18
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA STRATEGI BUDAYA RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA KABUPATEN FAKFAK DALAM PERJUMPAAN DENGAN AGAMA-AGAMA DAN OTORITAS POLITIK-EKONOMI (Penelusuran Etnografis Atas Narasi Dan Praktik Sosial) DISERTASI Dipertahankan dalam Ujian Terbuka Program Studi Doktor Sosiologi Agama Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Dipimpin oleh Rektor Magnificus Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D Sabtu, 25 November 2017 Oleh: Ronald Helweldery

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA · 2019. 5. 21. · UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA . STRATEGI BUDAYA RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA . KABUPATEN FAKFAK DALAM PERJUMPAAN DENGAN AGAMA-AGAMA

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    STRATEGI BUDAYA RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA

    KABUPATEN FAKFAK DALAM PERJUMPAAN DENGAN

    AGAMA-AGAMA DAN OTORITAS POLITIK-EKONOMI

    (Penelusuran Etnografis Atas Narasi Dan Praktik Sosial)

    DISERTASI

    Dipertahankan dalam Ujian Terbuka

    Program Studi Doktor Sosiologi Agama

    Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana

    Dipimpin oleh Rektor Magnificus

    Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D

    Sabtu, 25 November 2017

    Oleh:

    Ronald Helweldery

  • ii

    STRATEGI BUDAYA RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA

    KABUPATEN FAKFAK DALAM PERJUMPAAN DENGAN

    AGAMA-AGAMA DAN OTORITAS POLITIK-EKONOMI

    (Penelusuran Etnografis Atas Narasi Dan Praktik Sosial)

    Promovendus : Ronald Helweldery

    Promotor : Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D

    Co-Promotor : Dr. Pdt. Retnowati

    Co-Promotor : Dr. David Samiyono

    Katalog Dalam Terbitan 305.89912 Hel Helweldery, Ronald s Strategi budaya rumpun etnik Mbaham Matta

    Kabupaten Fakfak dalam perjumpaan dengan agama-agama dan otoritas politik-ekonomi : penelusuran etnografis atas narasi dan praktik sosial / Ronald Helweldery.-- Salatiga : Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2017.

    xv, 262p. ; 23 cm.

    ISBN 978-602-9182-50-7

    1. Ethnology--Indonesia--Mbaha Matta (Papua) 2. Religion and sociology 3. Multiculturalism--Papua 3. Mbaha Matta (Papua)--Ethnic 4. Ethnic relations--Religious aspects I. Title

    Copyright © 2017 oleh Ronald Helweldery

    Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga Telp: 0298 321212 Ext. 266 Email: [email protected]

    mailto:[email protected]

  • iii

    MOTTO

  • iv

  • v

    Persembahan

    Disertasi ini saya persembahkan kepada

    rumpun etnik Mbaham Matta

    yang telah menjadi rumah belajar tentang

    kehidupan dan kearifan

  • vi

  • vii

    Kata Pengantar

    Pertama-tama patut penulis naikkan pujian kepada

    Allah di dalam Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat

    dan daya serta perlindunganNya bagi penulis dan keluarga

    menjalani studi, penelitian dan penulisan disertasi ini.

    Penulis sangat berterimakasih kepada Istri terkasih,

    Sarah Mouw dan kedua anak terkasih, Kharina dan Kharisma,

    yang telah mengorbankan banyak hal mengiizinkan dan

    menopang penulis sebagai suami dan ayah menjalani masa

    studi kurang lebih lima tahun. Perjuangan bersama yang tidak

    mudah. Tuhan sangat mengasihi kita sekeluarga, berkatNya

    selalu memelihara kita.

    Studi ini bertolak dari pengalaman hidup bersama

    rumpun etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak. Interelasi dan

    interaksi sosial yang intens dengan mereka telah membantu

    penulis memahami lebih dalam karakteristik sosial-budaya-

    religi mereka yang khas yang bersumber dari etika ideal “Idu-

    Idu Maninina.” Kehidupan sosial-kultural-religi mereka hidupi

    setiap hari melalui praktik keberagamaan keluarga. Dengan

    keberagamaan praktikal ini mereka mampu mengatasi dan

    menganalisasi berbagai potensi konflik sosial. Fenomena ini

    membawa saya bertekad untuk mengungkap sebagian dari

    karakteritik sosial-budaya-religi mereka. Karena mereka

    sendiri bukanlah rumpun etnik yang gemar mengampanyekan

    diri sendiri. Untuk itu Penulis pun telah meminta izin dan

    dukungan para tetua pemangku adat melakukan riset atas

    kehidupan etnik Mbaham Matta.

    Penelitian dan studi ini telah menolong penulis

    memaparkan sejarah sosial etnogenesis rumpun etik Mbaham

    Matta sampai pada batas-batas tertentu. Dan penulis telah

    merumuskan strategi budaya mereka dalam konsep “Dualitas

  • viii

    Inkroporasi.” Kiranya pengungkapan dan temuan ini tidak jauh

    dari realisme keseharian sosial-budaya-religi etnik Mbaham

    Matta.

    Oleh karena itu, Penulis patut menyampaikan

    terimakasih kepada rumpun etnik Mbaham Matta yang telah

    menjadi rumah kehidupan dan rumah belajar tentang kearifan.

    Keramahan dan keterbukaan serta ketenangan rumpun etnik

    Mbaham Matta memang merupakan realitas keseharian yang

    penulis alami. Dalam keramahan, keterbukaan dan ketenangan

    mereka mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Kita patut

    menjadikan mereka sebagai model membangun hidup

    multikultural. Mereka adalah para arif dan cerdas lokal yang

    patut menjadi guru bagi kita.

    Secara khusus Penulis sangat berterimakasih kepada

    para pemberi informasi lokal yang telah dengan setia dan

    penuh perhatian serta keramahan dan terbuka terlibat baik

    dalam rangkaian observasi terlibat maupun wawancara-

    wawancara terjadwal dan tak terjadwal. Mereka telah

    membuka banyak pintu masuk ke dalam ruang-ruang esoterik

    sosial-kultural Mbaham Matta. Mereka telah mengijinkan

    Penulis menimba sedikit dari dalam living documents yang

    mereka terima turun temurun dan mengalir melalui narasi-

    narasi serta praktik-praktik hidup sehari-sehari. Terimakasih

    atas kepercayaan yang diberikan kepada Penulis.

    Kepada Gereja Protestan Indonesia di Papua

    terimakasih untuk penugasan belajar kepada Penulis serta

    semua dukungan yang diberikan untuk menuntaskan studi ini.

    Terimakasih untuk berbagai bentuk bantuan dari jemaat-

    jemaat maupun warga jemaat selama studi ini.

    Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada

    Program Studi Doktor Sosiologi Agama Fakultas Teologi

    Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah menjadi

  • ix

    rumah belajar keilmuan selama 5 tahun ini dalam model

    berteologi berbasis studi lintas disiplin.

    Secara khusus Penulis menyampaikan terimakasih

    kepada Prof. John A. Titaley, Th.D yang telah menjadi

    pembimbing, penyemangat, dan inspirator dalam studi

    maupun kehidupan sehari-hari.

    Terimakasih yang sama penulis patut sampaikan

    kepada kedua kopromotor, Dr. Retnowati dan Dr. David

    Samiyono, yang dengan setia memberikan bimbingan dan

    inspirasi dalam menjalani studi, penelitian dan penulisan

    disertasi ini.

    Penulis mendapat kesempatan melakukan studi

    kepustakaan di lingkungan Graduate Theological Union dan

    University of California, Berkeley selama satu semester (Juli –

    Desember 2014). Kesempatan yang sangat langka dan

    berharga. Penulis sempat mengikuti beberapa kelas, seminar,

    dan sharing dengan beberapa jemaat di sana. Untuk itu Penulis

    patut menyampaikan terimakasih kepada Berkeley

    Presbyterian Mission Homes yang telah memberikan beasiswa.

    Terimakasih untuk keramahan persaudaraan internasional

    yang sangat mendukung dan membantu Penulis selama

    tinggal di perumahan misi (Mission Homes).

    Terimakasih khusus juga untuk kedua sahabat

    seangkatan dan sepergumulan, Usi Nancy Souissa/Gaszpers

    dan Pak Made Priyana, Kita selalu berdiskusi dan berbagi

    dukungan dan semangat.

    Secara khusus pula penulis mengingat dan mensyukuri

    dukungan dan bantuan yang diberikan oleh kakak-kakak dan

    adik-adik penulis selama studi ini. Terimakasih generasi

    Helweldery-Mandala/Mesakh.

  • x

    Terimakasih Mama Mien Mandala dan Papa Erens

    Helweldery inilah yang dapat anakmu persembahkan sekarang

    walaupun Mama dan Papa telah berada jauh di Rumah

    Surgawi.

    Terimakasihkepada seluruh kerabta, sahabat, kolega

    yang setia memberi dukungan dan dorongan semangat sampai

    Penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik.

    Akhirnya penulis sadar bahwa tulisan ini tidaklah

    sempurna. Kritik dan koreksi sangat diharapkan untuk

    memperkaya tulisan ini. Kiranya tulisan ini boleh menjadi

    sumbangan kecil bagi pengembangan ilmu dan kehidupan

    bersama lintas kultur dan agama.

    Tuhan memberkati kita semua.

  • xi

    Abstrak

    Wacana tentang perjumpaan agama-agama dengan

    masyarakat lebih banyak dipenuhi oleh narasi-narasi besar

    agama yang menaklukkan masyarakat. Perspektif agama-

    agama sebagai pusat otoritas sangat dominan. Narasi-narasi

    masyarakat lokal diabaikan atau dipandang tidak penting.

    Masyarakat lokal dibisukan. Kontekstualisasi yang arif adalah

    membiarkan masyarakat lokal mengungkapkan eksistensi

    kediriannya. Oleh karena itu, Penulis tertantang untuk

    mengambil pendekatan yang berbeda, yakni memulai dengan

    masyarakat lokal. Bagaimana masyarakat lokal memahami,

    menerima, dan memperlakukakan agama-agama dan entitas-

    entitas sosial-kultural-politik-ekonomi lainnya dalam

    kompleks sosial-kultural mereka? Apakah strategi budaya

    mereka dalam perjumpaan dengan agama-agama? Proses

    lanjutan apakah yang berlangsung?

    Pengalaman hidup bersama rumpun etnik Mbaham

    Matta Kabupaten Fakfak yang sangat menjunjung hidup damai

    lintas agama menarik perhatian Penulis untuk melakukan

    pendalaman riset perihal perjumpaan mereka dengan agama-

    agama dan otoritas politik. Penulis melakukan studi etnografi

    atas narasi-narasi dan praktik-praktik sosial mereka. Ini

    dilakukan dengan menelusuri sejarah sosial etnisitas

    (etnogenesis) mereka. Pilihan metode riset, yakin etnografi

    sangat menentukan di mana usaha memahami kebudayaan

    etnik dilakukan dari dalam (pendekatan emik) dengan

    berusaha setia memahami dari perspektif mereka.

    Riset dan studi ini menunjukkan bahwa masyarakat

    etnik lokal bukanlah masyarakat yang pasif menerima agama-

    agama dan otoritas politik-ekonomi yang datang. Mereka

    merespons kehadiran entitas-entitas baru ini dengan strategi

    budaya khas sebagaimana mereka ungkapkan melalui salah

  • xii

    satu metafora “adat yang membungkus agama dan

    pemerintah.” Penulusuran etnografis mengantar Penulis

    menemukan dan merumuskan konsep “dualitas inkorporasi”

    sebagai strategi kebudayaan mereka dalam kerangka

    reproduksi dan transformasi sosial. Strategi ini melibatkan

    perubahan struktur sosial dan struktur kebudayaan serta

    reidentifikasi sosial dan reafirmasi moralitas sosial

    berkelanjutan

    Kata kunci: etnisitas, etnogenesis, sejarah kritis lokal, narasi

    dan praktik sosial, strategi budaya, dualitas inkorporasi.

  • xiii

    DAFTAR ISI

    Motto ................................................................................................................. iii

    Persembahan .................................................................................................. v

    Kata Pengantar ............................................................................................ vii

    Abstrak ............................................................................................................. xi

    Daftar Isi ....................................................................................................... xiii

    Bab I

    Pendahuluan ................................................................................................... 1

    A. Latarbelakang Studi ..................................................................... 1

    B. Argumentasi dan Fokus Studi ............................................... 14

    C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 18

    D. Telaah Pustaka ............................................................................ 18

    1. Perspektif studi perjumpaan agama-agama dunia

    dengan masyarakat lokal ................................................ 18

    2. Studi terhadap perjumpaan agama-agama dunia

    dengan masyarakat lokal Fakfak ................................. 25

    E. Signifikansi Studi ....................................................................... 29

    F. Metode Penelitian ...................................................................... 31

    G. Kerangka Teori ........................................................................... 35

    H. Sistematika Penulisan .............................................................. 35

    Bab II

    Kerangka Teori: Teori-teori Dasar dan Konsep-konsep

    Terpilih .......................................................................................................... 37

    A. Memahami Etnisitas sebagai Basis Teoritik ................... 37

    B. Identitas Sosial ............................................................................ 63

    C. Kekerabatan ................................................................................. 69

    D. Multikulturalisme ...................................................................... 76

  • xiv

    Bab III

    Rumpun Etnik Mbaham Matta: Konteks Geografis dan

    Historis ........................................................................................................... 87

    A. Konteks Geografis ...................................................................... 87

    B. Konteks Historis ......................................................................... 93

    Bab IV

    Rumpun Etnik Mbaham Matta: Tuan Rumah Sosial-Budaya 119

    A. Teluk Patipi: Representasi Sosial-Kultural Etnik

    Mbaham Matta .......................................................................... 125

    B. Integrasi ke Dalam Sistim Politik-Ekonomi: Strategi

    Budaya Masyarakat Lokal .................................................... 132

    C. Etnogenesis Mbaham Matta: Asal-usul Bersama,

    Migrasi, dan Aliansi ................................................................. 143

    D. Kekerabatan dan Perkawinan Etnik Mbaham Matta:

    Jejaring Relasi Sosial Lintas Marga, Kampung, dan

    Agama ........................................................................................... 167

    1. Silsilah dari kampung Offie: kampung Islam ........ 174

    2. Silsilah dari kampung Offie: kampung Islam ........ 176

    3. Silsilah dari kampung Sum: kampung Kristen ..... 178

    4. Silsilah dari kampung Werba: Kampung

    Protestan ............................................................................. 180

    E. Narasi Masuknya Agama Islam, Protestan, dan

    Katolik .......................................................................................... 182

    1. Membeli agama: Islam di Kampung Offie, Teluk

    Patipi ..................................................................................... 190

    2. Kampung Patimburak, Kokas: Mesjid Tertua di

    Fakfak ................................................................................... 192

    3. Berbagai agama di Kampung Ubadari, Distrik

    Kayauni ................................................................................ 195

    4. Agama Katolik di Kampung Us/Adora. ................... 197

    5. Membangun Mesjid di kampung Offie dan Gereja di

    Kampung Degen ............................................................... 199

  • xv

    Bab V

    Etnogenesis Rumpun Etnik Mbaham Matta dalam Alur

    Teoritik ........................................................................................................ 201

    A. Mengelola dua Kompleks Perjumpaan Internal dan

    Eksternal: Membangun Integrasi Sosial dan Sistem . 201

    B. Dualitas Inkorporasi: incorporated-incorporating ..... 210

    C. Reidentifikasi Sosial dan Reafirmasi Moralitas

    Sosial ............................................................................................. 217

    D. Membangun Masyarakat Multikultural: Undangan dan

    Tantangan bagi Agama-agama ........................................... 230

    E. Sumbangan Teoritik: Dualitas Inkorporasi ................... 237

    Bab VI

    Penutup........................................................................................................ 241

    A. Kesimpulan ................................................................................. 241

    B. Rekomendasi ............................................................................. 244

    Daftar Pustaka........................................................................................... 247

    Lampiran ..................................................................................................... 261