78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN KEBAKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 /2012 SKRIPSI Oleh : AGUS MARWANTO K4607021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN KEBAKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 /2012

SKRIPSI

Oleh :

AGUS MARWANTO K4607021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN KEBAKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 /2012

Oleh : AGUS MARWANTO

K4607021

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A

2011

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 05 Januari 2011

Pembimbing I

Drs. H. Agus Margono, M. Kes

NIP. 19580822 198403 1 002

Pembimbing II

Drs. Waluyo, M. Or

NIP. 19660307 199403 1 002

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Senin

Tanggal : 16 Januari 2012

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Dr. Agus Kristiyanto, M. Pd __________________

Sekretaris : Waluyo, S.Pd, M.Or __________________

Anggota I : Drs. H. Agus Margono, M.Kes __________________

Anggota II : Drs. Waluyo, M.Or __________________

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727198702 1 001

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Agus Marwanto. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOM PAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN KEBAKRAMAT KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, November. 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar lompat jauh

gaya jongkok melalui pembelajaran pendekatan bermain pada siswa kelas XI IPA

1 SMAN Kebakramat tahun pelajaran 2011/ 2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Subjek data penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN Kebakramat tahun

pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 36 orang yang terdiri atas 30 siswa putri dan 6

siswa putra. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes penilaian hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif

dengan persentase.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa: pembelajaran

melalui pembelajaran pendekatan bermain, dapat meningkatkan hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN Kebakramat tahun

pelajaran 2011/ 2012. Dari hasil analisis, diperoleh peningkatan yang signifikan

dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok

pada siklus 1 dalam kategori tuntas adalah 52,78% sama dengan 19 siswa dari

kondisi awal yang sejumlah 12 siswa (33,33%). Pada siklus 2 terjadi peningkatan

persentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 83,33%, atau

sebanyak 30 siswa.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Agus Marwanto. IMPROVING STUDENTS’ RESULT IN LONG J UMP SQUAT STYLE USING STUDYING THROUGH PLAYING APPROACH AT XI IPA1 SMAN KEBAKKRAMAT KARANGANYAR 2011 / 2012 . Thesis. Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, Surakarta. November 2011.

The aim of this research is to find out whether studying through playing

approach can improve the students’ result in long jump squat. The writer

conducted a Classroom Action Research (CAR) at XI IPA1 SMAN Kebak

Kramat Karanganyar in 2 cycles of action. To collect data, the writer used

observation and students’ test result in long jump squat style. To analyze data the

writer used descriptive method based on percentage of qualitative data.

The result of the research showed that the students’ result in long jump

squat style had improved after the implementation of studying through playing

approach. It is proven by the improvement of the students’ result from pre-test

sore, the number of students who pass the minimum score is 12 students (33,33%)

and increase at the first cycle become 19 students (52,78%). At the second cycle

the improvement from the number of students who pass the minimum score is 30

students (83,33%). In accordance with the research findings, the writer concludes

that studying through playing approach is effective to teach long jump squat style.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

� MAN JADDA WA JADDA

� TALK LESS DO MORE

� BERUSAHA UNTUK SUKSES SEMUDA MUNGKIN

� Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga.

(HR. Muslim)

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Bapak dan Ibuku Tersayang, terimakasih atas semua perhatian dan bimbinganya Tak ada yang bisa aku berikan, semoga ini bisa membuat bangga Bapak dan Ibu

Adikku Arin, semangat untuk kuliahmu, ayo kita buat bangga Bapak dan Ibu

Sri Lestari, makasih yaa sudah menemani hari-hariku.

Teman –teman Penjaskesrek JPOK UNS angkatan 2007

Almamater

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai

pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.,Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S. Pd, M. Or selaku Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. H. Agus Margono, M. Kes, selaku pembimbing I dan Drs. Waluyo, M.Or

selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Heru Suranto, M. Pd, selaku pembimbing akademik yang telah

mengiringi perjalanan penulis selama menempuh kuliah di POK.

6. Teman-teman Penjaskesrek 2007 khususnya Koko, Yudo, Taufik, Ebit,

Dianlara, Agung terimakasih bantuan kalian saat penelitianku.

7. Kepala SMA Negeri Kebakramat Karanganyar, beserta staf dan jajarannya.

8. Guru Penjas SMAN kebakramat Agus Irianto, S. Pd dan Dra. Siti Suwarsih

terima kasih atas bantuan Bapak dan Ibu serta tak lupa siswa kelas XI IPA 1

yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .................................................................................................. i

PENGAJUAN SKRIPSI ....................................................................... ii

PERSETUJUAN ................................................................................... iii

PENGESAHAN ..................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................. v

MOTTO ................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 6

1. Pendidikan Jasmani ......................................................... 6

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ................................. 6

b. Tujuan Pendidikan Jasmani ..................................... 7

c. Fokus Program Pembelajaran Penjas di

Sekolah Menengah Atas .......................................... 8

d. Karakteristik Pembelajaran Penjas di Sekolah

Menengah Atas ........................................................ 8

2. Lompat Jauh .................................................................... 9

a. Lompat Jauh Gaya Jongkok....................................... 9

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

b. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok .......................... 10

1) Teknik Lari Awalan ............................................. 11

2) Teknik Menumpu ................................................ 12

3) Teknik Melayang di Udara .................................. 13

4) Teknik Mendarat ................................................. 14

3. Bermain .......................................................................... 15

a. Pengertian Bermain .................................................. 15

b. Manfaat Bermain ..................................................... 16

4. Pembelajaran .................................................................. 17

a. Pengertian Pembelajaran ........................................... 17

b. Tujuan Pembelajaran ................................................. 18

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran..................................... 19

d. Perencanaan Pembelajaran ....................................... 19

e. Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran ................ 20

1) Pentingnya Pemanfaatan Media Dalam

Pembelajaran ....................................................... 20

2) Klasifikasi Media Pembelajaran .......................... 21

f. Hasil Belajar Pembelajaran ....................................... 22

1) Pengertian Hasil Belajar ....................................... 22

2) Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar........... 23

3) Penilaian Hasil Belajar ........................................ 25

a) Aspek Kognitif .............................................. 26

b) Aspek Afektif ................................................ 26

c) Aspek Psikomotor ......................................... 27

4) Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok ........... 27

g. Pendekatan Pembelajaran .......................................... 28

h. Macam- macam Pendekatan Pembelajaran ............... 29

1) Pembelajaran Pendekatan Kontekstual ......... 29

2) Pembelajaran Pendekatan Modifikasi ........... 30

3) Pembelajaran Pendekatan Analisis Gerak..... 31

4) Pembelajaran Pendekatan Taktis .................. 32

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

5) Pembelajaran Pendekatan Kompetisi ............ 32

6) Pembelajaran Pendekatan Bermain ............... 33

i. Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok

Melalui Pendekatan Bermain ................................... 34

B. Kerangka Berpikir ................................................................ 35

C. Hipotesis ............................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian .................................................................. 38

1. Tempat Penelitian ............................................................ 38

2. Waktu Penelitian ............................................................. 38

B. Subjek Penelitian .............................................................. 38

C. Sumber Data .............................................................. 39

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data ........................................ 39

E. Analisis Data .............................................................. 40

F. Prosedur Penelitian .............................................................. 40

1. Rancangan Siklus I .......................................................... 40

a. Tahap Perencanaan .................................................... 40

b. Tahap Pelaksanaan..................................................... 41

c. Pengamatan Tindakan ................................................ 41

d. Tahap Evaluasi........................................................... 41

2. Rancangan Siklus II ........................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tiap Siklus .......................................................... 43

1. Kondisi Awal (Pra Siklus) ............................................. 43

2. Siklus 1 ........................................................................... 45

a. Rencana Tindakan Siklus 1 ...................................... 45

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ................................ 46

c. Observasi Tindakan Pada Akhir Siklus 1 ................ 48

d. Analisis dan Tindakan Siklus 1 ................................ 49

3. Siklus 2 ........................................................................... 51

a. Rencana Tindakan Siklus 2 ...................................... 51

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ................................ 52

c. Observasi Tindakan Pada Akhir Siklus 2 ................ 54

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus 2 ................. 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 55

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................. 58

B. Implikasi ............................................................................... 58

C. Saran ..................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 61

LAMPIRAN

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Ilustrasi Awalan Lompat Jauh ............................................ 12

Gambar 2 Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh ......................................... 13

Gambar 3 Ilustrasi Melayang di Udara ............................................... 14

Gambar 4 Ilustrasi Pendaratan Lompat Jauh ...................................... 15

Gambar 5 Kerangka Pemikiran ........................................................... 37

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Penelitian ............................................................................... 38

Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ................................. 39

Tabel 3. Persentase Target Capaian ................................................................. 42

Tabel 4. Deskripsi Kondisi Awal ..................................................................... 44

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa (Siklus I) ................................... 49

Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa (Siklus II) .................................. 54

Tabel 7. Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa ......... 56

Tabel 8. Pencapaian Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ................................. 57

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Siklus 1 Pertemuan 1 ........................................................ 63

Lampiran 2. RPP Siklus 1 pertemuan 2 ........................................................ 72

Lampiran 3. RPP Siklus 2 Pertemuan 1 ........................................................ 81

Lampiran 4. RPP Siklus 2 Pertemuan 2 ........................................................ 90

Lampiran 5. Data Awal (Pra Siklus) Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya

Jongkok Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN Kebakramat

Tahun Pelajaran 2011/2012 ...................................................... 99

Lampiran 6. Data Akhir Siklus 1 Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya

Jongkok Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN Kebakramat

Tahun Pelajaran 2011/2012 ...................................................... 106

Lampiran 7. Data Akhir Siklus 2 Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya

Jongkok Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN Kebakramat

Tahun Pelajaran 2011/2012 ...................................................... 113

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 123

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani (Penjas) merupakan suatu proses pembelajaran

melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk

meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik,

pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif serta kecerdasan

emosi. Tujuan yang ingin dicapai melalui Penjas mencakup pengembangan

individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan Penjas tidak hanya pada aspek

jasmani saja tetapi juga aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu Penjas

juga mencakup aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual. Penjas diajarkan

dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bahkan di

Perguruan Tinggi.

Penjas sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari

oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaanya pengajaran Penjas berjalan

belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran Penjas cenderung

konvensional, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru saja, dimana siswa

dituntut untuk mengikuti perintah dari guru. Pada hal orientasi pembelajaran harus

disesuaikan dengan perkembangan anak, serta isi dan urusan materi serta cara

penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sebab

sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan

olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Jadi konsep dasar Penjas

dan model pengajaran Penjas yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang

hendak mengajar Penjas.

Materi pelajaran Penjas yang meliputi: pengalaman mempraktekan

ketrampilan dasar permainan dan olahraga disajikan untuk membantu siswa agar

memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan

secara aman, efisien ,efektif dan menyenangkan. Lewat program Penjas dapat

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

diupayakan peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu.

Sumbangan nyata dari Penjas adalah untuk mengembangkan keterampilan gerak

(psikomotor). Karena itu posisi Penjas menjadi unik, sebab berpeluang lebih

banyak daripada mata pelajaran lainnya untuk membina keterampilan-

keterampilan lain, hal inilah yang membuat sekaligus mengungkapkan kelebihan

Penjas dari pelajaran-pelajaran lainnya. Jika pelajaran lain lebih mementingkan

pengembangan intelektual, maka melalui Penjas terbina sekaligus aspek

penalaran, sikap, dan keterampilan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Penjas, diajarkan beberapa macam

cabang olahraga yang terangkum dalam kurikulum Penjas pada tiap-tiap sekolah.

Salah satu cabang olahraga yang diajarkan adalah atletik. Atletik adalah salah satu

materi pokok yang wajib diajarkan dalam Penjas. Nomor-nomor atletik yang

diajarkan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar. Dari tiap-tiap nomor tersebut di

dalamnya terdapat beberapa nomor yang dilombakan. Untuk nomor lari terdiri

dari: lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang,

lari sambung dan lari lintas alam. Nomor lompat meliputi lompat jauh, lompat

tinggi, lompat jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar

cakram, lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil.

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga

atletik, pengertian dari lompat jauh itu sendiri adalah melakukan suatu bentuk

gerakan lompatan dengan tujuan untuk memperoleh hasil lompatan yang sejauh-

jauhnya. Adapun rangkaian gerak pada lompat jauh adalah dimulai dari awalan,

tumpuan, posisi saat melayang di udara dan posisi saat mendarat. Di dalam lompat

jauh terdiri dari 3 macam gaya yaitu: lompat jauh gaya jongkok, lompat jauh gaya

berjalan di udara dan lompat jauh gaya bergantung di udara. Berdasarkan ketiga

gaya tersebut, penelitian ini akan mengkaji dan meneliti tentang lompat jauh gaya

jongkok.

Melalui pengamatan peneliti selama PPL dan observasi selama mangajar

terhadap guru Penjas di SMAN Kebakkramat banyak siswa kelas XI tahun ajaran

2010/2011 yang belum maksimal dalam proses belajar terutama dalam

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

melaksanakan lompat jauh gaya jongkok. Hal ini disebabkan ketika siswa

mendapat materi lompat jauh, khususnya gaya jongkok guru cenderung guru

menggunakan metode keseluruhan. Metode keseluruhan merupakan pendekatan

dimana sejak awal pelajar diarahkan untuk mempraktekkan kerseluruhan

rangkaian gerakan yang dipelajari. Padahal lompat jauh gaya jongkok memiliki

tingkat kerumitan gerak yang relatif tinggi, hal ini dikarenakan dalam lompat jauh

gaya jongkok memiliki empat tahap dalam pelaksanaannya, yaitu mulai dari

awalan, tolakan, saat di udara, pendaratan. Sehingga bila diajarkan langsung

membuat siswa tidak mengetahui teknik yang benar, akibatnya hasil belajar siswa

kurang maksimal. Hal itu dikarenakan guru Penjas hanya mengejar bagaimana

materi pelajaran tersebut dapat selesai tepat waktu, tanpa memikirkan bagaimana

pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam

kesehariannya. Tercermin dari saat pelajaran dimulai siswa langsung diambil nilai

oleh guru Penjas, sehingga hasilnya pun kurang maksimal.

Dalam menyampaikan materi lompat jauh yang memiliki tingkat

kompleksitas gerakan relatif tinggi seharusnya menggunakan pendekatan per

bagian yang dipotong- potong dari keseluruhan rangkainan terlebih dahulu. yaitu

menggunakan metode bagian. Sesuai dengan karakteristik siswa SMA dimana

pada usia ini adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa

usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, psikomotorik

dan afektif mengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok adalah

pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis. Untuk itu guru harus

mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, menyenangkan dan

menerapkan pendekatan pembelajaran yang baik dan tepat, disamping itu juga

harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Dengan

pendekatan pembelajaran yang tepat, siswa akan mudah menerima materi

pelajaran dan hasilnya juga akan optimal. Salah satunya melalui pendekatan

bermain, Pendekatan bermain adalah salah satu cara belajar yang dalam

pelaksanaannya dilakukan melalui bentuk permainan. Dalam pendekatan bermain

siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan kemampuannya terhadap tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan cara bermain diharapkan siswa dapat

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

memiliki kreativitas dan inisiatif untuk memecahkan masalah yang muncul selama

proses pembelajaran berlangsung. Melalui bermain dikembangkan juga unsur

kompetitif, sehingga siswa saling berlomba menunjukkan kemampuannya.

Melihat permasalahan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa salah satu penyebab munculnya permasalahan dalam kaitannya dengan

hasil belajar siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok yang kurang

optimal dalam pencapaian nilai ketuntasan minimal adalah perlu adanya

penggunaan media pembelajaran yang berbeda, bervariasi, kreatif, inovatif dan

menyenangkan serta pendekatan yang efektif bagi siswa namun dalam

penyajiannya di setiap proses belajar mengajar dengan tidak lupa selalu

melibatkan siswa agar berperan aktif, yang mana pada akhirnya diharapkan dapat

memacu meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

Dengan menyadari arti pentingnya metode yang tepat dalam proses

pembelajaran bagi siswa, untuk itu penelitian ini mengambil judul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Penerapan

Pembelajaran Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas XI-IPA 1 SMAN

Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/ 2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimanakah penerapan pembelajaran pendekatan bermain dapat

meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas XI-IPA 1

SMAN Kebakkramat tahun pelajaran 2011/ 2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk :

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas

XI-IPA 1 SMAN Kebakkramat tahun pelajaran 2011/ 2012, melalui

pembelajaran pendekatan bermain.

D. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dan dari hasil

penelitian manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa

Melalui metode pembelajaran yang akan digunakan dapat meningkatkan

dan memacu siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran

disekolah.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru penjas di SMA Negeri

Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, bahwa penggunaan metode

pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan penguasaan teknik siswa,

sehingga dapat mendukung pencapaian hasil belajar secara maksimal.

3. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan fakta penggunaan metode pembelajaran yang tepat

dapat meningkatkan penguasaan teknik dan hasil belajar atau materi

dalam proses pembelajaran

4. Bagi Peneliti Lainya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan refrensi bagi peneliti lain dengan

obyek penelitian yang sama.

5. Bagi Sekolah,

sebagai bahan masukan, saran, dan informasi terhadap sekolah, untuk

mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dalam rangka

meningkatkan kualitas proses dan kuantitas hasil belajar siswa maupun

lulusan.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran penghayatan nilai-nilai

(sikap, mental, emosional, spritual, dan sosial), serta pembiasaan hidup sehat yang

bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

Menurut Soegito, Bambang Wijanarko, dan Ismaryati (1994: 5) bahwa “

Pendidikan jasmani adalah metode pendidikan melalui aktivitas jasmani yang

dipilih dan terus dilakukan dengan sepenuhnya memperhatikan nilai-nilai di

dalam pertumbuhan, perkembangan dan kelakuan manusia”. Sedangkan menurut

Cholik Mutohir (1992) dalam Samsudin (2008: 2):

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan

sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh

pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan

keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang

harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas

berdasarkan Pancasila.

Dan menurut Samsudin (2008: 2) menyatakan bahwa “Pendidikan

jasmani adalah proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk

meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

penegetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan

emosi”. Dengan demikian dapat disimpulkan pendidikan jasamani adalah

merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan

direncanakan secara sistematik yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan

kualitas individu dari segala aspek kehidupan.

Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat

langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain,

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana.

Pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya

hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam proses pendidikan jasmani, guru

harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi

permainan dan olahraga, internalisasi serta prasarana dan sarana olahraga.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani mempunyai peranan penting untuk mendukung

pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Adapun tujuan pendidikan

jasmani menurut Soegito, Bambang Wijanarko dan Ismaryati (1994: 5 ) dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1) Meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan badan.

2) Meningkatkan kesegaran jasmani.

3) Meningkatkan kehidupan yang sehat.

4) Meningkatkan ketangkasan/keterampilan.

5) Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan.

6) Menampilkan rasa sosial, kehidupan yang kreatif dan rekreatif.

7) Meningkatkan budi pekerti luhur.

Sedangkan dalam Samsudin (2008: 3) menyebutkan tentang beberapa

tujuan pendidikan jasmani, diantaranya:

1) Meletakan landasan kuat yang melalui internalisasi nilai dalam

pendidikan jasmani.

2) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap

sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan

agama.

3) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas

pembelajaran pendidikan jasmani.

4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, tanggung jawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

5) Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta

strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan,

senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas

(outdoor education)

6) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga diri sendiri dan orang

lain.

8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi

untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

9) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat

rekreatif.

c. Fokus Program Pembelajaran Penjas di Sekolah Menengah Atas

Program pendidikan jasmani menekankan tentang pentingnya latihan

sebagai akibat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani siswa. Siswa ingin

belajar berbagai tingkat ketrampilan dan berbagai cabang olahraga. Siswa juga

ingin berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang bermanfaat baginya dalam

memanfaatkan waktu luang. Pada tingkat usia ini anak ingin bermain secara

harmonis dengan orang lain sebagai tempat di mana siswa dapat belajar

menghargai siswa lain. Program pendidikan jasmani harus memberikan suatu

perubahan langkah dalam kegiatan akademik. Menurut Bucher (1979: 350) yang

dikutip oleh Samsudin (2008: 8) program pendidikan jasmani pada sekolah

lanjutan meliputi hal-hal berikut:

1) Mencintai olahraga tim dan regu

2) Kegembiraan dan minat dalam kepalatihan olahraga

3) Pengelompokan ke dalam bagian-bagian tentang pokok bahasan (subject

matter)

4) Kelompok siswa yang berminat untuk bekerja dan beraktivitas

5) Kepuasaan yang diperoleh dalam melihat siswa mentransfer

keterampilan dari kelas pendidikan jasmani kegiatan di dalam sekolah

(intramural)

6) Tantangan yang membimbing siswa untuk melewati periode yang

canggung, transisional dari ketidaktenangan dan ketidaktentuan pada

masa sekolah lanjutan pertama

7) Inspirasi yang diperoleh dari bekerja dengan staf dan kolega professional

yang lain

8) Mencintai makin banyak permainan dan aktivitas dengan organisasi

tinggi.

d. Karakteristik Pembelajaran Penjas bagi Siswa Sekolah Menengah Atas

Setiap tingkatan sekolah pembelajaran Penjas mempunyai karakteristik

yang berbeda, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi mempunyai

karakterisitik tersendiri. Berikut karakteristik pembelajaran Penjas bagi siswa

sekolah menengah atas menurut Samsudin (2008: 107):

1) Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di

SMA, yang mempelajari dan mengkaji gerak manusia secara

indisipliner. Gerak manusia aktivitas jasmani yang dilakukan secara

sadar untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan keterampilan motorik,

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mengembangkan sikap dan perilaku agar terbentuk gaya hidup yang

aktif. Aktivitas jasmani yang dilakukan berupa aktivitas bermain,

permainan, dan olahraga.

2) Pendidikan jasmani menggunakan pendekatan interdisipliner, karena

melibatkan berbagai ilmu seperti anatomi, fisiologi, psikologi.

Pendukung utama pendidikan jasmani adalah ilmu keolahragaan yang

mencakup filsafat olahraga, sejarah olahraga, sosiologi olahraga,

fisiologi olahraga dan biomekanika olahraga.

3) Materi pendidikan jasmani merupakan kajian terhadap gerak manusia

yang dikemas dalam muatan yang esensial, faktual dan aktual. Materi ini

disampaikan dalam rangka memberikan kesempatan bagi siswa untuk

tumbuh kembangkan secara proporsional, rasional, psikomotorik,

kognitif, dan afektif. Agar pencapaian tujuan tersebut, proses

pembelajaran yang dilaksanakan harus menyenangkan, meng-

gembirakan dan mencerdaskan siswa.

2. Lompat Jauh

a. Lompat Jauh Gaya Jongkok

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga

atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat, melayang dan

mendarat sejauh-jauhnya. Gerakan-gerakan dalam lompat jauh tersebut harus

dilakukan secara baik dan harmonis tidak diputus-putus pelaksanaannya agar

diperoleh lompatan sejauh-jauhnya. Seperti yang dikemukakan oleh Aip

Syarifuddin (1992: 90) “Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat

mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan

selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan

dengan jalan melalui tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-

jauhnya”.

Lompat jauh gaya jongkok disebut juga gaya duduk di udara (sit down in

the air). Dikatakan gaya jongkok karena gerakan yang dilakukan pada saat

melayang di udara membentuk gerakan seperti orang jongkok atau duduk.

Gerakan jongkok atau duduk ini terlihat saat membungkukkan badan dan kedua

lutut ditekuk, kedua tangan ke depan. Pada saat mendarat kedua kaki dijulurkan

ke depan, mendarat dengan bagian tumit lebih dahulu dan kedua tangan ke depan.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Untuk menghindari kesalahan saat mendarat, maka diikuti dengan menjatuhkan

badan ke depan.

Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah

dilakukan terutama bagi anak-anak sekolah dan gaya yang paling mudah untuk

dipelajari. Lompat jauh gaya jongkok dianggap mudah karena tidak banyak

gerakan yang harus dilakukan pada saat melayang di udara, jika dibandingkan

dengan gaya lainnya. Salah satu hal yang harus diperhatikan pada gaya jongkok

terletak pada membungkukkan badan dan menekuk kedua lutut serta menjulurkan

kedua kaki ke depan dengan kedua lengan tetap ke depan untuk mendarat.

b. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok

Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam

melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu

proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau dengan kata

lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang

memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan atau perlombaan.

Teknik lompat jauh merupakan faktor yang sangat penting dan harus

dikuasai seorang atlet pelompat. Teknik lompat jauh terdiri dari beberapa bagian

yang dalam pelaksanaannya harus dirangkaikan secara baik dan harmonis.

Menurut Mark Guthrie (2008: 150) bahwa, "Tahapan lompat jauh adalah

menyempurnakan lari awalan yang efektif, posisi tubuh yang tepat selama

bertolak, melayang dan mendarat". Sedangkan Soegito, Bambang Wijanarko, dan

Ismaryati (1994 : 149 ) menyatakan, “Faktor-faktor yang sangat menentukan pada

nomor lompat jauh adalah awalan, tumpuan, lompatan, saat melayang, dan

pendaratan”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, teknik lompat

jauh terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan, melayang dan mendarat.

Keempat tahapan tersebut harus dikuasai dan harus dilakukan dengan harmonis

dan tidak terputus-putus agar dapat mencapai prestasi yang optimal. Untuk lebih

jelasnya keempat teknik lompat jauh gaya jongkok dapat diuraikan secara singkat

sebagai berikut:

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

1) Teknik Lari Awalan

Awalan merupakan tahap pertama dalam lompat jauh. Tujuan awalan

adalah untuk mendapatkan kecepatan maksimal pada saat akan melompat dan

membawa pelompat pada posisi yang optimal untuk tolakan. Awalan yang benar

merupakan prasyarat yang harus dipenuhi, untuk menghasilkan jarak lompatan

yang sejauh-jauhnya.

Awalan lompat jauh dilakukan dengan berlari secepat-cepatnya sebelum

salah satu kaki menumpu pada balok tumpuan. Menurut Jes Jerver (1999: 34)

bahwa “Maksud berlari sebelum melompat ini adalah untuk meningkatkan

kecepatan horisontal secara maksimum tanpa menimbulkan hambatan sewaktu

take of ”. Jarak awalan tidak perlu terlalu jauh, tetapi sebagaimana pelari

mendapatkan kecepatan tertinggi sebelum salah satu kaki menolak. Jarak awalan

tersebut antara 30-35 meter. Berkaitan dengan awalan lompat jauh Tamsir Riyadi

(1985: 95) menyatakan:

Jarak awalan tergantung dari masing-masing atlet. Bagi pelompat yang

dalam jarak relatif pendek sudah mampu mencapai kecepatan maksimal

(full speed) maka jarak awalan cukup dekat/pendek saja (sekitar 30-35 m

atau kurang dari itu). Sedangkan bagi atlet lain dalam jarak relatif jauh

baru mencapai kecepatan maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh

lagi sekitar 40-45 meter atau lebih jauh dari itu. Bagi pemula sudah

barang tentu jarak awalan lebih pendek dari ancer-ancer tersebut.

Jarak awalan lompat jauh tidak ada aturan khusus, namun bersifat

individual tergantung dari masing-masing pelompat. Hal terpenting dalam

mengambil jarak awalan yaitu pelompat dimungkinkan memperoleh kecepatan

yang maksimal. Kecepatan awalan harus sudah dicapai tiga atau empat langkah

sebelum balok tumpuan. Tiga atau empat langkah terakhir sebelum menumpu

tersebut dimaksudkan untuk mengontrol saat menolak dibalok tumpuan.

Awalan lompat jauh harus dilakukan dengan harmonis, lancar dan

dengan kecepatan yang tinggi, tanpa ada gangguan langkah agar diperoleh

ketepatan bertumpu pada balok tumpuan. Menurut Aip Syarifuddin (1992: 91)

bahwa "Untuk menjaga kemungkinan pada waktu melakukan awalan itu tidak

cocok, atau ketidak tepatan antara awalan dan tolakan, biasanya pelompat

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

membuat dua buah tanda (cherkmark) antara permulaan akan memulai melakukan

awalan dengan papan tolakan". Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi

pemberian tanda untuk membuat cherkmark untuk ketepatan tumpuan sebagai

berikut:

Bak Pasir

Tanda Tanda

pertama Papan tolak

Gambar 1. Ilustrasi Awalan Lompat (Aip Syarifuddin, 1992:91)

2) Teknik Menumpu

Tumpuan merupakan perubahan gerak datar ke gerak tegak atau ke atas

yang dilakukan secara cepat. Tumpuan dilakukan dengan cara yaitu, sebelumnya

pelompat sudah mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan sekuat-kuatnya

pada langkah terakhir, sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas melayang di

udara. Tolakan dilakukan dengan menolakkan salah satu kaki untuk menumpu

tanpa langkah melebihi papan tumpu untuk mendapatkan tolakan ke depan atas

yang besar. Jes Jerver (1999: 35) menyatakan, “Maksud dari take off adalah

merubah gerakan lari menjadi suatu lompatan, dengan melakukan lompatan tegak

lurus, sambil mempertahankan kecepatan horisontal semaksimal mungkin”.

Lompatan dilakukan dengan mencondongkan badan ke depan membuat sudut

lebih kurang 45 dan sambil mempertahankan kecepatan saat badan dalam posisi

horisontal.

Daya dorong ke depan dan ke atas dapat diperoleh secara maksimal

dengan menggunakan kaki tumpu yang paling kuat. Ketepatan melakukan

tumpuan akan menunjang keberhasilan lompatan. Kesalahan menumpu (melewati

balok tumpuan), lompatan dinyatakan gagal atau diskualifikasi. Sedangkan jika

penempatan kaki tumpu berada jauh sebelum balok tumpuan akan sangat

merugikan terhadap pencapaian jarak lompatan. Menurut Tamsir Riyadi (1985:

96) teknik menumpu pada lompat jauh sebagai berikut:

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1) Tolakan dilakukan dengan kaki yang terkuat.

2) Sesaat akan bertumpu sikap badan agak condong ke belakang

(jangan berlebihan) untuk membantu timbulnya lambungan yang

lebih baik sekitar 45 .

3) Bertumpu sebaiknya tepat pada papan tumpuan.

4) Saat bertumpu kedua lengan ikut serta diayunkan ke depan atas.

Pandangan ke depan atas (jangan melihat ke bawah).

5) Pada kaki ayun (kanan) diangkat ke depan setinggi pinggul dalam

posisi lutut ditekuk

Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan menumpu untuk menolak sebagai

berikut:

Gambar 2. Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh

(Aip Syarifuddin, 1992:91)

3) Teknik Melayang di Udara

Sikap dan gerakan badan di udara sangat erat kaitannya dengan

kecepatan awalan dan kekuatan tolakan. Karena pada waktu lepas dari papan

tolak, badan si pelompat dipengaruhi oleh suatu kekuatan yang disebut “daya

penarik bumi”. Daya penarik bumi ini bertitik tangkap pada suatu titik yang

disebut titik berat badan (T.B./center of gravity). Titik berat badan ini letaknya

kira-kira pada pinggang si pelompat sedikit di bawah pusar agak ke belakang.

Salah satu usaha untuk mengatasi daya tarik bumi tersebut yaitu harus

melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya disertai dengan ayunan kaki dengan

kedua tangan ke arah lompatan. Semakin cepat awalan dan semakin kuat tolakan

yang dilakukan, maka akan semakin lebih lama dapat membawa titik berat badan

melayang di udara. Dengan demikian akan dapat melompat lebih tinggi dan lebih

jauh, karena kedua kecepatan itu akan mendapatkan perpaduan (resultante) yang

menentukan lintasan gerak dari titik berat badan tersebut. Hal yang perlu

diperhatikan pada saat melayang di udara yaitu menjaga keseimbangan tubuh,

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

sehingga akan membantu pendaratan. Berkaitan dengan sikap saat melayang

diudara lompat jauh gaya jongkok Soegito, Bambang Wijanarko, dan Ismaryati (

1994 : 62 ) menyatakan :

Saat kaki pada balok tumpu, kaki ayun diayunkan ke depan atas untuk

membantu mengangkat titik berat badan ke atas, kemudian diikuti kaki

tolak menyusul kaki ayun. Saat melayang kedua kaki sedikit ditekuk

sehingga posisi badan berada dalam sikap jongkok. Kemudian saat akan

mendarat kedua kaki diacungkan ke depan bersamaan dengan kedua

lengan diluruskan ke depan. Meluruskan kedua lengan ke depan

dimaksudkan agar setelah mendarat kita tidak akan terjungkir ke

belakang, sehingga akan mengurangi jarak lompatan.

Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan melayang di udara lompat jauh

gaya jongkok sebagai berikut:

Gambar 3. Ilustrasi Melayang di Udara

(Soegito, Bambang Wijanarko, Ismaryati, 1994: 62)

4) Teknik Mendarat

Pendaratan merupakan tahap terakhir dari rangkaian gerakan lompat

jauh. Pendaratan merupakan prestasi yang dicapai dalam lompat jauh. Mendarat

dengan sikap dan gerakan yang efisien merupakan kunci pokok yang harus

dipahami oleh pelompat. Mendarat dengan sikap badan hampir duduk dan kaki

lurus ke depan merupakan pendaratan yang efisien. Pada waktu mulai menyentuh

pasir, pelompat memegaskan lutut dan menggeserkan pinggang ke depan,

sehingga badan bagian atas menjadi agak tegak dan lengan mengayun ke depan.

Menurut Soegito, Bambang Wijanarko, dan Ismaryati (1994 : 148-149 ) teknik

pendaratan sebagai berikut:

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pada saat badan akan jatuh di tanah lakukan gerakan pendaratan sebagai

berikut:

a) Luruskan kedua kaki ke depan.

b) Kedua kaki sejajar.

c) Bungkukkan badan ke depan.

d) Ayunkan kedua tangan ke depan.

e) Berat badan dibawa ke depan.

Pada saat jatuh di tanah atau mendarat :

a) Usahakan jatuh pada ujung kaki sejajar.

b) Segera lipat kedua lutut.

c) Bawa dagu ke dada sambil mengayun kedua tangan ke bawah arah

belakang.

Berikut ini disajikan ilustrasi teknik gerakan mendarat lompat jauh gaya

jongkok sebagai berikut:

Gambar 4. Ilustrasi Pendaratan Lompat Jauh

(Mark Guthrie, 2008: 153)

3. Bermain

a. Pengertian Bermain

Bermain sangat di sukai oleh anak-anak, karena sifat dari bermain sendiri

adalah menyenangkan. Menurut Yudha M. Saputra (2001: 6) menyatakan

”bermain adalah kegiatan yang menyenangkan”. Sedangkan menurut Dani

Wardani (2009: 17-18) “permainan, bermain atau padanan kata dalam bahasa

Inggris disebut “games” (kata benda), “to play” (kata kerja), “toys” (kata benda)

ini berasal dari kata “main”. Dalam kamus bahasa Indonesia, kata main berarti

“melakukan perbuatan untuk tujuan bersenang-senang (dengan alat tertentu atau

tidak) ; berbuat sesuatu dengan sesuka hati, berbuat asal saja.” Dan dalam dunia

psikologi kegiatan bermain dipandang sebagai “suatu kegiatan (atau lebih luasnya

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

aktivitas) yang mengandung keasyikan (fun) dan dilakukan atas kehendak diri

sendiri, bebas, tanpa paksaan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada

waktu mengadakan kegiatan tersebut”. Sedangkan menurut M. Furqon (2008: 4)

menyatakan bahwa:

Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan sukarela, di mana

anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya. Bermain

bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu hal yang

menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain juga

bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan untuk meningkatkan

perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan memunculkan rasa untuk

menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena anak berada di

luar kenyataan, dengan memasuki suatu dunia imajiner. Bermain

memberikan suatu arena di mana anak masuk dan terlibat untuk

menghilangkan dirinya, namun secara berlawanan asas anak kadang-kadang

menemukan dirinya dari bermain.

Aktifitas jasmani siswa yang dilakukan dengan rasa senang dan

mempunyai tujuan pegembangan mempunyai dampak yang positif pada

pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga melalui bermain dapat

memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk siswa. Siswa dan

bermain merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bermain

bagi siswa merupakan kebutuhan hidup seperti halnya kebutuhan akan makan,

minum, tidur, dan lain-lain. Melalui bermain anak dapat mengaktualisasikan diri

dan mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud bermain

adalah dunia anak yang menjadi aktifitas jasmani dengan cara melakukan sesuatu

untuk bersenang-senang tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

b. Manfaat Bermain

Anak yang bermain akan melakukan aktifitas bermain dengan sukarela

dan akan melakukan aktifitas bermain tersebut dengan kesungguhan, demi

memperoleh kesenangan dari aktifitas tersebut. Selanjutnya menurut Yudha M.

Saputra (2001: 6) dengan bemain dapat memberikan pengalaman belajar yang

sangat berharga untuk siswa, kegiatan bermain dapat meningkatkan siswa dengan

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sasaran aspek yang dapat di kembangkan menurut lima aspek. Aspek-aspek

tersebut adalah sebagai berikut.

1) Manfaat bermain untuk perkembangan fisik.

2) Manfaat bermain untuk perkembangan motorik.

3) Manfaat bermain untuk perkembangan sosial.

4) Manfaat bermain untuk perkembangan emosional.

5) Manfaat bermain untuk perkembangan keterampilan olahraga

Dari berbagai manfaat bermain di atas maka bemain memiliki banyak

manfaat. Walaupun hanya bersifat menyenangkan tapi dapat mengembangkan

fisik, motorik, sosial, emosional dan keterampilan olahraga anak sendiri. Manfaat

semacam ini mungkin tidak disadari siswa dalam keadaan bermain karena siswa

hanya merasa senang berada dalam permainan tersebut. Selain itu bermain juga

dapat menambah kreatifitas, saling menghargai dan juga dapat bekerjasama.

Bermain dapat pula digunakan sebagai sarana untuk belajar pembelajaran dalam

Penjas, karena dalam bermain terdapat banyak hal yang bisa didapatkan seperti

yang telah disebutkan di atas.

4. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk

menunjukan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya kita menggunakan istilah

“proses belajar mengajar” dan “pengajaran”. Istilah pembelajaran merupakan

terjemahan dari kata “instruction”. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager dalam

buku Udin S. Winataputra dkk (2007: 1.19). “Pembelajaran adalah rangkaian

kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada

siswa”. Sedangkan menurut Sardiman (2010: 47). “Mengajar pada dasarnya

merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar”.

Sedangkan dalam pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (2007: 1.20), yakni

“Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta

dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian

yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta

keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi

kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan

pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

“Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran yang maksimal”

(http://gurulia.wordprss.com/2009/03/25/pengertian-pembelajaran).

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari

guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada

diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan

baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.

b. Tujuan Pembelajaran

Menurut Wina Sanjaya, (2010: 122-123) menjelaskan ada beberapa

alasan, mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program

pembelajaran.

1) Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi

efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.

2) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan

kegiatan belajar siswa.

3) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan

batas-batas dan kualitas pembelajaran.

4) Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendisain sistem

pembelajaran.

Atas dasar hal tersebut, maka setiap guru perlu memahami dan terampil

merumuskan tujuan pembelajaran karena dengan tujuan yang jelas akan diperoleh

suatu pembelajaran yang berkualitas.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Wina Sanjaya (2006: 30) bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa.

2) Belajar dengan melakukan.

3) Mengembangkan kemampuan sosial.

4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah.

5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.

6) Mengembangkan kreatifitas siswa.

7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi.

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik.

9) Belajar sepanjang hayat.

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk diperhatikan

oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan diperoleh

hasil belajar yang optimal.

d. Perencanaan Pembelajaran

Dilihat dari terminologinya, perencanaan pembelajaran terdiri atas dua

kata, yakni kata “perencanaan” dan kata “pembelajaran”. Untuk memahami

konsep dasar perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari dua hal berikut ini

Pertama, perancanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan

keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan

demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang

akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian

menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut.

Kedua, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara

guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik

potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada

diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya

untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

Dari kedua makna tentang konsep perencanaan pembelajaran, maka

dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan

keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran

tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus

dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan

segala potensi dan sumber belajar yang ada (Wina Sanjaya, 2010: 23-28).

e. Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran

1) Pentingnya Pemanfaatan Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin medius yang berarti ”tengah”,

“perantara”, atau “pengantar”. Criticos, dalam Daryanto (2010: 4) mengatakan

bahwa. “Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai

pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan”. Kemudian Daryanto

menyimpulkan bahwa. “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan

belajaruntuk mencapai tujuan belajar.” Media dalam pembelajaran adalah sebuah

perantara yang digunakan dalam pembelajaran untuk mengoptimalkan pesan yang

disampaikan guru, sehingga siswa dapat memeahami materi yang diajarkan.

Daryanto (2010: 5-6) mengatakan didalam bukunya kegunaan media

secara umum antara lain:

a) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

c) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan

sumber belajar.

d) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai kemampuan visual, auditori

dan kinestetiknya.

e) Memberi rangsang yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

f) Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru

(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa

(komunikan), dan tujuan pembelajaran.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton,

dalam Daryanto (2010: 6):

a) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih berstandar.

b) Pembelajaran dapat lebih menarik.

c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.

d) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

e) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

f) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan.

g) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan.

h) Peran guru mengalami perubahan kearah yang positif.

2) Klasifikasi Media Pembelajaran

Wina Sanjaya (2010: 211) mengklasifikasikan media pembelajaran

dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam:

a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media

yang hanya memiliki unsur suara, seperti rekaman suara.

b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsur suara, seperti foto.

c) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara

juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman.

Menurut Rudi Brets, dalam Wina Sanjaya (2010: 212)

mengklasifikasikan media menjadi tujuh kelompok, yaitu:

a) Media audiovisual gerak,seperti film suara, pita video, film tv.

b) Media audio visual diam, seperti film rangkaian suara.

c) Media visual bergerak, seperti film bisu.

d) Media visual diam, seperti halaman cetak, foto, slide bisu.

e) Media audio, seperti telephone, radio.

f) Media cetak, seperti buku, modul, bahan ajar mandiri.

Sedangkan Gagne, dalam Daryanto (2010: 17-18) media diklasifikasikan

menjadi tujuh kelompok, yaitu:

a) Benda untuk didemonstrasikan

b) Komunikasi lisan

c) Media cetak

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d) Gambar diam

e) Gambar bergerak

f) Film bersuara

g) Mesin belajar.

Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan

kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan,

yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar,

memberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukan alih ilmu, menilai

prestasi, dan pemberi umpan balik.

Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut,

akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan

media yang tepat pada waktu merencanakan pempembelajaran untuk mencapai

tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta

kemampuan dan karakteristik pembelajaran akan sangat menunjang efisiensi dan

efektivitas proses dan hasil pembelajaran.

f. Hasil Belajar Pembelajaran

1) Pengertian Hasil Belajar

Dalam pendidikan di sekolah, hasil belajar adalah hal yang sangat

menentukan bagi berhasil atau tidaknya siswa dalam pembelajaran pada setiap

mata pelajaran. Hasil merupakan bukti keberhasilan usaha yang dicapai. Belajar

adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkahlaku yang terjadi

sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Hasil belajar dapat diartikan

sebagai suatu hasil usaha yang telah dicapai dari latihan atau pengalaman yang

ditunjukkan dengan nilai tes berdasarkan evaluasi. Pengukuran hasil belajar

biasanya diukur dalam bentuk nilai dari setiap mata pelajaran.

Hasil belajar merupakan cermin usaha belajar yang dicapai oleh siswa

berupa angka, huruf mauun tingkah laku yang lain. Winkel (1996: 226)

mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah

dicapai oleh seseorang. Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993: 77)

mengemukakan bahwa hasil belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh

seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

merupakan hasil penilaian belajar pembelajaran siswa yang mencerminkan

kemampuan maupun kemajuan yang dicapai siswa dalam periode tertentu.

2) Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Keberhasilan pelaksanaan proses belajar-mengajar merupakan unsur

penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Belajar keterampilan memerlukan

kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang mendukung sehingga dapat menunjang

pencapaian hasil pembelajaran. Rusli Lutan (1988:382) mengemukakan bahwa,

Unsur pokok yang terdapat dalam proses belajar-mengajar itu ialah :

1) Guru atau pelatih yang berpengetahuan, berpengalaman, dan terampil.

2) Siswa atau atlet yang sedang berkembang.

3) Informasi atau keterampilan.

4) Saluran atau metode penyampaian informasi/keterampilan.

5) Respon atau perubahan perilaku pada siswa/atlet.

Unsur-unsur di atas menentukan terhadap hasil pembelajaran

keterampilan yang akan dicapai. Pengajar atau guru merupakan salah satu unsur

yang memiliki peranan penting dalam mencapai keberhasilan dalam proses

belajar-mengajar keterampilan. Pengajar harus mampu mengelola dan menguasai

berbagai komponen yang terdapat dalam proses belajar-mengajar. Pengajar juga

harus dapat mengembangkan bentuk atau metode pembelajaran yang dilakukan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Penggunaan metode mengajar yang baik ikut menentukan terhadap

keberhasilan dalam pembelajaran. Metode mengajar adalah suatu cara yang

digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode mengajar

merupakan alat instruksional yang digunakan pengajar untuk mencapai tujuan

pengajaran. Penggunaan metode yang efektif dan efisien akan sangat membantu

dalam menciptakan pengalaman belajar siswa. Dengan metode yang tepat, siswa

akan dapat dengan mudah menerima materi pengajaran yang diberikan guru,

sehingga siswa dengan mudah pula menguasai materi yang diberikan tersebut.

Pembelajaran merupakan penciptaan kondisi belajar sehingga dapat

tercipta pengalaman belajar yang mendukung terhadap pencapaian tujuan yang

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

diharapkan. Kondisi belajar sangat menentukan terhadap hasil belajar. Secara

umum kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi hasil belajar keterampilan gerak

diklasifikasikan menjadi dua yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal.

Kondisi internal merupakan keadaan yang seharusnya ada pada diri si

pelajar. Menurut Sugiyanto (1998:325) bahwa, "kondisi internal dalam belajar

gerak meliputi dua macam yaitu (1) pelajar harus mengingat bagian-bagian

gerakan keterampilan, (2) pelajar harus mengingat urut-urutan rangkaian

gerakan". Suatu keterampilan gerak pada dasarnya merupakan perpaduan dari

bagian-bagian gerakan tertentu yang terangkai secara selaras. Agar keseluruhan

gerak dapat dipelajari bagian-bagian yang menjadi unsurnya dan harus dapat

diingat serta dilakukan kembali. Untuk mencapai keselarasan gerak, urutan

rangkaian geraknya harus diingat untuk ditampilkan kembali, oleh karena itu

rangkaian gerak harus dipelajari.

Kondisi eksternal merupakan rangsangan atau stimulus dari luar diri

pelajar yang dikenakan pada diri pelajar agar proses belajar dapat terjadi. Menurut

Sugiyanto (1998: 325) bahwa, "kondisi eksternal meliputi 4 macam yaitu (1)

sajian instruksi verbal, (2) sajian instruksi visual, (3) kegiatan praktik dan (4)

penyampaian umpan balik".

Instruksi verbal dalam belajar gerak adalah instruksi melalui kata-kata

berupa penjelasan mengenai gerakan yang dipelajari. Instruksi verbal memberikan

rangsangan melalui organ pendengaran yang berguna untuk memberikan

pengarahan tentang hal-hal yang harus dikerjakan. Pada kenyataannya melalui

sajian verbal saja belum cukup untuk memberikan kejelasan pada siswa.

Umumnya masih memerlukan kondisi eksternal lainnya berupa sajian instruksi

visual. Sajian instruksi visual yaitu pengajaran dimana materi pelajaran disajikan

dalam bentuk sajian yang dapat dilihat. Sajian instruksi visual yang diberikan

berupa sajian model gerakan dapat berupa model hidup atau model gambar.

Praktik merupakan kondisi eksternal dalam belajar gerak berupa aktivitas

mempraktikkan atau melaksanakan gerakan-gerakan yang dipelajari. Tanpa

praktik yang berulang-ulang keterampilan gerak tidak akan dapat terkuasai.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Kegiatan praktik yang berulang-ulang dapat memperlancar dan membentuk

otomatisasi gerakan.

Umpan balik merupakan masukan yang diterima pelajar sehubungan

dengan apa yang telah dilakukannya. Menurut Sugiyanto (1998: 330) bahwa,

"umpan balik bisa berasal dari 2 macam sumber, yaitu bersumber dari dalam diri

pelajar sendiri (internal) dan bersumber dari luar diri pelajar (eksternal)". Umpan

balik memegang peranan penting untuk meningkatkan taraf kebenaran gerakan

yang akan dimiliki oleh para peserta didik secara keseluruhan.

3) Penilaian Hasil Belajar

Menurut Nana sudjana (2006: 3), “Penilaian hasil belajar adalah proses

pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria

tertentu”. Hasil belajar mengajar dapat diketahui apabila dilakukan evaluasi atau

penilaian. Melalui penilaian akan diketahui apakah materi diberikan dapat

dikuasai dengan baik ataukah sebaliknya. Penilaian diberikan atas dasar kriteria

tertentu yang mana melalui pernilaian tersebut akan diketahui sejauh mana

hasil belajar yang dicapai siswa. Nana Sudjana (2006: 3) menyatakan:

Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan

belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai

tujuan-tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana

keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau

perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses

belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari

proses.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa, hasil belajar yang

dicapai oleh siswa menggambarkan cerminan dari guru dan siswa. Maksudnya

adalah hasil belajar yang dicapai siswa menandakan sejauh mana siswa dapat

menguasai materi yang diterimanya. Sedangkan bagi guru, hasil belajar yang

dicapai siswa dapat dijadikan indikator tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang

telah direncanakan. Untuk itu penilaian sangat penting dalam proses belajar

mengajar.

Evaluasi yang dipakai dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok ini

ada dua yaitu : (1) Evaluasi proses, adalah penilaian terhadap cara-cara yang

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses kegiatan pembelajaran

dan produk yang dihasilkan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh peserta

didik. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 1), ”Sebagai sebuah

proses yang berencana, evaluasi juga merupakan upaya sadar untuk mengetahui

seberapa jauh tujuan yang ditetapkan dan diharapkan berhasil dicapai. Evaluasi

pendidikan jasmani sejalan dengan upaya untuk meningkatkan mutu dan

kemajuan program”, dan (2) Evaluasi hasil, adalah penilaian pencapaian

kompetensi dasar peserta didik yang dilakukan melalui indikator dalam

pembelajaran pendidikan jasmani. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman

(2000: 22), ”Evaluasi merupakan proses penentuan nilai atau kelayakan data yang

terhimpun, evaluasi mencakup pemanfaatan tes dan pengukuran atau sebagai

proses penilaian kualitatif data yang telah diperoleh melaui pengukuran”. Dalam

penilaian ini terdapat tiga aspek yang harus dievaluasi, yaitu meliputi:

a) Aspek Kognitif

Menurut Bloom dalam Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 77),

”Domain kognitif mencakup tujuan yang berkenaan dengan kemampuan untuk

mengingat atau menguraikan kembali pengetahuan dan perkembangan

kemampuan oleh keterampilan intelektual”. Meskipun pendidikan jasmani

berorientasi pada pembinaan perkembangan kemampuan motorik sebagai tujuan

yang utama, evaluasi terhadap aspek pengetahuan dalam pendidikan jasmani dan

kesehatan juga dilaksanakan, dengan catatan pelaksanaannya sesuai dengan

proporsi yang direncanakan dan mememenuhi kesahihan isi.

Adang Suherman dan Agus Mahendra (2001: 116) menyatakan bahwa:

“Isi atau materi aspek kognitif dalam penjas bukan hanya yang berkaitan dengan

apa dan bagaimana tentang fenomena gerak, tetapi meliputi pula aspek mengapa

hal itu bisa terjadi, termasuk faktor apa yang berpengaruh.” Selanjutnya Adang

Suherman dan Agus Mahendra (2001: 116-117) menambahkan, “Para ahli

sepakat, bahwa pengetahuan yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan

relevan, akan bertahan lebih lama dari pada hanya melalui mendengar atau

membaca.” Berkaitan dengan pengetahuan yang lengkap tersebut, guru dapat

mengajarkannya langsung di lapangan ketika siswa sedang mengalami gerak.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Harus diyakini pula bahwa pembelajaran akan lebih cepat terjadi ketika siswa

mengerti prinsip-prinsip yang terlibat dalam pelaksanaan keterampilan.

b) Aspek Afektif

Menurut Krathwoohl, Bloom dan Maria dalam Rusli Lutan dan Adang

Suherman (2000: 78), ”Aspek afektif mencakup tujuan yang berkenaan perubahan

dalam minat, sikap dan nilai serta perkembangan apresiasi dan penyesuaian”.

Dalam pendidikan jasmani pengembangan aspek afektif menjadi salah satu tujuan

pendidikan yang sangat penting karena pendidikan jasmani dan olahraga memang

menyangkut sikap, perhatian dan nilai yang melandasi perilaku seseorang untuk

membentuk watak atau perlunya pengembangan ”fair play” dalam pertandingan

yang merupakan sifat untuk mengendalikan kehidupan. Rusli Lutan dan Adang

Suherman (2000: 123) menyatakan bahwa: ”Pengembangan sikap dalam domain

afektif melekat dalam setiap tugas ajar pendidikan jasmani, perkembangan afektif

berlangsung melalui suatu proses sebagai atribut psikologi, sifat-sifat afektif dapat

diukur perorangan”.

c) Aspek Psikomotor

Menurut Simpon, Kibbler, dkk dalam Rusli Lutan dan Adang Suherman

(2000: 79) bahwa: ”Domain psikomotor mencakup tujuan yang berkenaan dengan

keterampilan pekerjaan tangan dan keterampilan motorik”. Penilaian psikomotor

berhubungan dengan keterampilan gerak siswa dalam menguasai keterampilan

dalam pendidikan jasmani, dalam hal ini adalah lompat jauh gaya jongkok.

Penilaian psikomotor di sini dapat ditekankan pada penilaian keterampilan teknik

dasar, keterampilan bermain dan keterampilan lain yang berhubungan dengan

materi yang diberikan.

4) Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok

Belajar sebagai perubahan perilaku terjadi setelah siswa mengikuti atau

mengalami suatu proses belajar, yaitu hasil belajar dalam bentuk penguasaan

kemampuan atau keterampilan tertentu. Menurut Klausmeier yang dikutip oleh

Hamzah Uno (2007: 17) menjelaskan bahwa untuk meraih hasil belajar dalam

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

penguasaan keterampilan, proses belajar yang dilalui memiliki beberapa

kekhasan sebagi berikut :

1) Peralihan dari kontrol sengaja pada kontrol otomatis, mula-mula gerakan

terjadi secara perlahan dan tidak beraturan kemudian menjadi gerakan

yang semakin cepat, tepat dan beraturan.

2) Gerakan mula-mula samar, tidak jelas, kemudian menjadi semakin jelas

dan nyata, baik dalam kualitas dan kuantitasnya.

3) Umpan balik menjadi semakin cepat.

Dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, hasil belajar siswa dapat

dikatakan suatu kemampuan atau keterampilan siswa untuk melakukan lompat

jauh dengan gaya jongkok secara baik dan benar meliputi penguasaan aspek-aspek

teknik dasar dalam lompat jauh. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil dari proses belajar yang merupakan

kemampuan untuk melakukan rangkaian gerakan lompat jauh sesuai dengan

indikator yang telah ditentukan yang mencakup nilai kognitif, afektif dan

psikomotor.

g. Pendekatan Pembelajaran

Mendefinisikan pendekatan pembelajaran perlu dipahami arti dan

masing-masing kalimat tersebut Depdikbud (1990: 180) pendekatan dapat

diartikan, “sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk mendekati sesuatu”.

Menurut Suharno, Sukardi, Chodijah dan Suwalni (1998: 25) bahwa, “pendekatan

pembelajaran diartikan model pembelajaran”. Sedangkan pembelajaran menuzut

H.J. Gino dkk. (1998:32) bahwa, “pembelajaran atau intruction merupakan usaha

sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan tujuan

mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar”.

Sukintaka (2004: 55) bahwa, “pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana

para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping itu juga

terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”.

Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja mempunyai

sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini

sesuai pendapat Wahjoedi (1999 121) bahwa, “pendekatan pembelajaran adalah

cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan

tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal”. Menurut

Syaifuddin Sagala (2005: 68) bahwa, “Pendekatan pembelajaran merupakan jalan

yang akan ditcmpuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional

untuk suatu satuan instruksional tertentu”.

Tujuan pembelajaran dapat dicapai maka perlu dibuat program

pembelajaran yang baik dan benar. Program pembelajaran merupakan macam

kegiatan yang menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok secara rinci yang

memuat metode pembelajaran, alokasi waktu, indikator pencapaian hasil belajar

dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dari setip pokok mata pelajaran.

Sistem dan pendekatan pembelajaran dibuat karena adanya kebutuhan akan sistem

dan pendekatan tersebut untuk meyakinkan yaitu adanya kebutuhan untuk belajar

dan siswa belum.

h. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran

Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada

kegiatan belajar mengajar, antara lain :

1) Pembelajaran Pendekatan Kontekstual

Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan

memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya

dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-

hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/

keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu

permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara

materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pembelajar

membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat .Dengan konsep ini,

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran

berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan

mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih

dipentingkan daripada hasil.

Guru dituntut untuk dapat mengkaitkan materi pembelajaran dengan

situasi dunia nyata siswa,dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

Pendekatan ini disebut juga Contextual Teaching and Learning (CTL). Ada

kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan

belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih

bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.

Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam

kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak

memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.dalam kelas kontektual,

tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih

banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru

mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan

sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari

menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas yang

dikelola dengan pendekatan kontekstual.

2) Pembelajaran Pendekatan Modifikasi

Pendekatan modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat

dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP.

Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi

pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang

potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya.Modifikasi

pembelajaran pendidikan jasmani dianggap penting untuk diketahui oleh para

guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka dapat menjelaskan

pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang dimodifikasi dan

bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan beberapa aspek

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

analisis modifikasi. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan

membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang

terampil menjadi lebih terampil. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan

tercermin dari aktivitas pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga

akhir pelajaran. Selanjutnya guru-guru pendidikan jasmani juga harus mengetahui

apa saja yang bisa dan harus dimodifikasi serta tahu bagaimana cara

memodifikasinya.

Dalam penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya

mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “

Developentally Appropriate Practice” (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang

disampaikan harus memerhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan

dapat membantu mendorong ke arah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas

ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan

anak didik yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan yang dimaksud

mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya. Tugas ajar itu juga harus mampu

mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik individu dan

mendorongnya ke arah perubahan yang lebih baik.disini seorang guru pendidikan

jasmani harus memahami betul tentang pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan modifikasi.

3) Pembelajaran Pendekatan Analisa Gerak

Pendekatan analisa gerak adalah suatu pembelajaran melalui teknik

partisipatif untuk membantu siswa membiasakan diri untuk menganalisa gerak

agar termotivasi untuk mampu mengoreksi gerakan siswa dalam proses belajar

mengajar. Dengan demikian dirasa perlu guru pendidikan jasmani membiasakan

diri menganalisa setiap gerak yang dilakukan siswa untuk melakukan kegiatan-

kegiatan khususnya jasmani, agar termotivasi untuk mampu mengoreksi gerakan

siswa dalam proses belajar mengajar.pendekatan ini mungkin sangat khusus yang

artinya model pembelajaran dengan cara pendekatan analisa gerak tidak mungkin

di terapkan pada anak tingkat sekolah dasar,melainkan pada tingkat SLTP,SLTA

maupun Perguruan Tinggi.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Pembelajaran ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh teknik

pembelajaran partisipatif terhadap kemampuan motorik dasar dan penguasaan

keterampilan gerak, yakni dengan memanipulasi program pendidikan jasmani

melalui dua pendekatan teknik pembelajaran, yaitu dengan teknik demostrasi dan

teknik penggunaan alat bantu pandang (visual aids).

4) Pembelajaran Pendekatan Taktis

Pengajaran melalui pendekatan taktis ini berusaha menghubungkan

kemampuan taktis bermain dan keterampilan teknik dasar dengan menekankan

pemilihan waktu yang tepat untuk melatih teknik dasar dan aflikasi dari pada

teknik dasar tersebut ke dalam keterkaitannya dalam kemampuan taktis bermain,

sehingga mampu merangsang siswa untuk befikir dan menemukan sendiri alasan-

alasan yang melandasi gerak dan penampilannya (peformance). Selain itu sistem

pendekatan taktis ini dapat dipakai untuk menghindari dari ketidak tercapaiannya

tujuan/ target kompetensi yang diajarkan karena minimnya pasilitas yang ada pada

sekolah, ataupun dikarenakan alokasi waktu yang sedikit yang diberikan untuk

mata pelajaran Penjas.

5) Pembelajaran Pendekatan Kompetisi

Pendekatan pembelajaran kompetisi dapat ditumbuh kembangkan melalui

kegiatan Penjas. Para siswa dapat bersaing secara sehat dengan siswa lainnya.

Setiap siswa harus berani menerima kekalahan, karena temannya jauh lebih baik

dari dirinya dan ia akan terus berusaha untuk memperbaikinya. Hal ini tentunya

akan memberi manfaat terutama dalam membentuk karakter siswa untuk

menghadapi kehidupan masyarakat di luar sekolah. Pendekatan kompetisi ini

membuat siswa berusaha untuk menampilkan ketangkasan-ketangkasan yang

dimilkinya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang harus diselesaikan. Adapun

tugas-tugas itu melibatkan unsur-unsur kemampuan koordinatif dasar seperti;

daya reaksi, irama, keseimbangan, orientasi mengenai tempat atau ruang, dan

membedakan gerakan menjadi subjek suatu cabang olahraga tertentu.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

6) Pembelajaran Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain adalah suatu model pembelajaran aktifitas jasmani

yang merupakan salah satu metode yang tepat dimana keaktifan dan keterlibatan

siswa dalam proses pembelajaran sekalipun sambil bermain mereka sudah

melaksanakan kegiatan jasmani sebagai upaya untuk menjaga kebugaran tubuh.

Hal ini sangat bagus untuk melatih kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif

siswa. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa, “Model/pendekatan bermain

adalah latihan yang diberikan dalam bentuk situasi permainan”. Pengajaran

melalui pendekatan bermain adalah meningkatkan kesadaran siswa tentang

konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau

situasi dalam permainan yang sesungguhnya.

Model pembelajaran pendekatan bermain merupakan bentuk

pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Tidak

menutup kemungkinan teknik yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan

kurang menarik. Untuk itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Rusli Lutan

dan Adang Suherman (2000: 35-36) menyatakan:

Manakala guru atau pelatih menyadari bahwa rendahnya kualitas permainan

disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill, maka guru mempunyai

beberapa pilihan sebagai berikut:

1) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama

sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang

dilakukannya.

2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan

membiarkan siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa

tekanan untuk menguasai strategi.

3) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan

lebih dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain.

Memahami dan memberikan solusi yang tepat dalam kegiatan belajar

mengajar adalah sangat penting, jika pembelajaran tidak sesuai seperti yang

diharapkan. Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati

kegiatan pembelajaran sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan

selama kegiatan pembelajaran harus dicermati dan dibenarkan. Jika kesalahan-

kesalahan yang dilakukan selama latihan dibiarkan akan berakibat penguasaan

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

skill yang salah, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Bagi siswa, bermain

merupakan urusan serius, dan keseriusan yang dikaitkan dengan tujuan

pendidikan akan memberikan nilai pendidikan. Bermain merupakan cara agar

anak mengeksplorasi dan bereksperimen dengan lingkungan anak tinggal. Karena

anak akan membentuk atau membangun hubungan-hubungan dengan

lingkungannya, orang lain dan dirinya sendiri. Dengan bermain anak dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bagaimana menguasai keterampilan

baru, bagaimana cara mendapatkan kepercayaan, cara mengatasi persoalan hidup,

yang mana semua itu manfaat dari bermain. Bermain memberikan sesuatu alat

atau cara agar anak dapat mengatasi sejumlah situasi hidup yang tak ada habisnya.

Bermain merupakan cara paling baik agar anak belajar mengatasi masalah yang ia

hadapi dalam dunia nyata. Dengan pendekatan bermain anak dapat belajar pola-

pola kehidupan dasar dan memungkinkan anak menerima dan mengembangkan

berbagai peran, perasaan, sikap, dan emosinya serta dapat menampilkan skill dan

strategi dalam permainan.

i. Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Pendekatan Bermain

Pembelajaran melalui pendekatan bermain merupakan bentuk belajar

lompat jauh dimana pelaksanaannya menggunakan model bermain dalam proses

belajar mengajarnya. Pembelajaran melalui pendekatan bermain bertujuan untuk

memperoleh hasil belajar yang maksimal serta sebagai media untuk mempelajari

konsep gerak lompat jauh gaya jongkok dengan benar. Sehingga siswa dapat

memahami, menerapkan dan menganalisis konsep gerak lompat jauh gaya

jongkok melalui pendekatan bermain. Dengan melalui pendekatan bermain,

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok akan lebih menarik dan menyenangkan

bagi siswa.

Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan bermain

didesain semenarik mungkin untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Kebiasaan guru yang memberikan materi

pembelajaran tanpa menggunakan alat bantu pembelajaran dan pendekatan yang

efektif, yang dianggap monoton membuat siswa kurang bersemangat mengikuti

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pembelajaran. Namun, dengan melalui pendekatan bermain, siswa mendapatkan

hal baru dalam pembelajaran sehingga mereka tertarik mengikuti pembelajaran

tersebut. Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan bermain

diharapkan dapat menumbuhkan semangat siswa selama proses belajar mengajar.

Diharapkan juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri, dan sportifitas siswa

dengan desain pembelajaran yang dikompetisikan.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yakni menggunakan kegiatan

siswa sendiri secara efektif di dalam pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sedang

dipelajari. Dalam hal ini peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Guru

bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-

luasnya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan

masalah yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Permasalahan umum dalam pembelajaran Penjas adalah kurangnya

sarana atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang

berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Di sini

siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan

mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu, proses pembelajaran

kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran serta pendekatan

yang efektif yang dapat memancing partisipasi siswa.

Penggunaan suatu model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara

langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam

kegiatan belajar. Model nyata yang dimaksud adalah alat bantu pembelajaran.

Penggunaan modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa untuk lebih banyak

melakukan kegiatan seperti melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami

melalui modifikasi tesebut.

Pendekatan yang bisa diterapkan untuk siswa adalah pendekatan

bermain. Pendekatan bermain adalah salah satu cara belajar yang dalam

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

pelaksanaannya dilakukan melalui bentuk permainan. Dalam pendekatan bermain

siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan kemampuannya terhadap tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan cara bermain diharapkan siswa dapat

memiliki kreativitas dan inisiatif untuk memecahkan masalah yang muncul

selama proses pembelajaran berlangsung. Melalui bermain dikembangkan juga

unsur kompetitif, sehingga siswa saling berlomba menunjukkan kemampuannya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendekatan bermain ini akan

menggunakan beberapa alat bantu yang digunakan untuk membantu proses belajar

mengajar. Penggunaan alat bantu dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya

disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara lebih rinci jenis-

jenis alat bantu tersebut dijabarkan dalam RPP tiap-tiap pertemuan.

Kurangnya kreatifitas guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil

belajar siswa antara lain kurang kreatifnya guru Penjas di sekolah dalam membuat dan

mengembangkan alat bantu pembelajaran sederhana, guru miskin akan model-model

pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah

dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya menggunakan

metode ceramah dan metode tugas, karena mereka hanya mengejar bagaimana materi

pelajaran tersebut dapat selesai tepat waktu, tanpa memikirkan bagaimana

pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kesehariannya.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan pada gambar 5 pada halaman 37 sebagai berikut:

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

C. Hipotesis

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipostesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut :

Melalui pembelajaran pendekatan bermain dapat membantu untuk

meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas XI IPA 1

SMAN kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012.

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Menerapkan model

pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok

melalui pendekatan

bermain

Melalui pendekatan

bermain dapat

meningkatkan hasil

belajar lompat jauh

gaya jongkok siswa

(siswa lebih

bersemangat dan

prestasi belajar

meningkat)

Siklus II : upaya

perbaikan dari

tindakan dari siklus

I sehingga melalui

pendekatan

bermain target

ketuntasan siswa

dalam hasil belajar

lompat jauh gaya

jongkok siswa

dapat tercapai.

Siklus I: guru &

peneliti menyusun

bentuk pengajaran

yang bertujuan

untuk

meningkatkan hasil

belajar lompat jauh

gaya jongkok

siswa.

- siswa kurang tertarik &

cepat bosan dengan

pelajaran lompat jauh

gaya jongkok

- hasil belajar lompat jauh

gaya jongkok rendah

Gambar 5. Kerangka Pemikiran

Guru belum

memberikan

pendekatan bermain

masih menggunakan

metode konvensional

kepada siswa dalam

melakukan lompat

jauh gaya jongkok

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMAN Kebakkramat, Karanganyar

Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan kurang lebih 7 bulan yaitu dari bulan

Juni 2011 sampai dengan Desember 2011.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

Keterangan 2011 2012

Juni Juli Agts Sept Okt Nov Des Jan

1. Persiapan penelitian

a. Pengajuan judul

b. Penyusunan

proposal

c. Seminar Proposal

d. Mengurus perijinan

2. Pelaksanaan penelitian

a. Mengumpulkan

data

b. Penelitian

c. Mengolah data

3. Menyusun laporan dan

ujian

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas XI-IPA 1 SMAN Kebakkramat

tahun pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 36 siswa. Dengan rincian siswa putra

: 6 anak dan siswa putri : 30 anak.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

C. Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang lompat jauh gaya jongkok melalui

penerapan pembelajaran pendekatan bermain pada siswa kelas XI- IPA 1

SMAN Kebakkramat tahun pelajaran 2011/ 2012.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran

melalui penerapan pembelajaran pendekatan bermain pada siswa kelas XI-

IPA 1 SMAN Kebakkramat tahun pelajaran 2011/ 2012.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas tes dan

observasi.

1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lompat jauh

gaya jongkok siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar saat pembelajaran

melalui penerapan pembelajaran pendekatan bermain.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian A.

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil belajar

lompat jauh gaya

jongkok siswa

Tes praktek dan

unjuk kerja

Lembar observasi

dan penilain pada

Rencana

pelaksanaan

pembelajaran

(RPP)

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyanto (1994: 52), “penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai fenomena-

fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada pada saat penelitian

berlangsung”. Penelitian dengan data kuantitatif memperoleh hasil perhitungan

berupa angka-angka. Suharsimi Arikunto (2006: 244), pengukuran data kuantitatif

dapat dilakukan dengan beberapa cara:

1. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh

persentase.

2. Dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data

(arrai), untuk selanjutnya dibuat tabel, baik yang hanya berhenti sampai tabel

saja, maupun yang diproses lebih lanjut menjadi perhitungan pengambilan

kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualiasi datanya.

Dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan pada setiap kegiatan

observasi dan penilain hasil belajar dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara

deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan

yang terjadi dalam setiap kegiatan pembelajaran.

F. Prosedur Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas XI-IPA 1 tahun pelajaran

2011/ 2012. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam

satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni: (1)

perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interprestasi;

(4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini

dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan rinciannya sebagai berikut:

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran

yang terdiri dari :

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)

yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

menggunakan pembelajaran pendekatan bermain.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

lompat jauh gaya jongkok.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

2) Melakukan pemanasan.

3) Melakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok pembelajaran pendekatan

bermain.

4) Melakukan rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok.

5) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

c. Pengamatan (Observasi) Tindakan

Kegiatan obeservasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara langsung terhadap proses

pembelajaran penjaskes menggunakan pembelajaran pendekatan bermain pada

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Hal-hal yang diamati antara lain, hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok, kemampuan melakukan rangkaian gerakan

lompat jauh gaya jongkok, dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan

yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel

berikut:

Tabel 3. Persentase Target Capaian

Aspek yang

diukur

Persentase target capaian

Cara mengukur Kondisi

awal Siklus

1

Siklus

2

Ketuntasan hasil

belajar lompat

jauh gaya

jongkok.

33,33% 50%

75 % Diukur melalui

ketuntasan hasil belajar

siswa pada materi

lompat jauh gaya

jongkok melalui hasil

penjumlahan (aspek

afektif, kognitif dan

psikomotorik) sesuai

dengan KKM sekolah :

70

2. Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok sesuai dengan silabus

mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap

pelaksanaan, observasi dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tiap Siklus

1. Kondisi Awal (Pra Siklus)

Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survei awal dan pengambilan data awal dimana hal

itu digunakan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil

kegiatan survei awal dan pengambilan data pada tanggal 21 dan 28 September

2011 tersebut adalah sebagai berikut:

a. Siswa kelas XI IPA 1 tahun pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi

lompat jauh gaya jongkok adalah 36 Siswa, yang terdiri atas 10 siswa putra

dan 26 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

b. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok, sebab guru kurang memiliki metode mengajar yang tepat

dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, dalam memberikan

pembelajaran atletik khususnya lompat jauh gaya jongkok. Seperti yang

diketahui lompat jauh memiliki 4 teknik yang mesti dikuasai agar hasil belajar

bisa tercapai.

c. Dari hasil pengamatan peneliti, siswa putri lebih senang bergerombol dan

bercerita sendiri. Sedangkan siswa putra malah asik bermain sendiri, berlari-

larian di sisi lain lapangan.

d. Dari hasil pengamatan peneliti, ketika siswa melakukan gerakan lompat jauh

gaya jongkok mereka seenaknya sendiri, tidak sesuai dengan instruksi yang

diberikan guru ketika memberi penjelasan di awal pembelajaran inti. Selain

itu, guru juga harus memberi koreksi yang sama pada setiap siswa yang

melakukan kesalahan yang sama, karena banyak siswa yang tidak

memperhatikan ketika guru mengoreksi siswa lain yang sedang melakukan.

Seharusnya siswa tidak mengulang kesalahan yang sama yang dilakukan oleh

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

siswa lain apabila mereka memperhatikan guru ketika memberi penjelasan

atau mengoreksi gerakan siswa.

e. Penggunaan metode yang kurang tepat sehingga siswa kurang sungguh-

sungguh dalam mengikuti pembelajaran, bisa dikatakan siswa mengalami

kebosanan dalam proses belajar pembelajaran tersebut.

f. Dilihat dari hasil penilaian peneliti dan guru pendidikan jasmani pada materi

lompat jauh gaya jongkok, kelas XI IPA 1 yang bisa dikatakan lulus dalam

melakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok hanya 12 siswa saja, yang

artinya hanya 33,33% saja dari 36 siswa. Dari hasil pengamatan, kebanyakan

dari siswa putra dan siswa putri yang aktif dan memperhatikan guru yang

lulus.

g. Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat. Model

pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan motivasi

belajar siswa menurun, perhatian siswa pada pembelajaran pun kurang

sehingga akan berdampak pada rendahnya kemampuan dan hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok siswa.

Kondisi di atas dapat juga dilihat dari hasil penilaian guru pada materi

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Berikut merupakan hasil observasi nilai

yang ditunjukkan sebelum diberi tindakan berupa pengunaan pembelajaran

pendekatan bermain dalam kegiatan belajar mengajar (pra siklus), dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi Kondisi Awal

Aspek yang Diukur Kondisi Awal

Siswa yang Tuntas Persentase ketuntasan

Ketuntasan hasil belajar

siswa (KKM : 70) 12 33,33%

Dari data di atas dapat diketahui bahwa hanya 12 siswa saja yang mampu

melakukan rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan baik atau

memperoleh nilai 70 ke atas, artinya siswa tersebut tuntas dalam belajar lompat

jauh gaya jongkok. Untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dalam proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, maka akan dilakukan

tindakan berupa penggunaan pembelajaran pendekatan bermain yang dilakukan

dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk

menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada

setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan pembelajaran

pendekatan bermain yang sesuai dengan materi pembelajaran dan juga

menggunakan beberapa alat bantu yang tepat.. Untuk mengetahui adanya

perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi

dilakukan dengan cara melakukan observasi dan penilaian setiap tindakan

tersebut. Sehingga pengamatan (observasi) dan penilaian dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan. Dari hasil observasi dan penilaian tersebut

kemudian dilakukan analisa, evaluasi dan refleksi untuk merencanakan tindakan

selanjutnya. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing

masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan

Tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi, (4) Analisis dan Refleksi.

2. Siklus 1

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan dan hasil belajar lompat jauh

gaya jongkok siswa kelas XI IPA 1 tahun pelajaran 2011/2012, maka persentase

nilai ketuntasan perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu

membuat siswa tertarik, tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah melakukannya

dengan cara menggunakan pendekatan bermain. Pendekatan bermain dalam

pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang dapat menimbulkan

ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senang muncul pada peserta didik. Pada

siklus pertama pembelajaran lompat jauh gaya jongkok menggunakan pendekatan

bermain. Pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siklus 1 dilakukan

selama 2 kali pertemuan.

a. Rencana Tindakan Siklus 1

Kegiatan perencanaan tindakan 1 peneliti dan guru penjas yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus 1

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1. Melalui RPP

siklus 1 tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus 1 diadakan

selama 2 kali pertemuan. Peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan

tindakan siklus 1 sebagai berikut:

1) Peneliti bersama kolaborator merancang model pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan bermain dan beberapa alat bantu pembelajaran

untuk mengoptimalkan kemampuan dan hasil belajar lempar lembing

siswa.

2) Peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) lompat jauh gaya jongkok dimana pelaksanaannya menggunakan

pendekatan bermain.

3) Peneliti dan guru menyiapkan beberapa alat bantu pembelajaran penjas

yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran lompat jauh

gaya jongkok dengan pendekatan bermain.

4) Peneliti dan kolaborator menyusun instrument penelitian berupa tes dan

non tes serta lembar pengamatan (observasi) pembelajaran. Instrumen non

tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

dan guru dengan mengamati aktivitas dan sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian / rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Tindakan siklus 1 dilaksanakan dua kali pertemuan, yakni pada jam

pelajaran penjas hari Rabu 12 Oktober 2011 dan 19 Oktober 2011, di lapangan

futsal, halaman, dan bak lompat SMAN Kebakkramat Karanganyar. Masing-

masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada

siklus 1 ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang

bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi dan penilaian terhadap

proses pembelajaran.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 1, pertemuan pertama pada hari

Rabu 12 Oktober 2011 adalah mempraktekkan gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok melalui penggunaaan pembelajaran pendekatan bermain. Selama

tindakan 1 berlangsung, dilakukan juga pengamatan dan penilaian terhadap

aktivitas dan gerakan siswa terkait dengan materi lompat jauh gaya jongkok

selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun urutan pelaksanaan tindakan

yang telah direncanakan dalam RPP adalah :

1) Siswa disiapkan, berdoa, presensi, memberi motivasi dan penjelasan

materi lompat jauh gaya jongkok.

2) Pemanasan statis, dinamis dan pemanasan dengan permainan Berburu

kangguru. Ada empat siswa yang menjadi pemburu, salah satu dari mereka

membawa bola voli. Para pemburu berusaha untuk mengenai siswa yang

menjadi kangguru dengan mengenai kaki mereka dengan bola yang. Para

kangguru harus menghindar, apabila terkena bola maka mereka ikut

menjadi pemburu.

3) Siswa melakukan latihan teknik dasar lompat jauh (awalan, tumpuan,

melayang di udara dan mendarat) dengan koordinasi yang baik. Tiap

teknik tersebut diajarkan melalui per bagian dengan berbagai pendekatan

bermain sesuai RPP.

4) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan

yang terjadi selama pembelajaran.

5) Siswa berdoa dan dibubarkan.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 1, pertemuan ke dua rabu 19

Oktober 2011 adalah mengulangi materi pada pertemuan pertama, dengan

ditambahkan suasana kompetisi. Hal tersebut untuk menambah semangat,

kerjasama dan antusiasme siswa. Setelah pengulangan materi, siswa mencoba

melakukan lompatan pada bak pasir. Selama proses pembelajaran berlangsung

peneliti dan kolaborator melakukan pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dan gerakan-gerakan setiap siswa untuk melihat hasil belajar siswa. Urutan

pelaksanaan tersebut :

1) Siswa dibariskan, berdoa, presensi dan memberi penjelasan materi.

2) Siswa melakukan pemanasan statis dan dinamis, kemudian dilanjut

pemanasan permainan bintang beralih. Lapangan voli dibagi menjadi tiga

tempat berbentuk segitiga yang dibatasi dengan bilah 1, 2, 3. Langkah

pertama siswa berada di tengah segitiga, kemudian peniliti meniup peluit

sebanyak 1/ 2/ 3x yang menandakan siswa harus berjingkat ke arah bilah

sesuai bunyi peluit tersebut, yang terakhir sampai diberi hukuman lompat-

lompat 10x.

3) Siswa mengulang beberapa teknik dasar lompat jauh gaya jongkok dengan

pendekatan permainan sesuai dengan RPP.

4) Siswa dikumpulkan, untuk istirahat sejenak sambil diberikan evaluasi

tentang pembelajaran yang telah berlangsung.

5) Penilaian hasil belajar siswa akhir siklus 1 untuk melihat kemajuan dari

pembelajaran yang telah dilakukan.

6) Setelah selesai siswa kembali di evaluasi, sekaligus pendinginan dengan

duduk melemaskan kaki.

7) Siswa berdoa dan dibubarkan.

c. Observasi Tindakan Pada Akhir Siklus 1

Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi dan

penilaian terhadap aktivitas siswa. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan

langsung terkait materi lompat jauh gaya jongkok pada akhir pembelajaran tiap

siklus. Dari hasil observasi keterampilan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok

yang dilakukan siswa, masih banyak yang mengalami kesulitan terutama pada teknik

awalan dan saat melayang di udara sehingga belum terlihat maksimal.

Dari hasil pengamatan guru bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Jasmani pokok bahasan lompat jauh gaya jongkok setelah menggunakan

pendekatan bermain selama pembelajaran ternyata dari kondisi awal (pra siklus) pada

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

akhir siklus I mengalami peningkatan. Walaupun belum keseluruhan siswa, tetapi hal

ini dirasa cukup, sebab target sebesar 50% siswa kelas XI IPA 1 tuntas dalam pokok

bahasan lompat juah gaya jongkok, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Observasi Sikap Siswa (Siklus 1)

Aspek yang

Diukur

Kondisi Awal Akhir siklus 1

Siswa yang

Tuntas

Persentase

ketuntasan

Siswa yang

Tuntas

Persentase

ketuntasan

Ketuntasan hasil

belajar siswa

(KKM : 70) 12 33,33% 19 52,78%

Dari kondisi tersebut pada kenyataannya belum bisa dikatakan berhasil,

sebab hanya 19 siswa dari 36 siswa yang tuntas pada pembelajaran ini. Tetapi

mengingat yang terjadi saat pendekatan bermain diterapkan dalam pembelajaran

lompat jauh pada siklus 1, peneliti dan guru kolaborator optimis akan lebih baik

pada siklus 2.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus 1

Berdasarkan hasil pengamatan guru dan hasil belajar yang diperoleh

siswa pada siklus pertama diperoleh hal-hal sebagai berikut:

1) Keberhasilan guru/siswa:

Pertemuan pertama pada siklus 1 menunjukkan keaktifan dan sikap siswa

dari yang sangat kurang sehingga mempengaruhi nilai afektif siswa. Hal ini

disebabkan, siswa masih asing dengan peneliti, beberapa siswa ada yang

menyepelekan, bertingkah seenaknya sendiri. Kemudian pada pertemuan kedua

siklus 1 peneliti mengubah cara mengajar dengan adanya aturan-aturan yang telah

disepakati diakhir pertemuan pertama seperti adanya reward dan punishment

terhadap perilaku siswa. Sehingga pada pertemuan kedua terjadi perubahan sikap

yang ditunjukkan siswa. Berdasarkan pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok yang cukup bagus dengan persentase siswa yang

tuntas 52,78% atau 19 siswa dari kondsi awal 33,33% atau 12 siswa dari 36 siswa

kelas XI IPA1.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Kendala yang dihadapi adalah banyaknya siswa putri yang belum menguasai

teknik dasar lompat jauh, kebanyakan dari siswi itu masih malu-malu dalam

melakukan gerakan. Yang paling mencolok adalah teknik awalan dan saat melayang

di udara, kadang juga para siswa putra menggoda, sehingga saat melakukan gerakan

terkesan asal-asalan. Siswa putra yang cenderung menyepelekan peniliti, hal itu

terlihat dari merka yang suka bercanda dan main-main sendiri. Ketika mendapat

pembelajaran dengan pendekatan permainan terkadang siswa kurang termotivasi dan

menganggap tidak perlu.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran

siklus satu, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain

adalah:

1) Memperbaiki manajemen waktu, alat dan siswa dengan baik.

2) Meningkatkan keaktifan siswa dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk

memperagakan apa yang telah diajarkan. Dengan demikian siswa dilatih

untuk lebih berani dan mempunyai kemauan untuk berlatih.

3) Peneliti tetap harus memberikan pemahaman dan motivasi sistem

pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan permainan.

4) Sebaiknya peneliti memberikan materi permainan kompetisi antar kelompok

sehingga siswa semakin antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

5) Menggunakan permainan yang lebih menarik lagi tetapi tetap mengarah pada

teknik dasar lompat jauh gaya jongkok.

6) Peneliti memberikan penjelasan lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa

dengan cara memberi contoh secara langsung.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3. Siklus 2

Siklus 2 merupakan, tidak lanjut dari hasil analisis dan refkesi yang

dilakukan pada Siklus 1, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam Siklus 1,

rata–rata siswa menunjukan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan. Pelaksanaan Siklus 2 mengacu pada pelaksanaan

Siklus 1, karena merupakan perbaikan dari Siklus 1. Adapun tahapan yang

dilakuan pada Siklus 2 ini diantarannya:

a. Rencana Tindakan Siklus 2

Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan perencanaan

tindakan atau siklus 2 yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh

rencana tindakan pada siklus 2, mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan

1 yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan atau

siklus 2. Peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus

2sebagai berikut:

1) Peneliti bersama kolaborator merancang pembelajaran dengan

menggunakan alat bantu pembelajaran yang lebih menarik dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan bermain dengan maksud

untuk mengoptimalkan kemampuan dan hasil belajar lompat jauh gaya

jongkok siswa.

2) Peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) lompat jauh gaya jongkok dimana pelaksanaannya menggunakan

alat bantu untuk mempermudah siswa melakukan teknik dasar lompat jauh

gaya jongkok.

3) Peneliti dan kolaborator menyusun instrument penelitian berupa tes dan

non tes serta lembar pengamatan (observasi) pembelajaran. Instrumen non

tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian / rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

Tindakan siklus 2 dilaksanakan dua kali pertemuan, yakni pada jam

pelajaran penjas hari Rabu tanggal 26 Oktober 2011 dan 2 November 2011, di

halaman dan bak lompat dan lapangan SMAN Kebakkramat, Karanganyar.

Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP

pada siklus 2, pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang

bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi dan penilaian terhadap

proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 2, pertemuan pertama pada hari

Kamis, Rabu tanggal 26 Oktober 2011 adalah mempraktekkan teknik dasar

lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan bermain. Selama tindakan siklus 2

berlangsung, dilakukan juga pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas dan

gerakan siswa terkait dengan materi lompat jauh gaya jongkok selama proses

pembelajaran berlangsung. Adapun urutan pelaksanaan tindakan yang telah

direncanakan dalam RPP adalah :

1) Siswa disiapkan, berdoa, presensi, memberi motivasi dan penjelasan

materi lompat jauh gaya jongkok.

2) Pemanasan dengan gerakan dinamis statis, dilanjutkan dengan pemanasan

permainan Katak dan kodok. Ada tiga siswa yang menjadi katak, dimana

ketiga siswa itu berusaha untuk menangkap kodok yang. Dan apabila ada

siswa yang menjadi kodok tertangkap, maka siswa itu ikut menjadi katak

dan berusaha menangkap kodok-kodok yang lain.

3) Siswa melakukan teknik lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan

bermain sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dibuat.

4) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan

yang terjadi selama pembelajaran.

5) Siswa berdoa dan dibubarkan.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 2, pertemuan kedua Rabu 2

November 2011 adalah mengulangi materi pada pertemuan pertama, dengan

ditambahkan suasana kompetisi. Hal tersebut untuk menambah semangat,

kerjasama dan antusiasme siswa. Setelah pengulangan materi, siswa mencoba

melakukan latihan lompat jauh gaya jongkok Selama proses pembelajaran

berlangsung peneliti dan kolaborator melakukan pengamatan dan penilaian

terhadap aktivitas dan gerakan-gerakan setiap siswa yang terkait materi lompat

jauh gaya jongkok, urutan pelaksanaan tersebut :

1) Siswa dibariskan, berdoa, presensi dan memberi penjelasan materi.

2) Pemanasan dengan gerakan dinamis statis kemudian dilanjut pemanasn

permainan, Siswa berjingkat melewati bilah kemudian melompati kardus

lalu kemudian cone. Ketika melewati kardus siswa mendarat dengan kedua

kaki, sedangkan ketika melewati cone siswa mendarat dengan satu kaki.

Lalu segera disusul siswa selanjutnya, sampai seluruh siswa berpindah

tempat. Kelompok yang paling akhir dalam perlombaan akan diberikan

hukuman.

3) Siswa melakukan teknik lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan

bermain sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dibuat.

4) Siswa dikumpulkan, untuk istirahat sambil mengerjakan soal bersangkutan

dengan materi pembelajaran.

5) Penilaian hasil belajar siswa akhir siklus 2 untuk melihat kemajuan dari

pembelajaran yang telah dilakukan.

6) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan

yang terjadi ketika siswa berlatih menggunakan alat sebenarnya.

7) Siswa berdoa dan dibubarkan.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

c. Observasi Tindakan Siklus 2

Hasil pengamatan terhadap perubahan tindakan yang diberikan pada siklus

kedua ini ternyata mengalami perubahan yang cukup berarti bagi siswa dalam

memahami konsep latihan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan

bermain. Dengan pemberian reward pada siswa yang dapat mempraktekkan teknik

lompat jauh gaya jongkok dengan benar dapat memacu siswa yang lain untuk berani

tampil dan menampilkan gerakan terbaik mereka sesuai yang telah diajarkan

Kesesuaian waktu yang telah ditulis dalam perencanaan pelajaran untuk

setiap aspek keterampilan membuat KBM lebih terarah dan terinstruktur dengan baik,

siswa pun dapat menerima pembelajaran dengan lebih baik. Pendekatan pembelajaran

yang sesuai membuat hampir seluruh siswa berada dalam keadaan aktif selama

pembelajaran berlangsung, peneliti telah berhasil membangkitkan semangat siswa

untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga penguasaan keterampilan teknik

dasar lompat jauh gaya jongkok diperoleh secara maksimal.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dan kolaborator selama proses

pembelajaran berlangsung menunjukkan perubahan aktivitas siswa ke arah yang

positif. Berikut perubahan yang ditunjukkan siswa selama siklus 2:

Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Observasi Sikap Siswa (Siklus 2)

Aspek yang

Diukur

Kondisi Awal Akhir siklus 1 Akhir siklus 2

Siswa

yang

Tuntas

Persentase

ketuntasan

Siswa

yang

Tuntas

Persentase

ketuntasan

Siswa

yang

Tuntas

Persentase

ketuntasan

Ketuntasan

hasil

belajar

siswa

(KKM : 70)

12 siswa 33,33% 19 siswa 52,78% 30 siswa 83,33%

d. Analisis dan Refleksi Tindakan 2

Berdasarkan hasil pengamatan guru dan hasil belajar siswa yang diperoleh

pada siklus kedua ini guru dapat mengerti kekurangan-kekurangan yang telah dialami

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penggunaan pembelajaran pendekatan

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

bermain dilaksanakan membuat siswa termotivasi dan terkonsentrasi untuk bergerak

sehingga penguasaan keterampilan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok diperoleh

secara maksimal.

Peneliti juga telah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti

kegiatan belajar mengajar dengan tertib. Siswa juga tidak cepat bosan dengan meteri

pembelajaran yang diberikan, guru telah mampu memancing respon siswa terhadap

stimulus yang diberikan, siswa sudah mampu melakukan teknik dasar lompat jauh

gaya jongkok dengan baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang baik

dalam melakukan gerakan.

Dari deskripsi data terlihat bahwa hasil belajar siswa sudah cukup baik

dengan memperoleh ketuntasan hasil belajar dengan persentase 83,33 % atau 30

siswa, ini berarti secara klasikal proses belajar mengajar telah tuntas karena telah

melebihi indikator ketuntasan hasil belajar dari 75%, artinya keaktifan, kemandirian

dan kemampuan siswa sudah meningkat sesuai yang diharapkan dan pembelajaran

dinyatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran dengan

pendekatan bermain yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur

kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat

berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus

2dapat terlaksana dengan baik, melihat hasil yang diperoleh pada tindakan 2 maka

Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah

ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa

kelas XI IPA 1 SMAN Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 dapat dinyatakan

bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dari siklus satu ke siklus lainnya.

Meskipun secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang cukup baik, ada

beberapa siswa yang menunjukkan penurunan hasil unjuk kerja mereka.

Perbandingan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas XI

IPA 1 SMAN Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke

siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 7. Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa

No Nama L/P Kondisi

Awal

SIKLUS I SIKLUS II

1 Aisyah Nur Hasanah P 71,955 74,455 74,455

2 Aji Putri Lestari P 58,77 64,77 74,395

3 Aprilia Ristanti E.D P 62,33 62,33 76,455

4 Arienda ardita Putri P 63,205 56,705 64,77

5 Dewi Maya Ariani P 70,395 70,395 74,895

6 Dyan Nopita Sari P 58,77 60,77 64,77

7 Fera Widiastuti P 66,33 66,33 75,955

8 Ferra Anggriani P 64,77 60,77 73,77

9 Fika Setiani P 63,895 59,895 72,395

10 Hariyanti P 58,33 62,33 72,83

11 Indmas Merdekawan L 80,52 76,02 84,08

12 Kernia Elvianasari P 67,895 72,455 78,455

13 Lia Dewi Purwanti P 62,33 74,455 74,455

14 Muhamad Irfan S. L 77,815 73,815 77,815

15 Ndaru Edi Sudrajat L 82,315 80,315 81,645

16 Nia Nur Aini P 71,955 71,955 71,955

17 Nisiawati Rohman P 59,895 70,395 70,395

18 Nur Aidah I. P 63,895 71,955 73,955

19 Nurul Qomariyati P 64,33 71,955 75,955

20 Octana Angga Pribadi L 80,08 76,58 83,25

21 Okteriana Ita P. P 64,77 56,77 71,27

22 Pramesti Kurnia D. P 63,895 59,895 71,895

23 Rani Apriyani P 62,33 62,33 67,33

24 Rias Ardianti P 58,77 58,27 58,27

25 Risma Anggria P 62,33 63,83 67,83

26 Royan Fahrudin L 79,145 81,645 81,645

27 Sri Lasmini P 63,895 71,895 72,395

28 Sri Romi Astuti P 71,955 71,955 77,71

29 Tika Nur Laili L. P 62,33 62,33 74,395

30 Tri Wahyuni P 70,455 70,455 76,455

31 Tunjung Wayantika P 62,33 58,33 68,33

32 Wawan Budiyanto L 79,815 72,315 80,315

33 Winda Cahyaningrum P 65,455 71,955 71,955

34 Wiwit Putri S. P 67,895 67,895 71,895

35 Yunita Kartika A. P 70,395 60,77 73,955

36 Zulfa Faridlotul A. P 72,395 70,395 71,955

Jumlah Ketuntasan 12 19 30

Prosentase 33,33% 52,78% 83.33%

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pada kondisi awal diperoleh hasil ketuntasan belajar yang kurang

maksimal. Pada kondisi awal hanya 12 siswa (33,33%) yang mencapai kriteria

tuntas, sedangkan sisanya belum. Pada akhir tindakan siklus 1 (pertemuan kedua)

sejumlah 19 siswa (52,78%) mencapai kriteria tuntas. Pada akhir siklus 2

(pertemuan kedua) terjadi peningkatan sejumlah 30 siswa (83,33%) mencapai

kriteria tuntas. Sampai akhir pertemuan terdapat 6 siswa (16,67%) yang belum

tuntas.

Melalui peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga diberikan

tindakan 1, dan 2 dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dengan

pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok

siswa kelas XI IPA 1 SMAN Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012. Secara

keseluruhan hasil capaian aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMAN

Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012 pada materi lompat jauh gaya jongkok

dapat dilihat melalui pemaparan tabel pencapaian aktivitas dan hasil belajar siswa

berikut:

Tabel 8. Pencapaian Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diukur

Persentase capaian

Cara mengukur Kondisi

awal

Siklus

1

Siklus 2

Ketuntasan hasil

belajar siswa

33,33% 52,78% 83,33% Diukur melalui

ketuntasan belajar

siswa pada materi

lompat jauh gaya

jongkok melalui hasil

penjumlahan tiga

aspek (aspek

psikomotor, afektif

dan kognitif) sesuai

dengan KKM sekolah

: 70

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN

Kebakramat dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat

tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh

simpulan bahwa:

Pembelajaran melalui pendekatan bermain, dapat meningkatkan hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas XI IPA 1 SMAN Kebakramat.

Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus 1 dan

siklus 2. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siklus 1 dalam kategori

tuntas adalah 52,78% jumlah tersebut sama dengan 19 siswa dari kondisi awal

sebesar 33,33% atau 12 siswa. Pada siklus 2 terjadi peningkatan persentase hasil

belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 83,33%, sejumlah 30 siswa.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta metode/ model pembelajaran

yang digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam

mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk

menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media sert metode/

model pembelajaran yang menarik dapat juga membantu motivasi siswa belajar

siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat

dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui model

pembelajaran pendekatan bermain dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

dapat meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga

penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin

menggunakan media pengajaran dengan model pembelajaran pendekatan bermain.

Bagi guru bidang studi Penjas, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang

berkaitan dengan peningkatan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok yang efektif

dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa

mengenai pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan menjadi

pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan

yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak.

Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang

tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik

yang profesional dan inovatif.

Pemberian tindakan dari siklus 1 dan siklus 2 memberikan deskripsi bahwa

terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada

pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

maupun hasil) dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran

Penjas, penerapan model pembelajaran melalui pendekatan bermain ini dapat

merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan

kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan

mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam

pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya pada guru Penjas SMAN Kebakramat, sebagai berikut:

1. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

2. Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan permainan

yang sederhana tetapi tetap mengandung unsur materi yang diberikan, agar

siswa tidak terlalu jenuh dan minat mengikuti pembelajaran dengan baik.

3. Guru hendaknya memberikan alat bantu pembelajaran yang sederhana, efisien,

efektif, dan tidak memerlukan biaya yang mahal untuk membuatnya yang

dapat dilihat atau dipegang langsung oleh siswa, karena dapat memotivasi

siswa untuk selalu mencoba dan mengulangi secara terus menerus.

4. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

5. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar Penjas.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman, Yudha Hendrayana, Yudha M. Saputra. 2001. Pembelajaran

Atletik Permainan & Kompetisi Untuk Pendekatan SMU/ SMK. Jakarta:

Direktorat Jendral Olahraga. Depdiknas

Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Dalam Pendidikan

Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Penilaian

Tenaga Kerja

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:

Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Penilaian Tenaga Kerja.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

FKIP UNS. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP UNS. Surakarta : UNS Press

Gery A. Carr. 2003. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Joko Supriyanto. 2008. Gembira Berolahraga. Surakarta : PT Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri.

Mark Guthrie. 2008. Sukses Melatih Atletik. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Mulyono B. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UNS Press.

M. Furqon Hidayatullah. 2008. Mendidik Anak Dengan Bermain. Surakarta : UNS

Press.

Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Resdakarya

. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar . Bandung : PT Sinar

Baru Algensindo.

Rusli Lutan. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud, Dirjendikti,

Proyek Pendidikan Tenaga Akademi.

Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes.

Jakarta Depdikbud. Direktorat Jenderal pendidikan Dasar dan menengah.

Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

SMA/MA. Jakarta: Litera

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Soegito, Bambang Wijanarko dan Ismaryati. 1994. Materi Pokok Pendidikan Atletik.

Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis Bagian Proyek Penataran

Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara DII.

Soenarjo Basoeki. 2003. Atletik II. Surakarta: CV. Massa Baru

Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Sugiyanto dan Agus Kristiyanto. 1998. Balajar Gerak II. Surakarta: UNS

Press.

Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta: UNS Press.

________. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press.

________. 1996. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta:

Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rhineka Cipta.

Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro. Yogjakarta : Tiara Wacana

Syaiful Sagala. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Udin S. Winataputra. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka.

Wina Sanjaya. 2006. Setrategi Pembelajaran Beriorentasi Standartd Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

Yoyo Bahagia, Ucup Yusup, Adang Suherman. 2000. Atletik. Jakarta: Depdiknas.

Yudha M. Saputra. 2001. Dasar-Dasar Keterampilan Atletik Pendekatan Bermain

untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Jakarata: Depdiknas.

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar & Menengah. Bekerjasama dengan

Direktorat Jenderal Olahraga.