4
New York Heart Association (NYHA) mengklasifikasikan keterbatasan aktivitas fisik ke dalam 4 tingkatan, seperti tertera dalam tabel di bawah ini. Berdasarkan klasifikasi di atas, pasien pada laporan kasus ini mengalami gagal jantung NYHA Kelas IV. Pada gagal jantung, juga terdapat kriteria Framingham yang digunakan untuk menentukan diagnosa gagal jantung yang dialami bersifat kongestif / Congestive Heart Failure (CHF). Berdasarkan kriteria ini diperlukan 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor untuk menegakkan CHF.

Documentup

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nyha

Citation preview

New York Heart Association (NYHA) mengklasifikasikan keterbatasan aktivitas fisik ke dalam 4 tingkatan, seperti tertera dalam tabel di bawah ini.

Berdasarkan klasifikasi di atas, pasien pada laporan kasus ini mengalami gagal jantung NYHA Kelas IV.Pada gagal jantung, juga terdapat kriteria Framingham yang digunakan untuk menentukan diagnosa gagal jantung yang dialami bersifat kongestif / Congestive Heart Failure (CHF). Berdasarkan kriteria ini diperlukan 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor untuk menegakkan CHF.

Pada pasien ini, dijumpai 2 kriteria mayor dan 2 kriteria minor, sehingga dapat dikatakan pasien sudah mengalami CHF.

1. Nyeri DadaNyeri dada merupakan gejala penyakit jantung yang paling penting. Nyeri dada khas seperti disebutkan di atas merupakan tanda yang cukup spesifik untuk Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK merupakan sindroma klinis yang terdiri dari infark miokard akut dengan atau tanpa elevasi segmen ST serta angina tidak stabil. Nyeri merupakan suatu mekanisme protektif yang bertujuan untuk menimbulkan kesadaran bahwa telah atau akan terjadi kerusakan jaringan. Keluhan nyeri dada pada PJK diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokard dan kemampuan pembuluh darah koroner menyediakan oksigen yang cukup untuk metabolisme miokard. Pada setiap saat, kebutuhan aliran darah koroner adalah relatif terhadap kebutuhan O2 jantung. Pada jantung normal, aliran darah koroner meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan O2. Namun, pada penyakit arteri koroner, aliran darah koroner mungkin tidak dapat memenuhi peningkatan kebutuhan O2. Kecepatan aliran darah koroner tertentu mungkin adekuat pada keadaan istirahat, tetapi menjadi tidak mencukupi apabila terjadi peningkatan aktivitas fisik atau stres.Perbedaan nyeri dada khas angina dan bukan angina dijelaskan pada tabel berikut :

Pasien sering melukiskan nyeri dada khas angina yang dirasakan dengan cara mengepalkan tangan dan meletakkannya di atas sternum. Hal ini merupakan tanda patognomonik angina yang biasa disebut Levine sign.Mekanisme pasti bagaimana iskemia dapat menyebabkan nyeri masih belum jelas. Diduga iskemia menyebabkan otot membebaskan substansi asam, seperti asam laktat, atau produk-produk penyebab nyeri seperti histamin, kinin, atau enzim proteolitik selular, yang tidak cepat dibawa karena aliran darah yang lambat. Konsentrasi yang tinggi dari produk abnormal ini kemudian merangsang ujung-ujung saraf di otot jantung, dan impuls nyeri dihantarkan melalui serat saraf aferen ke sistem saraf pusat.Umumnya nyeri dada dipicu oleh aktivitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium, seperti latihan fisik, dan hilang dalam beberapa menit setelah istirahat atau pemberian nitrogliserid.