50
Unsur Golongan IIA

Unsur Golongan II A

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Golongan IIA

Citation preview

Page 1: Unsur Golongan II A

Unsur Golongan IIA

Page 2: Unsur Golongan II A

Anggota Unsur Gol. IIA

Be

Mg

Ca

Sr

Ra

Ba

IIA

IIA Logam Alkali Tanah

Page 3: Unsur Golongan II A

kimia unsur

Logam Be

Logam Ca

Logam Mg

Logam Sr

Logam Ba

Page 4: Unsur Golongan II A

kimia unsur

Page 5: Unsur Golongan II A

Ringkasan

• Sifat –sifat karakteristik unsur-unsur IIA• Variasi sifat unsur –unsur IIA• Variasi sifat dari senyawaan dari unsur –

unsur IIA• Penggunaan senyawaan unsur-unsur

golongan IIA

Page 6: Unsur Golongan II A

Sifat –sifat karakteristik unsur-unsur IIA

• Karakter logam• Mempunyai elektronegativitas rendah• Oksida basa, hidroksida• Ikatan ionik dengan bilangan oksidasi tetap• Warna nyala yang karakteristik• Kecenderungan kecil untuk membentuk

senyawa kompleks

Page 7: Unsur Golongan II A

Karakter Logam

• Kecenderungan yang tinggi untuk kehilangan e- membentuk ion positif

• Karakter logam semakin meningkat dari atas ke bawah

Page 8: Unsur Golongan II A

Elektronegativitas

• Tarikan inti atom terhadap elektron terluar rendah

• Sangat elektropositif• Elektronegativitas

kecil

Group II

Be 1,5

Mg 1,2

Ca 1,0

Sr 1,0

Ba 0,9

Ra 0,9

Page 9: Unsur Golongan II A

Oksida Basa, HidroksidaOksida Hidroksida

BeO Be(OH)2

MgO Mg(OH)2

CaO Ca(OH)2

SrO Sr(OH)2

BaO, Ba2O2 Ba(OH)2

Page 10: Unsur Golongan II A

Oksida, Peroksida, Superoksida

Reaksi dengan Air :

Oksida : O2- + H2O 2OH-

Peroksida : O22- + 2H2O H2O2 + 2OH-

Superoksida : 2O2- + 2H2O 2OH- + H2O2 + O2

.. .. 2-:O:O: .. ..

Ion Peroksida

. . -:O:.O: .. ..

Superoksida

Page 11: Unsur Golongan II A

HidroksidaGol. IIAhidroksida Be Mg Ca Sr Ba

Kelarutan Meningkat, dari BasaAmphoter, Kekuatan Basa meningkat

Page 12: Unsur Golongan II A

Sebagian Besar Ion dengan bilangan oksidasi tetap

Gol. IIA : Logam Elektropositif. E.I. Pertama dan Kedua Rendah, tetapi E.I. ketiga sangat tinggi. Mempunyai biloks tetap +2. Senyawa Be dan Mg memiliki karakter kovalen

Page 13: Unsur Golongan II A

Warna Nyala yang KarakteristikNa+ Cl- (g) Na (g) + Cl (g)Na(g) Na* (g)[Ne]3s1 [Ne]3p1

Na*(g) Na(g) + h (589nm, yellow)

Page 14: Unsur Golongan II A

Uji Nyala

HCl(aq) Contoh

Ca Merah BataSr Merah DarahBa Hijau Apel

Page 15: Unsur Golongan II A

kimia unsur

• Logam Sr

• Logam Ba

• Logam Ca

Page 16: Unsur Golongan II A

Kecenderungan Rendah untuk Membentuk Komplek

Ion Logam blok-s tidak mempunyai orbital kosong dengan tingkat energi rendah yang tersedia untuk berikatan dengan pasangan elektron ligan, sehingga sangat jarang bentuk kompleksnya

Pembentukan komplek umumnya dari unsur blok dcontoh. Co(NH3)6

3+

Co:NH3

:NH3

:NH3

:NH3

H3N:

H3N:

Page 17: Unsur Golongan II A

Variasi Sifat Unsur-Unsur IIA

• Jari-jari atom• Entalphi ionisasi• Entalphi hidrasi• Titik leleh• Reaksi dengan oksigen, air, hidrogen, dan

klorin

Page 18: Unsur Golongan II A

Jari-Jari Atom (nm)

Be 0,112

Mg 0,160

Ca 0,197

Sr 0,215

Ba 0,217

Ra 0,220

Be

Ra

Page 19: Unsur Golongan II A

Enthalpi Ionisasi

Gol. IIA E.I. (1) E.I. (2) E.I. (3)

Be 900 1760 14800

Mg 736 1450 7740

Ca 590 1150 4940

Sr 548 1060 4120

Ba 502 966 3390

Page 20: Unsur Golongan II A

Entalphi Ionisasi

500

1000

1500

2000

Be

CaBa

Be+

Ca+

Ba+

E.I. (1)

E.I. (2)

Page 21: Unsur Golongan II A

Entalphi Ionisasi

Gol. IIA

1. Mempunyai E.I. (1) dan (2) rendah2. Pemindahan elektron ke 3 sangat sulit Karena e- (3) terdapat pada kulit terdalam.3. E.I menurun dari atas kebawah dalam satu golongan.4. E.I Gol. IIA umumnya lebih tinggi dari Gol. IA

Page 22: Unsur Golongan II A

Entalphi Hidrasi

Be2+ Mg2+ Ca2+ Sr2+ Ba2+

-2250

-2000

-1750

-1500

Page 23: Unsur Golongan II A

Entalphi Hidrasi

Kecenderungan Umum:1. Dari atas ke bawah, entalphi hidrasi menurun. (Hasil dari bertambahnya ukuran ion, densitas muatan ion menurun, tarikan elektrostatik antara ion dan molekul air menjadi lebih kecil)

2. Ion Gol. IIA mempunyai entalphi hidrasi lebih tinggi daripada Gol. IA. ( Kation Gol. IIA mempunyai muatan 2 dan ukuran lebih kecil)

Page 24: Unsur Golongan II A

Variasi Titik Leleh

10 20 30 40 50 60

250

500

750

1000

1250Be

Mg

CaSr

Ba

Page 25: Unsur Golongan II A

Variasi Titik Leleh

Kekuatan Ikatan Logam tergantung pada:1. Jari-jari ion2. Jumlah e- yang berkontribusi dalam lautan elektron/atom3. Struktur kisi kristal

Catatan: Pengecualian kalsium memiliki titik leleh tinggikarena kontribusi orbital-d dalam pembentukan ikatan logam

Page 26: Unsur Golongan II A

Variasi Titik Leleh

Gol. II A Struktur Keterangan

Be H.C.P. Hexagonal Close Packed

Mg H.C.P. Hexagonal Close Packed

Ca C.C.P. Centre Cubic Packed

Sr C.C.P. Centre Cubic Packed

Ba B.C.C. Body Cubic Packed

Page 27: Unsur Golongan II A

Reaksi Dengan Oksigen

Unsur Golongan IIA adalah zat pereduksi kuat.Kekuatan pereduksinya meningkat dari atas ke bawah.(hasil dari meningkatnya ukuran atom, mempermudahpemindahan elektron pada kulit terluar)

Unsur Gol. IIA bereaksi spontan dengan oksigen. Kecuali Be dan Mg, keduanya harus disimpan dalamcairan parafin untuk mencegah kontak dengan atmosfer

Page 28: Unsur Golongan II A

Reaksi Dengan Oksigen

Normal Oksida

Peroksida Superoksida

Structure

Dibentuk dengan

Gol. IIA Ba -

.. .. 2-:O-O: .. ..

.. 2-:O: ..

. . -:O:.O: .. ..

Page 29: Unsur Golongan II A

Reaksi dengan AirM(s) M+(aq) + e-

H2O(l) + e- OH-(aq) + ½ H2(g)

Be -1.85 voltMg -2.38Ca -2.87Sr -2.89Ba -2.90

Energetic vs. Kinetic Factor

Page 30: Unsur Golongan II A

Reaksi dengan Hidrogen

Semua Unsur Gol. IIA kecuali Be beraksi spontan denganhidrogen. Ca(s) + H2(g) CaH2(s)

Reaktivitas meningkat dari atas kebawah dalam satu golonganHanya BeH2 dan MgH2 bersifat kovalen, yang lainnya ionik.

Page 31: Unsur Golongan II A

Reaksi dengan khlorin

Semua logam Gol. IIA bereaksi spontan dengan klorinUntuk membentuk klorida.

BeCl2 bersifat kovalen, dengan titik leleh yang rendah

Pada prinsipnya klorida ionik dari Gol. IIA lebih rendah,Mg klorida mempunyai sifat sebagai intermediet

Page 32: Unsur Golongan II A

Variasi Sifat dari Senyawaannya

• Reaksi dari oksida dan hidroksida• Reaksi dari klorida• Reaksi dari hidrida• Hubungan stabilitas termal dari karbonat

dan hidroksida• Hubungan kelarutan sulfat (VI) dan

hidroksida

Page 33: Unsur Golongan II A

Reaksi dari Oksida dan Hidroksida

Oksida/hidroksida Gol. IIA umumnya kurang basaDibandingkan Gol. IA. oksida/hidroksida berilliumbersifat amfoter.

Page 34: Unsur Golongan II A

Reaksi dari Klorida

Klorida Gol. IIA menunjukkan karakter kovalen.Berillium khlorida bersifat kovalen dan terhidrolisismembentuk Be(OH)2(s) dan HCl(aq).Magnesium klorida bersifat intermediate, dapat larut dan sedikit terhidrolisis.Klorida Gol. IIA yang lain dapat larut dalam air tanpa hidrolisis.

Page 35: Unsur Golongan II A

Reaksi dari HidridaSemua hidrida berekasi langsung dengan air menghasilkanlogam hidroksida dan hidrogen yang bersifat sebagai basa kuat daripada ion hidrida, H:-

H:-(s)+ H2O(l) H2(g)+ OH-(aq)

Ion hidrida juga merupakan zat pereduksi yang baik.Ion hidrida juga digunakan membuat komplek hidridaseperti LiAlH4 dan NaBH4 yang digunakan untukmereduksi C=O dalam kimia organik.

Page 36: Unsur Golongan II A

Stabilitas Thermal

Stabilitas thermal merujuk pada dekomposisi senyawapada proses pemanasan. Peningkatan stabilitas thermal berarti temperatur yang lebih tinggi tidak diperlukan untukmendekomposisi senyawa

Page 37: Unsur Golongan II A

Stabilitas Thermal dari Karbonat

BeCO3 BeO + CO2 ( pada 100oC)MgCO3 MgO + CO2 ( pada 540oC)CaCO3 CaO + CO2 ( pada 900oC)SrCO3 SrO + CO2 ( pada 1290oC)BaCO3 BaO + CO2 ( pada 1360oC)

Page 38: Unsur Golongan II A

Stabilitas Thermal dari Hidroksida

Be(OH)2(s) BeO(s) + H2O(g) H = +54 kJ/molMg(OH)2(s) MgO(s) + H2O(g) H = +81 kJ/molCa(OH)2(s) CaO(s) + H2O(g) H = +109 kJ/molSr(OH)2(s) SrO(s) + H2O(g) H = +127 kJ/molBa(OH)2(s) BaO(s) + H2O(g) H = +146 kJ/mol

Page 39: Unsur Golongan II A

Stabilitas Thermal

1. Karbonat dan Hidroksida dari logam Gol. IA semuanya lebih stabil dibandingkan Gol IIA.2. Stabilitas Thermal meningkat dari atas ke bawah

dalam satu golongan.3. Litium sering memiliki sifat seperti Gol IIA dibandingkan Golongan IA. Contoh ini merupakan hubungan sifat diagonal (diagonal relationship.)

Page 40: Unsur Golongan II A

Penjelasan dari Stabilitas Thermal

1. Muatan ion2. Ukuran ion3. Senyawa lebih stabil jika muatannya bertambah dan ukurannya berkurang.4. Untuk senyawa dengan anion yang polarisabilitasnya besar stabilitas thermalnya dipengaruhi oleh kekuatan polarisasi

dari kation.

Page 41: Unsur Golongan II A

Penjelasan dari Stabilitas Thermal

+

+

+

-

-

-PenurunanKekuataanPolarisasi

Meninngkatnya Stabilitas

Page 42: Unsur Golongan II A

Penjelasan Stabilitas Thermal

Mg2+ CO

O:-

- :O Mg2+ O2- + CO2

Mg2+ Mg2+ O2- + H2O-:O

-:O

H

H

Page 43: Unsur Golongan II A

Penjelasan Stabilitas Thermal

MgCO3MgO

BaCO3 BaO

MgO

BaO

Page 44: Unsur Golongan II A

Hubungan Kelarutan Hidroksida Gol. IIA

Senyawa Kelarutan / mol per 100g air

Mg(OH)2 0.020 x 10-3

Ca(OH)2 1.5 x 10-3

Sr(OH)2 3.4 x 10-3

Ba(OH)2 15 x 10-3

Kelarutan hidroksidaMeningkat dari atas kebawahDalam Satu Golongan

Page 45: Unsur Golongan II A

Kelarutan Sulfat Gol. IIA

Senyawa Kelarutan / mol per 100g air

MgSO4 3600 x 10-4

CaSO4 11 x 10-4

SrSO4 0.62 x 10-4

BaSO4 0.009 x 10-4

Kelarutan Sulfat meningkatDari bawah keatas.

Page 46: Unsur Golongan II A

Penjelasan dari Kelarutan

MX(s)aqueous

H larutan

M+(aq) + X-(aq)

M+(g) + X-(g)

H hidarsi-H kisi

H larutan -H kisi H hidrasi= +

Page 47: Unsur Golongan II A

Penjelasan dari Kelarutan

1. Senyawa Gol. IA lebih larut daripada Gol II A Karena ion logam memiliki muatan lebih kecil dan ukuran lebih besar. H kisi lebih kecil dan H larutaan lebih eksotermis.

H larutan -H kisi H hidrasi= +

Page 48: Unsur Golongan II A

Penjelasan Kelarutan

2. Sulfat Gol. IIA, Kation lebih kecil dibandingkan anion. Perubahan ukuran kation tidak menyebabkan perubahan signifikan H kisi (proporsi untuk 1/(r+ + r-). Dengan demikian, perubahan ukuran kation menyebabkan H hidrasi (proporsi untuk 1/r+ and 1/r-) menjadi kurang eksothermis, dan kelarutan menurun dari atas kebawah dalam satu golongan.

H Larutan -H kisi H hidrasi= +

SO42-

MgSO4

SO42-

SrSO4

Page 49: Unsur Golongan II A

Penjelasan Kelarutan

3. Untuk ukuran anion kecil, OH-. Dari atas ke bawah, sedikit entalphi yang diperlukan untuk memecah kisi sebagai akibat meningkatnya ukuran kation. Dengan demikian perubahan H larutan lebih kecil karena besarnya nilai 1/r- . Sebagai hasilnya, H larutan menjadi lebih eksothermis dan kelarutan meningkat dari atas kebawah dalam satu golongan

H larutan -H kisi H hidrasi= +

Mg(OH)2 Sr(OH)2

Page 50: Unsur Golongan II A

Penggunaan Senyawa Gol. IIA

• Magnesium hidroksida– Susu magnesia, penetral asam

• Kalsium hidroksida– Penetral asam dalam pengolahan air limbah

• Senyawa stronsium– Kembang api, menghasilkan nyala merah secara terus-

menerus.