Upload
hatruc
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY
LEARNING MATA PELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN
PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN PADA SISWA KELAS XI IIS
SMA NEGERI 1 PURBALINGGA
TAHUN 2014/2015
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Indri Muldiyanto Putri
NIM. 3201411137
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Ar-
rahman)
“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh
direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri” (Ibu Kartini)
“Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan
Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau” (Soe Hok Gie)
PERSEMBAHAN:
1. Bapak Muldiyanto dan Mama Ismiyati yang
bekerja keras demi anak-anaknya, tulus
mendoakan, memberi kasih sayang, memberi
nasehat, dan pengalaman yang dapat
dijadikan pelajaran hidup.
2. Irfan Mikola Muldiyanto Putra yang selalu
membuat saya termotivasi untuk senantiasa
menjadi kakak yang terbaik yang ia miliki.
3. Mbah Putri dan Mbah Kakung yang selalu
memberikan inspirasi kehidupan, semoga
senantiasa sehat.
4. Bapak dan Ibu Guru saya yang telah
membekali ilmu dan keteladanan penuh
kesabaran.
5. Teman-teman Geografi angkatan 2011 yang
telah memberi warna dalam hidup dan
pengalaman-pengalaman yang mengesankan.
6. Teman-teman Kost45.
7. Almamater tercinta UNNES.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, taufik dan
hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Efektivitas Pendekatan
Saintifik Model Discovery Learning Mata Pelajaran Geografi Pokok Bahasan
Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Siswa Kelas XI IIS
SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Pelajaran 2004/2015” dapat diselesaikan
dengan baik sebagai persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan
geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima
kasih yang setulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Subagyo, M.Pd., selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk
melaksanakan penelitian.
3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., selaku Ketua Jurusan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang dan selaku Dosen Pembimbing
yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan,
kemudahan, dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Para dosen dan karyawan jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang atas ilmu yang banyak memberikan
keilmuan dan pengalaman selama menempuh studi di Universitas Negeri
Semarang.
5. Drs. Kustomo selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Purbalingga yang
telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di
SMA Negeri 1 Purbalingga.
vii
6. Dwi Ninayaroh, S.Pd selaku guru mata pelajaran Geografi yang selalu
mendampingi peneliti dalam proses penelitian dan memberikan
pengarahan serta masukan dalam penelitian sehingga peneliti dapat belajar
dengan baik.
7. Siswa SMA Negeri 1 Purbalingga, khususnya kelas XI IIS1, XI IIS2, XI
1IS 3 yang bersedia menjadi responden dalam penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini penulis
tidak dapat menyebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat
segala keterbatasan, kemampuan, dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, saran-
saran demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.
Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Semarang, Juni 2015
Penulis
viii
SARI
Putri, Indri Muldiyanto. 2015. Efektivitas Pendekatan Saintifik Model
Discovery Learning Mata Pelajaran Geografi Pokok Bahasan Pelestarian
Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1
Purbalingga Tahun 2014/2015. Skripsi. Semarang: Jurusan Geografi, Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Apik Budi Santoso,
M.Si. 163 halaman.
Kata Kunci: Model Discovery Learning, Pendekatan saintifik, Hasil belajar
Penggunaan model pembelajaran sangat mendukung proses pemahaman
siswa namun dalam proses belajar mengajar masih banyak ditemui guru hanya
menggunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah yang
menempatkan guru sebagai pusat informasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah penggunaan pendekatan saintifik model discovery learning
membantu siswa mencapai ketuntasan hasil belajar dan mengetahui tanggapan
siswa mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik model discovery
learning.
Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Purbalingga.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu
dengan rancangan penelitian “control group pre-test pos-test”. Sampel penelitian
ini adalah 69 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas. Penentuan sampel dengan teknik
cluster random sampling. Kelas XI IIS 1 dan XII IIS 3 terpilih sebagai kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar mata pelajaran geografi pokok bahasan lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan, sedangkan variabel bebasnya adalah pembelajaran
dengan pendekatan saintifik model discovery learning. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif presentase dan uji perbedaan dua rata-rata (uji t).
Hasil penelitian ini menunjukan hasil belajar kognitif kelas eksperimen
lebih baik daripada kelas kontrol. Dibuktikan dengan Uji-t dengan hasil thitung >
ttabel yaitu 4,115 > 2,033 sehingga Ho ditolak. Pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik model discovery Learning diperoleh hasil posttest dengan
nilai rata-rata 81,88 dan pembelajaran dengan model konvensional diperoleh nilai
rata-rata 76,22. Hasil angket tanggapan siswa menyataka skor rata –rata 30,15%
menyatakan setuju.
Saran dalam penelitian ini adalah penggunaan model discovery learning
dengan pendekatan saintifik dapat menjadi variasi dalam pembelajaran yang
inovatif/ bervariasi, agar pembelajaran tidak monoton dan pembelajaran
berlangsung secara menyenangkan.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
PRAKATA .................................................................................................. vi
SARI .............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
E. Penegasan Istilah ................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Pustaka
Efektivitas Pembelajaran ............................................................... 11
Pendekatan Saintifik...................................................................... 14
Discovery Learning ....................................................................... 20
Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning ......................... 23
Belajar dan Pembelajaran .............................................................. 24
Materi Pelestarian Lingkungan Hidup
dan Pembangunan Berkelanjutan ....................................................... 26
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................................... 31
x
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 32
D. Hipotesis .............................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 34
B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 36
C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 36
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 37
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 38
F. Langkah-langkah Dalam Penelitian .................................................... 39
G. Analisis Instrumen Penelitian ............................................................. 40
H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Purbalingga ................................... 54
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 57
C. Pembahasan ......................................................................................... 74
BAB C SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................. 82
B. Saran .................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 84
LAMPIRAN ................................................................................................... 86
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian Eksperimen. ...................................................... 34
Tabel 3.2. Populasi Penelitian ......................................................................... 36
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas .......................................................................... 41
Tabel 3.4. Hasil Uji Daya Beda Butir Soal ..................................................... 44
Tabel 3.5. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................................ 45
Tabel 3.6. Hasil Uji Coba Soal........................................................................ 46
Tabel 3.7. Kriteria Angket Tanggapan Siswa ................................................. 51
Tabel 3.8. Frekuensi Angket Tanggapan Siswa .............................................. 52
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 58
Tabel 4.2. Hasil Normalitas Data Pre-test ...................................................... 65
Tabel 4.3. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pre-test ............................ 66
Tabel 4.4. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pre-test .................................. 66
Tabel 4.5. Hasil Rata- rata Nilai Pre-test ........................................................ 67
Tabel 4.6. Hasil Normalitas Data Post-test ..................................................... 68
Tabel 4.7. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Post-test ........................... 69
Tabel 4.8. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Post-test ........................ 69
Tabel 4.9. Hasil Rata-rata Nilai Post-test........................................................ 71
Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Post-test ............................. 71
Tabel 4.11. Hasil Angket Tanggapan Siswa ................................................... 72
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik ...................................... 17
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir ...................................................................... 33
Gambar 4.1. Pelaksanaan Pre-test pada Kelas Eksperimen ............................ 60
Gambar 4.2. Peserta Didik Melakukan Kegiatan Diskusi............................... 60
Gambar 4.3. Siswa Melakukan Observasi di Luar Ruangan .......................... 61
Gambar 4.4. Pelaksanaan Pre-test pada Kelas Kontrol .................................. 63
Gambar 4.5. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ........................................... 64
Gambar 4.6. Persiapan Mengerjakan Post-test Kelas Kontrol ........................ 64
Gambar 4.8. Diagram Angket Tanggapan Siswa ............................................ 73
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba XI IIS 2 ............................. 86
Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol XI IIS 1 ............................... 87
Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen XI IIS 3 ........................ 88
Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba.............................................. 89
Lampiran 5. Instrumen Penelitian Soal Uji Coba ........................................... 91
Lampiran 6. Lembar Jawaban Uji Coba ......................................................... 99
Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Uji Coba .................................................. 100
Lampiran 8. Analisis Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya
Pembeda Soal Uji Coba ........................................................... 101
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Soal ....................................................... 103
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba .................................. 105
Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal .................................................. 106
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ..................................... 108
Lampiran 13. Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Post-test ...................................... 110
Lampiran 14. Instrumen Penelitian Soal Pre-test dan Post-test ................... 112
Lampiran 15. Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test ............................ 117
Lampiran 16. Hasil Nilai Pre-test Kelas Kontrol XI IIS 1 ........................... 119
Lampiran 17. Hasil Nilai Post-test Kelas Kontrol XI IIS 1 .......................... 120
Lampiran 18. Hasil Nilai Pre-test Kelas Eksperimen XI IIS 3 ..................... 121
Lampiran 19. Hasil Nilai Post-test Kelas Eksperimen XI IIS 3 ................... 122
Lampiran 20. Uji Normalitas Data Nilai Pre-test Kelas Eksperimen ........... 123
Lampiran 21. Uji Normalitas Data Nilai Pre-test Kelas Kontrol.................. 124
Lampiran 22. Uji Kesamaan Varians Nilai Pre-test ..................................... 125
Lampiran 23. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Pre-test
Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 126
Lampiran 24. Uji Normalitas Data Nilai Post-test Kelas Eksperimen......... 127
Lampiran 25. Uji Normalitas Data Nilai Post-test Kelas Kontrol ................ 128
Lampiran 26. Uji Kesamaan Varians Nilai Post-test .................................... 129
xiv
Lampiran 27. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Post-test
Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 130
Lampiran 28. Perhitungan Persentase
Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen .................................. 131
Lampiran 29. Perhitungan Presentase
Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol ......................................... 132
Lampiran 30. Kisi-kisi Instrumen Angket .................................................... 133
Lampiran 31. Angket Tanggapan Siswa ....................................................... 134
Lampiran 32. Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Siswa .............. 136
Lampiran 33. Silabus Kelas Eksperimen ...................................................... 138
Lampiran 34. RPP Kelas Eksperimen ........................................................... 143
Lampiran 35. RPP Kelas Kontrol.................................................................. 151
Lampiran 36. Peta Lokasi Penelitian ............................................................ 158
Lampiran 37. Surat Keterangan Penetapan Dosen Pembimbing .................. 159
Lampiran 38. Surat Ijin Penelitian ................................................................ 160
Lampiran 39. Surat Keterangan Penelitian ................................................... 161
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Suatu rumusan nasional
tentang pendidikan dalam UU RI No. 2 Tahun 1989, Bab I, Pasal I
dikemukakan sebagai berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, dan
atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”.
Untuk menuju kearah efisiensi dalam mengelola pendidikan dalam
proses pengajaranya siswa harus mampu aktif dan mandiri. Peserta didik
harus dapat menemukan sendiri dan mentransformasi informasi baru
dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak
sesuai lagi (Trianto, 2007: 13). Geografi dari ilmu sosial mempunyai
bahan kajian tentang variasi keruangan di muka bumi, yang secara lebih
lengkap dikemukakan bahwa Geografi merupakan disiplin ilmu yang
menganalisis variasi keruangan dalam artian kawasan-kawasan (region)
dan hubungan antar variabel-variabel keruangan (Suharyono, 1990: 5).
Pengajaran Geografi pada hakikatnya adalah untuk mengembangkan
kemampuan siswa mengenali dan memahami gejala alam dan kehidupn
dalam kaitanya dengan keruangan dan kewilayahan.
2
Pendidikan modern, proses pengembangan potensi dan penanaman
nilai yang dilakukan senantiasa dilakukan dengan memperhatikan aspek-
aspek perkembangan fisik, psikis dan sosial peserta. Hal ini menjadi
tantangan tersendiri di dunia pendidikan. Pendidikan harus senantiasa
dinamis seiring dengan kemajuan teknologi dan mampu mengimbangi
perubahan-perubahan yang terjadi sebagai tantangan global. Untuk
memenuhi tantangan global maka perlu diadakanya perbaikan pendidikan.
Proses belajar-mengajar yang baik adalah proses terciptanya interaksi guru
dan peserta didik. Proses interaksi dapat terjadi bila guru mampu
mendorong siswa agar terdorong oleh keinginanya sendiri guna
menerapkan dan mengamalkan materi yang disampaikan guru.
Selama ini dalam pembelajaran guru menjelaskan materi masih
banyak mengunakan ceramah, hal ini membuat siswa bersifat pasif dan
berperan sebagai pendengar. Tidak adanya keberagaman dalam
memberikan materi membuat fungsi guru hanya sebagai alat mentransfer
ilmu tanpa mengedepankan apakah murid merasa materi tersebut
bermakna dan penting. Penyempurnaan kurikulum sering dilakukan,
adanya penyempurnaan kurikulum dari tahun ke tahun. Dalam undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan “Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengetahuan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara- cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”. Dari yang dimaksudkan menurut UUD nomor
3
20 tahun 2003 Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi tersebut,
sebagaimana amanah yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka
menengah nasional 2010-2014 dalam bidang pendidikan yang menyatakan
bahwa salah satu substansi inti program bidang pendidikan adalah
penataan ulang kurikulum sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan
hasil pendidikan yang mampu menjawab kebutuhan sumberdaya manusia
untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah.
Kurikulum 2013 dirancang dengan model pendekatan ilmiah
berbasis karakter dan kompetensi, salah satu kunci sukses yang
menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 menurut Mulyasa
(2013: 41) adalah kreativitas guru. Guru dituntut untuk berlaku sekreatif
mungkin demi terwujudnya satu kegiatan pembelajaran sesuai konsep dan
karakteristik kurikulum. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
scientific.
Pendekatan scientific dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud
meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring
untuk semua mata pelajaran. Permendikbud nomor 65 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang
perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah
pendekatan saintifik/ilmiah pendekatan scientific.
Pembelajaran discovery learning merupakan suatu rangkaian
kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
4
kemampuan peserta didik untuk mencari dan mnyelidiki secara sistematis,
kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku
(Hanafiah dan Suhana, 2009: 77), dalam pembelajaran discovery learning
dituntut siswalah yang berdominasi dalam satu permasalahan dalam
pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator. Seorang mengajar dalam
model ini harus menjelaskan tugas apa yang harus peserta didik lakukan,
apa tujuan dari tugas yang diberikanya itu lalu kemana mereka harus
mencari informasi, mengolah membahas dalam kelompoknya masing-
masing (Rrosyada, 2007: 92).
Pendidikan berkembang sesuai zaman dan tuntutan global agar
tetap mengacu pada Standar Proses meliputi Eksplorasi, Elaborasi,
Konfirmasi dan tentunya tetap menjadikan siswa berpikir secara ilmiah
sesuai dengan ketentuan mengamati, menanya, menalar, merumuskan,
menyimpulkan, mengkomunikasikan. Penggabungan keduanya akan
membuat peserta didik mampu menalar materi dengan baik dan
menemukan fakta-fakta sendiri yang kompleks.
Penulis memilih SMA Negeri 1 Purbalingga sebagai objek
penelitian di karenakan SMA Negeri 1 Purbalingga merupakan salah satu
sekolah yang tetap menggunakan Kurikulum 2013. Sehingga dalam
pembelajarannya pun disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Namun dalam
pelaksanaan pendekatan saintifik ini belum sepenuhnya di kolaborasikan
dengan model pembelajaran lain. Maka peneliti akan meneliti dengan
5
menambahkan pendekatan model discovery learning dalam pendekatan
saintifik, agar menjadikan peserta didik diharapkan lebih aktif dalam
proses belajar-mengajar. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik
mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas pendekatan saintifik
model discovery learning mata pelajaran geografi pokok bahasan
lingkungan hidup dan pelestarianya pada siswa kelas XI IIS SMA N 1
Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan
pendekatan saintifik model discovery learning dengan pembelajaran
konvensional?
2. Apakah penggunaan pendekatan saintifik model discovery learning
membantu siswa dalam mencapai ketuntasan hasil belajar pokok
bahasan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan?
3. Bagaimana tanggapan siswa mengenai pendekatan saintifik model
discovery learning ?
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui hasil belajar antara pembelajaran yang
menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning dengan
pembelajara konvensional.
2. Untuk mengetahui penggunaan pendekatan saintifik model discovery
learning membantu siswa mencapai ketuntasan hasil belajar pokok
bahasan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
3. Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pendekatan saintifik
model discovery learning.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam
dunia pendidikan, sebagai tambahan referensi dibidang pendidikan,
khususnya pendekatan saintifik model discovery learning dalam proses
belajar mengajar di sekolah.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini mempu memberikan manfaat:
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan
khususnya mengenai kajian pendekatan saintifik mata pelajaran
7
geografi pokok bahasan lingkungan hidup dan pelestarianya yang
nantinya akan menjadi bekal peneliti sebagai calon tenaga
pendidik.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan motivasi
dalam upaya meningkatkan penerapan kurikulum 2013 dan
penerapan pendekatan saintifik model discovery learning demi
tercapainya pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan
bagi sekolah dalam rangka peningkatan kualitas hasil belajar dan
peningkatan kualitas sekolah.
E. Penegasan Istilah
Penegasan istilah digunakan untuk menghindari salah pengertian
dan penafsiran terhadap istilah yang digunakaan dalam penelitian ini,
maka diperlukan upaya penegasan istilah untuk membatasi ruang lingkup
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Efektivitas
Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai mana
seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu
ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektivitas yang di
kemukakan oleh Hidayat dalam Warsita (2008: 289), yang mengatakan
bahwa “efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa
8
jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai dimana
makin besar persentase target yang dicapai makin tinggi
efektivitasnya”.
Dalam penelitan ini efektivitas yang di maksudkan adalah
tercapainya tujuan pembelajaran dengan menggunakan model
discovery learning dengan cara diskusi dan observasi lapangan mata
pelajaran Geografi pokok bahasan pelestarian lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1
Purbalingga.
2. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran memiliki arti suatu sudut pandang
tentang proses pembelajaran yang masih dalam arti umum yang
didalamnya dapat mewadahi, menguatkan, memberikan inspirasi.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secra aktif
mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang di “temukan” (Daryanto, 2014:51).
9
3. Mata Pelajaran Geografi
Mata pelajaran Geografi membangun dan mengembangkan
pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial
masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Tujuan mata
pelajaran Geografi seperti yang tertuang dalam lampiran Permendiknas
tahun 22 tahun 2006 tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar
untuk jenjang pendidikan SMA sebagai berikut: Memahami pola
spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan,
menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi,
mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan Geografi,
menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan
memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi
terhadap keragaman budaya masyarakat.
4. Discovery learning
Discovery learning merupakan suatu rangkaian kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku
(Hanafi, Suhana 2009: 77). Yang dimaksud discovery learning dalam
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran dimana proses pengajaran
10
akan berpindah dari sudut teacher learning dominated menjadi student
learning dominated.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Suprijono (2010:5) adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan.
“Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh peserta
didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar pada suatu
sekolah atau kelas tergantung pada diri individu dan bagaimana cara
guru dalam mengajar”(Rifa’i 2012: 85).
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Efektivitas Pembelajaran
a. Pengertian dan Prinsip-prinsip Efektivitas Pembelajaran
Warsita (2008: 287) suatu kegiatan dikatakan efektif bila kegiatan
itu dapat diselesaikan pada waktu yang tepat dan mencapai tujuan yang
diinginkan. Efektivitas menekankan pada perbandingan antara rencana
dengan tujuan yang dicapai. Oleh karena itu, efektivitas pembelajaran
sering kali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau dapat
pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi.
Miarso dalam Warsita (287: 287) pembelajaran yang efektif adalah
belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik, melalui
pemakaian prosedur yang tepat. Pengertian ini mengandung dua
indikator, yaitu terjadinya belajar pada peserta didik dan apa yang
dilakukan guru. Oleh karena itu, prosedur pembelajaran yang dipakai
oleh guru dan terbukti peserta didik belajar akan dijadikan fokus dalam
usaha untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Dick dan Reiser dalam Warsita (2008: 288) pembelajaran yang
efektif memudahkan peserta didik untuk belajar sesuatu yang
bermanfaat, seperti : fakta, keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi
dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.
12
Sutikno dalam Warsita (2008: 288) pembelajaran yang efektif
adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk
dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan
pembelajaran sesuai dengan harapan.
Pasal 19, PP No.19 Th 2005 dalam Warsita (2008: 288) proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan supaya diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dengan
demikan, proses belajar peserta didik lebih menarik, manantang,
menyenangkan, dan hasilnya bertahan lama dan bermanfaat bagi proses
belajar lebih lanjut.
Mulyasa dalam Warsita (2008: 288-289) untuk menciptakan
suasana atau iklim pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan
kondusif dapat dilakukan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai
berikut:
a) Menyediakan alternatif pilihan bagi peserta didik yang lambat
maupun cepat dalam melakukan tugas pembelajaran.
b) Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang kurang
berprestasi atau berprestasi rendah.
13
c) Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman,
dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara
optimal.
d) Menciptakan kerja sama saling menghargai, baik antar peserta didik
maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelola
pembelajaran lain.
e) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses perencanaan
belajar dan kegiatan pembelajaran.
f) Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab
bersama antara peserta didik dan guru. Sehingga guru lebih banyak
bertindak sebagai fasilitator dan sebagai sumber belajar.
g) Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang
menekankan pada evaluasi diri sendiri (self evaluation).
b. Ciri-ciri Pembelajaran yang Efektif
Eggen dan Kauchak dalam Warsita (2008: 289) ada beberapa
ciri pembelajaran yang efektif, yaitu a) peserta didik menjadi pengkaji
yang aktif terhadap lingkunganya melalui mengobservasi,
membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-
perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan
kesamaan-kesamaan yang ditemukan b) guru menyediakan materi
sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran, c) aktivitas-
aktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada pengkajian, d) guru
secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntutan kepada peserta
14
didik dalam menganalisis informasi, e) orientasi pembelajaran
penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta
f) guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan
tujuan dan gaya pembelajaran guru.
Wottuba dan Wright dalam Warsita (2008: 289) ada tujuh indikator
yang menunjukan pembelajaran efektif, yaitu a) pengorganisasian
pembelajaran dengan baik b) komunikasi secara efektif c) penguasaan
dan antusiasme dalam mata pelajaran d) sikap positif terhadap peserta
didik e) pemberian ujian dan nilai yang adil f) keluwesan dalam
pendekatan pembelajaran g) hasil belajar peserta didik yang baik.
2. Pendekatan Saintifik
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasikan, mengukur,
meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakanya
proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru
tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya
siswa atau semakin tingginya kelas siswa (Daryanto, 2013:51)
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai
berikut.
1. Berpusat pada siswa.
2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep,
hukum atau prinsip.
15
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa.
4. Dapat mengembangkan karakter siswa.
Pendekatan saintifik/ilmiah merupakan proses pembelajaran yang
menggunakan proses berpikir ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat dijadikan
sebagai jembatan untuk perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Kemendikbud (2013)
memberikan konsepsi bahwa pendekatan ilmiah (scientific approach)
dalam pembelajaran mencakup komponen: mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta.
a. Tujuan Pembelajaran Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah:
1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tinkat tinggi siswa.
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
16
5. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
6. Untuk mengembangkan karakter siswa.
b. Esensi Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik (scientific) disebut juga sebagai pendekatan
ilmiah. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses
ilmiah. Karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan
saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah merujuk pada teknik-
teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala,
memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya, untuk dapat disebut ilmiah atau saintifik dalam
pembelajaran (Daryanto, 2013:55).
c. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Pembelajaran membentuk student self concept.
3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
siswa.
17
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru.
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan
dalam komunikasi.
8. Adanya proses validitas terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
d. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah/ saintifik.
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses
pemebelajaran meliputi menggali informsi melalui pengamatan,
bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi,
menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan manganalisis,
menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta.
Gambar 2.1
Langkah- langkah Pendekatan Saintifik (Daryanto, 2014: 59)
18
1) Mengamati (Observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning), Metode ini memiliki
keunggulan tertentu seperti menyajikan media obyek secara nyata,
peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaanya.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan
yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta
bahwa ada hubungan antara obyek yang dinamis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru (Daryanto, 2013: 60). Dalam
kegiatan mengamati guru membuka kesempatan secara luas agar
pesrta didik dapat melihat, menyimak, mendengar, membaca. Menurut
Permendikbud RI No 81A Tahun 2013 menjelaskan bahwa guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih
mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal
yang penting dari suatu benda atau objek.
2) Menanya
Kegiatan mengamati guru membuka kesempatan secara luas
kepada pesera didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik
untuk dapat mengajukan pertanyaan, pengamatan tentang hasil
pengamatan objek yang kongkrit sampai kepada yang abstrak
berkenaan dengan fakta, konsep prosedur, atau pun hal yang lebih
19
abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan
yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih
menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru
untuk mengajukan pertanyaan sampai ketingkat dimana peserta didik
mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Melalui kegiatan
bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik , semakin terlatih
dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih
lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang
ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber
yang beragam.
3) Mengasosiasi/ Mengolah Informasi/ Menalar
Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam
kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, adalah memproses informasi
yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan.
20
4) Menarik Kesimpulan
Kegiatan menarik kesimpulan dalam pembelajaran dengan
pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah
data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi
dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya
secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau secara
individu membuat kesimpulan.
5) Mengkomunikasikan
Pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah
mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau
kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan”
seperti yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013,
adalah penyampaian hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya (Daryanto, 2013:80).
3. Discovery learning
Oemar Hamalik dalam ilahi (2012: 29) discovery adalah proses
pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual para anak
didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga
menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat diterapkan di
21
lapangan. Strategi pembelajaran yang dikembangkan pertama kali oleh
Burner ini menitikberatkan pada kemapuan anak didik dalam menemukan
sesuatu melalui proses inquiry (penelitian) secara terstruktur dan
terorganisir dengan baik. Discovery strategy merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan pengalaman langsung di lapangan, tanpa
harus slalu bergantung pada teori-teori pembelajaran yang ada dalam
pedoman buku pelajaran (Mulyasa: 2015:10), dengan kata lain proses
pembelajaran lebih diutamakan dari pada hanya sekedar hasil akhir yang
terlihat, proses pembelajaran discovery tidak menekankan agar peserta
didik sepenuhnya menguasai materi melainkan lebih menekankan pada
pemahaman mereka. Yang dimaksud proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasi suatu konsep atau prinsip yang dimaksud proses mental
tersebut yaitu mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan.
Fungsi pembelajaran dengan discovery learning yaitu sebagai berikut.
a. Membangun komitmen dikalangan peserta didik untuk belajar, yang
diwujudkan dengan ketertiban, kesungguhan dan loyalitas terhadap
mencari dan menemukan suatu dalam proses pembelajaran.
b. Membangun sikap, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran
dalam rangka mencapai tujuan pembelajran.
c. Membangun sikap percaya diri (Self Confidence) dan terbuka (Openess)
terhadap hasil temuanya (Suhana dan Hanafi, 2009: 78).
22
Adapun tahap-tahap penerapan pembelajaran discovery learning yaitu
sebagai berikut.
Tahap-tahap penerapan pembelajaran melalui metode dicovery
learning adalah :
a. Stimulus (pemberian perangsang)
Guru mulai dengan bertanya mengajukan persoalan, atau
menyuruh peserta didik membaca atau mendengarkan uraian yang
memusat permasalahan.
b. Problem Statement (Mengidentifikasi Masalah)
Peserta didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai
permasalahan, sebanyak mungkin memilihnya yang dipandang lebih
menarik dan fleksibel untuk dipecahkan.
c. Data Colection (Mengumpulkan data)
Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya
hipotesis itu peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan
berbagai informasi yang relevan dengan jelas membaca literatur
mengamati objeknya, mencoba sendiri dan sebagainya.
d. Data Prossesing (Pengolahan data)
Semua informasi itu diolah, diacak, di klasifikasi, ditabulasi,
bahkan kalau perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada
tingkat kepercayaan tertentu.
23
e. Verifikan
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada
tersebut pertanyaan yang telah dirumuskan terdahulu dicek, apakah
terbukti atau tidak.
f. Generalisasi
Berdasarkan verivikasi, siswa belajar menarik generalisasi atau
kesimpulan tertentu (Rusyan, dkk, 1994: 117).
4. Pendekatan Saintifik Model Discovery Leaning
Pendekatan saintifik mengajarkan agar peserta didik aktif dan
menemukan pemecahan suatu masalah dengan mengunakan pendekatan
saintifik. Yaitu pelajaran yang berpusat pada peserta didik agar peserta
didik berusaha menemukan sendiri beragam informasi yang dibutuhkan.
Sehingga dalam proses pembelajaranya guru tidak sendirian aktif, tetapi
peserta didik didorong agar mampu menemukan informasi-informasi lewat
proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, menginformasikan atau
menyajikan. Untuk mendukung proses belajar menggunakan pendekatan
saintifik perlu adanya pembelajaran berbasis penyikapan atau penelitian
(discovery/ inquiry learning).
Langkah-langkah pendekatan saintifik model discovery learning,
Mengamati melalui stimulus siswa diajak untuk mengamati dan menanya,
tahap problem statement siswa diajak menanya dan mengumpulkan
informasi, tahap data collection siswa diajak untuk mencoba dan
mengamati, tahap data processing siswa diajak untuk menalar dan
24
menanya dan tahap terakhir verification siswa diajak menalar, dan
mengkomunikasikan.
5. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses pokok dalam kegiatan mengajar di sekolah.
(Hamalik, 2007: 106). Pendapat terakhir berpendapat bahwa belajar
merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata,
proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman, sehingga
terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimilikinya sebelumnya.
Jadi berdasarkan proses akan tercapai tujuan. Belajar menurut teori
behavioristik diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku. Perubahan
tersebut disebabkan oleh seringnya interaksi antara stimulasi dan respon,
inti belajar adalah kemampuan seseorang melakukan respon terhadap
stimulus yang datang kepada dirinya (Aqib, 2013: 66)
Menurut Slameto (2010: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan menjadi
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada
dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor ekstern adalah
faktor yang ada di luar individu.
a. Faktor Intern
Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi tiga
faktor, yaitu:
1) Faktor Jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh
25
2) Faktor Psikologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motivasi, kematangan, kesiapan.
3) Faktor Kelelahan, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dikelompokkan
menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat.
1) Faktor Keluarga, terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
perhatian orang tua, latar belakang kebudayaan.
2) Faktor Sekolah, terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar, tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat, terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat,
teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik
dengan peserta didik, atau antar peserta didik. Dalam proses komunikasi
itu dapat dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula secara nonverbal,
seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran itu, esensi
pembelajaran adalah ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi.
26
6. Pokok Bahasan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Kompetensi dasar lingkungan hidup dan pelestarianya adalah suatu
kompetensi dasar yang berisi konsep dan informasi penting tentang
pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitanya dengan
pembangunan berkelanjutan yang diajarkan pada siswa kelas XI IPS SMA
ataupun MA yang diajarkan pada semester genap, kompetensi ini
mempelajari beberapa sub pokok bahasan yaitu:
a. Lingkungan Hidup dan Komponenya
a) Lingkungan Hidup menurut Emil Salim
Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan
pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan
mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas
ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, tetapi untuk
praktisnya kita batasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat
dijangkau oleh manusia seperti faktor alam, faktor politik, faktor
ekonomi, faktor sosial dan faktor lain-lain.
b) Lingkungan Hidup menurut UU No. 23/ 1997
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
27
c) Lingkungan Hidup menurut St Munajat Danusaputra
Lingkungan adalah semua benda dan kondisi, termasuk di
dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang tempat
manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya (Darsono, 1995).
b. Komponen Lingkungan Hidup
Komponen dalam lingkungan hidup terdiri dari dua macam, yaitu
komponen biotik dan komponan abiotik.
a) Komponen Biotik
Komponan Biotik merupakan semua jenis makhluk hidup,
termasuk di dalamnya makluk hidup bersel satu (uniseluler) hingga
makhluk hidup bersel banyak (multiseluler) yang dapat langsung dilihat
oleh mata. Secara singkat, komponen biotik merupakan semua jenis
organisme atau makhluk hidup yang bernyawa, seperti segala jenis
hewan atau tumbuhan, serta manusia.
b) Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan kebalikan dari komponen biotik,
yaitu segala jenis benda atau daya di muka bumi yang tidak bernyawa
atau benda mati. Komponen abiotik yang ada di muka bumi ini, meliuti
iklim, cahaya, batuan, air, tanah, kelembaban, komponen,
geomorfologi, geologi, salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan
kandungan mineral.
28
c. Kulitas Lingkungan Hidup
a) Kualitas Lingkungan Hidup berdasarkan lingkungan Biofisik
Kualitas Lingkungan hidup berdasarkan biofisik dapat diartikan
sebagai suatu kondisi lingkungan yang terdiri atas komponen biotik
dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama
lainnya.
b) Kualitas Lingkungan Hidup Berdasarkan Lingkungan Sosial.
Ekonomi Kualitas Lingkungan Hidup berdasarkan lingkungan
sosial ekonomi diartikan sebagai suatu lingkungan manusia dalam
hubungan dengan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kualitas lingkungan sosial ekonomi dapat dikatakan baik, jika
kehidupan manusia terpenuhi untuk kehidupan primer, sekunder, dan
kebutuhan lainnya.
c) Kualitas Lingkungan Hidup Berdasarkan Lingkungan Sosial Budaya.
Kualitas lingkungan hidup berdasarkan lingkungan sosial budaya
adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri
yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya.
Lingkungan budaya materi dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian,
atau senjata. Sosial budaya yang termasuk nonmateri, yakni tata nilai,
norma, adat-istiadat, kesenian, atau sistem politik.
29
d. Permasalahan-permasalahan Lingkungan Hidup.
a) Permsalahan Lingkungan Hidup Yang Disebabkan Oleh Faktor
Manusia.
Jenis-jenis pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat
terjadinya, macam bahan pencemaranya, dan tingkat pencemaran.
(a) Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi
tiga yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
(b) Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut, bahan kimia
berupa zat radio aktif, logam, anorganik, pestisida, detergen, dan
minyak. Organisme berupa mikroorgnisme, misalnya Escherichia
coli, Entamocha coli. Sampah fisik berupa kaleng-kaleng, botol,
plastik, dan karet.
(c) Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat
pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
(1) Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan)
pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan
pada ekosistem lain.
(2) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada tubuh dan
menyebabkan sakit kronis.
30
(3) Pencemaran yang kadar zat-zat pencemaranya demikian
besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau
kematian dalam lingkungan.
e. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Usaha pelestarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan
dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap
mampu mendukung kehidupan dan makhluk hidup lainnya. Pelestarian
lingkungan hidup merupakan suatu upaya untuk mengelola sumber
daya lingkungan guna meningkatkan kualitas kehidupan yang tinggi
dan berkelanjutan. Upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup yang
pertama dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah di dalam
menangani masalah lingkungan hidup agar lestari antara lain:
a) Mengeluarkan UU pokok Agraria No. 5 tahun 1969 yang mengatur
terhadap tata guna lahan.
b) Menerbitkan UU No. 23 tahun 1997, tentang pengelolaan
lingkungan hidup.
c) Memberlakukan peraturan pemerintah RI No. 24 tahun 1986
Tentang AMDAL (Analisis Pengenalan Dampak Lingkungan).
d) Pada tahun 1991, pemerintah membentuk badan pengendalian
lingkungan, dengan tujuan pokoknya.
e) Menanggulangi kasus pencemaran.
f) Mengawasi bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3).
31
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Apriani (2014) dengan hasil
penelitianya yaitu pengaruh penggunaan model discovery learning dengan
pendekatan saintifik terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA,
berdasarkan hasil penelitianya diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang diajar menggunakan
model discovery learning dengan pendekatan saintifik dengan siswa yang
diajar dengan menggunakan model cooperative learning dengan pendekatan
saintifik.
Penelitian yang berkaitan dengan model discovery learning juga diteliti
oleh sintawati dengan hasil penelitian yaitu implementasi pendekatan saintifik
model discovery learning dalam pembelajaran agama islam di SMA Negeri 1
Jetis, dalam penelitian ini hasil yang diperoleh adalah peserta didik antusias
dalam mengikuti pelajaran, rasa ingin tahu semakin berkembang dalam
pembelajaran PAI.
Hal ini menunjukan bahwa pendekatan saintifik model discovery learning
menjadikan berkembangnya kemampuan peserta didik, pemahaman peserta
didik terhadap materi pembelajran yang diberikan.
32
C. Kerangka Berpikir
Model pembelajaran akan sangat membantu keefektifan belajar peserta
didik dalam meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar akan tercapai secara
optimal apabila model pembelajaran yang disampaikan guru kepada peserta
didik menggunakna model pembelajaran yang tepat. Untuk itu peneliti
mencoba menggunakan salah satu model pembelajaran discovery learning
untuk melihat apa siswa mampu mencapai peningkatan hasil belajar atau
tidak.
Strategi pembelajaran ini membuat siswa lebih memahami konsep-
konsep dalam pembelajaran di kelas, karena adanya pengajaran langsung dari
teman serta membantu siswa menumbuhkan kemampuan siswa dalam
menemukan solusi dari permasaahan yang ada.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai keefektifan penerapan pendekatan saintifik model
discovery lerning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi
kelas XI IIS. Peneliti menyatakan bahwa jika terdapat suatu kelas dengan
menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning maka logikanya
hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran ini akan lebih
baik dibandingkan dengan siswa yang sebelum diberikan treatment.
33
Pembelajaran
Geografi
Pelaksanaan Persiapan Evaluasi
Penggunaan Pendekatan
Saintifik Model Discovery
Learning
Pembelajaran lebih efektif
Karakteristik Pendekatan Saintifik :
Berpusat pada siswa
Melibatkan proses sains
Melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa
Dapat mengembangkan karakter siswa
Fungsi pembelajaran dengan discovery learning :
Membangun komitmen untuk senantiasa belajar
Membangun sikap kreatif
Membangun sikap percaya diri
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu teori sementara yang kebenaranya masih perlu
diuji (di bawah kebenaran) (Arikunto,2006: 71). Berdasarkan tinjauan
pustaka dan kerangka berfikir maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
pendekatan saintifik model discovery learning efektif dalam pembelajaran
geografi materi pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan
kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
Eksperimen yang betul-betul (True Experiment Design) Arikunto (2010:
125-126) berpendapat True Experiment Design yaitu jenis eksperimen
yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan.
Persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak
dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan jenis
control group pre-test-post-test. Dalam design ini terdapat dua kelompok
yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi
perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok pertama diberi
perlakuan (X) disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak
diberi perlakuan disebut kelas kontrol (Y) (Sugiyono, 2012: 112).
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Control Group Pre-
test Post-test yang digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.1. Desain Penelitian Eksperimen
Kelompok Pre-test Perlakuan Post test
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 Y T2
35
Keterangan:
X : Pembelajaran Saintifik Model Discovery Learning
Y : Model Ceramah
P : Peneliti
T1 : Pre-test
T2 : Post-tst
Penelitian ini terdapat dua kelompok yang akan diteliti, yaitu
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Prosedur penelitian ini
meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
1. Mengambil 2 kelas penelitian, yaitu 1 kelas sebagai kelas kontrol dan
1 kelas eksperimen, dengan cara random sampling yaitu pengambilan
sampel berkelompok dengan cara acak.
2. Menyusun instrumen penelitian yang meliputi perangkat
pembelajaran, soal pre-test dan soal post-test.
3. Melakukan uji coba perangkat test, serta menghitung validitas dan
reliabilitas.
4. Memberikan perlakuan sebanding, pada kelompok eksperimen
pembelajaran ditambah dengan model pembelajaran discovery
learning.
5. Menghitung perbedaan antara hasil soal pre-test dan soal post-test
untuk masing-masing kelompok.
6. Perbandingan perbedaan-perbedaan tersebut, untuk menentukan
apakah penerapan perlakuan X itu berkaitan dengan perubahan yang
lebih besar pada kelompok eksperimen.
36
7. Kenakan uji-t untuk menentukan apakah perbedaan dalam hasil tes itu
signifikan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purbalingga yang
terletak di Jalan Letjend. M.T. Haryono Kabupaten Purbalingga.
Bangunan SMA Negeri 1 Purbalingga terbagi atas berbagai macam
bangunan, Di dalam gedung terdapat 33 ruang teori atau kelas yang mana
untuk kelas XI IIS terbagi menjadi 3 kelas yaitu XI IIS 1, XI IIS 2, XI IIS
3.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:
130), Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri
1 Purbalingga semester genap kelas XI IIS tahun pelajaran 2014/2015
yang berjumlah 3 kelas yaitu:
Tabel 3.2. Populasi Penelitian
Kelas Jumlah
XI IIS 1 37
XI IIS 2 24
XI IIS 3 32
Jumlah 94
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono,2008: 81). Sedangkan cara pengambilan
sampel disebut teknik sampling.
37
Penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling,
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Random sampling
digunakan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Penentuan kelas dilakukan dengan cara diundi dan dari hasil undian
tersebut kelas XI IIS 3 menjadi kelas eksperimen sedangkan kelas XI
I1S 1 menjadi kelas kontrol.
D. Variabel Penelitian
1) Variabel bebas (X)
Variabel bebas (X) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya
atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah pembelajaran dengan pendekatan saintifik model
discovery learning pada mata pelajaran Geografi pokok bahasan
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan kelas XI IIS.
2) Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar mata pelajaran Geografi pokok bahasan lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan. Pada penelitian ini hasil belajar yang
diteliti adalah hasil belajar pre-test dan post-test.
38
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi atau data awal
yang berkaitan dengan populasi penelitian yang akan dijadikan objek
penelitian. Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk
mengetahui nama siswa dan jumlah siswa, serta dokumen lain yang
diperlukan dalam penelitian.
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006: 150). Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah
tes pilihan ganda dengan jumlah soal 25 butir soal yang masing-
masing disediakan 4 alternatif jawaban. Tes diberikan sebelum dan
setelah pokok bahasan selesai. Tes ini digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa. Hasil belajar ini dibandingkan untuk menilai
tingkat evektifitas pendekatan saintifik model discovery learning.
c. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto,
2006: 151). Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa
39
tentang pendekatan saintifik model discovery learning. Kemudian data
tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase.
F. Lakah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian
Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut.
1. Menentukan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
dengan model discovery learning untuk kelas eksperimen dan model
ceraham (konvensional) untuk kelas kontrol.
2. Membuat instrumen penelitian meliputi menyusun kisi-kisi tes dan
membuat instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah
disusun.
3. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba untuk mengetahui taraf
kesukaran, daya pembeda soal, validitas dan reliabilitas butir soal.
4. Menentukan Instrumen penelitian yang akan digunakan.
5. Melaksanakan pre-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
6. Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
7. Melaksanakan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kntrol.
8. Mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian pada
sampel.
9. Menganalisis atau mengolah data yang telah dikumpulkan dengan
metode yang telah ditentukan.
10. Menyusun dan melaporkan hasil penelitian.
40
G. Analisis Instrumen Penelitian
Uji coba soal dilakukan di luar sampel tapi masih dalam satu
populasi, yaitu siswa kelas XI IIS 2 sebanyak 24 orang dengan jumlah
butir soal sebanyak 40 butir.
Setelah diadakan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah
menganalisis hasil uji coba pada kelas XI IIS 2. Berdasarkan data yang
diperoleh kemudian dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan
tingkat kesukaran soal.
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010: 211).
Pada penelitian ini, setiap butir soal yang dijawab benar diberi nilai 1
dan apabila salah diberi nilai 0.
a. Validitas Isi
Penyusunan soal tes terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal tes
yang disesuaikan dengan silabus, selanjutnya instrumen yang telah
disusun dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru
pengampu.
b. Validitas butir soal
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
41
diteliti secara tepat (Arikunto, 2010: 211). Untuk mengetahui
kevalidan tiap butir soal menggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Pearson. Yang dikenal dengan rumus korelasi product moment dengan
angka kasar (Arikunto, 2012: 87).
rxy =
Keterangan :
= Koefisien korelasi skor butir soal dan skor total
= Banyaknya subjek
= Banyaknya butir soal
J = Jumlah skor total
= Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
= Jumlah kuadrat skor butir soal
= Jumlah kuadrat skor total
Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel, jika rxy > rtabel
maka butir soal tersebut valid. Hasil analisis validitas butir soal
disajikan pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas
Kriteria Valid Tidak Valid
Butir Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
11, 13, 14, 15, 18, 19,
20, 23, 25, 29, 30, 31,
34, 36, 39,40
10, 12, 16, 17, 21, 22,
24, 26, 27, 28, 32, 33,
35, 37, 38
Jumlah 25 15
Sumber: Data Penelitian 2015.
Berdasarkan perhitungan validitas soal menunjukan bahwa terdapat
25 soal yang valid dan 15 butir soal yang tidak valid. Perhitungan
analisis validitas soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 dan
9.
42
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat mengumpulkan
data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak
akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih
jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,
yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka
berapa kali diambil pun, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada
tingkat keterandalan sesuatu . Reliabilitas artinya, dapat dipercaya, jadi
dapat diandalkan (Arikunto, 2010: 221).
Dalam menentukan reliabilitas digunakan rumus K-R 21, sebagai
berikut:
r11 =
Keterangan:
r11 : Reliabilitas tes
M : Rata-rata skor total
n : Banyaknya butir soal/ jumlah item dalam instrumen
: Varians total
Perhitungan reliabilitas akan sempurna jika hasil tersebut
dikonsultasikan dengan r product moment. Apabila r11 > r tabel, maka
instrumen tersebut reliabel. Hasil perhitungan dengan tarafnya (α) = 5
% dan n= 40 diperoleh rtabel = 0,357 sedangkan r11 = 0,812.
43
Karena r11 > rtabel maka soal tersebut reliabel. Perhitungan analisis
reliabilitas soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 10.
3. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membeda-bedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang
menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,
disingkat D (Arikunto, 2012: 228).
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi:
D =B
B
A
A
J
B
J
B = PA - PB
Keterangan:
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya jawaban benar dari kelompok atas
BB = banyaknya jawaban benar dari kelompok bawah
PA = proporsi jawaban benar dari kelompok atas
PB = proporsi jawaban benar dari kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda, D : 0,00 – 0,20 dikategorikan soal jelek;
D : 0,21 – 0,40 dikategorikan soal cukup; D : 0,41 – 0,70
dikategorikan soal baik; D : 0,71 – 1,00 dikategorikan soal baik sekali.
Berdasarkan analisis diperoleh :
44
Tabel 3.4. Hasil Uji Daya beda butir Soal
Kriteria Jelek Cukup Baik Sangat
Baik
Butir Soal 10, 12, 16, 17,
22, 24, 26, 27,
28, 32, 33, 35,
37, 38
3, 6, 21, 1, 2, 5, 7, 8, 9,
11, 13, 14, 15,
18,19, 20, 23,
25, 29, 30, 31,
34, 36, 39, 40
4
Jumlah 14 3 22 1
Sumber Data Penelitian 2015
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda soal maka diperoleh daya
pembeda soal berbeda-beda. Hasil analisis menunjukan 14 soal
dengan kriteria jelek, 3 soal dengan kriteria cukup, 22 soal dengan
kriteria baik, dan 1 soal dengan kriteria sangat baik. Perhitungan
selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 8 dan 11.
4. Tingkat Kesukaran
Taraf Kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar dan
mudahnya sesuatu soal. Besarnya indeks. Besarnya indeks kesukaran
antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf
kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa
soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukan bahwa
soalnya terlalu mudah (Arikunto, 2012: 223-225).
Rumus untuk mempelajari indeks kesukaran adalah:
P =
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
45
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
• Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
• Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
• Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.5. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kriteria Mudah Sedang Sukar
Butir Soal 2, 3, 7,
12, 18,
21, 23,
31, 35,
36, 39
1, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14,
15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34,
37, 38, 40
-
Jumlah 11 29 0
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal maka diperoleh
tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Hasil analisis menunjukan 11 soal
termasuk dalam soal yang mudah, 29 soal termasuk dalam soal yang
sedang, dan 0 yang termasuk soal yang sukar. Perhitungan selanjutnya
dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 12.
46
5. Hasil Analisis Uji Coba Soal
Berdasarkan analisis uji coba soal diperoleh 25 soal yang layak
dipakai dan dari 25 soal tersebut digunakan untuk pre-test dan post test.
Tabel 3.6. Soal yang dapat dipakai dan dibuang
Kriteria Dipakai Tidak dipakai
Butir Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13,
14, 15, 18, 19, 20, 23, 25, 29,
30, 31, 34, 36, 39,40
10, 12, 16, 17, 21, 22,
24, 26, 27, 28, 32, 33,
35, 37, 38
Jumlah 25 15
Sumber : Data Penelitian 2015
Berdasarkan data analisis uji soal, soal yang digunakan pada
penelitian ini adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 23,
25, 29, 30, 31, 34, 36, 39, 40.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Analisis deskriptif pelaksanaan proses pembelajaran di kelas
eksperimen dan kontrol dilakukan dengan cara mendiskripsikan proses
pembelajaran mulai dari perencanaan pembelajaran dan evaluasi.
2. Analisis Hasil Belajar
Analisis hasil belajar siswa dengan cara membandingkan nilai hasil
belajar kognitif pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Analisis hasil belajar antara lain :
a) Uji Normalitas
Sugiyono (2010: 80) uji normalitas digunakan untuk menentukan
statistik yang akan digunakan dalam mengolah data. Hipotesis yang
digunakan adalah sebagai berikut :
47
H0 = Data berdistribusi normal
Ha = Data berdistribusi tidak normal
Uji statistika yang yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah
sebagai berikut.
(1) Menyusun data dalam tabel frekuensi.
a. Menentukan data terbesar dan data terkecil untuk mencari
rentang.
Rentang = data terbesar – data terkecil.
b. Menentukan banyaknya kelas interval (k) dengan menggunakan
aturan Sturges, yaitu k = 1+3,3 log n dengan n = banyaknya
objek penelitian.
c. Menentukan panjang kelas interval
Interval =
(2) Menghitung rata-rata ( dan simpangan baku (s)
= dan s =
(3) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas
(4) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus
48
(5) Menghitung frekuensi yang diharapkan ( dengan cara
mengalikan besarnya ukuran sampel dengan peluang atau luas
daerah di bawah kurva normal untuk interval yang bersangkutan.
(6) Menghitung statistik Chi-Kuadrat dengan rumus :
Keterangan :
= harga chi-kuadrat
= jumlah kelas interval
= frekuensi atau jumlah data hasil observasi
= jumlah/ frekuensi yang diharapkan
(7) Membandingkan harga Chi Kuadrat data dengan tabel Chi
Kuadrat dengan dk = k-1 dan taraf signifikan 5%
(8) Menarik kesimpulan, Ho ditolak jika dalam hal
lainnya Ho diterima.
b) Uji-t
Analisis data ini digunakan untuk menjelaskan perbedaan hasil
belajar (aspek kognitif) geografi materi pelestarian lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
k
1i h
2
ho2
f
ffχ
49
Sudjana (2005: 239) analisis data dengan t-tes digunakan untuk
menguji hipotesis :
Keterangan :
= rata-rata data kelas eksperimen
= rata-rata data kelas kontrol
Maka untuk menguji hipotes digunakan rumus :
t = atau s =
Keterangan :
= mean sampel kelas eksperimen
= mean sampel kelas kontrol
simpangan baku
= varians kelas eksperimen
= varians kelas kontrol
= banyaknya sampel kelas eksperimen
= banyaknya sampel kelas kontrol
Kriteria pengujian diterima jika t< dengan peluang (1-
dengan dk = ( dan Untuk harga-harga lainnya ditolak.
50
3. Data Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan
siswa mengenai pembelajaran pendekatan saintifik model discovery
learning dalam pembelajaran geografi. Analisis yang digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa dalam pembelajaran merupakan analisis
frekuensi, tiap indikator diberi skor kemudian dideskripsikan, untuk
mengukurnya menggunakan skala likert.
Langkah-langkah menguji angket tanggapan siswa menggunakan
rumus skoring.
a. Tahap skoring
Tahap ini dilakukan untuk memudahkan dan menganalisis data
dengan memberikan skor terhadap jawaban angket siswa yaitu :
1. Untuk menjawab a nilainya 4
2. Untuk menjawab b nilainya 3
3. Untuk menjawab c nilainya 2
4. Untuk menjawab d nilainya 1
b. Menentukan parameter
Menentukan kriteria parameter dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
1) Menentukan skor maksimal dengan rumus :
Skor maksimal =
= 10 x 4
51
= 40
2) Menentukan skor minimal dengan rumus :
Skor minimal =
= 10 x 4
3) Menentukan rentang skor dengan rumus :
Rentang = skor maksimal – skor minimal
= 40 – 10
= 30
4) Menghitung interval skor dengan rumus :
Interval =
=
= 7,5 / 8
5) Menentukan kriteria
Kriteria tabel yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 3.7. Kriteria Angket Tanggapan Siswa
No Interval Skor Kriteria
1. 34-41 Sangat Setuju
2. 26-33 Setuju
3. 18-25 Kurang Setuju
4. 10-17 Tidak Setuju
52
c. Menyusun tabel frekuensi angket tanggapan siswa,
tabel frekuensi disusun untuk mempermudah dalam menghitung
jumlah frekuensi berdasarkan indikator dan kriteria yang ada dalam
penelitian, berikut ini:
Tabel 3.8. Frekuensi Angket Tanggapan Siswa
No Interval Skor Kriteria Jumlah
F %
1. 34-41 Sangat Setuju
2. 26-33 Setuju
3. 18-23 Kurang Setuju
4. 10-17 Tidak Setuju
Jumlah
d. Deskripsi data
Data yang ditabulasikan kemudian didiskripsikan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian yaitu seberapa besar penerimaan siswa
terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
model dicovery learning.
I. Alur Penelitian
Penelitian ini melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah
tersebut adalah :
1. Tahap persiapan
Tahap ini ada beberapa langkah yang dilakukan seperti penentuan
lokasi penelitian, observasi, penentuan populasi, sampel sebelum
penyusunan rancangan penelitian yang dalam hal ini adalah proposal
dimana sebelumnya telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
53
dan guru. Dilanjut dengan pengurusan surat ijin penelitian, penyusunan
perlengkapan instrumen dan soal tes hasil belajar (kognitif).
2. Tahap Pelaksanaan penelitian
Tahap ini, yang pertama dilakukan adalah menguji coba soal
instrumen kepada siswa yang bukan berasal dari kelas kontrol maupun
kelas eksperimen untuk memperoleh validitas dan reliabilitas
instrumen. Selanjutnya melakukan penerapan pendekatan saintifik
model discovery learning pada materi pelestarian lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan pada kelas XI IIS 3 dan penerapan
pembelajaran model biasa (konvensional) pada kelas XI IIS 1.
3. Tahap Akhir
Tahap akhir dari penelitian ini meliputi, melakukan analisis dan
pengolahan data hasil penelitian pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen menggunakan uji statistik yang sesuai, menarik kesimpulan
sebagai jawaban dari pertanyaan peneliti. Menyusun laporan penelitian.
82
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivitas
pendekatan saintifik model discovery learning materi pelestarian
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan kelas XI IIS SMA Negeri 1
Purbalingga. Maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Perhitungan nilai hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol menunjukan adanya perbedaan, dibuktikan dari uji t atau uji
perbedaan dua rata-rata diperoleh thitung = 4,115 ttabel = 2,033. Karena
thitung > ttabel maka Ha diterima.
2. Penggunaan pendekatan saintifik model discovery learning pada
pokok bahasan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
membantu siswa mencapai ketuntasan belajar. Diperoleh hasil kelas
eksperimen dalam nilai post-test dengan rata-rata 81,88 dan kelas
kontrol dengan nilai rata-rata 76,22. Ketuntasan klasikal kelas
eksperimen sebesar 96,88% dan kelas kontrol sebesar 62,16%.
3. Peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik model
discoery learning didapatkan hasil rata-rata yaitu sebanyak 10 siswa
masuk dalam kategori sangat setuju sebesar 31,25%, 16 siswa masuk
82
83
dalam kategori setuju dengan Persentase 50,00%, 6 siswa termasuk
dalam kategori tidak setuju dengan rata-rata 18,75% dan tidak ada
siswa yang masuk dalam kategori sangat tidak setuju
B. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitin memberikan beberapa saran
guna meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah :
1. Penelitian dengan pendekatan saintifik model discovery learning
ini dapat digunakan sebagai salah satu variasi dalam pemberian
pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
geografi dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan
siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas, oleh
karena hal itu guru harus mampu memilah model pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Diharapkan guru dapat mengembangkan poses pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning menjadi
lebih bervariatif agar proses pembelajaran lebih menarik.
4. Guru diharapkan menjalin interaksi yang baik dengan siswa agar
pembelajaran dengan model discovery learning dapat berlangsung
sesuai harapan, dalam proses pembelajaranya guru bersifat sebagai
fasilitator, teman, dan motivator sehingga model discovery learning
dapat terlaksana dengan menyenangkan.
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:
PT Bumi Akasar
__________. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Hanafi dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strtegi Pembelajaran. Bandung: Refika
Aitama
Ilahi Muhamad , Takdir. 2011. Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental
Vacation Skill. Jogjakarta: Diva Press
Mulyasa.2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rifa’i, Achmad dan Anni, Chatarina Tri.2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UPT UNNES PRESS
Rusyan, A.1994. Pendektan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Rodyada. 2007. Pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group
Setyowati, Dewi Liesnoor dkk. 2015. Panduan Penulisan Skripsi. Semarang: FIS
UNNES
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya
Sudjana. 2015.Metoda Statistika.Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
__________. 2010. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suharyono. 2005. Dasar-dasar Kajian Geografi Regional. Semarang: Unnes
Press
85
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Beriorentasi Kontruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rineke Cipta
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Zain, Aswan dan Djamarah Syaiful Bahri. 2010. Stratrgi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta
86
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA (XI IIS 2)
No Kode
Siswa Nama
Jenis
Kelamin
1 UC-1 ADITYA AJENG SWASTAMA L
2 UC-2 ALDIANO SABATIAN PUTRA L
3 UC-3 BENEDIKTA NABILA RATRI P
4 UC-4 DICKY CANDRA SETIAWAN L
5 UC-5 FIKRI NUR SYAFIQ L
6 UC-6 FIMA ROOSANA DEWI P
7 UC-7 HANUN LUTFI DAMAYANTI P
8 UC-8 HARI DEKA ILHAM PRASETYO L
87
9 UC-9 KHASANAH SETYANINDI LESTARI P
10 UC-10 LILIAN NENTI ANGGRAENI P
11 UC-11 MAHENDA ERAREFRA PUTRA L
12 UC-12 MEYFITA ESTI CAHYANI P
13 UC-13 MICHAEL KELVIN TJANDRA L
14 UC-14 MOHAMMAD FADLY HAJ L
15 UC-15 MUHAMMAD KHATAMI L
16 UC-16 PIA CELESTINE P
17 UC-17 RIDO ZEINDYTA ADI CANDRA L
18 UC-18 SANTI HIDAYAT P
19 UC-19 SHINTA DWI APRILIANA P
20 UC-20 TEGUH SUTOMO L
21 UC-21 TRI UTAMI AMBARWATI P
22 UC-22 YENI NINDASARI P
23 UC-23 ZABHARU AL HAFFI L
24 UC-24 ZAHRA SHAFLYANA P
88
Lampiran 2
No Kode
Siswa Nama
Jenis
Kelamin
1 R-01 AIZELA ADHIASTI PUTRI P
2 R-02 AMARYLLIA SARI KARTIKA P
3 R-03 ANA AHYANA P
4 R-04 ARGA SIWI PRASTYATUHU P
5 R-05 AULIA HANNY SEKAR KINASIH P
6 R-06 AVIT KRISBIANTO L
7 R-07 AZMI FIRMANSYAH L
8 R-08 BACHTIAR IRVAN FAUZI L
9 R-09 DAFFA YAYA MAHAASIN L
10 R-10 DEFI NURULIYA P
11 R-11 DESIWININGTYAS MULIA P
12 R-12 DESVIA KHOTIJAH NUGRAHAENI P
13 R-13 EFLYNA PUTRI P
14 R-14 ELSA GAYUH CITRA NINGRUM P
15 R-15 ELVAIRUS ISLAH SAHILA P
16 R-16 GHASSANI MALDA DIEN HAWA P
17 R-17 HIMATUL KHOLISAH P
18 R-18 IKA SRI UTAMI P
19 R-19 IRMA ZHAFIRA SARASWATI P
20 R-20 KARINA NOVIRA WINATA P
21 R-21 KHAERUNNISA RAHMAHDINI P
22 R-22 LIAVITA RAHMAWATI P
23 R-23 LINDA PUSPITASARI P
24 R-24 LINTANG NUR ATIKA DIANTI P
25 R-25 MAYA JUNIAR ARTIKA P
26 R-26 MAYBELLA AYU DAYAMA P
27 R-27 MUHAMMAD HANANIKA ANUGERAH L
28 R-28 NOVARISMA LISTIARINI PRASTOWO P
29 R-29 NURAINI BANI FIRMANI P
30 R-30 OCKTA BERLIANTAMA L
31 R-31 OXY DWI PAMUNGKAS L
32 R-32 R. IRFAN NOOR ZAIN L
33 R-33 RATNA AMALIA P
34 R-34 RIZQI SATRIA NUR HIDAYAT L
35 R-35 SALMANUHA ISMAWATI AMATULLAH P
36 R-36 YOLA WIDAUTAMI P
37 R-37 YUNIKA CAHYA AFIFAH P
89
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL (XI IIS 1)
Lampiran 3
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN (XI IIS 3)
No Kode
Siswa Nama
Jenis
Kelamin
1 R-01 AFINDA NUR RAHMADHANI P
2 R-02 AMOKASIH DWI AYUNINDA P
3 R-03 APRIANTO RAHAYU L
4 R-04 ARI RIAN HAKIKI L
5 R-05 ARUM ADITYA P
6 R-06 BAGUS FIRMANSYAH L
7 R-07 DESI ASHRIANTI P
8 R-08 DESTYA INGGA RAFINA P
9 R-09 ELVINA TRI ROSANTI P
10 R-10 ERIN NUR FAUZIAH P
11 R-11 EVITA RAHMAWATI P
12 R-12 FERAWATI PURBAYA P
13 R-13 FIRDA ANANTAGUNA P
14 R-14 FIRDAUSI NUZULA GHIFARI L
15 R-15 FRANSISKA CANDRA MEIYANA P
16 R-16 KRISTI MULWANDINI P
17 R-17 KUKUH EKA SAPUTRA L
18 R-18 LUTFIANTI BENING SAFIRA P
19 R-19 MONICA DWI RAHMADIENA P
20 R-20 MUSTIKA RATNA PRABASANTI P
21 R-21 OCHTO ILHAMDI SUJAGAD L
22 R-22 OCTAVIAN SETYO ARBI WIBOWO L
23 R-23 RAHAYU APRILLIA P
24 R-24 ROANNA DAVIN PAMUNGKAS P
25 R-25 SALMA NUR HALISA P
26 R-26 SANTI NUR FATIMAH P
27 R-27 TEGAR PAMBUDI L
28 R-28 WIEDTRIANA PUTRI SETIANINGTYAS P
29 R-29 WILYAM LIE L
30 R-30 WINAR AFRITRIANI P
31 R-31 YEHUDA EXSHOSIAS L
32 R-32 ZETA IRAHAYA P
84
Lampiran 4
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL UJI COBA PRE-TEST DAN POST-TEST
Pokok Bahasan : Lingkungan Hidup dan pelestararianya
Kelas : XI
Semester : Dua
Standar Kompetensi : Lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Kompetensi
Dasar Indikator C1 C2 C3 C4 Jumlah
3.7
Mengevaluasi
tidandakan
yang tepat
dalam
pelestarian
lingkungan
hidup kaitanya
dengan
pembengunan
berkelanjutan
1. Mendidkripsikan konsep
pelestarian lingkungan hidup
15, 27, 32 2 30, 34 5 7
2. Mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan
yang terjadi di lingkungan
(khususnya lingkungan sekitar)
6 3 2
3. Mengidenifikasi penyebab-
penyebab munculnya
permasalahan lingkungan
33 7 1 3
4. Memberi contoh bentuk-
bentuk permasalahan
lingkungan disekitar tempat
tinggal
4 29 2
5. Mengidentifikasi bentuk-
bentuk kerusakan lingkungan
hidup di Indonesia
26 18, 22 3
6. Mengidentifikasi 9, 11 8 3 89
85
pemanfaatan lingkungan hidup
di Inonesia
7. Mengidentifikasi bentuk-
bentuk kerusakan lingkungan
disekita tempat tinggal
10 35 2
8. Mengidentifikasi penyebab-
penyebab kerusakan
lingkungan dilingkungan
sekitar
37 1
9. Mengidentifikasikan bentuk-
bentuk kerusakan lingkungan
yang ada berdasarkan
penyebabnya
14 1
10. Menganalisis upaya
pelestarian lingkungan hidup
berdasarkan kerusakan
lingkungan
21 38 2
11. Menguraikan upaya-upaya
pelestarian lingkungan hidup
19, 24 17 16, 31 23 6
12. Menguraikan upaya-upaya
pelestarian lingkungan hidup
berdasarkan kebijakan
AMDAL
28 12, 36 3
13. Menguraikan pentingnya
pelestarian lingkungan hidup
kaitanya dengan pembangunan
berkelanjutan
20 13, 40 25, 39 5
Jumlah Butir Soal 10 9 15 6 40
90
91
Lampiran 5
INSTRUMEN PENELITIAN
SOAL
UJI COBA
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI
Materi Pokok : Lingkungan Hidup
Waktu : 90 menit
Tahun Pelajaran : 2014/2015
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama, nomor absen,
dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Periksa dan bacalah soal
dengan teliti sebelum anda menjawab pertanyaan.
3. Jumlah soal sebanyak 40
butir soal objektif dengan 5 pilihan jawaban untuk masing-masing soal.
4. Apabila ada jawaban yang
anda anggap salah dan ingin memperbaikinya, lakukan langkah sebagai
berikut:
Semula : A B C D E
Pembetulan : A B C D E
Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Kerusakan lingkungan hidup berikut ini yang bukan disebabkan oleh
peristiwa alam....
a. Letusan gunungapi
b. Gempa
c. Badai siklon
d. Kerusakan hutan
e. Gelombang tsunami
2. Komponen utama dalam lingkungan hidup adalah komponen biotik dan
abiotik. Berikut ini termasuk lingkungan abiotik adalah ....
a. Udara, tanah, dan air
b. Tanah, air, dan hewan
c. Tanah, batuan, dan hewan
d. Tanaman, hewan, dan air
e. Udara, tanah, dan
tumbuhan
92
3. Pemanfaatan lingkungan pesisir, seperti penambangan pasir laut umumnya
digunakan untuk....
a. Bahan bangunan
b. Lokasi pariwisata
c. Hutan mangrove
d. Kegiatan reklamasi
e. Tambak udang
4. Peristiwa penebangan liar (illegal logging) dapat terjadi akibat....
a. Sikap penduduk yang
permisif
b. Lemahnya pengawasan
pemerintah
c. Motivasi keuntngan yang
melimpah
d. Kebutuhan lahan
permukiman
e. Keterbatasan lahan
pertanian
5. Lingkungan hidup terbentuk oleh interaksi ketergantuangan serta saling
membutuhkan antara komponen abiotik dan biotik. Sebuah interaksi yang
terjadi di lingkungan hidup membentuk....
a. Biom
b. Biosfer
c. Ekologi
d. Ekosistem
e. Rantai makanan
6. Kondisi negara-negara berkembang digambarkan sebagai wilayah yang
kurang teratur akibat kondisi lingkungan yang buruk. Penyebab utama
masalah lingkungan di negara-negara berkembang adalah....
a. Pendapatan yang rendah berdampak pada kurangnya kesadaran
lingkungan
b. Penduduk yang besar membentuk lingkungan permukiman menjadi
kumuh
c. Konsumsi yang besar mengakibatkan pemanfaatan lingkungan hidup
disertai pencemaran
d. Persebaran penduduk tidak merata sehingga lingkungan menjadi tidak
teratur
e. Teknologi yang maju menyebabkan penduduknya tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan
7. Salah satu penyumbang sampah terbesar adalah sampah rumah tangga atau
domestik. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi penumpukan
sampah domestik adalah....
a. Mengolah sampah sebelum dibawa ke TPA
b. Mendaur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan
c. Mengubur semua sampah yang dihasilkan
d. Membakar tumpukan sampah kering dan basah
e. Membuang sampah basah di selokan atau sungai terdekat
93
8. Upaya pemanfaatan dan pelestarian hutan dapat diwujudkan dalam bentuk
kegiatan....
a. Pemanfaatan hutan secara maksimal sebagai penghasil kayu
berkualitas tinggi
b. Pemeliharaan fungsi hutan sebagai sumber penyimpan air tanah
c. Pemanfaatan hutan sebagai daerah potensi di bidang pariwisata\
d. Peningkatan lahan hutan sebagai cadangan untuk kawasan
ppermukiman
e. Pemeliharaan hutan sebagai sumber peramalan iklim dan cuaca
9. Makhluk hidup di muka bumi selalu berkembang dan bertambah. Hal itu
seiring dengan kebutuhan lahan untuk beraktivitas. Agar pemanfaatan
lahan sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan diperlukan adanya....
a. Peran dan dukungan
pemerintah
b. Penyertaan tenaga kerja
lokal
c. Pendanaan yang
maksimal
d. Perhitungan secara
ekonomis
e. Persyaratan penggunaan
lahan
10. Hutan dapat menahan laju erosi, tanah longsor dan melindungi lapisan
tanah. Hal itu membuktikan bahwa hutan memiliki fungsi....
a. Klimatologis
b. Meteorologis
c. Geohidrologis
d. Estetis
e. Ekonomis
11. Suatu kegiatan penilaian, klasifikasi, dan pengelompokan lahan bagi suatu
pemanfaatan tertentu disebut....
a. Kegunaan lahan
b. Kelompok jenis lahan
c. Ketersediaan lahan
d. Kemampuan lahan
e. Kesesuaian lahan
12. Kegiatan pemanfaatan lingkungan kelautan yang sesuai dengan prinsip
pelestarian lingkungan adalah....
a. Penangkapan ikan tanpa melampauai batasan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk
b. Pengembangan perikanan tambak udang di rawa hutan bakau
c. Pelestarian terumbu karang sebagai habitat organisme laut
d. Penggunaan teknologi tinggi untuk mendeteksi lokasi ikan di laut
e. Penggurangan konsumsi ikan sehingga penangkapan ikan dapat
berkurang
13. Perhatikan pernyataan tentang dampak pembangunan di bawah ini
1) Dapat meningkatkan pendapatan per kapita
2) Mampu menurunkan tingkat produk nasional bruto
94
3) Keterjangkauan di seluruh wilayah
4) Jenis pekerjaan didominasi sektor jasa
5) Konsumsi energi mampu turn drastis
Pernyataan tentang dampak positif pembangunan ditunjukan oleh nomor....
a. 1), 2), dan 5)
b. 1), 3), dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
14. Pernyataan yang menunjukan permasalahan lingkungan hidup berdasarkan
faktor sosial adalah....
a. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan pencemaran
polisi udara di perkotaan
b. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan
lahan permukiman
c. Kemajuan bidang perindustrian meningkatkan kebutuhan bahan baku
sumber daya alam
d. Kemajuan suatu negara meningkatkan kesadaran penduduk akan
lingkungan hidup di sekitarnya
e. Pemberian sanksi tegas bagi perusahaan yang tidak mengolah
limbahnya sebelum dibuang ke sungai
15. Perhatikan gambar aliran energi pada rantai makanan berikut
Burung dalam gambar diatas adalah komponen yang berperan
sebagai....
a. Produsen
b. Konsumen
c. Pengurai
d. Non hayati
e. Heterotrofik
16. Sumber pangan yang dimanfaatkan manusia sebagai sumber karbohidrat
adalah....
a. Padi, ubi, dan kedelai
b. Kedelai, kacang, dan kacang hijau
c. Kelapa, kelapa sawit, dan kacang tanah
d. Jagung, kedelai, dan kacang
e. Ubi, padi, dan jagung
95
17. Usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan
agar kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya
disebut dengan....
a. Pengelolaan lingkungan
b. Pengawasan lingkungan
c. Pemanfaatan lingkungan
d. Pelestarian lingkungan
e. Pembudidayaan
lingkungan
18. Beberapa hal yang dapat dilakukan siswa sebagai bentuk upaya
pelestarian lingkungan hidup, antara lain :
a. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
b. Membuang sampah pada tempatnya,
c. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
d. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta
e. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.
19. Kemampuan lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan
makhluk hidup lain disebut....
a. Daya dukung lingkungan
b. Kapasitas lingkungan
c. Daya dukung kehidupan
d. Kapasitas kehidupan
e. Keterbatasan lingkungan
20. Salah satu usaha untuk menjaga lingkungan tanah adalah dengan cara....
a. Pembudidayaan tanaman perkebunan di perbukitan
b. Penanaman dilakukan secara terus menerus
c. Pemupukan secara optimal dan maksimal
d. Pengolahan dengan metode mekanik dan vgetatif
e. Pengembangan tanaman semusim pada lahan miring
21. Penebangan hutan secara liar, pembuangan sampah tidak pada tempatnya,
dan pembuangan limbah pbrik tidak sesuai ketentuan akan
mengakibatkan....
a. Rusaknya kondisi sosial budaya
b. Timbulnya sikap individualisme
c. Punahnya beberapa jenis hewan
d. Rusaknya habitat hewan dan tumbuhan
e. Berkurangnya populasi manusia
22. Sebagai seorang siswa tindakan sederhana yang mewujudkan arti penting
lingkungan hidup berupa....
a. Melaksanakan kegiatan belajar tanpa mengenal lelah untuk
mewujudkan cita-cita
b. Membantu pekerjaan petugas kebersihan di daerah tempat tinggi
c. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya
d. Menciptakan teknologi yang mamapu menggantikan sumber daya
tidak terbarui
96
e. Menggerakan upaya pencegahan pembalakan liar dan perladangan
berpindah
23. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya, yang
membentuk suatu sistem ekologi disebut....
a. Ekologi
b. Ekosistem
c. Biologi
d. Biosistem
e. Biosfer
24. Dalam pemanfaatan lingkungan hidup harus....
a. Memperhatikan pemeliharaan dan kelestarian lingkungan
b. Dieksploitasi demi kepentingan individu
c. Dimanfaatkan untuk kemakmuran sekelompok masyarakat
d. Dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat
e. Dipakai sehemat mungkin
25. Perhatikan permasalahan-permasalahan berikut !
1) Kriminalitas
2) Pencemaran
3) Pemanfaatan SDA
4) SARA
5) Pelestarian lingkungan
6) Konservasi
Dari permasalahan tersebut permasalahan mendasar yang tidak terkait
dengan permasalahan lingkungan adalah....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (1), (2), dan (5)
d. (2), (3), dan (6)
e. (4), (5), dan (6)
26. Perhatikan gambar berikut!
Gambar diatas menunjukan peristiwa....
97
a. Banjir
b. Hujan asam
c. Gunung
meletus
d. Tsunami
e. Gempa bumi
27. Upaya memperbanya jenis tanaman yang dibudidaya kan pada suatu lahan
pertanian dinamakan....
a. Intensifikasi
b. Ekstensifikasi
c. Diversifikasi
d. Mekanisme
e. Industrialisasi
28. Penanaman kembali pohon-pohon pada daerah perbukitan yang telah
gundul disebut....
a. Terasiring
b. Reboisasi
c. Rotasi tanaman
d. Konservasi
e. Penghijauan
29. Istiah lingkungan dalam bahasa Inggris disebut....
a. Cutural
b. Goverment
c. Resources
d. Spatial
e. Environment
30. Perkotaan, permukiman, dan alan raya merupakan lingkungan....
a. Sosial
b. Budaya
c. Buatan
d. Fisik
e. Biologi
31. Berikut yang bukan merupakan upaya penyelamatan lingkungan adalah....
a. Penyuluhan
lingkungan hidup
b. Konservasi
hutan, tana, air
c. Komersialisasi
terumbu karang
d. Revitalisasi
hutan lindung
e. Penegakan
hukum
32. Pengertian lingkungan hidup....
a. Alam sekitar kita
b. Makhluk hidup yang ada di sekitar kita
c. Segala sesuatu yang berpengaruh pada kehidupan manusia
d. Segala sesuatu yang berpengaruh pada kehidupan makhluk
hidup
e. Segala sesuatu yang ada di sekitar permukaan bumi
33. Lahan yang tidak produktif dan tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian
disebut....
a. Lahan
potensial
b. Lahan subur
c. Lahan utama
98
d. Lahan kritis e. Lahan konflik
34. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungan disebut....
a. Botani
b. Arkeologi
c. Ekologi
d. Geografi
e. Meteorologi
35. Usaha untuk mengurangi pencemaran tanah di antaranya seperti dengan
melakukan....
a. Menerapkan
sistem pertanian organik
b. Membuat
biodoesel
c. Uji emisi gas
buang kendaraan
d. Menanam
tanaman di daerah kota
e. Reboisasi di
bagain hulu DAS
36. Pengusaha kelapa sawit yang akan membuka hutan untuk digunakan
perkebunan kelapa sawit diwajibkan membuat AMDAL sebelum seluruh
proyeknya dimulai. Pengusaha kelapa sawit ini dalam pelaksanaan
AMDAL disebut sebagai....
a. Konsultan
b. Penyelenggara
c. Stake holder
d. Pemrakarsa
e. Pemilik modal
37. Berikut ini termasuk yang bukan penyebab terjadinya polusi tanah....
a. Penggunaan
pupuk buatan
b. Penyemrotan
hama dengan pestisida
c. Pembuangan
sampah plastik
d. Penggunaan
pupuk kompos
e. Limbah
industri padat
38. Di bawah ini adalah contoh bagaimana manusia melalui ipteknya dapat
mengembangkan daya dukung di bidang pengadaan bahan pangan pokok,
yaitu....
a. Intensifikasi
dan mekanisme pertanian
b. Ayam ras dan
petelur
c. Kayu lapis dan
genting beton
d. Sapi perah dan
pedaging
e. Penangkaran
buaya dan rusa
39. Kerusakan lingkungan kota pada dasarnya sebagai akibat....
a. Arus urbanisasi yang tinggi
b. Pemerintah kota yang tidak siap mengelola kota
99
c. Penduduk kota yang kurang peduli pada kelestarian
lingkungan hidupnya
d. Kota terlalu ramai dengan berbagai kegiatan
e. Luas lahan kota kurang memadai
40. Hutan yang diperuntukan guna mengatur tata air, mencegah banjir, erosi,
dan memelihara kesuburan tanah disebut hutan....
a. Produksi
b. Suaka alam
c. Margasatwa
d. Wisata
e. Lindung
100
Lampiran 6
LEMBAR JAWAB
SOAL UJI COBA
Mata pelajaran : Geografi
Kelas : XI IPS
Materi Pokok : Lingkungan Hidup
Waktu : 90 menit
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Nama :.............
Kelas :.............
No. Absen :.............
A. Berikan tanda silang pada pilihan jawaban yang benar!
No. Pilihan Jawaban
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
11. A B C D E
12. A B C D E
13. A B C D E
14. A B C D E
15. A B C D E
16. A B C D E
17. A B C D E
18. A B C D E
19. A B C D E
20. A B C D E
21. A B C D E
22. A B C D E
23. A B C D E
24. A B C D E
25. A B C D E
26. A B C D E
27. A B C D E
28. A B C D E
29. A B C D E
30. A B C D E
31. A B C D E
32. A B C D E
33. A B C D E
34. A B C D E
35. A B C D E
36. A B C D E
37. A B C D E
38. A B C D E
39. A B C D E
40. A B C D E
NILAI
101
Lampiran 7
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
No JAWABAN No JAWABAN No JAWABAN No JAWABAN
1 D 11 E 21 D 31 C
2 A 12 A 22 C 32 D
3 A 13 B 23 B 33 D
4 C 14 B 24 A 34 C
5 D 15 B 25 E 35 A
6 A 16 E 26 B 36 D
7 B 17 A 27 C 37 D
8 B 18 B 28 B 38 A
9 A 19 A 29 E 39 A
10 C 20 E 30 B 40 E
103
Lampiran 8
Analisis Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda Soal Uji Coba
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 UC-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 37 1369
2 UC-1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
3 UC-5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
4 UC-4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156
5 UC-10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 30 900
6 UC-7 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 29 841
7 UC-8 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 28 784
8 UC-9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 784
9 UC-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 28 784
10 UC-14 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 27 729
11 UC-15 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 27 729
12 UC-12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 26 676
13 UC-17 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 25 625
14 UC-22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 25 625
15 UC-13 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 24 576
16 UC-16 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 21 441
17 UC-18 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 18 324
18 UC-19 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 16 256
19 UC-20 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 16 256
20 UC-3 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 15 225
21 UC-23 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 12 144
22 UC-6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11 121
23 UC-21 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 11 121
24 UC-24 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 100
SX 14 17 18 13 16 16 17 13 13 12 16 17 14 11 15 15 11 17 13 11 17 11 18 12 9 8 9 12 13 15 17 13 13 14 19 18 16 15 18 14 570 324900
SX² 14 17 18 13 16 16 17 13 13 12 16 17 14 11 15 15 11 17 13 11 17 11 18 12 9 8 9 12 13 15 17 13 13 14 19 18 16 15 18 14 n = 40
p 0,583 0,708 0,750 0,542 0,667 0,667 0,708 0,542 0,542 0,500 0,667 0,708 0,583 0,458 0,625 0,625 0,458 0,708 0,542 0,458 0,708 0,458 0,750 0,500 0,375 0,333 0,375 0,500 0,542 0,625 0,708 0,542 0,542 0,583 0,792 0,750 0,667 0,625 0,750 0,583 Spq 8,88194
q 0,000 0,292 0,250 0,458 0,333 0,333 0,292 0,458 0,458 0,500 0,333 0,292 0,417 0,542 0,375 0,375 0,542 0,292 0,458 0,542 0,292 0,542 0,250 0,500 0,625 0,667 0,625 0,500 0,458 0,375 0,292 0,458 0,458 0,417 0,208 0,250 0,333 0,375 0,250 0,417 S2 = 70,4565
SXY 388 451 471 391 431 427 458 355 364 296 442 420 381 314 418 379 291 442 361 308 439 293 480 324 261 176 198 318 363 397 456 341 327 372 470 481 404 391 490 389 r11 = 0,896
rxy 0,571 0,527 0,509 0,837 0,549 0,506 0,605 0,471 0,562 0,112 0,667 0,181 0,499 0,537 0,647 0,238 0,303 0,427 0,532 0,476 0,393 0,323 0,615 0,396 0,495 -0,151 -0,165 0,335 0,552 0,427 0,583 0,328 0,186 0,406 0,234 0,627 0,258 0,364 0,732 0,581 M 23,75
rtabel 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404
Kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid TIDAK valid TIDAK valid valid valid TIDAKTIDAK valid valid valid TIDAKTIDAK valid TIDAK valid TIDAKTIDAKTIDAK valid valid valid TIDAKTIDAK valid TIDAK valid TIDAKTIDAK valid valid 25
α²b 0,254 0,216 0,196 0,259 0,232 0,232 0,216 0,259 0,259 0,261 0,232 0,216 0,254 0,259 0,245 0,245 0,259 0,216 0,259 0,259 0,216 0,259 0,196 0,261 0,245 0,232 0,245 0,261 0,259 0,245 0,216 0,259 0,259 0,254 0,172 0,196 0,232 0,245 0,196 0,254
Analisis Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda Soal
Y2
VA
LID
IT
AS
YNoKode
Responden
Nomor Butir Soal Nomor Butir Soal Nomor Butir Soal Nomor Butir Soal
101
104
BA 10 11 11 12 11 10 11 9 10 5 11 9 11 8 11 8 6 11 10 9 10 6 12 7 7 3 4 7 10 10 12 7 7 10 10 12 8 8 12 10
BB 4 6 7 1 5 6 6 4 3 7 5 8 3 3 4 7 5 6 3 2 7 5 6 5 2 5 5 5 3 5 5 6 6 4 9 6 8 7 6 4
JA 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
JB 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
D 0,500 0,417 0,333 0,917 0,500 0,333 0,417 0,417 0,583 -0,167 0,500 0,083 0,667 0,417 0,583 0,083 0,083 0,417 0,583 0,583 0,250 0,083 0,500 0,167 0,417 -0,167 -0,083 0,167 0,583 0,417 0,583 0,083 0,083 0,500 0,083 0,500 0,000 0,083 0,500 0,500
Kriteria B B C BS B C B B B J B J B B B J J B B B C J B J B J J J B B B J J B J B J J B B
BA + BB 14 17 18 13 16 16 17 13 13 12 16 17 14 11 15 15 11 17 13 11 17 11 18 12 9 8 9 12 13 15 17 13 13 14 19 18 16 15 18 14
N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
IK 0,583 0,708 0,750 0,542 0,667 0,667 0,708 0,542 0,542 0,500 0,667 0,708 0,583 0,458 0,625 0,625 0,458 0,708 0,542 0,458 0,708 0,458 0,750 0,500 0,375 0,333 0,375 0,500 0,542 0,625 0,708 0,542 0,542 0,583 0,792 0,750 0,667 0,625 0,750 0,583
Kriteria SedangMudah MudahSedangSedangSedangMudahSedangSedangSedangSedang MudahSedangSedangSedangSedangSedang MudahSedangSedang MudahSedangMudahSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedang MudahSedangSedangSedang Mudah MudahSedangSedangMudahSedang
DipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDipakaiDibuangDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDibuangDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDibuangDipakaiDibuangDipakaiDibuangDibuangDibuangDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDibuangDipakaiDibuangDipakaiDibuangDibuangDipakaiDipakai
No
DA
YA
B
ED
AT
IN
GK
AT
KE
SU
KA
RA
N
KRITERIA SOAL
102
105
Lampiran 9
Perhitungan Validitas Soal
Tabulasi penelitian untuk soal nomer 1
No. X Y X2 Y
2 XY
1 1 37 1 1369 37
2 1 36 1 1296 36
3 1 36 1 1296 36
4 1 34 1 1156 34
5 1 30 1 900 30
6 1 29 1 841 29
7 1 28 1 784 28
8 1 28 1 784 28
9 1 28 1 784 28
10 0 27 0 729 0
11 1 27 1 729 27
12 0 26 0 676 0
13 0 25 0 625 0
14 1 25 1 625 25
15 1 24 1 576 24
16 0 21 0 441 0
17 0 18 0 324 0
18 1 16 1 256 16
19 0 16 0 256 0
20 0 15 0 225 0
21 0 12 0 144 0
22 0 11 0 121 0
23 0 11 0 121 0
24 1 10 1 100 10
S 14 570 14 15158 388
106
Perhitungan validitas soal menggunakan rumus
Butir soal valid jika rxy > rtabel
Diketahui :
N = 24
= 14
= 570
= 14
= 15158
= 388
rxy =
rxy =
rxy = 0,571
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai rhitung adalah
0,571 sedangkan nilai rtabel adalah 0,404. Karena rxy > rtabel maka dapat disimpulkan
bahwa soal nomor 1 VALID.
107
Lampiran 10
Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba
Rumus
r11 =
Keterangan:
r11 : Reliabilitas tes
M : Rata-rata skor total
n : Banyaknya butir soal/ jumlah item dalam instrumen
: Varians total
Krteria
Apabila r11 r tabel , maka instrumen tersebut reliabel.
1. Varian Total
St = 70,46
M =
M =
= 23,75
r11 =
r11 = 0,896
Pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% dan N 24, diperoleh r tabel =
0,404, karena r11 > r tabel maka soal dinyatakan reliabel.
108
Lampiran 11
Perhitungan Daya Beda Soal
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi:
D = B
B
A
A
J
B
J
B
= PA - PB
Keterangan:
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya jawaban benar dari kelompok atas
BB = banyaknya jawaban benar dari kelompok bawah
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal 1 selanjutnya untuk butir soal yang
lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis
butir soal.
No Kelompok Atas No Kelompok Bawah
Kode Skor Kode Skor
1 UC- 2 1 UC- 17 0
2 UC- 1 1 UC- 22 1
3 UC- 5 1 UC- 13 1
4 UC- 4 1 UC- 16 0
5 UC- 10 1 UC- 18 0
6 UC- 7 1 UC- 19 1
7 UC- 8 1 UC- 20 0
8 UC- 9 1 UC- 3 0
9 UC- 11 1 UC- 23 0
10 UC-14 0 UC- 6 0
11 UC- 15 1 UC- 21 0
12 UC- 12 0 UC- 24 1
Jumlah 10 Jumlah 4
109
Klasifikasi Daya Pembeda
D : 0,00 – 0,20 = Sangat Jelek (Poor)
D : 0,21 – 0,40 = Cukup (Satisfaction)
D : 0,41 – 0,70 = Baik (Good)
D : 0,71 – 1,00 = Sangat Baik (Excellent)
Diketahui :
JA = 12
JB = 12
BA = 10
BB = 4
D = -
= 1,2 – 3
= 0,4
Berdasarkan perhitungan diatas, soal nomor 1 mempunyai kriteria daya
pembeda cukup.
110
Lampiran 12
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Rumus untuk mempelajari indeks kesukaran adalah:
P =
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal 1, selanjutnya untuk butir
soal lain dihitung menggunakan cara yang sama.
No Kode Skor
1 UC- 1 1
2 UC- 2 1
3 UC- 3 1
4 UC- 4 1
5 UC- 5 1
6 UC- 6 1
7 UC- 7 1
8 UC- 8 1
9 UC- 9 1
10 UC- 10 0
11 UC- 11 1
12 UC- 12 0
13 UC- 13 0
14 UC- 14 1
15 UC- 15 1
16 UC- 16 0
17 UC- 17 0
18 UC- 18 1
19 UC- 19 0
20 UC- 20 0
21 UC- 21 0
22 UC- 22 0
23 UC- 23 0
111
24 UC- 24 1
JUMLAH 14
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
b. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
c. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Diketahui ;
B = 14
JS = 24
P =
=
= 0,583
Berdasarkan kriteria, soal nomor nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran
sedang.
112
Lampiran 13
KISI-KISI SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST
Pokok Bahasan : Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
Kelas : XI IIS
Semester : Dua
Standart Kompetensi : Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Alokasi Waktu : 30 menit
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal Jumlah
3.7
Mengevaluasi
tindakan yang tepat
dalam pelestarian
lingkungan hidup
kaitanya dengan
pembangunan
berkelanjutan
1. Mendiskripsikan konsep pelestarian lingkungan
hidup 15, 2, 30, 34, 5 5
2. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
yang terjadi di lingkungan (khususnya
lingkungan sekitar)
6, 3 2
3. Mengidentifikasi penyebab-penyebab munculnya
permasalahan lingkungan 7, 1 2
4. Memberi contoh bentuk-bentuk permasalahan
lingkungan disekitar tempat tinggal 4, 29 2
5. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan
lingkungan hidup di Indonesia 18 1
6. Mengidentifikasi pemanfaatan lingkungan hidup 9, 11, 8 3
110
113
di Indonesia
7. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan
lingkungan yang ada, berdasarkan penyebabnya
14 1
8. Menguraikan upaya-upaya pelestarian
lingkungan hidup
19, 31, 23 3
9. Menguraikan upaya-upaya pelestarian
lingkungan hidup berdasarkan kebijakan
AMDAL
36
1
10. Menguraikan pentingnya pelestarian lingkungan
hidup kaitanya dengan pembangunan
berkelanjutan
20, 13, 40, 25, 39
5
Jumlah Butir Soal 25
111
114
Lampiran 14
INSTRUMEN PENELITIAN
SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST
RANAH KOGNITIF
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI
Materi Pokok : Lingkungan Hidup
Waktu : 45 menit
Tahun Pelajaran : 2014/2015
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawaban yang
tersedia.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda menjawab
pertanyaan.
3. Jumlah soal sebanyak 25 butir soal objektif dengan 5 pilihan jawaban
untuk masing-masing soal.
4. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan ingin
memperbaikinya, lakukan langkah sebagai berikut:
Semula: A B C D E
Pembetulan: A B C D E
Pilihlah satu jawaban yang benar! 1. Kerusakan lingkungan hidup berikut ini yang bukan disebabkan oleh
peristiwa alam....
a. Letusan gunungapi
b. Gempa
c. Badai siklon
d. Kerusakan hutan
e. Gelombang tsunami
2. Komponen utama dalam lingkungan hidup adalah komponen biotik dan
abiotik. Berikut ini termasuk lingkungan abiotik adalah ....
a. Udara, tanah, dan air
b. Tanah, air, dan hewan
c. Tanah, batuan, dan hewan
d. Tanaman, hewan, dan air
e. Udara, tanah, dan
tumbuhan
3. Pemanfaatan lingkungan pesisir, seperti penambangan pasir laut umumnya
digunakan untuk....
a. Bahan bangunan
b. Lokasi pariwisata
c. Hutan mangrove
d. Kegiatan reklamasi
e. Tambak udang
4. Peristiwa penebangan liar (illegal logging) dapat terjadi akibat....
a. Sikap penduduk yang
permisif
b. Lemahnya pengawasan
pemerintah
c. Motivasi keuntungan
yang melimpah
d. Kebutuhan lahan
permukiman
e. Keterbatasan lahan
pertanian
115
5. Lingkungan hidup terbentuk oleh interaksi ketergantuangan serta saling
membutuhkan antara komponen abiotik dan biotik. Sebuah interaksi yang
terjadi di lingkungan hidup membentuk....
a. Biom
b. Biosfer
c. Ekologi
d. Ekosistem
e. Rantai makanan
6. Kondisi negara-negara berkembang digambarkan sebagai wilayah yang
kurang teratur akibat kondisi lingkungan yang buruk. Penyebab utama
masalah lingkungan di negara-negara berkembang adalah....
a. Pendapatan yang rendah berdampak pada kurangnya kesadaran
lingkungan
b. Penduduk yang besar membentuk lingkungan permukiman menjadi
kumuh
c. Konsumsi yang besar mengakibatkan pemanfaatan lingkungan hidup
disertai pencemaran
d. Persebaran penduduk tidak merata sehingga lingkungan menjadi tidak
teratur
e. Teknologi yang maju menyebabkan penduduknya tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan
7. Salah satu penyumbang sampah terbesar adalah sampah rumah tangga atau
domestik. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi penumpukan
sampah domestik adalah....
a. Mengolah sampah sebelum dibawa ke TPA
b. Mendaur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan
c. Mengubur semua sampah yang dihasilkan
d. Membakar tumpukan sampah kering dan basah
e. Membuang sampah basah di selokan atau sungai terdekat
8. Upaya pemanfaatan dan pelestarian hutan dapat diwujudkan dalam bentuk
kegiatan....
a. Pemanfaatan hutan secara maksimal sebagai penghasil kayu
berkualitas tinggi
b. Pemeliharaan fungsi hutan sebagai sumber penyimpan air tanah
c. Pemanfaatan hutan sebagai daerah potensi di bidang pariwisata
d. Peningkatan lahan hutan sebagai cadangan untuk kawasan
permukiman
e. Pemeliharaan hutan sebagai sumber peramalan iklim dan cuaca
9. Makhluk hidup di muka bumi selalu berkembang dan bertambah. Hal itu
seiring dengan kebutuhan lahan untuk beraktivitas. Agar pemanfaatan lahan
sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan diperlukan adanya....
a. Peran dan dukungan pemerintah
b. Penyertaan tenaga kerja lokal
c. Pendanaan yang maksimal
d. Perhitungan secara ekonomis
e. Persyaratan penggunaan lahan
116
10. Suatu kegiatan penilaian, klasifikasi, dan pengelompokan lahan bagi suatu
pemanfaatan tertentu disebut....
a. Kelompok jenis lahan
b. Ketersediaan lahan
c. Kekurangan lahan
d. Kemampuan lahan
e. Kesesuaian Lahan
11. Perhatikan pernyataan tentang dampak pembangunan di bawah ini
Dapat meningkatkan pendapatan per kapita
1) Mampu menurunkan tingkat produk nasional bruto
2) Keterjangkauan di seluruh wilayah
3) Jenis pekerjaan didominasi sektor jasa
4) Konsumsi energi mampu turun drastis
Pernyataan tentang dampak positif pembangunan ditunjukan oleh nomor....
a. 1), 2), dan 5)
b. 1), 3), dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
12. Pernyataan yang menunjukan permasalahan lingkungan hidup berdasarkan
faktor sosial adalah....
a. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan pencemaran
polisi udara di perkotaan
b. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan
lahan permukiman
c. Kemajuan bidang perindustrian meningkatkan kebutuhan bahan baku
sumber daya alam
d. Kemajuan suatu negara meningkatkan kesadaran penduduk akan
lingkungan hidup di sekitarnya
e. Pemberian sanksi tegas bagi perusahaan yang tidak mengolah
limbahnya sebelum dibuang ke sungai
13. Perhatikan gambar aliran energi pada rantai makanan berikut
Burung dalam gambar diatas adalah komponen yang berperan sebagai....
117
a. Produsen
b. Konsumen
c. Pengurai
d. Non hayati
e. Heterotrofik
14. Beberapa hal yang dapat dilakukan siswa sebagai bentuk upaya pelestarian
lingkungan hidup, antara lain :
a. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
b. Membuang sampah pada tempatnya,
c. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
d. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM
e. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.
15. Kemampuan lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan
makhluk hidup lain disebut....
a. Daya dukung lingkungan
b. Kapasitas lingkungan
c. Daya dukung kehidupan
d. Kapasitas kehidupan
e. Keterbatasan lingkungan
16. Salah satu usaha untuk menjaga lingkungan tanah adalah dengan cara....
a. Pembudidayaan tanaman perkebunan di perbukitan
b. Penanaman dilakukan secara terus menerus
c. Pemupukan secara optimal dan maksimal
d. Pengolahan dengan metode mekanik dan vegetatif
e. Pengembangan tanaman semusim pada lahan miring
17. Pengusaha kelapa sawit yang akan membuka hutan untuk digunakan
perkebunan kelapa sawit diwajibkan membuat AMDAL sebelum seluruh
proyeknya dimulai. Pengusaha kelapa sawit ini dalam pelaksanaan AMDAL
disebut sebagai....
a. Konsultan
b. Penyelenggara
c. Stake holder
d. Pemrakarsa
e. Pemilik modaleorologi
18. Kerusakan lingkungan kota pada dasarnya sebagai akibat....
a. Arus urbanisasi yang tinggi
b. Pemerintah kota yang tidak siap mengelola kota
c. Penduduk kota yang kurang peduli pada kelestarian lingkungan
hidupnya
d. Kota terlalu ramai dengan berbagai kegiatan
e. Luas lahan kota kurang memadai
19. Hutan yang diperuntukan guna mengatur tata air, mencegah banjir, erosi, dan
memelihara kesuburan tanah disebut hutan....
a. Produksi
b. Suaka alam
c. Margasatwa
d. Wisata
e. Lindung
20. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya, yang membentuk
suatu sistem ekologi disebut....
a. Ekologi
b. Ekosistem
c. Biologi
d. Biosistem
e. Biosfer
118
21. Perhatikan permasalahan-permasalahan berikut !
1) Kriminalitas
2) Pencemaran
3) Pemanfaatan SDA
4) SARA
5) Pelestarian
lingkungan
6) Konservasi
Dari permasalahan tersebut permasalahan mendasar yang tidak terkait
dengan permasalahan lingkungan adalah....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (1), (2), dan (5)
d. (2), (3), dan (6)
e. (4), (5), dan (6)
22. Istiah lingkungan dalam bahasa Inggris disebut....
a. Cutural
b. Goverment
c. Resources
d. Spatial
e. Environment
23. Perkotaan, permukiman, dan alam raya merupakan lingkungan....
a. Sosial
b. Budaya
c. Buatan
d. Fisik
e. Biologi
24. Berikut yang bukan merupakan upaya penyelamatan lingkungan adalah....
a. Penyuluhan lingkungan hidup
b. Konservasi hutan, tanah, air
c. Komersialisasi terumbu karang
d. Revitalisasi hutan lindung
e. Penegakan hukum
25. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungan disebut...
a. Botani
b. Arkeologi
c. Ekologi
d. Geografi
e. Meteorologi
119
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN SOAL PRE-TEST DAN POSTTEST
NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN
1 D 11 B 21 E
2 A 12 B 22 E
3 A 13 B 23 B
4 C 14 B 24 C
5 D 15 A 25 D
6 A 16 E
7 B 17 D
8 B 18 A
9 A 19 E
10 E 20 B
119
Lampiran 16
HASIL PRE-TEST KELAS KONTROL (XI IIS 1)
No Nama Nilai Pretest Keterangan
1 Aizela A.P 52 Tidak Tuntas
2 Amaryllia S.K 68 Tidak Tuntas
3 Ana Ahyana 76 Tidak Tuntas
4 Arga Siwi P 60 Tidak Tuntas
5 Aulia Hanny S.K 68 Tidak Tuntas
6 Avit Krisbianto 56 Tidak Tuntas
7 Azmi Firmansyah 56 Tidak Tuntas
8 Bachtiar Irvan D 56 Tidak Tuntas
9 Daffa Yaya M 56 Tidak Tuntas
10 Defi Nuruliya 72 Tidak Tuntas
11 Desiwiningtyas M 76 Tidak Tuntas
12 Desvia K.N 68 Tidak Tuntas
13 Elyna P 76 Tidak Tuntas
14 Elsa Gayuh Citra N 60 Tidak Tuntas
15 Ervairus Islan S 60 Tidak Tuntas
16 Ghassani Mida 76 Tidak Tuntas
17 Himatul Kholisah 60 Tidak Tuntas
18 Ika Sri Utami 80 Tuntas
19 Irma Zhafira S 72 Tidak Tuntas
20 Karina Novira W 36 Tidak Tuntas
21 Khaerunnisa R 68 Tidak Tuntas
22 Liavita. R 48 Tidak Tuntas
23 Linda Puspitasari 52 Tidak Tuntas
24 Liintang Nur A.D 56 Tidak Tuntas
25 Maya Juniar A 36 Tidak Tuntas
26 Maybella Ayu D 48 Tidak Tuntas
27 M. Hananika A,Y 56 Tidak Tuntas
28 Novarisma L.P 68 Tidak Tuntas
29 Nuraini Bani F 60 Tidak Tuntas
30 Ockta Berliantama 40 Tidak Tuntas
31 Oxy 60 Tidak Tuntas
32 R.I Noor Zain 56 Tidak Tuntas
33 Ratna Amalia 64 Tidak Tuntas
34 Rizky Satria Nur H 64 Tidak Tuntas
35 Salmanuha I 76 Tidak Tuntas
36 Yola Widautami 68 Tidak Tuntas
37 Yunika C.A 64 Tidak Tuntas
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 36
Rata-rata 61,3
121
No Nama Nilai Posttest Keterangan
1 Aizela A.P 68 Tidak Tuntas
2 Amaryllia S.K 72 Tidak Tuntas
3 Ana Ahyana 92 Tuntas
4 Arga Siwi P 88 Tuntas
5 Aulia Hanny S.K 80 Tuntas
6 Avit Krisbianto 76 Tidak Tuntas
7 Azmi Firmansyah 84 Tuntas
8 Bachtiar Irvan D 76 Tidak Tuntas
9 Daffa Yaya M 80 Tuntas
10 Defi Nuruliya 84 Tuntas
11 Desiwiningtyas M 88 Tuntas
12 Desvia K.N 76 Tidak Tuntas
13 Elyna P 84 Tuntas
14 Elsa Gayuh Citra N 92 Tuntas
15 Ervairus Islan S 80 Tuntas
16 Ghassani Mida 88 Tuntas
17 Himatul Kholisah 68 Tidak Tuntas
18 Ika Sri Utami 92 Tuntas
19 Irma Zhafira S 84 Tuntas
20 Karina Novira W 76 Tidak Tuntas
21 Khaerunnisa R 80 Tuntas
22 Liavita. R 76 Tidak Tuntas
23 Linda Puspitasari 76 Tidak Tuntas
24 Liintang Nur A.D 68 Tidak Tuntas
25 Maya Juniar A 72 Tidak Tuntas
26 Maybella Ayu D 72 Tidak Tuntas
27 M. Hananika A,Y 76 Tidak Tuntas
28 Novarisma L.P 68 Tidak Tuntas
29 Nuraini Bani F 76 Tidak Tuntas
30 Ockta Berliantama 76 Tidak Tuntas
31 Oxy 76 Tidak Tuntas
32 R.I Noor Zain 80 Tuntas
33 Ratna Amalia 84 Tuntas
34 Rizky Satria Nur H 76 Tidak Tuntas
35 Salmanuha I 88 Tuntas
36 Yola Widautami 92 Tuntas
37 Yunika C.A 84 Tuntas
Nilai Tertinggi 92
Nilai Terendah 68
Nilai Rata-rats 79,68
122
Lmpiran 18
HASIL NILAI PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN (XI IIS 3)
No Nama Nilai Pretest Keterangan
1 Afinda N.R 64 Tidak Tuntas
2 Amokasih D.A 68 Tidak Tuntas
3 Aprianto Rahayu 64 Tidak Tuntas
4 Ari Rian H 48 Tidak Tuntas
5 Arum A 68 Tidak Tuntas
6 Bagus Firmansyah 64 Tidak Tuntas
7 Desi Ashrianti 72 Tidak Tuntas
8 Destya Ingga R 72 Tidak Tuntas
9 Elvina Tri R 60 Tidak Tuntas
10 Erin Nur F 64 Tidak Tuntas
11 Evita Rahmawati 76 Tuntas
12 Ferawati Purbaya 56 Tidak Tuntas
13 Firda Anantaguna 48 Tidak Tuntas
14 Firdausi Nuzula G 68 Tidak Tuntas
15 Fransiska C.M 56 Tidak Tuntas
16 Kristi Mulwandini 72 Tidak Tuntas
17 Kukuh Eka S 68 Tidak Tuntas
18 Lutfianti Bening. S 56 Tidak Tuntas
19 Monica Dwi 64 Tidak Tuntas
20 Mustika Ratna P 72 Tidak Tuntas
21 Ochto Ilhamdi S 64 Tidak Tuntas
22 Octavian Setyo 68 Tidak Tuntas
23 Rahayu Aprilia 60 Tidak Tuntas
24 Roanna Davin. P 56 Tidak Tuntas
25 Salma Nur Halisa 76 Tuntas
26 Santi Nur F 68 Tidak Tuntas
27 Tegar Pambudi 56 Tidak Tuntas
28 Wiedtriana Putri 68 Tidak Tuntas
29 Wilyam Lie 76 Tuntas
30 Winar Afritriani 40 Tidak Tuntas
31 Yehuda Exshosiias 52 Tidak Tuntas
32 Zeta Irahaya 76 Tuntas
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 40
Rata-rata 63,8
123
Lampiran 19
HASIL NILAI POST-TEST KELAS EKSPERIMEN (XI IIS 3)
No Nama SiswaNilai
PosttestKeterangan
1 Afinda N.R 80 Tuntas
2 Amokasih D.A 84 Tuntas
3 Aprianto Rahayu 80 Tuntas
4 Ari Rian H 84 Tuntas
5 Arum A 80 Tuntas
6 Bagus Firmansyah 76 Tidak Tuntas
7 Desi Ashrianti 88 Tuntas
8 Destya Ingga R 84 Tuntas
9 Elvina Tri R 76 Tidak Tuntas
10 Erin Nur F 76 Tidak Tuntas
11 Evita Rahmawati 76 Tidak Tuntas
12 Ferawati Purbaya 84 Tuntas
13 Firda Anantaguna 80 Tuntas
14 Firdausi Nuzula G 80 Tuntas
15 Fransiska C.M 72 Tidak Tuntas
16 Kristi Mulwandini 92 Tuntas
17 Kukuh Eka S 80 Tuntas
18 Lutfianti Bening. S 92 Tuntas
19 Monica Dwi 88 Tuntas
20 Mustika Ratna P 80 Tuntas
21 Ochto Ilhamdi S 88 Tuntas
22 Octavian Setyo 84 Tuntas
23 Rahayu Aprilia 80 Tuntas
24 Roanna Davin. P 88 Tuntas
25 Salma Nur Halisa 88 Tuntas
26 Santi Nur F 80 Tuntas
27 Tegar Pambudi 80 Tuntas
28 Wiedtriana Putri 84 Tuntas
29 Wilyam Lie 80 Tuntas
30 Winar Afritriani 80 Tuntas
31 Yehuda Exshosiias 76 Tidak Tuntas
32 Zeta Irahaya 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 76
Nilai Terendah 40
Rata-rata 63,8
124
Lampiran 20
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( X ) =
Rentang = S =
Banyak kelas = N =
-
-
-
-
-
c²
0,2379 0,1832
= 1,60
76,5 1,41 0,4211
70,0 76,0 69,5 0,64 0,7806
0,2490 7,9674 7 0,1175
5,8611 8
64,0 70,0 63,5 -0,03 0,0110
58,0 64,0 57,5 -0,69 0,0038
0,1570 5,0230 5 0,0001
0,2557 0,2446 7,8273 8
52,0 58,0 51,5 -1,36 0,4126
46,0 52,0 45,5 -2,02 0,3806
0,5757 1 0,3127
0,4784 0,0658 2,1049 3
46,0 39,5 -2,69 0,4964 0,0180
UJI NORMALITAS DATA NILAI PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN
c2
(a)(k-3)
76 6,0
6 32
40 63,75
36 9,03
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Zfh f0
(f0-fh)²
fh
40,0
Daerah penolakan Ho Daerah
penerimaan Ho
k
1i h
2
ho2
f
ffχ
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data distribusi normal
1,60 7,81 1,5953
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel = 11,07
Daerah penerimaan
Daerah penolakan Ho
125
Lampiran 21
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( X ) =
Rentang = S =
Banyak kelas = N =
-
-
-
-
-
c²
0,1044
= 4,46
74 81 73,2 1,10
81,5 1,85
7 0,2721
3,8646 6 1,1799
8,5227
0,4680
0,3636
65 73 64,8 0,34 0,1332 0,2303
58 65 57,5 -0,32 9,64320,1274 0,2606
1,1126
7,8295
0,0132
0,4511 0,1121 4,1484 2
10
0,2116 90,3390
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
0,1750
3 1,71101,43370,4899 0,0387
51 58 50,2 -0,99
43 51 42,8 -1,66
36 43 35,5 -2,32
UJI NORMALITAS DATA NILAI PRETEST KELOMPOK KONTROL
c2(a)(k-3)
80 7,3
36 61,08
44 11,02
6 37
f0(f0-fh)²
fh
Luas Kls.
Untuk Zfh
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan
Ho
k
1i h
2
ho2
f
ffχ
11,07
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal
4,46
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 11,07
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
\
127
Hipotesis
Ho: =
Ha: =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = # - 1 = #
dk penyebut = nk -1 = # - 1 = #
F (0.025)(37:36) =
Sumber variasi Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
Uji Kesamaan Varians Nilai Pre Test Antara Kelas Kontrol Dan Kelas
Eksperimen
s12
s22
s12
s22
Jumlah 2040 2260
n 32 37
x 63,75 61,08
Varians (s2) 81,48 121,47
Standart deviasi (s) 9,03 11,02
F =121,47
= 1,4981,48
1,98
1,4907 1,98
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama.
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
terkecilVarians
terbesarVarians F
Lampiran 23
128
Hipotesis
Ho: eksperimen< kontrol
Ha: eksperimen>
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2a)(n1+n2-2) < t < t(1-1/2a)(n1+n2-2)
-t(1-1/2a)dk t(1-1/2a)dk
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
32 #
### 1,090 ####
Jumlah 2040 2260
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Pre Test Antara Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol
kontrol
Sumber variasi Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
n 32 37
x 63,75 61,08
Varians (s2) 81,4839 121,4655
Standart deviasi (s) 9,03 11,02
= 10,15
32 37
t =63,75 61,08
= 1,090
s = 32 81,48 37 121,47
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaannilai pretest yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen
10,147 +
Pada a = 5% dengan dk = 30 - 1 = 29 diperoleh t(0.05)(29) =
Pada a = 5% dengan dk = 29 - 1 = 28 diperoleh t(0.05)(29) =
2,030
2,030
jadi ttabel = 2,045 + (2,048 - 2, 045) / 2) = 2,030
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
2nn
1n1n s
21
222
211
+
+
ss
Lampiran 24
-2,030 2,030
Karena t berapa pada derah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
129
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( X ) =
Rentang = S =
Banyak kelas = N =
-
-
-
-
-
c²
20 4,87
6 32
0,6297
f0(f0-fh)²
fh
1,8416 1
fh
0,3846
4,7711 5 0,0110
7,8747
0,3658
89,7 93,0 89,2 1,50 0,4328 0,0587 1,8783
= 4,73
2 0,0079
UJI NORMALITAS DATA NILAI POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
c2
(a)(k-3)
92 3,3
72 81,88
72,0 75,3 71,5 0,4834 0,0576-2,13
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
75,3 78,7 74,8 0,4259 0,1491-1,45
13 3,3358
82,0 85,3 81,5 -0,08 0,0307 0,2589 8,2839
78,7 82,0 78,2 -0,76 0,2768 0,2461
93,5 2,39 0,4915
6
85,3 88,7 84,8 0,61 0,2282 0,2046 6,5476 5
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
k
1i h
2
ho2
f
ffχ
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel = 11,07
4,73 8,71 4,7348
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data distribusi normal
Daerah penerimaan Daerah
penolakan Ho
Lampiran 25
130
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( X ) =
Rentang = S =
Banyak kelas = N =
-
-
-
-
-
c²
UJI NORMALITAS DATA NILAI POSTTEST KELOMPOK KONTROL
c2(a)(k-3)
88 4,0
64 76,22
5 3,2156
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z
24 6,32
6 37
fh f0(f0-fh)²
fh
0,1438 5,3221 9 2,5417
64,0 68,0 63,5
68,0 72,0 67,5 -1,38 0,4161
-2,01 0,4779 0,0618 2,2877
5 0,9167
72,0 76,0 71,5 -0,75 0,2722 0,2271 8,4028 8 0,0193
9,0062 8 0,11240,243476,0 80,0 75,5 -0,11 0,0451
7,64770,1983
0,2569
89,5 2,10 0,4822
= 7,06
0,0772 2,8567 2
80,0 84,0 79,5 0,52 0,2067
85,0 89,0 84,5 1,31 0,4050
Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan
Ho
k
1i h
2
ho2
f
ffχ
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 11,07
7,06 11,07
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
Lampiran 26
131
Hipotesis
Ho : =
Ha : =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 32 - 1 = 31
dk penyebut = nk -1 = 37 - 1 = 36
F (0.025)(37:36) = 1,98
1,6839 1,98
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama.
Standart deviasi (s) 4,87 6,32
F =39,95
= 1,683923,73
x 81,88 76,22
Varians (s2) 23,73 39,95
Jumlah 2620 2820
n 32 37
Sumber variasi Kelompok Eksper Kelompok kontrol
Uji Kesamaan Varians Data Hasil Posttest Antara Kelas Kontrol Dan Kelas
Eksperimen
s12
s22
s12
s22
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
terkecilVarians
terbesarVarians F
Lampiran 27
132
Hipotesis
Ho : <
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2a)(n1+n2-2) < t < t(1-1/2a)(n1+n2-2)
-t(1-1/2a)dk t(1-1/2a)dk
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
32 37
-1,00 1,00
jadi ttabel = 2,045 + (2,048 - 2, 045) / 2) = 0,998
4,115
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan nilai pretest yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen
5,69599 +
Pada a = 5% dengan dk = 32+ 37 -1 = 68 diperoleh t (0.05)(29) = 1,995
= 5,69632 37
t =81,88 76,22
= 4,115
s =32 23,73 37 39,95
Varians (s2) 23,7258 39,9520
Standart deviasi (s) 4,87 6,32
n 32 37
x 81,88 76,22
Jumlah 2620 2820
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Post Test Antara Kelas Eksperimen Dan
Kelas Kontrol
m1 m2
m1 m2
Sumber variasi Kelompok Eksper Kelompok kontrol
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
2nn
1n1n s
21
222
211
+
+
ss
Lampiran 28
Karena t berada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan nilai post-test yang segnifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
133
PERHITUNGAN PRESENTASE KETUNTASAN BELAJAR
Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Kelompok Eksperimen
Tuntas jika % ≥
Tidak tuntas jika % <
% Jumlah siswa dengan nilai > 77
Jumlah siswa
= %
sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal
96,88
=31
X 100%
85%
32
85%
Karena persentase ketuntasan belajar lebih dari 85% maka kelas eksperimen
= X 100%
134
Lampiran 29
PENGHITUNGAN PRESENTASE KETUNTASAN BELAJAR
Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Kelompok kontrol
Tuntas jika % ≥
Tidak tuntas jika % <
% Jumlah siswa dengan nilai > 77
Jumlah siswa
= %
Karena persentase ketuntasan belajar kurang dari 85% maka kelas kontrol
belum mencapai ketuntasan belajar klasikal
62,1622
=23
85%
X 100%37
85%
= X 100%
135
Lampiran 30
KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET
Judul : Efektivitas Pendekatan Saintifik Model Discovery learning Mata Pelajaran
Geografi Pokok Bahasan Pelestarian lingkungan dan Pembangunan
Berkelanjutan Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Variabel Sub Variabel Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Soal
Pendekatan
Saintifik
Model
Discovery
learning
1. Motivasi
dalam
Pembelajara
n
- Perhatian Siswa
- Minat Siswa
- Antusias
4, 5, 2
2. Kualitas
Pembelajar
an
- Pemahaman
Materi
1, 2, 3 3
3. Pengalaman
Belajar
- Siswa
memecahkan
permasalahn
dalam kegiatan
pebelajaran
9, 10 2
4. Pembelajar
an
Menyenang
kan
- Siswa menyukai
pembelajaran
dengan
pendekatan
saintifik model
discovery
learning
5 1
5. Ketertarikan
siswa
terhadap
model
discovery
learning
- Siswa tertarik
menggunakan
pembelajaran
saintifik model
discovery
learning pada
materi
selanjutnya
6, 7, 8 3
Jumlah 10 Soal
136
Lampiran 31
ANGKET TANGGAPAN SISWA MENGENAI PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING
Nam :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk :
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kndisi
sebenarnya, caranya dengan memberi tanda silang
Jawaban tidak mempengaruhi nilai anda
1. Saya dapat memahami materi yang telah disampaikan?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Sangat Kurang Setuju
2. Penggunaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik model discovery
learning (Penemuan) membantu dalam proses pemebelajaran yang sedang
berlangsung?
a. S
angat Setuju
b. S
etuju
c. K
urang Setuju
d. S
angat Kurang Setuju
3. Penggunaan model discovery learning membuat kalian mudah mempelajari
materi yang disampaikan?
a. S
angat Setuju
b. S
etuju
c. K
urang Setuju
d. S
angat Kurang Setuju
137
4. Model discovery learning dapat mempengaruhi minat belajar kalian?
a. S
angat Setuju
b. S
etuju
c. K
urang Setuju
d. S
angat Tidak Setuju
5. Dengan penggunaan medel discovery learning membuat kalian menjadi giat
belajar materi Lingkungan hidup?
a. S
angat Setuju
b. S
etuju
c. K
urang Setuju
d. S
angat Tidak Setuju
6. K
esan kalian setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode
discovery learning yang telah berlangsung?
a. S
angat Setuju
b. S
etuju
c. K
urang Setuju
d. S
angat Tidak Setuju
7. P
enggunaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik model discovery
learning membuat saya tertarik untuk tetap menggunakanya pada materi lain
mata pelajaran geografi?
138
a. S
angat Setuju
b. S
etuju
c. K
urang Setuju
d. S
angat Tidak Setuju
8. A
pakah anda setuju dengan cara penyampaian materi menggunakan model
discovery learning?
a. S
angat Setuju
b. S
etuju
c. K
urang Setuju
d. S
angat Tidak Setuju
9. Pembelajaran menggunakan model discovery learning memudahkan
memecahkan permasalahan dalam pembelajaran lingkungan hidup?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
10. Pembelajaran dan mengerjakan soal evaluasi saya dapat menyimpulkan
hasil pembelajaran?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
Lampiran 32
Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Siswa
139
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Skor Ket
1 AFINDA NUR R 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 33 B
2 AMOKASIH DWI A 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 27 TB
3 APRIANTO R 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 27 B
4 ARI RIAN HAKIKI 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 35 SB
5 ARUM ADITYA 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 33 SB
6 BAGUS F 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 30 SB
7 DESI ASHRIANTI 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 33 SB
8 DESTYA INGGA 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 32 B
9 ELVINA TRIROSANTI 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 36 SB
10 ERIN NUR FAUZIAH 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 31 B
11 EVITA RAHMAWATI 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 24 TB
12 FERAWATI P 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 30 SB
13 FIRDA ANANTAGUNA 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21 TB
14 FIRDAUSI NUZULA 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 19 TB
15 FRANSISKA CANDRA M 4 4 4 3 2 2 2 3 4 4 32 SB
16 KRISTI MULWANDINI 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 30 B
17 KUKUH EKA S 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 B
18 LUTFIANTI BENING 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 B
19 MONICA DWI R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 SB
20 MUSTIKA RATNA P 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38 SB
21 OCHTO ILHAMDI 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 27 B
22 OCTAVIAN SETYO A 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 31 B
23 RAHAYU APRILLIA 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 27 B
24 ROANNA DAVIN 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 27 B
25 SALMA NUR HALISA 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 26 TB
26 SANTI NUR F 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 25 TB
27 TEGAR PAMBUDI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 B
28 WIEDTRIANA PUTRI 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 B
29 WILYAM LIE 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 34 B
30 WINAR AFRITRIANI 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 33 SB
31 YEHUDA E 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 31 B
32 ZETA IRAHAYA 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 34 B
No RespondenBUTIR SOAL
140
No Interval Skor Kriteria Jumlah
F %
1 34-41 Sangat Setuju 10 31,25%
2 26-33 Setuju 16 50,00%
3 18-25 Tidak Setuju 6 18,75
4 10-17 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 32
Skor Tertinggi 40
Skor Terendah 19
Rata-rarta Skor 30,15
Rata-rata Skor dalam Katagori Setuju
141
Lampiran 33
SILABUS KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Purbalingga
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI IIS
Semester : 2 (Dua)
Tema : Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dan yang dipelajarinya disekolah
secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
141
142
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
3.7 Mengevaluasi
tindakan yang tepat
dalam pelestarian
lingkungan hidup
kaitanya dengan
pembangunan yang
berkelanjutan.
4.7Mengkomunikasikan
contoh tindakan
yang tepat dalam
pelestarian
lingkungan hidup
kaitanya dengan
pembangunan
berkelanjutan
dalam bentuk
makalah atau
publikasi lainya.
Pelestarian
lingkungan hidup dan
pembangunan
berkelanjutan
- Lingkungan
hidup (aliran
energi, rantai
makanan, siklus
biogeokimia)
- Kualitas dan
baku mutu
lingkungan.
- Pencemaran,
perusakan dan
resiko
lingkungan.
Stimulus
Peserta didik dimana
untuk mengatamati
lingkungan sekolah.
Peseta didik diminta
membaca buku sumber
dan internet.
Problem Statement
Peserta didik diminta
untuk mengajukan
pertanyaan dalam
kelompoknya.
Peserta didik diminta
memberikan hipotesa
dari temuannya di
lapangan tentang
lingkungan abiotik dan
biotik.
Data Coletion
Mengumpulkan
informasi tentang
lingkungan hidup.
Tugas :
Siswa diminta
memecahkan masalah
tentang permasalahan
lingkungan disekitar
tempat tinggal
mereka.
Penilaian :
PRE-TEST
Lembar kerja siswa
POST-TEST
8JP - Buku teks
geografi kls XI
- Lingkungan
sekolah
- Situs terkait di
internet
142
143
Mengumpulkan
informasi tentang
baku mutu lingkungan
disekitar tempat
tinggal.
Mengumpulkan
informasi tentang
pencemaran
lingkungan, dampak
yang timbul di
lingkungan alam.
Data Prosseing
Siswa
menglasifikasikan
yang termasuk dalam
lingkungan abiotik dan
biotik.
Verifikan
Menganalisis dan
menyimpulkan tentang
komponen lingkungan
hidup baik yang ada
disekitar dan diluar
tempat tinggal.
Menganalisis dan
menyimpulkan
kualitas baku mutu
lingkungan yang
143
144
dipereloh dari hasil
penemuan.
Menganalisis dan
menyimpulkan
dampak pencemaran
dan solusi pra dan
pasca pencemaran.
Generalisasi
Mempresentasikan
hasil analisis tentang
Lingkungan hidup
(aliran energi, rantai
makanan, siklus
biogeokimia) Kualitas
dan baku mutu
lingkungan.
Pencemaran,
perusakan dan resiko
lingkungan dengan
pembagian peran
dalam setiap
kelompok.
144
146
Lampiran 34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purbalingga
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI (sebelas) / 2 (dua)
Topik Materi : Pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan
pembangunan yang berkelanjutan
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 pertemuan)
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
147
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
Menghayati peranan dirinya
sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa yang diberi
tanggung jawab untuk
mengelola dan melestarikan
lingkungan alam
Mensyukuri dan mengakui atas keberadaan dan
keberagaman lingkungan hidup sebagai salah
satu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Menunjukkan perilaku peduli
terhadap permasalahan
lingkungan hidup di Indonesia
dan dunia
Menunjukkan sikap tanggung
jawab dalam menjaga
kelestarian lingkungan
sekitarnya
Menunjukan sikap peduli terhadap lingkungan
hidup
Menunjukkan sikap tanggung jawab menjaga
kelestarian lingkungan sekitar
Mengevaluasi tindakan yang
tepat dalam pelestarian
lingkungan hidup kaitannya
dengan pembangunan yang
berkelanjutan
Menganalisis ruang lingkup lingkungan hidup
Menganalisis proses ekosistem
Menganalisis siklus biogeokimia
Menganalisis kualitas dan baku mutu lingkungan
hidup.
Mengkaji permasalahan dan usaha pelestarian
lingkungan hidup
Menganalisis faktor-faktor pemanasan global
Mengimplementasi upaya pembanguna
berkelanjutan
Menganalisis AMDAL dan pemanfaatan sampah
Mengomunikasikan contoh
tindakan yang tepat dalam
pelestarian lingkungan hidup
kaitannya dengan
Membuat makalah tentang permasalahan dan
usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup di
sekitar tempat tinggal peserta didik.
Membuat poster tentang ajakan untuk
148
pembangunan berkelanjutan
dalam bentuk makalah atau
bentuk publikasi lainnya
melestarikan lingkungan
Menanam bibit tanaman sebagai wujud
pelestarian lingkungan di sekolah
Mengaplikasikan penerapan AMDAL dalam
kegiatan industri dan pertambangan
Mempraktekan pemanfaatan sampah sebagai
bentuk kreatifitas
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Mendeskripsikan tentang lingkungan hidup
2. Menganalisis proses ekosistem
3. Menganalisis siklus biogeokimia
4. Menjelaskan kualitas dan baku mutu lingkungan hidup
5. Mengkaji permasalahan dan usaha pelestarian lingkungan hidup
6. Menganalisis faktor-faktor pemanasan global
Materi Pembelajaran
Pelestarian Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berkelanjutan
Lingkungan hidup (aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimia)
Kualitas dan baku mutu lingkungan,
Pencemaran, perusakan dan resiko lingkungan,
Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model pembelajaran: discovery learning
Media, Alat, dan Sumber Belajar
Pertemuan pertama
Sumber Pembelajaran
Buku geografi kelas XI yang relevan
Artikel yang relevan
149
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan Peserta didik bersama guru menyampaikan
salam dan berdoa
Guru mengkondisikan kelas dan mengabsen
kehadiran siswa
Guru mengingatkan tentang materi
sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan
Peserta didik menerima informasi mengenai
topik dan tujuan pembelajaran
Guru memberikan tes yang pertama (pre test)
30 menit
Inti Mengamati
Peserta didik mengamati lingkungan hidup
disekitar sekolah.
Menanya
Peserta didik membuat daftar pertanyaan
tentang informasi yang ingin diketahuinya
setelah mengamati informasi yang telah
mereka amati. Contoh pertanyaannya:
- Apa yang dimaksud dengan lingkungan
hidup?
- Komponen apa saja yang membentuk
lingkungan hidup?
- Bagaimana hubungan antara faktor
biotik dan abiotik dalam suatu
lingkungan hidup?
Mencoba/ Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi/data
dengan membaca buku teks pelajaran dan
mengamati langsung di sekitar sekolah.
Mengasosiasi/ menalar
- Peserta didik menganalisis data yang
telah dikumpulkan oleh masing –
masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan untuk
memilih teori dan fakta yang mana saja
yang akan di diskusikan di kelas.
50 menit
150
- Peserta didik menghubungkan materi
yang dikumpulkan dengan tugas yang
diberikan.
Mengomunikasikan
- Salah satu peserta didik sebagai wakil
kelompok menyampaikan hasil
pengamatan kelompoknya.
- Setelah selesai menyimak materi yang
disampaikan oleh penyaji, kelompok
pendengar memberikan tanggapan.
Mencipta
Membuat bagan alur hubungan masing –
masing komponen dalam lingkungan hidup
terhadap keberlangsungan suatu kehidupan
Penutup Peserta didik bersama guru melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran
Melakukan evaluasi
Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan
moral
Guru dan peserta didik berdoa, kemudian
mengucapkan salam
10 menit
Pertemuan ke 2
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan Peserta didik bersama guru menyampaikan
salam dan berdoa
Guru mengkondisikan kelas dan mengabsen
kehadiran siswa
Guru mengingatkan tentang materi
sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan
Peserta didik menerima informasi mengenai
topik dan tujuan pembelajaran
Guru mengelompokkan peserta didik dibagi
menjadi 6 kelompok.
15 menit
Inti 65 menit
151
Mengamati
Peserta didik mengamati lingkungan hidup
disekitar sekolah tentang kerusakan yang
terjadi di lingkungan sekolah
Menanya
Peserta didik membuat daftar pertanyaan
tentang informasi yang ingin diketahuinya
setelah mengamati informasi yang telah
mereka amati. Contoh pertanyaannya:
- Apa yang dimaksud dengan kualitas
lingkungan?
- Penyebab kerusakan lingkungan?
Mencoba/ Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi/data
dengan membaca buku teks pelajaran dan
mengamati langsung di sekitar sekolah.
Mengasosiasi/ menalar
- Peserta didik menganalisis data yang
telah dikumpulkan oleh masing –
masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan untuk
memilih teori dan fakta yang mana saja
yang akan di diskusikan di kelas.
- Peserta didik menghubungkan materi
yang dikumpulkan dengan tugas yang
diberikan.
Mengomunikasikan
- Salah satu peserta didik sebagai wakil
kelompok menyampaikan hasil
pengamatan kelompoknya.
- Setelah selesai menyimak materi yang
disampaikan oleh penyaji, kelompok
pendengar memberikan tanggapan.
Mencipta
Membuat bagan alur penyebab kerusakan
lingkungan
Penutup
Peserta didik bersama guru melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran
Melakukan evaluasi
10 menit
152
Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan
moral
Guru dan peserta didik berdoa, kemudian
mengucapkan salam
153
Pertemuan ke 3
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan Peserta didik bersama guru menyampaikan
salam dan berdoa
Guru mengkondisikan kelas dan mengabsen
kehadiran siswa
Guru mengingatkan tentang materi sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan
Peserta didik menerima informasi mengenai
topik dan tujuan pembelajaran
Guru mengelompokkan peserta didik dibagi
menjadi 6 kelompok
15 menit
Inti
Mengamati
Peserta didik mengamati lingkungan hidup
disekitar sekolah.
Menanya
Peserta didik membuat daftar pertanyaan
tentang informasi yang ingin diketahuinya
setelah mengamati informasi yang telah
mereka amati. Contoh pertanyaannya:
- Bagaimana keadaan lingkungan sekitar
sekolah?
Mencoba/ Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi/data
dengan membaca buku teks pelajaran dan
mengamati langsung di sekitar sekolah.
Mengasosiasi/ menalar
- Peserta didik menganalisis data yang
telah dikumpulkan oleh masing –
masing kelompok.
- Peserta didik mendiskusikan untuk
memilih teori dan fakta yang mana saja
yang akan di diskusikan di kelas.
- Peserta didik menghubungkan materi
yang dikumpulkan dengan tugas yang
diberikan.
Mengomunikasikan
- Salah satu peserta didik sebagai wakil
kelompok menyampaikan hasil
45 menit
154
pengamatan kelompoknya.
- Setelah selesai menyimak materi yang
disampaikan oleh penyaji, kelompok
pendengar memberikan tanggapan.
Mencipta
Membuat saran dalam bentuk tulisan untuk
diberikan kepada kepala sekolah
Penutup
Peserta didik bersama guru melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran
Melakukan evaluasi dan melakukan tes
yang kedua (post test)
Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan
moral
Guru dan peserta didik berdoa, kemudian
mengucapkan salam
30 menit
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Test PRE-TEST dan POST-TEST : Bentuk pilihan ganda
2. Unjuk Kerja kegiatan siswa : Hasil kerja kelompok dalam bentuk lembar
kegiatan siswa
155
Lampiran 35
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purbalingga
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI (sebelas) / 2 (dua)
Topik Materi : Pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan
pembangunan yang berkelanjutan
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 pertemuan)
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
156
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
Menghayati peranan dirinya
sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa yang diberi tanggung
jawab untuk mengelola dan
melestarikan lingkungan alam
Mensyukuri dan mengakui atas keberadaan dan
keberagaman lingkungan hidup sebagai salah satu
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Menunjukkan perilaku peduli
terhadap permasalahan
lingkungan hidup di Indonesia
dan dunia
Menunjukkan sikap tanggung
jawab dalam menjaga kelestarian
lingkungan sekitarnya
Menunjukan sikap peduli terhadap lingkungan
hidup
Menunjukkan sikap tanggung jawab menjaga
kelestarian lingkungan sekitar
Mengevaluasi tindakan yang
tepat dalam pelestarian
lingkungan hidup kaitannya
dengan pembangunan yang
berkelanjutan
Menganalisis ruang lingkup lingkungan hidup
Menganalisis proses ekosistem
Menganalisis siklus biogeokimia
Menganalisis kualitas dan baku mutu lingkungan
hidup.
Mengkaji permasalahan dan usaha pelestarian
lingkungan hidup
Menganalisis faktor-faktor pemanasan global
Mengimplementasi upaya pembanguna
157
berkelanjutan
Menganalisis AMDAL dan pemanfaatan sampah
Mengomunikasikan contoh
tindakan yang tepat dalam
pelestarian lingkungan hidup
kaitannya dengan pembangunan
berkelanjutan dalam bentuk
makalah atau bentuk publikasi
lainnya
Membuat makalah tentang permasalahan dan
usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup di
sekitar tempat tinggal peserta didik.
Membuat poster tentang ajakan untuk melestarikan
lingkungan
Menanam bibit tanaman sebagai wujud pelestarian
lingkungan di sekolah
Mengaplikasikan penerapan AMDAL dalam
kegiatan industri dan pertambangan
Mempraktekan pemanfaatan sampah sebagai
bentuk kreatifitas
Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Spiritual
a. Berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan sesuatu
b. Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah
dan masyarakat.
2. Kompetensi Sikap Soal
a. Mematuhi dan mengikuti proses pembelajaran dengan antusias
b. Mengajukan pertanyaan tentang materi yang sedang dibahas oleh
guru
3. Kompetensi Pengatahuan dan Kompetensi Kerampilan
a. Mendeskripsikan tentang lingkungan hidup
b. Menganalisis proses ekosistem
c. Menganalisis siklus biogeokimia
158
d. Menjelaskan kualitas dan baku mutu lingkungan hidup
e. Mengkaji permasalahan dan usaha pelestarian lingkungan hidup
f. Menganalisis faktor-faktor pemanasan global
Materi Pembelajaran
1. Pelestarian Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berkelanjutan
2. Lingkungan hidup (aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimia)
3. Kualitas dan baku mutu lingkungan,
4. Pencemaran, perusakan dan resiko lingkungan
Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (Scientific)
Model Pembelajaran : Ceramah
Media dan Sumber Belajar
a. Papan Tulis
b. Buku Geografi Kelas XI IIS
Sumber Belajar
a. Buku Ajar Geografi Kelas XI IIS
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pra
Kegiatan
1. Guru mengucapkan salam pembuka kepada
siswa
2. Berdoa
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
mengkondisikan kelas
4. Guru Memberikan PRE-TEST
10
Menit
30
Menit
Kegiatan 1. Guru memberi motivasi, menanyakan 10
159
Awal apakah siswa sudah membaca materi yang
akan dipelajari
2. Siswa menerima informasi tentang materi
yang akan dipelajari
3. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran
Menit
Kegiatan
Inti
Mengamati
Siswa membaca buku untuk menambah
wawasan tentang materi pelestarian
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
Menanya
Siswa diminta mengajukan pertanyaan
mengenai pelestarian lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan
Mengumpulkan data
Siswa membaca dan mengumpulkan
informasi tentang pelestarian lingkungan
hidup dan pembangunan berkelanjutn
Mengasosiasi/ Mengolah data
Siswa ditugasi untuk menganalisis
informasi dari buku teks dan bacaan lainnya
untuk mendapatkan kesimpulan dari
komponen lingkungan hidup,
mendeskripsikan tentang lingkungan hidup,
menganalisis proses ekosistem,
menganalisis siklus biogeokimia,
Mengkomunikasi
Siswa diminta mengkomunikasikan
hasil analisisnya dalam bentuk tulisan.
160
Kegiatan
Akhir
1. Bersama dengan siswa, guru menyimpulkan
apa yang telah dipelajari.
2. Guru memberi informasi pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar.
Pertemuan ke dua 1 x 45 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pra
Kegiatan
1. Guru mengucapkan pembuka kepada
siswa
2. Berdoa
3. Guru memeriksa daftar kehadiran siswa
dan mengkondisikan kelas
4. Guru memberi motivasi menanyakan
apakah sudah membaca materi yang
akan dipelajari
5. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran
10 Menit
Kegiatan
Inti
Mengamati
Siswa membaca buku untuk
mendapat wawasan pengetahuan
tentang menjelaskan kualitas dan baku
mutu lingkungan hidup.
Menanya
Siswa diminta untuk mengajukan
pernyataan mengenai pengetahuan
tentang kualitas dan bakumutu
30 menit
161
lingkungan hidup.
Mengumpulkan data
Siswa membaca dan mengumpulkan
informasi terkait penjelasan tentang
kualitas dan bakumutu lingkungan
hidup.
Mengasosiasi/ Mengolah Informasi
Siswa ditugasi untuk menganalisis
informasi dari buku teks dan literatur
lain untuk mendapatkan kesimpulan
mengenai penjelasan kualitas dan
bakumutu lingkungan hidup.
Mengkomunikaasi
Siswa diminta mengkomunikasi hasil
analissnya dalam bentuk tulisan
Kegiatan
Akhir
1. Bersama dengan siswa guru
menyimpulkan hasil yang telah
dipelajari
2. Guru memberi informasi pelajaran
pertemuan selanjutnya, guru
mengakhiri kegiatan dengan meminta
siswa senantiasa giat belajar
5 menit
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Pre-test : Pilihan Ganda
2. Unjuk kerja : Tugas Kelompok
168
Lampiran 40
Pembelajara
n Geografi
Persiapan Evaluasi Pelaksanaan Penggunaan
Pendekatan
Saintifik
Model
Discovery
Learning
Karakteristik
Pendekatan
Saintifik :
1) Berp
usat
pada
sisw
a
2) Meli
batk
an
pros
es
sains
3) Meli
batk
an
keter
ampi
lan
berp
ikir
ting
kat
ting
gi
sisw
a
4) Dap
at
men
gem
bang
kan
kara
kter
sisw
a
Fungsi
pembelajaran
dengan
discovery learning :
a. Me
mba
ngun
kom
itme
n
untu
k
sena
ntias
a
belaj
ar
b. Me
mba
ngun
sika
p
kreat
if
c. Me
mba
ngun
sika
p
perc
aya
Pembelajara
n lebih
efektif