41
USULAN RISET DASAR INSTITUSI PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MINUMAN JAHE DAN DARK CHOCOLATE (COKLAT HITAM) TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID (DISMENORE) Tim Pengusul : Ketua: PARAMITHA AMELIA KUSUMAWARDANI, S.ST, M.Keb NIDN : 0709048602 Anggota : CHOLIFAH, S.ST, M.Kes NIDN : 0703118101 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO OKTOBER 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO OKTOBER 2017

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

USULAN

RISET DASAR INSTITUSI

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MINUMAN JAHE DAN DARK CHOCOLATE

(COKLAT HITAM) TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID (DISMENORE)

Tim Pengusul :

Ketua:

PARAMITHA AMELIA KUSUMAWARDANI, S.ST, M.Keb

NIDN : 0709048602

Anggota :

CHOLIFAH, S.ST, M.Kes

NIDN : 0703118101

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

OKTOBER 2017

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian :

Perbandingan Efektivitas Minuman Jahe dan Dark Chocolate (Coklat Hitam)

Terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenore).

2. Tim Peneliti

No. Nama Jabatan Bidang

Keahlian Instansi Asal

Alokasi Waktu

(Jam/ Minggu)

1. Paramitha Amelia

Kusumawardani,

S.ST, M.Keb

Ketua Kebidanan Universitas

Muhammadiyah

Sidoarjo

12

2. Cholifah, S.ST

M.Kes

Anggota Kebidanan Universitas

Muhammadiyah

Sidoarjo

10

3. Objek Penelitian :

Mahasiswa yang mengalami nyeri haid.

4. Masa Pelaksanaan :

Mulai : November tahun : 2017

Berakhir : Februari tahun : 2017

5. Usulan Biaya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo :

Rp 6.853.000

6. Lokasi Penelitian :

Kampus Prodi DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

7. Instansi lain yang terlibat : tidak ada

8. Temuan Yang Ditargetkan:

Perbandingan keefektifitasan minuman jahe dan dark chocolate (coklat hitam)

terhadap penurunan nyeri haid pada mahasiswa (remaja) dengan metode non

farmakologi.

9. Kontribusi Mendasar Pada Suatu Bidang Ilmu:

Penelitian ini dapat menjadi salah satu cara menggurangi nyeri haid pada remaja

secara non farmakologi dengan memanfaatkan terapi non farmakologi yang

mudah ditemukan dan mudah dalam pengelolaannya serta tidak mempunyai

reaksi kimia.

10. Kontribusi pada pencapaian renstra UMSIDA :

Adapun kontribusi pencapaian dari renstra UMSIDA adalah sesuai dengan tema

unggulan bidang sosial dan humaniora pada pengembangan asessmen serta

intervensi untuk kebahagiaan manusia sehingga mahasiswa dapat mengatasi

nyeri haid yang dirasakan mengganggu selama ini.

11. Rencana Luaran yang ditargetkan :

No

Jenis Luaran

Target Capaian Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan

1 Artikel Ilmiah

dimuat di jurnal

Internasional bereputasi √ Published

Nasional Terakreditasi √ Published

2 Artikel Ilmiah

dimuat di

prosiding

Internasional Terindeks √ Submitted

Nasional √ Sudah

dilaksanakan

3 Invited Speaker

dalam temu

ilmiah

Internasional Tidak ada

Nasional Tidak ada

4 Visiting

Lecturer

Internasional Tidak ada

5

Hak Kekayaan

Intelektual

(HKI)

Paten Tidak ada

Paten Sederhana Tidak ada

Hak Cipta Tidak ada

Merk dagang Tidak ada

Rahasia dagang Tidak ada

Desain Produk Industri Tidak ada

Indikasi Geografis Tidak ada

Perlindungan Varietas

Tanaman

Tidak ada

Perlindungan Topografi

Sirkuit Terpadu

Tidak ada

6 Teknologi Tepat

Guna Tidak ada

7 Model/Purwarupa

/Desain/Karya

seni/ Rekayasa

sosial

Tidak ada

8 Bahan Ajar √ Diproses terbit

9 Tingkat Kesiapan

Teknologi (TKT) Tidak ada

12. Jurnal Ilmiah yang menjadi sasaran :

Jurnal Ners dan Kebidanan Universitas Almaata Yogyakarta tahun 2018.

DAFTAR ISI

Halaman sampul

Halaman pengesahan

Daftar Isi

Ringkasan

BAB I Pendahuluan

1. Latar belakang …………………………………………….……….1

2. Rumusan Masalah …………………………………………….……….4

3. Tujuan Penelitian …………………………………………….……….5

4. Luaran Penelitian …………………………………………….……….5

5. Urgensi Penelitian …………………………………………….……….5

BAB 2 Renstra dan Peta Jalan Penelitian ………………………….……….7

BAB 3 Tinjauan Pustaka …………………………………………….……….7

BAB 4 Metode Penelitian …...……………………………….……….20

BAB 5 Biaya dan jadwal penelitian ...................................................................22

Daftar pustaka

Lampiran lampiran

RINGKASAN

Permasalahan dismenore paling sering dikeluhkan perempuan yang mengalami

haid pada usia berapapun, tidak ada batasan usia dan sering disertai pada kondisi –

kondisi yang memperberat seperti pusing, berkeringat dingin, bahkan hingga

pingsan. Sebanyak 45-75% remaja putri akan merasakan nyeri menjelang atau

selama haid (dismenore) yang disebabkan oleh kejang otot uterus. Sekitar 10%

wanita yang mengalami dismenorea dengan skala berat dan nyeri cukup hebat

dapat mengakibatkan penderita mengalami kelumpuhan aktivitas sementara.

Dismenore jika tidak segera diatasi akan mempengaruhi fungsi mental dan fisik

individu sehingga harus diambil tindakan/terapi farmakologis atau non

farmakologis. Terapi secara farmakologis salah satunya dengan pemberian obat-

obat analgesik dan terapi non farmakologis yaitu dengan pengobatan herbal,

coklat hitam (dark chocolate), olahan susu, relaksasi, hipnoterapi dan akupuntur.

Terapi ramuan herbal dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat traditional

yang berasal dari bahan-bahan tanaman yaitu kayu manis, kedelai, cengkeh,

kunyit dan jahe (ginger). Kandungan kimia gingerol dalam jahe merah mampu

memblokir prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri pada saat menstruasi.

Sedangkan dark chocolate atau coklat hitam kaya akan kalsium, kalium, natrium,

magnesium serta vitamin A, B1, C, D, dan E, magnesium berguna untuk

merelaksasikan otot dan dapat memberikan rasa rileks. Berdasarkan fenomena

diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam mengurangi

dismenore dengan menggunakan tanaman herbal. Metode yang akan dipakai

dengan menggunakan Quasi Experiment Design dengan pendekatan Pretest –

Posttest Control Group Design. Dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

minuman jahe dan kelompok dark chocolate atau coklat hitam dengan

menggunakan teknik consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi.

Kata Kunci : Minuman jahe, Coklat hitam, Dismenore

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menstruasi merupakan perdarahan periodik sebagai bagian integral dari

fungsional biologis wanita sepanjang siklus kehidupannya dan salah satu tanda

wanita normal telah memasuki masa reproduksi. Kenyataannya banyak wanita

yang mengalami gangguan pada menstruasi. Gangguan – gangguan proses

menstruasi seperti lamanya siklus menstruasi dapat menimbulkan risiko penyakit

kronis. Selain itu, pada saat menstruasi, wanita kadang mengalami nyeri. Sifat dan

tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Kondisi

tersebut dinamakan dysmenorrhea, yaitu keadaan nyeri yang hebat dan dapat

mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengganggu konsentrasi belajar.

Dismenorea adalah nyeri menjelang atau selama haid yang dapat bersifat

primer atau sekunder akibat adanya peningkatan hormon prostaglandin yang

membuat otot uterus berkontraksi(Hendrik, 2006) . Dismenorea juga disebabkan

karena ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah, prostaglandin dan

vasopressin(Anurogo, 2011). Remaja putri akan merasakan nyeri haid atau

dalam bahasa medis disebut dysmenorrhea yang disebabkan oleh kejang otot

uterus. 45-75% remaja putri mengalami dysmenorrhea dan sekitar 13-51% tidak

hadir di sekolah karena dysmenorrhea.

Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri

menstruasi. Persentasi angka kejadian nyeri menstruasi di Indonesia sekitar 55%

dan prevalensi dysmenorrhea berkisar 45-90% di kalangan perempuan usia

reproduktif. Hasil penelitian Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan

Reproduksi Remaja (PIK-KRR) di Indonesia angka kejadian dismenorea terdiri

dari 72,89% dismenorea primer dan 27,11% dismenorea sekunder

(Proverawati, A; Misaroh, 2009)

Dismenorea yang sering terjadi pada remaja putri adalah dismenorea

primer dimana ditandai dengan nyeri kram yang dirasakan pada abdomen bawah,

tetapi dapat menjalar ke punggung atau ke permukaan dalam paha

1

(Eranita, 2015). Nyeri kram dapat disertai muntah dan diare pada kasus berat.

Gejala dismenorea yang sering dirasakan adalah nyeri panggul atau perut bagian

bawah (umumnya berlangsung 8-72 jam) yang menjalar ke punggung dan

sepanjang paha, serta tidak disertai dengan peningkatan jumlah darah haid.

Sebagian wanita yang mengalami dismenorea juga akan merasakan sensasi

mulas, mual, muntah, nyeri kepala, cenderung mudah marah, sensitive bahkan

pingsan (Arfiana, 2014).

Dismenorea dapat mengganggu kegiatan sehari-hari seperti sekolah,

pekerjaan, atau aktivitas sehari-hari selama beberapa jam atau beberapa hari

(Prawirohardjo, 2013). Dampak yang juga ditimbulkan akibat dismenorea adalah

15% membatasi aktivitas harian ketika menstruasi dan membutuhkan obat –obat

penangkal nyeri dan 8-10% tidak mengikuti atau masuk sekolah serta hampir

40% memerlukan pengobatan medis (Anugoro, 2011).

Mengingat dampak dismenorea yang sangat merugikan bagi penderita dan

permasalahan nyeri haid adalah permasalahan yang sering dikeluhkan oleh

perempuan. Nyeri haid dapat menyerang perempuan yang mengalami haid pada

usia berapapun,tidak ada batasan usia dan sering disertai dengan kondisi yang

memperberat seperti pusing, berkeringat dingin, bahkan hingga pingsan. Jika

seperti ini, tentunya nyeri haid tidak boleh dibiarkan begitu saja. Nyeri haid

harus diatasi dengan benar (Anurogo, 2011).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah dismenorea

karena nyeri haid jika tidak segera diatasi akan mempengaruhi fungsi mental dan

fisik individu sehingga mendesak untuk segera mengambil tindakan/terapi.

Penanganan dismenorea dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara

farmakologis dan non farmakologis(Wilis, 2011).

Terapi farmakologis salah satunya dengan pemberian obat-obat analgesik,

terapi hormonal, obat nonsteroid prostaglandin dan dilatasi kanalis servikalis

(Anurogo, 2011). Terapi farmakologi diyakini efektif untuk mengatasi

dismenorea, tetapi pengobatan secara farmakologi seperti asam mefenamat,

ibuprofen, namun beberapa obat tersebut dapat mengakibatkan efek samping dan

kerugian jika digunakan dalam jangka panjang. Terapi non farmakologis yang

dapat dilakukan untuk mengobati nyeri haid yaitu dengan pengobatan herbal,

2

penggunaan suplemen, perawatan medis, relaksasi, hipnoterapi dan akupuntur.

Terapi ramuan herbal dapat dilakukan dengan cara menggunakan obat tradisional

yang berasal dari bahan-bahan tanaman. Beberapa tanaman yang dapat dipercaya

mengurangi rasa nyeri yaitu kayu manis, kedelai, cengkeh, kunyit, jahe (ginger),

soso dresie, herbal cina (Anurogo, 2011).

Jahe merupakan obat alami anti inflamasi atau penghilang rasa sakit saat

menstruasi. Ekstrak jahe dapat menekan pengeluaran prostaglandin dan leukotrin

pada endometrium yang mengakibatkan kontraksi kuat sehingga timbul rasa

nyeri yang disebut dismenorea atau nyeri haid. Jahe merah adalah varian jahe

yang sangat cocok untuk herbal dengan kandungan mnyak atsiri dan

oleoresinnya yang lebih tinggi dibandingkan varian jahe lainnya, karena itu

biasanya jahe merah bisa digunakan untuk pengobatan tradisional dan yang

paling banyak diberikan adalah dalam bentuk minuman jahe (Ramadhan, 2013).

Jahe merah atau yang bernama latin Zingiber Officinale Roscoe memiliki

rimpang berwarna merah dan lebih kecil, jahe merah memiliki kandungan

minyak atsiri yang cukup tinggi(Ramadhan, 2013). Kandungan kimia gingerol

dalam jahe merah mampu memblokir prostaglandin sehingga dapat menurunkan

nyeri pada saat menstruasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Hernani dan Cristina Winarti, Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (2012) menunjukkan bahwa

jahe aman sebagai obat herbal. Beberapa komponen kimia yang terdapat dalam

jahe merah seperti gingerol, shogaol dan zingerone memberi efek farmakologi

dan fisiologi seperti antioksidan, anti inflamasi, analgesik, antikarsionik, non-

toksik dan non-mutagenik meskipun pada konsentrasi tinggi. Penelitian lainnya

menyatakan, dalam sistem pengobatan jahe juga digunakan untuk mengatasi

nyeri akibat menstruasi dengan cara menghentikan kerja prostaglandin, penyebab

rasa sakit dan peradangan pembuluh darah dan meredakan kram.

Beberapa penelitian juga menyebutkan hubungan beberapa zat gizi dengan

penurunan tingkat dismenore. Sebuah buku yang ditulis oleh Devi (2012) zat gizi

yang dapat membantu meringankan dismenore adalah kalsium, magnesium serta

vitamin A, E, B6, dan C. Salah satu terapi non farmakologis dari segi gizi yang

dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi rasa nyeri pada saat menstruasi yaitu

3

coklat hitam. Dark chocolate atau coklat hitam kaya akan kalsium, kalium,

natrium, magnesium serta vitamin A, B1, C, D, dan E, Magnesium berguna

untuk merelaksasikan otot dan dapat memberikan rasa rileks yang dapat

mengendalikan suasana hati yang dapat mengendalikan suasana hati yang

murung.

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dan masih tingginya angka

kejadian dismenorea atau nyeri haid maka peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan membandingkan penggunaan terapi non- farmakologi yang berjudul “

Perbandingan efektifitas minuman jahe dan Dark chocolate (Coklat Hitam)

terhadap penurunan nyeri haid”.

1.2 Perumusan Masalah

Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana perbandingan efektifitas minuman jahe dan Dark chocolate (Coklat

Hitam) terhadap penurunan nyeri haid “

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Ukur Skala

1 Variabel

terikat : Nyeri

haid

Nyeri yang terjadi pada

saat haid diukur sebelum

meminum jahe dan 15

menit setelah meminum

jahe

Lembar penilaian

nyeri NRS

(Numeric Rating

Scale)

Nilai nyeri digambarkan

dengan menggunakan

angka 0-10 dimana angka 0

menggambarkan keadaan

tidak nyeri dan angka 10

menggambarkan keadaan

nyeri hebat (tidak dapat

beraktifitas)

Pengukuran dilakukan

dengan cara melingkari

angka pada lembar

penilaian nyeri.

Interval

2 Variabel

bebas :

pemberian

minuman jahe

Pemberian minuman jahe

yang berasal dari jahe

merah 10 gram, gula merah

10 gram dan air 400 ml.

Jahe dikupas, diukur,

dicuci lalu diiris. Semua

bahan dimasukkan ke

dalam air dan direbus

hingga air tersisa 200 ml.

Minuman ramuan rempah

ini diminum 3 kali sehari

pada 3 hari sebelum dan 3

hari selama menstruasi.

Air yang

digunakan untuk

merebus diukur

menggunakan

gelas ukur. Bahan

yang digunakan

ditimbang

menggunakan

timbangan

Air yang digunakan

sebanyak 400 ml untuk

perebusan. Ramuan rempah

yang telah matang melalui

proses perebusan sebanyak

200 ml

Ratio

4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus

a. Mengukur dan memperoleh data perubahan nyeri haid pada kelompok minuman

jahe dan kelompok Dark Chocolate (Coklat hitam).

b. Mengidentifikasi keefektifan intervensi minuman jahe dan Dark Chocolate

(Coklat hitam) terhadap penurunan nyeri haid.

1.4 Luaran Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki target yang nantinya akan membantu

mengatasi nyeri haid pada seluruh perempuan terutama remaja sehingga

komplikasi akibat nyeri haid yang berlebihan bisa dicegah.

Kontribusi dalam pengetahuan yaitu sebagai refrensi terapi komplementer

pada kasus nyeri haid pada perempuan terutama remaja dengan indikator

tercapainya atau teratasinya nyeri haid pada perempuan terutama remaja dengan

menggunakan terapi komplementer (minuman jahe dan Dark Chocolate (Coklat

hitam).

Rencana Target Capaian

No Jenis luaran Indikator capaian

1 Publikasi Ilmiah di jurnal internasional

Jurnal Tujuan : African Journal of Nursing and

Midwifery

URL: https://upjournals.co.za/index.php/AJNM

Published

2 Publikasi Ilmiah di Jurnal nasional terakreditasi :

jurnal kebidanan Almaata :

https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI

Published

1.5 Urgensi Penelitian

Penulis mengangkat penelitian ini sangat penting karena :

1. Sebagai upaya penanganan nyeri haid pada seluruh perempuan terutama

remaja secara non farmakologi sehingga komplikasi dapat dicegah dan tidak

mempengaruhi kondisi mental serta fisik.

3 Pemberian

Dark

Chocolate

(Coklat

Hitam)

Coklat hitam 40gr 1 kali

sehari 3 hari sebelum dan 3

hari selama menstruasi

Bahan yang

digunakan

ditimbang

menggunakan

timbangan

Coklat hitam 40 gr Ratio

5

2. Terapi non farmakologi (terapi komplementer) yang mudah didapatkan

dapat membantu mengatasi rasa nyeri haid (dismenore) sehingga dapat

menjadi alternatif pemecahan masalah pada kesehatan reproduksi terutama

remaja dan tidak lagi mengkonsumsi obat-obatan berbahan kimia lain yang

mungkin tidak menjamin komposisi dan manfaatnya.

6

BAB 2

RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSIDA

2.1 Renstra Riset Dasar Institusi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo adalah salah satu universitas unggul di

Jawa Timur dalam bidang penelitian. Hal ini ditandai dengan diperolehnya

anugerah dari Kopertis 7 dalam hal prestasi dan anugerah sebagai kampus

terunggul (AKU) (2016) dan berdasarkan pengelompokan status kinerja penelitian

Perguruan Tinggi dimana UMSIDA berada pada kelompok UTAMA.

Rencana Strategis Penelitian bertujuan memberikan arah dan pedoman bagi

kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEKS dengan

memanfaatkan Sumber Daya Manusia, pusat-pusat kajian dan pusat penelitian,

fasilitas dan dana yang tersedia dengan memanfaatkan penguasaan Iptek sehingga

menghasilkan luaran penelitian yang dapat terimplementasi dan bermanfaat bagi

masyarakat dan industri. Sehingga dengan kebijakan dalam Renstra Penelitian ini

diharapkan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo akan mempunyai daya saing dan

kapasitas lembaga untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Rencana Strategis

Penelitian tahun 2016 - 2020. Dalam perspektif jangka panjang, Renstra

Penelitian UMSIDA disusun sebagai dasar upaya pengembangan pusat-pusat

keunggulan untuk yang memiliki kemampuan revenue generating. Selain itu,

Sasaran Rencana Strategis Penelitian Universitas Muhammadiyah Sidoarjo adalah

Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Hasil Penelitian, Peningkatan Publikasi

Ilmiah dan perolehan KI, Peningkatan perluasan kerjasama.

Guna mencapai tujuan dan sasaran tersebut, Universitas Muhammadiyah

Sidoarjo telah merumuskan program strategis serta strategi pencapaiannya,

program-program bidang penelitian unggulan dan kompetitif lainnya, peta jalan

(roadmap), beserta topik-topik penelitian yang penyusunannya dikoordinasikan

dengan fakultas-fakultas.

Fokus (Tema) kegiatan penelitian unggulan Universitas Muhammadiyah

Sosial dan Humaniora. Kaitan kedua bidang penelitian unggulan tersebut dapat

dilihat Roadmap bidang sosial dan humaniora: penguatan struktur, kultur sosial,

7

SDM, pembaharuan hukum dan tata kelola kelembagaan yang produktif,

berkinerja tinggi dan berdaya saing, dengan tema unggulan:

1) Pemerintahan yang efektif;

2) Pengembangan ekonomi berbasis inovasi dan kebijakan;

3) Inovasi dan implementasi model, media, dan teknologi pembelajaran;

4) Pengembangan kelembagaan dan kebijakan pendidikan;

5) Pengembangan produktivitas dan kesejahteraan manusia;

6) School well being;

7) Pengembangan asesmen serta intervensi untuk kebahagiaan manusia;

8) Penguatan hukum perdata dan hukum pidana dalam upaya pembaruan

hukum di Indonesia.

2.2 Peta Jalan Penelitian

Adapun penelitian yang penulis buat merupakan Riset Dasar Institusi

dimana mendukung percepatan pencapaian renstra riset berupa Pembuktian

konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan

eksperimental. Target tingkat kesiapannya adalah TKT 3.

Gambar 1. Peta Jalan Penelitian

Riset Dasar Institusi

Kategori

bidang

Ilmu

Kesehatan

Fokus riset Sosial dan

Humaniora

Tema Unggulan :

Pengembangan

Asesmen serta

intervensi untuk

kebahagiaan

manusia

Pembuktian

konsep (proof-of-

concept) fungsi

dan/atau karakteristik

penting secara analitis

dan eksperimental

8

1

Dengan adanya pembuktian konsep secara analitis dimana dalam penelitian ini

adalah perbandingan efektifitas minuman jahe dan Dark Chocolate (Coklat

Hitam) terhadap penurunan Nyeri haid (Dismenore) maka sesuai dengan tema

unggulan di Renstra UMSIDA bidang sosial dan humaniora pada pengembangan

asesmen serta intervensi untuk kebahagiaan manusia. Dimana nantinya hasil

pembuktian dapat diterapkan pada asesmen serta intervensi pada setiap

perempuan yang mengalami nyeri haid (dismenore). Sehingga melalui penelitian

program RDI ini mendukung percepatan pencapaian renstra riset UMSIDA

berupa temuan terapan dengan target tingkat kesiapan teknologinya adalah TKT

3 dan luaran wajib berupa publikasi jurnal internasional atau prosiding

internasional terindeks.

9

BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Konsep Dasar Nyeri Haid (Dismenore)

3.1.1 Definisi Nyeri Haid (Dismenore)

Secara etimologi, dismenore berasal dari kata dalam bahasa Yunani kuno.

Kata tersebut berasal dari “dys” yang berarti sulit, nyeri, abnormal; “meno” yang

berarti bulan; dan “rrhea” yang berarti aliran atau arus. Jadi dismenore dapat

diartikan sebagai aliran menstruasi yang sulit dan atau menstruasi yang

mengalami nyeri (Anurogo, 2011).

Dismenore (nyeri haid) adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai

terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama

24-36 jam meskipun beratnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama. Kram

tersebut terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah tetapi dapat menjalar ke

punggung atau permukaan dalam paha, yang terkadang menyebabkan penderita

tidak berdaya dalam menahan nyerinya tersebut (Hendrik, 2006).

3.1.2 Klasifikasi Nyeri Haid (Dismenore)

Karim (2013) menyebutkan bahwa dismenore dapat diklasifikasikan

menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Dismenore primer disebut juga primary

dysmenorrhea, merupakan suatu rasa nyeri siklik menstrual tanpa kelainan

patologis pada panggul, dismenore primer biasa sering terjadi beberapa tahun

pertama setelah menarche, memiliki karakteristik nyeri yang khas.

Dismenore primer terjadi biasaya 6 sampai 12 bulan setelah menarche. Oleh

karena itu, siklus haid pada bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis

anovulator (tidak disertai dengan pengeluaran ovum) yang tidak disertai dengan

rasa nyeri. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan

permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam (Simanjuntak, 2008).

Menurut Sarwono (2011) dismenore primer adalah nyeri haid tanpa

ditemukan keadaan patologi pada panggul. Perempuan dengan dismenore primer

didapatkan kadar prostaglandin lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan

10

tanpa dismenore. Peningkatan ini terjadi lebih kurang 48 jam pertama saat haid.

Hal ini sejalan dengan awal muncul dan besarnya intensitas keluhan nyeri haid.

Menurut French (2005), dismenore primer merupakan nyeri menstruasi

yang sering ditemui pada wanita dengan anatomi panggul yang normal, pada

umumnya dialami pada masa remaja. Karakteristik nyeri ini khas yaitu nyeri

pelvis seperti kram yang dimulai sesaat sebelum atau pada onset dari menstruasi

dan biasanya berakhir satu sampai tiga hari setelah hari pertama haid.

Dismenore sekunder disebut juga secondary dysmenorrhea, merupakan

dismenore yang sering terjadi akibat komplikasi dari endometriotis, PUD,

adenomiosis, polip endometrial dan obstruksi anatomis. Oleh karena itu,

dismenore sekunder sering dikaitkan dengan keluhan ginekologis seperti

dispareuni, disuria, perdarahan abnormal dan infertilitas.

3.1.3 Patofisiologi Dismenore

Patofisiologi terjadinya dismenore masih belum jelas sampai saat ini

karena banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Namun saat ini yang paling

dipercaya dalam meningkatkan rasa nyeri pada dismenore primer adalah

prostaglandin dan leukotrien (Harel, 2006). Di bawah pengaruh progesteron

selama fase luteal siklus menstruasi, endometrium yang mengandung

prostaglandin meningkat, mencapai tingkat maksimum pada awitan menstruasi

(Bobak, 2004)

Penelitian membuktikan bahwa dismenore primer disebabkan karena adanya

prostaglandin F2α, yang merupakan stimulan miometrium poten dan

vasokontriktor pada endometrium. Kadar prostaglandin yang meningkat selalu

ditemui pada wanita yang mengalami dismenore dan tentu saja berkaitan erat

dengan derajat nyeri yang ditimbulkan. Peningkatan kadar ini dapat mencapai 3

kali dimulai dari fase proliferatif hingga fase luteal, dan bahkan semakin

bertambah ketika menstruasi. Peningkatan kadar prostaglandin inilah yang

meningkatkan tonus miometrium dan kontraksi uterus yang berlebihan. Adapun

hormon yang dihasilkan pituitari posterior yaitu vasopresin yang terlibat dalam

penurunan aliran menstrual dan terjadinya dismenore. Selain itu, diperkirakan

faktor psikis dan pola tidur turut berpengaruh dengan timbulya dismenore tetapi

11

mekanisme terjadinya dan pengaruhnya dengan dismenore belum jelas dan masih

dipelajari (Karim, 2013).

3.1.4 Gejala Dismenore

Dismenore primer dapat menimbulkan gejala-gejala seperti kram pada

perut, ketidaknyamanan/kegelisahan satu atau dua hari sebelum menstruasi, diare,

mual dan muntah, pusing, nyeri kepala bahkan pingsan. Fibroid uterus gejalanya

berupa perubahan aliran menstruasi, nyeri kram dan polip teraba. Prolaps uteri

gejalanya berupa nyeri punggung serta dispareuni (Morgan&Hamilton, 2009).

3.1.5 Diagnosa

Secara ringkas, menurut Karim (2013), anamnesa yang perlu ditanyakan

kepada pasien dengan keluhan dismenore adalah sebagai berikut :

1. Usia menarche

2. Frekuensi menstruasi tiap bulan, durasi menstruasi, banyak darah yang

keluar.

3. Onset, durasi, ciri khas, dan derajat nyeri yang dirasakan.

4. Adanya faktor eksternal yang menyebabkan nyeri.

5. Pengaruh terhadap aktivitas sehari – hari.

6. Adanya riwayat keluarga

Dismenore primer dapat dibedakan dari dismenore sekunder dengan ciri

berikut (Karim, 2013) :

1. Onset terjadi lebih kurang enam bulan setelah menarche.

2. Durasi 48-72 jam

3. Nyeri kram dan menyerupai nyeri ingin partus.

4. Nyeri pada bagian bawah abdomen dan menjalar ke belakang bahkan ke

bagian paha dalam.

5. Tidak ada keluhan yang berkaitan dengan kelainan panggul.

Dismenore sekunder memiliki ciri khas berikut (Karim, 2013) :

1. Onset pada usia 20-30 tahun tanpa adanya keluhan di awal menarche.

2. Perdarahan berlebihan dan ireguler

3. Kelainan patologis panggul ketika pemeriksaan fisik.

12

4. Infertilitas.

5. Dispareuni.

6. Vaginal discharge.

Selain anamnesa, perlu dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap,

terutama untuk dewasa muda yang baru menstruasi. Pemeriksaan dapat berupa

(Karim, 2013) :

1. Inspeksi pada genetalia eksterna, untuk melihat apakah ada rash,

pembengkakan dan perubahan warna kulit.

2. Inspeksi apakah ada vaginal discharge, darah ataupun benda asing.

3. Inspeksi pada serviks, apakah ada massa atau benda asing.

4. Pemeriksaan palpasi bimanual, apakah ada nyeri tekan atau adanya massa

pada pelvik.

3.1.6 Penatalaksanaan

3.1.6.1 Farmakologi

1. Obat antiinflamasinonsteroid / NSAID

NSAID adalah terapi awal yang sering digunakan untuk dismenore. NSAID

mempunyai efek analgetika yang secara langsung menghambat sintesis

prostaglandin dan menekan jumlah darah haid yang keluar. (Sarwono, 2011).

2. Pil Kontrasepsi Kombinasi

Bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan pertumbuhan jaringan

endometrium sehingga mengurangi jumlah darah haid dan sekresi prostaglandin

serta kram uterus. Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi sangat efektif untuk

mengatasi dismenore dan sekaligus akan membuat siklus haid teratur. Progestin

dapat juga dipakai untuk pengobatan dismenore, misalnya medroksi progesteron

asetat (MPA) 5mg atau didrogestron 2x10mg mulai hari ke-5 sampai 25. Bila

penggunaan obat tersebut gagal mengatasi nyeri haid sebaiknya dipertimbangkan

untuk mencari penyebab dismenore sekunder (Sarwono, 2011).

3. Gonadotropin-Releasing Hormone Agonists dan Androgen

Efek penurunan esterogen yang dimiliki obat ini menyebabkan atrofi dari

endometrium dan penurunan kadar prostaglandin.

13

3.1.6.2 Non – Farmakologi

1. Stimulasi dan masase kutaneus

Masase kutaneus adalsh stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering

dipusatkan pada punggun dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman

karena masase membuat relaksasi otot (Bare&Smeltzer, 2001)

2. Olahraga

Olahraga mampu meningkatkan produksi endorphin otak yang dapat

menurunkan stres sehingga secara tidak langsung juga mengurangi nyeri

(Eka, 2013)

3. Terapi es dan panas

Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat sensitifitas

reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat proses

inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke

suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan mempercepat

penyembuhan (Bare&Smeltzer, 2001).

4. Distraksi

Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri,

contoh menyanyi, berdo’a, menceritakan gambar atau foto, mendengarkan musik

dan bermain satu permainan (Bare&Smeltzer, 2001).

5. Relaksasi

Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan. Teknik

relaksasi yang sederhana yaitu dengan nafas abdomen frekuensi lambat, berirama

(teknik nafas dalam dan pelan). (Bare&Smeltzer, 2001).

6. Herbal

Nyeri haid bisa juga diatasi dengan ramuan rempah. Ramuan rempah untuk

mengatasi nyeri haid yang digunakan biasanya menggunakan bahan-bahan yang

memiliki khasiat sebagai anti radang, anti nyeri dan antispasmodik (kejang otot).

Bahan – bahan yang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri haid diantaranya kayu

manis, kunyit, kedelai, cengkeh dan jahe (Anurogo, 2011).

14

3.2 Konsep Jahe dan Dark Chocolate (Coklat Hitam)

3.2.1 Konsep Jahe

Jahe dikenal baik di masyarakat Indonesia sebagai salah satu bahan rempah,

hampir semua wilayah tanah air umumnya memanfaatkan jahe sebagai salah satu

bahan masakan penting. Dalam taksonomi tanaman, jahe (Zingiber officinale)

termasuk dalam divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospremae, kelas

Monocotyledonae, ordo Zingiberales, famili Zingiberaceae, dan genus Zingiber.

Jahe merupakan tanaman jenis rimpang yang sejak dulu digunakan manusia

sebagai bahan rempah dan obat – obatan. Cabang dari rimpang jahe, biasanya

berbentuk jari manusia dan memiliki bau harum, karena memiliki kandungan

minyak atsiri. Kandungan ilmiah lain yang dimiliki jahe adalah gingerol, minyak

terbang, dan limonene. Tanaman ini juga mengandung zat aktif shogaol dan

gingerol yang berfungsi untuk membangkitkan energi.

Komponen yang terkandung dalam jahe antara lain adalah air 80.9 %,

protein 2.3 %, lemak 0.9 %, mineral 1-2 %, serat 2-4 %, dan karbohidrat 12.3 %.

Kandungan kimia tersebut berbeda-beda tergantung dari faktor genetik dan faktor

lingkungan tumbuh yang meliputi iklim, ketinggian, cuaca, jenis tanah,

pemupukan, dam pengolahan pasca panen.

Rimpang jahe mengandung dua bagian utama yaitu minyak volatil yang

membawa aroma dan gingerol sebagai pembawa rasa pedas. Jahe mengandung 1-

2 % minyak volatil, 5-8 % bahan damar, zat tepung, dan getah. Kandungan jahe

meliputi minyak volatil, oleoresin (gingerol, shogaol, zingeron), fenol, enzim

proteolitik, vitamin B6, vitamin C, kalsium, magnesium, fosfor, natrium, dan

asam linolenik (Amalia, 2004).

Jahe mengandung 1-4 % minyak atsiri dan oleresin. Kandungan utamanya

yaitu zingiberence, arcurcumene, sesquiphellandrene, dan bisabolene. Secara

tradisional jahe digunakan sebagai peluruh dahak atau obat batuk, peluruh

keringat, peluruh angin perut, diare dan pencegah mual. Baik untuk

menghilangkan mual dan kembung karena perjalanan jauh (mabuk darat, mabuk

udara, atau mabuk laut) bahkan pada beberapa buku teks pengobatan

menganjurkan wanita hamil agar mengkonsumsi jahe untuk menghilangkan mual

dan muntah selama kehamilan.

15

3.2.2 Konsep Dark Chocolate (Coklat Hitam)

3.2.2.1 Pengertian

Kata coklat berasal dari xocoati (bahasa suku Aztec) yang berarti

minuman pahit, dalam perkembangannya minuman pahit tersebut dicampur

dengan gula, susu, beberapa bahan lain kemudian dikembangkan lagi menjadi

makanan ringan sehingga rasanya lebih enak dan disukai berbagai kalangan tidak

hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa (Khomsan, 2002).

Coklat hitam batang mengandung theobromin dan cafein yang

memberikan energi bagi tubuh. Theobromin mempunyai struktur yang mirip

dengan kafein tetapi memiliki efek hanya sepersepuluh dari kafein. Kandungan

kafein yang terdapat dalam coklat hitam batang 100 gram adalah 5-30 mg,

sehingga tidak ada pengaruh apabila mengkonsumsi coklat yang tidak berlebihan

(Khomsan, 2002).

3.2.2.2 Pengaruh Dark Chocolate (Coklat Hitam)

1. Serotonin

Serotonin dieksresikan oleh nukleus yang berasal dari dalam rafe medialis

batang otak dan diproyeksikan ke banyak area otak terutama cornu dorsalis

medula spinalis dan ke hipotalamus. Sorotonin bekerja sebagai penghambat

lintasan nyeri di dalam medula spinalis. Coklat hitam batang merupakan bahan

makanan karbohidrat dan rendah protein yang mengandung tritopan yang dapat

memicu pengeluaran serotonin yang merupakan konduktor saraf yang paling

dikenal. Tritopan merupakan salah satu asam amino essensial, dalam sirkulasi

nornal memiliki konsentrasi rendah, tetapi ketika karbohidrat memasuki peredaran

darah, maka karbohidrat tersebut menstimulasi produksi insulin dan menstimulasi

pengambilan sebagian besar asam amino kedalam jaringan kecuali tritopan.

Proses ini mengakibatkan kadar tritopan dalam darah meningkat, sehingga

memfasilitasi tritopan untuk melintasi sawar darah otak dan meningkatkan sekresi

serotonin. Peningkatan sekresi serotonin akan menyebabkan nyeri menurun,

kondisi ini terjadi biofeedback mekanisme dalam pengaturan karbohidrat yaitu

tingginya kadar serotonin yang dihasilkan mengakibatkan peningkatan kadar

16

karbohidrat. Peningkatan kadar karbohidrat ini berperan dalam memfasilitasi

peningkatan kadar serotonin.

Mekanisme hambatan nyeri oleh serotonin yaitu stimulasi nyeri yang diterima

area periventrikuler dienchephalon akan menghantarkan isyarat nyeri menuju

nukleus rafe yang kemudian akan diteruskan ke cornu dorsalis medula spinalis

(tempat serat sensorik nyeri sari perifer terakhir). Serotonin yang disekresikan

oleh nukleus rafe akan menghantaran transmisi nyeri sehingga siyarat nyeri tidak

dapat diteruskan menuju cornu dorsalis.

2. Endorphine

Endorphin merupakan substansi yang dikeluarkan oleh tubuh yang berfungsi

menghambat impuls nyeri. Endorphin disekresikan oleh ujung syaraf di dalam

medulla spinalis, didalak, di dalam batang otak dan di dalam hipotalamus.

Coklat hitam batang mengandung karbohidrat dan komponen protein lima

persen pada setiap kalorinya, sehingga efektif untuk dapat memicu pengeluaran

endorphine (endogenous epiates) dari pada makanan karbohidrat lainnya.

Endorphine ini berfungsi sebagai zat penghantar eksitasi yang mengaktivasi

bagian sistem analgesia otak. Peningkatan endorphine dapsat menghambat

transmisi nyeri seperti prostaglandin. Mekanisme hambatan nyeri oleh endorphine

yaitu dengan menghambat enzim siklooksigenase yang mengakibatkan tidak

terbentuknya PGG2, dimana PGG2 ini yang akan membentuk PGF2α.

3.3 State of The Art

Penyusunan proposal penelitian ini mengambil beberapa referensi penelitian

sebelumnya termasuk jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini.

Judul Jurnal Pembahasan

Comparison of the effect of ginger

and zinc sulfate on primary

dysmenorrhea; A Plasebo Controlled

Randomized trial

Peneliti : Kashefi F, Khajehei M,

Tabatabaeichehr M, Alavinia M,

Asili J

Lokasi : Iran

Hasil Penelitian :

The severity of pain was significantly

different between, before and after the

intervention in both the ginger and the zinc

sulfate group (p<0.01). compared with the

placebo receiving group, participants

receiving ginger and zinc sulfate reportes

more alleviation of pain during the

17

Tahun : 2014

Nama Jurnal : Pubmed

intervention (p<0.5).

Jurnal ini membahas tentang perbandingan

pengaruh jahe dan zinc sulfat terhadap

dismenore. Hasilnya baik jahe dan zinc sulfat

mempunyai pengaruh positif dalam

mengurangi dismenore.

Alasan menjadi tinjauan penelitian:

Untuk mengetahui pengaruh jahe dalam

mengurangi dismenore.

Use of ginger versus stretching

exercises for the treatment of primary

dysmenorrhea : a randomized control

trial

Peneliti : Marjan Ahmad Shirvani,

Narges Motahari-Tabari, Abbas

Alipour

Lokasi : Mazandaran University of

Medical Sciences Iran

Tahun 2017

Nama Jurnal : Journal of Integrative

Medicine

Hasil Penelitian :

Exercise was significantly more effective

than ginger for pain relief, severity of

dysmenorrhea and decrease in menstrual

duration inthe second cycle.

Jurnal ini membahas tentang penggunaan

jahe dan latihan untuk pengobatan

dismenore.

Alasan menjadi tinjauan penelitian :

Untuk mengetahui keefektifan jahe terhadap

dismenore

Pengaruh Pemberian Air Rebusan

Jahe Terhadap Intensitas Nyeri

Haid Pada Mahasiswa Semester 7

STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Penulis : Anggi Retno Wilis

Lokasi : Yogyakarta

Tahun 2011

Hasil Penelitian :

Intensitas nyeri haid sebelum diberikan

air rebusan jahe pada mahasiswa Stikes

Aisyiyah Yogyakarta berkisar antara 5-8

dengan rata-rata 7 dan sesudah diberikan

air rebusan jahe hari kedua berkisar

antara 1-4 dengan rata-rata 2,55.

Jurnal ini membahas tentang pengaruh

jahe terhadap intensitas nyeri haid.

Alasan menjadi tinjauan penelitian :

Untuk mengetahui pengaruh rebusan jahe

18

BAB 4

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan model membandingkan

perlakuan pretest-posttest serta uji pengaruh dengan alur sebagai berikut :

Gambar 2. Alur Penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Sampel

Kelompok Perlakuan 30 oramg

Pre Test nyeri haid (dismenore)

dengan skala nyeri

Dark Chocolate (Coklat Hitam)

= 15 orang

Post Test nyeri haid

(dismenore)

Post Test nyeri haid

(dismenore)

Minuman Jahe = 15 orang

Analisis Data

Populasi

Hasil penelitian dan pembahasan Hasil penelitian dan pembahasan

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

19

4.1 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas minuman

jahe dan dark choholate (coklat hitam) terhadap penurunan nyeri haid

(dismenore).

4.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

4.3 Metode dan Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupkaan penelitian dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

experimental with one group pretest-posttest design. Dengan mengkaji

perbandingan pengaruh minuman jahe dan dark chocolate (coklat hitam) terhadap

penurunan nyeri haid (dismenore). Kelompok subyek yang memenuhi kriteria

inklusi dilakukan observasi sebelum dilakukan perlakuan (pretest), kemudian

diobservasi lagi setelah perlakuan (posttest) dan dibandingkan untuk mengevalusi

keefektifitasan minuman jahe dibanding coklat hitam dalam menurunkan nyeri

haid. Pengujian perbedaan nilai pretest dan posttest dari kelompok perlakuan

menggunakan uji Paired Sampel-test dengan nilai signifikan 0.05% artinya nilai

kepercayaan 95%. Penelitian ini menggunakan instrument berupa lembar

observasi dan lembar wawancara, alat ukur yang digunakan untuk variabel bebas /

variabel dependent intensitas nyeri pada dismenore primer adalah skala nyeri 1-

10. Sedangkan lembar wawancara berisi seputar dismenore yang dialami oleh

subyek/responden meliputi lokasi nyeri, nyeri yang dirasakan, kapan nyeri

dimulai, nyeri berlangsung berapa lama, apakah nyeri terjadi setiap menstruasi

dan faktor apa yang mempengaruhi terjadinya peningkatan nyeri.

4.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

4.1.1 Batasan populasi

Populasi dalam target penelitian ini yakni seluruh remaja putri di Prodi D3

Kebidanan yang mengeluh dismenore (nyeri haid).

20

4.1.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah remaja yang mengalami dismenore (nyeri

haid) serta bersedia menjadi responden sejumlah 30 remaja yang dibagi menjadi 2

kelompok yakni 15 remaja yang diberi minuman jahe dan 15 remaja yang diberi

coklat hitam (Dark Chocolate).

Kriteria inklusi sampel sebagai berikut usia 17-21 tahun, nyeri menstruasi

terjadi saat menstruasi dimulai berlangsung 24 jam sampai 72 jam, tidak

menggunakan obat analgesic atau obat-obatan lain yang dapat mengurangi nyeri

menstruasi, dan bersedia menjadi responden.

4.1.3 Sampling

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan quota

sampling.

4.5 Analisis Data

a. Analisis Univariabel

Analisis tersebut dilakukan untuk menggambarkan setiap variabel yang

diteliti secara terpisah dengan cara membuat tabel frekuensi dari masing-masing

variabel. Variabel yang dianalisis adalah karakteristik responden

b. Analisis Multivariabel

Analisis yang digunakan adalah repeated measurenment dengan interval

kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan P<0,05.

21

BAB V

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

1. Anggaran Biaya

Untuk melancarkan pelaksanaan penelitian ini skema pembiayaan diusulkan ke

UMSIDA sebesar Rp 7.374.400

a. Justifikasi Anggaran Biaya Penelitian

Justifikasi anggaran meliputi biaya honor, peralatan penunjang, pembelian bahan,

biaya perjalanan lokal dan antara kota/kabupaten serta biaya publikasi. Secara

lebih rinci besaran anggaran yang dibutuhkan terlihat pada lampiran 1.

b. Rekapitulasi Anggaran Biaya Penelitian

Rekapitulasi anggaran biaya penelitian seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran Penelitian No Biaya Pengeluaran (Rp) Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium,

pengumpul data, pengolah data, penganalisis data,

honor operator dan honor pembuat sistem (Maks.

30%)

1.777.200

2 Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, foto copy,

surat menyurat, penyusunan laporan, cetak penjilidan

laporan, publikasi, pulsa, internet, bahan

laboratorium, langganan jurnal (60%)

2.485.000

3 Perjalanan untuk biaya survey/ sampling data,

seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi-

konsumsi, perdiem/lumpsum, transport (Maks. 40%)

700.000

4 Lain – lain (40%) 2.200.000

Jumlah (100%) 7.262.200

2. Jadwal Pelaksanaan penelitian

Rencana penelitian ini dilaksanakan di Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

. Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi:

a. Pelaksanaan persiapan penelitian;

b. Pelaksanaan pra penelitian;

c. Sosialisasi dan penetapan lokasi

penelitian;

d. Pengadaan alat dan bahan penelitian;

e. Pelaksanaan studi perpustakaan;

f. Pengambilan data di lapangan;

g. Analisis data;

h. Penyusunan laporan penelitian;

i. Pengiriman laporan penelitian;

j. Publikasi hasil penelitian.

Secara lebih rinci tahapan pelaksanaan penelitian terlihat pada lampiran 2.

22

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. (2004). Kajian Aktivitas Antioksidan dan Antikanker pada Minuman Susu

Jahe ( Zingiber officinale Amarum) (Skripsi). Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian,

Institusi Pertanian Bogor

Anurogo, W. (2011) Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Arfiana, I. (2014) ‘Pengaruh Minuman Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe)

Terhadap Intensitas Nyeri Haid Pada Mahasiswa DIV Kebidanan Stikes Ngudi

Waluyo’.

Bobak, et al (2004) Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Eka, D. (2013) ‘Pengaruh Nyeri Haid (Dismenorhea) Terhadap Aktivitas Sehari-hari

Pada Remaja’.

Eranita, F. (2015) ‘Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Penurunan Nyeri Haid

(Dismenore Primer) Pada Mahasiswa PSIK FIKES Universitas Muhammadiyah

Malang’.

Hendrik (2006) Problema Haid. Solo: Tiga Serangkai.

Prawirohardjo, S. & W. (2013) Ilmu Kandungan. Edisi Kedu, Journal of Chemical

Information and Modeling. Edisi Kedu. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Proverawati, A; Misaroh, S. (2009) Menarche (Menstruasi Pertama Penuh Makna).

Yogyakarta: Muha Medika.

Ramadhan (2013) Aneka Manfaat Ampuh Rimpang Jahe Untuk Pengobatan.

Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.

Wilis, A. R. (2011) ‘Pengaruh Pemberian Air Rebusan Jahe Terhadap Intensitas Nyeri

Haid Pada Mahasiswa Semester 7 Stikes ’Aisyiyah Yogyakarta’.

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran

1. Honorarium

Honor Honor/

Jam (Rp)

Waktu

(Jam/

Minggu)

Minggu

Honor per Tahun (Rp)

Tahun

I

Tahun

II

Tahun

III

Ketua 5.500 10 12 660.000

Anggota 5.000 8 12 480.000

Enumerator I 4.000 8 8 256.000

SUB TOTAL (Rp) 1.396.000

2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan

(Rp)

Harga Peralatan

Penunjang (Rp)

Tahun

I

Tahun

II

Tahun

III

Peralatan penunjang 1 Kertas A4 80 gram 2 50.000 100.000

Peralatan penunjang 2

Foto copy

instrumen

penelitian

60 200 12.000

Peralatan penunjang 3 Surat menyurat 2 paket 5.000 10.000

Peralatan penunjang 4 Penyusunan

laporan 4 paket 200.000 800.000

Peralatan penunjang 5 Penjilidan 4 paket 50.000 200.000

Peralatan penunjang 6 Jahe dan coklat

hitam 4 150.000 600.000

Peralatan penunjang 7 Map snellen 12 buah 5.000 60.000

Peralatan penunjang 8 Alat tulis 2 paket 30.000 60.000

Peralatan penunjang 9 Materai 2 lbr 7.500 15.000

Peralatan penunjang 10 Souvenir

responden 30 orang 20.000 600.000

SUB TOTAL (Rp) 2.457.000

3. Transportasi

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan

(Rp)

Harga Peralatan

Penunjang (Rp)

Tahun

I

Tahun

II

Tahun

III

Perjalanan lokal Survey awal 2 paket 50.000 100.000

Perjalanan lokal Transport

pengumpulan data 60 hari 10.000 600.000

Perjalanan lokal Observasi

penelitian 2 paket 50.000 100.000

SUB TOTAL (Rp) 800.000

4. Lain-lain

Kegiatan Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan

(Rp)

Harga Peralatan

Penunjang (Rp)

Tahun

I

Tahun

II

Tahun

III

Seminar hasil penelitian Seminar kit +

konsumsi 10 orang 20,000 200,000

Publikasi Publikasi di jurnal

ilmiah 1 paket 2.000.000 2.000.000

SUB TOTAL (Rp) 2.200.000

TOTAL ANGGARAN 6.853.000

Lampiran 2

Jadwal Pelaksanaan Penelitian :

N

O

Kegiatan Waktu pelaksanaan (Minggu)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1 Pelaksanaan penelitian

a. Perizinan dengan lembaga terkait

b. Penetapan lokasi penelitian

c. Pertemuan awal anggota penelitian

d. Penetapan jadwal penelitian

e. Penetapan bentuk rancangan

penelitian

f. Persiapan penyusunan

2 Pelaksanaan pra penelitian

a. Penetapan survey lapangan pra

penelitian

b. Perpra penelitian temuan anggota

c. Penyusunan laporan pra penelitian

3 Sosialisasi dan penetapan

pelaksanaan penelitian

a. Sosialisasi penelitian

b. Pertemuan anggota penetapan

sosialisai

4 Pengadaan alat dan bahan penelitian

a. Pembelian alat-alat penunjang

b. Pembelian bahan habis pakai

5 Pelaksaan studi pustaka

a. Searching data pendukung

penelitian via internet

b. Studi perpustakaan

c. Penyusunan bahan studi

perpustakaan

6 Pelaksanaan pengambilan data di

lapangan

a. Pertemuan anggota perispan

pengambilan data dilapangan

b. Koordinasi pengambilan data oleh

petugas lapangan

c. Penyusunan data hasil

pengambilan data di lapangan

7 Pelaksanaan analisis data

a. Pertemuan anggota persiapan

analisis data

b. Mempersiapkan bahan analisis data

c. Penyediaan tenaga analisis data

d. Penyusunan bahan hasil analisis

data

8 Penyusunan laporan akhir

a. pertemuan anggota persiapan

penyusunan laporan akhir

b. Melakukan penyusunan konsep

laporan akhir

c. Penyusunan laporan akhir

d. Konsultasi pakar hasil laporan

akhir

e. penyusunan bahan untuk presentasi

f. persiapan untuk pelaksanaan

seminar hasil penelitian

9 Pengadaan dan Pengiriman laporan

a. pelaksanaan penggandaan laporan

akhir

b. pengiriman laporan akhir

1

0

Publikasi hasil penelitian

a. penyusunan naskah artikel ilmiah

c. Pemuatan naskah artikel ilmiah

pada jurnal Nasional dan

Internasional

d. Persiapan presentasi hasil

penelitian

e. Publikasi hasil penelitian dalam

Seminar

Lampiran 3.

Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas

N

0 Nama / NIDN

Instansi

Asal

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu(

jam/mi

nggu)

Uraian Tugas

1 Paramitha

Amelia

Kusumawardani,

S.ST, M.Keb

0709048602

Umsida D III

Kebidan

an

10

jam/min

ggu

– Mengkoordinasi proses pengambilan

data, pengumpulan data, analisis

data, penyusunan interpretasi data,

dan penyusunan laporan penelitian.

– Mengkoordinasi persiapan

instrument penelitian, perlengkapan

penelitian, dan instrument penunjang.

– Mengkoordinasi penyusunan laporan

akhir penelitian, publikasi hasil

penelitian dalam seminar nasional/

prosiding.

– Bertanggung jawab terhadap hasil

pelaporan penelitian mulai dari

laporan harian, laporan kemajuan,

laporan akhir dan penggunaan

anggaran penelitian

2 Cholifah

0703118101

Umsida D III

Kebidan

an

8

jam/min

ggu

– Membantu ketua dalam proses

pengambilan data, pengumpulan

data, analisis data, penyusunan

interpretasi data, dan penyusunan

laporan penelitian.

– Membantu ketua dalam persiapan

instrument penelitian, perlengkapan

penelitian, dan instrument penunjang.

– Membantu ketua dalam penyusunan

laporan akhir penelitian, publikasi

hasil penelitian dalam seminar

nasional/ prosiding.

– Turut bertanggung jawab terhadap

hasil pelaporan penelitian mulai dari

laporan harian, laporan kemajuan,

laporan akhir dan penggunaan

anggaran penelitian

Lampiran 4.

Biodata Ketua Penelitian

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Paramitha Amelia Kusumawardani, S.ST,

M.Keb

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional -

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 214391

5 NIDN 0709048602

6 Tempat dan Tanggal Lahir Purwokerto, 09 April 1986

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 081231067076 / 085842370737

9 Alamat Kantor Jl. Raya rame 04 Pilang Wonoayu Sidoarjo

10 Nomor Telepon/Faks (031) 8961733

11 Mata Kuliah yg Diampu 1. Biologi Reproduksi II

2. Ketrampilan Dasar Praktek Klinik II

3. Ilmu Kealaman dasar

4. Asuhan Kebidanan 2 Persalinan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan

Tinggi

STIKES Insan Unggul

Surabaya

Universitas Aisyiyah

Yogyakarta

Bidang Ilmu Kebidanan Kebidanan

Tahun Masuk – Lulus 2009-2010 2014-2016

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Hubungan pengetahuan

ibu dengan Pemberian ASI

Bayi usia 0-1 tahun

Pengaruh ekstrak jahe

terhadap mual muntah pada

ibu hamil trimester I

Nama Pembimbing

/Promotor

Dr. dr. Tri Ratih Agustina,

M.Kes

Prof.dr. H. Moh. Hakimi,

Sp.OG(K), Ph.D

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber * Jumlah

(Juta Rp)

1 2016

Pengaruh pemberian wedang jahe

terhadap penurunan mual muntah pada

ibu hamil trimester I di BPM Sidoarjo

Hibah

Internal 2.000.000

A. Identitas Diri Anggota

1 Nama Lengkap Cholifah, S.ST, M.Kes

2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

3 Jabatan Struktural Kaprodi DIII Kebidanan

4 NIP/NIK/Identitas lainnya -

5 NIDN 0703118101

6 Tempat dan Tanggal Lahir Mojokerto, 3 Nopember 1981

7 Alamat Rumah Sidoduwur RT 02 RW 02 Paringan Jetis

Mojokerto

8 Nomor Telepon / Faks/HP 081230755842

9 Alamat Kantor Jl. Raya rame 04 Pilang Wonoayu Sidoarjo

10 Nomor Telepon (031) 8961733

11 Alamat Email [email protected]

12 Lulusan yang telah dihasilkan 60

13 Mata Kuliah Yang Diampu 1. Ilmu Kesehatan Masyarakat

2. Organisasi dan Manajemen

3. Metodelogi Penelitian

4. Kesehatan Reproduksi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Sebelas Maret Universitas Diponegoro

Bidang Ilmu D 4 Kebidanan MKIA

Tahun Masuk – Lulus 2007 2014

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Pengaruh kepribadian dengan

disiplin kerja pada karyawan

akbid siti khodijah tahun 2007

Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap

implementasi program PKPR

di Kabupaten Sidoarjo

Nama Pembimbing

/Promotor

Dr. Isdaryanto, M.Kes Dr. dr. Sri Achadi

Nugraheni, M.Kes

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber * Jumlah

(Juta Rp)

1 2014

Hubungan anemia, status gizi, olahraga dan

pengetahuan dengan kejadian dismenore

pada remaja putri di Program Studi Diploma

III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Pribadi 5.000.000

2 2015

Pengaruh usia, pendidikan, pekerjaan,

paritas, pengetahuan, dukungan keluarga,

jangkauan ibu ke pelayanan kesehatan

terhadap pencapaian K4 di Desa Sumberejo

Pribadi 5.000.000

3 2016

Hubungan antara faktor lingkungan keluarga

dengan perkembangan anak prasekolah di

TK Dharma Wanita Grogol Tulangan

Sidoarjo

Pribadi 3.000.000

4 2017 Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap

kejadian hiperbilirubinemia di RSM Gersik Institusi 3.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakar Dalam 5 Tahun Terakhir

NO Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber * Jumlah

(Juta Rp)

1 2014 Penyegaran Pelayanan KIE bagi PPKBD

di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014

Mandiri 3.000.000

2 2015 Cara perawatan gigi Mandiri 3.000.000

3 2015 Konseling ASI Eksklusif Mandiri 3.000.000

4 2015 Pemberian makan bayi dan anak Mandiri 3.000.000

5 2016 Kanker serviks Mandiri 1.000.000

6 2016 Pelatihan Peer Counselor Sebaya di SMK

1 Muhammadiyah Taman Sidoarjo

Mandiri 3.000.000

7 2017 Ibm Optimalisasi peran palang merah

remaja untuk meningkatkan deteksi dini

kanker payudara pada remaja

Mandiri 1.000.000

8 2017 Penyuluhan Pentingnya Imunisasi

Campak dan Rubella di desa

Kajartengguli Prambon

Mandiri 1.000.000

1 2014 Penyegaran Pelayanan KIE bagi PPKBD

di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014

Mandiri 3.000.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun

1 Hubungan anemia, status

gizi, olahraga dan

pengetahuan dengan kejadian

dismenore pada remaja putri

di Program Studi Diploma III

Kebidanan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo

Midwiferia Vol. 1 No 1 / April 2015

2 Pengaruh usia, pendidikan,

pekerjaan, paritas,

pengetahuan, dukungan

keluarga, jangkauan ibu ke

pelayanan kesehatan terhadap

pencapaian K4 di Desa

Sumberejo

Midwiferia Vol. 1 No 2 / Oktober 2015

3 Hubungan Faktor

Lingkungan Keluarga

Dengan Perkembangan Anak

Usia Sekolah

Proseding

Rakernas

AIPKEMA

bekerjasama

dengan UNIMUS

September 2016