–kebijakanyangberhubungandenganobat (terutamabagi Tim

Farmasi dan Terapi) untuk menunjang terapi obat yang rasional. Luas

ruanganyang dibutuhkan untukpelayanan informasi obat adalah:

- 200 tempat tidur: 20 m2

- 400 – 600 tempat tidur :40 m2

- 1300 tempat tidur: 70 m2

Peralatanyang terdapatdiruang informasiobat meliputikepustakaanyang

memadai, meja,kursi, rakbuku,komputer,telepon,lemariarsip, kartuarsip.

Kegiatanyangdilakukanpadapelayanan informasi obat adalah:

- Memberikandanmenyebarkaninformasikepadakonsumensecaraaktifdan

pasif.

- Menjawabpertanyaandaripasienmaupuntenagakesehatanmelaluitelepon,

surat atau tatap muka.

- Membuat buletin, leaflet,label obat.

- Menyediakan informasi bagi Tim Farmasi dan Terapi sehubungan

dengan penyusunan Formularium Rumah Sakit.

- Bersama dengan PKRS melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

56 

rawat jalan dan rawat inap.

-

Melakukanpendidikanberkelanjutanbagitenagafarmasidantenagake

sehatan lainnya.

- Mengkoordinasi penelitian tentangobat dan kegiatan pelayanan

kefarmasian. Alurprogram

pelayananinformasiobatdanformulirpelayananinformasiobat dapat dilihat

padaLampiran 18 dan 19.

3.3.6.6Monitoringinteraksiobat

ProgrampemantauaninteraksiobatdiRSUPFatmawatiadalahtatacara

melakukan pemantauan terjadinya dan upaya pencegahan terhadap interaksi

antaraobatdenganobat maupunantaraobatdenganmakananyangdigunakan

olehpasiendirawatinapRSUPFatmawati.

Kegiatanpemantauaninteraksiobat

dilakukandengantahapandariprosespenilaianinteraksiobatyangsedangterjadi atau

interaksi obat yang akanterjadi hingga pemberian rekomendasi

penanggulanganinteraksiobatkepadadokterpenanggungjawabpasien.Padasaat

mengevaluasi interaksi obat, hal yang perlu dipertimbangkan adalah level

signifikan dari interaksiyangsedang / akan terjadi. Beberapaalternatif pemecahan

masalahyangdapat digunakan adalah:

- Penggantian dengan obatyanglebih aman.

- Pengaturan jadwal penggunaan.

- Penurunan dosis obat.

- Pemberian antidot/ pramedikasi sebelumpenggunaan obat.

AlurkegiatanpemantauaninteraksiobatmenurutSPO (Standar Prosedur

Operasional)yangadadapatdilihat padaLampiran20.

3.3.6.7Konselingobat

Konselingobatadalahsuatuprosesyangsistematisuntukmenjelaskandan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

57 

memberikan pemahamanbagipasiententangpengobatanyangmerekagunakan

sertauntukmengidentifikasi

danmenyelesaikanpermasalahanpasienberkaitandenganpenggunaanobat.Sehingga

dapatmeningkatkankepatuhanpasiendalam penggunaan obat. Prosedur konsultasi

obat adalah tata cara dalam pemberian

pemahamankepadapasiententangcarapenggunaanobatyangbenardanaman. Seluruh

penyerahanobatkepadapasien, baik rawat inap maupun rawat jalan harus

dilengkapidenganinformasiyangmemadaidandapatmenjelaskankepadapasien

ataukeluargapasiententangobatyangdigunakansehinggadapat menghindari

kesalahan dalam penggunaan obat. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan

dengan menggunakan prosedurkonsultasi obat atauPelayanan Informasi Obat

(PIO).

Pelaksanaan konsultasi obat pada pasien rawat inap dilakukan oleh

apoteker padapasien dengan kriteria:

1) Pasien dengan rujukan dokteruntuk konsultasi obat dengan apoteker.

2) Pasien dengan keinginansendiri untuk konsultasi obat dengan apoteker.

3) Pasienyangakanpulang.Apotekermendapatkaninformasipasienyangakan

pulangdari perawat ruanganatau petugas depo farmasi rawat inap.

Pelaksanaan konsultasi obat pada pasien rawat inap dilakukan oleh

apotekerdi ruangperawatanpasien. Pelaksanaan konsultasi obat pada pasien

rawat jalan dilakukan oleh apoteker berdasarkan kriteria pasien tertentu

diantaranya:

1) Pasien dengan rujukan dokteruntuk konsultasi denganapoteker.

2) Pasien dengan keinginansendiri untuk konsultasi dengan apoteker.

3) Pasien dengan penggunaan obat khusus, seperti:

a. Pasien dengan pengobatan lebih dari 4 macam obat(poli farmasi).

b. Pasien dengan pengobatan kronis.

c. Pasien dengan riwayat alergi.

d. Pasien dengan penggunaan antibiotik tunggal maupunkombinasi.

e. Pasien dengan pengobatan khusus seperti pengobatan Kemoterapi,

pengobatan HIV/ AIDS,pengobatan Tuberkulosis.

Pengisiandatapasiendandatainformasiobatdalamformulirkonsultasi

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

58 

dilakukanoleh apotekersecaralengkapdanbenar.Pelaksanaankonsultasiobat oleh

apoteker dengan tahapan berikut:

1) Perkenalan.

2) Penilaian pemahaman pasien terhadap obatnya.

3)Pemberianpenjelasandankonsultasiobatsecaralengkap.

Penjelasan obat meliputiindikasiobat,cara

kerjaobat,dosispenggunaanobat,carapemakaian obatyangbenar,waktu

pemakaianobat,efeksampingobatyangmungkin terjadi,carapemakaianobatyang

benar, interaksiantaraobatdanmakanan baikyangpotensial maupun aktual, dan

informasilainyangmendukung.

4) Pengujian pemahaman pasien atasinformasiyang telah diberikan.

5) Penutup.

3.3.6.8Edukasifarmasi

Program edukasi farmasi adalah rangkaian proses pendidikan dan

penyampaian informasi tentang obat kepada pasien, keluarga pasien dan

masyarakat. Program ini dilakukan dengan tujuan tercapainya peningkatan

pemahamanyangbenarmengenaiobatkepadapasienataukeluargapasien,serta

terwujudnya kepatuhan pasien terkait dengan penggunaan obat secara benar.

Prosedurprogramedukasifarmasidilakukandenganpembuatanjadwalapoteker

untukkegiatanedukasiberdasarkantopikbahasantentangobatpadatiapbulan

olehpenyeliaadministrasidanSDMInstalasiFarmasi.Pelaksanaansosialisasi kepada

petugas yang telah ditentukan namanya dalam jadwal oleh penyelia

administrasidanSDM Instalasi Farmasitentangwaktupelaksanaandantema

edukasiyangtelahdibuatmelaluiteleponataucopylembarjadwal.Pelaksanaan

pengumpulan materi edukasi oleh penyelia administrasi dan SDM Instalasi

Farmasi dalam bentuk power point / makalah / lainnya dalam softcopy atau

hardcopy dari apoteker pembicara minimal dua hari sebelum pelaksanaan

kegiatan. Pelaksanaan kegiatan edukasi oleh apoteker sesuai jadwal kepada

pasien,keluargapasien,ataumasyarakatsesuaitemayangditentukandengan metode:

1) Penyampaian materi presentasi terbuka dan diskusi (tanya jawab) antara

pembicara dan pesertaselamawaktuyangtelahdisepakati(minimal selama60

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

59 

menit).

2) Seluruhpesertayanghadirmengisidaftarhadiryangakandigunakansebagai

materi evaluasi pelaksanaan kegiatan.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

60 

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati

RSUP Fatmawati merupakan salah satu fasilitas pelayanan

kesehatan.Untuk menunjang pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada

pasien, makadibentuk suatu badan organisasi yang disebut IFRS (Instalasi Farmasi

RumahSakit). IFRS dipimpin oleh seorang Apoteker dan bertanggung jawab

terhadapsegala aspek hukum dan peraturan-peraturan farmasi baik terhadap

pengawasandistribusi maupun administrasi barang farmasi. Selama melakukan

praktek kerjadi RSUP Fatmawati, khususnya di IFRS RSUP Fatmawati, banyak

hal yang dapat diamati, dipelajari, dan dianalisis terkait pengelolaan perbekalan

farmasi danpelayanan farmasi. Dalam melaksanakan kegiatannya, Instalasi

Farmasi RSUP Fatmawati dibagi menjadi beberapa subbagian, antara lain gudang

farmasi, tata usaha farmasi, produksi, depo instalasi rawat jalan, depo askes, depo

instalasi rawat inap, depo IGD/IRI, depo instalasi bedah sentral.

4.1.1 Bagan Organisasi

Struktur organisasi instalasi farmasi RSUP Fatmawati sebagaimana

tercantum dalam lampiran 3, terdiri dari Kepala Instalasi Farmasi yang

berkoordinasi dengan Kepala Satuan Farmasi Fungsional. Kepala Instalasi

Farmasi dibantu oleh seorang Wakil Kepala Instalasi yang

membawahi15(limabelas)orangPenyelia,yaitu:

1. PenyeliaDepoIRJ(Lantai 1, 2, dan 3)

2. PenyeliaDepoAskes

3. PenyeliaDepoIGD danIRI

4. PenyeliaDepoIBS

5. PenyeliaDepo Teratai–IRNAA

6. PenyeliaDepo Teratai–IRNAB

7. PenyeliaDepo GriyaHusada

8. PenyeliaDepo GedungProf. Soelarto

9. PenyeliaGudang Farmasi

60

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

61 

10. PenyeliaProduksiFarmasi

11. PenyeliaSistemInformasi

12. PenyeliaDistribusi dan Penerimaan

13. PenyeliaPerencanaan PerbekalanFarmasi

14. PenyeliaPencatatan danPelaporan

15. PenyeliaTata UsahadanSDM Farmasi

Struktur organisasi instalasi farmasi RSUP Fatmawati jika dibandingkan

dengan struktur organisasi minimal di instalasi farmasi menurut Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang

Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit masih terdapat kekurangan. Menurut

standar struktur organisasi minimal IFRS terdiri dari seorang kepala IFRS yang

membawahi tiga wakil di bidang pengelolaan perbekalan farmasi, pelayanan

farmasi klinik, dan manajemen mutu. Masing-masing wakil setiap bidangnya

membawahi tiga orang penanggung jawab. Sedangkan struktur organisasi instalasi

farmasi RSUP Fatmawati menunjukkan bahwa seorang wakil kepala IFRS

membawahi lima belas orang penyelia. Hal ini dapat menimbulkan kerja dari

seorang wakil kepala IFRS dalam mengawasi dan melakukan pengendalian

terhadap bagian dibawahnya menjadi kurang maksimal yang selanjutnya dapat

berdampak pada pelayanan kepada pasien yang kurang maksimal. Sehingga,

sebaiknya struktur organisasi instalasi farmasi RSUP Fatmawati perlu dikaji

kembali agar didapatkan struktur organisasi yang lebih baik lagi sehingga nantinya

akan berdampak pada pelayanan kepada pasien yang maksimal. Salah satu hal yang

dapat dilakukan dalam perbaikan struktur ini adalah dengan adanya beberapa wakil

kepala yang membawahi tiap bidang yang berbeda.

4.1.2 Gudang Farmasi

Hasil evaluasi terhadap kondisi gudang mengenai pengaturan ruang

gudang menunjukkan hasil yaitu beberapa kondisi gudang IFRS telah sesuai

dengan standar, namun ada beberapa pula yang belum sesuai dengan standar.

Pengaturan yang telah sesuai standar yaitu untuk kemudahan dalam bergerak

gudang instalasi farmasi RSUP Fatmawati tidak menggunakan sekat bila ruangan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

62 

sempit namun arus penerimaan dan pengeluaran barang yang diatur sesuai arus I,

L dan U belum dilakukan. Sirkulasi udara dalam gudang baik dengan adanya Air

Conditioner 24 jam dan dilengkapi dengan alat pemantau suhu dan kelembapan,

tersedia rak dan palet dalam jumlah yang cukup. Narkotika dan psikotropika

ditempatkan pada lemari double lock (kunciganda) pada dua pintu dengan susunan

berlapis. Obat high alert disimpan dilemari penyimpanan obat yang bertanda

khusus (stiker high alert) dan tidaktercampur dengan obat lainnya.Perbekalan

farmasi dalam kemasan besar ditempatkan di atas pallet.Perbekalan farmasi tidak

layak pakai (rusak, kedaluwarsa, recall) telah disimpanterpisah, namun tidak

diberi label “Penyimpanan Obat Tidak Layak Pakai”. Suhudan kelembaban

penyimpanan dipantau di setiap ruang penyimpanan perbekalanfarmasi. Suhu

penyimpanan dipertahankan sesuai dengan Standar ProsedurOperasional, namun

kelembaban tidak sesuai dengan Standar ProsedurOperasional. Obat yang

memerlukan pengendalian / pengaturan suhu disimpan dalampharmaceutical

refrigerator. Penyimpanan perbekalan farmasi berada dalamruangan yang tidak

terkena cahaya matahari secara langsung.Bahan berbahaya mudah terbakar/mudah

meledak telah disimpan padaruang khusus, namun ruang tersebut bukanlah

gudang tahan api. Saat ini, gudangtahan api masih berada satu gedung dengan

gedung farmasi dan belumdifungsikan sesuai dengan tujuannya. Gudang tersebut

masih digunakan untukmenyimpan stok obat yang berlebih, yaitu cairan

infus.Pencatatan pemasukan, pengeluaran, dan stok perbekalan farmasi

telahdilakukan, baik ke dalam kartu persediaan, maupunke dalam Sistem

InformasiManajemen Rumah Sakit (SIRS). Stok yang terdapat secara fisik telah

sesuaidengan catatan stok yang terdapat di kartu persediaan dan Sistem

InformasiManajemen Rumah Sakit. Untuk pencegahan kebakaran gudang instalasi

farmasi RSUP Fatmawati telah memenuhi syarat yaitu tidak menumpuk kardus

secara berlebihan (tumpukan karton/kardus paling banyak delapan tumpukan),

tersedian alat pemadam kebakaran yang selalu diperiksa setiap saat, dan tersedian

detektor asap.

Hasil pengamatan di gudang farmasi mengenai penyusunan stok obat

ditemukan bahwa perbekalanfarmasi telah disimpan pada tempat yang terpisah

sesuai denganpengelompokannya, yaitu berdasarkan bentuk sediaan serta jenisnya

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

63 

dan disusunsecara alfabetis. Perbekalan farmasi disusun dengan metode FIFO

(First In FirstOut) atau FEFO (First Expired First Out). Obat kategori LASA

diselingi dengan2 obat non kategori LASA (Look Alike Sound Alike) di antaranya

dan pada rak/tempat obat diberikan stikerLASA.

4.1.3 Tata Usaha Farmasi

Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati melaksanakan pencatatan, pelaporan,

dan pengarsipan secara rutin maupun tidak rutin dalam periode bulanan, triwulan,

semesteran, atau tahunan dengan menerapkan sistem informasi manajemen

berdaya guna dan tepat guna. Adanya kegiatan administrasi dalam pelayanan

kefarmasian bertujuan untuk:

1. Tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi.

2. Tersedianya informasi yang akurat.

3. Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan.

4. Tersedianya data/laporan yang lengkap untuk membuat perencanaan.

5. Anggaran yang tersedia untuk pelayanan dan perbekalan farmasi terkelola

secara efisien dan efektif.

Sistem rekapitulasi data pasien masih dilakukan secara manual. Hal ini

dikarenakan belum tersedianya sistem yang memadai untuk dilakukan perekapan

secara komputerisasi.

4.1.4 Produksi

Produksi adalah kegiatan untuk membuat, merubah bentuk, dan mengemas

kembali sediaan farmasi, baik steril maupun non steril untuk memenuhi kebutuhan

pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit dengan kriteria obat yang diproduksi

sebagai berikut:

1. Sediaan farmasi dengan formula khusus.

2. Sediaan farmasi dengan harga murah.

3. Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil.

4. Sediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran.

5. Sediaan farmasi untuk penelitian.

6. Sediaan nutrisi parenteral.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

64 

RSUP Fatmawati memiliki bagian produksi untuk sediaan farmasi non

steril dan steril pada instalasi farmasinya. Produksi sediaan farmasi yang

dilakukan merupakan produksi untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Kegiatan

produksi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengadaan obat

tertentu (mendapatkan obat dengan harga yang lebih murah sehingga pasien tidak

membayar terlalu mahal untuk suatu obat dan lebih menjamin kualitas obat yang

dihasilkan). Tujuan lainnya adalah untuk memudahkan penerimaan obat oleh

pasien/tenaga kesehatan lainnya karena sudah dikemas kembali menjadi sediaan

yang telah sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan produk yang tidak dijual

dipasaran.

Bagian produksi non steril memiliki master formula yang berisi formula

untuk 74 item. Dari 74 item yang ada tidak semua item tersebut diproduksi karena

jumlah permintaan terhadap beberapa item sudah jarang/tidak ada lagi sehingga

jumlah item yang masih diproduksi hanya 42 item. Master formula yang terdapat

di ruang produksi non steril mengalami beberapa kali revisi, namun master

formula terdahulu masih disimpan bersama master formula yang baru. Hal ini

dapat menyebabkan kekeliruan apabila petugas menggunakan master formula

yang terdahulu untuk dijadikan acuan dalam melakukan produksi. Bagian

produksi steril hanya melakukan kegiatan IV admixture dan penanganan obat

sitostatika. Sebelumnya pernah dilakukan penyiapan nutrisi parenteral, namun

karena sudah tidak ada permintaan, maka pelayanan penyiapan nutrisi parenteral

hanya diadakan di ruang steril depo instalasi rawat inap. Bagi pasien kanker,

pelaksanaan kegiatan penitipan obat sitostatika dilakukan minimal 3 hari sebelum

obat digunakan untuk perawatan. Pada saat obat diperlukan untuk perawatan,

maka dilakukan permintaan pencampuran obat sitostatika dari ruang kemoterapi

pasien ke bagian produksi steril. Obat sitostatika harus disiapkan selalu baru

karena pada umumnya, obat sitostatika memiliki waktu kadaluwarsa selama 24

jam. Preparasi obat sitostatika dilakukan dengan cara teknik aseptik oleh tenaga

kefarmasian yang telah dilatih dan melalui pelatihan internal di Instalasi Farmasi

RSUP Fatmawati. Setelah obat selesai disiapkan, petugas produksi farmasi akan

membawa obat tersebut ke ruang kemoterapi pasien.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

65 

Beberapa pengamatan yang diperoleh dari kegiatan orientasi bagian

produksi farmasi adalah pengemasan obat kadang-kadang dibagi tidak

berdasarkan takaran menggunakan alat ukur (berdasarkan kasat mata), QC

(Quality Control) uji keseragaman bobot pada kapsul tidak dilakukan, produk dari

bagian produksi non steril tidak didistribusikan ke gudang farmasi terlebih dahulu,

tidak adanya pass box untuk memasukkan/mengeluarkan obat sitostatika,

tidakadanya particle counter, dan sudah lama tidak dilakukan usaha pemantauan

mikrobiologis di ruang produksi steril. Pengemasan obat berupa pembagian

sediaan cair bervolume besar menjadi beberapa sediaan cair bervolume kecil

terkadang tidak dilakukan dengan alat ukur. Hal ini mengakibatkan volume

produk sediaan cair yang dikemas kembali tidak terdistribusi merata.

Pengontrolan kualitas untuk menjamin keseragaman bobot pada kapsul hasil

produksi pun tidak dilakukan sehingga tidak dapat dijamin tepatnya isi tiap kasul

yang dikemas. Keterbatasan SDM di bagian produksi non steril menyebabkan

produk non steril tidak didistribusikan ke gudang farmasi terlebih dahulu. Petugas

depo farmasi yang membutuhkan produk dari bagian produksi non steril datang ke

gudang farmasi untuk mendapatkan formulir bon obat lalu datang ke

bagianproduksi non steril untuk mendapatkan produknya kemudian

melaporkannya ke gudang farmasi dengan membawa formulir bon obat. Sistem

distribusi produk seperti ini dapat mendukung timbulnya kesalahan pencatatan

stok produk.

Dalam penanganan obat sitostatika di bagian produksi steril, obat

dimasukkan ke dalam ruang rekonstitusi tidak melalui pass box (obat dimasukkan

hanya melalui lemari 2 pintu biasa). Penggunaan lemari biasa pada saat

memasukkan obat ke dalam ruang rekonstitusi menyebabkan seringkali terjadi

suatu keadaan dimana kedua pintu lemari dibuka bersamaan karena tidak ada

sistem interlock guard. Dengan dibukanya kedua pintu lemari, terjadi hubungan

langsung antara ruang penyiapan obat dengan ruang rekonstitusi sehingga

memungkinkan terjadinya gangguan aliran udara dan kontaminasi partikel pada

ruang rekonstitusi. Dengan tidak adanya particle counter pada bagian produksi

steril, pemantauan dan pengontrolan jumlah partikel di tiap kelas ruangan menjadi

semakin sulit untuk dilakukan. Pemantauan secara mikrobiologis dengan cawan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

66 

papar atau pengambilan sampel permukaan juga perlu dilakukan untuk

mengontrol jumlah mikroba di tiap kelas ruangan.

4.1.5 Depo Instalasi Rawat Jalan

Jumlah Apoteker di depo Instalasi Rawat Jalan lantai 1 adalah 2 orang.

Depo Instalasi Rawat Jalan telah melakukan prosedur pelayanan resep rawat jalan

secara individual prescription dengan baik. Akan tetapi, depo Instalasi Rawat

Jalan lantai 1 masih terkadang melakukan permintaan obat ke depo-depo lain

karena stok obat kosong.

Penyimpanan obat di depo Instalasi Rawat Jalan lantai 1 telah disusun

sesuah tersusun sesuai abjad. Penyimpanan obat-obat LASA di depo Instalasi

Rawat Jalan lantai 1 juga telah diselingi dengan minimal 2 obat non kategori

LASA di antaranya. Kondisi blender obat di depo Instalasi Rawat Jalan lantai 1

yang kurang baik mengakibatkan masih terdapat serpihan kasar pada serbuk obat

yang dihasilkan. Tempat pengisian kapsul di depo Instalasi Rawat Jalan lantai 1

kondisinya kurang baik. Kapsul sering jatuh pada saat pengisian obat sehingga

dosis, sanitasi, dan efisiensi kerja berkurang.

Selain pelayanan resep, depo Instalasi Rawat Jalan lantai 1 juga melayani

konseling bagi pasien HIV. Adapun kriteria pasien HIV yang diutamakan untuk

diberikan pelayanan konseling adalah pasien HIV yang baru, pasien dengan

regimen obat yang baru, dan pasien dengan kondisi yang memburuk. Waktu yang

dibutuhkan untuk konseling per pasien adalah 15-30 menit.

Depo Instalasi Rawat Jalan lantai 2 melayani pasien KJS. Penyimpanan

obat di depo Instalasi Rawat Jalan telah disusun sesuai urutan abjad, bentuk

sediaan, generik dan non generik serta ketahanan sediaan terhadap suhu udara.

Namun masih ada beberapa obat LASA yang belum diberi stiker LASA dan diberi

jarak selang dua obat yang bukan LASA. Sehingga perlu peninjauan kembali

terhadap penyimpanan obat di depo instalasi rawat jalan ini. Depo Instalasi Rawat

Jalan telah melakukan prosedur pelayanan resep rawat jalan secara individual

prescription dengan baik.

Depo Instalasi Rawat Jalan lantai 3 melayani pasien Jaskesmas, Jamkesda,

dan pasien TBC. Penyimpanan obat di depo Instalasi Rawat Jalan telah disusun

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

67 

sesuai bentuk sediaan, generik dan non generik serta ketahanan sediaan terhadap

suhu udara. Namun masih ada beberapa obat yang telah disusun menurut urutan

abjad dan ada pula yang belum contohnya seperti sediaan obat yang berada dalam

botol dengan jumlah besar, obat-obat LASA yang belum diberi stiker LASA dan

diberi jarak selang dua obat yang bukan LASA. Sehingga perlu peninjauan

kembali terhadap penyimpanan obat di depo instalasi rawat jalan ini. Depo

Instalasi Rawat Jalan telah melakukan prosedur pelayanan resep rawat jalan secara

individual prescription dengan baik.

4.1.6 Depo ASKES

DepoAskes adalahdepofarmasi yangkhusus melayanisemuapasien

rawatjalan pesertaAskesdanpasienJamkesdaBogor.Sumberdayamanusia

yangterdapatdidepo Askes terdiridari1orangapotekersebagaipenyelia,6

orangasisten apoteker, 1orangjuru resep, dan5 orangpetugasadministrasi.

Pengadaan obat di depo ASKES dilakukan setiap hari langsung dari

Gudang Farmasi dengan menggunakan formulir permintaan barang melalui

komputer secara online. Penyimpanan barang disusun berdasarkan obat DPHO

Askes dan non DPHO Askes, bentuk sediaan, disusun secara alfabetis,serta

disimpan menurut ketahanan terhadap suhu ruang penyimpanan. Obat narkotika

dan psikotropika disimpan dalam lemari tersendiri dan terkunci (double lock).

Obat - obat fast moving diletakkan terpisah di meja. Penyimpanan barang

menggunakan sistem FIFO dan FEFO. Penyimpanan obat-obat LASA belum

terkendali dengan baik, masih ada obat-obat LASA yang belum diberi stiker

LASA dan diberi jarak selang dua obat dengan obat yang bukan LASA,

penyimpanan obat fast moving yang terpisah juga belum disertai dengan

penempelan stiker LASA untuk obat-obat LASA. Penyimpanan obat narkotika

dan psikotropika telah dilakukan sesuai standar. Obat narkotika dan psikotropika

disimpan di lemari khusus (double lock).

Pasien ASKES merupakan pasien yang paling banyak di RSUP Fatmawati.

Depo ASKES juga melayani pasien dengan jaminan Jamkesda Bogor. Terdapat

beberapa pedoman yang digunakan dalam melayani pasien-pasien tersebut, antara

lain DPHO ASKES, Daftar Obat Inhealth, Formularium Jamkesmas, Formularium

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

68 

Rumah Sakit, dan lain-lain. Acuan tersebut digunakan untuk mengetahui obat-

obat apa saja yang dapat diberikan kepada pasien beserta batasan jumlah

maksimal yang dapat diberikan.

Alur pelayanan resep dimulai dari pasien membawa resep beserta berkas-

berkas yang diperlukan sebagai persyaratan dan diberikan kepada petugas.

Petugas akan melakukan pengecekan kelengkapan berkas dan pengecekan obat-

obat dalam resep (apakah obat-obat tersebut sesuai dengan pedoman dan dapat

diserahkan kepada pasien). Resep kemudian diinput untuk pemotongan stok obat,

lalu dilakukan pembuatan etiket, penyiapan obat, dan penyerahan obat. Masing-

masing tahap dikerjakan oleh orang yang berbeda dan akan diberikan stempel

HETIP (Harga Etiket Timbang Isi Penyerahan). Pemberian stempel tersebut

bertujuan agar dapat dilakukan pengecekan kembali apabila terjadi kesalahan.

Sebelum pembuatan etiket, petugas bagian etiket terlebih dahulu memeriksa kartu

rujukan dan menuliskan keterangan tanggal dan obat-obat yang diberikan pada

tanggal tersebut. Hal tersebut dilakukan agar dapat dilakukanpengecekan apabila

pasien sebelumnya telah mendapatkan obat yang sama atau pasien sebelumnya

telah menebus obat tersebut dengan jumlah maksimal. Pada bagian ini, petugas

juga akan membuatkan salinan resep untuk obat-obat yang tidak terdapat di depo

ASKES sehingga pasien dapat menebusnya di apotek lain. Setelah etiket dibuat,

selanjutnya petugas akan melakukan penyiapan obat, baik obat jadi maupun obat

racikan. Penyiapan obat jadi dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam etiket

sesuai dengan jumlah yang tertera di etiket. Untuk penyiapan obat racikan,

disediakan mortir dan alu. Di Depo Askes tidak tersedia blender untuk membuat

obat racikan yang mungkin disebabkan oleh jumlah resep racikan yang tidak

terlalu banyak sehingga masih dapat dikerjakan hanya dengan mortar dan alu.

Setelah obat disiapkan, obat dibawa oleh petugas ke bagian penyerahan.

Alur penyerahan obat dimulai dengan verifikasi nomor pasien, verifikasi

identitas pasien, pemberian informasi singkat mengenai penggunaan obat,

permintaan nomor telepon pasien yang dapat dihubungi, dan diakhiri dengan

permintaan tanda tangan pasien.Informasi yang diberikan kepada pasien hanyalah

informasi mengenai indikasi dan aturan pakai obat. Keterbatasan informasi obat

yang diberikandisebabkan oleh banyaknya jumlah pasien yang harus dilayani

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

69 

Depo Askes sehingga waktu pemberian informasi obat menjadi sangat singkat.

Jumlah resep yang dilayani depo ASKES dapat mencapai 200-300 resep/hari

dengan obat yang sering diresepkan adalah obat-obat kardiovaskular. Dengan

jumlah tersebut, terkadang tidak semua pasien dapat dilayani. Hal ini disebabkan

oleh kurangnya tenaga kefarmasian yang terdapat di depo ASKES. Beban kerja

yang tinggi juga seringkali menyebabkan pekerjaan yang berbeda dilakukan oleh

orang yang sama, misalnya seorang petugas dapat melakukan penyiapan obat dan

penyerahan obat dalam hari yang sama.

Depo ASKES juga melayani pelayanan obat sitostatik, namun pelayanan

yang diberikan hanya terbatas pada pelayanan administratif, yaitu hanya mengurus

berkas.Obat sitostatik dititipkan di ruang produksi steril di Gedung Instalasi

Farmasi. Selain gudang farmasi dan ruang produksi steril,tidak ada tempat yang

diizinkan melakukan penyimpanan obat-obat kemoterapi. Ketika kemoterapi akan

dilakukan, obat akan direkonstitusi dan diantarkan ke ruang kemoterapi.

Selain melayani obat DPHO, depo ASKES juga melayani obat non-DPHO

tetapi untuk obat-obat tersebut pasien dikenakan biaya. Untuk obat non-DPHO,

pembayaran dilakukan setelah penyerahan obat. Untuk pasien peserta ASKES

yang mendapatkan obat-obat DPHO, pembayaran dilakukan dengan cara

melakukan klaim ke PT. ASKES. Setelah selesai pelayanan, dilakukan input

kembali menggunakan program yang terhubung dengan PT. ASKES untuk

diklaim ke ASKES. Klaim ASKES dilakukan oleh Instalasi Penagihan Pasien

(IPP). Oleh karena itu, di depo ASKES disediakan komputer yang digunakan

untuk klaim ASKES.

Pembayaran untuk pasien peserta Jamkesda Bogor menggunakan sistem

INACBG’s yaitu pembayaran berdasarkan paket-paket yang telah ditentukan.

Apabila tagihan pasien melebihi biaya paket yang diberikan, selebihnya akan

menjadi beban rumah sakit. Sebaliknya, bila tagihan pasien kurang dari paketnya,

kelebihan tersebut akan menjadi keuntungan rumah sakit yang dapat digunakan

untuk menutupi tagihan pasien yang menjadi beban rumah sakit. Dengan

demikian terjadi subsidi silang antara pasien yang tagihannya melebihi paket

dengan pasien yang tagihannya kurang dari paket.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

70 

Pelaporan yang dibuat oleh depo ASKES antara lain laporan analisa

penjualan, obat generik dan non generik, obat DPHO dan non-DPHO, narkotika

dan psikotropika, jumlah resep. Penghitungan jumlah resep dan jumlah R/

dilakukan untuk mengetahui jumlah pasien yang dilayani dan mengetahui beban

kerja pegawai di depo ASKES.

4.1.7 Depo Instalasi Rawat Inap Teratai (Depo Teratai)

Depo Instalasi Rawat Inap Teratai (Depo Teratai) merupakan depo yang

menyediakan perbekalan bagi pasien rawat inap gedung teratai. Depo ini memiliki

jumlah sumber daya manusia sebanyak 29 orang, dengan perincian apoteker

sebanyak 4 orang, petugas perincian (billing) sebanyak 6 orang, juru resep

sebanyak 5 orang dan tenaga teknis kefarmasian sebanyak 14 orang. Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan di Depo Teratai meliputi pengadaan obat, penerimaan

obat, penyimpanan obat, penyiapan obat, distribusi obat dan dokumentasi.

Pengadaan obat dilakukan setiap hari, Depo Teratai akan membuat

perincian kebutuhan yang diinput ke komputer yang terhubung dengan sistem di

gudang farmasi dan selanjutnya permintaan perbekalan farmasi akan disiapkan

oleh petugas gudang farmasi. Setelah perbekalan farmasi disiapkan, maka pihak

gudang farmasi akan mengkonfirmasi pihak Depo Teratai melalui telepon untuk

pengambilan barang dan selanjutnya dilakukan serah terima barang antara petugas

gudang farmasi dan petugas Depo Teratai. Setelah dilakukan verifikasi, secara

otomatis maka stok barang yang diminta oleh pihak Depo Teratai telah menjadi

stok di Depo Terataidi dalam sistem. Dengan adanya sistem ini, maka dapat

memungkinkan stok obat di Depo Teratai (real stock) sama dengan di sistem.

Penyimpanan perbekalan farmasi di Depo Teratai telah dilakukan dengan

cukup baik. Obat disusun berdasarkan generik dan non generik, stabilitas, bentuk

sediaan dan alfabetis agar memudahkan pengambilan obat sehingga mempercepat

pelayanan obat. Obat-obat mahal dan mudah pecah disimpan didalam lemari kaca

dan terkunci dengan tujuan mencegah kehilangan atau pecahnya obat. Sediaan

nutrisi juga disimpan rapi dan terlindung dari cahaya yang bertujuan untuk

menjaga kestabilan sediaan tersebut. Namun beberapa sediaan obat LASA masih

ada yang belum diberi jarak dua obat yang bukan LASA dan belum diberi stiker

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

71 

LASA, sehingga sebaiknya dilakukan pengecekan kembali terhadap adanya obat-

obat LASA tersebut.

Sistem distribusi yang digunakan di Depo Teratai adalah resep individual

(individual prescription), floor stock serta dosis unit. Pada sistem resep individual,

resep obat akan dikirim ke depo Teratai oleh perawat. Obat disiapkan sesuai

dengan resep dan didistribusikan kepada pasien. Sistem ini diterapkan untuk

penyediaan resep puyer pasien anak-anak, sediaan cair, infus, obat yang dipakai

dalam keadaan tertentu (seperti obat diare), dan obat untuk dibawa pulang. Pada

sistem distribusi floor stock, kelompok obat dan alat kesehatan tertentu disimpan

di ruang perawatan untuk digunakan oleh seluruh pasien. Biaya penggunaan obat-

obat/alat kesehatan ini dihitung sebagai biaya perawatan. Obat yang termasuk

dalam kelompok ini adalah obat penggunaan umum yang terdiri dari obat yang

tertera dalam daftar yang telah ditetapkan oleh TFT dan IFRS yang tersedia di unit

perawat. Sistem distribusi floor stock juga diterapkan pada penggunaan obat dan

alat kesehatan yang ada di dalam lemari emergency. Depo Teratai memiliki

beberapa lemari emergency yang berisi obat dan alat kesehatan life saving.

Lemari-lemari ini disediakan di ruang HCU (High CareUnit) yang ada di setiap

lantai gedung teratai. Tiap lemari emergency berisi obat dan alat kesehatan dengan

jumlah yang telah distandardisasi. Obat dan alatkesehatan yang terdapat dalam

lemari emergency dapat langsung digunakan tanpa harus menunggu penyediaan

dari depo. Setiap penggunaan obat dan alat kesehatan dari lemari emergency akan

dicatat oleh perawat. Setiap hari, petugas Depo Teratai akan datang untuk

mengecek persediaan obat dan alat kesehatan yang ada di dalam lemari

emergency. Bila ada pengurangan jumlah obat/alat kesehatan, petugas Depo

Teratai akan mencatat nama pasien yang menggunakan beserta dengan jenis dan

jumlah obat/alat kesehatan yang digunakan di lembar insidentil pasien untuk

dimasukkam ke dalam tagihan obat dan alat kesehatan pasien. Selanjutnya,

petugas Depo Teratai akan mengisi kembali lemari emergency sesuai dengan

standar jumlah obat/alat kesehatan. Sistem distribusi terakhir adalah sistem

distribusi dosis unit, yaitu sistem distribusi obat yang diresepkan oleh dokter

untuk penderita selama 24 jam. Penyediaan obat dosis unit dilakukan dengan cara

mengemas obat-obat pasien ke dalam kemasan dosis unit tunggal yang cukup

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

72 

untuk suatu waktu tertentu.Untuk penyediaan obat dosis unit, satu petugas Depo

Teratai bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien yang dirawat pada salah satu

bagian lantai (utara atau selatan) gedung teratai yang menerapkan sistem ini.

Proses penyiapan obat dosis unit dilakukan di pagi hari, dimulai dari pemilahan

obat, penyiapan obat kedalam kemasan dosis unit, pengecekkan kembali, hingga

peletakkan kemasan dosis unit di dalam troley dosis unit sesuai dengan nama

pasien. Selanjutnya,di sore hari, petugas Depo Teratai yang bertanggung jawab

akan mengantarkan obat dengan menggunakan troley dosis unit ke ruangan

perawat untuk selanjutnya dilakukan serah terima dan dilakukan pengecekkan

kembali.

Depo Teratai juga menyediakan paket-paket kebidanan untuk digunakan di

gedung teratai lantai satu (emergencykebidanan). Paket-paket ini disediakan untuk

mempercepat pelayanan obat dan alat kesehatan bagi pasien emergency

kebidanan. Sebanyak delapan jenis paket berisi obat dan alat kesehatan tersedia di

Depo Teratai, yaitu Paket Kehamilan Ektopik Terganggu (KET), Paket Ketuban

Pecah Dini (KPD), Paket Hamil Kontraksi, Paket Partus Sectio, Paket Abortus

Curetage, Paket Haemorrhagic Post Partum (HPP), Paket Preeklamsi Berat

(PEB) dan Paket Partus Normal.

Di antara ketiga sistem distribusi yang digunakan, sistem dosis unit

merupakan sistem distribusi yang paling menguntungkan. Beberapa keuntungan

dari sistem ini diantaranya adalah pasien menerima pelayanan 24 jam sehari dan

hanya perlu membayar obat yang dikonsumsinya saja, serta pengurangan beban

kerja perawat karena semua dosis yang diperlukan untuk pasien telah disiapkan

oleh petugas depo. Sistem distribusi ini juga dapat mengurangi kemungkinan

kesalahan waktu pemberian obat. Sekalipun demikian, sistem distribusi dosis unit

juga memilki beberapa keterbatasan, yaitu diperlukan teknik kerja yang cepat dan

tepat oleh karena obat harus sudah siap dikonsumsi sebelum jam makan

pasien,serta dibutuhkan tenaga kefarmasian yang lebih banyak.

Sama seperti depo farmasi lainnya, Depo Teratai juga melakukan

pencatatan dan pelaporan. Laporan yang disusun di Depo Teratai adalah laporan

analisa penjualan dan laporan tagihan pasien, laporan narkotika dan psikotropika,

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

73 

laporan obat generik dan non generik, laporan jumlah resep, serta laporan

medication error.

4.1.8 Depo Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Rawat Intensif (IRI)

Pasien-pasien yang masuk Instalasi Gawat Darurat akan dipilih atau

dipisahkan sesuai kondisi dan tingkat keparahan pasien. Pasien yang

membutuhkan penanganan segera atau dalam kondisi parah akan masuk ruangan

resusitasi untuk mendapatkan tindakan medis sesuai kebutuhan pasien. Pasien

yang membutuhkan tindakan bedah akan di bawa ke ruang P2 atau ruang kuning.

Pasien yang masuk ruang triase tidak mendapat tindakan apapun dan hanya

diperiksa tanda-tanda vital dari pasien tersebut. Pasien yang masuk ruang

Intermediate Ward (IW) merupakan pasien rawat inap yang belum mendapat

kamar di gedung rawat inap.

Depo IGD melakukan pengadaan yang juga berdasarkan sistem satu pintu

dari Instalasi Farmasi. Penyimpanan perbekalan farmasi di Depo Teratai telah

dilakukan dengan cukup baik. Obat disusun berdasarkan generik dan non generik,

stabilitas, bentuk sediaan dan alfabetis agar memudahkan pengambilan sehingga

mempercepat pelayanan obat. Penyimpanan obat narkotik dan psikotropika telah

sesuai standar yaitu menggunakan lemari terpisah dengan double lock. Obat-obat

high alert telah diberi stiker high alert. Permasalahan dalam penyimpanan

perbekalan farmasi di Depo IGD dan IRI adalah adanya obat-obat LASA yang

masih belum diberi stiker LASA dan diberi jarak selang dua obat yang bukan

LASA. Selain itu tempat penyimpanan alat-alat kesehatan kurang teratur

dikarenakan ruangan yang kurang luas untuk menyimpan alat-alat kesehatan

tersebut.

Pendistribusian obat untuk pasien rawat inap dilakukan dengan sistem

dosis unit, sedangkan untuk pasien rawat jalan dilakukan dengan sistem resep

individual. Di ruang resusitasi terdapat lemari emergencyyang selalu diperiksa

setiap pergantian shift sebanyak tiga kali sehari (pagi, siang, sore). Sebaliknya, di

ruang rawat inap intensif seperti ruang ICU, NICU, dan PICU, lemari

emergencyhanya diperiksa satu kali sehari. Petugas Depo IGD akan memeriksa

jumlah penggunaan dan nama pasien yang menggunakan obat dari lemari

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

74 

emergency pada lembar insidensil pasien. Jika terjadi ketidaksesuaian antara

jumlah obat yang tersisa di lemari emergency dengan yang ada di lembar

insidentil, petugas depo akan mencatatnya dan mengkonfirmasikan hal tersebut

kepada perawat agar perawat segera mencari pasien yang menggunakan obat

tersebut.

Paket obat dan alat kesehatan yang diterima pasien IGD bergantung pada

dimana pasien ditempatkan. Pasien yang masuk ruang P2 akan mendapat paket

berisi alat kesehatan yang diambil oleh perawat di Depo IGD. Pasien yang masuk

ruang resusitasi akan mendapatkan paket yang telah ada di ruang resusitasi

tersebut melalui perawat. Perawat akan mencatat nama pasien yang menggunakan

paket tersebut. Barang dalam paket yang tidak digunakan oleh pasien akan

dikembalikan ke Depo IGD dan dibuat perincian penagihan untuk obat dan alat

yang telah dipakai oleh pasien.

4.1.9 Depo Instalasi Bedah Sentral (Depo IBS)

Depo IBS berada di gedung IBS lantai 2. Di gedung ini, lemari

emergencyhanya terdapat di kamar operasi Citokarena operasi bersifat segera.

Selain itu,paket alat kesehatan juga sudah disiapkan di kamar operasi

Citountukmempermudah pengambilan alat kesehatan yang diperlukan selama

operasidilakukan di kamar operasi Cito.Berbeda dengan kamar operasi Cito, paket

obat dan alat kesehatan untukpasien kamar operasi elektif tidak disiapkan di

kamar operasi tersebut. Penataanestesi dan penata bedah akan melakukan

permintaan obat dan alat kesehatan keDepo IBS. Paket anestesi dan paket bedah

dibedakan dengan tujuan untukmempermudah pendistribusian keperluan setiap

penata. Pada saat perincian biaya,permintaan obat dan alat kesehatan penata

anestesi dan penata bedah akandigabungkan. Obat di Depo IBS disimpan pada

lemari yang terpisah dari alatkesehatan, namun obat tidak disusun alfabetis

sehingga menyulitkan pengambilanobat saat diperlukan. Fasilitas lemari

penyimpanan yang sempit mengakibatkankesulitan dalam penyusunan obat secara

alfabetis. Obat yang memerlukan suhudingin telah disimpan di pharmaceutical

refrigerator yang dilengkapi denganmonitor suhu, namun karena

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

75 

ukuranpharmaceutical refrigerator yang kurang memadai menyebabkan obat

tidak tertata dengan baik sesuai dengan urutan abjad.

4.2 Satuan Farmasi Fungsional

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Satuan Farmasi Fungsional RSUP

Fatmawati mencakup pengkajian resep, pengkajian penggunaan obat, ronde/visite,

pemantauan efek samping obat, pelayanan informasi obat, pemantauan interaksi

obat, konsultasi obat, dan edukasi farmasi. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan

pelayanan farmasi klinik dijelaskan berikut ini.

a. Pengkajian Resep

Pengkajian resep merupakan kegiatan yang perlu dilakukan untuk

mencegah terjadinya kesalahan dalam terapi obat pasien. Tujuan akhir dari

kegiatan pengkajian resep adalah untuk mencapai rasionalisasi penggunaan obat

pasien. Kegiatan pengkajian resep mencakup seleksi persyaratan administratif,

persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinis, baik untuk pasien rawat inap

maupun pasien rawat jalan. Di RSUP Fatmawati, kegiatan pengkajian resep tidak

sepenuhnya dilakukan. Hal ini terlihat dari masih adanya resep yang tidak lengkap

dari segi administrasi. Misalnya pada resep untuk pasien anak, umur pasien

seringkali tidak tertera pada lembar resep padahal info tersebut sangat diperlukan

terutama untuk menghitung dosis penggunaan obat pada pasien anak. Pada

beberapa resep bahkan hanya tertulis nama pasien dan permintaan obat. Penanda

kegiatan pengkajian resep berupa stempel keterangan “Resep telah di review

Farmasi” juga tidak terlihat pada banyak resep.

Pengkajian resep yang tidak sepenuhnya dilakukan disebabkan oleh

banyaknya resep yang harus dilayani petugas farmasi di RSUP Fatmawati. Selain

itu, kegiatan pengkajian resep secara keseluruhan membutuhkan waktu yang

cukup lama sementara pelayanan obat pasien harus dilakukan secara cepat karena

banyaknya pasien yang harus dilayani terutama untuk pasien rawat jalan.

b. Pengkajian Penggunaan Obat

Pengkajian penggunaan obat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengetahui gambaran pengobatan yang diberikan kepada pasien. Pada dasarnya,

kegiatan ini dilakukan untuk menilai ada/tidaknya masalah yang berkaitan dengan

penggunaan obat pada terapi obat pasien. Di RSUP Fatmawati, kegiatan

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

76 

pengkajian penggunaan obat dilakukan terhadap pasien rawat inap dengan melihat

catatan pemberian dan pemantauan obat pasien yang terdapat pada rekam medik

pasien. Data yang diperoleh dari rekam medik pasien dicatat ke dalam lembar

Formulir Terapi Pasien untuk selanjutnya dinilai ada/tidaknya masalah yang

berkaitan dengan penggunaan obat. Kegiatan pengkajian resep belum sepenuhnya

dilakukan oleh petugas farmasi RSUP Fatmawati oleh karena masalah waktu.

Banyaknya resep obat yang harus dilayani seringkali membuat petugas farmasi

tidak sempat melakukan kegiatan pengkajian penggunaan obat.

c. Visite

Visite pasien oleh apoteker adalah kunjungan rutin yang dilakukan

apoteker kepada pasien di ruang rawat dalam rangka mencapai hasil terapi yang

lebih baik. Kegiatan visite yang dilakukan apoteker di RSUP Fatmawati dilakukan

secara kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dan disesuaikan dengan situasi

dan kondisi. Tipe visite ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat memperoleh

informasi terkini dan komprehensif, menjadi fasilitas pembelajaran, serta

mendiskusikan langsung masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan

mengimplemantasikan rekomendasi yang dibuat. Sekalipun demikian, tipe visite

ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu jadwal visite harus disesuaikan

dengan jadwal tiap peserta visite dan waktu pelaksanaan terbatas sehingga diskusi

dan penyampaian informasi selama visite menjadi kurang lengkap. Visite pasien

yang dilakukan di RSUP Fatmawati diaplikasikan pada pasien yang berada dalam

perawatan intensif dan memiliki risiko mengalami terjadinya kesalahan obat

(medication errors). Beberapa tempat dilakukanya visite oleh apoteker di RSUP

Fatmawati adalah Intensive Care Unit (ICU),Neonatal Intensive Care Unit

(NICU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU), Intensive Cardiac Care Unit

(ICCU), High Care Unit (HCU), dan ruang perawatan pasien pra operasi dan post

operasi. Visite yang dilakukan di RSUP Fatmawati sebagian besar terjadwalkan

dan umumnya dilakukan setiap seminggu sekali contohnya pada ruang perawatan

pasien High Care Unit (HCU) IRNA Teratai dan ruang perawatan pasien pra

operasi dan post operasi. Visite pasien Intensive Care Unit(ICU) umumnya

dilakukan 3-4 kali dalam seminggu oleh karena kondisi pasien yang dirawat di

ruang perawatan tersebut merupakan pasien yang menderita penyakit komplikasi

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

77 

sehingga memiliki riwayat pengobatan yang lebih kompleks dibandingkan pasien

rawat inap lainnya. Hal ini memungkinkan terjadinya masalah yang berkaitan

dengan penggunaan obat dengan prevalensi yang lebih tinggi sehingga diperlukan

visite yang lebih sering untuk memastikan keoptimalan terapi obat yang diterima

oleh pasien.

Dalam kegiatan visite, sebelum apoteker memberikan rekomendasi,

apoteker akan berdiskusi dengan anggota tim secara aktif untuk saling

mengklarifikasi, mengonfirmasi, dan melengkapi informasi penggunaan obat.

Pada saat visite secara tim, rekomendasi lebih ditujukan kepada dokter yang

merawat pasien. Berdasarkan hasil pengamatan, beberapa pertanyaan atau

rekomendasi yang diminta oleh tim visite kepada apoteker di antaranya adalah

pemilihan terapi obat (misalnya dalam pemilihan jenis dan regimen), obat

alternatif yang dapat diberikan kepada pasien, efek samping obat, interaksi obat,

dan pertimbangan obat dari sisi cost effectiveness. Setelah rekomendasi yang

diberikan oleh apoteker disetujui, selanjutnya apoteker melakukan pemantauan

pelaksanaan rekomendasi dari sisi efektifitas dan keamanan. Hal ini perlu

dilakukan untuk memastikan bahwa rekomendasi yang diterima aman bagi

pasien.Tahap akhir dari visite adalah melakukan dokumentasi praktik visite yang

dikelola dengan baik dan terjaga kerahasiaannya. Dengan adanya

pendokumentasian yang baik, maka tersedia data yang menunjukkan

terlaksananya kegiatan visite dan bahan evaluasi untuk peningkatan mutu

pelayanan.

d. Pemantauan Efek Samping Obat (MESO)

Program pemantauan efek samping obat (MESO) adalah program untuk

menganalisis kejadian efek samping obat yang terjadi pada pasien. Proses ini

merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan semua tenaga kesehatan, baik

dokter, perawat, maupun apoteker yang ada di rumah sakit, dan pasien beserta

keluarganya. Di RSUP Fatmawati, kegiatan pemantauan penggunaan obat

dilakukan untuk mengetahui efek terapi dari proses pengobatan serta

kemungkinan terjadinya efek samping obat. Setiap temuan efek samping obat

akan dikaji oleh tenaga kesehatan. Seluruh kronologis kejadian efek samping obat

dan tindakan penanggulangan harus terdokumentasi dalam catatan rekam medik

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

78 

pasien serta dibuatkan laporan untuk disampaikan pada Komite Mutu dan

Manajemen Risiko (KMMR) dalam waktu maksimal 48 jam setelah temuan oleh

kepala satuan kerja terkait. Prosedur pemantauan efek samping obat

meliputiLampiran 17:

1. Pelaksanaan kegiatan pemantauan oleh tenaga kesehatan terhadap

timbulnya efek samping obat

2. Pelaksanaan penerimaan laporan kejadian efek samping obat tenagan

kesehatan, keluarga pasien atau pettugas lainnya

3. Pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan temuan kejadian efek samping

obat dalam formulir pelaporan

4. Pelaksanaan kegiatan komunikasi/interview oleh tim kerja (tim

pemantauan efek samping obat) yang terdiri dari dokter penanggung jawab

pasien (DPJP), perawat ruangan, apoteker ruangan.

5. Pelaksanaan kegiatan analisa oleh tim pemantauan efek samping obat

terhadap hasil interview maupun laporan efek samping obat dari semua

sumber

6. Pelaksanaan kegiatan diskusi sevara komperhensif sebagai media problem

solving oleh tim pemantauan efek samping obat atas hasil analisa yang

telah dilakukan

7. Pencatatan di rekam medik pasien oleh DPJP atau tim pemantauan efek

samping obat tentang kejadian efek samping obat pasien. Pencatatan

terkait bentuk kejadian efek samping obat, tindakan pengatasan efek

samping obat yang terjadi dan tindakan pencegahan efek samping obat

yang akan datang.

8. Pembuatan formulasi rekomendasi oleh tim pemantauan efek samping

obat. Pilihan rekomendasi antara lain menghentikan pengobatan,

mengganti obat dengan yang lebih aman, mengatur jadwal penggunaan,

menurunkan dosis obat, memberikan antidot/premedikasi sebelum

penggunaan obat, dan membuat laporan kejadian insiden dengan mengisi

formulir laporan insiden (internal).

9. Pelaksanaan implementasi rencana tindakan pengatasan efek samping obat

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

79 

10. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi tingkat keberhasilan

intervensi yang dilakukan

11. Pelaksanaan diskusi lanjutan oleh tim pemantauan efek samping obat jika

diperlukan guna mencapai hasil intervensi yang telah diberikan

12. Pendokumentasian rekomendasi penanganan efek samping obat pada

formulir laporan MESO Nasional.

Penyampaian laporan efek samping obat yang terjadi dilakukan segera

oleh tim pemantauan efek samping obat kepada kepala satuan kerja tempat temuan

kejadian efek samping obat. Selanjutnya, dibuat laporan yang ditujukan kepada

Tim Farmasi dan Terapi (TFT) dan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

(KMKP) dalam waktu 48 jam; bila kejadian efek samping obat masuk dalam

kategori kejadian tidak diharapkan (KTD) dan Sentinel.

e. Pelayanan Informasi Obat

RSUP Fatmawati telah melakukan pelayanan informasi obat yang

dilakukan oleh apoteker selama 24 jam atau on call. Berbagai bentuk kegiatan

pelayanan informasi obat seperti yang ada pada Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan

Farmasi telah dilakukan di RSUP Fatmawati. Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan meliputi pertanyaan yang berkaitan dengan identifikasi, stabilitas, harga,

efek samping, dosis, interaksi, kompatibilitas, ketersediaan, kontraindikasi,

farmakokinetik/farmakodinamik, toksisitas, cara pemakaian, cara penyimpanan,

cara pemberian, komposisi, indikasi, dan keracunan dari suatu obat, serta

pertanyaan lain-lain. Untuk dapat menjawab setiap pertanyaan dengan tepat, maka

dilakukan usaha penggalian informasi penanya mengenai identitas pasien, riwayat

penyakit pasien, riwayat pengobatan pasien, dan riwayat alergi/efek samping obat

yang pernah dialami pasien. Berbagai literatur telah digunakan di pelayanan

informasi obat RSUP Fatmawati, baik literatur primer, sekunder, maupun tersier.

Alur proses menjawab pertanyaan pada kegiatan pelayanan informasi obat di

RSUP Fatmawati dapat dilihat pada Lampiran 18.

Pada kegiatan pelayanan informasi obat di RSUP Fatmawati juga dilakukan

dokumentasi yang bertujuan untuk:

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

80 

1. Mengingatkan apoteker tentang informasi pendukung yang diperlukan

dalam menjawab pertanyaan dengan lengkap.

2. Sebagai sumber informasi apabila ada pertanyaan serupa.

3. Sebagai catatan yang mungkin akan diperlukan kembali oleh penanya.

4. Sebagai media pelatihan tenaga farmasi.

5. Sebagai basis data penelitian, analisis, evaluasi, dan perencanaan

pelayanan.

6. Sebagai bahan audit dalam melaksanakan quality assurance dari pelayanan

informasi obat.

Contoh Formulir Pelayanan Informasi Obat dapat dilihat pada Lampiran

19. Evaluasi yang dilakukan terkait dengan pelayanan informasi obat mencakup

penilaian/pengukuran keberhasilan pelayanan informasi obat dengan cara

membandingkan tingkat keberhasilan sebelum dan sesudah dilaksanakan

pelayanan informasi obat serta pemberian masukan kepada pimpinan dalam

membuat kebijakan di waktu mendatang. Selama tahun 2012 sempat terjadi

penurunan tajam pada jumlah pertanyaan di pelayanan informasi obat. Sekalipun

demikian, setiap pertanyaan tersebut berhasil dijawab oleh apoteker. Kecepatan

menjawab pertanyaan juga telah diusahakan untuk segera dijawab (< 1

jam).Masalah yang masih dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan

informasi obat adalah keterbatasan jumlah literatur, literatur yang tidak terkini

(tidak up todate), apoteker yang tidak selalu di ruang pelayanan informasi obat,

dan jumlah pertanyaan yang masih sedikit.

f. Pemantauan Interaksi Obat

Kegiatan pemantauan interaksi obat di RSUP Fatmawati telah dilakukan

seiring dengan dilakukannya pemantauan terapi obat untuk menemukan masalah

yang berkaitan dengan penggunaan obat. Menurur SPO yang ada, kegiatan

pemantauan interaksi obat dilakukan dengan menggunakan software interaksi

obat, namun pada pelaksanaannya kegiatan analisis masih menggunakan literature

pustaka sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menemukan

interaksi obat yang berpotensi terjadi. Kegiatan pemantauan interaksi obat juga

tidak dilakukan dengan rutin oleh karena kesibukkan apoteker pelaksana di

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

81 

pelayanan kefarmasian lainnya sehingga seringkali kegiatan pemantauan interaksi

obat yang dilakukan tidak sampai pada pemberian rekomendasi penanggulangan.

g. Konsultasi Obat

Konsultasi obat yang dilakukan oleh apoteker di RSUP Fatmawati diawali

dengan tahap perkenalan diri kepada pasien. Selanjutnya, apoteker mulai

menanyakan masalah yang dihadapi pasien terkait penggunaan obatnya. Apoteker

akan berusaha menggali informasi terkait penggunaan obat dari pasien sebagai

bahan pertimbangan dalam memberikan jawaban untuk masalah yang dialami

pasien. Apabila informasi telah cukup, apoteker mulai menjelaskan/memberikan

solusi atas obat-obat yang diterima pasien. Setelah pasien mendapat penjelasan

tentang obatnya, apoteker akan meminta pasien untuk mengulangi penjelasan

yang telah diberikan sebelumnya untuk memastikan info yang telah diberikan

telah dipahami dengan tepat oleh pasien. Jika pasien masih kurang memahami

penjelasan yang diberikan, maka apoteker akan mengulang kembali penjelasan

tersebut dan meminta pasien untuk mengulang kembali penjelasan dari apoteker.

Setelah pasien memahami dengan tepat apa yang dijelaskan apoteker, maka

apoteker akan menanyakan kembali apakah ada masalah lain yang dialami pasien.

Apabila pasien sudah tidak memiliki pertanyaan, maka sesi konsultasi obat

dinyatakan selesai.

Dalam melakukan konsultasi obat, apoteker RSUP Fatmawati terkadang

kurang menggali informasi pasien seperti adakah obat/vitamin/obat tradisional

yang pernah atau sedang dikonsumsi pasien.Apoteker juga tidak menanyakan

apakah pasien memiliki riwayat alergi. Apoteker terkadang hanya memberikan

informasi tentang obat yang ditanyakan oleh pasien.

h. Edukasi Farmasi

Program edukasi farmasi di RSUP Fatmawati dilakukan dengan

mengumpulkan sejumlah orang dalam ruangan tertentu untuk mendengarkan

penjelasan dari apoteker mengenai tema tertentu, misalnya tentang penggunaan

dan penyimpanan obat yang benar. Kegiatan tersebut dilaksanakan kurang lebih

satu jam, dimulai dengan presentasi dari apoteker kemudian dilanjutkan dengan

sesi tanya jawab. Peserta diperkenankan bertanya mengenai masalah apa

punmengenai obat, seperti cara pakai, penyimpanan, dan masalah-masalah terkait

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

82 

obat lainnya. Untuk melakukan kegiatan edukasi farmasi diperlukan fasilitas

penunjang seperti LCD, layar, laptop, mikrofon, dan lain-lain. Kegiatan edukasi

pada saat itu dilaksanakan di ruang rapat Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati

disampaikan langsung oleh kepala instalasi farmasi.

4.3 Tim Farmasi dan Terapi RSUP Fatmawati

Salah satu tugas Tim Farmasi dan Terapi (TFT) RSUP Fatmawati adalah

menyusun formularium obat rumah sakit yang menjadi pedoman penggunaan obat

di rumah sakit. Salah satu cara untuk mengetahui berjalan atau tidaknya TFT

rumah sakit adalah dengan melihat edisi formularium yang digunakan. Evaluasi

atau review untuk penyempurnaan formularium dilakukan tiap 6 bulan atau

maksimal 1 tahun. Di RSUP Fatmawati, formularium obat tidak dapat direvisi

setiap setahun oleh karena masalah biaya untuk mencetak formularium terbaru

dan kesulitan untuk mengumpulkan anggota TFT. Oleh karena itu, revisi

formularium obat dilakukan oleh TFT RSUP Fatmawati setiap 3 tahun sekali.

Adanya kesinambungan proses revisi menunjukkan bahwa TFT RSUP

Fatmawati sudah berjalan dengan baik. Selain formularium obat, RSUP

Fatmawati juga menyusun formularium alat kesehatan habis pakai, namun

formularium ini masih belum diterbitkan.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

83  Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULANDANSARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanpemaparandiatas,terdapatbeberapakesimpulanyangdapa

t diambil,yakni :

a.PerandantanggungjawabapotekerdiInstalasiFarmasiRumahSakit(IFRS)

Fatmawati yaitu melakukan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi

dan

pelayananfarmasiklinik.Pengelolaanperbekalanfarmasidimulaidariproses

pemilihan,

perencanaan,pengadaan,penyimpananhinggapendistribusiandengan

menggunakansistem satu pintu.

b.PerandantanggungjawabSatuanFarmasiFungional(SFF)adalahmenjamin

berjalannya fungsi farmasi klinik yang profesional, antara lain

melakukan

visitepasien,monitoring/reviewpenggunaanobat,monitoringefeksamping

obat, pemberianedukasibagi staf farmasi.

c.PerandantanggungjawabTimFarmasidanTerapi(TFT)adalahmenyusun

formulariumyangmenjadidasardalampenggunaanobatdanalkeshabispakai

di Rumah Sakit,melaksanakan pengawasan, pengendaliandanevaluasi

penggunaanobatdanalkes,sertamelaksanakanedukasibagistaffarmasidan

profesi lain tentangperbekalan farmasi.

5.2 Saran

Berdasarkanhasilpengamatanpenulisselamamelakukanpraktekkerjad

i RSUPFatmawatiJakarta,terdapatbeberapasaranyangdapatmenjadi

pertimbangandalammengeloladanmengembangkankegiatanfarmasidiRSUP

FatmawatiJakartake depannya, diantaranyaadalah :

a. PelayananInformasi Obat

1. Penambahan jumlah literaturyangterkini.

2. Peranaktifapotekerdalammembuatdanmenyebarkanbulletin/leaflet

obat sehingga keberadaan kegiatan pelayanan informasi obat

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

UniversitasIndonesia

84 

semakindiketahuioleh banyak pihak.

b. Konseling Obat kepada Pasien

1. Kegiatan konseling obat kepada pasien dengan lebih teliti dan

dipandu oleh apoteker sehingga efek terapi obat optimal.

c. ProduksiFarmasiNon Steril

1.Sebaiknyapengemasanobatdibagiberdasarkantakaranmenggunakanala

t ukur,tidak berdasarkan kasat mata.

2. PadasetiapkegiatanproduksidiruangproduksiIFRSsebaiknyadibuat

sampel per tinggal.

d. DepoInstalasi Rawat Jalan

1. Penyimpanan obat-obat LASA di Depo Instalasi Rawat Jalan lantai 1

sebaiknya diselingi dengan minimal 2 obat non kategori LASA di

antaranya.

2. Blender seharusnya dibersihkan terlebih dahulu untuk

menghindari terjadinyainteraksiobat.

e . Gudang

Sebaiknya dibuat gudang tahan api yang terpisah dari gudang utama.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

85 UniversitasIndonesia

DAFTAR ACUAN

Daris,Azwar.(2010).Suplemen Himpunan Peraturan Perundang- undangan

Kefarmasian.Jakarta:ISFI.

DirektoratJenderalBinaKefarmasianDanAlatKesehatanKesehatanRI.(2006).KeputusanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomor1197/Menkes/SK/X/2004tentangStandar Pelayanan Farmasi di RumahSakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Pemerintah Republik Indonesia.(2009).Undang-UndangNo.36 tahun2009 Tentang Kesehatan.Jakarta: Pemerintah RepublikIndonesia.

Republik Indonesia.(2009). Undang-Undang RepublikIndonesiaNomor44Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Sekretariat Negara.

RSUP Fatmawati.(2009).SejarahSingkat. 03Mei 2013. http://www.fatmawatihospital.com/mode1.php?id=1&mode=2

RSUP Fatmawati. (2009). Pelayanan Rawat Darurat. 03 Mei2013. http://www.fatmaweatihospital.com/mode2.php?id=8&mode=3

RSUP Fatmawati.(2012).KeputusanDirekturUtamaNo. HK.03.05/II.1/779/2012tentangPenyimpanan NarkotikaDan Psikotropika. Jakarta: RSUP Fatmawati.

RSUP Fatmawati.(2012).KeputusanDirekturUtamaNomor: HK.03.05/II.1/2468/2012tentangOrganisasidanTataKerjaRumahSakit Umum Pusat Fatmawati. Jakarta: RSUP Fatmawati.

Siregar, Charles J.P. (2004). Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan.Jakarta:EGC

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

LAMPIRAN

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

86

Lampiran 1. Struktur Organisai RSUP Fatmawati

Universitas Indonesia

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

87 Lampiran2. Stuktur organisasiminimal instalasi farmasi

Universitas Indonesia

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

88 Lampiran3. Stuktur organisasiInstalasi FarmasiRSUP Fatmawati

Direktur Utama

Direktur Medik dan Keperawatan

Kepala dan Wakil Kepala Instalasi Satuan Farmasi Fungsional

Penyelia Gudang Farmasi

Penyelia Produksi Farmasi

Penyelia IRJ lantai 1,2 dan 3

Penyelia Depo ASKES dan Pegawai

Penyelia Sistem Informasi Farmasi Penyelia Depo IGD dan IRI

Penyelia Distribusi dan Penerimaan  Penyelia Depo IBS

Penyelia Perencanaan Perbekalan Farmasi Penyelia Depo Teratai IRNA A

Penyelia Pencatatan dan Pelaporan Penyelia Depo Teratai IRNA B

Penyelia Tata Usaha ( TU ) dan SDM Farmasi

Penyelia Depo Griya Husada

Penyelia Depo Gedung Prof. Soelarto

Universitas Indonesia 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

89

Lampiran 4. Struktur organisasi SatuanFarmasiFungsional RSUPFatmawati 

Direktur Utama

Direktur Medik dan Keperawatan

Ketua Satuan Farmasi

Fungsional

Koordinator Bidang Pendidikan dan Penelitian

Koordinator Bidang Pelayanan

Apoteker

Instalasi Farmasi

Universitas Indonesia 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Lampiran 5.

GudangFar

PPK

DirektKeuang

U

niversitas Indonesia

.Alurperencanaa

rmasi

K

tur gan

an dan pengadaa

Kepala Instalasi Farmasi

SekretariatPHarga PerkirSendiri (HP

BagianAnggara

an perbekalanfa

D

PPK raan PS)

PK

n an

armasi

DirekturMedikdan

Keperawatan

PejabatPembuaKomitmen(PPK

DirekturKeuangan

k K

at K)

Di(Ku

n

U

Direktur Keuangan

irektur Utama uasaPengguna Anggaran)

PPK

ULP(diatas200 juta); lelang

BAn

DiKe

PM

SekSurajuta)Kerjkirim

Bagian nggaran

irektur euangan

Pejabat Pengadaan

Medik (<200 juta)

kretariatPPK: atPesanan(< 50 );SuratPerintah ja(50-200juta); mkedistributor

90

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

L

Lampiran6

Berita Ac

Penyesua

Certifica

Ser

Cek: f

. Alur pener

ara Penerima

Bukti Pe

aian Bukti Pen

ate of analysisb

rah terima Tim

faktur; SP/SP

Pen

rimaan perbe

Penyimpa

aan Barang olFarmasi, da

enerimaan Ba

nyerahan Bar

s (bahan bakuberbahaya) b

m Penerima B

K; kondisi; jum

nerimaan ole

ekalanfarmas

anan perbeka

eh Tim Peneran Kepala Inst

arang oleh Pe

rang dengan f

u obat), Certifila diperlukan

Barang Medik

mlah; tangga

eh Tim Peneri

si

alan farmasi

rima Barang Mtalasi Farmasi

nyelia Gudan

faktur oleh Pe

ficate of origin atau dicurig

k dan Petugas

l kedaluwarsa

ma Barang M

Medik, Penyei

ng Farmasi

enyelia Guda

in (alkes), MSgai.

s Gudang Farm

a (minimal 2 t

Medik

Unive

92

elia Gudang 

ng Farmasi

DS (bahan 

masi.

tahun); 

91 

ersitas Indoneesia 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

92

Lampiran 7.Alurdistribusi perbekalanfarmasi

Permintaan (sistem/manual)

Printout

Petugasgudang

farmasicek sistem

Inputkesistem

Serahterimapetugas gudang farmasidan petugasdepofarmasi. Cek: •Volume •Expired date

Tandatangan

v

Verifikasi

Cek Pengeluaran

Stokgudang

farmasiterpotong

Universitas Indonesia

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

94

Lampiran8. Alurmasuk ke ruangproduksiaseptik TPN dan sitotoksik

93 

Universitas Indonesia

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

95

Lampiran9. Alurpelayanan obat sitostatikarawat jalan dan rawat inap

Rawat Jalan

94 

Universitas Indonesia

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

96

(lanjutan) RawatInap

95 

Universitas Indonesia 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

96 Lampiran10. Prosedurpenyiapanobat rawat jalan secaraindividualprescription

Penerimaanresepdari dokter/perawat 

ruanganolehpetugas farmasi 

 Pelaksanaan skrining resepuntukmenilai kesesuaianpenulisan 

resep 

 Pelaksanaan pelayanan obatpasienyangtelah memenuhipersyaratan 

pada skrining peresepan 

 Pemeriksaan berkas kelengkapanresep 

untuk pasien jaminan/asuransi 

Pembuatanbilling transaksi untukresep yangtelahmemenuhi persyaratandari skriningdankajian peresepanobat 

    

Pemanggilannama pasiendenganpengeras suara danpenyerahan obatkepadapasienoleh tenaga kefarmasian denganverifikasidan klarifikasi 7 benar 

 Pengecekan obat tentangkebenaran obatyang sudah disiapkandengan klarifikasi 5 benar 

 Pembuatan etiketobat dancopyresepbagi obatyangtidakjadi dibelipasienataupun tidak terlayani oleh 

depofarmasi 

  

Pelaksanaan permohonanijin 

prinsipuntukpasien jaminan 

  Pembayaranresep berdasarkanbilling resepuntukpasien 

tunai 

     

Pelaksanaankonseling obatapabilapasien membutuhkan 

penjelasanlebihlanjut 

Pendokumentasian resepdan buktiprint outdalam filesesuai 

denganstatus pembiayaan pasien 

Universitas Indonesia 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

98

   

Lampiran11. Alurpelayanan resep di depo ASKES

PenerimaanResep     

Pemeriksaan kelengkapanberkas 

   

Pasienmendapatkan nomor 

   

Inputdatake komputer 

    

Penulisanetiket     

PenyiapanObat  

   

Penyerahan+ informasisingkat 

97 

Universitas Indonesia

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

99

   

Lampiran12. Alur distribusiobat secaradosis unitdiInstalasi Farmasi RSUP

Fatmawati

98 

Universitas Indonesia 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

Lampiran13. Alurpelayananobat danalat kesehatan di DepoInstalasi Bedah Sentral

99

OKCito

PasienmasukkeOK Cito 

 

PenatamengambilPaketObat danAlkesOKCitoyangtelah 

disiapkanoleh petugasdepofarmasi. 

Bilakurang,maka penata anastesi/bedah dapat mengambilnyadilemari 

emergensidan mencatatnya diLembarPemakaian. 

 

  

PetugasDepoIBSmenyiapkan kembaliPaketObatdan Alkes danOKCito, sertamelengkapi 

lemariemergensi. 

DepoIBSmelakukanperincian biayapasien danmengirimkan 

kedepofarmasi dimana pasiendirawat 

LembarPemakaian dimasukkankedalam Paket ObatdanAlkes OKCitoyang telahterpakaioleh pasien 

Universitas Indonesia

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

(lanjutan)

100

 

  

OKElektif

Seharisebelumoperasi, DepoIBSmenerima jadwaloperasidan permintaananestesi umumatauspinal 

         

Perincianselanjutnya dikirimkankedepo 

farmasidimanapasien dirawat. 

 Petugasdepofarmasi menyiapkanpaket 

anestesidanmemberi labelnama pasienpada 

pakettersebut  

      

Setelahoperasi,paket dikembalikankedepo farmasiIBSdanpetugas 

depofarmasi merekapitulasisemua 

penggunaanobatdanalat kesehatankebagian 

perincian 

 Padaharioperasi,penata 

bedahmencatat permintaandibukupada harioperasidan paket bedahdisiapkanoleh petugasdepofarmasi 

         

Petugasdepofarmasi mencatatpermintaan obatdan alatkesehatan. 

 Padaharioperasi,penata 

bedahdan penata anestesimemintapaket masing‐masingkeDepo 

IBS   

Bilakekuranganobatdan alatkesehatansaat operasi sedangberlangsung,maka penataanastesi/ bedah dapatmemintasecara 

langsungkedepofarmasi denganmenyebutkannama pasiendan kamaroperasi.

Universitas Indonesia 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

105

Lampiran 14.Alur pemantauan efek sampingobat

101 

Universitas Indonesia 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

106

Lampiran15. Alurprogram pelayanan informasiobat

User (pasien/lainnya)

Menyampaikan pertanyaan secaralisan/tertulis

Apoteker

1. Menerimapertanyaan 2. Penilaian penanyadan pertanyaan sesungguhnya

TidakOk

Ok

Apoteker

1. Pencatatan pertanyaan pada formulirpelayanan informasi obat. 2. Penelusuran jawaban atas pertanyaan dalam literatur. 3. Penyusunan jawaban dalam formulir pelayanan informasi obat. 4. Penyampaian jawaban kepadauser.

User

1. Menerimajawaban pertanyaan 2. Memberi responatas informasiyangtelah diberikan.

TidakOk Ok

Selesai

102 

Universitas Indonesia

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

108

 

Lampiran16. Alurkegiatan pemantauan interaksi obat

Apoteker

1. Entry data pasien dalamsoftware interaksi obat. 2. Entry data pengobatan pasien dalamsoftware

interaksi obat. 3. Penilaian informasi datainteraksi obat dari

software (penilaian levelsignifikansi)

Signifikan TidakSignifikan

Apoteker

1. Penyusunanrekomendasi dalam formulir rekomendasi farmasi klinik untuk penanganan interaksi obat.

2. Penyampaian rekomendasi padatenaga kesehatan.

Dokter/SMF

Instruksi perbaikan terapi

TidakOk Ok

Apoteker/AsistenApoteker

Perubahan instruksi terapi

Selesai

103 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

83  Universitas Indonesia

104

Lampiran 17. Alur Pengkajian Resep

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

cvi  

Lampiran18. Alurpenanganan limbah padat,cair,dan gas  

 

 

105 

 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

2  

Universitas Indonesia

  

     

UNIVERSITAS INDONESIA     

EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT

DI DEPO FARMASI INSTALASI RAWAT JALAN LANTAI 1

RSUP FATMAWATI JAKARTA

PERIODE JULI 2013

    

TUGAS KHUSUS         

WIDIARTI, S.Farm.  1206330236 

  

ANGKATAN LXXVII         

FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER 

 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

3  

Universitas Indonesia

      DEPOK     JANUARI 2014 DAFTAR ISI

 

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................    i DAFTAR ISI ....................................................................................................   ii DAFTAR TABEL...............................................................................................    iii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..  iv    1. PENDAHULUAN .........................................................................................   1  

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................      1 1.2 Tujuan .......................................................................................................   3 

 2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................   4 

2.1 Instalasi rawat jalan ..................................................................................    4 2.2 Waktu tunggu pelayanan resep ...............................................................   5 2.3 Mutu pelayanan farmasi ..........................................................................   6   

 3. METODE PENELITIAN .................................................................................     9   3.1 Lokasi dan waktu pelaksanaan……………………………………..  .......................   9   3.2 Sampel…………………………………………………………………. ................................   9 

3.3 Proses pengambilan data………………………………………………    9 3.4 Pengolahan data…………………………………………………............  10 

 4. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………..  11  5. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………… ............................   14 

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………….    14   5.2 Saran .........................................................................................................   14  DAFTAR ACUAN………………………………………………………. ...................................   15                

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 120: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

4  

Universitas Indonesia

     

DAFTAR TABEL 

 

Tabel  4.1 Tabel persentase waktu tunggu pelayanan obat jadi………………..   19 

Tabel 4.2 Tabel persentase waktu tunggu pelayanan obat racikan…………….  20        

Tabel 4.3 Tabel rerata waktu tunggu pelayanan obat jadi …… ..........................   20        

Tabel  4.4 Tabel rerata waktu tunggu pelayanan obat racikan…………………. .. 21      

  

     

 

 

 

 

 

 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

ii

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 121: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

5  

Universitas Indonesia

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat jadi Depo IRJ 25 juli 2013…………………………... 16

LAMPIRAN 2. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat

jadi Depo IRJ 26 juli 2013…………………………... 18 LAMPIRAN 3. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat

jadiDepo IRJ 29 juli 2013…………………………... 20

LAMPIRAN 4. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat jadi Depo IRJ 30 juli 2013…………………………... 22

LAMPIRAN 5. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat

jadi Depo IRJ 31 juli 2013…………………………. 23

LAMPIRAN 6. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat

racikan Depo IRJ 25 juli 2013……………………… 25 LAMPIRAN 7. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat

racikan Depo IRJ 26 juli 2013………………………. 26 LAMPIRAN 8. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat

racikan Depo IRJ 29 juli 2013……………………… 27

LAMPIRAN 9. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat

racikan Depo IRJ 30 juli 2013………………………. 28

LAMPIRAN 10. Rekapitulasi laporan waktu tunggu pelayanan obat

racikan Depo IRJ 31 juli 2013…………………….. 29 LAMPIRAN 11. Hasil survey kepuasan pasien rawat jalan Rumah

Sakit Umum Pusat Fatmawati 2012………………...

30

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 122: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

6  

Universitas Indonesia

LAMPIRAN 12. Laporan komplain pasien di Instalasi Farmasi

RSUP Fatmawati Jakarta bulan Januari-Maret

2013…………………………………………………

31

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 123: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

1  

Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pelayanan jasa kesehatan di rumah sakit tak terlepas dari pelayanan di

bagian farmasi yang mengatur semua kebutuhan obat dan alat kesehatan untuk

rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan farmasi sakit merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan

berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu dan

terjangkau bagi semua lapisan masyarakat (Departemen Kesehatan RI,

1999).Instalasi Farmasi Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap semua

perbekalan farmasi dan termasuk salah satu revenue center di rumah sakit

(Rakhmisari D, 2006). Besarnya omzet obat dapat mencapai 50-60% dari

anggaran rumah sakit ( Trisnantoro L, 2004).

Dengan banyaknya permintaan obat oleh pasien rawat jalan dan rawat inap

dari poli-poli maupun bagian lain dari rumah sakit yang membutuhkan tentunya

akan meningkatkan waktu pelayanan, waktu tunggu pembeli, dan meningkatnya

jumlah orang yang membeli obat dan alat kesehatan. Dampaknya, timbullah

antrian yang panjang. Tentunya dengan antrian yang panjang, lama-kelamaan

menyebabkan orang enggan membeli di farmasi rumah sakit. Padahal farmasi

rumah sakit mempunyai pengaruh dan kontribusi cukup besar terhadap rumah

sakit ( Rakhmisari, 2006).

Selain itu, dengan adanya berbagai pekerjaan dan jumlah tenaga yang

kurang di bagian farmasi seperti mencari dan mengambil obat, mengetiketi dan

mengemas obat, menyerahkan obat akan membuat seorang tenaga pada suatu

waktu melakukan dua pekerjaan, hal ini dapat menyebabkan meningkatnya waktu

tunggu pelayanan resep dan juga bisa meningkatkan human error. Begitu pula

dengan bagian kasir yang kadangkala menjadi dalam bekerja diakibatkan oleh

berbagai macam kendala dalam membaca resep untuk menghitung biaya obat

yang harus dibayar pasien ( Rakhmisari, 2006).

Semua hal diatas menuntut pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan

farmasi, factor kunci yang perlu diperhatikan dalam pelayanan pada pasien

 1

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 124: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

2  

Universitas Indonesia

meliputi: pelayanan yang cepat dan ramah disertai jaminan tersedianya obat

dengan kualitas baik, harga yang kompetitif, adanya kerjasama dengan unsur lain

di rumah sakit, seperti dokter, perawat, dll, faktor-faktor lain seperti lokasi,

kenyamanan dan keragaman komoditi (Aditama YT, 2000).

Menurut Gasperz (1994) yang dikutip oleh Wongkar L (2000) pada situasi

lain apabila berhadapan pelanggan dari pelayanan jasa, perlu diperhatikan

beberapa karakteristik jasa yang diinginkan pelanggan antara lain: kecepatan

waktu pelayanan, kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan,

tanggung jawab, kelengkapan, variasi model pelayanan, pelayanan pribadi,

kenyamanan dalam memperoleh pelayanan dan atribut pendukung lainnya. Selain

itu, kualitas pelayanan mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan

kepuasan konsumen, pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang sesuai

keinginan konsumen dan upaya peningkatan kualitas untuk menghilangkan

kesalahan serta ketepatan waktu yang disesuaikan dengan harapan konsumen.

Mutu Pelayanan dianggap baik jika dikaitkan dengan pelayanan resep

apabila memenuhi kecepatan dan ketepatan pelayanan, yaitu kesesuaian antara

resep yang diserahkan dengan sediaan yang diterima pasien atau keluarganya.

Wongkar L (2000) melakukan penelitian di Apotek Kimia Farma Pontianak

didapat bahwa waktu pelayanan resep untuk obat jadi sebesar 12,05 menit dan

untuk resep racikan sebesar 27,96 menit, pelayanan resep rata-rata tanpa

membedakan obat paten dan obat racikan adalah 17,18 menit. Ritung M (2003)

dalam penelitiannya di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSIA Hermina Bekasi

mengatakan bahwa waktu pelayanan resep racikan adalah 24,14 menit. Oleh

karena itu, menurut Jeffries S.B dan Greenberg J (1990), seperti yang dikutipkan

oleh Sulistyorini (2001) dan Ritung M (2003), masalah waktu penyediaan obat

adalah masalah kefarmasian yang telah lama terjadi dan sering dialami. Sehingga

dengan perbaikan waktu tunggu yang lebih singkat maka dapat mempengaruhi

citra layanan rumah sakit secara langsung.

Melihat perkembangan tersebut, masalah mutu layanan farmasi perlu

menjadi pokok perhatian dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan demi

tercapainya efektivitas dan efesiensi pelayanan. Untuk mengetahui tingkat

efektivitas dan efesiensi pelayanan di Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati Jakarta

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 125: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

3  

Universitas Indonesia

dilakukan survey kepuasan pasien. Berdasarkan Laporan Survey Kepuasan Pasien

RSUP Fatmawati (2012) yang dilakukan oleh Bagian Humas mengatakan bahwa

waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi lama

(lampiran 11). Selain itu, Laporan Komplain Pasien RSUP Fatmawati bulan

Januari-Maret 2013 mengatakan bahwa waktu tunggu pelayanan resep pasien

rawat jalan lama (Lampiran 12).

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis terdorong untuk mengevaluasi

waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan lantai 1 di Instalasi Farmasi

RSUP Fatmawati Jakarta dari mulai penerimaan resep sampai dengan resep

diserahkan kepada pasien atau keluarga pasien.

1.2 Tujuan

Tujuan dari tugas khusus ini untuk mengevaluasi :

1. Rerata waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obat racikan di depo farmasi

Instalasi Rawat Jalan (IRJ) lantai 1 RSUP Fatmawati Jakarta.

2. Persentase waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obat racikan yang dilayani

di depo farmasi Instalasi Rawat Jalan (IRJ) lantai 1 RSUP Fatmawati Jakarta.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 126: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

4  

Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

Instalasi Rawat Jalan adalah unit pelayanan berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Instalasi Rawat

Jalan dipimpin oleh seorang kepala instalasi. Mempunyai tugas dan fungsi

menyediakan fasilitas terhadap penyelenggaraan kegiatan pelayanan Poliklinik

Rawat Jalan dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik. selain itu juga

melaksanakan pendidikan dan penelitian.

2.4.1 Pelayanan instalasi rawat jalan

Poliklinik IRJ RSUP Fatmawati memiliki 127 ruang periksa dan mampu

melayani 1.300 – 1.500 pasien perhari.Bangunan megah berlantai 3 (tiga)

menyediakan pelayanan spesialis dan sub-spesialis yaitu :

lantai 1: Poliklinik Jantung• Poliklinik Bedah (Umum, Plastik, Urologi, Digesif,

Onkologi, Anak, Thorax, Vaskuler)• Poliklinik Bedah Orthopaedi• Poliklinik Gigi

dan Mulut•Poliklinik Medik Dasar

Lantai 2: Poliklinik Kebidanan dan Kandungan (Fatma Harmonia)• Poliklinik

Saraf• Poliklilnik Akupunktur• Poliklinik Rehabilitasi Medik• Poliklinik Penyakit

Dalam, Poliklinik Edukasi Diabetik

Lantai 3: • Poliklinik Anak (Klinik Tumbuh Kembang, Klinik Kesehatan

Remaja)• Poliklinik Paru• Poliklinik Kulit dan Kelamin• Poliklinik Mata•

Poliklinik THT (Klinik Snoring, Klinik Disfagia, Klinik Sleeping Disorder)•

Polilklinik Anestesi (Pre Operasi)

2.2 Waktu tunggu pelayanan resep

Waktu tunggu pelayanan resep dibagi menjadi dua yaitu waktu tunggu

pelayanan resep obat jadi dan waktu tunggu pelayanan resep obat racikan.

Menurut Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan

Minimum Rumah Sakit dijelaskan bahwa waktu tunggu pelayanan resep obat jadi

4

 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 127: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

5  

Universitas Indonesia

adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima

obat jadi. Sedangkan waktu tunggu pelayanan resep obat racikan adalah tenggang

waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan.

Menurut Widiasari (2009), waktu pelayanan resep terdiri dari berbagai tahap

yaitu:

1. Tahap penghargaan, tahap pembayaran , dan penomoran memakan waktu dari

satu menit karena computer untuk menghargai lambat dalam merespon

disebabkan memory server tidak cukup meenampung data yang ada.

2. Tahap resep masuk dan tahap pengecekan dan penyerahan obat memerlukan

waktu lebih dari dua menit, karena tidak ada petugas yang mengambil resep

pada tahap resep masuk dan pada tahap pengecekan, dan penyerahan obat

tidak ada petugas yang mengecek dan menyerahkan obat sebab petugas sudah

sibuk dengan tahap yang lain terlebih pada saat jam-jam puncak dimana

terjadi penumpukan resep.

3. Tahap pengambilan obat paten, tahap pembuatan obat racikan dan tahap etiket

dan kemas membutuhkan waktu agak lama jika dibandingkan dengan tahap

yang lainnya karena dibutuhkan waktu untuk mencari dan mengambil obat

paten sedang untuk obat racikan diperlukan waktu untuk menghitung,

menimbang, dan mengambil obat sesuai dengan dosis yang diperbolehkan,

serta etiket dan kemas membutuhkan ketelitian, khususnya pada obat racikan

agar tepat dosisnya pada setiap kemasan.

Sedangkan penyebab lamanya ‘waktu pelayanan resep pasien umum

menurut Ayuningtyas (2011) dalam penelitiannya adalah:

1. Adanya komponen delay yang menyebabkan proses menjadi lebih

lama. Delay disebabkan antara lain karena petugas belum mengerjakan

kegiatan lain atau mengerjakan resep sebelumnya. Hal ini terlihat dari

penelitiannya, dimana total waktu komponen delay lebih besar dari

total waktu komponen tindakan baik pada resep non racikan maupun

racikan. Komponen delay lebih besar daripada komponen tindakan

menandakan proses pelayanan resep kurang efektif.

2. Obat sering kosong sehingga membutuhkan waktu untuk mengambil

obat tersebut di gudang atau rawat inap.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 128: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

6  

Universitas Indonesia

3. Program computer yang belum sempurna, dan mengakibatkan

beberapa pekerjaan dikerjakan secara manual.

4. SDM yang kurang terampil dan cekatan

5. Belum dijalankannya prosedur tertulis secara maksimal. Belum ada

intruksi kerja yang lebih detail mengenai setiap kegiatan dalam proses

pelayanan resep umum dan SOP tidak diletakkan di ruangan atau di

tempat yang mudah terlihat dan dibaca oleh petugas.

2.3 Mutu pelayanan farmasi

Mutu bukanlah merupakan pokok persoalan teknis, tetapi merupakan

pokok persoalan strategis. Mutu tidak datang melalui upaya sedikit atau melalui

suatu program perbaikan/peningkatan mutu, prosedur atau prosedur tunggal. Mutu

adalah hasil dari suatu rangkaian tindakan yang dipadukan secara menyeluruh

dengan keterikatan (komitmen) jangka panjang. Mutu bukan suatu fungsi jangka

pendek, tetapi merupakan suatu fokus jangka panjang. Mutu dicapai, proses demi

proses di dalam suatu paying menyeluruh yang disebut system manajemen mutu

menyeluruh (S3M). Dewasa ini, berbicara mutu berarti mutu dari semua aspek

produksi, seperti mutu produk dan pelayanan, mutu kehidupan kerja, keterlibatan

dan pemberdayaan personel, peningkatan produktifitas, Posisi dalam persaingan,

dan kepuasan konsumen. Suatu system manajemen mutu menyeluruh meliputi

seluruh proses yang secara koleksi memberi kontribusi untuk pencapaian mutu

menyeluruh (siregar C, 2008).

Pengendalian mutu adalah suatu mekanisme kegiatan pemantauan dan

penilaian terhadap pelayanan yang diberikan secara terencana dan sistematis,

sehingga dapat diidentifikasi peluang untuk peningkatan mutu serta menyediakan

mekanisme tindakan yang diambil sehingga terbentuk proses peningkatan mutu

pelayanan farmasi yang berkesinambungan.

Dalam Kepmenkes RI No. 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar

Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit dijelaskan bahwa mutu pelayanan rumah sakit

adalah pelayanan farmasi yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan

dalam menimbulkan kepuasan pasien dengan tingkat kepuasan rata-rata

masyarakat, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar pelayanan profesi

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 129: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

7  

Universitas Indonesia

yang ditetapkan sesuai dengan kode etik profesi farmasi. Pelayanan farmasi harus

mencerminkan kualitas pelayanan kefarmasian yang bermutu tinggi, melalui cara

pelayanan farmasi rumah sakit yang baik.

1. Pelayanan farmasi dilibatkan dalam program pengendalian mutu pelayanan

rumah sakit

2. Mutu pelayanan farmasi harus dievaluasi secara periodik terhadap konsep,

kebutuhan, proses, dan hasil yang diharapkan demi menunjang peningkatan

mutu pelayanan

3. Apoteker dilibatkan dalam merencanakan program pengendalian mutu

4. Kegiatan pengendalian mutu mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Pemantauan: pengumpulan semua informasi yang penting yang berhubungan

dengan pelayanan farmasi .

b. Penilaian: penilaian secara berkala untuk menentukan masalah-masalah

pelayanan dan berupaya untuk memperbaiki.

c. Tindakan : bila masalah-masalah sudah dapat ditentukan maka harus diambil

tindakan untuk memperbaikinya dan didokumentasi.

d. Evaluasi: efektivitas tindakan harus dievaluasi agar dapat diterapkan dalam

program jangka panjang.

e. Umpan balik: hasil tindakan harus secara teratur diinformasikan kepada staf.

Pelayanan Kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan.

Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan:

1. Unsur masukan (input): tenaga/sumber daya manusia, sarana dan prasarana

2. Unsur proses: tindakan yang dilakukan oleh seluruh staf farmasi

3. Unsur lingkungan : kebijakan-kebijakan, organisasi, manajemen

4. Standar yang digunakan adalah standar pelayanan farmasi minimal yang

ditetapkan oleh lembaga yang berwenang dan standar lain yang relevan dan

dikeluarkan oleh lembaga yang dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut Kepmenkes no. 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit, jenis pelayanan di farmasi, indikator dan standarnya

adalah:

1. Waktu tunggu pelayanan farmasi untuk obat jadi ≤ 30 menit, dan untuk

racikan ≤ 60 menit.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 130: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

8  

Universitas Indonesia

2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat sebesar 100%

3. Kepuasan pelanggan ≥80%

4. Penulisan resep sesuai formularium 100%

Menurut PP No. 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian disebutkan

tentang kendali mutu yaitu suatu sistem pemberian pelayanan kefarmasian yang

efektif, efisien, dan berkualitas dalam memenuhi kebutuhan pelayanan

kefarmasian.

Mutu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan

keluhan dari pasien, lembaga sosial atau swadaya masyarakat dan bahkan

pemerintah sekalipun. Mutu akan diwujudkan jika telah ada dan berakhirnya

interaksi antara penerima pelayanan dan pemberi pelayanan. Mutu pelayanan

kesehatan adalah hasil akhir (output) dari interaksi dan ketergantungan antara

berbagai aspek, komponen, dan unsur organisasi pelayanan kesehatan sebagai

suatu sistem.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 131: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

9  

Universitas Indonesia

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan waktu pelaksanaan

Pengamatan dilakukan di Depo Farmasi Rawat Jalan (lantai 1), dari

tanggal 25 Juli 2013 sampai tanggal 31 Juli 2013.

3.2 Sampel

Sampel yang diamati adalah resep pasien rawat jalan yang dilayani oleh

Depo Farmasi Rawat Jalan (lantai 1) RSUP Fatmawati dari tanggal 25 Juli 2013

sampai tanggal 31 Juli 2013 dari pukul 07.30- 15.00. Jumlah sampel dihitung

dengan rumus dasar perhitungan sampel estimasi proporsi (Levy & Lameshow,

1999) yaitu:

n = 1 2

2 1 2

Keterangan:

d = estimasi kesalahan yang ditoleransi,dalam hal ini 10 %

Z = 1,96

p = estimasi proporsi = 0,5

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan

Dari hasil perhitungan didapat jumlah resep yang akan dihitung waktunya

sebanyak 96,4 = 96 sampel. Untuk menjaga kemungkinan terjadi kesalahan maka

jumlah sampel di lebihkan menjadi 242 sampel.

3.3 Proses pengambilan data

Data waktu tunggu pelayanan obat diperoleh dari hasil pengamatan secara

langsung , pencatatan waktu tunggu dimulai sejak pasien menerima nomor tunggu

resep (penerimaan resep oleh petugas) sampai dengan penyerahan obat dan

pemberian informasi kepada pasien (penyerahan resep).

3.4 Pengolahan Data

9  

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 132: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

10  

Universitas Indonesia

Data waktu tunggu pelayanan obat diolah dengan menggunakan Microsoft

excel dengan target ketercapaian waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit

sebesar 90% dan waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 menit sebesar 75%.

 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 133: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

11  

Universitas Indonesia

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 25 Juli hingga

31 Juli 2013 di Depo Farmasi Rawat Jalan Lantai 1 di peroleh data sebagai

berikut:

Tabel. 4.1 Persentase waktu tunggu pelayanan obat jadi

TANGGAL

PENGAMATAN

JUMLAH

R/ OBAT JADI

WAKTU TUNGGU

≤ 30 MENIT ≥ 30 MENIT

25-07-2013 44 20 24

26-07-2013 40 10 30

29-07-2013 52 17 35

30-07-2013 17 16 1

31-07-2013 55 21 34

TOTAL 208 84 124

PERSENTASE (%) 40,38 59,62

Pada table diatas dapat diketahui bahwa persentase waktu tunggu

pelayanan obat jadi yang ≤ 30 menit sebesar 40,38% sedangkan waktu tunggu

pelayanan obat jadi yang ≥ 30 menit sebesar 59,62% , hal ini menunjukkan

persentase waktu tunggu pelayanan obat jadi yang ≤ 30 menit belum memenuhi

persyaratan yang ditentukan Kemenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang

standar pelayanan minimal rumah sakit yaitu sebesar 90%.

11  

 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 134: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

12  

Universitas Indonesia

Tabel. 4.2 Persentase waktu tunggu pelayanan obat racik

TANGGAL

PENGAMATAN

JUMLAH

R/ OBAT RACIK

WAKTU TUNGGU

≤ 60 MENIT ≥ 60 MENIT

25-07-2013 5 3 2

26-07-2013 8 2 6

29-07-2013 7 4 3

30-07-2013 4 2 2

31-07-2013 10 3 7

TOTAL 34 14 20

PERSENTASE (%) 41,18 58,82

Pada table diatas dapat diketahui bahwa persentase waktu tunggu

pelayanan obat racik yang ≤ 60 menit sebesar 41,18% sedangkan waktu tunggu

pelayanan obat racik yang ≥ 60 menit sebesar 58,82% , hal ini menunjukkan

persentase waktu tunggu pelayanan obat racik yang ≤ 60 menit belum memenuhi

persyaratan yang ditentukan Kemenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang

standar pelayanan minimal rumah sakit yaitu sebesar 75 %.

Tabel. 4.3 Rerata waktu tunggu pelayanan obat jadi

TANGGAL

PENGAMATAN

JUMLAH

R/ OBAT JADI

TOTAL

WAKTU

RERATA

WAKTU TUNGGU

25-07-2013 44 5:08:18 0:39:44

26-07-2013 40 9:07:37 0:49:41

29-07-2013 52 12:00:56 0:42:22

30-07-2013 17 4:06:43 0:27:25

31-07-2013 55 10:44:00 0:38:36

TOTAL 208 41:07:34 0:39:34

Pada table 4.3 diatas dapat diketahui bahwa rerata waktu tunggu pelayanan

obat jadi sebesar 39 menit 34 detik, hal ini menunjukkan bahwa rerata waktu

tunggu pelayanan obat jadi di RSUP Fatmawati belum memenuhi kriteria

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 135: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

13  

Universitas Indonesia

persyaratan yang disebutkan dalam Kemenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008

tentang standar pelayanan minimal rumah sakit dalam hal waktu tunggu

pelayanan obat jadi yaitu sebesar ≤ 30 menit.

Tabel. 4.4 Rerata waktu tunggu pelayanan obat racikan

TANGGAL

PENGAMATAN

JUMLAH

R/ OBAT RACIK

TOTAL

WAKTU

RERATA

WAKTU TUNGGU

25-07-2013 5 5:08:48 1:01:46

26-07-2013 8 12:12:59 1:31:37

29-07-2013 7 5:53:36 0:50:31

30-07-2013 4 4:11:12 1:02:48

31-07-2013 10 14:17:59 1:25:48

TOTAL 34 41:44:34 1:10:30

Pada table 4.4 diatas dapat diketahui bahwa rerata waktu tunggu pelayanan

obat racikan sebesar 1 jam 10 menit 30 detik, hal ini menunjukkan bahwa rerata

waktu tunggu pelayanan obat racikan di RSUP Fatmawati belum memenuhi

kriteria persyaratan yang disebutkan dalam Kemenkes RI No.

129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit dalam hal

waktu tunggu pelayanan obat racikan yaitu sebesar ≤ 60 menit.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 136: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

14  

Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dalam bab ini

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Rerata waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obat racikan di Depo IRJ RSUP

Fatmawati yaitu 39,34 menit (obat jadi) dan 60,13 menit (obat racikan). Hal

ini belum memenuhi kriteria persyaratan pemerintah.

2. Persentase waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obat racikan depo IRJ RSUP

Fatmawati belum memenuhi target persyaratan 95 % untuk obat jadi dan 75%

untuk obat racikan dimana besar persentase hanya 40,38 % (obat jadi) dan

41,18 % (obat racikan).

 

4.2 Saran

Perlu dilakukan peningkatan ketrampilan pegawai dan upaya ketersediaan

obat yang cukup dengan mempermudah prosedur permintaan barang baik dengan

apotik satelit maupun dengan bagian lain (bagian logistik).

14  

 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 137: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

15  

Universitas Indonesia

DAFTAR ACUAN

Aditama YT., 2000. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI Press. Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 1999. Standar Pelayanan Rumah

Sakit. Jakarta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1197/MenKes/SK/X/2004. tentang Standar pelayanan Rumah Sakit. Jakarta

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

129/MenKes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009. Tentang Pekerjaan Kefarmasian.

Jakarta Puspitasari, A. 2011.Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Umum di

Depo Farmasi Rawat Jalan RS Karya Bhakti Tahun 2011. Tesis. Depok. Universitas Indonesia

Rakhmisari D. 2006. Bahan Kuliah Manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

Jakarta: Program Diploma III Perumahsakitan FKUI. Ritung M. 2003. Lama Waktu Pelayanan Resep Racikan Khusus Hari Sabtu Di

Instalasi Rawat Jalan RSIA Hermina Bekasi Tahun 2003. Depok: Program Pascasarjana FKMUI.

Siregar, C. 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori, dan Penerapan. Jakarta: EGC Trisnantoro L. 2004. Memahami Dalam penggunaan Ilmu Ekonomi Rumah Sakit.

Yogyakarta: Gadjah University Press. Widiasari,E. 2009. Analisa Waktu Pelayanan Resep di Instalasi Farmasi Rawat

Jalan RS Tugu depok Tahun 2009. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia Wijono, Djoko. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan (ed. Kedua).

Surabaya: Airlangga University Press Wongkar L. 2001. Analisis Waktu Pelayanania Pengambilan Obat Di Apotek

Kimia Farma Kota Pontianak Tahun 2000. Depok: Program Pascasarjana FKMUI.

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 138: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

16  

Universitas Indonesia

LAMPIRAN

15

 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 139: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 1  

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DEPO IRJ 25 JULI 2013 

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH   WAKTU  TERIMA 

WAKTU  PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU  PELAYANAN 

R/ OBAT JADI 

RESEP (JAM)  RESEP (JAM)  OBAT JADI (MENIT) 

1  25070015  01189086  7  3:28:59  8:52:00  5:23:01 2  18     1  9:04:16  9:06:00  0:01:44 3  31     5  9:14:51  9:15:00  0:00:09 4  25070020  01080387  3  9:16:37  9:22:00  0:05:23 5  25070021     2  9:22:46  9:23:00  0:00:14 6  25070023     2  9:29:36  9:30:00  0:00:24 7  25070024  00163673  1  9:30:10  10:26:00  0:55:50 8  25070025  1075999  1  9:29:30  9:33:00  0:03:30 9  25070026  00894207  2  9:31:22  9:49:00  0:17:38 10  25070028  00246133  2  9:40:59  9:49:00  0:08:01 11  25070031     1  9:55:45  10:07:00  0:11:15 12  25070032  01245780  1  9:58:43  10:07:00  0:08:17 13  25070080  00991892  3  11:03:00  11:39:00  0:36:00 14  25070081  01214641  5  11:05:58  11:31:00  0:25:02 15  25070082  01246969  1  11:07:13  11:07:20  0:00:07 16  25070083  00237322  2  11:03:10  11:40:00  0:36:50 17  2570084  00991892  2  11:11:15  11:40:00  0:28:45 18  2570085  01214641  3  11:14:26  11:42:00  0:27:34 19  2570086  01246969  2  11:15:28  11:47:00  0:31:32 20  2570088  00237322  2  11:16:36  11:43:00  0:26:24 21  2570089  01240318  2  11:21:20  11:44:00  0:22:40 22  2570093  01247439  2  11:24:37  12:00:00  0:35:23 23  2570097     1  11:33:11  12:00:00  0:26:49 24  2570098  00311014  1  11:34:42  12:04:00  0:29:18 25  2570100  01247434  3  9:55:17  12:07:00  2:11:43 26  2570101  1074038  4  11:52:33  12:02:00  0:09:27 27  2570115     3  12:02:43  12:53:00  0:50:17 28  2570116     2  12:04:11  12:39:00  0:34:49 29  25700117  00543600  3  12:05:15  12:58:00  0:52:45 30  25700119  01247014  2  12:07:34  12:55:00  0:47:26 31  25700120  01247432  3  12:03:50  12:57:00  0:53:10 32  25700121  01190192  4  12:10:16  12:58:00  0:47:44 33  25700126     2  12:14:52  13:02:00  0:47:08 34  25700127  01241687  2  12:15:22  13:04:00  0:48:38 35  25700128  01245450  2  12:16:36  13:06:00  0:49:24 

16

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 140: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

36  25700129  01247409  2  12:17:01  13:23:00  1:05:59 37  25700136  1247465  2  12:23:03  13:24:00  1:00:57 38  25700137  1243730  4  12:24:28  13:25:00  1:00:32 39  25700143  477492  3  12:44:13  13:27:00  0:42:47 40  25700145  00886496  3  12:45:23  13:28:00  0:42:37 41  25700148     4  12:50:56  13:33:00  0:42:04 42  25700150  00632799  2  12:51:38  13:30:00  0:38:22 43  25700152  00698448  3  13:05:21  13:35:00  0:29:39 44  25700153  1004548  3  13:07:00  13:38:00  0:31:00 

Total  5:08:18 Rerata  0:39:49 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit = 20 (45,45%)

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit = 24 (54,54%)

17

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 141: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 2

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DEPO IRJ 26 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH   WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU  PELAYANAN 

R/ OBAT JADI 

RESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  26070016  00448839  1  9:07:01  9:08:00  0:00:59 2  26070018     2  9:15:00  9:25:00  0:10:00 3  26070020  00338860  1  9:16:58  9:17:00  0:00:02 4  26070022     5  9:13:21  9:26:00  0:12:39 5  26070023  01173309  2  9:25:06  9:30:00  0:04:54 6  26070024  00110568  1  9:36:22  9:39:00  0:02:38 7  26070025  01228017  2  9:33:15  9:40:00  0:06:45 8  26070028     4  9:57:13  10:06:00  0:08:47 9  26070029  00925450  4  10:00:41  10:07:00  0:06:19 10  26070032  01185998  1  10:02:28  10:10:00  0:07:32 11  26070036  01247409  3  10:04:57  10:38:00  0:33:03 12  26070039  01247460  2  10:07:25  10:48:00  0:40:35 13  26070041  00243021  2  10:10:44  10:52:00  0:41:16 14  26070048     3  10:21:31  11:00:00  0:38:29 15  26070050  00456169  1  10:29:16  11:01:00  0:31:44 16  26070065  01071253  4  10:46:38  12:10:00  1:23:22 17  26070067  00640571  3  10:51:00  12:13:00  1:22:00 18  26070069  01183128  3  10:52:00  12:12:00  1:20:00 19  26070070     4  10:54:02  12:14:00  1:19:58 20  26070072  01183342  2  10:53:31  12:17:00  1:23:29 21  26070074     2  11:03:26  12:19:00  1:15:34 22  26070077     1  11:04:51  12:20:00  1:15:09 23  26070081  01008614  6  11:15:39  12:24:00  1:08:21 24  26070082     4  11:17:47  12:26:00  1:08:13 25  26070084  00790678  2  11:19:43  12:29:00  1:09:17 26  26070086     1  11:25:09  12:05:00  0:39:51 27  26070092  01247586  1  11:30:29  13:01:00  1:30:31 28  26070096  01199071  4  11:40:02  13:05:00  1:24:58 29  26070097  01240215  3  11:46:15  13:06:00  1:19:45 30  260700101     3  11:53:34  13:43:00  1:49:26 31  26070105  00831993  3  12:05:26  13:11:00  1:05:34 32  26070107  01174138  3  12:10:10  13:11:00  1:00:50 33  26070109  01247581  2  12:11:51  13:13:00  1:01:09 34  26070110  00652189  2  12:11:00  13:13:00  1:02:00 35  26070111  01247597  1  12:13:33  13:17:00  1:03:27 

18

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 142: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

36  26070116     4  12:20:10  13:18:00  0:57:50 37  26070117  01247617  1  12:26:34  13:26:00  0:59:26 38  26070123     2  12:34:36  13:26:00  0:51:24 39  26070127  01116946  2  12:57:55  13:47:00  0:49:05 40  26070130  00914722  4  13:03:44  13:45:00  0:41:16 

Total  9:07:37 Rerata  0:49:41 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit = 10 (25 %)

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit = 30 (75 %)

19

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 143: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 3

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DEPO IRJ 29 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH   WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU PELAYANAN 

R/ OBAT JADI 

RESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  29070009  01246459  3  8:44:54  8:48:00  0:03:06 2  29070015     4  3:03:51  9:09:00  6:05:09 3  29070030  1117450  1  9:44:34  9:47:00  0:02:26 4  29070031     2  9:45:36  9:50:00  0:04:24 5  29070036  01210840  2  9:50:05  9:50:10  0:00:05 6  29070045  00449298  1  10:00:49  10:14:00  0:13:11 7  29070046  01247933  3  10:12:07  10:16:00  0:03:53 8  29070055  00923175  4  10:21:21  10:25:00  0:03:39 9  29070056     1  10:22:51  10:35:00  0:12:09 

10  29070062  00560638  3  10:29:38  10:50:00  0:20:22 11  29070066     3  10:34:14  10:51:00  0:16:46 12  29070070  01247892  2  10:39:54  10:52:00  0:12:06 13  29070087  00159190  1  11:01:45  11:24:00  0:22:15 14  29070102  00596324  2  11:24:46  11:39:00  0:14:14 15  29070105  00724058  1  11:33:50  12:30:00  0:56:10 16  29070106     3  11:34:55  12:30:00  0:55:05 17  29070108     2  11:33:22  12:33:00  0:59:38 18  29070109     3  11:40:11  12:34:00  0:53:49 19  29070110     2  11:42:24  12:35:00  0:52:36 20  29070112     3  11:43:45  12:37:00  0:53:15 21  29070113  01247943  2  11:47:03  12:39:00  0:51:57 22  29070114  00963801  4  11:43:05  12:39:00  0:55:55 23  29070115  01247953  1  11:53:44  12:40:00  0:46:16 24  29070119     1  11:50:15  12:31:00  0:40:45 25  29070121  01245650  1  11:53:41  12:43:00  0:49:19 26  29070122  01192413  1  12:00:00  12:40:00  0:40:00 27  29070124  0125642  1  12:01:03  12:45:00  0:43:57 28  29070125  00640571  3  12:05:11  12:50:00  0:44:49 29  29070126  00514674  1  12:03:56  13:30:00  1:26:04 30  29070132  00259393  6  12:15:35  13:06:00  0:50:25 31  29070141  01245139  2  12:21:07  14:02:00  1:40:53 33  29070145  01245993  4  12:27:20  13:01:00  0:33:40 34  29070146  00277825  1  12:31:00  13:05:00  0:34:00 35  29070147  01073807  2  12:32:42  13:08:00  0:35:18 36  29070149     4  12:33:42  13:29:00  0:55:18 

20

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 144: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

37  29070150     5  12:35:30  13:32:00  0:56:30 38  29070157  01070989  2  12:43:17  13:33:00  0:49:43 39  29070167  01242478  1  12:56:09  13:37:00  0:40:51 40  29070168  01248009  2  12:58:13  13:38:00  0:39:47 41  29070169  01245567  2  12:53:27  13:39:00  0:45:33 42  29070170     3  12:59:36  13:40:00  0:40:24 43  29070181  01246563  4  13:29:57  13:58:00  0:28:03 44  29070183  01035638  3  13:23:10  13:56:00  0:32:50 45  29070186     1  13:33:30  14:07:00  0:33:30 46  29070187     1  13:43:51  14:14:00  0:30:09 47  29070189  00786673  3  13:44:25  14:10:00  0:25:35 48  29070171  00836831  3  13:06:35  13:41:00  0:34:25 49  29070176  01247990  2  13:19:07  13:54:00  0:34:53 50  29070178  00872589  3  13:19:32  14:04:00  0:44:28 51  29070191  01238492  1  13:47:40  14:16:00  0:28:20 52  29070195  01238493  1  10:13:59  10:17:00  0:03:01 

Total  12:00:56 Rerata  0:42:22 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit = 17 (32,69%)

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit = 35 (67,31%)

21

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 145: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 4

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DEPO IRJ 30 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

 JUMLAH  

WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU PELAYANAN 

 R/ OBAT JADI  RESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  30070052  01248093  1  10:06:12  10:15:00  0:08:48 2  30070051  01243586  3  10:01:07  10:13:00  0:11:53 3  30070041  00451402  1  9:44:29  9:59:00  0:14:31 4  30070043  01002157  3  9:46:21  10:02:00  0:15:39 5  30070055     2  10:14:37  10:19:00  0:04:23 6  30070029  01185072  2  9:24:34  9:27:00  0:02:26 7  30070027     2  9:19:45  9:25:00  0:05:15 8  30070040  01225687  4  9:41:36  9:59:00  0:17:24 9  30070053  00740711  1  10:03:01  10:16:00  0:12:59 

10  30070050  01003058  1  9:59:20  10:11:00  0:11:40 11  30070047  0126998  9  9:50:21  10:07:00  0:16:39 12  30070048  01245642  1  9:57:34  10:09:00  0:11:26 13  30070109  01248136  1  11:53:56  12:04:00  0:10:04 14  30070154  01232487  8  13:28:09  14:02:00  0:33:51 15  30070156  01247957  3  13:31:06  14:00:00  0:28:54 16  30070135     3  12:45:53  13:04:00  0:18:07 17  30070128  01248150  2  12:33:16  12:56:00  0:22:44 

Total  4:06:43 Rerata  0:27:25 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit

 

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit = 16(94,12%)

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit = 1 (5,88%)

22

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 146: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 5

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT JADI DEPO IRJ 31 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH  WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU PELAYANAN 

R/ OBAT JADI  RESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  31070025  01202404 3 9:05:39 9:42:00  0:36:212  31070041  00694116  2  9:53:15  9:55:00  0:01:45 3  31070042  00647278  3  9:54:59  10:06:00  0:11:01 4  31070043     2  9:59:38  10:13:00  0:13:22 5  31070046  00443118 1 10:03:10 10:07:00  0:03:506  31070051  00861451  1  10:09:38  11:00:00  0:50:22 7  31070054     1  10:16:20  10:32:00  0:15:40 8  31070055  00668172 3 10:16:59 10:34:00  0:17:019  31070058  01231741  3  10:18:12  10:38:00  0:19:48 10  31070062     1  10:22:30  10:41:00  0:18:30 11  31070063  01229115  3  10:24:36  10:43:00  0:18:24 12  31070065     5 10:29:43 10:47:00  0:17:1713  31070069  01197588  3  10:31:51  10:55:00  0:23:09 14  31070070  01198050  1  10:34:52  11:08:00  0:33:08 15  31070072  01248294  2  10:41:15  11:11:00  0:29:45 16  31070074     2 10:46:44 11:13:00  0:26:1617  31070075  00919376  3  10:48:26  11:51:00  1:02:34 18  31070076     2  10:52:21  11:10:00  0:17:39 19  31070090  01225511  3  11:11:34  11:52:00  0:40:26 20  31070091  01232834 2 11:13:56 11:54:00  0:40:0421  31070096     4  11:20:13  11:56:00  0:35:47 22  31070100  00211995  2  11:21:07  11:57:00  0:35:53 23  31070101  01245450 2 11:25:06 11:58:00  0:32:5424  31070102  00656456 3 11:26:45 12:29:00  1:02:1525  31070104  01248352  1  11:30:37  12:30:00  0:59:23 26     01164910  3  11:32:21  12:29:00  0:56:39 27  31070112  00848607 3 11:39:33 12:36:00  0:56:2728  31070116  00250365  1  11:46:20  12:41:00  0:54:40 29  31070123  00251229  3  11:53:23  12:39:00  0:45:37 30  31070128  00317511  1  11:57:47  12:55:00  0:57:13 31  31070127  00003932 1 11:55:51 12:52:00  0:56:0933  31070131  00252332  1  11:58:49  12:53:00  0:54:11 34  31070135  01242942  1  12:03:29  12:56:00  0:52:31 35  31070142     2  12:08:46  13:15:00  1:06:14 36  31070143  00663083 1 12:10:57 13:31:00  1:20:0337  31070144  01194336  4  12:11:39  13:22:00  1:10:21 38  31070147     2  12:19:53  14:23:00  2:03:07 39  31070150     1  12:22:38  13:15:00  0:52:22 40  31070156     2 12:45:25 13:28:00  0:42:35

23

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 147: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

41  31070158     1  12:48:44  13:49:00  1:00:16 42  31070160  01248394  3  12:49:23  13:51:00  1:01:37 43  31070168  01244439 1 12:51:43 13:51:00  0:59:1744  31070169  01248317  1  12:52:51  13:51:00  0:58:09 45  31070173     2  12:59:56  13:53:00  0:53:04 46  31070174  00450505  2  13:00:51  13:54:00  0:53:09 47  31070178  01245381 2 13:03:33 13:56:00  0:52:2748  31070179     2  13:15:19  13:20:00  0:04:41 49  31070180  01248293  1  13:19:51  13:51:00  0:31:09 50  31070183     1 13:22:07 13:32:00  0:09:5351  31070184  00698970  3  13:36:43  14:01:00  0:24:17 52  31070185  01150056  1  13:48:43  14:02:00  0:13:17 53  31070190     1  14:03:53  14:10:00  0:06:07 54  31070191  01246130 1 14:04:47 14:09:00  0:04:1355  31070192     1  10:03:19  10:05:00  0:01:41 

Total  10:44:0 Rerata  0:38:36 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit = 21 (38,18%)

Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≥ 30 menit = 34 (61,82%)

24

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 148: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 6

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIK DEPO IRJ 25 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH  WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU PELAYANAN 

R/ OBAT RACIK  RESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  25070030     1  9:42:26  10:00:00  0:17:34 2  25070079  00467202  1  11:00:00  11:46:00  0:46:00 3  25070090  00231071  1  11:23:21  11:58:00  0:34:39 4  250700109  01246012  1  11:52:33  13:45:00  1:52:27 5  250700118  00326253  1  12:05:52  13:44:00  1:38:08 

Total  5:08:48 Rerata  1:01:46 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit = 3 (60%)

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit = 2 (40%)

25

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 149: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 7

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIK DEPO IRJ 26 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH  WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU PELAYANAN 

R/ OBAT RACIK  RESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  26070046     1  10:24:02  11:01:00  0:36:58 2  26070063  01136084  1  10:42:39  12:29:00  1:46:21 3  26070064  01247552  1  10:44:39  13:02:00  2:17:21 4  26070085     1  11:21:04  13:01:00  1:39:56 5  26070090     1  11:27:02  13:15:00  1:47:58 6  26070093     1  11:38:13  13:20:00  1:41:47 7  26070098  00013568  1  11:47:56  13:40:00  1:52:04 8  260700124  00745266  1  12:55:26  13:26:00  0:30:34 

Total  12:12:59 Rerata  1:31:37 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit = 2 (25%)

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit = 6 (75%)

26

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 150: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 8

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIK

DEPO IRJ 29 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU PELAYANAN 

R/ OBAT RACIK  RESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  29070035  01247881  1  9:48:56  10:13:00  0:24:04 2  29070043  00361957  1  9:55:44  10:07:00  0:11:16 3  29070051  00914145  1  10:15:56  10:49:00  0:33:04 4  29070094  00987394  1  11:09:43  12:10:00  1:00:17 5  29070103  00959158  1  11:23:40  12:50:00  1:26:20 6  29070154     1  12:41:05  14:00:00  1:18:55 7  29070175  01078029  1  13:09:20  14:09:00  0:59:40 

Total   5:53:36 Rerata  0:50:31 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit = 4 (57,14%)

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit = 3 (42,89%)

27

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 151: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 9

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIK DEPO IRJ 30 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH  WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU PELAYANAN 

R/ OBAT RACIKRESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  30070086     3  11:13:12  12:02:00  0:48:48 2  30070094  01188727  1  11:24:02  12:49:00  1:24:58 3  30070141     1  12:50:30  13:58:00  1:07:30 4  30070148  01248175  1  13:07:04  13:57:00  0:49:56 

Total  4:11:12 Rerata  1:02:48 

KETERANGAN :

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit = 2(50%)

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit = 2 (50%)

28

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 152: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 10

REKAPITULASI LAPORAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RACIK DEPO IRJ 31 JULI 2013

NO  NO RESEP NO REKAM MEDIK 

JUMLAH  WAKTU TERIMA 

WAKTU PENYERAHAN 

WAKTU TUNGGU PELAYANAN 

R/ OBAT RACIK  RESEP (JAM)  RESEP (JAM) 

OBAT JADI (MENIT) 

1  31070032  01248271  1  9:34:04  10:03:00  0:28:56 2  31070034  00599489  1  9:39:34  10:30:00  0:50:26 3  31070064  00914659  2  10:26:12  11:16:00  0:49:48 4  31070080  01164681  1  10:56:29  12:57:00  2:00:31 5  31070084  00979691  1  11:05:27  12:59:00  1:53:33 6  31070114  01238532  1  11:40:49  14:17:00  2:36:11 7  31070132  01132179  1  12:13:17  13:47:00  1:33:43 8  31070140     1  12:06:16  13:17:00  1:10:44 9  31070145  01248276  1  12:10:26  13:58:00  1:47:34 

10  31070153  00981592  1  12:24:27  13:31:00  1:06:33 Total  14:17:59 Rerata  1:25:48 

KETERANGAN:

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≤ 60 menit = 3 (30 %)

Waktu tunggu pelayanan obat racik ≥ 60 menit = 7 (70 %)

29

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 153: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 11

HASIL SURVEY KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN

(Berdasarkan Jumlah Responden)

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI 2012

Bagian Faktor Yang Dinilai Baik Buruk Jumlah

Farmasi

Sikap 62,96% 36,98% 100%

Keterampilan/kecekatan 53,24% 46,76% 100%

Penjelasan informasi 50,64% 49,35% 100%

Bersedia mendengar keluhan 46,67% 53,33% 100%

Waktu tunggu farmasi 68,97% 31,03% 100%

30

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 154: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

LAMPIRAN 12

LAPORAN KOMPLAIN PASIEN DI INSTALASIFARMASI

RSUP FATMAWATI JAKARTA BULAN JANUARI-MARET 2013

NO TANGGAL JENIS KELAMIN

UMUR (TAHUN)

SARAN DAN KRITIK

1. 18 Januari Perempuan 26 Pelayanan kurang memuaskan, pelayanan apotek tidak ramah, lama, dan tidak senyum. Harusnya ada pengecualian kalau resep ketinggalan padahal yang sakit dokternya dan sedang tidak sadar di rumah.

2. 10 Maret - - Kami mohon agar loket-loket-loket penting seperti pendaftaran, penerima resep di Apotik dan lain-lain yang berhubungan agar dipercepat dan tidak menempatkan pegawai kurang sopan karena banyak pasien yang sudah usia manula jadi harus dilayani dengan sabar, tolong diperhatikan.

3. 10 Maret - - Kepada Yth RSUP Fatmawati, ibu, disini pelayanan obat lama sekali. Kita dating ke rumah sakit ini semua sedang sakit. Tolong diperhatikan! Sekali lagi diperhatikan!

4. 10 Maret - - Apotekernya ditambah agar tidak menunggu berjam-jam padahalobat sangat dibutuhkan dengan cepat.

31

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014

Page 155: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI ...lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367112-PR-Widiarti.pdf · Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama

 

 

Laporan praktek….., Widiarti, FF UI, 2014