65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS IV SD NEGERI PEDAGANGAN 01 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : MOCHAMAD NASIKHI X4711105 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012 i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

  • Upload
    lecong

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN

SISWA KELAS IV SD NEGERI PEDAGANGAN 01

KECAMATAN DUKUHWARU

KABUPATEN TEGAL

TAHUN 2011 / 2012

SKRIPSI

Oleh :

MOCHAMAD NASIKHI

X4711105

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

i

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mochamad Nasikhi

NIM : X4711105

Jurusan / Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi / Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI MEDIA ALAT BANTU

DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SISWA KELAS IV SD NEGERI

PEDAGANGAN 01 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL

TAHUN 2011/2012 “ ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri selain itu

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

telah dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya menerima sanksi atas perbuatan saya

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat Pernyataan,

Mochamad Nasikhi

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN

SISWA KELAS IV SD NEGERI PEDAGANGAN 01

KECAMATAN DUKUHWARU

KABUPATEN TEGAL

TAHUN 2011 / 2012

Oleh :

MOCHAMAD NASIKHI

X4711105

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

M. Nasikhi UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN

SISWA KELAS IV SD NEGERI PEDAGANGAN 01. Skripsi. Surakarta :

fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli

2012.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil

belajar tolak peluru pada siswa SD Negeri Pedagangan 01 dengan melalui media

alat bantu dengan pendekatan bermain lempar sasaran dan tolak sambung pada

materi tolak peluru.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus yang tiap siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa

kelas IV SD Negeri Pedagangan 01 yang berjumlah 33 siswa. Sumber data berasal

dari guru dan siswa.

Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan teknik deskriptif komparatif

sedangkan data kualitatif dengan analisis. Sumber data dalam penelitian tindakan

kelas adalah data primer yang berisi data hasil belajar tolak peluru diperoleh dari

siswa yang diperoleh dari peristiwa berlangsungnya selama kegiatan belajar

mengajar dan data tentang aktivitas guru diperoleh dari peristiwa yang terjadi

selama berlangsungnya KBM. Data tentang permainan lempar sasaran dan tolak

sambung diperoleh dari peristiwa yang terjadi selama berlangsungnya KBM dan

data sekunder terdiri atas nilai hasil belajar tolak peluru sebelum menjalani

tindakan, RPP, Silabus, diperoleh dari dokumen yang dimiliki guru dan sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian alat bantu dalam

pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi gerak dasar tolak peluru dapat

meningkatkan semangat siswa, antusias siswa, suasana kelas dan peningkatan

hasil atau nilai siswa.

Data penelitian ini berupa hasil belajar siswa yang meliputi ranah efektif,

kognitif,dan psikomotor. Terdapat peningkatan pada hasil belajar tolak peluru dari

kondisi awal ke siklus I dan siklus II baik dari peningkatan nilai rata-rata maupun

nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata kemampuan pada kondisi awal 41,21

%, tindakan siklus 1 56,97 % , tindakan siklus 2 76,33 % sehingga peningkatan

dari kondisi awal sampai ke siklus II 35,12 %. Dari 33 siswa, 27 siswa memiliki

nilai diatas nilai KKM sedangkan pada kondisi awal tidak ada siswa yang

memiliki nilai diatas KKM, hal ini menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan

hasil belajar tolak peluru siswa sebesar 35,12 % dari kondisi awal.

Kata Kunci: hasil belajar, media alat bantu, pendekatan bermain,

peningkatan kinerja guru.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (QS. Al-Insyirah : 6)

Ilmu menunjukkan kebenaran akal, maka barang siapa yang berakal, niscaya

dia berilmu (Sayyida Ali bin Abi Tholib).

Jadilah dirimu sendiri dan banggalah dengan apa yang kamu miliki.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini dipersahkan kepada :

1. Istri dan anak-anak ku tercinta.

2. Ayah dan Ibu penulis yang banyak mendo’akan keluarga kecilku.

3. Dosen-dosen pembimbing yang telah memberi arahan kepada penulis.

4. Rekan-rekan guru penjas yang punya perhatian untuk keberhasilan pendidikan

bangsa, khususnya pendidikan jasmani.

5. Pembaca yang budiman.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar sarjana pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberi ijin penulisan

skripsi.

2. Drs. H. Mulyono, MM. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Kesehatan

FKIP UNS

3. Waluyo, S.pd, M.Or. selaku Ketua Prodi Penjaskersek JPOK FKIP

Universitas Sebelas Maret.

4. Drs. Sunardi, M.Kes. selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

penulis selesaikan dengan lancar.

5. Drs. Sugiyoto, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

penulis selesaikan dengan lancar.

6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret yang secara

tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Bapak Kepala Sekolah SD Negeri Pedagangan 01 yang telah memberikan ijin

penelitian.

8. Keluargaku yang selalu memberikan semangat.

9. Rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan

pendidikan di Indonesia pada umumnya, dan Pendidikan Jasmani pada khususnya.

Penulis

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Hal

JUDUL ........................................................................................................ i

PERNYATAAN .............................................................................................. ii

PENGAJUAN SKRIPSI ................................................................................. iii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iv

PENGESAHAN .............................................................................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 7

A. Kajian Pustaka ......................................................................... 7

1. Pengertian Belajar ............................................................. 7

2. Ciri-ciri Belajar ................................................................. 8

3. Pengertian Pembelajaran ................................................... 9

4. Komponen Pembelajaran .................................................. 11

5. Prinsip Pembelajaran ......................................................... 12

6. Ciri-ciri Pembelajaran ....................................................... 13

7. Bermain ............................................................................. 14

8. Fungsi Bermain ................................................................. 14

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Kriteria Modifikasi Permainan .......................................... 15

10. Pendekatan Bermain .......................................................... 15

11. Tolak Peluru ...................................................................... 16

B. Kerangka Berpikir ................................................................... 18

C. Hipotesis .................................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 21

A. Tempat dan Waktu .................................................................. 21

a. Tempat Penelitian .............................................................. 21

b. Waktu Penelitian ............................................................... 21

B. Sunjek Penelitian ..................................................................... 22

C. Data dan Sumber Data ............................................................ 22

D. Alat Pengumpulan Data .......................................................... 22

E. Uji Validitas Data .................................................................... 23

F. Analisis Data ........................................................................... 24

G. Indikator Keeja Penelitian ....................................................... 25

H. Prosedur Penelitian .................................................................. 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 28

A. Deskripsi Pratindakan ............................................................. 28

1. Deskripsi Pembelajaran Tolak Peluru ............................... 28

2. Hasil Observasi Awal Pembelajaran Tolak Peluru di SDN

Pedagangan 01 Kelas IV ................................................... 29

B. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 31

1. Siklus I .............................................................................. 31

a. Deskripsi Pembelajaran .............................................. 31

b. Analisis ........................................................................ 33

c. Refreksi ...................................................................... 36

2. Siklus II ............................................................................. 37

a. Deskripsi Pembelajaran .............................................. 37

b. Analisis ....................................................................... 38

c. Refleksi ....................................................................... 41

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ............................ 42

D. Pembahasan ............................................................................. 43

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 45

A. Simpulan ................................................................................. 45

B. Implikasi .................................................................................. 47

C. Saran ........................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 52

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1 : Rincian Kegiatan .................................................................................. 21

2 : Alat Pengumpul Data............................................................................. 23

3 : Hasil Tes Awal Ketrampilan Tolak Peluru ............................................ 30

4 : Hasil Tes Kemampuan Pembelajaran Tolak Peluru Siklus I ................. 34

5 : Tes kemampuan Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Samping Siklus II 40

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1 : Grafik Hasil Tes Awal Tolak Peluru Gaya Samping ........................... 31

2 : Grafik Hasil Tes Kemampuan Pembelajaran

Tolak Peluru Gaya Samping .................................................................. 35

3 : Grafik Prosentase Rata-rata Kemampuan

Tolak Peluru Gaya Samping ................................................................. 43

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1 : RPP Siklus I ............................................................................................... 53

2 : RPP Siklus II .............................................................................................. 67

3 : Kartu Ceria ................................................................................................. 81

4 : Rekapitulasi hasil tingkat kepuasan siswa ................................................. 82

5 : Hasil observasi siklus I .............................................................................. 83

6 : Lembar observasi kegiatan belajar siswa siklus I ..................................... 86

7 : Hasil observasi siklus II ............................................................................. 87

8 : Lembar observasi kegiatan belajar siswa siklus I ...................................... 89

9 : Rekapitulasi penilaian siklus I ................................................................... 90

10 : Rekapitulasi penilaian siklus II ................................................................ 92

11 : Surat Keterangan ...................................................................................... 96

12 : Surat Ijin Penelitian .................................................................................. 97

13 : Foto kegiatan belajar mengajar ................................................................ 98

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani adalah wahana untuk mendidik anak, pendidikan

jasmani merupakan alat untuk membina anak muda agar kelak mereka mampu

membuat keputusan yang terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan

serta menjalani hidup sehat di sepanjang hayatnya. Tujuan ini akan dicapai

dengan baik melalui penyediaan pengalaman langsung dan nyata berupa

aktivitas jasmani.

Jika aktivitas ini dilakukan dengan benar, serius dan terus menerus,

maka tubuh seseorang akan mengalami kesegaran jasmaninya. Kesegaran

jasmani disini adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan berat

sehari-hari dengan mudah tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih

mempunyai sisa cadangan untuk melakukan aktivitas yang lain.

Pendidikan Jasmani yang ada di sekolah saat ini disebut Penjasorkes.

Penjasorkes adalah bagian integral dari kurikulum yang ada pada satuan

pendidikan dalam mensukseskan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan memberikan kesempatan pada siswa untuk

terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas

jasmani, bermain, dan olahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan

terencana. Pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina sekaligus

membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam proses

pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan

gerak dasar, teknik dan straegi permainan dan olahraga, pembentukan watak,

internalisasi, serta sarana dan prasarana olahraga.

Penjasorkes adalah bagian internal dari kurikulum yang ada di satuan

pendidikan dalam mensukseskan tujuan pendidikan nasional, artinya

penjasorkes tidak hanya terfokus pada aspek motorik saja, tetapi juga terdapat

aspek kognitif dan efektif, Penjasorkes adalah pendidikan melalui aktivitas

yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menyeluruh. Penjasorkes adalah suatu fase dari proses pendidikan

keseluruhannya yang peduli terhadap perkembangan dan penggunaan

kemampuan gerak individu yang sifatnya sukarela serta bermakna dan

terhadap reaksi yang langsung berhubungan dengan mental, emosional dan

sosial. penjasorkes merupakan proses pendidikan seseorang sebagai individu

atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui

berbagai kegiatan jasmani dalam rangka meningkatkan kemampuan dan

keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak (

Harsuki, 2004 :27 ).

Penyelenggaraan program penjaskes hendaknya mencerminkan

karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “Developmentally

Appropriate Pracitive” (DAP). Artinya yaitu tugas belajar yang diberikan

harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu

mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus

sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar. Tugas

ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi setiap perubahan yang

lebih baik (Suherman, 2000 :1)

Pada kenyataannya, pembelajaran penjasorkes disekolah-sekolah

umumnya disampaikan dalam bentuk permainan dan olahraga. Materi dan isi

pembelajaran hendaknya diberikan secara bertahap dan “DAP” sehin gga

tujuan pokok pembelajaran dapat dicapai anak. Untuk itu para guru

seyogyanya memiliki rencana pembelajaran yang didalamnya berisi bekal

pengetahuan dan keterampilan tentang strategi dan struktur mengajar untuk

peningkatan belajar anak.

Penjasorkes di Sekolah Dasar pada hakekatnya mempunyai arti,

peran dan fungsi yang penting dan strategis dalam upaya menciptakan suatu

masyarakat yang sehat. Karena peserta didik di Sekolah Dasar adalah

kelompok masyarakat yang sedang tumbuh berkembang, ingin rasa gembira

dalam bermain dan memiliki kerawanan yang memerlukan permainan dan

bimbingan. Olah karena itu penjasorkes merupakan suatu wadah pembinaan

yang sangat tepat (Soemitro, 1992 : 5)

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Penyelenggaraan penjasorkes di Sekolah Dasar selama ini berorientasi

pada pengajaran cabang-cabang olahraga yang sifatnya mengarah pada

penguasaan teknik. Padahal pada hakekatnya inti penjasorkes adalah gerak.

Dalam pengertian ini ada dua hal yang harus dipahami yaitu menjadikan gerak

sebagai alat pendidikan dan menjadikan gerak sebagai alat pembinaan dan

pengembangan potensi peserta didik. Oleh karena itu penjasorkes dituntut

untuk membangkitkan gairah dan motivasi anak dalam bergerak. Karena

bergerak tidak hanya merupakan kebutuhan alami peserta didik Sekolah

Dasar, melainkan juga membentuk, membina dan mengembangkan anak.

Sementara itu disisi lain aktivitas geraknya dapat meningkatkan kemampuan

intelektual anak didik (Soemitro, 1992 :3). Kenyataan dilapangan penjasorkes

belum dikelola sebagaimana mestinya, sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik, baik dari segi kognitif, motorik maupun efektif.

Permasalahan yang ada saat ini di dunia pendidikan jasmani adalah

kurang efektivitasnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah yang mutu

kualitas pembelajarannya masih rendah setelah di kemukakan oleh para

pegamat di berbagai forum kelembagaan. Kondisi ini disebabkan oleh faktor

antara lain kemampuan guru yang terbatas dan sumber bahan ajar yang kurang

mendukung, guru kurang berkomitmen dalam melaksanakan tugasnya, kurang

tanggung jawab dalam menjalankan tugas profesinya serta kurang sistematis

dalam mendidik. Minimnya kreativitas guru dalam model pembelajaran dan

kebanyakan guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan tugas hanya

menekankan hasil akhirnya saja, tanpa memberikan proses pembelajaran yang

efektif guru dituntut lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan pembelajaran,

agar tercipta suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

Banyak faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar siswa, bila

ditinjau dari kurang kreatifitasnya guru dalam mengembangkan media

pembelajaran sehingga suasana pembelajaran menjadi monoton dan

membosankan peserta didik. Salah satu pendekatan media dalam pembelajaran

ini dengan menggunakan alat bantu yang sederhana yaitu bola tennis dan bola

plastik. Dengan melalui pendekatan permainan dalam pembelajaran atletik

tolak peluru yang disertai dengan alat bantu atau yang dimodifikasi.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Diharapkan suasana pembelajaran lebih menarik dan membantu siswa untuk

mempelajari keterampilan dasar dan mampu mempraktekkan gerak dasar

untuk tolak peluru.

Berhasil dan tidaknya pembelajaran ini dapat juga ditentukan dengan

sarana dan prasarana, karena sarana dan prasarana merupakan bagian yang

strategis dalam menentukan pencapaian tujuan. Apabila sarana dan prasarana

lengkap akan mempengaruhi hasil pembelajaran yang maksimal. Jika kurang

lengkap turut menghambat dalam pencapaian tujuan. Meskipun guru

mempunyai peran dan sebagai dominan dalam proses pembelajaran, tetapi

sarana kurang mencukupi dapat berakibat terhambat pencapaian target di

pembelajaran tolak peluru di SD Negeri Pedagangan 01. kondisi ini nyata di

sekolah kami, media peluru hanya 3 buah, 2 buah peluru ukuran untuk putri

dan 1 buah lagi ukuran untuk laki-laki, sedangkan rata-rata siswa di SD

Negeri Pedagangan 01 30-33 orang, jadi kompilase 1 : 16 putra / putrid dari

gambaran tersebut jelas menjadi kendala pada proses pembelajaran tolak

peluru tidak efektif dan tidak memenuhi target kurikulum yang hanya

mencapai 41,21%, maka dari itu perlu ada solusi dan pemecahan masalah agar

dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Salah satu

alternatif yang dapat dikembangkan oleh guru adalah modifikasi alat bantu,

yaitu dengan bola tennis dan bola plastik. Dengan adanya media alternatif atau

mengubah suasana lebih santai dan menyenangkan bahkan siswa bisa lebih

tertarik untuk berkompetisi melalui alat bantu tersebut.

Tujuan pembelajaran tolak peluru dengan pendekatan bermain adalah

untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

bagi siswa. Permasalahan yang umum terjadi pada pendidikan jasmani dalam

menyampaikan materi khususnya gerak dasar tolak peluru, maka peneliti

merasa tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa

kelas IV SD Negeri Pedagangan 01 Kecamatan Dukuhwaru dengan Judul

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Melalui Media lAlat Bantu

Dengan Pendekatan Bermain Siswa Kelas IV SD Negeri Pedagangan 01

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah identifikasi dan pembatasan

masalah maka permasalahan yang menjadi pokok peneliti dapat dirumuskan

sebagai berikut “Bagaimanakah Penggunaan Metode Melalui Media Alat

Bantu Dengan Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Penjasorkes Dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Pada Siswa Kelas IV SDN

Pedagangan 01 ? “

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi awal

pembelajaran melalui media alat bantu dengan pendekatan bermain tolak

peluru dapat meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran, selain itu untuk memperkenalkan model alat modifikasi dalam

pembelajaran tolak peluru.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Guru Penjas SDN Pedagangan 01

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru disekolah dalam membuat dan

mengembangkan media alat bantu permainan pembelajaran yang

dimodifikasi dalam rangka perancangan pembelajaran PAIKEM.

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran

yang akan dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara

profesional terutama dalam pengembangan media alat bantu permainan

pembelajaran.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Bagi Siswa Kelas IV SDN Pedagangan 01

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran Penjas,

serta meningkatkan hasil belajar tolak peluru dengan metode bermain.

b. Dapat meningkatkan minat dan kemampuan bermain atletik tolak

peluru serta mendukung pencapaian kemampuan dan kekuatan siswa

dalam pembelajaran tolak peluru.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Belajar

Menurut Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, dan Sutijan (1993 : 6)

“belajar adalah suatu kegiatan yang dapat mnghasilkan perubahan tingkah

laku baik potensial maupun aktual. Perubahan-perubahan itu berbentuk

kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu relative lama

(konstan). Serta peubahan-perubahan tersebut tersebut terjadi karena usaha

sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar”. Sedangkan menurut

Dimyati dan Mujiono (2006 : 7) “belajar merupakan tindakan dan perilaku

siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh

siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar”. Dari definisi

diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang

dialami secara sadar dan dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, baik

potensial maupun aktual.

Perubahan-perubahan itu terbentuk kemampuan-kemampuan baru

yang dimiliki dalam waktu relative lama (konstan). Serta perubahan-

perubahan tersebut karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang

sedang belajar. Perubahan tersebut tidak hanya perubahan yang Nampak saat

selesainya suatu proses pembelajaran tetapi juga potensi yang akan muncul

setelah waktu yang lama yang merupakan hasil jangka panjang dari suatu

proses pembelajaran. Berikut ini adalah pandangan yang berbeda oleh para

ahli tentang belajar:

a. Belajar Menurut Skinner

Skinner dalam Damyati dan Mujiono (2006 : 9) berpendapat

bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka

responnya menjadi lebih baik.

b. Belajar menurut Gagne

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Menurut Gagne dalam Damyati dan Mujiono (2006 : 10), belajar

merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar orang memiliki

keterampilan, pengetahuan, nilai, sikap. Timbulnya kapasitas tersebut

adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif

yang dilakukan oleh pembelajaran.

c. Belajar menurut Wingkel

Menurut Wingkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran yang

dikutip Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, dan Sutijan (1993 : 6), Belajar

adalah aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat konstan.

Secara konsep bahwa definisi belajar yang diungkapkan oleh banyak

ahli sangatlah beragam, namun ada unsur kesesuaian yang selalu terkandung

dalam definisi belajar yaitu bahwa perbuatan belajar mengandung semacam

perubahan dalam diri seseorang yang melakukan perbuatan belajar itu.

Perubahan ini dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, suatu kebiasaan,

sikap, pengertian, pengetahuan atau apresiasi, penerimaan dan penghargaan

(Witherington & Burton, 1986).

2. Ciri-ciri Belajar

Ada 3 ciri yang khas pada aktivitas manusia, sehingga aktivitas

tersebut disebut sebagai kegiatan belajar yang dikutip dalam buku belajar dan

Pembelajaran 1 oleh Gino et al (1993 : 15), yakni :

a. Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pelajaran

(individu yang belajar) (Behavioral Conges) baik aktual maupun

potensional.

b. Perubahan itu pada pokonya didapatkan kemampuan baru yang berlaku

dalam waktu relative lama.

c. Perubahan itu terjadi karena usaha. (Sumandi Suryobroto)

Selain itu ciri-ciri lain dari belajar adalah perubahan dalam hal

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Dan perubahan itu

bersifat relative konstan. Seperti pendapat wingkel yang dikutip oleh Gino et

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

al(1993 : 17) bahwa “belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang

berlangsung dalam perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai sikap”. Hal sama dikemukakan oleh Samuel Soetioe

yang dikutip Gino et al (1993 : 17) yang menyatakan bahwa “ciri belajar

antara lain : tiap proses belajar mengakibatkan perubahan dalam diri

organism yang belajar, perubahan itu tidaklah begitu saja terjadi kemudian

lenyap kembali, tetapi perubahan itu tahan lama (awet)”.

Selanjutnya Witherington & Burton mengungkapkan bahwa ciri

belajar terdiri dari dua yaitu belajar merupakan proses yang disadari,

perubahan yang terjadi merupakan aspek kepribadian yang terus menerus

berfungsi, artinya pengalaman yang baru tidak bersifat statis tetapi bersifat

dinamis.

Hergenhahn & Oslon (1993; dalam Agus Mahendra dkk., 1996)

mengatakan bahwa belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam

perilaku atau potensi perilaku yang merupakan hasil dari pengalaman dan

tidak dicirikan oleh keadaan-keadaan tubuh sementara, seperti yang

disebabkan oleh sakit, kelelahan atau obat-obatan. Hilgard & Bower (1975;

dalam Poerwanto, 2000:84) mengatakan bahwa: “belajar berhubungan dengan

perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang…”. Gagne (1977;

dalam Poerwanto, 2000:84) mengatakan “Belajar terjadi apabila suatu situasi

stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah tertentu”.

3. Pengertian pembelajaran

Istilah pembelajaran identik dengan instruction atau pengajaran.

Menurut Purwadarminta yang dikutip Gino et al (1998 : 30), bahwa

“Pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan mengajar atau mengajarkan”.

Jika diartikan sebagai perbuatan mengajar, tetunya ada yang mengajar yaitu

guru, dan ada yang diajar atau belajar yaitu siswa. Dengan demikian

pengajaran diartikan sama dengan pembuatan belajar (oleh siswa) dan

mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dari dua kegiatan yang serah. Dalam kegiatan tersebut, kegiatan belajar adalah

kegiatan primer, sedangkan mengajar merupakan kegiatan sekunder yang

dimaksutkan dapat terjadinya kegiatan belajar yang optimal.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,

guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran

sehingga mencapai sesuatu yang objektif yang ditentukan (aspek kognitif),

juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan

(aspek psikomotor) seseorang peserta didik.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkaran belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik untuk

mengembangkan kreativitas berfikir peserta didik , meningkatkan kemampuan

ilmu dan pengetahuan baru, penguasaan kemahiran dan tabiat serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Pembelajaran juga

dapat diartikan sebagai proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang

manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfasilitasi,

meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh

karena itu, pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk

memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar maka kegitan pembelajaran

berkaitan erat dengan jenis hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar

tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses

belajar terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam kontek

interaksi social-kultural dalam lingkungan masyarakat.

Selain deskripsi diatas pembelajaran ialah suatu proses yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya “ (Surya:2004).

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

4. Komponen Pembelajaran

Menurut Gino et al (1998 : 30-31) mengemukakan bahwa, Kegiatan

belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

komponen :

a. Siswa, aadalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

b. Guru, adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar

mengajar, katalisator belajar mengajar, dan peranan lainnya yang

memungkinnya berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

c. Tujuan yaitu pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan

terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan tersebut

mencakup perubahan kognitip, psikomotor, dan afektif.

d. Isi pelajaran yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep yang

diperlukan untuk mencapai tujuan.

e. Metode yaitu cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai

tujuan.

f. Media yaitu bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan

untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka mencapai tujuan.

Lebih lanjut Sudrajat (2007) menuliskan tentang beberapa fungsi media

diantaranya : (1). Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang

kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam

kelas oleh peserta didik tentang suatu objek, disebabkan : (a). objek terlalu

besar; (b). objek terlalu kecil; (c). objek yang bergerak terlalu lambat; (d).

objek yang bergerak terlalu cepat; (e). objek yang terlalu komplek; (f).

objek yang bunyinya terlalu halus; (g). objek mangandung bahaya dan

resiko tinggi. Melalui penggunaan nedia yang tepat, maka semua objek

dapat disajikan kepada peserta didik. (2). Media pembelajaran

memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan

lingkungannya; (3). Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak

untuk belajar; (4). Media memberikan pengalaman yang

integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang abstrak.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

g. Evaluasi yaitu cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses

dan hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan

belajar mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi setiap komponen

kegiatan belajar mengajar. Komponen-komponen kegiatan belajar

mengajar tersebut saling berinteraksi dengan yang lain dan bermula serta

bermuara pada tujuan, sehingga merupakan suatu system.

5. Prinsip Pembelajaran

Menurut Surya (2004) lebih lanjut bahwa ada beberapa prinsip yang

menjadi landasan pengertian Pembelajaran :

a. Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku. Prinsip ini

mengandung makna bahwa ciri utama proses pembelajaran itu adalah

adanya perubahan perilaku dalam diri individu. Artinya seseorang telah

mengalami pembelajaran akan berubah perilakunya. Tetapi tidak semua

perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran. Perubahan perilaku

sebagai hasil pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Perubahan yang disadari, artinya individu yang melakukan proses

pembelajaran menyadari bahwa pengetahuan, keterampilan, dan ia

lebih yakin terhadap dirinya.

2) Perubahan bersifat kontinyu (berkesinambungan) Artinya suatu

perubahan yang terjadi, meyebabkan terjadinya perubahan perilaku

yang lain.

3) Perubahan bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh

sebagai hasil pembelajaran memberikan manfaat bagi individu yang

bersangkutan.

4) Perubahan bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan

perubahan dalam diri individu.

5) Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu terjadi dengan

sednirinya, akan tetapi memlalui aktivitas individu.

6) Perubahan yang bersifat permanent (menentap) , artinya perubahan

yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan berada secara kekal

dalam diri individu, setidak-tidaknya untuk masa tetentu.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

7) Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi

karena ada sesuatu yang akan yang akan dicapai.

b. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara

keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan perilaku

sebagai hasil pembelajaran adalah meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor.

c. Pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ketiga ini mengandung

makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang

berkesinambungan.

d. Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan

ada sesuatu tujuan yang akandi capai. Prinsip ini mengandung makna

bahwa aktivitas pembelajaran itu terjadi karena adanya kebutuhan yang

harus dipuaskan, dan adanya tujuan yang ingin dicapai.

e. Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya

adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan tujuan tertentu.

6. ciri-ciri pembelajaran

Dalam penentuan ciri-ciri pembelajaran, dalam hal ini ditekankan pada

unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa. Adapun ciri-ciri

pembelajaran tersebut terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses

belajar siswa berdasarkan pendapat Darsono (2000:25) maka ciri-ciri

pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam

belajar.

c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian

dan menantang siswa.

d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menarik.

e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara

fisik maupun psikologis.

g. Pembelajaran menekankan keaktifan siswa

7. Bermain

Bermain adalah melakukan sesuatu untuk bersenang – senang dan

permainan adalah hal bermain (Poewadarminta, 2003: 689 ). Bermain juga

adalah kegiatan yang menyenangkan. Bermain merupakan cara untuk mencari

dan bereksperimen dengan dunia sekitar, sehingga anak menemukan sesuatu

dalam kegiatan bermain. Menurut Loy, McPherson, dan Kenyon (1978 : 21)

yang dikutip oleh M. Furqon H. (2008 : 4) mendefinisikan bahwa bermain

adalah berbagai aktivitas yang bersifat Bebas, terpisah, tak pasti atau berubah

–ubah, secara spontan, Tidak mempertimbangkan hasil dan diatur oleh

peraturan serta membuat pertanyaan.

Telah diakui kebenaranya bahwa hidup manusia sejak dari kecil tumbuh

dengan melewati beberapa macam bentuk pengalaman bermain. Dari

mempelajari perkembangan individu manusia beserta sejarahnya, dapat ditarik

kesimpulan bahwa permainan itu ada. Oleh karena itu manusia tumbuh tidak

dapat mengelakkan alam permainan. Anak – anak berkembang melewati

bermacam – macam permainan sebagai kodrat yang alami (Soemitro 1992 : 3).

8. Fungsi Bermain

Bermain memberikan kontribusi yang unik bagi perkembangan anak

untuk membantu anak dalam mengembangkan potensi fisik kognitif, social,

dan emosi. Menurut M. Furqon H (2008 :7) mengemukakan beberapa

pengaruh bermain bagi perkembangan anak, yaitu :

a. Pengembangan keterampilan gerak

b. Perkembangan fisik dan kesegaran jasmani

c. Dorongan berkomunikasi

d. Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam

e. Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan

f. Sumber belajar dan rangsangan bagi kreatifitas

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

g. Perkembangan bagi wawasan diri dan perkembangan kepribadian.

h. Belajar bermasyarakat.

9. Kriteria modifikasi permainan

Modifikasi adalah suatu cara atau usaha yang dilakukan guru berupa

rancangan model pembelajaran yang baru dan lebih variatif untuk menarik

minat siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan dapat

menciptakan perubahan, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan. Kriteria

modifikasi permainan yaitu mendorong partisipasi maksimal, memperhatikan

keselamatan, mengajar efektivitas dan efisien gerak, memenuhi tuntutan

perbedaan kemampuan anak, sesuai dengan pertumbuhan perkembangan anak,

memperkuat ketrampilan yang sudah dipelajari sebelumnya, mengajar menjadi

anak yang cerdas., meningkatkan perkembangan emosional dan sosial

(Suherman, 2000 ) .

10. Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang

mengaplikasikan teknik kedalam suatu permainan. Tidak menutup

kemungkinan teknik yang buruk atau mudah mengakibatkan permainan

kurang menarik. Untuk itu seorang guru mampu mengatasinya. Rusli Lutang

dan Adang Suherman (2000 : 35-36) menyatakan, manakala guru menyadari

bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya skill, maka

guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut:

a. Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama,

sehin gga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukannya.

b. Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan

membiarkan siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa

tekanan untuk menguasai strategi.

c. Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih

dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain.

Petunjuk seperti diatas, harus dipahami dan dimengerti oleh seorang

guru. Jika dalam pelaksanaan permainan yang kurang menarik karena teknik

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

yang masih rendah maka seorang guru harus dengan segera mampu

mengatasinya. Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus

mencermati kegiatan pembelajaran sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan

yang dibiarkan selama pembelajaran berlangsung akan mengakibatkan tujuan

pembelajaran tidak tercapai.

11. Tolak Peluru

Teknik Tolak Peluru adalah suatu gerakan menyalurkan tenaga pada

suatu benda yang menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dan memiliki

daya dorong yang kuat, tolak peluru merupakan bagian dari nomor lempar,

nomor ini mempunyai karakteristik tersendiri yaitu tidak dilemparkan tetapi

ditolakan atau di dorong dari bahu dengan satu tangan. Ukuran berat peluru

yang digunakan pada perlombaan atletik untuk senior atau orang dewasa baik

tingkat nasional maupun dunia adalah :

a. Senior Putra = 7,25 kg

b. Senior Putri = 4 kg

c. Junior Putra = 5 kg

d. Junior Putri = 3 kg

Sedangkan untuk pembelajaran pada anak – anak usia SD adalah :

a. Putra = 2 kg

b. Putri = 1 kg

Parameter prestasi yang paling penting dalam tolak peluru adalah

melepaskan peluru sebagai contoh atlet dunia mampu melepaskan peluru

dengan kecepatan 14 m / detik.

Gerak percepatan ( akselerasi ) terhadap beban relatif dari berat peluru

dicapai oleh daya kekuatan peluncuran otot – otot tungkai, torso / batang

badan tubuh dan lengan. Hal ini semuanya membutuhkan kekuatan yang

ekstra ( kekuatan yang maksimal ), power, dan kekuatan saat menolak, selain

itu juga kecepatan bergerak dan semua ini harus dapat dikoordinasikan

menjadi suatu gerakan yang dinamis.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dasar – dasar pembelajaran tolak peluru di sekolah dasar antara lain :

teknik memegang peluru, teknik meletakan peluru, teknik menolak dengan

dua tangan dan menolak satu tangan. Adapun teknik – tekniknya antara lain :

1. Gerak dasar memegang peluru

Peluru diletakan diantara telapak tangan dengan pangkal jari-jari.

Ibu jari dan keempat jari lain membagi rata menempel peluru yang

dipegang, siku ditekuk kesamping badan, kemudian sambil memegang

peluru berlatih meluruskan tangan keatas kebawah berulang-ulang kali

dengan rileks.

2. Gerak dasar meletakan peluru

Gerak Dasar untuk meletakan peluru yaitu :

Peluru diletakan di atas bahu bagian depan dan melekat pada pangkal

leher.

Bagian peluru yang terletak antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit

melekat pada tulang selangka.

Peluru bagian atas menempel pada pangkal dagu ( rahang bawah ).

Pada posisi ini ketiak membentuk sudut 90 derajat dengan badan.

3. Gerak dasar menolak dengan dua tangan

Menolak atau mendorong dengan kedua tangan posisi kedua tangan posisi

berdiri, dibantu dengan gerakan kaki melangkah.

4. Gerak dasar menolak dengan satu tangan ( Gaya tolakan ke samping )

Cara melakukannya :

a. Setelah memegang peluru dengan baik, mengambik posisi di dalam

lingkaran, tepat di belakang balok tolakan.

b. Hadap ke kanan, sehingga arah tolakan ada disamping kiri.

c. Langkahkan kaki kanan ke samping kanan 1 langkah, angkat tangan

kiri setinggi bahu, lipat siku dan tangan, jari – jari tangan rileks.

d. Rebahkan badan ke samping kanan, sehingga berat badan ada di kaki

kanan, lutut kanan dilipat (setengah jongkok). Bawa bahu kanan

mendekati lutut kanan.

e. Luruskan lutut kanan dengan menolak kuat – kuat pada tanah sambil

memutar badan kearah tolakan, kemudian dilanjutkan dengan menolak

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

peluru dengan tangan kuat – kuat ke depan atas dengan sudut tolakan

45 derajat.

5. Hal – hal yang perlu diperhartikan tolak peluru

a. Pada teknik memegang peluru seluruh permukaan telapak tangan

menyentuh kemudian jari – jari saat menyentuh peluru hendaknya

rileks.

b. Meletakan peluru jangan diatas pundak bahkan renggang / tidak

menempel pada leher atau rahang bawah yang rentan dengan adanya

gerakan melempar bukan menolak.

c. Mendorong atau menolak yang dibutuhkan dengan kekuatan dan

kecepatan sehingga dapat menghasilkan jarak yang maksimal.

Sesuai dengan keterangan diatas agar tetap bersemangat dalam situasi

pembelajaran, modifikasi alat dan bentuk pembelajaran dengan

pendekatan bermain.

B. Kerangkan Berpikir

Modifikasi alat dan bentuk pembelajaran melalui pendekatan bermain

tolak peluru memudahkan perangsangan bagi siswa dalam aktifitas gerak bahkan

merasa nyaman dan senang dan tidak ada kekhawatiran untuk memainkannya.

Pembelajaran ini dapat diberikan di segala jenjang pendidikan, hanya saja porsi

dalam bentuk pendekatan ini diberikan atau dikembangkan sesuai dengan aspek

yang ada pada kurikulum, selain itu juga dipertimbangkan faktor usia,

perkembangan fisik dan jenjang pendidikan yang dijalani.

Pembelajaran selalu melibatkan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran adalah merupakan modal utama pembelajaran yang baik, disamping

itu guru harus selalu mengarahkan siswa dalam menuntaskan masalah yang sesuai

dengan konsep pembelajaran yang dipelajari. Pembelajaran teknik dasar tolak

peluru adalah salah satu nomor cabang atletik. Ada beberapa siswa yang kurang

menguasai dan sehingga mereka mengalami kesulitan dalam teknik meletakan

peluru dan cara menolak peluru. Oleh karena itu guru berulang kali

mendemostrasikan atau memperagakan kembali agar hasil yang dicapai

memuaskan atau mencapai target yang di inginkan.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Kurangnya sarana dan prasarana serta peran aktif siswa dalam kegiatan

pembelajaran siswa adalah merupakan suatu permasalahan dalam pembelajaran

Penjas, penggunaan modifikasi alat pembelajaran yang dapat memancing peran

siswa belum dilaksanakan secara optimal dalam proses pembelajaran. Dengan

penggunaan alat dan sekaligus membentuk model pembelajaran dengan

pendekatan bermain akan memungkinkan siswa untuk terlibat secara lebih aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan modifikasi alat yang dimaksud disini

adalah bahan peluru dari bola tennis bekas.

Prestasi belajar siswa juga dapat disebabkan oleh kurangnya kreatifitas

guru, maka dari itu guru selalu dituntut dan berupaya untuk lebih meningkatkan

kreatifitas dan inovatif dalam mengembangkan potensi untuk pembelaran pada

siswanya sehingga kedepan proses pembelajaran penjas yang dilaksanakan dapat

mengembangkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak monoton.

Kerangka pemikiran dari peneliti ini secara sederhana adalah sebagai berikut :

1. Kondisi Alam

Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas, siswa

merasa takut dan terbebani beratnya peluru.

2. Tindakan

Guru menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat Bantu atau

modifikasi alat dengan pendekatan bermain, alat bantu tersebut berupa bola

tennis bekas dan kegiatan ini dilakukan pada akhir siklus I.

3. Kondisi Akhir

Melalui modifikasi alat dan bentuk pembelajaran dengan pendekatan bermain

dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa ( siswa lebih bersemangat dan

prestasi belajar mengalami belajar ) dan partisipasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran lebih meningkat.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. Hipotesis

Dari uraian diatas hipotesis penelitiannya adalah melalui pembelajaran

dengan modifikasi alat dengan pendekatan bermain, siswa mampu mempratikan

dan aktif serta meningkatkan materi pembelajaran tolak peluru yang disajikan

dengan pendekatan bermain.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Pedagangan 01 Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian sejak 24 April 2012 sampai 23 Juni 2012.

Tabel 1.1 Rincian Kegiatan

Kegiatan Penelitian Tahun 2012

April Mei Juni Juli

1. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi dengan pihak sekolah

b. Diskusi dengan guru mengidentifikasi

masalah untuk merancang tindakan

c. Menyusun proposal

d. Menyiapkan perangkat pembelajaran

dan instrumennya

e. Mengadakan simulasi pelaksanaan

tindakan

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

3. Analisis dan Pelaporan

a. Analisis data hasil tindakan

b. Menyusun skripsi

c. Ujian dan Revisi

d. Pengadaan dan pengumpulan skripsi

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Subyek Penelitian

a. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Pedagangan 01

Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012

dengan jumlah siswa 33, terdiri atas laki-laki 17 perempuan 16.

C. Data dan Sumber Data

1. Sumber data : Sumber data penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri

Pedagangan 01 yang berjumlah 33 anak dan saru orang guna pengamat.

2. Jenis Data : Jenis data didapatkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif

yang terdiri dari :

a. Hasil belajar berupa tes kemampuan menolak peluru.

b. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran.

3. Cara Pengambilan Data

a. Data hasil belajar yang diambil dengan memberikan tes akhir siklus

kepada siswa, alat yang digunakan berupa soal tes akhir siklus

praktikum.

b. Data tentang situasi belajar mengajar diambil dengan menggunakan

lembar observasi / pengamatan.

c. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di

kelas diambil dari pengamatan peneliti.

d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan

diperoleh dari rencana pembelajaran dan lembar pengamatan.

D. Alat Pengumpulan Data

1. Tes Praktek

Tes praktek dilaksanakan setiap akhir siklus secara individual.

2. Metode Observasi

Penulis melihat secata langsung tentang keadaan / kondisi siswa-siswi

dalam mengikuti pembelajaran gerak dasar tolak peluru di SD Negeri

Pedagangan 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tabel : 1.2 Alat Pengumpul Data

No Sumber Jenis Data Teknik Instrumen

1 Siswa - Psikomotor

- Afektif

- Kognitif

- Tes dan

Nontes

- Nontes

- Tes

Tes kemampuan

pemnelajaran

tolak peluru

3. Wawancara

Peneliti menggali informasi dengan berkomunikasi langsung dengan

siswa/siswi SD Negeri Pedagangan 01 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten

Tegal.

E. Uji Validitas Data

Untuk uji validitas data ini dengan menggunakan teknik Triangulasi yaitu

melakukan pengujian terhadap data-data yang diperoleh dengan cara

melakukan penyilangan :

Keterangan :

Mengambil data tentang hasil belajar siswa kemampuan menolak peluru

dengan melakukan pengecekan kemampuan sebelumnya (pra siklus) dan pada

siklus berikutnya untuk dibandingkan keabsahannya. Berkaitan dengan

masalah sikap antusias siswa dilakukan dengan tanya jawab dan observasi.

Data Hasil

Belajar

Metode Tes

Observasi

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

F. Analisis Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan teknik statistik deskriptif komparatif,

sedangkan data kualitatif dianalisis dengan analisis kritis. Secara rinci analisis

tersebut adalah:

1. Hasil belajar keterampilan tolak peluru; dianalisis dengan menghitung

persentase capaian di siklus I dan siklus II

2. Keaktifan siswa; dianalis tentang kelemahan dan kelebihan siswa ketika

berlangsungnya KBM

3. Aktivitas Guru; dianalis tentang kelemahan dan kelebihan guru ketika

berlangsungya KBM

4. Penggunaan modifikasi peralatan; dianalis tentang kelemahan dan kelebihan

siswa ketika berlangsungnya KBM tolak peluru dengan menggunakan

modifikasi peralatan pembelajaran.

5. Nilai hasil belajar keterampilan tolak peluru sebelum tindakan; dianalisis

dengan cara membandingkan nilai yang dicapai dengan KKM yang sudah

ada.

6. RPP; dianalisis melalui analisis isi untuk melihat kesesuaian kompetensi

dasar dalam RPP dengan silabus dan kurikulum, serta langkah-langkah

pembelajaran untuk mencapai tujuan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat

unjuk kerja guling depan dengan modifikasi peralatan. Menurut Iskandar,

( 2009:131) yang menyatakan bahwa ;

“Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran “.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Teknik pengolahan data yang digunakan pada tes adalah jumlah siswa

yang mendapat skor tertentu dibagi jumlah siswa, dikali 100%, sehingga

dihasilkan prosentase.

Jumlah skor tertentu

−−−−−−−−−−−−−−− x 100% = prosentase skor tertentu

Jumlah siswa

Kriteria dan ukuran keberhasilan tujuan penelitian ditentukan

berdasarkan hasil evaluasi belajar secara individu. Untuk mengetahui skor rata-

rata dan tingkat keberhasilan pembelajaran, peneliti menggunakan :

Mencari skor rata-rata (X)

─ ∑ X

X = ───

N

Keterangan :

X = Skor rata-rata yang dicari

X = Skor keseluruhan

N = Jumlah siswa

∑ = Jumlah

Mencari prosentase skor rata-rata:

Skor rata-rata

──−−−−−−−− x 100% = prosentase rata-rata

Skor maksimal

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator dalam penelitian ini adalah :

a. Penelitian ini dikatakan berhasil / tuntas belajar secara individual apabila

siswa nilai tes mencapai 80.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Secara klasikal penelitian ini dikatakan berhasil / tuntas belajar apabila

75% siswa telah mencapai nilai 80.

H. Prosedur Penilaian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan yang didalamnya

terdapat empat tahap kegiatan yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan refleksi ( Kurt Lewis; dalam Rochiati 2006): keempat dari

siklus PTK ini adalah :

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Pengamatan

d. Refleksi

Adapun dari setiap siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Deskripsi Umum Tindakan Kelas

Penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Tahap perencanaan

Suatu perencanaan yang baik hendaknya memenuhi dua kriteria utama

penelitian :

- Peneliti memahami perencanaan penelitian tersebut dengan baik

- Perencanaan disusun untuk mempermudah penelitian tindakan tersebut

Pada tahap ini peneliti dan guru mitra menyusun sekenario

pembelajaran yang terdiri dari :

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran;

PERENCANAAN TINDAKAN PENGAMATAN

REFLEKSI

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran tolak

peluru;

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian

tolak peluru;

4) Menyiapkan alat bantu yang diperlukan utuk membantu pengajaran;

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran;

b. Tahap Observasi

Merupakan tahap pengamatan terhadap proses atau hasil pembelajaran gerak

dasar tolak peluru pada kelas atau siswa yang menjadi objek. Prosedur ini

dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan kenyataan

yang dihadapi.

c. Tahap refleksi

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan

berikutnya.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus

II. Setiap siklusnya terdiri dari satu kali tindakan dan setiap tindakan memiliki

empat kali tahapan, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan,

(3) pengamatan dan evaluasi, serta (4) analisis dan refleksi. Perencanaan untuk

setiap siklus didasarkan atas temuan dari siklus sebelumnya, dengan

menunjukkan apa saja kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus tersebut,

kemudian penjelasan tentang bagaimana hal tersebut akan diperbaiki. Adapun

rencana pelaksanaan tindakan dalam hal ini adalah :

d. Evaluasi

Siswa diberi evaluasi atau latihan dalam meningkatkan ketrampilan gerak

dasar tolak peluru dan diberi angket kartu ceria.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

1. Deskripsi Pembelajaran Tolak Peluru

Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya Penelitian Tindakan

Kelas(PTK), maka terlebih dahulu harus memahami deskripsi masalah

pembelajaran yang akan dicarikan solusinya. Untuk maksud tersebut, maka

tahap pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan observasi awal

berkenaan dengan proses pembelajaran tolak peluru di SDN Pedagangan 01.

Hasil observasi awal ini adalah untuk menentukan rancangan tindakan dan

target capaian selama PTK dilaksanakan.

Dalam pelaksanaan penelitian tersebut peneliti merencanakan dua siklus

yang setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan, setiap pelaksanaan tindakan

menekankan pada penerapan modifikasi peralatan dalam pembelajaran tolak

peluru. Agar pelaksanaan tindakan dapat berlangsung secara alami, peneliti

tidak memberitahu siswa sebelumnya. Ini dimaksudkan agar pada saat tindakan

berlangsung, siswa tidak merasa sedang diteliti dan agar peneliti dapat

menemukan banyak hal yang penting dan menarik pada saat melaksanakan

tindakan tersebut. Temuan-temuan yang telah diperoleh kemudian diolah dan

dibahas dengan deskripsi, analisis, serta refleksi dari tindakan demi tindakan,

selanjutnya dibahas mulai dari observasi awal, siklus I, siklus II.

Sebagi tahap awal dari penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan

observasi awal untuk mengetahui gambaran pembelajaran tolak peluru kelas IV

SDN Pedagangan 01. Tindakan ini dimaksudkan dalam rangka mencari solusi

bagi permasalahan pembelajaran yang terjadi. Observasi awal yang

dilaksanakan harus terfokus langsung pada aspek-aspek dalam proses

pembelajaran tolak peluru berkenaan dengan upaya guru pendidikan jasmani

dalam meningkatkan keterampilan menolak peluru gaya samping / ortodoks.

Hasil observasi awal ini adalah sebagai gambaran untuk menentukan tindakan-

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

tindakan yang akan dilaksanakan selama penelitian tindakan kelas

dilaksanakan.

Kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa SDN Pedagangan

01 dengan jumlah siswa 30 anak yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13

siswa perempuan.Penelitian dilaksanakan pada hari selasa jam 07.15 – 08.25

atau (2 x 35 ) menit sesuai dengan jadwal pelajaran pendidikan jasmani untuk

kelas IV. Dengan karakter siswa yang berbeda-beda serta peralatan

pembelajaran penjas yang masih kurang memadai, kegiatan pembelajaran

penjas selalu diupayakan agar terjadinya kesesuaian antara materi, pendekatan

mengajar dengan minat siswa, serta pencapaian tujuan pembelajaran.Secara

keseluruhan, proses pembelajaran pendidikan jasmani di SDN Pedagangan 01

dilaksanakan khusus guru penjas. Hal ini dikarenakan guru yang menangani

mata pelajaran penjas merupakan guru yang berlatar belakang pendidikan

jasmani, bukan guru lain yang merangkap mengajar pendidikan jasmani. Tetapi

dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru penjas terkesan monoton,

sehingga hal ini menjadi faktor penghambat dalam proses pembelajaran penjas,

salah satunya pembelajaran tolak peluru.

2. Hasil Oservasi Awal Pembelajaran Tolak Peluru di SDN Pedagangan 01

Kelas IV

Pemaparan hasil observasi awal yang telah dilakukan pada hari Selasa,

8 Mei 2012, jam 07.15 – 08.25 WIB adalah sebagai berikut ;

1) Tahap Awal Pembelajaran

Tahap ini diawali dengan siswa berbaris 4 bersaf, dilanjutkan

dengan do’a bersama dan pengecekan kehadiran siswa. Setelah itu peneliti

sebagai guru memimpin pemanasan statis dan dinamis di depan siswa.

Setelah pemanasan guru menjelaskan mengenai materi tolak peluru dan

melakukan tanya jawab untuk melihat sejauh mana pengetahuan siswa

terhadap materi tolak peluru ini. Selanjutnya guru memberikan tugas gerak

yang harus dilakukan oleh siswa yaitu permainan lempar sasaran dan tolak

sambung, kemudian setelah itu para siswa satu per satu diarahkan untuk

melakukan gerakan tolak.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2) Tahap Inti Pelajaran

Setelah mendapat pengarahan dan penjelasan mengenai tugas gerak

yang diperintahkan, selanjutnya diadakan tes tolak peluru dengan tanpa

diberikan terlebih dahulu contoh gerakannya. Hal ini bertujuan untuk

melihat sejauh mana siswa memahami dan mengetahui langkah-langkah

atau teknik dasar dalam melakukan tolak peluru.

3) Tahap Akhir Pelajaran

Seluruh siswa dikumpulkan untuk diberikan koreksi dan evaluasi

dari guru setelah proses pembelajaran dan tes awal selesai. Tahap akhir

pembelajaran ditutup dengan berdo’a bersama dan membubarkan siswa.

Berdasarkan hasil tes awal kemampuan siswa melakukan tolak peluru

saat observasi awal, diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1.3 Hasil Tes Awal Keterampilan Tolak Peluru

No. Skor Nilai Jumlah

Siswa

Skor

Perolehan

Nilai

Perolehan Persentase

1. 1 20 8 8 160 24,24%

2. 2 40 15 30 600 45,45%

3. 3 60 10 30 600 30,30%

4. 4 80 - - - 0%

5. 5 100 - - - 0%

Jumlah 33 68 1360

Rata - Rata 2,06 41,21

Berdasarkan data tes awal di atas tes keterampilan tolak peluru, 8

siswa atau 24,24% yang mendapat skor 1, 15 siswa atau 45,45% yang

mendapat skor 2, 10 siswa atau 30,30% yang mendapat skor 3 sedangkan

yang mendapat skor 4 dan 5 tidak ada atau 0%. Dari pemaparan data di

atas, rata-rata skor tolak peluru yang dilakukan siswa adalah 2,06 atau

hanya 41,21%, ini terlihat masih sangat rendah. Berdasarkan keterangan

tersebut, peneliti ingin mengupayakan agar siswa dapat meminimalisir

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kesulitan dalam pembelajaran dan meningkatkan keterampilan dalam

teknik tolakan samping, juga agar pembelajaran yang dilakukan dapat

mencapai hasil yang lebih baik dan maksimal.

Data tersebut dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini;

Persentase Tes Awal Tolak Peluru

Gaya Samping

24.24%

45.45%

30.30%

0% 0%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

Skor 1 Nilai

20

Skor 2 Nilai

40

Skor 3 Nilai

60

Skor 4 Nilai

80

Skor 5 Nilai

100

Gambar 2.1 Grafik Hasil Tes Awal Tolak Peluru Gaya Samping

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Sikus I

a. Deskripsi Pembelajaran

Pelaksanaan siklus I pada hari Selasa, tanggal 15 Mei 2012 di kelas

IV SDN Pedagangan jam 07.15 – 08.25 siswa yang mengikuti pembelajaran

berjumlah 33 anak dengan materi yang diajarkan pada siklus I yaitu

kegiatan melakukan pembelajaran tolak peluru dengan penerapan dengan

alat bantu bola plastik / plastik kresek yang berisi pasir.

1) Tahap Awal Pembelajaran

Langkah pertama yaitu siswa dibariskan 4 bersaf, berdo’a,

mengecek kehadiran siswa. Setelah itu menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan motivasi dengan menyampaikan

apersepsi. Pada saat guru menyampaikan materi dengan mengajukan

pertanyaan mengenai tolak peluru semua siswa diam, kemudian guru

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mengulangi pertanyaan dengan bahasa yang lebih dimengerti oleh siswa

yaitu, “apakah kamu tahu apa itu tolak peluru ?” hampir semua siswa

menjawab sambil berteriak, tahu pak”. Kemudian guru meminta siswa

untuk angkat tangan bagi yang dapat menjawab pertanyaan, tapi siswa

saling menunjuk. Karena tidak ada yang angkat tangan, guru menunjuk

beberapa siswa untuk menjawab. Ternyata dari beberapa siswa yang

ditunjuk jawaban yang disampaikan pada dasarnya sama hanya gaya

bahasa yang disampaikan berbeda. Selanjutnya guru menjelaskan

deskripsi gaya tolakan samping, setelah itu dilanjutkan kegiatan

pemanasan peregangan statis dan kekuatan otot lengan dan bahu. Pada

pemanasan peregangan statis siswa tampak biasa saja dan ada beberapa

anak yang kurang aktif melakukan. Setelah melakukan kegiatan

pemanasan, kemudian siswa melakukan permainan lempar sasaran dan

tolak sambung.

2) Tahap Inti Pembelajaran

Langkah kedua yaitu inti pembelajaran, pertama menjelaskan cara

memegang peluru dengan memberikan contoh cara meletakan peluru

yang diletakkan diantara telapak tangan dengan pangkal jari-jari. Ibu jari

dan keempat jari lain membagi rata peluru yang dipegang. Dilanjutkan

dengan meletakkan peluru diatas bahu bagian depan dan melekat pada

pangkal leher, kemudian peluru bagian atas menempel pada rahang

bawah dan posisi siku membuat sudut 90° dengan badan.

Langkah ketiga, kaki kanan ditarik ke samping kanan, kemudian

miringkan badan ke samping kanan, lutut kanan ditekuk sehingga berat

badan ditopang pada lutut kaki kanan, siku menghadap ke bawah dan

tangan kiri diangkat santai ke depan untuk menjaga kesimbangan.

Langkah keempat, Dorong tangan kanan kuat-kuat ke samping

depan menghadap sektor lemparan yang ditopang dengan kekuatan kaki

kanan, dan kaki kanan berpindah kedepan untuk sebagai gerakan

lanjutan.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Tahap Akhir Pembelajaran

Langkah kelima, yaitu evaluasi terhadap hasil tes yang dilakukan,

kemudian pemberian penghargaan kepada siswa terhadap hasil belajar

yang telah dilakukan. Penghargaan ini sangat penting diberikan kepada

siswa, karena akan menjadi suatu motivasi bagi siswa untuk

pembelajaran selanjutnya. Setelah itu menutup pembelajaran dengan

berdo’a lebih dahulu kemudian bubar.

b. Analisis

Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi dan hasil

pembelajaran siswa, terdapat beberapa temuan-temuan sebagai bahan

pertimbangan untuk melaksanakan tindakan selanjutnya. Temuan yang

diperoleh antara lain :

Pada langkah pertama saat guru mengadakan apersepsi siswa

terlihat antusias tapi saat disuruh mengangkat tangan yang dapat menjawab

pertanyaan mereka tidak ada yang berani. Pada saat pemanasan statis, siswa

cenderung melakukan asal-asalan, dan kelihatan tidak bersemangat, tetapi

ketika kemudian siswa melakukan permainan lempar sasaran dan tolak

sambung siswa sangat berantusias sekali dan merasa senang, walaupun pada

penjelasan awal permainan ini ada beberapa siswa yang kelihatan bingung

dan kurang mengerti.

Pada langkah kedua siswa kelihatan takut saat guru memberi

contoh pelaksaan gerakan tolak peluru dengan posisi berdiri menyamping

karena harus melalui tahap-tahap pembelajaran lebih dahulu sebelum

pelaksanaan sesuai yang diharapkan.

Pada langkah ketiga beberapa siswa tidak bisa menirukan posisi

awal sebelum melakukan gerakan tolakan dengan benar sesuai contoh yang

dilakukan guru .

Pada langkah keempat beberapa siswa masih belum mampu

melakukan gerakan tolak peluru dengan benar, para siswa masih banyak

yang melakukan gerakan melempar bukan gerakan menolak.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Pada langkah terakhir saat guru memberikan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan, ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan, ada yang ngobrol, dan ada yang bercanda. Tetapi pada saat

guru menyebutkan siswa-siswa yang hasil tesnya sudah lumayan bagus,

perhatian siswa menjadi lebih terfokus. Setelah itu guru membimbing siswa

untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menutup

pembelajaran dengan do’a bersama-sama.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan tes

keterampilan gerakan tolak peluru gaya menyamping belum

memperlihatkan peningkatan yang signifikan. Sehingga dalam hal ini guru

harus mengulang kembali materi ajar yang diberikan dan pada saat

pembelajaran berlangsung, guru harus lebih baik lagi dalam hal memberi

materi ajar serta menotivasi siswa agar pembelajaran lebih meningkat.

Berdasarkan hasil observasi mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran

siklus I ini terlihat siswa sudah aktif dan antusias mengikuti pembelajaran

yang diberikan, sedangkan masih ada beberapa siswa yang masih merasa

takut dan kesulitan melakukan tolak peluru. Sedangkan untuk hasil

observasi yang telah dilakukan observer terhadap penampilan atau aktivitas

kegiatan guru dalam pembelajaran dapat dikategorikan “cukup”

Berdasarkan tes keterampilan tolak peluru siswa pada siklus I

dengan penerapan media alat bantu yang diberikan guru, diperoleh data

sebagai berikut :

Tabel 1.4 Hasil Tes Kemampuan Pembelajaran Tolak Peluru Siklus I

No. Skor Nilai Jumlah

Siswa

Skor

Perolehan

Nilai

Perolehan Persentase

1. 1 20 - - - 0%

2. 2 40 11 22 440 33,33%

3. 3 60 16 48 960 48,48%

4. 4 80 6 24 480 18,18%

5. 5 100 - - - 0%

Jumlah 33 94 1880

Rata - Rata 2,85 56.97

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Berdasarkan data di atas, hasil evaluasi siklus I untuk tes

keterampilan tolak peluru gaya samping, sekitar 11 siswa atau 33,33 %

mendapat skor 2, 16 siswa atau 48,48% mendapat skor 3, dan 6 siswa atau

18,18 % mendapat skor 4. Skor rata-rata untuk tolak peluru gaya samping

Siklus I ini adalah 2,85 atau sekitar 56,97%. Dilihat dari data di atas, skor

rata-rata yang diperoleh siswa masih jauh dibawah 70%, serta masih

banyak siswa yang mendapat skor 2, sehingga apabila dijelaskan untuk

skor 2 dalam kriteria kemampuan melakukan gerakan, siswa melakukan

keterampilan gerak dilihat dari bentuk dan teknik gerakan masih jelek

banyak kesalahan dari ketentuan yang tertulis. Hal ini menunjukan bahwa

hasil pembelajaran pada siklus I masih rendah, pada pembelajaran tolak

peluru gaya samping siswa masih kurang paham dalam cara melakukan

gerakan yang baik dan benar dimulai dari sikap awal, gerakan lanjutan dan

sikap akhir. Sehingga perlu diulang kembali dengan perlakuan pada

tindakan yang berbeda agar hasil belajar siswa menjadi meningkat. Selain

itu, guru harus benar-benar bisa memberikan sebuah contoh gerakan yang

baik dan benar.

Data tersebut dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini;

Persentase Tes Kemampuan Pembelajaran Tolak

Peluru Siklus I

0%

33.33%

48.48%

18%

0%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

Skor 1

Nilai 20

Skor 2

Nilai 40

Skor 3

Nilai 60

Skor 4

Nilai 80

Skor 5

Nilai 100

Gambar 4.2 Grafik Hasil Tes Kemampuan Pembelajaran tolak peluru gaya

samping

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Refleksi

Berdasarkan temuan-temuan di atas, peneliti perlu menyusun

perencanaan yang lebih baik untuk siklus dan tindakan berikutnya. Maka

dalam kegiatan berikutnya peneliti perlu memberikan bimbingan dan

arahan agar pembelajaran tolak peluru gaya samping dengan menggunakan

media alat bantu selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan temuan-temuan saat kegiatan pembelajaran, perlu

direncanakan tindakan lanjutan. Dalam tindakan ini perlu

mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran

yang telah direncanakan sebelumnya, rencana pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran dan pengkondisian siswa.

Pada saat materi disajikan masih banyak siswa yang kurang

memperhatikan terutama penjelasan mengenai tugas gerak yang diberikan,

dan pada saat melakukan gerakan beberapa siswa putra melakukannya

dengan bercanda dan siswa putri masih kelihatan takut melakukan

gerakan, sehingga guru harus selalu membimbing agar siswa berani

melakukan gerakan tolak peluru gaya samping. Oleh karena itu, guru harus

benar-benar mengkondisikan siswa untuk bisa kondusif menyimak

penjelasan langkah-langkah gerak yang akan dilakukan, membantu siswa

yang masih takut melaksanakan gerakan dan menegur siswa yang masih

bercanda.

Untuk tindakan selanjutnya guru akan menyajikan modifikasi

peralatan yang lain untuk mengatasi ketakutan siswa melakukan gerakan

tolak peluru gaya samping. Sebelum siswa akan melaksanakan proses

pembelajaran guru terlebih dahulu menginstruksikan siswa untuk tidak

melakukan kegiatan lain selain melakukan kegiatan pembelajaran. Pada

saat guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran harus lebih jelas

sehingga lebih mudah dipahami siswa dan guru harus tegas kepada siswa,

agar siswa tidak main-main saat proses pembelajaran.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Siklus II

a. Deskripsi Pembelajaran

Pelaksanaan siklus II pada hari Jum’at, tanggal 29 Mei 2012 di

kelas IV SDN pedagangan 01 jam 07.15 – 08.25. Siswa yang mengikuti

pembelajaran berjumlah 33 anak. Materi yang diajarkan pada siklus II yaitu

pembelajaran tolak peluru gaya samping, modifikasi media alat bantu bola

plastik / plastik yang berisi kertas yang dilekatkan dengan menggunakan

lakban (lebih ringan).

1) Tahap Awal Pembelajaran

Seperti awal pembelajaran minggu sebelumnya, langkah pertama

sebelum pembelajaran dimulai, guru mengkondisikan siswa kearah

pembelajaran yang kondusif. Setelah itu guru memimpin do’a,

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan dan apersepsi

terhadap materi minggu sebelumnya yang bertujuan untuk merangsang

anak agar lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

Setelah itu guru memimpin pemanasan statis dan dinamis.

2) Tahap Inti Pelajaran

Pada langkah kedua siswa kelihatan takut saat guru memberi

contoh pelaksaan gerakan tolak peluru dengan posisi berdiri

menyamping karena harus melalui tahap-tahap pembelajaran lebih

dahulu sebelum pelaksanaan sesuai yang diharapkan.

Pada langkah ketiga beberapa siswa tidak bisa menirukan posisi

awal sebelum melakukan gerakan tolakan dengan benar sesuai contoh

yang dilakukan guru .

Pada langkah keempat beberapa siswa masih belum mampu

melakukan gerakan tolak peluru dengan benar, para siswa masih banyak

yang melakukan gerakan melempar bukan gerakan menolak.

Langkah kelima, siswa dikumpulkan untuk dikondisikan dan diberi

penjelasan mengenai tes yang akan dilakukan. Tujuan dari tes ini adalah

untuk melihat perkembangan dan peningkatan keterampilan siswa

mengikuti pembelajaran yang diberikan.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3) Tahap Akhir Pelajaran

Langkah keenam, yaitu evaluasi terhadap hasil tes yang telah

dilakukan, kemudian pemberian penghargaan kepada siswa terhadap

hasil belajar yang telah dilakukan. Penghargaan ini sangat penting

diberikan kepada siswa, karena akan menjadi suatu motivasi bagi siswa

untuk pembelajaran selanjutnya. Setelah itu menutup pembelajaran

dengan berdo’a terlebih dahulu kemudian bubar.

b. Analisis

Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi, seta hasil

evaluasi keterampilan tolak peluru gaya samping terdapat beberapa

temuan-temuan sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan tindakan

selanjutnya. Temuan yang diperoleh yaitu diantaranya :

Pada langkah pertama pada saat guru mengadakan apersepsi siswa

telihat antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Hal ini bisa

disebabkan karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru mengenai

pengetahuan siswa terhadap pembelajaran pembelajaran tolak peluru gaya

samping masih teringat diingatan anak, dan mereka merasa mudah

sehingga sangat antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh guru. Pada saat pemanasan statis, siswa kelihatan

bersemangat dengan dirangsang oleh guru melalui kata-kata yang

dikeluarkan oleh guru.

Langkah kedua siswa kelihatan sudah tidak takut saat guru

memberi contoh pelaksaan gerakan tolak peluru dengan posisi berdiri

menyamping karena harus melalui tahap-tahap pembelajaran lebih dahulu

sebelum pelaksanaan sesuai yang diharapkan.

Pada langkah ketiga beberapa siswa mulai bisa menirukan posisi

awal sebelum melakukan gerakan tolakan dengan benar sesuai contoh

yang dilakukan guru .

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Pada langkah keempat beberapa siswa masih belum mampu

melakukan gerakan tolak peluru dengan benar, namun para siswa lain juga

sudah banyak yang melakukan gerakan menolak dengan benar tidak lagi

gerakan melempar. Pada saat guru menginstruksikan boleh melakukan lebih

dari satu gerakan siswa bersemangat sekali bahkan sampai ada yang

melakukan lebih dari dua kali.

Pada langkah terakhir pada saat guru memberikan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan, hampir semua siswa

memperhatikan dan mendengarkan, begitupun saat guru menyebutkan

siswa-siswa yang hasil tesnya lumayan bagus, perhatian siswa menjadi lebih

terfokus, dan juga beberapa siswa merasa senang dan bangga ketika

namanya disebutkan karena mendapat nilai bagus. Setelah itu guru

membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilaksanakan dan siswa lebih tenang saat guru menutup pelajaran dengan

diakhiri do’a bersama.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan tes

keterampilan siswa melakukan gerakan tolak peluru gaya samping, siswa

sudah memperlihatkan peningkatan yang sangat baik dari segi keterampilan

dan pemahamannya terhadap materi tolak peluru gaya samping. Siswa sudah

terlihat memahami materi atau tugas yang diperintahkan. Selain itu siswa

merasa senang mengikuti pembelajaran yang diberikan karena tugas gerak

yang dipelajari bertahap, sehingga tidak merasa kesulitan dalam melakukan

tugas gerak, dan juga siswa lebih merasa berhasil sehingga motivasi

belajarnya semakin tinggi. Hal ini terlihat dari semakin sedikitnya siswa

yang mengalami kesulitan dan takut melakukan tugas gerak. Dari hasil tes

yang dilakukan skor yang diperoleh siswa sudah memperlihatkan

peningkatan yang baik. Selain itu dari hasil observasi yang telah dilakukan

observer terhadap penampilan atau aktivitas kegiatan guru dalam

pembelajaran dikategorikan “sangat baik”

Berdasarkan tes keterampilan tolak peluru gaya samping siswa pada

siklus II dengan gabungan modifikasi media alat bantu bola plastik / plastik

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

yang berisi kertas yang dilekatkan dengan menggunakan lakban (lebih

ringan) yang diberikan guru, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.5 Tes kemampuan pembelajaran tolak peluru gaya

samping Siklus II

No. Skor Nilai Frekwensi Skor

Perolehan

Nilai

Perolehan Persentase

1. 1 20 - - - 0%

2. 2 40 - - - 0%

3. 3 60 6 18 360 18,18%

4. 4 80 27 108 2160 81,81%

5. 5 100 - - - 0%

Jumlah 33 126 2520

Rata - Rata 3,81 76,36

Berdasarkan data diatas, hasil evaluasi siklus II untuk tes

keterampilan tolak peluru gaya samping, 6 siswa atau 18,18% yang

mendapat skor 3, 27 siswa atau 81,81% yang mendapat skor 4. Rata-rata

skor kelas untuk keterampilan guling depan adalah 3,81 atau sekitar

76,36%. Rata-rata skor kelas yang diperoleh pada siklus II tolak peluru

gaya samping sudah melebihi ambang batas peningkatan sebesar 70%. Hal

ini menunjukan bahwa pada siklus II ini rata-rata skor kelas dalam

pembelajaran tolak peluru gaya samping, karena sudah melebihi ambang

batas peningkatan yang ditentukan yakni sebesar 70%.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Data tersebut dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini;

0% 0%

18,18%

81,81%

0%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

Skor 1 Nilai

20

Skor 2 Nilai

40

Skor 3 Nilai

60

Skor 4 Nilai

80

Skor 5 Nilai

100

Persentase Tes Kemampuan

Pembelajaran Tolak Peluru Siklus II

Gambar 4.4 Grafik Hasil Tes kemampuan pembelajaran tolak peluru gaya

samping

c. Refleksi

Berdasarkan analisis proses pembelajaran dan hasil pembelajaran

siswa pada siklus II, meskipun ada beberapa siswa yang nilainya masih

kurang memuaskan, akan tetapi, berdasarkan kemampuan dan hasil

tersebut secara umum sudah cukup baik. Dari pelaksanaan tindakan yang

ditempuh, diperoleh hasil yang cukup memuaskan, meskipun belum

maksimal. Oleh karena itu, perlu diadakan tindakan selanjutnya, namun

karena keterbatasan peneliti dan waktu yang diperlukan, maka peneliti

menghentikan kegiatan penelitian ini dengan harapan temuan-temuan yang

diperoleh dapat dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut. Hal ini

menunjukan bahwa pembelajaran tolak peluru gaya samping dengan

menerapkan modifikasi alat bantu pembelajaran mengalami peningkatan.

Penulis berharap penelitian berikutnya mengenai penerapan

modifikasi alat bantu dalam pembelajaran senam lantai guling depan dapat

menjadi acuan bagi peneliti berikutnya. Dengan demikian, berakhirlah

penelitian yang dilakukan penulis yang ditandai adanya peningkatan dari

tiap-tiap siklus.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

C. Pebandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Hasil observasi awal tes keterampilan tolak peluru gaya samping, 8 siswa

atau 24,24% yang mendapat skor 1, 15 siswa atau 45,45% yang mendapat skor 2,

10 siswa atau 30,30% yang mendapat skor 3 sedangkan yang mendapat skor 4 dan

5 tidak ada atau 0%. rata-rata skor tolak peluru yang dilakukan siswa adalah 2,06

atau hanya 41,21%. Terlihat hasil tes tersebut skor yang didapat siswa relative

sangat rendah.

Pada siklus I adanya perubahan peningkatan hasil tes keterampilan

meskipun peningkatannya tidak signifikan. Adapun hasil dari tes pada siklus I,

sekitar 11 siswa atau 33,33 % mendapat skor 2, 16 siswa atau 48,48% mendapat

skor 3, dan 6 siswa atau 18,18 % mendapat skor 4. Skor rata-rata untuk tolak

peluru gaya samping Siklus I ini adalah 2,85 atau sekitar 56,97%. Skor rata-rata

yang diperoleh siswa masih jauh dibawah 70%

Temuan yang peneliti dan mitra peneliti temukan pada siklus II yaitu

siswa sudah menunjukan peningkatan yang sangat baik mulai dari awal

pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Keterampilan tolak peluru gaya

samping pada siklus II ini cukup meningkat dari siklus sebelumnya, terlihat dari

skor yang siswa dapatkan sudah tergolong baik, dan rata-rata yang didapatkan pun

sudah melebihi ambang batas peningkatan yang ditentukan. Adapun hasil tes

keterampilan tolak peluru pada siklus II ini, 6 siswa atau 18,18% yang mendapat

skor 3, 27 siswa atau 81,81% yang mendapat skor 4. Rata-rata skor kelas untuk

keterampilan tolak peluru adalah 3,81 atau sekitar 76,36% sudah melebihi

ambang batas yang ditentukan yakni sebesar 70%. Selain itu skor yang diperoleh

pada siklus II ini sudah tergolong baik, karena hal-hal yang pokok dalam

melakukan tolak peluru gaya samping sudah tertampilkan, dan kesalahan yang

terjadi hanya kesalahan kecil, walaupun untuk mencapai skor 5 belum terpenuhi

karena gerakan siswa belum mampu sempurna dalam melakukan gerakan tolakan

dengan melalui awalan dan gerak lanjutan serta sudut lemparan yang kurang

memenuhi.

Perbandingan peningkatan tes keterampilan pembelajaran guling depan

dari tes awal observasi sampai dengan siklus II dengan modifikasi peralatan dapat

dilihat pada grafik diagram batang di bawah ini:

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tes Kemampuan Pembelajaran Tolak

Peluru

41.21%

56.97%

66.66%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tes Awal Siklus I Siklus II

Gambar 4.5 Grafik Persentase Rata-rata Keterampilan tolak peluru gaya samping

D. Pembahasan

Berdasarkan deskripsi, analisis, dan refleksi setiap siklus pada penelitian

yang telah dilaksanakan, ternyata pembelajaran tolak peluru gaya samping dengan

penerapan modifikasi peralatan dapat meningkatkan pemahaman dan

keterampilan siswa dalam melakukan tolak peluru gaya samping. Jadi secara

empirik hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini terbukti diterima.

Hal ini terbukti dari beberapa temuan yang peneliti dan mitra peneliti temukan

dari tes awal, siklus I dan siklus II selama penelitian berlangsung adanya

peningkatan hasil.

Pada siklus I ditemukan adanya perubahan mulai pada saat diberikan

pemanasan. Pada saat kegiatan inti pelajaran dengan penerapan modifikasi alat

bantu antusias siswa lumayan bagus, walaupun pada saat ditugaskan untuk

melakukan tugas gerak masih ada beberapa siswa yang melakukan dengan main-

main. Selain itu pada saat guru melakukan evaluasi dengan tes tolak peluru gaya

samping, sebagian siswa sudah sedikit memahami dan mengerti, dan skor yang

diperoleh siswa pun mengalami perubahan.

Temuan yang peneliti dan mitra peneliti temukan pada siklus II yaitu

siswa sudah menunjukan peningkatan yang sangat baik mulai dari awal

pembelajaran pada saat guru melakukan apersepsi sudah terlihat banyak siswa

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

yang antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan yang guru ajukan. Pada saat

pembelajaran berlangsung siswa sudah cukup baik mengikutinya, sehingga

pembelajaran berlangsung secara kondusif. Ketika siswa melakukan latihan tugas

gerak yang guru perintahkan, siswa sudah tidak merasa takut dan mampu

meminimalisir kesulitan gerak yang mereka alami serta mampu melakukan tugas

gerak dengan optimal. Selain itu, pada saat evaluasi yang dilakukan guru dengan

melakukan tes tolak peluru gaya samping, terlihat hampir keseluruhan siswa

sudah dapat melakukan gerakan yang baik dan benar.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Pedagangan 01 terdapat dua siklus. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam

siklus dan setiap siklus yang dilaksanakan terdapat 4 tahapan yaitu (1)

Prencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Analisis dan Refleksi.

Simpulan hasil penelirian secara singkat yaitu terdapatnya peningkatan

kemampuan gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas IV SD Negeri Pedagangan

01. peningkatan tersebut terjadi setelah peneltii melakukan beberapa upaya yaitu :

1. Penerapan model pembelajaran alat bantu sebagai media untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasar tolak peluru.

2. Penerapan model pembelajaran alat bantu dilakukan berbeda-beda dengan

tujuan siswa tidak bosan.

3. Peneliti selalu memberi semangat dan reward/hadiah kepada siswa berupa

pujian dan nilai tambahan.

4. Peneliti menjelaskan kesulitan yang dialami siswa sehingga siswa mengetahui

kesalahannya.

5. Peneliti tidak segan untuk ikut dalam pembelajaran yang dilakukan siswa agar

lebih semangat.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penerapan model alat

bantu untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas

IV SD Negeri Pedagangan 01. Hal tersebut dapat dilihat dari evaluasi yang

dilakukan guru dengan melakukan tes tolak peluru setelah proses pembelajaran

selesaim menunjukan adannya peningkatan rata-rata penilaian pembelajaran tolak

peluru yang diperoleh siswa dari setiap siklus selalu meningkat dari mulai tes

awal berlanjut ke siklus I dan siklus II.

Pada hasil tes awal keterampilan guling depan perolehan skor rata-rata

masih sangat rendah, siklus I skor rata-rata mengalami peningkatan. Walaupun

hasil tes pada siklus ini mengalami peningkatan dari hasil tes awal, tapi target

peningkatan belum terpenuhi, peneliti memutuskan penelitian dilanjutkan ke

penelitian. Karena skor rata-rata siswa pada siklus II ini sudah melebihi batas

yang ditargetkan, dan skor yang didapat siswa sudah mengalami peningkatan yang

baik, maka peneliti merasa penelitian ini dianggap cukup, Berdasarkan jasil

penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan,

secara umum mengalami kenaikan rata-rata.

Untuk mengetahui hasil capaian yang terdapat pada daftar table maupun

pada grafik gambar sebagai gambaran bahwa hasil tersebut adalah :

1) Siswa pada hasil tes awal ditunjukan adanya kemurnian tanpa adanya rekayasa

peneliti sehingga menunjukan hasil yang yang sangat mendasar sangat rendah

yaitu hanya 41,21

2) Siswa pada tindakan siklus, sudah menunjukan perubahan dengan adanya

media alat bantu tetapi belum Nampak perolehan nilai yang standar yaitu dari

41,21 % meningkat menjadi 56,97%

3) Siswa pada tindakan siklus II peningkatan pada pembelajaran tolak peluru

sudah menunjukan peningkatan yang tajam, setelah adanya perubahan media

alat bantu yang ringan yaitu 56,97 % meningkat menjadi 76,33.

Ini berarti menunjukan perubahan pningkatan pembelajaran tolak pleura

gaya samping yang dilaksanakan pada sekolah SD Negeri Pedagangan 01,

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

sehingga pelaksanaan tindakan siklus berikutnya tidak perlu dilakukan karena

nilai yang tertera dalam table, gambar grafik maupun daftar nilai yang terlampir

sudah mencapai tingkat ketentuan minimal (KKM). Perlu diketahui bahwa

meskipun pembelajaran tolak peluru yang dilaksanakan sudah mencapai tingkat

minimal secara klasikan namun masih terdapat beberapa siswa yang belum

memenuhi nilai batas minimal, maka yang bersangkutan akan diadakan tes ulang

atau remidi pada pertemuan berikut dan bagi siswa yang sudah mencapai atau

melebihi batas ketuntasan minimal sebagai pengayaan pada daftar nilai.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

dalam pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

berasal dari guru dan siswa. Faktor dari pihak guru antara lain metode yang

digunakan dalam pembelajaran, kemampuan guru dalam penyampaian materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, teknik yang digunakan sebagai sarana

untuk menyampaiakanmateri, kemampuan guru dalam mengembangkan materi.

Sedangkan faktor dari sisi siswa adalah motivasi dan minat siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar. Jika guru mengelola kelas dengan baik, mengembangkan materi,

mengembangkan strategi/teknik sebagai sarana untuk menyampaikan materi

dengan baik sehingga siswa mudah menerima materi, dan siswa pun memiliki

minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran maka

proses belajar mengajar akan lebih efektif, lancar dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan adanya

penerapan model pembelajaran alat bantu ini dapat meningkatkan kemampuan

gerak dasar tolak peluru (baik dari proses sampai hasilnya), sehingga penelitian

ini dapat digunakan guru sebagai media yang berupa alat, bola tennis bekas, bola

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

plastik/plastik kresek bekas yang berisikan pasir/krikil yang direkatkan dengan

lakban, kardus, kaleng biscuit, meja/kursi, cones/kun dan kapur sebagai media

alternative untuk pembelajaran gerak dasar tolak peluru.

Bagi guru penjas, hasil peneltiian ini dapat digunakan untuk suatu

alternatif dalam proses pelaksanaan pembelajaran penjas agar lebih efektif dan

efisien, siswa menjadi aktif dalam pembelajaran penjas, dan menarik siswa agar

lebih senang dengan pembelajaran penjas. Apalagi bagi guru yang memiliki

kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang

lebih anyak. Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan

fasilitas yang ada dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik

yang lebih inovatif dan professional.

Dengan diterapkannya model pembelajaran alat bantu untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasar tolak peluru. Maka siswa akan memperoleh pengalaman

baru dan berbeda dalam proses pembelajaran gerak dasar tolak peluru. Dimana

siswa biasanya bosan dengan pembelajaran gerak dasar tolak peluru, maka dengan

adanya penerapan model pembelajaran alat bantu ini siswa menjadi lebih tertarik

dan senang dalam pembelajaran penjas. Tekbik penerapan model pembelajaran

alat bantu ini sesekali perlu diterapkan dalam pembelajaran penjas agar siswa

lebih efektif.

Pemberian tindakan dari siklus I ke siklus II mendiskripsikan bahwa

terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Namun, kekurangan tersebut dapat di atasi pada pelaksanaan siklus berikutnya.

Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran, dapat dijelaskan terdapatnya peningkatan kualitas baik proses

maupun hasil dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran alat bantu ini

dapat merangsang aspek kognitif, afektif dan terutama psikomotor siswa.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

C. Saran

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian, penulis mencoba menyampaikan

beberapa saran terutama ditujukan kepada para guru Penjas maupun peneliti

selanjutnya. Beberapa saran yang ingin disampaikan sebagai berikut :

1. Pendekatan permainan lempar sasaran dan tolak sambung dijadikan bagi guru

dalam suatu pembelajaran. Penerapannya dapat memotifasi siswa terhadap

proses pembelajaran dan hasil pembelajaran siswa agar lbih baik dan efektif,

sehingga dapat memunculkan idea atau keterampilan yang mereka miliki.

Selain itu juga siswa terlihat antusias dalam pelaksanaan pembelajaran,

dikarenakan pembelajaran, yang mereka ikuti menyenangkan dan tugas gerak

yang mereka lakukan dianggap tidak sulit.

2. Sebelum guru mengajar, terlebih dahulu guru harus memberikan penjelasan

yang jelas kepada siswa terhadap langkah pembelajaran denga penerapan

bermain, agar siswa memahami tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

3. Peralatan sangat penting dan menjadi salah satu factor penentu dalam

keberhasilan pembelajaran khususnya mata pelajaran Penjas. Untuk itu

diharapkan dari pihak sekolah khusunya, masyarakat dan semua pihak terkait

dapat turut serta berpartisipasi secara aktif dalam membantu kinerja para guru

Penjas disekolah.

4. Guru sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan

pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran

Penjas.

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU …/Upaya... · MELALUI MEDIA ALAT BANTU DENGAN PENDEKATAN BERMAIN KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

5. Bagi kepala sekolah hendaknya berusaha memberikan saran dan prasarana

yang lengkap pada mata pelajaran Penjas sehingga kegiatan belajar mengajar

dapat berjalan dengan lancar.

6. Bagi guru sekolah lain yang belum menerapkan model pembelajartan alat

bantu sebaiknya mulai diterapkan model pembelajaran tersebut agar siswa

lebih menyukai lagi mata pelajaran Penjas dan pembelajaran lebih efektif.