102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA KOMPETENSI DASAR KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI KELAS VIII A SMPN 1 NGUTER TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh : Duwi Natalia K6405014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

  • Upload
    voanh

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA KOMPETENSI

DASAR KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM

PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA DI KELAS VIII A

SMPN 1 NGUTER

TAHUN AJARAN

2009/2010

SKRIPSI

Oleh :

Duwi Natalia

K6405014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGAJUAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA KOMPETENSI

DASAR KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM

PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA DI KELAS VIII A

SMPN 1 NGUTER

TAHUN AJARAN

2009/2010

Oleh :

Duwi Natalia

K6405014

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Duwi Natalia. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA KOMPETENSI

DASAR KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI KELAS VIII A SMPN 1 NGUTER

TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode

pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan

hasil belajar PKn pada siswa kelas VIII A SMPN 1 Nguter tahun ajaran

2009/2010. Hal ini dilakukan karena sebelum penggunaan metode pembelajaran

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) guru masih menggunakan metode

pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi pelajaran PKn yang

berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat

tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A SMPN 1 Nguter tahun ajaran

2009/2010 yang berjumlah 33 siswa. Subjek ini dipilih berdasarkan hasil nilai

ujian semester I yang menujukkan bahwa kelas VIII A mempunyai nilai rata-rata

kelas dan ketuntasan kelas terendah diantara kelas VIII lainnya. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, angket, wawancara, dan

dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang

mempunyai empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data,

dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil belajar adalah dengan batas

tuntas 70 (KKM = 70) dan ketuntasan kelas sebesar 85%. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar PKn pada kondisi awal (tes

kemampuan awal), siklus I, dan siklus II. Pada nilai tes kemampuan awal rata-rata

kelas hanya 58,93 dengan ketuntasan kelas sebesar 18% dan siswa yang

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

memperoleh nilai ≥ 70 berjumlah 6 siswa. Pada siklus I mengalami peningkatan

yaitu rata-rata kelas menjadi 70,75 dan ketuntasan kelas meningkat menjadi 55%

(mengalami peningkatan sebesar 37%) dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70

berjumlah 18 siswa. Selanjutnya pada siklus II juga mengalami peningkatan yaitu

rata-rata kelas menjadi 80,30 dan ketuntasan kelas menjadi 88% (mengalami

peningkatan sebesar 33%) dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 berjumlah 29

siswa.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan

hasil belajar PKn pada siswa kelas VIII A SMPN 1 Nguter tahun ajaran

2009/2010.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Duwi Natalia. THE ATTEMPT OF IMPROVING THE STUDENT’S

LEARNING ACHIEVEMENT USING STUDENTS TEAMS-ACHIEVEMENT

DIVISIONS (STAD) TYPE OF COOPERATIVE LEARNING METHOD IN

REPUBLIC OF INDONESIA’S PEOPLE SOVEREIGNTY AND STATE

SYSTEM MAIN MATERIAL IN VIII A CLASS OF SMPN 1 NGUTER IN

THE SCHOOL YEAR OF 2009/2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and

Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, January 2011.

The objective of research is to find out the use of Students Teams-

Achievement Divisions (STAD) learning method in improving the student’s PKn

(civic education) learning achievement in the VIII A graders of SMPN 1 Nguter

in the School Year of 2009/2010. It was done because before using Students

Teams-Achievement Divisions (STAD) learning method, the teachers still

employed conventional learning method in delivering PKn learning material

leading to the students’ low learning achievement.

This study belongs to a Classroom Action Research carried out in two

cycles. Each cycle consisted of four stages: planning, acting, observing and

reflecting. The subject of research was VIII A graders of SMPN 1 Nguter in the

School Year of 2009/2010 consisting f 33 students. The subject was selected based

on the result of Semester I examination value indicating that the VIII A class has

the lowest mean class and passing among other VIII classes. Techniques of

collecting data used were test, observation, questionnaire, interview, and

documentation. Technique of analyzing data used was an interactive model

having four components: data collection, reduction, display, and conclusion

drawing or verification.

The criteria of action success for the learning achievement is the passing

limit of 70 (KKM = 70) and class passing of 85%. The result of research shows

that there is an improvement of PKn learning achievement in prior condition

(prior competency test), cycle I and cycle II. In the prior competency test the

mean value of class is only 58.93 with class passing rate of 18% and there are 6

students obtaining ≥ 70 value. In cycle I there is an increase in the mean class to

70.75 and the class passing rate increase to 55% (increases by 37%) and there

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

are 18 students obtaining ≥ 70 value. Next, in cycle II there is an increase in the

mean class to 80.75 and the class passing rate increase to 88% (increases by

33%) and there are 29 students obtaining ≥ 70 value.

Considering the result above, it can be concluded that the application of

Students Teams-Achievement Divisions (STAD) learning method can improve the

student’s PKn learning achievement in the VIII A graders of SMPN 1 Nguter in

the School Year of 2009/2010.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“Dengan belajar manusia akan menjadi lebih cerdas, bijaksana dan tidak

mengulangi kesalahan yang sama”. (Arief Rahman – Pakar Pendidikan)

“Sedikit pengetahuan yang diterapkan jauh lebih berharga ketimbang banyak

pengetahuan yang tak dimanfaatkan”. (Khahlil Gibran)

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Ibu dan Bapak tercinta yang telah memberikan

kasih sayangnya selama ini, semoga Allah

SWT memberikan kebaikan dan kemuliaan

kepada ibu dan bapak di dunia dan akhirat

2. Kakak, Adik dan Mas Yosep tersayang

terimakasih atas doa dan dukungannya.

3. Teman-teman seperjuangan Lisa, Ria, Tika,

Ririn, Agustin, Dita, Siwi, Hegar, dan semua

teman-teman angkatan 2005 yang saya

banggakan.

4. Almamater

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) pada Kompetensi dasar Kedaulatan

Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia di kelas VIIIA SMP

N 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010” untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bahri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan P. IPS Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. DR. Sri Haryati, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PKn Jurusan P. IPS

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret

Surakarta yaitu

4. Drs. Utomo, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan.

5. Drs. Machmud AR, S. H, M. Si, selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan.

6. Drs. Kasino, selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Nguter yang telah memberikan

ijin untuk mengadakan penelitian.

7. Dra. Suparni, selaku Pengampu Mata Pelajaran PKn kelas VIII SMPN 1

Nguter yang telah membantu dan memberikan bimbingan selama penelitian.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan

penulis pada khususnya.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN.............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

ABSTRACK...................................................................................................... . vii

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... x

KATA PENGANTAR ...................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Perumusan Masalah .................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ................................................................................ 9

Teori Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

dan Hasil Belajar ...................................................................... 9

a. Menurut Aji Baroto ............................................................... 9

b. Menurut Johnson ................................................................... 9

c. Menurut Isjoni ....................................................................... 10

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

d. Menurut Lundgren ................................................................ 10

e. Menurut Robert E. Slavin ..................................................... 11

f. Menurut Amstrong................................................................ 12

g. Menurut Anton Prayitno ....................................................... 13

h. Menurut Francis A. Adesoji dan Tunde I. Ibraheem............ 14

i. Menurut Nurkhayati .............................................................. 14

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... ….... 15

C. Kerangka Berpikir ............................................................ …… 17

D. Hipotesis Tindakan ....................................................... ………. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................. …………. 20

1. Tempat Penelitian ........................................................ …… 20

2. Waktu Penelitian .......................................................... …… 20

B. Pendekatan Penelitian ........................................................ …… 21

C. Subjek Penelitian……………………………………………….. 22

D. Data dan Sumber Data ........................................................ ……. 22

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. ……. 24

F. Validitas Data ...................................................................... ……. 31

G. Teknik Analisis Data ........................................................... ……. 32

H. Indikator Kerja ................................................................... ……. 35

I. Prosedur Penelitian ............................................................. ……. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal ..................................................... ……. 41

1. Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) ……………………………………………………….… 41

2. Penelitian untuk Mengetahui Kemampuan Awal Siswa…. .… 44

3. Penelitian Siklus I .......................................................... .…… 45

a. Perencanaan Siklus I .................................................. ……. 45

b. Pelaksanaan Siklus I .................................................. …...…46

c. Observasi Siklus I ...................................................... ……. 49

d. Analisis dan Refleksi Siklus I .................................... …….. 49

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

4. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Temuan

Penelitian…………………………………………………….. 50

a. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus I………………………... 50

b. Hasil Observasi Siklus I…………………………………... 51

1) Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I .......... ……. 51

2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan

Kelompok Siklus I……………………………………..

54

3) Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I…… 55

c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I……………………… 57

d. Temuan Penelitian untuk Perbaikan Siklus II…………….. 61

5. Penelitian Siklus II ......................................................... …… 62

a. Perencanaan Siklus II ................................................ …… 62

b. Pelaksanaan Siklus II ................................................ …… 63

c. Observasi Siklus II .................................................... …… 66

d. Analisis dan Refleksi Siklus II .................................. …… 66

6. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan Temuan

Penelitian…………………………………………………….. 67

a. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus II……………………….. 67

b. Hasil Observasi Siklus II………………………………..… 69

1) Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ............ …… 69

2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan

Kelompok Siklus II…………………………………….. 71

3) Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II...….. 73

c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II……………….……. 75

d. Temuan Penelitian Siklus II……………………..………... 80

B. Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Penerapan Metode

Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) . …….. 81

1. Perencanaan yang Dilakukan Guru untuk Mempersiapkan

Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

(STAD) ......................................................................... …..... 81

2. Implikasi Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)…… 81

3. Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam Penerapan

Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) ...…………………………………………………….. 82

4. Upaya untuk Mengatasi Hambatan atau Kendala yang

Dihadapi Guru dalam Penerapan Metode Pembelajaran

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) … ........ …... 83

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………….. ....... ….. 84

B. Implikasi ……………. ....................................................... …. 84

C. Saran ………………… ....................................................... ….. 85

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 86

LAMPIRAN …………………….. ........................................................... …. 88

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 20

Tabel 2. Kriteria keberhasilan tindakan untuk Hasil Belajar PKn Siswa PKn 35

Tabel 3. Kondisi Awal Sebelum di Lakukan Tindakan .................................... 42

Tabel 4. Data Ketercapaian SKBM Pada Sub Materi Kedaulatan Rakyat dan

Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelas VIII A

SMPN 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010 ........................................ 44

Tabel 5.Peningkatan Hasil Belajar siswa pada Tes Kemampuan Awal dan

Tes Siklus I siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter .............................. 49

Tabel 6. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ..................................................... 51

Tabel 7. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ........................................ 52

Tabel 8.Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok pada

Siklus I .............................................................................................. 54

Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I ............................ 55

Tabel 10. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I ................................................ 57

Tabel 11.Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Awal, Siklus I, dan

Siklus II Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter .................................. 66

Tabel 12. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ................................................... 68

Tabel 13.Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Siklus I dan Tes Siklus

II siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter ............................................... 68

Tabel 14. Hasil Observasi Keaktifan Siklus II.................................................. 69

Tabel 15.Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok pada

Siklus II ............................................................................................ 71

Tabel 16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II ......................... 73

Tabel 17.Hasil Angket Respon Siswa Siklus II ............................................... 75

Tabel 18.Ketercapaian Indikator Kerja ............................................................ 80

Tabel 19.Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa ............................................. 82

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ............................................................ 18

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................................ 22

Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif ................................................. 33

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian ........................................................... 40

Gambar 5. Grafik Ketercapaian SKBM Sebelum Dimanfaatkannya Metode

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) ........................... 45

Gambar 6. Grafik Peningkatan Hasil Belajar pada Tes Kemampuan Awal

dan Siklus I Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter ........................ 50

Gambar 7. Profil Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ....................... 51

Gambar 8. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal, Siklus I,

dan Siklus II Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Nguter ....................... 67

Gambar 9. Profil Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ...................... 68

Gambar 10. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan, Siklus I,

dan Siklus II ................................................................................. 82

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Identitas Siswa ..................................................................... 89

Lampiran 2. Pedoman Wawancara ................................................................... 91

Lampiran 3. Hasil Nilai Ujian Akhir Semester I .............................................. 94

Lampiran 4. Kisi-kisi Butir Soal Tes Kemampuan Awal ................................ 96

Lampiran 5. Soal Tes Kemampuan Awal ......................................................... 98

Lampiran 6. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal ........................................ 101

Lampiran 7. Hasil Nilai Tes Kemampuan Awal ............................................... 102

Lampiran8. Daftar kelompok Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) ......................................................................................... 104

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I..................... 105

Lampiran 10.Tugas Kelompok Siklus I ............................................................ 108

Lampiran 11.Kisi-kisi Butir Soal Siklus I......................................................... 109

Lampiran 12. Soal Tes Siklus I ......................................................................... 110

Lampiran 13. Kunci Jawaban Siklus I .............................................................. 113

Lampiran 14. Hasil Tes Siklus I ....................................................................... 114

Lampiran 15.Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus

I ................................................................................................... 116

Lampiran 16. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus I 118

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I ................ 120

Lampiran 18. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I .................... 121

Lampiran 19. Angket Balikan Siswa Siklus I ................................................... 122

Lampiran 20. Kisi-kisi Angket Balikan Siswa Siklus I .................................... 125

Lampiran 21. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I .......................................... 126

Lampiran 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ................. 129

Lampiran 23. Tugas Kelompok Siklus II .......................................................... 132

Lampiran 24. Kisi-kisi Butir Soal Siklus II ...................................................... 133

Lampiran 25. Soal Tes Siklus II ....................................................................... 134

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran 26. Kunci Jawaban Siklus II ............................................................. 137

Lampiran 27.Hasil Tes Siklus II ....................................................................... 138

Lampiran 28.Lembar Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus

II ................................................................................................ 140

Lampiran 29.Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus II 142

Lampiran 30.Lembar Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II ................ 144

Lampiran 31.Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II .................... 145

Lampiran 32.Angket Balikan Siswa Siklus II................................................... 146

Lampiran 33.Kisi-kisi Angket Balikan Siswa Siklus II .................................... 149

Lampiran 34.Hasil Angket Respon Siswa Siklus II.......................................... 150

Lampiran 35.Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Awal, Siklus I dan

Siklus II ....................................................................................... 153

Lampiran 36.Lembar Skor Kuis ....................................................................... 155

Lampiran 37.Lembar Rangkuman Tim Siklus I dan Siklus II .......................... 157

Lampiran 38. Sertifikat Penghargaan Tim....... ........................................ ....... 161

Lampiran 39.Bagan Peran Lembaga Negara Seabagai Pelaksana Kedaulatan

Rakyat........................................................................................ 162

Lampiran 40.Foto Siklus I ................................................................................ 163

Lampiran 41.Foto Siklus II ............................................................................... 165

Lampiran 42.Surat permohonan ijin penyusunan skripsi kepada dekan c.q

pembantu dekan I FKIP UNS ..................................................... 167

Lampiran 43. Surat keputusan dekan FKIP tentang ijin penyusunan skripsi/

Makalah....................................................................................... 168

Lampiran 44.Surat permohonan ijin research / try out kepada rektor UNS..... 169

Lampiran 45.Surat ijin kepada kepala sekolah SMPN 1 Nguter untuk

mengadakan research / try out di SMPN 1 Nguter..................... 170

Lampiran 46. Surat keterangan telah mengadakan research / try out di SMPN

1Nguter..................................................................................... 171

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

iBAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nguter merupakan salah satu

instansi pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan yang baik sehingga mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang

bermutu pula. SMP N 1 Nguter merupakan sekolah negeri yang berada di

Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. SMP N 1 Nguter terdiri dari 21 kelas,

meliputi kelas VII A, B, C, D, E, F, G, kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, dan kelas

IX A, B, C, D, E, F, G. Keadaan sekolah yang terletak strategis didekat jalan raya

dan berada didekat jalan perlintasan kereta api menyebabkan kondisi belajar siswa

sedikit terganggu. Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas jalan raya yang

sangat padat dan bising ditambah dengan suara dan getaran yang ditimbulkan

akibat kereta api yang melintas didekat bangunan sekolah, sehingga proses belajar

mengajar sedikit mengalami gangguan.

Gangguan dalam proses belajar mengajar yang berlangsung akan

berpengaruh terhadap hasil belajar. Jika keadaan dalam proses belajar mengajar

tidak berlangsung secara lancar dan terdapat gangguan, maka penyampaian

pelajaran dari guru kurang begitu diserap oleh siswa sehingga berpengaruh

terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Sebaliknya, jika proses belajar

mengajar terjadi secara lancar tanpa adanya suatu gangguan, maka pelajaran yang

akan disampaikan oleh guru akan dapat diterima dengan baik oleh siswa dan

siswa akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Hasil belajar siswa yang rendah khususnya dalam hal ini adalah pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), juga terjadi di SMP N 1 Nguter.

Peneliti menfokuskan perhatian pada kelas VIII yang terdiri dari tujuh kelas yaitu

kelas VIII A, B, C, D, E, F, G. Permasalahan yang akan diteliti, peneliti temukan

di kelas VIIIA. Hal ini dapat di lihat berdasarkan nilai rata-rata Pendidikan

Kewarganegaraan hasil ujian akhir semester 1 kelas VIII A SMP N 1 Nguter

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tahun pelajaran 2009/2010, yaitu: 64,84, sedangkan nilai rata-rata hasil ujian akhir

semester 1 kelas VIII B adalah 70,69; kelas VIII C adalah 72,29; kelas VIII D

adalah 70,03; kelas VIII E adalah 69,54; kelas VIII F adalah 72,42; kelas VIII G

adalah 69,54. Berdasarkan data nilai diatas dapat dilihat bahwa kelas VIIIA

memiliki nilai rata-rata terendah dari nilai rata-rata dikelas lainnya yaitu 64,84

padahal batas ketuntasan minimalnya adalah 70. Berdasarkan data tersebut siswa

yang mampu mencapai nilai ≥ 70 hanya 21 %, sedangkan sisanya memperoleh

nilai di bawah batas ketuntasan minimal tersebut. Data ini peneliti dapatkan

berdasarkan daftar nilai kelas VIII yang diperoleh setelah melakukan wawancara

dengan guru PKn kelas VIII yaitu Dra. Suparni di SMP N 1 Nguter. Penelitian ini

dilakukan oleh peneliti pada semester II sebelum kenaikkan kelas semester II

tahun ajaran 2009/2010.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII di SMP N 1

Nguter yaitu Dra. Suparni dan setelah melakukan observasi yang peneliti lakukan

tanggal 1, 8 dan 15 April 2010 di kelas VIIIA pada saat pembelajaran PKn

berlangsung, rendahnya hasil belajar siswa dikelas VIIIA SMP N 1 Nguter

disebabkan oleh sumber belajar siswa masih kurang karena siswa belajar hanya

menggunakan lembar kegiatan siswa (LKS), tidak ada buku pegangan yang lain

seperti buku paket, selama ini siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan LKS dan informasi yang diberikan oleh guru selain itu siswa

kurang semangat mengikuti pelajaran PKn di mana ada siswa yang mengantuk

ketika guru menyampaikan informasi, dan metode mengajar yang dilakukan guru

ketika menyampaikan materi masih berkisar ceramah dan tanya jawab. Padahal

dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

berkembang pula variasi-variasi mengajar guru yang sesuai dengan kondisi

belajar siswa akan tetapi guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan

Tanya jawab. Sedangkan alokasi waktu pada mata pelajaran PKn di kelas VIIIA

selama 3x 40 menit yaitu pada jam ketiga, keempat dan kedelapan. Apabila dalam

proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab

siswa merasa bosan, jenuh dan kurang tertarik mengikuti proses pembelajaran

seperti perilaku siswa ketika peneliti melakukan observasi di kelas VIIIA di mana

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ketika guru menyampaikan pelajaran PKn siswa berbicara dengan teman

sebangkunya, melamun, tidak mencatat penjelasan guru kalau tidak disuruh untuk

mencatat, mengetuk meja ketika guru menerangkan, mencoret-coret buku.

Apabila siswa dalam proses pembelajaran merasa bosan, jenuh dan tidak tertarik

mengikuti pelajaran PKn akan mengalami kesulitan dalam memahami dan

menguasai materi pembelajaran PKn. Sebagaimana diketahui Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bersifat teoritis dan praktis

untuk itu diperlukan pemahaman yang lebih untuk mempelajari materi pelajaran

PKn sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, selain itu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

mata pelajaran yang penting dan diwajibkan untuk kurikulum di jenjang

pendidikan dasar, menengah, dan mata kuliah wajib untuk kurikulum pendidikan

perguruan tinggi sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 37. Pendidikan Kewarganegaraan

juga dapat membentuk warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan

hak dan kewajibannya untuk menjadi Warga Negara Indonesia yang cerdas,

terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Hal

tersebut dapat dikatakan betapa pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi

siswa.

Perilaku yang dilakukan siswa seperti berbicara dengan teman

sebangkunya ketika guru mengajar, melamun, tidak mencatat penjelasan guru

kalau tidak disuruh untuk mencatat, mengetuk meja ketika guru menerangkan,

mencoret-coret buku, menunjukkan bahwa motivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran PKn rendah. Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran akan

mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa yang rendah karena tinggi

rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar

siswa, (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 121).

Untuk itu diperlukan adanya suatu upaya untuk memperbaiki proses

pembelajaran PKn serta untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, yakni

dengan menggunakan metode pembelajaran yang bisa memenuhi kebutuhan

belajar siswa, dan membuat siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan dapat menciptakan suasana

belajar yang kondusif, menyenangkan dan menarik perhatian siswa sehingga

motivasi siswa dalam mempelajari pelajaran PKn meningkat. Dengan

meningkatnya motivasi siswa, maka hasil belajar siswa juga dapat meningkat

karena motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para

siswa, (Sardiman. A. M. 1992 : 84-85).

Pada penelitian ini peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) bukan metode lainnya

alasannya karena metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) sesuai

diterapkan pada materi pokok kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan negara

republik Indonesia dimana pada materi tersebut terdapat banyak teori yang perlu

dipahami oleh siswa apabila dalam penyampaian materi guru hanya menerangkan

dan sesaat bertanya cenderung siswa akan merasa bosan, jenuh dan tidak tertarik

ditambah dengan alokasi waktu pelajaran PKn di kelas VIII A yang panjang akan

membuat siswa kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran PKn. Untuk itu

diterapkan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD).

Pada metode pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

siswa tidak hanya belajar dengan guru tetapi bisa belajar dengan siswa lain dalam

satu kelompok yang lebih memahami materi pelajaran yang telah disampaikan

oleh guru karena dalam metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

siswa terbagi kedalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan

kemampuan akademik siswa dimana dalam satu kelompok terdiri dari 4-5 orang,

yang 25% adalah siswa yang pandai, 50% siswa yang memiliki kemampuan

akademik sedang, dan 25% siswa yang kurang pandai. Berdasarkan pembagian

kelompok secara heterogen, siswa dapat menjadi sumber belajar siswa lainnya,

dalam hal ini siswa yang pandai dapat menjadi tutor dengan tugas memberi

penjelasan yang belum dimengerti oleh teman satu kelompoknya mengenai materi

yang sedang diajarkan dengan begitu siswa dapat lebih mudah memahami materi

pelajaran yang sedang diajarkan. Selain itu, dalam komponen atau langkah-

langkah pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) dikemas secara lengkap dan runtut, meskipun metode-metode lain selain

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) juga dikemas secara runtut

dan lengkap akan tetapi metode lain lebih menekankan pada salah satu aspek

pembelajaran saja seperti metode Tanya jawab lebih menekankan pada kegiatan

Tanya jawab, metode ceramah lebih menekankan pada penyampaian materi,

metode Team-Game-Tournament (TGT) lebih menekankan pada turnamen atau

games, metode GI (Group Investigasi) yang lebih menekankan pada aspek diskusi

kelompok. Untuk itu peneliti memilih menerapkan metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) bukan metode lainnya karena metode ini sesuai

dengan materi pokok kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan negara

Indonesia, selain itu langkah-langkah atau komponen dari pembelajaran metode

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dikemas secara lengkap dan

runtut, hal ini disesuaikan dengan keadaan siswa kelas VIIIA yang heterogen

dilihat dari jenis kelamin siswa, kemampuan akademik siswa kelas VIIIA, dan

jadwal mata pelajaran PKn di kelas VIIIA yang panjang, dimana dalam sehari

jadwal mata pelajaran PKn di kelas VIIIA dilaksanakan selama 3 x 40 menit. Hal

ini tidak terjadi di kelas lainnya. Dengan jadwal pelajaran yang lama membuat

siswa merasa bosan dan jenuh untuk itu dengan menerapkan metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) siswa menjadi lebih semangat dan tertarik

untuk mengikuti proses pembelajaran PKn karena metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) dalam langkah-langkah pembelajaran dikemas

secara lengkap dan runtut yang diawali dengan penyampaian materi oleh guru

kemudian diskusi kelompok, kemudian diadakan kuis untuk mengetahui

pemahaman atau penguasaan siswa pada materi yang sudah diajarkan guru,

setelah itu dilakukan penghitungan skor atau nilai siswa yang dilakukan guru

bersama murid. Melalui perhitungan skor perkembangan individu, siswa dapat

mengetahui hasil belajar mereka apakah mengalami kemajuan atau tidak. Apabila

siswa mengetahui hasil yang diperoleh, maka akan meningkatkan motivasi siswa

untuk belajar lebih giat jika hasil tersebut meningkat, dengan grafik hasil belajar

yang semakin meningkat maka harapannya selalu meningkat, (J. Gino, dkk, 2000:

117). Kemudian diakhir pelajaran siswa atau kelompok yang mendapatkan nilai

tertinggi mendapat sertifikat penghargaan yang diberikan oleh guru. Melalui

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

langkah-langkah tersebut diharapkan siswa tidak merasa bosan, jenuh, dan tertarik

dalam mengikuti proses pembelajaran PKn sampai jam pelajaran PKn selesai,

sehingga motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran PKn meningkat dan

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) pada Kompetensi Dasar Kedaulatan Rakyat

dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia di kelas VIIIA SMP N

1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Metode mengajar yang digunakan guru masih berkisar ceramah dan

tanyajawab.

2. Motivasi siswa dalam proses pembelajaran rendah.

3. Hasil belajar PKn siswa yang rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah

di atas dapat dibatasi agar lebih jelas. Pembatasan masalahnya sebagai berikut:

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas VIII A tahun ajaran 2009/2010.

2. Objek Penelitian

a. Metode pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dibatasi pada metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD).

b. Materi pelajaran yang diteliti dibatasi pada materi Pendidikan

Kewarganegaraan kelas VIII semester genap yaitu materi pokok tentang

Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

c. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif diukur sebelum dan sesudah

tindakan.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah disampaikan di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

“Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

VIIIA pada materi pokok Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara

Republik Indonesia di SMP N 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah serta perumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai tujuan

sebagai berikut:

“Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIA di SMP N 1 Nguter pada

materi pokok Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik

Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams-Achievement Divisions (STAD)”.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka diharapkan penelitian ini

mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan yang

bermanfaat dalam hasil dunia pendidikan mengenai penerapan metode

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) terhadap peningkatan hasil

belajar siswa.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding, pertimbangan,

dan pengembangan bagi penelitian di masa yang akan datang di bidang dan

permasalahan sejenis atau bersangkutan.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Manfaat Praktis

a. Siswa termotivasi, dan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran yang

sedang berlangsung.

b. Siswa dapat menikmati proses pembelajaran dengan metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) sehingga mereka tidak merasa bosan dan

jenuh.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

Teori Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Hasil Belajar

Seorang guru harus dapat memilih dan menerapkan suatu model

pembelajaran yang dirasa sesuai dengan kebutuhan siswa. Suatu model yang

dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar dan saling bekerjasama

dengan siswa lainnya sehingga proses belajar mengajar pun akan berjalan secara

efektif dan efisien.

Model pembelajaran yang dapat diterapkan pada siswa adalah model

pembelajaran koooperatif (Cooperative Learning). Model pembelajaran

kooperatif berfokus pada penggunaan sekelompok kecil siswa untuk bekerjasama

dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Seperti yang dikemukakan oleh Aji Baroto (2008) dalam journal science

and technology menyatakan bahwa “Cooperative learning a particular type of

active learning, is a formal instructional approach in which students work

together in small teams to accomplish a common learning goal”. Pendapat

tersebut mengandung makna bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah

satu tipe khusus dari pembelajaran aktif, pendekatan yang mengarahkan siswa

untuk bekerjasama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Johnson (dalam Isjoni, 2009: 15-16) mengemukakan bahwa:

Cooperanon means working together to accomplish shared goals. Within

cooperative activities individuals seek outcomes that are beneficial to all

other groups members.Cooperative learning is the instructional use of

small groups that allows students to work together to maximize their own

and each other as learning.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif

mengandung arti bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan

kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kelompok. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk

memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.

Berarti dengan melalui pembelajaran kooperatif akan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bekerjasama dalam satu kelompok kecil yang dapat saling

menguntungkan diantara siswa, artinya siswa yang pandai tidak akan dirugikan

apabila bekerjasama dengan siswa yang kurang pandai karena dengan

bekerjasama siswa yang pandai dapat menjadi tutor bagi siswa yang kurang

pandai dengan begitu pengetahuan dan pemahaman dari siswa pandai tersebut

menjadi meningkat sedangkan bagi siswa yang kurang pandai dapat belajar dalam

suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memberi

motivasi untuk mau mengerjakan dan menguasai bahan ajar yang diberikan oleh

guru. Dengan adanya suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran

kooperatif, hal ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih termotivasi

dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan belajar bersama

yaitu pencapaian hasil belajar yang maksimal.

Seperti yang dikemukakan oleh Isjoni (2009:13) bahwa “Dalam cooperatif

learning, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan

dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat

memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya”.

Menurut Lundgren (1994:6) menyatakan manfaat pembelajaran kooperatif

untuk siswa dengan hasil belajar yang rendah sebagai berikut:

Research-supportet benefit of cooperative learning for low-achieving

student: Increased time on task, Higher self-esteem, Improved attitude to

ward science and school, Improved attendance, Greater acceptance bof

individual differences, Less disruptive behavior, Reduced interpersonal

conflict, Less apathy, Deeper comprehension, Greater motivation, Higher

achievement, Longer retention, Increased kindness, sensitivity, and

tolerance.

Berdasarkan pendapat Lundgren di atas, maka dapat dikatakan bahwa

manfaat pembelajaran kooperatif untuk siswa dengan hasil belajar rendah adalah

meningkatkan pencurahan waktu pada tugas, rasa harga diri lebih tinggi,

memperbaiki sikap terhadap sekolah, memperbaiki kehadiran, tingkat putus

sekolah lebih rendah, penerimaan terhadap individu yang lebih besar, perilaku

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mengganggu yang lebih kecil, konflik antar pribadi berkurang, sikap apatis

berkurang, pemahaman yang lebih dalam, motivasi lebih besar, hasil belajar lebih

tinggi, retensi lebih lama, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.

Berarti dengan model pembelajaran kooperatif memberikan banyak manfaat dan

dampak positif terdapat siswa terutama pada pencapaian hasil belajar siswa.

Menurut Robert E. Salvin (2008: 11), model pembelajaran kooperatif

terdiri dari: Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Team-Game-

Tournament (TGT), Jigsaw II, Cooperative Integrated Reading and composition

(CIRC), Team Accelerated Instruction (TAI).

Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dikembangkan

oleh Robert E. Slavin dan kawan-kawan dari Universitas John Hopkins. Metode

ini dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran

kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran

kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah

anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Gagasan utama dari

metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) adalah untuk memotivasi

siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam

menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru, (Robert E. Slavin, 2008:12).

Berarti dengan menerapkan metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) dalam proses pembelajaran, siswa dapat termotivasi dalam mengikuti

proses pembelajaran karena siswa satu dengan siswa lainnya dapat saling

bekerjasama dalam mempelajari materi pelajaran yang disampaikan guru

khususnya dalam hal ini adalah mata pelajaran PKn. Dengan meningkatnya

motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Menurut Robert E. Slavin (2008:143), menyatakan bahwa “STAD terdiri

atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan

individual dan rekognisi tim”. Komponen-komponen dalam metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) dikemas secara lengkap dimulai dari

penyampaian materi oleh guru kemudian diadakan kerja kelompok atau diskusi

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kelompok lalu dilanjutkan kuis untuk mengetes tingkat pemahaman masing-

masing siswa kemudian siswa bersama dengan guru menilai hasil kerja mereka

dengan cara perhitungan menurut ketentuan metode Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) dan diakhir pembelajaran siswa atau kelompok yang

mendapatkan nilai tertinggi mendapatkan sertifikat penghargaan dari guru.

Melalui pembelajaran yang dikemas secara lengkap dan runtut diharapkan siswa

tidak lagi merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pelajaran PKn sehingga siswa

merasa tertarik dan pada akhirnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran

meningkat dengan begitu hasil belajar yang diperoleh siswa dapat meningkat.

Robert E. Slavin (dalam Isjoni, 2009:51) menyatakan bahwa “Metode

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe

kooperatif yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk

saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna

mencapai prestasi yang maksimal”. Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam proses

pembelajarannya terdapat interaksi antar siswa karena pada metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) siswa terbagi dalam kelompok-kelompok

kecil untuk dapat bekerjasama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

dan saling membantu dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru

sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat memberikan

pengaruh yang positif terhadap siswa dalam proses pembelajaran.

Seperti yang dikemukakan oleh Amstrong (2008:2), yang menyatakan

bahwa:

STAD was the most successful cooperative learning technique at

increasing academic achievement, but the bulk of the research on STAD

had been conducted at the elementary level and in subject areas other

than social studies. STAD consistenly had positive effects on learning.

generally, STAD positively affected (a) cross race relations, (b) attitude

toward school and class, (c) peer support, (d) locus of control, (e) time on

task, (f) peer relationships and, (g) cooperation.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Berdasarkan uraian di atas Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

adalah metode pembelajaran kooperatif yang paling sukses untuk meningkatkan

pencapaian prestasi siswa, tetapi yang terpenting dari metode pembelajaran

kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yaitu dapat diterapkan

mulai dari tingkat dasar dan pada anak dengan perbedaan pembelajaran sosial.

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) secara konsisten memberikan

pengaruh positif pada (a) hubungan persaingan kelompok, (b) sikap terhadap

sekolah dan kelas, (c) dukungan antar teman, (d) kemampuan kontrol, (e) waktu

pengerjaan tugas, (f) hubungan dengan teman dan (g) kerjasama.

Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Johnson dalam Anton Prayitno

(2008,http://antonprayitno.wordpress.com/2008/07/01/laporan-tindakan/kelas-

mtk) menyatakan bahwa:

Penggunaan pembelajaran kooperatif khususnya model STAD memiliki

keuntungan dapat memotivasi siswa dalam berkelompok agar mereka

saling membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang disajikan,

selain itu pembelajaran STAD juga dapat menumbuhkan suatu kesadaran

bahwa belajar itu penting, bermakna dan menyenangkan, siswa lebih

bertanggung jawab dalam proses pembelajaran serta timbulnya sikap

positif siswa dalam mempelajari materi yang disajikan.

Berdasarkan uraian tentang metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pembelajaran siswa dapat

tercapai melalui aktivitas kerja kelompok dalam tugas-tugas terstruktur yang

tercermin dalam hal peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Pada metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) peserta didik akan lebih mudah menemukan

pengertian akan konsep-konsep yang sulit jika mereka dapat membicarakan

dengan teman. Selain itu siswa dapat bekerja sama satu sama lainnya, berdiskusi,

berdebat, menilai kemampuan pengetahuan dan mengisi kekurangan anggota yang

lainnya. Siswa bekerja sama dengan yang lainnya untuk memastikan bahwa setiap

siswa dalam kelompok tersebut telah menguasai konsep yang telah diajarkan. Hal

ini akan menumbuhkan realisasi bahwa siswa membutuhkan belajar dan berpikir

untuk memecahkan masalah dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan.

Selain itu keunggulan yang diperoleh dari metode Student Teams-Achievement

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Divisions (STAD) dibanding dengan teknik konvensional adalah dengan adanya

fakta bahwa metode ini membuat siswa mengembangkan sikap yang lebih positif

terhadap dirinya sendiri, sesama siswa, orang yang lebih dewasa dan

pembelajaran secara umum. Uraian tersebut sesuai dengan pernyataan Francis A.

Adesoji dan Tunde l. Ibraheem (2009) yaitu, ”The superiority of STAD

cooperative learning strategy over the conventional technique coulb be attribute

to the fact that it makes students develop more positive attitudes toward self, peer,

adult and learning in general”.

Menurut Nurkhayati (2006: 13-14), menyatakan bahwa metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) memiliki kelebihan dan kekurangan dalam

proses pembelajaran”. Adapun uraian mengenai kelemahan dan kelebihan dari

metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) menurut Nurkhayati

sebagai berikut:

1. Kelebihan metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

a. Kelas dibagi dalam kelompok - kelompok kecil dengan aturan tertentu,

sehingga kemampuan dan perkembangan siswa dapat terpantau dan tergali

dengan baik;

b. Adanya penghargaan individu maupun kelompok, sehingga mampu

memotivasi belajar siswa baik secara individu maupun kelompok;

c. Terciptanya suasana kompetitif untuk menghasilkan yang terbaik antar

siswa dalam kelompok maupun antar kelompok dalam kelas, sehingga

proses KBM akan lebih hidup;

d. Terciptanya semangat kebersamaan antar siswa sekaligus memperkecil

tingkat ketergantungan antar siswa;

e. Transfer atau perpindahan ilmu tidak hanya terjadi dari guru atau buku

kepada siswa melainkan juga terjadi antar siswa;

f. Siswa mendapat kemudahan dalam memahami materi;

g. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam berdiskusi.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Kelemahan pada metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

a. Pekerjaan administrasi guru lebih banyak;

b. Waktu KBM sedikit banyak akan terkurangi, karena untuk menyusun

tempat duduk kelompok;

c. Lancar tidaknya pelaksanaan akan sangat tergantung dari kemampuan awal

siswa;

d. Apabila ada siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya, maka

siswa kurang bisa bekerjasama dalam menyelesaikan tugas;

e. Ada siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam belajar

kelompok;

f. Apabila ada siswa yang malas maka usaha kelompok untuk mendapatkan

penghargaan akan terhambat.

Kelebihan tersebut dapat terwujud apabila terdapat tanggung jawab

individual anggota kelompok. Selain itu diperlukan adanya pengakuan kepada

kelompok yang kinerjanya baik sehingga anggota kelompok tersebut dapat

melihat bahwa kerjasama untuk saling membantu teman dalam satu kelompok

sangat penting. Sedangkan kelemahan yang ada pun dapat diminimalisir dengan

peran aktif guru yang senantiasa meningkatkan motivasi siswa yang lemah agar

dapat berperan aktif, meningkatkan tanggung jawab siswa untuk belajar bersama,

dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

2. Teori Tentang Hasil Belajar

Proses belajar mengajar di kelas dapat digunakan untuk mengetahui

keberhasilan atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa, maka harus

dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap penilaian hasil dan proses belajar bertujuan

untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar

yang telah ditetapkan dari hasil evaluasi terhadap penilaian tersebut dapat

diketahui kompetensi dasar dan materi yang belum diketahui peserta didik.

Gagne dalam Agus Suprijono (2009: 2) menyatakan bahwa “Belajar

adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari

pertumbuhan seseorang secara alamiah”.

Menurut Slameto (1995: 2) menyatakan “Belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”.

Cronbach dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002: 12) berpendapat

“Learning is shown by change in behavior as a result of experience, belajar

sebagai aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman”.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Stephen B. Klein (1996: 2)

bahwa “Learning can be defined as experiental process resulting in a relatively

permanent change in behavior that cannot be explained by temporary states,

maturation, or innate response tendencies”. Pengertian ini mengandung maksud

bahwa belajar sebagai proses berpengalaman yang menghasilkan perubahan

tingkah laku yang relatif tetap dan tidak bisa dijelaskan dengan keadaan

sementara.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai makna belajar, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari latihan

dan pengalaman yang dilakukan dalam interaksinya dengan lingkungan.

“Hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat dari usaha. Bila dikaitkan

dengan belajar berarti hasil menunjukkan sesuatu yang dicapai oleh seseorang

setelah melakukan usaha yaitu belajar” (Yasyin, 1997: 202)

Nana Sudjana (2008: 22-23) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar”.

Sedangkan menurut Syaodih (2003: 102) menyatakan bahwa “Hasil belajar

(achievement) merupakan realisasi dari kecakapan potensial yang dimiliki

seseorang”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpilkan bahwa

hasil belajar adalah kemampian yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan

itu mereka dapatkan setelah melakukan usaha yaitu belajar.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Gagne dalam Agus Suprijono (2009: 5) mengemukakan “Lima kategori

hasil belajar yaitu: informasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif,

keterampilan motorik, dan sikap”. Sedangkan menurut Bloom dalam Angkowo

dan Kosasi (2007: 53) menyatakan bahwa “Hasil belajar mencakup tiga ranah

yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik”.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Selama peneliti melakukan pencarian, sampai saat ini peneliti belum

menemukan penelitian yang mendekati relevan yang sama seperti skripsi yang

peneliti susun. Peneliti hanya bisa menemukan penelitian seperti yang di bawah

ini yaitu penelitian mengenai penggunaan metode Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut akan disajikan beberapa hasil penelitian yang telah peneliti temukan.

Hasil penelitian yang telah peneliti temukan adalah seperti di bawah ini yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Sularmi dan Wiwik Wijayanti. Untuk lebih

jelasnya sebagai berikut:

1. Peneliti/Penulis : Sularmi

Judul Penelitian : Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) terhadap Hasil Belajar

Siswa Kompetensi Dasar Menyimpulkan Hakikat

Geografi (Eksperimen di Kelas X SMA Negeri 7

Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007

Tahun Laporan : 2007

Kesimpulan : Metode pembelajaran Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) lebih efektif dibandingkan dengan

metode ceramah bervariasi guna meningkatkan hasil

belajar siswa Kompetensi Dasar Menyimpulkan Hakikat

Geografi di Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun

Ajaran 2006/2007. Mean skor untuk kelompok kontrol

26,7 (mean skor untuk kelompok kontrol mencapai

60,68%). Mean skor kelompok eksperimen 31,46 (mean

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

skor untuk kelompok eksperimen mencapai 71,36%)

2. Peneliti/Penulis : Wiwik Wijayanti

Judul Penelitian : Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) terhadap Hasil Belajar

Biologi ditinjau dari Komunikasi Interpersonal Siswa

Tahun Laporan : 2006

Kesimpulan : a. Ada pengaruh secara signifikan dari penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas VII semester genap SMP N 12

Surakarta tahun ajaran 2005/2006

b. Ada pengaruh secara signifikan kemampuan

komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar biologi

siswa kelas VII semester genap SMP N 12 Surakarta

tahun ajaran 2005/2006

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan acuan di dalam melaksanakan penelitian dan

merupakan jawaban atas perumusan masalah berdasarkan kajian teori. Adapun

kerangka berpikir sebagai berikut:

Proses belajar mengajar di kelas sering mengalami masalah yang harus dihadapi

dan diselesaikan. Begitu juga dengan pembelajaran PKn yang juga menghadapi

permasalahan. Permasalahan tersebut muncul sebelum pembelajaran PKn

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement

Divisions (STAD). Metode ini sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa khususnya dalam mata pelajaran PKn. Dimana sebelumnya dalam proses

pembelajaran PKn guru sering memberikan pelajaran dalam bentuk ceramah dan

tanya jawab sehingga siswa tidak terangsang untuk mengembangkan kemampuan

berpikir kreatif siswa merasa kurang tertarik dan mengalami kesulitan dalam

memahami materi pelajaran PKn serta motivasi belajar siswa rendah, sehingga

akan mempengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar melalui

proses pembelajaran di kelas. Sebagai upaya untuk mengatasi ketidaktertarikan

siswa, kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran PKn dan meningkatkan

motivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, maka diperlukan suatu inovasi dalam pembelajaran PKn yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement

Divisions (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses

pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil dimana tiap kelompok

beranggotakan 4-5 orang siswa secara heterogen. Gagasan utama dari metode

Student Teams-Achievement Divisions (STAD) adalah untuk memotivasi siswa

supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai

kemampuan yang diajarkan oleh guru, dengan meningkatnya motivasi siswa

dalam mengikuti pelajaran PKn ketika diterapkannya metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut

sesuai dengan kondisi yang terjadi di kelas VIII A SMP N 1 Nguter sehingga

motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran meningkat, tertarik,

memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran, dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Untuk mempermudah penelitian ini, maka peneliti membuat skema kerangka

berpikir sebagai berikut:

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir

Kondisi Awal (Sebelum Tindakan)

Motivasi belajar siswa

rendah

Siswa kurang

tertarik dan

mengalami

kesulitan dalam

memahami

pelajaran PKn

Metode mengajar

guru masih berkisar

ceramah dan Tanya

jawab

Pembelajaran PKn dengan Metode

STAD

Kondisi Akhir (Sesudah Tindakan)

Siswa tertarik

dan mudah

memahami

materi pelajaran

PKn

Motivasi belajar

siswa meningkat

Hasil belajar siswa rendah

Hasil belajar meningkat

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

D. Hipotesis Tindakan

Suharsimi Arikunto (2006:71) menyatakan “Hipotesis adalah suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan kajian teori dan kerangka

berpikir diatas, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIA pada mata pelajaran

Pendidikan kewarganegaraan di SMP N 1 Nguter Tahun Ajaran 2009/2010”.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Nguter kelas VIIIA. Pemilihan

lokasi tersebut dikarenakan peneliti menemukan masalah sebagaimana yang telah

dijelaskan pada latar belakang permasalahan yaitu hasil belajar rata-rata kelas

VIIIA pada mata pelajaran PKn yang rendah, di samping itu karena lokasinya

tidak jauh dari tempat tinggal peneliti, sehingga dapat menghemat biaya, waktu

dan tenaga.

2. Waktu Penelitian

Setelah lokasi penelitian ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan waktu penelitian. Penulis memerlukan waktu sekitar 12 bulan yaitu

bulan Februari 2010 sampai Januari 2011. Adapun pelaksanaannya setelah

mendapat ijin dari pihak yang berwenang.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2009/2010

dimulai pada bulan April 2010. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara

bertahap sebagai berikut:

Tabel. 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

N

o

Kegiatan

Tahun 2010 2011

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep okt Nov Des Jan

1 Persiapan

2 Penyusunan

proposal

3 Pembuatan

instrumen

4 Pengumpulan

data

5 Analisis data

6 Penyusunan

laporan

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang

guru maupun peneliti untuk memperbaiki suatu keadaan atau hasil yang belum

sesuai dengan harapan, misalnya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Jadi

disini seorang guru atau peneliti terjun secara langsung ke kelas untuk mengetahui

permasalahan yang sedang dihadapi kemudian mencari dan melaksanakan suatu

tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

Menurut Kasihani Kasbolah (2001:2) yang menyatakan bahwa

“Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki mutu

pendidikan yang secara menyentuh masalah lapangan, yaitu masalah yang ada di

kelas”. Sedangkan menurut Zainal Aqib, Siti Jaiyaroh, Eko Diniati dan Khusnul

Khotimah (2008: 3) menyatakan bahwa “ Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi

diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa

meningkat”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang reflektif untuk mengatasi

permasalahan yang terjadi di kelas dengan melakukan tindakan-tindakan praktis

untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

pembelajaran

Untuk lebih mengetahui apa yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas

kita perlu mengetahui ciri- ciri atau karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas

itu sendiri. Dengan mengetahui ciri yang ada pada Penelitian Tindakan Kelas

diharapkan pengertian tentang jenis penelitian tindakan kelas akan lebih jelas.

Ciri-ciri atau karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (Kasihani Kasbolah,

2001:15 ) yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan oleh guru

2. Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari masalah praktik faktual

3. Penelitian Tindakan Kelas adalah tindakan - tindakan yang perlu

dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang

bersangkutan

4. Penelitian Tindakan Kelas bersifat kolaboratif

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Adapun langkah dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan

melalui empat tahap, yakni (1) perencanaan tindakan (planning), (2) pelaksanaan

tindakan ( acting), (3) observasi (observing) dan (4) refleksi (reflecting). Untuk

lebih jelasnya rangkaian dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan kelas

(Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi Suparlan, 2007:16 )

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa SMP N 1 Nguter dan guru

PKn. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A. Siswa

tersebut berjumlah 33 orang yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 13 siswa

perempuan (lihat lampiran 1). Sementara itu guru PKn yang dijadikan subjek

penelitian ini adalah Dra. Suparni.

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

?

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Ada dua macam data yang dipakai dalam Penelitian Tindakan Kelas, yaitu

data primer dan data sekunder.

Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:125) menyatakan bahwa :

Data primer yang dihasilkan dalam Penelitian Tindakan Kelas antara lain

berupa data (1) hasil wawancara dengan guru, siswa, kepala sekolah,

orang tua; (2) nilai prestasi belajar siswa sesudah dilaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas. Data sekunder dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat

berupa arsip nilai sebelum PTK dilaksanakan (dokumen hasil belajar

siswa), data pribadi siswa dalam buku induk sekolah, foto –foto, laporan

pengamatan, dan hasil wawancara dengan subjek yang tidak secara

langsung berhubungan dengan siswa dalam PBM.

Berdasarkan pemahaman terhadap uraian di atas, maka yang menjadi data

dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara dengan guru serta

nilai prestasi belajar siswa sesudah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas,

sedangkan untuk data sekundernya berupa arsip nilai sebelum Penelitian Tindakan

Kelas dilaksanakan (dokumen hasil belajar siswa), laporan pengamatan serta foto-

foto tentang kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.

Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Informan

Informan adalah orang yang memberikan tanggapan apa yang diminta

atau yang ditentukan oleh penelitinya. Dalam penelitian ini yang ditunjuk

sebagai informan adalah siswa dan guru yang bersangkutan. Adapun beberapa

informan yang diperlukan, yaitu:

1) Dra. Suparni selaku guru PKn yang mengajar kelas VIII A di SMP N 1

Nguter.

2) Siswa kelas VIII A di SMP N 1 Nguter

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Dokumen

Menurut H.B Sutopo (2002:54) “ Dokumen adalah bahan tertulis atau

benda yang bergayut dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.” Dokumen

merupakan salah satu sumber data yang digunakan untuk melengkapi data–

data yang diperoleh dari informan dan data-data penelitian lainnya. Dokumen

ini terdiri dari rencana pembelajaran, daftar nilai, lembar rangkuman materi

dan foto ketika proses belajar mengajar berlangsung.

c. Tempat dan Peristiwa

Tempat atau lokasi penelitian ini adalah SMP N 1 Nguter terutama di

kelas VIIIA sebagai kelas yang diterapkan penggunaan metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran PKn, sedangkan

peristiwa yang dimaksud adalah peneliti mengamati penggunaan metode

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

dalam proses belajar mengajar di kelas VIIIA.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam rancangan penelitian ini

antara lain:

a. Siklus I

1) Observasi

Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam

penelitian tindakan. Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan

dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi di dalam

kelas (Burns dalam basrowi dan Suwandi, 2008:127). Observasi ini

dilakukan pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Nguter untuk mengetahui

kinerja siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan

penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD).

Terlampir pada lampiran 15 serta terhadap kegiatan guru mengajar di

kelas VIIIA dengan penggunaan metode Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) terlampir pada lampiran 17.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Wawancara

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan

tentang pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, mengenai kesulitan

yang dialami oleh guru yang mengampu mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan di kelas VIIIA dalam proses pembelajaran, serta faktor

penyebabnya (lihat lampiran 2).

3) Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:206) “Dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan

sebagainya”. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan sebagai

data pelengkap yang terdiri dari rencana pembelajaran, data identitas

siswa (lihat lampiran 1), daftar nilai siswa, dan foto ketika proses belajar

mengajar berlangsung.

4) Tes

Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa setelah melakukan tindakan pada siklus I.

5) Angket

Peneliti menggunakan angket tertutup sehingga responden tinggal

membubuhkan tanda. Untuk masing-masing responden diberikan

kesempatan untuk memilih satu alternatif jawaban yang tersedia. Dengan

memakai metode skoring terhadap jawaban responden dalam angket maka

akan diperoleh data penelitian yang diharapkan. Angket tentang respon

siswa terhadap penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) dalam pembelajaran memakai skala 1 sampai dengan 4 dengan

pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Kriteria penilaian angket

dengan cara setiap item angket yang telah disusun, disediakan empat

jawaban yang semuanya mengandung kebenaran, akan tetapi kadar

kebenarannya berbeda.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Adapun kriteria penilaian untuk angket yang bersifat positif

adalah sebagai berikut :

a) Apabila responden memilih jawaban Sangat Setuju, maka responden

mendapat skor 4.

b) Apabila responden memilih jawaban Setuju, maka responden

mendapat skor 3

c) Apabila responden memilih jawaban Ragu , maka responden mendapat

skor 2.

d) Apabila responden memilih jawaban Tidak setuju maka responden

mendapat skor 1.

Sedangkan untuk pernyataan yang bersifat negative, maka

kriterianya adalah sebagai berikut:

a) Apabila responden memilih jawaban Sangat Setuju, maka responden

mendapat skor 1.

b) Apabila responden memilih jawaban Setuju, maka responden

mendapat skor 2.

c) Apabila responden memilih jawab Ragu , maka responden mendapat

skor 3.

d) Apabila responden memilih jawaban Tidak Setuju maka responden

mendapat skor 4.

Angket dalam penelitian ini diterapkan pada siswa kelas VIII A

dengan jumlah siswa 33 siswa. Angket disusun untuk mengetahui respon

siswa terhadap penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) dalam mata pelajaran PKn (lihat lampiran 19). Metode angket ini

digunakan untuk mengumpulkan tanggapan siswa tentang ketertarikan

siswa pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD).

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. Siklus II

1) Observasi

Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam

penelitian tindakan. Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan

dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi di dalam

kelas (Burns dalam basrowi dan Suwandi, 2008:127). Observasi ini

dilakukan pada siswa kelas VIIA SMP N 1 Nguter untuk mengetahui

kinerja siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan

penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

Terlampir pada lampiran 28 serta terhadap kegiatan guru mengajar di

kelas VIIIA dengan penggunaan metode Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) terlampir pada lampiran 30.

2) Wawancara

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dari informan

tentang pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas dengan penggunaan

metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD), mengenai

kesulitan yang dialami oleh guru PKn dalam proses pembelajaran, serta

faktor penyebabnya (lihat lampiran 2).

3) Dokumentasi

Pada penelitian ini, metode dokumentasi digunakan sebagai data

pelengkap yang terdiri dari rencana pembelajaran, data identitas siswa

(lihat lampiran 1), daftar nilai siswa dan foto ketika proses belajar

mengajar berlangsung.

4) Tes

Tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa kelas VIII A setelah melakukan tindakan pada siklus II.

5) Angket

Peneliti menggunakan angket tertutup sehingga responden tinggal

membubuhkan tanda. Untuk masing-masing responden diberikan

kesempatan untuk memilih satu alternatif jawaban yang tersedia. Dengan

memakai metode skoring terhadap jawaban responden dalam angket maka

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

akan diperoleh data penelitian yang diharapkan. Angket tentang respon

siswa terhadap penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) dalam pembelajaran memakai skala 1 sampai dengan 4 dengan

pernyataan yang bersifat positif dan negatif. Kriteria penilaian angket

dengan cara setiap item angket yang telah disusun, disediakan empat

jawaban yang semuanya mengandung kebenaran, akan tetapi kadar

kebenarannya berbeda.

Adapun kriteria penilaian untuk angket yang bersifat positif

adalah sebagai berikut :

a) Apabila responden memilih jawaban Sangat Setuju, maka responden

mendapat skor 4.

b) Apabila responden memilih jawaban Setuju, maka responden

mendapat skor 3

c) Apabila responden memilih jawaban Ragu , maka responden mendapat

skor 2.

d) Apabila responden memilih jawaban Tidak setuju maka responden

mendapat skor 1.

Sedangkan untuk pernyataan yang bersifat negative, maka

kriterianya adalah sebagai berikut:

a) Apabila responden memilih jawaban Sangat Setuju, maka responden

mendapat skor 1.

b) Apabila responden memilih jawaban Setuju, maka responden

mendapat skor 2.

c) Apabila responden memilih jawab Ragu , maka responden mendapat

skor 3.

d) Apabila responden memilih jawaban Tidak Setuju maka responden

mendapat skor 4.

Angket dalam penelitian ini diterapkan pada siswa kelas VIII A

dengan jumlah siswa 33 siswa. Angket disusun untuk mengetahui respon

siswa terhadap penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) dalam mata pelajaran PKn (lihat lampiran 31). Metode angket ini

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

digunakan untuk mengumpulkan tanggapan siswa tentang ketertarikan

siswa pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD).

2. Alat Pengumpulan Data

Menurut Susilo dan Kisyani dalam bukunya Herawati Susilo, Husnul

Chotimah dan Yuyun Dwita Sari (2008: 67) “Alat yang diperlukan dalam

pengumpulan data Penelitian Tindakan Kelas dapat dipahami dari 2 sisi, yaitu sisi

proses dan sisi hal yang diamati”. Maka alat yang dapat di gunakan untuk

mengumpulkan data seperti yang telah di uraikan diatas yaitu sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Dari Sisi Proses

a) Alat untuk Input

Alat untuk input dapat dikembangkan dari hal- hal yang menjadi akar

masalah beserta pendukungnya, maka alat yang digunakan adalah :

(1) Dokumen berupa hasil tes awal (lihat lampiran 7).

(2) Daftar pertanyaan atau pedoman wawancara yang bersifat terbuka

dan tidak terpancang mengenai pelaksanaan pembelajaran di dalam

kelas, berbagai informasi mengenai kesulitan yang dialami oleh

guru dalam pembelajaran,serta faktor penyebabnya(lihat lampiran2).

b) Alat Untuk Proses

Alat yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat

dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan, maka alat yang

digunakan adalah :

(1) Observasi alatnya yaitu dengan cek list atau lembar observasi

tentang keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan

menggunakan metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD) pada kompetensi dasar Kedaulatan Rakyat dan Sistem

Pemerintahan Negara Republik Indonesia (lihat lampiran 15).

(2) Foto yang digunakan untuk menunjukkan adanya situasi dalam

proses belajar mengajar berlangsung pada siklus I(lihat lampiran40).

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

c) Alat Untuk Output

Alat untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil

berdasarkan kriteria yang telah diterapkan, maka alat yang digunakan

adalah Tes, alatnya adalah sebuah tes tertulis yakni tes pilihan ganda

setelah dilakukan tindakan (lihat lampiran 12).

2) Dari Sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses, alat juga dapat pula dipahami dari sisi hal yang

diamati. Dari sisi yang diamati dapat dikelompokkan dalam 3 yaitu

a) Pengamatan Terhadap Guru

“Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari

tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas”.

(Herawati Susilo, Husnul Chotimah dan Yuyun Dwita Sari (2008: 68).

Maka alat yang digunakan adalah cek list tentang pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) pada kompetensi dasar Kedaulatan

Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia(lihat

lampiran17).

b) Pengamatan Terhadap Kelas

Pengamatan yang dilakukan untuk mengamati peristiwa yang terjadi di

kelas. Alat yang digunakan adalah foto tentang lingkungan fisik kelas,

tata letaknya.

c) Pengamatan Terhadap Peserta Didik

Pengamatan terhadap peserta didik ini adalah mengamati tentang

perilaku peserta didik alatnya adalah lembar observasi atau cek list

tentang keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran, interaksi,

ketrampilan bertanya dan kegiatan kelompok (lihat lampiran 15).

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Siklus II

1) Dari Sisi Proses

a) Alat Untuk Input

Alat untuk input dapat dikembangkan dari hal- hal yang menjadi akar

masalah beserta pendukungnya, maka alat yang digunakan adalah

dokumen berupa hasil tes pada siklus I (lihat lampiran 14).

b) Alat Untuk Proses

Alat yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat

dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan, maka alat yang

digunakan adalah :

(1) Observasi alatnya adalah cek list atau lembar observasi tentang

keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan menggunakan

metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada

kompetensi dasar Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan

Negara Republik Indonesia. Lembar observasi atau cek list tentang

keaktifan siswa pada siklus II (lihat lampiran 28).

(2) Foto yang digunakan untuk menunjukkan adanya situasi dalam

proses pembelajaran berlangsung pada siklus II (lihat lampiran 41).

c) Alat Untuk Output

Alat untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil

berdasarkan kriteria yang telah diterapkan, maka alat yang digunakan

adalah tes alatnya adalah sebuah tes tertulis yakni tes pilihan ganda

setelah dilakukan tindakan II (lihat lampiran 25).

2) Dari Sisi Hal yang Diamati

a) Pengamatan Terhadap Guru

“Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari

tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas”.

(Herawati Susilo, Husnul Chotimah dan Yuyun Dwita Sari (2008: 68).

Maka alat yang digunakan adalah cek list tentang pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) pada kompetensi dasar Kedaulatan

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia(lihat

lampiran30)

b) Pengamatan Terhadap Kelas

Pengamatan yang dilakukan untuk mengamati peristiwa yang terjadi di

kelas. Alat yang digunakan adalah foto tentang lingkungan fisik kelas,

tata letaknya.

c) Pengamatan Terhadap Peserta Didik

Pengamatan terhadap peserta didik ini adalah mengamati tentang

perilaku peserta didik alatnya adalah lembar observasi atau cek list

tentang keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran, interaksi,

ketrampilan bertanya dan kegiatan kelompok (lihat lampiran 27).

F. Validitas Data

Validitas adalah kesahihan data didalam suatu penelitian, hal ini data

dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan kebenarannya,

oleh karena setiap penelitian harus memilih dan menentukan cara-cara yang tepat

untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh.

Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data menurut Priyono

dalam buku Basrowi dan Suwandi (2008:123) antara lain:

1. Face validity (validita muka),setiap anggota kelompok peneliti tindakan

saling mengecek atau menilai atau memutuskan validitas suatu

instrument dan data dalam proses kolaborasi dalam penelitian tindakan.

2. Trianggulation (Trianggulasi), menggunakan berbagai sumber data

untuk meningkatkan kualitas penilaian

3. Critical Reflection (Refleksi Krisis), setiap tahap siklus penelitian

tindakan dirancang untuk meningkatkan kualitas pemahaman.

4. Catalityc validity (Validitas Pengetahuan), yang dihasilkan oleh

penelitian tindakan bergantung pada kemampuan peneliti sendiri dalam

mendorong pada adanya perubahan.

Dari beberapa teknik validitas data tersebut diatas maka yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik Trianggulation karena peneliti ingin mengumpulkan

data yang sejenis dari berbagai sumber untuk meningkatkan kualitas penilaian.

Teknik validitas data ini diberlakukan sama antara siklus I dan II.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini di mulai sejak awal sampai berakhirnya

pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan

dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis mengacu pada model analisis yang

dikemukakan oleh Miles dan Huberman sebagaimana di kutip dari bukunya

Herawati Susilo, Husnul Chotimah dan Yuyun Dwita Sari (2008: 103 ) “ teknik

analisis yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif, salah satunya modelnya

adalak teknik analisis interakif ”.

HB Sutopo (2002: 92 ) berpendapat bahwa” Dalam proses analisis data

terdapat empat komponen utama yang harus dipahami oleh setiap peneliti

kualitatif. Empat komponen utama tersebut adalah (1) pengumpulan data, (2)

reduksi data, (3) sajian data, (4) penarikan kesimpulan/verifikasi.”

1. Pengumpulan Data

Menurut kegiatan memperoleh informasi yang berupa kalimat-kalimat

yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi, dan dokumentasi. Data yang

diperoleh masih berupa data mentah yang tidak teratur, sehingga diperlukan

analisis data agar menjadi teratur.

2. Reduksi Data

Menurut H.B Sutopo (2002:92) berpendapat bahwa “Reduksi data adalah

bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,

membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa

sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.”

3. Sajian Data

Sajian data merupakan rakitan organisasi informasi yang memungkinkan

riset dapat dilakukan. Sajian data dapat berupa matriks, gambaran atau skema,

jaringan kerja kegiatan, data tabel. Semuanya dirakit secara teratur guna

mempermudah pemahaman informasi.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Kesimpulan akhir diperoleh bukan hanya sampai pada akhir pengumpulan

data, melainkan dibutuhkan suatu verifikasi yang berupa pengulangan dengan

melihat kembali field note (data mentah) agar kesimpulan yang diambil lebih kuat

dan bisa dipertanggungjawabkan.

Untuk lebih memperjelas komponen-komponen tersebut diatas, terdapat

empat langkah secara sederhana gambar posisinya sebagai berikut:

Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif (H.B Sutopo, 2002:96)

Dengan gambar tersebut, maka proses analisa data akan lebih jelas. Data

yang terkumpul akan di analisa melalui tiga tahap yaitu mereduksi data,

menyajikan data dan kemudian menarik kesimpulan. Selain itu dilakukan suatu

proses siklus antara masing-masing tahap tersebut sehingga komponen-komponen

tersebut menjadi rangkaian yang tidak bisa dipisahkan yang kemudian

menghasilkan data yang tersusun secara sistematis.

Langkah-langkah Analisis, sebagai berikut:

a. Siklus I

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka

dapat dikumpulkan.

2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan

matrik yang berguna untuk penelitian lanjut.

3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matriks antarkasus

1

Pengumpulan Data

3

Sajian Data

2

Reduksi Data

4

Penarikan

kesimpulan atau

verifikasi

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

4. Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman dan apabila dalam

persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang

jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

5. Melakukan analisis anatarkasus, dikembangkan struktur sajian data dan bagi

susunan laporan.

6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian yang akan

dilanjutkan dengan refleksi untuk perbaikan pelaksanaan tindakan pada

siklus 2

b. Siklus II

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka

dapat dikumpulkan.

2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan

matrik yang berguna untuk penelitian lanjut.

3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matriks antarkasus

4. Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman dan apabila dalam

persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang

jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

5. Melakukan analisis anatarkasus, dikembangkan struktur sajian data dan bagi

susunan laporan.

6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian

7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran

dalam laporan akhir untuk penelitian berikutnya.

H. Indikator Kerja

Indikator kerja merupakan rumusan yang akan dijadikan acuan dalam

menentukan keberhasilan dari penelitian. Berikut ini keberhasilan kerja dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 2. Kriteria Keberhasilan Tindakan untuk Hasil Belajar PKn Siswa

Aspek yang

dinilai Target

Alat

Penilaian

Cara Penilaian (x100%)

Hasil belajar

siswa

Minimal 85 % siswa

tuntas dengan Kriteria

Ketuntasan minimal 70

Tes

Tertulis

Dihitung dari:

Σ Siswa Tuntas x 100%

Σ Seluruh Siswa

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Keterangan:

Yang dimaksud batas yang terdapat pada target indikator pada penelitian ini

adalah batas ketuntasan minimal suatu mata pelajaran yang ditentukan sendiri

oleh setiap sekolah. Batas tuntas untuk mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan di SMP N 1 Nguter adalah 70 dan batas tuntas ini digunakan

sebagai pedoman ketuntasan pada penelitian ini.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian

tindakan kelas ini dimaksudkan untuk menerapkan metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD)dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Penelitian ini dilakukan dengan prosedur dan langkah-langkah yang digunakan

mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Kasihani

Kasbolah, 2001: 63-65) yaitu model spiral. Model spiral ini dimulai dengan

rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan suatu

dasar pemecahan masalah.

Secara operasional, tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini

meliputi tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Sebelum dilaksanakan pembelajaran PKn menggunakan metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD), peneliti terlebih dahulu melaksanakan

tahap persiapan agar pembelajaran dapat berjalan lancar. Tahap pelaksanaan ini

berlangsung pada hari Kamis tanggal 1 April 2010 sampai dengan hari Kamis

tanggal 15 April 2010. Berikut persiapan yang dilakukan oleh peneliti.

a. Permintaan ijin kepada kepala sekolah SMP N 1 Nguter yaitu Drs. Kasino

untuk mengadakan penelitian tindakan kelas di sekolah tersebut.

b. Melakukan observasi dan wawancara dengan Dra. Suparni selaku guru

pengampu mata pelajaran PKn kelas VIII, untuk mendapatkan gambaran awal

mengenai keadaan belajar mengajar khususnya mata pelajaran PKn di kelas

VIII SMP N 1 Nguter

c. Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pelajaran PKn

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Tahap Perencanaan

Adapun skenario pembelajaran yang sudah direncanakan untuk dapat

dilaksanakan dalam tiap siklus yaitu sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahapan ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang

meliputi:

1) Menyusun serangkaian kegiatan yang berupa pelaksanaan tindakan yang

berupa penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

pada kompetensi mendeskripsikan system pemerintahan Indonesia dan

peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.

2) Menyusun instrumen penelitian meliputi:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode Student

Teams-Achievement Divisions (STAD). Terlampir pada lampiran 9.

b) Soal pre tes untuk mengetahui kemampuan awal (lihat lampiran 5), soal

kuis (lihat lampiran 12) dan lembar jawaban.

c) Lembar kegiatan siswa untuk diskusi kelompok (lihat lampiran 10) dan

Lembar rangkuman tim (lihat lampiran 37).

d) Lembar observasi untuk keaktifan siswa (lihat lampiran 15) dan aktivitas

mengajar guru selama proses belajar mengajar (lihat lampiran 17).

e) Angket respon untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode

pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Terlampir

pada lampiran 19.

f) Mempersiapkan daftar wawancara untuk memperoleh informasi dari guru

PKn kelas VIII mengenai pelaksanaan penelitian (lihat lampiran2).

g) Mempersiapkan sertifikat penghargaan tim (lihat lampiran 38).

b. Tahap Perencanaan Siklus II

Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II disesuaikan

dengan kekurangan dan kelemahan yang ditemukan pada siklus I, sehingga

kegiatan ini mengarah pada perbaikan dari kekurangan pada siklus I.

Perencanaan tindakan pada siklus II peneliti tetap menyusun RPP serta bahan

ajar yang akan dilaksanakan memperbaiki kekurangan pada siklus I.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan

a. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan Siklus I

1) Menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

2) Menginformasikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan, dalam

hal ini metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD).

3) Melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

disusun sesuai dengan langkah-langkah dalam metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD). Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyampaikan materi

pelajaran.

b) Guru membagi siswa kedalam bebeberapa kelompok secara heterogen

berdasarkan jenis kelamin dan prestasi belajar.

c) Guru memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk dikerjakan dan

didiskusikan, setelah selesai tiap kelompok mempresentasikan

jawabannya.

d) Guru mengadakan kuis individu dan tidak diperbolehkan untuk

melakukan kerjasama dengan teman satu kelompok atau siswa lain.

e) Guru melakukan evaluasi dari hasil kuis individu yang telah dilakukan

oleh siswa.

f) Bersama-sama membuat kesimpulan.

g) Guru memberi penghargaan kepada tim yang mendapatkan skor atau

nilai tertinggi

4) Memberikan angket respon untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

metode pembelajaran yang diterapkan

b. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan Siklus II

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan seperti pada siklus I

yang telah disusun untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terjadi

pada siklus I. Serta mempersiapkan untuk menerapkan metode Student Teams-

Achievement Divisions (STAD) secara lebih baik. Pada akhir pelaksanaan

tindakan II siswa diberikan tes untuk mengetahui hasil belajar.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4. Tahap Observasi atau Pengamatan

Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement

Divisions (STAD) berlangsung. Interprestasi dilakukan setelah pembelajaran

selesai antara peneliti dan guru. Observasi ini dilakukan pada siklus I dan siklus

II, sebagai berikut:

a. Tahap Observasi atau Pengamatan Siklus I

Pengamatan yang dilakukan oleh observer ditekankan pada

implementasi metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) sebagai

penunjang hasil belajar yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan data

tentang kekurangan dan kemajuan sebelum diadakan tindakan.

b. Tahap Observasi atau Pengamatan Siklus II

Pengamatan yang dilakukan oleh observer ditekankan pada

implementasi metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD) sebagai

penunjang hasil belajar yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan data

tentang kekurangan dan kemajuan tindakan pertama.

5. Tahap Analisis dan Refleksi

a. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus I

Analisis dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Dari hasil analisis

dilakukan refleksi untuk menentukan siklus berikutnya. Analisis ini dilakukan

terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, pencapaian hasil

belajar siswa dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan

oleh guru pada siklus I. Data yang diperoleh kemudian diinterprestasi

sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki dan bagian

mana yang telah memenuhi syarat atau target.

b. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus II

Analisis ini dilakukan terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar

mengajar, pencapaian hasil belajar siswa dan tanggapan siswa terhadap

pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus II. Data yang diperoleh

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

kemudian diinterprestasi sehingga diperoleh kesimpulan yang dapat

digunakan sebagai penyusunan laporan.

6.Tahap Tindak Lanjut

Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru PKn

untuk melakukan perbaikan terus menerus serta mengembangkan model

pembelajaran yang tepat agar kompetensi dapat tercapai secara maksimal.

Tahap-tahap penelitian tersebut secara skematis dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian

Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

(menggunakan metode STAD)

Refleksi I

TERSELESAIKAN

Observasi I

Siklus II

Siklus I

TERSELESAIKAN

BELUM

TERSELESAIKAN

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

(menggunakan

metode STAD)

Observasi II

Refleksi II

TIDAK

TERSELESAIKAN

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

1. Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

a. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn)

Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Observasi

awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan

khususnya keadaan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Observasi

awal dilakukan pada hari kamis tanggal 1, 8, dan 15 April 2010 di kelas VIIIA

SMP N 1 Nguter. Observasi dilakukan bertepatan pada jadwal mata pelajaran

PKn di kelas VIIIA. Berdasarkan hasil observasi awal didapatkan beberapa

permasalahan dalam pembelajaran PKn yaitu Guru dalam menyampaikan

materi pelajaran PKn masih berkisar ceramah dan tanya jawab. Dimana dalam

proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa hanya menerima

informasi dari guru sehingga siswa menjadi bosan, jenuh, tidak tertarik dan

kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran PKn. Hal ini tampak ketika

peneliti melakukan observasi dikelas VIIIA dimana ketika guru

menyampaikan pelajaran PKn siswa berbicara dengan teman sebangkunya,

melamun, tidak mencatat penjelasan guru kalau tidak disuruh untuk mencatat,

mengetuk meja ketika guru menerangkan, mencoret-coret buku. Selain itu

siswa hanya memiliki LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai sumber belajar.

Tidak ada buku pegangan lain yang dimiliki siswa sehingga referensi belajar

yang dimiliki siswa masih kurang. Hal ini berakibat pada rendahnya hasil

belajar siswa kelas VIIIA pada mata pelajaran PKn dimana nilai rata-rata

kelas ujian akhir semester 1 tahun ajaran 2009/2010, adalah: 64,84 dengan

batas ketuntasan minimalnya adalah 70 (lihat lampiran 3). Berdasarkan data

tersebut siswa yang mampu memperoleh nilai ≥ 70 hanya 21% sedangkan

sisanya memperoleh nilai di bawah batas ketuntasan.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berdasarkan observasi atau pengamatan di kelas VIIIA tanggal 1, 8, 15

April 2010, dan wawancara dengan guru PKn di SMP N 1 Nguter (lihat

lampiran2), maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 tentang

keadaan yang dapat mencerminkan kondisi awal sebelum diadakannya

tindakan, adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Kondisi Awal Sebelum di Lakukan Tindakan

No Kondisi Awal Keterangan

1. Ditinjau

dari

Segi

Guru

a. Guru kurang bisa

memanfaatkan metode

mengajar

Kegiatan guru berorientasi

pada metode ceramah dan

tanya jawab

b. Proses kegiatan belajar

mengajar di kelas masih di

dominasi oleh guru atau

masih berpusat pada guru

Kegiatan siswa hanya

mendengarkan penjelasan

guru dan mencatat materi

pelajaran yang di berikan

oleh guru bila disuruh untuk

mencatat hal ini membuat

siswa menjadi pasif.

2.

Ditinjau

dari

Segi

Siswa

a. Rasa ingin tahu siswa yang

masih rendah

Sedikit siswa yang bertanya

apabila tidak ditunjuk oleh

guru untuk bertanya maka

siswa tidak bertanya

b. Hasil belajar siswa rendah Kurang dari 50 % siswa

yang mencapai batas tuntas

c. Selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung siswa

kurang tertarik / termotivasi

untuk mengikuti proses

pembelajaran

Siswa sering berbicara

dengan teman sebangkunya,

melamun, mengetuk meja

ketika guru menerangkan,

mencoret-coret buku

Sumber Data: Hasil Pengamatan Pada Kondisi Awal

b. Refleksi dan Rencana Penerapan Pembelajaran

Berdasarkan uraian di atas salah satu penyebab rendahnya hasil

belajar siswa adalah penggunaan metode mengajar guru yang masih bersifat

konvensional. Metode ini hanya berkisar pada ceramah dan tanya jawab.

Siswa hanya diminta untuk diam dan mendengarkan. Sehingga selama proses

belajar mengajar siswa cenderung pasif. Oleh karena itu perlu diterapkan

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat siswa untuk

belajar dan berpikir menyelesaikan suatu persoalan.

Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat digunakan

model pembelajaran kooperatif. Salah satu modelnya yaitu metode

pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD). Gagasan utama

dari Student Teams-Achievement Division (STAD) adalah untuk memotivasi

siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam

menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Sehingga diharapkan

dengan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar PKn.

c. Rencana Tindakan

Peneliti menerapkan dua siklus pembelajaran dalam Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode pembelajaran. Student

Teams-Achievement Division (STAD). Sebelum pelaksanaan siklus I, peneliti

memberikan tes kemampuan awal. Tes kemampuan awal di kelas VIIIA SMP

N 1 Nguter. Tes kemampuan awal diberikan untuk mengetahui tingkat

penguasaan siswa terhadap materi yang diujikan yaitu Kedaulatan Rakyat dan

Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia dan untuk menentukan

pembagian kelompok secara heterogen berdasarkan hasil tes kemampuan awal

dan jenis kelamin pada saat metode pembelajaran Student Teams-Achievement

Division (STAD) siklus I diterapkan. Tes kemampuan awal diberikan pada

hari Kamis tanggal 8 April 2010. Adapun kisi-kisi dan soal tes kemampuan

awal dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5.

2. Penelitian untuk Mengetahui Kemampuan Awal Siswa

Kegiatan untuk mengetahui kondisi awal siswa dilakukan dengan

menggunakan tes kemampuan awal pada hari Kamis tanggal 8 April 2010. Tes

kemampuan awal ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa

terhadap materi Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik

Indonesia. Selain itu, tes kemampuan awal juga digunakan sebagai pedoman

dalam menentukan pembagian kelompok belajar selama proses pembelajaran

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dengan menggunakan metode STAD pada siklus I dan 2. Tes kemampuan awal

diberikan sebanyak 20 soal berupa soal pilihan ganda dengan empat alternatif

jawaban yaitu a, b, c dan d (lihat lampiran 5).

Berdasarkan hasil tes kemampuan awal kelas VIIIA memperoleh nilai

rata-rata yaitu 58,93 dengan jumlah siswa yang tuntas 6 siswa dan siswa yang

belum tuntas sebanyak 27 siswa. Hasil nilai tes kemampuan awal kelas VIII A

dapat dilihat pada lampiran 7. Nilai ini juga digunakan sebagai pedoman dalam

menentukan pembagian kelompok belajar selama proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Student Teams-Achievement Division (STAD) pada

pelaksanaan siklus I, daftar kelompok untuk pelaksanaan siklus I dapat dilihat

pada lampiran 8. Rendahnya hasil tes kemampuan awal siswa membuktikan

bahwa masih banyak siswa yang masih sulit memahami sub materi Kedaulatan

Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia, sehingga hasil

belajar pada sub materi Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara

Republik Indonesia relatif rendah, yang ditunjukkan dengan masih banyaknya

(<50 %) siswa yang belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal

(SKBM). Hal ini dapat dilihat dari data hasil uji kompetensi sub materi

Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia kelas

VIIIA tahun ajaran 2009/2010 pada tabel 4, berikut ini:

Tabel 4. Data Ketercapaian SKBM Pada Sub Materi Kedaulatan Rakyat dan

Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelas VIIIA SMP N 1

Nguter Tahun Ajaran 2009/2010

No DATA Kelas VIIIA

1 Jumlah siswa 33

2 Jumlah siswa yang lulus SKBM 6

3 Jumlah siswa yang belum mencapai SKBM 27

4 Presentase siswa yang mencapai SKBM (%) 18 %

5 Presentase siswa yang belum mencapai SKBM (%) 82%

Sumber Data : Hasil Tes Awal Sebelum Dilakukan Tindakan

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Sedangkan untuk memperjelas sajian data tersebut dapat dilihat dalam

gambar no 5 di bawah ini.

33

6

27

18% 82%

0

5

10

15

20

25

30

35 Jumlah siswa

Jumlah siswa yang belum

mencapai SKBM

Jumlah siswa yang sudah

mencapai SKBM

Presentase siswa yang belum

mencapai SKBM (%)

Presentase siswa yang sudah

mencapai SKBM (%)

Gambar 5. Grafik Ketercapaian SKBM Sebelum Dimanfaatkannya Metode STAD

Dalam Pembelajaran PKn

Pada mata pelajaran PKn, siswa dihadapkan pada banyak konsep dan

fakta, maka ada pemikiran untuk melakukan suatu tindakan di kelas VIIIA SMP

N 1 Nguter agar kompetensi siswa dapat meningkat. Berdasarkan temuan di atas

akan berakibat pada pencapaian hasil belajar yang kurang optimal, sehingga perlu

adanya perbaikan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Sebagai

tindak lanjut agar hasil belajar siswa meningkat dan kegiatan belajar mengajar

dapat berjalan dengan efektif, maka peneliti menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan metode Student Teams-Achievement Division (STAD).

3. Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Pada tahap ini guru bersama peneliti menyusun rancangan

pembelajaran untuk diterapkan dalam penyampaian materi tentang Kedaulatan

Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia. Kegiatan

perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 Mei 2010.

Pada tiap siklus peneliti akan menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran Student Teams-

Achievement Division (STAD), menyiapkan soal untuk diskusi kelompok dan

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kuis, membuat daftar kelompok berdasarkan nilai tes kemampuan awal,

lembar observasi dan angket respon siswa. Pembagian kelompok terdiri dari

tujuh kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa.

Pembagian kelompok berdasarkan hasil tes kemampuan awal siswa, dimana

pembagian kelompok dibagi secara heterogen dari kemampuan akademik

siswa yaitu siswa yang pandai 25%, siswa yang kemampuan akademiknya

sedang 50%, siswa yang akademiknya rendah 25% akan tetapi pembagian

kelompok tidak bisa dilaksanakan sesuai persentase tersebut dikarenakan

jumlah dari siswa yang pandai, sedang dan rendah tidak proposional dimana

jumlah dari siswa yang pandai hanya 6 siswa sedangkan untuk siswa yang

kemampuan akademiknya sedang dan rendah lebih banyak. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) digunakan sebagai pedoman untuk menentukan langkah-langkah

pembelajaran (lihat lampiran 9), soal tes yaitu kuis siklus I yang dikerjakan

secara individu dan soal untuk dikerjakan secara berkelompok (lihat lampiran

10 dan 12). Tes tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa, kemudian

lembar observasi digunakan untuk mengamati keaktifan siswa (lihat lampiran

15) dan untuk mengamati aktivitas mengajar yang dilakukan peneliti (lihat

lampiran17), angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

metode pembelajaran yang diterapkan (lihat lampiran 19).

b. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama satu kali pertemuan

seperti yang telah direncanakan yaitu pada hari Kamis tanggal 6 Mei 2010

dengan alokasi waktu 3 x 40 menit karena jadwal pelajaran PKn di kelas

VIIIA dilaksanakan setiap hari kamis dengan alokasi waktu 3 x 40 menit yaitu

pada jam pelajaran ke tiga, empat dan delapan. Peneliti bertindak sebagai guru

(mengajar) dan dibantu oleh tiga orang pengamat yaitu Dra. Suparni selaku

guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA dan dua teman sejawat yaitu Ririn Iriani

dan Ria Wulansari. Materi pada pelaksanaan tindakan I adalah kompetensi

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dasar mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga

negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.

Pelaksanaan tindakan I pada hari kamis tanggal 6 Mei 2010 pada jam

pelajaran ke tiga dan keempat (Pukul 08.20-09.40 WIB) digunakan guru untuk

melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Student Teams-

Achievement Division (STAD), sedangkan jam pelajaran ke delapan (Pukul

12.10-12.50 WIB) akan dilakukan kuis siklus I, perhitungan skor kemajuan

individual, pemberian penghargaan dan pengisian angket respon siswa

terhadap metode yang diterapkan. Adapun urutan pelaksanaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pelajaran jam ke tiga dan ke empat (Pukul 08.20-09.40 WIB)

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek

kehadiran siswa.

b) Guru memperkenalkan diri dan menjelaskan metode pembelajaran

Student Teams-Achievement Division (STAD)

c) Guru menyampaikan materi tentang kompetensi dasar

mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga

negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.

d) Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah disampaikan

dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

e) Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok belajar dimana masing-

masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pembagian kelompok dibagi

secara heterogen berdasarkan hasil belajar tes kemampuan awal yang

sudah terlaksana pada tanggal 8 April 2010 dan berdasarkan jenis

kelamin. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menempatkan diri sesuai kelompoknya masing-masing.

f) Guru memberikan soal untuk didiskusikan dengan anggota kelompok.

g) Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa selama diskusi serta

mengingatkan tiap kelompok untuk memastikan bahwa tiap

anggotanya memahami materi yang telah disampaikan.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

h) Guru memberi kesempatan kepada tiap kelompok yang sudah selesai

mengerjakan soal diskusi untuk mempresentasikannya didepan kelas.

i) Guru membahas soal diskusi bersama siswa dan membuat kesimpulan

terhadap pelajaran yang telah dilalui.

j) Guru menginformasikan kepada siswa bahwa jam pelajaran kedelapan

akan dilaksanakan kuis siklus I maka dari itu siswa diminta untuk

mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa mengerjakan soal

dengan baik.

2) Pelajaran jam ke delapan (Pukul 12.10-12.50 WIB)

a) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.

b) Siswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri mengerjakan

kuis siklus I untuk materi yang telah didiskusikan pada pertemuan

sebelumnya. Soal berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan

empat alternatif jawaban.

c) Guru membagikan soal untuk dikerjakan siswa dan meminta siswa

agar bekerja sendiri dan tidak diperkenankan bekerjasama.

d) Siswa mengerjakan soal, guru mengawasi agar tidak ada siswa yang

mencoba berbuat curang.

e) Siswa selesai mengerjakan soal, lembar jawaban ditukarkan kepada

temannya untuk dikoreksi saat itu juga dan dinilai.

f) Guru memberikan lembar rangkuman tim kepada tiap kelompok untuk

diisi oleh masing-masing kelompok. Lembar kegiatan tim bertujuan

untuk mengetahui poin kemajuan yang meraka peroleh selama

mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student

Teams-Achievement Division (STAD).

g) Guru membimbing siswa untuk memberikan penilaian dan menghitung

poin kemajuan ke dalam lembar rangkuman tim serta mengingatkan

kepada siswa untuk berlaku jujur dalam memberikan penilaian.

h) Guru memberikan penghargaan kepada tim atau kelompok yaitu tim

super dengan nilai rata-rata tim 25, tim hebat dengan rata-rata tim 20,

dan tim baik dengan nilai rata-rata 15.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

i) Guru membagikan angket respon terhadap metode yang telah

diterapkan pada siklus I untuk diisi oleh siswa, dikumpulkan saat itu

juga.

j) Kegiatan belajar dengan metode pembelajaran Student Teams-

Achievement Division (STAD) dan kegiatan evaluasi pada siklus I

berakhir.

c. Observasi Siklus I

Observasi tindakan I peneliti dibantu oleh tiga orang pengamat yaitu

Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang

teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Pengamatan dilaksanakan

untuk mengamati keaktifan siswa selama proses belajar mengajar dan untuk

mengamati aktivitas mengajar yang dilakukan peneliti selama menggunakan

metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD) siklus I.

Hasil pengamatan dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan.

d. Analisis dan Refleksi Siklus I

Pada tahap ini dilakukan analisis tentang keberhasilan tindakan

terhadap hasil belajar siswa dari tes kemampuan awal sampai pada

berakhirnya kegiatan belajar siklus I. Pada dasarnya hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dari kondisi awal (tes kemampuan awal) sampai

dengan siklus I. Adapun hasil peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Kemampuan Awal dan Tes

Siklus I Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter

Keterangan Tes Awal Siklus I

Siswa Tuntas 6 (18 %) 18 (55%)

Siswa Belum Tuntas 27 (82%) 15 (45%)

Nilai Tertinggi 70 90

Nilai Terendah 40 55

Rata-rata Kelas 58,93 70,75

Sumber: Data Primer Hasil Tes Awal dan Tes Siklus I

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar PKn

siswa kelas VIIIA mengalami peningkatan dari kondisi awal (tes kemampuan

awal) sampai tindakan pada siklus I. Hasil tes awal menunjukkan siswa yang

tuntas sebanyak 6 siswa dengan persentase 18% kemudian pada siklus I

mengalami peningkatan yaitu siswa yang tuntas menjadi 18 siswa dengan

persentase 55% (mengalami peningkatan sebesar 37%). Begitupula dengan

rata-rata kelas yang semula hanya 58,93 pada siklus I mengalami peningkatan

menjadi 70,75. Selain itu pencapaian nilai tertinggi pada siklus I adalah 90

dan nilai terendah 55 sedangkan untuk tes awal pencapaian nilai tertinggi

adalah 70 dan nilai terendah 40. Adapun hasil nilai tes siklus I dapat dilihat

pada lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik

berikut ini:

6

27

70

40

1815

90

55

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Tes Awal Siklus I

Siswa Tuntas

Presentase Siswa

Tuntas

Siswa Belum Tuntas

Presentase Siswa

Belum Tuntas

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Gambar 6. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Kemampuan Awal

dan Tes Siklus I Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter

Kriteria keberhasilan untuk hasil belajar yaitu dengan batas tuntas atau

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70 dan ketuntasan kelas sebesar 85%.

Berdasarkan target tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian nilai untuk

hasil belajar pada siklus I belum tercapai, karena pada siklus I ketuntasan

kelas hanya mencapai 55% sedangkan target yang ditetapkan sebesar 85%.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

4. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Temuan Penelitian

a. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus I

Berdasarkan hasil tes siklus I terdapat siswa yang mendapat nilai

kurang dari 70 (KKM = 70) sebanyak 15 siswa dengan persentase 45% dan

yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 18 siswa dengan persentase sebesar 55%,

dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 70,75. Ketuntasan belajar siswa

tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Kriteria Jumlah Siswa

Tuntas 18 (55%)

Belum Tuntas 15 (45%)

Sumber: Data Primer Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter

Hasil capaian ketuntasan belajar siswa siklus I juga dapat dilihat pada

grafik berikut ini:

18

55%

15

45%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Tuntas Belum

Tuntas

Jumlah Siswa

Presentase Siswa

Tuntas / Belum

Tuntas

Gambar 7. Profil Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil belajar adalah dengan batas

tuntas 70 (KKM = 70) dan ketuntasan kelas sebesar 85%. Berdasarkan grafik

di atas dapat dilihat bahwa target yang diharapkan belum tercapai, karena pada

hasil tes siklus I ketuntasan kelas baru mencapai 55% sedangkan target yang

ditetapkan sebesar 85%. Keadaan ini akan diperbaiki pada siklusII.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Hasil Observasi Siklus I

Berdasarkan lembar observasi yang diperoleh pada kegiatan observasi

siklus I dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Kegiatan observasi keaktifan siswa siklus I dilakukan oleh Dra.

Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman

sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi kemudian

dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun pengolahan

hasil observasi keaktifan siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 16.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel no 7 berikut ini:

Tabel 7. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

No Kegiatan Siklus I

1 Kegiatan Siswa Ya Tidak Penilaian Persentase

1.1. Ada siswa yang tidak

masuk kelas

- v 33 100%

1.2. Ada siswa yang terlambat

masuk kelas

- v 33 100%

1.3. Ada siswa yang tidak

memperhatikan sewaktu

guru menerangkan

v - 4 12.1%

1.4. Ada siswa yang bertanya

mengenai materi pelajaran

v - 10 30,3%

1.5. Ada siswa yang menjawab

pertanyaan dari guru

v - 18 54,5%

1.6. Ada yang tidak

mengindahkan instruksi

guru

v - 3 9,09%

1.7. Ada siswa yang tidak

membawa LKS PKn

- v 33 100%

1.8. Ada siswa yang masih

belajar materi pelajaran

lain sewaktu guru mengajar

- v 33 100%

1.9. Ada siswa yang tidak

serius mengerjakan kuis

v - 4 12,1%

1.10

.

Ada siswa yang mengantuk

saat guru menerangkan

- v 33 100%

Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan data tabel hasil observasi keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-

Achievement Division (STAD) pada siklus I siswa sangat antusias untuk

mengikuti pelajaran PKn dengan menggunakan metode Student Teams-

Achievement Division (STAD) hal terlihat dari hasil observasi keaktifan

siswa dimana siswa hadir sebanyak 33 siswa artinya tidak ada siswa yang

tidak masuk kelas kemudian selama proses pembelajaran berlangsung

pada siklus I siswa tidak ada yang datang terlambat baik ketika pergantian

jam pelajaran saat pelajaran PKn akan dimulai maupun ketika pelajaran

akan dimulai setelah siswa istirahat. Semua siswa membawa LKS sebagai

bahan belajar mereka dan tidak ditemukan siswa mengerjakan mata

pelajaran lain diluar mata pelajaran PKn siswa tidak menunjukkan raut

muka yang mengantuk semua siswa bersemangat mengikuti proses

kegiatan belajar mengajar, selain itu terdapat 30,3% siswa yang berani

untuk bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang kurang jelas

dan ketika guru melontarkan pertanyaan terdapat 54,5% siswa yang

mengacungkan jari. Akan tetapi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I

masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru yaitu

12,1% mereka bicara sendiri dengan teman satu mejanya dan teman

didepannya. Selain itu ada siswa yang tidak mengindah instruksi dari guru

yaitu 9,09% sehingga proses pembelajaran kurang dapat berjalan secara

maksimal dan ketika waktunya untuk mengerjakan soal kuis yaitu 12,1%

siswa yang tidak serius mengerjakan soal tersebut dimana ada siswa yang

meminta jawaban dari teman lain atau mencontek jawaban teman dan

mengerjakan soal tersebut sambil bercanda dengan temannya. Untuk

memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada proses pembelajaran siklus

I, maka akan dilakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok Pada Siklus I

Kegiatan observasi keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok

siklus I dilakukan oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas

VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Hasil observasi kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah

disediakan. Adapun pengolahan hasil observasi keaktifan siswa dalam

kegiatan kelompok siklus I dapat dilihat pada lampiran 16. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel no 8 berikut ini:

Tabel 8. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok

Siklus I

NO Kegiatan Kelompok Penilaian Persentase

1. Seluruh siswa dalam kelompok aktif

bekerjasama dalam mengerjakan tugas

kelompok

5 71,4%

2. Siswa dalam kelompok saling

berdiskusi apabila mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

atau memahami materi pelajaran

4 57,1%

3. Semua siswa dalam kelompok

bertanggungjawab terhadap bagian

tugasnya masing-masing

4 57,1%

4. Semua siswa dalam kelompok

mengerjakan tugas tepat waktu

4 57,1%

Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Berdasarkan data tabel hasil observasi keaktifan siswa dalam

kegiatan kelompok pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan

menggunakan metode Student Teams-Achievement Division (STAD)

terdapat tujuh kelompok dimana setiap kelompok terdapat 4-5 siswa yang

dibagi berdasarkan hasil belajar dan jenis kelamin. Untuk lebih jelasnya

dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Pada kegiatan kelompok seluruh siswa dalam kelompok yang aktif

bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok adalah 71,4% pada

kegiatan kelompok pada siklus I masih ada siswa yang tidak aktif

membantu kelompoknya mengerjakan tugas kelompok.

b) Siswa dalam kelompok saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan

dalam mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran dan seluruh

siswa dalam tiap kelompok sudah saling berdiskusi untuk mengatasi

kesulitan mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran sebesar

57,1%.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c) Semua siswa dalam kelompok bertanggungjawab terhadap bagian

tugasnya masing-masing. Akan tetapi terdapat beberapa kelompok

yang anggotanya tidak bertanggungjawab terhadap tugas yang diterima

mereka cenderung acuh dengan tugas mereka dan melimpahkan

tugasnya kepada anggota lain. kelompok yang anggotanya

bertanggungjawab terhadap bagian tugasnya masing-masing sebesar

57,1%.

d) Kelompok yang anggotanya mengerjakan tugas tepat waktu sebanyak

57,1% sedangkan sisanya masih belum mengerjakan tugas tepat

waktu.

3) Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar

Kegiatan observasi aktivitas guru mengajar siklus I dilakukan oleh

oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua

orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi

kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun

pengolahan hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus I dapat dilihat

pada lampiran 18. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I

No Indikator Penilaian Kategori

1 Apersepsi 3 Baik

2 Penjelasan metode STAD 2 Cukup

3 Penjelasan Materi 2 Cukup

4 Teknik pembagian kelompok 3 Baik

5 Pengelolaan kegiatan diskusi 2 Cukup

6 Pemberian pertanyaan / kuis 3 Baik

7 Menentukan nilai individu dan kelompok 3 Baik

8 Memberikan penghargaan 3 Baik

9 Menyimpulkan materi pembelajaran 3 Baik

10 Menutup pembelajaran 3 Baik

Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Aktivitas Guru

Mengajar Siklus I

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas guru mengajar

siklus I dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi dalam kategori baik

karena guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam,

kemudian melakukan absensi siswa yang mengikuti pelajaran

mempersiapkan siswa sebelum pelajaran dimulai, yaitu dengan

menyuruh siswa untuk menyiapkan buku PKn dan memberikan

deskripsi singkat tentang materi pelajaran.

b) Kemampuan guru dalam menjelaskan langkah–langkah metode

Student Teams-Achievement Division (STAD) dalam kategori cukup

karena guru sudah menjelaskan semua langkah-langkah pembelajaran

dengan metode Student Teams-Achievement Division (STAD) sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung tetapi masih ada siswa yang belum

paham dengan penjelasan guru.

c) Kemampuan guru dalam menjelaskan materi pelajaran masuk dalam

kategori cukup karena relevan dengan materi tetapi situasi kelas belum

begitu terkendali dan guru kurang memberikan penekanan pada materi

pelajaran yang dibahas.

d) Kemampuan guru mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar

masuk kategori baik karena guru mampu membantu siswa dalam

mengorganisasi kelompok belajar dengan baik dan pembagian

kelompok berdasarkan hasil belajar siswa dan jenis kelamin.

e) Kemampuan guru dalam pengelolaan diskusi kelompok masuk

kategori cukup karena kegiatan kelompok masih kurang terkendali

masih ada siswa yang pindah-pindah kekelompok lain dan suasana

diskusi masih kurang terkendali

f) Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan ataupun kuis kepada

siswa masuk kategori baik karena guru memberikan kesempatan siswa

untuk bertanya dan guru memberikan pertanyaan menyeluruh kepada

siswa jadi tidak hanya bertanya kepada siswa yang pandai atau aktif.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Ketika memberikan soal kuis guru memastikan bahwa setiap siswa

sudah mendapatkan soal kuis.

g) Kemampuan menentukan penilaian kepada individu dan kelompok

masuk kategori baik karena guru dalam menentukan nilai untuk

individu maupun kelompok berdasarkan pada hasil penilaian yang ada.

h) Kemampuan memberikan penghargaan masuk kategori baik karena

guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh

predikan tim super, tim hebat dan tim baik. Sedangkan penghargaan

kepada individu diberikan kepada siswa yang memperoleh nilai

tertinggi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

i) Kemampuan menyimpulkan materi pelajaran masuk kategori baik

karena guru dalam menyimpulkan materi pelajaran dilakukan bersama

siswa.

j) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran masuk kategori baik

karena pada akhir pelajaran guru mengingatkan kepada siswa untuk

belajar dirumah dan menyiapkan diri pada pertemuan minggu depan

sehingga proses pembelajaran minggu depan akan lebih baik lagi dari

proses pembelajaran sebelumnya.

c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I

Angket respon ini diisi oleh siswa mengenai respon terhadap

pembelajaran PKn menggunakan metode Student Teams-Achievement

Division (STAD) siklus I, pengisian ini dilakukan setelah siswa mengerjakan

tes siklus I. Adapun hasil angket respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I

No Pernyataan Respon Siswa Persentase

SS dan S R dan STS

1 Pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD) membuat

suasana belajar lebih hidup dan

tidak membosankan.

18 60%

2 Pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

22 73,3%

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Division (STAD)

menciptakan suasana

pembelajaran yang gaduh dan

tidak terkendali.

3 Penggunaan metode Student

Teams-Achievement Division

(STAD) memudahkan saya dalam

memahami materi sistem

pemerintahan Indonesia dan peran

lembaga negara sebagai pelaksana

kedaulatan rakyat.

20 66,7%

4 Saya tidak suka mengerjakan

tugas secara berkelompok

sebagaimana instruksi dalam

pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD)

20 66,7%

5 Metode Student Teams-

Achievement Division (STAD)

sesuai digunakan dalam

pembelajaran PKn.

25 83,3%

6 Pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD) mendorong saya

untuk bekerja secara individu dan

tidak memperhatikan teman dalam

satu pasangan.

26 86,7%

7 Pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD) mendorong saya

untuk aktif dalam kegiatan belajar

di kelas.

18 60%

8 Saya mengalami kesulitan saat

guru menjelaskan materi sistem

pemerintahan Indonesia dan peran

lembaga negara sebagai pelaksana

kedaulatan rakyat dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD)

19 63,3%

9 Belajar dengan menggunakan

metode Student Teams-

Achievement Division (STAD)

pada mata pelajaran PKN

mendorong saya untuk menjawab

soal yang diberikan oleh guru.

17 56,7%

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

10 Saya tidak memperhatikan teman

yang sedang mengeluarkan

pendapat dalam pembelajaran

metode Student Teams-

Achievement Division (STAD).

20 66,7%

11 Pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD) membuat saya

tidak mengantuk di kelas.

25 83,3%

12 Pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD) tidak membuat

saya lebih aktif dalam

pembelajaran PKn.

20 66,7%

13 Tugas kelompok dalam

pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD) menarik untuk

dikerjakan.

22 73,3%

14 Metode Student Teams-

Achievement Division (STAD)

tidak sesuai digunakan dalam

pembelajaran PKn.

25 83,3%

15 Pembelajaran dengan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD) mendorong saya

untuk berusaha mendapat nilai

maksimal.

21 70%

Sumber: Data Primer Pengolahan Angket Respon Siswa Siklus I

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa respon siswa

terhadap penerapan metode pembelajaran Student Teams-Achievement

Division (STAD) sangat baik. Hal ini dibuktikan pada hasil persentase angket

respon siswa hampir semua pernyataan yang diberikan memperoleh tanggapan

yang cukup memuaskan yaitu ≥ 60%. Hal ini menandakan bahwa separuh

lebih siswa kelas VIIIA menanggapi positif terhadap penerapan metode ini

dalam pembelajaran PKn. Adapun pengolahan hasil angket respon siswa

siklus I dapat dilihat pada lampiran 21.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d. Temuan Penelitian untuk Perbaikan Siklus II

1) Bagi Guru

a) Guru terkadang terlalu cepat dalam penyampaian materi pelajaran

sehingga guru masih kurang dalam memberikan penekanan pada

materi pembelajaran. Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru

akan memberikan penekanan lebih mengenai materi yang telah

disampaikan.

b) Guru kurang bisa memantau dan mengontrol jalannya diskusi, karena

posisi guru kebanyakan di depan kelas. Untuk memperbaikinya maka

pada siklus II guru akan berkeliling kelas untuk mengawasi jalannya

diskusi.

c) Guru kurang dalam hal menyampaikan informasi mengenai langkah-

langkah pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement

Division (STAD). Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru

selalu mengingatkan kepada siswa langkah-langkah apa saja yang akan

dilakukan dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement

Division (STAD).

2) Bagi Siswa

a) Siswa pada awal pembelajaran perlu waktu beberapa lama untuk

mempersiapkan diri memulai kegiatan kelompok.

b) Beberapa siswa dalam kelompok kurang tepat waktu dalam

penyelesaian tugas kelompok.

c) Hasil belajar siswa belum mencapai target ketuntasan kelas sebesar

85%. Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru akan mencoba

memperbaiki segala kekurangan yang ada pada siklus I, baik dari

media, pelaksanaan metode pembelajaran Student Teams-Achievement

Division (STAD) maupun pendalaman materi kepada siswa.

d) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang dijelaskan guru masih

rendah hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran masih relatif rendah. Untuk memperbaikinya

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

maka pada siklus II guru akan mencoba menampilkan bagan untuk

menarik perhatian siswa.

e) Masih ada siswa yang bekerjasama pada saat evaluasi berlangsung.

Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru akan meningkatkan

pengawasannya terhadap jalannya evaluasi.

f) Keengganan siswa untuk berkumpul dengan teman satu kelomponya.

Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru akan kembali

mencoba memberikan penjelasan kepada siswa mengenai cara kerja

metode pembelajaran kooperatif khususnya metode Student Teams-

Achievement Division (STAD).

5. Penelitian Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan metode Student Teams-Achievement Division (STAD).

Pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

pembelajaran. Terdapat beberapa perbedaan dalam RPP siklus I dengan siklus

II, yaitu perihal media, pada pelaksanaan siklus I media yang digunakan guru

hanya white board, boardmaker dan penghapus. Pada pelaksanaannya

pemakaian media tersebut belum efektif karena siswa masih merasa kesulitan

memahami materi pelajaran dan terlihat masih jenuh untuk mendengarkan

penjelasan guru. Oleh karena itu pada siklus II guru menggunakan bagan yang

sesuai dengan materi yang akan diajarkan (lihat lampiran 39).

Selain menyusun RPP peneliti juga mempersiapkan soal kuis siklus II

untuk mengetahui hasil belajar siswa (lihat lampiran 22), lembar observasi

digunakan untuk mengamati keaktifan siswa, kegiatan kelompok dan untuk

mengamati aktivitas guru mengajar yang dilakukan peneliti (lihat lampiran 28

dan 30), angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap metode

pembelajaran yang diterapkan (lihat lampiran 32).

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

b. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan II satu kali pertemuan yaitu pada hari Kamis

tanggal 20 Mei 2010. Peneliti bertindak sebagai guru dan dibantu oleh tiga

orang pengamat, yaitu oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn

kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria

Wulansari.

Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I,

hanya saja dalam pelaksanaan tindakan II ini terdapat perbaikan-perbaikan

yang diperlukan dengan memperhatikan hasil refleksi tindakan I. Materi pada

tindakan II ini adalah kompetensi dasar materi sistem pemerintahan Indonesia

dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.

Pelaksanaan tindakan II pada hari kamis tanggal 20 Mei 2010 pada

jam pelajaran ke tiga dan keempat (Pukul 08.20-09.40 WIB) digunakan guru

untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Student Teams-

Achievement Division (STAD), sedangkan jam pelajaran ke delapan (Pukul

12.10-12.50 WIB) akan dilakukan kuis siklus II, perhitungan skor kemajuan

individual, pemberian penghargaan dan pengisian angket respon siswa

terhadap metode yang diterapkan. Adapun urutan pelaksanaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pelajaran jam ke tiga dan ke empat (Pukul 08.20-09.40 WIB)

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek

kehadiran siswa.

b) Guru menjelaskan metode pembelajaran Student Teams-Achievement

Division (STAD) dan memastikan siswa untuk paham betul dengan

langkah-langkah proses pembelajaran.

c) Guru sedikit mengulangi materi pelajaran minggu lalu dengan

diselingi tanya jawab untuk membangkitkan semangat dan ingatkan

siswa tentang materi yang telah dipelajari. Pada kesempatan ini guru

mencoba untuk berinteraksi dengan siswa dengan cara berkeliling ke

tempat duduk siswa, dengan tujuan agar bisa lebih dekat dengan siswa

sehingga siswa tidak merasa malu atau enggan untuk bertanya.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

d) Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah disampaikan

dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menempatkan diri

sesuai kelompoknya masing-masing.

f) Guru memberikan soal untuk didiskusikan dengan anggota kelompok.

g) Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa selama diskusi serta

mengingatkan tiap kelompok untuk memastikan bahwa tiap

anggotanya memahami materi yang telah disampaikan. Pada kegiatan

ini guru mengelilingi kelas untuk memantau jalannya diskusi

kelompok agar tiap kelompok benar-benar fokus pada kegiatan

kelompok dan bertanggung jawab atas tugas kelompok yang diberikan.

h) Guru memberi kesempatan kepada tiap kelompok yang sudah selesai

mengerjakan soal diskusi untuk mempresentasikannya didepan kelas.

i) Guru membahas soal diskusi bersama siswa dan membuat kesimpulan

terhadap pelajaran yang telah dilalui.

j) Guru menginformasikan kepada siswa bahwa jam pelajaran kedelapan

akan dilaksanakan kuis siklus I maka dari itu siswa diminta untuk

mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa mengerjakan soal

dengan baik.

2) Pelajaran jam ke delapan (Pukul 12.10-12.50 WIB)

a) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.

b) Siswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri mengerjakan

kuis siklus II untuk materi yang telah didiskusikan pada pertemuan

sebelumnya. Soal berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan

empat alternatif jawaban.

c) Guru membagikan soal untuk dikerjakan siswa dan meminta siswa

agar bekerja sendiri dan tidak diperkenankan bekerjasama.

d) Siswa mengerjakan soal, guru mengawasi agar tidak ada siswa yang

mencoba berbuat curang. Pada kesempatan ini guru mengelilingi

seluruh ruangan kelas untuk memantau siswa sehingga tidak ada siswa

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

yang mencontek dan bila ada siswa yang berbuat curang guru langsung

menegurnya.

e) Siswa selesai mengerjakan soal, lembar jawaban ditukarkan kepada

temannya untuk dikoreksi saat itu juga dan dinilai.

f) Guru memberikan lembar rangkuman tim kepada tiap kelompok untuk

diisi oleh masing-masing kelompok. Lembar kegiatan tim bertujuan

untuk mengetahui poin kemajuan yang meraka peroleh selama

mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student

Teams-Achievement Division (STAD).

g) Guru membimbing siswa untuk memberikan penilaian dan menghitung

poin kemajuan ke dalam lembar rangkuman tim serta mengingatkan

kepada siswa untuk berlaku jujur dalam memberikan penilaian.

h) Guru memberikan penghargaan kepada tim atau kelompok yaitu tim

super dengan nilai rata-rata tim 25, tim hebat dengan rata-rata tim 20,

dan tim baik dengan nilai rata-rata 15.

i) Guru membagikan angket respon terhadap metode yang telah

diterapkan pada siklus II untuk diisi oleh siswa, dikumpulkan saat itu

juga.

j) Kegiatan belajar dengan metode pembelajaran Student Teams-

Achievement Division (STAD) dan kegiatan evaluasi pada siklus II

berakhir.

c. Observasi Siklus II

Observasi tindakan II peneliti dibantu oleh tiga orang pengamat yaitu

Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang

teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Pengamatan dilaksanakan

untuk mengamati keaktifan siswa selama proses belajar mengajar dan untuk

mengamati aktivitas mengajar yang dilakukan peneliti selama menggunakan

metode pembelajaran pembelajaran Student Teams-Achievement Division

(STAD) siklus II. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar observasi yang telah

disediakan.

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

d. Analisis dan Refleksi Siklus II

Pada tahap ini dilakukan analisis tentang keberhasilan tindakan

terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II akan

dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I dan tes kemampuan

awal (lihat lampiran 35). Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel 11. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal, Siklus I, dan

Siklus II Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter

Keterangan Tes Awal Siklus I Siklus II

Siswa Tuntas 6 (18 %) 18 (55%) 29 (88%)

Siswa Belum Tuntas 27 (82%) 15 (45%) 4 (12%)

Rata-rata Kelas 58,93 70,75 80,30

Sumber: Data Primer Hasil Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar dari kondisi awal (tes kemampuan awal), siklus I, dan siklus II.

Pada kondisi awal (tes kemampuan awal) siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa

dengan persentase sebesar 18%, pada siklus I mengalami peningkatan dimana

siswa yang tuntas menjadi 18 siswa dengan persentase sebesar 55%

(mengalami peningkatan sebesar 37%). Selanjutnya pada siklus II mengalami

peningkatan lagi dimana siswa yang tuntas menjadi 29 siswa dengan

persentase sebesar 88% (mengalami peningkatan sebesar 33 %). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat gambar grafik dibawah ini:

6

27

18%82%

18

15

55%45%

29

488%12%

0

5

10

15

20

25

30

Tes

Awal

Siklus I Siklus II

Siswa Tuntas

Siswa Belum Tuntas

Presentase Siswa

Tuntas (%)

Presentase Siswa

Belum Tuntas (%)

Gambar 8. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal, Siklus I, dan

Siklus II Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Kriteria keberhasilan untuk hasil belajar yaitu dengan batas tuntas atau

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70 dan ketuntasan kelas sebesar 85%.

Berdasarkan target tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian nilai untuk

hasil belajar pada siklus II telah tercapai, hal ini ditunjukkan pada perolehan

nilai tes siklus II siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa dengan persentase 88%

dan target yang ditetapkan sebesar 85%.

6. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan Temuan Penelitian

a. Hasil Tes Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan tes siklus II terdapat siswa yang mendapat nilai kurang

dari 70 (KKM = 70) sebanyak 4 siswa dengan persentase sebesar 12% dan

yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 29 dengan persentase sebesar 88 % siswa,

dan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 80,30 sedangkan nilai tertinggi

yang diperoleh adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Adapun hasil nilai tes

siklus II dapat dilihat pada lampiran 27. Ketuntasan belajar siswa tersebut

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Kriteria Jumlah Siswa

Tuntas 29 (88%)

Belum Tuntas 4 (12%)

Sumber: Data Primer Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter

Hasil capaian ketuntasan belajar siswa siklus II juga dapat dilihat pada grafik

berikut ini:

29

88%4

12%

0

5

10

15

20

25

30

Tuntas Belum

Tuntas

Jumlah Siswa

Presentase

Siswa Tuntas /

Belum Tuntas

(%)

Gambar 9. Profil Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dibanding dengan

siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 13. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Siklus I dan Tes Siklus II

Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter

Keterangan Siklus I Siklus II

Siswa Tuntas 18 (55%) 29 (88%)

Siswa Belum Tuntas 15 (45%) 4 (12%)

Nilai Tertinggi 90 100

Nilai Terendah 55 60

Rata-rata Kelas 70,75 80,30

Sumber: Data Primer Hasil Tes Siklus I dan Tes Siklus II

Kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil belajar adalah dengan batas

tuntas 70 (KKM = 70) dan ketuntasan kelas sebesar 85%. Berdasarkan grafik

di atas dapat dilihat bahwa target yang ditetapkan telah tercapai, karena pada

hasil tes siklus II ketuntasan kelas telah mencapai 88% dan target yang

ditetapkan sebesar 85%.

b. Hasil Observasi Siklus II

Berdasarkan pada lembar observasi yang diperoleh pada kegiatan

observasi siklus II dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Kegiatan observasi keaktifan siswa siklus I dilakukan oleh Dra.

Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman

sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi kemudian

dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun pengolahan

hasil observasi keaktifan siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 29.

Hasil obeservasi keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 14. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

No Kegiatan Siklus II

1 Kegiatan Siswa Ya Tidak Penilaian Persentase

1.1. Ada siswa yang tidak masuk kelas - v 33 100%

1.2. Ada siswa yang terlambat masuk

kelas

- v 33 100%

1.3. Ada siswa yang tidak

memperhatikan sewaktu guru

menerangkan

- v 33 100%

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

1.4. Ada siswa yang bertanya

mengenai materi pelajaran

v - 19 57,6%

1.5. Ada siswa yang menjawab

pertanyaan dari guru

v - 25 75,8%

1.6. Ada yang tidak mengindahkan

instruksi guru

- v 33 100%

1.7. Ada siswa yang tidak membawa

LKS PKn

- v 33 100%

1.8. Ada siswa yang masih belajar

materi pelajaran lain sewaktu

guru mengajar

- v 33 100%

1.9. Ada siswa yang tidak serius

mengerjakan kuis

- v 33 100%

1.10. Ada siswa yang mengantuk saat

guru menerangkan

- v 33 100%

Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Berdasarkan data tabel hasil observasi keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-

Achievement Division (STAD) pada siklus II siswa sangat antusias untuk

mengikuti pelajaran PKn dengan menggunakan metode Student Teams-

Achievement Division (STAD) hal terlihat dari hasil observasi keaktifan

siswa dimana siswa hadir sebanyak 33 siswa artinya tidak ada siswa yang

tidak masuk kelas kemudian selama proses pembelajaran berlangsung

pada siklus II siswa tidak ada yang datang terlambat baik ketika pergantian

jam pelajaran saat pelajaran PKn akan dimulai maupun ketika pelajaran

akan dimulai setelah siswa istirahat. Semua siswa membawa lembar kerja

siswa sebagai sumber belajar mereka dan tidak ditemukan siswa

mengerjakan mata pelajaran lain diluar mata pelajaran PKn siswa tidak

menunjukkan raut muka yang mengantuk semua siswa bersemangat

mengikuti proses kegiatan belajar mengajar, selain itu terdapat

peningkatan siswa yang berani untuk bertanya kepada guru mengenai

materi pelajaran yang kurang jelas yang semula hanya 30,3% sekarang

meningkat menjadi 57,6% dan peningkatan juga terjadi pada siswa yang

antusias untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru yang

semula hanya 54,5% pada siklus II sebanyak 75,8% yang menjawab

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

pertanyaan dari guru. Pada pelaksanaan tindakan siklus II tercipta suasana

yang kondusif dan siswa mulai tertib dan serius mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement

Division (STAD). Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran PKn dapat

dikatakan meningkat karena dengan kehadiran seluruh siswa dalam prses

pembelajaran PKn dan tidak adanya siswa yang mengerjakan materi

pelajaran lain, siswa tidak mengantuk, siswa aktif menjawab pertanyaan

yang dilontarkan guru, dan siswa membawa LKS sabagai bahan belajar

siswa.

2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok Pada Siklus

II

Kegiatan observasi keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok

siklus I dilakukan oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas

VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari.

Hasil observasi kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah

disediakan. Adapun pengolahan hasil observasi keaktifan siswa dalam

kegiatan kelompok siklus II dapat dilihat pada lampiran 29. Hasil

Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok pada tabel no 17

berikut ini:

Tabel 15. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok

Siklus II

NO Kegiatan Kelompok Peningkatan Persentase

1. Seluruh siswa dalam kelompok

aktif bekerjasama dalam

mengerjakan tugas kelompok

6 85,7%

2. Siswa dalam kelompok saling

berdiskusi apabila mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

atau memahami materi pelajaran

6 85,7%

3. Semua siswa dalam kelompok

bertanggungjawab terhadap bagian

tugasnya masing-masing

6 85,7%

4. Semua siswa dalam kelompok

mengerjakan tugas tepat waktu

7 100%

Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi

keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok pada pelaksanaan pembelajaran

siklus II meningkat lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Untuk lebih

jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Pada kegiatan kelompok seluruh siswa aktif dalam mengerjakan tugas

kelompok dan pada pelaksanaan tindakan II terdapat peningkatan

dimana pada siklus I hanya 71,4% kelompok yang seluruh anggotanya

aktif mengerjakan tugas kelompok sedangkan pada siklus II terdapat

peningkatan dimana seluruh kelompok yang seluruh anggotanya aktif

dalam mengerjakan tugas kelompok yaitu 85,7%.

b) Pada pelaksanaan tindakan II siswa dalam kelompok saling berdiskusi

apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami

materi pelajaran yaitu 85,7% dimana sebelumnya pada siklus I hanya

57,1% siswa dalam kelompok yang saling berdiskusi apabila

mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi

pelajaran.

c) Pada pelaksanaan tindakan II semua siswa dalam kelompok sudah

bertanggungjawab terhadap bagian tugasnya masing-masing yaitu

85,7%. Hal ini mengalami peningkatan dimana sebelumnya pada

siklusI hanya 57,1% siswa yang bertanggungjawab atas tugasnya

masing-masing.

d) Pada pelaksanaan tindakan II kelompok yang anggotanya mengerjakan

tugas tepat waktu yaitu 100%. Hal ini mengalami peningkatan dimana

pada siklus I hanya 57,1% kelompok yang mengerjakan tugas tepat

waktu.

3) Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar

Kegiatan observasi aktivitas guru mengajar siklus II dilakukan oleh

oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua

orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi

kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun

pengolahan hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus II dapat dilihat

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

pada lampiran 31. Hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus II dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 16. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II

No Indikator Penilaian Kategori

1 Apersepsi 3 Baik

2 Penjelasan metode STAD 3 Baik

3 Penjelasan Materi 3 Baik

4 Teknik pembagian kelompok 3 Baik

5 Pengelolaan kegiatan diskusi 3 Baik

6 Pemberian pertanyaan / kuis 3 Baik

7 Menentukan nilai individu dan kelompok 3 Baik

8 Memberikan penghargaan 3 Baik

9 Menyimpulkan materi pembelajaran 3 Baik

10 Menutup pembelajaran 3 Baik

Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Aktivitas Guru

Mengajar Siklus II

Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas guru mengajar

siklus I dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi dalam kategori baik

karena guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam,

kemudian melakukan absensi siswa yang mengikuti pelajaran

mempersiapkan siswa sebelum pelajaran dimulai, yaitu dengan

menyuruh siswa untuk menyiapkan buku PKn dan memberikan

deskripsi singkat tentang materi pelajaran.

b) Kemampuan guru dalam menjelaskan langkah–langkah metode

Student Teams-Achievement Division (STAD) dalam kategori baik

karena guru sudah menjelaskan semua langkah-langkah pembelajaran

dengan metode Student Teams-Achievement Division (STAD) dan

guru memastikan seluruh siswa mengerti dengan langkah-langkah

proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-

Achievement Division (STAD)

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

c) Kemampuan guru dalam menjelaskan materi pelajaran masuk dalam

kategori baik karena relevan dengan materi dan pada siklus II guru

menggunakan bagan agar siswa mudah untuk memahami materi

pelajaran selain itu kondisi kelas ketika guru menyampaikan materi

tenang dan terkendali.

d) Kemampuan guru mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar

masuk kategori baik karena guru mampu membantu siswa dalam

mengorganisasi kelompok belajar dengan baik.

e) Kemampuan guru dalam pengelolaan diskusi kelompok masuk

kategori baik karena suasana diskusi kelompok lebih hidup dimana

siswa dalam kelompok dapat berinteraksi dengan baik dan lebih aktif.

f) Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan ataupun kuis kepada

siswa masuk kategori baik karena guru memberikan kesempatan siswa

untuk bertanya dan guru memberikan pertanyaan menyeluruh kepada

siswa jadi tidak hanya bertanya kepada siswa yang pandai atau aktif.

Ketika memberikan soal kuis guru memastikan bahwa setiap siswa

sudah mendapatkan soal kuis.

g) Kemampuan menentukan penilaian kepada individu dan kelompok

masuk kategori baik karena guru dalam menentukan nilai untuk

individu maupun kelompok berdasarkan pada hasil penilaian yang ada

tanpa ada rekayasa.

h) Kemampuan memberikan penghargaan masuk kategori baik karena

guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh

predikan tim super, tim hebat dan tim baik. Sedangkan penghargaan

kepada individu diberikan kepada siswa yang memperoleh nilai

tertinggi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

i) Kemampuan menyimpulkan materi pelajaran masuk kategori baik

karena guru dalam menyimpulkan materi pelajaran dilakukan bersama

siswa.

j) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran masuk kategori baik

karena pada akhir pelajaran guru mengingatkan kepada siswa untuk

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

belajar dirumah dan menyiapkan diri pada pertemuan minggu depan

sehingga proses pembelajaran minggu depan akan lebih baik lagi dari

proses pembelajaran sebelumnya.

c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II

Angket respon ini diisi oleh siswa mengenai respon terhadap

pembelajaran PKn menggunakan metode Student Teams-Achievement

Division (STAD) siklus II, pengisian ini dilakukan setelah siswa mengerjakan

tes siklus II. Adapun hasil angket respon siswa pada tabel berikut ini:

Tabel 17. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II

No

Pernyataan

Respon Siswa

Persentase SS dan S R dan STS

1 Pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) membuat suasana

belajar lebih hidup dan tidak

membosankan.

26 86,7%

2 Pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) menciptakan

suasana pembelajaran yang

gaduh dan tidak terkendali.

28 93,3%

3 Penggunaan metode Student

Teams-Achievement

Division (STAD)

memudahkan saya dalam

memahami materi sistem

pemerintahan Indonesia dan

peran lembaga negara

sebagai pelaksana

kedaulatan rakyat.

26 86,7%

4 Saya tidak suka

mengerjakan tugas secara

berkelompok sebagaimana

instruksi dalam

pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD)

27 90%

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

5 Metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) sesuai digunakan

dalam pembelajaran PKn.

25 83,3%

6 Pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) mendorong saya

untuk bekerja secara

individu dan tidak

memperhatikan teman

dalam satu pasangan.

26 86,7%

7 Pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) mendorong saya

untuk aktif dalam kegiatan

belajar di kelas.

24 80%

8 Saya mengalami kesulitan

saat guru menjelaskan

materi sistem pemerintahan

Indonesia dan peran

lembaga negara sebagai

pelaksana kedaulatan rakyat

dengan metode Student

Teams-Achievement

Division (STAD)

24 80%

9 Belajar dengan

menggunakan metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD) pada mata

pelajaran PKN mendorong

saya untuk menjawab soal

yang diberikan oleh guru.

25 83,3%

10 Saya tidak memperhatikan

teman yang sedang

mengeluarkan pendapat

dalam pembelajaran metode

Student Teams-Achievement

Division (STAD).

25 83,3%

11 Pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) membuat saya

tidak mengantuk di kelas.

25 83,3%

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

12 Pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) tidak membuat

saya lebih aktif dalam

pembelajaran PKn.

26 86,7%

13 Tugas kelompok dalam

pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) menarik untuk

dikerjakan.

24 80%

14 Metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) tidak sesuai

digunakan dalam

pembelajaran PKn.

24 80%

15 Pembelajaran dengan

metode Student Teams-

Achievement Division

(STAD) mendorong saya

untuk berusaha mendapat

nilai maksimal.

25 83,3%

Sumber: Data Primer Pengolahan Angket Respon Siswa Siklus II

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil respon siswa

jika dibandingkan dengan siklus I meningkat menjadi lebih baik. Pada siklus

II respon siswa cukup baik yaitu hampir semua pernyataan mendapatkan

persentase ≥ 60%, dan pada siklus II ini respon terhadap penerapan metode

pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD) meningkat yaitu

semua pernyataan yang diberikan memperoleh tanggapan yang sangat

memuaskan yaitu ≥ 80%. Hal ini berarti separuh lebih siswa kelas VIIIA

menanggapi positif penerapan metode ini dalam pembelajaran PKn. Khusus

untuk angket respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran Student

Teams-Achievement Division (STAD) memang peneliti tidak memberikan

target khusus untuk dikatakan berhasil, tetapi melihat pada perolehan hasil

angket respon siswa siklus II dimana semua pernyataan yang diberikan

memperoleh tanggapan yang sangat memuaskan yaitu ≥ 80% ( ≥ 24 dari 33

siswa menanggapi positif) itu sudah cukup menggambarkan bahwa siswa

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

sangat antusias terhadap penerapan metode pembelajaran Student Teams-

Achievement Division (STAD). Adapun pengolahan hasil angket respon siswa

siklus II dapat dilihat pada lampiran 34.

d. Temuan Penelitian Siklus II

1) Bagi Guru

a) Guru sudah dapat mengontrol diri dalam penyampaian materi pelajaran

sehingga guru dalam menyampaikan materi tidak terlalu cepat dan

memberikan penekanan pada materi pelajaran.

b) Guru sudah dapat meningkatkan perhatiannya kepada setiap kelompok

sehingga kegiatan diskusi kelompok dapat berjalan dengan lancar.

Siswa terlihat lebih aktif dalam diskusi yang berlangsung dibandingkan

dengan keadaan diskusi pada siklus I.

2) Bagi Siswa

a) Siswa mulai memperhatikan penjelasan guru dengan cukup baik

setelah penggunaan media bagan pada proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Student Teams-Achievement Division (STAD).

b) Siswa mulai terbiasa untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti

kegiatan kelompok sehingga tidak lagi memakan waktu.

c) Pada evaluasi siklus II siswa terlihat lebih tenang karena guru lebih

meningkatkan pengawasannya terhadap jalannya evaluasi.

d) Target ketuntasan kelas sebesar 85% dapat tercapai, sehingga

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berakhir pada siklus II, karena

indikator kerja yang meliputi hasil belajar telah memenuhi target yang

ditetapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 18. Ketercapaian Indikator Kerja

Indikator

Kinerja

Target Siklus

I

Siklus

II

Keterangan

Hasil

Belajar

Hasil tes tiap siklus

minimal 70 (KKM = 70)

dan 85% secara klasikal.

55% 88% Tercapai

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

B. Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Penerapan Metode

Pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD) pada

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

1. Perencanaan yang Dilakukan Guru untuk Mempersiapkan Metode

Pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD).

Perencanaan yang dilakukan untuk mempersiapkan metode Student

Teams-Achievement Division (STAD) adalah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan serangkaian tindakan yang berupa pelaksanaan dari

metode Student Teams-Achievement Division (STAD) meliputi tahap

penyajian materi, tahap kegiatan kelompok, tahap tes individu/kuis, tahap

perhitungan skor perkembangan individu, dan tahap pemberian

penghargaan kelompok.

b. Menyusun instrumen penelitian seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk tiap siklus, soal kemampuan awal, soal tes

untuk tiap siklus, lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa,

kegiatan kelompok dan aktivitas guru mengajar, angket untuk mengetahui

respon siswa terhadap metode yang diterapkan, serta daftar wawancara

untuk mengetahui informasi dari guru PKn dan siswa.

2. Implikasi Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD)

terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn).

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I dan siklus

II dengan menggunakan metode pembelajaran Student Teams-Achievement

Division (STAD) khususnya pada kompetensi dasar mendeskripsikan materi

sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana

kedaulatan rakyat terjadi peningkatan hasil belajar PKn. Peningkatan ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 19. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan Hasil Belajar

Kriteria Jumlah Siswa Persentase

Tes Awal Siklus I Siklus II Tes Awal Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

6

27

18

15

29

4

18%

82%

55%

45%

88%

12%

Sumber: Data primer peningkatan ketuntasan belajar siswa

Peningkatan ketuntasan belajar siswa tersebut juga dapat dilihat pada

grafik berikut ini:

6

18%

18

55%

29

88%

0

5

10

15

20

25

30

Tes Awal Siklus I Siklus II

Jumlah Siswa

Presentase

Ketuntasan

(%)

Gambar 10. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum Tindakan, Siklus I,

dan siklus II

3. Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Metode

Pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD)

a. Metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD)

belum pernah diterapkan sebelumnya sehingga siswa masih terlihat

bingung dengan penerapan metode pembelajaran ini.

b. Masih ada siswa yang terlihat tidak nyaman ketika berada dalam satu

kelompok dengan temannya.

c. Ketika diskusi kelas berlangsung masih ada siswa yang melakukan

kegiatan lain dan enggan berdiskusi.

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

4. Upaya untuk Mengatasi Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam

Penerapan Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement Division

(STAD)

a. Guru selalu menyampaikan informasi dan selalu mengingatkan siswa

mengenai langkah-langkah atau tahap-tahap yang dilakukan pada proses

pembelajaran dengan menggunaka metode Student Teams-Achievement

Division (STAD)

b. Guru menjelaskan dan memberi pengarahan kepada siswa agar bersedia

bekerja bersama dengan kelompok yang telah ditetapkan.

c. Ketika tahap diskusi berlangsung guru dan pengamat bersama-sama

mengawasi jalannya diskusi agar siswa tidak melakukan kegiatan lain

selain berdiskusi.

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode pembelajaran Student

Teams-Achievement Division (STAD) pada siswa kelas VIIIA SMPN 1 Nguter

tahun ajaran 2009-2010, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan

hasil belajar PKn siswa kelas VIIIA SMPN 1 Nguter pada kompetensi dasar

mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara

sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Hal ini dapat ditunjukkan pada peningkatan

hasil belajar siswa dari sebelum dilaksanakan tindakan, siklus I, dan siklus II.

Sebelum pelaksanaan tindakan, ketuntasan hasil belajar siswa yaitu sebanyak 6

siswa tuntas dengan persentase sebesar 12% dan rata-rata kelas sebesar 58,93.

Siklus I ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 18 siswa dengan

persentase sebesar 55% rata-rata kelas meningkat menjadi 70,75. Siklus II

meningkat lagi menjadi 29 siswa dengan persentase sebesar 88% rata-rata kelas

meningkat lagi menjadi 80,30. Angka ini melebihi target yang telah ditetapkan

yaitu sebesar 85%, sehingga dapat disimpulkan bahwa target ketuntasan hasil

belajar siswa sebesar 85% telah tercapai pada siklus II.

B. Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan

bahwa untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa sangat terkait dengan

pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini maka, metode

pembelajaran Student Teams-Achievement Division (STAD) dapat digunakan

sebagai alternatif dalam proses pembelajaran PKn untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI …eprints.uns.ac.id/4790/1/209961011201110341.pdf · pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi ... kelas dan ketuntasan kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

C. Saran

1. Guru

Hendaknya guru dapat menerapkan metode pembelajaran Student Teams-

Achievement Division (STAD) untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Siswa

Hendaknya siswa dapat memberikan respon yang baik terhadap guru

dalam penerapan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division

(STAD), sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

PKn khususnya.

3. Peneliti

Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis terlebih

dahulu menganalisis metode untuk disesuaikan dengan penerapannya, terutama

dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung, media pembelajaran, dan

karakteristik siswa yang ada pada sekolah tempat penelitian tersebut dilakukan.