8
5.1 HSSE (HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT) Bagi PHE ONWJ keamanan dan keselamatan kerja merupakan prioritas utama. Komitmen HSSE PHE ONWJ adalah tidak ada kecelakaan, baik terhadap manusia, lingkungan maupun aset perusahaan. PHE ONWJ terus membuktikan diri sebagai perusahaan nasional lepas pantai di bidang minyak dan gas bumi berstandar internasional dari sisi keselamatan kerja. Maka dari itu, pada proyek ini PHE ONWJ menerapkan standar HSSE untuk menjaga keselamatan pekerja, lingkungan dan aset (platform) selama proses pengelasan berlangsung. 5.3.1 RISK ASSESSMENT Dalam proyek ini, proses pengerjaan yang dilakukan termasuk dalam 3 kategori, yaitu hot work, cold work breaking containment, dan cold work, maka dari itu akan dibutuhkan risk assessment khusus dari tiap-tiap kategori. 5.3.1.1 Hot work Risk assessment untuk hot work ini disediakan untuk melihat dan mengidentifikasi resiko/kecelakaan

Untuk Tugas Khusus KP, (Safety and environment)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HSE

Citation preview

[Type the document title]

5.1 HSSE (HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT)Bagi PHE ONWJ keamanan dan keselamatan kerja merupakan prioritas utama. Komitmen HSSE PHE ONWJ adalah tidak ada kecelakaan, baik terhadap manusia, lingkungan maupun aset perusahaan. PHE ONWJ terus membuktikan diri sebagai perusahaan nasional lepas pantai di bidang minyak dan gas bumi berstandar internasional dari sisi keselamatan kerja. Maka dari itu, pada proyek ini PHE ONWJ menerapkan standar HSSE untuk menjaga keselamatan pekerja, lingkungan dan aset (platform) selama proses pengelasan berlangsung.

5.3.1 RISK ASSESSMENTDalam proyek ini, proses pengerjaan yang dilakukan termasuk dalam 3 kategori, yaitu hot work, cold work breaking containment, dan cold work, maka dari itu akan dibutuhkan risk assessment khusus dari tiap-tiap kategori.

5.3.1.1 Hot workRisk assessment untuk hot work ini disediakan untuk melihat dan mengidentifikasi resiko/kecelakaan yang mungkin terjadi dan perencanaan penanggulangannya (mitigation plan) selama proses pengerjaan berlangsung. Hasil dari risk assessment ini akan diinformasikan kepada seluruh pihak yang terkait dengan proyek dan kepada siapapaun yang berada dalam lingkungan proyek selama pekerjaan berlangsung.

Risk assessment untuk aktivitas hot work dapat dilaksanakan berdasarkan requirements sebagai berikut: PA- Platform dalam kondisi Shutdown, PCP dalam kondisi berfungsi Memastikan Gas Detector berfungsi dengan baik (telah diuji coba) dan mempunya Valid Calibration Certificate UV detection, IRFD & OPGD disekitar pipe spool pada PA main deck, cellar deck & area jacket walkway yang akan diperbaiki sudah pada tempatnya. Pastikan Gas Detector berfungsi dan sudah diuji coba serta memiliki Valid Calibration Certificate. Fasilitas dan area di sekitar lokasi hot work ditutup dengan HABITAT Fasilitas dan area di sekitar lokasi hot work ditutup dengan wetted fire blanket dan tarpaulin untuk meminimalisasi dampak dari pekerjaan hot work. Hot work tidak boleh dilakukan pada shift malam dan cuaca buruk (kecepatan angin 25 knot) SIMOP tidak diperbolehkan selama hot work berlangsung Menunjuk fire watches selama aktivitas hot work dilakukan yang bisa hadir dan berada pada area kerja dari awal hingga area hot work dalam kondisi aman sampai pekerjaan selesai. Memastikan semua orang yang terlibat memahani Emergency Response Plan (ERP) Peralatan pemadam kebakaran berasal dari Fire Suppression Line dan alat pemadam kebakaran portable pada platform Koodinasi dan komunikasi yang baik akan bisa menghindarkan dari kemungkinan bahaya yang terjadi pada kegiatan hot work dengan mengimplementasikan sistem Control of Work yang sesuai. Inspeksi pada area kerja dan area dengan radius 10 meter dari area kerja harus diarahkan dan dinyatakan aman untuk pekerjaan hot work Segala resiko bahaya, control measures, dan keperluan khusus pada area kerja untuk masing-masing pekerjaan panas harus dikomunikasikan, sosialisasikan, pahami oleh seluruh tim pelaksana pada Tool Box Meeting (sosialisasi L2RA) sebelum melaksanakan kerja. Area Hot work harus dikerjakan dalam Habitat untuk menutup area kerja sehingga menurunkan dampak pada fasilitas proses di PA dan melakukan pengawasan gas di inlet blower dan di dalam habitat selama aktivitas hotwork berlangsung supaya bebas dari gas. AGT harus berkompetensi dan bersertifikat, memastikan gas detector siap digunakan. PGD harus digunakan dan dapat bekerja secara kontinyu. Alat pemadam kebakaran (pemadam api portable, fire water pump, dan gulungan selang harus dalam keadaan menyala dan siap bekerja selama aktivitas hot work. Tidak ada aktivitas yang berpotensi untuk melepas hidrokarbon Bentuk koordinasi yang baik antara AA di stasion dan anggota tim hot work Jika ada penyimpangan yang signifikan dari prosedur yang disetujui, kegiatan hot work harus dihentikan, dan dilanjutkan dengan evaluasi dan diskusi dengan AA setempat. Hot work harus disetujui kembali oleh AA setempat, OIM, dan West Operation Manager untuk dapat melanjutkan kembali pekerjaan. Setiap orang yang terlibat harus diingatkan untuk menghentikan segala kegiatan yang tidak aman dan menghentikan pekerjaan jika terdapat kondisi tidak aman selama hot work Latihan darurat kebakaran harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan Dokumen Hot work permit harus disetujui oleh Senior Manager PT. PHE-ONWJ yang berlaku hingga selesainya pekerjaan. Membersihkan dan merapikan jalan keluar dari hal-hal yang bisa membuat terpeleset, jatuh dan benda jatuh. Melakukan isolasi positif dan hot work yang telah diuji dan disetujui. MITIGATION PLANBerikut ini ditampilkan special precaution dan mitigation plan yang akan diaplikasikan untuk safe work execution. Komunikasi dan koordinasi yang tepat untuk menghindari kecelakaan dari aktifitas hot work dengan menggunakan sistem SSOW. Melakukan inspeksi awal di lokasi pekerjaan (housekeeping, remove away flammable material, secure open drain, clean up liquid HC, and corroded piping/vessel from HC release, etc) dan area sekitarnya dalam radius 10 meter harus dinyatakan aman untuk hot work. Semua kondisi berbahaya, pengecekan kondisi dan kebutuhan khusus pada area kerja dari masing-masing hot job harus dikomunikasikan, sosialisasikan dan dimengerti oleh setiap anggota tim sebelum pekerjaan dimulai. Firewatcher harus kompeten dan tersertifikasi untuk menggunakan firefighting equipment. Authorized Gas Tester (AGT) harus kompeten dan tersertifiaksi, pastikan hydrocarbon gas detector siap untuk digunakan dan selalu dapat digunakan. Setiap orang harus ingat tentang tanggung jawabnya untuk menghentikan berbagai pekerjaan yang tidak aman dan menghentikan pekerjaan bila kondisi tidak aman tersebut terjadi pada hot work acticity. Fire drill harus dilaksanakan sekali sebelum dilakukan pekerjaan. Izin pengerjaan hot work harus disetujui oleh Senior Manager Operations dan General Manager PT. PHE ONWJ dan izin tersebut akan berlaku efektif hingga pekerjaan usai (29 Februari 2012 25 April 2012). Hot work haruslah terlindungi oleh hot work permit yang disetujui oleh PAPA F/S OIM (merujuk pada SSOW). Bila ada penyimpangan dari prosedur yang disetujui, maka hot work harus dihentikan dan harus dievaluasi serta didiskusikan dengan Maintenance and Operation Team Leader sebelum pekerjaan dilanjutkan kembali setelah disetujui kembali.

Nabila Amatullah - 15010061Ressi Dyah Adriani - 15010071V-5