48

UNIVERSITAS KUNINGAN - spm.uniku.ac.id · Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; 7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

  • Upload
    docong

  • View
    238

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

UNIVERSITAS KUNINGAN

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KUNINGAN

Nomor : 0282.1/UNIKU-KNG/PP/2017

tentang;

KEBIJAKAN, PEDOMAN MELAKUKAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMUTAKHIRAN

KURIKULUM PROGRAM STUDI UNIVERSITAS KUNINGAN TAHUN 2017

REKTOR UNIVERSITAS KUNINGAN

MENIMBANG : a. Bahwa untuk kelancaran perencanaan, pengembangan, dan pemutahiran Kurikulum

Program studi Universitas Kuningan perlu ditetapkan Kebijakan, Pedoman Melakukan

Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran Kurikulum Program Studi Universitas

Kuningan tahun 2017

b. Bahwa Kebijakan, Pedoman Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran

Kurikulum Program Studi Universitas Kuningan perlu ditetapkan melalui keputusan

Rektor;

c. Bahwa sehubungan dengan itu dipandang perlu menetapkan Surat Keputusan Rektor

tentang Kebijakan, Pedoman Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran

Kurikulum Program Studi Universitas KuninganTahun 2017

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidian Tinggi

3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang

Sandar Nasional Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Presiden No.08 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

5. PP Nomor 66 Tahun 2012 tentang Perubahan atas PP No. 17 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 232/U/2000 tentang

Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 045/U/2002 tentang

Kurikulum Pendidikan Tinggi;

8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Nomor : 163/DIKTI/Kep/2007 tanggal 29 November 2007 tentang Penataan dan

Kodifikasi Program Studi pada Peguruan Tinggi.

9. Statuta Universitas Kuningan;

MEMPERHATIKAN : Saran dan Pendapat unsur Pimpinan dalam lingkup Universitas Kuningan

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

Pertama : Kebijakan, Pedoman Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran Kurikulum

Program Studi Universitas Kuningan Tahun 2017;

Kedua : Segala biaya yang dikeluarkan akibat keputusan ini dibebankan pada anggaran Universitas

Kuningan

Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan

perbaikan sebagaimana mestinya.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Kuningan

Pada tanggal 1 April 2017

Rektor Universitas Kuningan,

Dr. Dikdik Harjadi,M.Si

NIK.41038971055

.

i

PANDUAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN

PEMUTAKHIRAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI

LINGKUNGAN UNIVERSITAS KUNINGAN

Kode Dokumen :

Revisi :

Tanggal :

Diajukan Oleh : Wakil Rektor 1

Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si

Dikendalikan Oleh : Ketua SPM

Asep Jejen Jaelani, M.Pd

Disetujui Oleh : Rektor

Dr. Dikdik Harjadi, M.Si

ii

KATA PENGANTAR

Kurikulum diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai tuntutan

KKNI yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki soft skill

sebagai bekal untuk bersaing dalam dunia kerja. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara menyampaikan dan

penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat dan membawa

perubahan yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Tuntutan masyarakat tersebut

menuntut untuk selalu dilaksanakan perubahan dan pengembangan dalam bidang

pendidikan termasuk dalam perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum, di

Perguruan Tinggi. Dasar perencanaan,pengembangan dan pemutahiran kurikulum adalah

diterbitkannya Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,

Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia (KKNI), Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Perguruan Tinggi. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kurikulum harus dimutakhirkan.

Tanpa melakukan pemutakhiran kurikulum, lulusan yang dihasilkan oleh suatu institusi

pendidikan menjadi ketinggalan jaman atau tidak relevan dengan perkembangan tuntutan

dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus selalu dilaksanakan secara

berkelanjutan.

Dalam rangka mendukung perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran

kurikulum yang berkelanjutan maka sehubungan dengan hal tersebut dibuat panduan

perencanaan,pengembangan dan pemutakhiran kurikulum. panduan ini diharapkan dapat

memberikan arah dalam membuat perencaana dan pengembangan kurikulum berbasis

KKNI pada program studi di lingkungan Universitas Kuningan.

Kuningan, April 2017

Tim

iii

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan ............................................................................................................... i

Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Dasar Pemikiran Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum .................................1

B. Visi, Misi dan Tujuan UNIKU...................................................................................2

1. Visi .......................................................................................................................2

2. Misi ......................................................................................................................2

3. Tujuan ..................................................................................................................3

II. LANDASAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN

PEMUTAKHIRAN KURIKULUM .......................................................................... 4

A. Landasan Filosofis ..................................................................................................... 4

B. Landasan Yuridis ...................................................................................................... 4

C. Pengertian yang digunakan dalam Panduan .............................................................. 9

D. Kaitan Kurikulum Dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tahun 2014 .......... 10

III. TAHAPAN PEYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI

LINGKUNGAN UNIVERSITAS KUNINGAN ......................................................12

A. Tahap Perancangan Kurikulum ................................................................................12

B. Tahapan Perencanaan Pembelajaran ........................................................................15

C. Penetapan Matakuliah ..............................................................................................16

IV. PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM ................................36

A. Tujuan .......................................................................................................................36

B. Pihak-pihak yang Terkait ...........................................................................................36

C. Ruang Lingkup...........................................................................................................38

D. Mekanisme dan Prosedur ...........................................................................................39

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Contoh CPL pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan ................................................. 21

Tabel 2 Contoh CPMK mata kuliah Anatomi Tumbuhan ..................................................... 23

Tabel 3 Contoh Sub CPMK mata kuliah Anatomi Tumbuhan .............................................. 24

Tabel 4 Contoh Format RPS .................................................................................................. 29

Tabel 5 Penjelasan Format RPS ............................................................................................. 31

Tabel 6 Contoh rancangan Tugas mahasiswa ........................................................................ 32

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Paradigma Kurikulum sebagai sebuah program ................................................... 10

Gambar 2 Kurikulum dan SNPT............................................................................................ 11

Gambar 3 tahapan Perancangan Kurikulum .......................................................................... 12

Gambar 4 Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) ................................................. 14

Gambar 5 tahapan CPL .......................................................................................................... 14

Gambar 6 matrik evaluasi matakuliah pada kurikulum ......................................................... 16

Gambar 7 contoh matrik evaluasi matakuliah ....................................................................... 17

Gambar 8 Contoh matrik untuk penyusunan kurikulum ....................................................... 18

Gambar 9 pembelajaran sebagai tahapan pelaksanaan RPS .................................................. 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum di Program Studi

Pengembangan UNIKU pada hakikatnya didasarkan pada Pancasila, Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, segala upaya yang ditempuh oleh

UNIKU harus menghasilkan insan-insan Pancasila yang patriotik membela martabat dan

keutuhan NKRI, menjaga keberagaman, dan berkomitmen untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. UNIKU berkomitmen mengembangkan warga kampus dan peserta

didik agar memiliki karakter kebangsaan Indonesia yang kuat, berkarakter cerdas dan

komprehensif. Pengembangan UNIKU pada dasarnya mencakup pengembangan manusia

Indonesia seutuhnya, dan pengembangan ilmu, teknologi, dan seni, yang dapat secara

berkelanjutan untuk memberdayakan masyarakat.

Nilai-nilai utama dalam melaksanakan kegiatannya sivitas akademika dan tenaga

kependidikan wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai sebagai berikut: 1.

Ketuhanan yang Maha Esa. 2. Etika moral, keadilan, kejujuran, kearifan dan pengabdian

terbaik. 3. Keunggulan, kreativitas, inovatif, dinamis serta efisien. 4. Kepeloporan,

kemandirian, dan bertanggung jawab. 5. Keterbukaan, manusiawi, berwawasan nasional

dan berdaya saing global.

Sejak didirikan pada tahun 2003, peran Uniku terus berkembang dan semakin

diminati, bahkan oleh masyarakat di luar wilayah Kuningan. Hal ini dapat dilihat dari

perkembangan fakultas dan program studi di Uniku. Jika pada tahun 2003, Uniku baru

memiliki 10 program studi dengan empat fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Komputer, dan Fakultas Kehutanan maka pada

tahun 2014 Uniku telah memiliki 16 program studi dengan lima fakultas dan satu

Sekolah Pascasarjana dari seluruh jenjang pendidikan baik, diploma, sarjana, maupun

magister.

Dalam rangka pelaksanaan tridharma perguruan tinggi khususnya

penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan menerapkan kurikulum yang

berorientasi kepada pencapaian kompetensi, inovasi pembelajaran, peningkatan efisiensi

dan efektifitas pengelolan pendidikan, pengembangan program studi yang terakreditasi

tinggi, peningkatan kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing lulusan

1

yang mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). Kegiatan tersebut didukung oleh

integritas, demokrasi, etos kerja, tanggung jawab dan kepedulian sosial dalam

mengaktualisasikan kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan serta penciptaan

suasana akademik yang kondusif, dinamis dan produktif.

Untuk menegakkan akuntabilitasnya, maka kurikulum tidak boleh hanya

membatasi diri pada persoalan pendidikan dalam pandangan perenialisme atau

esensialisme saja namun problema masyarakat harus dianggap sebagai tuntutan, menjadi

kepeduliaan dan masalah kurikulum karena kurikulum bersifat mengembangkan kualitas

peserta didik yang diharapkan dapat memperbaiki masalah dan tatangan masyarakat

ataukah kurikulum merupakan upaya pendidikan membangun masyarakat baru yang

diinginkan bangsa

Pengembangan kurikulum merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

memperoleh informasi yang diperlukan untuk perbaikan terhadap kurikulum yang

sedang dijalankan atau yang sedang dijalankan atau yang sedang dikembangkan.

Evaluasi kurikulum merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk melakukan penilaian

terhadap kurikulum secara menyeluruh. Pengembangan kurikulum dilakukan terhadap

rancangan, implementasi, dan hasil – hasil yang dicapai. Peninjauan terhadap rancangan

kurikulum dilakukan melalui telaah terhadap seluruh komponen kurikulum yang tertuang

dalam struktur kurikulum, deskripsi mata kuliah, silabus dan RPS. Pengembagan

terhadap pelaksanaan kurikulum dilakukan terhadap kinerja pembelajaran serta

pemanfaatan sarana pendukung kegiatan pembelajaran. Pengembangan terhadap hasil

dilakukan melalui telaah terhadap kinerja mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan serta

pencapaian hasil belajar (IP/IPK) yang diperoleh mahasiswa.

B. Visi, Misi dan Tujuan UNIKU

1. Visi

Universitas Kuningan pada tahun 2032 : “Menjadi Universitas unggul yang memiliki

komitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat”

2. Misi

1) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas dan berpusat pada

mahasiswsa sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan

berkepribadian luhur.

2) Menyediakan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas dan terjangkau oleh

masyarakat.

2

3) Menyelenggarakan riset-riset ilmiah dalam rangka mengembangkan ilmu,

teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemaslahatan manusia.

4) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian dalam

rangka pemberdayaan masyarakat.

5) Mengembangkan budaya kewirausahaan mahasiswa dalam rangka melahirkan

pewirausaha baru dari kalangan generasi muda terdidik .

6) Mengembangkan jejaring dengan berbagai institusi, baik pemerintah maupun

swasta, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan peran institusi dalam

pembangunan bangsa.

3. Tujuan

Universitas Kuningan diselenggarakan dengan tujuan untuk :

1) Mengembangkan proses pembelajaran yang berbasis riset serta perkembangan

IPTEKS

2) Mengembangkan penelitian-penelitian inovatif yang mendorong pengembangan

ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan

kesejahteraan umat manusia

3) Mengembangkan potensi mahasiswa sehingga menjadi manusia yang mandiri,

sehat jasmani dan rohani, serta berkepribadian luhur.

4) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu

serta memiliki jiwa kewirausahaan untuk memenuhi kepentingan nasional dan

dapat meningkatkan daya saing bangsa

5) Menyiapkan kader bangsa yang memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi serta

siap mengisi kepemimpinan pada setiap level kemasyarakatan

6) Membantu, melayani, dan mendampingi masyarakat untuk tumbuh menjadi

masyarakat yang cerdas, kreatif, dan mandiri.

7) Menjadi mitra pemerintah dan dunia usaha dalam pelaksanaan pembangunan di

segala bidang.

3

BAB II

LANDASAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN

PEMUTAKHIRAN KURIKULUM

A. Landasan Filosofis

Universitas Kuningan adalah tempat untuk mengembangkan inovasi edukatif yang

mendorong pembentukan karakter bangsa yang positif, dan menjadi inspirasi bagi

masyarakat global untuk selalu menjunjung tinggi profesionalisme dan martabat. Selain

itu, kampus ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai

kualitas sesuai dengan kebutuhan, dan mempunyai wawasan kebangsaan yang unggul,

profesional, berkarakter, berdaya saing tinggi dan progresif. Universitas Kuningan sebagai

lembaga pendidikan tinggi terus berusaha mengembangkan kemampuan agar dapat

memberikan kontribusi yang signifikan serta relevan dengan kebutuhan pembangunan

bangsa.

Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan di Universitas

Kuningan, secara filosofi, kurikulum yang disusun dan dikembangkan harus mengacu

pada nilai-nilai luhur bangsa sebagaimana tertuang dalam falsafah negara, Pancasila.

Nilai-nilai luhur dimaksud, antara lain, adalah keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan

Yang Mahaesa, ahlak mulia, budi pekerti, sikap dan perilaku ilmiah, kemandirian,

demokratis, etos kerja, kejujuran, dan tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut diharapkan

menjadi landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum program studi di lingkungan

Universitas Kuningan.

B. Landasan Yuridis

Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan Universitas Kuningan, diperlukan suatu

kurikulum yang dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan

kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan

keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai

situasi dan kondisi. Oleh karena itu, Universitas Kuningan merancang kurikulum yang

merupakan perpaduan antara kurikulum inti yang sudah disepakati oleh asosiasi program

studi dan kurikulum institusional yang mempertimbangkan kekhasan setiap program

studi.

Dengan diterbitkannya Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagai

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012

4

tentang Pendidikan Tinggi, maka mendorong semua program studi di lingkungan

Universitas Kuningan untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut. KKNI

merupakan pernyataan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang penjenjangan

kualifikasinya didasarkan pada tingkat kemampuan yang dinyatakan dalam rumusan

capaian pembelajaran (learning outcomes). Universitas Kuningan sebagai penghasil

sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang

dihasilkan memiliki ‘kemampuan’ setara dengan ‘kemampuan’ (capaian pembelajaran)

yang telah dirumuskan dalam jenjang kualifikasi KKNI. Sebagai kesepakatan nasional,

ditetapkan lulusan program sarjana misalnya paling rendah harus memiliki

“kemampuan” yang setara dengan “capaian pembelajaran” yang dirumuskan pada

jenjang 6 KKNI, Magister setara jenjang 8, dan seterusnya. Kurikulum pendidikan tinggi

merupakan program untuk menghasilkan lulusan, sehingga program tersebut seharusnya

menjamin agar lulusannya memiliki kualifikasi yang setara dengan kualifikasi yang

disepakati dalam KKNI. Konsep yang dikembangkan Direktorat Jenderal Pembelajaran

dan Kemahasiswaan selama ini, dalam menyusun kurikulum dimulai dengan menetapkan

profil lulusan yang dijabarkan menjadi rumusan kompetensinya. Dengan adanya KKNI

rumusan kemampuan’ dinyatakan dalam istilah “capaian pembelajaran” (terjemahan dari

learning outcomes), dimana kompetensi tercakup di dalamnya atau merupakan bagian

dari capaian pembelajaran (CP). Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan dalam

pendidikan tinggi (DIKTI) selama ini setara dengan capaian pembelajaran yang

digunakan dalam KKNI, tetapi karena di dunia kerja penggunaan istilah kompetensi

diartikan sebagai kemampuan yang sifatnya lebih terbatas, terutama yang terkait dengan

uji kompetensi dan sertifikat kompetensi, maka selanjutnya dalam kurikulum pernyataan

“kemampuan lulusan” digunakan istilah capaian pembelajaran. Disamping hal tersebut,

didalam kerangka kualifikasi di dunia internasional, untuk mendeskripsikan kemampuan

setiap jenjang kualifikasi digunakan istilah “learning outcomes”. Deskripsi capaian

pembelajaran dalam KKNI, mengandung empat unsur, yaitu unsur sikap dan tata nilai,

unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan, dan unsur kewenangan dan

tanggung jawab. Dengan telah terbitnya Standar Nasional Pendidikan Tinggi rumusan

capaian pembelajaran tercakup dalam salah satu standar yaitu Standar Kompetensi

Lulusan (SKL). Dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), capaian

pembelajaran terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan

pengetahuan. Unsur sikap dan ketrampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan

tercantum dalam lampiran SN-Dikti, sedangkan unsur ketrampilan khusus dan

5

pengetahuan harus dirumuskan oleh forum program studi sejenis yang merupakan ciri

lulusan prodi tersebut. Berdasarkan rumusan ‘capaian pembelajaran’ tersebut

penyusunan kurikulum suatu program studi dapat dikembangkan. Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dinyatakan bahwa

penyusunan kurikulum adalah hak perguruan tinggi, tetapi selanjutnya dinyatakan harus

mengacu kepada standar nasional (Pasal 35 ayat 1).

Penyusunan dan pengembangan kurikulum program studi di lingkungan

Universitas Kuningan mengacu pada Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor :

0281/UNIKU-KNG/PP/2014 Tentang Kebijakan, Peraturan, Pedoman Atau Buku

Panduan Untuk Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran Kurikulum

Secara Berkala Dan Berkesinambungan, Monitoring Dan Evaluasinya. Keputusan Rektor

tersebut menyatakan bahwa ”Kerangka dasar kurikulum merupakan gambaran berkaitan

dengan cakupan kurikulum yang harus dikembangkan oleh setiap Program Studi di

lingkungan Universitas Kuningan yang mencakup tujuan program, Struktur kurikulum,

beban studi, prinsip pengembangan, serta prinsip pelaksanaan kurikulum Program studi.

Makanisme Peninjauan Kurikulum : (1) Kurikulum dan seluruh kelengkapannya

harus ditinjau ulang dalam kurun waktu tertentu oleh Program Studi bersama pihak-

pihak terkait (relevansi sosial dan relevansi epistemologis) untuk menyesuaikannya

dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). (2)

Peninjauan kurikulum hendaknya dilakukan secara terus menerus menyesuaikan dengan

kebutuhan dari paling lama dilakukan 5 (lima) tahun sekali (terlepas dari hasilnya perlu

perubahan atau tidak) (3) Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan melibatkan

pemangku kepentingan internal dan eksternal dan memperhatikan vlsi, misi,dan umpan

balik Program Studi (4) Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan

perkembangan ilmu di bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan.” Mekanisme

Pemberlakuan Kurikulum : (1) Kurikulum yang sudah tersusun (baru atau hasil

peninjauan ulang) disahkan pemberlakuannya melalui rapat senat fakultas (2) Senat

fakultas melalui Dekan sebagai ketua senat mengajukan SK pemberlakuan kurikulum

kepadaRektor (3) Kurikulum dapat di berlakukan untuk tahun akademik baru pada

angkatan baru. Kebijakan Rektor tersebut menekankan pada pentingnya pengembangan

dan implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang didasarkan pada nilai-nilai

akademik dan moral yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat. Kurikulum yang

dikembangkan berlandaskan pada Standar Akademik, yang menjelaskan prinsip dan

6

syarat perancangan dan penyusunan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi

kurikulum.

Kebijakan Akademik di Universitas Kuningan dalam pengembangan kurikulum

program studi mengacu pada :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi Bagian kesembilan Proses pendidikan dan pembelajaran Paragraf Dua

Kurikulum Pasal 35 ayat (1) sampai ayat (4)

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan

kedua atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional pendidikan Tinggi

5. Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi (Direktorat Pembelajaran Dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tahun 2014

6. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi (Kementerian Riset, Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Tahun

2016

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 232/U/2000

tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa Keputusan Menteri Pendidikan Indonesia Republik indonesia

Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

8. Statuta Universitas Kuningan. Peraturan yayasan Nomor : 10 Tahun 2013 tentang

Statuta Universitas Kuningan Bagian Ketiga Penyelenggaraan Pendidikan Paragraf 1

Kurikulum Pasal 17 (1) Penyelengaraan pendidikan berpedoman kepada kurikulum

yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

ajar, serta metode yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan universitas (2) Kurikulum dikembangkan untuk setiap Program

Studi dengan mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan peraturan Perundangan yang terkait

(3) Kurikulum disahkan oleh Rektor (4) Kurikulum ditinjau secara berkala dan

komprehensif sesuai kebutuhan serta perkembangan keilmuan dan keprofesian, baik

7

ditingkat nasional maupun internasional (5) Ketentuan mengenai pengembangan dan

peninjauan kurikulum diatur dalam pedoman pengembangan Kurikulum yang

ditetapkan Rektor (6) Ketentuan mengenai implementasi kurikulum, tahun akademik,

standar penyelenggaraan pendidikan, dan syarat kelulusan diatur dalam Pedoman

Akademik yang ditetapkan Rektor.

9. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 125/UNIKU-KNG/PP/2016

tentang Standar Isi Kurikulum : Penyusunan kurikulum di Program Studi mengacu

pada nilai-nilai dasar yang dikembangkan oleh Universitas Kuningan sesuai dengan

Visi Universitas Kuningan. Profil Lulusan : Lulusan Universitas Kuningan memiliki

kemampuan berkomunikasi, berkarya, memimpin, dan terampil dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat (1) Komunikasi, lulusan mempunyai kemampuan

komunikasi dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat(2) Berkarya, lulusan

mempunyai kemampuan berkarya dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan hidup

sesuai dengan ilmu yang dimilikinya (3) Memimpin, lulusan mempunyai kemampuan

memimpin suatu pekerjaan miliknya atau pekerjaan yang ditugaskan kepada dirinya

(4) Terampil, Lulusan bersikap peduli dan cekatan dalam memberikan pelayanan

Kepada masyarakat serta Learning Outcome Universitas Kuningan : (1) Mampu

mengintegrasikan dan mengembangkan berbagai disiplin ilmu, teknologi berbasis

Teknologi Informasi (TI) (2) Mampu memahami dan menggunakan bersifat kritis,

analitis, kreatif dan inovatif dalam menganalisis masalah, memecahkan masalah dan

mengambil keputusan dengan segala risiko (3) Mampu mengkomunikasikan ilmu,

teknologi dan seni hasil pembelajaran dan penelitian dengan berbagai metode yang

bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat. (4) Mampu memahami tujuan hidup dan

perspektif seseorang melalui pengalaman dan tranformasi berbagai macam ilmu,

teknologi dan seni sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan kejayaan bangsa (5)

Mampu mamahami dan melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara, berperan

aktif dalam memajukan bangsa serta menghargai keberagaman budaya bangsa tanpa

meninggalkan kearifan lokal bangsa.Dengan demikian Universitas Kuningan perlu

melakukan upaya-upaya agar proses pendidikan yang terjadi didalamnya dapat

mendorong pada terbentuknya lulusan yang mampu dalam mengembangkan

kemampuannya di masyarakat. Untuk itu diperlukan standar yang menjadi acuan

dasar dalam mengembangkan kompetensi lulusan dengan kurikulum yang memadai

dan layak sesuai dengan tuntutan seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi

serta tantangan perubahan, maka disusunlah standar yang berisi tentang kurikulum

8

yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan studinya, dimana dalam

dokumen tersebut dibahas standar isi kurikulum sebagai acuan dasar dalam

merancang dan mengembangkan kurikulum tingkat Program Studi.

10. Pedoman Penjamian Mutu (Quality Assurance) Universitas Kuningan Bagian III

Manual Prosedur Mutu Point III Penilaian Kinerja Prosedur Mutu Nomor 4

Kurikulum yang merupakan rancangan dari seluruh kegiatan program studi terutama

yang berkenaan dengan pembelajaran dan penelitian.

C. Pengertian Yang Digunakan Dalam Panduan

a) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan program studi.

b) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,

dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh

perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

c) Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi

dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program

Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan

keterampilan (Pasal 35 ayat 1).

d) Kurikulum Program Studi dikembangkan oleh setiap program studi dengan

mengacu pada kurikulum pendidikan tinggi dan Keputusan Rektor Universitas

Kuningan Nomor : 125/UNIKU-KNG/PP/2016 tentang Standar Isi Kurikulum.

e) Kurikulum Pendidikan Tinggi untuk program sarjana dan program diploma (Pasal

35 ayat 5) (Pasal 35 ayat 1) dan Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor :

125/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang Standar Isi Kurikulum wajib memuat mata

kuliah

1. Agama;

2. Pancasila;

3. Kewarganegaraan

4. Bahasa Indonesia.

5. Bahasa Inggris

6. Filsafat ilmu

7. Kewirausahaan

9

8. matematika/ Statistika

9. IAD untuk Prodi rumpun sosial/ ISD untuk prodi rumpun IPA.

f) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar.

g) Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang

memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis

pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

h) Mata kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/materi ajar yang

dibangun berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun. Mata

kuliah dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan kemandirian materi sebagai

cabang / ranting/bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau unit keahlian tertentu

(parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintergrasi dari sekelompok bahan

kajian atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan yang dirumuskan dalam kurikulum.

i) Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana proses

pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester

guna memenuhi capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah/modul.

Rencana pembelajaran semester atau istilah lain, ditetapkan dan dikembangkan

oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang

ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.

j) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian

proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan.

D. Kaitan Kurikulum Dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tahun 2014

Berdasarkan pengertian di atas kurikulum dirumuskan sebagai keseluruhan

program yang direncanakan, disusun, dilaksanakan, dan dievaluasi, serta

dikembangkan oleh suatu program studi, dalam rangka menghasilkan lulusan yang

memiliki capaian pembelajaran tertentu yang direncanakan. Pengertian kurikulum

tersebut diskemakan pada Gambar 1 berikut ini.

10

Gambar 1. Paradigma Kurikulum sebagai Sebuah Program

Berikut dipetakan posisi semua standar dari SN-Dikti ke dalam skema kurikulum,

yakni terdiri dari 8 Standar Nasional Pendidikan, 8 Standar Nasional Penelitian dan 8

Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

Gambar 2. Kurikulum dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Skema pada Gambar 2, tergambarkan bahwa kurikulum pendidikan tinggi dapat

ditelusuri kesesuaiannya dengan SN-Dikti melalui kajian disetiap unsur dari

kurikulum.

11

BAB III

TAHAPAN PEYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM STUDI

DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KUNINGAN

Berikut akan diuraikan tahapan penyusunan kurikulum yang dibagi ke dalam 3 tahap

yaitu: tahap perancangan kurikulum, pembelajaran, dan evaluasi program pembelajaran.

A. Tahap Perancangan Kurikulum

Tahap ini berisi kegiatan penyusunan konsep sampai dengan penyusunan mata

kuliah dalam semester dari suatu program studi. Secara keseluruhan tahapan

perancangan kurikulum dibagi dalam tiga bagian kegiatan , yakni: 1) Perumusan capaian

pembelajaran lulusan (CPL); 2) Pembentukan mata kuliah; 3) Penyusunan mata kuliah

(kerangka kurikulum). Secara skematik keseluruhan tahapan dapat dilihat pada Gambar

3 di bawah ini

Gambar 3. Tahapan Perancangan Kurikulum

1. Perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

Bagi program studi (prodi) yang telah beroperasi, tahap ini merupakan tahap

evaluasi kurikulum KBK, yakni mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran

telah terbukti dimiliki oleh lulusan dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan

kehidupan. Informasi untuk pengkajian ini bisa didapatkan melalui penelusuran

12

lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi atau kolokium keilmuan,

dan kecenderungan perkembangan keilmuan/keahlian ke depan. Hasil dari kegiatan

ini adalah rumusan capaian pembelajaran baru. Pada program studi baru, maka

tahap pertama ini akan dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan

prodi, melalui kebijakan perguruan tinggi dalam pengembangan prodi, disamping

juga melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan masukan pemangku

kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan. Semua tahap ini, rumusan capaian

pembelajaran lulusan yang dihasilkan harus memenuhi ketentuan yang tercantum

dalam SN-Dikti dan KKNI. Berikut adalah tahapan penyusunan capaian

pembelajaran lulusan:

a) Penetapan profil lulusan

Menetapkan peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau

bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya. Profil dapat ditetapkan

berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan

pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seyogyanya profil program

studi disusun oleh kelompok prodi sejenis, sehingga terjadi kesepakatan yang

dapat diterima dan dijadikan rujukan secara nasional. Untuk dapat menjalankan

peran-peran yang dinyatakan dalam profil tersebut diperlukan “kemampuan”

yang harus dimiliki.

b) Penetapan kemampuan yang diturunkan dari profil

Pada tahap ini perlu melibatkan pemangku kepentingan yang akan dapat

memberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas antara

institusi pendidikan dengan pemangku kepentingan yang akan menggunakan

hasil didik, dan hal ini dapat menjamin mutu lulusan. Penetapan kemampuan

lulusan harus mencakup empat unsur untuk menjadikannya sebagai capaian

pembelajaran lulusan (CPL), yakni unsur sikap, pengetahuan, keterampilan

umum, dan keterampilan khusus seperti yang dinyatakan dalam SN-Dikti.

c) Merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

Pada tahap ini wajib merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yang

berkaitan dengan unsur ketrampilan khusus (kemampuan kerja) dan

penguasaan pengetahuan, sedangkan yang mencakup sikap dan keterampilan

umum dapat mengacu pada rumusan yang telah ditetapkan dalam SN-Dikti

sebagai standar minimal, yang memungkinkan ditambah sendiri untuk memberi

13

ciri lulusan perguruan tingginya seperti yang tersaji dalam Gambar 4 berikut

ini.

Gambar 4. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi

Tahapan pertama penyusunan CPL dapat dilihat pada skema berikut.

Gambar 5. Tahapan Perumusan Capaian Pembelajaran

Hasil dari tahapan diatas adalah rumusan CP lulusan program studi yang merupakan CPL

minimum yang harus diacu dan digunakan sebagai tolok ukur kemampuan lulusan suatu

program studi sejenis. Rumusan CPL harus mengandung unsur sikap dan ketrampilan

umum yang telah ditetapkan dalam SN-Dikti (terdapat pada lampiran SN-Dikti), dan

mengandung unsur pengetahuan dan ketrampilan khusus dirumuskan dan disepakati oleh

forum program studi sejenis jika ada. Uraian lengkap cara penyusunan CPL dapat dilihat

pada “Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi” yang telah

disusun oleh tim Belmawa Kemenristekdikti. CPL yang dirumuskan harus jelas, dapat

diamati, dapat diukur dan dapat dicapai dalam proses pembelajaran, serta dapat

didemonstrasikan dan dinilai pencapaiannya. Perumusan CPL yang baik dapat dipandu

dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diagnostik sbb., :

14

1) Apakah CPL dirumuskan sudah berdasarkan SN-Dikti, khususnya bagian sikap dan

ketrampilan umum?

2) Apakah CPL dirumuskan sudah berdasarkan level KKNI, khususnya bagian

ketrampilan khusus dan pengetahuan?

3) Apakah CPL menggambarkan visi, missi perguruan tinggi, fakultas atau jurusan?

4) Apakah CPL dirumuskan berdasarkan profil lulusan?

5) Apakah profil lulusan sudah sesuai dengan kebutuhan bidang kerja atau pemangku

kepentingan?

6) Apakah CPL dapat dicapai dan diukur dalam pembelajaran mahasiswa?, bagaiamana

mencapai dan mengukur nya?

7) Apakah CPL dapat ditinjau dan dievaluasi setiap berkala?

8) Bagaimana CPL dapat diterjemahkan ke dalam ‘kemampuan nyata’ lulusan yang

mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat diukur dan dicapai dalam

mata kuliah?

2. Pembentukan Mata Kuliah

Tahap ini dibagi dalam dua kegiatan. Pertama, pemilihan bahan kajian dan

secara simultan juga dilakukan penyusunan matriks antara bahan kajian dengan

rumusan CPL yang telah ditetapkan. Ke dua, kajian dan penetapan mata kuliah beserta

besar sks nya.

a. Pemilihan bahan kajian dan materi pembelajaran

Unsur pengetahuan dari CPL yang telah didapat dari proses tahap pertama,

seharusnya telah tergambarkan batas dan lingkup bidang keilmuan/keahlian yang

merupakan rangkaian bahan kajian minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan

prodi. Bahan kajian ini dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu berserta ranting

ilmunya, atau sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi dalam suatu

pengetahuan baru yang menjadi lebih rinci tingkat penguasaan, keluasan dan

kedalamannya. Bahan kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi

pembelajaran yang memiliki tingkat kedalam dan keluasan yang mengacu pada CPL

sudah disepakati oleh forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi tersebut. Dari

bahan kajian minimal tersebut, prodi dapat mengurainya menjadi lebih rinci tingkat

penguasaan, keluasan dan kedalamannya. Bahan kajian dalam kurikulum kemudian

menjadi standar isi pembelajaran yang memiliki tingkat kedalam dan keluasan yang

mengacu pada CPL.

15

Bahan kajian dan materi pembelajaran dapat diperbaharui atau dikembangkan

sesuai perkembangan IPTEKS dan arah pengembangan ilmu program studi sendiri.

Proses penetapan bahan kajian perlu melibatkan kelompok bidang keilmuan/

laboratorium yang ada di program studi. Pembentukan suatu mata kuliah berdasarkan

bahan kajian yang dipilih dapat dimulai dengan membuat matriks antara rumusan

CPL sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan dengan bahan

kajian, untuk menjamin keterkaitannya.

3. Penetapan mata kuliah

a. Penetapan mata kuliah dari hasil evaluasi kurikulum

Penetapan mata kuliah untuk kurikulum yang sedang berjalan dapat dilaksanakan

dengan melakukan evaluasi tiap-tiap mata kuliah dengan acuan CPL yang telah

ditetapkan terlebih dahulu. Evaluasi dilakukan dengan mengkaji seberapa jauh

keterkaitan setiap mata kuliah (materi pembelajaran, bentuk tugas, soal ujian, dan

penilaian) dengan CPL yang telah dirumuskan. Kajian ini dapat dilakukan dengan

menyusun matriks antara butir-butir CPL dengan mata kuliah yang sudah ada

seperti Gambar 6 berikut ini.

Gambar 6. Matriks untuk Evaluasi Mata Kuliah pada Kurikulum

Dengan mengisikan butir-butir CPL (sikap, ketrampilan umum, ketrampilan

khusus, dan pengetahuan) ke dalam baris dan mengisi kolom dengan semua mata

kuliah per semester, maka evaluasi dapat mulai dilakukan. Matriks ini dapat

menguraikan hal-hal berikut :

16

1) Mata kuliah yang secara tepat terkait dan berkontribusi dalam pemenuhan CPL

yang ditetapkan dapat diberi tanda contreng (v) pada kotak. Tanda contreng

berarti menyatakan ada bahan kajian yang diajarkan atau harus dikuasai untuk

memberikan “kemampuan” tertentu, yang terkait butir CPL, dan berkontribusi

pada pencapaian CPL pada lulusan. Bila suatu mata kuliah “seharusnya”

dicontreng tetapi ternyata tidak ada bahan kajian yang terkait, maka bahan

kajian tersebut wajib ditambahkan.

2) Bila terdapat mata kuliah yang tidak terkait atau tidak berkontribusi pada

pemenuhan CPL, maka mata kuliah tersebut dapat dihapuskan atau

diintegrasikan dengan mata kuliah lain. Sebaliknya bila beberapa butir dari

CPL belum terkait pada mata kuliah yang ada, maka dapat diusulkan mata

kuliah baru.

Gambar 7. Contoh Matriks Evaluasi Mata Kuliah

Matrik diatas adalah contoh cara mengevaluasi mata kuliah – mata

kuliah yang ada dikaji keterkaitannya dengan butir-butir CPL yang baru

ditetapkan. Mata kuliah yang memiliki kesesuaian dengan butir CPL diberikan

tanda (v). Butir-butir CPL yang diberi tanda (v), kemudian disebut sebagai

CPL yang dibebankan pada mata kuliah terkait. Pada contoh di atas salah satu

mata kuliah yang memiliki kesesuaian dengan CPL yang baru adalah

Pancasila. Gambar-7, karena keterbatasan ruang hanya ditampilkan beberapa

butir CPL mata kuliah Pancasila yang telah disusun oleh tim MKWU

17

Direktorat Pembelajaran KemenristekDikti, sedangkan no butir CLP Pancasila

sesuai dengan nomor urut yang ada pada dokumen CPL mata kuliah Pancasila

tersebut. Maka selanjutnya terhadap mata kuliah Pancasila tersebut perlu dikaji

kecukupan materi pembelajaran, tingkat kedalaman dan keluasan, penilaian,

metode pembelajaran dan besar nya sks, apakah sudah sesuai untuk memenuhi

unsur CPL yang dibebankan padanya.

b. Penetapan mata kuliah berdasarkan CPL dan bahan kajian

Penetapan mata kuliah dalam rangka merekonstruksi atau mengembangkan

kurikulum baru, dapat dilakukan dengan menggunakan pola matriks yang sama

hanya pada kolom vertikal diisi dengan bidang keilmuan program studi. Keilmuan

program studi ini dapat diklasifikasi ke dalam kelompok bidang kajian atau

menurut cabang ilmu/keahlian yang secara sederhana dapat dibagi ke dalam

misalnya inti keilmuan prodi, IPTEK pendukung atau penunjang, dan IPTEK

yang diunggulkan sebagai ciri program studi sendiri, seperti tersaji pada Gambar-

8.

Gambar 8. Contoh Matriks untuk Penyusunan Kurikulum

Matriks dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum baru

dengan menyusun mata kuliah – mata kuliah yang berbeda. Secara umum ada

dua cara dalam membentuk mata kuliah, yakni yang parsial yang hanya

berisi satu bahan kajian, dan yang terintegrasi yang berisi berbagai bahan

18

kajian. Pertimbangan pembentukan mata kuliah secara terintegrasi didasarkan

pada aspek :

1). Efektivitas/ketepatan metode pembelajaran yang dipilih dalam memenuhi

CPL, yaitu bila dinilai bahwa dengan dibelajarkan secara terintegratif

hasilnya akan lebih baik, maka mata kuliahnya dapat berbetuk

terintegratif/modul/blok

2). Bahan kajian terintegrasi secara keilmuan.

c. Penetapan besarnya sks mata kuliah.

Besarnya sks suatu mata kuliah dimaknai sebagai waktu yang dibutuhkan oleh

mahasiswa untuk dapat memiliki kemampuan yang dirumuskan dalam sebuah

mata kuliah tersebut. Unsur penentu perkiraan besaran sks adalah:

1) Tingkat kemampuan yang harus dicapai (lihat Standar Kompetensi Lulusan

untuk setiap jenis prodi dalam SN-Dikti);

2) Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang harus dikuasai (lihat

Standar Isi Pembelajaran dalam SN-Dikti);

3) Metode/strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai kemampuan

tersebut (lihat Standar Proses Pembelajaran dalam SN-Dikti dan ……..

UNIKU).

4. Penyusunan Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum

Tahap ini adalah menyusun mata kuliah ke dalam semester. Pola susunan mata

kuliah perlu memperhatikan hal berikut:

a. Konsep pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi capaian

pembelajaran lulusan;

b. Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan tingkat

kemampuan dan integrasi antar mata kuliah;

c. Beban belajar mahasiswa rata-rata di setiap semester yakni 18 - 20 sks.

Susunan mata kuliah yang dilengkapi dengan uraian butir capaian pembelajaran

lulusan yang dibebankan pada matakuliah tersebut dan rencana pembelajaran

setiap mata kuliah, merupakan dokumen kurikulum.

Proses penetapan posisi mata kuliah dalam semester dapat dilakukan dengan

dua cara yaitu secara serial atau paralel. Pilihan cara serial didasarkan pada

pertimbangan adanya struktur atau logika keilmuan/keahlian yang dianut, yaitu

19

pandangan bahwa suatu penguasaan pengetahuan tertentu diperlukan untuk

mengawali pengetahuan selanjutnya (prasyarat), sedangkan sistem paralel

didasarkan pada pertimbangan proses pembelajaran. Dalam sistem paralel

pendekatan yang digunakan adalah pembelajaran secara terintegrasi baik

keilmuan maupun proses pembelajaran, akan mendapatkan hasil belajar yang

lebih baik.

B. Tahapan Perencanaan Pembelajaran

Tahapan perancangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran

sebagai sebuah tahapan pelaksanaan rencana pembelajaran semester (RPS),

digambarkan dengan diagram sebagai berikut,

Gambar 9 Pembelajaran sebagai Tahapan Pelaksanaan RPS

Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan terukur

agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL). Tahapan

perancangan pembelajaran tersebut setidaknya dilakukan dalam tahapan sebagai

berikut:

1. Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada matakuliah;

2. Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CP-MK) yang bersifat spesifik

terhadap mata kuliah berdasarkan CPL yang dibebankan pada MK tersebut;

3. Merumuskan sub-CP-MK yang merupakan kemampuan akhir yang direncanakan

pada tiap tahap pembelajaran, dan dirumuskan berdasarkan CP-MK;

4. Analisis pembelajaran (analisis tiap tahapan belajar);

5. Menentukan indikator dan kreteria Sub-CP-MK;

20

6. Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan indikator

pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar;

7. Memilih dan mengembangkan model/metoda/strategi pembelajaran;

8. Mengembangkan materi pembelajaran;

9. Mengembangkan dan melakukan evaluasi pembelajaran;

a. Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

CPL yang dibebankan pada mata kuliah masih bersifat umum terhadap mata

kuliah, oleh karena itu CPL yang di bebankan pada mata kuliah perlu diturunkan

menjadi capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) atau sering disebut courses

learning outcomes. CPMK diturunkan lagi menjadi beberepa sub capaian

pembelajaran mata kuliah (Sub-CPMK) sesuai dengan tahapan belajar atau sering

disebut lesson learning outcomes . Sub-CPMK merupakan kemampuan akhir yang

direncanakan pada tiap tahap pembelajaran yang berkonstribusi terhadap CPL. CPMK

maupun Sub-CPMK bersifat dapat diamati, dapat diukur dan dinilai, lebih spesifik

terhadap mata kuliah, serta dapat didemonstrasikan oleh mahasiswa sebagai capaian

CPL. Berikut adalah contoh CPL yang dibebankan pada mata kuliah

Tabel 1. Contoh CPL pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan

S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang

keahliannya secara mandiri

KU 1

KU 2

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif

dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang

sesuai dengan bidang keahliannya.

Mampu menunjukkan kinerja mandiri dan terukur.

KK 5

KK 26

Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian

masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan

data

Mampu menerapkan konsep dan prinsip biologi dalam merancang

dan melaksanakan praktikum biologi di sekolah menengah.

P1 Mampu menerapkan penguasaan konsep-konsep biologi terkini dan

ilmu kependidikan dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi

dan merefleksikan pembelajaran dengan memanfaatkan IPTEKS sesuai

21

dengan permasalahan di kelas, laboratorium, sekolah dan lembaga

pendidikan dan lingkungan masyarakat dan kondisi daerah serta mampu

beradaptasi terhadap situasi yang dinamis.

P2 Menguasai prinsip biologi dan terapannya untuk sekolah menengah

CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut perlu dianalisis agar dapat

diimplemetasikan dalam pembelajaran, sehingga mahasiwa akan dapat menunjukan

kinerja hasil belajar sesuai dengan CPL tersebut. Komponen-komponen CPL yang

harus dikaji setidaknya menurut Robert M. Gagne ada lima (Gagne, Briggs, & Wager,

1992), yakni:

1. Tipe kemampuan belajar (capability verb);

2. Kata kerja tindakan (action verb);

3. Obyek kinerja (the object of performance) pembelajaran;

4. Perangkat, kendala atau kondisi khusus yang diperlukan dalam pembelajaran;

5. Situasi belajar.

Saat menyusun CPMK dan Sub-CPMK yang perlu diperhatikan adalah

penggunaan kata kerja (action verb), karena hal tesebut berkaitan dengan level

kualifikasi lulusan, pengukuran dan pencapaian CPL. Kata kerja tindakan dalam

merumuskan CPMK dan Sub-CPMK dapat menggunakan keta kerja kemampuan

(capability verb) yang disampaikan oleh Robert M. Gagne (1998) yakni terdiri dari,

ketrampilan intelektual(intelectual skill); strategi kognitif (cognitive strategies);

Informasi verbal (verbal information); Ketrampilan motorik (motor skill); dan

sikap(attitude). Tentang hal ini lebih jelas silahkan membaca buku Principles of

Instructional Design (4 ed.) penulis Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W.

(1992) seperti yang tercantum pada daftar pustaka. Kata kerja tindakan juga dapat

menggunakan rumusan kawasan kognitif menurut Bloom dan Anderson, terdiri dari

kemampuan: mengingat, mengerti, menerapkan, menganalisis, mengevaliasi dan

mencipta (Anderson & Krathwohl, 2001). Kawasan afektif menurut Krathwohl,

Bloom dan Masia (1964), terdiri dari kemampuan: penerimaan, pemberian respon,

pemberian nilai, pengorganisasian dan karakterisasi. Kawasan psikomotor menurut

Dave (1967), terdiri dari kemampuan: menirukan gerak, memanipulasi gerak, presisi,

artikulasi dan naturalisasi.

22

Merumuskan CPMK memperlihatkan bahwa CPL masih bersifat umum

terhadap matakuliah Anatomi Tumbuhan, oleh karena itu perlu dirumuskan CPMK

yang bersifat lebih spesifik terhadap mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Rumusan

CPMK harus mengandung unsur-unsur kemampuan dan materi pembelajaran yang

dipilih dan ditetapkan tingkat kedalaman dan keluasannya. Tabel 2 di bawah adalah

contoh CPMK yang dirumuskan berdasarkan CPL yang dibebankan pada MK

Anatomi Tumbuhan dan materi pembelajaran yang disajikan pada Tabel 1

Tabel 2 Contoh CPMK pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan

Kode Capaian Pembelajar Mata Kuliah

M1

M2

M3

M4

M5

Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan perkembangan

organ tumbuhan. (KU1, P2)

Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan

struktur pada organ tumbuhan, serta menyimpulkan sesuai

dengan bukti yang ada. ( KU1, KU2, KK5, P2)

Mahasiswa mampu menganalisis respon tumbuhan terhadap

kebutuhan hidup dan adaptasinya terhadap perubahan-perubahan

lingkungan eksternalnya. (KU1, KK5, P1)

Mahasiswa mampu mengevaluasi perbedaan struktur tumbuhan

terhadap strategi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan. (S9,

KU1, KK5, P1)

Mahasiswa mampu merancang eksperimen analisis perbedaan

struktur organ tumbuhan. (S9, KU2, KK26, P1)

Catatan: Setiap CPMK ditandai dengn kode M1, M2, M3,….dst.

Kode dalam kurung menunjukan bahwa CPMK tersebut

mengandung unsur CPL yang dibebankan pada MK sesuai kode

yang ada pada tabel-1.

Merumuskan Sub-CPMK

Sub-CPMK merupakan rumusan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap

pembelajaran yang bersifat spesifik dan dapat diukur.

Sub-CPMK dirumuskan berdasarkan rumusan CPMK yang diharapkan berkonstribusi

terhadap pencapaian CPL.

Sub-CPMK berorientasi pada kemampuan hasil belajar mahasiswa dan bersifat;

23

1. Specific – Sub-CPMK harus jelas, menggunakan istilah yang spesifik

menggambarkan kemampuan; sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang

diinginkan, menggunakan kata kerja nyata (concrete verbs).

2. Measurable – Sub-CPMK harus mempunyai target hasil belajar mahasiswa yang

dapat diatur, sehingga dapat ditentukan kapan hal tersebut dapat dicapai oleh

mahasiswa.

3. Achievable – Sub-CPMK menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh

mahasiswa.

4. Realistic – Sub-CPMK menyatakan kemampuan yang realistis untuk dapat dicapai

oleh mahasiswa.

5. Time-bound – Sub-CPMK menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh

mahasiswa dalam waktu cukup dan wajar.

Berikut adalah contoh Sub-CPMK yang dirumuskan berdasarkan CPMK

mata kuliah Anatomi Tumbuhan,

Tabel 3 Contoh Sub CPMK pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan

Kode Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

L1 Mampu mengkomunikasikan pengertian sel dan organel-organel

sel terutama sel tumbuhan. (M1)

L2 Mampu menganalisis ciri-ciri jaringan epidermis dan derivat

epidermis berdasarkan fungsinya. (M2)

L3 Mampu merancang eksperimen tentang perbedaan jaringan pada

tumbuhan berdasarkan lingkungan tempat tumbuhnya. (M5)

L4 Mampu mengidentifikasi dan menganalisis benda-benda ergastik

berdasarkan struktur, letak dan peranannya pada tumbuhan. (M3)

L5 Mampu mengevaluasi peranan bunga pada tumbuhan, serta

mampu menjelaskan struktur bunga dan menganalisis antara

pembuahan tunggal dan pembuahan ganda. (M3, M4)

L6 Mampu mengelaborasi antara perkembangan bunga dan buah

(M1,M3)

L7 Mampu mengidentifikasi dan menganalisis daun dan

perkembangannya berdasarkan struktur dan lingkungan tempat

tumbuhnya. (M2,M3)

24

Sub-CPMK yang telah dirumuskan tersebut, selanjutnya akan digunakan

sebagai dasar untuk menentukan indikator, membuat instrument penilaian, memilih

metode pembelajaran, dan mengembangkan materi pembelajaran. Item-item tersebut

selanjutnya disusun dalam sebuah rencana pembelajaran semester (RPS) untuk mata

kuliah. Sebelum RPS disusun perlu dibuat analisis pembelajaran. Analisis

pembelajaran merupakan susunan Sub-CPMK yang sistematis dan logis. Analisis

pembelajaran menggambarkan tahapan-tahapan pencapaian kemampuan akhir

mahsiswa yang diharapkan berkosntribusi terhadap pencapaian CPL.

b. Melakukan Analisis Pembelajaran

Analisis pembelajaran dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa pembelajaran

dalam sebuah mata kuliah terjadi dengan tahapantahapan pencapaian kemampuan

mahasiwa yang terukur, sistematis dan terencana. Analisis pembelajaran dilakuka

untuk mengidentifikasi kemampuan akhir pada tiap tahapan (Sub-CPMK) sebagai

penjabaran dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut.

Ada empat macam struktur penyusunan Sub-CPMK yang menyatakan tahapan

pembelajaran, yaknik: struktur herarkis(heirarchical), struktur prosedural(procedural),

struktur pengelompokan (cluster) dan struktur kombinasi(combination) (Dick, Carey,

& Carey, 2014; Gagne, Briggs, & Wager, 1992).

1. Struktur herarkis, untuk belajar kemampuan A, harus terlebih dahulu belajar

kemampuan B, digambarkan dengan dua kotak masing masing berisi kemampuan

A dan kemampuan B, dan kedua kotak tersebut dihubungkan dengan anak panah

vertikal menuju ke atas.

2. Struktur prosedural, untuk belajar kemampuan A, sebaiknya terlebih dahulu belajar

kemampuan B, digambarkan dengan dua kotak masing masing berisi kemampuan

A dan kemampuan B, dan kedua kotak tersebut dihubungkan dengan anak panah

horisontal. Prinsipnya bahwa belajar dimulai dari subjek yang mudah kemudian

meningkat ke subyek yang lebih sulit.

3. Struktur pengelompokan, struktur ini menggambarkan beberapa kemampuan

dipelajari dengan tidak saling tergantung dalam satu rumpun kemampuan. Dua atau

lebih kotak yang berisi kemampuan dihubungkan dengan garis tampa anak panah.

4. Struktur kombinasi, adalah struktur kombinasi dari dua atau tiga struktur herarkis,

prosedur dan pengelompokan.

25

c. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

1) Prinsip penyusunan RPS:

a) RPS adalah dokumen program pembelajaran yang dirancang untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sesuai CPL yang

ditetapkan, sehingga harus dapat ditelusuri keterkaitan dan kesesuaian

dengan konsep kurikulumnya.

b) Rancangan dititik beratkan pada bagaimana memandu mahasiswa belajar

agar memiliki kemampuan sesuai dengan CP lulusan yang ditetapkan dalam

kurikulum, bukan pada kepentingan kegiatan dosen mengajar.

c) Pembelajaran yang dirancang adalah pembelajaran yang berpusat pada

mahasiswa (student centred learning disingkat SCL)

d) RPS atau istilah lain, wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi paling

sedikit memuat:

a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen

pengampu;

b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;

c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk

memenuhi capaian pembelajaran lulusan;

d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;

e) metode pembelajaran;

f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap

pembelajaran;

g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang

harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;

h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i) daftar referensi yang

digunakan.

3) Rincian unsur yang dicantumkan dalam RPS:

a) Nama program studi, sesuai dengan yang tercantum dalam ijin

pembukaan/pendirian/operasional program studi yang dikeluarkan oleh

Kementerian.

b) Nama dan kode, semester, sks mata kuliah/modul harus sesuai dengan

rancangan kurikulum yang dijalankan.

26

c) Nama dosen pengampu dapat diisi lebih dari satu orang bila pembelajaran

dilakukan oleh suatu tim pengampu (Team teaching), atau kelas parallel.

d) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah CPL yang

tertulis dalam RPS merupakan sejumlah capaian pembelajaran lulusan yang

dibebankan pada mata kuliah ini, yang bisa terdiri dari unsur sikap,

ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan capaian

pembelajaran lulusan yang telah dirumuskan dalam dokumen kurikulum dapat

dibebankan kepada beberapa mata kuliah, sehingga CPL yang dibebankan

kepada suatu mata kuliah merupakan bagian dari usaha untuk memberi

kemampuan yang mengarah pada pemenuhan CPL.

e) Kemampuan akhir yang direncanakan di setiap tahapan pembelajaran

Merupakan kemampuan tiap tahap pembelajaran yang diharapkan mampu

berkontribusi pada pemenuhan CPL yang dibebankan, atau merupakan jabaran

dari CP yang dirancang untuk pemenuhan sebagian dari CP lulusan.

f) Materi Pembelajaran Adalah materi pembelajaran yang terkait dengan

kemampuan akhir yang hendak dicapai. Deskripsi materi pembelajaran dapat

disajikan secara lebih lengkap dalam sebuah buku ajar atau modul atau buku

teks yang dapat diletakkan dalam suatu laman sehingga mahasiswa peserta

mata kuliah ini dapat mengakses dengan mudah. Materi pembelajaran ini

merupakan uraian dari bahan kajian bidang keilmuan (IPTEKS) yang

dipelajari dan dikembangkan oleh dosen atau kelompok dosen program studi.

Materi pembelajaran dalam suatu mata kuliah dapat berisi bahan kajian

dengan berbagai cabang/ranting/bagian dari bidang keilmuan atau bidang

keahlian, tergantung konsep bentuk mata kuliah atau modul yang dirancang

dalam kurikulum. Bila mata kuliah disusun berdasarkan satu bidang keilmuan

maka materi pembelajaran lebih difokuskan (secara parsial) pada pendalaman

bidang keilmuan tersebut, tetapi apabila mata kuliah tersebut disusun secara

terintergrasi (dalam bentuk modul atau blok) maka materi pembelajaran dapat

berisi kajian yang diambil dari beberapa cabang/ranting/bagian bidang

keilmuan/keahlian dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari secara

terintergrasi keterkaitan beberapa bidang keilmuan atau bidang keahlian.

Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada CPL yang

dirumuskan dalam kurikulum.

27

g) Metode pembelajaran Penetapan metode pembelajaran didasarkan pada

keniscayaan bahwa kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan dalam suatu

tahap pembelajaran akan tercapai dengan metode/model pembelajaran yang

dipilih. Metode / model pembelajaran bisa berupa: diskusi kelompok,

simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif,

pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode

pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian

pembelajaran lulusan. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau

gabungan dari beberapa metode pembelajaran.

h) Waktu Waktu merupakan takaran waktu sesuai dengan beban belajar

mahasiswa dan menunjukan kapan suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

Waktu dalam satu semester yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (bisa

1/2/3/4 mingguan) dan waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan

pada tiap tahap kegiatan pembelajaran. Penetapan lama waktu di setiap tahap

pembelajaran didasarkan pada perkiraan bahwa dalam jangka waktu yang

disediakan rata-rata mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang telah

ditetapkan melalui pengalaman belajar yang dirancang pada tahap

pembelajaran tersebut.

i) Pengalaman belajar mahasiswa Pengalaman belajar mahasiswa yang

diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa

selama satu semester, adalah bentuk kegiatan belajar mahasiswa yang dipilih

agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan yang diharapkan di setiap

tahapan pembelajaran. Proses ini termasuk di dalamnya kegiatan asesmen

proses dan hasil belajar mahasiswa.

j) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian Penilaian mencakup prinsip edukatif,

otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.

Kriteria menunjuk pada standar keberhasilan mahasiswa dalam sebuah

tahapan pembelajaran, sedangkan indikator merupakan unsur-unsur yang

menunjukkan kualitas kinerja mahasiswa. Bobot penilaian merupakan ukuran

dalam prosen (%) yang menunjukkan prosentase keberhasilan satu tahap

penilaian terhadap nilai keberhasilan keseluruhan dalam mata kuliah. RPS

dapat disusun dalam bentuk tabel seperti contoh pada Tabel 3.

k) Daftar referensi Berisi buku atau bentuk lain nya yang dapat digunakan

sebagai sumber belajar dalam pembelajaran mata kuliah.

28

l) Format Rencana Pembelajaran Semester

Tabel 4. Contoh Format RPS

FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

PROGRAM STUDI ……….

FAKULTAS ………………………….

UNIVERSITAS KUNINGAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

Mata Kuliah Kode

Nama Dosen

Semester V SKS 3 Hari/minggu Senin Waktu 9.45-11.30

Mahasiswa Peserta Ruang

MK Prasyarat

Wajib/Pilihan/lainnya

Umum/ Dasar/ Khusus/

lainnya MKK

Capaian Pembelajaran -

Prodi

Capaian Pembelajaran

mata Kuliah

Tujuan MK

Deskripsi MK

Buku Wajib*

Buku-buku Referensi

Media/Alat Mengajar Multirepresentasi

Metode

Penilaian/Evaluasi

Autentik asesmen

Tagihan kepada

mahasiswa

Tugas mandiri dan kelompok. Laporan praktikum

29

Minggu

Ke

Kemampuan

akhir yang

diharapkan

Bahan Kajian Bentuk

Pembelajaran

Indikator

Kriteria &

Bentuk

Penilaian

Bobot

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1

2

.

3

4

5

6-7

UJIAN TENGAH SEMESTER

9 - 12

13-14

15

16 UJIAN AKHIR SEMESTER

30

m. Penjelasan Format Rencana Pembelajaran

No KolomTabel 5. Penjelasan Rormat RPSNo Kolom

No

Kolom

Judul Kolom Penjelasan

1 Minggu ke Menunjukan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, yakni

mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (satu semester)

2 Kemampuan

akhir yang

diharapkan

Rumusan kemampuan dibidang kognitif,

psikomotorik, dan afektif diusahakan lengkap dan

utuh (harus mengacu pada konsep dari Anderson (*).

Kemampuan yang dirumuskan di setiap tahap harus

mengacu dan sejalan dengan CP dan secara kumulatif

dapat memenuhi CP yang dibebankan pada mata

kuliah ini diakhir semester.

3 Bahan

Kajian

Bisa diisi pokok bahasan /sub pokok bahasan, atau

topik bahasan. (dengan asumsi tersedia diktat/modul

ajar untuk setiap pokok bahasan)

4 Bentuk

pembelajaran

Dapat berupa : diskusi kelompok, simulasi, studi

kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran

lain,atau gabungan berbagai bentuk. Pemilihan

metode pembelajaran didasarkan pada keniscayaan

bahwa dengan metode pembelajaran yang dipilih

mahasiswa mencapai kemampuan yang diharapkan.

5 Indikator Indikator dapat menunjukan pencapaian kemampuan

yang dicanangkan, atau unsur kemampuan yang

dinilai (bisa kualitatif misal ketepatan analisis,

kerapian sajian, Kreatifitas ide, kemampuan

komunikasi, juga bisa juga yang kuantitatif :

banyaknya kutipan acuan/unsur yang dibahas,

kebenaran hitungan).

6 Kriteria dan

bentuk

penilaian

Kriteria Penilaian berdasarkan penilaian Acuan Patokan

mengandung prinsip edukatif, otentik, objektif,

akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara

terintegrasi. 7 Bobot nilai

Disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk

membahas atau mengerjakan tugas, atau besarnya

sumbangan suatu kemampuan terhadap

pencapaian pembelajaran yang dibebani pada

mata kuliah ini.

31

n. Format Rancangan Tugas Mahasiswa

Tabel 5 Contoh Rancangan Tugas Mahasiswa

o. Penjelasan Pengisian Rencana Tugas Mahasiswa

1) TUJUAN TUGAS : adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dicapai

oleh mahasiswa bila ia berhasil mengejakan tugas ini (hard skill dan soft skill)

2) URAIAN TUGAS :

Obyek garapan : berisi deskripsi obyek material yang akan distudi dalam tugas

ini (misal tentang penyakit kulit/ manejemen RS/ narkoba/ bayi/ perawatan

darurat/ dll)

Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :uraian besaran, tingkat

kerumitan, dan keluasan masalah dari obyek material yang harus distudi, tingkat

ketajaman dan kedalaman studi yang distandarkan. (misal tentang perawatan

bayiprematur, distudi tentang hal yang perlu diperhatikan, syarat-syarat yang

harus dipenuhi - kecermatan, kecepatan, kebenaran prosedur ,dll) Bisa juga

ditetapkan hasilnya harus dipresentasi di forum diskusi/ seminar.

32

Metode/ cara pengerjaan tugas : berupa petunjuk tentang teori /teknik / alat

yang sebaiknya digunakan, alternatif langkah-langkah yang bisa ditempuh, data

dan buku acuan yang wajib dan yang disarankan untuk digunakan, ketentuan

dikerjakan secara kelompok/ individual.

Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan : adalah uraian tentang bentuk hasil

studi/ kinerja yang harus ditunjukkan/disajikan misal hasil studi tersaji dalam

paper minimum 20 halaman termasuk skema, tabel dan gambar, dengan ukuran

kertas kuarto, diketik dengan type dan besaran huruf yang tertentu, dan mungkin

dilengkapi sajian dalam bentuk CD dengan format powerpoint).

3) Kriteria Penilaian :

Berisi butir-butir indikator yang dapat menunjukan tingkat keberhasilan

mahasiswa dalam usaha mencapai kompetensi yang telah dirumuskan.

Berikut adalah contoh Rencana Tugas Mahasiswa pada mata kuliah Fisiologi

Tumbuhan, tugas ke-1 pada minggu ke 3,

Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan

Semester : V SKS : 3

Minggu Ke : III Tugas ke : I

1. Tujuan Tugas :

2. Uraian Tugas

Objek Garapan :

a. Yang harus

dikerjakan dan

batasan-batasan :

b. Metode/cara

Setelah mengkaji jurnal mahasiswa diharapkan mampu

mengidentifikasi dan menentukan substrat yang baik

untuk pertumbuhan tumbuhan dan pengaruh unsur hara

terhadap siklus hidup tumbuhan.

Jurnal tentang pengaruh zat hara terhadap pertumbuhan

dan perkembangan tumbuhan.

Menjelaskan pemahaman tentang substrat yang baik

untuk pertumbuhan tumbuhan dan pengaruh unsur hara

terhadap siklus hidup tumbuhan. Jurnal dianalisis secara

mendalam disertai dengan bukti-bukti yang relevan dan

tepat untuk mendukung laporan.

1. Memilih dan mengkaji minimal 3 jurnal nasional dan

internasional tentang kaitan antara zat hara dengan

33

pengerjaan, acuan

yang digunakan :

c. Deskripsi luaran

tugas yang

dihasilkan.

d. Indikator, kriteria

dan bobot

penilaian.

3. Jadwal

Pelaksanaan

pertumbuhan dan perkembangan.

2. Mengidentifikasi permasalahan

3. Meringkas landasan teori

4. Menganalisis metode yang digunakan

5. Menuliskan hasil penelitian/kajian

6. Menyusun bahan dan slide presentasi

7. Presentasi hasil kajian jurnal.

1. Mengumpulkan hasil kajian jurnal ditulis dengan

sistematika; pendahuluan,landasan teori, metode

penyelesaian/penelitian, hasil penelitian/kajian,

aplikasi dalam materi yang sedang dibahas.

2. Penyusunan slide presentasi

3. Presentasi hasil kajian jurnal

1. 40% hasil kajian jurnal.

Ringkasan jurnal memperhatikan ketepatan,

dalam meringkas, konsistensi dan kerapihan dalam

sajian tulisan.

2. 30% Penyusunan slide presentasi

Jelas dan konsisten, mudah difahami, menampilkan

gambar yang komunikatif, tulisan menggunakan font

yang mudah dibaca.

3. 30% Presentasi hasil kajian jurnal

Bahasa komunikatif, penguasaan materi, penguasaan

audien, pengendalian waktu, kejelasan dan ketajaman

paparan, penggunaan media presentasi mudah

dipahami, pemateri merujuk pada alat peraga yang

tepat pada saat menjelaskan.

1. Meringkas Jurnal tgl-bln-thn

2. Pengumpulan ringkasan Jurnal tgl-bln- thn

3. Presentasi hasil kajian Jurnal tgl-bln-thn

34

4. Rubrik Kajian Jurnal

Unggul Kompeten Kompeten

secara parsial

Perlu

bimbingan

Mengidentifikasi

Masalah

Masalah

teridentifikasi

dengan tepat

sesuai dengan

data, fakta yang

disajikan dan

didukung oleh

teori yang

sangat relevan.

Masalah

teridentifikasi

dengan tepat

sesuai dengan

data, fakta yang

disajikan dan

didukung oleh

teori yang bersifat

umum

Masalah

teridentifikasi

dengan tepat sesuai

dengan data, fakta.

Belum

menyertakan

dukungan teori

Belum mampu

mengidentifikasi

masalah sesuai

dengan data,

fakta yang

disajikan

Meringkas

Landasan Teori

Ringkasan

menggambarkan

suatu

pemahaman

yang mendalam,

akurat dan

disusun secara

logis dan

sistematis

Ringkasan

menggambarkansu

atu pemahaman

yang mendalam,

akurat dan disusun

secara logis

Ringkasan

menggambarkan

suatu pemahaman

yang mendalam,

perlu bimbingan

dalam hal

penyusunan

ringkasan yang

logis dan

sistematis

Belum mampu

membuat

ringkasan yang

dapat

menggambarkan

pemahaman yang

baik.

Analisis Metode

yang digunakan

Mampu

menganalisis

metode yang

digunakan dan

mengetahui

tujuan serta

alasan

penggunaan

metode tersebut

Mampu

menganalisis

metode yang

digunakan dan

mengetahui tujuan

penggunaan

metode tersebut

Mampu

menganalisis

metode yang

digunakan tanpa

menjelaskan

tujuan maupun

alasan

penggunaan

metode tersebut

Belum mampu

menganalisis

metode yang

digunakan dan

belum

mengetahui

tujuan atau alasan

penggunaan

metode tersebut

Hasil

Penelitian/Kajian

Menuliskan hasil

penelitian

dengan tepat

sesuai dengan

data disertai

pembahasan dan

argumentasi

yang merujuk

pada teori

Menuliskan hasil

penelitian dengan

tepat sesuai dengan

data disertai

pembahasan yang

merujuk pada teori

Menuliskan hasil

penelitian dengan

tepat sesuai dengan

data, belum

menyertakan

pembahasan

maupun

argumentasi

Belum mampu

Menuliskan hasil

penelitian dengan

tepat sesuai

dengan data.

35

BAN IV

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. Tujuan

Tujuan Pengembangan Kurikulum pada Fakultas di lingkungan Universitas Kuningan

adalah :

1. Memberikan pedoman kepada pihak yang terkait mengenai pengembangan kurikulum

di lingkup Fakultas.

2. Memberikan acuan kepada pengelola pendidikan tinggi khususnya di Fakultas untuk

menciptakan lulusan yang kompeten, memiliki lifeskill, mandiri secara individual dan

memiliki kinerja yang inovatif untuk menciptakan lapangan kerja sebagai upaya

mengatasi masalah nyata dan juga tantangan hidup yang dihadapinya.

B. Pihak –Pihak yang Terkait

Pihak-pihak yang terkait dalam pengembangan kurikulum ini adalah:

1. P3A

2. Dekan

3. Pembantu Dekan I

4. Ketua Program Studi

5. Tim pengembangan kurikulum program studi

Kurikulum tingkat program studi dirancang dan dikembangkan oleh program studi dengan

memperhatikan pendapat dan masukan dari pemangku kepentingan serta berpedoman pada

standar dan ketentuan di lingkungan Universitas Kuningan. Dalam perancangan dan

pengembangan kurikulum program studi, rancangan dasarnya adalah :

1. Visi, misi dan tujuan pendidikan nasional.

2. Visi, misi dan tujuan pembangunan daerah.

3. Visi, misi, tujuan dan capaian pembelajaran Universitas Kuningan.

4. Visi, misi, tujuan capaian pembelajaran Fakultas.

5. Visi, misi, tujuan dan capaian pembelajaran Program Studi.

36

Kurikulum Program Studi dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

a. Kombinasi pendekatan disiplin ilmu dan pendekatan kompetensi. Program studi

menyiapakan lulusannya dengan kemampuan akademik dan sekaligus profesional.

Program-program yang dikembangkan bersifat akademik dan sekaligus profesional. Isi

kurikulum merupakan perpaduan antara pemenuhan tuntutan akademik dan tuntutan

profesional.

b. Berorientasi pada pengembangan ilmu dan profesi dengan memperhatikan kebutuhan

lapangan. Rancangan kurikulum program studi dikembangkan dengan mengacu pada

kondisi, tuntutan,kebutuhan serta perkembangan lapangan. Kurikulum sekala berkala

dikaji ulang untuk revisi dan dievaluasi, dan apabila ternyata ada hal-hal yang tidak

sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan lapangan akan direvisi dan

disempurnakan.

c. Bersifat fleksibel. Kurikulum Program Studi disusun lebih fleksibel, dalam bentuk

memberikan program muatan mata kuliah pilihan yang didasarkan atas minat dan

kemampuan mahasiswa, kebutuhan dan kondisi nyata di lapangan, dan keleluasaan

kewenangan atas kemampuan setelah mereka lulus.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan

melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan

dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia

usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,

keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan

vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan

sevara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan dan pemberdayaan mahasiswa untuk menjadi manusia pembelajar dan

berlangsung sepanjang hayat.

g. Keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum

dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah

untuk membangun kehidupan bermasyarakat.

37

h. Berorientasi pada pengembangan budaya membaca. Kurikulum program studi harus

dapat mendorong pada makin meningkatnya budaya membaca pada mahasiswa.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengembangan kurikulum pada Fakultas di Lingkungan Uniku meliputi:

1) Intruksi pembentukan tim pengembangan program studi oleh Dekan melalui melalui

Pembantu Dekan I kepada ketua program studi.

2) Pembentukan tim pengembangan Kurikulum program studi jurusan oleh ketua program

studi.

3) Penyususunan rencana pengembangan kurikulum oleh tim pengembangan Kurikulum

progrm studi.

4) Pelaksanaanan alisis SWOT oleh tim pengembangan kurikulum program studi.

5) Penyusunan profil lulusan dan kompetensi lulusan oleh tim pengembangan Krikulum

program studi berdasarkan hasil analisis SWOT.

6) Penyusunan bahan kajian yang terkait dengan bidang IPTEK program studi oleh tim

pengembangan kurikulum program studi.

7) Permintaan tim pengembangan kurikulum program studi kepada kepala laboratoriu

untuk penyusunan kompetensi laboratorium, dosen dalam laboratorium tersebut dan

bahan kajian yang berada dibawah tanggung jawab laboratorium.

8) Penetapan kedalaman dan keluasaan kajian ( bobot sks)oleh tim pengembangan

kurikulum program studi.

9) Perangkaian berbagai bahan kajian kedalam mata kuliah dan pengelompokkan dosen

pengampu berdasarkan kompetensidosen dan laboratorium oleh tim pengembangan

program studi.

10) Penyusunan struktur kurikulum dangan cara mendistribusikan mata kuliah dalam

semester oleh tim pengembangankurikulum program studi.

38

11) Penyerahan hasil rancangan matakuliah dan bahan kajian kepada kelompok dosen

pengampu oleh tim pengembangan kurikulum program studi.

12) Pengembangan / penyusunan rancangan pembelajaran dan pemilihan metode

pembelajaran yang tepat untuk mencapai kompetensi oleh kelompok dosen pengampu.

13) Penyerahan rancangan pembelajaran dan metode pembelajaran yang telah disusun

kelompok dosen pengampu kepada tim pengembangan kurikulum program studi..

14) Pengecekan dan penyempurnaan draft kurikulum oleh tim pengembangan kurikulum

program studi

15) Penyerahan draft kurikulum program studi kepada dekan melalui pembantu Dekan oleh

tim pengembangan kurikulumjurusan.

16) Pengesahan kurikulum program studi oleh Rektor.

D. Mekanisme dan Prosedur

Mekanisme dan prosedur pengembangan kurikulum program studi di lingkungan Uniku

adalah sebagai berikut :

1 Dekan dalam hal ini Pembantu Dekan menginstruksikan kepada ketua program studi

untuk membentuk tim pengembangan kurikulum ditingkat jurusan.

2. Ketua program studi kemudian membentuk tim pengembangan kurikulum ditingkat

program studi

3. Tim pengembangan kurikulum program studi kemudian menyusun rencana

pengembangan kurikulum.

4. Tim pengembangan kurikulum program studi kemudian melakukan analisis SWOT.

5. Tim pengembangan kurikulum program studi kemudian menyusun profil lulusan dan

kompetensi lulusan berdasarkan hasil analisis SWOT.

6. Tim pengembangan kurikulum program studi menyusun bahan kajian yang terkait

dengan bidang IPTEK program studi.

39

7. Tim pengembangan kurikulum program studi kemudian meminta kepada kepala

laboratorium,dosen dalam laboratorium dalam laboratorium tersebut dan bahan kajian

yang berada di bawah tanggung jawab laboratorium.

8. Tim pengembangan kurikulum program studi menetapkan kedalaman dan keluasaan

kajian (bobotSKS) dengan menganalisis hubungan antara kompetensi dan bahan kajian

yang diperlukan.

9. Tim pengembangan kurikulum program studi kemudian merangkai berbagai bahan

kajian ke dalam mata kuliah dan mengelompokkan dosen pengampu berdasarkan

kompetensi dosen dan laboratorium.

10.Tim pengembangan kurikulum program studi kemudian menyusun struktur kurikulum

dengan cara mendistribusikan mata kuliah dalam semester.

11. Tim pengembangan kurikulum program studi kemudian menyerahkan hasil rancangan

matakuliah dan bahan kajian kepada kelompok dosen pengampu.

12. Kelompok dosen pengampu kemudian mengembangkan dan menyusun rancangan

pembelajaran serta memilih metode pembelajaran yang tepat.

13. Kelompok dosen pengampu menyerahkan rancangan Pembelajaran dan metode

pembelajaran yang telah disusun kepada tim pengembangan kurikulum program studi.

14. Tim pengembangan kurikulum jurusan kemudian mengecekdan menyempurnakan

draft kurikulum.

15. Tim pengembangan kurikulum program studi kemudian menyerahkan draft kurikulum

program studi kepada Dekan.

16. Rektor mengesahkan kurikulum program studi.

40

E. Alur Mekanisme peninjauan Kurikulum :

Gambar 4.1

Alur Mekanisme Peninjauan Kurikulum

Masukan :

1. Kebijakan Peraturan Pemerintah

2. TuntutanPengguna Lulusan

3. Umpan Balik Alumni

4. Study Kepuasan Mahasiswa

5. Perubahan Dinamika Masyarakat dan

Peninjauan Kurikulum Dilakukan Melalui

Workshop

Rapat Senat Fakultas

Surat Keputusan Rektor Tentang

Kurikulum Program Studi

Tertuang Dalam Buku Pedoman

Akademik UNIKU

Dekan Mengajukan Kurikulum ke Rektor