2
1. Di Banjar menggunaan upakara Caru Eka Sata yaitu ayam berumbun dengan olahan urip 33 (Urip Bhuwana) beserta kelengkapanya atau sesuai dengan kemampuan banjar masing-masing. Tempat Pelaksanaan di Catuspata atau di Palemahan Balai Banjar masing-masing pada waktu Sandi Kala sekitar pukul 18.30 WITA 2. a.Mrajan/Sanggah menghaturkan Banten pejati/semampunya (sakasidan) dan dinatar depan pelinggih cukup menghaturkan Segehan Agung Cacahan 11 atau 33 tanding yang dipersembahkan kepada Sang Bhuta Bhucari. b. Di halaman rumah atau Natah rumah menghaturkan segehan Manca Warna tanding dengan olahan ayam brumbun, disertai tetabuhan tuak, arak, berem dan air yang didapatkan dari Desa setempat, dihaturkan kepada Sang Bhuta Raja dan Sang Kala Raja c. Di Jaba/Lebuh (depan pintu masuk halaman rumah) menghaturkan Segehan Nasi Cacahan 108 tanding dengan ulam jejeron matah, dilengkapi dengan segehan Agung serta tetabuhan tuak, arak, berem air tawar dari Desa setempat,

Upakara Caru Eka Sata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

desa kala patra

Citation preview

Page 1: Upakara Caru Eka Sata

1. Di Banjar menggunaan upakara Caru Eka Sata yaitu ayam berumbun

dengan olahan urip 33 (Urip Bhuwana) beserta kelengkapanya atau sesuai

dengan kemampuan banjar masing-masing. Tempat Pelaksanaan di

Catuspata atau di Palemahan Balai Banjar masing-masing pada waktu

Sandi Kala sekitar pukul 18.30 WITA

2.

a. Mrajan/Sanggah menghaturkan Banten pejati/semampunya

(sakasidan) dan dinatar depan pelinggih cukup menghaturkan

Segehan Agung Cacahan 11 atau 33 tanding yang dipersembahkan

kepada Sang Bhuta Bhucari.

b. Di halaman rumah atau Natah rumah menghaturkan segehan

Manca Warna tanding dengan olahan ayam brumbun, disertai

tetabuhan tuak, arak, berem dan air yang didapatkan dari Desa

setempat, dihaturkan kepada Sang Bhuta Raja dan Sang Kala Raja

c. Di Jaba/Lebuh (depan pintu masuk halaman rumah)

menghaturkan Segehan Nasi Cacahan 108 tanding dengan ulam

jejeron matah, dilengkapi dengan segehan Agung serta tetabuhan

tuak, arak, berem air tawar dari Desa setempat, dihaturkan kepada

Sang Bhuta Kala dan Sang Kala Bala. Semua Segehan tersebut

dihaturkan dibawah pada saat Sandi Kala sekitar pukul 18.30

WITA. Di Sanggah Cucuk dihaturkan pras daksina kelanan.

d. Semua Anggota Keluarga kecuali yang belum meketus mebyakala

dan meprayascita (mabuu-buu) berkeliling dirumah masing-masing

dengan sarana api(obor), bunyi-bunyian (kulkul bamboo atau yang

lain), dan tri ketuka : suna, jangu, mesui disemburkan.