Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PADA PESERTA
DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 15 BALIKPAPAN
Oleh :
GUNTUR GALIH ATMAJI, S.Pd.
NDH. 18
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN VIII
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SAMARINDA
2020
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Rancangan
Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan VIII Tahun 2020 :
Nama : Guntur Galih Atmaji, S.Pd.
NDH : 18
NIP : 19930524 201903 1 009
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling Ahli Pertama
Instansi : SMP Negeri 15 Balikpapan
Judul Aktualisasi : Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pada Peserta
Didik Kelas VII Di SMP Negeri 15 Balikpapan
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Laporan Hasil Aktualisasi
pada hari Kamis, tanggal 19 Februari 2020 bertempat di SMP Negeri 15
Balikpapan.
Mentor, Coach,
Guruh Widodo, M.Pd. Radiatun Humairah, S.Psi.
NIP. 19690906 1995121 003 NIP. 19771012 200804 2 001
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Rancangan
Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan VIII Tahun 2020 :
Nama : Guntur Galih Atmaji, S.Pd.
NDH : 18
NIP : 19930524 201903 1 009
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling Ahli Pertama
Instansi : SMP Negeri 15 Balikpapan
Judul Aktualisasi : Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pada Peserta
Didik Kelas VII Di SMP Negeri 15 Balikpapan
TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Hasil Aktualisasi pada
hari Kamis, tanggal 19 Maret 2020 bertempat di di SMP Negeri 15 Balikpapan.
Penguji, Coach,
Endang Tri Wahyuningsih, MM. Radiatun Humairah, S.Psi.
NIP. 19820205 201101 2 005 NIP. 19771012 200804 2 001
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara dengan judul “Upaya Meningkatkan
Kedisiplinan Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 15 Balikpapan” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini
melaporkan seluruh kegiatan dalam rangka aktualisasi menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi aparatur sipil negara yang telah diterapkan di tempat kerja.
Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Mariman Darto, SE., M.Si, selaku Kepala Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Desentralisasi Dan Otonomi Daerah Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, Samarinda.
2. Bapak Rokip Purnomo, SE., selaku Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Aparatur di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi Dan
Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,
Samarinda.
3. Bapak Roby Kuswanto, S.Sos., selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Balikpapan.
4. Ibu Radiatun Humairah, S.Psi., selaku coach pembimbing yang telah banyak
membantu dan meluangkan waktunya untuk mendidik, memberikan saran-
saran dan bimbingan selama penulis mengikuti kegiatan Latihan Dasar Calon
v
Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020 hingga mampu
menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
5. Ibu Endang Tri Wahyuningsih, MM., selaku pendidik dan penguji yang telah
banyak membantu dan meluangkan waktunya untuk mendidik, memberikan
saran-saran dan bimbingan selama penulis mengikuti kegiatan Latihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020 hingga
mampu menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
6. Seluruh Widyaiswara dan Staff Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian
Desentralisasi Dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, Samarinda yang telah mendidik, membina dan membantu kami para
peserta selama mengikuti kegiatan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020.
7. Bapak Guruh Widodo, M.Pd., selaku SMP Negeri 15 Balikpapan yang telah
banyak memberikan bimbingan, motivasi dan perhatian selama penulis
menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara dalam
melaksanakan berbagai kegiatan pada masa habituasi sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
8. Ibu Ernik Ambarawati, S.Pd., selaku Wakil Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan
yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan perhatian selama
penulis menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara dalam
melaksanakan berbagai kegiatan pada masa habituasi sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
vi
9. Ibu Erni Sjachraini, S.Pd., selaku Waka Kesiswaan SMP Negeri 15 Balikpapan
yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan perhatian selama
penulis menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara dalam
melaksanakan berbagai kegiatan pada masa habituasi sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
10. Bapak Sukardi, S.Pd., selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP
Negeri 15 Balikpapan yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan
perhatian selama penulis menerapkan Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil
Negara dalam melaksanakan berbagai kegiatan pada masa habituasi sehingga
penulis mampu menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
11. Ibu Sri Wulandari, Ibu Mutia Nandani, S.Pd., Wiwik Irawati, S.Psi., Ibu Jovita
Maria Fatma NP, S.Si., Bapak Muh. Irvan, S.Pd., Ibu Risang Cahaya Asia,
S.Pd., Bapak Dimas Saputra, S.Pd., beserta seluruh Bapak dan Ibu Guru serta
Tenaga Kependidikan SMP Negeri 15 Balikpapan yang telah banyak banyak
membantu, memberikan motivasi dan perhatian selama penulis menerapkan
Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan berbagai
kegiatan pada masa habituasi sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan
aktualisasi ini.
12. Alm. Bapak Subandiya dan Ibu Lusi Fatimah yang telah membesarkan, selalu
mendoakan dan mendidik saya sehingga bisa sampai pada tahap ini, terima
kasih banyak. Teruntuk Alm. Bapak Subandiya, saya sangat menyayangi anda.
Bapak adalah role model untuk kehidupan dan karir kehidupan saya selamanya.
vii
13. Untuk Reza Amalia, S.Pd., yang sangat saya sayangi terima kasih karena selalu
mendampingi, menemani berjuang, selalu mengerti luar biasa dan tidak pernah
lelah memberikan doa, motivasi serta semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi ini. Anda Luar Biasa.
14. Kepada Bapak Maliky Deby Nurwanto, S.Pd., Bapak Purwanto, S.Pd., Bapak
Romi Herjanto, S.Pd., Bapak Andhika Taufan, S.Pd., Bapak Adhi Pratomo,
S.Kom., Bapak Dhafiqin Nur Djeri, S.Pd. yang selalu menghibur dan menjadi
rekan berjuang yang sejati bersama-sama melalui kegiatan aktualisasi ini.
15. Teman-teman Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan VIII Tahun 2020, terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya.
Selalu kompak dan tetap solid sampai kapanpun.
16. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Saya ucapkan terima kasih banyak.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan dimasa depan. Semoga laporan
aktualisasi ini bermanfaat dan membawa dampak positif bagi perkembangan
Aparatur Sipil Negara.
Samarinda, 18 Maret 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
LAPORAN PERSETUJUAN LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI .............. ii
LAPORAN PENGESAHAN LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI ...............iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vi
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................... 3
C. Manfaat Penulisan ................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup Penulisan ...................................................................... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ...................................................... 5
A. Profil Unit Penempatan Kerja ................................................................. 5
B. Visi dan Misi SMP Negeri 15 Balikpapan .............................................. 6
C. Struktur Organisasi SMP Negeri 15 Balikpapan ................................... 10
D. Uraian Tugas Guru Bimbingan Konseling
SMP Negeri 15 Balikpapan .................................................................. 10
BAB III. GAMBARAN UMUM MATA PELATIHAN ......................................... 12
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi Apratur Sipil Negara ..................................... 12
B. Peran dan Kedudukan Profesi Apratur Sipil Negara .............................. 22
C. Nilai-Nilai Organisasi ........................................................................... 25
BAB IV. RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................. 27
A. Identifikasi Isu ...................................................................................... 27
B. Prioritas Teknik Analisis ...................................................................... 28
C. Isu Terpilih ........................................................................................... 29
ix
D. Uraian Kegiatan ................................................................................... 30
E. Gagasan Pemecahan Isu........................................................................ 31
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ............................................. 42
BAB V. PELAKSANAAN AKTUALISASI ......................................................... 43
A. Melaksanakan Layanan Bimbingan Klasikal
Bertema Kedisiplinan ........................................................................... 43
B. Melaksanakan Layanan Konseling Kelompok
Dengan Metode Role Playing ............................................................... 46
C. Mengadakan Lomba Kelas Disiplin ...................................................... 50
D. Mengajak Peserta Didik Untuk Membuat Video
Pembelajaran Dengan Tema Kedisiplinan ............................................. 53
E. Membentuk Konselor Teman Sebaya .................................................... 56
F. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi ...................................... 59
G. Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan ...................................... 61
H. Uraian Kendala Yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala ............. 61
BAB VI. PENUTUP................................................................................................ 64
A. Kesimpulan .......................................................................................... 64
B. Saran .................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 67
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Tabel Analisis Isu ......................................................................................... 29
Tabel 4.2. Dampak Isu Terpilih ..................................................................................... 30
Tabel 4.3. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................ 31
Tabel 4.4. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ................................................................... 41
Tabel 4.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi...................................................... 42
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintahan sesuai yang tercantum dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014. Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai
negeri sipil yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Tugas pokok pegawai ASN yaitu
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Dalam memenuhi tugas pokoknya tersebut, maka diperlukan reformasi
manajemen ASN untuk membuat sektor publik menjadi kompetittif, efisien, efektif.
Reformasi manajemen ASN yang dimaksud dalam hal ini yaitu perubahan perilaku
birokrat, yang memberikan kesadaran baru, bahwa pemerintah dibentuk tidak untuk
melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani rakyat. Dalam reformasi birokrasi
yang sedang berlaku saat ini di Indonesia, yang diubah tidak hanya struktur dan
fungsinya tetapi juga perilaku aparaturnya. Untuk itu, perlu ditanamkan nilai-nilai
dasar untuk menjalankan tugas jabatan profesi PNS secara profesional sebagai
pelayan masyarakat yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya
2
diakronimkan menjadi ANEKA. Nilai-nilai ANEKA tersebut diharapkan dapat
diinternalisasikan ke dalam dunia kerja sebagai pelayan public yang professional.
Nila-inilai ANEKA ini sangat tepat jika diinternalisasikan pada saat mereka
masih berstatus CASN (Calon Aparatur Sipil Negara pada saat memasuki
lingkungan birokrasi. Mempertimbangkan strategisnya hal itu, maka LATSAR
CPNS merupakan wadah yang tepat untuk mengubah pola pikir CASN sehingga
sesuai dan mampu mengaktualisasikan nilai dasar profesi dan memasuki
pembangunan birokrasi yang sudah berubah paradigmanya. Melalui serangkaian
pembelajaran yang dilakukan, diharapkan para calon birokrat ini akan memiliki
wawasan kebangsaan, etika dan budaya kerja yang baik. Seluruh kegiatannya dapat
dipertanggungjawabkan, memiliki komitmen terhadap mutu dan bebas dari korupsi
serta menyadari pentingnya memberikan pelayanan yang prima.
SMP Negeri 15 Balikpapan mengemban tugas untuk mendidik dan membentuk
karakter peserta didik, salah satunya adalah melalui pelayanan bimbingan
konseling. Berkaitan dengan pembentukan karakter, pada umumnya masih
ditemukan beberapa kasus yang menghambat perkembangan karakter peserta didik
dalam hal ini adalah pelanggaran kedisiplinan. Berdasarkan pengamatan dan hasil
komunikasi penulis selaku guru bimbingan konseling dengan pihak sekolah adapun
jenis pelanggaran yang sering dijumpai seperti datang tidak tepat waktu, berpakaian
dengan atribut tidak lengkap, berkeliaran diluar kelas pada saat proses pembelajaran
sedang berlangsung, tidak disiplin dengan pembagian waktu istirahat.
3
Melalui latar belakang tersebut, peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan
VIII Tahun 2020 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi),
Manajemen ASN, Pelayan Publik dan Whole Of Government ke dalam berbagai
program berkaitan dengan pelanggaran kedisiplinan tersebut yang akan
dilaksanakan di unit kerja peserta. Untuk melaksanakan program aktualisasi ini,
yang akan menjadi sasaran pelayanan adalah kelas VII disesuaikan dengan
pembagian tugas guru bimbingan konseling di unit kerja penulis. Oleh karena itu,
penulis memutuskan untuk membuat rancangan aktualisasi dengan judul “Upaya
Meningkatkan Kedisiplinan Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 15
Balikpapan”. Melalui penerapan aktualisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan
dan memberikan pendalaman karakter mengenai kesadaran berperilaku disiplin.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan aktualisasi ini adalah :
1. Menjadi pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi (ANEKA) dalam
profesi penulis sebagai Guru Bimbingan Konseling di SMP Negeri 15
Balikpapan.
2. Penulis dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab sepenuhnya dan
mengubah mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih professional, beretika,
berkomitmen dan berintegritas selaku Aparatur Sipil Negara.
3. Meningkatkan kedisiplinan peserta didik di SMP Negeri 15 Balikpapan.
4
C. Manfaat Penulisan
Selanjutnya, adapaun manfaat dari penulisan aktualisasi ini, meliputi :
1. Bagi Peserta Didik
Menanamkan dan mengembangkan karakter yang optimal khususnya
mengenai tingkat kedisiplinan pada peserta didik,
2. Bagi Penulis Selaku ASN (Guru)
Menjadi lebih bertanggung jawab dan mampu merubah mindset yang
membangun karakter dalam melaksanakan tugasnya sebagai abdi Negara pada
khususnya dan pelayanan publik pada umumnya yang professional.
3. Bagi Unit Kerja
Memberikan konstribusi dalam mengembangkan kualitas seorang guru
selaku ASN untuk turut serta mendukung visi dan misi sekolah selaku unit kerja
melalui penerapan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), Manajemen ASN, Pelayan Publik
serta Whole Of Government.
D. Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penerapan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), Manajemen ASN,
Pelayan Publik dan Whole Of Government kegiatan pada aktualisasi ini adalah
kelas VII di SMP Negeri 15 Balikpapan.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Unit Penempatan Kerja
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 15 Balikpapan
2. Alamat : Jl. Soekarno Hatta Km. 9
3. Kode Pos : 76129
4. Nomor Telepon : (0542) 860390
5. Nama Kepala Sekolah : Guruh Widodo, M.Pd.
6. NPSN : 30401467
7. Email : [email protected]
8. Kelurahan : Graha Indah
9. Kecamatan : Balikpapan Utara
10. Kota : Balikpapan
11. Provinsi : Kalimantan Timur
12. Status Sekolah : Negeri
13. Jumlah Guru : 30 Orang
14. Bentuk Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
15. Akreditasi : A
16. Kurikulum : Kurikulum 2013
17. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
18. SK Pendirian Sekolah : 0315/O/199
19. Tanggal SK Pendirian : 1995-10-26
20. SK Izin Operasional : 0315/O/1995
6
21. SK Izin Operasional : 1995-10-26
22. Luas Tanah Milik : 10,730 m2
23. Waku Penyelenggaraan : Sehari penuh (5 h/m)
24. Sertifikasi ISO : 9001:2008
B. Visi dan Misi SMP Negeri 15 Balikpapan
1. Visi Sekolah
SMP Negeri 15 Balikpapan memiliki visi yakni “Berakhlak mulia, berilmu,
terampil, berprestasi dan peduli lingkungan”. Kami memilih visi ini untuk tujuan
jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga
sekolah agar selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan demi
mencapai tujuan sekolah. Kemudian, untuk mencapai visi tersebut maka perlu
dirumuskan indikator sebagai berikut :
a. Taat beribadah sesuai agama dan kepercayaan.
b. Berperilaku terpuji .
c. Berprestasi di bidang akademik dan non akademik.
d. Menerapkan IPTEK.
e. Tertanamnya budaya bersih.
f. Terwujudnya lingkungan yang sehat.
2. Misi Sekolah
Berdasarkan visi yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mencapai visi
tersebut, maka perlu dirumuskan sebuah misi yang berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas, meliputi :
7
a. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan keagamaan bagi
peserta didik di sekolah.
b. Menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui program pembiasaan dan
keteladanan.
c. Meningkatkan proses pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas.
d. Meningkatkan kegiatan di bidang seni, olah raga, dan kepramukaan.
e. Memperoleh juara di bidang seni,olah raga dan kepramukaan di tingkat kota
maupun tingkat provinsi.
f. Memperoleh nilai UN untuk peringkat 200 siswa terbaik tingkat kota.
g. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan nyata.
h. Menanamkan budaya bersih dan cinta lingkungan.
i. Menciptakan lingkungan yang sehat, indah dan nyaman.
3. Tujuan SMP Negeri 15 Balikpapan
Tujuan dari sekolah merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar
komunikatif dan bisa diukur. Penjelasannya secara rinci, meliputi :
a. Tujuan Jangka Panjang
1) Meningkatkan ketaatan dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaan.
2) Meningkatkan kepedulian terhadap sesama dan bertingkah laku terpuji.
3) Perolehan rata-rata UN murni 7,0 dengan kelulusan 100%.
4) Meningkatkan jumlah lulusan yang dapat diterima di SMA/SMK
unggulan.
5) Semua guru mampu menggunakan IT dalam pembelajaran.
8
6) Mewujudkan mutu menjadi jaminan mutu didorong dengan semua guru
memiliki sertifikat pendidik dan 35% memiliki kualifikasi S2.
7) Meraih kejuaraan di bidang akademik dan non akademik.
8) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
9) Meningkatkan keterampilan siswa dalam menerapkan ilmu dan
teknologi.
10) Menanamkan budaya bersih melalui kegiatan pembiasaan dan
keteladanan.
11) Meningkatkan kebersihan, kenyamanan dan kesehatan lingkungan untuk
memperlancar proses belajar mengajar.
12) Mencapai SNP sesuai standar yang telah ditetapkan.
13) Meraih adiwiyata mandiri.
b. Tujuan Jangka Pendek
1) Memiliki dokumen Kurikulum sesuai BSNP.
2) Melaksanakan sholat fardhu dan sunah secara berjamaah.
3) Menghapal minimal lima surah pendek.
4) Meningkatkan kegiatan pendalaman alkitab bagi non muslim.
5) Meningkatkan kegiatan dalam rangka peringatan hari besar nasional dan
keagamaan.
6) Menanamkan sikap jujur, disiplin, peduli terhadap sesama, bertanggung
jawab dan cinta tanah air.
7) Menanamkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) di
lingkungan sekolah.
9
8) Memperoleh rata-rata nilai UN 6,0 dengan kelulusan 100%.
9) Mengoperasikan komputer program office dan aplikasinya untuk semua
guru.
10) Meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode
pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif, kreatif, inovatif dan
interaktif.
11) Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan MGMP, workshop dan
In House Training.
12) Menargetkan 15 % guru berijazah S2 (Pasca Sarjana).
13) Meningkatkan budaya gemar membaca.
14) Merekrut pelatih cabang akstrakurikuler yang kompeten.
15) Menambah cabang ekstrakurikuler di bidang seni dan olah raga.
16) Memperoleh kejuaraan di bidang akademik dan non akademik minimal
tingkat kota.
17) Meningkatkan kegiatan 5R (Reuse, Reduce, Recycle, Replant, dan
Replace).
18) Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap kebersihan dan
pemeliharaan lingkungan sekolah.
19) Meningkatkan pemahaman warga sekolah tentang bahaya narkoba dan
zat aditif.
10
C. Struktur Organisasi SMP Negeri 15 Balikpapan
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Sekolah
D. Uraian Tugas Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 15 Balikpapan
1. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
2. Menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran
dan orangtua dalam menjalankan pelayanan bimbingan dan konseling.
3. Merencanakan program bimbingan dan konseling tahunan dan semester.
4. Melaksanakan seluruh layanan bimbingan dan konseling.
5. Menilai proses dan hasil pelaksanaan program layanan bimbingan dan
konseling.
6. Menganalisis hasil penilaian layanan bimbingan dan konseling.
WALI
KELAS
GURU
MAPEL
GURU
BK
WAKA
HUMAS BENDAHARA
WAKA
SARPRAS
WAKA
KURIKULUM
WAKA
KESISWAAN
KEPALA TATA
USAHA
KEPALA
SEKOLAH
KOMITE
SEKOLAH
WAKIL KEPALA
SEKOLAH
PEMBIMBING
ESKUL
PESERTA
DIDIK
ADIWIYATA
UKS
LAB. IPA
LAB. KOMPUTER
PERPUSTAKAAN
11
7. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan bimbingan dan
konseling.
8. Mengadministrasikan segala layanan bimbingan dan konseling.
9. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya mengenai pelayanan
bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada kepala sekolah dan
koordinator bimbingan dan konseling.
12
BAB III
GAMBARAN UMUM MATA PELATIHAN
A. Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel dan harus memenuhi beberapa
indikator-indikator yang meliputi :
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan
dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by example), adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan
efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-
aspek yang dapat menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis
maupun keterbatasan sumber daya, sehingga dengan adanya saran dan
penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi antara lain :
1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok
internal dan eksternal.
2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan
korupsi dalam pengambilan keputusan.
13
3) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan.
4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara
keseluruhan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung
tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak,
kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi,
dapat memberikan kepercayaan kepada publik dan stakeholders.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan
kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi
dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi
dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi.
1) Responsibiltas Perseorangan
a) Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan
tindakan yang telah dilakukan.
b) Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan keputusan
c) Adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam keputusan..
2) Responsibilitas Institusi
a) Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya.
b) Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan
keputusan.
14
c) Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan
kompetensinya.
d) Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan
fungsinya untuk melindungi sumber daya organisasi.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.
Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan
menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan
akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan
dan kapasitas. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat
menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya
peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai
kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan
kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
15
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam
melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, fokus untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi sistem pelaporan kinerja individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat
melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila agar senantiasa menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan bangsa dan golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat, hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan bangsa, menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia serta mengembangkan sikap tenggang rasa.
16
Setiap aparatur sipil negara harus mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
Pancasila, bersikap adil dan tidak diskriminasi, bersikap professional dan
berintegritas dalam memberikan pelayanan, senantiasa menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, akuntabel dan memuaskan publik.
Selanjutnya, adapun indikator nilai-nilai dasar nasionalisme, meliputi :
a. Sila Pertama (Nilai Ketuhanan)
Menjamin kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaannya, saling menghormati kepercayaan satu sama lain,
mengembangkan etika sosial di masyarakat.
b. Sila Kedua (Nilai Kemanusiaan)
Penghormatan terhadap hak asasi manusia, saling menghargai antar
sesame, mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap
manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit dan sebagainya.
c. Sila Ketiga (Nilai Persatuan)
Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan bangsa, menempatkan
kepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri demi persatuan dan
kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat (Nilai Permusyawaratan)
Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni demokrasi yang
kerakyatan (penghormatan terhadap suara rakyat), permusyawaratan
kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan.
17
e. Sila Kelima (Nilai Keadilan)
Mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat sistem
kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan kesempatan dalam proses fasilitasi
akses informasi dan layanan.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik dan buruk, benar dan salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni :
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Selanjutnya, adapula yang harus dipahami yaitu mengenai kode etik
aparatur sipil negara yang merupakan pedoman untuk mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan publik. Berdasarkan undang-undang kode etik
dan kode perilaku aparatur sipil negara, adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
18
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar aparatur sipil negara dan selalu menjaga reputasi
dan integritas aparatur sipil negara.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai aparatur sipil negara.
Kemudian, nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang aparatur sipil negara, antara lain :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
19
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu erat kaitannya dengan efektif, efisien dan inovatif.
Efektivitas dalam kegiatan pembelajaran adalah materi dapat dimengerti dan
dipahami dengan tepat oleh semua peserta didik. Efisiensi organisasi ditentukan
oleh berapa banyak bahan baku uang dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan
demikian dapat disimpulkan efisiensi dapat diukur dari ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga
20
dapat diketahui ada atau tidak pemborosan sumber daya, penyalahgunaan
alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Perubahan bias
dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya
beli masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan,
perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Inovasi dapat terjadi pada banyak aspek, misalnya perubahan
produk yang dihasilkan, proses produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan
cara kerja, teknologi yang digunakan serta layanan sistem manajemen.
Adapun nilai-nilai komitmen mutu, antara lain :
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan.
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan.
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap
produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan yang secara tidak wajar atau ilegal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak. Kemudian, anti korupsi adalah tindakan atau
gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan
21
yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun tindak pidana korupsi yang dapat terdiri dari kerugian keuangan
negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Selanjutnya, indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi, antara lain :
a. Mandiri yang membentuk karakter kuat pada diri seseorang sehingga menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari
suatu pekerjaan.
c. Berani mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang
jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan.
d. Disiplin bekerja sesuai dengan aturan undang-undang yang terkait dengan
kegiatan yang dilaksanakan.
e. Peduli, berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain.
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran.
g. Tanggung jawab yaitu berani menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun.
h. Sederhana, yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap
apa yang ada dan telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita.
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindak dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang sudah terjadi.
22
B. Peran dan Kedudukan Profesi Aparatur Sipil Negara
Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia dapat dilihat dari segi Manajemen Aparatur Sipil Negara, Pelayanan
Publik dan Whole Of Government (WoG). Adapun, penjelasan yang lebih lanjut
akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah di pusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk
dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme
23
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah tidak
dimaksudkan mencari keuntungan melainkan memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
24
Pertanggungjawaban disini tidak hanya secara formal kepada atasan akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
2. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen aparatur sipil negara adalah pengelolaan untuk menghasilkan
aparatur sipil negara yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen aparatur sipil negara lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai, diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas manajemen aparatur
sipil negara, antara lain kepastian hukum, profesionalitas, proporsionalitas,
keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan,
non diskriminatif, persatuan, kesetaraan, keadilan dan kesejahteraan.
3. Whole Of Government
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
25
pelayanan publik. Pendekatan (WOG) dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat, meliputi :
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
1) Penyertaan, pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak.
2) Dialog atau pertukaran informasi.
3) Joint planning yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
1) Joint working atau kolaborasi sementara.
2) Joint ventrure yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama.
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu
besar yang menjadi urusan utama salah satu penulis kerjasama.
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak.
3) Merger, berupa penggabungan ke dalam struktur baru.
C. Nilai-Nilai Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati
sert diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya.
Untuk memberikan panduan kepada aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah
Kota Balikpapan yang telah diterbitkan dalam Peraturan Walikota Balikpapan
Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota
Balikpapan. Nilai-nilai dasar organisasi yang harus dijadikan acuan dalam bekerja
26
oleh seluruh aparatur sipil negara di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan,
antara lain :
1. Responsif dan antisipatif dalam mengatasi masalah.
2. Humanis, yakni mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi
yang baik.
3. Professional, menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas,
ketekunan dan komitmen yang tinggi.
4. Integritas, konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
27
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Agar mampu melaksanakan tugas secara profesional sebagai pelayan publik
maka seorang calon aparatur sipil negara diwajibkan untuk mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan
unit kerja masing-masing. Selama penulis melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pelayan publik, maka penulis menemukan dan memetakan isu-
isu atau problematika yang harus ditemukan pemecahan masalahnya di SMP Negeri
15 Balikpapan selaku unit kerja penulis sedang bertugas. Untuk menentukan isu-
isu yang akan diangkat, penulis bersumber dari aspek Whole Of Government
(WOG), pelayanan publik dan manajemen aparatur sipil negara. Selanjutnya, isu-
isu yang telah dipetakan oleh penulis, antara lain :
1. Kurangnya kedisiplinan peserta didik di sekolah
Kurangnya kesadaran diri peserta didik dalam menerapkan kedisiplinan
berdasarkan peraturan sekolah sehingga masih sering ditemukan peserta didik
yang tidak disiplin seperti datang tidak tepat waktu, berpakaian dengan atribut
tidak lengkap, berkeliaran diluar kelas pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung, tidak disiplin dengan pembagian waktu istirahat.
2. Kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
Masih ditemukan peserta didik yang kurang berminat pada saat mengikuti
proses pembelajaran di kelas akan mengakibatkan ketidakefektifan guru pada
saat melaksanakan proses pembelajaran, serta membuat peserta didik mengalami
keterlambatan dalam menerima materi pelajaran.
28
3. Kurangnya minat peserta didik untuk mengikuti layanan konseling
Masih dijumpai ada beberapa peserta didik yang memiliki keyakinan bahwa
masuk dan mengikuti kegiatan layanan konseling karena merasa peserta didik
yang masuk kedalam ruangan bimbingan konseling adalah peserta didik yang
bermasalah saja dan hanya akan diberikan hukuman. Padahal menurut
prinsipnya guru bimbingan konseling akan memberikan pelayanan kepada saja
(guidance and counseling for all).
B. Prioritas Teknik Analisis
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas
yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Penulis menggunakan alat bantu analisis
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas
yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu
analisis isu yakni USG (Urgency, Seriousness dan Growth) yang akan dijabarkan
sebagai berikut :
1. USG (Urgency, Seriousness dan Growth)
a. Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan) melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja.
c. Growth (berkembangnya masalah) yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
29
Analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan dan perkembangan setiap variabel dengan rentang
penilaian 1 (satu) sampai 5 (lima) dengan bobot kriteria kualitas isu yaitu 5 (sangat
kuat pengaruhnya), 4 (kuat pengaruhnya), 3 (sedang pengaruhnya), 2 (kurang
pengaruhnya) dan 1 (sangat kurang pengaruhnya).
Berdasarkan penjabaran bobot kriteria dari jenis alat bantu analisis isu tersebut,
maka akan disajikan tabel hasil penetapan penilaian untuk menetapkan kualitas isu
yang akan diangkat penulis sebagai dasar menerapkan nilai-nilai dasar A
(Akuntabilitas), N (Nasionalisme), E (Etika Publik), K (Komitmen Mutu) dan A
(Anti Korupsi) pada program kegiatan aktualisasi, sebagai berikut :
No. Pokok Bahasan Isu Kriteria
Jumlah Rank U S G
1. Kurangnya kedisiplinan peserta
didik di sekolah 5 5 5 15 I
2.
Kurangnya minat peserta didik
untuk mengikuti layanan
konseling
4 3 3 10 II
3.
Kurangnya minat peserta didik
dalam mengikuti proses
pembelajaran
3 3 3 9 III
Tabel 4.1. Tabel Analisis Isu
C. Isu Terpilih
Isu yang paling prioritas yakni “Kurangnya Kedisiplinan Peserta Didik Di SMP
Negeri 15 Balikpapan” dengan perolehan skor USG adalah 15 poin. Adapun
30
dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
metode USG dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No.
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
1. Pelayanan
Publik
Kurangnya
Kedisiplinan
Peserta Didik Di
SMP Negeri 15
Balikpapan
Dampak apabila peserta didik telah
menanamkan karakter mendalam mengenai
pentingnya menjaga kedisiplinan dalam
perilaku sehari-hari, maka peserta didik
tersebut dapat menjadi pribadi yang lebih
bertanggungjawab, menghargai waktu, serta
memiliki keselarasan hidup yang lebih
terarah, sehingga mampu mengembangkan
potensi dirinya menjadi lebih optimal dalam
bidang pribadi, sosial, belajar dan karir.
Tabel 4.2. Dampak Isu Terpilih
D. Uraian Kegiatan
Dalam upaya untuk menyelesaikan isu “Kurangnya Kedisiplinan Peserta Didik
Di SMP Negeri 15 Balikpapan” yaitu dengan melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan layanan bimbingan klasikal dengan tema kedisiplinan yang
diintegrasikan dengan tata tertib sekolah.
2. Melakukan layanan konseling kelompok dengan metode role playing.
31
3. Mengadakan lomba “Kelas Disiplin” antar kelas (Disiplin Waktu, Disiplin
Belajar, Disiplin Berperilaku, Disiplin Bertingkah Laku, Disiplin Beribadah,
Disiplin Menjaga Lingkungan, Disiplin Mengikuti Upacara).
4. Mengajak peserta didik untuk membuat video pembelajaran dengan tema
“Kedisiplinan” antar kelas.
5. Membentuk Konselor Teman Sebaya “Pilar Kedisiplinan”.
E. Gagasan Pemecahan Isu
Unit Kerja SMP Negeri 15 Balikpapan
Identifikasi Isu
1. Kurangnya kedisiplinan peserta didik di sekolah
2. Kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran
3. Kurangnya minat peserta didik untuk mengikuti
layanan konseling
Isu Yang Diangkat
Kurangnya kedisiplinan peserta didik di SMP Negeri
15 Balikpapan
Gagasan Pemecahan Isu
Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pada Peserta
Didik Kelas VII SMP Negeri 15 Balikpapan
Tabel 4.3. Gagasan Pemecahan Isu
No. Kegiatan Tahapan
Kegiatan Output/Hasil
Keterkaitan Dengan
Nilai-Nilai Dasar
Kontribusi Terhadap Visi
Dan Misi Organisasi
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
1. Melaksanakan
layanan
bimbingan
klasikal dengan
tema
kedisiplinan
1) Melakukan
konsultasi
dengan kepala
sekolah selaku
mentor.
2) Melakukan
konsultasi
dengan
koordinator
bimbingan
konseling.
3) Menyusun RPL
(Rencana
Pelaksanaan
Layanan)
Bimbingan
Klasikal.
4) Membuat materi
yang akan
disampaikan
(powerpoint).
5) Menyiapkan
LCD Proyektor
dan Laptop.
6) Melaksanakan
kegiatan
Terlaksananya
Layanan
Bimbingan
Klasikal bertema
Kedisiplinan
1) Akuntabilitas
Melaksanakan
kegiatan layanan
dengan penuh
tanggung jawab.
(Integritas,
Tanggung Jawab) 2) Nasionalisme
Mengawali kegiatan
layanan dengan
berdoa. (Pengamalan
Butir Pancasila, Sila
Pertama :
ketaqwaanya
kepada Tuhan Yang
Maha Esa)
3) Etika Publik
Menyampaikan
materi layanan peserta
didik dengan penuh
kejujuran
4) Komitmen Mutu
Berkomitmen untuk
memuaskan peserta
didik untuk
memberikan materi
1) Visi : Sesuai dengan visi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni berakhlak mulia,
berilmu.
2) Misi : Sesuai dengan misi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni meningkatkan
pemahaman, penghayatan
dan pengamalan keagamaan
bagi peserta didik di
sekolah, menanamkan nilai-
nilai akhlak mulia melalui
program pembiasaan dan
keteladanan.
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
meningkatkan nilai
organisasi
professional
(menegakkan
profesionalisme
dengan integritas,
objektivitas,
ketekunan dan
komitmen yang
tinggi)
32
(menjelaskan
tahapan kegiatan
kegiatan kepada
peserta didik,
menyampaikan
materi, diskusi,
presentasi).
7) Meminta peserta
didik untuk
menyimpulkan
materi yang telah
disampaikan
8) Melakukan
evaluasi proses
dan evaluasi
hasil.
yang sesuai dengan
kebutuhan mereka
dalam rangka
perubahan perilaku
menuju tingkat
kedisiplinan yang
lebih baik.
(Berkomitmen
memuaskan
pelanggan) 5) Anti Korupsi
Menerapkan
manajemen waktu
yang baik untuk
melaksanakan
kegiatan layanan
dengan baik sehingga
tidak mempengaruhi
kualitas pelayanan
kepada peserta didik.
(Disiplin)
2. Melakukan
layanan
konseling
kelompok
dengan metode
role playing
1) Melakukan
konsultasi
dengan kepala
sekolah selaku
mentor.
2) Melakukan
konsultasi
Terlaksananya
Layanan
Konseling
Kelompok dengan
Metode Role
Playing
1) Akuntabilitas
Selaku guru
bimbingan konseling
akan menjadi
pimpinan yang baik
dalam mengarahkan
para peserta didik
1) Visi : Sesuai dengan visi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni berakhlak mulia,
berilmu.
2) Misi : Sesuai dengan misi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni meningkatkan
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
meningkatkan nilai
organisasi humanis
(mengutamakan
keterbukaan, saling
percaya dan
33
dengan
koordinator
bimbingan
konseling.
3) Bekerjasama
dengan wali
kelas dan guru
kelas 7 untuk
menghimpun
peserta didik ke
dalam konseling
kelompok.
4) Menyusun RPL
(Rencana
Pelaksanaan
Layanan) Konseling
Kelompok
5) Membuat materi
yang akan
disampaikan
(powerpoint).
6) Menyiapkan
LCD Proyektor
dan Laptop.
7) Melaksanakan
kegiatan
(menjelaskan
selama mengikuti
kegiatan konseling
kelompok.
(Kepemimpinan) 2) Nasionalisme
Menghargai latar
belakang perilaku
peserta didik selama
mengikuti
pelaksanaan
konseling kelompok
(Pengamalan Butir
Pancasila, Sila
Kedua :
Menjunjung tinggi
nilai-nilai
kemanusiaan).
3) Etika Publik
Melaksanakan dan
mendampingi
kegiatan dengan
penuh tanggung
jawab
4) Komitmen Mutu
Mengamalkan fungsi
advokasi konseling
kelompok untuk
menjamin
pemahaman, penghayatan
dan pengamalan keagamaan
bagi peserta didik di
sekolah, menanamkan nilai-
nilai akhlak mulia melalui
program pembiasaan dan
keteladanan.
komunikasi yang
baik)
34
tahapan kegiatan
kegiatan kepada
peserta didik,
menyampaikan
materi,
penugasan dan
penyajian role
playing oleh
setiap
kelompok).
8) Meminta peserta
didik untuk
menyimpulkan
materi yang
telah
disampaikan.
9) Melakukan
evaluasi proses
dan evaluasi
hasil.
kenyamanan peserta
didik selama
mengikuti kegiatan
layanan. (Layanan
Yang Memberikan
Perlindungan) 5) Anti Korupsi
Mengajarkan
keberanian peserta
didik untuk mau
merubah sikapnya
menjadi lebih disiplin
melalui penyajian
role playing yang
mereka tampilkan
dalam kelompok.
(Keberanian)
3. Mengadakan
lomba “Kelas
Disiplin” antar
kelas (Disiplin
Waktu,
Disiplin
Belajar,
1) Melakukan
konsultasi
dengan kepala
sekolah selaku
mentor.
2) Melakukan
konsultasi
dengan
Terlaksananya
Lomba Kelas
Disiplin
1) Akuntabilitas
Membuat pedoman
kegiatan yang
memuat mekanisme
kegiatan, jadwal
kegiatan, tim penilai,
indikator penilaian,
reward yang akan
1) Visi : Sesuai dengan visi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni berakhlak mulia,
berilmu, terampil,
berprestasi dan peduli
lingkungan
2) Misi : Sesuai dengan misi
SMP Negeri 15 Balikpapan
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
meningkatkan nilai
organisasi
professional
(menegakkan
profesionalisme
dengan integritas,
35
Disiplin
Berpakaian,
Disiplin
Berperilaku,
Disiplin
Beribadah,
Disiplin
Menjaga
Lingkungan,
Disiplin
Mengikuti
Upacara).
koordinator
bimbingan
konseling.
3) Berkoordinasi
dengan waka
kesiswaan dan
wali kelas 7.
4) Merumuskan
dan menyusun
pedoman lomba
kelas disiplin.
5) Membentuk tim
penilai lomba
kelas disiplin.
6) Mensosialisasik
an kegiatan
lomba di tiap
kelas.
7) Melaksanakan
kegiatan.
8) Melakukan
penilaian.
9) Memberikan
reward kepada
pemenang kelas
yang menjadi
pemenang
lomba.
diberikan.
(Kejelasan)
2) Nasionalisme
Kegiatan ini akan
meningkatkan
kemampuan peserta
didik untuk
membangun
komunikasi agar bisa
saling bekerjasama,
saling mengingatkan
menjaga kedisiplinan
satu sama lain dalam
kelas. (Pengamalan
Butir Pancasila Sila
Kelima : Suka
memberi
pertolongan kepada
orang lain agar
dapat berdiri
sendiri)
3) Etika Publik
Membangun
kerjasama yang baik
dengan wali kelas dan
tim penilai selama
kegiatan sedang
berlangsung.
yakni menanamkan nilai-
nilai akhlak mulia melalui
program pembiasaan dan
keteladanan, menanamkan
budaya bersih dan cinta
lingkungan, menciptakan
lingkungan yang sehat,
indah dan nyaman.
objektivitas,
ketekunan dan
komitmen yang
tinggi)
36
(Menghargai
komunikasi,
konsultasi dan kerja
sama)
4) Komitmen Mutu
Kegiatan lomba ini
melatih peserta didik
untuk belajar dan
membiasakan diri
memiliki karakter
disiplin. (Efekftif dan
Efisien) 5) Anti Korupsi
Berkoordinasi dengan
tim penilai yang
dipilih dan
kredibilitas untuk
memberikan penilaian
yang objektif. (Jujur)
4. Mengajak
peserta didik
untuk membuat
video
pembelajaran
dengan tema
“Kedisiplinan”.
1) Melakukan
konsultasi
dengan kepala
sekolah selaku
mentor.
2) Melakukan
konsultasi
dengan
koordinator
Terciptanya
Video
Pembelajaran
1) Akuntabilitas
Pelaksanaan kegiatan
ini tidak akan
mengganggu
integritas saya, tetap
memiliki fokus dan
konsentrasi yang utuh
dalam menjalankan
pelayanan saya
1) Visi : Sesuai dengan visi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni berakhlak mulia,
berilmu, terampil,
berprestasi.
2) Misi : Sesuai dengan misi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni menanamkan nilai-
nilai akhlak mulia melalui
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
meningkatkan nilai
organisasi
integritas,
konsistensi dan
keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi
37
bimbingan
konseling.
3) Menyampaikan
rencana kegiatan
kepada peserta
didik.
4) Berkoordinasi
dengan peserta
didik selama
berlangsungnya
proses hingga
akhir pembuatan
video.
5) Melakukan
editing video.
6) Memutarkan
video ke tiap
kelas yang
berbeda.
7) Meminta peserta
didik untuk
memberikan
tanggapan,
menyimpulkan
sebagai bahan
refleksi dan
pembelajaran
bersama.
sebagai guru
bimbingan konseling
di sekolah.
2) Nasionalisme
Mengarahkan dan
mendampingi peserta
didik selama
pembuatan video
dengan bahasa yang
baik dan benar.
(Pengamalan Butir
Pancasila Sila Ketiga
: Mengembangkan
rasa cinta kepada
tanah air dan
bangsa) 3) Etika Publik
Mengajak peserta
didik agar dapat
menyelesaikan video
sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
(Tanggung Jawab)
4) Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan
ini dapat melatih
peserta didik untuk
berpikir kreatif,
program pembiasaan dan
keteladanan, meningkatkan
kegiatan di bidang seni,
menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi
dalam kehidupan nyata.
nilai-nilai luhur
dan keyakinan.
38
mau berinovasi dan
mencapai target.
5) Anti Korupsi
Pembuatan video
Mengarahkan peserta
didik saat melakukan
pembuatan video agar
tidak mengganggu
jam belajar. (Disiplin)
5. Membentuk
Konselor
Teman Sebaya
1) Melakukan
konsultasi
dengan kepala
sekolah selaku
mentor.
2) Melakukan
konsultasi
dengan
koordinator
bimbingan
konseling.
3) Menyampaikan
ke tiap kelas,
akan
melaksanakan
perekrutan
konselor teman
sebaya.
Terbentuknya
konselor teman
sebaya
1) Akuntabilitas
Memberikan
pembagian tugas
kepada para peserta
didik yang terpilih
sebagai konselor
teman sebaya.
(Keadilan)
2) Nasionalisme
Mengingatkan kepada
peserta didik yang
terpilih bahwa tugas
tambahan sebagai
konselor teman
sebaya bukanlah
sebuah beban, namun
dapat menjadi
pembelajaran untuk
bisa memberikan
1) Visi : Sesuai dengan misi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni berakhlak mulia dan
berilmu.
2) Misi : Sesuai dengan visi
SMP Negeri 15 Balikpapan
yakni menanamkan nilai-
nilai akhlak mulia melalui
program pembiasaan dan
keteladanan dan
meningkatkan proses
pembelajaran untuk
menghasilkan lulusan yang
berkualitas.
Dengan adanya
kegiatan ini dapat
meningkatkan nilai
organisasi responsif.
(Antisipatif dalam
mengatasi masalah)
39
4) Menjelaskan
tujuan dari
pembentukan
konselor teman
sebaya.
5) Melatih dan
mengarahkan
peserta didik
yang telah
direkrut
mengenai
mekanisme
tugas yang akan
dikerjakan
selama menjadi
konselor teman
sebaya.
6) Mendampingi
dan
mengarahkan
peserta didik
yang telah
terpilih untuk
melaksanakan
kegiatan.
7) Melakukan
kegiatan.
pertolongan kepada
orang lain.
(Pengamalan Butir
Pancasila Sila
Kelima : Suka
memberi
pertolongan kepada
orang lain agar
dapat berdiri
sendiri) 3) Etika Publik
Mengarahkan peserta
didik yang terpilih
sebagai konselor
teman sebaya tanpa
membeda-bedakan
latar belakang dan
asal kelasnya.
(Menciptakan
Lingkungan Kerja
Non Diskriminasi)
4) Komitmen Mutu
Melatih peserta didik
yang terpilih sehingga
termovitasi
memberikan
pelayanan yang
terbaik sebagai
40
8) Melakukan
evaluasi
kegiatan.
konselor ketika
membantu sesama
teman sebayanya
yang sedang
mengalami masalah
kedisiplinan. (Efektif)
5) Anti Korupsi
Mendampingi dan
memperhatikan segala
aktivitas yang
dikerjakan para
peserta didik yang
terpilih sebagai
konselor teman
sebaya. (Tanggung
Jawab)
Tabel 4.4. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
41
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan
Tanggal
10 - 14
Feb
17 - 21
Feb
24 - 28
Feb
2-6
Maret
9-13
Maret
16-17
Maret
1.
Melaksanakan layanan bimbingan
klasikal dengan tema kedisiplinan
yang dipadukan dengan materi tata
tertib sekolah
√
2.
Melakukan layanan konseling
kelompok dengan metode role
playing
√ √
3.
Mengadakan lomba “Kelas
Disiplin” antar kelas (Disiplin
Berpakaian, Disiplin Berperilaku,
Disiplin Belajar, Disiplin Menjaga
Lingkungan, Disiplin Mengikuti
Upacara)
√ √
4.
Mengajak peserta didik untuk
membuat video pembelajaran
dengan tema “Kedisiplinan” antar
kelas.
√ √
5. Membentuk Konselor Teman
Sebaya “Tanggap Disiplin” √ √ √ √
6. Menyusun laporan aktualisasi √ √
Tabel 4.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
42
43
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara sebagai Guru Bimbingan
Konseling Ahli Pertama di SMP Negeri 15 Balikpapan dilaksanakan selama off
campus terhitung mulai tanggal 5 February 2020 sampai dengan 17 Maret 2020.
Implementasi yang dilakukan yaitu Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pada
Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 15 Balikpapan. Adapun pelaksanaan
aktualisasi ini terdiri dari lima kegiatan, yang akan dijelaskan sebagai berikut :
A. Melaksanakan Layanan Bimbingan Klasikal Bertema Kedisiplinan
Bimbingan klasikal adalah layanan dasar dalam praktik penyelenggaraan
bimbingan konseling di sekolah yang dilaksanakan bagi peserta didik yang
berjumlah antara 30-40 orang yang setara dengan satu rombongan belajar
melalui kegiatan klasikal yang disajikan secara sistematis, terjadwal dan
memiliki unsur yang bersifat pencegahan (preventif).
1. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah selaku mentor.
b. Melakukan konsultasi dengan koordinator bimbingan konseling.
c. Menyusun RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) Bimbingan Klasikal.
d. Membuat materi yang akan disampaikan (powerpoint).
e. Menyiapkan LCD Proyektor dan Laptop.
f. Melaksanakan kegiatan (menjelaskan tahapan kegiatan kegiatan kepada
peserta didik, menyampaikan materi, diskusi, presentasi).
44
g. Meminta peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
h. Melakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil.
2. Hasil Kegiatan
Berdasarkan isu yang diangkat, maka kegiatan layanan bimbingan
klasikal bertema kedisiplinan ini merupakan salah satu upaya yang bertujuan
untuk memberikan pemahaman diri kepada peserta didik mengenai
kedisiplinan yang diintegrasikan dengan tata tertib di SMPN 15 Balikpapan.
Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis melakukan konsultasi dengan
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan selaku mentor dan melakukan konsultasi
dengan koordinator bimbingan konseling untuk mempersiapkan dan
memantapkan kegiatan yang akan diselenggarakan. Selanjutnya, penulis
mulai menyusun rencana pelaksanaan layanan juga bahan tayang ajar yang
akan disampaikan serta menyiapkan alat seperti LCD Proyektor dan Laptop.
Kegiatan layanan bimbingan klasikal bertema kedisiplinan
diselenggarakan pada 10-14 Februari 2020. Penulis menyampaikan materi
kepada kelas VII yang berjumlah tujuh rombongan belajar. Pada tahap
kegiatan inti setelah penulis menyampaikan materi dilanjutkan dengan
mengarahkan peserta didik untuk menyimak beberapa tayangan video yang
berkaitan dengan kasus pelanggaran kedisplinan. Kemudian, peserta didik
membentuk kelompok untuk melakukan diskusi dan wajib melakukan
presentasi untuk menyampaikan analisa-analisanya setelah menyimak video
yang telah diputarkan oleh penulis sebelumnya.
45
Setelah kegiatan layanan telah diselenggarakan di seluruh rombongan
belajar kelas VII, penulis melakukan evaluasi hasil dan proses dan dapat
disimpulkan bahwa peserta didik memiliki antusias yang baik selama penulis
menyampaikan materi. Melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan peserta
didik mampu menggali informasi, membangun karakter dan mereduksi pola
indisipliner yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Unsur ANEKA
a. Akuntabilitas : melaksanakan kegiatan layanan dengan penuh tanggung
jawab (Integritas, Tanggung Jawab).
b. Nasionalisme : mengawali kegiatan layanan dengan berdoa. (Pengamalan
Butir Pancasila, Sila Pertama : Ketaqwaanya Kepada Tuhan Yang
Maha Esa).
c. Etika Publik : menyampaikan materi layanan peserta didik dengan penuh
kejujuran.
d. Komitmen Mutu : berkomitmen untuk memuaskan peserta didik untuk
memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam rangka
perubahan perilaku menuju tingkat kedisiplinan yang lebih baik.
(Berkomitmen Memuaskan Pelanggan).
e. Anti Korupsi : menerapkan manajemen waktu yang baik untuk
melaksanakan kegiatan layanan dengan baik sehingga tidak
mempengaruhi kualitas pelayanan kepada peserta didik (Disiplin).
46
B. Melaksanakan Layanan Konseling Kelompok Dengan Metode Role Playing
Konseling kelompok adalah bentuk layanan konseling yang dilaksanakan
secara berkelompok antara konselor sebagai pemimpin kelompok dan sejumlah
individu. Antar anggota kelompok saling membantu memecahkan masalah yang
ada melalui dinamika kelompok yang intensif dan konstruktif yang biasanya
terdiri dari 4-12 orang berdasarkan homogenitas anggota kelompok.
Pada pelaksanaan kegiatan layanan ini, penulis menggunakan metode role
playing. Pada prinsipnya role playing merupakan metode untuk menghadirkan
peran-peran di dunia nyata ke dalam suatu pertunjukkan. Peserta didik diarahkan
agar dapat mempraktikkan beberapa peran didalam kelompok yang menekankan
pada masalah yang sedang diangkat menjadi pembahasan yakni kedisiplinan.
Kemudian, akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk peserta didik.
1. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah selaku mentor.
b. Melakukan konsultasi dengan koordinator bimbingan konseling.
c. Bekerjasama dengan wali kelas dan guru kelas tujuh untuk menghimpun
peserta didik ke dalam konseling kelompok.
d. Menyusun RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) Konseling Kelompok
e. Membuat materi yang akan disampaikan (powerpoint).
f. Menyiapkan LCD Proyektor dan Laptop.
g. Melaksanakan kegiatan (menjelaskan tahapan kegiatan kegiatan kepada
peserta didik, menyampaikan materi, penugasan dan penyajian role
playing oleh setiap kelompok).
47
h. Meminta peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
i. Melakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil.
2. Hasil Kegiatan
Berdasarkan isu yang diangkat, maka pelaksanaan kegiatan layanan
konseling kelompok dengan metode role playing merupakan suatu layanan
bimbingan konseling yang memungkinkan peserta didik untuk mengentaskan
permasalahan yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok dengan
menggunakan dinamika kelompok sehingga masing-masing peserta didik
yang tergabung dalam kelompok tersebut memperoleh keterampilan untuk
membuat keputusan serta menemukan solusi yang memuaskan terhadap
masalah yang dialami melalui praktik penyajian peran yang akan ditampilan
peserta didik dalam dinamika kelompok konseling sebagai salah satu langkah
untuk mengembangkan karakter kedisiplinan pada kepribadian peserta didik.
Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis melakukan konsultasi dengan
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan selaku mentor dan koordinator bimbingan
konseling dalam rangka persiapan dan pemantapan kegiatan yang akan
diselenggarakan. Selanjutnya, penulis melakukan koordinasi dengan wali
kelas dan guru yang mengampu mata pelajaran pada rombongan belajar kelas
tujuh untuk menggali data agar dapat mengelompokkan peserta didik melalui
homogenitas permasalahan yang serupa yakni peserta didik yang sering
melakukan pelanggaran kedisiplinan dari setiap kelas. Kemudian, penulis
membuat rencana pelaksanaan layanan, membuat bahan tayang powerpoint
serta menyiapkan alat pendukung seperti LCD Proyektor dan Laptop.
48
Pelaksanaan kegiatan layanan konseling kelompok dengan metode role
playing ini diselenggarakan pada 17-24 Februari 2020 dan 24-28 Februari
2020. Kegiatan ini terselenggara selama empat kali pertemuan di ruang
bimbingan konseling. Pada pertemuan pertama, penulis melakukan
pemanggilan kepada setiap peserta didik yang akan menjadi sasaran kegiatan
berjumlah sebelas orang peserta didik. Dalam tahap ini, penulis berusaha
membangun komunikasi yang baik dengan para peserta didik dalam
kelompok, menciptakan rasa nyaman melalui pengenalan satu sama lain
masing-masing peserta didik, menjelaskan tujuan kegiatan dan tahapan yang
akan dilakukan selanjutnya. Pada pertemuan kedua, penulis mulai
menyampaikan materi melalui bahan tayang powerpoint dan melakukan
tanya jawab dengan kelompok peserta didik tersebut. Pada pertemuan ketiga,
penulis masuk pada tahap inti penerapan role playing. Penulis membagi
peserta didik menjadi beberapa kelompok, lalu menciptakan situasi dan
praktik peran yang erat kaitannya dengan penerapan kedisiplinan. Dalam
tahap ini, penulis juga mempersilahkan peserta didik yang telah tergabung
dalam kelompoknya untuk berlatih dan berkonsultasi dengan penulis guna
memantapkan peran yang akan ditunjukkan dalam situasi role playing.
Selanjutnya, pada pertemuan yang keempat peserta didik melalui
kelompoknya masing-masing wajib menyampaikan intisari dari setiap
pertunjukkan yang telah ditampilkan oleh kelompok lain. Kemudian, setiap
kelompok harus menyampaikan slogan kedisiplinan mereka, hal ini dilakukan
sebagai penguatan verbal (self instruction) kepada masing-masing peserta
49
didik. Setelah semua pertemuan tersebut berakhir, penulis bersama-sama
peserta didik melakukan evaluasi hasil dan proses untuk menilai tepat atau
tidaknya kegiatan yang telah dilakukan dan peserta didik sangat antusias
mengikuti tahapan demi tahapan tersebut. Melalui pelaksanaan kegiatan ini
diharapkan peserta didik mampu mengenali masalahnya sendiri, mampu
membangun komunikasi yang baik antar individu dan lingkungan sekitarnya
demi perubahan perilaku yang lebih baik kedepannya, yakni mengatur dirinya
sendiri menjadi lebih disiplin, teratur, mandiri dan bertanggung jawab.
3. Unsur ANEKA
a. Akuntabilitas : selaku guru bimbingan konseling akan menjadi pimpinan
yang baik dalam mengarahkan para peserta didik selama mengikuti
kegiatan konseling kelompok (Kepemimpinan).
b. Nasionalisme : menghargai latar belakang perilaku peserta didik selama
mengikuti pelaksanaan konseling kelompok (Pengamalan Butir
Pancasila, Sila Kedua : Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kemanusiaan).
c. Etika Publik : melaksanakan dan mendampingi kegiatan dengan penuh
tanggung jawab.
d. Komitmen Mutu : mengamalkan fungsi advokasi konseling kelompok
untuk menjamin kenyamanan peserta didik selama mengikuti kegiatan
layanan (Layanan Yang Memberikan Perlindungan).
e. Anti Korupsi : mengajarkan keberanian peserta didik untuk mau merubah
sikapnya menjadi lebih disiplin melalui penyajian role playing yang
mereka tampilkan dalam kelompok (Keberanian).
50
C. Mengadakan Lomba Kelas Disiplin
Lomba kelas disiplin merupakan wujud pengamalan dari Visi dan Misi SMP
Negeri 15 Balikpapan serta wujud dari penegasan tata tertib sekolah yang
berlaku di SMP Negeri 15 Balikpapan. Adapun yang menjadi aspek penilaian
lomba kelas disiplin ini adalah kedisiplinan waktu, kedisiplinan belajar,
kedisiplinan berpakaian, kedisiplinan bertingkah laku, kedisiplinan beribadah,
kedisiplinan menjaga lingkungan dan kedisiplinan mengikuti upacara bendera.
1. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah selaku mentor.
b. Melakukan konsultasi dengan koordinator bimbingan konseling.
c. Berkoordinasi dengan waka kesiswaan dan wali kelas tujuh.
d. Merumuskan dan menyusun pedoman lomba kelas disiplin.
e. Membentuk tim penilai lomba kelas disiplin.
f. Mensosialisasikan kegiatan lomba di tiap kelas.
g. Melaksanakan kegiatan.
h. Melakukan penilaian.
i. Memberikan reward kepada pemenang kelas yang menjadi pemenang
lomba.
2. Hasil Kegiatan
Berdasarkan isu yang diangkat, lomba kelas disiplin merupakan sebuah
kegiatan yang berupaya untuk menggiatkan, menumbuhkan dan
mengembangkan karakter serta melatih kekompakan dalam hal kedisiplinan
peserta didik di setiap kelas. Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis
melakukan konsultasi dengan Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan selaku
51
mentor dan koordinator bimbingan konseling dalam rangka persiapan dan
pemantapan kegiatan yang akan diselenggarakan. Selanjutnya, penulis juga
mengundang waka kesiswaan, wali kelas dan guru yang mengampu mata
pelajaran pada rombongan kelas tujuh dalam sebuah pertemuan untuk
berkoordinasi bersama bermusyawarah menyusun dan merumuskan pedoman
lomba kelas disiplin yang nantinya akan dijadikan acuan dalam melaksanakan
kegiatan. Pada pertemuan tersebut, penulis juga membentuk tim yang akan
menjadi juri penilai lomba kelas disiplin. Tim penilai terdiri dari enam orang
guru pengampu mata pelajaran pada rombongan kelas tujuh yang bukan
merupakan wali kelas dengan tujuan agar penilaian lebih objektif dan
menjunjung tinggi validitas penilaian lomba kelas disiplin.
Setelah, pedoman tersebut telah disetujui bersama dan disahkan oleh
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan, selanjutnya penulis dan wali kelas
melakukan sosialisasi di setiap kelas bahwa akan diadakan lomba kelas
disiplin. Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan pada 17-21 Februari 2020
hingga 24-28 Februari 2020. Dalam praktiknya dalam rentang waktu tersebut,
tim penilai yang telah dibentuk melakukan tugasnya untuk melakukan
penilaian dengan metode yang telah disepakati bersama yakni pengamatan
dan observasi. Adapun kriteria penilaian lomba kelas disiplin yang diamati
dan diobervasi oleh tim penilai meliputi kedisiplinan waktu, kedisiplinan
belajar, kedisiplinan berpakaian, kedisiplinan bertingkah laku, kedisiplinan
beribadah, kedisiplinan menjaga lingkungan dan kedisiplinan dalam
mengikuti upacara bendera di SMP Negeri 15 Balikpapan.
52
Selanjutnya, satu hari sebelum pengumuman hasil kegiatan yakni pada
27 Februari 2020 para tim penilai berkumpul untuk melakukan koordinasi
serta mengkumulatifkan penilaian antar guru yang telah ditunjuk sebagai tim
penilai lomba kelas disiplin hingga mencapai kata sepakat dan disetujui oleh
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan. Kemudian, pada 28 Februari 2020
dilakukan pengumuman hasil kegiatan dan penyerahan hadiah kepada kelas-
kelas yang menjadi juara I, juara II dan juara III. Adapun hadiah yang
diberikan sesuai dengan hasil koordinasi musyawarah sebelumya, meliputi
piagam penghargaan, foto banner kelas, alat-alat kebersihan, taplak meja dan
rak plastik. Bagi kelas-kelas yang belum berkesempatan menjadi juara, akan
tetap diberikan reward berupa piagam penghargaan dan foto banner kelas.
Melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi peserta
didik agar dapat selalu berbuat yang terbaik terutama dalam hal kedisiplinan.
Lebih lanjut, kegiatan lomba kelas disiplin seperti ini juga dapat diagendakan
seterusnya, mengingat kegiatan ini telah diakui sebagai terobosan baru yang
belum pernah dilaksanakan sebelumnya, dibuktikan dengan wali kelas dan
peserta didik antusias selama penyelenggaran kegiatan ini berlangsung.
3. Unsur ANEKA
a. Akuntabilitas : membuat pedoman kegiatan yang memuat mekanisme
kegiatan, jadwal kegiatan, tim penilai, indikator penilaian, reward yang
akan diberikan (Kejelasan).
b. Nasionalisme : kegiatan ini akan meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk membangun komunikasi agar bisa saling bekerjasama, saling
mengingatkan menjaga kedisiplinan satu sama lain dalam kelas.
53
(Pengamalan Butir Pancasila Sila Kelima : Suka Memberi
Pertolongan Kepada Orang Lain Agar Dapat Berdiri Sendiri).
c. Etika Publik : membangun kerjasama yang baik dengan wali kelas dan tim
penilai selama kegiatan sedang berlangsung (Menghargai Komunikasi,
Konsultasi dan Kerja Sama).
d. Komitmen Mutu : kegiatan lomba ini melatih peserta didik untuk belajar
dan membiasakan diri memiliki karakter disiplin (Efekftif dan Efisien).
e. Anti Korupsi : berkoordinasi dengan tim penilai yang dipilih dan
kredibilitas untuk memberikan penilaian yang objektif (Jujur).
D. Mengajak Peserta Didik Untuk Membuat Video Pembelajaran Dengan
Tema Kedisiplinan
Video pembelajaran kedisiplinan adalah media yang dirancang secara
sistematis hasil kerjasama guru bimbingan konseling dengan peserta didik dari
setiap kelas berupa gambar gerak yang terdapat serangkaian alur dan
menampilkan pesan untuk tercapainya tujuan pembelajaran yakni kedisiplinan.
1. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah selaku mentor.
b. Melakukan konsultasi dengan koordinator bimbingan konseling.
c. Menyampaikan rencana kegiatan kepada peserta didik.
d. Berkoordinasi dengan peserta didik selama berlangsungnya proses hingga
akhir pembuatan video.
e. Melakukan editing video.
f. Memutarkan video ke tiap kelas yang berbeda.
54
g. Meminta peserta didik untuk memberikan tanggapan, menyimpulkan
sebagai bahan refleksi dan pembelajaran bersama.
2. Hasil Kegiatan
Berdasarkan isu yang diangkat, maka kegiatan ini merupakan sebuah
upaya untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kemampuan dan
keterampilan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar memahami
kedisiplinan. Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis melakukan konsultasi
dengan Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan selaku mentor dan koordinator
bimbingan konseling dalam rangka persiapan dan pemantapan kegiatan yang
akan diselenggarakan. Kegiatan ini berlangsung pada 24-28 Februari 2020
hingga 2-6 Maret 2020. Selanjutnya, penulis merekrut dan menyampaikan
rencana kegiatan dari awal hingga akhir kepada beberapa peserta didik yang
akan diajak bekerjasama selama proses pembuatan video pembelajaran
kedisiplinan. Selama proses pembuatan video pembelajaran berlangsung,
penulis tetap dan selalu melakukan koordinasi dengan para peserta didik agar
proses pengambilan video yang dilakukan dengan tidak mengganggu jam
belajar peserta didik dengan guru di kelasnya masing-masing.
Kemudian, setelah pengambilan video telah dianggap cukup, penulis
melakukan editing untuk menyempurnakan adegan-adegan dalam video
pembelajaran tersebut. Setelah selesai melakukan editing, penulis
menayangkan video tersebut di setiap kelas agar dan penulis juga mengajak
agar peserta didik dapat memberikan tanggapan dan kesimpulan mengenai
kedisiplinan setelah menyimak video yang telah ditayangkan penulis di setiap
kelas sebagai bahan pembelajaran bersama-sama.
55
Melalui pembuatan video pembelajaran kedisiplinan tersebut,
diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk mengedepankan
kedisiplinan dan mengurangi secara perlahan kebiasaan melakukan
pelanggaran disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, video
pembelajaran ini dapat digunakan sebagai bahan tayang berkelanjutan ketika
guru bimbingan konseling sedang menemukan dan menangangi isu-isu
kedisiplinan pada peserta didik lainnya dikemudian hari. Video pembelajaran
kedisiplinan ini nantinya juga dapat ditampilkan pada masa pengenalan
lingkungan sekolah di tahun ajaran baru selanjutnya sebagai langkah awal
membangun karakter dan mengenali tata tertib di SMP Negeri 15 Balikpapan.
3. Unsur ANEKA
a. Akuntabilitas : pelaksanaan kegiatan ini tidak akan mengganggu
Integritas saya, tetap memiliki fokus dan konsentrasi yang utuh dalam
menjalankan pelayanan saya sebagai guru bimbingan konseling di sekolah.
b. Nasionalisme : mengarahkan dan mendampingi peserta didik selama
pembuatan video dengan bahasa yang baik dan benar. (Pengamalan Butir
Pancasila Sila Ketiga : Mengembangkan Rasa Cinta Kepada Tanah
Air Dan Bangsa).
c. Etika Publik : mengajak peserta didik agar dapat menyelesaikan video
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (Tanggung Jawab).
d. Komitmen Mutu : pelaksanaan kegiatan ini dapat melatih peserta didik
untuk Berpikir Kreatif, Mau Berinovasi Dan Mencapai Target.
56
e. Anti Korupsi : pembuatan video Mengarahkan peserta didik saat
melakukan pembuatan video agar tidak mengganggu jam belajar
(Disiplin).
E. Membentuk Konselor Teman Sebaya
Konselor teman sebaya merupakan program bimbingan yang dilakukan oleh
peserta didik terhadap peserta didik lainnya. Peserta didik yang dianggap mampu
dipilih oleh guru bimbingan konseling berfungsi sebagai perpanjangan tangan
dari guru bimbingan konseling untuk membantu menggali, mengentaskan atau
setidaknya mampu menjadi pendengar yang baik mengenai masalah-masalah
peserta didik lain yang merupakan teman sebayanya.
1. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah selaku mentor.
b. Melakukan konsultasi dengan koordinator bimbingan konseling.
c. Menyampaikan ke tiap kelas, akan melaksanakan perekrutan konselor
teman sebaya.
d. Menjelaskan tujuan dari pembentukan konselor teman sebaya.
e. Melatih dan mengarahkan peserta didik yang telah direkrut mengenai
mekanisme tugas yang akan dikerjakan selama menjadi konselor teman
sebaya.
f. Mendampingi dan mengarahkan peserta didik yang telah terpilih untuk
melaksanakan kegiatan.
g. Melakukan kegiatan.
h. Melakukan evaluasi kegiatan.
57
2. Hasil Kegiatan
Berdasarkan isu yang diangkat, maka pelaksanaan kegiatan ini
merupakan salah satu langkah guru bimbingan konseling dalam menggali
informasi terkait masalah-masalah peserta didik lainnya melalui beberapa
peserta didik pilihan yang telah dipilih dan dilatih. Selain itu, para konselor
teman sebaya juga ditugaskan agar dapat membantu mengentaskan masalah
teman sebaya melalui pendekatan masing-masing sesuai dengan arahan yang
telah diberikan oleh guru bimbingan konseling.
Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis melakukan konsultasi dengan
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan selaku mentor dan koordinator bimbingan
konseling dalam rangka persiapan dan pemantapan kegiatan yang akan
diselenggarakan. Setelah itu, penulis menyampaikan ke setiap kelas bahwa
akan membentuk sebuah konselor teman sebaya serta menjelaskan konsep
dan tujuan dari pembentukan konselor teman sebaya tersebut. Selanjutnya,
penulis memilih dan memutuskan beberapa peserta didik yang dianggap
memiliki peluang dan potensi menjadi konselor teman sebaya mewakili setiap
kelas yang ada. Kemudian, penulis melatih dan mengarahkan peserta didik
tersebut mengenai peran, fungsi dan tugas yang harus dilakukan selama
menjadi konselor teman sebaya. Lebih lanjut, penulis mengembalikan para
konselor teman sebaya kembali ke lingkungan mereka untuk mengobservasi
teman-teman sebaya agar mereka mampu menjadi pendengar yang baik dan
membantu mengentaskan masalah terkait dengan pelanggaran disiplin.
Penulis memberikan format observasi kegiatan kepada para konselor
teman sebaya untuk menuliskan kegiatan dan langkah yang mereka lakukan
58
selama melaksanakan kegiatan dilapangan yang berlangsung pada 10
Februari hingga 3 Maret 2020. Selama kegiatan berlangsung, penulis tetap
mendampingi dan melayani para konselor teman sebaya untuk melihat
perkembangan dan kemajuan masalah yang sedang mereka tangani pada saat
menjalani praktik di lapangan. Kemudian, penulis juga melakukan evaluasi
kegiatan, yakni dengan format penilaian aktivitas bersama dengan para
konselor teman sebaya sebagai bahan refleksi agar dapat meningkatkan
pelayanan mereka terhadap teman-teman sebayanya.
Melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi para
konselor teman sebaya agar dapat menularkan kedisiplinan di lingkungannya
sehari-hari, meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama dan menjadi role
model yang baik terhadap peserta didik lainnya. Selain itu, dengan adanya
kegiatan ini mampu memudahkan penulis selaku guru bimbingan konseling
dalam hal menggali informasi awal mengenai jenis dan penyebab
permasalahan para peserta didik, karena tak jarang adapula peserta didik yang
lebih merasa nyaman dan terbuka ketika mampu mengungkapkan
permasalahannya kepada teman sebaya yang ada di lingkungannya.
3. Unsur ANEKA
a. Akuntabilitas : memberikan pembagian tugas kepada para peserta didik
yang terpilih sebagai konselor teman sebaya (Keadilan).
b. Nasionalisme : mengingatkan kepada peserta didik yang terpilih bahwa
tugas tambahan sebagai konselor teman sebaya bukanlah sebuah beban,
namun dapat menjadi pembelajaran untuk bisa memberikan pertolongan
kepada orang lain. (Pengamalan Butir Pancasila Sila Kelima : Suka
59
Memberi Pertolongan Kepada Orang Lain Agar Dapat Berdiri
Sendiri).
c. Etika Publik : mengarahkan peserta didik yang terpilih sebagai konselor
teman sebaya tanpa membeda-bedakan latar belakang dan asal kelasnya
(Menciptakan Lingkungan Kerja Non Diskriminasi).
d. Komitmen Mutu : melatih peserta didik yang terpilih sehingga termovitasi
memberikan pelayanan yang terbaik sebagai konselor ketika membantu
sesama teman sebayanya yang sedang mengalami masalah kedisiplinan
(Efektif).
e. Anti Korupsi : mendampingi dan memperhatikan segala aktivitas yang
dikerjakan para peserta didik yang terpilih sebagai konselor teman sebaya
(Tanggung Jawab).
F. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
1. Melaksanakan Layanan Bimbingan Klasikal Bertema Kedisiplinan
a. Mendukung tercapainya visi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni berakhlak
mulia, berilmu.
b. Mendukung tercapainya misi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni
meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan keagamaan bagi
peserta didik di sekolah, menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui
program pembiasaan dan keteladanan.
2. Melaksanakan Layanan Konseling Kelompok Dengan Metode Role
Playing
a. Mendukung tercapainya visi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni berakhlak
mulia, berilmu.
60
b. Mendukung tercapainya misi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni
meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan keagamaan bagi
peserta didik di sekolah, menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui
program pembiasaan dan keteladanan.
3. Mengadakan Lomba Kelas Disiplin
a. Mendukung tercapainya visi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni berakhlak
mulia, berilmu, terampil, berprestasi dan peduli lingkungan.
b. Mendukung tercapainya misi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni
menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui program pembiasaan dan
keteladanan, menanamkan budaya bersih dan cinta lingkungan,
menciptakan lingkungan yang sehat, indah dan nyaman.
4. Mengajak Peserta Didik Untuk Membuat Video Pembelajaran Dengan
Tema Kedisiplinan
a. Mendukung tercapainya visi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni berakhlak
mulia, berilmu, terampil, berprestasi.
b. Mendukung tercapainya misi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni
menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui program pembiasaan dan
keteladanan, meningkatkan kegiatan di bidang seni, menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan nyata.
5. Membentuk Konselor Teman Sebaya
a. Mendukung tercapainya visi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni berakhlak
mulia dan berilmu.
b. Mendukung tercapainya misi SMP Negeri 15 Balikpapan yakni
menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui program pembiasaan dan
61
keteladanan dan meningkatkan proses pembelajaran untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas.
G. Dampak Jika Nilai ANEKA Tidak Diterapkan
1. Peserta didik tidak akan memiliki informasi dan pemahaman dasar mengenai
isu-isu kedisiplinan di sekolah.
2. Peserta didik akan tetap memelihara kebiasaan melakukan pelanggaran
disiplin dan sulit memulai rencana dan langkah awal secara mandiri untuk
memulai karakter kedisplinan yang baik di sekolah.
3. Peserta didik tidak akan memiliki jiwa kekompakan untuk saling
mengingatkan, mendukung dan menguatkan perilaku disiplin satu sama lain
antar sesama peserta didik di seklah.
4. Peserta didik tidak akan memiliki gambaran dan informasi yang bisa
dipelajari secara visual mengenai isu-isu kedisplinan di sekolah.
5. Peserta didik tidak akan memiliki jiwa kepedulian yang tinggi terhadap
sesama. Selain itu, peserta didik juga tidak akan termotivasi untuk bisa
menularkan kebaikan-kebaikan dalam hal ini adalah kedisiplinan pada
lingkungan sekitarnya.
H. Uraian Kendala Yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Melaksanakan Layanan Bimbingan Klasikal Bertema Kedisiplinan
a. Kendala : Masih ditemukan beberapa peserta didik yang kurang aktif
selama kegiatan berlangsung.
62
b. Strategi : Setiap akhir kegiatan, guru bimbingan konseling selalu
memberikan stimulus dan penguatan agar bisa lebih aktif pada pertemuan
selanjutnya.
2. Melaksanakan Layanan Konseling Kelompok Dengan Metode Role
Playing
a. Kendala : Sulitnya mengatur jadwal dengan para peserta didik yang
tergabung dalam konseling kelompok untuk melaksanakan layanan,
karena jenis pelayanan konseling kelompok adalah non klasikal yang
sifatnya tidak terjadwal.
b. Strategi : Guru bimbingan konseling rutin melakukan komunikasi dengan
peserta didik yang sedang mengikuti pelayanan konseling kelompok untuk
bersama-sama menentukan jadwal selanjutnya, salah satu caranya adalah
melalui grup whatsapp.
3. Mengadakan Lomba Kelas Disiplin
a. Kendala : Pada saat melakukan koordinasi, ada beberapa wali kelas yang
berhalangan hadir karena berbenturan jadwal masing-masing pihak.
b. Strategi : Guru bimbingan konseling tetap menyampaikan informasi hasil
koordinasi kepada wali kelas yang berhalangan hadir dan membentuk grup
whatsapp untuk memudahkan koordinasi selama kegiatan berlangsung.
4. Mengajak Peserta Didik Untuk Membuat Video Pembelajaran Dengan
Tema Kedisiplinan
a. Kendala : Tidak semua proses pengambilan adegan berjalan dengan
lancar, terkadang harus melakukan pengulangan sampai beberapa kali.
63
b. Strategi : Guru bimbingan konseling selalu memberikan motivasi penuh
kepada seluruh peserta didik yang terlibat agar tidak menyerah dan selalu
bersemangat selama mengikuti proses pembuatan video pembelajaran.
5. Membentuk Konselor Teman Sebaya
a. Kendala : Terkadang para konselor teman sebaya mengalami kesulitan
pada saat memulai pendekatan dan melaksanakan kegiatan terhadap
peserta didik yang dijadikan sasaran pelayanan.
b. Strategi : Guru bimbingan konseling selalu memberikan pendampingan
dan memberikan pengarahan kepada para konselor teman sebaya selama
pelayanan yang mereka lakukan sedang berlangsung.
64
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan pelaksanaan kegiatan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ini
dilaksanakan mulai 10 Februari sampai dengan 17 Maret 2020. Penulis mengangkat
isu berdasarkan isu terpilih yang ditemukan di unit kerja SMP Negeri 15
Balikpapan yaitu kurangnya kedisiplinan di sekolah. Sebagai upaya untuk
menyelesaikan isu terpilih tersebut, maka penulis menentukan gagasan pemecahan
isu yaitu “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik Kelas VII Di SMP
Negeri 15 Balikpapan”. Selanjutnya, penulis melaksanakan lima kegiatan
aktualisasi untuk mendukung gagasan pemecahan isu tersebut, antara lain :
1. Melaksanakan Layanan Bimbingan Klasikal Bertema Kedisiplinan,
2. Melaksanakan Layanan Konseling Kelompok Dengan Metode Role Playing.
3. Mengadakan Lomba Kelas Disiplin (Disiplin Waktu, Disiplin Belajar,
Berpakaian, Disiplin Bertingkah Laku, Disiplin Beribadah, Disiplin Menjaga
Lingkungan dan Disiplin Mengikuti Upacara Bendera).
4. Mengajak Peserta Didik Untuk Membuat Video Pembelajaran Dengan Tema
Kedisiplinan.
5. Membentuk Konselor Teman Sebaya.
Selama melaksanakan kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut, penulis juga
menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Melalui penerapan nilai-nilai
dasar ANEKA tersebut, ternyata mampu meningkatkan kinerja penulis dalam
65
menjalankan tugas dan fungsi di unit penempatan kerja selaku guru bimbingan
konseling yang professional dan memiliki integritas dalam mewujudkan pelayanan
pendidikan yang berkualitas, khususnya di SMP Negeri 15 Balikpapan.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Penulis mengharapkan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dapat
terlaksana secara berkelanjutan pada aktivitas sehari-hari dan membawa
pengaruh yang positif di lingkungan kerja SMP Negeri 15 Balikpapan.
2. Guru
Sebagai Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas hendaknya secara
total dan loyalitas yang tinggi dengan memegang prinsip Nilai-Nilai Dasar ASN
yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai dengan baik.
3. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan terhadap seluruh
pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan setiap kegiatan yang
bersifat meningkatkan mutu peserta didik serta kualitas pelayanan pendidikan.
4. Orang Tua / Wali
Orang tua / Wali hendaknya mendukung serta ikut berpartisipasi dalam
kegiatan, apabila berkaitan dengan perkembangan Pendidikan di sekolah agar
terjalin kerjasama yang harmonis antara pihak orang tua / wali dan pihak sekolah
dalam membangun karakter serta peningkatan prestasi peserta didik.
66
5. Stakeholder
Komite sekolah dan seluruh masyarakat diharapkan dapat saling
bekerjasama dan berkolaborasi membangun sinergi yang baik dalam
mewujudkan pencapaian visi dan misi SMP Negeri 15 Balikpapan.
67
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment. Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Kode Etik Pegawai
di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan.
68
LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN)
69
LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN 2)
70
LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN 3)
71
LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN 4)
72
LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN 5)
73
74
75
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 15
BALIKPAPAN Jln. Soekarno Hatta Km. 9, Kel. Graha Indah, Kec. Balikpapan Utara, Telp. (0542) 860390
Email : [email protected]
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi, Belajar
C Topik Layanan DISIPLIN
D Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan, Pengembangan &
Pemeliharaan, Pengentasan
E Tujuan Umum
1. Peserta didik mengenal alasan perlunya menaati
kedisiplinan
2. Peserta didik membiasakan diri dengan kedisiplinan
untuk membangun karakter yang positif
3. Peserta didik beradaptasi dengan pola tingkah laku
yang baru untuk mengatasi indisipliner
F Tujuan Khusus
1. Peserta didik memperjelas pengertian dari disiplin
2. Peserta didik menafsirkan bahwa disiplin itu
penting
3. Peserta didik merinci macam-macam disiplin di
sekolah
4. Peserta didik mengklasifikasikan contoh-contoh
perilaku yang tidak disiplin
5. Peserta didik mengembangkan cara meningkatkan
kedisiplinan
G Sasaran Layanan Kelas VII
H Materi Layanan
1. Pengertian Disiplin
2. Mengapa Disiplin Itu Penting ?
3. Macam-Macam Disiplin Di Sekolah
4. Contoh-Contoh Perilaku Yang Tidak Disiplin
5. Bagaimana Cara Meningkatkan Kedisiplinan
I Waktu 2 x 40 Menit
J Sumber
Khalsa, Siri Nam S. 2008. Pengajaran dan Disiplin
Harga Diri: Strategi, Anekdot dan Pelajaran yang
Efektif Untuk Pengelolaan Kelas Yang Sukses.
Jakarta: Indeks.
L Metode/Teknik Experiential Learning
M Media dan Alat Laptop, Infocus, Speaker, Ms. PowerPoint 2016
N Pelaksanaan
1. Tahap Awal /
Pembukaan
a. Pernyataan Tujuan :
1) Guru BK mengawali kegiatan layanan dengan
memberikan salam dan berdoa
2) Guru BK mengecek kehadiran peserta didik
76
3) Guru BK menjelaskan tujuan dari kegiatan
bimbingan klasikal berkaitan dengan materi
yang akan disampaikan
b. Penjelasan Tentang Langkah-Langkah :
Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan,
tugas dan tanggung jawab peserta didik selama
kegiatan berlangsung
c. Mengarahkan Kegiatan (Konsolidasi) :
1) Guru BK memberikan penjelasan tentang topik
yang akan dibicarakan kepada peserta didik
2) Guru BK menggali pengetahuan peserta didik
mengenai kedisiplinan
d. Tahap Peralihan (Transisi) :
Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik
melaksanakan kegiiatan dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti / Kerja
(Experiential Learning)
a. Kegiatan Guru BK :
1) Guru BK menjelaskan keseluruhan materi pada
slide presentasi kepada peserta didik
2) Guru BK mengarahkan peserta didik untuk
melakukan brainstorming berkaitan dengan
pengalaman nyata mengenai kedisiplinan
(pernah mengamati kasus secara langsung,
menjadi pelaku pelanggar disiplin)
3) Guru BK menampilkan video kepada peserta
didik
4) Guru BK menginstruksikan peserta didik untuk
menyimak video sebagai bahan diskusi
kelompok
5) Guru BK menginstruksikan peserta didik untuk
membentuk kelompok diskusi
6) Guru BK menginstruksikan peserta didik untuk
menyimpulkan intisari dari video yang telah
ditayangkan melalui diskusi kelompok
b. Kegiatan Peserta Didik :
1) Peserta didik mendengarkan dan menyimak
materi dan disampaikan oleh guru BK
2) Peserta didik melakukan brainstorming
mengenai pengalaman mereka terkait dengan
kasus bullying (pernah mengamati kasus secara
langsung, menjadi pelaku maupun menjadi
korban) (Concrete Experience - Feeling)
3) Peserta didik menyimak video yang ditampilkan
guru BK (Reflective Observation - Watching)
4) Peserta didik membentuk kelompok diskusi
5) Peserta didik berinteraksi dalam kelompok
melalui diskusi
6) Peserta didik menghayati dan menyelesaikan
tugas diskusi yang diberikan untuk ditentaskan
Bersama (Abstract Conceptualization -
77
Thinking) 7) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
(presentasi) (Active Experimentation - Doing)
3. Tahap Penutup
a. Guru BK mempersilahkan peserta didik untuk
menyimpulkan inti dari materi yang telah
disampaikan
b. Guru BK memberikan penguatan kepada peserta
didik
c. Guru BK merencanakan tindak lanjut
d. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan salam
O Evaluasi
1. Proses
a. Mengadakan refleksi
b. Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
(semangat / kurang semangat / tidak semangat)
c. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau
bertanya (sesuai dengan topik / kurang sesuai
dengan topik / tidak sesuai dengan topik)
d. Cara peserta didik menuliskan perasaan yang sesuai
dengan instruksi guru BK (sangat mudah diikuti /
mudah diikuti / tidak mudah diikuti)
2. Hasil
a. Merasakan suasana relaksasi (sangat rileks / kurang
rileks / tidak rileks)
b. Topik yang dibahas (sangat penting / kurang
penting / tidak penting)
c. Metode yang disampaikan Guru BK (mudah diikuti
/ sulit diikuti / tidak bisa diikuti)
d. Kegiatan yang diikuti (menarik / kurang menarik /
tidak menarik)
Mengetahui Balikpapan, Februari 2019
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan Guru Bimbingan Konseling
Guruh Widodo, M.Pd. Guntur Galih Atmaji, S.Pd.
NIP. 19690906 1995121 003 NIP. 19930524 201903 1 009
78
DISIPLIN
A. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Adapula disciplina yang
berarti pengajaran atau pelatihan. Lebih rinci, disiplin diartikan sebagai sebuah sikap
menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk
menerima sanksi-sanksinya apabila melanggar.
B. Mengapa Disiplin Itu Penting
1. Mengajarkan Keteraturan
Disiplin akan membentuk anda untuk memiliki pola hidup yang teratur serta dapat
mengelola waktu yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya
2. Membentuk Kemandirian
Disiplin mampu menumbuhkan kemandirian seseorang sehingga bisa diandalkan
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Selain itu, seseorang juga bisa mengeksplorasi
lingkungan dengan baik.
3. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Bila ada menerapkan kedisiplinan, sikap ini dapat berkembang apabila anda mampu
menjawab kepercayaan yang telah diberikan untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga
anda akan termotivasi untuk melaksanakan hal lainnya lebih baik lagi.
C. Contoh Perilaku Tidak Disiplin Di Sekolah
1. Datang terlambat ke sekolah, terlambat masuk kelas setelah pergantian jam istirahat
2. Tidak mengerjakan tugas sekolah
3. Tidak menggunakan atribut sekolah dengan lengkap
4. Tidak menghormati guru, tingkah laku dan tutur kata tidak santun
79
5. Tidak ikut shalat dzuhur berjamaah (bagi yang beragama muslim) dan tidak ikut ibadah
pagi (bagi yang beragama kristen protestan dan kristen katholik)
6. Tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan
7. Tidak serius mengikuti upacara bendera di sekolah
D. Macam-Macam Disiplin Di Sekolah
1. Disiplin waktu
2. Disiplin dalam belajar
3. Disiplin dalam berpakaian
4. Disiplin dalam berperilaku (tingkah laku dan tutur kata)
5. Disiplin dalam beribadah
6. Disiplin menjaga lingkungan
7. Disiplin mengikuti upacara bendera
E. Bagaimana Cara Meningkatkan Kedisiplinan
1. Mulailah Dari Hal Kecil
Sesuatu yang besar pasti dimulai dari hal kecil. Kedisiplinan bukan sesuatu yang bisa
didapat secara instan. Maka itu, untuk bisa meningkatkan disiplin diri harus dimulai dari
hal sederhana. Seperti disiplin dalam membuang sampah atau datang tepat waktu ke
tempat bekerja. Kedisiplinan akan meningkat secara otomatis ketika sering melatihnya.
Lakukan dalam banyak aspek di kehidupan sehingga bisa mendapatkan masa depan yang
bahagia.
2. Tetapkan Rutinitas Harian
Cara melatih disiplin bisa dimulai dengan menetapkan rutinitas harian. Misalkan saja,
menargetkan setiap hari akan bangun setiap pukul 4 pagi. Setelah ditetapkan, lakukan
upaya maksimal untuk bisa mewujudkannya. Lama kelamaan rutinitas ini pasti akan anda
rasakan sebagai sebuah hal yang ringan dilakukan.
80
3. Jangan Banyak Alasan
Meningkatkan disiplin diri jelas bukan sesuatu yang mudah dilakukan, terutama
alasan untuk tidak disiplin. Untuk menghindari anda dari upaya mencari alasan, mulailah
dengan jujur terhadap diri sendiri.
4. Berlatih Untuk Berkata “Tidak”
Godaan dan rintangan pasti akan anda temui dalam upaya meningkatkan kedisiplinan.
Karena itu harus bisa memilah, mulailah belajar berkata tidak saat anda melihat pakaian
ketika ada yang mengajak anda untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
peraturan atau tergiur untuk terikut-ikut kembali mengulangi kebiasaan lama yang
termasuk dalam pelanggaran disiplin. Saat anda mulai bisa mengontrol mana yang benar
dan tidak, secara perlahan anda sudah memiliki kemajuan dalam hal disiplin.
“Anda Harus Memiliki Niat Yang Tulus, Kesadaran dan Kemauan Untuk Bekerja
Keras Menjadi Lebih Baik, Jadilah Konsisten Dalam Setiap Tingkah Laku Anda”
Daftar Pustaka :
Khalsa, Siri Nam S. 2008. Pengajaran dan Disiplin Harga Diri: Strategi, Anekdot dan
Pelajaran yang Efektif Untuk Pengelolaan Kelas Yang Sukses. Jakarta: Indeks.
DISKUSI KELOMPOK
1. BENTUKLAH SEBUAH KELOMPOK
2. AMATI DAN DENGARKAN VIDEO YANG DITAMPILKAN
3. BERIKAN TANGGAPAN MENGENAI PESAN YANG KALIAN DAPATKAN DARI
VIDEO TERSEBUT
4. PRESENTASI
81
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 15
BALIKPAPAN Jln. Soekarno Hatta Km. 9, Kel. Graha Indah, Kec. Balikpapan Utara, Telp. (0542) 860390
Email : [email protected]
LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN AJA RAN 2019-2020
1. Sasaran Layanan : Kelas VII A - VII G
2. Tema Layanan : Disiplin
3. Hari, Tanggal : Senin - Jumat (10 - 14 Februari 2020)
4. Waktu : 2 x 40 Menit
5. Tempat : Ruang Kelas
6. Pendekatan dan Teknik : Analisa Video Kasus - Diskusi Kelompok
7. Hasil Yang Dicapai :
a. Berdasarkan analisa proses yang dilakukan guru bimbingan konseling pada layanan
bimbingan klasikal bertema disiplin, maka dapat dikemukakan bahwa kelas VII - E
dan kelas VII - B memiliki predikat sangat baik selama Guru BK melaksanakan
kegiatan, kemudian kelas-kelas lainnya seperti VII - A, VII - C, VII - D, VII - F dan
VII – G memiliki predikat baik.
b. Berdasarkan analisa hasil yang dilakukan guru bimbingan konseling kepada sejumlah
251 peserta didik asuh melalui layanan bimbingan klasikal bertema disiplin,
kemampuan peserta didik selama mengikuti kegiatan adalah baik, aktif dan antusias.
Mengetahui Balikpapan, Februari 2020
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan Guru Bimbingan Konseling
Guruh Widodo, M.Pd. Guntur Galih Atmaji, S.Pd.
NIP. 19690906 1995121 003 NIP. 19930524 201903 1 009
Keterangan :
Dokumen ini bersifat rahasia
82
83
84
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 15
BALIKPAPAN Jln. Soekarno Hatta Km. 9, Kel. Graha Indah, Kec. Balikpapan Utara, Telp. (0542) 860390
Email : [email protected]
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
KONSELING KELOMPOK
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019-2020
1. Nama Konseli dan Kelas :
a. Gilang Rizki Ramadhan (VII-A)
b. Muhammad Dhira Al-Hikham (VII-B)
c. Okta Risendriya Atmaja (VII-B)
d. Arya Gaffri (VII-C)
e. Ediz Mika Rahil (VII-C)
f. Lukman Hakim Nur Rizki (VII-E)
g. Erwin Madhan Saputra (VII-E)
h. Zaiful Anam (VII-E)
i. Dava Septyannur Echwanudin (VII-F)
j. Haezad Eriyan Hasibuan (VII-F)
k. Muhammad Aldi Muzakki (VII-F)
2. Jumlah Pertemuan : 4 (Empat)
3. Waktu : 1 x 40 Menit
4. Tempat : Ruang Bimbingan Konseling
5. Topik Permasalahan : Isu-Isu Kedisiplinan Di Sekolah
6. Media Yang Diperlukan : Laptop, Infocus, Speaker, Ms. PowerPoint 2016
Mengetahui Balikpapan, Februari 2020
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan Guru Bimbingan Konseling
Guruh Widodo, M.Pd. Guntur Galih Atmaji, S.Pd.
NIP. 19690906 1995121 003 NIP. 19930524 201903 1 009
Keterangan :
Dokumen ini bersifat rahasia
85
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 15
BALIKPAPAN Jln. Soekarno Hatta Km. 9, Kel. Graha Indah, Kec. Balikpapan Utara, Telp. (0542) 860390
Email : [email protected]
LAPORAN PELAKSANAAN LAYANAN
KONSELING KELOMPOK
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019-2020
1. Nama Konseli dan Kelas :
a. Rizki Ramadhan (VII-A)
b. Muhammad Dhira Al-Hikham (VII-B)
c. Okta Risendriya Atmaja (VII-B)
d. Arya Gaffri (VII-C)
e. Ediz Mika Rahil (VII-C)
f. Lukman Hakim Nur Rizki (VII-E)
g. Erwin Madhan Saputra (VII-E)
h. Zaiful Anam (VII-E)
i. Dava Septyannur Echwanudin (VII-F)
j. Haezad Eriyan Hasibuan (VII-F)
k. Muhammad Aldi Muzakki (VII-F)
2. Jumlah Pertemuan : 4 (Empat)
3. Waktu : 1 x 40 Menit
4. Tempat : Ruang Bimbingan Konseling
5. Pendekatan dan Teknik : Role Playing
6. Hasil Yang Dicapai :
Berdasarkan angket kepuasan konseli terhadap proses konseling kelompok, maka hasil
layanan dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Aspek Penerimaan Guru BK Terhadap Kehadiran Peserta Didik
Tujuh (7) orang peserta didik menyatakan Sangat Memuaskan dan empat (4) orang
peserta didik menyatakan Memuaskan.
b. Aspek Waktu Yang Disediakan Guru BK Untuk Melaksanakan Konseling Kelompok
Lima (5) orang peserta didik menyatakan Sangat Memuaskan dan enam (6) orang
peserta didik menyatakan Memuaskan.
c. Aspek Kesempatan Yang Diberikan Guru BK Kepada Peserta Didik Untuk
Menyampaikan Pendapat / Ide
Sembilan (9) orang peserta didik menyatakan Sangat Memuaskan dan Dua (2) orang
peserta didik menyatakan Memuaskan.
d. Aspek Kepercayaan Peserta Didik Terhadap Guru BK Dalam Konseling Kelompok
Tujuh (7) orang peserta didik menyatakan Sangat Memuaskan dan Empat (4) orang
peserta didik menyatakan Memuaskan.
86
e. Aspek Hasil Yang Diperoleh Konseling Dari Konseling Kelompok
Enam (6) orang peserta didik menyatakan Sangat Memuaskan dan Lima (5) orang
peserta didik menyatakan Memuaskan.
f. Aspek Kenyamanan Dalam Pelaksanaan Konseling Kelompok
Empat (4) orang peserta didik menyatakan Sangat Memuaskan dan Tujuh (7) orang
peserta didik menyatakan Memuaskan.
Berdasarkan penjabaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan layanan
konseling kelompok dengan metode role playing yang diselenggarakan kepada kelas VII
dengan jumlah sebelas (11) orang berjalan dengan Bai k karena Tidak ada peserta didik
yang menyatakan Kurang Memuaskan. Namun, Guru BK sebagai penyelenggara
layanan, juga menyimpulkan bahwa Guru BK juga harus meningkatkan pelayanan pada
aspek Kenyamanan Dalam Pelaksanaan Konseling Kelompok.
Mengetahui Balikpapan, Februari 2020
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan Guru Bimbingan Konseling
Guruh Widodo, M.Pd. Guntur Galih Atmaji, S.Pd.
NIP. 19690906 1995121 003 NIP. 19930524 201903 1 009
Keterangan :
Dokumen ini bersifat rahasia
87
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 15
BALIKPAPAN Jln. Soekarno Hatta Km. 9, Kel. Graha Indah, Kec. Balikpapan Utara, Telp. (0542) 860390
Email : [email protected]
KEPUASAN KONSELI TERHADAP PROSES KONSELING KELOMPOK
Nama Konseli :
Kelas :
Nama Konselor :
Petunjuk :
1. Bacalah secara teliti
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom jawaban yang tersedia
NO. ASPEK YANG DINILAI SANGAT
MEMUASKAN MEMUASKAN
KURANG
MEMUASKAN
1. Penerimaan Guru BK
terhadap kehadiran anda
2.
Waktu yang disediakan
Guru BK untuk
melaksanakan konseling
kelompok
3.
Kesempatan yang
diberikan Guru BK kepada
peserta didik untuk
menyampaikan
pendapat/ide
4.
Kepercayaan anda
terhadap Guru BK dalam
layanan konseling
5. Hasil yang diperoleh dari
konseling kelompok
6.
Kenyamanan dalam
pelaksanaan konseling
kelompok
Balikpapan, 12 September 2020
Peserta didik/Konseli
___________________________
Keterangan :
Dokumen ini bersifat rahasia
88
89
90
PEDOMAN KEGIATAN LOMBA KELAS DISIPLIN
DI SMP NEGERI 15 BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2019-2020
A. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pelaksanaan kegiatan “Lomba Kelas Disiplin” merupakan salah satu program kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan oleh Calon Pegawai Negeri Sipil di unit penempatan kerja
SMP Negeri 15 Balikpapan untuk menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) selama berada dalam masa
habituasi. Hasil kegiatan akan diseminarkan pada ujian akhir Latihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil di Puslatbang KDOD LAN Samarinda.
2. Pelaksanaan kegiatan lomba “Kelas Disiplin” merupakan wujud pengamalan dari Visi dan
Misi SMP Negeri 15 Balikpapan. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari beberapa kategori
kedisiplinan yang meliputi Disiplin Waktu, Disiplin Belajar, Disiplin Berperilaku, Disiplin
Berpakaian, Disiplin Beribadah, Disiplin Menjaga Lingkungan dan Disiplin Mengikuti
Upacara Bendera. Adapun penjelasan keterkaitan pelaksanaan kegiatan dengan visi dan misi
SMP Negeri 15 Balikpapan, sebagai berikut :
a. Kedisiplinan Waktu, Kedisiplinan Berperilaku, Kedisiplinan Berpakaian, Kedisiplinan
Mengikuti Upacara Bendera
1) Perwujudan dari visi SMP Negeri 15 Balikpapan, yakni berakhlak mulia, terampil
2) Perwujudan dari misi SMP Negeri 15 Balikpapan, yakni menanamkan nilai-nilai
akhlak mulia melalui program pembiasaan dan keteladanan.
b. Kedisiplinan Belajar
1) Perwujudan dari visi SMP Negeri 15 Balikpapan, yakni berilmu, terampil, berprestasi.
2) Perwujudan dari misi SMP Negeri 15 Balikpapan, yakni meningkatkan proses
pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, memperoleh nilai UN
untuk peringkat 200 siswa terbaik tingkat Kota Balikpapan.
c. Kedisiplinan Beribadah
1) Perwujudan dari visi SMP Negeri 15 Balikpapan, yakni yakni berakhlak mulia.
2) Perwujudan dari misi SMP Negeri 15 Balikpapan, yakni meningkatkan pemahaman,
penghayatan dan pengamalan keagamaan bagi peserta didik di sekolah.
d. Kedisiplinan Menjaga Lingkungan
1) Perwujudan dari visi SMP N egeri 15 Balikpapan, yakni peduli lingkungan.
91
2) Perwujudan dari misi SMP Negeri 15 Balikpapan, yakni menanamkan budaya bersih
dan cinta lingkungan, menciptakan lingkungan yang sehat, indah dan nyaman.
3. Pelaksanaan kegiatan lomba “Kelas Disiplin” merupakan wujud dari pengamalan dan
penegasan tata tertib sekolah yang berlaku di SMP Negeri 15 Balikpapan untuk membangun
kesadaran serta memperdalam karakter peserta didik menjadi lebih disiplin.
B. PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN
1. Sasaran kegiatan dari pelaksanaan kegiatan “Lomba Kelas Disiplin” adalah rombongan
belajar peserta didik kelas VII di Lingkungan SMP Negeri 15 Balikpapan Tahun Ajaran
2019-2020. Adapun jumlah kelas VII adalah terdiri dari 7 (tujuh) rombongan belajar.
2. Kegiatan lomba akan dilaksanakan selama sembilan hari (24-28 Februari dan 2-5 Maret).
3. Wali kelas VII diharapkan dapat turut serta berpartisipasi dalam menumbuhkan dan
memberikan motivasi kepada para peserta didik agar dapat memanfaatkan pelaksanaan
kegiatan lomba ini sebagai langkah untuk merubah diri, menjaga kekompakan dan
meningkatkan kedisiplinan pada kelas yang diampu.
4. Penilaian akan dilakukan oleh guru (tidak merangkap sebagai wali kelas VII) yang
mengampu mata pelajaran pada rombongan belajar kelas VII di Lingkungan SMP Negeri
15 Balikpapan Tahun Ajaran 2019-2020 melalui proses pengamatan dan observasi.
5. Setelah melakukan penilaian dan hasilnya telah disepakati tim penilai, maka akan diambil 3
(tiga) juara dari masing-masing kelas dengan predikat juara I, juara II dan juara III.
6. Pengumuman hasil lomba kelas disiplin akan dilaksanakan pada Jumat, 6 Maret 2020.
C. ASPEK KEDISIPLINAN YANG DILOMBAKAN
NO. KETEGORI KEDISIPLINAN INDIKATOR PENILAIAN SKOR
1.
Kedisiplinan Waktu
Kehadiran peserta didik pada saat
guru sedang melaksanakan proses
pembelajaran di kelas mulai dari
awal sampai akhir jam KBM.
(Terkecuali Izin Sakit, Izin Tidak
Dapat Hadir dan Mendapat Izin
Keluar Meninggalkan Kelas)
Seluruh peserta didik hadir lengkap di kelas. 90 - 100
Kehadiran peserta didik 90 % dari jumlah
yang semestinya. 80 - 89
Kehadiran peserta didik 80 % dari jumlah
yang semestinya. 70 - 79
Kehadiran peserta didik 70 % dari jumlah
yang semestinya. 60 - 69
Kehadiran peserta didik
< 70 % dari yang jumlah semestinya. 0 - 59
92
2.
Kedisiplinan Belajar
Ketepatan waktu peserta didik
dalam hal mengumpulkan tugas
atau tanggung jawab yang telah
diberikan oleh guru.
Seluruh peserta didik mampu mengumpulkan
tugas tepat waktu. 90 - 100
Hanya 90 % peserta didik yang mampu
mengumpulkan tugas tepat waktu. 80 - 89
Hanya 80 % peserta didik yang mampu
mengumpulkan tugas tepat waktu. 70 - 79
Hanya 70 % peserta didik yang mampu
mengumpulkan tugas tepat waktu. 60 - 69
< 70 % peserta didik yang mampu
mengumpulkan tugas tepat waktu. 0 - 59
3.
Kedisiplinan Berperilaku
Sikap, tingkah laku dan tutur kata
peserta didik terhadap guru pada
saat mengikuti KBM maupun
di luar kelas.
Seluruh peserta didik mampu menjaga sikap,
tingkah laku dan tutur kata peserta didik
terhadap guru pada saat proses pembelajaran
maupun di luar kelas.
90 - 100
Hanya 90 % peserta didik yang mampu
menjaga sikap, tingkah laku dan tutur kata
peserta didik terhadap guru pada saat proses
pembelajaran maupun di luar kelas.
80 - 89
Hanya 80 % peserta didik yang mampu
menjaga sikap, tingkah laku dan tutur kata
peserta didik terhadap guru pada saat proses
pembelajaran maupun di luar kelas.
70 - 79
Hanya 70 % peserta didik yang mampu
menjaga sikap, tingkah laku dan tutur kata
peserta didik terhadap guru pada saat proses
pembelajaran maupun di luar kelas.
60 - 69
< 70 % peserta didik yang mampu menjaga
sikap, tingkah laku dan tutur kata peserta
didik terhadap guru pada saat proses
pembelajaran maupun di luar kelas.
0 - 59
93
4.
Kedisiplinan Berpakaian
Kerapihan seragam dan atribut
yang digunakan.
Seluruh peserta didik berseragam rapi dan
menggunakan atribut yang lengkap. 90 - 100
Hanya 90 % peserta didik yang berseragam
rapi dan menggunakan atribut yang lengkap. 80 - 89
Hanya 80 % peserta didik yang berseragam
rapi dan menggunakan atribut yang lengkap. 70 - 79
Hanya 70 % peserta didik yang berseragam
rapi dan menggunakan atribut yang lengkap. 60 - 69
< 70 % peserta didik yang berseragam rapi
dan menggunakan atribut yang lengkap. 0 - 59
5.
Kedisiplinan Beribadah
Kedisiplinan peserta didik
melaksanakan ibadah pagi (bagi
peserta didik yang beragama
Kristen protestan dan Kristen
katolik) dan shalat dzuhur
berjamaah (bagi yang beragama
islam).
Seluruh peserta didik melaksanakan shalat
dzuhur berjamaah. 90 - 100
Hanya 90 % peserta didik yang
melaksanakan ibadah pagi (bagi peserta didik
yang beragama Kristen protestan dan Kristen
katolik) dan shalat dzuhur berjamaah (bagi
yang beragama islam).
80 - 89
Hanya 80 % peserta didik yang
melaksanakan ibadah pagi (bagi peserta didik
yang beragama Kristen protestan dan Kristen
katolik) dan shalat dzuhur berjamaah (bagi
yang beragama islam).
70 - 79
Hanya 70 % peserta didik yang
melaksanakan ibadah pagi (bagi peserta didik
yang beragama Kristen protestan dan Kristen
katolik) dan shalat dzuhur berjamaah (bagi
yang beragama islam).
60 - 69
< 70 % peserta didik yang melaksanakan
ibadah pagi (bagi peserta didik yang
beragama Kristen protestan dan Kristen
katolik) dan shalat dzuhur berjamaah (bagi
yang beragama islam).
0 - 59
94
6.
Kedisiplinan
Menjaga Lingkungan
Kemampuan peserta didik menjaga
kebersihan lingkungan di dalam
dan di luar sekitar kelas. Meliputi
kaca jendela, papan tulis, lantai
kelas, laci meja, lantai di halaman
depan kelas, parit sekitar kelas)
Sangat Bersih 90 - 100
Bersih 80 - 89
Cukup Bersih 70 - 79
Kurang Bersih 60 - 69
Tidak Bersih 0 - 59
7.
Kedisiplinan Mengikuti
Upacara Bendera
Kehadiran peserta didik pada saat
mengikuti Upacara Bendera.
Seluruh peserta didik mengikuti Upacara
Bendera 90 - 100
Hanya 90 % peserta didik yang mengikuti
Upacara Bendera dari jumlah yang
semestinya.
80 - 89
Hanya 80 % peserta didik yang mengikuti
Upacara Bendera dari jumlah yang
semestinya.
70 - 79
Hanya 70 % peserta didik yang mengikuti
Upacara Bendera dari jumlah yang
semestinya.
60 - 69
< 70 % peserta didik yang mengikuti Upacara
Bendera dari jumlah yang semestinya. 0 - 59
D. PENILAIAN DAN KRITERIA
1. Penilaian akan dilakukan oleh setiap juri.
2. Nilai akhir lomba kelas disiplin didapat melalui rata-rata dari hasil penilaian para juri.
RENTANG
NILAI AKHIR KRITERIA
90 - 100 SANGAT DISIPLIN
80 - 89 DISIPLIN
70 - 79 CUKUP DISIPLIN
60 - 69 KURANG DISIPLIN
0 - 59 TIDAK DISIPLIN
Jumlah Skor
Indikator Nilai Akhir =
95
E. TIM PENILAI (JURI)
Tim penilai kegiatan “Lomba Kelas Disiplin” adalah guru (tidak merangkap sebagai wali kelas
VII) yang mengampu mata pelajaran pada rombongan belajar kelas VII di Lingkungan SMP
Negeri 15 Balikpapan Tahun Ajaran 2019-2020. Adapun, guru yang akan ditunjuk sebagai tim
penilai adalah :
1. Ibu Ernik Ambarwati, S.Pd.
2. Ibu Erni Sjahcraini, S.Pd.
3. Ibu Lilis Suryaningsih, S.Pd.
4. Ibu Lisda Handajani, S.S.
5. Ibu Risang Cahaya Asia, S.Pd.
6. Ibu Catur Puji Mulyani, S.Hut.
F. PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN
Pengumuman hasil akhir dan penyerahan hadiah lo mba akan dilaksanakan pada Jumat, 6
Maret 2020. Adapun reward yang akan diberikan kepada masing-masing kelas yang berhasil
menjadi juara I, juara II dan juara III adalah :
1. Juara I = Piagam Penghargaan, Foto Banner Kelas, Alat-Alat Kebersihan Berupa Sapu
+ (2 Buah), Serok (1 Buah), Alat Pel (1 Buah), Sulak (1 Buah), Cairan
+ Pembersih Lantai (1 Buah), Taplak Meja, Rak Plastik.
2. Juara II = Piagam Penghargaan, Foto Banner Kelas, Alat-Alat Kebersihan Berupa Sapu
+ (2 Buah), Serok (1 Buah), Alat Pel (1 Buah), Sulak (1 Buah), Cairan
+ Pembersih Lantai (1 Buah), Taplak Meja.
3. Juara III = Piagam Penghargaan, Foto Banner Kelas, Alat-Alat Kebersihan Berupa Sapu
+ (2 Buah), Serok (1 Buah), Alat Pel (1 Buah), Sulak (1 Buah), Cairan
+ Pembersih Lantai (1 Buah).
4. Kelas yang belum mendapatkan kesempatan menjadi juara I, juara II dan juara III tetap akan
diberikan penghargaan berupa Piagam Penghargaan dan Foto Banner Kelas.
Balikpapan, 16 Februari 2020
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 15 Balikpapan
Guruh Widodo, M.Pd.
96
97
VIDEO PEMBELAJARAN KEDISIPLINAN
https://www.youtube.com/watch?v=9edtxp_xCYs
98
A. TIM VIDEO PEMBELAJARAN
1. GUNTUR GALIH ATMAJI, S.Pd. (GURU - PENGARAH KEGIATAN & EDITING)
2. SRI WULANDARI (CAMERA OPERATOR)
3. MUH. IRVAN, S.Pd. (GURU)
4. GILANG RIZKI RAMADAN (VII - A)
5. NUR HALIZA (VII - A)
6. MUHAMMAD ALDI SAPUTRA (VII - A)
7. MUHAMMAD NUR FADILLAH (VII - A)
8. ARRAHMAN PUTRA MEIDIYANTO (VII - B)
9. DEVELIN KEZIA REVALENTIN MANURUNG (VII - B)
10. EUNIKE EFA SASAHANG (VII - B)
11. MARIA ENLYS WARE PUTRI (VII - B)
12. OKTA RISENDRIYA ATMAJA (VII - B)
13. RACHMAT AFDAL (VII - B)
14. REFA RAMADANI (VII - B)
15. STEFANNY NINDA NATALIA (VII - B)
16. YULIANA DELA SILVA HUN (VII - B)
17. ARYA GAFFRI (VII - C)
18. EDIZ MIKA RAHIL (VII - C)
19. FADIAH AZ ZAHRA (VII - C)
20. JOVITA DWI CARISSA LUMBAA (VII - C)
21. REZKY ANANDA PUTRA (VII - C)
22. GLADYS MAHARANI (VII - D)
23. KHANSA NABILA AZZAHRA (VII - D)
24. RESTU PRASETYO (VII - D)
25. ALISIA LEFINA ARTANTI (VII - E)
26. NUR ATHIFAH HALIMATUL ZAHRA (VII - E)
27. ZAHRA NUR AZIZAH (VII - E)
28. SELURUH ANAK KELAS VII -E
29. HAEZAD ERIYAN HASIBUAN (VII - F)
30. MUHAMMAD AKBAR JUHAIDAR (VII - F)
31. RENDRA ALFIANSYAH (VII - F)
32. RENI AULIANI (VII - F)
33. CAHAYA (VII - G)
34. CANTIKA JUANA BULAN (VII - G)
35. FAJAR (VII - G)
36. LAILA KIRANA (VII - G)
99
B. (ADEGAN 1) PEMBUKA
ALISIA LEFINA ARTANTI (VII - E), NUR ATHIFAH HALIMATUL ZAHRA (VII - E),
RENI AULIANI (VII - F) : HAI TEMAN-TEMAN, APA KABAR ? SELAMAT DATANG
DI SMP NEGERI 15 BALIKPAPAN YAA….
PERKENALKAN YA, NAMA SAYA RENI, NAMA SAYA LEFI DAN SAYA ATHIFAH.
RENI AULIANI (VII - F) : KAMI AKAN MENGENALKAN DAN MENJELASKAN
KEPADA KALIAN MENGENAI KEDISIPLINAN DI SEKOLAH
NUR ATHIFAH HALIMATUL ZAHRA (VII - E) : ADA YANG TAU GAK APA DISIPLIN
ITU APA ? MUNGKIN, RENI BISA BANTU JELASIN KE KITA YA.
RENI AULIANI (VII - F) : NAH, DISIPLIN ITU ADALAH SEBUAH SIKAP PATUH DAN
TAAT TERHADAP PERATURAN YANG BERLAKU, BAIK YANG TERTULIS
MAUPUN TIDAK TERTULIS . KITA HARUS BISA MENJALANKAN PERATURAN
TERSEBUT, KARENA KALAU NANTI KITA MELANGGAR, NANTI AKAN
MENDAPATKAN SANKSI.
ALISIA LEFINA ARTANTI (VII - E) : TAPI, KITA MENAATI PERATURAN JANGAN
KARENA TAKUT MENDAPATKAN SANKSI YAA. JADI HARUS KARENA
KESADARAN DIRI SENDIRI, KAN KALAU KITA DISIPLIN ITU MANFAATNYA
UNTUK DIRI KITA SENDIRI.
C. (ADEGAN 2)
NUR ATHIFAH HALIMATUL ZAHRA (VII - E) : MEMANGNYA, MANFAAT DISIPLIN
UNTUK KITA ITU APA AJA SIH ?
ALISIA LEFINA ARTANTI (VII - E) : IYA APA YA, REN ?
RENI AULIANI (VII - F) : NAH JADI TEMAN-TEMAN, DISIPLIN ITU BISA MEMBUAT
KITA MENJADI PRIBADI YANG LEBIH TERATUR, MANDIRI, BERTANGGUNG
JAWAB DAN LEBIH PERCAYA DIRI.
ALISIA LEFINA ARTANTI (VII - E) : OH GITU YA, WAH BERARTI DISPLIN ITU
BENAR-BENAR MEMBUAT KITA JADI LEBIH BAIK YA.
RENI AULIANI (VII - F) : IYA, BENER BANGETT…
100
D. (ADEGAN 3)
NUR ATHIFAH HALIMATUL ZAHRA (VII - E) : TERUS, CONTOH-CONTOH
PERILAKU APA YA, YANG GAK BOLEH KITA LAKUKAN SUPAYA KITA TIDAK
MELAKUKAN PELANGGARAN DI SEKOLAH KITA YANG TERCINTA INI ??
RENI AULIANI (VII - F) : ADA BANYAK, NAH KALAU MAU TAU AYO KITA LIHAT
CONTOH-CONTOH PERILAKU YANG TIDAK BOLEH DITIRU OLEH PELAJAR DI
SEKOLAH.
ALISIA LEFINA ARTANTI (VII - E) : SELAMAT MENYAKSIKAN YA TEMAN-
TEMAN.
STOP
E. (CUPLIKAN ADEGAN-ADEGAN YANG SALAH)
1. PELANGGARAN DISIPLIN WAKTU (DATANG TERLAMBAT KE SEKOLAH)
a. MUH. IRVAN, S.Pd. (GURU)
b. GILANG RIZKI RAMADAN (VII - A)
c. ARYA GAFFRI (VII - C)
d. ALISIA LEFINA ARTANTI (VII - E)
2. PELANGGARAN DISIPLIN WAKTU (SENGAJA TERLAMBAT MASUK KELAS)
a. ARRAHMAN PUTRA MEIDIYANTO (VII - B)
b. OKTA RISENDRIYA ATMAJA (VII - B)
c. RACHMAT AFDAL (VII - B)
d. NUR HALIZA (VII - A)
3. PELANGGARAN DISIPLIN BELAJAR (TIDAK SERIUS MENGIKUTI
PELAJARAN)
a. KELAS VII - E
b. REFA RAMADANI (VII - B)
4. PELANGGARAN DISIPLIN BELAJAR (DATANG PAGI MENGERJAKAN PR DI
SEKOLAH)
a. GLADYS MAHARANI (VII - D)
b. KHANSA NABILA AZZAHRA (VII - D)
c. RESTU PRASETYO (VII - D)
d. RENI AULIANI (VII - F)
5. PELANGGARAN DISIPLIN BELAJAR (IZIN KE WC TIDAK KEMBALI KE
KELAS)
a. EDIZ MIKA RAHIL (VII - C)
b. FADIAH AZ ZAHRA (VII - C)
c. JOVITA DWI CARISSA LUMBAA (VII - C)
d. CAHAYA (VII - G)
6. PELANGGARAN DISIPLIN BERTINGKAH LAKU (ACUH TERHADAP GURU)
a. GUNTUR GALIH ATMAJI, S.Pd. (GURU)
b. MUHAMMAD ALDI SAPUTRA (VII - A)
101
c. MUHAMMAD NUR FADILLAH (VII - A)
d. LAILA KIRANA (VII - G)
7. PELANGGARAN DISIPLIN BERPAKAIAN (SERAGAM TIDAK RAPI)
a. ARYA GAFFRI (VII - C)
b. EDIZ MIKA RAHIL (VII - C)
c. REZKY ANANDA PUTRA (VII - C)
d. RENI AULIANI (VII - F)
8. PELANGGARAN DISIPLIN BERIBADAH (TIDAK IKUT SHALAT DZUHUR
BERJAMAAH)
a. HAEZAD ERIYAN HASIBUAN (VII - F)
b. MUHAMMAD AKBAR JUHAIDAR (VII - F)
c. RENDRA ALFIANSYAH (VII - F)
d. NUR ATHIFAH HALIMATUL ZAHRA (VII - E)
9. PELANGGARAN DISIPLIN BERIBADAH (TIDAK IKUT IBADAH PAGI)
a. DEVELIN KEZIA REVALENTIN MANURUNG (VII - B)
b. EUNIKE EFA SASAHANG (VII - B)
c. MARIA ENLYS WARE PUTRI (VII - B)
d. STEFANNY NINDA NATALIA (VII - B)
e. YULIANA DELA SILVA HUN (VII - B)
10. PELANGGARAN DISIPLIN MENJAGA LINGKUNGAN (BUANG SAMPAH
SEMBARANGAN)
a. CANTIKA JUANA BULAN (VII - G)
b. FAJAR (VII - G)
c. NUR HALIZA (VII - A)
11. PELANGGARAN DISIPLIN UPACARA BENDERA (MENGGANGU TEMAN)
a. HAEZAD ERIYAN HASIBUAN (VII - F)
b. RENDRA ALFIANSYAH (VII - F)
F. (ADEGAN 4) PERTENGAHAN
NUR HALIZA (VII - A) : NAH, BAGIMANA TEMAN-TEMAN ? ITU TADI CONTOH-
CONTOH PELANGGARAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN DI SEKOLAH YA.
REFA RAMADANI (VII - B) : MELALUI ADEGAN-ADEGAN TADI, KITA BISA
MENYIMPULKAN KEDISIPLINAN ITU ADA BANYAK JENISNYA. ADA DISIPLIN
WAKTU, DISIPLIN BELAJAR, DISIPLIN BERTINGKAH LAKU, DISIPLIN
BERPAKAIAN, DISIPLIN BERIBADAH, DISIPLIN MENJAGA LINGKUNGAN DAN
DISIPLIN DALAM MENGIKUTI UPACARA DI SEKOLAH.
102
G. (ADEGAN 5) PENUTUP
NUR HALIZA (VII - A) : TERUS, ADA GAK YA TIPS-TIPS SUPAYA KITA BISA
JADI PRIBADI YANG DISIPLIN ?
REFA RAMADANI (VII - B) : PASTINYA ADA, YANG PERTAMA KITA HARUS
MEMILIKI KESADARAN DIRI DULU. SUPAYA KITA BISA LEBIH NIAT UNTUK
BERUBAH MENJADI LEBIH DISIPLIN.
NUR ATHIFAH HALIMATUL ZAHRA (VII - E) : BENER BANGET, KITA BISA MULAI
DARI HAL YANG SEDERHANA DULU. MISALNYA BANGUN LEBIH PAGI,
SETELAH ITU LANGSUNG MEMBERSIHKAN KAMAR ATAU MERAPIKAN KASUR,
POKOKNYA KITA MULAI DARI HAL YANG PALING GAMPANG DULU DEH.
NUR HALIZA (VII - A) : IYA TERUS JANGAN LUPA, KITA HARUS BISA MEMBUAT
ITU MENJADI SEBUAH RUTINITAS, SUPAYA KITA BISA LEBIH TERBIASA UNTUK
MELAKUKANNYA.
RENI AULIANI (VII - F) : SATU LAGI YANG PALING PENTING TEMAN-TEMAN,
KALAU KITA UDAH MULAI DISIPLIN, KITA HARUS KONSISTEN DAN GAK BOLEH
CARI-CARI ALASAN LAGI UNTUK MENGULANGI KESALAHAN KITA YANG
SEBELUMNYA, KITA JUGA HARUS BERANI MENOLAK TEMAN YANG MENGAJAK
KITA UNTUK MELANGGAR KEDISIPLINAN DI SEKOLAH. KARENA ITU
MELANGGAR TATA TERTIB DAN TIDAK BAIK.
ALISIA LEFINA ARTANTI (VII - E) : NAH, BAGAIMANA TEMAN-TEMAN? ITU TADI
ADALAH VIDEO PEMBELAJARAN TENTANG KEDISIPLINAN DI SEKOLAH YANG
KAMI PERSEMBAHKAN UNTUK KALIAN SEMUA. SEMOGA KALIAN MENGERTI
DAN BISA MENERAPKANNYA DALAM KEHIDUPAN KALIAN SEHARI-HARI YA ?
NUR HALIZA (VII - A), REFA RAMADANI (VII - B), ALISIA LEFINA ARTANTI (VII -
E), NUR ATHIFAH HALIMATUL ZAHRA (VII - E), RENI AULIANI (VII - F) :
TERIMAKASIH….
103
104
105
106
107
108