Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan
pemandirian secara sistematis agar siap menjalani kehidupan secara
bertanggung jawab. Mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan
belajar di kampus tetapi juga melalui kegiatan di luar kampus, yaitu
lingkungan masyarakat yang salah satu bentuk pengaplikasiannya
dilakukan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN adalah suatu kegiatan
intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk
memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat sebagai
wahana penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
KKN lokasi merupakan kegiatan yang memberikan pengalaman
belajar pada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar
kampus baik perkotaan maupun pedesaan. Selain itu, KKN Lokasi
dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi
masalah-masalah yang dapat mengurangi kesejahteraan masyarakat secara
interdisipliner dan lintas sektoral.
KKN lokasi dilakukan dalam jangka waktu dan mekanisme
tertentu, serta program-program disusun secara berkesinambungan dari
tahun ke tahun dengan pengembangan model-model yang difokuskan pada
permasalahan-permasalahan yang menonjol di suatu daerah atau lokasi
tertentu. Penekanan salah satu bidang sasaran untuk dijadikan sebagai
sasaran utama dalam kegiatannya menjadi prioritas yang ditonjolkan.
Bagi mahasiswa non kependidikan, LP2M (Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat) menyelenggarakan KKN lokasi tahap
1 yang dilaksanakan pada tanggal 09 Agustus 2018 sampai 20 September
2018. KKN lokasi tahap 1 dilaksanakan di 4 kabupaten yaitu Kabupaten
Klaten, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten
1
Semarang. Di Kabupaten Wonosobo melibatkan 3 Kecamatan yaitu
Kecamatan Kejajar, Kecamatan Watumalang, dan Kecamatan Garung.
Unuk Kecamatan Kejajar terdiri dari 16 desa yang dijadikan tempat
Lokasi KKN, saah satunya yaitu Desa Buntu.
B. Analisis Wilayah1. Kondisi Geografis
Desa Buntu merupakan salah satu dari 16 desa yang terletak di
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Jarak Desa Buntu ke ibukota
Kecamatan Kejajar sejauh 10 km sedangkan ke ibukota Kabupaten
Wonosobo sejauh 16 km.
Secara geografis, Desa Buntu berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Desa Tambi
Sebelah Selatan : Desa Jengkol
Sebelah Timur : Hutan Negara
Sebelah Barat : Desa Tambi
Desa Buntu terletak pada ketinggian 1.360 meter di atas
permukaan laut. Desa Buntu merupakan salah satu desa di Kecamatan
Kejajar, Kabupaten Wonosobo dengan luas wilayah 3,34 Km2 dengan titik
Koordinat Bujur 109,9777170 dan titik Koordinat Lintang -7,2827390
a. Tanah Sawah
Tanah sawah di Desa Buntu sebesar 0,00 Ha. Tidak terdapat
tanah sawah di Desa Buntu hal ini dikarenakan sebagian besar
tanah di Desa Buntu merupakan tanah kering.
b. Tanah Kering
Tanah Kering di Desa Buntu adalah sebesar 244,48 Ha.
Penggunaan tanah kering di desa ini lebih besar dibandingkan
dengan tanah sawah. Tanah ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu
tegal/ladang, pemukiman, pekarangan.
2
c. Tanah Perkebunan
Tanah Perkebunan di Desa Buntu sebesar 35,00 Ha. Tanah ini
termasuk dalam kepemilikan tanah perkebunan negara sebesar
35,00 Ha.
d. Tanah Fasilitas Umum
Tanah Faslitas Umum di Desa Buntu sebesar 19,52 Ha. Tanah
tersebut digunakan sebagai tanah kas desa yaitu tanah bengkok
sebesar 9,82 Ha, lapangan olahraga sebesar 1,00 Ha,
perkantoran pemerintahan sebesar 0,95 Ha, tempat pemakaman
desa/umum sebesar 1,50 Ha, bangunan sekolah sebesar 0,75
Ha, dan jalan sebesar 5,50 Ha.
e. Tanah Hutan
Tanah hutan di Desa Prangkokan sebesar 35,00 Ha. Tanah ini
berupa hutan lindung sebesar 35,00 Ha.
2. Kondisi DemografisDesa Buntu merupakan sebuah desa di Kecamatan Kejajar yang
terdiri dari 2 Dusun dengan 12 RT dan 6 RW. Penduduk Desa Buntu
sebanyak 3036 jiwa dalam 853 KK dengan kepadatan penduduk sebesar
908,98 per KM
Selain itu, perincian jumlah penduduk menurut Kelompok Umur
dan jenis kelamin di Desa Prangkokan adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin
Usia Laki-laki Perempuan
0-5 tahun 159 183
6-11 tahun 179 171
12-25 tahun 316 327
26-45 tahun 480 437
46-65 Tahun 314 287
> 65 tahun 93 90
3
3. Kondisi Pendidikan
Dalam bidang pendidikannya, banyaknya penduduk yang tidak
pernah sekolah berjumlah 25 orang, yang hanya lulus SD sebanyak 1209
orang, yang tamat SLTP/SMP sebanyak 322 orang, yang tamat
SMA/sederajat 122 orang dan yang tamatan Perguruan Tinggi hany
terdapat 32 orang. Dalam bidang Sarana dan Prasarana di Desa Buntu,
terdapat 3 TK, dua SD, 3 TPQ, dan satu Kantor Desa dengan 5 pegawai.
4. Kondisi Ekonomi
Keadaan Ekonomi di Desa Buntu dapat dikatakan masih kurang.
Hal ini dapat dilihat dalam faktor pendidikan maupun dalam potensi
penduduknya. Kehidupan masyarakat di Desa Buntu sebagian besar masih
bergantung pada perkebunan holtikultura walau sebagian ada yang
menggantungkan di sektor lain seperti perdagangan, industri, sopir dan
pekerjaan konstruksi.
Perincian kondisi ekonomi dapat dilihat pada sektor :
1. Pertanian
Hasil pertanian yang menjadi komoditas utama di Desa Buntu
adalah tanaman holtikultura salah satu yang paling utama adalah
berupa kentang. Selain itu di desa ini juga terdapat budidaya
tanaman jagung, cabe, bawang merah, bawang putih, kubis, buncis,
wortel, dan kacang merah.
2. Perkebunan
Hasil perkebunan yang menjadi komoditas utama di Desa Buntu
adalah tanaman tembakau. Selain itu di desa ini juga terdapat
budidaya tanaman kopi.
3. Perdagangan
Sebanyak 53 warga Desa Buntu bermata pencaharian sebagai
pedagang. Baik berupa pedagang sayur maupun kelontong.
4. Peternakan
4
Di Desa Buntu tidak terdapat Kepala Keluarga yang bermata
pencaharian di dalam sektor peternakan. Sebagian besar warga desa
bermata pencaharian sebagai petani.
5. Jasa
Di dalam bidang jasa, di Desa Buntu terdapat : penjahit, sopir,
tukang bangunan serta buruh tani.
5. Potensi Unggulan
Potensi unggulan yang terdapat di Desa Buntu adalah komoditas
ladang kentang. Komoditas ini yang sebagian besar dijadikan sebagai mata
pencaharian mayarakat Desa Buntu tetapi masih belum dapat dikelola dan
dimanfaatkan secara maksimal. Masyarakat masih sebatas memanen
kentang kemudian menjualnya.
C. Data PemerintahanTabel 2 Struktur Organisasi Tata Kerja (Sotk) Pemerintah Desa Buntu,
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo Tahun 2018.
NO JABATAN NAMA
1 Kepala Desa Supardi
2 Sekretaris Desa Wage
3 Kasi Pemerintahan -
4 Kasi Pembangunan Mujianto
5 Kasi Kesra -
6 Kaur Keuangan -
7 Kepala Dusun Buntu Suwoto
8 Kepala Dusun Gunungalang Walgini
D. Identifikasi Masalah
5
Masalah yang ditemukan di masyarakat Desa Buntu Kecamatan
Kejajar Kabupaten Wonosobo ini antara lain:
1) Masih kurangnya kesadaran belajar di kalangan anak-anak Sekolah
Dasar (SD).
2) Masih kurangnya pengetahuan teknologi di masyarakat Desa
3) Kurang bersatunya para pemuda dalam kegiatan Kepemudaan.
4) Kurangnya penguatan terhadap komponen layanan kesehatan
masyarakat dan pengetahuan Anak-anak tentang pentingnya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat.
5) Kurangnya pemanfaatan dan pengolahan variasi kentang yang
merupakan komoditas utama di Desa Buntu.
6) Kurangnya motivasi terhadap pendidikan dan tujuan masa depan
7) Tingginya tingkat pernikahan dini masyarakat di Desa Buntu
8) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
E. Rumusan MasalahBerdasarkan analisis situasi diatas, masalah yang dirumuskan pada
kegiatan program KKN ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana cara membangunkan kesadaran akan pentingnya belajar di
kalangan anak-anak Sekolah Dasar (SD)?
2) Bagaimana cara untuk meningkatkan pengetahuan teknologi di
masyarakat Desa Buntu?
3) Bagaimana cara membangkitkan semangat para pemuda dalam program
organisasi kepemudaan untuk meningkatkan solidaritas dan persatuan
pemuda di Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo?
4) Bagaimana cara untuk menguatkan komponen layanan kesehatan
masyarakat dan menumbuhkan kesadaran anak-anak akan pentingnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Buntu, Kecamatan
Kejajar, Kabupaten Wonosobo?
5) Bagaimana cara memanfaatkan komoditas utama di Desa Buntu,
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo?
6
6) Bagaimana cara memotivasi masyarakat di Desa Buntu tentang
pentingnya pendidikan dan tujuan masa depan?
7) Bagaimana membina masyarakat terkait pola asuh orang tua?
8) Bagaimana cara memotivasi masyarakat dalam menjaga kebersihan
lingkungan?
F. Pendekatan SosialPendekatan sosial adalah upaya dari Perguruan Tinggi khususnya
bagi para mahasiswa KKN selaku pelaksana utama Kegiatan KKN
untuk dapat mengintegrasikan diri ke dalam berbagai kegiatan
masyarakat agar dapat diterima dan berperan serta dalam berbagai
kegiatan masyarakat di lokasi KKN. Tingkat keberhasilan program
KKN berkenaan dengan kemampuan Anggota KKN dalam melakukan
pendekatan sosial dengan masyarakat setempat.
Untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan
permasalahan yang terdapat di Desa Buntu, maka sebelumnya
mahasiswa KKN perlu mengadakan pendekatan sosial. Dengan
Pendekatan Sosial, maka Anggota KKN dapat bersosialisasi serta
mendiskusikan permasalahan yang dihadapi warga dan bagaimana solusi
yang tepat untuk menangani masalah tersebut.
Pendekatan yang di lakukan dalam pelaksanaan KKN adalah:
1. Observasi
Pendekatan observasi yang dimaksud adalah berupa pendekatan yang
dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lokasi Desa Buntu baik
administrasi maupun kehidupan masyarakat. Selain itu, langkah
observasi juga dilakukan dengan kunjungan kepada perangkat Desa
Buntu termasuk kepala dusun, ketua RT dan RW setempat serta dengan
melakukan kunjungan langsung kerumah-rumah warga.
2. Wawancara
7
Pendekatan wawancara yang dimaksud adalah berupa pendekatan yang
dilakukan dengan cara tanya-jawab serta interaksi langsung dengan
masyarakat ataupun perangkat desa terkait.
3. Pemanfaatan Teknologi
Pendekatan pemanfaatan teknologi yang dimaksud adalah berupa
pendekatan yang dilakukan dengan cara pemanfaatan teknologi
informatika berupa internet yang menyediakan berbagai informasi
mengenai desa tersebut, baik mengenai kondisi sosial budaya maupun
geografis wilayah desa.
4. Pemanfaatan Program Desa
Pemanfaatan program desa yang dimaksud adalah berupa pendekatan
yang dilakukan dengan cara penfaatan program yang telah ada di desa
tersebut seperti mengikuti kegiatan posdaya, pkk, dll.
Untuk tercapainya pendekatan social yang baik, maka perlu
dilakukan tahapan pendekatan seperti :
1. Pembukaan Hubungan
Agar kegiatan KKN dapat berjalan secara efektif dan efisien
diperlukan dukungan dan partisipasi masyarakat. Mahasiswa (peserta
KKN) wajib melakukan sosialisasi dengan masyarakat setempat guna
menjalin hubungan yang lebih kekerabatan sehingga dapat diketahui
kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan adat istiadat di desa setempat.
Hal ini dilaksanakan untuk dapat lebih mempelajari kondisi sosial,
budaya, ekonomi, dan adat istiadat sehingga dapat menentukan
masalah dan program kerja yang sesuai dengan keadaan masyarakat
yang sebenarnya.
2. Pemeliharaan Hubungan
Hubungan yang sudah terjalin sebelumnya perlu dijaga agar suasana
KKN tetap kondusif. Kehangatan dan keakraban dengan warga
masyarakat dapat dijaga dengan komunikasi baik formal maupun
informal. Akan tetapi, komunikasi yang lebih baik adalah komunikasi
8
informal dimana setiap peserta KKN harus bisa berbaur dengan
semua lapisan masyarakat.
3. Pembinaan Hubungan
Tahapan ini dilakukan oleh pihak pengelola KKN yang sudah
ditunjuk oleh Perguruan Tinggi dalam hal ini Dosen Pembimbing
Lapangan. Pembinaan hubungan dapat dilakukan oleh DPL saat
melakukan monitoring atas kegiatan dan program kerja KKN.
Pembinaan hubungan ini dimaksudkan untuk memperkokoh
hubungan yang sudah terjalin, sehingga kerjasama antara Perguruan
Tinggi antara masyarakat dapat berlangsung walau masa KKN sudah
berakhir.
4. Mengakhiri Hubungan
Sejalan dengan berakhirnya masa KKN, maka secara formal
hubungan kerja sama antara peserta KKN dengan masyarakat pun
berakhir. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan (bahkan
sangat dianjurkan) untuk terjadinya hubungan lanjutan yang bersifat
interpersonal dengan masyarakat setempat. Pada tahap ini peserta
KKN berpamitan dengan masyarakat, baik secara formal maupun
personal.
9
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
A. Solusi yang diberikan1. Bidang Pendidikan
a. Pelatihan Mind Mapping
Aksi visioner dengan pelatihan mindmapping untuk anak-anak
yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran anak-
anak untuk mengejar cita-cita dan pendidikan yang tinggi, serta
untuk meningkatkan psychology well-being atau kesejahteraan
psikologis mereka.
Sasaran atau subjek pelathan mind mapping ini adalah siswa
kelas 6 SD N 1 Buntu. Dala pelatihan ini siswa diajarkan bagaimana
merancang rencana 3 tahun kedepan menggunakan metode mind
mapping dan juga bagaimana mempermudah meringkas atau
menguasai materi pelajaran menggunakan metode mind mapping.
Selanjutnya siswa diberi penugasan berupa membuat mind mapping
dengan tema rencana 3 tahun kedepan, dengan tujuan supaya siswa
dapat merencanakan masa depannya sejak dini sehingga siswa dapat
membuat target dalam hidupnya serta menambah dan memunculkan
motivasi untuk memenuhi target tersebut.
b. Parenting and Child Abuse
Parenting and child abuse, sosialisasi untuk orang tua hebat
sesuai perkembangan zaman. Kegiatan ini merupakan sosialisasi
terkait pola asuh orang tua dan kekerasan terhadap anak. Kegiatan
ini dilatar belakangi oleh tingginya tigkat pernikahan dini di Desa
Buntu, banyaknya orang tua muda di Desa Buntu merujuk pada pola
asuh yang konvensional seperti otoriter ataupun memanjakan atau
bahkan hingga mencapai kekerasan pada anak. Selain itu, anak dari
orang tua muda di Desa Buntu cenderung di asuh oleh nenek mereka
10
sehingga kelekatan anak terhadap orang tua mereka pun rendah, dan
hal tersebut menunjukan kurang mandirinya orang tua muda di Desa
Buntu dalam mengasuh dan mendidik anak.
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu di Desa Buntu. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu di
Desa Buntu terkait pola asuh orang tua yang baik dan bagaimana
menjadi orang tua hebat untuk anaknya.
c. Bimbel dan Pengajaran IT
Bimbingan belajar dan pengajaran ilmu teknologi yang
bertujuan membantu menyelesaikan kesulitan belajar (PR, serta
tugas-tugas yang lain) dan mengenalkan serta mengajarkan
penggunaan teknologi yaitu laptop. Gambaran umum pelaksanaan
proker yaitu mengajar bidang studi dan mengajarkan pemrograman
computer di kelompok bimbingan belajar yang dilaksanakan tiga kali
dalam satu minggu. Sasaran proker yaitu Siswa sekolah dasar di
Desa Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.
d. TPQ
TPQ yang bertujuan memberantas buta huruf baca Al-Qur’an.
Gambaran umum pelaksanaannya yaitu mengajarkan dan
membimbing anak-anak dalam membaca Al-Qur’an. Sasaran
program ini yaitu Anak-anak kecil dan SD di Desa Buntu
Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo yang beraganma islam.
e. Sosialisasi “Aku Indonesia”
Sosialisasi “Aku Indonesia” yang bertujuan agar masyarakat
memahami keanekaragaman yang ada, hingga tercipta rasa
kebersamaan. Sasaran program kerja ini yaitu siswa SD kelas 6 SD
N 1 Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.
f. Karya Muda
Karya Muda yang bertujuan agar remaja-remaja mempunyai
kontribusi yang berguna di masyarakat.
11
2. Bidang Ekonomi
a. UMKM Desa Buntu
Program kerja UMKM Desa Buntu adalah memberikan
pelatihan kepada masyarakat Desa Buntu yaitu dengan
“Pembuatan inovasi makanan dengan bahan dasar kentang:
Nugget Kentang” dengan tujuan mengembangkan UMKM
masyarakat desa dengan cara menginovasi kentang menjadi
produk yang mempunyai nilai jual lebih, selain itu nugget juga
tahan lama di bandingkan dengan produk lainnya. Sasaran dari
kegiatan Pelatihan Pembuatan Nugget Kentang ini adalah ibu-
ibu PKK Desa Buntu da ibu-ibu PAUD di Desa Buntu yang
notabennya memiliki anak-anak sebagai inovasi bekal makanan
Harapannya program kerja ini bisa memberikan pengetahuan
dan motivasi kepada masyarakat untuk berinovasi.
b. Kewirausahaan
Pelatihan kewirausahaan dengan tema “Terbangunnya Jiwa
Enterpreunership di warga Desa Buntu-Kejajar” dengan tujuan
melatih masyarakat dalam meningkat-kan kemampu-an
berwirausaha, mengembangkan Inovasi produk baru, dan
engem-bangkan usaha baru untuk meningkat-kan
pendapatan.gambaran umumpelaksanaannya yaitu membuat
jahe instan yang berupa jahe bubuk sebagai minuman
penghangat tubuh dan sebagai minuman penghangat tubuh
dengan sasaran semua warga Desa Buntu Kecamatan Kejajar
Kabupaten Wonosobo (terkhusus ibu-ibu). Harapannya
program ini dapat memberikan pegetahuan kepada masyarakat
terkait proses pembuatan jahe menjadi produk yang
mempunyai nilai jual tinggi dan memotivasi masyarakat Desa
Buntu untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
12
3. Bidang Kesehatan
a. Penyuluhan Kesehatan Sekolah Dasar
Penyuluhan kesehatan sekolah dasar merupakan salah satu
program kerja antara lain :
Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran
dan kemauan melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Sikat gigi massal dan cuci tangan masal yang bertujuan
memperaktikan langsung dan membekali keterampilan
hidup bersih dan sehat setelah beraktivitas.
Kesehatan diri merupakan suatu hal yang sangat
penting guna mencegah diri dari berbagai penyakit. Cuci
tangan menggunakan sabun merupakan bentuk
pencegahan terhadap penyakit yang paling murah dan
terbukti efisien. Dengan dilaksanakannya program kerja
ini, harapannya pemahaman anak-anak mengenai
kesehatan diri dan cara mencuci tangan yang baik dan
benar dapat bertambah. Serta dapat mengurangi angka
kejadian penyakit yang disebabkan oleh kurangnya
kesadaran mengenai kebersihan diri.
Menyikat gigi merupakan salah satu perawatan gigi
rutin yang harus dilakukan setiap orang untuk menjaga
kesehatan gigi agar terhindar dari penyakit gigi seperti
karies, gigi berlubang, dan bau mulut. Harapan
dilaksanakannya program kerja ini adalah untuk
memberikan pemahaman terhadap anak-anak mengenai
pentingnya menyikat gigi pada waktu yang tepat dan cara
menyikat gigi yang baik dan benar.
13
b. Pendampingan Posyandu
Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam
upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Progam
pendampingan posyandu bertujuan untuk membantu atau ikut
andil dalam pelayanan kesehatan seperti penimbangan berat
badan, pengukuran tinggi badan, pemberian makanan
pendamping ASI, dan pencatatan.
c. Gerakan Pungut Sampah (GPS)
Gerakan Pungut Sampah (GPS), tujuannya menjaga
kebersihan di lingkungan Desa Buntu Kecamatan Kejajar
Kabupaten Wonosobo. Bentuk kegiatannya memungut sampah
yang ada di lingkungan desa dan dibuang ke tempat sampah
(setiap hari). Sasarannya lingkungan sekitar Desa Buntu
Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.
4. Bidang Infrastruktur
a. Jum’at Bersih
Jum’at bersih, tujuannya untuk mengembangkan budaya
kebersihan desa kepada warga. Gambaran umumpelaksanaan
program kerja yaitu Kerja bakti di wilayah desa dengan sasaran
semua warga Desa Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten
Wonosobo.
b. Budidaya Tanaman Obat
Budidaya Tanaman Obat, tujuan program kerja ini yaitu
menambah wawasan kepada masyarakat tentang manfaat
tanaman obat yang belum diketahui oleh masyarakat sekitar.
Gambaran umum pelaksanaan program yaitu memberikan
suatu pelatihan kepada warga terkait bagaiamana cara
membudidayakan tanaman obat, dan juga mengembangkan
pengetahuan yang dimiliki oleh setiap warga tentang apa saja
manfaat yang diperoleh dari membudidayakan tanaman obat
14
yang ada. Sasaran program kerja warga masyarakat. Desa
Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.
c. Penanaman Pohon
Penanaman pohon, merupakan program yang dimaksudkan
untuk mahasiswa dan mahasiswi KKN UNNES agar
mempunyai kontribusi terhadap alam. Hal ini khususnya terkait
dengan semboyan kampus “konservasi”.
d. Penguatan Bank Sampah Anorganik
Penguatan bank sampah, merupakan program yang
dimaksudkan agar masyarakat di Desa Buntu, Kecamatan
Kejajar, Kabupaten Wonosobo dapat mengolah sampah
anorganik yang notabennya sulit di olah dan diuraikan menjadi
sesuatu atau produk yang kreatif dan inovatif.
Dalam kegiatan ini tim KKN bekerja sama dengan PKK dalam
mewujudkan program ini dengan mengkut sertakan program ini
dalam perlombaan HUT RI yang diadakan oleh PKK yaitu
lomba fashion show dari barang bekas terutama plastik. Dalam
perlombaan ini peserta dari tiap RT berjalan di catwalk
mengunakan busana dan aksesoris dari barang bekas. Rata-rata
peserta menggunakan busana yang dibuat dari sampah plastik,
ada juga yang menggunakan busana yang dibuat dari kain
perca.
e. Lomba HUT RI
Lomba HUT RI, merupakan program yang dimaksudkan untuk
memperingati 17 Agustus di Desa Buntu, Kecamatan Kejajar,
Kabupaten Wonososbo. Hal ini dilakukan agar peringatan HUT
RI menjadi lebih menarik dan meriah.
15
B. Luaran Yang Dihasilkan1. Menambah Motivasi dan visi anak-anak Desa Buntu dengan pelatihan
Mind Mapping.
2. Menambah informasi terkait pola asuh orang tua dan kekerasan anak
dengan program parenting and child abuse.
3. Meningkatkan pemahaman mater dan penyelesaiian pekerjaan rumah (PR)
dengan program bimbel.
4. Membantu para pengajar dalam mengurangi buta baca huruf tulis qur’an
dengan program TPQ.
5. Menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan
program Aku Indonesia.
6. Pemuda Desa Buntu menjadi lebih produktif dan aktif dalam kegiatan
Desa dengan program Karya Muda.
7. Ibu-ibu di Desa Buntu dapat mengolah kentang menjadi makanan sehat
yang bernilai jual dan bisa digunakan sebagai bekal anak dengan program
pelatihan nugget kentang.
8. Ibu-ibu di Desa Buntu dapat mengolah jahe sebagai minuman instan untuk
penghangat tubuh sesuai dengan iklim Desa Buntu yang dingin dengan
program pelatihan pembuatan jahe serbuk.
9. Anak-anak Desa Buntu dapat mencuci tangan dan menggosok gigi dengan
rutin, baik dan benar dengan program penyuluhan PHBS di Sekolah Dasar.
10. Kegiatan posyandu di Desa Buntu dapat terlaksana lebih efektif dan
efisien dengan program Pendampingan Posyandu.
11. Menjadikan lingkungan Desa Buntu menjadi lebih bersih dari sampah
dengan program Gerakan Pungut Sampah (GPS) dan jum’at bersih.
12. Memberikan informasi kepada masyarakat Desa Buntu terkait fungsi dan
manfaat tanaman obat dengan program budidaya tanaman obat.
13. Mensukseskan dan mengimplementasikan motto unnes konservasi dengan
program penanaman pohon.
16
14. Menjadikan masyarakat Desa Buntu lebih kreatif dan inovatif dalam
mengolah sampah anorganik dengan program penguatan bank sampah
anorganik.
15. Menambah keakraban masyarakat Desa Buntu dengan program lomba
HUT RI.
17
BAB III
PROGRAM KERJA
Tabel 3. Program Kerja
Kode
Program Kerja Koordinator/ Penanggung
Jawab
Lokasi Waktu pelaksanaan
Luaran Dana
1 2 3 4 5 6 7 Asal Dana Jumlah (Rp)
A Pelatihan Mind Mapping
Amalia, Mustofa SD N 1 Buntu Siswa dapat merencanakan recana 3 tahun kedepan dan mendorong motivasi siswa untuk mencapai visinya.
Iuran kelompok 23.000
A Parenting and Child Abuse
Amalia Posyandu Desa Buntu
Menambah pengetahuan tentang pola asuh orang ta dan kekerasan anak pada para orang tua terutama orang tua muda di Desa Buntu.
Iuran kelompok 30.000
A Bimbel Mustofa Posko KKN Siswa dapat terbantu dalam hal pemahaman materi dan
- -
18
penyelesaian pekerjaan rumah.
A TPQ Amalia TPQ MD Membantu para pengajar dalam mengurangi buta baca huruf tulis qur’an.
- -
A Sosialisasi “Aku Indonesia”
Mustofa, Amalia SD N 1 Buntu Siswa dapat memahami keberagaman yang ada dan dapat memahami serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Iuran kelompok 23.000
A Karya Muda Mustofa Rumah Ketua Pemuda
Pemuda menjadi lebih produktif. - -
B Pelatihan Pembuatan Nugget Kentang
Ayunda Posko KKN dan PAUD
Ibu-ibu dapat mengolah kentang menjadi makanan sehat yang bernilai jual dan bisa digunakan sebagai bekal anak.
Iuran kelompok 137.000
B Pelatihan Pembuatan Jahe Serbuk
Melly Posko KKN Ibu-ibu dapat mengolah jahe sebagai minuman instan untuk penghangat tubuh sesuai dengan iklim Desa Buntu yang dingin.
Iuran kelompok 45.000
C Penyuluhan PHBS di Sekolah Dasar
Nita SD N 1 Buntu Siswa dapat mencuci tangan dan menggosok gigi dengan
Iuran 81.500
19
rutin, baik dan benar. kelompok
C Pendampingan Posyandu
Nita Posyandu Desa Buntu
Kegiatan posyandu dapat terlaksana lebih efektif dan efisien.
- -
C Gerakan Pungut Sampah
Mustofa Desa Buntu Lingkungan menjadi lebih bersih dari sampah. - -
D Jumat Bersih Khazul Kantor Desa Buntu Kantor desa menjadi lebih bersih.
Iuran kelompok 11.500
D Budidaya Tanaman Obat
Melly Halaman rumah setiap RW
Warga menjadi tahu berbagai macam fungsi tanaman obat dan membudidayakannya sebagai obat keluarga.
Iuran kelompok 263.400
D Penanaman Pohon Khazul Sekitar makam dan lapangan Desa Buntu
Mensukseskan dan mewujudkan motto UNNES yaitu Konservasi
Dinas Lingkungan
Hidup-
D Penguatan Bank Sampah Anorganik
Ayunda, Mustofa Sanggar Warga dapat mengelola sampah anorganik menjadi produk yang kreatif dan inovatif.
PKK -
D Lomba HUT RI Khazul Lapangan Desa Buntu
Memeriahkan kemerdekaan serta mengakrabkan masyarakat Desa Buntu.
Kas Pemuda 10.000.000
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Pembahasan Program UnggulanProgram kerja yang telah dilaksanakan pada Desa Buntu yang
dilakukan oleh tim KKN Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang di
Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo salah satunya
adalah program unggulan yaitu pelatihan pembuatan olahan kentang yang
di wujudkan dalam bentuk nugget kentang dan pelatihan olahan jahe yang
diwujudkan dalam bentuk jahe instan yang berupa serbuk jahe di Desa
Buntu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
1. Pelatihan Pembuatan Nugget Kentang
Nugget Kentang merupakan program kerja unggulan dari KKN
Desa Buntu. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama pada Selasa, 14 Agustus 2018 yang bertempat di
PAUD Desa Buntu. Petemuan ke dua pada Rabu, 18 Agustus 2018
yang bertempat di Rumah Kepala Desa Buntu. Kegiatan ini memiliki
sasaran ibu-ibu PKK Desa Buntu dan ibu-ibu PAUD di Desa Buntu
yang isinya memberikan pelatihan mengenai cara menginovasi
kentang ke dalam bentuk nugget kentang. Tim KKN Unnes 2018
berbagi cara membuat nugget kentang serta memberikan inspirasi
kepada ibu-ibu warga Desa Buntu bahwa kentang bisa dijadikan
olahan lain selain di jual begitu saja. Dengan potensi Desa Buntu
adalah masyarakat yang mayoritas bercocok tanam kentang, yang
kemudian setelah panen langsung di jual kepada pengepul kentang.
Hasil penjualan yang tidak menetap bahkan banyak kentang yang
tidak lolos uji klasifikasi untuk dijual membuat hasil panen kentang
menjadi berkurang. Maka dari itu dengan adanya pelatihan pembuatan
21
inovasi makanan kentang menjadi produk nugget kentang bertujuan
untuk menambah nilai jual kentang diatas harga pasaran. Tim KKN
Unnes 2018 juga mmberikan resep nugget kentang kepada ibu-ibu
agar dapat langsung dipraktekan di rumah masing-masing. Kegiatan
ini bertujuan untuk menambah inspirasi dan inovasi tentang
pemanfaatan kentang menjadi produk olahan makanan.
Diharapkan warga khususnya ibu-ibu PKK dan ibu-ibu PAUD
dapat membuat olahan makanan lain yang berbahan dasar kentang
dengan terus mengembangkan kreativitas dan produk tersebut bisa
dijual dengan nilai tinggi agar menjadi pemasukan ekonomi bagi ibu-
ibu Desa Buntu agar terus berinovasi.
2. Pelatihan Pembuatan Jahe Instan (Serbuk Jahe)
Jahe instan (jahe serbuk) termasuk salah satu program kerja
unggulan dari KKN Desa Buntu. Kegiatan ini dilaksanakan pada
Sabtu, 18 Agustus 2018 yang bertempat di Rumah Kepala Desa
Buntu. Kegiatan ini memiliki sasaran ibu-ibu PKK Desa Buntu yang
isinya memberikan pelatihan mengenai cara pengolahan jahe ke dalam
bentuk jahe instan yaitu berupa serbuk jahe. Ide pengembangan teknik
pengolahan ini didasarkan pada sifat bahan yang dapat dibuat
minuman kesehatan berbentuk serbuk agar lebih tahan lama, sehingga
diharapkan dapat mengangkat potensi ekonomi dan potensi kesehatan
secara optimal pada tanaman jahe. Disamping itu, wujudnya yang
22
berbentuk serbuk instan akan memberikan kemudahan untuk
dikonsumsi karena hanya menyeduh serbuk dengan air hangat
kemudian diminum. Serbuh minuman instan dapat digunakan dalam
jangka lama karena berbentuk serbuk sehigga lebih tahan dalam
penyimpanan.
Demo pengolahan bahan alam Jahe sebagai minuman penghangat
tubuh dan sebagai minuman kesehatan diharapkan agar warga Desa
Buntu dapat megetahui bahwa pengolahannya tidak sulit bahkan
mereka dapat mempraktikannya suatu saat. Disamping itu, bahan
pembuatannya dapat diperoleh dengan mudah dan harganyapun
terjangkau oleh masyarakat, karena ketersediaannya cukup banyak di
pasar atau di lingkungan masyarakat sekitar. Dari pelatihan
pembuatan jahe instan ini diharapkan warga dapat memasarkannya
sehingga menumbuhkan jiwa kewirausahan warga Desa Buntu.
B. Pembahasan Program PendukungProgram kerja yang telah dilaksanakan pada Desa Buntu yang
dilakukan oleh tim KKN Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang di
Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo salah satunya
adalah Program Pendukung, yang meliputi program bidang pendidikan,
ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur.
1. Bidang Pendidikan
Desa Buntu memiliki potensi Sumber Daya Manusia yang cukup
besar, yaitu berasal dari anak-anak yang nantinya akan menjadi generasi
penerus dan diharapkan mampu mengembangkan Sumber Daya Alam di
23
desa guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu
tim KKN ingin meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Desa
Buntu dengan membuat beberapa program kerja di bidang pendidikan.
a. Pelatihan Mind Mapping
Program pelatihan mind mapping ini dilaksanakan satu kali
pada hari Senin,20 Agustus 2018 dengan lokasi di dalam ruang kelas
6 SD N 1 Buntu dengan peserta pelatihan adalah siswa kelas 6 SD N
1 Buntu. Siswa kelas 6 dipilih menjadi sasaran pelatihan karena
kelas 6 merupakan jenjang terakhir sekolah dasar yang akan nantinya
akan mengikuti Ujian Nasional dan melanjutkan ke jenjang
pendidikan selanjutnya.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu supaya siswa dapat memikirkan
dan merencanakan visi atau tujuannya setelah lulus sekolah dasar,
selain itu diharapkan siswa akan terdorong motivasinya untuk
mencapai visi dan tujuan atau keinginannya terutama dalam bidang
pendidikan. Selain untuk memicu munculnya visi hidup dan
motivasi, pelatihan mind mapping ini dapat membantu siswa
membuat ringkasan atau rangkuman terkait materi pelajaran yang
lebih mudah diingat dan dipelajari. Jadi, dalam kegiatan ini siswa
diajarkan membuat dua jenis mind mapping yaitu mind mapping
dengan tema rencana 3 tahun kedepan dan mind mapping terkait
materi pelajaran. Kegiatan ini dianggap cocok diterapkan pada siswa
kelas 6 karena siswa kelas 6 akan mengikuti Ujian Nasional dan
akan lanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Tahap pertama dalam kegiatan ini yaitu melakukan konsultasi
dan izin kepada kepala sekolah SD N 1 Buntu. Kemudian tahap
kedua memberikan pengumuman atau pemberitahuan kepada siswa
akan diadakannya pelatihan mind mapping. Tahap ketiga yaitu
persiapan alat dan bahan atau media dan tempat untuk pelatihan.
Media yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu PPT. Pelaksanaan
kegiatan dilakukan dengan mengambil salah satu jam mata pelajaran
24
yang telah di setujui dan di izinkan oleh guru kelas, tempat berada di
dalam ruang kelas kelas 6 SD N 1 Buntu, materi di sampaikan
menggunakan presentasi PPT dan pada akhir kegiatan ini siswa
diberi penugasan untuk membuat mind mapping tentang rencana 3
tahun kedepan, siswa yang membuat penugasan tersebut paling baik
diberi reward.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah beberapa siswa terlambat
mengumpulkan penugasan yang diberikan. Namun penilaian dan
pengecekan penugasan tetap dilakukan. Kegiatan ini sudah relevan
dengan rencana pelaksanaan kegiatan.
b. Parenting and Child Abuse
Program parenting and child abuse ini dilakukan dengan
bentuk penyuluhan atau sosialisasi yang dilaksanakan pada minggu
ke 6 yaitu pada hari Senin, 10 September 2018 bertempat di Gor
Posyandu Desa Buntu. Kegiatan ini dilaksanakan setelah
penimbangan dan pengukuran tinggi badan di Posyandu. Sasaran
dari kegiatan ini yaitu ibu-ibu desa buntu terutama ibu-ibu muda
karena notabennya banyak masyarkat desa buntu yang menikah di
usia muda dan menjadi ibu-ibu muda yang pengetahuan terkait pola
asuh terhadap anak masih rendah, hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya anak-anak desa buntu yang sudah mengenal rokok dan
memiliki perilaku yang cukup agresif.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu supaya ibu – ibu di Desa Buntu
terutama ibu-ibu muda bertambah pengetahuannya terkait pola asuh
orang tua dan kekerasan terhadap anak baik verbal ataupun non-
25
verbal. Hal ini penting karena pembentukan karakter,moral,dan
perilaku anak dimulai dari keluarga atau pola asuh orang tuanya.
Kegiatan ini memiliki semboyan orang tua hebat, anak hebat, karena
buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu koordinasi dan
konsultasi serta meminta izin kepada kader posyandu dan bidan Desa
Buntu untuk melakukan kegiatan sosialisasi parenting and child
abuse. Tahap kedua yaitu memberikan informasi atau pengumuman
kepada ibu-ibu posyandu bahwa akan diadakan sosialisasi parenting
and child abuse. Tahap ketiga dalam kegiatan ini yaitu persiapan alat
dan bahan atau media yang akan digunakan untuk sosialisasi. Media
yang digunakan yaitu berupa bulletin yang berisi informasi tentang
pola asuh orang tua yang dibagikan kepada peserta sosialisasi. Tahap
selanjutnya yaitu penyuluhan atau sosialisasi parenting and child
abuse, ibu-ibu atau peserta sosialisasi dibagian bulletin yang berisi
informasi mengenai pola asuh orang tua dan pengisi materi
menyampaikan materi yang sudah dipersiapkan. Pada akhir kegiatan
diadakan sharing and caring dengan ibu-ibu atau peserta sosialisasi.
Evaluasi dari kegiatan ini yaitu berkurangnya kehadiran ibu-
ibu atau peserta sosialisasi karena cuaca pada hari tersebut sedang
tidak bagus. Namun kegiatan teap berjalan lancar dari awal hingga
akhir. Kegiatan ini sudah cukup relevan dengan rencana pelaksanaan
kegiatan.
26
c. Bimbel
Bimbingan Belajar dilaksanakan setiap hari Rabu, selama 4
minggu, yang dimulai dari minggu ke-2 sampai minggu ke 6 yang
berlokasi di Posko KKN Desa Buntu RT 10 RW 5. Sasaran kegiatan
adalah siswa Sekolah Dasar (SD) kelas III dan IV. Kegiatan tersebut
sudah relevan dengan rencana pelaksanaan kegiatan. Kegiatan
Bimbingan Belajar sangat diterima oleh semua masyarakat.
Masyarakat khususnya siswa SD sangat antusias untuk emngikuti
Bimbingan Belajar ini serta selalu terlaksana tepat waktu. Adapun
fungsi dari program Bimbingan Belajar untuk memberikan materi
tambahan bagi anak SD Negeri 1 Buntu, selain itu anak SD Negeri 1
Buntu lebih dahulu mengetahui materi yang akan diajarkan gurunya
esok hari,membantu mempermudah pekerjan rumah anak SD Negeri
1 Buntu. Membuat anak SD Negeri 1 Buntu percaya diri
mengerjakan pelajaran yang sulit. Manfaat lain dari kegiatan ini,
mempersiapkan anak untuk mengikuti Ujian Tengah Semester serta
UAS.
Tahap persiapan yang pertama yaitu melakukan konsultasi
dengan kepala sekolah SD Negeri 1 Buntu. Kemudian tahap kedua
yaitu memberikan informasi/ pengumuman akan diadakannya
kegiatan bimbel kepada siswa SD. Tahap yang ketiga yaitu
mempersiapkan alat dan bahan, serta tempat untuk pelaksanaan.
Pelaksanaan dilakukan dengan mengumpulkan siswa SD di
Posko KKN. Kegiatan Bimbingan Belajar dilaksanakan setiap hari
27
Rabu mulai tanggal 15, 22, 29 Agustus sampai dengan Rabu, 5
September 2018.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah banyaknya siswa SD yang
sulit untuk dikondisikan. Diharapkan siswa SD tetap melakukan
belajar rutin di rumah masing-masing atau membentuk kelompok
belajar.
d. TPQ
Pelaksanaan kegiatan TPQ dilaksanakan setiap hari Jumat pada
minggi ke-4 dan ke-6 di tempat TPQ MD. Sasaran kegiatan adalah
peserta didikan TPQ MD. Kegiatan tersebut sudah relevan dengan
rencana pelaksanaan kegiatan. Kegiatan mengajar TPQ sangat
diterima oleh semua masyarakat. Masyarakat khususnya peserta
didik TPQ MD sangat antusias. Mengajar TPQ ini sangat membantu
khususnya bagi pengajar dikarenakan terdapat pengajar yang tidak
bisa hadir dalam kegiatan TPQ tersebut.
Tahap persiapan yang pertama yaitu melakukan konsultasi
serta permohonan izin dengan Pak Supardi selaku penanggungjawab
TPQ MD. Kemudian tahap kedua yaitu mengajar TPQ MD sesuai
dengan arahan Pak Supardi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara
membantu pengajar TPQ MD dalam mengajar TPQ.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah beberapa anak-anak
khususnya laki-laki yang sulit untuk dikondisikan, karena mereka
begitu antusias mengikuti kegiatan yang ada. Selain itu, adanya
28
penjajak makanan membuat peserta didik tidak fokus terhadap
pembelajaran di TPQ.
e. Sosialisasi “Aku Indonesia”
Sosialisasi “Aku Indonesia” dilaksanakan pada hari Senin, 20
Agustus 2018 di SD Negeri 1 Buntu. Sasaran kegiatan ini adalah
siswa Sekolah Dasar (SD) kelas VI. Kegiatan tersebut sesuai dengan
rencana pelaksanaan kegiatan. Siswa kelas VI SD menerima
penyampaian materi dengan baik. Adapun fungsi dari program
Sosialisasi “Aku Indonesia” adalah untuk memberikan pemahaman
tentang keanekaragaman di Indonesia dengan menyajikan materi
seputar wawasan nusantara untuk sekolah dasar, serta memberikan
pemahaman tentang bagaimana bersikap dan bertindak sesuai
dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Selain itu, program ini
bersesuaian dengan salah satu mata pelajaran siswa kelas VI SD
yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Adanya program
Sosialisasi “Aku Indonesia” ini dilatar belakangi oleh adanya
julukan yang melekat pada Desa Buntu yaitu sebagai miniatur
Indonesia atau Indonesia kecil, namun terkadang bagi masyarakat,
khususnya siswa-siswa sekolah dasar masih mengabaikan rasa
toleransi.
Tahap persiapan yang pertama yaitu melakukan pemaparan
maksud dan tujuan dari program Sosialisasi “Aku Indonesia” serta
permohonan izin. Kemudian tahap kedua yaitu mempersiapkan
bahan-bahan presentasi beserta reward untuk sesi kuis. Selanjutnya,
29
pelaksanaan dilakukan di SD Negeri 1 Buntu, tepatnya di ruang
kelas VI mulai pukul 10:00 WIB.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah adanya beberapa gangguan
dari siswa-siswa kelas lain. Diharapkan dengan adanya program ini
masyarakat khususnya siswa sekolah dasar dapat memahami
keberagaman dan menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Karya Muda
Karya Muda dilaksanakan selama tiga kali sebelum 17 agustus,
tepatnya pada hari Jumat, 10 Agustus 2018, hari Senin 13 Agustus
2018, dan Selasa 14 Agustus 2018 di rumah Ketua Pemuda Desa
Buntu. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh anggota Organisasi
Kepemudaan Desa Buntu. Kegiatan ini mendapat respon positif dan
dapat diterima dengan baik oleh Organisasi Kepemudaan. Adapun
fungsi dari program ini adalah mengaktifkan Organiasi Kepemudaan
disertai dengan kerjasama dengan Tim KKN UNNES untuk
membantu membuat atau mengadakan kegiatan yang positif dan baik
serta mempunyai hasil yang nyata. Kegiatan ini menitik beratkan
pada kerjasama antar Organisasi Kepemudaan dan Tim KKN
UNNES, hal ini didasarkan pada kurang dan sulitnya koordinasi
antar anggota Pemuda, sehingga dengan adanya kerjasama ini dapat
mempermudah pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada dan akan
dilaksanakan serta memperbaiki koordinasi antar anggota Pemuda.
Manfaat dari kegiatan ini adalah mengaktifkan Organiasi
30
Kepemudaan dengan jalan mengadakan kegiatan yang bernilai
positif.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah sulitnya mengkordinir
anggota Organiasasi Kepemudaan, hal ini didasarkan pada sibuknya
dalam aktivitas di ladang. Diharapkan Organiasi Kepemudaan tetap
dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif dan dapat
mengaktifkan semua anggotanya.
2. Bidang Ekonomi
Program kerja di bidang ekonomi yang telah dilaksanakan oleh tim
KKN adalah pelatihan pembuatan nugget kentang dan pelatihan
pembuatan serbuk jahe. Dimana keduanya merupakan program unggulan
dari Tim KKN Unnes Desa Buntu.
a. Pelatihan Pembuatan Nugget Kentang
Program kerja ini dilaksanakan pada dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama pada Selasa, 14 Agustus 2018 yang bertempat di
PAUD Desa Buntu. Petemuan ke dua pada Rabu, 18 Agustus 2018
yang bertempat di posko KKN. Kegiatan ini memiliki sasaran ibu-
ibu PKK Desa Buntu dan ibu-ibu PAUD di Desa Buntu yang isinya
memberikan pelatihan mengenai cara menginovasi kentang ke dalam
bentuk nugget kentang. Tingkat partisipasi masyarakat dan antusias
dalam mengikuti kegiatan ini sangatlah besar, hal tersebut dapat
dilihat dari banyaknya ibu-ibu yang hadir dan memperhatikan materi
selama proses pembuatan nugget kentang berlangsung.Tim KKN
Unnes 2018 berbagi cara membuat nugget kentang serta memberikan
31
inspirasi kepada ibu-ibu warga Desa Buntu bahwa kentang bisa
dijadikan olahan lain selain di jual begitu saja. Dengan potensi Desa
Buntu adalah masyarakat yang mayoritas bercocok tanam kentang,
yang kemudian setelah panen langsung di jual kepada pengepul
kentang. Hasil penjualan yang tidak menetap bahkan banyak kentang
yang tidak lolos uji klasifikasi untuk dijual membuat hasil panen
kentang menjadi berkurang. Maka dari itu dengan adanya pelatihan
pembuatan inovasi makanan kentang menjadi produk nugget kentang
bertujuan untuk menambah nilai jual kentang diatas harga pasaran.
Tim KKN Unnes 2018 juga mmberikan resep nugget kentang kepada
ibu-ibu agar dapat langsung dipraktekan di rumah masing-masing.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah inspirasi dan inovasi
tentang pemanfaatan kentang menjadi produk olahan makanan.
Diharapkan warga khususnya ibu-ibu PKK dan ibu-ibu PAUD
dapat membuat olahan makanan lain yang berbahan dasar kentang
dengan terus mengembangkan kreativitas dan produk tersebut bisa
dijual dengan nilai tinggi agar menjadi pemasukan ekonomi bagi
ibu-ibu Desa Buntu agar terus berinovasi.
Tahap persiapan yang pertama yaitu melakukan konsultasi
dengan ibu-ibu PKK dan ibu-ibu PAUD. Kemudian tahap yang
kedua yaitu membuat undangan dan menyebarkannya kepada Ibu-
ibu PKK. Tahap yang ketiga yaitu menyiapkan alat dan bahan, serta
tempat.
Pada pelaksanaannya tim KKN melakukan pelatihan olahan
kentang, yang selanjutnya dilanjutkan dengan demo memasak
nugget kentang.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah terdapat beberapa ibu-ibu
yang tidak antusias untuk mengikuti demo memasak karena terlalu
sibuk mengurusi anak-anaknya, hal tersebut terjadi ketika demo
memasak di PAUD.
32
b. Pelatihan Pembuatan Jahe Instan (Serbuk Jahe)
Jahe instan (jahe serbuk) termasuk salah satu program kerja
unggulan dari KKN Desa Buntu. Kegiatan ini dilaksanakan pada
Sabtu, 18 Agustus 2018 yang bertempat di posko KKN. Kegiatan ini
memiliki sasaran ibu-ibu PKK Desa Buntu yang isinya memberikan
pelatihan mengenai cara pengolahan jahe ke dalam bentuk jahe
instan yaitu berupa serbuk jahe. Ide pengembangan teknik
pengolahan ini didasarkan pada sifat bahan yang dapat dibuat
minuman kesehatan berbentuk serbuk agar lebih tahan lama,
sehingga diharapkan dapat mengangkat potensi ekonomi dan potensi
kesehatan secara optimal pada tanaman jahe. Disamping itu,
wujudnya yang berbentuk serbuk instan akan memberikan
kemudahan untuk dikonsumsi karena hanya menyeduh serbuk
dengan air hangat kemudian diminum. Serbuh minuman instan dapat
digunakan dalam jangka lama karena berbentuk serbuk sehigga lebih
tahan dalam penyimpanan.
Demo pengolahan bahan alam Jahe sebagai minuman
penghangat tubuh dan sebagai minuman kesehatan diharapkan agar
warga Desa Buntu dapat megetahui bahwa pengolahannya tidak sulit
bahkan mereka dapat mempraktikannya suatu saat. Disamping itu,
bahan pembuatannya dapat diperoleh dengan mudah dan
harganyapun terjangkau oleh masyarakat, karena ketersediaannya
cukup banyak di pasar atau di lingkungan masyarakat sekitar. Dari
pelatihan pembuatan jahe instan ini diharapkan warga dapat
33
memasarkannya sehingga menumbuhkan jiwa kewirausahan warga
Desa Buntu.
Tahap persiapan yang pertama yaitu melakukan konsultasi
dengan ibu-ibu PKK. Kemudian tahap yang kedua yaitu membuat
undangan dan menyebarkannya kepada Ibu-ibu PKK. Tahap yang
ketiga yaitu menyiapkan alat dan bahan, serta tempat. Pada
pelaksanaannya tim KKN melakukan pelatihan olahan jahe, yang
selanjutnya dilanjutkan dengan demo memasak jahe isntan (serbuk
jahe).
Evaluasi dari kegiatan ini adalah kurangnya waktu pelaksanaan
pembuatan jahe isntan dikarenakan proses pembuatannya yang
membutuhkan waktu yang sangat lama.
3. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, masyarakat Desa Buntu tergolong
mempunyai status kesehatan yang baik. Program kerja di bidang
kesehatan yang telah dilaksanakan antara lain penyuluhan kesehatan
sekolah dasar, pendampingan posyandu, gerakan pungut sampah.
a. Penyuluhan PHBS di Sekolah Dasar
Pada program ini terdapat dua kegiatan penyuluhan PHBS yaitu
sosialisasi cuci tangan pakai sabun dan menggosok gigi.
1. Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dilaksanakan
pada tanggal 23 Agustus 2018 di SDN 1 Buntu Kejajar dengan
34
sasaran kegiatannya adalah siswa SD kelas kelas 3. Tujuan dari
dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan
dan pemahaman terhadap siswa SD mengenai pentingnya cuci
tangan pakai sabun. Kegiatan tersebut sudah relevan dengan rencana
pelaksanaan kegiatan. Kegiatan sosialisasi CTPS sangat diterima
oleh semua civitas akademika di SDN 1 Buntu Kejajar Sosialisasi
CTPS dapat memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai
pentingnya menjaga kesehatan personal, serta memberikan
pengetahuan mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Tahap persiapan yang pertama yaitu konsultasi dengan
Kepala Sekolah SDN 1 Buntu Kejajar. Kemudian tahap kedua yaitu
menyiapkan alat dan bahan untuk sosialisasi cuci tangan pakai sabun
diantaranya LCD dan proyektor. Pada pelaksanaannya sosialisasi
diisi langsung oleh pemateri dari Tim KKN, materi yang diberikan
yaitu seputar pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan pakai
sabun, manfaat cuci tangan pakai sabun, penyakit yang disebabkan
akibat tidak cuci tangan, dan cara mencuci tangan yang benar,
praktik cuci tangan sambil bernyanyi serta pemutaran film pendek
tentang manfaat cuci tangan. Evaluasi dari kegiatan ini adalah tidak
ada praktik cuci tangan menggunakan air di karenakan tidak ada
sarana air yang mengalir dan sosialisasi tidak dilakukan disemua
kelas.
35
2. Sosialisasi Menyikat Gigi
Sosialisasi menyikat gigi dilaksanakan pada tanggal 23
Agustus 2018 di SDN 1 Buntu Kejajar dengan sasaran kegiatannya
adalah siswa SD kelas 3. Tujuan dilaksanakannya program kerja ini
adalah untuk memberikan pemahaman terhadap anak-anak mengenai
pentingnya menyikat gigi pada waktu yang tepat dan cara menyikat
gigi yang baik dan benar.
Tahap persiapan yang pertama yaitu konsultasi dengan
Kepala Sekolah SDN 1 Buntu Kejajar. Kemudian tahap kedua yaitu
menyiapkan alat dan bahan untuk sosialisasi menyikat gigi, Pada
pelaksanaannya sosialisasi diisi langsung oleh pemateri dari Tim
KKN, materi yang diberikan yaitu seputar pengetahuan tentang
pentingnya menyikat gigi, manfaat menyikat gigi, penyakit yang
disebabkan akibat tidak menyikat gigi, dan cara menyikat gigi yang
benar, memperagakan cara menyikat gigi dengan benar, serta
pemutaran film pendek tentang akibat tidak menyikat gigi. Selain itu,
siswa di beri Kartu Kontrol Sikat Gigi selama 21 hari yang bertujuan
untuk memantau penerapan menyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu
setelah sarapan dan sebelum tidur.
Pada tanggal 30 Agustus 2018 dilaksanakan praktik sikat
gigi secara langsung yang diikuti oleh siswa kelas 3 SDN 1 Buntu
36
Kejajar. Tahap persiapan yang pertama yaitu menyiapkan alat dan
bahan untuk melakukan praktik menyikat gigi, Pada
pelaksanaannya di bantu oleh Tim KKN. Setelah kegiatan praktik
sikat gigi selesai, dilanjutkan permainan ular tangga yang berisikan
pengetahuan tentang pentingnya sikat gigi tujuannya bermain
sambil belajar agar siswa tidak bosan dan mudah mengingat materi
yang telah disampaikan. Evaluasi dari kegiatan ini adalah sebagian
siswa SD yang sulit untuk dikondisikan ketika akan melakukan
praktik menyikat gigi dan praktik tidak dilakukan oleh semua
kelas.
b. Pendampingan Posyandu
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2018, 13 Agustus
2018, dan 10 September 2018 yang bertempatkan di Posyandu. Di Desa
Buntu terdapat 3 posyandu dan satu posyandu terdapat di kelurahan Gunung
Alang yang di laksanakan setiap tanggal 13. Untuk mencakup semua
posyandu, setiap posyandu di dampingi 2 orang dari Tim KKN.
Pendampingan posyandu bertujuan untuk membantu atau ikut andil dalam
pelayanan kesehatan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, pemberian makanan pendamping ASI, dan pencatatan. Tahap
persiapan yaitu koordinasi dengan kader posyandu dan bidan desa, kemudian
ikut serta dalam pelaksanaan pelayanan posyandu diantaranya penimbangan
berat badan, pengukuran tinggi badan, pemberian makanan pendamping ASI,
pemberian vitamin A dan pencatatan atau pelaporan. Evaluasi dari kegiatan
ini adalah ketika cuaca buruk, sebagian ibu-ibu tidak membawa anaknya ke
37
posyandu sehingga yang hadir ke posyandu hanya sebagian saja dan tidak
dilakukan penyuluhan apapun sehingga kegiatan ini hanya membantu
kegiatan posyandu.
c. Gerakan Pungut Sampah
Program gerakan pungut sampah ini berbentuk kegiatan
memungut sampah yang berceceran mencemari lingkungan Desa Buntu
dan membuang sampah tersebut pada tempatnya yaitu tempat sampah.
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan mengajak dan mengingatkan
warga Desa Buntu terutama anak-anak untuk membuang sampah pada
tempatnya yaitu tempat sampah.
Tujuan dari program ini yaitu untuk menjaga lingkungan Desa
Buntu tetap bersih dan indah dilihat. Sasaran dari program ini adalah
lingkungan Desa Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.
Tahap pertama program ini adalah konsultasi dengan kepala
Desa Buntu. Tahap kedua yaitu mulai memungut atau mengambil
sampah-sampah yang berceceran di lingkungan Desa Buntu dan
membuang sampah-sampah tersebut pada tempatnya yaitu tempat
sampah. Tahap selanjutnya memberikan informasi kepada warga Desa
Buntu terutama anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya
dan memungut atau mengambil sampah yang berceceran di lingkungan
kemudian membuang sampah tersebut pada tempatnya yaitu tempat
sampah.
38
Evaluasi kegiatan ini yaitu pemberian informasi kepada warga
Desa Buntu terutama anak-anak tidak melalui kegiatan atau acara yang
formal dan direncanakan, namun secara langsung dan spontan ketika
bertemu warga atau anak-anak Desa Buntu.
4. Bidang Infrastrukur
Bidang program kerja lingkungan adalah jumat bersih, budidaya
tanaman obat, penanaman pohon, penguatan bank sampah anorganik,
lomba HUT RI. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan sarana
dan prasarana Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
a. Jumat Bersih
Kegiatan jumat bersih dilaksanakan pada setiap hari jumat
pada minggu ke empat dan minggu ke lima tanggal 31 Agustus 2018
dan 7 September 2018 di Kantor Desa Buntu. Sasaran kegiaan jumat
bersih adalah fasilitas umum yang ada di desa, tim KKN
memfokuskan pada kantor desa untuk di jadikan objek kegiatan,
untuk fasilitas umum lainya sudah masuk dalam kegiaan kerja bakti
bersama warga. Kegiatan jumat sudah relevan dengan rencana
pelaksanaan kegiatan. Kegiatan jumat bersih sangat diterima
masyarakat, khususnya oleh perangkat kamtor Desa Buntu, yang
mana memang perlu adanya pembenahan dan dibutuhkan untuk
kebersihan kantor desa. Fungsi dari kegiatan Jumat Bersih untuk
39
memberikan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan pada fasilitas umum, membuat nyaman dalam
beraktivitas di tempat fasilitas umum, membuat lingkungan tampak
indah.
Dengan adanya kegiatan jumat bersih diharapkan masyarakat
terus kooperatif dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama pada
tempat fasilitas umum serta kegiatan jumat bersih dapat erus
terlaksana dalam jangka waktu yang panjang.
Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan berkoordinasi
dengan perangka desa. Tahap kedua yaitu memberikan informasi
pada masyarakat yang berkepentingan bahwa akan dilaksanakan
keiatan jumat bersih. Tahap ketiga adalah mempersiapkan bahan atau
alat yang akan diginakan dalam kegiatan jumat bersih.
Pelaksanaan dilakukan dengan meminta izin terlebih dahulu
bahwa akan dilaksanakan kegiatan jumat bersih. Setelah
mendapatkan izin pada jumat pertama adalah dengan membersihkan
aula dan menata kantor Desa Buntu, pada tahap jumat kedua
membersihkan lingkungan sekitar kantor Desa Buntu
Evaluasi dari kegiaatan ini adalah dilaksanakanya kegiatan
pada hari kerja yang mana pearangkat desa tidak semua dapat
berperan aktif dalam kegiatan ini, kurangnya peralatan yang memadai
yang membuat waktu pelaksanaan kegiatan terhambat yang
mengakibatkan tidak cepat selesai.
40
b. Budidaya Tanaman Obat
Program kerja budidaya tanaman obat ini dilakukan pada
tanggal 11 September 2018 di Desa Buntu. Pada program kerja ini
menggunakan 3 jenis tanaman yaitu tanaman jahe, tanaman kunyit
dan tanaman serai. Budidaya tanaman obat, merupakan program yang
dimaksudkan agar masyarakat di Desa Buntu, Kecamatan Kejajar,
Kabupaten Wonosobo dapat memanfaatkan tanaman tersebut sebagai
pertolongan pertama untuk pengobatan dan juga bisa dikembangkan
sebagai budidaya tanaman obat yang dapat dijual dan diolah lebih
lanjut dengan menggunakan pengetahuan teknologi yang ada.
Sebagian besar warga Desa Buntu mempunyai perkarangan
yang relatif luas akan tetapi kebanyakan warga menanami perkarang
tersebut dengan tanaman hias. Melihat kondisi tersebut alangkah
baiknya perkaragan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sumber
penghasilan tambahan keluarga. Sosialisasi dan penanaman tanaman
obat ini merupakan program yang efektif sebagai salah satu
pemanfaatan pekarangan yang dapat menjadi sumber kehidupan
warga.
Tahap persiapan yang pertama yaitu melakukan konsultasi dan
kerja sama dengan warga Desa Buntu terkhususnya Ketua RW Desa
Buntu. Kemudian tahap yang kedua yaitu pemesanan tanaman obat
dan perawatan sementara oleh Tim KKN. Tahap yang ketiga yaitu
penyerahan tanaman obat kepada setiap ketua RW Desa Buntu.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah terdapatnya kendala dalam
memperoleh tanaman obat. Hal ini disebabkan tidak terdapatnya
penjual tanaman obat di daerah Wonosobo, sehingga mengharuskan
Tim KKN memesan tanaman-tanaman tersebut terlebih dahulu.
41
c. Penanaman Pohon
Kegiatan penanaman pohon dilaksanakan pada hari Rabu 12
September 2018 di lingkungan Desa Buntu bertepatan di pemakaman
umum Desa Buntu, tanaman yang ditanam adalah pohon mahoni
dengan jumlah 125 bibit pohon mahoni. Sasaran kegiatan ini adalah
pada lingkungan Desa Buntu. Kegiatan penanaman pohon sangat
diterima masyarakat. Tujuan dari kegiatan penanaman pohon ini
adalah sebagai daerah peresapan air dan daya cengkeram tanah yang
mana lingkungan Desa Buntu adalah perbukitan agar tanah tidak
udah tererosi yang mengakibatkan tanah longsor. Selain sebagai
daerah resapan dan pencegah erosi dalam waktu jangka panjang dapat
dimanfaatkan masyaraka sebagai bahan bangunan yang
membutuhkanya,
Tahapan yang pertama adalah dengan pengajuan proposal
bantuan bibit pohon yang dikoordinir kecamatan, hal ini adalah untuk
memudahkan dalam pengajuan proposal.
Tahapan kedua adalah dengan berkoordinasi dengan perangkat
desa setelah adanya penerimaan bibit pohon mahoni . tahapan
selanjutnya adalah dengan musyawarah penanaman bibit akan
ditanam di lingkungan Desa Buntu. Selanjutnya adalah dengan
membuat pengumuman kepada pemuda dan perangkat desa untuk
menanam bibit pohon bersama.
Pelaksanaan dilakukan dengan mengumpulkan perangkat desa
dan pemuda di Kantor Desa Buntu. Selanjutnya adalah dilakukan
penanaman bibit pohon bersama di Pemakaman Umum Desa Buntu.
42
Evaluasi dari kegiatan ini adalah peralaan penanaman pohon
yang kurang memadai dan jumlah partisipan pemuda sedikit yang
membuat waktu penanaman pohon menjadi lama.
d. Penguatan Bank Sampah Anorganik
Program kerja ini dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2018 di
Desa Buntu. Penguatan bank sampah, merupakan program yang
dimaksudkan agar masyarakat di Desa Buntu, Kecamatan Kejajar,
Kabupaten Wonosobo dapat mengolah sampah anorganik yang
notabennya sulit di olah dan diuraikan menjadi sesuatu atau produk
yang kreatif dan inovatif. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh
masyrakat Desa Buntu. Diadakannya kegiatan ini agar sampah
anorganik yang ada di Desa Buntu dapat dimanfaatkan kembali
menjadi suatu produk yang kreatif dan inovatif serta dapat mengasah
kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sampah anorganik.
Dalam kegiatan ini tim KKN bekerja sama dengan PKK dalam
mewujudkan program ini dengan mengikutsertakan program ini
dalam perlombaan HUT RI yang diadakan oleh PKK yaitu lomba
fashion show dari barang bekas terutama plastik. Dalam perlombaan
ini peserta dari tiap RT berjalan di catwalk mengunakan busana dan
aksesoris dari barang bekas. Rata-rata peserta menggunakan busana
yang dibuat dari sampah plastik, ada juga yang menggunakan busana
yang dibuat dari kain perca. Tingkat partisipasi masyarakat dan
antusias dalam mengikuti kegiatan ini sangatlah besar, hal tersebut
dapat dilihat dari banyaknya peserta lomba yang hadir dalam
perlombaan HUT RI. Tim KKN Unnes 2018 juga memberikan cara
43
membuat pakaian yang berasal dari barang bekas tersebut terutama
plastik dan kain perca. Diharapkan warga Desa Buntu dapat membuat
suatu kerajinan yang berasal dari barang bekas terutama plastik dan
kain perca dengan terus mengembangkan kreativitas dan produk atau
barang tersebut bisa dijual dengan nilai tinggi.
Tahap persiapan yang pertama yaitu melakukan konsultasi dan
kerja sama dengan Ibu PKK apabila penguatan bank sampah akan
diperlombakan dalam perlombaan HUT RI yang diwujudkan dalam
lomba fashion show barang bekas. Kemudian tahap yang kedua yaitu
membuat undangan dan menyebarkannya kepada Ibu-ibu RT. Tahap
yang ketiga yaitu menyiapkan alat dan bahan, serta tempat.
Pada pelaksanaannya tim KKN menjadi juri dalam perlombaan
fashion show tersebut. Kriteria penilaian dilihat dari seberapa kreatif,
proporsi barang bekas atau sampah anorganik yang digunakan untuk
membuat pakaian fashion show.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah terdapat beberapa peserta
lomba yang tidak memanfaatkan barang bekas atau sampah
anorganik tetapi membeli barang anorganik yang baru.
e. Lomba HUT RI
44
Kegiatan lomba HUT RI dilaksanakan selama tiga hari
berturut-turut pada tanggal 15 Agustus 2018 sd. 17 Agustus 2018
yang bertempat di lingkungan Desa Buntu. Kegiatan ini bertujuan
untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam memperingati
hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke 73 serta memberikan
rasa empati kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
Sasaran kegiatan ini adalah semua masyarakat Desa Buntu,
Tim KKN berkolaborasi dengan organisasi kepemudaan desa untuk
mengadakan Lomba HUT RI. Kegiatan ini mermanfaat untuk
mempererat rasa persaudaraan antar warga desa yang mana desa
Buntu adalah desa dengan keberagaman umat beragama, diharapkan
masyarakat dapat saling menjaga rasa bertoleransi antar umat tanpa
membeda-bedakan adanya perbedaan.
Tahap pertama adalah persiapan dengan berkoordinasi dengan
organisasi kepemudaan dan PKK satu minggu sebelum tanggal
pelaksanaan dengan pembahasan jobdes dan perlombaan apa saja
yang akan dilombakan. Setelah disepakati, hasil rapat adalah tim
KKN sebagai juri dan Organisasi Kepemudaan sebagai koordinator
lapangan, serta yang dilombakan dibagi menjadi empat kategori
yaitu lomba kelompok PKK, lomba dewasa, lomba anak-anak serta
lomba beregu.
1. Lomba PKK
Lomba PKK dilakukan dengan berkoordinasi dengan kelompok
PKK, dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2018, kelompok PKK
sebagai koordinator lapangan dan Tim KKN sebagai dewan juri.
Adapun kegiatan yang diperlombakan adalah lomba masak nasi
goreng antar RT, lomba fasion show dari sampah anorganik
antar RT, lomba melukis tembok antar RT dan lomba merangkai
bunga dari sayuran.
45
2. Lomba Dewasa
Lomba Dewasa dilakukan dengan koordinasi bersama organisasi
kepemudaan, dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2018 sd. 16
Agustus, sasaran lomba adalah masyarakat dewasa diatas usia
18 tahun. Kelompok pemuda sebagai koordinator lapangan
sedangkan Tim KKN sebagai dewan juri perlombaan. Kegiatan
yang diperlombakam adalah lomba adu panco, lomba catur,
lomba ketangkasan pelan-pelanan motor, lomba tarik tambang,
dan lomba ketangkasan gulung selang.
3. Lomba Anak-anak
Lomba anak-anak dilakukan dengan berkoordinasi bersama
organisasi kepemudaan, dilakukan pada taggal 15 Agustus 2018
sd. 16 Agustus sasaran lomba adalah anak-anak. Kelompok
pemuda sebagai koordinator lapangan sedangkan Tim KKN
sebgai dewan juri perlombaan. Kegiatan yang diperlombakan
adalah lomba sepeda ontel halang rintang, lomba estafet air,
lomba memasukan paku dalam botol,dan lomba cabut koin dari
jeruk.
4. Lomba Beregu
Lomba beregu dilakukakan dengan berkoordinasi dengan
organisasi kepemudaan dan perangkat RT desa, lomba beregu
diantaranya adalah lomba Gapura per RT dan lomba karnaval.
Lomba pembuatan gapura di mulai pada tanggal 13 Agustus
2018 dengan deadline selesai pembuatan pada tanggal 15
Agustus 2018 karena tahapan penilaian gapura dilakukan mulai
tanggal 15 Agustus 2018 sd. 16 Agustus 2018 siang dan malam
hari. Kriteria penilaian meliputi kreatifitas dan makna tema
gapura yang berkorelasi dengan kemerdekaan. Pada puncak
tanggal 17 Agustus 2018 diakhiri dengan lomba karnaval tiap
RT. Kriteria penilaian meliputi kekompakan, makna cerita,
kreatifitas dan kemeriahan.
46
Tahap selanjutnya adalah penilaian berbagai perlombaan
yang telah di jelaskan diatas.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah kesulitan dalam
mengkoordinasi masyarakat yang terlalu antusias mengikuti
lomba, kurangnya teknikal meeting antar peserta, pembagian
jobdes yang kurang antar koordinator lapangan.
C. Pembahasan Program Konservasi
Bidang program kerja konservasi adalah konservasi lingkungan yang
diwujudkan melalui penanaman pohon dan penanaman tanaman obat. Bidang
garapan Program Kerja ini bertujuan untuk melestarikan alam Desa Buntu
Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.
1. Penanaman Pohon
47
Kegiatan penanaman pohon dilaksanakan pada hari Rabu 12
September 2018 di lingkungan Desa Buntu bertepatan di pemakaman umum
Desa Buntu, tanaman yang ditanam adalah pohon mahoni dengan jumlah 125
bibit pohon mahoni. Sasaran kegiatan ini adalah pada lingkungan Desa Buntu.
Kegiatan penanaman pohon sangat diterima masyarakat. Tujuan dari kegiatan
penanaman pohon ini adalah sebagai daerah peresapan air dan daya
cengkeram tanah yang mana lingkungan Desa Buntu adalah perbukitan agar
tanah tidak udah tererosi yang mengakibatkan tanah longsor. Selain sebagai
daerah resapan dan pencegah erosi dalam waktu jangka panjang dapat
dimanfaatkan masyaraka sebagai bahan bangunan yang membutuhkanya.
Tahapan yang pertama adalah dengan pengajuan proposal bantuan
bibit pohon yang dikoordinir kecamatan, hal ini untuk memudahkan dalam
pengajuan proposal.
Tahapan kedua adalah dengan berkoordinasi dengan perangkat desa
setelah adanya penerimaan bibit pohon mahoni . tahapan selanjutnya adalah
dengan musyawarah penanaman bibit akan ditanam di lingkungan Desa
Buntu. Selanjutnya adalah dengan membuat pengumuman kepada pemuda dan
perangkat desa untuk menanam bibit pohon bersama.
Pelaksanaan dilakukan dengan mengumpulkan perangkat desa dan
pemuda di Kantor Desa Buntu. Selanjutnya adalah dilakukan penanaman bibit
pohon bersama di Pemakaman Umum Desa Buntu.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah peralaan penanaman pohon yang
kurang memadai dan jumlah partisipan pemuda sedikit yang membuat waktu
penanaman pohon menjadi lama .
48
2. Budidaya Tanaman Obat
Program kerja budidaya tanaman obat ini dilakukan pada tanggal 11
September 2018 di Desa Buntu. Pada program kerja ini menggunakan 3 jenis
tanaman yaitu tanaman jahe, tanaman kunyit dan tanaman serai. Budidaya
tanaman obat, merupakan program yang dimaksudkan agar masyarakat di
Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dapat memanfaatkan
tanaman tersebut sebagai pertolongan pertama untuk pengobatan dan juga bisa
dikembangkan sebagai budidaya tanaman obat yang dapat dijual dan diolah
lebih lanjut dengan menggunakan pengetahuan teknologi yang ada.
Sebagian besar warga Desa Buntu mempunyai perkarangan yang
relatif luas akan tetapi kebanyakan warga menanami perkarang tersebut
dengan tanaman hias. Melihat kondisi tersebut alangkah baiknya perkaragan
tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sumber penghasilan tambahan keluarga.
Sosialisasi dan penanaman tanaman obat ini merupakan program yang efektif
sebagai salah satu pemanfaatan pekarangan yang dapat menjadi sumber
kehidupan warga.
Tahap persiapan yang pertama yaitu melakukan konsultasi dan kerja
sama dengan warga Desa Buntu terkhususnya Ketua RW Desa Buntu.
Kemudian tahap yang kedua yaitu pemesanan tanaman obat dan perwatan
sementara oleh Tim KKN. Tahap yang ketiga yaitu penyerahan tanaman obat
kepada setiap ketua RW Desa Buntu.
Evaluasi dari kegiatan ini adalah terdapatnya kendala dalam
memperoleh tanaman obat. Hal ini disebabkan tidak terdapatnya penjual
tanaman obat di daerah Wonosobo, sehingga mengharuskan Tim KKN
memesan tanaman-tanaman tersebut terlebih dahulu.
49
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
50
A. SimpulanDari hasil perencanaan dan pelaksanaan program kerja KKN
Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang di Desa Buntu, Kecamatan
Kejajar, Kabupaten Wonosobo yang dilaksanakan selama 45 hari dimulai
pada tanggal 9 Agustus 2018 sampai 20 September 2018, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Keberhasilan suatu program kerja KKN ditunjang oleh beberapa
faktor yakni :
a. Program yang disusun sesuai dengan situasi dan kondisi daerah
setempat.
b. Perencanaan program yang disiapkan dengan matang.
c. Kedisiplinan kerja dan kerja sama yang baik antara mahasiswa
dengan masyarakat desa.
d. Evaluasi secara periodik dengan pihak yang berwenang (pejabat
desa, Dosen Pembimbing Lapangan dan masyarakat)
2. Pelaksanaan program kerja di bidang fisik maupun non fisik di Desa
Buntu secara keseluruhan berjalan lancar. Pelaksanaan Program Kerja
dibagi menjadi 3 yaitu program unggulan, program pendukung, dan
program konservasi. Program unggulan dari Tim KKN Desa Buntu
adalah Pelatihan pembuatan nugget kentang dan Pelatihan Pembuatan
Jahe instan atau jahe serbuk. Sedangkan program pendukung tersusun
oleh 4 bidang yaitu Bidang Pendidikan (Pelatihan Mind Mapping,
Parenting and Child Abuse, Bimbel, TPQ, Sosialisasi “Aku
Indonesia”, Karya Muda), Bidang Kesehatan (Penyuluhan PHBS di
Sekolah Dasar, Pendampingan Posyandu, dan Gerakan Pungut
Sampah), Bidang Ekonomi (Pelatihan Pembuatan Nugget Kentang
dan Pelatihan Pembuatan Jahe Instan atau Jahe Serbuk) dan Bidang
Infrastruktur dan Lingkungan (Jum’at bersih, Budidaya Tanaman
Obat, Penanaman Pohon, Penguatan Bank Sampah Anorganik, Lomba
HUT RI). Pada program konservasi diadakan Penanaman Pohon Kayu
dan Pohon Tanaman Obat.
51
3. Dengan adanya Kegiatan KKN, maka ada beberapa manfaat yang
didapat yaitu :
a. Bagi Mahasiswa, mendapatkan pengalaman baik fisik maupun
mental, dapat menambah, membantu, berpartisipasi pada
masyarakat desa dalam hal menemukan dan memecahkan masalah
yang sedang dihadapi oleh desa.
b. Bagi Masyarakat desa, memperoleh bantuan tenaga dan pemikiran
serta motivasi untuk melaksanakan pembangunan desa sebagai
upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Bagi institusi,memperoleh umpan balik dari hasil integrasi antara
mahasiswa dan masyarakat.
B. Saran
Dari hasil laporan yang telah disusun maka sebagai pertimbangan,
Penulis menyadari bahwa KKN Lokasi UNNES Tahap 1 di Desa Buntu
Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo ini masih banyak kekurangan,
sehingga demi kebaikan bersama perlu adanya saran-saran yang
konstruktif:
1. Bagi Tim Satgas KKN UNNES
Tim Satgas KKN UNNES pada umumnya telah melaksanakan tugasnya
dengan baik, adapun saran yang dapat kami sampaikan sehubungan
dengan kegiatan KKN Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang
Tahun 2018 adalah supaya pada tahun mendatang agar tidak ada
pengurangan jumlah mahasiswa KKN di tiap desa, karena adanya hal
ini memberatkan mahasiswa KKN baik dari segi tenaga maupun
finansial.
2. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat hendaknya mengerti bahwa kegiatan KKN bukan hanya
untuk kepentingan mahasiswa saja tetapi kepentingan masyarakat
52
desa setempat, dimana mahasiswa hanya sebagai motivator dan
fasilitator yang membantu memecahkan masalah.
b. Diharapkan kesadaran masyarakat untuk tetap aktif dan ikut
berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang bertujuan untuk kemajuan
desa baik pada saat ada mahasiswa KKN Lokasi maupun setelah
penarikan mahasiswa KKN
3. Bagi mahasiswa peserta KKN
a. Menggunakan waktu pembekalan sebaik mungkin.
b. Mempergunakan waktu orientasi dan observasi untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul di masyarakat, dan
mendekatkan diri dengan masyarakat agar partisipasi masyarakat
dalam tiap kegiatan cukup tinggi.
c. Dalam penyusunan program hendaknya disesuaiakan dengan situasi
dan kondisi desa, pertimbangan dana, tenaga dan waktu yang
tersedia.
d. Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan KKN.
e. Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa KKN merupakan
faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan program KKN.
f. Menjalin kerjasama yang baik dengan mitra kerja serta masyarakat
untuk keberhasilan pelaksanaan program.
Penulis mengharapkan agar setiap masalah yang ditemukan di
masyarakat dapat menjadi bahan pertimbangan untuk dijadikan
rekomendasi kepada instansi yang terkait sehingga pembangunan di
Desa Buntu dapat berjalan lebih baik sebagaimana mestinya.
53