196

Click here to load reader

UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

UNIVERSITAS INDONESIA

STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, DAN TEKNIKPENERJEMAHAN UNGKAPAN SAPAAN BERBAHASAINGGRIS-AMERIKA KE DALAM BAHASA INDONESIA

DISERTASI

ARIE ANDRASYAH ISA0806401922

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYAPROGRAM STUDI LINGUISTIK

DEPOKJULI 2015

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

UNIVERSITAS INDONESIA

STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, DAN TEKNIKPENERJEMAHAN UNGKAPAN SAPAAN BERBAHASAINGGRIS-AMERIKA KE DALAM BAHASA INDONESIA

DISERTASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

ARIE ANDRASYAH ISA0806401922

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYAPROGRAM STUDI LINGUISTIK

DEPOKJULI 2015

i

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

ii

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

iii

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur alhamdulillah ke hadirat Allah subhanallah wa ta’ala atas rahmat dan ridha

serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan disertasi ini dengan baik.

Dalam kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

yang tulus atas dukungan, bimbingan, bantuan, dan semangat yang diberikan kepada

saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan dan menyelesaikan

disertasi ini.

Penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Prof. Benny

Hoedoro Hoed selaku promotor yang dengan sabar membuka cakrawala ilmu

penerjemahan dan membimbing saya dalam penulisan, perbaikan, hingga

penyelesaian disertasi ini. Terima kasih atas segala perhatian, pemikiran, dan

pandangan-pandangan yang Bapak hibahkan kepada saya. Saya juga menyampaikan

penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada Prof. Dr. Bambang Kaswanti

Purwo selaku kopromotor yang membuka wawasan saya mengenai kajian

penerjemahan dan telah membimbing saya dengan sabar dan teliti dalam penyelesaian

disertasi ini. Demikian pula penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Dr. Grace

Wiradisastra, M.Ed. yang bersedia meluangkan waktu dan membimbing saya dengan

sabar dan teliti untuk membagi ilmu tentang budaya kebahasaan masyarakat Amerika

dan untuk memberikan saran, masukan, dan kritik kepada saya di sela-sela kesibukan

beliau.

Penghargaan dan ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr. F.X.

Rahyono, yang bersedia menjadi penguji saya di sela-sela kesibukan Bapak sebagai

Ketua Program Studi Linguistik. Terima kasih atas dorongan dan motivasi yang

Bapak berikan kepada saya dalam penyelesaian disertasi ini. Saya juga mengucapkan

terima kasih kepada Prof. Emi Emilia, M.Ed., Ph.D. yang jauh-jauh datang dari

Bandung untuk menguji saya. Saya mengucapkan terima kasih atas masukan, saran,

dan kritik yang berharga dari sidang prapromosi hingga sidang promosi. Saya

menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Susilastuti Sunarya atas masukan,

saran, dan kritik yang Ibu berikan. Masukan, saran, dan kritik tersebut sangat

membantu saya dalam penyelesaian disertasi ini. Terakhir, ucapan terima kasih yang

tulus juga saya sampaikan kepada Dr. Untung Yuwono, selaku penguji disertasi saya

iv

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

yang telah memberikan masukan, saran, dan pandangan serta kritik atas perbaikan

dan penyelesaian disertasi saya.

Ucapan terima kasih juga tidak luput saya sampaikan kepada Almarhum Prof.

Anton M. Moeliono atas dukungan dan bimbingan yang beliau berikan sebelum

beliau beristirahat dengan tenang dan damai.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada staf Sekretariat Departemen

Mbak Nur dan Mbak Rita yang banyak membantu dalam pelayanan administrasi

akademik.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Mahsun, M.S., Dra. Yeyen

Maryani, M.Hum., Drs. Mustakim, M.Hum., dan Dra. Dad Murniah, M.Hum., yang

telah mengizinkan, mendukung, dan mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan

hingga ke program studi S-3.

Demikian pula halnya kepada para kolega saya, antara lain Drs. Sry Satriya

Wisnu Sasangka, M.Pd., Dra. Ebah Suhaebah, M.Hum., Dra. Mumun Siti Murdinah,

Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd., Dira Hildayani, S.S., dan Muhammad Ibrahim Kasman,

S.S., yang telah memberi masukan yang berharga atas disertasi dan dukungan kepada

saya selama mengikuti program doktoral.

Terima kasih saya ucapkan juga kepada para penerjemah, Ibu Desak

Nyoman Pusparini yang jauh di Denpasar, Bali, Ibu Inggrid Dwijani Nimpoeno, Ibu

Dina Begum, dan narasumber Troy Kitch yang berada nun jauh di California,

Amerika Serikat, Pak Dody (Pendeta), Pak Triyogo (Kasubnit Krimsus, Polrestro

Jaksel), dan Pak Saifudin (Komandan Regu pada PMPP) yang terlibat di dalam

penyelesaian disertasi ini. Terima kasih yang tulus atas masukan dan pandangan-

pandangan yang Bapak dan Ibu sekalian berikan.

Istri tercinta, Irsanti Widuri Asih, M.Si., terima kasih atas segala doa,

kesabaran, dukungan, dan pengertian selama saya menempuh jenjang S-3. Kedua

Malaikat Kecilku, Huzaiva Ramzee Isa (Bangbuy) dan Danish Anaqi Isa (Debuy) atas

kesabaran dan doa yang kalian berikan ke Papa sehingga Papa dapat menyelesaikan

disertasi ini. Mohon maaf atas segala keluhan yang Papa rasakan juga kalian rasakan

selama Papa mengikuti Program S-3. Malaikat Kecilku yang lain Syabil Abiyyu Isa

yang sudah mendahului kami ke surga dan menanti kami di surga sebagai ahli surga

bagi kami yang ditinggalkan, “Would you know my name if I saw you in heaven…”

v

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

(Eric Clapton, Tears in Heaven). Semoga engkau mendapat tempat yang mulia di sisi-

Nya, Nak. I love you all, folks.

Kepada Ayahanda Drs. H.D. Syahrial Isa, S.U., dan Ibunda Hj. Roslina, aku

ucapkan terima kasih yang takterhingga atas segala doa dan dukungan yang diberikan

kepadaku sejak saya lahir hingga kini. Juga saya ucapkan terima kasih kepada abang,

kakak, dan adik-adik, Surya Dharma, S.Sos. dan Eka Kesumawardani, S.Sos., M.Si.;

Nova Ramadhana Isa, S.Sos., dan Rahma Hanim Lubis, A.Md.; Eva Amanda Syah

Isa, S,Pt., M.Si., dan Didi Kurniawan, S.P.; Ella Afiatnita Isa, Am.Keb. dan

Suhendra, S.T.; Nur Idul Adha, S.Hut. dan Kurniawan Effendi, S.Hut., M.Si. atas

dukungan, harapan, dan doa kalian selama aku menempuh studi S-3. Kepada Mbak

Ita dan Mas Bambang serta Mbak Yanti dan Mas Madi juga saya ucapkan terima

kasih atas bantuan immaterial dan doa kalian.

Terakhir, saya mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuangan, yakni

Ibu Elvi Citraresmana dan Bapak Supriyoko atas dukungan serta motivasi yang

diberikan kepada saya selama saya menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya, Universitas Indonesia, khususnya di Program Studi Linguistik.

Pamulang, 27 Juli 2015

vi

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

vii

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Arie Andrasyah IsaProgram Studi : LinguistikJudul : Strategi, Ideologi, Metode, dan Teknik Penerjemahan Ungkapan

Sapaan Berbahasa Inggris-Amerika ke dalam Bahasa Indonesia

Disertasi ini menyingkap strategi, ideologi, metode, dan teknik penerjemahanungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika dan ungkapan sapaan bahasa Indonesiaserta budaya kebahasaan yang terlibat di dalam penerjemahan. Penelitian kualitatif inimenggunakan tiga novel Amerika beserta terjemahan bahasa Indonesianya danwawancara dengan penerjemah serta narasumber lain. Didukung oleh teoripenerjemahan, ungkapan sapaan, dan budaya kebahasaan, penelitian ini menemukandua ideologi penerjemahan yang berhulu pada strategi penerjemahan pemancaan(foreignization) dan pelokalan (domestication). Di samping itu, juga ditemukan tujuhmetode penerjemahan dan dua puluh empat teknik penerjemahan serta budayakebahasaan yang menyangkut kuasa (power) dan solidaritas (solidarity).

Kata kunci: strategi penerjemahan, ideologi penerjemahan, metode penerjemahan,teknik penerjemahan, ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika,ungkapan sapaan bahasa Indonesia, budaya kebahasaan

viii

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

ABSTRACT

Nama : Arie Andrasyah IsaProgram Studi : LinguisticsJudul : Translation Strategies, Ideologies, Methods, and Techniques of

American-English Forms of Address into Indonesian

This dissertation reveals the translation strategies, ideologies of translation,translation methods, and translation techniques of American-English forms of addressinto their Indonesian translations within linguistic culture involved in the translation.This qualitative research employs three American novels with their translationversions and interviews with their translators and other resource persons. Through thetheories of translation, forms of address theories, and linguistic culture, the researchfindings indicate that two ideologies of translation: foreignization and domestication.Besides, it is also found that there are seven methods of translation with twenty fourtechniques of translation and linguistic culture relating to power and solidarity.

Key words: translation strategies, ideologies of translation, translation methods,translation techniques, American forms of address, Indonesian forms ofaddress, linguistic culture

ix

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………………LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................UCAPAN TERIMA KASIH……..………………………………………….................LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……….……...................ABSTRAK.…………………………………………………………….…………….....ABSTRACT………………………………………………………………………….....DAFTAR ISI…………………………………………………………….………...........GLOSARIUM……………………………………………………………………..........DAFTAR BAGAN…………………………………………………….……….............DAFTAR LAMBANG....................................................................................................DAFTAR SINGKATAN………………………………………………………….........BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..…........................1.1 Latar Belakang …………...……………………………...........................................

1.2 Masalah Penelitian..…………………………………………………………….1.3 Tujuan Penelitian.………………………………...………………………..…...1.4 Kemaknawian Penelitian.……......…………………………………………......

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..…………………………………………….............2.1 Kajian tentang Penerjemahan..............................................................................

2.1.1 Strategi Penerjemahan................................................................................2.1.2 Ideologi Penerjemahan................................................................................2.1.3 Metode Penerjemahan.................................................................................2.1.4 Teknik Penerjemahan..................................................................................

2.2 Kajian tentang Ungkapan Sapaan........................................................................2.2.1 Kajian tentang Ungkapan Sapaan dalam BIA............................................2.2.2 Kajian tentang Ungkapan Sapaan dalam BI...............................................

2.3 Kajian tentang Budaya Kebahasaan dalam Penggunaan Ungkapan Sapaan.......2.3.1 Kajian tentang Budaya Kebahasaan dalam Masyarakat Amerika Serikat..2.3.2 Kajian tentang Budaya Kebahasaan dalam Masyarakat Indonesia.............

BAB III LANDASAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENELITIAN..............3.1 Landasan Teoretis ..........................................................................................

3.1.1 Teori tentang Penerjemahan.................................................................3.1.1.1 Strategi Penerjemahan..............................................................3.1.1.2 Ideologi Penerjemahan..............................................................3.1.1.3 Metode Penerjemahan...............................................................3.1.1.4 Teknik Penerjemahan................................................................

3.1.2 Teori tentang Ungkapan Sapaan BIA dan BI.......................................3.1.3 Teori Budaya Kebahasaan

dalam Penggunaan Ungkapan Sapaan BIA dan BI...............................3.2 Metodologi Penelitian....................................................................................

3.2.1 Ancangan Penelitian.............................................................................3.2.2 Corak Penelitian....................................................................................3.2.3 Penentuan Sumber Data........................................................................3.2.4 Korpus Data..........................................................................................3.2.5 Pemilihan Data......................................................................................3.2.6 Wawancara............................................................................................

x

...i

..ii

.iii

.iv

......i

.....ii…iii…iv...vii..viii…ix....xi...xii.xviixviii..xix….1….1.…3….3….3….5….5….5.....8...10...15...19...20...26...31...31...34...38...38...38...38...39...40...40...40

...41

...42

...42

...42

...43

...44

...44

...46

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

3.2.7 Penggunaan Alat Penerjemahan...........................................................3.2.8 Analisis Data.........................................................................................3.2.9 Model Konseptual.................................................................................

BAB IV ANALISIS DATA PENERJEMAHAN UNGKAPAN SAPAAN...............4.1 Strategi Penerjemahan................................................................................4.2 Ideologi Penerjemahan................................................................................

4.2.1 Ideologi Pemancaan...........................................................................4.2.1.1 Metode Harfiah………………………..……………...…….4.2.1.2 Metode Setia……………………………………….……….4.2.1.3 Metode Semantis………………...…...……………………..

4.2.2 Ideologi Pelokalan.............................................................................4.2.2.1 Metode Adaptasi……………………………….…………...4.2.2.2 Metode Bebas……………………………………….………4.2.2.3 Metode Idiomatis…………………………………………...4.2.2.4 Metode Komunikatif……………………...………………...

BAB V SIMPULAN DAN MASALAH YANG MASIH PERLU DITELITI……5.1 Simpulan………………………………………………..………………….5.2 Masalah yang Masih Perlu Diteliti…………...............................................

PUSTAKA ACUAN.......................................................................................................LAMPIRAN

xi

....47…47…48…50…50…50…50…51....55....87....96....96....98..100..107..127..127..129..130

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

GLOSARIUM

adaptasi (adaptation) teknik penerjemahan yang dipilih dengan cara mengganti kata bahasa

sumber dengan kata yang berbeda dari padanannya.

adopsi (adoption) teknik penerjemahan yang dipilih karena konteks penggunaan kata bahasa

sasaran diambil dari konteks penggunaan kata bahasa sumber.

alterasi (alteration) pemilihan kata atau padanan yang lain selain kata yang ada berdasarkan

stilistika, konteks sosial, dan/atau konteks percakapan.

apokope (apocope) penghilangan huruf, fonem, atau bunyi yang terdapat di akhir kata untuk

menyesuaikan pelafalan dalam bahasa penerima (Isa 2012).

amplifikasi (amplification) atau difusi (difussion) penambahan unsur atau kata pada

padanan sebagai alasan gramatikal (Fawcett 1997), stilistika, dan konteks, yang

bertujuan untuk memberi efek yang sama dengan bahasa sumber.

catatan kaki (footnote) terjemahan yang disajikan dalam bentuk catatan kaki.

divergensi (divergence) teknik penerjemahan yang mengharuskan satu ungkapan bahasa

sumber memiliki dua atau lebih pilihan padanan dalam bahasa ssasaran (Fawcett 1997)

eksotisme (exotism) bentuk BSu sebaiknya tetap dipertahankan ke dalam TSa. Dalam teknik

ini tidak terjadi perubahan budaya antara BSu dan BSa, tetapi fitur budaya dan tata

bahasa BSu terbawa ke dalam TSa dan disampaikan secara (tak)langsung kepada

pembaca BSa.

eksplisitasi (explicitation) teknik penerjemahan yang menggunakan ungkapan yang lebih

eksplisit dalam bahasa sasaran daripada ungkapan dalam bahasa sumber (Vinay dan

Darbelnet 1958/1995).

ekuasi (equation) teknik penerjemahan yang membolehkan pemindahan ungkapan asing ke

dalam teks sasaran yang sebenarnya dalam bahasa sasaran ungkapan asing tersebut

memiliki padanan (Malone 1998).

eufemisme (euphemism) teknik yang menggunakan ungkapan yang lebih halus di dalam

bahasa sasaran agar efek yang ditimbulkan oleh TSa tidak mengagetkan atau

mengurangi nuansa negatif bagi pembaca bahasa sasaran dan memberi nilai rasa

kenyamanan pembaca bahasa sasaran. Misalnya, stupid cunt ≈ perempuan tolol, alih-

alih stupid cunt ≈ silit tolol.

gelar dan nama belakang (title and last name) kata atau singkatan yang digunakan dengan

nama seseorang untuk menunjukkan pangkat, profesi, atau status perkawinan

seseorang (Perrault 2008: 1730)

gelar hormat (honorable title) sebutan kehormatan yang biasanya ditambahkan pada nama

orang (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 429)

gelar profesi (professional title) kata yang diletakkan sebelum nama seseorang untuk

memperlihatkan profesi seseorang (Sinclair 2006: 1525).

generalisasi (generalization) teknik penerjemahan yang memperlihatkan penggunaan

ungkapan yang lebih umum dalam teks bahasa sasaran, misalnya girls ≈ anak-anak

(periksa Hervey dan Higgins 1992).

xii

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

harfiah (literal translation) teknik atau metode penerjemahan yang menitikberatkan teks

bahasa sasaran diterjemahkan dengan mengikuti struktur dan tata bahasa bahasa

sumber (Catford 1965; Newmark 1988)

hubungan sosial (social relationship) dimensi yang berbeda menurut jauh-dekatnya

hubungan di antara partisipan yang ditandai oleh akrab-takakrab, kenal-takkenal (cf.

Holmes 2001: 374)

idiomatis (idiomatic translation) metode penerjemahan yang memanfaatkan sewajar

mungkin keterbacaan ungkapan bahasa sasaran bagi pembaca bahasa sasaran (lih.

Beekman dan Callow 1974; Larson 1984)

implisitasi (implicitation) teknik penerjemahan yang membolehkan ungkapan atau teks

bahasa sasaran dihasilkan dengan cara lebihb implisit daripada ungkapan atau teks

bahasa sumber.

interferensi (interference) atau false friend atau faux amis teknik penerjemahan yang

memperlihatkan ungkapan atau teks dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran yang

memiliki bentuk yang mirip atau sama, tetapi keduanya memiliki makna yang

berbeda, misalnya counsel ≈ pengacara (lih.

jarak sosial (social distance) dimensi yang berbeda menurut jauh-dekatnya hubungan sosial

yang ditandai oleh perbedaan usia, jabatan, pangkat, dan sebagainya (Holmes 2001:

374).

julukan (nickname) nama yang takformal bagi seseorang (Sinclair 2006: 964); nama yang

diberikan sehubungan dengan keistimewaannya, nama sindiran, nama ejekan (Kamus

Besar Bahasa Indonesia 2008:591); nama yang berbeda dari nama asli seseorang yang

dipanggil oleh keluarganya atau temannya ketika berbicara dengannya atau tentangnya

(Perrault 2008: 1090).

kata serapan (borrowing) teknik pemindahan secara utuh dan secara langsung unsur BSu ke

dalam TSa dengan tidak mengubah bentuk BSu. Alasannya adalah menunjukkan

penghargaan terhadap kata-kata tersebut dan belum ditemukannya padanan di dalam

BSa.

kalke (calque) kata atau frasa BSu diterjemahkan secara literal dan pemilihan teknik ini

dapat menyebabkan transferensi.

keformalan (formality) dimensi penggunaan ungkapan sapaan yang berbeda menurut situasi

(waktu dan tempat) serta tipe interaksi (Holmes 2001: 374); dimensi tempat dan waktu

serta situasi yang berhubungan dengan variasi bahasa yang digunakan di dalam

komunikasi (Swann et al. 2004: 114).

kejelasan (clarity) terjemahan dapat dikatakan jelas jika terjemahan itu langsung dimengerti

oleh pembacanya (Larson 1984: 487).

kesantunan (politeness) hal yang secara sosial menerapkan perilaku yang lazim bagi orang

lain (Sinclair 2006: 1105)

kesepadanan (equivalence) penggantian teks dari satu bahasa (bahasa sumber) dengan teks

yang sepadan ke dalam bahasa lain (bahasa sasaran) (lih. Catford 1965).

ketepatan (accuracy) terjemahan yang tepat adalah terjemahan yang memiliki bentuk yang

sepadan dengan bentuk yang disampaikan oleh teks sumbernya (Larson 1984: 486).

xiii

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

kewajaran (naturalness) terjemahan dapat dikatakan wajar jika terasa lazim di dalam bahasa

sasaran. Hasil terjemahan tidak seperti terjemahan (Larson 1984: 487).

konsentrasi (concentration) pengurangan unsur leksikal di dalam TSa karena makna dari

ungkapan TSa disajikan dengan satuan yang lebih sedikit untuk menghindari

keberlewahan ungkapan dalam TSa padahal bentuk BSa sudah mewakili makna

ungkapan BSu,

konteks situasional (situational context) teknik penerjemahan yang memanfaatkan apa yang

diketahui oleh penutur atau partisipan mengenai apa yang mereka lihat di sekeliling

mereka (Cutting 2008).

konteks sosial (social context) latar yang merujuk kepada waktu dan tempat peristiwa tutur

atau secara umum konteks merupakan keadaan fisik yang mengelilingi peristiwa tutur

(Hymes 1974; Mey 1993).

konvergensi (convergence) teknik yang digunakan oleh penerjemah ketika penerjemah harus

memilih padanan dari ungkapan bahasa sumber yang sesuai dengan konteks

penggunaan (Malone 1998).

kreasi diskursif (discursive creation) teknik yang dimaksudkan untuk memperlihatkan

kesepadanan yang tidak takterduga atau keluar dari konteks BSu. Biasanya diterapkan

pada penerjemahan judul novel atau judul fim.

kuasa (power) dimensi asimetris yang menggambarkan adanya perbedaan tingkah laku di

antara dua orang yang ditandai oleh perbedaan kekuatan fisik, kesejahteraan, usia,

peran, jabatan (Brown dan Gilman 1960: 254).

metafora (metaphor) teknik penerjemahan yang mengambil konsep metafora untuk

memadankan teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran.

modulasi (modulation) pergeseran sudut pandang yang terjadi pada kognisi (lih. Vinay dan

Darbelnet 1958/1995).

nama belakang (last name) nama yang ditaruh di belakang nama depan dan/atau nama

tengah seseorang (Perrault 2008: 917)

nama depan (first name) nama yang diberikan kepada seseorang ketika dia lahir (Sinclair

2006: 543); nama yang berada di depan nama lengkap seseorang (Perrault 2008: 623)

nama diminutif (diminutive) nama yang biasa digunakan kepada penyandang nama sewaktu

kecil sampai dia beranjak dewasa, misalnya Thomas menjadi Tommy, Catherine

menjadi Cathy.

nama keluarga (surname; familiy name) nama yang dimiliki seseorang yang dibagikan

kepada anggota keluarga yang baru (Perrault 2008: 1655)

nama timangan (affectionate nickname) nama atau panggilan yang diberikan sebagai

ungkapan sayang (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 950)

naturalisasi (naturalization) teknik penerjemahan yang membolehkan pengambilan kata

atau ungkapan bahasa sumber dengan mengadaptasi unsur atau aturan fonetis dan

morfologis bahasa sasaran (Newmark 1988b)

netralisasi (neutralization) teknik penerjemahan yang membolehkan ungkapan dalam teks

bahasa sasaran dibuat senetral mungkin untuk menghindari bias dan efek dari pembaca

bahasa sasaran.

xiv

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

padanan fungsional (functional equivalent) teknik yang digunakan oleh penerjemah untuk

memadankan bentuk BSu yang memiliki fungsi yang sama dengan bentuk BSa.

padanan keliru (false-friend) ungkapan BSu dan ungkapan BSa yang (hamper) memiliki

bentuk yang sama, tetapi makna kedua ungkapan tersebut berbeda atau keliru.

padanan lazim (established equivalent) teknik yang menerapkan ungkapan yang sudah

lazim berdasarkan kamus atau dalam penggunaan sehari-hari.

padanan situasional (situational equivalent) teknik penerjemahan yang mermanfaatkan

situasi bahasa sumber untuk diterapkan ke dalam situasi bahasa sasaran.

parafrasa (paraphrase) teknik penerjemahan yang membolehkan penambahan ungkapan

atau unsur teks ke dalam bahasa sasaran.

partikularisasi (particularization) teknik penerjemahan yang membolehkan ungkapan yang

lebih persis atau konkrit atau spesifik (lawan generalisasi) (Molina dan Albir 2002)

penambahan (addition) teknik yang membolehkan penambahan unsur teks atau ungkapan ke

dalam bahasa sasaran.

pelesapan (omission) teknik yang membolehkan penghilangan unsur pada teks bahasa

sasaran yang bersifat berlewah untuk menghindari pengulangan yang tidak diperlukan.

penghilangan (deletion) penghilangan informasi BSu secara keseluruhan di dalam TSa untuk

menghindari pengulangan.

penyerapan taklangsung (partial borrowing) ungkapan asing atau bahasa sumber yang

diserap bukan dari bahasa yang diterjemahkan.

penyerapan utuh (full borrowing) teknik yang membolehkan unsur atau ungkapan bahasa

sumber dipindahkan secara langsung tanpa terjadi perubahan fonetis dan morfologis

pada unsur atau ungkapan bahasa sasaran.

penyulih budaya (cultural substition) penggantian ungkapan kebiasaan dalam bahasa

sumber dengan ungkapan kebiasaan dalam bahasa sasaran.

penyulih kontekstual (contextual switch) padanan dihasilkan dari pengalihan konteks yang

sama antara BSu dan BSa agar padanan yang disajikan berterima dan wajar bagi

pembaca BSa.

personifikasi (personification) teknik penerjemahan yang memperlihatkan bahwa teks dalam

bahasa sumber diungkapkan dengan perilaku atau sifat insani dalam bahasa sasaran.

pinjaman budaya (cultural borrowing) ungkapan BSu ditransfer apa adanya ke dalam TSa

sehingga fitur-fitur budaya yang melingkupi ungkapan BSu tersebut hadir di dalam

TSa dan disampaikan kepada pembaca BSa.

pronomina (pronouns) kata yang digunakan jika kita mengganti nama diri seseorang dengan

persona pertama, kedua, dan ketiga (*Moeliono 1969/1984: 41).

reduksi (reduction) teknik penerjemahan yang mengizinkan pengurangan unsur dalam

bahasa sasaran karena keterbatasan konsep dalam bahasa sumber (Molina dan albir

2002).

salin-terjemah (copy-translation) satu atau sebagian unsur dari ungkapan BSu

dipertahankan dan bagian unsur yang lain diterjemahkan.

sinkope (syncope) penghilangan unsur, huruf, atau bunyi yang terdapat di tengah kata

sebagai teknik sebagai proses penyerapan bahasa asing (Isa 2012).

xv

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

sinonim dekat (near-synonymy) teknik yang membolehkan padanan dalam bahasa sasaran

diungkapkan sedekat mungkin maknanya dengan teks bahasa sumber.

status sosial (social status) dimensi asimetris yang berdasarkan tinggi-rendahnya atau

samanya status sosial, misalnya atasan-bawahan, guru-murid, pekerja-pekerja (Holmes

2001: 374).

strategi global (global strategy) strategi penerjemahan yang didasarkan prinsip-prinsip

umum dan cara yang diinginkan oleh penerjemah (Jääskeläinen 1993: 116)

strategi lokal (local strategy) strategi penerjemahan yang dipilih oleh penerjemah dalam

memecahkan masalah dalam penerjemahan dan menentukan pilihan padanan

(Jääskeläinen 1993: 116)

strategi penerjemahan (translation strategy) prosedur atau serangkaian kegiatan

penerjemahan (Lȍrscher 1991); rencana potensial yang sengaja atau disadari oleh

penerjemah untuk memecahkan permasalahan dalam penerjemahan teks (Krings 1986:

268)

substraksi (substraction) teknik penerjemahan yang mewajibkan pengurangan unsur teks

dalam bahasa sasaran untuk memberikan fungsi pragmatis (Nida 1964).

transferensi utuh (full transference) teknik penerjemahan yang membolehkan teks bahasa

sumber secara uth dan langsung dipindahkan ke dalam teks bahasa sasaran.

transplantasi budaya (cultural transplantation) bentuk BSu lain disajikan untuk

menggantikan bentuk asli di dalam TSa, tetapi bentuk BSu tersebut memiliki konotasi

budaya yang sama dengan ungkapan asli dalam BSu

transposisi (transposition) teknik penerjemahan yang mau tak mau harus mengharuskan

pergeseran struktur kalimat, susunan kata atau frasa, atau pergeseran kategori

gramatikal (Vinay dan Darbelnet 1958/1995).

transposisi lompat (crossed transposition) posisi ungkapan dalam TSu bergeser ke posisi

yang berbeda di dalam TSa.

tutur akrab (familiazer) kata yang ditujukan kepada orang yang sudah akrab atau belum

dikenal dengan tujuan untuk mengakrabkan diri, misalnya Hey, man!, Hi, buddy!

(Biber et al. 1999: 1110).

tutur kerabat (kinship term) tutur untuk menyebut atau menyapa orang yang terikat kepada

diri sendiri karena hubungan keturunan, darah, atau perkawinan (Koentjaraningrat et

al. 1984: 72)

ungkapan sapaan (forms of address) pronomina, nomina, kata deiktis, dan vokatif yang

ditujukan ketika berbicara kepada orang kedua (cf. Winick 1958: 5).

tutur sayang (term of endearment) tutur yang menandakan kedekatan dan kasih sayang di

antara anggota keluarga yang terdekat, pasangan seksual, dan orang-orang yang

dicintai atau disukai (Biber et al. 1999: 1110); kata atau frasa yang memperlihatkan

rasa cinta dan kasih sayang; kata atau nama khusus yang digunakan oleh teman atau

pacar ketika saling berbicara (Perrault 2008: 548)

xvi

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1.3.1 Metode Penerjemahan oleh Larson (1984)…………………………….

Bagan 2.1.3.2 Diagram V oleh Newmark (1988a) yangdimodifikasi oleh Budiman (2008)………………..…………………………………

Bagan 2.2.1 Penggunaan Ungkapan Sapaandalam Masyarakat Amerika Serikat (Ervin-Tripp 1972)………………………….….

Bagan 2.2.2a Penggunaan Ungkapan Sapaan yang Disesuaikan dalamMasyarakat Indonesia (Dimodifikasi dari Ervin-Tripp (1972))....................................

Bagan 2.2.2b Penggunaan Alternatif Ungkapan Sapaandalam Masyarakat Indonesia (Kridalaksana 1974 dalam Suhardi 2009).......................

Bagan 3.2.8 Model Konseptual Penerjemahan Ungkapan Sapaandari BIA ke dalam BI………………………………………………………………..

Bagan 5.1 Strategi, Ideologi, Metode, dan Teknik PenerjemahanUngkapan Sapaan dari BIA ke dalam BI..……………….…………………….………

xvii

....11

…12

…25

....29

....30

…49

..128

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

DAFTAR LAMBANG

:: = pemadanan

1A(1) = ideologi pemancaan (1), metode harfiah (A), nomor data (1)

1B(1) = ideologi pemancaan (1), metode setia (B), nomor data (1)

1C(1) = ideologi pemancaan (1), metode semantis (C), nomor data (1)

2D(1) = ideologi pelokalan (2), metode adaptasi (D), nomor data (1)

2E(1) = ideologi pelokalan (2), metode harfiah (E), nomor data (1)

2F(1) = ideologi pelokalan (1), metode idiomatis (A), nomor data (1)

2G(1) = ideologi pelokalan (1), metode komunikatif (A), nomor data (1)

* = kekerapan kemunculan teknik penerjemahan

xviii

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

DAFTAR SINGKATAN

A = akrab

BI = bahasa Indonesia

BIA = bahasa Inggris-Amerika

BSa = bahasa sasaran

BSu = bahasa sumber

F = situasi formal

js = jenis

K = kuasa

ks = kategorisasi

ksl = konteks sosial

ksi = konteks situasional

NB = nama belakang

ND = nama diri

NDpn = nama depan

pn = padanan

TSa = teks sasaran

TSu = teks sumber

U = usia

xix

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Studi

Faktor budaya memiliki peran yang penting di dalam penerjemahan apalagi

penerjemahan yang bersinggungan dengan ungkapan sapaan. Ungkapan sapaan

merupakan gejala interaksional yang melibatkan faktor budaya dan sosial (O’Grady

dan Dobrovolsky 1998; Alwi et al. 2000) dan bagian dari praktik berbahasa1.

Ungkapan sapaan didefinisikan sebagai (frasa) nomina yang digunakan untuk

menyapa orang yang sedang diajak berbicara (Alwi et al. 2000; Algeo 2010).

Penerjemahan ungkapan sapaan dari bahasa Inggris-Amerika (selanjutnya BIA) ke

dalam bahasa Indonesia (selanjutnya BI) yang merupakan objek penelitian ini

mengisyaratkan peran faktor budaya yang mencakupi antara lain, lingkungan sosial,

perilaku, kebiasaan atau adat istiadat, norma, dan nilai-nilai lebih dominan. Melalui

faktor-faktor budaya tersebut, ungkapan vokatif tampak lebih nyata diwujudkan di

dalam penggunaan bahasa (Nanda dan Warms 2011). Oleh Nida (1969), hal itu

ditampilkan dengan budaya kebahasaan (linguistic culture). Senyampang yang

dikemukakan oleh Nida (1969), Koentjaraningrat (2000) dan Basnett (2002) tidak

menyisakan jurang antara bahasa dan kebudayaan karena bahasa adalah bagian dari

kebudayaan dan “language, then, is the heart within the body of cultures’. Hal itu

ditegaskan pula oleh Nanda dan Warms (2011), bahwa di dalam praktik budaya jika

seseorang ingin memahami aspek budaya bahasa asing, mau tak mau setidaknya dia

harus mengetahui aspek budaya yang lebih spesifik, yakni ungkapan sapaan.

Dalam penerjemahan ungkapan sapaan dari BIA ke BI tentu terdapat jurang

yang dalam apabila faktor-faktor budaya tidak diperhitungkan secara matang oleh

penerjemah. Hal tersebut ditegaskan oleh Hatim dan Mason (1997), bahwa dalam

kegiatan penerjemahan sebagai tindak komunikasi, pengetahuan akan perbedaan

norma, sistem, dan cara sangat diperlukan oleh penerjemah untuk memberikan

padanan yang berterima bagi pembaca bahasa sasaran (selanjutnya BSa). Samovar,

Porter, dan McDonald (2009) juga menegaskan bahwa ketidaktahuan akan perbedaan

tersebut dapat mengganggu komunikasi antara kelompok budaya yang berbeda

bahasa tersebut. Dalam penerjemahan yang melibatkan dua bahasa yang rumpunnya

1 Komunikasi pribadi dengan Prof. Dr. Benny H. Hoed, 3 Oktober 2014.

1

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

jauh berbeda, faktor budaya yang terlibat sangat kental terlihat di dalam

penerjemahan. Dalam pada itu, Clifford (2001) menegaskan bahwa penerjemah tidak

hanya menerjemahkan ungkapan atau ide, tetapi juga harus menerjemahkan aspek

atau gejala budaya dari bahasa sumber (selanjutnya BSu) ke dalam BSa.

Sebagai ilustrasi dalam penelitian ini, dalam masyarakat BIA orang yang

memiliki lingkungan sosial yang akrab—meskipun usia dan/atau status sosialnya

lebih tinggi—kerap disapa dengan nama depan (selanjutnya NDp).2 Akan tetapi,

dalam kebiasaan masyarakat BI ungkapan sapaan NDp tidak dapat digunakan selama

faktor-faktor sosial seperti dalam BIA berlaku, alih-alih NDp diberi pemarkah

kesantunan atau keakraban Pak atau Bu (Suhardi 2009). Dalam penerjemahan NDp

yang ditulis dengan Eugene sebagai ungkapan sapaan dapat digunakan tanpa

pemarkah lain karena NDp mengisyaratkan keakraban dalam BIA, tetapi dalam BI

pemarkah lain, seperti kesantunan dan keakraban, harus tampak pada NDp tersebut,

yakni Pak Eugene karena faktor-faktor sosial tersebutlah yang mewujudkan ungkapan

sapaan tersebut. Jika hal itu tetap dibiarkan oleh penerjemah, penerjemah sengaja

menghadirkan suasana lokal BIA atau BSu ke tengah-tengah pembaca BSa. Oleh

karena itu, mazhab yang berlaku pada pembiaraan ungkapan asing dalam karya

terjemahan semacam itu merupakan mazhab pemancaan (foreignization), tetapi

apabila gejala pemadanan mengikuti budaya kebahasaan masyarakat BSa, mazhab

yang dipilih oleh penerjemah mengindikasikan mazhab pelokalan (domestication)

(Venuti 1995). Mazhab pelokalan dimaksudkan untuk memperlihatkan budaya

kebahasaan yang ingin ditonjolkan oleh penerjemah, alih-alih mengurangi kehadiran

unsur asing di dalam karya terjemahannya. Dari kedua mazhab tersebut terlihat

metode penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam memadankan

ungkapan sapaan tersebut. Metode penerjemahan tersebut kemudian menentukan

teknik penerjemahan yang dipilih oleh penerjemah untuk memadankan ungkapan

sapaan tersebut, serta memperlihatkan budaya kebahasaan yang berlaku pada di

antara kedua bahasa.

Dari uraian ilustrasi seperti di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan

penerjemahan, penerjemah tidak terlepas dari faktor-faktor budaya kebahasaan yang

berlaku pada kedua bahasa dan faktor-faktor tersebut merupakan alat yang penting

2 Komunikasi pribadi dengan Troy Kitch, penutur sejati BIA, 21 Juni 2015.

002

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dalam mengupas mazhab atau ideologi penerjemahan, metode penerjemahan, dan

teknik penerjemahan.

1.2 Masalah Penelitian

Masalah penelitian ini adalah bagaimana menyingkapkan strategi, ideologi, metode,

dan teknik penerjemahan yang digunakan di dalam penerjemahan dengan melibatkan

faktor budaya. Dari masalah pokok tersebut dirumuskan dua pertanyaan penelitian

seperti berikut.

1. Berdasarkan data yang diteliti, strategi, ideologi, metode, dan teknik

penerjemahan apa yang telah dipilih atau diterapkan oleh penerjemah dalam

penerjemahan ungkapan sapaan tersebut?

2. Faktor-faktor budaya apa yang melatari penerjemahan ungkapan sapaan dari BIA

ke dalam BI?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menemukan strategi, ideologi, metode, dan teknik

penerjemahan dan juga mengembangkan teori penerjemahan dengan melibatkan

kehadiran faktor-faktor budaya. Faktor-faktor budaya yang terlibat di dalam

penerjemahan ungkapan sapaan tersebut mencakupi norma sosial, situasi sosial,

konteks sosial, ranah sosial, peran sosial, status sosial, hubungan sosial, dan usia

sehingga faktor-faktor budaya tersebut dapat mengatasi kesenjangan budaya dan

mengisi kerumpangan budaya di antara kedua bahasa.

1.4 Kemaknawian Penelitian

Dalam aspek teoretis, hasil penelitian ini memberi sumbangan khazanah tentang teori

penerjemahan. Dalam hal ini, sejumlah strategi, ideologi, metode, dan teknik

penerjemahan dengan melibatkan faktor budaya merupakan alat pemerkaya studi

dalam penerjemahan ungkapan sapaan, baik dari BIA ke dalam BI maupun dari satu

bahasa ke bahasa yang lain. Dalam aspek praktis, hasil penelitian ini juga dapat

dimanfaatkan sebagai panduan dan bahan pengajaran serta materi pelajaran

penerjemahan ungkapan vokatif BIA ke dalam BI. Dalam hal ini, sebagai panduan

dan bahan pengajaran penerjemahan, penerjemah, dosen, atau pihak-pihak yang

berminat di dalam bidang penerjemahan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini

003

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dalam melakukan pekerjaan mereka. Kedua manfaat tersebut akhirnya memenuhi

prasyarat yang diusulkan oleh Malone (1998: 2), bahwa strategi, metode, dan teknik

penerjemahan yang diperoleh dari hasil pengkajian penerjemahan dapat dimanfaatkan

sebagai alat pemerkaya studi penerjemahan (analytic mode) dan alat bantu dalam

kegiatan penerjemahan (operative mode).

004

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian tentang Penerjemahan

Di dalam penerjemahan terdapat dua bidang yang berkaitan dengan arah penelitian

penerjemahan, yaitu (1) sebagai proses dan (2) sebagai produk (Jääskeläinen 2005).

Penelitian ini membahas proses penerjemahan, yakni strategi, ideologi, metode, dan

teknik penerjemahan apa yang dipilih oleh penerjemah dalam memadankan tiap

satuan tekstual terkecil, misalnya kata atau frasa (Molina dan Albir 2002). Dalam

penelitian ini juga dibicarakan produk penerjemahan sebagai hasil penerjemahan

dalam memperoleh strategi, ideologi, metode, dan teknik penerjemahan.

Penerjemahan sebagai proses dan produk bersinggungan dengan dua jenis

kajian, yaitu (1) kajian yang bertujuan mengembangkan teori penerjemahan sebagai

landasan kajian hubungan antarbahasa dan antarbudaya dan (2) kajian yang bertujuan

membantu penerjemah dalam melaksanakan pekerjaannya (Hoed 2003). Untuk

sampai pada tujuan tersebut, berikut dibahas strategi, ideologi, metode, dan teknik

penerjemahan serta aspek-aspek budaya (kebahasaan).

2.1.1 Strategi Penerjemahan

Dalam mengalihbahasakan kata atau frasa, penerjemah memiliki strategi agar

terjemahannya memenuhi kesesuaian dengan harapan sidang pembaca bahasa sasaran

dan tujuan penerjemahan. Hal itu senada dengan pandangan Molina dan Albir (2002)

yang menyatakan bahwa strategi penerjemahan memainkan peranan yang penting di

dalam proses penerjemahan, khususnya untuk memecahkan permasalahan

penerjemahan dan merupakan bagian yang penting dalam kompetensi penerjemahan.

Krings (1986) menyatakan bahwa strategi penerjemahan adalah rencana sadar

yang berpotensi untuk memecahkan permasalahan dalam melakukan kegiatan

penerjemahan. Senada dengan pandangan Albir (1996, 1999 dalam Molina dan Albir

2002), strategi penerjemahan merupakan prosedur yang diadopsi untuk memecahkan

masalah penerjemahan dan prosedur yang dipilih akan mempengaruhi hasil

penerjemahannya.

Strategi penerjemahan yang diusulkan oleh Löescher (1991) adalah prosedur

kesadaran yang potensial untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam

5

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

menerjemahkan teks atau segmen teks. Löescher (1991) menambahkan pandangan

mengenai strategi penerjemahan, yakni prosedur atau langkah-langkah atau

serangkaian kegiatan dalam penerjemahan. Löescher (1991) menyajikan sejumlah ciri

strategi penerjemahan, yang mencakupi antara lain, berorientasi pada tujuan

penerjemahan; berfokus pada masalah penerjemahan; memerlukan pengambilan

keputusan atas padanan yang dipilih; bertindak secara sadar; memanipulasi teks.

Dalam strategi penerjemahan seperti yang diusulkan oleh Löescher (1991), tidak

disinggung keterlibatan pihak luar selain penerjemaha dan pembaca BSa. Dia hanya

mengurusi proses-proses yang harus dilakukan oleh penerjemah dalam penerjemahan.

Jadi, semua hal-hal yang dilakukan mulai dari melakukan prosedur awal kegiatan

penerjemahan hingga langkah akhir kegiatan penerjemahan hanya dilakukan oleh

penerjemah dengan bantuan pembaca BSa. Ditengarai tidak disinggung tentang

keterlibatan pihak di luar penerjemah dan pembaca padahal pihak luar ini dapat

menentukan baik-buruknya suatu karya terjemahan.

Chesterman (1997) membagi strategi penerjemahan menjadi dua, yakni

strategi komprehensi (comprehension strategy) yang dipilih untuk memahami dan

mengkaji teks bahasa sumber dan strategi produksi (production strategy) yang dipilih

untuk menghasilkan teks sasaran. Dari perspektif kebahasaan, Chesterman (1997)

membagi strategi lokal menjadi strategi sintaktis, strategi semantis, dan strategi

pragmatis. Strategi sintaktis mencakupi perubahan sintaktis, memanipulasi bentuk

atau struktur, yang menghasilkan teknik kalk, transposisi, dan perubahan struktur

kalimat. Strategi semantis lebih bersinggungan dengan perubahan-perubahan yang

berkaitan dengan nosi semantis dan memanipulasi makna sehingga strategi ini

menghasilkan teknik kesinoniman, kehiponiman, dan parafrasa. Strategi pragmatis

berhubungan dengan penyeleksian informasi di dalam teks bahasa sumber dan sering

melibatkan perubahan sintaktis dan semantis sehingga strategi ini menghasilkan

teknik penyaringan budaya, perubahan keeksplisitan, perubahan informasi, dan

penyulih budaya. Dalam hal strategi produksi, Chesterman (1997) mengutamakan sisi

produksi yang dituangkannya ke dalam teknik penerjemahan sehingga dari strategi

komprehensi tersebut tercapai hasil penerjemahan yang baik dan memenuhi standar

hasil penerjemahan. Jadi, strategi yang dikemukakan oleh Chesterman (1997) tersebut

menentukan teknik penerjemahan yang dipilih oleh penerjemah.

006

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Pembagian strategi penerjemahan oleh Jääskeläinen (1993) mencakupi

strategi global (global strategy) dan strategi lokal (local strategy). Strategi global

merupakan prinsip umum yang dipergunakan oleh penerjemah dan cara yang disukai

oleh penerjemah, sedangkan strategi lokal meliputi kegiatan tertentu yang

berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh

penerjemah atas padanan yang dipilihnya. Strategi global biasanya diterapkan

berdasarkan keinginan atau permintaan penerbit, klien (pemesan terjemahan),

penyunting, sedangkan strategi lokal biasanya berdasarkan kebebasan penerjemah.

Strategi lokal dirancang untuk menangani masalah yang spesifik dan harus konsisten

dengan strategi global yang dipilih. Strategi global yang dipilih akan mempengaruhi

proses penerjemahan. Strategi lokal yang mempengaruhi hasil penerjemahan dan

satuan terkecil dari teks secara spesifik dan langsung pada dasarnya merupakan

teknik penerjemahan. Dengan demikian, strategi ini masih berkutat di sekitar teknik

penerjemahan, tetapi tidak pada aspek yang lebih luas di dalam kegiatan

penerjemahan.

Venuti (1995) mengusulkan strategi penerjemahan yang bermazhab

pemancaan (foreignization) dan pelokalan (domestication). Strategi penerjemahan

yang diusulkan oleh Venuti (1995) menentukan arah penerjemahan yang akan dibawa

oleh penerjemah. Arah penerjemahan itu akan menentukan metode bagaimana yang

diterapkan dan teknik penerjemahan apa yang dipilih oleh penerjemah. Apabila

penerjemah menentukan strategi penerjemahan yang bermazhab pemancaan, metode

penerjemahan setialah yang digunakan oleh penerjemah. Tentu saja, teknik

penerjemahan kata pinjaman yang dipilih oleh penerjemah. Sebaliknya, apabila

penerjemah menentukan arah penerjemahannya dengan mengikuti mazhab pelokalan,

salah satu metode penerjemahan yang digunakan adalah metode adaptasi karena

pesan yang harus disampaikan harus disesuaikan atau diadaptasi dengan budaya BSa.

Teknik penerjemahan yang dipilih meliputi teknik penerjemahan penyulih budaya.

Tampaknya, strategi penerjemahan yang diusulkan oleh Venuti (1995) lebih berisi

dalam kegiatan penerjemahan karena strategi penerjemahan tidak disampaikan hanya

sebatas teknik penerjemahan saja.

Molina dan Albir (2002) mengusulkan dua macam strategi di dalam

penerjemahan, yakni strategi global yang mempengaruhi proses penerjemahan dan

strategi lokal yang mempengaruhi hasil penerjemahan. Strategi global

007

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

menitikberatkan proses penerjemahan yang mementingkan penerjemah dan pembaca.

Pihak di luar pembaca menduduki posisi luar. Strategi lokal memperlihatkan

perbandingan antara teks BSu dan teks BSa. Menurut Molina dan Albir (2002),

strategi lokal ini pada dasarnya merupakan teknik penerjemahan yang digunakan

untuk memecahkan permasalahan dalam penerjemahan. Pembagian permasalahan

dalam penerjemahan akan menyesuaikan kategorisasi strategi penerjemahan sehingga

permasalahan dalam penerjemahan dapat dibagi menjadi dua macam sesuai dengan

strategi penerjemahan. Strategi global dan strategi lokal oleh Jääskeläinen (1993)

berbeda dari strategi globalisasi dan strategi lokal oleh Molina dan Albir (2002).

Perbedaannya terletak pada strategi globalnya saja, bagi Jääskeläinen (1993) strategi

global tersebut ditempati oleh keinginan penyunting, penerbit, atau klien, sedangkan

bagi Molina dan Albir (2002), penerjemah dan pembaca hanya menduduki posisi

strategi global.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klasifikasi strategi penerjemahan

oleh Lörscher (1991) berdasarkan ancangan kognitif, sedangkan oleh Chesterman

(1997) dibedakan berdasarkan pada ancangan tekstual. Sementara itu, klasifikasi

strategi penerjemahan oleh Venuti (1995) tidak membedakan baik atau buruknya

hasil penerjemahan karena baik atau buruknya hasil penerjemahan dipengaruhi oleh

siapa pembaca BSa (audience) dan disesuaikan dengan pembaca BSa. Klasifikasi

strategi penerjemahan yang diusulkan oleh Molina dan Albir (2002) memperlihatkan

ancangan pemadanan fungsional.

2.1.2 Ideologi Penerjemahan

Berdasarkan pandangan Venuti (1995) tentang strategi penerjemahan, dalam kegiatan

penerjemahan, baik sadar maupun tidak, penerjemah dimotivasi oleh tiga faktor,

yakni calon (1) pembaca bahasa sasaran, (2) tujuan penerjemahan, dan (3) ideologi

penerjemahan. Tujuan penerjemahan dapat dipengaruhi oleh penerjemah (pihak yang

menerjemahkan), penyunting (pihak yang memberikan baik atau buruknya kualitas

terjemahan), institusi/penerbit (pihak yang meminta penerjemah untuk

menerjemahkan), dan/atau klien (pihak yang memesan terjemahan). Calon pembaca

bahasa sasaran merupakan salah satu faktor yang penting di dalam kegiatan

penerjemahan karena strategi, ideologi, metode, dan teknik penerjemahan

menentukan calon pembacanya. Misalnya, apabila terjemahan ditujukan kepada

008

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

kanak-kanak, mungkin ideologi penerjemahannya dapat bertumpu pada teks bahasa

sumber atau teks bahasa sasaran, bergantung pada tujuan penerjemahannya. Jika

tujuan penerjemahannya ingin memperkenalkan budaya asing kepada pembaca

bahasa sasaran, tentu ideologi pemancaan yang diterapkan. Sebaliknya, jika tujuan

penerjemahannya ingin menekankan budaya lokal, ideologi pelokalanlah yang

diusung. Tujuan, oleh Vermeer dalam Venuti (2004: 227), diistilahkan dengan

skopos. Tujuan inilah yang akan menjadi dasar bagi penerjemah untuk menerapkan

ideologi, metode, dan teknik dalam menerjemahkan kata, frasa, klausa, kalimat, atau

paragraf. Vermeer dalam Venuti (2004) menguraikan bahwa skopos merupakan

tujuan tertentu yang kompleks di dalam penerjemahan karena teks terjemahan dapat

berbeda dari teks sumber dengan tujuan untuk memenuhi kesesuaian harapan sidang

pembaca bahasa sasaran. Faktor yang ketiga adalah ideologi penerjemahan, yang

dapat mempengaruhi terjemahan. Menurut Hoed (2003), ideologi merupakan prinsip

atau penuntun dalam membedakan benar-salah dalam penerjemahan. Bagi Nida dan

Taber (1974), benar atau salah penerjemahan ditentukan oleh siapa pembaca bahasa

sasaran. Lalu, Venuti (1995) mengembangkan teori yang diadopsi dari Nida dan

Taber (1974) tersebut, yaitu teori pemancaan (foreignization) dan pelokalan

(domestication). Pemancaan dan pelokalan, menurut Venuti (1995), merupakan

ideologi penerjemahan. Ideologi pemancaan berorientasi pada upaya yang dilakukan

oleh penerjemah, penyunting, penerbit, atau klien untuk menyajikan/menginginkan

hal yang bernuansa atau yang serba asing. Tujuan ideologi pemancaan adalah untuk

memperkenalkan budaya asing kepada pembaca bahasa sasaran, menawarkan nilai-

nilai budaya bahasa sumber, memperlihatkan fenomena sosial atau budaya asing

kepada masyaraktat BSa, memperkaya pengetahuan tentang hal/budaya asing kepada

pembaca bahasa sasaran, dan memberikan wawasan yang berasal dari bahasa sumber.

Sementara itu, ideologi pelokalan bertumpu pada upaya yang dilakukan oleh

penerjemah dalam kegiatan penerjemahan untuk mengutamakan unsur lokal bahasa

sasaran di dalam karya terjemahan, agar teks terjemahannya menjadi transparan,

lancar, dan dapat mudah dipahami. Sebaliknya, tujuan penerjemahan yang

berorientasi pada ideologi pelokalan adalah menunjukkan kepada sidang pembaca

bahwa terjemahan harus transparan (transparent) dan lancar (fluent) agar dapat

diterima pada sidang pembaca bahasa sasaran. Dalam pemancaan atau pelokalan

009

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

sering kali klien, penerbit, atau penyunting3 memainkan peranan penting di dalam

praktik penerjemahan dalam menentukan hal-hal yang harus dilakukan oleh

penerjemah karena karya terjemahan hanya dapat dipublikasikan oleh yang memesan

terjemahan atau yang membayar penerjemah sehingga mereka sering mendikte

ideologi, strategi, metode, dan teknik penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah

(Venuti, ibid), mengontrol teknik penerjemahan, memanipulasi teks terjemahan,

mengendalikan teks terjemahan4. Ideologi pemancaan yang disajikan kepada

pembaca bahasa sasaran tidak akan berpengaruh pada pemahaman pembaca bahasa

sasaran. Pembaca bahasa sasaran tidak akan menghadapi kendala dalam menerima

keadaan unsur-unsur asing dalam teks sasaran karena tanpa diterjemahkan, kata-kata

asing yang disajikan bagi pembaca bahasa sasaran sudah familiar dengan pembaca

bahasa sasaran sehingga jika kata-kata asing tersebut tidak diterjemahkan, pembaca

bahasa sasaran tidak akan mengalami kesulitan memahami isi novelnya5.

2.1.3 Metode Penerjemahan

Metode adalah cara melakukan sesuatu terutama yang berkenaan dengan rencana

tertentu. Di dalam penerjemahan, metode mengacu ke proses penerjemahan dengan

cara tertentu yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan penerjemahan. Beberapa

metode dapat dipilih, bergantung pada tujuan penerjemahan (Molina dan Albir 2002).

Metode penerjemahan dapat mempengaruhi keseluruhan teks, sedangkan teknik

penerjemahan dapat mempengaruhi satuan terkecil dari teks, yakni kata atau frasa.

Metode dan teknik sebaiknya berfungsi secara harmonis di dalam teks. Jika tujuan

metode penerjemahan adalah untuk menyajikan nuansa asing, menghadirkan budaya

asing, atau memperkenalkan budaya asing di dalam TSa, teknik kata serapanlah yang

lebih sering digunakan sebagai teknik penerjemahan. Rencana kegiatan penerjeahan

diwujudkan ke dalam tiga tahap, yakni analisis TSu, pengalihan pesan, dan

restrukturisasi (Nida 1969). Ketiga tahap tersebut dilaksanakan dengan menggunakan

cara tertentu dan cara inilah yang disebut metode penerjemahan. Berbicara mengenai

metode penerjemahan berikut dibahas metode penerjemahan.

3 Lefevere (1992) mengategorikan pihak seperti penerbit, klien, dan penyunting ke dalam the power ofpatronage.

4 Komunikasi pribadi dengan Harris Setiajid, penerjemah lepas (free-lance translator) pada penerbitGramedia, 22 November 2014.

5 Komunikasi pribadi dengan Harris Setiajid, penerjemah lepas (free-lance translator) pada penerbitGramedia, 17 Desember 2014.

010

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Metode penerjemahan yang diusulkan oleh Larson (1984) diklasifikasikan

menjadi menjadi dua, yakni metode yang berdasar bentuk (form-based translation)

dan metode yang berdasar makna (meaning-based translation).

Metode penerjemahan yang berdasar bentuk mencakupi metode very literal, literal,

modified literal, sedangkan metode yang berdasar makna meliputi metode near

idiomatic, idiomatic, dan unduly free. Sementara itu, satu metode lain, yakni metode

inconsistent mixture bertumpu di antara metode berdasar bentuk dan makna. Metode

literal translation sangat berguna untuk mengkaji BSu dengan tujuan mengenali

struktur dan kaidah BSu, tetapi metode ini tidak banyak membantu bagi pembaca BSa

yang ingin memahami TSu. Penerjemah yang cenderung menerjemahkan TSu secara

literal biasanya kerap menggunakan modified literal. Metode modified literal tersebut

dilakukan dengan memodifikasi struktur gramatikal dalam penyusunan kalimat

dengan struktur BSa yang benar. Hasil penerjemahan semacam ini masih terasa tidak

lazim di dalam BSa. Metode idiomatic translation menyesuaikan hasil penerjemahan

dengan bentuk yang lazim dalam BSa, baik konstruksi gramatikal maupun

padanannya. Terjemahan idiomatis yang baik tidak terasa seperti hasil penerjemahan.

Seorang penerjemah dapat mengombinasikan metode literal dan metode idiomatis

karena kadang-kadang TSu tidak mudah diterjemahkan secara idiomatis. Metode

yang digunakan oleh Larson (1984) disebut metode inconsistent mixture. Hasil

penerjemahan yang menggunakan metode unduly free tidak dapat dianggap sebagai

terjemahan karena penerjemah menambahkan banyak informasi yang tidak hadir di

dalam TSu. Penerjemahan dengan metode ini dilakukan dengan tujuan humor dan

bertujuan memperoleh tanggapan khusus dari pembaca BSa.

Dikotomi metode penerjemahan lain juga tampak pada pembagian metode

penerjemahan seperti yang diusulkan oleh Newmark (1988a) yang secara garis besar

Bagan 2.1.3.1 Metode Penerjemahan oleh Larson (1984)

Translator’s

goal

Very

literalLiteral

Modified Inconsistent Near

idiomaticIdiomatic

Unduly

free

Meaning-based translationForm-based translation

011

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

membagi menjadi dua yang diilustrasikan dalam bentuk Diagram V. Dalam diagram

tersebut diperlihatkan metode penerjemahan yang memberi penekanan terhadap BSu

(source language emphasis) dan metode penerjemahan yang memberi penekanan

pada BSa (target language emphasis). Newmark (1988a) tampaknya melengkapi

metode Larson (1984) yang menekankan teks dengan peran pembaca BSa. Selain itu,

Newmark (1988a) menganggap hanya metode penerjemahan semantis dan

komunikatif yang sebenarnya dinamakan penerjemahan karena metode itu dapat

menghasilkan pesan yang sangat dekat dengan pesan yang termuat di dalam TSu

(Hoed 2006). Sementara itu, di dalam dikotomi Larson (1984) yang dianggap

penerjemahan hanya bertumpu pada metode penerjemahan idiomatis (idiomatic

translation). Jadi, tampaklah bahwa metode penerjemahan oleh Larson (1984)

memiliki kerumpangan jika digunakan di dalam kegiatan penerjemahan dan tidak

dapat mewakili metode penerjemahan yang berhulu pada dua mazhab dalam

penerjemahan.

Metode penerjemahan yang pertama oleh Newmark (1988a) adalah metode

penerjemahan kata-demi-kata (word-for-word translation). Metode ini hanya dapat

diterapkan pada bahasa yang serumpun dan metode ini juga dapat menghasilkan

terjemahan yang aneh dan tidak memiliki maksud apa pun jika dipakai dalam

menerjemahkan bahasa yang tidak serumpun. Akan tetapi, dalam bahasa yang tidak

serumpun, misalnya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia juga dapat diterapkan

pada kalimat I eat rice, daddy dapat dipadankan dengan metode kata demi kata Saya

makan nasi, Ayah. Metode penerjemahan harfiah (literal translation) memperlihatkan

struktur gramatikal BSu dipadankan sedekat mungkin dengan struktur gramatikal BSa

karena metode itu dimanfaatkan pada tahap awal penerjemahan untuk memahami

Bagan 2.1.3.2 Diagram V oleh Newmark (1988a)

penerjemahan adaptasi

penerjemahan bebas

penerjemahan kata per kata

penerjemahan harfiah

penerjemahan setia

penerjemahan semantis penerjemahan komunikatif

penerjemahan idiomatis

012

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

satuan-satuan kata secara harfiah dan penggunaan metode ini menghasilkan

terjemahan yang kaku, takwajar, dan cenderung terjemahannya berkesan sebagai hasil

penerjemahan, misalnya Special Agent :: Agen Khusus, little girl :: gadis kecil.

Metode penerjemahan setia (faithful translation) menghasilkan terjemahan yang

struktur BSa-nya setia pada pola BSu. Tidak jarang makna kontekstual TSu tampak

pada TSa. Metode penerjemahan ini menghasilkan kalimat yang kaku dan aneh

karena bentuk BSu kerap dipakai di dalam BSa. Dalam penerjemahan karya fiksi,

terjemahan dengan metode ini dianggap tidak indah atau cantik mengingat dalam

penerjemahan karya fiksi, keindahan kalimat serta bentuk sangat dipentingkan (lih.

Budiman 2008). Biasanya, terjemahannya juga tidak memperlihatkan unsur estetis

dan keindahan. Hal itu bertentangan dengan pandangan Sumardjo dan Saini (1991)

yang mengusulkan bahwa keindahan dalam karya fiksi sangat penting dilihat dari

nilai seni, sifat khayali, dan pemakaian bahasa yang khas. Metode penerjemahan

semantis (semantic translation) mempertahankan dan lebih diperhatikan nilai

keindahan dan kewajaran dan makna yang termuat di dalam BSu. Makna yang

terdapat di dalam TSu dipertahankan, tetapi disampaikan dengan logika yang mudah

dipahami oleh masyarakat BSa (Budiman 2008). Metode penerjemahan adaptasi

(adaptation) biasanya mempertahankan tema, tokoh, dan cerita, tetapi kata budaya

dalam BSu diganti dengan kata BSa (Hoed 2006). Metode yang kerap menghilangkan

nilai kebudayaan asli dari BSu ini cenderung menghasilkan produk baru yang

kemudian dianggap budaya asli masyarakat BSa (Hoed 2006). Misalnya, seseorang

yang bernama Robert Langdon oleh orang Amerika dipanggil atau disapa dengan Mr.

Langdon dan Mr. Langdon dapat diterjemahkan dengan Pak Robert, alih-alih Pak

Langdon, karena orang Indonesia lazim dan biasa menyapa dengan Pak + NDp.

Metode penerjemahan bebas (free translation) mengacu kepada pengutamaan isi,

tetapi bentuknya dikorbankan. Metode ini berorientasi pada pembaca bahasa sasaran

sehingga penerjemah rela melakukan dan mementingkan apa saja agar pembaca

bahasa sasaran dapat dengan mudah memahami isi dan makna inti TSa. Bentuk, gaya

penulisan, dan isi TSu diubah dengan alasan jika bentuk kalimat TSu sulit

dipertahankan dalam TSa. Metode penerjemahan idiomatis (idiomatic translation)

biasanya diterapkan di dalam penerjemahan karya fiksi karena padanan idiom,

pepatah, peribahasa, nasihat, atau kiasan sangat penting untuk memperlihatkan

nuansa keindahan, pesona, dan menarik yang merupakan ciri karya sastra (Sumardjo

013

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dan Saini 1991). Dengan kata lain, pesan dalam BSu tampak dalam idiom BSa, tetapi

idiom BSa tidak terlihat dalam BSu. Dalam metode penerjemahan komunikatif

(communicative translation) makna kontekstual TSu diterjemahkan sehingga isi dan

bahasanya dapat diterima dan dipahami oleh pembaca bahasa sasaran. Penerjemah

menanggalkan struktur dan budaya BSu ketika dia menerjemahkan. Dalam hal ini,

yang ditonjolkan oleh penerjemah agar teks terjemahannya dapat diterima, dicerna,

dan dipahami dengan mudah oleh pembaca BSa adalah konteks, laras bahasa, dan

ragam bahasa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemilihan metode

tersebut tentu berafiliasi pada pembaca sasaran dan tujuan penerjemahan mengingat

keduanya tidak dapat diabaikan. Metode penerjemahan menghasilkan TSa yang

berbeda dengan TSu karena metode tersebut bertujuan untuk memenuhi kesesuaian

pembaca sasaran.

Berbeda halnya dengan kedua pendapat sebelumnya, Molina dan Albir (2002)

melontarkan pandangan mengenai metode penerjemahan yang dibagi menjadi empat

macam. Metode penerjemahan harfiah menekankan pada satuan-satuan bahasa yang

masih berorientasi pada bentuk (form) atau transkodifikasi kebahasaan. Metode

penerjemahan interpretatif-komunikatif mengisyaratkan penerjemahan yang

menekankan gagasan atau amanat. Metode penerjemahan bebas sebagai metode yang

ketiga mengurusi modifikasi kategori-kategori semiotika yang berorientasi pada

pembaca BSa. Metode penerjemahan keempat yang dianggap sebagai metode yang

berorientasi pada penerjemahan yang sebenarnya meliputi metode penerjemahan

filologis yang berlaku pada penerjemahan akademis atau kritis. Keempat metode

tersebut tampaknya tidak memiliki kepentingan yang mengacu kepada strategi

penerjemahan dan ideologi penerjemahan karena keempat metode tersebut

merupakan cara yang digunakan oleh penerjemah dalam proses penerjemahan yang

sesuai dengan tujuan penerjemahan, bukan kepada calon pembaca BSa.

Pada dasarnya metode penerjemahan akan ditetapkan terlebih dahulu oleh

penerjemah sebelum penerjemah melakukan kegiatan penerjemahan. Metode

penerjemahan diperoleh dari berbagai kajian masalah yang sering terjadi dalam

penerjemahan, sehingga menghasilkan prosedur dan teknik pemecahan masalah.

014

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

2.1.4 Teknik Penerjemahan

Teknik penerjemahan adalah hasil pemilihan padanan yang ditentukan oleh

penerjemah, benar atau tidaknya padanan yang dipilihnya bergantung pada

permasalahan yang berkaitan dengan konteks, arah penerjemahan, dan harapan sidang

pembaca bahasa sasaran (Molina dan Albir 2002). Molina dan Albir (2002)

mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai tata cara dalam melakukan penguraian,

penafsiran, dan perincian serta pengklasifikasian masalah penerjemahan sehingga

terjemahan dapat dihasilkan dengan baik.

Vinay dan Darbelnet (1958/2004) menyajikan teknik penerjemahan yang

berhulu dari dua kategori utama, yakni penerjemahan harfiah (literal translation) dan

penerjemahan taklangsung (oblique translation). Penerjemahan harfiah terbagi

menjadi tiga: (1) kata serapan (borrowing), yaitu kata dari BSu diserap secara

langsung dan secara utuh ke dalam teks BSa, misalnya sir :: sir, mom :: mom; (2)

kalke (calque), yakni kata atau frasa asing yang diterjemahkan atau dipadankan

berdasarkan kata asingnya Special Agent :: Agen Khusus, (3) terjemahan harfiah

(literal translation), yaitu kata atau frasa yang diterjemahkan secara harfiah little girl

:: gadis kecil. Penerjemahan tidak langsung dibagi menjadi empat: (1) transposisi

(transposition), yaitu terjadi perubahan atau pergeseran struktur, gramatikal, atau

kelas kata yang disebabkan oleh aturan atau kaidah kebahasaan; (2) modulasi

(modulation), yaitu perubahan atau pergeseran sudut pandang (cognitive category)

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, yakni kids :: anak-anak; (3) pemadanan

(equivalent), pemadanan situasi yang sama antara bahasa sumber dan bahasa sasaran

dengan kata atau frasa yang berbeda; (4) adaptasi (adaptation), yaitu pergeseran

konseptual yang terjadi karena perbedaan lingkungan budaya, misalnya

mengungkapkan pesan dalam bahasa sasaran dengan menggunakan situasi yang

berbeda girls :: teman-teman, everyone :: semuanya. Vinay dan Darbelnet

(1958/2004) melengkapi ketujuh teknik tersebut dengan teknik lain: (1) kompensasi

(compensation), yaitu informasi, rasa bahasa, atau efek stilistika dalam BSu yang

tidak direproduksi di dalam tempat yang sama dalam BSa; (2) konsentrasi

(concentration), yaitu ungkapan BSu disajikan lebih sedikit di dalam BSa, kiddo ::

nak; (3) disolusi (dissolution), yaitu ungkapan BSu yang dipresentasikan lebih banyak

di dalam BSa; (4) amplifikasi (amplification), yaitu penambahan informasi di dalam

TSa untuk menutupi kerumpangan sintaktis atau leksikal; (5) ekonomi (economy),

015

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

yaitu pengurangan informasi di dalam TSa untuk menutupi kerumpangan leksikal

atau sintaktis, you dumb ass :: bodoh; (6) eksplisitasi (explicitation), yaitu informasi

yang implisit dari bahasa sumber dieksplisitkan di dalam bahasa sasaran Ø :: Fitz, Ø

:: sheriff, Ø :: bos; (7) implisitasi (implicitation), yaitu informasi yang eksplisit dalam

bahasa sumber diimplisitkan di dalam bahasa sasaran dispatch :: Ø, sir :: Ø; (8)

generalisasi (generalization), yaitu informasi yang memiliki makna khusus dalam

TSu diterjemahkan dengan informasi yang bermakna umum ke dalam TSa son :: nak;

girl :: nak; (9) partikularisasi (particularization), yaitu informasi yang memiliki

makna umum dalam TSu diterjemahkan dengan informasi yang memiliki makna

khusus lady :: nona; (10) inversi (inversion), yaitu pemindahan kata atau frasa di

tempat yang berbeda di dalam kalimat/ujaran bahasa sasaran sehingga terjemahannya

terbaca secara alamiah dan sedap didengar (euphony) bagi pembaca bahasa sasaran,

misalnya kata sugar :: sayang pada “Sugar, you here about that sweet young doctor that

went missing?” :: “Apa kau di sini untuk urusan dokter muda dan manis yang hilang

itu, Sayang?” Saya menganggap inversi semacam ini dikategorikan sebagai strategi

penerjemahan karena penerjemah memiliki kiat untuk menghasilkan teks terjemahan

yang lancar dan alamiah bagi pembaca bahasa sasaran.

Nida (1964) mengemukakan tiga jenis teknik penerjemahan. Teknik

penambahan (addition) adalah pemasukan informasi lain yang tidak terdapat di dalam

TSu ke dalam TSa. Tujuannya adalah untuk mengklarifikasi ungkapan eliptis,

menghindari ketaksaan dalam TSa, mengubah kategori gramatikal. Teknik substraksi

(subtraction) adalah pengurangan unsur yang terdapat di dalam bahasa sasaran. Nida

(1964) memberi empat alasan atas pemilihan teknik semacam ini: (1) pengulangan

yang tidak diperlukan, (2) pengacuan khusus yang tidak dibutuhkan, (3) konjungsi

yang mubazir, dan (4) adverbia yang berlebihan. Teknik alterasi (alteration) adalah

perubahan yang wajib dilakukan karena kerumpangan makna yang terjadi di antara

kedua bahasa. Teknik alterasi dapat dilakukan dengan cara mentransliterasi,

mentransfer; mengubah struktur, melakukan pengurutan kata, melakukan kategorisasi

gramatikal; melakukan pergeseran makna yang disebabkan oleh ketaksesuaian makna

seperti dalam penerjemahan idiom, peribahasa, pepatah, nasihat, kiasan. Ketiganya

digunakan untuk menyeimbangkan bentuk pesan dengan karakteristik struktur bahasa

sasaran, menghasilkan struktur makna yang sepadan, menghasilkan padanan stilistika

yang tepat, dan menghasilkan efek komunikatif yang sepadan. Nida (1964)

016

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

memasukkan catatan kaki (footnotes) sebagai teknik penerjemahan cara :: sayang

(bahasa Italia)6. Dia juga menguraikan bahwa teknik semacam itu memiliki dua

fungsi: (1) mengoreksi perbedaan bahasa dan budaya, misalnya menjelaskan

kebiasaan yang kontras, mengindentifikasi unsur geografis dan fisik yang takdikenal,

memberikan padanan satuan berat dan satuan ukuran serta satuan jarak, menjelaskan

permainan kata, membubuhi informasi mengenai nama diri, (2) menambahkan

informasi mengenai konteks sejarah dan budaya.

Molina dan Albir (2002) mengusulkan sejumlah teknik penerjemahan. Teknik

adaptasi (adaptation) dilakukan dengan cara mengganti unsur budaya BSu dengan

unsur budaya BSa yang akrab dan dikenal luas oleh masyarakat BSa, misalnya

senator :: anggota DPD. Umumnya orang Indonesia tidak mengenal senator karena

senator hanya dikenal di negara yang memiliki negara bagian, misalnya di Amerika

Serikat, sehingga perbedaan sistem pemerintahan antara Amerika Serikat dan

Indonesia mengakibatkan kata senator diadaptasi atau disesuaikan dengan kata

budaya Indonesia, yakni anggota DPD. Teknik amplikasi (amplification) adalah

memperkenalkan hal-hal detil yang diinformasikan di dalam teks bahasa sasaran.

Teknik penambahan (addition) adalah penambahan informasi dalam TSa yang

sebenarnya tidak hadir dalam TSu sehingga ungkapan tersebut dapat lebih dipahami

dan diinginkan bagi pembaca BSa, misalnya Cap :: Kapten, hon :: Sayang. Teknik

reduksi (reduction) adalah pengurangan ungkapan/makna pada BSa. Teknik kata

serapan (borrowing) adalah pengambilan kata/ungkapan dari BSu untuk disajikan di

dalam BSa, misalnya sir :: sir, ma’am :: ma’am, mom :: mom. Teknik semacam ini

dikenal dengan teknik transferensi oleh Newmark (1988b). Teknik kata serapan

dipilih karena (a) kata bahasa sasaran tidak memiliki padanan yang umum digunakan,

(b) kata bahasa sumber terdengar lebih spesifik, berfasyen, eksotis, atau hanya lebih

berterima meskipun kata bahasa sumber itu dapat diterjemahkan, (c) kata bahasa

sumber memiliki rasa yang sama seperti dalam bahasa sumber (Fawcett 1997).

Teknik naturalisasi (naturalization) adalah pengambilan kata/ungkapan BSu yang

dimodifikasi sesuai dengan sistem morfologis dan fonetis, misalnya dalam BI, karena

sistem fonetis BI tidak melazimkan unsur kluster (gugus konsonan) di akhir kata

sehingga pelafalan dan ejaannya disesuaikan dengan kaidah atau sistem fonetis BI.

6 Diambil dari novel All the Pretty Girls (hlm. 238) dan terjemahannya Pencekik dari Selatan (hlm.258)

017

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Teknik kalke (calque) adalah penerjemahan konsep kata asing secara harfiah,

misalnya Special Agent :: Agen Khusus. Teknik kompensasi (compensation) adalah

pemberian informasi atau efek stilistika BSa ke dalam TSa karena unsur tersebut

tidak dapat merefleksikan tempat yang sama seperti dalam BSu. Contohnya dapat

diperlihatkan pada pronomina you yang dapat dipadankan dengan kamu, Anda,

kalian, ente, elu yang sesuai dengan konteks sosial dan konteks situasional. Teknik

deskripsi (description) adalah penggantian ungkapan BSu menjadi deskripsi dari

bentuk dan fungsinya. Teknik kreasi diskursif (discursive creation) adalah pembuatan

padanan yang secara total tidak diprediksikan di luar dari konteks, misalnya judul

novel Temptation Ridge :: Mencari Cinta, All the Pretty Girls :: Pencekik dari

Selatan, Sweet Tea at Sunrise :: Jalinan Hati. Jika ungkapan BSu diterjemahkan

secara harfiah, tidak ada hubungan antara judul dan isi cerita. Teknik padanan buatan

(established equivalent) adalah penggunaan ungkapan yang dikenal dalam kamus

atau pemakaian bahasa sebagai padanan dalam bahasa sasaran, misalnya agent ::

agen, boss :: bos. Teknik generalisasi (generalization) adalah penggunaan ungkapan

yang lebih umum atau generik atau netral dalam bahasa sasaran. Teknik

partikularisasi (particularization) adalah penggunaan ungkapan yang lebih spesifik.

Teknik amplifikasi kebahasaan (linguistic amplification) adalah penambahan unsur

kebahasaan di dalam teks terjemahan. Teknik kompresi kebahasaan (linguistic

compression) adalah penyintesisan jumlah unsur bahasa di dalam bahasa sasaran.

Saya cenderung menamakan teknik kompresi kebahasaan dengan ekonomi bahasa.

Teknik terjemahan harfiah (literal translation) adalah penerjemahan kata atau

ungkapan asing dengan cara kata per kata. Teknik padanan formal (formal equivalent)

ketika bentuk bersinggungan dengan fungsi dan makna (Nida 1964), misalnya little

girl :: gadis kecil. Teknik modulasi (modulation) adalah pengubahan sudut pandang,

fokus, atau kategori kognitif, baik secara leksikal maupun secara struktural, akseptasi

(acceptation). Teknik substitusi (substitution) adalah pengubahan unsur bahasa

menjadi unsur di luar bahasa (paralinguistik); teknik transposisi (transposition)

adalah pengubahan kategori gramatikal, misalnya adverbia menjadi adjektiva. Teknik

variasi (variation) adalah pengubahan unsur kebahasaan yang mempengaruhi aspek

variasi bahasa, seperti dialek sosial, dialek geografi.

Dari teknik-teknik penerjemahan yang diusulkan oleh pakar penerjemahan

tersebut, teknik penerjemahan oleh Molina dan Albir (2002) lebih mutakhir dan lebih

018

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

kaya daripada teknik penerjemahan yang diusulkan oleh Vinay dan Darbelnet

(1958/2004) dan Nida (1964). Meskipun demikian, teknik penerjemahan yang pernah

diusulkan oleh Vinay dan Darbelnet (1958/2004) dimodifikasi oleh Molina dan Albir

(2002) melalui istilah dan fungsi teks yang berbeda.

Kelebihan teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir

(2002) terletak pada pemberian lima ciri dasar atas teknik penerjemahan. Pertama,

teknik penerjemahan mempengaruhi hasil penerjemahan. Kedua, teknik

penerjemahan diklasifikasikan dengan menggunakan perbandingan dari teks asli.

Ketiga, teknik penerjemahan mempengaruhi satuan terkecil daripada teks. Keempat,

teknik penerjemahan pada dasarnya bersifat diskursif dan kontekstual. Kelima, teknik

penerjemahan bersifat fungsional. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik

penerjemahan bukanlah satu-satunya nosi yang digunakan untuk menganalisis teks

terjemahan, tetapi koherensi, kohesi, progresi tematik, dan dimensi kontekstual juga

dapat terlibat di dalam analisis tersebut.

Kriteria teknik penerjemahan, menurut Molina dan Albir (2002), mencakupi (1)

memisahkan konsep teknik dari strategi penerjemahan dan metode penerjemahan; (2)

memasukkan tata cara yang merupakan karakteristik dari penerjemahan teks dan tidak

memasukkan tata cara yang dihubungkan dengan perbandingan bahasa; (3)

mempertahankan teknik-teknik yang bersifat fungsional; (4) mempertahankan istilah

yang lebih lazim sehubungan dengan terminologi; (5) memformulasikan teknik

penerjemahan yang baru untuk menjelaskan cara menerjemahkan yang belum

dideskripsikan.

2.2 Kajian tentang Ungkapan Sapaan

Ungkapan sapaan yang diambil dari konsep ungkapan sapaan dalam tata bahasa kasus

(case grammar) bahasa Latin merupakan satuan bahasa yang digunakan untuk

menyapa persona kedua (Algeo 2010). Dalam khazanah bahasa Indonesia ungkapan

sapaan diambil dari konsep nomina penyapa seperti yang diusulkan oleh Alwi et al.

(2000). Jadi, ungkapan sapaan didefinisikan sebagai (frasa) nomina yang digunakan

atau difungsikan untuk menyapa orang yang sedang diajak berbicara. Berikut ini

dibahas ungkapan sapaan dalam bahasa Inggris-Amerika dan bahasa Indonesia.

019

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

2.2.1 Kajian tentang Ungkapan Sapaan dalam BIA

Kajian tentang ungkapan sapaan (forms of address) dalam masyarakat Amerika

Serikat oleh Brown dan Gilman (1960) sebenarnya mengilhami penyelidikan tentang

ungkapan sapaan oleh Brown dan Ford (1961), Ervin-Tripp (1972), Quirk (1985),

Biber et al. (1999), dan Isa (2010).

Sebagai peneroka atas pembahasan ungkapan sapaan, saya mengawalinya

dengan pandangan Brown dan Gilman (1960) yang berbicara tentang penggunaan

pronomina tu (T) dan vous (V) oleh mahasiswa multinasional (Prancis, Jerman, Italia,

dan Spanyol) di Amerika Serikat. Perbedaan pemakaian pronomina itu dipengaruhi

oleh faktor kuasa (power) dan faktor kesolideran (solidarity). Faktor kuasa yang

mencakupi kekuatan fisik, kesejahteraan sosial, gender, peran sosial, kedudukan di

gereja, militer, dan keluarga merupakan parameter dalam penggunaan pronomina V.

Sebaliknya, faktor kesolideran meliputi parameter dimensi hubungan sosial dalam

penggunaan T. Mereka mencatat bahwa ketika berinteraksi, pronomina formal V

diperoleh berdasarkan status sosial tersapa dan pronomina takformal T digunakan

berdasarkan hubungan sosial di antara partisipan. Sebelum memperoleh hasil

penyelidikan mereka, Brown dan Gilman (1960) meramalkan bahwa pemakaian

pronomina formal dan takformal dapat diperoleh dari status sosial dan hubungan

sosial di antara partisipan. Hasil yang diperoleh Brown dan Gilman (1960) sangat

menarik, tetapi metode yang mereka lakukan sangat lemah. Sampel pada tiap penutur

asing tersebut tidak representatif sehingga hasil penelitian mereka masih

dipertanyakan. Kekurangan lain adalah kuesioner yang mereka sebarkan tidak

mencerminkan penelitian yang akurat karena tidak adanya keterlibatan peneliti dalam

wawancara langsung dan pengamatan langsung dalam pengumpulan data mereka.

Kajian klasik Brown dan Gilman (1960) tersebut merupakan titik tolak dan

pembuka wawasan bagi Brown dan Ford (1961) untuk menyelidiki variasi ungkapan

sapaan di antara masyarakat Amerika Serikat. Penyelidikan Brown dan Ford (1961)

merujuk kepada pemakaian nama diri dan ungkapan sapaan dalam BIA. Mereka

memperoleh hasil penyelidikan melalui analisis drama modern, kegiatan bisnis,

penggunaan laporan bisnis oleh para eksekutif, dan percakapan di antara anak-anak.

Penyapa yang status sosialnya lebih tinggi menggunakan nama depan untuk

mengungkapkan keakraban. Penyapa yang status sosialnya lebih rendah menunggu

tanda keakraban untuk menyapa orang yang berstatus sosial lebih tinggi dengan NDp.

020

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Sayang sekali, penyelidikan yang dilakukan oleh Brown dan Ford (1961) tidak

memperhatikan adanya situasi sosial padahal perbedaan situasi sosial tentu saja kerap

berlaku di dalam drama modern, kegiatan bisnis, dan laporan bisnis yang dapat

membedakan penggunaan ungkapan sapaan.

Dengan dimensi yang berbeda dari Brown dan Gilman (1960) dan Brown dan

Ford (1961), Ervin-Tripp (1972) membicarakan pemakaian ungkapan sapaan (forms

of address) dalam masyarakat Amerika Serikat berdasarkan empat dimensi sosial.

Dimensi situasi bermarkah status (status-marked situation) dapat dipengaruhi oleh

ranah sosial, seperti di ruang pengadilan, rapat kongres, rapat fakultas yang memakai,

antara lain, Your Honor, Mr. Chairman atau Mr. Watkins. Dimensi pangkat (rank)

terjadi dalam ranah kemiliteran atau kepolisian. Penyapaan dapat diungkapkan

dengan chief, officer, atau lieutenant. Dimensi identitas (identity) berlaku pada ranah

profesi dan ranah akademis yang menghasilkan ungkapan sapaan Judge untuk hakim,

Doctor untuk dokter, Father atau Reverend untuk pendeta, dan Professor untuk

dosen, yang mewakili profesi mereka. Dimensi generasi menaik (ascending

generation) kerap terjadi di dalam ranah keluarga, misalnya aunt, daddy, atau son.

Ervin-Tripp (1972) hanya membatasi kategori tutur sapa pada peran dan status sosial.

Saya mengusulkan agar pemakaian ungkapan sapaan tersebut tentu harus dipengaruhi

oleh ranah sosial (domain), tetapi kolaborasi antara ungkapan sapaan dan ranah sosial

tidak dibicarakan oleh Ervin-Tripp (1972).

Tilikan lain tentang ungkapan sapaan yang tidak kalah penting disajikan oleh

Quirk et al. (1985: 773—775). Quirk et al. (1985) menguraikan bentuk dan fungsinya

secara teperinci. Quirk et al. (1985) membagi delapan kategori ungkapan sapaan

dengan contoh-contoh ilustrasi seperti yang saya berikan berikut ini.

1) Nama diri, misalnya nama timangan Bob, nama depan Robert, nama belakang

Langdon, nama lengkap Robert Langdon;

2) Panggilan tanpa modifikasi, misalnya tutur kerabat mom, dad, son, aunt; gelar

hormat ma’am, sir, Hour Honor; pemarkah status Mr. President;

3) Tutur profesi, misalnya profesi waiter, officer, professor;

4) Julukan, misalnya (a) orang yang disenangi disapa dengan pronomina posesif my,

seperti my love, my friend dan (b) orang yang takdisukai yang biasanya didahului

dengan pronomina you, seperti you coward, you bastard;

021

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

5) Nomina umum, misalnya tutur akrab buddy, brother, girl, guys, lady, man, mate,

son;

6) Pronomina persona, misalnya you, seperti pada You, why haven’t you finished yet?;

7) Klausa nominal, misalnya pada Whoever you are, what’s your name?; dan

8) Gabungan kategori (1), (4), (5), atau (6) dan pewatas lain, misalnya young David,

you silly bastard, old man, you over there.

Quirk (1985) menganggap mother merupakan tutur kerabat yang unik karena

mother tidak dapat dikombinasikan dengan nama diri untuk menyapa yang bukan

kerabat. Akan tetapi, saya menganggap bahwa mother yang bukan tutur kerabat

ternyata dapat dikombinasi dengan NDp, seperti Mother Theresa atau Mother Mary7

(bandingkan Quirk et al. 1985: 774). Yang menarik dari ulasan Quirk et al. (1985)

adalah vokatif son dapat digunakan oleh orangtua yang bukan kerabat atau atasan.

Demikian pula, ungkapan father dapat digunakan sebagai tutur kerabat atau pemarkah

status (lih. Levinson 1997: 70—1). Ungkapan santun melalui penyapaan dilakukan

dengan NB yang didahului oleh Mr., Ms. Miss, dan gelar profesi atau gelar akademis.

Kekurangan dari ulasan tentang ungkapan sapaan oleh Quirk et al. (1985)

diperlihatkan melalui ketiadaan dimensi sosial dalam penggunaannya pada

masyarakat berbahasa Inggris. Mereka tidak mengulas persoalan bagaimana

ungkapan sapaan digunakan berdasarkan budaya kebahasaan masyarakat Amerika

Serikat. Kelebihannya adalah karya Quirk et al. (1985) lebih lengkap daripada

kategori dan jenis ungkapan sapaan oleh Ervin-Trip (1972).

Uraian tentang ungkapan sapaan yang lebih mutakhir daripada Ervin-Tripp

(1972) dan Quirk et al. (1985) disampaikan oleh Biber et al. (1999) yang mengulas

(1) kategori, (2) penggunaan, (3) fungsi, dan (4) posisi ungkapan sapaan. Biber et al.

(1999) membagi delapan kategori ungkapan sapaan berdasarkan urutan dari

hubungan yang akrab ke hubungan yang berjarak dengan ilustrasi contoh yang saya

sediakan.

1) Tutur sayang (term of endearment) memarkahi kedekatan dan kasih sayang di

antara anggota keluarga, pasangan seksual, orang yang disukai (lih. Wolfson

1993: 67), misalnya sweetheart, baby, darling;

7 Frasa ini terdapat dalam lirik lagu Let It Be oleh The Beatles, seperti pada ...Mother Mary comes tome, speaking words of wisdom, let it be.

022

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

2) Tutur kerabat (family term) untuk memarkahi hubungan yang dekat di dalam

keluarga dan lebih kerap digunakan untuk menyapa generasi yang lebih senior,

seperti orangtua, kakek/nenek, misalnya daddy, granddad;

3) Tutur akrab (familiarizer) untuk menyapa orang asing sebagai ungkapan yang

akrab, misalnya buddy, pal;

4) Nama timangan (pet name) untuk menyapa orang yang memiliki nama timangan

dengan tujuan mengakrabkan diri, misalnya Tommy;

5) Nama depan utuh (first name in full) untuk menyapa di antara teman, kolega,

kenalan biasa, misalnya Sabrina;

6) Gelar dan nama belakang (title and surname) untuk memarkahi hubungan lebih

berjarak, misalnya Chief Anderson;

7) Tutur hormat (honorifics) untuk menunjukkan rasa hormat kepada tersapa,

misalnya sir, ma’am; dan

8) Kategori lain untuk memarkahi hubungan yang lebih umum, seperti julukan

blondie dan nomina everybody.

Kekurangan dari kategorisasi dan jenis ungkapan sapaan oleh Biber at al. (1999)

adalah ketidakhadiran ungkapan Aunt + NDp, Uncle + NDp di dalam kategori tutur

kerabat. Penggunaan Aunt + NDp, Uncle + NDp lazim dan kerap digunakan di dalam

masyarakat Amerika Serikat, seperti halnya dad, mom, father, mother. Kelebihan dari

kategorisasi dan jenis ungkapan sapaan oleh Biber et al. (1999) adalah dimensi sosial

yang merupakan salah satu aspek budaya dalam masyarakat Amerika Serikat

setidaknya tampak lebih jelas dalam penggunaan ungkapan sapaan BIA.

Pada kesempatan yang lain, Isa (2010) menyelidiki ungkapan sapaan dalam

novel Amerika. Dia menemukan 23 kategori ungkapan sapaan dalam bahasa Inggris-

Amerika berdasarkan jenisnya. Pembahasan Isa (2010) hanya dibatasi pada pemerian

kategori tutur sapa, tetapi tidak pada posisi, fungsi, dan penggunaannya. Keduapuluh

tiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.

1) Tutur sayang sweetheart, darling, baby,

2) Tutur kerabat son, daddy, mom;

3) Julukan beautiful;

4) Tutur akrab amigo;

5) Nama akrab Charlie;

6) Nama pendek Stan(ley);

023

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

7) Nama depan Philip, Dana;

8) Gelar + nama belakang Mrs. Chambers, Mr. Riley;

9) Gelar umum miss;

10) Jabatan + nama belakang Professor Ashley, Minister Negulesco;

11) Jabatan Professor, Minister;

12) Gelar jabatan Mr. President, Mrs. Ambassador;

13) Profesi + nama belakang Detective Reese;

14) Profesi Doctor, Operator;

15) Pangkat + nama belakang Colonel Istrase;

16) Pangkat Corporal;

17) Tutur hormat Your Excellency, madam, sir;

18) Sapaan lain friend, ladies and gentlemen, you two, everybody, lady;

19) Pronomina you;

20) Pelesapan promina (Will you) excuse me, good morning;

21) Posesif + nomina my love;

22) Kalimat tanya May I help you?; dan

23) Tutur penghinaan son of a bitch, ugly moron.

Kekurangan dari tilikan yang disajikan oleh Isa (2010) adalah ungkapan sapaan

tersebut tidak memerikan penggunaannya berdasarkan dimensi sosial. Kelebihannya

adalah sejumlah besar kategori dan jenis ungkapan sapaan diperoleh untuk mewakili

ungkapan sapaan yang setidaknya digunakan di antara masyarakat Amerika Serikat.

024

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

025

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

2.2.2 Kajian tentang Ungkapan Sapaan dalam BI

Pembahasan mengenai ungkapan sapaan dalam BI bermula dari tilikan tentang tutur

sapa yang diulas oleh Moeliono (1969/1984). Moeliono (1969/1984: 40) mengulas

pemakaian tutur kerabat sebagai bentuk kesantunan yang berlaku di dalam pergaulan

masyarakat Indonesia berdasarkan adat istiadat. Tutur kerabat, seperti bapak atau ibu

yang kerap disingkat menjadi pak atau bu yang diikuti ND, jabatan, pangkat, atau

profesi berfungsi sebagai ungkapan sapaan. Parameter penggunaan tutur sapa dapat

berupa usia, hubungan sosial, dan status sosial. Penggunaan ND juga berfungsi

sebagai bentuk santun kepada pihak yang belum akrab dan lebih muda (Sneddon

1996: 163). Pemakaian ND, julukan, (Moeliono 1969/1984), bentuk pangkas

(Moeliono 2001b), atau penggalan (Isa 2006a: 120), NB, pangkat, profesi, gelar

keturunan, gelar akademis, tutur kerabat lain (bandingkan Moeliono 1969/1984: 40)

dapat juga berfungsi sebagai ungkapan sapaan.

Kridalaksana (1969/1985) memberikan gambaran tentang ungkapan sapaan

yang berbeda dengan Moeliono (1969/1984). Gambaran tentang kategori ungkapan

sapaan oleh Kridalaksana tampak meragukan. Di dalam kategorinya, Kridalaksana

(1969/1985: 14—5) menguraikan sembilan kategori seperti berikut.

1) Pronomina aku, engkau, kamu, ia, kami, kita, beliau;

2) ND Ahmad;

3) Panggilan kekerabatan/tutur kerabat, misalnya bapak, ibu, saudara, paman, adik;

4) Gelar, misalnya dokter, suster, guru, jenderal;

5) Nomina agentif, misalnya pembaca, pendengar, penumpang;

6) Nomina + ku, misalnya Tuhanku, bangsaku, negaraku;

7) Deiksis, misalnya ini, itu, sini, situ;

8) Nomina lain, misalnya tuan, nyonya, nona, Yang Mulia;

9) Kategori nol, misalnya Ø mau kemana?.

Dari uraian oleh Kridaklaksana (1969/1985), terdapat kekeliruan: pronomina aku,

kami, dan ia, beliau tidak berfungsi sebagai ungkapan sapaan, tetapi sebagai bentuk

acuan persona pertama dan ketiga (term of reference). Kekeliruan lain yang tampak

dari contoh Kridalaksana (1969/1985) adalah kata deiktis ini, itu, sini yang bukan

berupa ungkapan sapaan. Tidak pernah seseorang menyapa orang lain dengan aku,

kami, kita, ia, beliau, ini, itu, atau sini. Jadi, pronomina persona itu dianggap bentuk

acuan persona karena digunakan untuk mengacu orang pertama atau orang ketiga

026

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dalam dialog (Moeliono 1969/1984: 40; Moeliono 1972/1989: 60). Orang Indonesia

tidak pernah menyapa dengan guru, seperti Apa kabar, Guru? karena ungkapan itu

dianggap tidak santun jika tidak didahului dengan tutur kerabat Pak atau Bu sebagai

pemarkah kesantunan (bandingkan Kridalaksana 1969/1985: 14; Suhardi 2009: 75).

Sebagai tambahan, tutur kerabat juga kerap digunakan di dalam percakapan sehari-

hari dalam wacana bahasa Indonesia di antara orang berkerabat atau tidak, yakni dari

bahasa Melayu kakek, nenek, abang, bahasa asing saudara, oom, tante, bahasa daerah

mas, jeng, mang, kang (Kridalaksana 1982: 193). Kridalaksana (1969/1985) juga

tidak menampilkan pronomina Anda sebagai bentuk tutur sapa. Di dalam

karangannya yang lain, Kridalaksana (1974) mengulas penggunaan Anda dapat

dipakai untuk menyapa orang yang akrab dan dihormati. Apakah Anda dapat

digunakan kepada orang yang dihormati, misalnya atasan atau orangtua kita?

(bandingkan Kridalaksana 1972: 194—5; Alwi et al. 2000: 253). Kridalaksana (1974:

151; 1982: 193) mengemukakan bahwa parameter yang berlaku dalam penggunaan

tutur sapa dan tutur kerabat adalah (1) kontak: sebentar/lama dan serius/tidak; (2)

hubungan sosial: jauh, sedang, dekat; (3) sekelompok: sekelas, seusia, seasal,

seorganisasi; (4) identitas tersapa: gender, jabatan, profesi.

Samsuri (1987) memberikan sudut pandang lain mengenai batasan tutur sapa.

Samsuri (1987: 238) juga mencampuradukkan kata-ganti-nama, sebagai istilah yang

diberikan oleh Samsuri (1987) untuk pronomina persona. Gatra benda adalah istilah

yang diusulkan oleh Samsuri (1987) untuk ungkapan sapaan. Samsuri (1987: 238)

membuat penggolongan yang keliru karena dia mencampuradukkan pronomina

engkau, Anda dengan saudara, bung, tuan, nyonya, nona dan pronomina kalian

dengan saudara-saudara, tuan-tuan, serta memperlakukan pronomina kamu menjadi

bentuk jamak, alih-alih kamu-kamu, kalian (periksa Sneddon 2006: 67). Dia

menambahkan lu, jang, neng sebagai bentuk yang bersifat substandar dan abang,

adik, dinda, kanda, sebagai penunjuk afektif. Di samping itu, Samsuri (1987: 239)

menganggap bapak, ibu digunakan untuk menunjukkan sifat feodalisme dan nama

jabatan digunakan untuk menyapa orang kedua, seperti Bapak Presiden, Bapak

Menteri, Bapak Gubernur, Bapak Bupati. Bentuk bapak atau ibu bukanlah ungkapan

sapaan yang menunjukkan sifat feodalisme. Ungkapan tuan atau nyonya8

8 Berdasarkan Ketetapan MPRS No. XXXI/MPRS/1966 tentang Penggantian Sebutan Paduka YangMulia (P.Y.M.), Yang Mulia (Y.M.), Paduka Tuan (P.T.) dengan sebutan Bapak/Ibu atau

027

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

mengindikasikan nuansa feodalisme sebagai akibat perubahan sikap politis dari

zaman Belanda (bandingkan Samsuri 1987: 239). ND juga kerap dipakai untuk

menyapa orang kedua di dalam dialog antara pejabat dan bawahan atau antara

majikan dan pelayan (Samsuri 1987: 238).

Sneddon (1996) memperlihatkan batasan mengenai ungkapan sapaan sebagai

sumbangsihnya dalam memperkaya kaidah praktis berbahasa Indonesia. Ulasannya

yang singkat mengenai ungkapan sapaan diperlihatkan dengan (a) kategori ungkapan

sapaan, seperti nama diri, tutur kerabat, gelar, pemarkah profesi atau pangkat; (b)

fungsi ungkapan sapaan sebagai pemarkah kesantunan atau keakraban, penarik

perhatian; dan (c) posisi ungkapan sapaan yang dapat berada di awal, tengah, akhir,

atau di dalam klausa minor (Sneddon 1996: 364—365). Batasan mengenai ungkapan

sapaan yang berasal dari bahasa asing tidak luput dari pembicaraan Sneddon (1996:

163), seperti bro, man. Tutur kerabat atau akrab oom dan tante juga digunakan

sebagai ungkapan sapaan umum kepada adik ayah dan adik ibu penyapa, kepada

pihak yang (hampir) sebaya dengan (adik) ayah atau (adik) ibu penyapa atau lelaki

dewasa yang lebih muda (bandingkan Sneddon 1996: 163). Ungkapan opa dan oma

dianggap tidak hanya ditujukan kepada kerabat langsung yang dua generasi lebih tua

daripada penyapa. Ungkapan itu juga ditujukan kepada pihak yang secara fisik

tampak lebih tua dua generasi daripada penyapa meskipun sama sekali tidak terdpat

hubungan kerabat di antara partisipan (bandingkan Sneddon 1996: 163).

Saudara/Saudari. (Sidang Umum Keempat MPRS di Istora Senayan Jakarta 21 Juni—5 Juli 1966ketetapan ke-23).

028

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

029

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

030

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

2.3 Kajian tentang Budaya Kebahasaan dalam Penggunaan Ungkapan Sapaan

Di dalam tiap budaya penggunaan ungkapan sapaan merupakan bagian dari tilikan

budaya perilaku yang meliputi kebiasaan dan adat istiadat. Hermans (1999)

memasukkan sistem nilai, norma, dan aturan ke dalam budaya karena anggota

masyarakat dalam sebuah sistem sosial adalah bagian dari kebudayaan sebagai sarana

bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial dalam berinteraksi atau berhubungan

dengan sesamanya. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun

tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial dan budaya yang

diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat

bergantung pada bahasa. Dalam berbahasa inilah, salah satu praktik penggunaan

bahasa (parole) melibatkan penggunaan ungkapan sapaan. Tidak sedikit unsur budaya

yang berperan penting di dalam penggunaan vokatif. Oleh karena itu, wujud

kebudayaan sebagai suatu aktivitas yang kompleks serta tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat (Honigman dalam Koentjaraningrat 2000) diaplikasikan

ke dalam penggunaan ungkapan sapaan. Berikut ini akan disajikan sejumlah

pendapat, pandangan, dan uraian serta ulasan mengenai penggunaan ungkapan sapaan

bahasa Inggris-Amerika dan bahasa Indonesia secara sosial dan budaya.

2.3.1 Kajian Budaya Kebahasaan dalam Masyarakat Amerika Serikat

Kebiasaan orang Amerika Serikat dalam menggunakan ungkapan sapaan ditentukan

oleh (1) situasi bermarkah status (status-marked situation) berlaku di dalam ranah

sosial, misalnya pemakaian Your Honor (ruang sidang), Mr. Chairman, Director

(rapat); (2) pangkat (rank) di dalam kemiliteran dan kepolisian, misalnya general,

lieutenant, sergeant, chief, officer; (3) identitas (identity), misalnya judge (hakim),

father atau reverend (pendeta), professor (dosen); generasi (generation), misalnya

daddy, mom, mommy (Ervin-Tripp 1972).

Zwicky (1974) mengusulkan lima fungsi pragmatik (budaya) dalam

menggunakan ungkapan sapaan, yakni (1) pengungkap sikap, misalnya asshole,

bitch, stupid (fungsi penghinaan); (2) pemarkah kesantunan, misalnya sir, ma’am,

miss; (3) pemarkah status, misalnya judge, counselor, professor, reverend; (4)

pewatas keakraban, misalnya buddy, pal, man, dude (fungsi keakraban); dan (5)

pemarkah hubungan peran, misalnya daddy, son (fungsi peran dalam keluarga).

031

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Quirk et al. (1985) juga mengemukakan terdapat budaya kesantunan dalam

penggunaan ungkapan sapaan, misalnya penggunaan Mr./Mrs./Miss/Ms. + nama

belakang (selanjutnya NB), gelar profesi, dan gelar akademis. Quirk et al. (1985) juga

menyajikan sejumlah fungsi pragmatik (budaya) yang lebih kaya daripada Zwicky

(1974). Fungsi-fungsi tersebut mencakupi (1) panggilan, (2) penarik perhatian

tersapa, (3) pengidentifikasi tersapa, (4) penjalin percakapan, (5) pemertahanan

percakapan, (6) pengelola interaksi, dan (7) pengerat hubungan sosial di antara para

partisipan. Tampaknya, fungsi vokatif yang diperikan oleh Quirk et al. (1985)

dilengkapi oleh Brinton (1996) dengan (1) pembuka percakapan, (2) penutup

pembicaraan, (3) penyapaan secara langsung, (4) penarik perhatian, dan (5)

pemelihara percakapan.

Biber et al. (1999) menyatakan fungsi vokatif berupa, antara lain, (a) meminta

perhatian, (b) mengidentifikasi tersapa, dan (b) menjalin dan mempertahankan

hubungan percakapan. Biber at al. (1999) mengemukakan tiga posisi vokatif, yakni

(a) di awal tuturan, (b) di tengah tuturan, dan (c) di akhir tuturan (bandingkan Leech

1999; Carter dan McCarthy 2010: 235). Perbedaan posisi dapat mengakibatkan

perbedaan fungsi tuturan atau kalimat. Pandangan yang berbeda mengenai fungsi

vokatif itu dikemukakan oleh Ostermann (2000) yang mengusulkan bahwa ungkapan

sapaan dapat berfungsi untuk (i) memulai percakapan, (ii) mengisyaratkan

konstekstualisasi pergantian topik percakapan, dan (iii) memperbaiki sikap atas

tindakan ancaman muka.

Scollon dan Scollon (2001) menguraikan penggunaan ungkapan sapaan

berdasarkan kesantunan dan strategi muka. Strategi muka terfokus pada kuasa dan

jarak. Akan tetapi, penerapan kuasa (+K) dapat ditaklukkan oleh jarak atau hubungan

sosial, misalnya antara atasan dan bawahan yang sudah akrab dapat digunakan nama

diri. Hal ini tampaknya sejalan dengan pandangan Johnstone (2002) yang

mengemukakan bahwa kerap sekali nama diri (selanjutnya ND) atau gelar + NB

sama-sama digunakan dalam hubungan sosial resiprokal, sedangkan dalam hubungan

sosial takresiprokal kerap digunakan gelar + NB kepada/oleh tersapa. Jarak dapat

dilihat lebih jelas di dalam hubungan sederajat (egalitarian relationship) (–K).

Chambers (2003) menguraikan penggunaan vokatif yang berbeda berdasarkan

dimensi sosial yang berbeda, yakni (1) usia, (2) jarak sosial, dan (3) status sosial.

Chambers (2003) menambahkan bahwa di dalam kebiasaan atau budaya orang

032

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Amerika Serikat kepada orang yang lebih tua lazim disapa dengan nama diri

meskipun usia di antara para partisipan jauh berbeda (Wardaugh 2000).

Bonvillain (2003) mengupas penggunaan nama diri yang memiliki makna

social, yakni keakraban jika digunakan di antara teman akrab dan sikap merendah jika

digunakan oleh atasan kepada bawahan. Dia menambahkan fungsi penggunaan

ungkapan sapaan merambah pada (a) pengakuan kekuatan sosial dan politis, (b)

rasa hormat, (c) jarak sosial, dan (d) kesolideran sosial. Faktor lain yang

membedakan penggunaan ungkapan sapaan dalam masyarakat Amerika Serikat

mencakupi (1) usia, (2) gender, dan (3) hubungan personal.

Wareing (2004) juga menguraikan penggunaan ungkapan sapaan dari segi

budaya orang Amerika Serikat. Di dalam ranah keagamaan, misalnya father, brother,

tercakup ke dalam ranah religius dan doctor, operator, detective, officer tidak hanya

dipakai di dalam keprofesian penyandang gelar, tetapi pihak di luar profesi mereka

dapat menggunakannya.

Dalam tilikan ketaksantunan, tercakup pemakaian bahasa yang tabu yang

meliputi X-femisme (X-phemism): eufemisme (euphemism), yakni berbicara secara

halus, disfemisme (dysphemism), yakni berbicara secara kasar, dan ortofemisme

(orthophemism), yakni berbicara secara normal (Allan dan Burridge 2007).

Eufemisme merujuk kepada kesantunan, disfemisme mengacu kepada ketaksantunan

yang mencakupi ungkapan kutukan dan tutur penghinaan yang digunakan untuk

menghina dan melukai perasaan orang lain serta merupakan ungkapan yang

berkonotasi jengkel kepada orang yang disapa (Allan dan Burridge 2007).

Young (2008) mengemukakan bahwa sejumlah skala sosial dapat diterapkan

dalam penggunaan tutur sapa sebagai ungkapan hormat, yakni usia, rasa hormat,

hubungan sosial, dan kuasa. Cara mengungkapkan rasa hormat dapat

menggunakan status sosial seseorang, misalnya profesi seseorang, seperti doctor,

coach, officer, father, alih-alih menyapanya dengan Mr., Mrs., Miss, sir, ma’am.

Sayang sekali, Young (2008) tidak membicarakan penggunaan tutur sapa di dalam

situasi keformalan karena situasi keformalan identik dengan rasa hormat. Skala sosial

yang diusulkan oleh Young (2008) juga dapat dilibatkan di dalam penggunaan

ungkapan sapaan.

Penggunaan ungkapan sapaan di dalam masyarakat Amerika Serikat berlaku

menurut usia dan hierarki akademis, misalnya posisi atau jabatan (Dickey 1997),

033

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

status sosial, dimensi usia, jarak sosial, konteks sosial, dan formalitas (Braun 1998;

Holmes 2008). Di dalam penggunaan ungkapan sapaan, Braun (1998) juga

mengemukakan tiga fungsi ungkapan sapaan, yakni (1) fungsi manipulatif, misalnya

Good morning, darling (membujuk seseorang dengan tutur saying); (2) fungsi

ekspresif, misalnya rasa jengkel bitch, you pigs, pigs, stupid cunt, rasa takjub Oh, my

God; rasa sayang honey, sweetie, sweetheart, sugar, sunshine; dan (3) fungsi

eksistensi, misalnya Special Agent, officer. Saya lebih jauh menambahkan sejumlah

fungsi lain, antara lain, (a) fungsi keakraban pal, buddy, man, dude; (b) fungsi kelakar

Mr. F Bee Eye; (c) fungsi penghinaan you little monster, you stupid ass; (d) fungsi

kebanggaan etnis Sigñora, cara (bahasa Italia).

Dari sejumlah uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan dan nilai-

nilai (values) serta norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat Amerika Serikat

mencakupi status sosial, hubungan sosial, peran sosial, rasa hormat, kesantunan,

dimensi usia, jenis profesi, kedudukan sosial, ranah sosial, situasi sosial, konteks

sosial, gender, generasi, pangkat, dan identitas. Karena unsur-unsur yang membentuk

kebudayaan berupa, antara lain, nilai-nilai, norma-norma, kebiasaan, kepercayaan,

organisasi sosial, dan bahasa (Samovar, Porter, dan McDaniel 2009), semua dimensi

sosial tersebut turut berperan di dalam penggunaan ungkapan sapaan tersebut.

2.3.2 Kajian tentang Budaya Kebahasaan dalam Masyarakat Indonesia

Tilikan budaya yang terlibat di dalam penggunaan ungkapan sapaan tercakup di

dalam pandangan dan pendapat para pakar berikut.

Moeliono (1969/1984) menganggap kesantunan yang berlaku di dalam

pergaulan masyarakat Indonesia merupakan salah satu faktor budaya. Penggunaan

jabatan, pangkat, dan profesi merupakan dimensi alat kesantunan. Ketika seseorang

menggunakan penyapaan dengan jabatan, pangkat, dan/atau profesi seseorang, dia

secara taklangsung turut menerapkan kesantunan. Biasanya, wujud kesantunan

tersebut dapat diungkapkan dengan tutur kerabat Pak, Bu, atau tutur kerabat + jabatan

Pak Menteri, Bu Menteri; tutur kerabat + pangkat Pak Kapten; tutur kerabat + profesi

Pak Hakim, Pak Dokter, Pak Polisi, Pak Guru; yang berasal dari profesi menjadi

gelar, lalu gelar digunakan sebagai penyapaan untuk menunjukkan kesantunan dan

rasa hormat Dokter, Suster, Profesor. Selain jabatan, pangkat, dan/atau profesi,

034

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dimensi jarak sosial, usia, status sosial juga merupakan parameter kesantunan dalam

masyarakat Indonesia.

Budaya feodalisme yang berlaku di budaya masyarakat Indonesia masih

dianggap sebagai kesantunan dan rasa hormat oleh Samsuri (1987). Dia menyajikan

contoh-contoh yang termasuk ke dalam budaya feodalisme tersebut, antara lain Bapak

Presiden, Bapak Menteri, Bapak Gubernur, Bapak Bupati. Dalam hal budaya

feodalisme tersebut, penyapa lazim menggunakan Bapak/Ibu yang disandingkan

dengan nama jabatan atau profesi. Jadi, uraian mengenai budaya feodalisme yang

dikemukakan oleh Samsuri dapat disimpulkan bahwa rasa hormat dan kesantunan

ditentukan oleh jabatan atau profesi yang diisyaratkan melalui status sosial.

Sneddon (1996) mengupayakan sumbangsihnya pada penggunaan praktis

berbahasa melalui ungkapan sapaan dengan faktor-faktor budaya yang berlaku dalam

masyarakat Indonesia. Dia menemukan bahwa kesantunan dan keakraban dalam

masyarakat Indonesia yang merupakan faktor budaya atau kebiasaan dapat

diwujudkan dengan nama diri, tutur kerabat, gelar, profesi, atau pangkat. Dia juga

menambahkan bahwa usia dan status perkawinan juga merupakan bagian dari faktor

budaya dalam menggunakan ungkapan sapaan. Selain itu, untuk mewujudkan

kesantunan, penyapa menghindari ketersinggungan tersapa dengan melesapkan tutur

kerabat, pronomina persona kedua, atau melekatkan konstruksi posesif –nya karena

tidak semua orang selalu senang atau nyaman disapa dengan tutur kerabat atau

pronomina persona kedua (Sneddon 1996, 2006). Jadi, kelaziman dan kepatutan

budaya dalam penggunaan ungkapan sapaan pada masyarakat Indonesia dapat

diperlihatkan dengan hubungan kekerabatan, profesi, pangkat, usia, dan status

perkawinan.

Alwi et al. (2000) memasukkan sejumlah faktor budaya dalam penggunaan

ungkapan sapaan, antara lain hubungan kekerabatan, usia, status sosial, jarak

sosial, profesi, dan rasa hormat. Hubungan kekerabatan, usia, status sosial, jarak

sosial, profesi, dan rasa hormat turut menentukan bagaimana ungkapan sapaan

dioperasionalkan. Penggunaan ungkapan sapaan dapat membedakan faktor budaya

dan faktor budaya dapat membedakan penggunaan ungkapan sapaan dalam

masyarakat Indonesia. Misalnya, bentuk hormat dan kesantunan bapak atau ibu dapat

digunakan untuk menyapa orang yang masih termasuk ke dalam hubungan

kekerabatan (ayah biologis atau ibu kandung) dan orang yang bukan di dalam

035

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

hubungan kekerabatan, baik berdasarkan usia (orang yang seusia ayah atau ibu kita)

maupun jarak sosial (orang yang baru dikenal).

Faktor ranah sosial juga dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan praktik

budaya ketika para partisipan berinteraksi (Rahardi 2009). Rahardi (2009)

mengemukakan delapan ranah untuk membuat kelaziman dan kewajaran penggunaan

ungkapan sapaan menurut aturan pergaulan dan budaya bangsa Indonesia. Rahardi

(2009) mengajukan (1) ranah keluarga, (2) ranah masyarakat, (3) ranah

keagamaan, (4) ranah transaksi bisnis, (5) ranah akademis (pendidikan), (6)

ranah perkantoran, (7) ranah pemerintahan, dan (8) ranah media. Kedelapan

ranah tersebut kemudian saya lengkapi dengan menambahkan empat ranah lain, yakni

(i) ranah militer, (ii) ranah hukum, (iii) ranah politik, dan (iv) ranah medis.

Dalam ranah sosial tersebut, terdapat aturan-aturan main dan kebiasaan bagaimana

ungkapan sapaan digunakan sebagaimana mestinya. Contoh-contoh penggunaan

ungkapan sapaan berdasarkan ranah tersebut turut saya sajikan untuk mewujudkan

hubungan antara faktor budaya dan penggunaan ungkapan sapaan tersebut. Di dalam

ranah keluarga, seorang ayah lazim atau wajar disapa dengan ayah, bapak, papa,

abah; kepada saudara yang lebih tua disapa kakak atau abang9. Di dalam ranah

keagamaan, guru mengaji sering kita sapa dengan Pak Uztadz. Seorang pedagang

kerap memanggil atau menyapa pelanggannya dengan Pak atau Bu padahal hubungan

keluarga di antara partisipan tidak ada. Jika kita memasuki ranah akademis

(pendidikan), seorang guru besar lazim atau biasa disapa dengan Profesor atau Pak

atau Bu berdasarkan budaya akademis. Dalam ranah pemerintahan, Pak Presiden juga

lazim digunakan untuk menyapa seorang penyelenggara pemerintah. Ranah media

juga melibatkan kata bung yang digunakan untuk menyapa para komentator

pertandingan sepak bola. Sebagai tambahan ranah yang telah saya kemukakan, saya

menyajikan contoh-contohnya sebagai berikut. Ranah militer melazimkan

penggunaan ungkapan sapaan danru (komandan regu), Kas (kepala staf), Kasi (kepala

seksi), dan jabatan lain untuk menyapa para pejabat militer meskipun mereka

memiliki pangkat—pangkat mereka tidak digunakan sebagai ungkapan sapaan ketika

9 Bagi budaya Barat, saudara yang lebih tua daripada ego lazim atau wajar disapa dengan NDp ataunama timangan (nickname) (Komunikasi pribadi dengan Troy Kitch, penutur sejati BIA, 21 Juni2015).

036

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

mereka disapa oleh bawahannya10. Di ranah hukum, banyak sekali ungkapan sapaan

digunakan, misalnya Saudara Penasehat Hukum (pengacara), Saudara Jaksa

Penuntut Umum (jaksa penuntut umum), Pak Hakim atau Yang Mulia (hakim) (Isa

dan Asih 2011). Ranah medis biasa atau lazim menggunakan dokter sebagai

ungkapan sapaannya.

Dari uraian tentang faktor budaya yang dilibatkan di dalam penggunaan

ungkapan sapaan bagi masyarakat Indonesia dapat saya simpulkan bahwa faktor-

faktor budaya tersebut meliputi (1) status sosial (jabatan, pangkat, profesi), (2)

hubungan sosial, (3) peran sosial, (4) ranah sosial, (5) situasi sosial, (6) kelompok

sosial, (7) identitas, (8) gender, (9) usia, (10) hubungan kekerabatan, (11) latar

sosiokultural, (12) status perkawinan.

10 Di luar (negeri) atau di negara lain, anggota militer lazim dan wajar disapa dengan pangkat(komunikasi pribadi dengan Sersan Kepala Saifuddin, komandan regu pada Pusat MisiPemeliharaan Perdamaian, Sentul, Jawa Barat, 4 Februari 2015).

037

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

BAB III

LANDASAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Landasan Teoretis

Penelitian ini memanfaatkan hasil-hasil penelitian, ulasan-ulasan, atau temuan-

temuan tentang penerjemahan, ungkapan sapaan, nosi budaya dalam penggunaan

ungkapan sapaan. Ada delapan landasan teoretis yang digunakan di dalam penelitian

ini: (1) strategi penerjemahan, (2) ideologi penerjemahan, (3) metode penerjemahan,

(4) teknik penerjemahan, (5) teori mengenai ungkapan sapaan BIA, (6) teori tentang

ungkapan sapaan BI, (7) teori tentang budaya kebahasaan penggunaan ungkapan

sapaan dalam masyarakat Amerika, dan (8) teori tentang budaya kebahasaan

penggunaan ungkapan sapaan dalam masyarakat Indonesia.

3.1.1 Teori tentang Penerjemahan

Landasan teoretis tentang penerjemahan yang dijadikan pijakan dalam menganalisis

data adalah pandangan, pendapat, ulasan yang tentang strategi penerjemahan oleh

Venuti (1995), ideologi penerjemahan juga oleh Venuti (1995); metode penerjemahan

oleh Newmark (1988a); dan teknik-teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh

Molina dan Albir (2002).

3.1.1.1 Strategi Penerjemahan

Strategi penerjemahan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pandangan

Venuti (1995). Berdasarkan pemilihan strategi penerjemahan yang diusulkan oleh

Venuti (1995), dia menegaskan bahwa strategi penerjemahan akan mempengaruhi

ideologi penerjemahan. Pada dasarnya, sebelum melakukan kegiatan penerjemahan,

penerjemah menentukan arah penerjemahan atau ideologi penerjemahan. Ideologi

penerjemahan tersebut nantinya akan mempengaruhi metode dan teknik

penerjemahan yang diterapkan dan dipilih oleh penerjemah. Apabila arah

penerjemahannya berorientasi pada mazhab atau ideologi pemancaan, tentu metode

penerjemahannya berorientasi pada teks BSu (metode penerjemahan kata-demi-kata,

metode penerjemahan harfiah, metode penerjemahan setia, dan metode penerjemahan

38

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

semantis). Oleh karena itu, sebagai landasan teoretis atau kerangka berpikir pada teks

yang diteliti, saya menggunakan pandangan Venuti (1995).

3.1.1.2 Ideologi Penerjemahan

Di dalam penerjemahan, secara sadar atau tidak, penerjemah didorong oleh dua

faktor, yakni ideologi penerjemahan. Ideologi atau tujuan penerjemahan dapat

mempengaruhi metode dan teknik penerjemahan. Ideologi penerjemahan berasal dari

penerjemah sendiri atau penyunting dan penerbit yang meminta menerjemahkan.

Ideologi tersebut kemudian berfungsi sebagai dasar bagi penerjemah untuk

menentukan metode dan teknik penerjemahan yang akan diterapkan pada tiap kata,

frasa, klausa, atau kalimat. Tujuan tersebut berfungsi untuk memenuhi kesesuaian

pembaca bahasa sasaran. Jika tujuan penerjemahan untuk menghadirkan atau

memperkenalkan budaya asing kepada pembaca bahasa sasaran, metode setia yang

diterapkan dan teknik borrowing (kata serapan) yang dipilih oleh penerjemah.

Ideologi penerjemahan dapat terlihat pada pilihan kata di dalam teks terjemahan

sehingga ideologi penerjemahan turut mempengaruhi teks terjemahan dan oleh Hoed

(2006) ideologi tersebut merupakan prinsip atau keyakinan tentang benar/salah di

dalam penerjemahan. Pendapat mengenai benar/salah teks penerjemahan senada

dengan pandangan Nida dan Taber (1974) yang mengemukakan bahwa benar atau

salah ditentukan oleh siapa pembaca bahasa sasaran. Untuk itulah agar keyakinan

atau prinsip benar tersebut dapat diterima oleh pembaca bahasa sasaran, Venuti

(1995) menawarkan dua macam ideologi penerjemahan, yakni ideologi pemancaan

(foreignization) dan ideologi pelokalan (domestication). Perbedaan antara kedua

ideologi tersebut terletak pada teks yang berorientasi pada bahasa sumber dan bahasa

sasaran. Ideologi pemancaan adalah ideologi yang secara sengaja menghadirkan dan

memperkenalkan mempertahankan unsur asing di dalam teks bahasa sasaran. Ideologi

domestikasi adalah ideologi yang menghilangkan pengaruh asing di dalam teks

bahasa sasaran sehingga warna lokal bahasa sasaran menjadi dominan dalam teks

bahasa sasaran. Jadi, jika metode penerjemahan berorientasi pada bahasa sumber,

ideologi yang dipilih merepresentasikan ideologi pemancaan, sedangkan jika metode

penerjemahan yang berorientasi pada teks bahasa sasaran, ideologi yang dipilih

merepresentasikan ideologi pelokalan. Oleh karena itu, tiada satu pilihan yang lebih

baik dari pilihan lain karena ideologi yang dipilih berdasarkan penerjemah atau

039

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

pemesan penerjemahan (penerbit, klien, penyunting) yang menyesuaikan pembaca

bahasa sasaran.

3.1.1.3 Metode Penerjemahan

Metode penerjemahan yang dimanfaatkan di dalam penelitian ini diambil dari

pandangan Newmark (1988a) karena metode penerjemahan yang dikemukakannya

lebih komprehensif dan dapat menunjukkan secara terang pada ideologi yang

digunakan oleh penerjemah. Akan tetapi, dari delapan metode penerjemahan yang

diusulkan oleh Newmark (1988a), tidak semua metode yang dipergunakan karena

pemilihan metode penerjemahan berdasarkan data yang ditemukan dan hasil

wawancara dengan para penerjemah.

3.1.1.4 Teknik Penerjemahan

Ulasan dan temuan mengenai teknik penerjemahan telah disajikan oleh Vinay dan

Darbelnet (1958/2006) dan Molina dan Albir (2002). Vinay dan Darbelnet

(1958/2006) mengklasifikasi cukup banyak teknik penerjemahan yang baik

digunakan untuk memecahkan permasalahan penerjemahan. Dalam ulasan mereka

teknik penerjemahan lebih menekankan pada konsep linguistis dan kognitif.

Penggunaan teknik penerjemahan oleh Vinay dan Darbelnet (1958/2006) terbatas

pada klasifikasi sistem bahasa. Kontribusi mereka pada teknik penerjemahan dapat

dipakai untuk mendukung penelitian ini. Teknik penerjemahan yang dikemukakan

oleh Molina dan Albir (2002) juga dapat dimanfaatkan sebagai pijakan dan

pendukung dalam menganalisis data karena teknik penerjemahan yang mereka

usulkan lebih komprehensif.

3.1.2 Teori tentang Ungkapan Sapaan BIA dan BI

Landasan teoretis tentang ungkapan sapaan BIA yang diambil dari pandangan Isa

(2010) dimanfaatkan sebagai pijakan dan kerangka berpikir dalam menganalisis data.

Pandangan Kridalaksana (1969/1985) mengenai ungkapan sapaan dimanfaatkan

sebagai pijakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari TSa atau BI.

Kategorisasi dan jenis ungkapan sapaan yang diusulkan oleh Isa (2010) lebih

lengkap daripada kategorisasi dan jenis ungkapan sapaan seperti yang diusulkan oleh

Quirk et al. (1985) dan Biber et al. (1999). Hal itu juga digunakan sebagai bahan

040

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

pembicaraan tentang ungkapan sapaan di dalam novel berbahasa Inggris-Amerika dan

masyarakat Amerika Serikat. Kategorisasi dan jenis tersebut juga merepresentasikan

jenis-jenis ungkapan sapaan yang ditemukan di dalam novel Amerika sebagai bahan

kajian saya.

Ulasan Kridalaksana (1969/1985) yang merepresentasikan kategori dan jenis

ungkapan sapaan dalam BI atau padanannya dimanfaatkan sebagai pijakan atau

kerangka berpikir dalam menganalisis data. Ulasan tentang ungkapan sapaan oleh

Kridalaksana (1969/1985) memuat kategorisasi dan jenis yang lebih lengkap dalam

khazanah ungkapan sapaan dalam masyarakat Indonesia. Kategori dan jenis tersebut

juga digunakan sebagai bahan pembanding ungkapan sapaan dalam masyarakat

Indonesia.

3.1.3 Teori tentang Budaya Kebahasaan dalam Ungkapan Sapaan BIA dan BI

Landasan teoretis tentang tilikan budaya dalam penggunaan ungkapan sapaan oleh

masyarakat yang berbahasa Inggris-Amerika diperoleh dari Brown dan Gilman

(1960) dan Chambers (2003). Tilikan budaya dalam penggunaan ungkapan sapaan

bagi masyarakat Amerika Serikat berdasarkan norma yang berlaku di Amerika

Serikat melalui perilaku yang meliputi kebiasaan dan nilai sosial budaya. Jadi, setiap

penggunaan ungkapan sapaan dalam masyarakat Amerika Serikat tentu harus

berdasarkan norma dan kebiasaan yang berlaku. Norma atau kebiasaan tersebut

berorientasi pada hubungan sosial, jarak sosial, peran sosial, status sosial, profesi,

usia, pendidikan, dan rasa hormat sebagai salah satu dari subsistem budaya, yakni

subsistem sosial yang diimplementasikan melalui penggunaan ungkapan sapaan

(parole sebagai bagian dari penggunaan bahasa) karena penggunaan bahasa pada

dasarnya adalah bagian dari aktivitas budaya.

Sementara itu, landasan teoretis mengenai nosi budaya dalam penggunaan

ungkapan sapaan dalam masyarakat Indonesia adalah Sneddon (1996) dan Suhardi

(2009). Dalam pandangan Sneddon (1996) terhampar praktik kesantunan, usia, status

perkawinan, hubungan kekerabatan, profesi, pangkat, dan usia. Jadi, kelaziman dan

kepatutan budaya dalam masyarakat Indonesia mencakupi praktik kesantunan,

perbedaan usia, status perkawinan, hubungan kekerabatan, profesi, pangkat, dan

perbedaan usia. Selain itu, pandangan Suhardi (2009) yang dijadikan landasan teoretis

atau kerangka berpikir dalam analisis data bahasa sasaran juga mengarah ke ranah

041

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

sosial. Ranah sosial itulah yang mengatur penggunaan ungkapan sapaan di dalam

masyarakat Indonesia.

3.2 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi (1) ancangan

penelitian, (2) corak penelitian, (3) penentuan sumber data, (4) korpus data, (5)

pemilihan data, (6) wawancara, (7) penggunaan alat penerjemahan, (8) analisis data,

dan (9) model konseptual.

3.2.1 Ancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan ancangan kualitatif. Dengan mengikuti pandangan

Mackey dan Gass (2005), penelitian yang menggunakan ancangan kualitatif mengacu

kepada penelitian yang didasarkan pada data deskriptif yang tidak menggunakan

prosedur statistis. Williams dan Chesterman (2002) menambahkan ancangan

kualitatif bersifat lebih subjektif yang menekankan empati (emphaty) dan imajinasi

(imagination). Di samping itu, Williams dan Chesterman (2002) mengemukakan

bahwa:

Roughly speaking, the goal of qualitative research is to describe the quality ofsomething in some enlightening way. More strictly, qualitative research can lead toconclusions about what is possible, what can happen, or what can happen at leastsometimes; it does not allow conclusions about what is probable, general, or universal.

3.2.2 Corak Penelitian

Corak penelitian ini adalah kajian teks karena data yang digunakan tidak diperoleh

dari kerja lapangan (Dörney 2007), tetapi data berasal dari ragam tulis novel. Dörnyei

(2007) menguraikan sejumlah ciri utama penelitian kualitatif yang diterapkan dalam

penelitian ini, yakni (1) sifat data yang berupa teks; (2) jenis data yang digunakan

dalam bentuk tekstual, bukan dalam bentuk angka; (3) analisis bersifat interpretatif,

yang pada dasarnya analisis interpretatif menjelaskan hasil penelitian merupakan

konsekuensi interpretasi subjektif peneliti atas data (lihat juga Croker 2009; Ivankova

dan Creswell 2009).

042

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

3.2.3 Penentuan Sumber Data

Tidak semua terbitan novel Amerika dan terjemahannya diambil sebagai sumber data,

mengingat tiga novel yang diambil sebagai sumber data merupakan perwakilan dari

jutaan novel Amerika dan terjemahannya, dengan kriteria seperti berikut.

(1) Novel Amerika dipublikasikan dari tahun 2008 sampai tahun 2010 dan tiga

novel terjemahannya yang diterbitkan tidak terlalu jauh dari terbitan novel

aslinya (dari tahun 2010 sampai dengan 2011) karena pada masa itu bentuk

bahasa yang digunakan masih bersifat statis11.

(2) Novel Amerika diterjemahkan oleh para penerjemah profesional. Penerjemah

profesional di sini dianggap penerjemah yang menghasilkan terjemahan demi

uang (Robinson 1997: 33). Karena diterjemahkan oleh penerjemah

profesional, hasil terjemahannya dapat menghasilkan ideologi, metode, dan

teknik penerjemahan yang dapat dijadikan bahan pengembangan teori tentang

penerjemahan.

(3) Novel yang dipilih adalah novel yang terakhir digarap oleh para penerjemah.

Hal itu dilakukan dengan alasan bahwa dengan novel yang terakhir mereka

garap, keprofesionalan mereka semakin baik

(4) Novel Amerika diambil sebagai sumber data karena ketiga novel tersebut

memiliki motif cerita yang berbeda-beda, yakni tentang keluarga, percintaan,

keagamaan, akademik, perkantoran, dan keprofesian sehingga motif-motif

tersebut bersinggungan dengan budaya kebahasaan yang sangat produktif

terjadi di antara kedua bahasa. Motif merupakan latar cerita yang terdapat di

dalam novel dan biasanya setiap novel memiliki ciri-ciri motif yang dominan

(Thompson 1955).

Ketiga novel tersebut adalah sebagai berikut.

(1) All the Pretty Girls (ATPG) (2008) karya J.T. Ellison (JTE), terbitan

Harlequin, New York, dan terjemahannya Pencekik dari Selatan (PDS) (2011)

oleh Desak Nyoman P. (DNP), terbitan Violetbooks, Gramedia, Jakarta.

(2) The Lost Symbol (TLS) (2009) karya Dan Brown (DB), terbitan Doubleday,

New York, dan terjemahannya The Lost Symbol (TLS) (2010) oleh Inggrid D.

Nimpoeno (IDN), terbitan Bentang, Yogyakarta.

11 Komunikasi pribadi dengan Anton M. Moeliono, 16 April 2011.

043

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

(3) Sweet Tea at Sunrise (STAS) (2010) karya Sherryl Woods (SW), terbitan

Harlequin, New York, dan terjemahannya Jalinan Hati (JH) (2011) oleh Dina

Begum (DB), terbitan Violetbooks, Gramedia, Jakarta.

3.2.4 Korpus Data

Sejalan dengan pandangan Olohan (2004), korpus data adalah sekumpulan teks yang

diseleksi dan dikompilasi berdasarkan kriteria khusus. Korpus data yang digunakan di

dalam penelitian ini adalah korpus pararel, yakni data yang dipararelkan antara data

BSu dan data BSa. Korpus pararel tersebut diambil dari novel yang berbahasa

Inggris-Amerika beserta terjemahan bahasa Indonesianya. Kata atau frasa nomina

(token)—yang berupa ungkapan sapaan di dalam dialog—digunakan sebagai data

(lih. Kennedy 1999; Olohan 2004; Lazaraton 2009).

3.2.5 Pemilihan Data

Dari data (token) yang berhasil dikumpulkan di dalam senarai, data yang berupa

ungkapan sapaan kemudian dipilih untuk dianalisis. Pemilihan data tersebut

dilakukan dengan karakteristik seperti berikut.

(a) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang memiliki kategorisasi (ks), jenis

(js), dan padanan (pn) yang berbeda (≠), diambil sebagai data, misalnya darling

:: sayang yang berkategorisasi tutur sayang (term of endearment). Formulanya

adalah [≠ks + ≠js + ≠pn + ≠hs];

(b) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang memiliki kategorisasi dan jenis

yang berbeda (≠), tetapi memiliki padanan yang sama (), ditetapkan sebagai

data, misalnya son memiliki kategorisasi tutur kerabat (kinship term) dan kiddo

memiliki kategorisasi tutur akrab, tetapi memiliki padanan yang sama (=), yakni

nak. Formulanya adalah [≠ks + ≠js + ≠ss pn];

(c) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang memiliki kategorisasi yang

berbeda, tetapi memiliki jenis dan padanan yang sama, dianggap sebagai data,

misalnya son :: nak memiliki kategorisasi tutur kerabat (kinship term) dan son ::

nak memiliki kategorisasi tutur akrab (familiarizer). Formulanya adalah [≠ks

js + pn];

(d) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang memiliki kategorisasi dan jenis

serta padanan yang sama (=), tetapi dengan konteks sosial yang berbeda, diambil

044

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

sebagai data, misalnya honey dan honey memiliki kategorisasi dan jenis yang

sama serta padanan yang sama, tetapi memiliki perbedaan konteks penggunaan,

yakni oleh suami kepada istri dan oleh paman kepada keponakan. Formulanya

adalah [ks + js + pn ≠ksl];

(e) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang memiliki kategorisasi yang

sama, tetapi jenis dan padanan yang berbeda, dipergunakan sebagai data,

misalnya jenis yang berbeda, yakni sugar dan honey dan padanan yang berbeda,

yakni manis dan sayang, tetapi memiliki kategorisasi yang sama, yakni tutur

sayang. Formulanya adalah [=ks ≠js + ≠pn];

(f) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang memiliki kategorisasi dan jenis

yang sama, tetapi padanan yang berbeda, diperlakukan sebagai data, misalnya

mom dan mom yang keduanya berkategori tutur kerabat dan berjenis yang sama,

tetapi memiliki padanan yang berbeda, yakni bu dan mom. Formulanya adalah

[=ks + =js ≠pn];

(g) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang memiliki kategorisasi dan

padanan yang sama, tetapi jenis yang berbeda, dianggap sebagai data, misalnya

buddy ≈ bung dan pal ≈ bung yang keduanya berkategorisasi yang sama, yakni

tutur akrab, tetapi memiliki jenis yang berbeda, yakni buddy dan pal.

Formulanya adalah [=ks + =pn ≠js];

(h) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang memiliki kategorisasi dan

padanan yang berbeda, tetapi jenis yang sama, ditetapkan sebagai data, misalnya

sunshine sebagai tutur sayang dan tutur akrab serta masing-masing memiliki

padanan yang berbeda, yakni sayang dan sunshine, tetapi memiliki jenis yang

sama, yakni sunshine. Formulanya adalah [≠ks + ≠pn =js];

(i) Ungkapan sapaan bahasa Inggris-Amerika yang berjenis yang sama, tetapi

memiliki konteks sosial (ksl) dan konteks situasi (ksi) yang berbeda, baik secara

sosiolinguistis maupun secara pragmatis, diambil sebagai data, misalnya sir

dapat digunakan oleh bawahan kepada atasan pria dan juga oleh pelayan kepada

pelanggan pria yang secara sosiolinguistis dan pragmatis menunjukkan status

sosial, rasa hormat, dan kesantunan. Formulanya adalah [ks + js ≠pn ≠ksl

≠ksi];

045

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

(j) Pemilihan data dengan cara (a)—(i) juga dilakukan dengan melibatkan faktor-

faktor budaya, misalnya usia, status sosial, hubungan sosial, peran sosial, gender

serta dimensi sosial lain. Ungkapan sapaan darling yang dapat digunakan secara

berbeda berdasarkan hubungan sosial akrab dan takakrab diambil sebagai data

yang berbeda;

(k) Token data BSu dan BSa disalin ke dalam senarai berdasarkan novel asli dan

terjemahannya;

(l) Pengidentifikasian data dilakukan dengan cara mencatat token data berdasarkan

kategori, jenis, padanan, dan konteks penggunaan, baik dalam bahasa Inggris-

Amerika maupun dalam bahasa Indonesia;

(m) Pembubuhan kode pada kartu data disesuaikan dengan kategori, jenis, padanan,

dan konteks penggunaan, baik dalam bahasa Inggris-Amerika maupun dalam

bahasa Indonesia;

(n) Reduksi data dengan cara membuang data yang berkasus sama: berkategorisasi,

berjenis, berpadanan, dan/atau berdimensi sosial yang sama.

Transkripsi data dilakukan dengan pengetikan penggalan-penggalan dialog (ko-teks)

yang memuat ungkapan sapaan dan padanannya (teks) berdasarkan kategori, jenis,

padanan, dan konteks ungkapan sapaan ke dalam fail-fail terpisah.

3.2.6 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan narasumber, seperti penerjemah, penutur sejati bahasa

Inggris-Amerika, dan profesional.

1. Penerjemah All the Pretty Girls adalah Desak Nyoman Pusparini, berdomisili di

Denpasar, Bali, berafiliasi pada Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak

2012, dan profesinya sebagai penerjemah novel dan penyunting lepas.

2. Penerjemah The Lost Symbol adalah Ingrid Dwijani Nimpoeno, berdomisili di

Jakarta, berpendidikan magister peminatan penerjemahan pada Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, dan berprofesi sebagai penerjemah

novel.

3. Penerjemah Sweet Tea at Sunrise adalah Dina Begum, berdomisili di Jakarta,

berafiliasi pada Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) sejak 2010, dan

berprofesi sebagai penerjemah novel dan penyunting.

046

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

4. Penutur sejati bahasa Inggris-Amerika, Troy Kitch, bertugas dan berprofesi

sebagai Principle Product Marketing Director dan Security Software pada Oracle

dan berdomisili di California, Amerika Serikat.

5. Profesional Inspektur Satu Triyogo Handoyo, bertugas sebagai Kepala Subunit

Kriminal Khusus pada Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan berdomisili di

Jakarta.

6. Profesional Sersan Kepala Saifuddin, Komandan Regu, bertugas pada Pusat Misi

Pemeliharaan Perdamaian, Sentul, Jawa Barat.

7. Rohaniwan Yohanes Bernardus Dody Mulyadi, S.Th., M.Div., bertugas sebagai

Pendeta di Rhema Evangelism Ministry sejak 2009, berdomisili di Jakarta.

3.2.7 Penggunaan Alat Penerjemahan

Dalam penelitian ini dimanfaatkan sejumlah alat penerjemahan yang dapat membantu

menyingkap padanan yang dipilih oleh penerjemah dan menganalisis TSu dan TSa.

Alat-alat penerjemahan tersebut mencakupi kamus penggunaan ungkapan sapaan

dalam BIA (Dunkling 1990; Peters 2004), kamus ekabahasa Inggris (Rundell 2007;

Walter 2008; Perrault 2008; Mayor 2009; Turnbull 2010; dan Lea 2011), dan kamus

ekabahasa bahasa Indonesia (Sugono 2008).

3.2.8 Analisis Data

Analisis data dimulai dengan metode penerjemahan yang diikuti dengan membahas

teknik penerjemahan atas jenis ungkapan sapaan dalam BIA beserta terjemahannya.

Hal itu merupakan tahap pengodean (coding). Lalu, langkah berikutnya adalah

membandingkan kedua ungkapan tersebut berdasarkan dimensi budaya kebahasaan

melalui kajian sosiolinguistik dan pragmatik. Pembandingan tersebut didasarkan pada

model konseptual komparatif (::) seperti yang diusulkan oleh William dan

Chesterman (2002), yakni mengapa terjemahannya seperti itu dan faktor budaya apa

yang melatari persamaan dan perbedaannya.

Pembahasan data disajikan dalam bentuk penomoran yang ditulis berdasarkan

pengelompokan atas: ideologi penerjemahan yang dimarkahi dengan angka, misalnya

1 dan 2; metode penerjemahan dengan huruf, misalnya A, B, C, dst.; dan data dengan

angka dalam kurung, misalnya (1). Dengan demikian, penomoran disajikan seperti

1A(1).

047

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Setelah itu, dalam menganalisis data, saya menginterpretasikan dan

menjelaskan bagaimana faktor budaya kedua bahasa berperan dalam penggunaan

ungkapan sapaan tersebut. Dari hasil penjelasan tersebut dapat diambil strategi,

ideologi, metode, dan teknik penerjemahan yang digunakan oleh para penerjemah.

Saya menyimpulkan hasil analisis data dengan tujuan untuk menjawab masalah

penelitian ini.

3.2.9 Model Konseptual

Berangkat dari masalah penelitian tentang penerjemahan tiga novel Amerika dan tiga

novel terjemahan Indonesianya, karya ini menggunakan model konseptual komparatif

(Williams dan Chesterman (2002). Model konseptual komparatif digunakan untuk

membandingkan penerjemahan ungkapan sapaan BIA (BSu) dan ungkapan sapaan BI

(BSa) yang bertujuan menemukan strategi, ideologi, metode, dan teknik

penerjemahan yang dipilih oleh penerjemah pada teks yang diteliti. Ungkapan sapaan

BSu dan BSa tersebut dikaji dengan teori penerjemahan dengan menggunakan dan

membandingkan faktor budaya BSu dengan faktor budaya BSa. Dari hasil analisis

data, diperoleh simpulan yang menghasilkan strategi, ideologi, metode, dan teknik

penerjemahan yang dipilih dan diterapkan oleh para penerjemah dalam

mengalihbahasakan ungkapan sapaan dari bahasa Inggris-Amerika ke dalam bahasa

Indonesia pada teks yang diteliti. Penjelasan model konseptual tersebut dapat

dilukiskan dalam bagan berikut ini.

048

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bagan 3.2.9 Model KonseptualPenerjemahan Ungkapan Sapaan dari BIA ke BI

049

teknik kalketeknik harfiahteknik eksotismeteknik salin-terjemahteknik transplantasibudayateknik pinjam budayateknik kata serapanteknik catatan kakiteknik eksplisitasiteknik pelesapanteknik generalisasiteknik konsentrasiteknik padanan lazim

teknik adaptasiteknik penyulih budayateknik metaforateknik eufemismeteknik konvergensiteknik pengalihankontekstualteknik modulasiteknik partikularisasiteknik pelesapanteknik divergensiteknik padanan lazimteknik transposisi lompatteknik penambahanteknik eksplisitasi

Metode HarfiahMetode SetiaMetode Semantis

Ideologi Pemancaan Ideologi Pelokalan

Metode AdaptasiMetode BebasMetode IdiomatisMetode Komunikatif

Kajian Penerjemahan

Strategi Penerjemahan

Masalah Penelitian

DataUngkapan Sapaan BIA

DataUngkapan Sapaan BI

Model Komparatif(Williams dan Chesterman (2002)

Faktor-Faktor BudayaKebahasaan BSu

Faktor-Faktor BudayaKebahasaan BSa

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

BAB IV

ANALISIS DATA PENERJEMAHAN UNGKAPAN SAPAAN BIA KE BI

4.1 Strategi Penerjemahan

Strategi penerjemahan berkaitan dengan mekanisme yang digunakan oleh penerjemah

untuk mencari solusi pada masalah penerjemahan dalam proses penerjemahan.

Strategi penerjemahan akan menentukan ideologi penerjemahan yang menjadi arah

penerjemahan yang berorientasi pada BSu (foreignization) atau berorientasi pada

pembaca BSa (domestication).

4.2 Ideologi Penerjemahan

Ideologi pemancaan dan ideologi pelokalan merujuk ke metode penerjemahan yang

digunakan oleh penerjemah ketika menerjemahkan TSu dengan TSa sehingga

ideologi tersebut memainkan peranan yang penting pada keputusan yang diambil

seorang penerjemah (Mazi-Leskovar 2003: 254). Bagaimana seorang penerjemah

mengemas pesan BSu ke dalam TSa tentu dipengaruhi oleh ideologi penerjemahan

yang mereka anut. Ideologi dalam penerjemahan selalu tampak dalam proses dan

produk penerjemahan karena proses dan produk penerjemahan berkaitan sangat erat.

Sebelum menerjemahkan, seorang penerjemah harus mengetahui untuk siapa

(audience design) dan untuk tujuan apa (needs analysis) dia menerjemahkan. Proses

ini merupakan salah satu proses yang tidak dapat diabaikan dalam penerjemahan

karena merupakan proses awal dalam menentukan metode penerjemahan yang akan

dan harus digunakan. Metode penerjemahan yang dipilih juga merupakan pedoman

dalam menggunakan teknik penerjemahan sehingga terdapat hubungan antara metode

penerjemahan dan teknik penerjemahan yang pada akhirnya keduanya menghasilkan

terjemahan yang memadai bagi pembaca BSa.

4.2.1 Ideologi Pemancaan

Untuk memperlihatkan ideologi pemancaan, penerjemahan tentu harus menggunakan

metode dan teknik penerjemahan yang berorientasi pada BSu karena ideologi

penerjemahan, metode penerjemahan, dan teknik penerjemahan sebaiknya berfungsi

secara harmonis di dalam teks terjemahan (Molina dan Albir 2002). Dalam ideologi

pemancaan biasanya digunakan metode penerjemahan yang berorientasi pada BSu,

50

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

yakni (1) metode kata-demi-kata (word-for-word translation), (2) metode harfiah

(literal translation), (3) metode setia (faithful translation), dan (4) metode semantic

(semantic translation). Akan tetapi, di dalam karya ini metode kata-demi-kata tidak

ditemukan karena metode kata-demi-kata hanya diterapkan pada tahap awal

penerjemahan yang tidak dilakukan oleh penerjemah profesional. Tiga metode

penerjemahan yang lain, yakni (1) metode harfiah, (2) metode setia, dan (3) metode

semantis, yang ditemukan di dalam kajian ini merupakan metode yang diterapkan

oleh penerjemah.

4.2.1.1 Metode Harfiah

Metode harfiah—disebut juga metode penerjemahan struktural—adalah metode

penerjemahan yang membolehkan konstruksi gramatikal BSu dikonversikan ke dalam

padanan BSa, tetapi satuan leksikalnya dipadankan secara tersendiri di luar konteks

(Newmark 1988a). Dalam metode harfiah ini ditemukan tiga teknik penerjemahan,

yakni (1) teknik kalke (calque), (2) teknik padanan lazim (established equivalent),

dan (3) teknik harfiah (literal).

Analisis Data 1A(1)

Metode harfiah merupakan pedoman dalam menggunakan teknik kalke, seperti pada

ungkapan sapaan special agent :: agen khusus.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Well, Special Agent, since she’s missing both

hands, I’d say we should find another right around this area,shouldn’t we?” (JTE/ATPG/16)

“Well, Agen Khusus, karena dia kehilangankedua tangannya, sepertinya kita harus mencaritangan satunya lagi di sekitar sini, bukan?”(DNP//PDS/22)

Pada contoh di atas tampak special agent dipadankan dengan agen khusus dengan

metode harfiah karena penerjemahan harfiah dilakukan seperti penerjemahan kata-

demi-kata, tetapi penerjemah kemudian menyesuaikan susunan kata dalam frasa atau

kalimat BSa. Metode harfiah ini diterapkan apabila struktur frasa atau kalimat BSu

berbeda dari struktur frasa atau kalimat BSa. Frasa special agent yang berkomposisi

adjektiva special dan nomina agent diubah menjadi agen khusus yang berkomposisi

nomina agen dan adjektiva khusus. Metode ini merupakan pedoman bagi penerjemah

untuk memadankan special agent menjadi agen khusus dengan menggunakan teknik

051

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

kalke. Teknik kalk dipilih untuk menerjemahkan frasa BSu secara harfiah. Konsep

special agent yang dipinjam dari BSu diterjemahkan dengan agen khusus karena

konsep special agent tidak dimiliki oleh BSa. Konsep special agent ‘agen khusus’

sebenarnya tidak ada di dalam konsep ranah kepolisian Indonesia12 sehingga dapat

dikatakan bahwa penerjemahan special agent :: agen khusus dianggap sebagai

penerjemahan harfiah atas konsep istilah asing. Molina dan Albir (2002) menegaskan

bahwa teknik kalke adalah teknik yang mengharuskan penerjemah memadankan frasa

BSu secara harfiah ke dalam TSa. Sebagai akibatnya, padanannya masih memberi

kesan asing karena padanannya masih meminjam konsep asing. Teknik penerjemahan

kalke dipilih oleh penerjemah agar pembaca BSa terlibat ke dalam cerita yang

berlatar pembunuhan di Amerika. Ungkapan sapaan Special Agent hanya digunakan

di lingkungan kasus pembunuhan di Amerika13.

Analisis Data 1A(2)

Metode harfiah juga merupakan pedoman dalam menggunakan teknik kalke yang

berlaku pada agent :: agen.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran

Giving Marni Fischer one last lingering look,he started to walk to Grimes, but a voice rang outbehind him.

“Can we move her now, Agent?” The voicewas tinged with sarcasm. Baldwin looked toward thesource, a beefy young sergeant with red hair, frecklesand large hands that were balled into fists.(JTE/ATPG/166)

Setelah memperhatikan Marni Fischer untukterakhir kalinya, ia bergerak menghampiriGrimes, tapi sebuah suara menggelegar dibelakangnya.

“Apa kita bisa memindahkannya sekarang,Agen?” suara itu mengandung sarkasme.Baldwin menoleh ke arah sumber suara, seorangsersan muda bertubuh gempal dan rambutmerah, wajahnya bintik-bintik, kedua tangannyayang besar terkepal. (DNP/PDS/183)

Kata agent yang diterjemahkan secara harfiah dengan agen mengisyaratkan

penerjemah ingin menghadirkan suasana cerita yang berlatar pembunuhan di

Amerika. Kata agent merujuk kepada agen FBI yang bertugas menyelidiki kasus

pembunuhan di Amerika Serikat14. Akan tetapi, pemadanan harfiah tersebut dapat

memberikan pemahaman yang keliru bagi pembaca BSa. Di dalam budaya Amerika,

seorang agen—yang biasanya berprofesi sebagai agen FBI—merujuk kepada

12 Komunikasi pribadi dengan Iptu Triyogo Handoyo, Kasubnit Kriminal Khusus pada KepolisianResor Metro Jakarta Selatan, 2 Mei 2015.

13 Komunikasi pribadi dengan Troy Kitch, penutur sejati BIA, 15 Mei 2015.14 Komunikasi pribadi dengan Troy Kitch, penutur sejati BIA, 14 Mei 2015.

052

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

penyidik kasus kriminal (Lea 2011). Penerjemah memilih padanan agen yang

mengacu ke seorang agen FBI sebagai penyidik kasus pembunuhan. Kata agen

sebenarnya tidak dikenal di dalam ranah kepolisian masyarakat BSa,15 alih-alih agen

di dalam perusahaan niaga dan jasa. Jadi, kata yang masih berkonsep asing tersebut

diperkenalkan kepada pembaca BSa agar pembaca BSa terasa dekat dengan budaya

kebahasaan BSu. Newmark (1988a) menegaskan bahwa penerjemah yang

menggunakan metode harfiah bermaksud untuk memperkenalkan budaya BSu kepada

pembaca serta memberikan rasa kedekatan antara TSu dan pembaca BSa.

Dari metode harfiah tersebut dapat digunakan teknik kalke karena bentuk BSu

dipadankan dengan bentuk BSa, tetapi makna kedua ungkapan tersebut sebenarnya

berbeda. Sebagai akibatnya, TSa dapat menghasilkan padanan yang keliru bagi

pembaca BSa, alih-alih padanannya terasa aneh atau tidak wajar. Fenomena yang

dihasilkan oleh teknik ini dapat menimbulkan interferensi.

Analisis Data 1A(3)

Pada pemadanan Agent Baldwin :: Agen Baldwin juga digunakan metode harfiah dan

teknik padanan lazim.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranIt seemed as though he had been on hold for an hour,

but it was probably more like five minutes when avoice came back on the line. “I’m Louis Sherwood.Is there something I can help you with, AgentBaldwin?”

“Yes, sir. I’d like to get some information aboutyour traveling executives. I’m in the middle of aninvestigation and your company’s name has come up inrelation to the case. Would you be willing to give mesomeinformation?” (ATPG/247)

Rasanya dia telah menunggu selama satujam, tapi mungkin lebih seperti lima menitketika sebuah suara kembali terdengar ditelepon. “Saya Louis Sherwood. Ada yang bisasaya bantu, Agen Baldwin?”

“Ya, Sir. Saya ingin meminta informasitentang para eksekutif Anda yang seringbepergian. Saya sedang melakukan penyelidikandan nama perusahaan Anda muncul terkaitdengan kasus tersebut. Anda bersediamemberikan informasi?” (PDS/269)

Kata agent yang dipadankan dengan agen mengisyaratkan penerjemah memilih

teknik padanan lazim. Kata agen sebenarnya sudah menjadi warga bahasa Indonesia

sebagai kata serapan dari bahasa Belanda (Jones 2008). Teknik padanan lazim

mengacu ke kata asing yang diserap dari bahasa lain (Molina dan Albir 2002). Kata

agent yang diikuti dengan NB juga memperlihatkan budaya asing masih

15 Komunikasi pribadi dengan Iptu Triyogo Handoyo, Kasubnit Kriminal Khusus pada KepolisianResor Metro Jakarta Selatan, 2 Mei 2015.

053

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dipertahankan oleh penerjemah. Di dalam masyarakat Amerika Serikat penggunaan

gelar profesi yang diikuti dengan NB tidak biasa diungkapkan kepada orang

Indonesia. Orang Indonesia biasanya disapa dengan NDp apabila didahului dengan

gelar profesi atau gelar hormat. Jadi, cara penyapaan yang disajikan oleh penerjemah

di dalam karya terjemahannya masih mengikuti kesetiaan dengan cara penggunaan

menyapa dalam TSu. Oleh karena itu, metode penerjemahan setia yang diterapkan

oleh penerjemah.

Analisis Data 1A(4)

Ungkapan temanku yang dipadankan dari my friend menggunakan metode harfiah dan

teknik harfiah.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Then go shopping in my closet,” Raylene

suggested.“What’s the point? You’re skinny.”“So, my friend, are you. Stop whining.”

(SW/STAS/257)

“Kalau begitu pergilah ke lemariku,”Raylene menyarankan.

“Apa gunanya? Kau kurus.”“Nah, temanku, begitu juga kau.

Berhentilah merengek.” (DB/JH/294)

Metode harfiah digunakan apabila penerjemah memadankan tiap bentuk leksikal

secara harfiah, kemudian penerjemah mengubah struktur BSu menjadi struktur BSa,

tetapi gaya bahasa dalam TSu masih dipertahankan. Penerjemah dengan metode

harfiah juga dianggap menerjemahkan kata-per-kata my ‘ku-’ dan friend ‘teman’,

tetapi penerjemah menyusun susunan kata dalam frasa padanannya yang sesuai

dengan susunan atau kaidah frasa BSa. Metode ini biasanya diterapkan apabila

struktur gramatikal BSu berbeda dari struktur gramatikal BSa. Penerjemah yang

memilih metode harfiah menggunakan teknik harfiah (Molina dan Albir 2002) karena

sesuai dengan cara penerjemah melakukan penerjemahan, yakni menerjemahkan

kata-demi-kata yang disesuaikan susunan kata-katanya dengan susuna BSa yang baik.

Teknik harfiah ini mirip dengan teknik padanan formal (Nida dan Taber 1969).

Analisis Data 1A(5)

Pemilihan metode harfiah dan teknik harfiah berlaku pada pemadanan dispatch ::

petugas.

054

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranThe house was bigger than she had

imagined, and by the time she reached thebackyard, she was shivering from the cold.Obviously there was nobody home.

“Dispatch?” she called in on her radio.“I’m on the Kalorama Heights call? Ownersaren’t home. No signs of trouble. Finished theperimeter check. No indication of an intruder.False alarm.”

“Roger that,” the dispatcher replied. “Havea good night.”(DB/TLS/313—4)

Rumah itu lebih besar daripada yangdibayangkannya, dan ketika mencapaipekarangan belakang, dia menggigil kedinginan.Jelas tidak ada orang di dalam rumah.

“Petugas?” panggilnya di radio. “Akumenangani telepon mengenai Kalorama Heights.Pemiliknya tidak di rumah. Tidak ada tanda-tanda masalah. Aku sudah menyelesaikanpengecekan perimeter. Tidak ada indikasipengganggu. Peringatan palsu.”

“Diterima,” jawab petugas penerima.“Selamat malam.” (IDN/TLS/337—8)

Penerjemah menggunakan metode harfiah pada dispatch :: petugas karena kata

dispatch dipadankan dengan bentuk yang terdekat dengan bentuk BSa petugas yang

tidak memperlihatkan fungsi yang sama dengan dispatch. Pemadanannya masih

dilakukan secara terpisah dari konteks. Dalam BSu dispacth mengacu kepada

operator yang bertugas menerima berita atau informasi untuk mengirim petugas atau

kendaraan darurat ke tempat yang diperlukan (Lea 2011). Dalam masyarakat BSa

penyapaan dengan menggunakan petugas tidaklah lazim dilakukan. Padanan yang

masih di luar konteks BSa tersebut mengisyaratkan penerjemah memilih teknik

harfiah. Di dalam masyarakat BSa, penyapaan dengan profesi yang ditujukan kepada

orang yang belum dikenal harus didahului dengan pemarkah pak sebagai ungkapan

rasa hormat (Suhardi 2009). Jadi, kata petugas dipilih berdasarkan teknik harfiah

karena dalam teknik harfiah, hanya bentuk dan makna saja yang ditampilkan, tetapi

fungsinya tidak tampak dalam BSa.

Dapat disimpulkan bahwa dalam metode harfiah pemilihan teknik kalke,

teknik padanan lazim, dan teknik harfiah memperlihatkan terjemahannya masih

mengikuti unsur TSu. Ungkapan asing masih kentara digunakan dalam TSu. Di dalam

budaya kebahasaan masyarakat Indonesia, ungkapan sapaan, Agen Khusus, Agen,

Agen Baldwin, dan petugas tidak dikenal secara umum. Hal itu juga tidak lazim

digunakan di dalam masyarakat BI sehingga dapat disimpulkan bahwa penerjemah

mengusung ideologi pemancaan di dalam karya terjemahannya.

4.2.1.2 Metode Setia

Metode setia berupaya menghasilkan kembali makna kontekstual yang masih dibatasi

dengan struktur atau leksikal BSu dan berpegang teguh pada maksud dan tujuan TSu

sehingga padanannya terasa kaku dan asing. Metode setia memperlihatkan

055

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

padanannya juga tidak berkompromi dengan kaidah atau diksi TSa sehingga

penyimpangan dari segi tata bahasa dan diksi masih tetap dibiarkan, khususnya dalam

penerjemahan kata-kata budaya (Newmark 1988a). Dalam metode setia diperoleh

tujuh teknik penerjemahan, yakni (1) teknik eksotisme (exotism), (2) teknik salin-

terjemah (translation-copy), (3) transplantasi budaya (cultural transplantation), (4)

teknik pinjaman budaya (cultural borrowing), (5) teknik kata serapan (borrowing),

(6) teknik catatan kaki (footnote), dan (7) teknik eksplisitasi (explicitation).

Analisis Data 1B(1)

Metode setia dengan teknik eksotisme juga dapat digunakan pada dad :: dad.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranHe opened his cell phone and punched in a number

he knew by heart. A man answered the phone.“It’s me,” Grimes said.“Hey, Dad, what’s up? Have something new

for me?” (JTE/ATPG/275)

Ia membuka ponselnya dan menekan sebuahnomor yang sudah dihafalnya. Seorang priamenjawab telepon.

“Ini aku,” kata Grimes.“Hei, Dad, ada apa? Ada yang baru

untukku?” (DNP/PDS/298)

Penerjemahan dad :: dad menggunakan metode setia karena kesetiaan bentuk BSa

dengan BSu jelas terlihat. Dalam metode setia padanan dad pada TSa agak kaku dan

terasa asing sehingga penyimpangan dari segi diksi masih dibiarkan oleh penerjemah.

Penerjemah mencoba mereproduksi makna kontekstual yang masih dibatasi dengan

pilihan leksikal. Metode setia ini berpegang teguh pada maksud dan tujuan

penerjemah, yakni penerjemah ingin memperlihatkan kesan asing pada TSa dan

memperkenalkan budaya kebahasaan BSu kepada penerjemah. Kata dad sengaja

dipertahankan atas permintaan penerbit16. Penerbit percaya bahwa kata dad tidak

akan mengganggu pemahaman pembaca BSa karena pembaca BSa sudah familiar

dengan kata dad17. Dari maksud dan tujuan metode setia tersebut, penerjemah

memilih teknik eksotisme karena bentuk atau ungkapan BSu masih terlihat di dalam

TSa. Hervey dan Higgins (2006) menegaskan teknik eksotisme digunakan apabila

penerjemah bertujuan memperkenalkan budaya asing kepada pembaca BSa. Dalam

16 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman Pusparini., penerjemah All the Pretty Girls, 12November 2014.

17 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman Pusparini., penerjemah All the Pretty Girls, 12November 2014.

056

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

norma budaya kebahasaan BSu seseorang lazim menyapa ayah biologisnya dengan

dad.

Analisis Data 1B(2)

Pengalihan kata mom dalam TSu ke dalam TSa secara utuh menggunakan metode

setia dan teknik eksotisme.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranMary Vaughn squeezed his hand

meaningfully. He glanced down at her, then saidmore calmly, “I didn’t say I didn’t like it or thatit isn’t flattering, hon. I just don’t think it’sappropriate for a business meeting, okay?”

Rory Sue turned to her mother. “Mom?”“Your father’s right. You don’t want to giveTravis the wrong impression about the kind ofwoman you are, do you?” (SW/STAS/305)

Mary Vaughn meremas tangan Sonnydengan penuh arti. Ia melirik ke arahnya,kemudian berkata dengan lebih kalem, “Akuberkata tidak menyukainya atau mengatakanbahwa gaun itu tidak bagus, Sayang. Hanya sajamenurutku tidak pantas untuk sebuah pertemuanbisnis, mengerti?”

Rory Sue berpaling ke ibunya. “Mom?”“Ayahmu benar. Ku tak ingin Travis

mendapat kesan keliru tentang jenis wanita apakau ini, bukan begitu?” (DB/JH/347)

Terlihat dengan jelas bahwa pada pengalihan bentuk mom ke dalam TSa membuat TSa

terasa asing. Kesetiaan bentuk BSa dengan bentuk BSu terlihat jelas padahal bentuk

mom memiliki padanan yang wajar dalam BSa, yakni mama atau ma. Penerjemah

mencoba mereproduksi makna kontekstual BSu ke dalam TSa, tetapi padanannya masih

dibatasi dengan bentuk BSu. Padanannya tidak berkompromi dengan kaidah leksikal

BSa. Metode ini memegang teguh maksud dan tujuan penerjemah, yakni penerjemah

ingin memberi kesan asing kepada pembaca BSa karena latar cerita terjadi di sebuah

kota kecil di selatan Amerika. Dalam budaya kebahasaan masyarakat Amerika Serikat,

kepada ibu kandung dapat digunakan mom (Chambers 2003; Lea 2011). Bagi orang

Indonesia, ungkapan sapaan yang ditujukan kepada ibu kandung dapat disampaikan

dengan ma sebagai penggalan dari mama (Sugono 2008). Dalam metode setia tidak

terjadi perubahan budaya kebahasaan dari BSu ke BSa, tetapi yang terjadi malah

sebaliknya, yakni pentransferan budaya kebahasaan dari masyarakat BSu ke dalam

masyarakat BSa. Kata mom yang merupakan milik budaya kebahasaan masyarakat BSu

ditransfer ke dalam budaya masyarakat BSa. Jadi, ciri-ciri budaya dari BSu dibawa oleh

penerjemah ke dalam BS (Hervey dan Higgins 2006). Di sini penerjemah juga berupaya

mengalihkan makna kontekstual yang masih dibatasi dengan leksikon asing. Karena

tujuan penerjemah ingin memberi kesan asing pada TSa, penerjemah menggunakan

057

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

teknik eksotisme. Teknik eksotisme digunakan apabila bentuk BSa tidak diubah menjadi

padanan yang wajar dalam BSa karena penerjemah ingin menghadirkan atau memberi

kesan asing pada TSa (Hervey dan Higgins 1992).

Analisis Data 1B(3)

Pada pemadanan mom and dad :: mom dan dad juga digunakan metode setia dan

teknik salin-terjemah.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“You do know me well,” she said, turning

back to the technician. “Tell us.”“Congratulations, Mom and Dad! It’s a

boy.”Mary Vaughn saw the delight in Sonny’s

eyes and nearly cried. “You’ll have your son. Iknow how much you wanted this. And yourdad…” She shook her head. “He’s going to beover the moon when we tell him.”

“Rory Sue told me she wouldn’t mindhaving a baby brother, too.” (SW/STAS/371)

“Kau terlalu baik mengenalku,” kataistrinya, lalu kembali menoleh kepadateknisinya. “Katakan saja.”

“Selamat, Mom dan Dad! Bayinya laki-laki.”

Mary Vaughn melihat kegembiraan di mataSonny dan nyaris menangis. “Kau akan punyaputra. Aku tahu betapa kau sangatmenginginkannya. Dan, ayahmu…..” Iamengeleng. “Ia pasti akan senang bukan mainsaat kita memberitahunya.”

“Kata Rory Sue ia juga tidak keberatanpunya adik bayi lelaki.” (DB/JH/422)

Unsur mom dan dad seperti pada ungkapan mom and dad tidak mengalami perubahan

bentuk dalam TSa, tetapi kata penghubung and dipadankan dengan bentuk yang

berterima bagi pembaca BSa, yakni dan. Tentu saja, penerjemah sengaja

mempertahankan mom dan dad pada TSa atas “permintaan” penerbit18. Faktor pembaca

BSa dan tujuan penerjemahan yang menjadi alasan penerjemah mengapa mom dan dad

dipertahankan di dalam TSa19. Kedua bentuk tutur kerabat BSu tersebut dengan setia

disajikan ke dalam TSa. Kesetiaan bentuk tutur kerabat tersebut mengisyaratkan

penerjemah memilih metode setia yang masih berorientasi pada BSu. Dalam budaya

kebahasaan masyarakat Amerika Serikat, kedua orangtua lazim dan adab disapa dengan

mom dan dad (Perrault 2008). Ungkapan yang digunakan di dalam budaya kebahasaan

masyarakat Indonesia adalah mama dan papa. Penerjemah tampaknya tidak ingin

kehilangan konteks dan situasi budaya kebahasaan BSu ke dalam TSa sehingga dia

hanya memadankan kata penghubung dan saja. Apabila dia memadankan mom dan dad

dengan mama dan papa, penerjemah gagal memperkenalkan atau menghadirkan budaya

18 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah novel Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.19 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah novel Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.

058

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

kebahasaan dan norma yang berlaku di Amerika Serikat kepada pembaca BSa. Agar

nuansa atau cita rasa Amerikanya tidak hilang, penerjemah mewujudkan padanan

dengan metode setia tersebut dengan cara memilih ungkapan BSu mom dan dad dengan

memadankan dan sebagai teknik salin-terjemah. Teknik tersebut diterapkan apabila

sebagian bentuk BSu dialihkan ke dalam TSa dan sebagian lagi diterjemahkan.

Analisis Data 1B(4)

Pengalihan mommy :: mommy juga berlaku pada metode harfiah dan teknik eksotisme.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranAs they strolled back toward the field,

Tommy spotted another boy from their block.“Mommy, can I go? I wanna play with Jimmy.”

Since they were only a few feet away, shelet him go, even though it left her alone withTravis. (SW/STAS/237—8)

Saat mereka berjalan kembali menujulapangan, Tommy melihat salah satu anak yangtinggal satu blok dengannya. “Mommy, akuboleh pergi dulu, ya? Aku mau bermain denganJimmy.”

Karena mereka hanya beberapa meterjaraknya maka Sarah membiarkannya pergi,walaupun itu artinya ia hanya tinggal berduasaja dengan Travis. (DB/JH/272)

Unsur BSu juga masih diselipkan dalam TSa meskipun semua unsur-unsur dalam

ujaran yang dituturkan oleh tokoh Tommy dipadankan dengan bentuk yang berterima

bagi pembaca BSa. Penerjemah tidak hanya melakukan pentransferan mommy, tetapi

juga memindahkan budaya kebahasaan BSu ke dalam TSa. Hal itu ditegaskan oleh

penerjemah bahwa kalimat yang disajikan ke dalam BSa disesuaikan dengan konteks

budaya kebahasaan BSu20. Di sini penerjemah masih mempertahankan aspek budaya

kebahasaan BSu. Penerjemah menegaskan bahwa pentransferan mommy ke TSa

dilakukan semata-mata untuk mempertahankan rasa bahasa karena novel yang

diterjemahkan berlatar di sebuah kota kecil di Amerika Serikat dan sasaran

pembacanya adalah orang dewasa yang dianggap sudah mengerti makna mommy21.

Penggunaan mommy merupakan kekhasan dari budaya kebahasaan BSu sehingga cita

rasa budaya dalam BSu tersampaikan ke tengah-tengah pembaca BSa. Penerjemah

mempertimbangkan budaya dan norma yang berlaku di negara tempat kisahnya

berlangsung22. Dengan mempertimbangkan pembaca BSa dan tujuan penerjemahan

tersebut, penerjemah memilih metode setia karena bentuk dan konteks percakapan

20 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah novel Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.21 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah novel Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.22

Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah novel Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.

059

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

yang disajikan oleh penulis TSu dengan setia disampaikan oleh penerjemah kepada

pembaca BSa. Kesetiaan penerjemahan tersebut merupakan pedoman bagi

penerjemah menggunakan teknik eksotisme karena teknik eksotisme membolehkan

ungkapan BSu disajikan secara utuh dan langsung ke dalam TSa. Di sini, pergeseran

budaya tidak terjadi, tetapi pemindahan budaya dari BSu ke dalam BSa berlaku dan

fitur-fitur budaya kebahasaan BSu diperkenalkan kepada pembaca BSa melalui

ungkapan asing.

Analisis Data 1B(5)

Pengalihan bentuk daddy dari TSu ke dalam TSa juga menggunakan metode setia dan

teknik eksotisme.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranAware that both Sarah and Ronnie were

watching him intently, Walter reluctantly bentdown and picked up Libby.

“Daddy,” she said, smiling happily andpatting his cheek. (SW/STAS/285)

Sadar bahwa Sarah dan Ronniemengamatinya dengan lekat-lekat, denganenggan Walter membungkuk dan mengangkatLibby.

“Daddy,” kata gadis kecil itu, sambiltersenyum gembira dan menepuk-nepuk pipiayahnya. (DB/JH/324)

Dalam budaya kebahasaan masyarakat Amerika Serikat, ayah biologis disapa atau

dipanggil dengan daddy oleh anak kecil (Lea 2011). Dalam budaya kebahasan

masyarakat Indonesia, ayah biologis dapat disapa dengan ayah, bapak, papa, papi,

abah, atau abi (Sugono 2008). Penerjemah dengan setia tetap mempertahankan daddy

pada TSa. Hal itu dilakukannya sebagai upaya menegaskan faktor-faktor yang

menentukan benar-salah suatu terjemahan, yakni faktor di luar penerjemahan tersebut

(ideologi penerjemahan). Faktor yang menentukan benar-salah terjemahan berupa

faktor-faktor untuk siapa dan untuk tujuan apa penerjemahan dilakukan (Hoed 2003).

Kedua faktor tersebut ternyata telah dipikirkan oleh penerjemah sebelum penerjemah

melakukan kegiatan penerjemahan karena dia sudah mengetahui siapa calon pembaca

BSa dan untuk tujuan apa penerjemahan dilakukan23. Dari kedua faktor tersebut

penerjemah menyesuaikan faktor-faktor tersebut dengan metode penerjemahan yang

akan dipilihnya agar terjemahannya memenuhi harapan pembaca BSa. Penerjemah

dalam mengalihkan daddy :: daddy memilih metode setia karena penerjemah

23Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah novel Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.

060

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

berupaya mereproduksi makna kontekstual TSa yang masih dibatasi dengan pilihan

padanannya sehingga penyimpangan dari segi leksikal masih dibiarkan dan

padanannya terasa kaku dan asing (Newmark 1988a). Melalui metode tersebut

penerjemahan bertujuan menghadirkan nilai-nilai budaya kebahasaan BSu ke tengah

pembaca BSa dan memberikan pengetahuan kepada pembaca BSa yang diperkaya

dengan fitur-fitur budaya BSu. Pemilihan metode setia tersebut tentu merupakan

pedoman bagi penerjemah untuk menggunakan teknik eksotisme. Teknik eksotisme

tersebut dilakukan apabila nilai-nilai budaya BSu disodorkan ke dalam TSa melalui

ungkapan asing.

Analisis Data 1B(6)

Metode setia dan teknik transplantasi budaya terjadi pada pemadanan mother :: mom.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranOn Thursday afternoon when he saw his

parents’ number on caller ID on his cell phone,he sucked in a deep breath and reluctantlyanswered.

“Hello, Mother.”“Well, it’s about time you took one of my

calls,” she said with a sniff.“I’ve been busy at the mill and spending

time with my children.” (SW/STAS/134)

Pada hari Kamis sore ketika ia melihatidentitas nomor telepon orang tuanya di ponsel,ia menarik nafas dalam dan dengan engganmenjawabnya.

“Halo, Mom.”“Well, sudah waktunya kau menerima

teleponku,” kata ibunya dengan dengusan.“Aku sibuk di penggilingan dan

menghabiskan waktu dengan anak-anakku.(DB/JH/155)

Penerjemah tidak memindahkan ungkapan BSu ke dalam TSa dan juga tidak

mengubah ungkapan BSu dengan padanan yang wajar dalam BSa. Penerjemah

sengaja menghadirkan nuansa Amerika kepada pembaca BSa karena secara

kontekstual ungkapan mother diganti dengan ungkapan mom. Penerjemah diminta

oleh penerbit untuk tidak menerjemahkan tutur kerabat dengan bentuk BSa24.

Ungkapan mom merupakan ungkapan budaya kebahasaan masyarakat Amerika untuk

menyapa ibu kandung—berbeda di Britania yang diungkapkan dengan mum (Perrault

2008). Jelas sekali bahwa penerjemah menyuguhkan fitur budaya kebahasaan

Amerika Serikat kepada pembaca BSa dengan ungkapan mom padahal padanan dari

mother dapat dipersembahkan dengan ibu, mama, mami, bunda, atau umi. Kesetiaan

24 Karena novel Sweet Tea at Sunrise memiliki sebelas seri, penerjemah harus menyesuaikanterjemahan novel tersebut dengan novel sebelumnya. Apabila kata ibu, mama, bunda disajikan kedalam novel Sweet Tea at Sunrise, terjemahannya menjadi tidak konsisten (Komunikasi pribadidengan Dina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 19 Mei 2015).

061

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

penerjemah pada budaya kebahasaan BSu tersebut dilakukan dengan secara otomatis

memaksa penerjemah menggunakan mom. Fenomena kesetiaan tersebut merupakan

perwujudan dari pemilihan metode setia. Artinya, metode ini masih sangat setia pada

fitur budaya kebahasaan BSu sehingga tujuan dari metode ini adalah

memperkenalkan budaya kebahasaan Amerika Serikat dalam penyapaan ibu kandung.

Tujuan metode penerjemahan turut mempengaruhi teknik penerjemahan (Molina dan

Albir 2002). Apabila tujuan metode penerjemahan ingin menghadirkan atau

memperkenalkan budaya (kebahasaan) asing, penerjemah mau tidak mau harus

menggunakan teknik transplantasi budaya. Teknik transplantasi budaya membolehkan

ungkapan asing diketengahkan kepada pembaca BSa meskipun ungkapan asing

tersebut berbeda dari bentuk aslinya.

Analisis Data 1B(7)

Metode penerjemahan setia dengan teknik transplantasi budaya juga terjadi pada

pemadanan you :: mom.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranAnnie feigned a scowl. “It’s easier for you.

You don’t have to bare your soul in front of yourown mother.”

Dana Sue sat up a bit straighter. “Do youhave secrets, young lady?”

Annie chuckled at her mother’s exaggeratedindignation. “You bet I do, and they will nevercome out in front of this crowd.”(SW/STAS/330)

Annie berpura-pura mencibir. “Bagimu lebihmudah. Kau tidak perlu menggunduli jiwamu didepan ibumu sendiri.”

Dana Sue duduk sedikit agak tegak. “Apakau punya rahasia, Nona?”

Annie terkekeh mendengar kejengkelanibunya yang dibuat-buat itu. “Mom bolehbertaruh aku punya, dan tidak pernah bocor dihadapan kerumunan ini.” (DB/JH/376)

Penerjemah hanya mengganti pronomina persona you yang dalam bahasa Inggris-

Amerika dengan tutur kerabat mom. Penerjemah tidak memadankannya dengan bu,

ibu, mama, atau bunda karena dari seri awal novel terjemahan tidak menggunakan

tutur kerabat tersebut25. Dalam budaya BS you dapat ditujukan kepada siapapun:

orang yang berstatus sosial apapun, orang yang berusia berapapun, orang yang

berperan sebagai apapun, dan situasi apapun serta kepada orang yang akrab/takakrab.

Konteks percakapan seperti yang terjadi pada cuplikan cerita di atas menggambarkan

anak perempuan Annie bertanya kepada ibu kandungnya. Pronomina you dapat

dipadankan dengan pronomina elu, engkau, situ, dikau, kamu, ente, Anda, dan tutur

25 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 22 Mei 2015.

062

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

kerabat mama, ibu, bunda, ungkapan hormat Bapak, Ibu, Saudara, bergantung pada

status sosial, usia, peran, hubungan sosial seseorang dan situasi sosial dalam norma

dan budaya masyarakat Indonesia. Sebenarnya, pronomina you dapat dipadankan

dengan mama karena konteks budaya BSa: status sosial, peran sosial, dan usia,

hampir mendekati konteks budaya kebahasaan BSu26. Penyuguhan kata mom

bertujuan menghadirkan budaya kebahasaan BSu kepada pembaca BSa dengan

mom27. Pengganti you dengan mama sebagai padanan yang wajar dalam BSa akan

membuat penerjemah gagal menghadirkan cita rasa Amerika kepada pembaca BSa

sehingga penerjemah menghadirkan cita rasa Amerika dengan mom. Pilihan padanan

yang disajikan kepada pembaca BSa membuat penerjemah menggunakan teknik

transplantasi budaya karena penerjemah menanam konsep budaya asing ke tengah-

tengah pembaca BSa.

Analisis Data 1B(8)

Metode setia dengan teknik pinjaman budaya juga berlaku pada pemadanan nama diri

Price :: Price.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranShe reached her truck, climbed in, and drove off

before she opened her cell phone. She speed dialedMitchell Price’s number. He answered on the firstring.

“Price, it’s Taylor. We have a problem. ChannelFive has the Garrison rape.” (JTE/ATPG/138)

Ia sampai di mobil pikapnya, naik, dan pergisebelum membuka ponselnya. Ia menekantombol Mitchell Price yang tersimpan dalamspeed dial. Price mengangkat pada deringanpertama.

“Price, ini Taylor. Ada masalah. ChannelFive tahu tentang pemerkosaan Garrison.”(JTE/PDS/153)

Penerjemah tidak memadankan nama diri Price dengan bentuk yang sesuai dengan

budaya masyarakat BSa karena dia berpendapat bahwa nama tidak perlu diubah

menurut konteks budaya dan sosial masyarakat BSa28. Metode setia yang digunakan

oleh penerjemah berupaya mempertahankan konteks budaya kebahasaan BSu ke

26 Penggunaan kata-kata bu, ibu, mama, atau bunda tersebut tidak konsisten dengan seri terjemahansebelumnya sehingga terjemahannya merusak kenikmatan membaca (Komunikasi pribadi denganDina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 22 Mei 2015).

27 Karena novel ini berseri, penerjemah harus menyesuaikan terjemahan novel Sweet Tea at Sunrisedengan novel terjemahan sebelumnya, dalam hal tutur kerabat mom, mother, mommy yang tidakditerjemahkan atas permintaan penerbit untuk memberikan kesan asing pada TSa dan pembaca BSa(Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 22 Mei 2015).

28 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah All the Pretty Girls, 12 November2014.

063

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dalam TSa. Dalam konteks budaya kebahasaan masyarakat BSu penyapaan atau

panggilan dengan nama diri lazim dilakukan kepada orang yang memiliki status

sosial yang lebih tinggi (Chambers 2003). Cuplikan cerita di atas memperlihatkan

Mitchell Price adalah atasan Taylor Jackson, Taylor menyapa atasannya dengan nama

diri Price29. Sementara itu, di dalam masyarakat BSa penyapaan dengan nama diri

kepada orang yang berstatus sosial lebih tinggi tidak lazim atau tidak biasa terjadi

karena hal itu melanggar norma-norma kesantunan dan adab pergaulan (Moeliono

1969/1984; Sneddon 1996). Di sini penerjemah dengan setia mengikuti dengan setia

bentuk dan fungsi BSu. Cara orang Amerika menyapa kepada orang yang berstatus

sosial lebih tinggi dengan setia diikuti oleh penerjemah dengan menyajikan Price,

alih-alih Pak Mitchell. Hal tersebut memperlihatkan penerjemah menggunakan

metode setia. Dalam metode setia ini penerjemah masih membiarkan penyimpangan

pilihan kata sehingga padanannya masih terasa kaku dan seringkali asing.

Metode setia merupakan pedoman dalam menggunakan teknik pinjaman

budaya. Teknik pinjaman budaya memperlihatkan pemindahan kata asing dari TSu ke

dalam TSa secara utuh dan langsung (Newmark 1988b) berikut dengan fitur-fitur

budaya yang melingkupinya.

Analisis Data 1B(9)

Pada Eugene :: Eugene juga digunakan metode setia dan teknik pinjaman budaya.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranShe slapped down two cups, filled them with

strong black coffee and gave the men a look.“Good morning,” Baldwin said. “We’d like—

”“Let me guess, sugar. The works.” She yelled

back over her shoulder to a rheumy-eyed blackman with grizzled hair who could be seen in thekitchen. “Eugene, two full plates.” She turned back tothem. (ATPG/97—8)

Lurene langsung menaruh dua cangkir dihadapan mereka, mengisinya dengan kopi hitam,dan menatap tajam keduanya.

“Selamat pagi,” kata Baldwin. “Kamiingin—“

“Biar kutebak, Sayang. Yang biasanya.” Diaberteriak ke belakang, pada seorang pria berkulithitam dengan mata berair dan rambut berubanyang terlihat di dapur. “Eugene, dua piringpenuh.” Dia berpaling kembali pada Grimes danBaldwin. (PDS/111)

29 Dalam masyarakat Indonesia kepada atasan, kita lazim memanggil atau menyapanya dengan Pak +nama diri jika dia berjenis kelamin laki-laki. Jadi, terjemahannya menjadi Pak Price. Nama diri yangdiubah menjadi Pak Price menggunakan teknik modifikasi (modification), seperti yang diusulkanoleh Vermes (2003). Vermes (2003) menegaskan bahwa teknik modifikasi dilakukan denganmengubah nama diri BSu dengan ungkapan yang berlaku secara konvensional dan logis dalammasyarakat BSa, biasanya tidak ada hubungan antara ungkapan BSu dan BSa. Hal ini termasuk kedalam ideologi pelokalan dengan metode penerjemahan komunikatif karena penerjemahankomunikatif mampu menghadirkan keberterimaan teks kepada pembaca BSa.

064

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Metode setia juga digunakan pada nama diri Eugene :: Eugene karena penerjemah

tetap setia memilih nama diri Eugene sebagai padanannya. Kesetiaan ungkapan

terlihat secara leksikal dan kontekstual. Secara leksikal bentuk BSu tidak diubah

dengan bentuk BSa dan secara kontekstual padanannya mengikuti konteks budaya

kebahasaan BSu. Konsep memanggil dalam BSa mengikuti konsep memanggil

seperti dalam budaya BSu. Bagi masyarakat BSu, kepada orang yang lebih tua lazim

dan wajar disapa dengan nama diri (ND) (Chambers 2003). Dalam cuplikan cerita

seperti di atas, seorang pelayan Lurene menyapa koki yang bernama Eugene, pria

berkulit hitam dengan rambut beruban dengan nama diri30. Konteks percakapan

tersebut memperlihatkan Eugene lebih tua daripada Lurene. Bagi masyarakat

Indonesia cara memanggil seperti yang dilakukan oleh masyarakat Amerika dianggap

bukan bagian dari budaya kebahasaan masyarakat Indonesia karena hal tersebut dapat

melanggar norma pergaulan atau kesantunan (Sneddon 1996). Kesetiaan pada bentuk

TSa mengindikasikan penerjemah menggunakan metode setia pada teks

terjemahannya. Metode setia ini memperlihatkan penyimpangan dari segi leksikal

atau pilihan kata tetap dibiarkan sehingga hasil terjemahannya kadang-kadang terasa

kaku dan seringkali asing.

Metode setia merupakan dasar bagi penerjemah untuk memilih teknik

pinjaman budaya. Teknik transplantasi budaya diterapkan apabila bentuk dan fungsi

kata BSu diadopsi secara langsung ke dalam TSa. Konsep budaya kebahasaan BSu

dibawa ke tengah pembaca BSa. Alasannya, penerjemah beranggapan bahwa konteks

cerita yang terjadi di Amerika Serikat harus hadir di dalam TSa31. Teknik ini

sebenarnya digunakan untuk menciptakan kembali suasana asing di dalam TSa.

Analisis Data 1B(10)

Metode setia dan teknik pinjaman budaya juga berlaku pada pemadanan Quinn ::

Quinn.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranShe was filled with pride for a brief moment then

shook it off.“Sweetheart, I tried to reach you for days, but I

could never get through.”“I’m sorry, Quinn. I told you we’d be out of

Sesaat Quinn merasa sangat bangga terhadapadiknya, tetapi kemudian ia menyingkirkannya.

“Sayang, aku berusaha menghubungimuselama berhari-hari, tapi tidak pernah berhasil.”

“Maaf, Quinn. Sudah kubilang kami akan

30 Dalam masyarakat Indonesia kepada orang yang lebih tua, misalnya yang bernama Eugene, lazimdisapa dengan Pak + nama diri jika dia berjenis kelamin laki-laki menjadi Pak Eugene.

31 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah All the Pretty Girls, 22 Mei 2015.

065

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

touch. It was amazing. Really amazing. I learned somuch.” (ATPG/332—333)

dihubungi. Sungguh menakjubkan. Benar-benarmenakjubkan. Aku belajar banyak.” (PDS/359)

Kesetiaan bentuk dan fungsi atau penggunaan masih terlihat pada pemadanan nama

diri Quinn :: Quinn karena metode penerjemahan yang dipilih oleh penerjemah adalah

metode setia. Bentuk dan fungsi Quinn tetap dipertahankan di dalam TSa. Pada

metode setia terjadi penyimpangan dari segi pilihan kata dalam TSa karena pilihan

kata dalam TSa masih memiliki fitur-fitur budaya BSu. Tidak jarang TSa terasa

takwajar, kaku, dan seringkali berbau asing. Penyapaan kepada saudara yang lebih tua

oleh masyarakat Amerika dapat dilakukan dengan menggunakan nama diri tersapa

(Chamber 2003). Penyapaan dengan nama diri tidak berlaku bagi masyarakat BSa

karena hal seperti itu seyogyanya jarang terjadi dan dapat melanggar kesantunan di

antara anggota keluarga (Sneddon 1996). Dalam konteks percakapan seperti di atas

tokoh Reese berperan sebagai adik laki-laki dari Quinn. Penerjemah mencoba

mereproduksi konsep penyapaan BSu ke dalam TSa. Upaya semacam ini dilakukan

penerjemah untuk memperkenalkan budaya asing kepada pembaca BSa.

Kesetiaan pada bentuk dan fungsi BSu merupakan pedoman bagi penerjemah

untuk menggunakan teknik pinjaman budaya. Teknik pinjaman budaya digunakan

apabila ungkapan BSu ditransfer apa adanya ke dalam TSa sehingga fitur-fitur

budaya yang melingkupi ungkapan BSu tersebut hadir di dalam TSa dan disampaikan

kepada pembaca BSa.

Analisis Data 1B(11)

Metode setia dengan teknik pinjaman budaya tampak digunakan pada Mrs. Buckley ::

Mrs. Buckley.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranQuinn’s voice caught and she turned to the

Frenchbdoors. Taylor gave her a moment to composeherself, then asked a question.

“Mrs. Buckley, were you and your sister close?Did you talk every day, once a week?”(JTE/ATPG/197)

Suara Quinn tercekat dan ia berbalikmenghadap ke French door. Taylor memberinyakesempatan untuk menenangkan diri, kemudianmengajukan pertanyaan.

“Mrs. Buckley, apakah kau dan Whitneycukup dekat? Apa kalian mengobrol setiap hari,seminggu sekali?” (DNP/PDS/216)

Ungkapan sapaan Mrs. Buckley dalam BSu yang diadopsi ke dalam TSa masih

memperlihatkan kesetiaan pada bentuk dan fungsi BSu. Kata yang bermuatan budaya

066

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

sengaja dibiarkan untuk tidak diterjemahkan oleh penerjemah sehingga

penyimpangan dari segi pilihan kata terlihat jelas. Hal itu membuat TSa terasa aneh,

kaku, dan kadang-kadang asing. Sebagai akibatnya, terlihat kesetiaan bentuk dan

fungsi antara BSu dan BSa. Kesetiaan bentuk dan fungsi tersebut membuat

penerjemah memilih metode setia. Ungkapan Mrs. Buckley32 memiliki padanan yang

wajar di dalam masyarakat BSa, yakni Bu Quinn, karena Mrs. Buckley memiliki nama

depan Quinn33. Bagi orang Indonesia penyapaan dengan Bu + NB jarang dilakukan,

kecuali yang disapa memiliki marga atau nama keluarga. Penerbit ingin penerjemah

tetap setia menggunakan Mrs. Buckley di dalam TSa34 karena penerbit ingin

menciptakan suasana asing pada teks terjemahan (Hervey dan Higgins 1992).

Kesetiaan bentuk dan fungsi BSu yang hadir di dalam TSa memperlihatkan

konsep budaya kesantunan dalam BSu diadopsi ke dalam TSa dan kepada pembaca

BSa dengan Mrs. Buckley. Ungkapan Mrs. Buckley merupakan ungkapan santun dan

hormat untuk menyapa wanita yang sudah menikah (Quirk et al. 1985).

Penerjemahan setia ini merupakan pedoman bagi penerjemah untuk menggunakan

teknik penerjemahan pinjaman budaya. Hervey dan Higgins (2006) menegaskan

bahwa teknik pinjaman budaya ini terjadi pada pemadanan nama orang dan teknik ini

juga digunakan untuk memperlihatkan budaya asing kepada pembaca BSa serta untuk

mendekatkan teks dengan pembaca BSa.

Analisis Data 1B(12)

Kesetiaan bentuk dan pinjaman budaya juga berlaku pada Mr. Jones :: Mr. Jones

seperti berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranBaldwin watched the fan for a moment, biting his

lip. If he were as old and wizened, he’d be bad-tempered,too.

“Anything else you can remember, Mr. Jones?Did you see what time the car left?” (ATPG/208—209)

Sesaat Baldwin hanya memandang kipasangin, menggigit bibirnya. Jika ia setua dansekeriput itu, dia pasti juga cepat naik pitam.

“Ada lagi yang kau ingat, Mr. Jones? Apakau melihat jam berapa mobilnya pergi?”(PDS/227)

32 Wanita Amerika yang sudah menikah lazim memakai nama belakang suaminya dengan gelar Mrs.sehingga mereka lazim disapa dengan, misalnya Mrs.Buckley.

33 Wanita-wanita Indonesia yang sudah menikah biasanya disapa dengan Bu + nama depan merekasendiri, bukan dengan Bu + nama belakang suaminya. Di sinilah letak perbedaan budaya antarapenyapaan orang Amerika dan orang Indonesia.

34 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah novel All the Pretty Girls, pada 17Januari 2015.

067

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Penyajian unsur asing ke dalam TSa mengisyaratkan penerjemah melakukan

penyimpangan dari segi bentuk karena Mr. Jones sebenarnya dapat dipadankan

dengan ungkapan yang wajar di dalam TSa, yakni Pak Ishmael, karena nama depan

Mr. Jones adalah Ishmael. Dalam budaya atau kebiasaan orang Amerika Serikat,

penyapaan dengan Mr. diikuti dengan nama belakang sebagai bentuk hormat kepada

orang yang jauh lebih tua (Chambers 2003). Dalam budaya atau kebiasaan orang

Indonesia, penyapaan dilakukan dengan penggunaan nama depan yang didahului

dengan Pak sebagai wujud rasa hormat kepada orang yang jauh lebih tua (Suhardi

2009). Di sini terlihat bahwa penerjemah masih setia dengan bentuk dan fungsi

ungkapan BSu tersebut. Kesetiaan ditunjukkan dengan peminjaman konsep budaya

kebahasaan Amerika untuk disajikan sekaligus diperkenalkan kepada pembaca BSa.

Fitur-fitur budaya lain seperti pronomina persona you yang dengan setia dipadankan

oleh penerjemah dengan kau. Penerjemah tidak menyajikan fitur budaya BI lain yang

sesuai dengan konteks percakapan BI, yakni penyulih pronomina Bapak di dalam

cuplikan cerita TSa. Penyulih pronomina Bapak adalah ungkapan yang ditujukan

kepada orang yang lebih tua dan belum dikenal baik (Sneddon 1996; Alwi 2000).

Upaya tersebut merupakan pemilihan metode setia karena Mr. Jones tetap disajikan di

dalam TSa dan pronomina dipadankan apa adanya tanpa mengikuti konteks budaya

kebahasaan dalam masyarakat BI. Penyajian kata asing kepada pembaca BSa

merupakan representasi dari teknik pinjaman budaya karena penerjemah secara tidak

langsung meminjam konsep budaya asing ke dalam TSa.

Analisis Data 1B(13)

Metode setia dan teknik pinjaman budaya juga berlaku pada Mr. Clark :: Mr. Clark.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“I can hear you fine.” The man’s voice was

booming, commanding, and the anchor smiled. Itwould be a strong interview.

“Mr. Clark,” the anchor continued, “weunderstand that you believe your daughter has beentaken by the Southern Strangler. (ATPG/327)

“Saya bisa mendengar Anda dengan jelas.”Suaranya terdengar tegas, berwibawa, danpembawa acara tersenyum. Ini akan menjadiwawancara yang hebat.

“Mr. Clark,” si pembawa acaramelanjutkan, “kami mendengar Anda percayaanak Anda telah diculik oleh si Pencekik dariSelatan. (PDS/353)

068

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Penerjemah masih menawarkan budaya asing kepada pembaca BSa dengan

menyajikan bentuk BSu ke dalam TSa. Dalam budaya atau kebiasaan orang Amerika,

orang yang baru dikenal dalam situasi serius lazim disapa dengan Mr. + NB

(Chambers 2003). Konteks dan situasi sosial semacam itu juga dapat berlaku di dalam

masyarakat Indonesia dengan menggunakan Pak + NDp. Cuplikan cerita seperti di

atas menampilkan hubungan sosial yang takakrab di antara partisipan dan situasi

sosial yang serius, yakni wawancara antara pembawa acara dan Mr. Clark mengenai

penculikan putri Clark. Penerjemah tidak menyajikan konsep Pak + NDp ke dalam

TSa, tetapi dengan setia tetap menggunakan Mr. Clark. Hal tersebut membuat

penerjemah memilih metode setia karena dalam metode setia penerjemah berupaya

memproduksi konteks BSu yang masih dibatasi dengan pilihan kata BSu ke dalam

TSa. Caranya adalah bentuk BSu dipindahkan secara utuh dan langsung ke dalam

TSa. Metode setia itu tidak hanya memindahkan bentuk BSu, tetapi juga memberikan

pinjaman budaya kepada TSa dan pembaca BSa. Pinjaman budaya tersebut

merepresentasikan teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah. Dalam hal

ini penerjemah meminjam konteks dan situasi sosial masyarakat Amerika untuk

diperkenalkan kepada pembaca BSa.

Analisis Data 1B(14)

Pada Mr. Sherwood :: Mr. Sherwood digunakan metode setia dan teknik pinjaman

budaya.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Mr. Sherwood, you don’t seem to

understand. You’re in an interesting position.Several of the killer’s victims worked for yourcompanies. The media hasn’t seized upon theconnection, but rest assured, they will.”

Sherwood’s eyes narrowed, and Baldwin couldsee the wheels spinning. (ATPG/281—282)

“Mr. Sherwood, tampaknya Anda tidakmengerti. Posisi anda menarik. Beberapa korbansi pembunuh bekerja untuk perusahaan Anda.Media belum melihat kesamaan ini, tapiyakinlah, mereka akan melihatnya.

Mata Sherwood menyipit dan Baldwin tahudia sedang berpikir. (DNP/PDS/305)

Status sosial yang berlaku di dalam masyarakat Amerika Serikat dapat

mengoperasikan penggunaan Mr. + NB yang ditujukan kepada orang yang memiliki

jabatan yang lebih tinggi daripada penyapa. Pada cuplikan cerita seperti di atas Mr.

Sherwood jelas dipindahkan begitu saja oleh penerjemah tanpa melihat fenomena

budaya yang berlaku dalam BSa. Hal tersebut masih memperlihatkan kesetiaan

069

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

bentuk BSa dalam TSa. Tentu saja, metode setia masih berlaku pada Mr. Sherwood ::

Mr. Sherwood. Konteks percakapan seperti di atas menampilkan dialog antara

Baldwin dan Louis Sherwood. Louis Sherwood adalah pemilik perusahaan besar yang

beroperasi di Amerika Serikat sehingga dalam masyarakat kebahasaannya dia lazim

dan wajar disapa dengan Mr. Sherwood. Seyogyanya, penerjemah mengganti Mr.

Sherwood yang sesuai dengan konteks budaya masyarakat BSa, yakni Pak Louis

karena orang Indonesia lazim menyapa orang yang berstatus sosial lebih tinggi

dengan Pak + NDp. Hal itu tidak dilakukan oleh penerjemah karena penerjemah ingin

memperlihatkan konteks budaya kebahasaan BSu kepada pembaca BSa35.

Penerjemah ingin menyampaikan kepada pembaca BSa bahwa penyapaan dengan Mr.

Sherwood mengindikasikan kesantunan dan rasa hormat dalam masyarakat Amerika

Serikat. Upaya tersebut membuat penerjemah memilih teknik pinjaman budaya

karena konsep penyapaan dalam BSu yang sarat dengan budaya kesantunan dan rasa

hormat dipinjam oleh penerjemah untuk diperkenalkan kepada pembaca BSa.

Analisis Data 1B(15)

Metode setia dengan teknik pinjaman budaya juga terlihat pada pengalihan Ms.

Johnson :: Ms. Johnson.

Lucy Johnson screwed up her face as if shewas about to burst into tears. Lincoln looked atMarcus, beseeching him to come rescue him. Marcusleft thedog and came to the door.

“Ms. Johnson, we just need—”“Miss.”“Excuse me?”“It’s Miss Johnson.” The threat of tears past,

she smiled winningly at Marcus. He glanced atLincoln out of the corner of his eye.(JTE/ATPG/176)

Wajah Lucy Johnson berkerut seolah-olahhendak menangis. Lincoln menatap Marcus,memohon agar mitranya itu menyelamatkandirinya dari situasi ini Marcus meninggalkananjing itu dan berjalan mendekat ke pintu.

“Ms. Johnson, kami hanya perlu—““Miss.”“Maaf?”“Miss Johnson.” Aincaman air mata sudah

lewat, wanita itu tersenyum penuh kemenanganpada Marcus. Marcus sendiri melirik Lincoln.(DNP/PDS/193—194)

Dalam masyarakat Amerika Serikat ungkapan Ms. + NB ditujukan kepada wanita

yang belum menikah dan berusia lebih tua (Peters 2004; Lea 2011). Dalam

masyarakat Indonesia kepada wanita yang berstatus belum menikah dan berusia lebih

tua lazim disapa dengan Bu + NDpn (Sneddon 2006), misalnya Bu Lucy. Lucy

35 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah novel All the Pretty Girls, pada 20 Mei2015.

070

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Johnson yang akan diinterogasi oleh dua agen FBI perihal kasus pemukulan

temannya disapa dengan Ms. Johnson. Penerjemah tidak melakukan penyesuaian

dengan bentuk dan fungsi BSa berdasarkan budaya kebahasaan BSa. Ungkapan Ms.

Johnson yang secara utuh dan setia digunakan di dalam TSa mengisyaratkan metode

penerjemahan yang dipilih oleh penerjemah adalah metode setia. Hasil

penerjemahannya menjadi terasa kaku, takwajar, dan asing. Hal itu dilakukan sebagai

upaya penerjemah untuk menyajikan budaya Amerika kepada pembaca BSa. Upaya

penerjemah tersebut secara taklangsung menjadikan teknik pinjaman budaya

digunakan dalam pengalihan Ms. Johnson :: Ms. Johnson karena bentuk dan fungsi

Ms. Johnson dipinjam oleh penerjemah untuk diperkenalkan kepada pembaca BSa.

Jadi, kehadiran fitur-fitur budaya kebahasaan, seperti bentuk dan fungsi dalam BSu

disajikan oleh penerjemah kepada pembaca BSa melalui Ms. Johnson.

Analisis Data 1B(16)

Pada pengalihan Miss Simone :: Miss Simone juga diterapkan metode setia dan teknik

pinjaman budaya.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranThe anchor wasn’t about to lose the shot of

the grieving father, but he had gotten to dead air andneeded to keep the interview rolling. “MissSimone, is that right?”

“Yes, I’m Serene Simone.” She had a slightaccent that Baldwin wanted to say was French but hecould not be absolutely sure. “I am Ivy’s best friend.She is dear to me and I want to echo Mr. Clark’ssentiment. We just want Ivy back home safe andsound.”

“Can you tell us a little more about Ivy,please, Miss Simone?”

As she began to speak, the montage started again.(JTE/ATPG/328—329)

Pembawa acara tidak ingin kehilanganpemandangan ayah yang sedang berduka itu,tapi ia terpaksa berhenti disorot kamera karenaia harus melanjutkan wawancara.

“Miss Simone, benar?”“Ya, saya Simone Serene.” Gadis ini

memiliki sedikit aksen, menurut Baldwin aksenPrancis, tetapi ia tidak benar-benar yakin. “Sayasahabat Ivy. Saya sangat sayang padanya dansaya juga merasakan kesedihan yang samaseperti Mr. Clark. Kami hanya ingin Ivy pulangdalam keadaan sehat tak kurang suatu apa pun. ”

“Bisa Anda ceritakan sedikit tentang Ivy,Miss Simone?”

Ketika dia mulai berbicara, montase dimulailagi. (DNP/PDS/354)

Metode setia yang digunakan pada Miss Simone :: Miss Simone memperlihatkan

kesetiaan pada bentuk dan fungsi BSu. Dalam masyarakat BSu kepada gadis muda

lazim disapa dengan Miss + NB (Chambers 2003). Ungkapan BSu tidak dipadankan

dengan bentuk dan fungsi yang wajar di dalam TSa sehingga terlihat jelas penerjemah

membiarkan penyimpangan pada pilihan kata yang membuat teks terjemahan menjadi

takwajar, asing, dan terasa kaku. Hal tersebut merupakan sarat dari pemilihan metode

071

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

setia karena ada bentuk dan fungsi kata dalam TSa yang masih setia dengan bentuk

BSu. Penerjemah bertujuan memperkenalkan konsep menyapa kepada perempuan

muda yang belum dikenal baik di dalam budaya kebahasaan masyarakatAmerika,

yakni dengan Miss + NB. Penyajian bentuk dan fungsi BSu tidak akan mengganggu

pemahaman pembaca. Tujuan tersebut membuat penerjemah menggunakan teknik

pinjaman budaya karena penerjemah mengadopsi bentuk dan fungsi kata BSu yang

memuat fitur-fitur budaya BSu untuk disajikan kepada pembaca BSa.

Analisis Data 1B(17)

Pada pengalihan ma’am :: ma’am juga diberlakukan metode setia dan teknik

pinjaman budaya.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Do you have any Polaroids that show exactly

how you found it?”“Yes, ma’am. We tried to take the samples

without disturbing the scene too much.”“You’ve put things back in order then? Matches

the Polaroids?” (JTE/ATPG/29)

“Apa kau punya foto Polaroid yangmenunjukkan keadaan kamar ini ketika kaumasuk?”

“Ya, Ma’am. Kami berusaha mengambilsampel tanpa terlalu mengubah kondisi tempatkejadian.”

“Kalau begitu kau sudah menata kembalisemuanya? Sesuai foto?” (DNP/PDS/36—37).

Penerjemah sengaja menyajikan ma’am secara utuh ke dalam TSu tanpa perubahan

fungsi, tetapi penerjemahan menyesuaikan bentuk BSu dengan kaidah ortografis

penyapaan dalam masyarakat BSa36. Hal itu memperlihatkan bahwa metode yang

dipilih adalah metode setia karena terdapat kesamaan bentuk dalam TSu dan TSa.

Sebenarnya, ma’am memiliki padanan yang sesuai dengan konteks budaya BSu,

yakni Bu. Akan tetapi, penerbit melalui penerjemah ingin memperkenalkan budaya

asing dalam menyapa wanita yang berstatus sosial lebih tinggi di dalam budaya BSu.

Dalam cuplikan cerita seperti di atas, Letnan Taylor Jackson disapa dengan ma’am

oleh seorang petugas patroli yang berpangkat sersan. Hal itu memperlihatkan status

sosial Taylor lebih tinggi daripada petugas patroli tersebut. Di sini penerjemah

berusaha menyamakan konteks percakapan TSu ke dalam TSa dengan menggunakan

bentuk aslinya.

36 Penerjemah sengaja mengubah huruf kapital pada awal bentuk BSu untuk menyesuaikan konseppenggunaan ungkapan sapaan yang berlaku dalam masyarakat BSa. Penerjemah berpegang padaKamus Besar Bahasa Indonesia (2008) dalam mengganti huruf kapital tersebut (Komunikasipribadi dengan Desak Nyoman Pusparini, penerjemah All the Pretty Girls, 20 Mei 2015.

072

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 1B(18)

Metode setia dan teknik pinjaman budaya juga berlaku pada Father Galloway :: Bapa

Galloway contoh berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranAfter all, they had traveled here for answers,

and they had found instead a blind man whoclaimed he could transform objects with a touchof his hands. Even so, the old man’s overtpassion for mystical forces reminded Katherineof her brother.

“Father Galloway,” Katherine said, “Peter isin trouble. The CIA is chasing us. And WarrenBellamy sent us to you for help. I don’t knowwhat this pyramid says or where it points, but ifdeciphering it means that we can help Peter, weneed to do that.” (TLS/419)

Bagaimana pun, mereka datang kemari untukmemperoleh jawaban, tapi malah menemukanseseorang lelaki buta yang menyatakan bisamengubah benda-benda dengan sentuhantangan. Walaupun demikian, gairah berlebihanlelaki tua itu terhadap kekuatan-kekuatan mistismengingatkan Katherine kepada kakaknya.

“Bapa Galloway,” ujar Katherine, ”Peterdalam masalah. CIA mengejar kami. DanWarren Bellamy Mmengirim kami kepada andauntuk mendapatkan bantuan. Saya tidak tahu apayang dikatakan piramida itu menunjuk, tapi jikamemecahkan kodenya berarti kita bisamenolong Peter, kita harus melakukannya.(TLS/437)

Teknik pinjaman budaya masih terlihat pada penggunaan nama belakang Galloway

yang didahului dengan gelar rohaniwan Bapa. Kesetiaan pada TSu masih kentara

karena ungkapan sapaan dalam BSa masih mengikuti cara penyapaan dalam BSu.

Dalam budaya BSu, seseorang yang bergelar rohaniwan lazim dan wajar disapa

dengan nama belakang yang didahului Father. Bagi orang Indonesia, penyapaan yang

berlaku dengan nama depan yang didahului dengan pemarkah rohaniwan Bapa37.

Kata Bapa merupakan ungkapan sapaan yang lazim bagi lingkungan gerejani di

Indonesia yang ditujukan kepada gembala jemaat38. Penerjemah memanfaatkan kata

tersebut sebagai padanan yang lazim dan sesuai dengan budaya kebahasaan dalam

menyapa gembala jemaat tersebut39.

Teknik eksotisme digunakan pada ma’am :: Ma’am karena penerjemah hanya

mengganti huruf awal ma’am dengan huruf kapital seolah-olah dalam BSa kata

Ma’am lazim digunakan dalam BSa sebagai kata sapaan40. Dia beranggapan bahwa

37 Komunikasi pribadi dengan Yohanes Bernardus Dody Mulyadi, S.Th., M.Div., Rohaniwan padaRhema Evangelism Ministry, Jakarta, 7 Maret 2015.

38 Komunikasi pribadi dengan Yohanes Bernardus Dody Mulyadi, S.Th., M.Div., Rohaniwan padaRhema Evangelism Ministry, Jakarta, 7 Maret 2015.

39 Komunikasi pribadi dengan Ingrid Dwijani Nimpoeno, penerjemah The Lost Symbol, 15 Februari2015.

40 Semua huruf awal pada kata sapaan dalam bahasa Indonesia harus dikapitalkan (Kamus BesarBahasa Indonesia (2008).

073

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

penyajian kata asing tersebut tidak mengganggu pemahaman pembaca BSa. Kata Bu

memuat konteks budaya yang hampir sama dengan kata ma’am, yakni keduanya

dapat digunakan untuk menyapa orang yang dihormati karena status sosial mereka

yang lebih tinggi daripada penyapa, tetapi penerjemah tetap memilih ma’am.

Analisis Data 1B(19)

Metode setia dan teknik eksotisme juga digunakan pada pengalihan ma’am ke dalam

TSa.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran

“Sugar, you here about that sweet young doctorthat went missing?”

“Yes, ma’am, we are.” Grimes looked atBaldwin, excitement and hope brightening his eyes.(JTE/ATPG/98—99)

“Apa kalian di sini untuk urusan doktermuda dan manis yang hilang itu, Sayang?”

“Ya, Ma’am, benar sekali.” Grimesmemandang Baldwin, antusiasme dan harapanterpancar di matanya. (DB/PDS/112)

Kata ma’am dalam TSa masih mengikuti kesetiaan bentuk dengan ma’am dalam TSu

padahal ma’am memiliki padanan yang wajar dalam BSa, yakni Bu. Kesetiaan pada

bentuk BSu mengisyaratkan terjadi penyimpangan pada pilihan kata sehingga teks

terjemahan terasa kaku, asing, dan takwajar. Penggunaan kata ma’am dan Bu

sebenarnya memiliki konteks yang sama mengingat keduanya dapat digunakan untuk

menyapa wanita yang baru dikenal sebagai pemarkah kesantunan. Kehadiran kata

asing di dalam TSa mengisyaratkan bahwa penerbit melalui penerjemah ingin

memperkenalkan budaya asing kepada pembaca BSa. Menurut budaya Amerika,

wanita yang belum dikenal dengan baik lazim disapa dengan ma’am sebagai isyarat

kesantunan (Chambers 2003). Grimes dan Baldwin adalah dua agen FBI yang baru

mengenal Lurene sehingga Grimes menyapa wanita tersebut dengan ma’am.

Teknik penerjemahan eksotisme masih tetap digunakan oleh penerjemah kalau

kata asing dialihkan secara utuh dan langsung ke dalam TSa dengan catatan bentuk

asingnya menanggalkan konteks budaya asing. Yang terjadi pada TSa

memperlihatkan bentuk asing masih dipertahankan, tetapi penggunaannya dilakukan

menurut kebiasaan penyapaan orang Indonesia, yakni dengan mengganti huruf awal

ma’am menjadi Ma’am yang seolah-olah Ma’am termasuk ke dalam cara penyapaan

bagi orang Indonesia.

074

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 1B(20)

Pada ma’am :: ma’am juga diterapkan metode setia dan teknik eksotisme.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Why’s that?”“She just had that look about her, you know?

Like she was better than everybody else.Where’s she, anyway?”

“Detective Garrison was in a car accident,ma’am. We’re picking up the slack while sherecovers.”

Lucy shielded her eyes from the sun andlooked away quickly. “She hurt bad?”

“She’ll be fine, ma’am. I’ll tell her you askedafter her. Now, we were hoping to get a little moreinformation from you about your case. DetectiveGarrison mentioned you may be able to identify yourattacker.” (ATPG/177)

“Mengapa begitu?”“Tampangnya mengesankan seperti itu, kau

tahu? Seperti dia lebih baik dari semua orang.Omong-omong, di mana dia?”

“Detektif Garrison mengalami kecelakaanmobil, Ma’am. Kami mengambil alih tugasnyasementara ia masih dalam pemulihan.”

Lucy melindungi matanya dari sinarmatahari dan segera berpaling. “Dia terlukaparah?”

“Dia akan baik-baik saja, Ma’am. Saya akansampaikan padanya kalau Andamenanyakannya. Nah, kami berharap bisamendapatkan tambahan informasi dari Andatentang kasus Anda menurut detektif Garrison,mungkin Anda bisa mengidentifikasi penyerangAnda.” (PDS/195)

Ungkapan ma’am yang disajikan di dalam TSa yang secara otomatis memiliki muatan

budaya asing yang ingin disajikan oleh penerjemah kepada pembaca BSa. Bagi orang

Amerika, ma’am dapat ditujukan kepada wanita yang berusia jauh lebih tua daripada

penyapa (Chambers 2003). Dalam budaya Indonesia ungkapan yang sepadan dengan

ma’am dapat digunakan Bu. Suhardi (2009) menegaskan bahwa ungkapan sapaan Ibu

atau Bu dapat digunakan untuk menyapa wanita yang berusia jauh lebih tua. Dalam

konteks percakapan di atas, tokoh Grimes dan Marcus yang berperan sebagai agen

FBI menginterogasi Lucy Johnson perihal kasus penganiayaan teman Lucy.

Penerjemah tidak mengikuti konteks budaya BSa untuk memadankan ma’am, alih-

alih dia mengikuti konteks budaya BSu dengan tetap mempertahankan kata asingnya

ke dalam TSa. Penerjemah memiliki maksud lain untuk tetap mempertahankan

ma’am di dalam TSa, yaitu dia ingin menghadirkan suasana asing ke tengah-tengah

pembaca BSa. Upaya menghadirkan suasana BSu tersebut tentu didasarkan pada latar

cerita yang bertempat di Amerika Serikat. Kehadiran suasana asing tersebut diperoleh

dari teknik eksotisme tanpa memadankan ma’am karena penerjemah ingin member

kesan asing pada TSa (Hervey dan Higgins 1992).

Analisis Data 1B(21)

Pada sir :: sir juga diterapkan metode setia dan teknik eksotisme.

075

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“And have you found any tire tracks to support

that theory?” Baldwin gazed at the young manexpectantly.

“There weren’t any that we could see whenwe pulled up, no, sir.”

Baldwin noted the “sir” and decided to stophassling the kid. (ATPG/168)

“Dan, apa kau sudah menemukan jejak banmobil yang mendukung teori itu?” Baldwinmenatap sersan muda itu penuh harap.

“Tidak, kami tidak melihat apapun ketikamenepi, Sir.”

Baldwin memperhatikan kata “sir” itu danmemutuskan untuk berhenti mengganggu anakitu. (PDS/184)

Kata Sir yang dimodifikasi dengan pengubahan huruf kapital dalam TSa memiliki

kesan bahwa penerjemah sengaja menyajikan kata asing kepada pembaca BSa. Kesan

pertama yang saya rasakan adalah penerjemah memang tidak berniat memadankan sir

menjadi padanan yang sesuai dengan konteks budaya BSa karena dia mengikuti

sistem penyapaan di antara orang Indonesia, yakni kata sapaan dalam BSa memakai

huruf kapital di awal kata tersebut. Kesan kedua adalah dengan penyajian kata asing

yang dimodifikasi dengan huruf kapital, penerjemah ingin menghadirkan suasana

Amerika di tengah-tengah pembaca BSa dan ingin menyajikan kebiasaan menyapa

orang Amerika kepada orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi. Dalam

cuplikan cerita seperti di atas, Baldwin disapa dengan sir oleh petugas patroli, yang

berpangkat lebih rendah daripada Baldwin. Hal tersebut menandakan bahwa dalam

masyarakat Amerika Serikat sir ditujukan kepada pria yang berstatus sosial lebih

tinggi dan berusia lebih tua daripada penyapa sebagai pemarkah kesantunan dan rasa

hormat (Chambers 2003). Dalam masyarakat Indonesia pria yang berstatus sosial dan

yang berusia lebih tua lazim dan biasa disapa dengan Pak sebagai pemarkah

kesantunan dan rasa hormat (Suhardi 2009). Akan tetapi, penerjemah tidak

mengindahkan padanannya padahal dalam masyarakat Indonesia Pak memiliki

muatan budaya yang sama dengan sir. Pilihan penerjemah atas Sir tentu “didikte”

oleh penerbit yang ingin menghadirkan suasana asing ke tengah-tengah pembaca BSa

serta mendekatkan pembaca dengan budaya BSu41. Sebagai akibatnya, pilihan

penerjemah tersebut diperoleh dari teknik eksotisme karena penerjemah sebenarnya

memiliki padanan yang sesuai dengan budaya BSa, tetapi dia “didikte” untuk

memperkenalkan budaya asing melalui penyajian unsur leksikal asing di dalam TSa

41 Komunikasi dengan Desak Nyoman Pusparini, penerjemah All the Pretty Girls, 20 Mei 2015.

076

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

yang dimodifikasi sesuai dengan fungsi penggunaan ungkapan sapaan dalam

masyarakat BSa42.

Analisis Data 1B(22)

Metode setia dan teknik eksotisme juga diterapkan pada sir :: Sir.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranIt seemed as though he had been on hold for an hour,

but it was probably more like five minutes when avoice came back on the line. “I’m Louis Sherwood.Is there something I can help you with, AgentBaldwin?”

“Yes, sir. I’d like to get some information aboutyour traveling executives. I’m in the middle of aninvestigation and your company’s name has come up inrelation to the case. Would you be willing to give mesomeinformation?” (JTE/ATPG/247)

Rasanya dia telah menunggu selama satujam, tapi mungkin lebih seperti lima menitketika sebuah suara kembali terdengar ditelepon. “Saya Louis Sherwood. Ada yang bisasaya bantu, Agen Baldwin?”

“Ya, Sir. Saya ingin meminta informasitentang para eksekutif Anda yang seringbepergian. Saya sedang melakukan penyelidikandan nama perusahaan Anda muncul terkaitdengan kasus tersebut. Anda bersediamemberikan informasi?” (DNP/PDS/269)

Ciri-ciri metode setia tidak tampak pada bentuk kata yang disajikan ke dalam TSa

karena unsur kata BSu dimodifikasi sesuai dengan fungsi penggunaannya seperti

dalam BSa. Konteks budaya tidak dialihkan oleh penerjemah ke dalam TSa. Bentuk

sir dialihkan begitu saja secara utuh dengan perubahan huruf kapital di awal kata

tersebut. Hal itu mengisyaratkan bahwa penerjemah ingin menghadirkan kata asing

tanpa fungsi yang berlaku pada budaya kebahasaan BSu. itu dianggap sebagai bagian

dari perkenalan budaya asing kepada pembaca BSa. Bentuk tidak diubah memuat

kesan budaya asing tidak hadir di tengah-tengah pembaca BSa. Bagi orang Amerika

yang memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada penyapa lazim dan biasa

digunakan sir (Chambers 2003). Status sosial yang lebih tinggi daripada penyapa

dalam masyarakat Indonesia lazim dan wajar digunakan Pak (Suhardi 2009).

Sebenarnya, penerjemah dapat memadankan sir dengan Pak, tetapi atas pesan

penerbit, dia tetap setia mempertahankan sir dengan sedikit modifikasi penggunaan

kata sapaan yang sesuai dengan kaidah atau sistem penulisan BSa. Upaya penerjemah

tersebut seolah-olah ingin menyodorkan kepada pembaca BSa budaya BSu. Sebagai

akibatnya, teknik eksotisme cocok untuk pemadanan sir :: Sir karena unsur leksikal

42 Ungkapan sapaan dalam BI wajib menggunakan huruf kapital di awal kata atau frasa (Kamus BesarBahasa Indonesia (2008).

077

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dipertahankan. Teknik eksotisme ini sebenarnya bertujuan memberi kesan asing ke

dalam TSa dan kepada pembaca BSa.

Analisis Data 1B(23)

Demikian pula halnya dengan sir :: Sir yang juga masih menggunakan metode setia

dan teknik eksotisme.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranHe pulled into the lot of the hotel and parked.

Taking the picture of Noelle with him, he went to thefront desk.

The information should be in from the Louisvilleoffice.

Maybe Perfect Boy Baldwin had sent some of hisprofiling guidance too.

“Do you have a fax for me? Grimes, FBI?”The man behind the desk gave him a nasty look. “I

do, sir, and I have to ask that you refrain from having thiskind of material sent over our fax lines. It’s justoutrageous. I won’t stand for it, and neither will mymanager—” (ATPG/276)

Mobilnya memasuki areal hotel dan parkir.Sambil membawa foto Noelle, dia pergi ke frontdesk. Informasi dari kantor Louisville pastisudah masuk. Mungkin Baldwin si AnakSempurna juga telah mengirim beberapapanduan profiling-nya.

“Apa ada faks untukku? Grimes, FBI?”Petugas di belakang meja menatapnya jijik.

“Ada, Sir, dan saya harus menyampaikan padaAnda untuk tidak meminta hal-hal seperti inidikirim melalui jalur faks kami. Ini keterlaluan.Saya tidak akan bisa menerimanya, begitu jugamanajer saya—“ (PDS/299)

Cuplikan cerita di atas menampilkan petugas hotel menyapa tamu hotel dengan sir,

tetapi penerjemah tidak memadankan sir dengan padanan yang sesuai dengan konteks

sosial masyarakat BSa, yakni Pak. Dalam masyarakat Amerika Serikat, kepada orang

yang menggunakan jasa pelayanan lazim digunakan sir sebagai bentuk kesantunan

dan rasa hormat (Chambers 2003). Hal yang sama juga berlaku di dalam konteks

sosial orang Indonesia: pendagang atau pemberi jasa dalam bertransaksi lazim

menggunakan Pak kepada pelanggan. Grimes adalah tamu hotel yang mampir ke

sebuah hotel untuk meminta salinan faksimile kepada petugas hotel dan petugas

tersebut menyapanya dengan sir. Penerjemah tidak menggunakan Pak sebagai

padanan yang wajar dalam TSa, alih-alih dia tetap mempertahankan sir dengan

sedikit memodifikasi unsur asingnya. Hal itu sengaja dilakukan oleh penerjemah

untuk member kesan asing tanpa memasukkan konteks budaya kebahasaan BSu pada

TSa. Metode penerjemahan setia yang diperlihatkan oleh sir :: Sir menghasilkan

teknik eksotisme mengingat ungkapan Sir dalam TSa masih memuat budaya lokal

yang sengaja disajikan penerjemah dengan kata asing.

078

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 1B(24)

Metode setia dan teknik kata serapan juga dapat diterapkan pada sunshine :: sunshine.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranTaylor had gotten a good drunk on one or two

times in the past, and she knew Sam could read thesigns that she was headed that way like they wereplastered in neon on her forehead. Good friend thatshe was, she just smiled.

“What’s the emergency, sunshine? Hi, Kat.”She grinned at the bartender, a dusky-skinned half-Korean woman who looked almost Hawaiian.(JTE/ATPG/141)

Dulu Taylor pernah satu-dua kali mabukberat, dan ia tahu Sam bisa membaca tanda-tanda bahwa ia akan mabuk lagi. Tapi Sammemang teman yang baik, ia hanya tersenyum.

“Ada situasi darurat apa, Sunshine? Hai,Kat.” Dia tersenyum lebar pada bartender,seorang wanita Korea berkulit agak gelap yangnyaris terkesan seperti orang Hawaii.(DNP/PDS/157)

Penerjemah mengalami kesulitan dalam memadankan sunshine karena konteks dan

situasi budaya tidak mendukung pemadanan dalam BSa43. Penerjemah tetap setia

dengan mempertahankan sunshine di dalam TSa. Kesetiaan terlihat bukan hanya pada

satuan leksikal, tetapi juga pada makna kontekstual. Secara kontekstual, Sam adalah

sahabat Taylor sehingga Sam menyapa Taylor dengan sunshine. Kesetiaan

kontekstual tetap dipertahankan oleh penerjemah karena penerjemah tidak memiliki

padanan yang tepat dan sesuai dengan konteks percakapan dalam BSa. Oleh karena

itu, teknik kata serapan dapat digunakan dengan metode setia tersebut. Teknik

serapan digunakan untuk mengatasi kesenjangan budaya, baik secara leksikal maupun

secara kontekstual. Penerbit berkeyakinan bahwa meskipun sunshine tidak

dipadankan, ungkapan tersebut tidak akan mengganggu pemahaman pembaca bahasa

sasaran44. Upaya yang diyakini oleh penerbit melalui penerjemah merupakan salah

satu upaya untuk memperkenalkan kata baru dan menghadirkan nuansa asing di

dalam TSa.

Analisis Data 1B(25)

Metode setia dan kata serapan juga berlaku pada pengalihan sheriff :: sheriff seperti

berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran

“Dr. Baldwin, this is Sheriff Pascoe. I’ve gotten “Dr. Baldwin, ini Sheriff Pascoe. Aku sudah

43 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah All the Pretty Girls, 12 November2014.

44 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah All the Pretty Girls, 12 November2014.

000079

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

the report back from the lab on the note found inMarni Fischer’s car. There weren’t any discernibleprints, just a couple of smudges. Could be from thevictim, but I can’t guarantee that. There just wasn’tenough to go on.”

“Well, it was a long shot. He’s not making a lotof mistakes, there’s no reason for him to start now.Particular and precise, that’s our boy. Thank you,Sheriff. I appreciate you working so quickly onthat.” (ATPG/151)

menerima laporan dari laboratorium mengenaipuisi yang ditemukan di dalam mobil MarniFishcher. Tidak ada sidik jari yang terbaca jelas,hanya beberapa noda. Bisa jadi dari korban, tapiaku tidak bisa menjamin. Tidak cukup banyakuntukditindaklanjuti.”

“Yah, memang kemungkinannya tipis.Orang ini tidak melakukan banyak kesalahan,tidak ada alasan baginya untuk berubahsekarang. Teliti dan tepat, itulah tersangka kita.Terima kasih, Sheriff. Aku sangat menghargaikau begitu cepat menanganinya.” (PDS/166—167)

Kata sheriff sebenarnya tidak dikenal di dalam konteks budaya BSa sehingga kata itu

tetap dipertahankan dengan setia oleh penerjemah sesuai dengan bentuk aslinya.

Dalam hal ini, metode setia dipilih untuk sheriff :: sheriff. Artinya, selain unsur

leksikal yang disajikan ke tengah pembaca BSa, penerjemah juga menyajikan konteks

budaya BSu. Di Amerika Serikat, kepada orang yang berprofesi sebagai sheriff dapat

digunakan nama profesi untuk menyapa atau memanggil orang tersebut. Dalam

masyarakat BSu, sheriff adalah perwira polisi yang bertanggung jawab atas

penegakan hokum dan peraturan di sebuah kota kecil (Lea 2011). Penerjemah masih

tetap menggunakan metode penerjemahan setia pada sheriff :: sheriff. Dalam

masyarakat Indonesia, kata sheriff tidak memiliki bentuk dan fungsi yang sama dalam

BSa. Oleh karena itu, kata sheriff termasuk kategori kata budaya BSu. Karena tidak

memiliki padanan penerjemah menggunakan teknik kata serapan. Konteks budaya

BSu yang disajikan oleh penerjemah ke dalam TSa sekaligus menghadirkan cita rasa

Amerika ke tengah pembaca BSa melalui unsur leksikal BSu yang tidak memiliki

padanan dalam BSa. Dengan kata lain, tugas penerjemah di sini bukan hanya

mengalihkan kata asing, tetapi juga sekaligus menyajikan konteks budaya BSu dan

menghadirkan suasana yang berlatar Amerika kepada pembaca BSa.

Analisis Data 1B(26)

Metode setia dengan teknik eksotisme diterapkan pada chief :: chief oleh penerjemah.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranCapitol police chief Trent Anderson hadoverseen security in the U.S. Capitol Complexfor over a decade.

The game had just kicked off when hisintercom buzzed.

Kepala polisi Capitol, Trent Anderson, sudahmengepalai keamanan di Kompleks U.S. Capitolselama lebih dari satu dekade.

Pertandingan baru saja dimulai ketikainterkom berdengung.

000080

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

“Chief?”Anderson groaned and kept his eyes on the

television as he pressed the button. “Yeah.”“We’ve got some kind of disturbance in the

Rotunda. I’ve got officers arriving now, but Ithink you’ll want to have a look.” (DB/TLS/60)

“Chief?”Anderson mengerang dan tetap mengarahkan

mata pada televisi ketika menekan tombol.“Ya.”

“Ada gangguan di Rotunda. Saya sudahmendatangkan beberapa petugas, tapi saya rasaAnda ingin melihatnya.” (IDN/TLS/82)

Kesetiaan bentuk terlihat pada ungkapan chief yang tidak dipadankan dengan

ungkapan yang wajar dalam BSa. Dalam penerjemahan, penerjemah mencoba

menghasilkan kembali makna kontekstual dengan bentuk BSu chief, tetapi

penyimpangan dari segi leksikal tetap dibiarkan (Newmark 1988a). Dalam konteks

kepolisian Indonesia, kepala polisi lazim disapa dengan dan sebagai penggalan dari

komandan. Selain kata chief disajikan untuk memelihara konteks percakapan yang

berlatar di U.S. Capitol, Amerika Serikat, penerjemah juga tidak mengetahui

padanannya dalam BSa sehingga dia tetap mempertahankannya dengan chief. Pilihan

chief mengisyaratkan teknik penerjemahan yang dipilih oleh penerjemah adalah

teknik kata serapan karena penerjemah menyerap secara langsung kata asing ke

dalam TSa. Teknik kata serapan merupakan salah satu teknik yang baik dipilih oleh

penerjemah apabila penerjemah menemukan kesulitan mencari bentuk BSa yang kira-

kira makna kontekstualnya sama dengan BSu.

Analisis Data 1B(27)

Metode setia dengan teknik pinjaman budaya dapat diterapkan pada Professor

Langdon :: Profesor Langdon.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Good morning, Professor Langdon, I’m

terribly sorry for this early-morning call.” Thepolite voice was noticeably hesitant, with a hintof a southern accent. “My name is AnthonyJelbart, and I’m Peter Solomon’s executiveassistant.” (DB/TLS/14)

“Selamat pagi, Profesor Langdon, maafsekali menelepon sepagi ini.” Suara sopan itujelas terdengar bimbang, dengan sedikit aksenSelatan. “Nama saya Anthony Jelbart, dan sayaasisten eksekutif Peter Solomon.” (IDN/TLS/36)

Frasa Professor Langdon memang lazim digunakan di dalam penyapaan kepada

orang yang berstatus guru besar di Amerika Serikat (Walter 2008). Padanannya

Profesor Langdon terlihat mengikuti pola seperti frasa BSu. Penerjemah di sini masih

setia menggunakan bentuk dan fungsi BSu Profesor Langdon, alih-alih tanpa bentuk

yang wajar dan berterima bagi pembaca BSa, yakni Profesor Robert. Orang Indonesia

081

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

di dalam ranah akademis lazim menyapa guru besar dengan Profesor + nama depan,

bukan nama belakang, seperti Profesor Langdon. Jadi, kesetiaan penerjemah terletak

pada penggunaannya atau fungsinya masih memakai nama belakang. Gelar profesi

diganti dengan bentuk yang wajar dalam BSa, sedangkan nama belakang tidak diubah

sehingga ungkapan tersebut lazim digunakan dalam budaya kebahasaan masyarakat

BSa. Akan tetapi, penerjemah ingin menampilkan nuansa Amerika di dalam

terjemahannya45. Berdasarkan uraian tersebut, penerjemah menerapkan teknik

pinjaman budaya karena fungsi Profesor Langdon tidak sesuai dengan penggunaan

(fungsi) bentuk BSa, tetapi cenderung kepada fungsi BSu.

Analisis Data 1B(28)

Pemadanan Director Sato :: Direktur Sato menerapkan metode penerjemahan setia

dan teknik pinjaman budaya.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranAnderson took the phone and brought it to

his lips. “Director Sato,” he said in as friendly avoice as possible. “This is Chief Anderson. Howmay I—” (DB/TLS/64)

Anderson mengambil telepon itu danmendekatkannya ke bibir. “Direktur Sato,”katanya dengan suara seramah mungkin. “IniChief Anderson. Apa yang bisa—“(IDN/TLS/103)

Ungkapan Director Sato tidak memiliki kesamaan fungsi dengan Direktur Sato yang

berlaku dalam BSa meskipun Direktur Sato dipadankan dengan bentuk BSa dan

penggunaan (fungsi) nama belakang Sato tetap mempertahankan dalam TSa.

Kesetiaan fungsi BSu pada TSa terlihat Sato. Dalam budaya kebahasaan masyarakat

BSu, nama belakang kerap dan lazim disandingkan dengan gelar (Wareing 2004).

Tidak demikian halnya dengan budaya kebahasaan BSa yang menerapkan nama

depan setelah gelar (Suhardi 2009). Perbedaan budaya kebahasaan itu tidak membuat

penerjemah untuk memadankan Director Sato dengan Direktur Inoue karena dengan

Direktor Sato penerjemah ingin menghadirkan budaya kebahasaan BSu di dalam TSa

dan berupaya memberi suasana Amerika kepada pembaca BSa. Dengan kata lain,

penerjemah dengan setia mengikuti kelaziman penyapaan dalam masyarakat BSu.

Atas dasar itulah, penerjemah menerapkan teknik pinjaman budaya karena teknik ini

bertujuan membawa fitur budaya BSu ke dalam TSa.

45 Komunikasi pribadi dengan Ingrid Dwijani Nimpoeno., penerjemah novel The Lost Symbol, pada14 Februari 2015.

082

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 1B(29)

Pemadanan Architect Bellamy :: Arsitek Bellamy menerapkan metode setia dan teknik

pinjaman budaya.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranBellamy averted his eyes. “Sorry, I can’t

help you.”“Architect Bellamy,” Sato said, “tonight

just after seven P.M., you were having dinner ina restaurant outside the city when you received aphone call from a man who told you he hadkidnapped Peter Solomon.” (DB/TLS/297)

Bellamy mengalihkan pandangan. “Maaf,aku tidak bisa membantumu.”

“Arsitek Bellamy,” ujar Sato, “malam tadi,persis setelah pukul tujuh, kau sedangmenyantap makan malam di sebuah restoran diluar kota ketika menerima telepon dari seoranglelaki yang menyatakan telah menculik PeterSolomon.” (IDN/TLS/421)

Ungkapan Arsitek Bellamy dalam BSa juga masih memperlihatkan kesetiaan fungsi

dengan bentuk BSu. Nama belakang Bellamy yang didahului dengan gelar lazim

digunakan untuk menyapa seseorang dalam masyarakat kebudayaan Bsu (Wareing

2004). Dalam masyarakat kebudayaan BSa, lazim digunakan adalah Pak + gelar

profesi, misalnya Pak Arsitek, karena biasanya masyarakat BSa memanggil seseorang

dengan Pak + gelar profesi (Suhardi 2009). Perbedaan budaya kebahasaan di antara

kedua bahasa tampaknya ditinggalkan oleh penerjemah karena penerjemah sangat

memperhitungkan hubungan sosial di dalam masyarakat BSu46 sehingga dia tetap

mempertahankan fungsi BSu. Meskipun bentuknya berbeda, fungsi penggunaan

bentuk BSu sama dengan fungsi penggunaan bentuk BSa. Jadi, teknik penerjemahan

yang dapat diterapkan pada Architect Bellamy :: Arsitek Bellamy adalah teknik

pinjaman budaya.

Analisis Data 1B(30)

Metode penerjemahan setia dengan metode eksotisme pada Chief Anderson :: Chief

Anderson.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranSato grunted and raised her eyebrows,

giving Langdon an odd look.“Chief Anderson?” she said, turning to

him. “A word in private, if I may?” The director

Sato menggeram dan mengangkat sepasangalisnya, memandang Langdon dengan aneh.

“Chief Anderson?” panggilnya, serayaberbalik kepada lelaki itu. “Bisa bicara secara

46 Komunikasi pribadi dengan Ingrid Dwijani Nimpoeno, penerjemah The Lost Symbol, 14 Februari2015.

083

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

motioned for Anderson to join her, and theydisappeared into the pitch-black hallway,leaving Langdon alone in the flickeringcandlelight of Peter’s Chamber of Reflection.(DB/TLS/165)

pribadi?” Direktur itu mengisyaratkan Andersonuntuk bergabung bersamanya, dan merekamenghilang ke dalam lorong gelap gulita,meninggalkan Langdon sendirian dalam cahayalilin berpendar di Bilik Perenungan Peter(IDN/TLS/242)

Frasa Chief Anderson kentara sekali dialihkan ke dalam TSa tanpa ada perubahan

pada bentuk BSa. Hal tersebut menunjukkan bahwa ungkapan sapaan BSa tersebut

masih setia dengan bentuk BSu. Kata chief tidak dipadankan dengan komandan dan

kata Anderson (nama belakang) tidak disesuaikan dengan kelaziman orang Indonesia

yang menyapa dengan nama depan Trent. Penerjemah ingin member kesan asing

kepada pembaca BSa sehingga ungkapan budaya kebahasaan BSu tersebut tetap dia

pertahankan47. Dalam budaya kebahasaan masyarakat BSu, chief digunakan kepada

orang yang memiliki pangkat yang paling tinggi di dalam sebuah organisasi

kepolisian atau kemiliteran (Lea 2011). Dalam ranah kepolisian masyarakat BSa,

makna dan fungsi yang sama dengan chief adalah komandan48. Jadi, baik chief

maupun Anderson adalah milik ungkapan BSu yang memiliki bentuk dan fungsi yang

sama dengan Chief Anderson dalam TSa. Kesetiaan pada ungkapan BSu tersebut

merupakan pedoman bagi penerjemah dalam memilih teknik eksotisme karena tujuan

penerjemah adalah ingin menghadirkan suasana cerita yang berlatar di Gedung

Capitol, Amerika Serikat.

Analisis Data 1B(31)

Pengalihan bentuk dan fungsi BSu ke dalam TSa juga terjadi pada Officer Nuñez ::

Officer Nuñez juga menerapkan metode setia dan teknik eksotisme.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranLangdon recognized the young Hispanic

officer from the X-ray machine earlier tonight.“Officer Nuñez,” the African American

man said. “Not a word. Follow me.”The guard looked uneasy but obeyed

without question. (DB/TLS/169)

Langdon mengenali petugas Hispanik mudadari pos pemeriksaan sinar-X tadi malam itu.

“Officer Nuñez,” sapa lelaki Afrika-Amerika itu. “Jangan ucapkan sepatah kata pun.Ikuti aku.”

Petugas itu tampak tidak nyaman, tapimematuhi tanpa bertanya-tanya.(IDN/TLS/429)

47 Komunikasi pribadi dengan Ingrid Dwijani Nimpoeno, penerjemah The Lost Symbol, 14 Februari2015.

48 Komunikasi pribadi dengan Iptu Triyogo Handoyo, Kasubnit Krimsus, Kepolisian Resor Jaksel, 4Mei 2015.

084

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Penerjemah yang ingin menyajikan nuansa BSu kepada pembaca BSa sengaja tidak

memadankan Officer Nuñez dengan bentuk yang sepadan dalam BSa. Dalam budaya

kebahasaan BSu seseorang yang diketahui identitasnya dan berprofesi sebagai

petugas keamanan sebuah gedung lazim disapa dengan Officer + NB (Chambers

2003). Di sini penerjemah ingin mereproduksi makna kontekstual BSu yang kental

dan yang masih dibatasi pada leksikon BSu sehingga terlihat kesetiaan bentuk BSa

dengan bentuk BSu pada TSa. Metode setia yang dipilih oleh penerjemah

menunjukkan penyimpangan pilihan kata yang masih dibiarkan sehingga hasil

penerjemahan masih terlihat kaku dan asing (Newmark 1988a). Kesetiaan pada

bentuk dan fungsi BSu diperlihatkan oleh penerjemah dengan membiarkan frasa asing

disajikan ke dalam TSa. Pembiaran frasa asing dalam TSa merupakan pilihan

penerjemah untuk menghadirkan nuansa asing kepada pembaca BSa. Hal itulah yang

mengundang penerjemah memilih teknik eksotisme. Teknik eksotisme dipilih untuk

membawa kesan asing kepada pembaca BSa tanpa terjadi pergeseran budaya dalam

TSa (Hervey dan Higgins 2006).

Analisis Data 1B(32)

Metode penerjemahan setia dengan teknik catatan kaki terjadi pada pemadanan cara

:: Cara4.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranShe could hear her father now, in his heavy

Italian accent, “Noelle, you knowa you shouldn’t beriding that crazy bike up and down those hills whenyou sick. You’re smarter than that, cara.”(JTE/ATPG/238)

Ia seperti bisa mendengar ayahnya berkatadengan aksen Italia yang kental, “Noelle, kautahu kau seharusnya tidak boleh bersepeda naik-turun bukit seperti itu kalau sedang sakit. Kautidak sebodoh itum Cara4. (DNP/PDS/258)

4 (Italia) : Sayang)

Penerjemah sengaja tidak menerjemahkan kata cara yang berasal dari Italia karena

dia tidak ingin menghilangkan nuansa Italia-nya meskipun kata itu bukan berasal dari

bahasa Inggris-Amerika. Penerjemah ingin memperkenalkan budaya kebahasaan

Italia kepada pembaca BSa dan cara mengungkapkan perasaan afektif kepada anak

perempuan dengan gaya Italia. Di sini penerjemah tentu saja masih setia kepada

bentuk dan fungsi BSu yang sebenarnya dia bisa memadankan cara secara langsung

085

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

ke dalam TSa dengan Sayang. Kesetiaan penerjemah pada TSu merujuk ke metode

penerjemahan setia. Di sini penerjemah berupaya memproduksi makna kontekstual

BSu dengan membatasi bentuknya meskipun dia sudah memberi padanan melalui

catatan kaki. Newmark (1988a) menegaskan bahwa metode penerjemahan setia masih

berpegang teguh pada maksud dan tujuan penulis BSu sehingga terjemahannya

kadang-kadang terasa asing.

Analisis Data 1B(33)

Metode setia dengan teknik eksplisitasi berlaku pada pemadanan Ø :: sheriff.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“You’ll keep me up-to-date on what happens,

right?”“Absolutely. You have my number, feel free to call

anytime. I have to run, I’m at the airport now. You takecare Ø.” (DNP/ATPG/151)

“Kau akan memberitahukan perkembanganterbaru padaku, ‘kan?”

“Tentu saja. Kau menyimpan nomorku,silakan menghubungi kapan saja. Aku harusjalan sekarang, aku sedang di bandara. Sampaijumpa, Sheriff.” (DNP/PDS/167)

Kesetiaan akan bentuk asing masih terlihat pada TSa meskipun dalam TSu bentuk

sheriff tidak terlihat. Penerjemah menghadirkan sheriff agar TSa terlihat memiliki

nuansa BSu. Kesetiaan pada bentuk BSu membawa penerjemah menggunakan

metode penerjemahan setia karena di dalam metode setia penerjemah mencoba

mereproduksi konteks BSu dengan menjejalkan leksikon asing sehingga dari segi

kaidah bahasa dan pembaca BSa penyimpangan pada TSa masih tampak jelas.

Metode penerjemahan ini kadang-kadang terasa kaku dan asing. Karena penerjemah

menghadirkan ungkapan BSu yang sebenarnya tidak ada TSu, teknik penerjemahan

yang digunakan adalah teknik eksplisitasi bentuk asing.

Dapat disimpulkan secara umum bahwa metode setia cenderung

menggunakan teknik eksotisme, teknik salin-terjemah, teknik transplantasi budaya,

teknik pinjaman budaya, teknik kata serapan, teknik catatan kaki, dan teknik

eksplisitasi. Sesuai dengan metodenya, teknik yang dipilih oleh penerjemah masih

berorientasi pada TSu. Hal tersebut tentu diusung di dalam ideologi pemancaan.

Ungkapan sapaan asing yang dihasilkan oleh teknik penerjemahan tersebut tidak

lazim di dalam budaya kebahasaan masyarakat Indonesia. Hal itu berbenturan dengan

konsep kewajaran dalam terjemahan. Budaya kebahasaan masyarakat BI yang

menyangkut kuasa (power) tidak dapat diterapkan kalau penyapaan dengan ND tidak

086

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dapat dilakukan kepada orang yang lebih tua, berstatus lebih tinggi, dan memiliki

hubungan sosial berjarak. Sebagai akibatnya, timbul ketaksantunan di dalam budaya

kebahasaan pembaca bahasa sasaran.

4.2.1.3 Metode Semantis

Di dalam metode penerjemahan semantis, penerjemah berusaha menghasilkan

kembali setepat mungkin makna kontekstual dari pengarang TSu dalam batas-batas

sintaktis dan semantis TSa dan tetap mengutamakan unsur estetika BSu (Newmark

1988a). Dalam metode ini, kata budaya yang diterjemahkan jadi lebih mudah

dipahami oleh pembaca BSa (Newmark 1988a). Pada metode penerjemahan semantis

ini diperoleh lima teknik penerjemahan, yaitu (1) teknik eksplisitasi (explicitation),

(2) teknik pelesapan (omission), (3) teknik generalisasi (generalization), (4) teknik

konsentrasi (concentration), dan (5) teknik padanan lazim (established equivalent).

Analisis Data 1C(1)

Metode semantis dengan teknik eksplisitasi juga berlaku pada contoh berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Gotcha, boss. I’ll call ahead and have a photo

array put together. I’m sure we can find five mug shotssimilar to this hosebag.” Marcus took her by the arm,turning her toward him so he could get a better view.“You’re gonna have one helluva shiner in a couple ofhours Ø.” (ATPG/314)

“Siap, Bos. Aku akan menelepon agar foto-foto disiapkan. Aku yakin kita bisa menemukanlima foto yang mirip dengan bajingan itu.”Marcus meraih lengan Taylor, memutar tubuhatasannya itu ke arahnya sehingga ia bisamelihat wajah Taylor dengan jelas. “Wah,beberapa jam lagi matamu pasti biru lebam,Bos.” (PDS/339)

Bentuk bos sebagai padanan dari boss yang sebenarnya tidak hadir di dalam TSu

sengaja disajikan oleh penerjemah untuk membuat TSa lebih dipahami oleh pembaca

BSa. Sebagai akibatnya TSa menjadi lebih lancar dengan kehadiran bos. Konteks dan

situasi berseloroh dalam BSu membuat TSa harus memiliki kesan yang sama dengan

TSu. Ungkapan bos yang disampaikan oleh Marcus di dalam TSa memiliki pesan dan

konteks yang sama di dalam TSu, yakni konteks berseloroh. Melalui metode

penerjemahan semantis, makna kontekstual yang dihasilkan dari TSu harus tampak di

dalam TSa. Penerjemah yang memilih metode penerjemahan semantis ini

menggunakan teknik eksplisitasi karena teknik eksplisitasi mengacu ke informasi

087

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

yang implisit dalam TSu diungkapkan secara eksplisit di dalam TSa (Molina dan

Albir 2002).

Analisis Data 1C(2)

Metode semantis yang masih berorientasi pada TSu juga menggunakan teknik

pelesapan, seperti pada girl :: Ø.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranAs she fought back a snapping reply, she saw

Sam motioning to Kat. A pack of fresh CamelLights appeared at her elbow. Sam broke open the pack,pulled out a cigarette, held it out to Taylor and lit amatch.

“Here, why don’t you have a smoke while you’reat it. Get it all out of your system now, girl,because tomorrow things have to change. For now,just…shit.”The match had burnt down far enough to burn Sam’sfinger. She tossed the pack of matches on the bar andstuck her finger in her mouth. (ATPG/143—144)

Selagi ia berusaha menahan untuk balasmenggertak, Taylor melihat Sam memberikanisyarat pada Kat. Sebungkus Camel Lightdiletakkan di dekat sikunya. Sam membukanyadan mengeluarkan sebatang rokok,mengulurkannya pada Taylor dan menyalakankorek api.

“Ini, sekalian saja kau merokok. Lampiaskansemuanya sekarang, Ø, karena besok semuanyaharus berubah. Untuk saat ini... ah, sialan.”Barang korek itu terbakar cukup jauh sampai kebawah dan membakar jari Sam. Dilemparnyakotak korek api itu ke meja bar danmemasukkan jarinya ke mulut. (PDS/159)

Kata girl tidak disajikan dengan bentuk asli atau padanannya di dalam TSa.

Ketakhadiran padanannya di dalam BSa tidak akan mengganggu pemahaman

pembaca BSa49 dan juga tidak mengganggu alur ceritanya. Apabila kata girl

diterjemahkan dengan gadis, sayang, atau kawan tentu teks terjemahannya menjadi

kaku dan tidak wajar mengingat penerjemah ingin memberikan efek dan pesan yang

sama antara konteks BSu dan BSa50 agar padanannya tidak membingungkan pembaca

BSa. Teknik penerjemahan pelesapan merujuk ke informasi yang hadir di dalam BSu

tidak diungkapkan di dalam BSa (Molina dan Albir 2002).

Analisis Data 1C(3)

Metode semantis merupakan pedoman dalam menggunakan teknik generalisasi atau

netralisasi, seperti pada pemadanan folks :: semuanya.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran

49 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah novel All the Pretty Girls, pada 25November 2014.

50 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah novel All the Pretty Girls, pada 25November 2014.

088

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Sonny was on his feet at once. “Folks, I’mafraid you’ll have to excuse us. Mary Vaughn’snot feeling well. I need to get her to thehospital.”

“I’m pregnant,” she explained. “I’m sosorry to spoil the dinner. Liz, thank you forincluding us.” The polite words were barely outof her mouth when she gasped again as what feltlike a powerful contraction hit her.(SW/STAS/231)

Sonny langsung bangkit berdiri,“Semuanya, kukira kami harus permisi dulu.Mary Vaughn merasa tidak sehat. Aku harusmembawanya ke rumah sakit.”

“Aku hamil,” urai Mary Vaughn. “Akuminta maaf telah merusak acara makan malamini. Liz, terima kasih telah mengundang kami.”Kalimat santun itu nyaris tertelan saat iatekersiap lagi oleh semacam kontraksi hebatyang melandanya. (DB/JH/265)

Makna kontekstual dalam BSu mengisyaratkan bahwa folks memuat sekelompok

orang yang hadir di dalam sebuah acara. Makna kontekstual yang sebenarnya di

dalam TSa harus disajikan agar pesan yang terdapat di dalam BSu terlihat kembali di

dalam konteks percakapan BSa. Konteks percakapan yang melibatkan sekelompok

orang di sebuah acara makan malam bersama melazimkan penggunaan folks di dalam

masyarakat Amerika karena ungkapan sapaan tersebut digunakan secara takformal

dan secara akrab kepada sekelompok orang atau pihak yang disapa lebih dari satu

orang (Lea 2011). Akan tetapi, tidak demikian halnya dalam bahasa sasaran yang

menggunakan semua orang di dalam sebuah acara dengan semuanya karena bahasa

Indonesia tampaknya tidak memiliki konsep penyapaan kepada sekelompok orang.

Penerjemah menggunakan semuanya karena makna kontekstual yang tercakup di

dalam kata ini sudah mewakili makna kontekstual penyapaan kepada sekelompok

orang di ruang lingkup tertentu. Lalu, penerjemah membawa konteks percakapan BSu

itu ke dalam BSa untuk memperoleh padanan yang wajar dan berterima. Dengan

demikian, teknik generalisasi sesuai dengan metode penerjemahan semantis karena

kata asing yang memiliki makna khusus dipadankan dengan kata yang lebih umum.

Analisis Data 1C(4)

Teknik penerjemahan generalisasi yang juga digunakan di dalam metode

penerjemahan semantis berlaku pada penerjemahan son :: nak berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranThere was an oddly worrisome expression

on her face as she watched the couple cross thedining room, but Travis didn’t have time toquestion her about it.

“Hello, son,” his father said jovially. “Sorryto interrupt your evening, but we wanted you tobe the first to know our news.”(SW/STAS/263—4)

Anehnya ada ekspresi khawatir di wajahSarah saat ia melihat pasangan yang duduk diseberang ruangan itu, tapi Travis tidak punyawaktu untuk mempertanyakan kepada Sarah.

“Halo, Nak,” kata ayahnya dengan riang.“Maaf sudah merusak malammu, tapi kami inginkau menjadi yang pertama yang mendengarberita kami .” (DB/JH/301)

089

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Metode penerjemahan semantis juga dapat dipilih untuk menerjemahkan ungkapan

sapaan son :: nak karena secara kontekstual makna son harus terlihat kembali pada

nak. Kata son yang hanya memiliki satu suku kata pada BSu dipadankan dengan nak

yang juga berupa satu suku kata dalam BSa. Hal itu mengisyaratkan bahwa

penerjemah ingin menampilkan rima yang sama di antara BSu dan BSa. Newmark

(1988a) menegaskan bahwa unsur estetika dalam metode penerjemahan semantis

tetap diutamakan di dalam TSa.

Dari segi teknik penerjemahannya son yang memiliki makna ‘anak laki-laki’

dipadankan menjadi nak—sebagai singkatan dari anak—yang bermakna umum ‘anak’

karena BIA memiliki kata yang bermakna khusus untuk child ‘anak’, yakni son dan

daughter. Jadi, teknik penerjemahan tersebut diilustrasikan dengan teknik generalisasi

karena kata yang khusus di dalam TSu diterjemahkan menjadi kata yang umum di

dalam BSa. Kata son hanya ditujukan kepada anak laki-laki, baik yang masih kecil

maupun yang sudah dewasa oleh orang tua biologis mereka (Dunkling 1990).

Konteks semacam itu diadopsi oleh penerjemah untuk memadankan TSu sehingga di

dalam konteks BSa, kata nak digunakan sebagai padanan dari son.

Analisis Data 1C(5)

Metode penerjemahan semantis yang menggunakan teknik generalisasi juga berlaku

pada penerjemahan girl :: nak.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranThey met her in the hall, all four men grinning.

“Nice performance, Lieutenant.” Pricecongratulated her.

“You scared him so shitless he forgot to ask for alawyer until the very end. Well done, girl.”

“Thank you, thank you. But we have to get himto say something other than ‘No, I didn’t do it.’Baldwin?” (JTE/ATPG/351—352)

Mereka bertemu di koridor, keempatnyamenyeringai. ”Petunjuk yang bagus, Letnan.”Price mengucapkan selamat kepada Taylor.

”Kau telah membuatnya ketakutan setengahmati sampai dia lupa meminta pengacara diujung interogasi. Bagus, Nak.”

“Terima kasih, terima kasih. Tapi kita harusmembuatnya mengatakan sesuatu selain “Tidak,aku tidak melakukannya, ”Baldwin?”(DNP/PDS/380)

Dalam masyarakat Amerika Serikat, kata girl memang dapat digunakan kepada

wanita yang lebih muda untuk memperlihatkan keakraban (Lea 2011). Dalam

masyarakat Indonesia makna kontekstual dari nak sepertinya tidak dapat digunakan

untuk menyapa wanita dewasa yang lebih muda. Sebagai akibatnya, TSa-nya terkesan

090

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

kaku dan aneh karena sifat padanannya masih terkait dengan BSu. Konteks

percakapan menceritakan Mitchell yang berpangkat kapten dan berusia 50 tahun

menyapa Taylor yang berpangkat letnan dan berusia 30 tahun. Kata nak idealnya

digunakan kepada anak perempuan yang belum dewasa dalam masyarakat Indonesia.

Dari metode semantis tersebut makna kontekstual yang khusus dalam

ungkapan sapaan girl diganti menjadi makna kontekstual yang umum di dalam BSa,

yakni nak (penggalan dari bentuk anak). Dengan demikian, teknik penerjemahan

yang dihasilkan girl :: nak adalah teknik generalisasi karena kata girl yang bermakna

lebih khusus disajikan dengan bentuk BSa yang bermakna kontekstual lebih umum.

Analisis Data 1C(6)

Metode penerjemahan semantis yang menggunakan teknik penerjemahan generalisasi

juga terjadi pada penerjemahan boy :: nak.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranThe veins in his father’s forehead pulsed,

and his complexion turned an interesting shadeof purple. “Don’t you dare talk to me like that,boy! My whole life’s been about you andmaking sure you had a legacy to be proud of. I’dthink twice before mouthing off to me andthrowing it all away.” (SW/STAS/50)

Pembuluh darah di kening ayahnyaberdenyut dan wajahnya berubah menjadi warnaungu yang menarik. “Jangan berani-beranibicara seperti itu kepadaku, Nak! Seluruhhidupku adalah tentang kau dan memastikanagar kau memiliki warisan yang bisadibanggakan. Kalau aku jadi kau, Aku akanberpikir dua kali sebelum bicara lancangkepadaku dan menyia-nyiakan semua itu.”(DB/JH/61)

Kata nak—sebagai penggalan dari kata anak—dipadankan secara semantis karena

keterikatan ujaran tampak lazim dalam BSa. Dalam BSu terlihat boy dalam ujaran

“Don’t you dare talk to me like that, boy! mengandung nada kekesalan dari seorang

ayah. Dalam bahasa Inggris-Amerika, kata boy digunakan ketika seseorang merasa

kesal (Lea 2011). Penerjemah masih terikat maksud dari pengarang karena dia

menyajikan padanan yang memiliki maksud yang sama dengan maksud pengarang.

Oleh karena itu, ungkapan nak disajikan sebagai ungkapan kekesalan kepada anaknya

yang sudah dewasa. Penerjemahan tersebut menjadi dapat lebih mudah diterima

karena unsur estetika di dalam BSa menjadi tampak wajar dalam konteks percakapan

yang serius tersebut.

Penerjemah yang memilih metode penerjemahan semantis menggunakan

teknik generalisasi karena bentuk BSu yang bermakna makna khusus disajikan

091

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

dengan bentuk BSa yang bermakna lebih umum. Kata boy bermakna lebih spesifik

daripada bentuk nak dalam BSa karena dalam BSu dikenal istilah gender untuk

menyapa anak laki-laki dan anak perempuan, sedangkan di dalam BSa tidak dikenal

istilah gender untuk menyapa anak laki-laki atau anak perempuan.

Analisis Data 1C(7)

Metode penerjemahan semantis juga menggunakan teknik penerjemahan konsentrasi

seperti yang terlihat pada penerjemahan you dumb ass :: bodoh.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranTaylor got eye level with him. Stared into his

eyes, searching. Realized that they’d taken himdown for good. She wrinkled her nose. He smelledlike dirty oil.

“Shut up, Norville. Your fly’s open, you dumbass.”

He lunged and before she could jerk away, he spatat her. “Stupid cunt. What the fuck’re youdoing? I didn’t do nothin’.” (ATPG/312—313)

Taylor berdiri tegak di hadapannya. Menataplangsung matanya, mencari. Menyadari bahwamereka telah meringkus orang ini sampaiselama-amanya. Hidung Taylor berkedut. Laki-laki ini baunya seperti bau oli kotor.

“Diam, Norville. Kau sudah tertangkapbasah, Bodoh.”

Turner menerjang dan sebelum Taylorsempat mundur, ia meludah padanya.“Perempuan tolol! Apa-apaan kau ini? Aku tidakberbuat apa-apa!” (PDS/337—338)

Metode penerjemahan semantis juga dipilih dalam penerjemahan you dumb ass ::

bodoh karena makna kontekstual dalam BSu diungkapkan kembali ke dalam BSa.

Untuk memberikan efek kontekstual yang sama di dalam TSa, penerjemah sengaja

menyajikan kata bodoh yang memuat konteks percakapan yang serius dan penuh

dengan rasa jengkel. Dalam situasi dan konteks percakapan tersebut, penerjemah

memindahkan situasi dan konteks percakapan BSu ke dalam BSa dengan memilih

kata yang cocok di dalam situasi dan konteks budaya masyarakat BSa. Penerjemah

berupaya tidak memadankan semua unsur leksikal you dumb ass karena padanannya

akan memunculkan keberlewahan dan pengulangan kata yang sebenarnya sudah

terkandung di dalam kata bodoh, tetapi penerjemah menyajikan bentuk yang lebih

hemat atau lebih sederhana di dalam TSa. Frasa you dumb ass yang dipadankan

dengan satu kata bahasa sumber bodoh mengisyaratkan teknik konsentrasi karena

ungkapan atau informasi dalam bahasa sumber dipadankan menjadi bentuk yang lebih

sederhana bodoh. Ungkapan bodoh sudah memuat informasi tentang perilaku bodoh

karena baik dumb maupun ass (bahasa pelesetan dari arse ‘keledai’ sebagai hewan

yang bodoh) sudah memuat makna ‘bodoh’, jadi penerjemah hanya menghemat kata.

092

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 1C(8)

Metode penerjemahan semantis dengan teknik penerjemahan padanan lazim dapat

diterapkan pada director :: direktur.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranSenior OS analyst Nola Kaye sat alone and

studied the image that had been e-mailed to herten minutes ago by her boss, Director InoueSato….

“Yes, Director,” Nola now said, cradlingthe phone on her shoulder as she talked to Sato.“The engraving is indeed the Masonic cipher.However, the cleartext is meaningless. It appearsto be a grid of random letters.” She gazed downat her decryption. (DB/TLS/267)

Analis OS senior Nola Kaye duduk sendiriandan mempelajari gambar yang dikirim lewat e-mail kepadanya sepuluh menit lalu olehatasannya, Direktur Inoue Sato….

“Ya, Direktur,” ujar Nola kini, serayamenjepit telepon di bahu ketika dia berbicaradengan Sato. “Ukirannya memang cipherMason. Akan tetapi, teksnya tidak ada artinya.Tampaknya berupa kisi yang terdiri dari huruf-huruf acak.” Dia menunduk memandangipemecahan-kodenya. (IDN/TLS/289)

Kalimat-kalimat BSa terlihat luwes dan mempertimbangkan unsur estetika karena

kata direktur masih mengikuti batas kewajaran dalam TSa. Kata tersebut terlihat

masih fleksibel dalam penggunaan BSa-nya. Akan tetapi, kata direktur masih terlihat

kaku di dalam fungsinya karena penggunaan direktur bagi orang Indonesia sebaiknya

didahului dengan Bu apabila yang disapa adalah wanita. Penerjemah tetap

menggunakan direktur karena penerjemah mengikuti hubungan sosial di Amerika

Serikat karena latar cerita terjadi di sana meskipun kata direktur adalah kata yang

digunakan berdasarkan kamus51. Atas dasar alasan tersebut, teknik penerjemahan

yang dipilih oleh penerjemahan mencakupi teknik padanan lazim. Kata direktur

merupakan istilah atau ungkapan yang sudah lazim dalam BSa yang dapat ditemukan

di dalam kamus BSa sebagai jabatan dan digunakan sehari-hari. Di sini oleh

penerjemah kata direktur dipilih sebagai ungkapan sapaan dalam BSa, alih-alih

sebagai jabatan, seperti yang diuraikan dalam kamus BSa.

Analisis Data 1C(9)

Metode semantis dengan teknik padanan lazim juga berlaku pada pemadanan

lieutenant :: letnan.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“You have something there, Officer?” Taylor “Kau menemukan sesuatu?” Taylor tidak

51 Komunikasi pribadi dengan Inggrid Dwijani Nimpoeno, penerjemah The Lost Symbol, 14 Februari2015.

000093

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

didn’t recognize him, he must have been fresh outof the academy.

“Yes, Lieutenant,” he answered, Adam’sapple bobbing. Taylor reached him and followed hispointing finger. In the grass, lying quietly, was a hand.(JTE/ATPG/16)

mengenali polisi itu. Pasti baru lulus dariakademi.

“Ya, Letnan,” jawabnya, jakun di lehernyanaik-turun. Taylor tiba di dekatnya danmengikuti ke arah jarinya menunjuk. Di atasrumput, tergeletak begitu saja, sebuah tangan.(DNP/PDS/22)

Pemadanan lieutenant menjadi letnan memberi gambaran bahwa TSa dipadankan

dengan mempertimbangkan unsur estetika BSu. Kata letnan sebenarnya belum

memiliki fungsi yang baik dalam BSa karena kata letnan tidak digunakan di dalam

ranah kepolisian Indonesia52. Atas pandangan tersebut, penerjemah belum menyentuh

batas kewajaran padanan, tetapi dia masih mengkompromikan makna bentuk BSa

tersebut. Newmark (1988a) menegaskan bahwa metode semantis digunakan lebih

luwes dengan mempertimbangkan estetika BSu. Metode semantis juga

memperlihatkan padanan yang fleksibel dalam TSa.

Penerjemah memilih teknik penerjemahan padanan lazim pada lieutenant ::

letnan. Teknik padanan lazim dipilih untuk memenuhi bentuk BSa yang sebenarnya

dapat ditemukan di dalam kamus BSa dan bahasa sehari-hari, tetapi tidak digunakan

untuk menyapa orang yang berpangkat letnan. Kata letnan sebenarnya diadopsi dari

bahasa Belanda dan sekarang sudah menjadi warga BSa (Jones 2008).

Analisis Data 1C(10)

Metode semantis dengan teknik padanan lazim juga berlaku pada pemadanan captain

:: kapten.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranPrice was like that. Half-misogynistic old-

school cop, half-caring, sensitive police. She playedalong.

“You’re making assumptions, Captain.”“I just figured you might be trying to have a life,Lieutenant. Now get over there and do me proud.” Hehung up the phone, leaving Taylor with an odd sense ofsatisfaction. (JTE/ATPG/46)

Price memang seperti itu. Polisi kolot yangmerasa laki-laki lebih superior dari perempuan,tapi juga agak perhatian dan sensitif. Taylor punikut bercanda.

“Anda membuat asumsi, Kapten.”“Aku hanya mengira mungkin kau berusaha

menikmati hidup, Letnan. Sekarang pergi kesana dan bikin aku bangga.“ Price menutuptelepon, meninggalkan Taylor dengan rasa puasyang aneh. (DNP/PDS/54—55 ).

52 Komunikasi pribadi dengan Iptu Triyogo Handoyo, Kasubnit Kriminal Khusus pada KepolisianResor Metro Jakarta Selatan, 6 April 2015.

094

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Pemadanan captain menjadi kapten juga menggunakan metode penerjemahan

semantis karena dalam metode semantic penerjemah memadankan bentuk BSu tanpa

memperhitungkan fungsinya dalam TSa. Ranah kepolisian Indonesia tidak

menggunakan pangkat yang lebih tinggi daripada letnan tersebut untuk menyapa

atasan yang berpangkat kapten53. Jadi, bentuk dan makna kapten masih berkompromi

dengan kaidah bentuk BSa dan masih mempertimbangkan estetika BSu karena dalam

BSu kata tersebut memiliki kesan militer. Karena penerjemah masih

mengkompromikan bentuk dan makna BSu dengan kaidah bentuk BSa, teknik

padanan lazim yang dipilih untuk memadankan captain menjadi kapten. Kata kapten

sebenarnya juga diadopsi dari bahasa Belanda (Jones 2008) dan hanya ditemukan di

kamus BSa, tetapi kata kapten tidak digunakan sehari-hari sebagai ungkapan sapaan.

Analisis Data 1C(11)

Metode penerjemahan semantis dengan teknik padanan lazim juga berlaku pada

pemadanan sergeant :: sersan.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“I asked you if we could move her.” It wasn’t a

statement but a challenge.“Tell me something, Sergeant,” Baldwin said

quietly.The man glared at him as if Baldwin had

murdered the girl at their feet.“Was she posed, or was she dropped here?”

(JTE/ATPG/167)

“Aku tanya padamu apa kami bisamemindahkannya.” Itu bukan pernyataan, tapitantangan.

“Coba katakan padaku, Sersan,” kataBaldwin tenang. Laki-laki itu melototmemandangnya, seakan Baldwin telahmembunuh gadis yang tergolek di dekat kakimereka.

“Dia dibunuh di sini, atau dibuang di sini?”(DNP/PDS/184)

Pemadanan sergeant :: sersan masih menggunakan metode semantis karena

penerjemahan semantis lebih fleksibel dengan BSa dengan mempertimbangkan unsur

estetika TSu. Makna BSa masih dikompromikan selama dalam batas kewajaran BSa.

Kata sersan dalam ranah kepolisian Indonesia diyakini tidak dapat digunakan di

antara para personal kepolisian Indonesia54. Dengan kata lain, penerjemah

mengkompromikan makna bentuk sersan saja ke dalam BSa dengan

mempertimbangkan estetika BSu. Dalam ranah kepolisian BSu, pangkat lazim

53 Komunikasi pribadi dengan Iptu Triyogo Handoyo, Kasubnit Kriminal Khusus pada KepolisianResor Metro Jakarta Selatan, 6 April 2015.

54 Komunikasi pribadi dengan Iptu Triyogo Handoyo, Kasubnit Kriminal Khusus pada KepolisianResor Metro Jakarta Selatan, 6 April 2015.

095

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

digunakan untuk menyapa seseorang. Penerjemah di sini ingin memberikan kesan

estetis yang diperoleh dari penggunaan ungkapan dalam masyarakat BSu tersebut.

Kompromi makna masih dalam batas kewajaran karena sersan memiliki makna yang

sama dengan sergeant, tetapi fungsi BSu tidak sama seperti dalam fungsi BSa.

Karena masih mengkompromikan makna dan memberi kesan estetika BSu,

penerjemah memilih padanan yang dia anggap setara dalam hal makna (semantis).

Pemadanan sergeant :: sersan tersebut menerapkan teknik padanan lazim karena

teknik padanan lazim hanya ditemukan di dalam kamus BSa dan digunakan sehari-

hari, tetapi tidak dalam penggunaan ungkapan sapaan. Padanan lazim seperti ini

dipilih oleh penerjemah karena penerjemah tidak memiliki cadangan pilihan lain yang

setara makna dan fungsinya dengan bentuk sergeant.

Dalam metode semantis teknik penerjemahan masih terlihat mngikuti garis

ideologi pemancaan karena penerjemah masih tetap setia dengan TSu. Padanan

dihasilkan dengan memperlihatkan makna TSu sehingga secara kontekstual dan

fungsional padanannya tidak memperlihatkan padanan yang sesuai dengan budaya

kebahasaan masyarakat BI.

4.2.2 Ideologi Pelokalan

Ideologi pelokalan adalah ideologi penerjemahan yang berorientasi pada BSa.

Penerjemah yang menganut ideologi pelokalan mau tak mau wajib menggunakan

metode dan teknik penerjemahan yang berorientasi pada BSa. Dalam ideologi

pelokalan metode penerjemahan yang dipilih biasanya dimulai berupa (1) metode

adaptasi (adaptation), (2) metode bebas (free translation), (3) metode idiomatis

(idiomatic translation), dan (4) metode komunikatif (communicative translation).

4.2.2.1 Metode Adaptasi

Metode ini adalah metode yang paling bebas dalam penerjemahan. Maksudnya,

keterikatan bahasa dan budaya terhadap BSu sangatlah tipis, bahkan hampir tidak

ada, keterikatan justru lebih dekat pada BSa. Unsur-unsur budaya yang terdapat pada

BSu diganti dengan unsur budaya yang lebih dekat dan akrab pada pembaca sasaran.

Metode ini sering dipakai pada penerjemahan karya sastra, yakni novel, drama, dan

puisi. Metode penerjemahan adaptasi ini menggunakan teknik penerjemahan adaptasi

(adaptation).

096

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 2D(1)

Metode adaptasi dengan teknik adaptasi digunakan pada pemadanan girls :: teman-

teman.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“To be honest, I’d like to forget about it,”

Sarah told her, then gestured around the table.“That doesn’t seem likely, at least tonight. Andif Jeanette’s right that everyone is talking aboutthis, I may never be able to show my face intown again.”

“Oh, hogwash!” Dana Sue said. “SweetMagnolias don’t worry about a little talk. Wethrive on it. Right, girls?”

“To be honest, I wasn’t so thrilled when Caland I were at the center of all the gossip,”Maddie contradicted. “And Bill and I beforethat.” (SW/STAS/152)

“Rasanya tidak mudah, terutama untukmalam ini. Tapi jika kata Jeanette benar bahwasemua orang membicarakan kejadian ini,mungkin aku tak akan pernah sanggupmenampakkan wajahku di kota.”

“Oh, omong kosong!” timpal Dana Sue.“Sweet Magnolia tak menggubris kasak-kusuk.Kita justru makin dewasa makin dewasakarenanya, Betul, ‘kan, teman-teman?”

“Jujur saja aku malah tak menikmati ketikaCal dan aku menjadi pusat gosip,” Maddiemembantah. Lalu Bill dan aku sebelum itu.”(DB/JH/176)

Ungkapan girls tentu tidak dapat dipadankan secara harfiah dengan gadis-gadis,

tetapi dipadankan dengan teman-teman berdasarkan konteks percakapan. Konteks

percakapan tersebut melibatkan para partisipan (Maddie, Helen, Sarah, Jeanette) yang

memiliki hubungan sosial yang dekat (pertemanan) dengan Dana Sue dan usia

mereka yang sudah tidak muda lagi. Atas dasar itulah, kata girls—yang bermakna

harfiah gadis-gadis—tidak dapat disajikan oleh penerjemah ke dalam TSa karena

bentuk BSa harus disesuaikan dengan konteks budaya masyarakat BSa. Hal itu

dimanfaatkan oleh penerjemah untuk memadankan girls dengan teman-teman karena

hubungan antara Maddie, Helen, Sarah, Jeanette, dan Dana Sue adalah hubungan

persahabatan sehingga wajarlah Dana Sue menyapa teman-temannya dengan

ungkapan sapaan teman-teman. Penerjemah mencari padanan yang sesuai dengan

kebiasaan menyapa di antara orang Indonesia. Di dalam masyarakat Indonesia, di

antara hubungan pertemanan lazim digunakan teman-temen ketika kita menyapa para

sahabat kita sebagai tanda keakraban. Karena padanannya mengikuti budaya bahasa

sasaran, teknik penerjemahan yang dipilih adalah teknik adaptasi karena penerjemah

memadankan kata asingnya sesuai dengan konteks percakapan dan kebiasaan bahasa

sasaran.

097

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 2D(2)

Metode adaptasi dan teknik adaptasi juga dapat diterapkan pada pemadanan everyone

:: semuanya.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“None,” Sarah said emphatically, then had

another thought. “And don’t send your husbandsafter him, either.” She waited for the nods ofagreement that were awfully slow in coming.“Okay, then. Good night, everyone.”

She hoped her departure would put an endto the discussion of the kiss, if not to the entiregathering. Judging from the low murmur ofvoices she could hear long after she’d checkedon Tommy and Libby, taken a shower andclimbed into bed, the rest of them still hadplenty to say. (SW/STAS/154)

“Tidak boleh,” kata Sarah lembut, lalumenambahi. “Dan jangan suruh suamimumengerjakan juga.” Sarah menunggu anggukansetuju dari Annie. Lama sekali akhirnya Anniemengangguk. “Baiklah, kalau begitu. Selamatmalam, semuanya.”

Sarah berharap kepergiannya menyudahipembahasan ciuman itu, walaupun kumpul-kumpul itu belum selesai. Namun sampai iaselesai memeriksa Tommy dan Libby, mandilalu berangkat tidur, ia masih mendengar bisik-bisik. Rupanya mereka masih belum selesaijuga. (DB/JH/178)

Ungkapan semuanya tampak terbaca lancar bagi pembaca BSa dalam hal penyapaan

sejumlah orang yang berada di dalam sebuah acara takformal. Padanannya memenuhi

unsur kebiasaan orang Indonesia yang menyapa teman-teman dengan semuanya

karena orang Indonesia yang tidak bisa menyapa satu demi satu nama tersapa karena

para partisipan yang hadir di dalam acara tersebut lebih dari satu orang. Penerjemah

mengadaptasi situasi BSu ke dalam TSa dan juga tidak lupa mengganti unsur-unsur

budaya BSu dengan unsur-unsur budaya atau kebiasaan yang lebih dekat dan lebih

akrab dengan pembaca BSa. Konteks percakapan seperti cuplikan percakapan di atas

melibatkan para partisipan (Helen, Annie, dan Sarah) yang memiliki hubungan yang

akrab. Penerjemah memilih kata yang memiliki keterikatan budaya dan kebiasaan

yang lebih dekat dan lebih akrab dengan BSa. Apabila everyone diterjemah dengan

tiap orang, teks terjemahannya menjadi tidak lancer serta terasa kaku dan aneh

karena padanannya harus sesuai dengan budaya atau kebiasaan orang Indonesia

ketika mereka menyapa orang yang hadir di dalam peristiwa bahasa tersebut.

4.2.2.2 Metode Bebas

Metode penerjemahan bebas lebih mengutamakan isi (content) BSu daripada bentuk

dan strukturnya. Kebebasan dalam metode ini masih sebatas bebas mengungkapkan

makna pada BSa, sehingga masih dibatasi maksud atau isi BSu walaupun bentuk teks

BSu sudah tidak dimunculkan kembali. Lebih lanjut, pencarian padanan pun

098

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

cenderung berada pada tataran teks, bukan kata, frasa, klausa atau kalimat, sehingga

akan tampak seperti memparafrasa BSu. Metode penerjemahan bebas menggunakan

teknik penerjemahan penyulih budaya (cultural substitute). Teknik penyulih budaya

diterapkan untuk memecahkan masalah atas kata yang tidak diterjemahkan oleh

penerjemah novel.

Analisis Data 2E(1)

Metode bebas berjalan selaras dengan teknik penyulih budaya, seperti pada contoh

Grace :: Grace berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Grace, you need to take that burger and

fries to table nine,” she told the owner of theold-fashioned soda fountain. The down-homecooking continued to bring in business….(SW/STAS/3)

“Grace, kau harus mengantar burger dankentang goring itu ke meja sembilan,” ujar Sarahkepada pemilik soda fountain antik itu.(DB/JH/46)

Pada teks terjemahan tampak Grace dialihkan begitu saja tanpa diberi unsur apa pun.

Dalam metode bebas pemadanan dapat dilakukan dengan Bu Grace agar teks BSa

dekat dengan pembaca BSa dan penerjemah lebih mengutamakan isi daripada

bentuknya. Pesan yang disampaikan oleh penerjemah lebih bebas diungkapan ke

dalam BSa. Hal tersebut dilakukan karena kebiasaan dan budaya orang Indonesia

ketika memanggil atau menyapa wanita yang berstatus sosial lebih tinggi (sebagai

pemilik restoran) wajar digunakan Bu + ND. Sebagai akibatnya, teks terjemahan

menjadi terasa bagian dari budaya BSa. Atas dasar itulah, teknik penerjemahan yang

perlu diusulkan adalah teknik penerjemahan penyulih budaya karena konteks

percakapan berlatar dalam budaya Amerika disulih dengan konteks percakapan

berlatar Indonesia. Dalam budaya kebahasaan orang Amerika kepada wanita yang

berstatus lebih tinggi lazim dan biasa disapa dengan nama diri saja (Chambers 2003),

tetapi di dalam budaya kebahasaan orang Indonesia lazim dan biasa kepada wanita

yang berstatus lebih tinggi digunakan Bu + ND (Suhardi 2009), seperti Bu Grace.

Analisis Data 2E(2)

Metode bebas juga tampak pada contoh Liz :: Liz, tetapi bagi penganut ideologi

pelokalan padanan Liz diganti menjadi Bu Liz dengan menggunakan teknik penyulih

budaya.

199

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 120: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranShe directed his gaze across the room to a

woman with snow-white hair that curled softlyaround her lined face. ….

“Perhaps, if you’re finished with your cardgame, we could have lunch at Sullivan’s anddiscuss the topics the two of you might cover,”Travis suggested. “Do you have the time, Liz?(SW/STAS/212—3)

Sarah mengarahkan pandangan Travismelintasi ruangan ke seorang wanita denganrambut seputih salju yang ikal lembutmengelilingi wajahnya yang penuh keriput. ….

“Mungkin, kalau kau sudah selesai denganpermainan kartunya, kita bisa makan siang diSullivan dan mendiskusikan topik-topik yangakan kalian bahas.” Travis mengusulkan.“Apakah kau punya waktu, Liz?” (JH/242—6)

Kata Liz yang dipertahankan di dalam TSa memiliki padanan yang dapat berterima

bagi pembaca BSa, yakni Bu Liz. Pemadanan semacam itu lebih menekankan

pembaca BSa dan lebih mementingkan isi. Di samping itu, unsur-unsur lain di dalam

padanan ujaran tersebut disesuaikan dengan budaya kebahasaan BSa, seperti

pronomina you diubah menjadi penyulih budaya Ibu, seperti Apakah Ibu punya

waktu? Hal tersebut dilakukan untuk memberi kesan bahwa pesan BSa disampaikan

dengan wajar sesuai dengan budaya kebahasaan BSa. Jadi, metode bebas ini tidak

terikat pada budaya BSu.

Dalam metode penerjemahan bebas ini teknik penerjemahan penyulih budaya

dapat digunakan karena unsur-unsur budaya kebahasaan BSa secara bebas

dimasukkan ke dalam TSa dan disesuaikan dengan pembaca BSa. Cuplikan

percakapan seperti di atas mengisyaratkan seorang pemuda yang berusia 29 tahun

menyapa seorang wanita yang berusia 60 tahun. Di samping itu, hubungan antara

penyapa dan yang disapa tidak akrab karena Travis baru mengenal Liz Johnson.

Dalam budaya kebahasaan BSa, kepada wanita yang sudah berusia tua dan belum

akrab lazim dan wajar disapa dengan Bu + ND (Suhardi 2009), seperti Bu Liz. Akan

tetapi, tidak demikian halnya dalam budaya kebahasaan BSu, kepada wanita yang

lebih tua dan belum akrab lazim disapa dengan nama diri (Chambers 2003). Dalam

metode bebas pembaca BSa tidak akan menemukan terjemahan bukan seperti hasil

penerjemahan. Teknik yang digunakan dalam pemadanan Liz :: Bu Liz adalah teknik

penyulih budaya.

4.2.2.3 Metode Idiomatis

Metode penerjemahan idiomatis mereproduksi pesan dari BSu, tetapi cenderung

terjadi distorsi nuansa makna di dalam TSa. Ungkapan idiomatis yang ada pada BSu

100

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 121: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

diterjemahkan sedapat mungkin dengan ungkapan idiomatis pula. Metode

penerjemahan idiomatis ini cenderung menggunakan teknik penerjemahan metafora

(metaphor). Menurut Newmark (1988: 104), sebagai salah satu bentuk idiom,

ungkapan metafora merupakan teks yang membutuhkan penyesuaian-penyesuaian

dalam penerjemahan. Larson berpendapat bahwa “sometimes it will be necessary to

translate idiom with a non-figurative expression, but sometimes a good receptor

language idiom may be used” (1984: 116).

Analisis Data 2F(1)

Metode penerjemahan idiomatis dengan teknik metafora terjadi pada penerjemahan

you crazy motherfucker :: kau bangsat.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Did we get the son of a bitch?”The man was practically being strip-searched,

with affirmative answers coming from all involved.“Got a ski mask here.”“Got the knife.”“He’s got rope in this pocket. Shut up, you

crazy motherfucker. We’ve got your ass.”(JTE/ATPG/312)

“Apa kita berhasil menangkap bajingan itu?”Laki-laki itu praktis digeledah, diiringi

jawaban penegasan dari semua orang yangterlibat.

“Ini ada topeng ski.”“Ada pisau.”“Ada tali di sakunya. Diam, kau bangsat.

Kau tertangkap basah.” (DNP/PDS/ 336)

Ungkapan you crazy motherfucker diterjemahkan dengan metode penerjemahan

idiomatis karena ungkapan you crazy motherfucker merupakan idiom yang digunakan

untuk menyapa orang yang berperilaku tidak menyenangkan. Dalam TSa padanannya

disajikan dengan ungkapan idiomatis dengan pesan yang disampaikan sama dengan

pesan TSu dan penerjemah lebih mementingkan keberterimaan bagi pembaca BSa.

Dalam metode idiomatis ini, penerjemah berusaha menyampaikan makna kontekstual

dari BSu sewajarnya ke dalam TSa. Ungkapan kau bangsat merupakan ungkapan

idiomatis yang digunakan kepada orang yang berperilaku menjengkelkan atau yang

tidak menyenangkan. Dalam budaya kebahasaan BSa, ungkapan ini terasa wajar bila

digunakan oleh orang yang sedang jengkel dan kesal. Penerjemah sengaja tidak

memadankan ungkapan you crazy motherfucker secara harfiah karena dia lebih

mempertimbangkan pembaca BSa.

Dari metode penerjemahan idiomatis tersebut penerjemah dapat menggunakan

teknik metafora karena metode penerjemahan idiomatis lebih cocok dengan metode

metafora yang bersinggungan dengan ungkapan idiomatis. Newmark (1988b)

101

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 122: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

mengusulkan bahwa penerjemah sedapat mungkin memadankan ungkapan metafora

TSu dengan ungkapan metafora TSa. Apabila metafora you crazy motherfucker

dipadankan secara harfiah dengan mereproduksi citra yang sama dengan BSu, yakni

kau pemesum ibu, padanannya tidak berterima bagi pembaca BSa karena berkesan

tidak adab dan tidak sesuai dengan konteks percakapan BSu. Jadi, citra dalam BSu

diganti dengan citra yang berterima atau standar dalam BSa.

Analisis Data 2F(2)

Metode penerjemahan idiomatis dengan teknik penerjemahan metafora terjadi pada

penerjemahan pigs :: bangsat.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Smart move, Norville. Folks, I’d like you to

meet Norville Turner. Norville, meet the people whoare responsible for making your life a living hellfrom here on out.” He looked at Taylor, shaking hishead in the gloom. “Brings his wallet along.Brilliant.”

“I didn’t do nothin’. You got nothin’ on me,pigs.”

Turner started struggling again and was quicklysubdued. (ATPG/312)

“Pintar sekali, Norville. Kawan-kawan,perkenalkan, Noville Turner. Norville,perkenalkan, ini orang-orang yang akanmembuat hidupmu seperti di neraka sejakmalam ini.” Lincoln memandang Taylor,menggelengkan kepalanya dalam kegelapan.“Dia bawa dompet. Sungguh brilian.”

“Aku tidak melakukan apa-apa. Kau tidakpunya alasan menangkapku, Bangsat!” Turnermulai memberontak lagi, tapi tak lamakemudian segera diam. (PDS/337)

Metode idiomatis yang berupaya menghilangkan unsur budaya kebahasaan BSu ke

dalam TSa. Kata pigs dalam budaya kebahasaan Amerika ditujukan kepada anggota

polisi55 yang membuat tersangka Norville Turner jengkel. Ungkapan BSu itu diganti

dengan bangsat sebagai ungkapan idiomatis di dalam budaya kebahasaan BSa untuk

memaki atau menista orang yang menjengkelkan. Penerjemah berupaya

menyampaikan pesan dalam TSa sewajar dan berterima kepada pembaca BSa.

Tujuannya adalah untuk memberikan kesan yang adab kepada pembaca BSa.

Pemadanan pigs :: bangsat memberikan kesan yang lebih adab kepada pembaca BSa

karena konotasi kata pigs tidak sekasar ungkapan BSa. Penerjemah memadankan pigs

dengan bangsat karena dia ingin mempertahankan rasa bahasa yang disajikan kepada

pembaca BSa agar konotasi BSa terdengar tidak sekasar konotasi BSu56.

55 Komunikasi pribadi dengan Claire Martin, penutur sejati BIA, 16 April 2015.56 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah novel All the Pretty Girls, 25

November 2014.

102

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 123: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Penerjemah menggunakan teknik penerjemahan metafora untuk memadankan

pigs karena teknik metafora selaras dengan metode penerjemahan idiomatis. Dalam

teknik penerjemahan metafora, penerjemah berusaha mengganti citra dalam BSu

dengan citra yang lain dalam BSa, selama padanannya tidak mengganggu

keberterimaan dan kewajaran bagi pembaca BSa. Larson (1984) menegaskan bahwa

tiap bahasa memiliki bentuk tersendiri dalam mengungkapkan suatu makna sehingga

makna dari suatu bahasa dapat direpresentasi dengan bentuk yang sangat berbeda

pada bahasa lain. Penggantian tersebut dilakukan untuk menghindari ungkapan babi

sebagai padanan harfiah dari pigs yang berkonotasi dengan takadab konsep religi

pembaca BSa yang mayoritas beragama Islam karena dalam Islam babi diharamkan

atau tabu diungkapkan.

Analisis Data 2F(3)

Metode idiomatis dengan teknik metafora juga terjadi pada penerjemahan sugar ::

manis.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranBut when he rose and started toward the

door, she knew it with every fiber of her being.And when he stopped just behind her anddrawled, “See you tomorrow, sugar,” shejuggled the tray she was carrying and nearlyupended two tuna-melt specials onto the black-and-white tiled floor. Bright color once againflooded her cheeks. (SW/STAS/6)

Tetapi ketika laki-laki itu bangkit dan mulaimenuju pintu, Sarah dapat merasakan dengansegenap jiwa dan raganya. Dan ketika laki-lakiitu berhenti tepat di belakangnya dan berbicaralambat-lambat, “Sampai besok, Manis,” Sarahkehilangan keseimbangan pada nampan yangsedang dibawanya dan hampir menjatuhkan duatuna-melt special ke atas lantai keramik hitamputih. Rona merah sekali lagi membanjiripipinya. (DB/JH/11)

Pemadanan sugar :: manis juga dilakukan dengan mementingkan konteks budaya

kebahasaan BSa. Dalam budaya kebahasaan BSu ungkapan sugar dapat digunakan

untuk menggoda wanita dewasa (Lea 2011). Ungkapan manis dapat digunakan untuk

menyapa wanita dengan tujuan menggoda di dalam budaya kebahasaan BSa (Sugono

2008). Penerjemah sengaja menghadirkan ungkapan idiomatis dalam TSa untuk

memberikan pesan yang sama dengan TSu. Dia tidak menerjemahkan ungkapan

idiomatis BSu dengan mereproduksi bentuknya karena pada hakikatnya metode

idiomatis mereproduksi pesan dari BSu, tetapi bentuknya diubah dengan bentuk yang

berbeda dari BSu. Artinya, ungkapan sugar tidak dipadankan dengan gula, tetapi

dengan ungkapan idiomatis manis sebagai citra yang berbeda dari sugar.

103

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 124: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Metode idiomatis ini sejalan dengan teknik metafora yang digunakan oleh

penerjemah. Ungkapan metafora dalam BSu tidak dapat diterjemahkan dengan

ungkapan non-figuratif dalam BSa (Larson 1984: 116) karena padanannya dapat

mengganggu pemahaman pembaca BSa dan kelancaran TSa serta terasa aneh.

Sebagai solusinya penerjemah harus menggantinya dengan ungkapan metafora yang

bercitra berbeda dari ungkapan metafora BSu, yakni dari metafora bercitra konkrit

sugar dalam BSu menjadi metafora bercitra abstrak manis dalam BSa agar

padanannya berterima, terbaca lancar, dan tidak aneh serta tidak kaku. Newmark

(1988b) menegaskan kembali dalam penerjemahan ungkapan idiomatis yang perlu

dilakukan adalah mengganti citra dalam TSu menjadi citra yang lain dalam TSa.

Analisis Data 2F(4)

Metode idiomatis dengan teknik metafora berlaku pada penerjemahan puppy ::

sayang.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranLincoln’s eyes grew wide. “The rapist? Did he

kill someone?”“No, he didn’t. But he raped Betsy Garrison last

night.”She waited for that news to sink in. Lincoln

opened his mouth, then closed it with a brief shake ofhis head.

Marcus spoke first.“I assume you want this kept quiet?”“Got it in one, puppy. We need to keep Betsy’s

name out of it at all costs. She doesn’t want the peoplein her unit to know she’s been raped. She got beat uppretty badly, too, and Brian Post’s been informingpeople she had a car accident. (ATPG/113—114)

Mata Lincoln terbelalak, “Pemerkosa itu?Apa dia membunuh seseorang?”

“Tidak. Tapi, dia memerkosa Betsy Garrisontadi malam.”

Taylor menunggu berita itu masuk ke pikiranmereka. Lincoln membuka mulut, lalumengatupkannya diiringi gelengan singkat.

Marcus akhirnya membuka mulut.“Kurasa kau ingin kasus ini tetap

dirahasiakan?”“Tepat sekali, Sayang. Pokoknya nama

Betsy jangan sampai muncul dalam kasus ini.Betsy tidak ingin orang-orang di unitnya tahu iatelah diperkosa. Dia juga dihajar sampai babak-belur, dan Brian Post memberi tahu yang lainkalau Betsy mengalami kecelakaan mobil.(PDS/128)

Penerjemahan puppy :: sayang juga memperlihatkan penerjemahan ungkapan

idiomatis karena ungkapan puppy dikenal sebagai ungkapan idiomatis yang ditujukan

kepada seseorang, tetapi secara denotatif ungkapan puppy merujuk ke ‘anak anjing’

yang terdapat di dalam BSu. Konteks percakapan yang bersifat takformal dan akrab

dalam BSu menghasilkan ungkapan idiomatis direproduksi ke dalam BSa dengan

syarat ungkapan BSa lebih berterima dan wajar bagi pembaca BSa. Apabila ungkapan

idiomatis BSu diterjemahkan apa adanya, misalnya seperti anak anjing. Sebagai

104

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 125: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

akibatnya padanannya akan mengganggu pemahaman pembaca dan maksud

penerjemah. Distorsi makna juga tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, penerjemah

berusaha menerjemahkan puppy dengan ungkapan idiomatis melalui pesan yang sama

dengan pesan BSu. Ungkapan puppy tentu tidak dapat dipadankan dengan anak

anjing karena yang disapa adalah manusia57.

Sebagai akibatnya, metode penerjemahan idiomatis tersebut akan berdampak

pada teknik penerjemahan metafora mengingat ungkapan metafora merupakan bagian

dari ungkapan idiomatis sehingga ungkapan metafora dalam BSu wajib diganti

dengan ungkapan metafora dalam BSa. Artinya, penerjemah mengganti citra dalam

TSu dengan citra yang berbeda dalam TSa. Nida dan Taber (1969: 106) mengusulkan

dalam penerjemahan idiomatis, bentuk idiom dalam BSu diganti menjadi bentuk

idiom lain dalam BSa

Analisis Data 2F(5)

Penerjemahan young man :: anak muda juga menggunakan metode idiomatis dan

teknik metafora.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“I may be old, young man, but I still have

excellent hearing,” Liz called out to him. “Andjust so you know, I don’t go all the way back tothe days of the slaves, and that’s when this townwas founded.” She beckoned to him. “Comeover here.”

Travis grinned at having been caught talkingabout her. “Yes, ma’am.” (SW/STAS/213)

“Aku mungkin sudah tua, anak muda, tapimasih punya pendengaran sempurna,” kata Lizkepadanya. “Dan asal tahu saja, aku tidak hiduppada zaman perbudakan,dan saat itulah kota inidibangun.” Ia memberi isyarat padanya,“Kemarilah.”

Travis menyeringai karena tertangkap basahsedang membicarakannya. “Ya, Ma’am.”(DB/JH/244)

Ungkapan anak muda sebagai padanan dari young man merupakan padanan yang

berterima bagi pembaca BSa, alih-alih orang muda. Ungkapan orang muda

tampaknya sudah tidak terdengar lagi dan digantikan dengan makna dan fungsi yang

sama dengan anak muda. Ungkapan orang muda dalam bahasa Indonesia sebelum

masa kemerdekaan digunakan kepada orang dewasa yang lebih muda oleh orang yang

lebih tua dan yang tidak akrab58. Dalam masyarakat Amerika Serikat, young man

digunakan untuk menunjukkan rasa kesal atau jengkel dan ditujukan kepada pria

57 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah novel Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.58 Van Wijk (1985: 159) menegaskan bahwa “… jika seseorang sama sekali tidak dikenal dan tidak

terdapat keakraban sama sekali, digunakanlah panggilan orang moeda.”

105

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 126: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

muda dewasa (Lea 2011). Ungkapan anak muda juga merupakan ungkapan yang

dapat memuat rasa kesal atau jengkel kepada orang yang lebih muda. Cuplikan cerita

seperti di atas memperlihatkan bahwa Liz yang sudah tua merasa kesal dan jengkel

karena dirinya digunjing oleh pria muda dewasa Travis sehingga dia menyapa Travis

dengan young man. Ungkapan anak muda merupakan ungkapan idiomatis karena

citra anak pada anak muda merupakan citra yang berbeda dengan man ‘pria dewasa’

seperti pada young man. Penerjemah mengganti citra dalam BSu dengan citra yang

lain dalam TSa. Nida dan Taber (1969: 119) kembali menegaskan bahwa dalam

penerjemahan idiomatis, bentuk non-idiom dalam BSu diganti menjadi bentuk idiom

dalam BSa. Metode penerjemahan idiomatislah yang dipilih oleh penerjemah agar

pesan yang dikandungi dapat lebih mengena bagi pembaca BSa. Teknik

penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam memadankan young man menjadi

anak muda adalah teknik metafora karena penerjemah mengganti citra yang bukan

metafora man menjadi citra yang berupa metafora anak, alih-alih orang sebagai

padanan harfiah dari man.

Analisis Data 2F(6)

Pemadanan worrywart :: Tukang Cemas juga menggunakan metode penerjemahan

idiomatis dan teknik penerjemahan metafora.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranRory Sue nodded. “I checked everything

against your list twice.”“And the attorney for Liz and the bank

knows to come here?”“I told his secretary,” Rory Sue confirmed.

“It’s all good, Mom.”Sonny leaned down and kissed Mary

Vaughn. “Satisfied, worrywart?”(SW/STAS/306)

Rory Sue mengangguk. “Aku memeriksasemuanya berdasarkan daftar Mom dua kali.”

“Dan, pengacara untuk Liz dan bank tahucara datang kemari?”

“Aku sudah memberi tahu sekretarisnya,”Rory Sue mengormasikan.“Semuanya beres,Mom.”

Sonny membungkuk dan mengecup MaryVaughn. “Sudah puas, Tukang Cemas?”(DB/JH/349)

Secara harfiah, kata worry yang berarti ‘cemas’ dan wart ‘gumpalan, benjolan di

kulit’ dapat diterjemahkan dengan benjolan di kulit yang mencemaskan. Mengingat

makna worrywart tidak dapat diprediksi dari kata-kata yang menyusunnya (Lea

2011), ungkapan majemuk BSu tersebut merupakan ungkapan idiomatis. Lea (2011:

1720) mendefinisikan worrywart sebagai “a person who worries abaut unimportant

things”. Penerjemah memadankan ungkapan idiomatis BSu tersebut dengan ungkapan

106

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 127: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

idiomatis BSa tukang cemas karena makna tukang cemas disusun berdasarkan

konteks percakapan yang sama dengan BSu. Tokoh Mary Vaughn merasa cemas akan

urusannya yang belum selesai dengan pihak bank. Rory Sue anak Mary sudah

mengatur semuanya sehingga ibunya tidak perlu cemas. Berdasarkan konteks

percakapan tersebut, oleh suaminya, Sonny Lewis, Mary disapa dengan worrywart

karena kebiasaan Mary yang selalu mencemaskan atau mengkhawatirkan hal-hal

yang tidak penting. Kebiasaan orang Indonesia yang mengalami konteks percakapan

seperti masyarakat BSu juga akan mengungkapkan tukang cemas. Kata tukang

memiliki makna idiomatis orang yang biasa suka melakukan sesuatu yang kurang

baik (Sugono 2008). Jadi, penerjemah di sini mengalihkan pesan dalam BSu yang

sepadan dengan pesan yang terima oleh pembaca BSa. Pada penerjemahan worrywart

:: tukang cemas, penerjemah mengganti citra non-insani wart dalam BSu dengan citra

insani dalam BSa tukang. Karena yang diterjemahkan adalah ungkapan idiom,

metode yang dipilih oleh penerjemah adalah metode penerjemahan idiomatis.

Penerjemah yang memilih metode penerjemahan idiomatis mau tidak mau

menggunakan teknik metafora. Metafora dalam BSu diganti menjadi metafora BSa,

misalnya citra non-insani menjadi citra insani.

4.2.2.4 Metode Komunikatif

Penerjemahan komunikatif merupakan penerjemahan yang paling ideal daripada

semua metode penerjemahan. Hasil penerjemahan dengan metode ini tampak seperti

bukan hasil penerjemahan. Dalam metode komunikatif ditemukan sebelas teknik

penerjemahan. Kesepuluh teknik tersebut adalah (1) teknik eufemisme (euphemism),

(2) teknik konvergensi (convergence), (3) teknik divergensi (divergence), (4) teknik

pengalihan kontekstual (contextual switch), (5) teknik modulasi (modulation), (6)

teknik partikularisasi (particularization), (7) teknik pelesapan (omission), (8) teknik

padanan lazim (established equivalent), (9) teknik transposisi lompat (crossed

transposition), (10) teknik penambahan (addition), dan (11) teknik eksplisitasi

(explicitation).

Analisis Data 2G(1)

Metode komunikatif dengan teknik eufemisme terjadi pada penerjemahan stupid cunt

:: perempuan tolol.

107

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 128: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Shut up, Norville. Your fly’s open, you dumb

ass.”He lunged and before she could jerk away, he spat

at her. “Stupid cunt. What the fuck’re youdoing? I didn’t do nothin’.”

Taylor wiped at her face, furious. His captorsstarted in on him again, but she stood her ground,waiting. (JTE/ATPG/312—313)

“Diam, Norville. Kau sudah tertangkapbasah, Bodoh.”

Turner menerjang dan sebelum Taylorsempat mundur, ia meludah padanya.“Perempuan tolol! Apa-apaan kau ini? Akutidak berbuat apa-apa!”

Taylor mengusap wajahnya, marah. Parapolisi yang meringkusnya mulai meneriakinyalagi, tapi Taylor hanya berdiri tegak ditempatnya berpijak, menunggu.(DNP/PDS/337—338)

Frasa stupid cunt berkonotasi lebih kasar daripada perempuan tolol karena stupid cunt

tidak adab jika dipadankan secara harfiah dengan memek tolol. Penerjemah memilih

perempuan tolol untuk memberikan konotasi yang tidak sevulgar ungkapan dalam

bahasa Inggrisnya59 dan untuk memberi kesan budaya kebahasaan yang beradab

kepada pembaca BSa. Dalam pemadanan tersebut digunakan metode komunikatif

yang lebih mementingkan aspek pembaca dan tujuan penerjemahan. Konotasi stupid

cunt terkesan lebih kasar dan dipakai sebagai ungkapan memaki wanita (Dunkling

1990). Teknik eufemisme yang dipilih untuk memadankan stupid cunt dengan

perempuan tolol bertujuan menghindari efek negatif kepada pembaca BSa sehingga

penerjemah menghaluskan ungkapan BSu tersebut. Penerjemah meyesuaikan

padanannya dengan budaya pembaca BSa. Ungkapan perempuan tolol disajikan

untuk menghindari ketakadaban, ketakberterimaan, dan kevulgaran bagi pembaca

BSa.

Analisis Data 2G(2)

Metode komunikatif dengan teknik konvergensi terjadi pada penerjemahan honey ::

sayang, babe :: sayang, dan sweetheart :: sayang.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Marni Fischer’s body has been found in

Roanoke. I’m on my way over to the jet so I cancatch a ride up there. I don’t think I’ll be hometonight after all, honey. I’m sorry.” He wasgenuinely distressed, he hated spending too muchtime away from her.

“Uhhh, that’s okay. Just give me a call when you

“Mayat Marni Fischer telah ditemukan diRoanoke. Aku sedang dalam perjalanan menujujet carteran sehingga aku bisa pergi ke sana.Kurasa aku tidak bisa pulang malam ini,Sayang. Maaf.” Baldwin benar-benar sedih, iabenci menghabiskan terlalu banyak waktu jauhdari Taylor.

59 Komunikasi pribadi dengan Desak Nyoman P., penerjemah novel All the Pretty Girls, 25November 2014.

000000000000000000000108

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 129: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

get some free time. I’m sorry, babe, I know you didn’twant it to end up like this.”

“No, but I was expecting it. Time frame wasright. You were about to ask me something earlier.”

“Oh, that’s okay, it can wait. I have to go anyway,I’m meeting Sam. Just call me later, okay?”

“I will, sweetheart. Love you,” he saidalmost absently. Once he’d determined Taylor wasfine and needed nothing from him, his head had goneimmediately back to the case. He hung up and shoved thephoneback into its holster. (ATPG/149—150)

“Uhhh, tidak apa-apa. Pokoknya telepon sajaaku kalau kau ada waktu luang. Maaf, Sayang,aku tahu kau tidak ingin jadi seperti ini.”

“Memang tidak, tapi aku sudahmemperkirakannya. Rentang waktunya tepat,tadi kau hendak menanyakan sesuatu.”

“Oh, tidak apa-apa, bisa menunggu. Lagipula aku haus pergi, aku mau bertemu Sam.Telepon saja aku nanti, oke”

“Pasti, Sayang. Love you,” katanya hampirsambil lalu. Begitu ia sudah memastikan Taylorbaik-baik saja dan tidak membutuhkan sesuatudarinya, pikirannya seketika kembali ke kasusini. Ia menutup telepon dan memasukkanyakembali ke dalam sarungnya. (PDS/165)

Ungkapan sayang sebagai padanan dari ungkapan honey, babe, dan sweetheart

tampak lebih berterima bagi pembaca BSa. Penerjemah berupaya menciptakan efek

BSa sedekat mungkin dengan efek BSu. Artinya, efek yang sama harus diterapkan

kepada pembaca kedua bahasa. Pesan ekspresif dalam BSu dialihkan ke dalam TSa

sehingga pesan dalam BSu lebih diutamakan oleh penerjemah, bukan bentuk. Dalam

kebiasaan atau budaya kebahasaan orang Amerika, kepada sepasang kekasih lazim

dan wajar digunakan ungkapan honey, babe, dan sweetheart (Lea 2011). Sementara

itu, di dalam masyarakat BSa, orang Indonesia biasa dan lazim serta wajar

menggunakan sayang kepada pasangan asmaranya (Suhardi 2009). Jadi, dalam

penerjemahan tutur sayang tersebut penerjemah memperlihatkan kebiasaan dan

kelaziman antara kedua budaya kebahasaan untuk memilih padanan yang wajar bagi

pembaca BSa.

Dengan metode penerjemahan komunikatif tersebut penerjemah menggunakan

teknik konvergensi. Teknik konvergensi merujuk kepada teknik yang digunakan

apabila bentuk BSa tidak memiliki alternatif padanan yang dapat mewakili tiap

padanan dalam BSu. Di sini penerjemah tidak memiliki padanan alternatif untuk

memberikan pesan BSa yang sama dengan BSu. Apabila penerjemah memaksakan

padanannya mengikuti pengalihan bentuk, hasil penerjemahannya menjadi tidak

wajar dan tidak berterima bagi pembaca BSa. Misalnya, apabila honey diterjemahkan

dengan madu, babe dengan bayi, dan sweetheart dengan hati manis, padanannya

menjadi aneh dan keluar dari konteks.

109

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 130: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 2G(3)

Metode penerjemahan komunikatif dengan teknik konvergensi juga terjadi pada

penerjemahan sugar :: sayang.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Yeah, that’s what I figured. Just pursue

the witness/jury angle with Page, see if you canturn anything up. Keep your ear to the ground, work acouple of sources, see what shakes loose.”

“You got it, sugar. Rather be dealing with acriminal I can understand anyway. Drug dealers,pimps, the regular Nashville nasties. I hate thisserial killer shit.” (JTE/ATPG/187—188)

“Yah, sudah kuduga. Pokoknya selidiki sajajuri/saksi dengan Page, lihat apakah kau dapatmenemukan sesuatu. Pasang telinga, manfaatkansumbermu, lihat apa yang akan muncul.”

“Beres, Sayang. Lagi pula aku lebih memilihberhadapan dengan kriminal yang bisakumengerti. Pengedar narkoba, germo, penjahat-penjahat Nashville biasa. Aku benci berurusandengan pembunuh berantai ini.”(DNP/PDS/206)

Penerjemah berusaha menghasilkan efek bagi pembaca BSa yang sedekat mungkin

dengan efek yang diterima oleh pembaca Bsu. Dalam budaya kebahasaan orang

Amerika sepasang kekasih yang terlibat hubungan asmara wajar dan lazim

menggunakan sugar sebagai ungkapan takformal yang menandakan kedekatan atau

keintiman (Lea 2011). Dalam budaya kebahasaan masyarakat BSa, hal yang sama

dalam BSu diungkapkan dengan sayang. Di sini tampak bahwa fungsi ungkapan

dalam kedua bahasa sama, yakni digunakan kepada orang yang dicintai atau disukai.

Sebagai akibatnya, pesan yang hadir di dalam TSu direproduksi kembali ke dalam

TSa oleh penerjemah. Langgam yang ditimbulkan dalam TSu juga sama dengan

langgam yang terdapat dalam TSa, yakni langgam intim. Karena novel aslinya

diperuntukkan kepada orang dewasa, penggunaan kata juga luwes bagi pembaca BSa

dewasa. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa penerjemahan sugar :: sayang

menggunakan metode penerjemahan komunikatif.

Dalam penerjemahan sugar :: sayang digunakan teknik konvergensi. Dalam

teknik konvergensi padanan BSa sering kali tidak memiliki alternatif untuk

mengungkapkan sejumlah bentuk BSu sehingga penerjemah hanya memiliki satu

padanan yang dapat memenuhi pesan yang sama dengan pesan BSu.

Analisis Data 2G(4)

Metode komunikatif dengan teknik konvergensi terjadi pada penerjemahan sweetie ::

sayang.

110

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 131: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranTaylor started laughing. “You’re brilliant, you

know that? I better go check and see if there’sanything on it, I bet you a million no one thought tocheck. Let me get to work on that, and I’ll call youback.”

“You should probably go to bed, sweetie, it’snearly midnight. I’m sure the phone can wait untiltomorrow. You need to keep your strength up. Go tobed.”

He was amazed when Taylor didn’t argue withhim, just told him that sounded like a good idea andshe’d talk to him in the morning. (ATPG/234)

Taylor mulai tertawa. “Kau memang brilian,kau tahu? Sebaiknya aku mengecek apakah adasesuatu di dalamnya. Aku berani taruhan sejutadolar kalau tidak ada yang terpikir untukmengeceknya. Akan kukerjakan, nanti kuteleponlagi.”

“Mungkin sebaiknya kau tidur, Sayang,sudah hampir tengah malam. Aku yakin teleponitu bisa menunggu sampai besok. Kau perlumenjaga kesehatan. Tidurlah.”

Baldwin takjub ketika Taylor tidak berdebatdengannya, hanya mengatakan kalau sepertinyaitu ide yang bagus dan dia akan meneleponnyalagi besok pagi. (PDS/254)

Padanan sayang memiliki fungsi yang sama dengan kata aslinya, yakni sama-sama

dapat digunakan untuk menyapa atau memanggil seseorang dengan rasa kasih sayang.

Sebenarnya, keluwesan ujaran pada bentuk BSa tersebut diperoleh dari makna

kontekstual BSu yang disampaikan sedemikian rupa ke dalam TSa sehingga isi dan

padanannya berterima dan wajar bagi pembaca BSa. Lea (2011) menegaskan bahwa

sweetie digunakan sebagai ungkapan sapaan yang ditujukan kepada seseorang untuk

menunjukkan kasih sayang dalam budaya kebahasaan masyarakat BSu. Dalam

budaya kebahasaan masyarakat BSa, biasanya ungkapan sayang digunakan untuk

menunjukkan kasih sayang kepada seseorang. Konteks percakapan seperti contoh di

atas memperlihatkan Baldwin memiliki hubungan asmara dengan Taylor. Baldwin

menunjukkan kasih sayangnya kepada Taylor dengan penuh perhatian agar Taylor

segera tidur untuk menjaga kesehatannya. Penerjemah memilih sayang sebagai

ungkapan yang menunjukkan rasa kasih sayang dan penuh perhatian. Jadi, makna

kontekstual yang berlaku pada penggunaan sweetie disampaikan kembali oleh

penerjemah ke dalam TSa.

Sehubungan dengan pemilihan metode komunikatif pada sweetie :: sayang,

penerjemah tidak memiliki ungkapan alternatif lain sebagai padanan dari sweetie

sehingga dia terpaksa menyajikan hanya bentuk sayang yang benar-benar sesuai

dengan harapan pembaca BSa. Terjemahan bukan seperti hasil penerjemahan. Oleh

karena itu, teknik konvergensilah yang digunakan pada metode komunikatif karena

penerjemah hanya memiliki satu padanan yang dapat mewakili makna kontekstual

dalam BSu. Dalam budaya kebahasaan BSu tutur sayang dapat diungkapkan dengan

sejumlah bentuk, misalnya babe, honey, sugar, sweetheart, sweetie, sedangkan dalam

budaya kebahasaan orang Indonesia tutur sayang hanya dapat diungkapkan dengan

111

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 132: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

sayang. Hal itu menunjukkan bahwa budaya kebahasaan orang Indonesia yang

bersifat terbatas karena masyarakat BSa tidak mudah “mengobral” rasa sayang

mereka dengan banyak ungkapan/bentuk. Hal yang berbeda dalam budaya

kebahasaan masyarakat Amerika Serikat memperlihatkan ungkapan rasa sayang

“diobral” dengan mudah sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa kekayaan budaya

terletak pada banyaknya ungkapan yang digunakan (lih. Basnett 2002).

Analisis Data 2G(5)

Metode komunikatif dan teknik divergensi terjadi pada pemadanan father :: bapa

seperti berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranHis hands had found the stone pyramid,

which was still sitting in Langdon’s open leatherbag on the table in front of him. The old manwas running his hands over the stone’s warmsurface.

Langdon said, “Father, are you coming tosee Peter?”

“I’d just slow you down.” Galloway removedhis hands from the bag and zipped it up aroundthe pyramid. “I’ll stay right here and pray forPeter’s recovery. We can all speak later….”(TLS/469)

Kedua tangannya sudah menemukanpiramida batu itu, yang masih tegak di dalam taskulit terbuka Langdon di atas meja dihadapannya. Lelaki tua itu menelusurkan keduatangannya di atas permukaan hangat batu.

“Bapa, kau ikut menjumpai Peter?” tanyaLangdon.

“Aku hanya akan memperlambat kalian.”Galloway melepaskan tangan dari tas danmenutup ritsleting di sekitar piramida itu. “Akuakan tetap berada di sini dan mendoakankesembuhan Peter. Kita semua bisa bicara nanti.(TLS/487—488)

Dalam budaya kebahasaan Amerika, khususnya di lingkungan religius, ungkapan

father lazim ditujukan kepada pendeta atau pemimpin jemaat, selain kepada ayah

biologis (Ervin-Tripp 1972). Kata father di dalam TSa diganti dengan Bapa sebagai

padanan yang sesuai dengan konteks percakapan dalam BSu. Kata bapa lazim

digunakan di dalam masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan jemaat gereja60.

Penerjemah sengaja memilih bapa, bukan pendeta, romo, atau pastor, karena bapa

merupakan pilihan alternatif yang sesuai dengan konteks peristiwa bahasa seperti

pada TSu61. Metode penerjemahan yang dipilih dalam father :: bapa adalah metode

komunikatif karena penerjemah berupaya menyampaikan pesan yang lebih diterima

secara wajar kepada pembaca BSa. Terjemahan tampak seperti bukan terjemahan.

Penerjemah berupaya membuat padanannya terasa seperti orang Indonesia

60Komunikasi pribadi dengan Yohanes Bernardus Dody Mulyadi, S.Th., M.Div., Rohaniwan padaRhema Evangelism Ministry, Jakarta, 7 Maret 2015.

61 Komunikasi pribadi dengan Ingrid Dwijani Nimpoeno, penerjemah The Lost Symbols, 15 Februari2015.

112

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 133: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

berkomunikasi dalam bahasa mereka. Teknik penerjemahan yang diterapkan oleh

penerjemah mengisyaratkan teknik divergensi karena bapa sebagai padanan alternatif

dari romo dipilih sesuai dengan konteks peristiwa bahasa yang terjadi ranah religi.

Analisis Data 2G(6)

Metode komunikatif dan teknik padanan kontekstual dipilih oleh penerjemah untuk

memadankan pal :: bung.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranTom looked flustered by the question. “No.

I figured physical education, maybe. Wasn’t thatthe plan when you left for college?”

“Sorry, pal. It was always broadcastjournalism. I thought if my name got bigenough, I could wind up calling games on TVonce I retired. I even did a couple of nights onthe air with the team’s local radio guys inBoston when I was out with a sprained wrist lastseason.” (SW/STAS/173—4)

Tom tampak bingung mendengar pertanyaanitu. “Tidak kupikir pendidikan olahraga,barangkali. Bukankah itu rencanamu saatmeninggalkan kolose?”

“Maaf, Bung, Gelarku di bidang jurnalismepenyiaran. Kupikir kalau namaku sudah cukupbesar, akhirnya aku bisa menyiarkanpertandingan di TV begitu aku pensiun. Akubahkan melakukan beberapa siaran denganorang-orang dari radio setempat di Boston ketikaaku sedang cuti karena pergelangan tangankuterkilir musim yang lalu.” (DB/JH/199)

Metode penerjemahan komunikatif seperti yang dipilih oleh penerjemah untuk

memadankan ungkapan pal :: bung yang diperoleh dari kesamaan efek antara TSu

dan TSa. Di dalam masyarakat Amerika Serikat ungkapan pal digunakan untuk

menyapa dengan cara takramah kepada pria (Lea 2011). Kata bung dapat juga

digunakan untuk menyapa orang yang dianggap berperilaku tidak menyenangkan,

selain digunakan untuk memperlihatkan keakraban. Jadi, efek kontekstual yang

terdapat dalam BSu dialihkan ke dalam TSa untuk menghasilkan efek yang sama di

antara kedua bahasa. Metode penerjemahan komunikatif mengupayakan reproduksi

efek dalam BSu ke dalam TSa sehingga baik aspek kebahasaan dan aspek isi

(content) dapat dipahami oleh pembaca. Metode penerjemahan ini memperhatikan

prinsip-prinsip komunikasi, seperti khalayak pembaca dan tujuan penerjemahan.

Dengan kata lain, metode komunikatif lebih mempertimbangkan tingkat kebahasaan

pembaca BSa. Metode penerjemahan komunikatif cenderung menggunakan teknik

pengalihan kontekstual karena makna kontekstuallah yang dialihkan ke dalam TSa.

113

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 134: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 2G(7)

Metode penerjemahan komunikatif dan teknik penerjemahan padanan kontekstual

juga dapat dipilih untuk memadankan you idiot :: dasar idiot.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“She has to know what a mistake that would

be.”“No worse than you walking away without

a fight,” Bill said.“Has she said anything to you?” Travis

asked. “Do you know for a fact that her feelingsfor Walter are changing?”

Bill rolled his eyes. “Forget Walter, youidiot. Sarah’s yours unless you decide yourpride is more important than getting her back.”

“My pride’s not the issue. She told me flatout she doesn’t want a future with me.”(SW/STAS/374)

“Ia harus tahu betapa kelirunya itu.”“Tidak lebih buruk daripada kau menjauh

tanpa berjuang,” kata Bill.“Apa ia sudah bicara kepadamu?” tanya

Travis. “Apakah kau tahu pasti bahwaperasaannya terhadap Walter sudah berubah?”

Bill memutar matanya. “Lupakan Walter,dasar idiot. Sarah itu milikmu kecuali jika kaumemutuskan bahwa keangkuhanmu lebihpenting daripada mendapatkannya kembali.”

“Bukan keangkuhanku yang jadi masalah. Iasendiri yang bilang tidak mau punya masa depandenganku.”

“Yang kudengar, katanya ia takut mengambilresiko punya masa depan denganmu.”(DB/JH/425)

Metode komunikatif digunakan untuk pemadanan you idiot :: dasar idiot, alih-alih

kau idiot. Penerjemah menginginkan rasa bahasa yang dihasilkan di dalam TSu

tergambar jelas di dalam TSa. Untuk pemadanan you idiot :: dasar idiot, penerjemah

mau tak mau harus melakukan pengadopsian makna kontekstual ke dalam TSa dari

TSu. Sebagai akibatnya, aspek kebahasaan dan aspek isi dapat langsung diterima dan

dimengerti oleh pembaca BSa (lih. Newmark 1988a). Ungkapan-ungkapan yang

digunakan di dalam TSa biasanya memuat ungkapan-ungkapan yang akrab dan wajar

bagi pembaca BSa. Konteks percakapan dalam cuplikan cerita seperti di atas

menunjukkan perdebatan yang serius antara Bill dan Travis. Travis yang hubungan

asmaranya dengan Sarah didukung oleh Bill tidak menerima saran Bill. Travis merasa

pesimis atas hubungan asmaranya dengan Sarah karena Walter, mantan suami Sarah,

masih ingin rujuk kembali dengan Sarah. Kesabaran Bill sudah habis sehingga dia

menyelipkan ungkapan you idiot di dalam kemarahannya itu. Ungkapan you idiot

merupakan ungkapan yang ditujukan kepada orang yang berperilaku bodoh atau

berpikir tidak normal (Lea 2011). Dalam masyarakat BSa hal yang sama juga dapat

diungkapkan dengan dasar bodoh kepada seseorang yang berperilaku bodoh dan

berpikir tidak normal. Jadi, konteks percakapan dalam BSu dialihkan oleh

penerjemah untuk memberikan efek dan pesan yang sama antara TSu dan TSa.

114

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 135: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Karena ingin memberikan efek dan pesan yang sama, penerjemah memadankan you

idiot dengan dasar bodoh agar suasana perdebatan tampak di dalam TSa dan menjadi

bumbu cerita yang khas disajikan kepada pembaca BSa. Teknik yang digunakan

dalam penerjemahan you idiot :: dasar idiot adalah teknik pengalihan kontekstual

karena teknik pengalihan kontekstual digunakan apabila konteks percakapan dalam

BSu diadopsi ke dalam TSa.

Analisis Data 2G(8)

Metode penerjemahan komunikatif dan teknik padanan kontekstual dipilih untuk

memadankan tutur sayang darlin’ menjadi sayang.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranWhen Sonny walked in, she tensed, even

though the sight of him made her stomach allfluttery. Sometimes it hit her just how handsomehe was, and just how lucky she was that he’dtaken her back. He stopped several times enroute to the table to speak to people, which gaveher more time to study him, more time to panic.

“Hey, darlin’,” he said, dropping a discreetkiss on her cheek, then sliding into the boothnext to her and giving her knee a much moreintimate squeeze. “You look fabulous. What’sthe occasion? I thought we were just grabbing abite to eat.” (SW/STAS/201—2)

Ketika Sonny melangkah masuk, iamenegang, walaupun melihat suaminya itumembuat perutnya jumpalitan. Terkadang iaterkesima betapa tampannya suaminya itu, danbetapa beruntungnya ia karena Sonny bersediamenerimanya kembali. Sonny berhenti beberapakali dalam perjalanannya menuju mejanya untukmenyapa orang-orang, yang menberi MaryVaughn lebih banyak waktu untukmengamatinya, lebih banyak waktu untukmerasa panik.

“Hai, Sayang,“ katanya, sambilmendaratkan kecupan di pipi Mary Vaughn,kemudian menggeserkan diri ke dalam bilik disampingnya dan meremas lututnya dengan lebihintim. “Kau kelihatan cantik sekali. Ada acaraapa? Ku kira kita hanya acara makan saja.”(JH/230)

Kata sayang digunakan kepada orang yang disayang atau disukai, khususnya kepada

pasangan kekasih atau di antara pasutri dan dalam budaya kebahasaan masyarakat

Indonesia masih digunakan. Dalam budaya kebahasaan BSu, darlin’ merupakan

ungkapan yang lazim dan wajar digunakan kepada orang yang dikasihi, disayangi,

dicintai, atau disukai, khususnya kepada pasangan kekasih dan di antara pasutri.

Dapat dikatakan makna kontekstual yang terdapat pada ungkapan darlin’

direproduksi oleh penerjemah ke dalam TSa melalui ungkapan sayang. Pesan yang

terdapat dalam TSu muncul kembali di dalam TSa sehingga TSa-nya benar-benar

berterima dan seperti bukan terjemahan serta tampa ideal. Hoed (1993) menganggap

terjemahan yang menggunakan metode komunikatif merupakan terjemahan yang

115

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 136: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

ideal. Metode penerjemahan ini mempersyaratkan TSa harus memiliki bentuk,

makna, dan fungsi yang sama dengan TSu karena kemungkinan padanannya sudah

benar secara formal, tetapi maknanya tidak logis, atau fungsinya tidak tepat.

Kemungkinan lain adalah bentuk dan maknanya sudah benar, tetapi penggunaannya

tidak tepat atau tidak wajar. Pemadanan darlin’ :: sayang sudah memenuhi

persyaratan dari metode penerjemahan komunikatif. Keidealan terjemahan tersebut

hendaknya diperoleh dari teknik pengalihan kontekstual mengingat teknik pengalihan

kontekstual menggunakan konteks BSu yang dialihkanke dalam TSa agar padanannya

dapat berterima dan terbaca bukan sebagai hasil penerjemahan.

Analisis Data 2G(9)

Metode semantis penerjemah juga dengan teknik pengalihan kontekstual juga

diterapkan pada pemadanan folks :: para pendengar.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranThankfully, it was just seconds away from

noon. Bill was already waiting in the controlbooth to take over.

“Okay, folks, that’s all for CarolinaDaybreak on this Monday morning. I hopeyou’ll join me here again tomorrow when myguest will be Coach Maddox, who’s going totalk about the summer baseball program here intown. There’s still time to get your little onesinvolved, and there’s plenty you can do tosupport the program.” (SW/STAS/275)

Syukurlah hanya tinggal beberapa detik sajasampai tengah hari. Bill sudah menunggu dibilik kendati untuk mengambil alih.

“Baiklah, para pendengar, sekian dariCarolina Daybreak hari senin ini. Kuharapkalian akan bergabung denganku lagi besokdengan bintang tamu pelatih Maddox, yang akanberbicara tentang program bisbol musim panasdi kota ini. Masih ada waktu untukmengikutsertakan putra-putri kalian, dan banyakyang bisa kalian lakukan untuk mendukungprogram tersebut.” (DB/JH/314)

Dalam metode komunikatif penerjemahan folks :: para pendengar berkonsentrasi

pada pesan yang natural. Penerjemah memilih padanan para pendengar yang

disesuaikan dengan konteks peristiwa tutur dalam TSa62. Bill yang sedang melakukan

penyiaran di sebuah stasiun radio di kota Serenity, kota kecil di selatan Amerika

Serikat, berbicara kepada pemirsanya sehingga penerjemah memilih para

pendengar63. Konteks peristiwa bahasa seperti pada cuplikan cerita di atas tidak

melibatkan penyiar dan pemirsa bersemuka sehingga pemirsa hanya mendengar suara

penyiar radio. Oleh karena itu, penerjemah menggunakan para pendengar untuk

memenuhi persyaratan metode penerjemahan komunikatif tersebut, yakni bentuk,

62 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.63

Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.

116

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 137: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

makna, dan fungsi padanan. Bentuk yang disajikan oleh penerjemah merupakan

bentuk BSa yang dapat diterima oleh pembaca BSa, makna yang dimuati oleh para

pendengar dapat dipahami oleh pembaca BSa, dan fungsi padanannya sudah tepat

digunakan di dalam konteks peristiwa masyarakat BSa, yakni pemirsa, bukan hadirin

atau bapak dan ibu karena hadirin dan bapak dan ibu hanya digunakan di dalam

konteks peristiwa yang bersemuka. Ungkapan para pendengar yang merupakan

pilihan penerjemah menghasilkan teknik pengalihan kontekstual karena penerjemah

memanfaatkan konteks peristiwa bahasa dari BSu untuk direproduksi di dalam TSa.

Analisis Data 2G(10)

Metode komunikatif dengan teknik padanan kontekstual juga berlaku pada ladies and

gentlemen :: pendengar semua.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranAfter spending the afternoon first with his

mother and then with Walter, Travis could haveused a drink…or ten, but instead he had hisshow to do. Since thinking about Sarah hadgotten him through the awful confrontation withhis mother and the reasonably civil, if awkward,meeting with Walter, he decided to keep herfront and center while he was on the air.

“Ladies and gentlemen, I’m going todedicate this pretty little ballad by Mr. GeorgeStrait to my morning cohost. Sarah, this is justabout how far I’ll go to prove my love to you.”

No sooner had the song begun than hisprivate line lit up. He knew even before glancingat the caller ID who it was. (SW/STAS/335)

Setelah menghabiskan sore pertama-tamadengan ibunya dan kemudian dengan Walter,Travis ingin segelas minuman…..atau sepuluhgelas tapi ia harus siaran. Karena memikirkanSarah telah membantunya melewati konfrontasidengan ibunya dan pertemuan yang lumayansopan, meskipun kikuk, dengan Walter, iamemutuskan untuk mengedepankan Sarahselama siaran.

“Pendengar semua, aku akanmempersembahkan balada kecil yang cantik dariMr. George Strait ini untuk tekan siaran pagiku.Sarah, ini sebagai tanda sampai sejauh apa akuakan membuktikan cintaku padamu.”

Tak lama setelah lagu itu di mulai teleponpribadinya menyala . Ia tahu siapa itu bahkansebelum meliriki dentitas peneleponnya.(DB/JH/381)

Dalam penerjemahan metode komunikatif uang lebih diperhatikan adalah pembaca

BSa yang tidak mengharapkan kesulitan dalam memahami TSa sehingga kekakuan

dan ketakwajaran pada TSa tidak terjadi. Keefektifan yang terjadi pada padanan

pendengar semua diperlihatkan oleh penerjemah karena penerjemah melakukan

pemadanan dengan menyesuaikan efek dan konteks peristiwa BSu ke dalam TSa.

Konteks percakapan yang melibatkan dialog antara penyiar radio dan pemirsa tidak

dilakukan dengan cara bersemuka, tetapi dengan cara mendengar. Penerjemah

memanfaatkan konteks peristiwa BSu tersebut untuk dialihkan ke dalam TSa guna

117

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 138: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

memperoleh padanan yang sesuai dengan konteks peristiwa bahasa di dalam

masyarakat BSa. Konteks peristiwa bahasa tersebut menghasilkan pendengar semua

karena dia menganggap padanannya terkesan lancar dan tidak memberi efek kaku

bagi pembaca BSa64. Atas pilihan padanan pendengar semua tersebut, alih-alih

bapak-bapak dan ibu-ibu, penerjemah menggunakan teknik pengalihan kontekstual

mengingat ungkapan bapak-bapak dan ibu-ibu sangat tidak sesuai dengan konteks

peristiwa bahasa dalam masyarakat BSa apabila peristiwa tutur terjadi di dalam

stasiun radio.

Analisis Data 2G(11)

Metode komunikatif dengan teknik modulasi dapat digunakan pada penerjemahan

kids :: anak-anak.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranBatting was, quite literally, a hit-or-miss

thing. Running the bases was a challenge, sincesome of the boys tended to be distracted by thesight of mom or dad on the sidelines. Even so, atthe end of the hour, Travis was enthusiastic withhis praise.

“Okay, kids, how about pizza, just like wedo after the older boys play?” he asked.

A chorus of cheers greeted the question.Many of these same kids had tagged along withMom or Dad after their older brothers playedball and already loved the tradition.(SW/STAS/243)

Menepuk bola merupakan, secara cukupharfiah, sebuah kena atau melesat. Berlari daribase ke base merupakan tantangan, karenabeberapa anak cenderung teralihkanperhatiannya karena melihat ibu atau ayahmereka di pinggir lapangan. Meskipundemikian, pada akhir jam penilaian, denganantusias Travis meluncurkan pujian-pujian.

“Baiklah, anak-anak, bagaimana kalau kitamakan pizza, seperti yang di lakukan oleh anak-anak besar sehabis bermain?” tanyanya.

Paduan suara sorak-sorai menyambutpertanyaan tersebut. Banyak di antara anak-anakikut ibu atau ayahnya setelah kakak merekabermain bola dan menyukai tradisi itu.(DB/JH/277)

Prinsip komunikasi dalam penerjemahan kids :: anak-anak terlihat dengan jelas

karena penerjemah memadankan ungkapan BSu dengan ungkapan yang berterima

dan lazim ditujukan kepada anak-anak. Penerjemah memunculkan keefektifan ujaran

pada TSa mengingat kepada sekelompok anak, orang Indonesia lazim dan wajar

menyapa mereka dengan anak-anak sehingga pembaca BSa tidak terganggu dengan

bentuk, makna, dan fungsi padanannya. Ketiga persyaratan yang harus dipenuhi di

dalam metode komunikatif, yakni bentuk, makna, dan fungsi, sudah tercapai pada

penerjemahan kids :: anak-anak. Bentuk sudah diubah menjadi bentuk BSa,

64 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.

118119118

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 139: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

maknanya sudah terlihat, dan fungsi sudah jelas, yakni digunakan kepada sekelompok

anak. Ketiganya tentu berpulang kepada makna kontekstual BSu yang dialihkan ke

dalam TSa. Melalui pengalihan konteks peristiwa bahasa tersebut penerjemah

memilih padanan yang cocok dengan konteks dalam BSa. Pemilihan padanan yang

cocok dengan fungsinya dilakukan dengan menggunakan teknik modulasi. Teknik

modulasi dipilih apabila konsep jamak dalam BSa tidak dapat diungkapkan dengan

fitur gramatikal yang sama dengan konsep jamak dalam BSu. Dalam bahasa Inggris,

konsep jamak diungkapkan dengan infleksi, sedangkan dalam bahasa Indonesia,

konsep infleksi tidak dikenal sehingga konsep jamak BSa diungkapkan dengan

pengulangan nomina anak-anak yang bermakna jamak dan berfungsi untuk menyapa

sekelompok anak.

Analisis Data 2G(12)

Metode komunikatif dengan teknik padanan fungsional dapat diterapkan pada ladies

:: nona-nona.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“That is the downside of a small town,”

Annie agreed. “I know how I’d feel if Dee-Deelived here and Ty was bumping into her everytime I turned around. It’s hard enough whenshe’s here visiting Trevor.”

Travis regarded her with feignedannoyance. “Focus, ladies. I’m the one with theimmediate problem. Her mother’s my real estateagent, I can’t offend Rory Sue.”

Sarah chuckled. “Sure you can. It won’tstop her, though. She’ll just take it as achallenge.” (SW/STAS/294)

“Itulah sisi buruk kota kecil,” kata Annie. “Aku tahu bagaimana perasaanku kalau Dee-Deetinggal di sini dan Ty bertemu dengannya setiapkali aku menoleh. Saat ia mengunjungi Trevorsaja sudah cukup sulit.”

Travis memandangnya dengan kejengkelanyang dibuat-buat. “Fokus, Nona-nona. Akulahyang punya masalah sekarang. Ibunya adalahagen real estate-ku, aku tidak bisa membuatRory Sue tersinggung.”

Sarah terkekeh. “Tentu saja kau bisa. Tapi,itu tidak akan menghentikannya. Ia hanya akanmenganggapnya sebagai tantangan.”(DB/JH/334)

Pemadanan ladies :: nona-nona diperoleh berdasarkan konteks percakapan yang

melibatkan sejumlah wanita dan seorang pria sebagai penyapa. Dalam cuplikan cerita

seperti di atas terlihat Travis menggunakan ladies kepada Annie dan Sarah. Dalam

masyarakat Amerika Serikat, ungkapan sapaan ladies merupakan ungkapan yang

ditujukan kepada sejumlah wanita (Lea 2011). Dalam masyarakat BSa ungkapan

yang bermakna dan berfungsi yang sama dengan bentuk BSu adalah nona-nona

karena ungkapan BSa dapat ditujukan kepada sejumlah wania. Di sini peran

penerjemah dalam memadankan ladies menjadi nona-nona adalah dengan memberi

119

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 140: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

efek yang sama di antara antara kedua bahasa. Artinya, penerjemah memanfaatkan

kebiasaan orang Indonesia dalam menggunakan nona-nona65. Dengan demikian,

teknik penerjemahan yang dipilih oleh penerjemah mengacu ke teknik penerjemahan

padanan fungsional. Fungsi bentuk BSu disesuaikan dengan fungsi bentuk BSa

sehingga bentuk kedua bahasa tersebut memiliki fungsi yang sama.

Analisis Data 2G(13)

Metode komunikatif dengan teknik pelesapan juga dapat diterapkan pada contoh

penerjemahan berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Actually I’m going to be the one talking

about that,” Travis interrupted. “The coach’sschedule got jammed.” He winked at Sarah. “Socome on back here first thing tomorrow, folks.Sarah and I will be fussing at each other again,I’m sure.”

Sarah punched the button to take them offthe air, then glowered at Travis. “That wastotally unprofessional.” (SW/STAS/275)

“Sebenarnya akulah yang akan berbicara halitu,” Travis memotong. “Jadwal pelatih padat.”Ia mengedipkan sebelah mata kepada Sarah.“Jadi kembalilah besok pagi-pagi Ø. Aku yakinSarah dan aku akan cekcok lagi.”

Sarah menekan tombol untuk menhentikansiaran mereka, kemudian memelototi Travis.“Itu benar-benar tidak profosional.” (JH/314)

Dalam TSa tidak terlihat padanan dari folks karena penerjemah sengaja

menghilangkan padanannya. Dia beranggapan apabila padanannya dimunculkan,

akan timbul pengulangan kata yang tidak diperlukan. Jika dipadankan dengan bapak

dan ibu sekalian, konteks peristiwa bahasa yang tidak bersemuka dapat membuat TSa

menjadi aneh dan tidak lancar karena peristiwa bahasa terjadi di dalam stasiun radio.

Jika dipadankan dengan para pendengar, penerjemah sudah menyajikan ungkapan

para pendengar atau pendengar semua di dalam TSa yang lain. Alasannya adalah

menghilangkan pengulangan. Tanpa dipadankan, TSa juga tetap dapat dipahami dan

terbaca oleh pembaca BSa. Teknik perjemahan yang digunakan untuk menghilangkan

padanan adalah teknik pelesapan.

Analisis Data 2G(14)

Metode komunikatif dengan metode padanan lazim dapat diterapkan pada professor ::

profesor.

65 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 13 Januari 2015.

120

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 141: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“You’re Mr. Solomon’s first choice,

Professor, and you’re being much too modest.The institution’s guests would be thrilled to hearfrom you, and Mr. Solomon thought you couldgive the same lecture you gave on Bookspan TVa few years back?” (DB/TLS/19)

“Anda pilihan pertama Mr. Solomon,Profesor, dan Anda terlalu merendah. Tamu-tamu institut akan bergembira mendengarceramah Anda, dan menurut Mr. Solomon, Andabisa menyampaikan ceramah yang sama yangAnda berikan untuk TV Bookspan beberapatahun lalu?.” (IDN/TLS/40)

Penerjemah mengganti ungkapan sapaan professor dengan profesor sebagai bentuk

yang sepadan di dalam BSa dengan menggunakan metode komunikatif. Penerjemah

berusaha mengalihkan konteks TSu secara akurat ke dalam TSa agar terjemahan

dapat berterima dan mudah dipahami. Metode penerjemahan komunikatif seperti

yang dipilih oleh penerjemah sangat peduli pada efek yang hadir di tengah-tengah

pembaca BSa (Newmark 1988a). Pembaca BSa tidak mengalami kesulitan dan dapat

dengan mudah memahami TSa karena kata profesor memiliki bentuk, makna, dan

fungsi yang sama dengan BSu. Walter (2008) dan Perrault (2008) menegaskan bahwa

professor digunakan kepada orang yang memiliki jabatan tertinggi di universitas.

Meskipun diserap dari bahasa Belanda (Jones 2008: 252), kata profesor sudah

menjadi “warga” bahasa Indonesia dan kata itu lazim digunakan di dalam ranah

akademis masyarakat BSa. Hal itu membuat penerjemah memilih teknik

penerjemahan padanan lazim karena profesor merupakan ungkapan yang sudah lazim

berdasarkan kamus atau peristilahan atau dalam penggunaan sehari-hari (Molina dan

Albir 2002).

Analisis Data 2G(15)

Metode komunikatif juga menggunakan teknik padanan lazim seperti pada boss ::

bos.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“I was. Sam and I were having coffee around

the corner, so I tagged along. Why, is somethingwrong?”

“No, nothing’s wrong exactly. But I need you tohead over to Quinn Buckley’s home. She’sWhitney Connolly’s sister.”

“I know who she is, boss. I went to school withthem for a couple of years. They transferred inafter their ‘incident.’ Besides, I don’t think there’s aperson in Nashville who doesn’t know who Quinn andWhitney are.” (ATPG/188)

“Benar. Sam dan aku minum kopi di dekatsana, jadi aku mengikutinya. Kenapa, ada yangtidak beres?”

“Tidak, tidak ada yang tidak beres. Tapi, akuingin kau pergi ke rumah Quinn Buckley. Diasaudara Whitney Connolly.”

“Aku kenal siapa dia, Bos. Aku beberapatahun satu sekolah dengan mereka. Merekapindah ke sana setelah ‘insiden’ yang merekaalami. Lagi pula, kurasa tidak ada orangNashville yang tidak tahu siapa Quinn danWhitney.” (PDS/207)

121

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 142: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Metode komunikatif juga masih kentara terlihat dalam pemadanan boss :: bos karena

konteks percakapan BSa meniru konteks percakapan BSu. Dalam masyarakat BSa

secara takformal kepada atasan lazim disapa dengan boss (Lea 2011). Dalam budaya

kebahasaan masyarakat BSa, atasan juga dapat disapa dengan bos secara takformal

atau dalam suasana berseloroh. Newmark (1988a) menegaskan bahwa metode

penerjemahan komunikatif mengalihkan makna kontekstual BSu secara akurat ke

dalam TSa agar terjemahannya dapat berterima dan terdengar wajar bagi pembaca

BSa. Metode ini sangat peka pada efek yang ditimbulkan bagi pembaca BSa karena

pembaca BSa tidak mengalami kesulitan memahami TSa. Penerjemahan boss :: bos

juga memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam metode komunikatif, yakni

bentuk, makna, dan fungsi. Bentuknya sudah diubah menjadi warga BSa, maknanya

sudah sesuai dengan makna BSa, dan fungsi BSa sudah sesuai dengan fungsi BSu.

Ketiga persyaratan tersebut membuat penerjemah menerapkan teknik padanan lazim

karena teknik padanan lazim menerapkan ungkapan BSa yang sudah lazim digunakan

dalam penggunaan sehari-hari.

Analisis Data 2G(16)

Metode komunikatif dengan teknik pengalihan kontekstual pada sir :: pak.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“Welcome to Washington, sir!”Langdon smiled. “Thank you.”“My name is Pam, from passenger

services.” The woman spoke with an exuberancethat was almost unsettling. “If you’ll come withme, sir, your car is waiting.” (DB/TLS/7)

“Selamat datang di Washington, Pak!”Langdon tersenyum. “Terima kasih.”“Nama saya Pam, dari bagian layanan

penumpang.” Perempuan itu bicara denganluapan kegembiraan yang nyaris menjengkelkan.“Ikuti saya, Pak, mobil Anda sudah menunggu.”(IDN/TLS/27)

Secara kontekstual, bentuk BSu diterjemahkan dengan bentuk yang wajar dan

berterima bagi pembaca BSa. Penerjemahan bentuk tersebut menggunakan metode

komunikatif karena bentuk dan fungsi padanannya memenuhi persyaratan

penerjemahan komunikatif. Kesulitan keterbacaan dan ketakjelasan TSa tidak

diharapkan oleh pembaca BSa. Dalam metode penerjemahan komunikatif penerjemah

berusaha mengalihkan konteks TSu secara akurat ke dalam TSa agar terjemahan

dapat berterima dan mudah dipahami oleh pembaca BSa (Newmark 1988a). Dalam

122

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 143: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

konteks budaya kebahasaan BSu sir digunakan oleh orang yang menyediakan

pelayanan jasa kepada pria (Walter 2011) dalam transaksi bisnis66. Dalam konteks

budaya kebahasaan masyarakat BSa, kata Pak dapat digunakan kepada pelanggan

dalam konteks transaksi bisnis (Suhardi 2009). Bentuk BSu dipadankan dengan

bentuk BSa dan fungsi bentuk BSa menyesuaikan dengan fungsi BSu. Konteks BSu

dialihkan oleh penerjemah ke dalam konteks BSa sehingga teknik penerjemahan yang

diterapkan oleh penerjemah mengisyaratkan teknik pengalihan konteks. Pengalihan

konteks merujuk ke padanan yang dihasilkan dari pengalihan konteks yang sama

antara BSu dan BSa sehingga padanan yang disajikan berterima dan wajar bagi

pembaca BSa.

Analisis Data 2G(17)

Metode komunikatif dipilih penerjemah untuk memadankan sugar :: sayang dengan

posisi ungkapan berpindah di dalam BSa melalui teknik transposisi lompat.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran

“Sugar, you here about that sweet young doctorthat went missing?”

“Yes, ma’am, we are.” Grimes looked atBaldwin, excitement and hope brightening his eyes.(JTE/ATPG/98—99)

“Apa kalian di sini untuk urusan doktermuda dan manis yang hilang itu, Sayang?”

“Ya, Ma’am, benar sekali.” Grimesmemandang Baldwin, antusiasme dan harapanterpancar di matanya. (DB/PDS/112)

Pada TSa ungkapan sugar yang sudah dengan tepat, jelas, dan wajar dipadankan

dengan bentuk yang sesuai dengan budaya kebahasaan BSa tidak mengikuti posisi

dari TSu. Ungkapan sugar melompat ke posisi yang paling belakang pada TSa.

Penerjemah ingin menampilkan kewajaran ungkapan dalam BSa dengan

memposisikan sayang ke tempat yang lebih diinginkan oleh pembaca BSa dan

berkesan alami serta enak dibaca67 sehingga dia tidak mengikuti aturan atau kaidah

sintaktis dalam BSu. Karena mementingkan kewajaran dalam BSa, penerjemah

menggunakan metode komunikatif untuk memberikan efek yang sama dengan

maksud penulis, yakni merayu. Karena ingin memberikan efek yang sama dengan

penulis BSu, penerjemah meletakkan ungkapan sapaan sugar di tempat yang berbeda.

Penempatan ungkapan ke tempat lain di dalam sebuah ujaran mau tak mau membuat

pembuat penerjemah menggunakan teknik transposisi lompat pada sugar :: sayang.

66Komunikasi pribadi dengan Troy Kitch, penutur sejati BIA, 15 Mei 2015.

67 Komunikasi pribadi dengan Dina Begum, penerjemah Sweet Tea at Sunrise, 22 Mei 2015.

123

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 144: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Analisis Data 2G(18)

Metode komunikatif dengan teknik penambahan terjadi seperti pada cap :: kapten.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran

“Good morning, Cap. What can I do for you?”“We’ve got a situation that needs to be handled.”

It wasn’t like him to be so gruff. She could onlyimagine what could be wrong to have him snapping ather. She glanced out the window and saw that itwas raining softly. (JTE/ATPG/45)

“Selamat pagi, Kapten. Ada yang bisa sayabantu?”

“Ada masalah yang harus ditangani.” Tidakseperti biasanya, kali ini Kapten Price terdengarkasar. Entah ada masalah apa sampai Pricemembentaknya. Ia memandang gerimis.(DNP/PDS/53)

Kata kapten yang disajikan secara utuh di dalam TSa membuat ujaran BSa menjadi

lebih jelas, wajar, dan terbaca lancar. Karena TSa terbaca jelas, lancar, dan wajar,

metode yang digunakan oleh penerjemah mengacu ke metode komunikatif. Dalam

metode penerjemahan komunikatif diperlihatkan bahwa terjemahan tidak terasa

seperti hasil penerjemahan. Metode penerjemahan semacam ini juga lebih

mementingkan keefektifan bahasa dan menepis kesulitan keterbacaan atau

ketakjelasan dalam TSa. Sesuai dengan nama metode penerjemahannya, metode ini

lebih menekankan pada prinsip komunikasi. Larson menegaskan “The translator’s

goal should be to reproduce in the receptor language a text which communicates the

same message as the source language but using the natural grammatical and lexical

choices of the receptor language” (1984: 17). Untuk membuat terjemahan menjadi

lancar dan luwes, penerjemah memilih ungkapan yang tidak sama bentuknya dengan

bentuk BSa, misalnya Kap. Hal itu dikhawatirkan bahwa bentuk Kap tidak dapat

dipahami oleh pembaca dan tidak jelas maksudnya sehingga dia memilih kata yang

utuh kapten sebagai padanan dari cap. Untuk mencari solusi atas padanan yang

dipilihnya tersebut, penerjemah memilih teknik penambahan. Fernandes (2006)

menegaskan bahwa penerjemah memilih teknik penambahan untuk memperjelas

konsep yang disampaikan oleh penulis BSu dan menampilkan keterbacaan bagi

pembaca BSa sehingga ungkapan tersebut dapat lebih dipahami oleh pembaca BSa.

Analisis Data 2G(19)

Metode komunikatif dengan teknik penambahan berlaku pada hon :: sayang.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran“What made you say that?” “Apa yang membuatmu berkata begitu?”

000124

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 145: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

“Well, I’m sorry, hon, I was just joking around.They’ve been on my mind since I saw them at WhitneyConnolly’s house. She had a boyfriend or admirer thatwas sending her love poems in her e-mails, and I read acouple while I was going through her stuff. It’s no bigdeal.” (JTE/ATPG/244)

“Yah, maafkan aku, Sayang. Aku hanyabercanda. Sejak aku membaca puisi-puisi cintadi rumah Whitney Connolly, aku selalumemikirkan hal itu. Dia punya pacar ataupengagum yang mengiriminya puisi cinta lewatte-mail dan aku membaca beberapa di antaranyasaat sedang memeriksa barang-barangnya. Tidakpenting.” (DNP/PDS/266)

Sebenarnya kata hon dapat diterjemahkan dengan say sebagai ungkapan yang sepadan

berdasarkan bentuk, makna, dan fungsi. Namun, penerjemah memiliki maksud lain

dalam memadankan hon menjadi sayang. Penerjemah sengaja memadankannya

menjadi sayang agar teks terjemahannya terbaca lancar dan berterima bagi pembaca

BSa. Penerjemah mencoba menghilangkan kesulitan atau ketidakjelasan pada setiap

unsur atau kata dalam TSa sehingga dia membuat TSa tidak seperti hasil

penerjemahan. Atas dasar upaya penerjemah tersebut, penerjemah menggunakan

metode komunikatif karena metode penerjemahan komunikatif menekanan pada

keefektifan TSa serta bertujuan untuk mereproduksi makna kontekstual BSu sehingga

aspek kebahasaan dan aspek isi dapat dimengerti secara langsung oleh pembaca BSa.

Agar TSa dapat terbaca dan berterima bagi pembaca BSa, penerjemah memilih

menambah informasi pada TSa yang tidak ada pada TSu. Tujuan penerjemah adalah

memperlihatkan ketaksaan ungkapan BSa, misalnya Say mengacu ke nama diri atau

penggalan dari sayang, dan memperjelas informasi yang disampaikan oleh penulis

BSu kepada pembaca BSa (Fernandes 2006). Hal tersebut menghasilkan teknik

penambahan karena teknik penerjemahan penambahan merupakan solusi pemadanan

sayang dengan pertimbangan pembaca BSa tidak diberikan kesulitan keterbacaan dan

kelancaran komunikasi antara penerjemah dan pembaca BSa. Salah satu dari konsep

penerjemahan komunikatif ini adalah prinsip komunikasi serta tujuan penerjemahan.

Analisis Data 2G(20)

Metode komunikatif dengan teknik eksplisitasi terjadi pada contoh berikut.

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa SasaranThey’ve been talking regularly for the entire

duration of the case.”“My, you’ve been busy.”“Yeah, and for what? A dead agent? Grimes

wasn’t going to be part of the FBI anymore regardless.So this one is on me, Baldwin. There’s more thanjust this, in case you’re wondering. His whole life

“Mereka rutin berkomunikasi selamapenanganan kasus ini.”

“Waw, ternyata kau sibuk sekali.”“Yeah, dan untuk apa? Seorang agen yang

meninggal? Bagaimanapun juga, Grimes tidakakan menjadi bagian dari FBI lagi. Jadi inikarena aku, Baldwin. Dan kalau-kalau kau

000000125

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 146: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

was falling apart. With Grimes’s death, there areseveral open issues that don’t have to be addressed.That’s all you need to know about that. Just keepmoving forward Ø. Don’t look back.”(ATPG/291)

bertanya-tanya, masih ada yang lain.Kehidupannya berantakan. Dengan kematianGrimes, ada beberapa hal terbuka yang tidakperlu dibahas. Hanya itu yang perlu kau ketahui.Maju terus, Baldwin. Jangan menengok kebelakang.” (PDS/315)

Penerjemah sengaja menghadirkan informasi yang tidak ada di dalam TSu karena dia

ingin menghilangkan ketaksaan di dalam TSa. Masalah ketaksaan di dalam metode

penerjemahan komunikatif merupakan masalah ketakefektifan BSa sehingga pembaca

BSa mengalami kesulitan dalam membaca TSa, TSa tidak mudah dipahami, dan

keterbacaan tidak lancar terbaca serta dapat menimbulkan kebingungan bagi pembaca

BSa. Syarat yang wajib dipenuhi di dalam metode penerjemahan komunikatif

mencakupi bentuk, makna, dan fungsi. Ungkapan Baldwin dalam TSa memiliki

bentuk serta fungsi yang dimaksudkan untuk memperlihatkan kehadiran tokoh

Baldwin yang sebelumnya terlibat di dalam cuplikan cerita seperti di atas. Agar TSa

dapat dipahami dan dapat menghilangkan ketaksaan dan ketakjelasan, penerjemah

menghadirkan nama diri sebagai pelengkap ujaran. Kehadiran nama diri tersebut

merupakan pilihan penerjemah yang direalisasikan sebagai teknik eksplisitasi. Teknik

eksplisitasi merujuk ke teknik yang diimplisitkan dalam TSu, tetapi dieksplisitkan ke

dalam TSa.

126

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 147: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

BAB V

SIMPULAN DAN MASALAH YANG MASIH PERLU DITELITI

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa di dalam penerjemahan ungkapan

sapaan dari BIA ke dalam BI ditemukan dua kutub ideologi penerjemahan. Kedua

kutub tersebut adalah ideologi pemancaan dan ideologi pelokalan. Kedua ideologi

tersebut masing-masing menghasilkan metode penerjemahan yang merupakan

pedoman penerjemah untuk melakukan kegiatan penerjemahan. Dalam ideologi

pemancaan yang merupakan ideologi yang berorientasi pada BSu ditemukan tiga

metode penerjemahan, yakni (1) metode harfiah, (2) metode setia, dan (3) metode

semantis. Dalam metode pelokalan diperoleh empat metode yang berorientasi pada

pembaca Bsa, yakni (1) metode adaptasi, (2) metode bebas, (3) metode idiomatis, dan

(4) metode komunikatif. Dengan demikian, seluruh metode penerjemahan yang

digunakan oleh penerjemah berjumlah tujuh metode.

Dari ketujuh metode penerjemahan yang merupakan pedoman bagi para

penerjemah dalam memperoleh teknik penerjemahan, diperoleh dua puluh empat

teknik penerjemahan. Kedua puluh empat teknik penerjemahan tersebut mencakupi

(1) teknik kalke, (2) teknik padanan lazim, (3) teknik harfiah, (4) teknik eksotisme,

(5) teknik salin-terjemah, (6) teknik transplantasi budaya, (7) teknik pinjaman

budaya, (8) teknik kata serapan, (9) teknik catatan kaki, (10) teknik eksplisitasi, (11)

teknik pelesapan, (12) teknik generalisasi, (13) teknik konsentrasi, (14) teknik

adaptasi, (15) teknik penyulih budaya, (16) teknik metafora, (17) teknik eufemisme,

(18) teknik konvergensi, (19) teknik divergensi, (20) teknik pengalihan kontekstual,

(21) teknik modulasi, (22) teknik partikularisasi, (23) teknik transposisi lompat, dan

(24) teknik penambahan.

Dalam metode penerjemahan yang merupakan pedoman dalam menggunakan

teknik penerjemahan, terdapat dua atau tiga teknik yang sama di dalam satu metode

penerjemahan. Kesamaan metode tersebut diperoleh dari data yang berbeda.

Misalnya, eksplisitasi pada metode setia terjadi karena ketiadaan (Ø) ungkapan

sapaan pada TSu dieksplisitkan di dalam TSa dengan ungkapan asing, misalnya Ø ::

sheriff, dan teknik eksplisitasi Ø :: bos yang terdapat pada metode semantis juga

terdapat metode komunikatif Ø :: Baldwin. Dengan kata lain, satu teknik dapat

127

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 148: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

mewakili dua metode. Teknik pelesapan pada metode semantis juga terjadi pada

metode komunikatif. Demikian pula halnya dengan teknik padanan lazim yang

terdapat pada metode semantis director :: direktur juga berlaku pada metode

komunikatif professor :: profesor. Perbedaan metode dan kesamaan teknik didasarkan

pada situasi, konteks, dan budaya kebahasaan yang berlaku di antara kedua bahasa

dan budaya.

Strategi, ideologi, metode, dan teknik penerjemahan yang digunakan dalam

penerjemahan ungkapan sapaan dari BIA ke dalam BI dapat disarikan seperti berikut.

STRATEGI

PENERJEMAHAN

ideologi pemancaan

metode harfiahteknik kalketeknik padanan lazim*teknik harfiah

metode setia

teknik eksotismeteknik salin-terjemahteknik transplantasi budayateknik pinjaman budayateknik kata serapanteknik catatan kakiteknik eksplisitasi**

metode semantis

teknik eksplisitasi**teknik pelesapan***teknik generalisasiteknik konsentrasiteknik padanan lazim*

ideologi pelokalan

metode adaptasi teknik adaptasimetode bebas teknik penyulih budayametode idiomatis teknik metafora

metodekomunikatif

teknik eufemismeteknik konvergensiteknik divergensiteknik pengalihan kontekstualteknik modulasiteknik partikularisasiteknik pelesapan***teknik padanan lazim*teknik transposisi lompatteknik penambahanteknik eksplisitasi**

Tabel 5.1Strategi, Ideologi, Metode, dan Teknik

Penerjemahan Ungkapan Sapaan dari BIA ke dalam BI

Strategi, ideologi, metode, dan teknik yang digunakan oleh penerjemah tidak

terlepas dari faktor budaya yang menjadi patokan penerjemah dalam melakukan

kegiatan penerjemahan. Ungkapan sapaan yang sarat akan aspek budaya kebahasaan

mau tak mau mengharuskan penerjemah memanfaatkan dimensi sosial yang berlaku

128

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 149: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

di dalam BIA dan BI. Faktor-faktor budaya kebahasaan yang harus dipenuhi dalam

penerjemahan ungkapan sapaan BIA ke dalam BI mencakupi status sosial, hubungan

sosial, peran sosial, ranah sosial, situasi sosial, konteks sosial, usia, kesantunan, rasa

hormat. Status sosial, misalnya, selalu hadir di dalam kedua bahasa tersebut apabila

ungkapan sapaan sir digunakan. ND yang tidak dipadankan dalam TSa

mengisyaratkan ketakwajaran dalam TSa. Ketakwajaran tersebut terlihat pada

penggunaan ND yang ditujukan kepada yang berstatus sosial lebih tinggi dalam

budaya kebahasaan BSa. Sebaliknya, ND lazim digunakan kepada orang yang

berstatus lebih tinggi dalam budaya kebahasaan BSu. Meskipun bagi masyarakat BSu

ungkapan sapaan ND dapat digunakan untuk memperlihatkan keakraban (hubungan

sosial), tidak demikian halnya dengan budaya kebahasaan BSa yang tidak dapat

menggunakan ND sebagai dimensi keakraban, alih-alih Pak + NDp yang dapat

digunakan sebagai ungkapan sapaan yang memperlihatkan keakraban (Suhardi 2009).

5.2 Masalah yang Masih Perlu Diteliti

Dalam subbab ini saya ingin menyampaikan bahwa penelitian tentang penerjemahan

ungkapan sapaan ini masih dapat dilakukan dengan menggunakan korpus data yang

beragam dan memanfaatkan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Karena ungkapan

sapaan menggunakan aspek budaya kebahasaan, banyak teknik penerjemahan yang

dapat digali dalam kajian penerjemahan ungkapan sapaan tersebut, di samping

mengetahui ideologi dan metode penerjemahan yang dilipih oleh para penerjemah.

129

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 150: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

PUSTAKA ACUAN

Algeo, John dan Thomas Pyles. 2005. The Origins and Development of the EnglishLanguage. Fifth Edition. Boston: Thomson Wadsworth.

Allan, Keith dan Kate Burridge. 2007. Forbidden Words. Cambridge: CambridgeUniversity Press.

Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton M. Moeliono.2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

Apte, Mahadev L. 2001. “Taboo Words”. Dalam Rajend Mesthrie (ed.). 2001.Concise Encyclopedia of Sociolinguistics. Oxford: Elsevier Science, hlm.283—287.

Basnett, Susan. 2002. Translation Studies. Second Edition. London: Routledge.

Biber, Douglas, Stig Johansson, Geoffrey Leech, Susan Conrad, dan Edward Finegan.1999. Longman Grammar of Spoken and Written English. Harlow: PearsonEducation.

Bonvillain, Nancy. 2003. Language, Culture, and Communication: The Meaning ofMessages. Fourth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Braun, Friederike. 1998. Terms of Address. Dalam Jev Verschueren, Jan-Ola Östman,Jan Blommaert, dan Chris Bulcaen. Editor. 1998. Handbook of Pragmatics.Amsterdam: John Benjamins, hlm. 1—18.

Brinton, Laurel J. 1996. Pragmatic Markers in English: Grammaticalization andDiscourse Functions. Berlin: Mouton de Gruyter.

Brown, Roger W. dan Albert Gilman. 1960. The Pronouns of Power and Solidarity.Dalam Thomas A. Sebeok. Editor. 1960. Style in Language. New York:Wiley, hlm. 253—276.

Brown, Roger W. dan Marguerite Ford. 1961. Address in American English. DalamDell H. Hymes. Editor. 1964. Journal of Abnormal and Social Psychology.Volume 62, hlm. 375—85.

Budiman, Rahmat. 2008. Terjemahan Beranotasi Novel Rebecca of Sunnybrook Farmyang ditulis Ulang oleh Deanna McFadden (2007) ke Bahasa Indonesia. TesisMagister Humaniora, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UniversitasIndonesia. Depok.

Carter, Ronald dan Michael McCarthy. 2010. Cambridge Grammar of English: AComprehensive Guide Spoken and Written English Grammar and Usage.Cambridge: Cambridge University Press.

Chambers, John K. 2003. Sociolinguistic Theory: Language Variation and its SocialSignificance. Second Edition. London: Blackwell.

Chesterman, Andrew. 1997. Memes of Translation: The Spread of Ideas inTranslation Theory. Amsterdam & Philadelphia: John Benjamins.

130

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 151: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Croker, Robert A. 2009. An Introduction to Qualitative Research. In Juanita Heighamand Robert A. Croker. Qualitative Research in Applied Linguistics: APractical Introduction. Palgrave-Macmillan, Pp. 3—24.

Crowley, Terry 1997. An Introduction To Historical Linguistics. 3rd Edition.Auckland: Oxford University Press.

Cutting, Joan. 2008. Pragmatics And Discourse. London: Routledge.

Dickey, Eleanor. 1997. Forms of Address And Terms of Reference. Dalam JournalOf Linguistics. Vol. 33, No. 2. Cambridge: Cambridge University Press, Hlm.255—274.

Dörnyei, Zoltán. 2007. Research Methods in Applied Linguistics: Quantitative,Qualitative, and Mixed Methodologies. Oxford: Oxford University Press.

Dunkling, Leslie Alan. 1990. A Dictionary of Epithets and Terms of Address.London: Routledge

Ervin-Tripp, Susan M. 1972. On Sociolinguistic Rules: Alternation and Co-occurrence. Dalam John J. Gumperz dan Dell H. Hymes. Editor. 1972.Directions in Sociolinguistics: The Ethnography of Communication. NewYork: Holt, Rinehart and Winston, hlm. 213—250.

Fawcett, Peter. 1997. Translation and Language. Manchester: St. Jerome.

Fernandes, Lincoln. 2006. Translation of names in children s fantasy literature:Bringing young reader into play. [On-line]. Diunduh darihttp://www.iatis.org/newvoices/issues/2006/fernandes-paper-2006.pdf.

Hatim, Basil dan Ian Mason. 1997. The Translator as Communicator. Routledge:London.

Hatim, Basil dan Jeremy Munday. 2006. Translation: An Advanced Resource Book.New York: Routledge.

Hermans, Theo. 1999. Translation in Systems, Descriptive and System-OrientedApproaches. Explained. Manchester: St. Jerome Publishing

Hervey, Sándor dan Ian Higgins. 1992. Thinking Translation. London dan New York:Routledge.

Heylen, Romy. 1993. Translation, Poetics, and the Stage: Six French Hamlets.London: Routledge.

Hoed, Benny H. 2003. Penelitian di Bidang Penerjemahan. Makalah pada LokakaryaPenelitian PPM STBA LIA, Cipanas, Jawa Barat.

__________. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Holmes, Janet. 2008. An Introduction to Sociolinguistics. Third Edition. Harlow:Pearson Education.

House, Juliane. 1997. Translation Quality Assessment: A Model Revisited. Tübingen:Gunter Narr.

__________. 2000. Quality of Translation. Dalam Mona Baker dan KirstenMalmkjæm. Editor. 2000. Routledge Encyclopedia of Translation Studies.London: Routledge, hlm. 197—200.

131

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 152: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Isa, Arie Andrasyah. 2006a. Abreviasi dalam Bahasa Inggris. Dalam Wacana: JurnalIlmu Pengetahuan Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,Universitas Indonesia, hlm. 113—124.

__________. 2006b. Ungkapan Vernakular, Ekspletif, dan Vokatif dalam Dialog TigaNovel Amerika beserta Terjemahannya. Tesis Magister pada Fakultas IlmuPengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

__________. 2010. Tutur Sapa Bahasa Inggris-Amerika dalam Aspek Sosiolinguistis,Pragmatis, dan Psikologis. Dalam Edi Setyanto. Editor. 2010. Widyaparwa:Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. Yogyakarta: Balai BahasaYogyakarta. Volume 38, Nomor 1, Juni 2010, hlm. 45—57.

__________. 2012. Nosi Fonologis dalam Penyerapan Kata Asing. Dalam AhmadEffendi Kadarisman. Editor. Medan Bahasa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan. Vol.6, No. 1, Juni 2012, hlm. 21—36.

Isa, Arie Andrasyah dan Irsanti W. Asih. 2011. Categories, Positions, andCommunicative Functions on Vocatives Employed in Courtrooms: Pragmaticand Sociolinguistic Study. Dalam Dendy Sugono. Metalingua: JurnalPenelitian Bahasa. Vol. 9, No. 2, Desember 2011, hlm. 115—126.

Ivankova, Nataliya V. and John W. Creswell. 2009. Mixed Methods. In JuanitaHeigham and Robert A. Croker. Qualitative Research in Applied Linguistics:A Practical Introduction. Palgrave-Macmillan, pp. 135—161.Jaszczolt, KasiaM. 2002. Semantics and Pragmatics. London: Longman.

Jääskeläinen, Ritta. 1993. Investigating translation strategies. Dalam S. Tirkkonen-Condit dan J. Laffling (eds.). Recent trends in empirical translationresearch. Joensuu: University of Joensuu, hlm. 99—120.

Johnstone, Barbara. 2002. Discourse Analysis. Maiden: Blackwell.

Jones, Russell. (ed.). 2008. Loan-Words in Indonesian and Malay. Leiden: KITLV.

Kennedy, Graeme. 1999. An Introduction to Corpus Linguistics. London: Longman.

Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Kridalaksana, Harimurti. 1969/1985. Struktur Sosial dan Variasi Bahasa. DalamFungsi Bahasa dan Sikap Bahasa: Edisi Kedua. Ende: Nusa Indah, hlm. 12—21.

__________. 1974. Second Participant in Indonesian Address. Dalam LanguageSciences, Agustus 1974, hlm. 143—156.

__________. 1982. Dinamika Tutur Sapa dalam Bahasa Indonesia. Dalam HarimurtiKridalaksana dan Anton M. Moeliono. Editor. 1982. Pelangi Bahasa. Jakarta:Bhratara Karya Aksara, hlm. 193—195).

Krings, Hans Peter. 1986. Translation problems and translation strategies of advancedGerman learners of French (L2). dalam Juliane House dan Soshana Blum-Kulka (eds.). Interlingual and intercultural communication. Tübingen: GunterNarr Verlag, hlm. 263—276.

132

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 153: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Landers, Clifford E. 2001. Literary Translation: A Practical Guide. Clevedon:Multilingual Matters.

Larson, Mildred L. 1984. Meaning Based Translation: A Guide to Cross-languageEquivalence. Lanham, MD: University Press of America.

Lazaraton, Anne. 2009. Discourse Analysis. Dalam Juanita Heigham and Robert A.Croker. Qualitative Research in Applied Linguistics: A Practical Introduction.Palgrave-Macmillan, pp. 242—259.

Lea, Diana. 2011. Oxford Advanced American Dictionary. Oxford: Oxford UniversityPress.

Leech, Geoffrey N. 1999. The Distribution and Function of Vocatives in Americanand British English Conversation. Dalam Hilde Hasselgård dan SigneOksefjell. Editor. 1999. Out of Corpora: Studies in Honour of Stig Johansson.Amsterdam: Rodopi, hlm. 107—118.

Lefevere, André. 1992. Translation, History, and Culture. New York: Routledge.

Levinson, Stephen C. 1997. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press.

Löescher, Wolgang. 1991. Translation Performance, Translation Process andTranslation Strategies. Tubingen: Guten Narr.

Mackey, Alison dan Susan M. Gass. 2005. Second Language Reserach. Mahwah,New Jersey: Lawrence Erlbaum.

Malone, Joseph L. 1998. The Science of Linguistics in the Art of Translation. Albany:State University of New York Press.

Matthews, Peter H. 1997. The Concise Oxford Dictionary of Linguistics. Oxford:Oxford University Press.

Mayor, Michael (ed.). 2009. Longman Dictionary of Contemporary English. FifthEdition. London: Pearson.

Mazi-Leskovar, Darja. 2003. Domestication and Foreignization in TranslatingAmerican Prose for Slovenian Children. Dalam Meta: Translator’s Journal.Vol. 48, No. 1—2, hlm. 250—256.

Moeliono, Anton M. 1969/1984. Sikap Dwimuka dalam Tutur Sapa dan Kata Ganti.Dalam Santun Bahasa. 1984. Jakarta: Gramedia, hlm. 40—44.

__________. 1972/1989. Beberapa Aspek Masalah Penerjemahan ke BahasaIndonesia. Dalam Caesarius Ruddyanto. Editor. 1989. Kembara Bahasa:Kumpulan Karangan Tersebar. Jakarta:Gramedia, hlm. 54—63.

__________. 1982/1989. “Diksi atau Pilihan Kata”. Dalam Caesarius Ruddyanto.1989. hlm. 173—179.

Moeliono, Anton M. (ed.). 2001b. Tata Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa, DepartemenPendidikan Nasional.

Molina, Lucía dan Amparo Hutardo Albir. 2002. Translation Techniques Revisited: ADynamic and Functionalist Approach. Meta. XLVII, 4, 2002, hlm. 498—512.

Montagu, Ashley. 1967/1973. The Anatomy of Swearing. London: Collier Macmillan.

133

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 154: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Nanda, Serena dan Richard L. Warms. 2011. Culture Counts: A Concise Introductionto Cultural Anthropology. New York: Wadsworth

Newmark, Peter. 1988a. A Textbook of Translation. Hertfordshire: Prentice Hall.

__________. 1988b. Approaches to Translation. Hertfordshire: Prentice Hall.

Nida, Eugene A. 1964. Toward a Science of Translating with Special Reference toPrinciples and Procedures Involved in Bible Translating. Leiden: E.J. Brill.

Nida, Eugene A. dan Charles R. Taber. 1974. The Theory and Practice ofTranslation. Leiden: E.J. Brill.

Nord, Christiane. 1991. Text Analysis in Translation.Amsterdam: Rodopi.

O’Grady, William dan Michael Dobrovolsky. (ed.). 1997. Contemporary Linguistics:An Introduction (Third Edition). New York: St. Martin’s Press.

Olohan, Maeve. 2004. Introducing Corpora in Translation Studies. Oxfordshire:Routledge.

Payne, John dan Geoffrey K. Pullum. 2002. The Cambridge Grammar of the EnglishLanguage. Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 323—523.

Perrault, Stephen J. (ed.). 2008. Merriam-Webster’s Advanced Learner’s EnglishDictionary. Springfield: Merriam-Webster.

Peters, Pam. 2004. The Cambridge Guide to English Usage. Cambridge: CambridgeUniversity Press.

Quirk, Randolph, Sidney Greenbaum, Geoffrey Leech, dan John Svartvik. 1985. AComprehensive Grammar of the English Language. London: Longman.

Rahardi, R. Kunjana. 2009. Sosiopragmatik: Kajian Imperatif dalam Wadah KonteksSosiokultural dan Konteks Situasional. Jakarta: Erlangga.

Robinson, David. 1997. Becoming a Translator: An Accelerated Course. New York:Routledge.

Rundell, Michael (ed.). 2007. Macmillan English Dictionary for Advanced Learners.New Edition. Oxford: Macmillan Publishers.

Sadtono, Eugenius. 1976. Javanese Diglossia and Its Pedagogical Implications. TheUniversity of Texas: PhD Thesis.

Samovar, Larry A., Richard E. Porter, dan Edwin R. McDaniel. 2009.Communication between Cultures. New York: Wadsworth.

Samsuri. 1987. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Sanjun Sun. 2012. Strategis of Translation. Tanpa penerbit dan kota penerbit.

Seguinot, Charles. 1989. The Translation Process. Toronto: H.G. Publications.

Scollon, Ronald dan Suzanne Wong Scollon. 2001. Intercultural Communication.Second Edition. Malden, Massachusetts: Blackwell.

Shuttleworth, Mark dan Moira Cowie. 1999. Dictionary of Translation Studies. St.Jerome: Manchester, UK.

Sinclair, John (ed.). 2005. Collins Cobuild Advanced Learner’s English Dictionary.Glasgow: Harpercollins.

134

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 155: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Sneddon, James Neil. 1996. Indonesian: A Comprehensive Grammar. London:Routledge.

__________. 2006. Colloquial Jakartan Indonesian. Canberra: Pacific Linguistics.

Sugono, Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: BalaiPustaka.

Suhardi, Basuki. 2009. Pedoman Penelitian Sosiolinguistik. Jakarta: Pusat Bahasa,Departemen Pendidikan Nasional.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Thompson Stith. 1955. Motif-index of Folk-literature: A classification of NarrativeElements in Folktales, Ballads, myths, Fables, mediaeval Romances, Exempla,Fabliaux, Jest-books, and Local Legends. Bloomington: Indiana UniversityPress.

Turnbull, Joanna (ed.). 2010. Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Eighth Edition.Oxford: Oxford University Press.

Van Wijk, D. Gerth. 1985. Tata Bahasa Melayu. Terjemahan T.W. Kamil. Spraakleerder Maleische Taal. 1909. Jambatan: Jakarta.

Venuti, Lawrence. 1995. The Translator’s Invisibility: A History of Translation.London: Routledge.

__________. 1998. Strategies of translation. Dalam M. Baker. (Editor). Encyclopediaof Translation Studies. New York: Routledge, hlm. 240—4.

Venuti, Lawrence (ed.) 2004. The Translation Studies Reader. Second Edition. NewYork: Routledge.

Vermeer, Hans J. 2004. Skopos and Commission in Translational Action. LawrenceVenuti. Editor. 2004. The Translation Studies Reader. Second Edition. NewYork: Routledge, hlm. 227—238.

Vinay, Jean-Paul dan Jean Darbelnet. 1958/2004. A Methodology for Translation. J.Sager dan M-J. Hamel. Terjemahan. Dalam Lawrence Venuti. Editor. 2004.The Translation Studies Reader. Second Edition. New York: Routledge, hlm.128—137.

__________. 1958/2006. Comparative Stylistics of French and English. J. Sager danM-J. Hamel. Terjemahan. Dalam Basil Hatim dan Jeremy Munday. Editor.2006. Translation: An Advanced Resource Book. London: Routledge, hlm.148—151.

Walter, Elizabeth (ed.). 2008. Cambridge Advanced Learner’s Dictionary. ThirdEdition. Cambridge: Cambridge University.

Wardhaugh, Ronald. 2000. An Introduction to Sociolinguistics: Third Edition.Oxford: Basil Blackwell.

Wareing, Shân. 2004. Language and Gender. Dalam Linda Thomas, Shân Wareing,Ishtla Singh, Jean Stilwell Peccei, Joanna Thornborrow, dan Jason Jonse.Editor. 2004. An Introduction to Language, Society, and Power: SecondEdition. London: Routledge, hlm. 1—16.

135

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 156: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Williams, Jenny dan Andrew Chesterman. 2002. The Map: A Beginner’s Guide toDoing Research in Translation Studies. Manchester: St. Jerome.

Wolfson, Nessa. 1993. Rules of Speaking. Dalam Jack C. Richards dan Richard W.Schmidt. Editor. 1993. Language and Communication. London: Longman,hlm. 61—87.

Young, Richard F. 2008. Language and Interaction: An Advanced Resource Book.Oxon: Routledge.

Zwicky, Arnold. 1974. Hey, Whatsyourname! Dalam Michael La Galy, Robert Fox,and Arnold Bruck. Editor. 1974. The 10th Regional Meeting of the ChicagoLinguistic Society, hlm. 787–801.

136

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 157: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

DATA TOKEN

TSU : J.T. Ellison. (2008). All The Pretty Girls. Harlequin.TSA : Desak Nyoman P. (2011). Pencekik dari Selatan. Violetbooks, Gramedia

Bab 38 man (Det. Pete Fitzgerald) ← Det. Marcus Wade Man 13 [mengapa tidak dipadankan dengan bungatau kawan]14 you guys (Baldwin & para detektif) ← Taylor kalian 20 [mengapa tidak Anda sekalian]16 Officer (petugas patroli muda) ← Taylor Kau menemukan sesuatu Ø 22 [mengapa tidakdipadankan dengan petugas atau opsir]16 Lieutenant (Taylor) ← petugas patroli muda Letnan 22 [mengapa digunakan letnan dl BIpangkat di kepolisian bukan letnan]16 Special Agent (Baldwin) ← Taylor Agen Khusus 22 [mengapa dipadankan dengan agenkhusus apakah engikuti latar erita BSu]

Bab 422 sweetie (Taylor) ← Baldwin Sayang 28 [apakah tidak ada kata lain selain sayang]29 ma’am (Taylor) ← petugas TKP Ma’am 36 [mengapa tidak dipadankan dengan bu atau ibu agarmemberi konteks yang sama dengan TSu]

Bab 640 Doc (dr. Sam Loughley) ← Tim (asisten dr. Sam) Dok 48 [mengapa tidak dokter]

Bab 745 Cap (Kapten Mitchell Price, atasan Taylor) ← Letnan Taylor Jackson Kapten 53 [mengapatidak Kap sebagai singkatan dari Cap]46 Are you kidding me, Ø ← Taylor Anda bercanda, Kapten 54 [mengapa dihadirkan Kaptenpadahal di dalam TSu tidak ada?]46 Captain (Kapten Mitchell Price) ← Letnan Taylor Jackson Kapten 55 [mengapa digunakankapten, dl BI pangkat di kepolisian bukan kapten]47 babe (Baldwin) ← Taylor Jackson Sayang 55 [apakah tidak ada kata lain selain sayang]

Bab 956 man (Jerry Grimes) ← Baldwin Kawan 66 [mengapa tidak dipadankan dengan bung, sobat,rekan?]61 man (Jerry) ← Baldwin Man 71 [mengapa tidak dipadankan dengan bung, sobat, rekan, atau yanglain?]

Bab 10

64 By the way, Officer, I’ve been communicating (polisi) ← Whitney Connolly Omong-omong, Øselama ini aku 74 [mengapa tidak dipadankan?]

Bab 11

71—72 Dr. Allen (dokter yang melakukan otopsi atas Shauna Lyn Davidson) ← Baldwin Dr.Allen 82 [mengapa tidak dipadankan dengan dr Allen sebagai bentuk yang sepadan dengan kaidahpenulisan dokter?]

Bab 1281 Special Agent (Baldwin) ← Taylor Agen Khusus 93 [mengapa tidak dipadankan Agen FBI?]

Bab 1391 Jesus ← Betsy Ya Tuhan 103 [[mengapa tidak dipadankan dengan Yesus?]

Bab 14

Lampiran 1 All the Pretty Girls :: Pencekik dari Selatan

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 158: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

92 Sheriff (Terrence Pascoe, petugas kepolisian yang menangani kasus pembunuhan) ← Baldwin Sherrif 105 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa?]

98 sugar (Baldwin) ← Lurene (pelayan restoran Jo’s Diner) Sayang 111[mengapa tidak dipadankandengan manis?]98 Eugene (koki Jo’s Diner) ← Lurene (pelayan restoran Jo’s Diner) Eugene 111 [mengapa tidakdipadankan dengan Pak Eugene agar terjermahan tidak tapak seperti hasil penerjemahan?]99 Sugar (Baldwin) ← Lurene Sayang 112 [mengapa posisi Sugar di depan, posisi Sayang di belakangkaliamat? Apakah penerjemah memiliki maksud dan tujuan?]99 ma’am (Lurene) ← Grimes Ma’am 112 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa?]100 Honey (Baldwin) ← Lurene Sayang 113 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk lain manis?]100 Didn’t linger like you men (Baldwin & Grimes) ← Lurene kau 114 [mengapa tidak dipadankandengan Anda berdua? Karena mempertimbakan hubungan sosial di antara partisipan]103 God ← Grimes astaga 117 [mengapa tidak dipadankan dengan Ya Tuhan]103 Jesus ← Grimes Aduh 117 [mengapa tidak dipadankan dengan Yesus?]

Bab 16112 LT (Taylor) ← Lincoln Ross (detektif berbakat di bidang komputer) LT 126[mengapa tidakdipadankan dengan Taylor atau yng lain?]112 Loot [singk. Lieutenant] (Taylor) ← Lincoln LT 127 [mengapa tidak dipadankan dengan Lootjuga?]114 puppy (Marcus Wade) ← Taylor Sayang 128 [mengapa tidak dipadankan dengan begitu? Apakahpuppy berarti sayang]115 boss (Taylor) ← Lincoln Ross bos 130 [mengapa tidak dipadankan begitu?]116 my favorite cop? ← dr. Gregory polisi favoritku? 131 [mengapa tidak dipadankan begitu?]117 honey (Taylor) ← dr. Gregory Sayang131 [mengapa tidak dipadankan begitu padahal hubungandokter dengan pasien bukan hubungan asmara?]

Bab 18131 Page (asisten jaksa wilayah yang mewakili Davidson County) ← Taylor Page 145 [mengapatidak dipadankan dengan bentuk BSa seperti Bu Page?]138 Price ← Taylor Price 153 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak Price karena budaya BImelazimkan pemanggilan kepada atasan dengan Pak, karena Price adalah atasan Taylor?]

Bab 19141 sunshine (Taylor) ← Sam Sunshine 157 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa?]142 honey (Taylor) ← Sam Sayang 158 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa lainpadahal Sam dan Taylor sahabat bukan sepasang kekasih?]

143 Get it all out of your system now, girl, because Lampiaskan semuanya sekarang, Ø,karena 159 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa?]144 Sweetie (Taylor) ← Sam Sayang 159 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa yangwajar? Karena hubungan Sam dan Taylor adalah sahabat?]

Bab 21150 honey (Taylor) ← Baldwin Sayang 165 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa lain?]150 babe (Baldwin) ← Taylor Sayang 165[mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa lain?]150 sweetheart (Taylor) ← Baldwin Sayang 165 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSalain?]151 Garrett ← Baldwin Garrett 166 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak Garret karena Garretadalah bos perusahaan?]151 You take care, Ø ← Baldwin Sampai jumpa, Sherriff 167 [mengapa tidak dipadankan denganbentuk BSa?]

Bab 22

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 159: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

154 girl (Taylor) ← Sam Sayang 170 [mengapa dipadankan dengan Sayang padahal hubungankeduanya hubungan sahabat?]157 honey (Sam) ← Taylor Sayang172 [mengapa dipadankan dengan Sayang padahal hubungankeduanya hubungan sahabat?]164 You’ve got some blood on you Ø (Sam) ← Taylor Sam 180 [mengapa Sam dimunculkan didalam BSa?]

164 T (Taylor) ← Sam T 180

Bab 23166 Agent (Baldwin) ← sersan muda gempal berambut merah pada pembunuhan Marni Fischer Agen 183167 Sergeant (sersan muda gempal berambut merah) ← Baldwin Sersan 184167 Mr. F BEE EYE agent (Baldwin) ← sersan muda Mr. Agen F BEE EYE 184167 Sergeant ← Baldwin Sersan 184168 sir (Baldwin) ← sersan muda Sir 184168 son (sersan muda) ← Baldwin Nak 185

Bab 24

176 Ms. Johnson ← Marcus Wade (black man) Ms. Johnson 194177 ma’am ← Marcus Wade Ma’am 195

Bab25

181 darlin’ (pria penculik) ← Christina Dale (korban penculikan) Sayang 199

Bab 26

185 C’mon, guys, spit it out (Lincoln & Marcus) ← Taylor Ayo, Ø, katakan semuanya. 203186 And boys, I’m sure I don’t need to remind... Dan Boys, aku yakin aku tidak perlumengingatkan.... 204187 Uninsulate him for me Ø ← Taylor Bongkar perlindungannya buatku, Fitz 205188 sugar Sayang 206 [mengapa diterjemahkan dengan sayang padahal Fitz bukan kekasih Taylor]188 boss (Mitchell) ← Taylor Bos 207 [mengapa dipadankan dengan bos]194 Mrs. Buckley (Quinn) ← Taylor Mrs. Buckley 213 [mengapa tidak dipadankan dengan BuBuckley]198 Sigñora Quinn ← Gabrielle (pelayan rumah tangga Quinn asal Italia) Sigñora Quinn 216[mengapa dipadankan dengan Bu Quinn]

Bab 27208 Mr. Jones (Ishmael Jones, resepsionis hotel murahan) ← Baldwin Mr. Jones 226 [mengapatidak dipadankan dengan Pak Jones]209 I don’t know, sir (Mr. Jones) ← Baldwin Aku tidak tahu Ø 227 [mengapa sir tidakdipadankan?]

Bab 30234 sweetie (Taylor) ← Baldwin Sayang 254 [mengapa tidak dipadankan dengan ungkapan lain,misalnya manis, cinta, dll]

Bab 31238 cara (Noelle Pazia) ← Giovanni (ayah Noelle) Sayang 258 [mengapa dipadankan dengancatatan kaki, tetapi tidak diganti langsung di dalam tubuh teks?]

Bab 32244 honey (Baldwin) ← Taylor Sayang 265 [mengapa dipadankan dengan sayang]244 hon (Baldwin) ← Taylor Sayang 266 [mengapa dipadankan dengan ungkapan yang lebih panjangSayang, bukan dengan Say saja?]

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 160: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

245 Jesus, Baldwin ← Taylor Tuhan, Baldwin 266 [mengapa tidak dipadankan dengan Yesus?]247 Sir (Baldwin) ← operator telepon Sir 268 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak?]247 ma’am (operator telepon) ← Baldwin Ma’am 268 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu?]248 Agent Baldwin ← Louis Sherwood (CEO Health Partners) Agen Baldwin 269 [mengapa tidakdipadankan dengan Agen FBI Baldwin, yang dikhawatirkan Baldwin adalah agen perusahaan?]

Bab 35260 guys (Lincoln & Marcus) ← Taylor kawan 282 [mengapa tidak dipadankan dengan teman-teman, bapak-bapak?]260 lady (Taylor) ← Lincoln Manis282 [mengapa tidak dipadankan dengan nona atau nyonya atau Bu?]266 I know, man, I’m grasping at straws. ← Grimes Ø 289 [mengapa tidak dipadankandengan bung, kawan, sobat?]

Bab 36268 sir (Grimes) ← Suster Brooks (pusat kesehatan mahasiswa Universitas North Carlina) Sir 290 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak?]268 Are you done, lady? (Suster Brooks) ← Grimes Apa kau sudah selesai, Ø 291 [mengapa tidakdipadankan?]269 Lady, tell me who it was or... (Suster Brooks) ← Grimes Ø, tolong katakan siapaatau... 291 [mengapa tidak dipadankan?]270 dear (operator kampus North Carolina) ← Suster Brooks Sayang 292 [mengapa dipadankandengan Sayang, padahal antara Suster Brooks dan operator bukan sepasang kekaksih?]275 Dad (Grimes) ← anak laki-laki Grimes Dad 298 [mengapa tidak dipadankan dengan Yah atauAyah atau Papa?]276 sir (Grimes) ← petugas hotel Sir299 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak?]

Bab 37281 son (Baldwin) ← Sherwood Nak 304 [mengapa tidak dipadankan dengan Nak padahal Baldwinbukan anak Sherwood?]282 Mr. Sherwood ← Baldwin Mr. Sherwood 305 [mengapa tidak dipadankan dengan PakSherwood?]283 you FBI boys (Grimes, Baldwin, & orang-orang FBI) orang-orang FBI 306 [mengapa tidakdipadankan dengan kalian orang FBI?]286 man (Det. Mike Moss) ← Baldwin Bung 309 [mengapa tidak dipadankan dengan Bung, bukandengan sobat, teman, kawan?]290 keep moving forward Ø (Baldwin) ← Garret Woods Baldwin 315 [mengapa dihadirkannama Baldwin di dalam BSa?]

Bab 38294 you guys (Lincoln & Marcus) ← Taylor kalian 318 [mengapa tidak dipadankan dengan Andasekalian?]

Bab 39

298 Christ, would you quit dilly-dallying.... ← Taylor Astaga, jangan buang-buang waktulagi, .... 322 [mengapa tidak dipadankan dengan Kristus?]299 Baby (Taylor) ← Baldwin Sayang 323 [mengapa tidak dipadankan dengan ungkapan sepertisayang, manis, cinta?]

Bab 40304 boys (anak kembar identik kerdil dalam infokomersial: mimpi) ← Taylor anak-anak 328[mengapa tidak dipadankan dengan anak laki-laki?]305 Then go away, Dispatch Kalau begitu ya sudah Ø 329 [mengapa tidak dipadankan?]305 Where’s the scene, Dispatch? ← Taylor Di mana kejadiannya Ø? 329 [mengapa tidakdipadankan?]

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 161: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

305 Got it, Dispatch ← Taylor Baik Ø. 329 [mengapa tidak dipadankan?]

311 Get off me, you pigs! (petugas kepolisian + Marcus, Lincoln, Taylor) ← tersangka Lepaskanaku, Bangsat! 336 [mengapa tidak dipadankan dengan babi kalian?]312 Shut up, you crazy motherfucker (petugas kepolisian) ← Norville Turner (tersangka) Diam,kau bangsat 336 [mengapa tidak dipadankan dengan pemesum ibu, penyetubuh ibu, atau diterjemahkansecara harfiah?]313 Folks (petugas polisi + Marcus + Taylor) ← Lincoln Kawan-kawan 337 [mengapa tidakdipadankan dengan Bapak-bapak?]

313 You got nothin’ on me, pigs! (Lincoln) ← Norville Turner Kau tidak punya alasanmenangkapku, Bangsat! 337 [mengapa tidak dipadankan dengan babi?]313 you dumb ass (Norville) ← Taylor Bodoh 337 [mengapa tidak dipadankan dengan pantat kalianbodoh?]313 Stupid cunt (Taylor) ← Norville Turner Perempuan tolol 337 [mengapa tidak dipadankandengan silit bodoh atau vagina bodoh atau memek bodoh? Maaf, Mbak, karena digunakan buatpenelitian, terpaksa saya menanyakan dgn sangat vulgar]314 Gotcha, boss (Capt. Mitchell Price) ← Taylor Siap, Bos. 339 [mengapa dipadankan dengan bos?]314 You’re gonna have one helluva shiner in a couple of hours, Ø (Capt. Mitchell Price) ← Taylor Wah, beberapa jam lagi matamu pasti biru lebam, Bos 339 [mengapa bos dihadirkan didalam BSa padahal di dalam BSu kata boss tidak ada?]

Bab 42326 sir (Baldwin) ← Taylor Pak 351 [mengapa tidak tetap dipertahankan dengan sir: tidak konsisten?]326 sweetie (Baldwin) ← Taylor Sayang 352 [mengapa tidak dipadankan dengan manis, cinta?]327 Mr. Clark ← pembawa acara Mr. Clark 353 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak Clark?]328 Miss Simone (Serene, sahabat Ivy) ← pembawa acara Miss Simone 354 [mengapa tidakdipadankan dengan Nona Simone?]

Bab44333 Sweetheart (Reese) ← Quinn Sayang 359 [mengapa tidak dipadankan dengan cinta atau adik?]333 Quinn ← Reese Quinn 359 [mengapa tidak dipadankan dengan Kak Quinn?]334 honey (Reese) ← Quinn Sayang 360 [mengapa tidak dipadankan dengan cinta atau adik?]336Mr. Baldwin ← Quinn Mr. Baldwin 363 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak Baldwin?]336 Mrs. Buckley ← Baldwin Mrs. Buckley 363 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu Buckley?]341 Jesus ← Quinn Astaga 368 [[mengapa tidak dipadankan dengan Yesus?]

Bab 45344 you guys (Fitz, Lincoln, Marcus, Capt. Price) ← Taylor kalian 371 [mengapa tidakdipadankan dengan Anda sekalian?]347 sir (Jake Buckley) ← Taylor Sir 374 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak?]348 little lady (Taylor) ← Jake Buckley Nona 375 [mengapa tidak dipadankan dengan Nona Kecil?]348 you people (kepolisian metro/departemen) ← Jake Buckley Kalian 375 [mengapa tidakdipadankan dengan Anda sekalian?]349 Detective (Taylor) ← Jake Buckley Detektif 377 [mengapa tidak dipadankan dengan PakDetektif?]351 girl (Taylor) ← Price Nak 379 [mengapa dipadankan dengan Nak? Padahal hubungan Taylordan Price bukan anak-ayah, hanya hubungan kerja]352 Mr. Fed (julukan agen federal bagi Baldwin) ← Fitz Mr. Fed 380 [mengapa tidak dipadankandengan Pak Federal?]

Bab 46358 hon (Taylor) ← Baldwin Sayang 386 [mengapa Sayang tidak dipendekkan seperti Hon, misalnyaSay?]359 Lord, Baldwin ← Taylor Astaga, Baldwin 388 [mengapa tidak dipadankan dengan Tuhan?]

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 162: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 48368 ma’am (Isabella, saksi) ← Baldwin Ma’am 397 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu?]369 Isabella ← Baldwin Isabella 397 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu Isabella karenahubungan social Baldwin dan Isabella belum akrab dan usia Isabella lebih tua drpd Baldwin?]

Bab 49372 Jesus, lady ← Jake Buckley Astaga Nona 400 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu kepadaTaylor?]

Bab 52388 you little shit (anak Quinn) ← Reese bocah kecil brengsek 418—9 [mengapa tidakdipadankan dengan bocah tai kecil?]

Saya rasa cukup segitu dulu pertanyaan saya. Saya mohon dengan sangat agar Ibu semaksimal mungkinmemberikan alasan atas padanan yang Ibu berikan pada novel terjemahan. Saya hanya ingin mengetahuiteknik dan metode penerjemahan dalam penerjemahan novel All the Pretty Girls guna kelengkapandisertasi saya. Saya ucapkan mohon maaf apabila saya mengganggu waktu Ibu dan saya haturkan terimakasih banyak atas bantuan Ibu.

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 163: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

DATA TOKEN

TSU : Dan Brown. 2009. The Lost Symbol. Doubleday.TSA : Ingrid D. Nimpoeno. 2010. The Lost Symbol. Bentang.

Prolog3 Brother [mal’akh anggota] Saudaraku 22

Bab 15 son [ayah anak] Nak 255 Dad Dad 255 Dad [anak ayah] Dad 266 Mr. Langdon [suara interkom Langdon] Mr. Langdon 26 Pak Robert/Pak Langdon

7 Professor Langdon [Pam, layanan penumpang Langdon] Profesor Langdon 277 sir Pak 277 sir Pak 277 Professor Profesor 278 Mr. Langdon [Charles sopir Beltway Limousine Langdon] Mr. Langdon 299 sir [sopir Beltway Limousine Peter Solomon] Pak 299 sir Pak 299 sir Pak 29

Bab 315 Professor Langdon [Anthony Jelbart Langdon] Profesor Langdon 3617 Professor Langdon [Anthony Jelbart Langdon] Profesor Langdon 3818 Robert [Katherine Langdon] Robert 3918 Professor Profesor 3919 Professor [Anthony Jelbart Langdon] Profesor 4019 sir Pak 4020 sir [Anthony Jelbart Langdon] Pak 41

Bab 421 sir [Nunez Mal’akh] Pak 42

Bab 525 Ms. Solomon [penjaga pos Katherine] Miss. Solomon 46

Bab 628 sir [sopir Langdon] Pak 5032 everybody [Langdon mahasiswa] Semuanya 5434 My friends [Langdon mahasiswa] Sobat-sobat 5636 My friends [Langdon mahasiswa] Sobat-Sobat 5838 Professor Langdon [anggota pusat studi perempuan universitas Langdon] ProfesorLangdon 6039 Professor Langdon [mahasiswa rabut keriting Langdon] Profesor Langdon 6139 my friends [Langdon mahasiswa] Sobat-Sobat 62

Bab 742 Ms. Solomon [penjaga Katherine] Miss. Solomon 6442 Ms. Solomon Miss. Solomon 6442 Kyle [Katherine Kyle, penjaga pos] Kyle 6444 sir [Pemandu Langdon] Pak 6645 Anthony [Langdon Anthony] Anthony 6745 sir Pak 67

Lampiran 2 The Lost Symbol :: The Lost Symbol

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 164: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

45 Professor Profesor 6745 Mr. Langdon 67

Bab 946 Professor[Mal’akh Langdon] Profesor 6847 Professor [Mal’akh Langdon] Profesor 6948 Mr. Langdon [Mal’akh Langdon] Mr. Langdon 7049 Professor Profesor 7049 Professor Profesor 71

Bab 1154 Peter Peter 7755 Katherine [Peter Katherine] Katherine 7755 Peter Peter 7755 Peter Peter 77

Bab 1260 Chief [operator Anderson] Chief 82... Mommy [anak kecil seorang ibu] Mommy 8362 sir [Chief Trent Anderson, Capitol Police Chief, turis] Pak 8462 All points [Anderson anggota] Semuanya 84

Bab 1364 Everyone [petugas orang yang lalu lalang] Semuanya 8665 Sir [penjaga Langdon] Pak 8766 Sir [penjaga Langdon] Pak 88

Bab 1573 Kate [Peter Kate] Kate 9573 Peter Peter 95

76 Katherine [Peter Katherine] Katherine 98

Bab 1679 Chief [Penjaga Anderson] Chief 10180 Chief [Penjaga Anderson] Chief 10281 Director Sato [Anderson Sato] Direktur Sato 10381 Folks [Anderson anggotanya] Semuanya 10382 Mr. Langdon [Anderson Langdon] Mr. Langdon 10482 sir [Anderson Langdon] Pak 10482 Robert Langdon [Sato Langdon] Robert Langdon 10483 Mr. Langdon [Sato Langdon] Mr. Langdon 10483 Professor [Sato Langdon] Profesor 10583 Director [Langdon Sato] Direktur 10583 sir [Langdon Anderson] Pak 10584 sir [Langdon Sato] Pak 10684 Professor [Sato Langdon] Profesor 10684 Ma’am [Langdon Sato] Ma’am 10684 Professor [Sato Langdon] Profesor 106

Bab 1785 ma’am [Langdon Sato] Ma’am 10786 Professor [Sato Langdon] Profesor 108

86 Chief Anderson [Sato Anderson] Chief Anderson 10886 ma’am [Anderson Sato] ma’am 108

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 165: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

86 Ma’am [Anderson Sato] ma’am 10887 ma’am [Anderson Sato] ma’am 10887 Chief [Sato Anderson] Chief 10987 ma’am [Anderson Sato] ma’am 11088 ma’am [Langdon Sato] ma’am 11088 Professor [Sato Langdon] Profesor 110

Bab 1890 Oh my God Astaga 11290 Katherine [Trish Dunne, 26 thn, analis metasistem Katherine] Katherine 11293 Trish [Katherine Trish] Trish 11593 Trish Dunne [Katherine Trish] Trish Dunne 11594 ma’am ma’am 11696 Trish [Katherine Trish] Trish 119

Bab 1999 Professor [Sato Langdon] Profesor 12199 Professor [Sato Langdon] Profesor 122

100 Director Sato [Langdon Sato] Direktur Sato 122100 Professor [Sato Langdon] Profesor 122100 Professor [Sato Langdon] Profesor 122101 ma’am [Langdon Sato] ma’am 123101 Chief [operator Anderson] Chief 123101 Sir [operator Anderson] Pak 124101 sir [operator Anderson] Pak 124102 Professor [Sato Langdon] Profesor 125105 Professor [Sato Langdon] Profesor 127105 ma’am [Langdon Sato] ma’am 127

Bab 20106 Professor Profesor 128106 ma’am ma’am 128106 ma’am ma’am 128109 Professor Profesor 131109 ma’am Profesor 131109 Ma’am ma’am 131

Bab 21112 Professor Profesor 134112 ma’am ma’am 134

112 Chief Chief 134112 Professor Profesor 134115 Ma’am Ma’am 136115 Professor Profesor 136115 Professor Profesor 137

116 Ma’am Ma’am 138116 Professor Profesor 138

Bab 22117 Ms. Solomon Miss. Solomon 138117 Dr. Christopher Abaddon Dr. Christopher Abaddon 138117 Ms. Solomon [Abaddon Katherine] Miss. Solomon 138118 Ms. Solomon Miss. Solomon 140

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 166: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

118 Ms. Solomon [Abaddon Katherine] Miss. Solomon 140119 Dr. Christopher Abaddon [Katherine Chris] Dr. Christopher Abaddon 141119 Ms. Solomon Miss. Solomon 141120 Ms. Solomon Miss. Solomon 142121 Ms. Solomon Miss. Solomon 143123 Ms. Solomon [Chris Katherine] Miss. Solomon 145

124 Dr. Abaddon [Katherine Chris] Dr. Abaddon 145124 Ms. Solomon Miss. Solomon124 Ms. Solomon Miss. Solomon125 Ms. Solomon Miss. Solomon126 Dr. Abaddon Dr. Abaddon126 Ms. Solomon Miss. Solomon126 Katherine Katherine

Bab23... Ma’am [Langdon Sato] Ma’am 151130 Mr. Langdon [Sato Langdon] Mr. Langdon 152131 Peter [Katherine Peter] Peter 153

Bab 24133 Peter [Robert Langdon Peter Solomon] Peter 155133 Robert [Peter Solomon Robert Langdon] Robert 155133 Peter Peter134 Robert Robert134 Robert Robert135 Peter Peter135 Robert Robert136 Robert Robert 158136 Peter Peter 158136 Robert [Peter Solomon Robert Langdon] Robert 158137 Peter Peter 158137 Professor [asisten Peter Solomon Langdon] Profesor 159

Bab 25139 Katherine [Trish Katherine] Katherine 161144 Katherine Katherine

Bab 26150 Professor Langdon [Sato Langdon] Profesor Langdon 171152 Chief [Sato Anderson] Chief 173

153 Chief [Sato Anderson] Chief 174153 Ma’am Ma’am 174153 Chief Chief 174153 Chief Chief 175153 ma’am [Anderson Sato] ma’am 175154 Professor [Sato Langdon] Profesor 176

Bab27156 Trish Trish157 Trish [Mark Zoubianis spesialis keamanan sistem Trish] Trish 178158 Mark [Trish Mark Zoubianis] Mark 179

Bab 28

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 167: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

160 Chief Anderson [Sato Anderson] Chief Anderson 181161 Chief Chief

Bab 29164 Dr. Abaddon [Peter Mal’akh] Dr. Abaddon 185165 Mr. Solomon Mr. Solomon 185/6

Bab 30170 Professor Profesor172 Professor Profesor172 Director [Langdon Sato] Direktur 193173 Director Director177 Professor Profesor

177 Professor [Sato Langdon] Profesor 198177 Ma’am Ma’am

Bab 31180 Katherine [Trish Katherine] Katherine 201

Bab 32183 Chief [penjaga Anderson] Chief 204183 sir [penjaga Anderson] Pak 204183 Bob Bob 204183 sir Pak 205184 sir Pak 205184 sir [penjaga Anderson] Pak 205184 sir Pak 205184 Sir Pak185 Professor [Anderson Langdon] Profesor 206

Bab 33188 sir [Nunez Warren Bellamy, Arsitek Capitol, penyeliaUS Capitol] Pak 209188 sir Pak188 sir Pak189 sir Pak189 sir Pak189 Sir Pak

Bab 34190 Dr. Abaddon [Trish Abaddon] Dr. Abaddon 211190 Trish [Abaddon Trish] Trish 211

Bab 35197 Ma’am [Anderson Sato] Ma’am 218197 Ma’am [Anderson Sato] Ma’am 218198 Professor [Sato Langdon] Profesor 219198 Chief Chief199 My God

Bab 36201 ma’am Ma’am201 Son [Bellamy Nuñez] Nak 222 Pak [konteksnya Nunez petugas penjaga]

Bab 37

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 168: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

205 Trish [Abaddon Trish] Trish 226 Ibu Trish/Bu Trish

Bab 38210 Professor Profesor 232211 Ma’am Ma’am 232

Bab39214 Director Direktur 235 Bu Direktur215 Ma’am Ma’am 236215 Professor [Sato Langdon] Profesor 237

Bab 40217 Trish [Katherine Trish] Trish 239 Bu Trish217 ma’am [penjaga lobi Katherine] ma’am 239 Bu/Nyonya217 ma’am Ma’am

Bab 41219 Professor [Sato Langdon] Profesor 241219 Professor 220 Ma’am 220 Chief Anderson [Sato Anderson] Chief Anderson 242 KomandanAnderson/Komandan Trent222 Professor Profesor224 Professor [Sato Langdon] Profesor 245224 Chief Chief

Bab 42227 Officer Nuñez [lelaki Afro-Amerika Officer Nunez] Officer Nunez 249 OpsirNunez227 Sir [Nunez Afro-Amerika] Pak 249227 Officer Nuñez 249227 Sir Pak 249227 Professor Langdon [Warren Bellamy Langdon] Profesor Langdon 250 ProfesorRobert

Bab 43230 Professor [Bellamy Langdon] Profesor 252231 Mr. Langdon Mr. Langdon 252/3231 Mr. Langdon Mr. Langdon 252/3231 Mr. Langdon [Mal’akh Langdon] Mr. Langdon 253 Pak Robert/Pak Langdon232 Professor Profesor 254232 Professor Profesor 254232 Professor Profesor 254232 Professor Profesor 255

Bab 44234 Jonas [Langdon Jonas Faukman, Editor New York] Jonas 25623...Robert [Jonas Langdon] Robert 25623...Jonas Jonas 25623...Jonas Jonas 257235 Robert Robert 257.... Jonas Jonas 257.... Robert [Jonas Langdon] Robert 257 Pak Robert

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 169: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 45237 Katherine Katherine 258237 Robert [Katherine Langdon] Robert 258 Pak Robert237 Katherine Katherine 258

238 Kyle [Katherine Kyle, penjaga lobi] Kyle 260238 Ma’am Ma’am239 Ms. Solomon [penjaga lobi Katherine] Miss. Solomon 261 Bu Solomon, BuKatherine239 Ma’am Ma’am 261239 Ma’am Ma’am 261

Bab 46246 Professor [Bellamy Langdon] Profesor 267247 Robert [Bellamy Robert] Robert 268 Pak Robert

Bab 48257 Chief [Nunez Chief Anderson] Chief 278 Pak, Komandan257 Chief [Nunez Chief Anderson] Chief 278

257 sir [Nunez Chief Anderson] Pak 280259 Trent [Sato Anderson] Trent 280 Pak Trent

Bab 49260 Mr. Bellamy Mr. Bellamy260 Professor Profesor

260 Mr. Bellamy [Langdon Bellamy] Mr. Bellamy 282 Pak Belammy261 Professor 264 Robert [Bellamy Langdon] Robert 284 Pak Robert267 Professor [Bellamy Langdon] Profesor 288

Bab 50267 Director [Nola Kaye, analis OS senior Sato] Direktur 289 Bu Direktur268 ma’am [Nola Kaye, analis OS senior Sato] ma’am 290 Bu268 Nola Nola 290269 ma’am ma’am 291 Bu269 Gentlemen [Sato empat spesialis op-lap] Rekan-rekan 291 Tuan-Tuan, Bapak-Bapak [-bentuk & +fungsi

Bab 51275 Solomons [Mal’akh keluarga Solomon] keluarga Solomon 296277 Katherine [Ibu Katherine Katherine] Katherine 297277 Mom [Katherine Ibu Katherine] Mom 298 Bu, Mam, Bunda277 Mom Mom 298277 Katherine Katherine 298

Bab 52

Bab 53284 Robert Robert 305

Bab 54

Bab 55290 Robert Robert 310291 Warren Warren 311

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 170: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

291 Robert Robert 311292 Robert Robert 312292 Robert Robert 312292 Warren Warren 312293 Robert Robert 313293 Robert Robert 313

Bab 56

Bab 57298 Mr. Solomon [administrator → Peter] Mr. Solomon 319303 Solomons [Andros → Keluarga Solomon] keluarga Solomon 324

Bab 58310 Mr. Bellamy [Agent Turner Simkins (CIA Operation leader) → Warren Bellamy] Mr.Bellamy 332311 Mr. Bellamy [Agent Simkins → Warren Bellamy] Mr. Bellamy 333

Bab 59314 Robert [Warren → Robert] Robert 336

Bab 60316 Dispatch [Officer Paige Montgomery dari Preferred Security, female security guard → petugas operator 911] Petugas 338

Bab 61319 Zachary [Bellamy → Zachary, anak Peter] Zachary341319 Zach [Peter → Zachary] Zach 341320 Zach [Peter → Zachary] Zach 341320 Son → Nak 342 320 Zachary [Peter → Zachary] Zachary 342321 Son [Peter → Zachary] Nak 343321 Zachary [Peter → Zachary] Zachary 343321 Zach [Peter → Zachary] Zach 343322 Zachary [Peter → Zachary] Zachary 344

322 Mr. Bellamy [Zachary → Warren] Mr. Bellamy 344323 Zach [Peter → Zachary] Zach 344323 Zach [Peter → Zachary] Zach 344323 Dad [Zachary → Peter] Dad 345323 Jesus [Zachary → Tuhan] Ya Tuhan 345

323 Dad [Zachary → Peter] Dad 345324 Zachary [Peter → Zachary] Zachary 345324 Peter [Bellamy → Peter] Peter 346324 Warren [Peter → Warren] Warren 346324 Peter [Bellamy → Peter] Peter 346

Bab 62327 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 348327 Robert [Katherine → Robert] Robert 348328 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 349329 Robert [Katherine → Robert] Robert 350

329 Robert [Katherine → Robert] Robert 350330 Robert [Katherine → Robert] Robert 351330 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 351

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 171: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

331 Robert [Katherine → Robert] Robert 352331 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 352331 Robert [Katherine → Robert] Robert 352

Bab 63

Bab 64335 Nola [Sato → Nola Kaye] Nola 357337 ma’am [agen rahasia → Sato] Ma’am 358337 ma’am [agen rahasia → Sato] Ma’am 358339 Robert [Katherine → Robert] Robert 359

Bab 65--

Bab 66341 Robert [Katherine → Robert] Robert 362342 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 364343 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 364

Bab 67344 Sir [Warren → a blind old man] Pak 365

Bab 68346 Robert [Katherine → Robert] Robert 368346 Robert [Katherine → Robert] Robert 368350 Robert [Katherine → Robert] Robert 371350 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 371351 Ms. Solomon [Robert → Katherine] Miss Solomon 371

Bab 69353 Mr. Bellamy [Sato → Warren] Mr. Bellamy 374

Bab 70357 Robert [Katherine → Robert] Robert 377357 Robert [Katherine → Robert] Robert 377358 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 378360 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 379361 My friend [an old man → Robert] Sobat 380

Bab 71

Bab 72365 All points [agen lapangan (field agent) → semua agen] Semuanya 385365 For Christ’s sake [pemimpin tim agen lapangan→ semua agen] Demi Tuhan 385365 All points [agen lapangan (field agent) → semua agen] Semuanya 385

Bab 73367 Robert [Katherine → Robert] Robert 386369 Dispatch [Omar, sopir taksi Arab muda → operator 911] Petugas 388370 sir [Omar, sopir taksi → CIA field ops Agent Simkins] Pak 389370 Omar [CIA field ops Agent Simkins → Omar, sopir taksi] Omar 389370 sir [Omar, sopir taksi → CIA field ops Agent Simkins] Pak 389371 sir [Omar, sopir taksi → CIA field ops Agent Simkins] Pak 389

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 172: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 74373 Mr. Bellamy [Sato → Warren] Mr. Bellamy 391374 Mr. Bellamy [Sato → Warren] Mr. Bellamy 392

Bab 75375 Robert [Katherine → Robert] Robert 75376 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 394376 Robert [Katherine → Robert] Robert 394377 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 395378 Ma’am [Omar → Katherine] Ma’am 396

Bab 76379 Sir [Omar → Simkins] Pak 397379 Omar [Simkins → Omar] Omar 397380 Sir [Omar → Simkins] Pak 398381 Omar [Simkins → Omar] Omar 399382 Omar [Simkins → Omar] Omar 399

Bab 77

Bab 78395 Robert [Katherine → Robert] Robert 414

Bab 80402 Mr. Bellamy [Sato → Warren] Mr. Bellamy 421403 Architect Bellamy [Sato → Warren] Architect Bellamy 421405 Mr. Bellamy [Sato → Warren] Mr. Bellamy 423405 You Masons [Sato → Warren] Kalian, kaum Mason 423406 Agent Hartmann [Sato → Hartmann] Agen Hartmann 424

Bab 82413 Professor Langdon [Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean (Kepala)) → Robert] Profesor Langdon 431414 sir [Robert → Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean, priest)] Pak 433415 sir [Robert → Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean, priest)] Pak 434416 sir [Katherine → Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean)] Pak 434416 Professor [Colin → Robert] Profesor 434416 Dean Galloway Dean Galloway 434 Dekan Galloway 434416 sir [Robert → Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean)] Pak 434416 Professor [Colin → Robert] Profesor 435417 sir [Robert → Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean)] Pak 435417 Professor [Colin → Robert] Profesor435418 Professor [Colin → Robert] Profesor 436419 Father Galloway [Katherine → Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean)] BapaGalloway 437419 Ms. Solomon [Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean) → Katherine] MissSolomon 437419 sir [Robert → Reverend Dr. Colin Galloway (Cathedral Dean)] Pak 437419 Professor [Colin → Robert] Profesor 437

Bab 83421 Mr. Bellamy [Sato → Warren] Mr. Bellamy 439

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 173: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 84422 Professor [Sato → Robert] Profesor 440425 My friends [Colin Galloway old dean → Katherine & Robert] Sobat-sobatku 443425 Father [Langdon → Colin Galloway] Bapa 443426 Profesor Langdon [Colin Galloway → Robert] Profesor Langdon 444428 Profesor [Colin Galloway → Robert] Profesor 446428 Sir [Langdon → Colin Galloway] Pak 446428 Profesor [Colin Galloway → Robert] Profesor 446

Bab 85432 Profesor [Colin Galloway → Robert] Profesor 449434 Profesor [Colin Galloway → Robert] Profesor 452437 Dean Galloway [Katherine → Colin Galloway] Dean Galloway 454437 My friends [Colin Galloway old dean → Katherine & Robert] Sobat-sobatku 454437 Robert [Warren Bellamy → Robert] Robert 455

Bab 88444 Nola [Rick Parrish, system security → Nola Kaye, security analist] Nola 462444 Rick [Nola Kaye, security analist → Rick Parrish, system security] Rick 462

Bab 89448 Robert [Katherine → Robert] Robert 466450 Robert [Katherine → Robert] Robert 468451 Robert [Katherine → Robert] Robert 468451 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 469452 Simkins [Robert → Turner Simkins] Simkins 470453 Robert [Katherine → Robert] Robert 470453 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 471

Bab 90457 ma’am [Paige Montgomery, female dispatch → Katherine] ma’am 475

Bab 91459 Profesor [Sato → Robert] Profesor 478459 Profesor [Sato → Robert] Profesor 478459 ma’am [Katherine → Sato] ma’am 478459 Ms. Solomon [Sato → Katherine] Miss Solomon 478460 ma’am [Robert → Sato] ma’am 479460 ma’am [Robert → Sato] ma’am 479461 Profesor [Sato → Robert] Profesor 480461 Ms. Solomon [Sato → Katherine] Miss Solomon 480462 Warren [Robert → Warren] Warren 481462 You boys [Sato → Warren, Robert, Colin] Kalian 481462 Robert [Warren → Robert] Robert 481462 ma’am [Robert → Sato] ma’am 481

Bab 92466 Mr. Bellamy [Sato → Warren] Mr. Bellamy 485466 Mr. Bellamy [Sato → Warren] Mr. Bellamy 485

468 Ms. Solomon [Sato → Katherine] Miss Solomon 487468 Ms. Solomon [Sato → Katherine] Miss Solomon 487468 Hartmann [Sato → Agent Hartmann] 487468 ma’am [Agent Hartmann → Sato] 487468 Profesor [Sato → Robert] Profesor 487

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 174: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

469 Father [Robert → Colin] Bapa 488

Bab 93470 ma’am [Agen Simkins →Sato] ma’am 490

Bab 94474 Officer [Katherine → petugas patroli perempuan] Petugas 493475 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 493

Bab 95475 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 494477 Robert [Warren → Robert] Robert 496

Bab 97487 Ma’am [Nola Kaye, Directorate of Science and Technology → Sato] ma’am 506487 Nola [Sato → Nola] Nola 506487 Ma’am [Nola Kaye → Sato] ma’am 506

Bab 99494 Ma’am [Simkins → Sato] ma’am 513494 Ma’am [Simkins → Sato] ma’am 513494 Ma’am [Simkins → Sato] ma’am 513

Bab 100497 My God [Katherine] Astaga 516497 Robert [Katherine → Robert] Robert 516

Bab 101501 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 520503 Professor [a man → Robert] Profesor 522504 Professor [a man → Robert] Profesor 523

Bab 102511 Professor [Mal’akh → Robert] Profesor 529

Bab 107528 Katherine [Peter → Katherine] Katherine 546530 Katherine [Peter → Katherine] Katherine 548531 Peter [Mal’akh →Peter] Peter 549532 Peter [Mal’akh →Peter] Peter 550532 Katherine [Mal’akh → Katherine] Katherine 550532 Peter [Mal’akh →Peter] Peter 550533 Peter [Mal’akh →Peter] Peter 550533 Peter [Mal’akh →Peter] Peter 551

Bab 109539 ma’am [Simkins → Sato] ma’am 556

Bab 110542 ma’am [teknisi satelit → Sato] ma’am 558

Bab 111547 Mr. Solomon [a male student →Peter] Mr. Solomon 563547 My friends [Peter → students] My friends Sobat 563

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 175: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

548 sir [a female student →Peter] Pak 564550 Mr. Solomon [a male student →Peter] Mr. Solomon 565550 sir [a male student →Peter] Pak 566552 Miss [Peter → a contentius blond girl] Miss 568

Bab 112554 Ms. Solomon [a man → Katherine] Miss Solomon 570554 Ms. Solomon [a man → Katherine] Miss Solomon 570554 Director [an agent → Sato] Director 571509 Professor Langdon [someone → Robert] Profesor Langdon 575

Bab 113561 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 577561 Robert [Katherine → Robert] Robert 578562 Robert [Katherine → Robert] Robert 578562 Professor [Sato → Robert] Profesor 578

Bab 114566 Peter [Mal’akh →Peter] Peter 583566 Peter [Mal’akh →Peter] Peter 583

Bab 115572 Robert [Katherine → Robert] Robert 588573 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 589

573 Director Sato [an agent → Sato] Direktur Sato 589574 ma’am [an agent → Sato] ma’am 590575 Professor [Sato → Robert] Profesor 590

Bab 116576 Katherine [Mal’akh → Peter] Katherine 592577 Peter [Mal’akh → Peter] Peter 593581 Peter [Mal’akh → Peter] Peter 596

Bab 117583 Robert [Katherine → Robert Langdon] Robert 599583 Professor [Sato → Robert Langdon] Profesor 600584 Professor [Sato → Robert Langdon] Profesor 600585 Brethren [Peter → Robert Langdon] Saudara-saudaraku 602591 brother [Peter → Robert Langdon] Saudara 607

Bab 118593 Peter [Mal’akh → Peter Solomon] Peter 609593 Peter [Mal’akh → Peter Solomon] Peter 609594 Peter [Mal’akh → Peter Solomon] Peter 610596 ma’am [Nola → Sato] ma’am 612598 Ms. Kaye [CIA agent → Nola Kaye] Miss Kaye 614599 Warren [Katherine → Warren Bellamy] Warren 614

Bab 119603 Peter [Mal’akh → Peter Solomon] Peter 619603 Peter [Mal’akh → Peter Solomon] Peter 619604 Peter [Mal’akh → Peter Solomon] Peter 620605 Father [Mal’akh → Peter Solomon] Ayah 621606 Zachary [Peter → Zachary Solomon, Peter’s son] Zachary 622

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 176: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

608 Oh my God [Katherine → God] Ya, tuhanku 624

Bab 120610 Director [Agent Turner Simkins → Sato] Direktur 626

Bab 121611 Son [Peter Solomon → Zachary Solomon] Nak 627612 Father [a man → Peter Solomon] Ayah 628

Bab 122619 Peter [Mal’akh → Peter Solomon] Peter 635

Bab 123------

Bab 124624 Peter [Katherine → Peter Solomon] Peter 640624 Peter [Katherine → Peter Solomon] Peter 640625 Peter [Katherine → Peter Solomon] Peter 641625 ma’am [Nola Kaye → Sato] Ma’am 642626 ma’am [Nola Kaye → Sato] Ma’am 642626 ma’am [Nola Kaye → Sato] Ma’am 642

Bab 125628 Robert [Peter → Langdon] Robert 645

Bab 126629 Robert [Peter → Langdon] Robert 646630 Peter [Robert Langdon → Peter] Peter 647630 my friend [Peter → Robert] Sobat 647631 Peter [Robert → Peter] Peter 648633 Peter [Robert → Peter] Peter 650633 Professor [Peter → Robert] Profesor 650633 Robert [Peter → Robert] Robert634 Robert [Peter → Robert] Robert 650635 Peter [Robert → Peter] Peter 652635 Robert [Peter → Robert] Robert 652635 Robert [Peter → Robert] Robert 652636 Peter [Robert → Peter] Peter 652636 Robert [Peter → Robert] Robert 653

636 Mr. Solomon [Sato → Peter] Mr. Solomon 653637 Professor [Sato → Robert] Profesor 653637 you gentlemen [Simkins → Robert, Peter] Kalian sudah siap 654637 Robert [Peter → Robert] Robert 654

Bab 127639 Nola [Rick Parrish, sys-sec CIA → Nola Kaye] Nola 656643 Rick [Nola Kaye → Rick Parrish, sys-sec CIA] Rick 660

Bab 128646 sir [penjaga militer → Simkins] Pak 663646 Peter [Robert → Peter] Peter 663646 Robert [Peter → Robert] Robert 664647 Professor [Simkins → Robert] Profesor 664

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 177: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

647 Mr. Solomon [Simkins → Peter] Mr. Solomon 664647 Robert [Peter → Robert] Robert 664648 Peter [Robert → Peter] Peter 665649 Peter [Robert → Peter] Peter 666649 Peter [Robert → Peter] Peter 666650 Robert [Peter → Robert] Robert 667651 Robert [Peter → Robert] Robert 668

Bab 129654 Robert [Peter → Robert] Robert 671654 Robert [Peter → Robert] Robert 671657 Peter [Robert → Peter] Peter 673657 Robert [Peter → Robert] Robert 673

Bab 131660 Robert [Peter → Robert] Robert 677660 Robert [Peter → Robert] Robert 677661 Robert [Peter → Robert] Robert 678662 Robert [Peter → Robert] Robert 679663 Peter [Robert → Peter] Peter 680663 Peter [Robert → Peter] Peter 680663 Robert [Peter → Robert] Robert 680663 Robert [Peter → Robert] Robert 680663 Peter [Robert → Peter] Peter 680663 Robert [Peter → Robert] Robert 688664 Peter [Robert → Peter] Peter 681664 Robert [Peter → Robert] Robert 681665 Peter [Robert → Peter] Peter 682666 Professor [Peter → Robert: jokingly] Profesor 683667 Peter [Robert → Peter] Peter 683667 Robert [Peter → Robert] Robert 684667 Peter [Robert → Peter] Peter 684

Bab 132669 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 685669 Robert [Katherine → Robert] Robert 685670 Robert [Katherine → Robert] Robert 686670 Robert [Katherine → Robert] Robert 686

Bab 133673 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 689674 Robert [Katherine → Robert] Robert 690675 Robert [Katherine → Robert] Robert 690676 Robert [Katherine → Robert] Robert 691676 Robert [Katherine → Robert] Robert 691676 Robert [Katherine → Robert] Robert 692676 Robert [Katherine → Robert] Robert 692680 Robert [Katherine → Robert] Robert 696680 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 696680 Robert [Katherine → Robert] Robert 696680 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 969682 Robert [Katherine → Robert] Robert 698

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 178: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Penutup685 Katherine [Robert → Katherine] Katherine 701687 Robert [Katherine → Robert] Robert 703688 Robert [Katherine → Robert] Robert 704

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 179: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

DATA TOKEN

BSU : Sherryl Woods. 2010. Sweet Tea at Sunrise. Harlequin.BSA : Dina Begum. 2011. Jalinan Hati. Violetbooks, Gramedia.

Bab 11 sugar (Sarah) ← Travis McDonald Manis 63 Grace (Wharton) ← Sarah Grace 75 Grace ← Sarah Grace 106 sugar (Sarah) ← Travis McDonald Manis 117 ladies (Annie, Raylene-sahabat terbaik Sarah) ← Sarah teman-teman 1313 Travis ← Jeanette (istri Tom) Travis 2015 you two (Travis, Tom-sepupu Travis) ← Jeanette (istri Tom) kalian berdua 21

Bab 217 Mommy ← Tommy (anak Sarah) Mommy 2317 Tommy (4 thn) ← Walter (ayah Tommy & Libby) Tommy 2418 Libby (-2 thn) ← Sarah (ibu Tommy & Libby) Libby 2418 Honey (Sarah) ← Grace Sayang 2519 Walter (mantan suami Sarah) ← Sarah Walter 2621 Daddy (Walter) ← Tommy Daddy 2722 sugar (Sarah) ← Travis Manis 2923 Sir Galahad (Travis McDonald) ← Sarah Sir Galahad 3124 Sarah ← Travis Sarah 3124 sugar (Sarah) ←Travis Manis 3226 Travis McDonald ← Sarah Travis McDonald 3326 Sarah ← Travis Sarah 33

Bab 337 Grace ← Grace Grace 4637 sugar (Sarah) ← Travis Manis 4642 sugar (Sarah) ← Travis Manis 5144 Sarah ← Raylene Sarah 5444 Sarah ← Raylene Sarah 5444 Raylene ← Sarah Raylene 5445 Raylene ← Sarah Raylene 55

Bab 448 Dad (Marshall Price-pemilik penggilimhan kapas) ← Walter Price Dad 5948 the two of you (ayah & ibu Walter) ← Walter kalian berdua 5950 boy (Walter) ← Marshall Price Nak 6151 Dad (Marshall Price) ← Walter Dad 6254 Ronnie (Sullivan) ← Travis Hei, Ronnie 65 [pragmatic]55 Sarah ← Ronnie Sarah 6655 young man (Travis) ← Grace anak muda 6657 Grace ← Travis Grace 6860 ya’ll (hadirin) ← Bill Roberts (MC kawakan Top of the Morning) kalian semua 7261 y’all (hadirin) ← Travis (pemilik baru stasiun radio kota Serenity) kalian semua 7362 You all (hadirin, warga kota Serenity) ← Travis Kalian semua 7362 Y’all (hadirin, warga kota Serenity) ← Travis Kalian semua 7463 Sarah Price ← Travis Sarah Price 75

Lampiran 3 Sweet Tea at Sunrise :: Jalinan Hati

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 180: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 564 Sarah ← Travis Sarah 7767 Sarah ← Travis Sarah 7969 you two (Sarah & Walter) ← Raylene Kalian berdua 8371 Walter ← Sarah Walter 8471 Sarah ← Walter Sarah 8475 Sarah ← Jeanette Sarah 8877 sweetie (Sarah) ← Dana Sue Sayang 9079 Mr. Lewis (Sonny Lewis, suami Mary Vaughn) ← Mary Vaughn Mr. Lewis 9379 Sonny Lewis (suami Mary Vaughn) ← Mary Vaughn Sonny Lewis 94

Bab 681 sugar (Sarah) ← Travis Manis 9682 God ← Sarah Oh, Tuhan 9683 sugar (Sarah) ← Travis Manis 9785 the two of you (Bill & Travis) ← Sarah kalian berdua 9990 you two (Sarah & Travis) ← Jeanette kalian berdua 10691 both of you (Sarah & Travis) ← Jeanette kalian berdua 10691 sweetie (Sarah) ← Jeanette Sayang 106

Bab 7100 Sweetie (Sarah) ← Dana Sue Sullivan (ibu Annie Sullivan, sahabat Sarah, pemilik restoran) Sayang 117101 Sarah ← Dana Sullivan Sarah 117102 Sarah ← Bill Roberts Sarah 119102 Sarah ← Dana Sue Sarah 119103 Dana Sue ← Sarah Dana Sue 119103 Sarah ← Travis Sarah 120104 You two (Travis & Sarah) ← Bill Roberts kalian berdua 120104 sugar (Sarah) ← Travis Manis 121108 Hi, Walter ← Sarah Hai, Walter 125 [pragmatic]110 Sarah ← Walter Sarah 128112 Sarah ← Walter Sarah 129

Bab 8116 man (Travis) ← Rick si Roket (karyawan radio Travis) Tapi kau sudah mendengarrekamanku, kan Ø 135117 man (Travis) ← Rick si Roket Hubungan kami sudah tidak baik Ø 135121 sweetie (Sarah) ← Raylene Sayang 140122 Raylene ← Sarah Raylene 141122 Sarah ← Raylene Sarah 141125 Travis ← Sarah Travis 144125 sugar (Sarah) ← Travis Manis 144126 Travis ← Sarah Travis 145127 Mommy (Sarah) ← Tommy & Libby Mommy 146128 Daddy (Walter) ← Tommy Daddy 148129 sugar (Mariah Litchfield-ibu Annabelle, paruh baya) ← Travis Manis 149130 sugar (Sarah) ← Travis Manis 150130 Travis ← Sarah Travis 150131 sugar (Sarah) ← Travis Manis, aku suka menggoda... 151132 sugar (Sarah) ← Travis Kau yakin ingin mengejekku, Manis 152133 sugar (Sarah) ← Travis ini akan terjadi lagi, Manis 153133 sugar (Sarah) ← Travis seperti itu, Manis 154

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 181: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 9134 Mother (ibu Walter, via ponsel) ← Walter Halo, Mom 155134 Oh my God ← ibu Walter Oh, Tuhanku 155134 Mother ← Walter Mom sudah menang 155135 The two of you (Walter & Patricia Warren, tunangan Walter) ← ibu Walter kalian berdua156135 Mother ← Walter Mom 157136 Mother ← Walter Mom 157136 Walter Price ← ibu Walter Walter Price 157136 Mother ← Walter Mom 158138 Sarah ← Walter Sarah 160139 the two of you (Walter & anak perempuannya, Libby) ← Sarah kalian 161140 Walter ← Sarah Walter 162141 The two of you (Travis & Sarah) ← Grace kalian 163145 sugar (Sarah) ← Travis Kau yakin begitu, Manis 168

Bab 10149 the two of you (Travis & Sarah) ← Annie kalian berdua 172152 God ← Sarah Ya, Tuhan 175152 girls (Maddie, Helen, Sarah, Jeanette) ← Dana Sue Sullivan Betul, ‘kan, teman-teman 176152 Annie, sweetie (Annie Sullivan) ← Dana Sue (ibu Annie) Annie sayang 176152 Gee, Mom (Dana Sue) ← Annie Yah, Mom 176153 Sarah ← Helen Decatur-Whitney Sarah 177154 everyone (Annie, Helen) ← Sarah Selamat malam, semuanya 178156 Travis ← Sarah Travis 180156 sugar (Sarah) ← Travis Manis 180157 Mom (Mary Vaughn, ibunda Rory Sue) ← Rory Sue Mom, kau tahu aku tak suka... 181159 Mom (Mary Vaughn) ← Rory Sue Mom, apakah kau baik-baik saja? 183161 Mom (Mary Vaughn) ← Rory Sue Semuanya akan baik-baik saja, Mom 186

Bab 11164 sugar (Sarah) ← Travis Ayolah, Manis 188166 sugar (Sarah) ← Travis Manis, aku tak pernah menyingkirkan apa-apa 191167 Sarah ← Travis Ayo, Sarah 192169 Raylene ← Sarah Raylene 194174 pal (Tom, sepupu Travis) ← Travis Maaf, Bung 199

Bab 12179 Travis McDonald ← Sarah Travis McDonald 204183 Mother ← Travis Mom 210184 Mom ← Travis Mom 210185 My God ← Travis Ya Tuhanku 211185 Mother ← Travis Mom 211186 Mom ← Travis Mom 211186 hogwash omong kosong 212187 Mom ← Travis Mom 213187 Travis ← ibu Travis Travis 213187 the two of you (Travis & Sarah) ← ibu Travis kalian berdua 214188 Mother ← Travis Mom 214189 Dad ← Travis Dad 216190 Travis ← Trina Travis 216190 Travis ← Trina Travis 216

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 182: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

190 Dad ← Travis Dad 217190 Trina ← Travis Trina 217190 Trina ← Travis Trina 217190 you two (Greg McDonald & Trina) ← Travis kalian 217191 Dad ← Travis Dad 217192 Dad ← Travis Dad, aku akan bicara denganmu besok. 218192 son (Travis McDonald) ← Greg McDonald Tentu, Nak. 219

Bab 13195 Jeanette ← Annie Jeanette 222195 Sarah ← Annie Sarah 223196 Travis ← Sarah Travis 224199 Travis ← Sarah Travis 227202 Hey, darlin’ (Mary Vaughn, istri Sonny Lewis) ← Sonny Lewis Hai, Sayang 230202 Sonny ← Mary Vaughn Sonny 231204 Sonny Lewis ← Mary Vaughn (istri Sonny Lewis) Sonny Lewis 233204 Darlin’ (Sonny Lewis) ← Mary Vaughn (istri Sonny Lewis) Sayang, yang penting itusekarang 233

Bab 14210 Travis ← Mary Vaughn Travis 241212 Liz (Elizabeth Johnson, penghuni lansia) ← Beverly Liz 243212 Beverly ← Liz Beverly 243213 young man (Travis) ← Liz Aku mungkin sudah tua, anak muda 244213 ma’am (Elizabeth Johnson) ← Travis Ma’am 244213 Sarah ← Liz Johnson Sarah 244214 Liz ← Beverly Liz 244214 You ← Liz Kau 244214 Sarah ← Liz Sarah 244214 the two of you (Liz & Beverly) ← Travis kalian 245214 Liz ← Travis Liz 245214 the rest of you (Liz & Beverly) ← Travis kalian semua 245215 young man (Travis) ← Liz Baiklah, anak muda 246216 young man (Travis) ← Liz Anak muda, kurasa mungkin kau orang 247219 sweetie (Sarah) ← Annie Sarah, Sayang 251220 You two (Annie & Trevor) ← Sarah Kalian berdua 251222 Raylene ← Annie Raylene 254223 You two (Travis & Sarah) ← Raylene Kalian berdua 254223 Sarah ← Raylene Sarah 254

Bab 15225 the two of you (Travis & Sarah) ← Liz Kalian berdua 258230 Travis ← Sarah Travis 263231 Sonny ← Mary Vaughn Sonny 264231 Folks (Liz, tuan rumah, Travis, Sarah) Semuanya, kukira kami harus 264231 Liz ← Mary Vaughn Liz 264232 sweetheart (Mary Vaughn) ← Sonny Lewis Tetaplah tenang, Sayang 265234 sweetheart (Mary Vaughn) ← Sonny Lewis Kita bisa melakukannya, Sayang 267236 Sarah ← Travis Sarah 269237 sugar (Sarah) ← Travis seperti biasa, Manis 271237 Mommy (Sarah) ← Tommy Boleh ‘kan, Mom 271238 Mommy (Sarah) ← Tommy Mommy, aku boleh pergi dulu, ya? 272

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 183: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 16243 kids (pemain bola) ← Travis Baiklah, Anak-anak, 277243 Mommy (Sarah) ← Tommy Ya, please, Mommy 278244 Annie ← Travis Annie 278245 Sarah ← Travis Sarah 280246 Travis ← Sarah Travis 281247 Sarah ← Travis Sarah 282248 you two (Travis & Sarah) kalian berdua 283249 Travis ← Sarah Travis 284250 Travis ← Tom Travis 285251 Tom ← Travis Tom 286251 the two of you (Tom & Travis) ← Annie kalian berdua 287254 Darlin’ (Mary Vaughn) ← Sonny Lewis Sayang, aku tak tahu 289254 darlin’ (Mary Vaughn) ← Sonny Lewis Aku tahu itu, Sayang 290255 darlin’ (Mary Vaughn) ← Sonny Lewis Ayolah, Sayang 290255 Sonny Lewis ← Mary Vaughn Sonny Lewis 291

Bab 17257 my friend (Sarah) ← Raylene Nah, temanku 294260 Sarah ← Raylene Sarah 297261 Sweetie (Sarah) ← Dana Sue Sayang, kau kelihatan benar-benar cantik 298261 Raylene ← Sarah Raylene 298262 Sarah Price ← Travis Sarah Price 299264 son (Travis) ← Greg McDonalds Halo, Nak 301264 Sarah ← Greg McDonalds Sarah 301265 Sarah ← Travis Sarah 303266 Travis ← Sarah Travis 304267 Sarah ← Travis Sarah 305268 Mom (Mary Vaughn) ← Rory Sue Mom, dengan senang hati aku akan 306269 Rory Sue ← Mary Vaughn Rory Sue 307

Bab 18273 sugar (Sarah) ← Travis Hei, Manis 311273 sweet thing (Sarah) ← Travis Oh, Manisku 312274 the two of you (Travis & Sarah) ← penelepon wanita Mariah Litchfield kalian berdua 312274 you all (Travis & Sarah) ← Mariah Litchfield Apakah kalian semua bertengkar? 313274 Hon (Mariah Litchfield) ← Sarah Sayang, Travis dan aku 313275 Sarah ← Sarah, bagiku kedengarannya 313275 you two (Sarah & Travis) ← penelepon lain Mungkin kalian berdua 313275 Sarah ← Travis Bagaimana menurutmu, Sarah 313275 folks (pemirsa radio) ← Bill Roberts Baiklah, para pendengar 314275 folks (pemirsa radio) ← Travis Jadi kembalilah besok pagi, Ø 314276 sugar (Sarah) ← Travis Karena akuilah, Manis 315278 Travis ← Sarah Travis 317278 Sarah ← Travis Sarah 317278 you two (Sarah & Travis) ← Rory Sue kalian berdua 317280 Walter ← Raylene Walter 319281 Walter Price ← Raylene [marah] Walter Price 320284 the two of you (Sarah & Travis) ← Walter kalian berdua 323284 Walter Price ← Sarah [marah] Walter Price 323285 Daddy (Walter) ← Libby Daddy, kata gadis kecil itu 324286 Walter ← Sarah Walter 325

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 184: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 19292 Sarah Price ← Annie Sarah Price 332293 ladies (Sarah, Annie, Rory Sue) Fokus, Nona-nona 334297 Sugar (Sarah) ← Travis Manis, aku selalu 338297 McDonald ← Sarah McDonald 338298 McDonald ← Sarah McDonald 340302 sugar (Sarah) ← Travis selama ini membicarakan aku, Manis 344

Bab 20304 you all (Rory Sue) ← Dana Sue kau 346304 Dad (Sonny Lewis) ← Rory Sue Aku sudah bukan enambelas tahun lagi 347305 hon (Rory Sue) ← Mary Vaughn gaun ini tidak bagus, Sayang 347305 Mom (Mary Vaughn) ← Rory Sue Mom 347305 Dad (Sonny Lewis) ← Rory Sue Dad 347306 sweetie (Rory Sue) ← Mary Sue Oh, Sayang 348306 Mom (Mary Vaughn) ← Rory Sue Semuanya beres, Mom 349306 worrywart (Mary Vaughn) ← Sonny Lewis Sudah puas, Tukang Cemas 349307 both of you (Liz & Mary Vaughn) ← Rory Sue untuk kalian berdua 350308 Rory Sue ← Liz Rory Sue 350308 Rory Sue ← Travis Rory Sue 350309 young man (Travis) ← Liz Baiklah, Anak Muda 352310 the two of you (Sarah & Travis) ....bagaimana kalian berdua 353310 you two (Sarah & Travis) apa yang terjadi di antara kalian 353310 young man (Travis) ← Liz asramamu, Anak Muda. 353310 Liz ← Travis Liz 353311 You two (Annie & Travis) ← Raylene Kalian berdua rupanya 354313 sugar (Sarah) ← Travis Oh, Manis 356316 Walter ← Raylene Walter 359317 Walter ← Raylene Walter 361318 Raylene ← Walter Raylene 362

Bab 21320 sugar (Sarah) ← Travis Ayolah Manis 365320 sugar (Sarah) ← Travis sebelum sekarang, Manis 366324 You two (Travis & Walter) ← Sarah Kalian sudah pernah bertemu 369325 Sarah ← Travis Sarah 370325 Walter ← Sarah Walter 370325 the two of you (Travis & Walter) ← Sarah sekarang silakan kalian makan siang 370330 young lady (Annie Sue) ← Dana Sue Apa kau punya rahasia, Nona 376330 the two of you (Ty & Annie) ← Maddie apa saja yang kalian simpan 376330 Oh my gosh ← Sarah Oh, ya ampun 376331 Mom (Dana Sue) ← Annie Mom 377332 Raylene ← Sarah Raylene 378333 Raylene ← Sarah Raylene 378333 sweetie (Raylene) ← Sarah Oh, Sayang 379

Bab 22335 Ladies and gentlemen (pemirsa radio) ← Travis Pendengar semua 381335 Sarah ← Travis Sarah 381336 sugar (Sarah) ← Travis Malam, Manis 382337 Dad (Greg McDonalds) ← Travis Trina mengejar uangmu, Dad 383337 son (Travis) ← Greg McDonalds Kau tahu, Nak 383339 Son (Travis) ← Greg McDonalds Nak, aku sudah putus hubungan 386

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 185: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

344 the two of you (Travis & Sarah) ← Raylene Dan begitu kalian berdua 391344 Sweetie (Sarah) ← Raylene Sayang 391346 the two of you (Travis & Sarah) ← Liz kalian berdua saling memercayai 393

Bab 23350 Sarah Price ← Travis Sarah Price 399351 Walter ← Travis Walter 400351 the two of you (Sarah & Walter) ← Travis bahwa kalian berdua bisa bekerja sama 400352 Travis ← Walter Travis 401354 you two (Travis & Walter) ← Sarah Apa kalian berdua akan 403355 Sarah ← Travis Sarah 404357 Walter ← Sarah Walter 406357 you two (Sarah & Travis) ← Walter Apakah kalian serius 407358 Walter ← Sarah Walter 408360 Annie ← Sarah Annie 410361 Trina ← Travis Trina 410361 Travis ← Trina Travis 410

Bab 24366 Travis ← Sarah Travis 416366 Sarah ← Travis Sarah 417366 Travis ← Sarah Travis 417367 Sarah ← Travis Sarah 418368 my gosh ← Raylene Oh, ya ampun 419369 sweet heaven ← Raylene Oh, demi surga 420370 sweetie (Sarah) ← Raylene kehidupan, tapi, Sayang, kau sudah 421370 Sweetie (Sarah) ← Raylene Sayang, tentunya 421370 Sarah Price ← Raylene Sarah Price 421371 Mom and Dad (Sonny & Mary) ← Rory Sue Selamat, Mom dan Dad 422372 Mom (Mary) ← Rory Sue Pilih saja yang mana yang Mom suka 423 [dom]374 you idiot (Travis) ← Bill Roberts Lupakan Walter, dasar idiot 425376 Sarah Price ←Travis Sarah Price 428377 Sarah Price ← Travis Sarah Price 429378 Sarah ← Travis Sarah 430

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 186: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

HASIL WAWANCARA

BSU : J.T. Ellison. (2008). All The Pretty Girls. Harlequin.BSA : Desak Nyoman P. (2011). Pencekik dari Selatan. Violetbooks, Gramedia

Bab 38 man (Det. Pete Fitzgerald) ← Det. Marcus Wade Man 13 [mengapa tidak dipadankan dengan bungatau kawan]Jawab: untuk memberikan kesan gaul. Karena di antara anak-anak muda zaman sekarang yang sudahakrab, istilah “man” sering digunakan.

14 you guys (Baldwin & para detektif) ← Taylor kalian 20 [mengapa tidak Anda sekalian]Jawab: karena ‘Anda sekalian’ kesannya terlalu resmi.

16 Officer (petugas patroli muda) ← Taylor Kau menemukan sesuatu Ø 22 [mengapa tidakdipadankan dengan petugas atau opsir]Jawab: Karena di

16 Lieutenant (Taylor) ← petugas patroli muda Letnan 22 [mengapa digunakan letnan dl BIpangkat di kepolisian bukan letnan]Jawab: demi dialog yang mengalir, saya ikuti istilah aslinya.

16 Special Agent (Baldwin) ← Taylor Agen Khusus 22 [mengapa dipadankan dengan agenkhusus apakah mengikuti latar cerita BSu]Jawab: Iya

Bab 422 sweetie (Taylor) ← Baldwin Sayang 28 [apakah tidak ada kata lain selain sayang]Jawab: demi rasa bahasa

29 ma’am (Taylor) ← petugas TKP Ma’am 36 [mengapa tidak dipadankan dengan bu atau ibu agarmemberi konteks yang sama dengan TSu]Jawab: saya mengikuti gaya selingkung penerbit. Sebelum mulai menerjemah ini, saya sempat surveibeberapa novel terbitan Gramedia untuk mencocokkan gaya selingkungnya. (M: setia; T: eksotisme)

Bab 640 Doc (dr. Sam Loughley) ← Tim (asisten dr. Sam) Dok 48 [mengapa tidak dokter]Jawab: sapaan (lisan) untuk dokter memang umumnya adalah: dok.

Bab 745 Cap (Kapten Mitchell Price, atasan Taylor) ← Letnan Taylor Jackson Kapten 53 [mengapatidak Kap sebagai singkatan dari Cap]Jawab: karena ‘kapten’ tidak umum/lazim disingkat dengan ‘kap’ beda dengan ‘dok’ yang memang sudahumum.

46 Are you kidding me, Ø ← Taylor Anda bercanda, Kapten 54 [mengapa dihadirkan Kaptenpadahal di dalam TSu tidak ada?Jawab: Memang di TSu tidak ada, tapi konteksnya jelas yang diajak bicara adalah seorangkapten. Saya sengaja tambahkan objek supaya kalimatnya lebih enak. Lagi-lagi masalah ‘rasabahasa’. (M: komunikatif; T: eksplisitasi)

46 Captain (Kapten Mitchell Price) ← Letnan Taylor Jackson Kapten 55 [mengapa digunakankapten, dl BI pangkat di kepolisian bukan kapten]

Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Desak Nyoman Pusparini

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 187: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Jawab: demi dialog yang mengalir, saya ikuti istilah aslinya (M: komunikatif; T: padananlazim).

47 babe (Baldwin) ← Taylor Jackson Sayang 55 [apakah tidak ada kata lain selain sayang]Jawab: lebih umum dan sudah familiar. (M: komunikatif; T: konvergensi)

Bab 956 man (Jerry Grimes) ← Baldwin Kawan 66 [mengapa tidak dipadankan dengan bung, sobat,rekan?]Jawab: hanya masalah selera (M: idiomatis; T: konvergensi)

61 man (Jerry) ← Baldwin Man 71 [mengapa tidak dipadankan dengan bung, sobat, rekan, atau yanglain?]Jawab: biar lebih gaul. (M: eksotis ; T: konvergensi)

Bab 10

64 By the way, Officer, I’ve been communicating (polisi) ← Whitney Connolly Omong-omong, Øselama ini aku 74 [mengapa tidak dipadankan?]Jawab: saya mengambil maknanya kemudian membuat kalimat sendiri demi rasa bahasa yangmengalir. (M: komunikatif; T: implisitasi)

Bab 1171—72 Dr. Allen (dokter yang melakukan otopsi atas Shauna Lyn Davidson) ← Baldwin Dr.Allen 82 [mengapa tidak dipadankan dengan dr Allen sebagai bentuk yang sepadan dengan kaidahpenulisan dokter?Jawab: saya pakai kapital karena ada di awal kalimat. (M: komunikatif; T: padanan lazim)

Bab 1281 Special Agent (Baldwin) ← Taylor Agen Khusus 93 [mengapa tidak dipadankan Agen FBI?]Jawab: mengikuti istilah aslinya. (M: harfiah; T: kalke)

Bab 1391 Jesus ← Betsy Ya Tuhan 103 [[mengapa tidak dipadankan dengan Yesus?]Jawab: agar tidak terlalu spesifik. (M: adaptasi/komunkatif; T: generalisasi)

Bab 1492 Sheriff (Terrence Pascoe, petugas kepolisian yang menangani kasus pembunuhan) ← Baldwin Sherrif 105 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa?]Jawab: saya mengikuti gaya yang biasa dipakai oleh penerbit. (M: setia; T: eksotisme)

98 sugar (Baldwin) ← Lurene (pelayan restoran Jo’s Diner) Sayang 111[mengapa tidak dipadankandengan manis?]98 Eugene (koki Jo’s Diner) ← Lurene (pelayan restoran Jo’s Diner) Eugene 111 [mengapa tidakdipadankan dengan Pak Eugene agar terjemahan tidak tampak seperti hasil penerjemahan?]Jawab: Berusaha mengikuti aslinya (bukan Mr. Eugene), karena mereka tampaknya sudah sangat akrabsehingga tak ada jarak di antara mereka. (M: setia; T: pinjaman budaya)

99 Sugar (Baldwin) ← Lurene Sayang 112 [mengapa posisi Sugar di depan, posisi Sayang di belakangkaliamat? Apakah penerjemah memiliki maksud dan tujuan?]Jawab: Hanya untuk variasi, yang penting maknanya tak bergeser. (M: komunikatif; T: transposisilompat)

99 ma’am (Lurene) ← Grimes Ma’am 112 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa?]Jawab: Mengikuti panduan yang diberikan oleh penerbit (M: setia; T: eksotisme)

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 188: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

100 Honey (Baldwin) ← Lurene Sayang 113 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk lain manis?]100 Didn’t linger like you men (Baldwin & Grimes) ← Lurene kau 114 [mengapa tidak dipadankandengan Anda berdua? Karena mempertimbangkan hubungan sosial di antara partisipan]Jawab: Karena mereka sudah temenan sangat akrab dan menjadi pelanggan tetap di sana (M: semantis;T: pinjaman budaya).

103 God ← Grimes astaga 117 [mengapa tidak dipadankan dengan Ya Tuhan]103 Jesus ← Grimes Aduh 117 [mengapa tidak dipadankan dengan Yesus?]

Bab 16112 LT (Taylor) ← Lincoln Ross (detektif berbakat di bidang komputer) LT 126[mengapa tidakdipadankan dengan Taylor atau yng lain?]Jawab: selama masih memungkinkan saya berusaha mengikuti aslinya dengan pertimbangan pembacamasih bisa mengerti. (M: setia; T: eksotisme)

112 Loot [singk. Lieutenant] (Taylor) ← Lincoln LT 127 [mengapa tidak dipadankan dengan Lootjuga?]Jawab: Karena saya merasa ‘Loot’ kurang berterima di Indonesia dan khawatir bikin bingung pembaca.(M: setia; T: substitusi)

114 puppy (Marcus Wade) ← Taylor Sayang 128 [mengapa tidak dipadankan dengan begitu? Apakahpuppy berarti sayang]Jawab: “Sayang” di sini untuk menekankan kedekatan/keakraban mereka. (M: idiomatic; T: metafora)

115 boss (Taylor) ← Lincoln Ross bos 130 [mengapa tidak dipadankan begitu?]116 my favorite cop? ← dr. Gregory polisi favoritku? 131 [mengapa tidak dipadankan begitu?]Jawab: Ada unsur canda dalam sapaan ini (M: komunikatif; T: padanan kontekstual)

117 honey (Taylor) ← dr. Gregory Sayang131 [mengapa tidak dipadankan begitu padahal hubungandokter dengan pasien bukan hubungan asmara?]Jawab: Sapaan ‘Sayang’ tak mesti karena ada hubungan asmara. Bisa juga untuk menunjukkankedekatan hubungan seperti halnya di antara keluarga. (M: komunikatif; T: padanan kontekstual)

Bab 18131 Page (asisten jaksa wilayah yang mewakili Davidson County) ← Taylor Page 145 [mengapatidak dipadankan dengan bentuk BSa seperti Bu Page?]Jawab: Sesuai panduan. (M: setia; T: pinjaman budaya)

138 Price ← Taylor Price 153 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak Price karena budaya BImelazimkan pemanggilan kepada atasan dengan Pak, karena Price adalah atasan Taylor?]Jawab: Idem dengan di atas. (M: setia; T: pinjaman budaya)

Bab 19141 sunshine (Taylor) ← Sam Sunshine 157 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa?]Jawab: Julukan tidak diterjemahkan sesuai panduan yang diberikan. (M: setia; T: pinjaman budaya)

142 honey (Taylor) ← Sam Sayang 158 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa lainpadahal Sam dan Taylor sahabat bukan sepasang kekasih?]

143 Get it all out of your system now, girl, because Lampiaskan semuanya sekarang, Ø,karena 159 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa?]Jawab: Saya mengambil makna dari idiom tersebut. (M: idiomatis; T: pelesapan)

144 Sweetie (Taylor) ← Sam Sayang 159 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa yangwajar? Karena hubungan Sam dan Taylor adalah sahabat?]

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 189: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Jawab: Sapaan ‘Sayang’ tak mesti karena ada hubungan asmara. Bisa juga untuk menunjukkankedekatan hubungan seperti halnya di antara keluarga. (M: komunikatif; T: padanan kontekstual)

Bab 21150 honey (Taylor) ← Baldwin Sayang 165 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa lain?]150 babe (Baldwin) ← Taylor Sayang 165[mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSa lain?]150 sweetheart (Taylor) ← Baldwin Sayang 165 [mengapa tidak dipadankan dengan bentuk BSalain?]151 Garrett ← Baldwin Garrett 166 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak Garret karena Garretadalah bos perusahaan?]Jawab: Sesuai panduan. (M: setia; T: pinjaman budaya)

151 You take care, Ø ← Baldwin Sampai jumpa, Sherriff 167 [mengapa tidak dipadankan denganbentuk BSa?]Jawab: Saya tak selalu menerjemah kata per kata, tapi lebih sering melihat makna dan konteksnya. (M:setia; T: eksplisitasi)

Bab 22154 girl (Taylor) ← Sam Sayang 170 [mengapa dipadankan dengan Sayang padahal hubungankeduanya hubungan sahabat?]Jawab: Karena mereka bersahabat sangat sangat dekat dan saling peduli.

157 honey (Sam) ← Taylor Sayang172 [mengapa dipadankan dengan Sayang padahal hubungankeduanya hubungan sahabat?]Jawab: idem dengan di atas, makanya di teks asli digunakan “honey”.

164 You’ve got some blood on you Ø (Sam) ← Taylor Sam 180 [mengapa Sam dimunculkan didalam BSa?]Jawab: Saya berusaha memberi informasi sejelas mungkin pada pembaca bahwa darah itu ada pada Sam.

164 T (Taylor) ← Sam T 180

Bab 23166 Agent (Baldwin) ← sersan muda gempal berambut merah pada pembunuhan Marni Fischer Agen 183167 Sergeant (sersan muda gempal berambut merah) ← Baldwin Sersan 184167 Mr. F BEE EYE agent (Baldwin) ← sersan muda Mr. Agen F BEE EYE 184167 Sergeant ← Baldwin Sersan 184168 sir (Baldwin) ← sersan muda Sir 184168 son (sersan muda) ← Baldwin Nak 185

Bab 24

176 Ms. Johnson ← Marcus Wade (black man) Ms. Johnson 194177 ma’am ← Marcus Wade Ma’am 195Jawab: Sesuai panduan yang diberikan.

Bab25181 darlin’ (pria penculik) ← Christina Dale (korban penculikan) Sayang 199Jawab: Karena Christina menikmati apa yang dialaminya dan menyukai si penculik sehingga diamemanggilnya “Sayang.”

Bab 26

185 C’mon, guys, spit it out (Lincoln & Marcus) ← Taylor Ayo, Ø, katakan semuanya. 203Jawab: Mengambil makna dari idiom tersebut.

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 190: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

186 And boys, I’m sure I don’t need to remind... Dan Boys, aku yakin aku tidak perlumengingatkan.... 204Jawab: Agar terdengar akrab dan gaul.

187 Uninsulate him for me Ø ← Taylor Bongkar perlindungannya buatku, Fitz 205188 sugar Sayang 206 [mengapa diterjemahkan dengan sayang padahal Fitz bukan kekasih Taylor]188 boss (Mitchell) ← Taylor Bos 207 [mengapa dipadankan dengan bos]194 Mrs. Buckley (Quinn) ← Taylor Mrs. Buckley 213 [mengapa tidak dipadankan dengan BuBuckley]Jawab: Sesuai panduan dari penerbit.

198 Sigñora Quinn ← Gabrielle (pelayan rumah tangga Quinn asal Italia) Sigñora Quinn 216[mengapa dipadankan dengan Bu Quinn]Jawab: Sesuai panduan yang diberikan yaitu sapaan dalam bahasa asing tidak diterjemahkan.

Bab 27208 Mr. Jones (Ishmael Jones, resepsionis hotel murahan) ← Baldwin Mr. Jones 226 [mengapatidak dipadankan dengan Pak Jones]209 I don’t know, sir (Mr. Jones) ← Baldwin Aku tidak tahu Ø 227 [mengapa sir tidakdipadankan?]

Bab 30234 sweetie (Taylor) ← Baldwin Sayang 254 [mengapa tidak dipadankan dengan ungkapan lain,misalnya manis, cinta, dll]

Bab 31238 cara (Noelle Pazia) ← Giovanni (ayah Noelle) Sayang 258 [mengapa dipadankan dengancatatan kaki, tetapi tidak diganti langsung di dalam tubuh teks?]Jawab: Sesuai panduan, kalau ada istilah yang unik (non-English) dan tidak umum, agar dibiarkan sesuaiaslinya tapi beri catatan kaki.

Bab 32244 honey (Baldwin) ← Taylor Sayang 265 [mengapa dipadankan dengan sayang]244 hon (Baldwin) ← Taylor Sayang 266 [mengapa dipadankan dengan ungkapan yang lebih panjangSayang, bukan dengan Say saja?]245 Jesus, Baldwin ← Taylor Tuhan, Baldwin 266 [mengapa tidak dipadankan dengan Yesus?]Jawab: Agar tak terlalu spesifik.

247 Sir (Baldwin) ← operator telepon Sir 268 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak?]247 ma’am (operator telepon) ← Baldwin Ma’am 268 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu?]248 Agent Baldwin ← Louis Sherwood (CEO Health Partners) Agen Baldwin 269 [mengapa tidakdipadankan dengan Agen FBI Baldwin, yang dikhawatirkan Baldwin adalah agen perusahaan?]

Bab 35260 guys (Lincoln & Marcus) ← Taylor kawan 282 [mengapa tidak dipadankan dengan teman-teman, bapak-bapak?]260 lady (Taylor) ← Lincoln Manis282 [mengapa tidak dipadankan dengan nona atau nyonya atau Bu?]266 I know, man, I’m grasping at straws. ← Grimes Ø 289 [mengapa tidak dipadankandengan bung, kawan, sobat?]

Bab 36268 sir (Grimes) ← Suster Brooks (pusat kesehatan mahasiswa Universitas North Carlina) Sir 290 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak?]

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 191: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

268 Are you done, lady? (Suster Brooks) ← Grimes Apa kau sudah selesai, Ø 291 [mengapa tidakdipadankan?]Jawab: Dalam panduan yang diberikan oleh penerbit, semua sapaan jangan diterjemahkan. Sayaagak bingung ‘Lady’ mau diterjemahkan jadi apa? Akhirnya, tidak saya terjemahkan, yg pentingpembaca masih mengerti maksudnya. Jadi, saya biarkan editor yang mengambil keputusan.

269 Lady, tell me who it was or... (Suster Brooks) ← Grimes Ø, tolong katakan siapaatau... 291 [mengapa tidak dipadankan?]270 dear (operator kampus North Carolina) ← Suster Brooks Sayang 292 [mengapa dipadankandengan Sayang, padahal antara Suster Brooks dan operator bukan sepasang kekaksih?]Jawab: Seperti yg saya bilang di beberapa jawaban di atas, “Sayang” tak selalu berarti ada hubungankekasih.

275 Dad (Grimes) ← anak laki-laki Grimes Dad 298 [mengapa tidak dipadankan dengan Yah atauAyah atau Papa?]Jawab: Sesuai panduan

276 sir (Grimes) ← petugas hotel Sir299 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak?]Jawab: Idem

Bab 37281 son (Baldwin) ← Sherwood Nak 304 [mengapa tidak dipadankan dengan Nak padahal Baldwinbukan anak Sherwood?]Jawab: Karena Sherwood jauh lebih tua dari Baldwin dan dia seolah-olah bicara dengan seorang anakuntuk menekankan perbedaan level umur mereka.

282 Mr. Sherwood ← Baldwin Mr. Sherwood 305 [mengapa tidak dipadankan dengan PakSherwood?]283 you FBI boys (Grimes, Baldwin, & orang-orang FBI) orang-orang FBI 306 [mengapa tidakdipadankan dengan kalian orang FBI?]Jawab: Saya merasa lebih cocok menggunakan “orang-orang FBI” karena yang dimaksud adalah orang-orang FBI pada umumnya.

286 man (Det. Mike Moss) ← Baldwin Bung 309 [mengapa tidak dipadankan dengan Bung, bukandengan sobat, teman, kawan?]Jawab: Hanya variasi

290 keep moving forward Ø (Baldwin) ← Garret Woods Baldwin 315 [mengapa dihadirkannama Baldwin di dalam BSa?]Jawab: Hanya untuk memperjelas kalimat itu.

Bab 38294 you guys (Lincoln & Marcus) ← Taylor kalian 318 [mengapa tidak dipadankan dengan Andasekalian?]Jawab: Karena kalau menggunakan “Anda sekalian” akan terkesan terlalu formal.

Bab 39

298 Christ, would you quit dilly-dallying.... ← Taylor Astaga, jangan buang-buang waktulagi, .... 322 [mengapa tidak dipadankan dengan Kristus?]Jawab: Terdengar lebih cocok dan nyaman dibaca.

299 Baby (Taylor) ← Baldwin Sayang 323 [mengapa tidak dipadankan dengan ungkapan sepertisayang, manis, cinta?]

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 192: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Bab 40

304 boys (anak kembar identik kerdil dalam infokomersial: mimpi) ← Taylor anak-anak 328[mengapa tidak dipadankan dengan anak laki-laki?]Jawab: Dalam ranah lisan, penyebutan ‘anak laki-laki’ terasa janggal dalam kalimat ini.

305 Then go away, Dispatch Kalau begitu ya sudah Ø 329 [mengapa tidak dipadankan?]305 Where’s the scene, Dispatch? ← Taylor Di mana kejadiannya Ø? 329 [mengapa tidakdipadankan?]305 Got it, Dispatch ← Taylor Baik Ø. 329 [mengapa tidak dipadankan?]311 Get off me, you pigs! (petugas kepolisian + Marcus, Lincoln, Taylor) ← tersangka Lepaskanaku, Bangsat! 336 [mengapa tidak dipadankan dengan babi kalian?]Jawab: Yang ini saya sungguh lupa, apakah saya memang menggunakan kata “Bangsat” atau telahdiubah. Rasanya saya menyebut “Babi” (maaf, novel ini sudah cukup lama dan ada beberapa bagian yangsaya tak ingat persis).

312 Shut up, you crazy motherfucker (petugas kepolisian) ← Norville Turner (tersangka) Diam,kau bangsat 336 [mengapa tidak dipadankan dengan pemesum ibu, penyetubuh ibu, atau diterjemahkansecara harfiah?]Jawab: Saya menghindari penerjemahan secara harfiah kalau terdengar kurang natural atau aneh.

313 Folks (petugas polisi + Marcus + Taylor) ← Lincoln Kawan-kawan 337 [mengapa tidakdipadankan dengan Bapak-bapak?]

313 You got nothin’ on me, pigs! (Lincoln) ← Norville Turner Kau tidak punya alasanmenangkapku, Bangsat! 337 [mengapa tidak dipadankan dengan babi?](Ini senada dengan salah satu pertanyaan di atas yang sudah saya jawab)

313 you dumb ass (Norville) ← Taylor Bodoh 337 [mengapa tidak dipadankan dengan pantat kalianbodoh?]Jawab: Karena akan terdengar aneh dan tak masuk dalam rasa bahasa saya.

313 Stupid cunt (Taylor) ← Norville Turner Perempuan tolol 337 [mengapa tidak dipadankandengan silit bodoh atau vagina bodoh atau memek bodoh? Maaf, Mbak, karena digunakan buatpenelitian, terpaksa saya menanyakan dgn sangat vulgar]Jawab: Sekali lagi karena saya menggunakan “rasa bahasa” yang nyaman di dengar tanpa kehilanganmakna yang dimaksud.

314 Gotcha, boss (Capt. Mitchell Price) ← Taylor Siap, Bos. 339 [mengapa dipadankan dengan bos?]Jawab: Ada unsur canda di sini agar tak terlalu tegang.

314 You’re gonna have one helluva shiner in a couple of hours, Ø (Capt. Mitchell Price) ← Taylor Wah, beberapa jam lagi matamu pasti biru lebam, Bos 339 [mengapa bos dihadirkan didalam BSa padahal di dalam BSu kata boss tidak ada?]Jawab: Hanya untuk lebih memperjelas

Bab 42326 sir (Baldwin) ← Taylor Pak 351 [mengapa tidak tetap dipertahankan dengan sir: tidak konsisten?]Jawab: Wah, iya, saya tidak konsiten di sini.Tampaknya ada yang terlewat dari editing yang sayalakukan. Harusnya tetap pakai “Sir” :D

326 sweetie (Baldwin) ← Taylor Sayang 352 [mengapa tidak dipadankan dengan manis, cinta?]327 Mr. Clark ← pembawa acara Mr. Clark 353 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak Clark?]328 Miss Simone (Serene, sahabat Ivy) ← pembawa acara Miss Simone 354 [mengapa tidakdipadankan dengan Nona Simone?]

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 193: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

Jawabannyasudahadadipertanyaan2sebelumnya.

Bab44333 Sweetheart (Reese) ← Quinn Sayang 359 [mengapa tidak dipadankan dengan cinta atau adik?]333 Quinn ← Reese Quinn 359 [mengapa tidak dipadankan dengan Kak Quinn?]334 honey (Reese) ← Quinn Sayang 360 [mengapa tidak dipadankan dengan cinta atau adik?]336 Mr. Baldwin ← Quinn Mr. Baldwin 363 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak Baldwin?]336 Mrs. Buckley ← Baldwin Mrs. Buckley 363 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu Buckley?]341 Jesus ← Quinn Astaga 368 [[mengapa tidak dipadankan dengan Yesus?]Jawab: Keenam pertanyaan ini sudah terjawab di beberapa pertanyaan di atas.

Bab 45344 you guys (Fitz, Lincoln, Marcus, Capt. Price) ← Taylor kalian 371 [mengapa tidakdipadankan dengan Anda sekalian?]347 sir (Jake Buckley) ← Taylor Sir 374 [mengapa tidak dipadankan dengan Pak?]348 little lady (Taylor) ← Jake Buckley Nona 375 [mengapa tidak dipadankan dengan Nona Kecil?]348 you people (kepolisian metro/departemen) ← Jake Buckley Kalian 375 [mengapa tidakdipadankan dengan Anda sekalian?]349 Detective (Taylor) ← Jake Buckley Detektif 377 [mengapa tidak dipadankan dengan PakDetektif?]351 girl (Taylor) ← Price Nak 379 [mengapa dipadankan dengan Nak? Padahal hubungan Taylordan Price bukan anak-ayah, hanya hubungan kerja]Jawab: Price menempatkan diri sebagai orangtua dan memang mereka berdua cukup akrab.

352 Mr. Fed (julukan agen federal bagi Baldwin) ← Fitz Mr. Fed 380 [mengapa tidak dipadankandengan Pak Federal?]Jawab: Di sini saya juga mempertimbangkan ‘rasa bahasa’ karena Pak Federal terdengar sangat aneh.

Bab 46358 hon (Taylor) ← Baldwin Sayang 386 [mengapa Sayang tidak dipendekkan seperti Hon, misalnyaSay?]359 Lord, Baldwin ← Taylor Astaga, Baldwin 388 [mengapa tidak dipadankan dengan Tuhan?]Jawab: Dalam konteks ini, lebih cocok pakai ‘Astaga’ karena penyebutan ‘Lord’ di sini menunjukkankekagetan.

Bab 48368 ma’am (Isabella, saksi) ← Baldwin Ma’am 397 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu?]369 Isabella ← Baldwin Isabella 397 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu Isabella karenahubungan social Baldwin dan Isabella belum akrab dan usia Isabella lebih tua drpd Baldwin?]Jawab: Berusaha sedekat mungkin dengan aslinya, karena aslinya tanpa sapaan.

Bab 49372 Jesus, lady ← Jake Buckley Astaga Nona 400 [mengapa tidak dipadankan dengan Bu kepadaTaylor?]Jawab: Supaya terkesan lebih ‘nyastra’, kalau “Bu” terkesan kaku.Bab 52388 you little shit (anak Quinn) ← Reese bocah kecil brengsek 418—9 [mengapa tidakdipadankan dengan bocah tai kecil?]Jawab: Saya berusaha tak memakai kata yang terkesan jorok dengan tetap mencari makna yang hampirsama atau mendekati sama.[M: kounikatif; T: penghalusan]

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 194: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

HASIL WAWANCARA

BSU : Dan Brown. 2009. The Lost Symbol. Doubleday.BSA : Ingrid D. Nimpoeno. 2010. The Lost Symbol. Bentang.

Arie,

Saya akan coba memberi komentar berdasarkan pengalaman saya bekerja samadengan beberapa penerbit hingga sekarang.

1. Seperti yang saya kemukakan lewat WA, kebijakan setiap penerbit memangberbeda-beda mengenai apakah Mr. & Mrs. dibiarkan saja atau diterjemahkanmenjadi Pak & Bu atau Bapak dan Ibu.

2. Kata sapaan dalam percakapan langsung, seperti misalnya son, sir, mam/ma'ambiasanya saya terjemahkan menjadi nak, pak, bu supaya percakapannyakedengaran luwes dan mengalir.

3. Panggilan Mom & Dad, Ma & Pa, Mommy & Daddy biasanya saya pertahankansupaya keakrabannya lebih terasa. Namun, panggilan resmi mother & fatherbiasanya saya terjemahkan menjadi Ibu & ayah, yang sama resminya.

4. Sama seperti Mr. & Mrs., kebijakan setiap penerbit juga berbeda-beda mengenaiapakah Ms./Miss. dibiarkan saja atau diterjemahkan menjadi Nona. Dalam LostSymbol, karena Mr. & Mrs. tidak diterjemahkan, saya juga tidak menerjemahkanMs. Namun, karena menurut saya sebutan Ms. bisa membingungkan pembaca,saya ganti dengan sebutan Miss yang lebih umum.

5. Sebutan my friends saya terjemahkan menjadi sobat-sobat supaya percakapannyakedengaran lwes dan mengalir. Kalau diterjemahkan menjadi teman-temankesannya kaku.

6. Panggilan yang menunjukkan jabatan, seperti misalnya chief dan sherrif, biasanyasaya pertahankan karena memang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia.Kalau diterjemahkan menjadi pak/bu kesannya tidak menunjukkan jabatan mereka.

7. Folks saya padankan dengan 'semuanya', karena panggilan itu ditujukan kepadasemua orang secara umum. Kalau konteksnya lain, misalnya ditujukan kepadateman-teman si pembicara, mungkin bisa saya padankan dengan sobat-sobat.

Semoga jawaban di atas membantu.

Salam,Ingrid

Lampiran 5 Hasil Wawancara dengan Ingrid D. Nimpoeno

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 195: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

HASIL WAWANCARA

BSU : Sherryl Woods. 2010. Sweet Tea at Sunrise. Harlequin.BSA : Dina Begum. 2011. Jalinan Hati. Violetbooks, Gramedia.

Selasa, 13 Januari 2015, pukul 14.52.

Pak Arie yang baik,Novel Sweet Tea at Sunrise merupakan buku ke-6 dari seri The Sweet Magnolias yang terdiri dari11 buku karya Sherryl Woods. Penerbitnya tidak memakai satu penerjemah untuk menerjemahkanke-11 buku tersebut. Oleh karena itu, mereka memberikan panduan penerjemahan (terlampir).Namun, berikut jawaban saya pribadi

1. Mengapa Ibu tetap mempertahankan kata-kata asing (terlampir), seperti dad, mom, mommy,daddy, dan kata asing lain di dalam teks-teks terjemahan?Ini dilakukan semata-mata untuk mempertahankan rasa bahasa karena kisah ini mengambil tempatdi sebuah kota kecil di Amerika. Karena sasaran pembacanya orang dewasa, mereka dianggapsudah mengerti makna kata-kata asing tersebut tanpa perlu mengalihbahasakannya ke dalambahasa Indonesia.2. Apa alasan Ibu memilih terjemahan (terlampir) yang seperti itu?3. Apakah Ibu ada alasan lain di luar bahasa untuk terjemahan seperti data yang terlampir?Kembali ke alasan saya untuk poin 1: mempertahankan rasa bahasa. Dalam menerjemahkan,terutama kisah untuk orang dewasa, saya mempertimbangkan budaya dan norma yang berlaku dinegara tempat kisah ini berlangsung. Di barat, orang biasa menyapa orang lain selain orantuanyadengan menyebutkan nama walaupun usia mereka terpaut jauh. Misalnya tokoh Sarah yangmenyapa Grace Wharton dengan Grace (hal. 7), tokoh Jeanette (istri Tom) menyapa TravisMcDonald dengan Travis (hal 20) dan seterusnya.Dalam menerjemahkan panggilan akrab seperti “sweetie,” “honey” menjadi “Sayang” dan “sugar”menjadi “Manis” saya menyesuaikannya dengan kebiasaan kita. Kita tidak memanggil pasangankita dengan “madu” atau “gula” bukan? Alasan saya menerjemahkan “sweetie” menjadi “Sayang”adalah karena “Manis” sudah saya pakai sebagai padanan “sugar.” Begitu pula dengan saatmenerjemahkan “girls,” “pal,” “son,” “darlin’,” “young man” saya menyesuaikannya dengan adabdi Indonesia (bahasa sasaran).“y’all” adalah kependekan dari “you all” sehingga saya menerjemahkannya menjadi “kaliansemua” sesuai dengan konteks. Referensi:http://www.urbandictionary.com/define.php?term=y%27all274 Hon (Mariah Litchfield) ← Sarah Sayang 313. “Hon” adalah kependekan dari “honey.”

63. Sarah Price ← Travis Sarah Price (hal 75).79 Sonny Lewis (suami Mary Vaughn) ← Mary Vaughn Sonny Lewis 9479 Sonny Lewis (suami Mary Vaughn) ← Mary Vaughn Sonny Lewis 94Sayangnya saya sudah tidak punya lagi buku aslinya. Apa Bapak punya? Saya yakin ini mengikutiteks sumber.69. you two (Sarah & Walter) ← Raylene Kalian berdua 83.85 the two of you (Bill & Travis) ← Sarah kalian berdua 9991 both of you (Sarah & Travis) ← Jeanette kalian berdua 106104 You two (Travis & Sarah) ← Bill Roberts kalian berdua 120Saya kurang mengerti mengapa ini dipertanyakan. “You two” dan “both of you” artinya “kalianberdua.”275 folks (pemirsa radio) ← Bill Roberts Baiklah, para pendengar 314Diterjemahkan sesuai konteks, karena Bill sedang siaran dan berbicara kepada pendengarnyasehingga “folks” diterjemahkan menjadi “para pendengar.”306 worrywart (Mary Vaughn) ← Sonny Lewis Sudah puas, Tukang Cemas 349Saya menerjemahkan ini berdasarkan rujukan berikut:http://www.urbandictionary.com/define.php?term=Worry+Wart

Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Dina Begum

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.

Page 196: UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI, IDEOLOGI, METODE, …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-4/20416148-D2108-Arie Andra... · saya dari berbagai pihak selama saya mengikuti pendidikan

Universitas Indonesia

330 Oh my gosh ← Sarah Oh, ya ampun 376“Oh my gosh” di sini merupakan pelesetan dari “Oh my God,” mengisyaratkan pembicaranyakaget. Dalam keadaan seperti itu, kita cukup mengucapkan “ya ampun” bukannya “ya Tuhan.”335 Ladies and gentlemen (pemirsa radio) ← Travis Pendengar semua 381Padanan “Ibu-ibu dan bapak-bapak” dalam hal ini terasa kaku, sehingga saya menerjemahkannyasebagai “Pendengar semua.”

Saya sudah tidak punya naskah aslinya jadi tidak bisa memeriksa bagaimana kalimat aslinyamaupun konteksnya sehingga tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan, di antaranya:116 man (Travis) ← Rick si Roket (karyawan radio Travis) Tapi kau sudah mendengarrekamanku, kan Ø 135117 man (Travis) ← Rick si Roket Hubungan kami sudah tidak baik Ø 135135 Mother ← Walter Mom 157

22 Mei 2015

1. Mother (hl 134 novel e-book) dipadankan dengan mom (hlm. 155 novel terjemahan). mengapatidak dengan Ibu, mama, atau bunda?- Mohon diingat, ini buku berseri, saya harus menyesuaikan terjemahan buku-buku sebelumnya.Ibu, mama, atau bunda tidak konsisten dengan terjemahan sebelumnya.

2. You (hlm 330 novel e-book) dipadankan dengan mom (hlm 376 novel terjemahan). Mengapatidak dengan Bu, Ibu, mama, atau bunda?- Sejak awal, novel ini tidak menggunakan istilah Bu, Ibu, mama, atau bunda sehinggapenggunaan kata-kata tersebut tidak akan konsisten dan merusak kenikmatan membaca.

3. Sugar (hlm 98/99 novel e-book) dipadankan dengan Sayang (hlm 112) tetapi posisinya terbalik,yang Sugar di depan kalimat, sedangkan Sayang di belakang kalimat.Mengapa tidak berada diposisi yang sama dengan Teks Sumber?- Menurut saya itu lebih enak dibaca.

Strategi, ideologi..., Arie Andra Syah Isa, FIB UI, 2015.