27
i LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU SD DI KEBENDESAAN MENGESTA TIM PELAKSANA Drs. I Made Mariawan, M.Pd (Ketua) NIP. 195906081985031001 Dr. Ni Ketut Rapi, M.Pd (Anggota) NIP. 196308301988032002 Drs. Putu Yasa, M.Si (Anggota) NIP. 196111041987031002 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 137/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

  • Upload
    vandiep

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELASBAGI GURU-GURU SD DI KEBENDESAAN MENGESTA

TIM PELAKSANA

Drs. I Made Mariawan, M.Pd (Ketua)NIP. 195906081985031001Dr. Ni Ketut Rapi, M.Pd (Anggota)NIP. 196308301988032002Drs. Putu Yasa, M.Si (Anggota)NIP. 196111041987031002

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 137/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHATahun 2016

Page 2: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Proposal : Pelatihan dan Pendampingan Penelitian Tindakan Kelasbagi Guru-Guru SD di Kebendesaan Mengesta

2. Ketua Tim Pengusul :a. Nama Ketuab. NIP/NIDNc. Bidang Keahliand. Jabatan/Pangkat/Gole. Jurusan/Fakultasf. Alamat Rumah

::::::

Drs. I Made Mariawan, M.Pd195906081985031001/0008065907Pendidikan FisikaLektor Kepala/Pembina Utama Muda/IVcPendidikan Fisika/MIPAJln. Sri Rama, No. 18 Singaraja

3. Jumlah Anggota Tim : 2 oranga. Identitas Anggota 1

Nama LengkapNIPJabatan/Pangkat/Gol

::::

Dr. Ni Ketut Rapi, M.Pd196308301988032002Lektor Kepala/Pembina Utama Muda/IVc

b. Identitas Anggota 1Nama LengkapNIPJabatan/Pangkat/Gol

:Drs. Putu Yasa, M.Si196111041987031002Lektor Kepala/Pembina Utama Muda/IVc

3 Lokasi Kegiatan : SD di Kebendesaan Mengesta

4 Jumlah biaya yang disetujui : Rp. 10,000,000,- (sepuluh juta rupiah)

Singaraja, 29 Oktober 2016Ketua Pelaksana,

Drs. I Made Mariawan, M.PdNIP. 195906081985031001

Prof. Dr.I Nengah Suandi, M.Hum.

NIP: 195612311983031022

Page 3: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

iii

RINGKASAN

Masalah secara umum dalam P2M ini adalah ”Perlunya meningkatkan pengetahuan,pemahaman, dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar (SD) di Kebendesaan Mengesta dalampelatihan dan pendampingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara khusus masalah P2M iniadalah: (1) perlunya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD dikebendesaan Mengesta dalam merancang PTK; 2) perlunya meningkatkan keterampilan guru-guru SD di Kebendesaan Mengesta dalam melaksanakan PTK. Tujuan yang ingin dicapaimelalui kegiatan P2M ini adalah “meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilanguru SD di Kebendesaan Mengesta dalam merancang dan melaksanakan PTK melalui pelatihandan pendampingan”. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah (1) meningkatkan pengetahuan,pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD di kebendesaan dalam merancang PTK; (2)meningkatkan keterampilan guru-guru SD di Kebendesaan Mengesta dalam melaksanakan PTK.Khalayak sasaran yang dilibatkan dalam kegiatan P2M ini adalah para guru SD di KebendesaanMengesta sebanyak 32 orang yang diambil secara acak dari masing-masing sekolah. P2M inidilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan yang terdiri dari dua tahap yaitu: tahappertama, pelatihan penyusunan proposal PTK yang diikuti oleh semua guru dan kepala sekolahdi tiga SD di Kebendesaan Mengesta, dan tahap kedua, pendampingan secara intensif kepada 6orang guru di masing-masing SD untuk melaksanakan PTK sesuai dengan proposal yang telahdihasilkan pada tahap pelatihan. Tahap Pelatihan, langkah-langkah kegiatannya adalahmerencanakan waktu dan tempat pelatihan bekerja sama dengan Kepala UPTD PendidikanKecamatan Penebel, pelatihan tentang penyusunan proposal PTK bagi guru-guru peserta P2M,diskusi dan tanya jawab tentang PTK antara pelatih dengan peserta, simulasi salah satu ataubeberapa proposal yang telah dihasilkan. Tahap pendampingan, langkah-langkah kegiatannyaadalah pendampingan pelaksanaan PTK pada kelas masing-masing, pendampingan intensifpelaksanaan PTK di sekolah tempat guru bertugas. Evaluasi dilakukan terhadap kemampuanguru dalam menyusun proposal PTK dan melaksanakan PTK di kelas masing-masing..Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas proposal adalah rubrik penilaian proposal PTKdan penilaian terhadap pelaksanaan PTK dilakukan menggunakan lembar observasi pelaksanaanpembelajaran dan penilaian terhadap kualitas laporan PTK yang dihasilkan guru menggunakanrubrik penilaian laporan PTK. Hasil kegiatan ini adalah ada 6 orang guru yang dipilih untukmelaksanakan PTK dalam kegiatan pendampingan, dengan skor rata-rata penilaian proposaladalah 4,1. Kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan PTK rata-rataberkualitas “sangat baik. Respon siswa rata-rata “sangat baik” terhadap pelaksanaanpembelajaran yang dilakukan guru.

Page 4: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

iv

PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmatNya kegiatan P2M ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat pada waktunya.

Melaksanakan kegiatan P2M sampai penulisan laporan kemajuan ini, penulis telah banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, atas bantuan dana yang

diberikan melalui DIPA Undiksha.

2. Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIKSHA, atas segala bantuan

dan upayanya untuk dapat terlaksananya P2M ini.

3. Kepala UPTD Kecamatan Penebel, atas ijin yang diberikan untuk pelaksanaan P2M

ini.

4. Guru-Guru SD di kebendesasaan Mengesta, atas kerjasamanya dan keuletannya

dalam mengikuti pelaksanaan P2M ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas bantuan dan

kerjasamanya dalam pelaksanaan P2M ini.

Penulis menyadari bahwa pelaksanaan kegiatan P2M ini masih jauh dari yang

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi

penyempurnaan pelaksanaan P2M selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga

kegiatan P2M ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya dan

bagi peningkatan kualitas proses pembelajaran di Sekolah Dasar pada khususnya.

Singaraja, 29 Oktober 2016

Ketua Pelaksana

Page 5: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN MUKA i

PENGESAHAN…………....................….…………………………………………... ii

KATA PENGANTAR…………………...…………………………………………... iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN ………….............................................................………… 1

1.1 Analisis Situasi ……………………………………………………………. 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ….....……………………………….. 4

1.3 Tujuan Kegiatan.....……………………………………………………….. 5

1.4 Manfaat Kegiatan ........................................................................................ 5

BAB II MATODE PELAKSANAAN ..……………………………………………….. 6

2.1 Metode Kegiatan 6

2.2 Rancangan Evaluasi 6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………… 7

3.1 Hasil ………..…………………................……………………………… 7

3.2 Pembahasan …….……………………….........………………………… 8

BAB IV PENUTUP ......................…………………………………………….............. 10

6.1 simpulan……………………………………………………………....... 10

6.2 Saran-Saran………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 11

LAMPIRAN:

Lampiran 01. Kriteria Penilaian Proposal PTK

Lampiran 02. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 03 Materi PTK

12

13

15

Page 6: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Undang-undang tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik (UU No. 14 tahun 2005). Dengan tugas seperti ini,

seorang guru sudah sepatutnya selalu berupaya meningkatkan profesionalisme diri agar dapat

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kualitas mutu pendidikan tidak terlepas dari

kualitas guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan.

Kualitas mutu pendidikan Indonesia sudah sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan

negara lain. Hal ini terlihat dari kompetensi pelajar Indonesia masih di bawah pelajar lain di

Asia, seperti Jepang, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Hanya 5 persen pelajar Indonesia

memiliki kompetensi berpikir analitis. Kompetensi sebagian besar pelajar pada tingkat

mengetahui. Data itu mengacu laporan McKinsey Global Institute ”Indonesia Today” dan

sejumlah data rangkuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KOMPAS, 3 Desember

2013).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru dalam upaya meningkatkan profesionalismenya

adalah dengan meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran. Guru dapat melakukan

inovasi-inovasi pembelajaran dengan mengikuti perkembangan kurikulum dan perkembangan

IPTEKS. Hal ini dapat dilakukan guru dengan mengembangkan budaya membaca, meneliti, dan

menulis terkait dengan upaya-upaya inovasi dalam pembelajaran yang dapat dan yang telah

dilakukannya.

Sebagai wujud penghargaan pemerintah terhadap upaya peningkatan kualitas diri

seorang guru, mereka diberikan kesempatan untuk mendapatkan peluang kenaikan pangkat. Hal

ini tentu saja memberikan dampak tidak hanya bagi peningkatan jenjang karir, juga peningkatan

kesejahteraan guru, karena akan diikuti oleh bertambahnya penghasilan mereka. Bagi guru PNS

yang akan mengusulkan kenaikan pangkatnya, pemerintah telah menetapkan peraturan yaitu

harus memenuhi beberapa kriteria seperti angka kredit point yang harus didapat dalam

pengembangan diri dan karya tulis (Permen PANRB No. 16, 2009). Lebih lanjut dijelaskan,

dalam setiap jenjang kenaikan pangkat selalu mempersyaratkan adanya kedit point terkait

dengan publikasi ilmiah yang besarnya semakin meningkat dari satu jenjang ke jenjang

berikutnya. Sebagai contoh, seorang guru yang akan naik pangkat dari IIIC ke IIID wajib

melaksanakan kegiatan pengembangan diri dengan angka kredit 3 dan publikasi karya ilmiah

Page 7: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

2

atau karya inovatif dengan angka kredit 6. Dalam kenyataannya, peluang yang diberikan oleh

pemerintah untuk peningkatan karir dan kesejahteraan guru, tidak selalu dapat diraih dengan

mudah oleh sebagian besar guru-guru di Indonesia. Selain melalui kenaikan pangkat, upaya yang

telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru adalah

melalui sertifikasi guru.

Penjabaran dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

mendasarkan pada profesionalisme guru, yaitu standar kompetensi yang harus dikuasai seorang

pendidik (guru). Dijelaskan, standar kompetensi yang harus dimiliki guru mencakup empat jenis

kompetensi yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian

adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi

teladan peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi professional adalah kemampuan

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang memungkinkannya

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar

nasional pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Dirjen

Dikti, 2005). Persyaratan kompetensi guru tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang

diperoleh melalui sertifikasi.

Sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2014 yang dilaksanakan di Rayon 21 Universitas

Pendidikan Ganesha telah berlangsung. Pengalaman pengusul, sebagai anggota assessor

sertifikasi guru dalam jabatan di Rayon 21 Universitas Pendidikan Ganesha, melihat bahwa

pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman para guru dalam melaksanakan penelitian khususnya

penelitian tindakan kelas (PTK) dan menulis artikel ilmiah sangat kurang. Rata-rata skor yang

mereka peroleh kurang dari 6,0.

Melihat kenyataan yang diuraikan di atas, tampaknya perlu dilakukan suatu kegiatan

yang mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam mengembangkan

profesionalismenya, khususnya dalam pengembangan diri dan pengembangan karya tulis ilmiah.

Hal ini akan dilakukan melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) sebagai salah satu

kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mutlak dilakukan oleh dosen. Kegiatan P2M ini

akan dilakukan di Sekolah Dasar (SD) di Kebendesaan Mengesta melalui pelatihan dan

pendampingan PTK. Khalayak yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah para guru SD di

Page 8: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

3

Kebendesaan Mengesta, Penebel, Tabanan. Kegiatan ini berupa lanjutan dari kegiatan P2M

sebelumnya yang sudah berhasil melatih para guru dalam membuat media pembelajaran inovatif

bagi siswa SD di Kecamatan Penebel.

Kebendesaan Mengesta adalah salah satu kebendesaan yang terletak di Kecamatan

Penebel. Lokasi Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, sekitar 80 km dari kota Singaraja,

dengan medan yang cukup berat. Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Penebel sebanyak

34 sekolah. Lokasi sekolah, sebagian besar terletak di daerah pedesaan sehingga kegiatan P2M

di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Ganesha sangat jarang sampai

ke wilayah-wilayah tersebut. Lokasi-lokasi sekolah yang sebagian besar terletak pada daerah

yang agak terpencil mengakibatkan para guru jarang terlibat dalam kegiatan-kegiatan ilmiah

yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Sebagai dampaknya pengetahuan dan pemahaman para

guru di wilayah ini masih kurang terkait dengan PTK dan penulisan karya ilmiah ataupun

inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran lainnya. Informasi ini diperoleh dalam kegiatan P2M

yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 di Kecamatan Penebel, khususnya di Kebendesaan

Mengesta (Mariawan, Parwati, & Yasa, 2015).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 30 Mei 2015 dengan

beberapa guru SD, kepala SD yang ada di Mengesta, dan Kepala UPTD Kecamatan Penebel

diperoleh informasi bahwa pengetahuan dan pemahaman para guru di daerah ini terkait dengan

PTK sangat kurang sehingga mereka kesulitan dalam menulis karya tulis ilmiah terutama karya

tulis ilmiah dari hasil penelitian. Sebagai dampaknya, mereka sangat sulit untuk bisa naik

pangkat karena terganjal dengan adanya persyaratan penulisan karya tulis ilmiah. Di samping

itu, masalah-masalah yang muncul dalam kegiatan pembelajaran, sering tidak mendapatkan

penanganan yang tepat karena jarang/tidak diawali dengan melakukan refleksi terhadap

penyebab munculnya masalah itu. Ketidaktepatan dalam menangani masalah-masalah dalam

pembelajaran akan berdampak pada tidak optimalnya proses dan hasil belajar yang dicapai

siswa.

Berdasarkan wawancara tersebut juga diperoleh informasi, kepala UPTD, para kepala

sekolah dan guru-guru sangat mengharapkan kegiatan P2M seperti ini agar bisa dilakukan secara

berkesinambungan karena menurut mereka para guru di daerah ini sangat memerlukan bantuan

berupa pelatihan dan pendampingan PTK yang nantinya bisa dilanjutkan dengan kegiatan

penulisan artikel hasil penelitian. Sebagai gambaran keberadaan sekolah dan guru SD di

kecamatan Penebel seperti Tabel 1.1

Page 9: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

4

Tabel 1.1 Banyak Sekolah Dasar dan Guru di Kecamatan Penebel.

No. Kebendesaan Banyak SD Banyak Guru1. Jatiluwih 4 332. Senganan 4 343. Babahan 3 254. Penebel 4 355. Buruan 4 346. Biaung 3 277. Rejasa 3 268. Penatahan 3 269. Wongaya Gede 3 2510. Mengesta 3 25Jumlah 34 290

(UPTD Kecamatan Penebel, 2016)

Berdasarkan tabel 1, terlihat SD yang ada di Kebendesaan Mengesta sebanyak tiga SD,

meliputi: SD 1 Mengesta, SD 2 Mengesta, dan SD 3 Mengesta dengan keberadaan guru

sebanyak 25 orang. Mempertimbangkan jumlah guru yang cukup banyak, dengan pemahaman

yang masih kurang dalam PTK, maka dipandang perlu untuk mengadakan kegiatan P2M yang

melibatkan para guru di daerah ini. Kegiatan P2M ini akan dilakukan melalui pelatihan dan

pendampingan PTK, yaitu dimulai dari pelatihan penyusunan proposal dilanjutkan dengan

pendampingan pelaksanaan PTK di kelas bagi guru-guru di tiga Sekolah Dasar di Kebendesaan

Mengesta.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengubah mindset para guru di sekolah tersebut agar

mau melaksanakan pembelajaran secara lebih efektif dan inovatif. Di samping itu, agar para guru

khususnya dalam mengajar mau melakukan inovasi-inovasi sebagai bagian dari tugas

profesionalismenya. PTK yang dilaksanakan oleh para guru nantinya, diharapkan dapat

memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar siswa.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pendahuluan dan analisis situasi di atas, maka beberapa masalah yang

terjadi pada Sekolah Dasar di Kebendesaan Mengesta, berhasil diidentifikasi sebagai berikut.

(a) Pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru tentang PTK sangat kurang.

(b) Para guru sangat jarang melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah

dilakukan, sehingga penanganan masalah-masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran

tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

(c) Proses dan hasil belajar yang dicapai siswa tidak optimal.

Berdasarkan analisis situasi dan identifikasi masalah, maka secara umum masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut.

Page 10: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

5

(a) Pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD di Kebendesaan Mengesta perlu

ditingkatkan dalam penyusunan proposal PTK melalui kegiatan pelatihan.

(b) Keterlaksanaan proses pembelajaran melalui PTK di SD Kebendesaan Mengesta perlu

ditingkatkan melalui pendampingan.

(c) Kualitas proses dan hasil belajar siswa perlu ditingkatkan melalui implementasi PTK.

1.3 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan analisis situasi dan identifikasi masalah, maka tujuan dari kegiatan P2M ini

adalah sebagai berikut.

(a) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di

Kebendesaan Mengesta dalam merancang PTK.

(b) Meningkatkan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di Kebendesaan Mengesta dalam

melaksanakan PTK.

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat dari kegiatan P2M ini adalah:

(a) Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di

Kebendesaan Mengesta dalam merancang PTK dapat dijadikan sebagai acuan dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif.

(b) Para guru yang dilibatkan mendapat pengalaman dalam menyusun proposal PTK yang siap

diimplementasikan/dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas.

(c) Para guru guru-guru Sekolah Dasar di Kebendesaan Mengesta mendapatkan pengalaman

dalam melaksanakan PTK dan secara langsung berdampak pada peningkatan kualitas

pelaksanaan pembelajaran.

Page 11: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

6

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Metode Kegiatan

P2M ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pelaksanaan PTK,

yang terdiri dari dua tahap yaitu: tahap pertama, pelatihan penyusunan proposal yang diikuti

oleh semua guru dan kepala sekolah di tiga SD Kebendesaan Mengesta, dan tahap kedua,

pendampingan secara intensif kepada 6 orang guru di masing-masing SD untuk melaksanakan

PTK sesuai dengan proposal yang telah dihasilkan pada tahap pelatihan. Pelaksanaan masing-

masing tahap diuraikan sebagai berikut.

a. Tahap Pelatihan, langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.

(1) Merencanakan waktu dan tempat pelatihan bekerja sama dengan Kepala UPTD

Pendidikan Kecamatan Penebel.

(2) Pelatihan tentang penyusunan proposal PTK bagi guru-guru peserta P2M.

(3) Diskusi dan tanya jawab tentang PTK antara pelatih dengan peserta.

(4) Simulasi salah satu atau beberapa proposal yang telah dihasilkan.

b. Tahap Pendampingan, langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.

(1) Pendampingan pelaksanaan PTK pada kelas masing-masing.

(2) Refleksi pelaksanaan PTK di tempat guru bertugas.

2.2 Rancangan Evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap kemampuan guru dalam menyusun proposal PTK dan

melaksanakan PTK di kelas masing-masing.. Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas

proposal adalah rubrik penilaian proposal PTK dan penilaian terhadap pelaksanaan PTK

dilakukan menggunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan penilaian terhadap

kualitas laporan PTK yang dihasilkan guru menggunakan rubrik penilaian laporan PTK. Rubrik

penilaian proposal PTK disajikan dalam lampiran 01. Alat penilaian kemampuan mengajar guru

disajikan dalam lampiran 02.

Page 12: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

7

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil yang dicapai melalui kegiatan P2M ini dituangkan dalam bentuk hasil kegiatan

pada setiap tahap pelaksanaan, sebagai berikut.

3.1.1 Tahap Pelatihan, langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.

(1) Perencanaan

Merencanakan waktu dan tempat pelatihan bekerja sama dengan Kepala UPTD Pendidikan

Kecamatan Penebel. Pelaksanaan tahap ini didahului dengan, tim pelaksana mengadakan

pertemuan persiapan pelaksanaan dengan melibatkan LPM Undiksha dan Kepala UPTD.

Kegiatan ini dilakukan pada bulan Juni 2016. Tim pelaksana memberikan pembekalan

mengenai maksud, tujuan, rancangan mekanisme program P2M, dan beberapa hal teknis

berkaitan dengan metode/teknik pelaksanaan.

(2) Sosialisasi program P2M pada tiga sekolah mitra (khalayak sasaran)

Sosialisasi dilakukan pada bulan Juli 2016 dalam bentuk rapat koordinasi dengan

mengundang semua guru pada sekolah mitra yaitu SD 1 Mengesta, SD 2 Mengesta,

dan SD 3 Mengesta, Kepala Sekolah, dan Kepala UPTD Dinas Pendidikan Pemuda

Dan Olah Raga Kecamatan Penebel, berkenaan dengan program yang dilaksanakan.

Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh Tim Pelaksana didampingi oleh LPM Undiksha.

(3) Pelatihan tentang penyusunan proposal PTK bagi guru-guru peserta P2M.

Berdasarkan hasil identifikasi, hasil analisis permasalahan yang ada, hasil analisis

kebutuhan, dan hasil analisis potensi sekolah, selanjutnya disusun program pelatihan.

Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama 1 hari tatap muka, dengan mengundang 32

orang guru SD yang ada di Kebendesaan Mengesta. Pelaksanaan pelatihan didahului

dengan pemberian materi tentang hakikat penelitian tindakan kelas (PTK), dilanjutkan

dengan kegiatan diskusi dengan peserta, kemudian pelatihan penyusunan proposal

PTK. Kegiatan pelatihan diakhiri dengan simulasi beberapa proposal yang berhasil

disusun.

(4) Melaksanakan evaluasi terhadap proposal yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan. Hasil

evaluasi adalah dipilihnya 2 proposal yang terbaik di masing-masing sekolah, pada tiga SD

yang ada di Kebendesaan Mengesta sehingga total banyak guru yang dilibatkan dalam

kegiatan pendampingan ada 6 orang.

Page 13: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

8

3.1.2 Kegiatan Pendampingan

Keenam orang guru yang dipilih berdasarkan hasil pelatihan, selanjutnya

mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan proposal yang dihasilkan.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memberikan pendampingan oleh tim

pelaksanan P2M. Masing-masing guru diberikan pendampingan sebanyak 2 kali

pertemuan.

Kemampuan guru dalam melaksanakan PTK dalam pembelajaran di kelas, dinilai

menggunakan alat penilaian kemampuan guru (APKG) yang diadopsi dari APKG

sertifikasi guru rayon 21 Undiksha tahun 2013. Hasil evaluasi adalah rata-rata

kemampuan mengajar guru dalam melaksanakan PTK berkualitas “ sangat baik”.

Respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru rata-rata

berkualitas “sangat baik”.

3.2 Pembahasan

Kegiatan P2M yang dilaksanakan pada guru-guru SD di Kebendesaan Mengesa

telah berlangsung dengan baik. Hal ini terlihat dari animo guru untuk mengikuti kegiatan

pelatihan sangat tinggi, terbukti dengan kehadiran para guru untuk mengikuti kegiatan

mencapai 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa para guru menyambut positif kegiatan

yang telah dilakukan. Sesuai dengan harapan para sekolah, mereka sangat mengharapkan

adanya kegitan-kegiatan yang sifatnya memberi penyegaran bagi para guru di daerah ini,

baik terkait dengan pendalaman materi bidang studi ataupun terkait dengan metode

mengajar, mengingat hampir 60% dari para guru sudah berumur di atas 40 tahun.

Kepala sekolah, kepala UPTD, dan pengawas, menyambut antusias terkait

pelaksanaan kegiatan P2M ini. Pengawas yang hadir, berharap agar dilakukan kegiatan

secara berkesinambungan dan disarankan untuk melakukan kegiatan lanjutan dengan

memilih topik yang lain. Pengawas dan kepala UPTD juga berharap agar ada pembinaan

dari perguruan tinggi di daerah ini untuk meteri olimpiade.

Dalam kegiatan pelatihan, para guru sangat antusias dalam penyusunan proposal

PTK. Hal ini karena mereka dapat merancang kegiatan pembelajaran yang secara

langsung untuk memecahkan masalah yang dihadapi di kelas masing-masing. Di samping

itu, dalam upaya kenaikan pangkat, para guru dituntut untuk mempunyai laporan hasil

PTK. Banyak masukan yang diberikan, baik oleh para guru ataupun oleh tim pelaksana

P2M terkait dengan pelaksanaan PTK. Masukan yang diberikan oleh tim pelaksana P2M

lebih banyak terkait masalah yang dihadapi di kelas masing-masing dikaitkan dengan

Page 14: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

9

pemilihan model/strategi pembelajaran yang tepat.

Melalui kegiatan pendampingan, pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik. RPP

yang disusun disesuaikan dengan kurikulum 2013, dengan menyusun RPP tematik. RPP yang

disusun berkualitas baik. Kemampuan guru yang dinilai menggunakan APKG, berkualitas baik.

Rata-rata siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan guru.

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan P2M ini adalah masalah waktu

pelaksanaan sering terganggu dengan adanya hari-hari libur keagamaan dan kegiatan-

kegiatan yang lain. Di samping itu masalah yang cukup mengganggu adalah keterlambatan

pencairan dana, sehingga waktu pelaksanaan kegiatan menjadi mundur, tidak bisa

berlangsung sesuai dengan rencana. Namun, semua kendala dan masalah yang muncul

telah dicarikan solusinya, yaitu dengan melaksanakan kegiatan pelatihan pada hari sabtu

dan dengan melibatkan teman sejawat dalam kegiatan pendampingan. Dengan demikian

kegiatan P2M ini telah berlangsung dengan baik.

Page 15: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

10

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Hasil yang dicapai melalui kegiatan P2M ini adalah sebagai berikut.

a. Berdasarkan hasil pelatihan dipilih 6 orang guru pada masing-masing sekolah dengan hasil

proposal terbaik dengan rata-rata skor adalah 4,1.

b. Rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan PTK, berkualitas “ sangat baik”.

c. RPP yang disusun guru, berkualitas “baik”.

d. Rata-rata respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, berkualitas

“sangat baik”.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam kegiatan P2M ini, beberapa saran yang

bisa disampaikan adalah sebagai berikut.

a. Para guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya, agar melakukan

kegiatan refleksi terlebih dahulu sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung

secara efektif.

b. Para guru SD agar senantiasa berupaya secara terus menerus mengembangkan

kemampuan profesionalisme guru melalui kegiatan KKG, agar masalah-masalah yang

dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas masing-masing dapat dicarikan

solusinya secara bersama-sama.

Page 16: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

11

DAFTAR PUSTAKA

Elliot, J. (1991). Action Research for Educational Change. Philadelphia: Open University Press.

Dunkin, Michael J. and Bruce J. Biddle. 1974. The Study of Teaching. USA: Holy, Rinehart andWinston, Inc.

Hopkins, David. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Philadephia: Open UniversityPress.

Kemmis, S. & McTaggart, R. (1988). 3rd. The Action Research Planner. Victoria: DeakinUniversity.

Parwati, N.N & I W. Kertih. 2007. Penelitian Tindakan kelas. (Modul). Disampaikan padaPendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) 2007. Singaraja: Undiksha.

McNiff, J. 1992. Action Research: Principles and Practice. London: Routledge, Co.

McTaggart, R.. 1993. Action Research: A Short Modern History. Victoria: Deakin University.

Martha E. Ruddel. D. Rosalind Hammond, and Ted W. Preeman. 1993. Theory and Research inSocial Education. Vol. 4. Washington DC: NCSS.

Oja, S. N. & Smulyan, L. 1989. Collaborative Action Research: A Developmental Appraisal.London: The Palmer Press.

Rochiati, Wiriatmadja 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. PT. Remaja Kosdakarya:Bandung.

Santyasa, I.W. 1999. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Makalah. disajikan dalampelatihan terakreditasi guru-guru Fisika SMA Se provinsi Bali 20Nopember s.d 3Desember 1999. di Denpasar.

Sukamto. 1994. Panduan Penelitian Tindakan: Seri Metodologi Penelitian. Yogyakarta:Lembaga penelitian IKIP Yogyakarta.

Suwarsih, Madya, dkk. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Jogyakarta: Lembaga PenelitianIKIP Jogyakarta.

Page 17: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

12

Lampiran 01.

Kriteria Penilaian Proposal PTK

No Kriteria Acuan Bobot Score Nilai1 Masalah yang

ditelitiMasalah nyata, jelas mendesakPeneliti berwenang memecahkanmasalah dilihat dari kemampuan,waktu, sarana, prasaranaRumusan masalah jelasIdentifikasi penyebab masalah jelas

25

2 Carapemecahanmasalah

Menunjukkan akar penyebab masalahPilihan tindakan untuk memecahkanmasalah dalam bentuk PTK/CAR

10

3 LuaranPenelitian

Secara jelas tampak indikatorkeberhasilanPotensial memperbaiki proses dan hasilpendidikan/pembelajaranPeningkatan kualitas penggunaanmetoda, media, alat dan sumber belajar

20

4 OrientasiPenelitian

Keterkaitan judul, permasalahan, kajianpustaka, dan metodologi, serta hasilyang diharapkanPermasalahan didukung data yangaktualOrisinalitas penelitian (bukanmerupakan pengulangan)

15

5 Prosedur Ketepatan dan kejelasan tahapan tiapsiklusKesesuaian dengan langkah PTKMencakup lebih dari satu siklusKetepatan instrumen dan cara merekamhasil tindakan

20

6 Umum Judul jelas memperlihatkan masalahdan tindakan yang akan dilakukanKesesuaian personaliaKewajaran biaya dan waktu penelitian

10

Setiap kriteria diberi skor 1, 2, 4 dan 5Sangat kurang skor 1Kurang skor 2Baik skor 4Sangat baik skor 5

Page 18: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

13

Lampiran 02

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Peserta :…………………………….

2. Asal Sekolah :…………………………….

3. Topik :…………………………….

Aspek yang Diamati YA TIDAK Catatan

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi

1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalamanpeserta didik atau pembelajaran sebelumnya

2 Mengajukan pertanyaan menantang

3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema

Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik

2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerjakelompok, dan melakukan observasi

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, darikonkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yangakan dicapai

2 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi,elaborasi dan konfirmasi

3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4 Menguasai kelas

5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnyakebiasaan positif (nurturant effect).

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yangdirencanakan

Penerapan Pendekatan scientific

1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana

2 Memancing peserta didik untuk bertanya

3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba

4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati

5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis

6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (prosesberpikir yang logis dan sistematis).

7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi

Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu

1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema

2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai matapelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama dan BudiPekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya danPrakarya, serta Penjasorkes

Page 19: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

14

3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen karakteristikterpadu

4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif danmenyenangkan

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajarpembelajaran

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan mediapembelajaran

3 Menghasilkan pesan yang menarik

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajarpembelajaran

5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan mediapembelajaran

Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksiguru, peserta didik, sumber belajar.

2 Merespon positif partisipasi peserta didik

3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.

4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalambelajar

Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup

1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkanpeserta didik.

2 Memberihan tes lisan atau tulisan

3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatanberikutnya dan tugas pengayaan.

JUMLAH

Pengamat,

……………….

%10044

)(

x

YaPilihanTotalJumlah

Nilai

Konversi:

Kualitas NilaiAmat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Baik (B) 80 < B < ≤ 90 Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Kurang (K) ≤ 70

Page 20: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

15

Lampiran 03 Materi PTK

Pengertian PTKBeberapa terminasi yang merujuk pada penelitian tindakan, antara lain: ”Penelitian

Tindakan” (Lewin, Rapport, Hustler, Elliot, McNiff); ”Penelitian Kelas” (Hopkins,Allwright & Bailey); ”Inkuiri Reflektif-diri” (Kemmis); ”Penelitian Sistematis” (Ebbutt).Dalam edisi berikutnya, Hopkins (1985; 1993), Allwright & Bailey (1991) menggunakanistilah ”Reflektif Partitioner”. Istilah ”Reflektif Partitioner” juga dipergunakan olehMcNiff (1992); Skerrit (1992); Elliot (1993). Penelitian tindakan kelas merupakan istilahyang dipopulerkan oleh Depdikbud (1996).

Pengertian PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitiandengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atausuatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalamsebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993). Raport (1970, dalam Hopkins,1993) mengartikan penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasisecara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat yang membantu pencapaiantujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.Sedangkan Kemmis (1983) menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah sebuah bentukinkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasukpendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari: (a) kegiatan praktik sosialatau pendidikan mereka; (b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktikpendidikan tersebut; dan (c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktiktersebut. Ebbutt (1985, dalam Hopkins, 1993) mengemukakan penelitian tindakan adalahkajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompokguru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksimereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Elliott (1991) melihat penelitiantindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untukmemperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.

Bertitik tolak dari uraian di atas, penelitian tindakan kelas merupakan jenispenelitian yang dengan sendirinya mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harusdiikuti. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research,yaitu satu action research yang dilakukan di kelas. Secara ringkas (Rochiati, 2006:11)mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapatmengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalamanmereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktikpembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Dengan mengadaptasi berbagai pengertian di atas, dapat dirumuskan definisi PTKsebagai pegangan atau rujukan dalam hal ini adalah sebagai berikut.

.

Manfaat PTKPenelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai manfaat yang cukup besar, baik bagi

guru, pembelajaran, maupun bagi sekolah. Mari kita kaji manfaat tersebut satu persatu.1) Manfaat PTK bagi Guru

Bagi guru, PTK mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut.a. PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran.Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Page 21: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

16

sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya. Di sampingitu, hasil PTK yang diperolehnya dapat disebarkan kepada teman sejawat, sehinggamereka barangkali tergerak untuk mencobakan hasil tersebut atau paling tidakmencoba melakukan perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya.

b. Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara profesional karena dapatmenunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yangdikelolanya. Dengan perkataan lain, guru mampu menunjukkan otonominyasebagai pekerja profesional. Sebagaimana diketahui, sebagai pekerja profesional,guru dituntut untuk mampu mengembangkan diri dari pemula (novice) sampai keahli (expert) atau menurut Reil (1998) dari entry ke mentor sampai master teacher.Gaung profesionalisme dalam mengajar semakin santer mulai tahun 1992(Hopkins, 1993). Salah satu tema yang didengungkan dalam profesionalismemengajar adalah perubahan dari individualisme ke kolaborasi serta dari supervisike monitoring, yang membawa dampak adanya perubahan relasi atasan-bawahanmenjadi relasi koregial, dan dari hubungan hirakhi menjadi hubungan dalam tim(Hopkins, 1993). Kemampuan guru dalam melakukan PTK sangat menunjangterjadinya perubahan ini.

c. PTK membuat guru lebih percaya diriJika PTK mampu membuat guru berkembang sebagai profesional, maka sebagaikonsekuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih percaya diri. Guru yangmampu melakukan analisis terhadap kinerjanya sendiri di dalam kelas sehinggamenemukan kekuatan dan kelemahan dan kemudian mengembangkan alternatifuntuk mengatasi kelemahannya, jelas-jelas merupakan guru yang penuh rasapercaya diri. Guru yang mampu melakukan PTK, lebih-lebih jika guru tersebutpernah mempublikasikan hasil PTK-nya, akan merasa punya sesuatu yangdibanggakan. Ia mampu berperan sebagai guru dan peneliti di kelasnya sendiri.

d. Melalui PTK, guru mendapat kesempatan berperan aktif mengembangkanpengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikanyang ditemukan orang lain, namun ia sendiri adalah perancang dan pelakuperbaikan tersebut, yang menghasilkan berbagai teori dalam memperbaikipembelajaran. Hasil yang ditemukan sendiri akan merupakan dorongan yang kuatbagi guru untuk terus-menerus melakukan perbaikan. Inilah yang diistlahkansebagai theorizing by practitioners, yang membangun sendiri pengetahuan (selfcontructed knoeledge) berupa personal theory atau theory in use (Raka Joni,Kardiawarman, Hadisubroto, 1998).

2) Manfaat PTK bagi Pembelajaran/SiswaJika kita mengacu kembali kepada karakteristik PTK, tentu kita sepakat bahwa PTKmempunyai manfaat yang sangat besar bagi pembelajaran. Karena, tujuan PTK adalahmemperbaiki praktik pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki prestasi belajarsiswa (Raka Joni, Kardiawarman, Hadisubroto, 1998). Dengan adanya PTK, kesalahandalam pembelajaran akan cepat dinalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebuttidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkanakan dapat meningkat. Sebaliknya, jika kesalahan dalam pembelajaran dibiarkanberlarut-larut, maka guru akan tetap mengajar dengan cara yang sama sehingga hasilbelajar siswa pun akan tetap tidak ada peningkatan, bahkan mungkin menurun. Dengandemikian, ada hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajarsiswa. Di samping meningkatkan hasil belajar siswa, PTK yang dilaksanakan guru jugadapat menjadi model bagi siswa. Guru yanf terampil melaksanakan PTK akan selalukritis terhadap hasil belajar siswa, sehingga siswa akan merasa mendapat perhatian dariguru. Sikap kritis ini dapat menjadi model bagi siswa untuk selalu menyikapi

Page 22: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

17

kinerjanya dengan melakukan analisis seperti yang dilakukan oleh gurunya. Meskipunsiswa tidak paham, dan mungkin tidak tahu bahwa gurunya sedang melakukan PTK disamping mengajar. Perilaku guru yang juga berperan sebagai peneliti dapat menjadimodel yang bagus bagi siswa, sehingga diharapkan siswa juga dapat berperan sebagaipeneliti terhadap hasil belajarnya sendiri.

3) Manfaat PTK bagi sekolahSekolah yang para gurunya terampil melakukan PTK tentu akan mendapat manfaatyang besar. Sebagaimana yang diargumentasikan oleh Hargreaves (dalam Hopkins,1993), sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru telahberhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa (Hopkins, 1993). Halini menunjukkan betapa eratnya hubungan perkembangan sekolah denganperkembangan kemampuan guru. Sekolah tidak akan berkembang atau sedikit sekalimengalami perkembangan tanpa berkembangnya kemampuan guru. Demikian pulasebaliknya, guru tidak akan berkembang tanpa berkembangnya sekolah. Sekolah yangpara gurunya mampu membuat perubahan/perbaikan mempunya kesempatan yangbesar untuk berkembang pesat. Berbagai perbaikan akan dapat diwujudkan, sepertipenanggulangan berbagai permasalahan belajar siswa, perbaikan kesalahan konsep,serta penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami oleh guru. Di sampingitu, pendekatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dapat dilaksanakan dalampengelolaan kegiatan sekolah secara keseluruhan. Hubungan kolegial yang sehat yangtumbuh dari rasa saling membutuhkan akan menumbuhkan iklim kerjasama yangkondusif untuk memajukan sekolah. Dengan terbiasanya para guru melakukan PTK,berbagai strategi/teknik pembelajaran yang dapat dihasilkan dari sekolah untukdisebarluaskan ke sekolah lain. Dengan demikian, sekolah mempunyai kesempatanyang besar untuk berubah secara menyeluruh. Dalam konteks ini, sekolah memberikansumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatankemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar siswa, sertakondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.

Langkah-langkah/Prosedur PTK

PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap,yaitu: merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi sepertiyang tampak pada gambar 01. Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akandigunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belumberhasil memperbaiki praktek atau belum berhasil memecahkan masalah yang menjadikerisauan guru. Setelah siklus ini berlangsung beberapa kali, barangkali perbaikan yangdiinginkan sudah terjadi. Dalam hal ini daur PTK dengan tujuan perbaikan yangdirencanakan sudah berakhir. Namun, biasanya akan muncul kembali masalah ataukerisauan baru dari guru. Masalah ini akan kembali dipecahkan dengan mengikuti daurPTK. Jika guru melakukan hal ini, berarti guru sedang mengembangkan kemampuanprofesionalnya secara sistematis.

Merencanakan

Refleksi Melakukan Tindakan

Mengamati

Gambar 01.Tahap-tahap dalam PTK

Page 23: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

18

Sistematika Proposal Penelitian Tindakan KelasKomponen-komponen yang perlu dicantumkan dalam garis besar proposal

penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut(1) Judul Penelitian(2) Bidang Kajian(3) Pendahuluan(4) Perumusan dan Pemecahan Masalah(5) Tujuan Penelitian(6) Kontribusi Hasil Penelitian(7) Kajian Pustaka(8) Metodologi Penelitian(9) Jadwal atau Waktu Penelitian(10) Personalia Penelitian(11) Perkiraan Biaya(12) Lampiran-lampiran

Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikut.(1) Judul Penelitian

Judul hendaknya singkat dan spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan masalah yang akanditeliti dan tindakan untuk mengatasi masalahnya.Contoh: “Implementasi model pembelajaran-berdasarkan-masalah dalam pembelajaran

matematika sebagai upaya meningkatkan kompetensi penalaran dankomunikasi matematika siswa kelas I SMA Negeri 2 Singaraja”.

(2) Bidang KajianTuliskan bidang kajian penelitian, seperti diuraikan pada butir A.2.Contoh: Desain dan strategi pembelajaran di kelas

(3) PendahuluanDalam proses penyusunan proposal, bagi peneliti pemula terkadang terjebak padakeinginan untuk meneliti judul. Oleh karenanya, mereka terjebak pada permasalahan‘bagaimana mencari judul penelitian?’. Para guru di sekolah, jangan sampai terjebakoleh permasalahan seperti ini, tetapi harus setiap kali melakukan refleksi/merenungtentang ‘apa yang sudah saya lakukan dalam melaksanakan pembelajaran danbagaimana hasilnya? Kemudian melanjutkan bertanya pada diri sendiri tentang apayang belum bisa saya capai? Kira-kira penyebabnya apa?’ dan seterusnya. Kegiataninilah yang merupakan awal mula dari keinginan untuk melakukan penelitian tindakankelas (PTK).PTK sesungguhnya dilakukan untuk memecahkan permasalahan pendidikan danpembelajaran. Perlu dikemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakansebuah masalah yang nyata terjadi di sekolah, dan diagnosis dilakukan oleh gurudan/atau tenaga kependidikan lainnya, di sekolah ataupun LPTK. Masalah yang akanditeliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan, sertadapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnyayang dapat memperlancar penelitian tersebut. Setelah diidentifikasi masalahpenelitiannya, maka selanjutnya perlu dianalisis dan dideskripsikan secara cermatakar/penyebab dari masalah tersebut. Penting juga digambarkan situasi kolaboratifantar anggota peneliti dalam mencari masalah dan penyebab munculnya masalahtersebut. Prosedur yang digunakan dalam identifikasi masalah perlu dikemukakansecara jelas dan sistematis.

Page 24: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

19

(4) Perumusan Dan Pemecahan Masalah4.1 Perumusan Masalah

Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas.Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasanpenelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukanalternatif tindakan yang akan dilakukan dan hasil positif yang diantisipasi dengan mengajukanindikator keberhasilan tindakan, dan cara pengukuran serta cara mengevaluasinya.

4.2 Pemecahan MasalahUraikan alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah.

Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, hendaknyasesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas. Cara pemecahan masalah ditentukanberdasarkan pada akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan (action) yang jelas danterarah.(5) Tujuan Penelitian

Kemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin dicapai denganmendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikandengan jelas, sehingga diukur tingkat pencapaian keberhasilannya.(6) Kontribusi Hasil Penelitian

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran,sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya disekolah. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.(7) Kajian Pustaka

Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasariusulan rancangan penelitian tindakan. Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitianlain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut.Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakandalam penelitian. Pada bagian akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yangmenggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi. Rumusanhipotesis penelitian tindakan bukan rumusan hipotesis yang menyatakan hubungan antarvariabel, tetapi menyatakan bahwa dengan langkah tindakan yang ditetapkan akandiperoleh hasil yang diharapkan.(8) Metodologi Penelitian

Yang termuat dalam metodologi penelitian adalah: (1) subjek dan objek penelitian,(2) rancangan dan prosedur penelitian, (3) Instrumen penelitian dan teknik pengumpulandata, (4) teknik analisis data, dan (5) kriteria keberhasilan tindakan.(9) Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan penelitian yang dibuat biasanya memuat perencanaan, persiapan,pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk Gantt chart.

(10) Biaya PenelitianBagian ini berisikan tentang satuan biaya penelitian, yang diuraikan secara rinci

tentang pos-pos pengeluaran dari penelitian yang akan dilakukan. Sebaiknya, rancanganbiaya penelitian dibuat dalam bentuk tabel, sehingga mudah dibaca dan dipahami olehpenyandang dana (sponsor). Kemukakan besarnya biaya penelitian secara rinci denganmengacu kepada kegiatan penelitian.(11) Personalia Penelitian

Jumlah personalia penelitian (tergantung keperluan). Uraikan peran masing-masinganggota, jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yangdilakukan. Nama personalia tim peneliti biasanya dirinci menurut golongan, pangkat,jabatan, dan lembaga tempat tugas.

Page 25: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

20

Lampiran-lampiran

Pada bagian ini biasanya berisikan beberapa hal yang diperlukan sebagai dayadukung proposal yang diajukan, seperti:1. Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten.2. Riwayat Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti (berisikan pengalaman penelitian

yang relevan sampai saat ini).Sistematika Laporan Akhir Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Komponen-komponen pokok laporan akhir penelitian tindakan kelas padaumumnya memuat sebagai berikutHalaman Judul PenelitianHalaman PengesahanAbstrakDaftar IsiDaftar TabelDaftar GambarDaftar LampiranBAB I PendahuluanBAB II Kajian PustakaBAB III Pelaksanaan PenelitianBAB IV Hasil Penelitian dan PembahasanBAB V Simpulan dan SaranDaftar PustakaLampiran:Instrumen penelitianPersonalia tenaga penelitiRiwayat hidup masing-masing personalia penelitianPenjelasan Komponen Pokok Laporan Penelitian Tindakan Kelas1. Abstrak

Menguraikan dengan ringkas unsur-unsur permasalahan, tujuan, prosedur dan hasilpenelitian (biasanya maks 200 kata).

2. PendahuluanMemuat unsur latar belakang masalah, data awal tentang permasalahan pentingnyamasalah dipecahkan, identifikasi masalah, analisis dan rumusan masalah, tujuan danmanfaat penelitian, serta definisi istilah bila dianggap perlu. Pendahuluan memuatexpose situasi problematic dengan memaparkan fakta dengan phenomena dari sudutpandang normatif peneliti merupakan suatu masalah (permasalahan yang memerlukantindakan). Permasalahan ini dirumuskan sedemikian rupa, sehingga nampakmemerlukan aksi (tindakan) tertentu untuk memecahkannya. Tujuan penelitiantindakan adalah mencobakan (bukan mengeksperimenkan) alternatif tindakan untukmemecahkan permasalahan sekaligus menghasilkan peningkatan, melalui pendekatanpartisipatoris kooperatif kolaboratif antar peneliti dan praktisi. Manfaat penelitiantindakan diantisipasikan oleh peneliti langsung untuk level guru, kelas dan sekolah;dan secara tidak langsung untuk level sistem pengelolaan pendidikan di sekolah.

3. Kajian PustakaMenguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang memberi arah kepelaksanaan PTK dan usaha peneliti membangun argumen teoritik bahwa dengantindakan tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikandan pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Bab ini diakhiri dengan hipotesistindakan (bila diperlukan).

Page 26: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

21

4. Pelaksanaan PenelitianMengandung unsur: deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa disekolah sebagai subjek penelitian. Kejelasan tiap siklus: rancangan, pelaksanaan, carapemantauan beserta jenis instrumen, usaha validasi hipotesis dan cara refleksi.Tindakan yang dilakukan bersifat rasional dan feasible serta collaborative. Sesuaidengan pendekatan yang dipilih oleh tim peneliti, laporan penelitian menguraikan danmempertanggungjawabkan metodologi yang digunakan untuk melakukan tindakan,yang didalamnya meliputi :1) Metodologi dalam mengembangkan tindakan. Bagian ini menjelaskan fase

persiapan dan perencanaan, antara lain tentang bagaimana praktisi (guru danpersonil lain di sekolah) terlibat/dilibatkan dalam proses refleksi awal, penyadaranpermasalahan, sampai pada perumusan rencangan tindakan, dan rencanaoprasionalisasinya. Dalam bagian ini peneliti perlu menjelaskan bagaimana prosesmengkomunikasikan, mendiskusikan, dan bila perlu menegosiasikan konsep-konsepnya sehingga diterima, dimiliki, diyakini oleh para praktisi yang terlibatsecara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan PTK.

2) Metodologi melaksanakan tindakan. Bagian ini menjelaskan bagaimana penelitimelakukan persiapan pelaksanaan, memulai pelaksanaan, dan mengelolapelaksanaan tindakan. Fase persiapan pelaksanaan barang kali meliputi penataran-pelatihan, penyiapan perangkat keras dan lunak sistem menejemen tindakan besertapenunjangnya. Metodologi memotivasi, menstimulasi, mempersuasi untukmemberikan fasilitas dan bantuan yang diperlukan untuk memulai dan memeliharakeberlanjutan (sustainabilitas) pelaksanaan tindakan, yang mana hal itu perludijelaskan. Demikian pula faktor pendorong dan penghambat serta caramemobilisasikan sumber daya dan mengatasi hambatan perlu diuraikan secaralengakap dalam laporan PTK.

3) Metodologi dalam mengumpulkan data mengenai proses pelaksanaan dan hasiltindakan. Bagian ini pada dasarnya mempertanggungjawabkan instrumentpengumpul data yang digunakan dalam keseluruhan program tindakan.Sebagaimana penelitian pada umumnya, dalam PTK diperlukan tehnikpengumpulan data penelitian. Mengenai pengumpulan data perlu penjelasantentang pengembangan dan pemakaian instrumen, yaitu: (a) akutualisasi sesuaidengan penetapan indikator proses dan hasil tindakan dan penuangannya dalambentuk instrumen, (b) pertanggungjawaban kualitas instrumen yang dipakai, yaituvaliditas dan reliabilitas instrumen, (c) pemakaian instrumen, baik buatan penelitimaupun instrumen yang sudah dibakukan sesuai dengan prosedur yang benar, dan(d) pertanggungan jawab representativitas dan kualitas data dan semua informasiyang terekam dan terdokumentasikan selama penelitian.

4) Metodologi Analisis Data dan Refleksi Proses dan Hasil Tindakan. Bagian inimenjelaskan bagaimana analisis data dilakukan baik yang bersifat kuantitatifmaupun kualitatif sesuai dengan sifat data dan tujuan analisis datanya. Di sisi lain,perlu juga penjelasan tentang metodologi refleksi yang dipakai dalam penelitian,misalnya: (1) bagaimana praktisi diajak secara bersama merefleksikan pengalaman,memaknai informasi, melakukan perbandingan, mengaitkannya dengan teori dalambatas-batas kemampuan mereka, dan (2) bagaimana peneliti memaknai temuan-temuan penelitian untuk kepentingan meningkatkan kualitas, efektivitas, efisiensidan kriteria lain yang relevan.

5. Hasil Penelitian dan PembahasanKalau bagian sebelumnya menguraikan metodologi yang dipakai dalam PTK, maka

bagian ini menyajikan produk dari pemakaian metodologi tersebut, yaitu: (1) setting

Page 27: UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2016lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_195906081985031001... · FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

22

(latar alamiah): menggambarkan konteks realitas dilakukannya PTK. Deskripsi settingini penting untuk kepentingan pemaknaan dan penjelasan data dan informasi yang adadan diperoleh dalam PTK, (2) deskripsi proses tindakan, dari tahap awal, prosestindakan, dan tahap memelihara sustainabilitas proses perubahan yang terjadi sebagaiakibat dikenakannya tindakan. Pada bagian inilah disajikan indikator-indikatorperubahan yang terjadi berdasarkan tindakan yang telah dilakukan, (3) deskripsi hasiltindakan sesuai dengan pemakaian indikator keberhasilan yang diyakini sebagai akibatatau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Indikator keberhasilan dapat beradapada level individu siswa, kelas, guru, sekolah, ataupun pada level yang lebih makro,(4) pembahasan terhadap temuan-temuan proses dan hasil tindakan. Pada bagianinilah hasil-hasil aktivitas refleksi disajikan secara runtut, tajam, dam koprehensifterhadap keseluruhan program tindakan. Bekal wawasan konseptual teoritik, empirik,dan kemampuan memanfaatkan wawasan tersebut untuk meteorikan dan menggalimakna tersembunyi dari temuan empirik akan sangat berpengaruh sekali terhadap hasilpembahasan temuan PTK.

Pembahasan, menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, mulaidari perencanaan, pelaksanaan pengamatan dan refleksi yang berisi penjelasan tentangaspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasaryaitu hasil perubahan (kemajuan) pada diri siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasidan aktivitas belajar, situasi kelas, hasil belajar. Kemukakan grafik dan tabel secaraoptimal, hasil analisis data yang menunjukkan perubahan yang terjadi disertaipembahasan secara sistematik dan jelas.

6. Kesimpulan dan SaranMenyajikan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) sesuai dengan tujuanpenelitian. Berikan saran tindak lanjut berdasarkan pembahasan hasil penelitian.Kesimpulan merupakan hasil analisis dan pembahasan, sedangkan saran/rekomendasimerupakan hasil analisis tersendiri berdasarkan hasil-hasil analisis tersebut daninformasi penunjang lainnya yang diformulasikan dalam bentuk pernyataan untukfihak-fihak tertentu yang dipandang terkait denga temuan PTK itu sendiri. Kesimpulanperlu disajikan dengan padat, jelas dan penuh makna. Rekomendasi/saran perludisajikan dengan jelas, operasional, dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh pihak yangdituju dengan masing-masing rekomendasi.

7. Daftar PustakaMemuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian secara alphabetis.

8. Lampiran-LampiranMemuat instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti, riwayat hidup masing-masingpeneliti, data penelitian, dan bukti lain pelaksanaan penelitian.

Demikaian sekilas sajian tentang penyusunan proposal dan pelaporan PTK, sertabeberapa kiat merumuskan alternatif rekomendasi/saran bagi kepentingan kebijakanberkait dengan temuan dari sebuah PTK. Semoga sajian singkat ini bermanfaat bagipeserta untuk menyegarkan kembali wawasannya mengenai penelitian tindakan kelas.