69
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan akademis di sekolah. Sebagaimana diketahui bersama bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, implikasinya jika tubuh dan pikiran sehat maka siswa dapat dengan mudah menyerap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Materi pendidikan jasmani yang diajarkan di Sekolah Dasar meliputi atletik, senam, renang, kesehatan dan permainan. Pada materi permainan ada materi mengenai bola kecil dan bola besar, bola kecil meliputi kasti, kipres, rounders, sedangkan materi Permainan bola besar adalah sepakbola, bolabasket, bolavoli, Sepakbola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari orang seluruh dunia yang jumlah pemainnya terdiri dari 11 orang dalam satu teamnya. Untuk menjadi pemenang dalam suatu pertandingan harus 1

Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PTK

Citation preview

Page 1: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna

mendukung pendidikan akademis di sekolah. Sebagaimana diketahui

bersama bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat,

implikasinya jika tubuh dan pikiran sehat maka siswa dapat dengan

mudah menyerap pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Materi pendidikan jasmani yang diajarkan di Sekolah Dasar meliputi

atletik, senam, renang, kesehatan dan permainan. Pada materi permainan

ada materi mengenai bola kecil dan bola besar, bola kecil meliputi kasti,

kipres, rounders, sedangkan materi Permainan bola besar adalah

sepakbola, bolabasket, bolavoli,

Sepakbola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari

orang seluruh dunia yang jumlah pemainnya terdiri dari 11 orang dalam

satu teamnya. Untuk menjadi pemenang dalam suatu pertandingan harus

melawan satu team lainnya. Para pemain sepak bola memperebutkan

sebua bola untuk dimasukkan ke dalam gawang yang dijaga seorang

penjaga gawang.

Materi sepakbola kelas IV di SD Negeri Citraresmi terdiri dari

menjelaskan jumlah pemain dan lama permainan yang bertujuan agar

siswa mengetahui berapa jumlah pemain dan lamanya waktu permainan,

pada materi sepakbola untuk anak usia SD dilakukan dengan sepakbola

1

Page 2: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

mini dengan melakukan gerakan menendang bola dengan tendangan

kura-kura kaki yang bertujuan agar siswa dapat menendang bola ke

sasaran dengan kencang, tendangan dengan kaki bagian dalam yang

bertujuan agar siswa mampu menguasai teknik mengumpan jarak pendek,

tendangan dengan kaki bagian luar yang bertujuan agar siswa menguasai

teknik mengumpan jarak pendek, menggiring bola yang bertujuan agar

siswa menguasai cara menggiring bola yang baik dan benar.

Tiap pemain harus punya kemampuan daya tahan tubuh, kekuatan,

kelenturan, kecepatan dan kelincahan. Kelima faktor ini harus dimiliki para

pemain untuk mengembangkan kemahiran dalam bermain sepakbola.

Dari kelima faktor tersebut yang menarik untuk dikaji bersama adalah

faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan kelincahan ini dapat

dibentuk dari dalam diri atau dari luar diri.

Mempunyai kecepatan dan kelincahan yang lebih, bagi setiap

pemain merupakan suatu kelebihan yang dapat memudahkan

memperdaya lawan dan dapat dengan baik menciptakan goal.

Seorang pemain yang mempunyai kelincahan dan kecepatan yang

bagus, bola yang digiring lekat di kaki dan tentu mudah melewati halangan

lawan dan tidak mudah dikelabuhi lawan.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, cabang olah raga bola sepak bola

menarik untuk dikaji bersama sehingga perkembangan sepakbola

Indonesia semakin diminati masyarakat sekaligus mampu duduk sejajar

dengan klub-klub di negeri luar. Sedangkan masalah khusus yang

menarik untuk dibahas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kelincahan

2

Page 3: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstrasi

Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Citraresmi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan prestasi penguasaan dasar-dasar

sepakbola bagi siswa dengan diterapkannya metode demonstrasi ?

2. Bagaimanakah pengaruh metode demonstrasi terhadap motivasi

belajar dasar-dasar sepakbola pada siswa kelas IV SDN Citraresmi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar dasar-dasar bermain

sepakbola pada siswa setelah diterapkan metode demonstrasi.

2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar dasar-dasar bermain

sepakbola pada siswa setelah diterapkan metode demonstrasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat :

1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai

dengan mata diklat Penjas.

2. Meningkatkan motivasi pada pelajar Penjas

3. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata

diklat Penjas.

3

Page 4: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang

disebabkan oleh pengalaman (Makalah Kongres Budaya dan Bahasa

Indonesia, 1996:14).

Sependapat dengan pernyataan tersebut, Soetomo (1993:68)

mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan

lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga

memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan

tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang

menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses

pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan,

kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain

(Soetomo, 1993:120).

Pasal 1 Undang–undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan

nasional bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar.

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang

menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk

melakukan kegiatan pada situasi tertentu.

4

Page 5: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

2.2 Definisi Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan

memeragakan suatu proses kejadian.  Metode Demonstrasi biasanya

diaplikasikan dengan menggunakan alat bantu pengajaran seperti benda-

benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. 

(Cecep, 2005). 

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu

kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media

pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang

disajikan (Muhibbin Syah, 2000). 

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk

memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang

berkenaan dengan bahan pelajaran.  (Syaifudin Bahri Djamarah, 2000). 

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode

demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang memperagakan suatu

barang atau alat yang menggambarkan suatu proses atau kejadian

berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari.

A. Tujuan dan Kegunaan Metode Demonstrasi.

Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain :

1. Untuk memudahkan penjelasan suatu materi karena

penggunaan bahasa terbatas

2. Untuk membantu anak dalam memahami dengan

jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian

5

Page 6: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

3. Sangat cocok digunakan apabila akan memberikan

atau mengajarkan keterampilan tertentu.

Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode

Demonstrasi adalah:

1. Demonstrasi menjadi tidak wajar apabila alat

yang di demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh

siswa.

2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak

diikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut

memperhatikan.

3. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di

kelas karena alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di

tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.

4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang

bersifat praktis

5. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan

landasan teori dari apa yang akan di demonstrasikan.

6. Sebaiknya dalam mendemonstrasikan

pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan

dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang

sesuai dengan petunjuk.

B. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi

Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam

pembelajaran adalah :

6

Page 7: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

1. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam

pembelajaran

2. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan

3. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan

peniruan dari siswa

4. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil

demonstrasi

5. Kesimpulan

Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang

keberhasilan demonstrasi di antaranya :

1. Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan

2. Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh

3. Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan

4. Mampu melaksanakan penilaian proses

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk

menunjang demonstrasi, diantaranya adalah :

1. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang

didemonstrasikan

2. Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.

3. Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru

4. Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam

demonstrasi.

C. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

1. Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :

7

Page 8: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu

proses atau kerja suatu benda

b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.

c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat

diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan

menghadirkan obyek sebenarnya (Syaifudin Bahri Djamarah,

2000).

2. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang

akan dipertunjukkan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan

c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang

menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaifudin Bahri

Djamarah, 2000).

2.3 Sepak Bola

A. Sejarah Singkat Sepak Bola

Permainan sepak bola berasal dari Inggris. Pada tanggal 26 Oktober

1963 disusun organisasi yang menyusun peraturan permainan yaitu The

Foodball Association. Federasi sepak bola dunia yaitu Federaion

Internasional the Foodball Association (FIFA) dibentuk pada tanggal 21

September 1904.

Indonesia mengenal permainan sepak bola dari bangsa Belanda.

Pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta, dibentuk Persatuan Sepakbola

8

Page 9: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

seluruh Indonesia (PSSI) yang diketuai oleh Soeratin sosro Soegondo.

Hakekat permainan sepak bola adalah bertahan dengan sebaik-

baknya dan menyerang untuk menciptakan gol, maka kelincahan dan

kecepatan yang dimiliki seorang pemain berpengaruh terhadap

kemampuan menggiring bola, berpatokan pada hakekat permainan yang

menitik beratkan pada pertahanan dan menyerang, jika mereka

memahami betul akan peraturan permainan sepak bola, sikap yang

dilarang untuk dilakukan dalam permainan, tentu mereka akan terlihat

lincah, cepat dan atraktif.

B. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Ada beberapa teknik dasar dalam permainan sepak bola yang harus

dikuasai oleh pemain, antara lain menendang, menggiring, mengontrol,

menyundul dan menghentikan bola.

1. Menendang Bola

Pemain sepak bola harus mampu melakukan gerakan menendang

bola dengan baik dan benar sesuai dengan fungsi atau bagian kaki yang

akan digunakan. Pada dasarnya cara menendang bola dapat dibedakan

menjadi empat yaitu:

a. Teknik menedang dengan kaki bagian dalam

Teknik menendang dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan

sebagai berikut:

a) Sikap permulaan

Posisi badan harus dengan bola. Salah satu kaki menumpu di

samping bola dengan ujung kaki mengarah ke depan serta

9

Page 10: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

lututnya sedikit ditekuk dan badan agak condng ke depan. Kaki

sepak (tendang) dibuka ke luar selebar 90° hingga mata kaki

mengarah ke depan bola, pandangan dipusatkan pada bola

yang akan ditendang, kedua lengan menjaga keseimbangan.

b) Gerakan

Kaki tendang ditarik ke belakang, kemudian diayunkan ke

depan mengenai bola dengan menggunakan kaki bagian dalam

tepat pada titik pusat tendang hingga bola bergerak ke depan.

c) Sikap akhir

Gerakan selanjutnya diikut oleh gerak lanjut dari kaki tendang

yang diimbangi anggota tubuh lainnya, kesalahan yang sering

terjadi adalah:

1. Sikap badan kaki

2. Kaki tumpu tidak disamping bola

3. Badan kurang condong

4. Tidak diikuti gerak lanjut

b. Teknik menendang bola dengan panggung kaki

Teknik menggunakan punggung kaki dilakukan dengan cara :

a) Sikap permulaan

Sikap badan di belakang bola yang menyudut ± 30°. Kemudian

pada saat akan menendang bola mengayun kaki tendang bola

ke belakang. Badan sedikit condong ke depan dan kedua

lengan menjaga keseimbangan Pandangan dipusatkan ke bola.

b) Gerakan

10

Page 11: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Pada saat kaki tendang mengayun ke depan, kaki mengaruh ke

bola, pergelangan kaki di titik tengah, ujung kaki selangkah ke

samping bawah, kemudian bola ditendang tepat pada sasaran

titik pusat tendang.

c) Sikap akhir

Sikap akhir tendangan dukung oleh gerak lanjut tendang yang

diikuti anggota badan seluruhnya.

c. Teknik menendang dengan punggung kaki bagian luar

Teknik menendang dengan panggung kaki bagian luar adalah

sebagai berikut:

a) Sikap permulaan

Pemain berdiri agak ke belakang di samping bola dengan jarak

kaki tumpu lebih kurang sekepal tangan. Kemudian gerak kaki

tendang ke belakang harus dengan bola. Pandangan kearah

tendangan.

b) Gerakan

Mengayun dan menggerakkan kaki, tendangan bola sekuat-

kuatnya ke depan dengan menggunakan punggung kaki.

c) Sikap akhir

Sikap akhir dari tendangan diikuti dengan gerak lanjut kaki

tendang dan diikuti oleh anggota tubuh lainnya.

2. Menggiring Bola

11

Page 12: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Menggiring bola adalah suatu gerakan membawa bola dengan

menggunakan kaki untuk menuju daerah pertahanan lawan dan untuk

mengelak penjagaan lawan.

Ada beberapa cara menggiring bola yaitu menggiring bola

menggunakan punggung kaki bagian dalam dan menggiring bola

menggunakan punggung kaki bagian luar.

a. Menggiring Bola Menggunakan Punggung Kaki Bagian Dalam

cara melakukannya sebagai berikut:

a) Sikap permulaan

Posisi badan agak condong ke depan, punggung kaki bagian

dalam dekat bola, paha sedikit ditekuk dan kaki kiri

digunakan untuk bertumpu. Untuk letak kaki tumpu di

samping bola dengan sedikit lutut dan kedua lengan

menjaga keseimbangan.

b) Gerakan

Pemain bergerak ke depan sambil menggiring bola, kaki dan

bola sekali-kali bersentuhan, dan kedua kaki selalu dekat

dengan bola. Sesuai irama langkah dengan bola.

b. Menggiring Bola Menggunakan Punggung Kaki bagian Luar cara

melakukannya sebagai berikut:

a) Sikap permulaan

Salah satu kaki ditempatkan didepan dengan pergerakan

kaki sedikit diputar kearah dalam, lutuk agak sedikit ditekuk

dan kaki lainnya dijadikan sebagai tumpuan. Sikap badan

12

Page 13: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

sedikit condong ke depan dan berat badan dibebankan pada

kaki bagian belakang dengan kedua lengan tergantung

rileks.

b) Gerakan

Pemain bergerak ke depan dengan kedua kaki selalu

berdekatan dengan bola. Persentuhan bola dengan kaki

tepat pada bagian kaki bagian luar.

3. Mengontrol Bola

Mengontrol bola adalah suatu upaya untuk meguasai bola sebelum

bola dihentikan oleh kaki. Dalam upaya mengontrol bola pemain harus

dalam kondisi siap dengan pengamanan yang tepat agar dapat

menguasai bola sepenuhnya. Setelah bola tersebut terkontrol dengan

baik, bola baru dihentikan.

4. Menghentikan Bola

Menghentikan bola depan dilakukan dengan cara :

a. Menghentikan bola dengan telapak kaki

Sebelum menghentikan bola dengan telapak kaki pemain

terlebih dahulu mengontrol bola dan mendekati bola yang

sedang bergerak. Bola tersebut dihentikan dengan telapak kaki,

dengan cara menyongsong bola yang datang, kemudian telapak

kaki ditarik ke belakang bersamaan dengan datangnya bola.

b. Menghentikan bola dengan punggung kaki

Pada umumnya menghentikan bola dengan punggung kaki

dilakukan jika bola jauh dari udara.

13

Page 14: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

c. Menghentikan bola dengan dada

Cara menghentikan bola dengan dada sebagai berikut

a) Pemain mengontrol bola yang melayang dengan cermat

b) Majulah untuk menjemput bola

c) Dalam posisi seimbang, dada dibuka leher dan kedua tangan

melebar

d) Tahan bola yang tepat di dada dengan sedikit sentuhan atau

berikan ke belakang

e) Bola jatuh di antara kedua kaki

d. Menghentikan bola dengan paha

Cara menghentikan bola dengan menggunakan paha adalah

sebagai berikut:

a) Pemain mengontrol dan menghentikan bola yang melayang

di udara.

b) Pemain bergerak kearah datangnya bola

c) Tempatkan tubuh di bawah datangnya bola. Kemudian tekuk

lutut hingga bidang datar paha berada tepat di bawah

lambung bola.

d) Angkat salah satu kaki yang akan digunakan, kemudian

tekuk lutut hingga bidang datar paha berada tepat di bawah

lambungan bola

e) Dengan sedikit sentuhan, bila dihentikan dengan paha.

f) Bola jatuh diantara perut.

e. Menghentikan bola dengan perut

14

Page 15: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Menahan atau menghentikan bola dengan menggunakan perut

dapat dilakukan apabila posisi bola melayang di atas tanah

searah dengan perut.

5. Menyundul Bola

Menyundul bola adalah upaya yang dilakukan untuk mengambil bola

yang melayang di udara dengan dengan menggunakan kepala.

Daerah penekaan bola dan kepala pada saat akan melakukan

sebuah sundulan adalah kening, karena kening merupakan bagian yang

terkuat dari kepala.

a. Menyundul Dengan Awalan Melompat

Cara menyundul dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Sikap permulaan

Pemain berdiri dari posisi seimbang menghadap sasaran.

Pandangan mengarah dan mengontrol bola yang berada di

udara.

2. Gerakan

Bergeraklah mendekati bola setelah berjarak satu meter antara

kepala dan bola, lalu melompat untuk melakukan sundulan

dengan menguatkan leher. Sundulan bola dilakukan dengan

kepala atau kening. Mendaratlah dengan tumpuan kaki dengan

sikap yang seimbang.

b. Menyundul bola tanda awalan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

1. Sikap permulaan

15

Page 16: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Pemain berdiri dalam posisi seimbang menghadap kearah bola

yang datang. Kedua kaki di buka sejajar dan pandangan kearah

bola. Kedua lengan terbuka ke samping tetapi rileks

2. Gerakan

Bola kira-kira satu meter didepan kepala dengan

melengkungkan sedikit ke belakang otot leher. Kemudian

gerakan bola ke depan sehingga kepala menyudul bola.

C. Teknik Gerakan Tanpa Bola

Gerakan tanpa bola, sebenarnya sangat penting dan menentukan

dalam suatu serangan. Dengan gerakannya, pemain tanpa bola dapat

menciptakan berbagai keadaan yang menguntungkan bagi pihaknya.

Pemain sepak bola modern sekarang ini dimainkan dengan cara bermain

dengan rajin bergerak. Pemain yang tidak mampu bergerak dengan cepat

dan rajin, tidak akan pernah dapat menjadi pemain baik.

Membebaskan diri dari lawan dilakukan dengan berbagai cara,

antara lain:

1. Dengan gerak yang tiba-tiba sehingga lawan ketinggalan untuk

bertindak dan dapat menerima operan dalam keadaan bebeas.

2. Pemain dapat juga menciptakan posisi bebas tersebut dengan

berhenti tiba-tiba atau dengan cepat mengubah arah.

3. Atau pemain mencoba melelahkan lawan dengan cara terus

menerus berlari, sehingga dapat menerima bola tanpa gangguan

lawan.

16

Page 17: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

4. Dapat berpura-pura tidak aktif, seperti kelelahan atau seakan-

akan tidak berminat, sehingga lawan lengah, lalu mengambil

kesempatan tersebut.

Berlari ke tempat kosong dapat dilakukan dalam berbagai bentuk.

Setiap bentuk mengandung makna. Bentuk-bentuk berlari ke tempat

kososng sebagai berikut:

1. Bergerak kearah teman yang membawa bola

2. Berlari menjauhi daerah bola dengan maksud untuk dapat

menerima operan jauh.

3. Pemain penyerang depan bergerak mundur, berlari telah

melepaskan diri dari kawalan fisik lawan, untuk dapat menerima

operan

4. Pemain yang berlari dengan kencang kearah pertahanan lawan

dan menuju kearah tengan lapangan, merupakan ciri dari

serangan balik.

5. Mengikuti teman yang membawa bola juga berarti siap untuk

membantu dan memperkuat penyerangan. Sering dilakukan

dalam daerah pertahanan sendiri atau di lapangan tengah.

D. Teknik Gerakan Dengan Bola Pola Penyerangan

Pemain yang menguasai bola, sebelum bola tersbut dioperkan

kepada temannya akan melakukan gerakan dengan bola, baik itu berupa

berlari dengan bola atau gerakan menggiring bola. Terdapat sedikit

perbedaan antara berlari dengan bola dan menggiring bola. Berlari

dengan bola selalu dalam jangkauan. Langkah konstan dan tidak terlalu

17

Page 18: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

sering menyentuh bola. Sedangkan menggiring bola adalah mengubah

arah dan kecepatan bola dengan sentuhan-sentuhan kaki yang cepat.

Teknik gerakan dengan bola pada pola penyerangan sebagai

berikut:

1. Wall Pass atau Operan Satu-Dua

Wall Pass atau operan satu-dua memang merupakan gerak

yang sangat sederhana dari dua orang pemain. Pemain A

mengoper bola pada b, kemudian lari ke posisi baru. Pemain B

tanpa menahan bola mengoper kembali kepada A yang

menerima bola tersebut pada posisi baru. Diperlukan kecerdikan

dari pemberi bola pertama untuk mencari lobang kemana dia

bisa berlari untuk menerima operan kedua.

Bagi penerima operan pertama, diperlukan kemahiran untuk

memperhitungkan saat dalam melakukan operan kedua yang

akuran, sehingga pemberi operan pertama dapat bertemu bola

pada posisi baru saat yang tepat.

2. Lemparan ke Dalam

Jika dilakukan secara baik, berencana dan dilatih dengan

sunguh-sungguh maka lemparan ke dalam dapat menjadi awal

dari serangan yang berbahaya. Terutama sekali jika lemparan ke

dalam ini terjadi di daerah pertahaan lawan.

3. Tendangan Penjuru

Keberhasilan tendangan sudut ke kotak penalti bergantung

kepada dua hal yaitu

18

Page 19: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

a. Keterampilan pemain penyerang dalam menyundul bola ke

gawang lawan.

b. Kemampuan pihak bertahan untuk menyapu bola-bla tinggi

di daerah penalti, termasuk kemahiran penjaga gawang

dalam memotong dan menangkap bola-bola tinggi di kotak

penalti.

E. Teknik Gerakan Dengan Bola Pola Pertahanan

Dalam permainan sepak bola dikenal tiga barisan pemain yaitu (1)

Barisan Penyerang, (2) Barisan Pemain lapangan tengah (3) barisan

pertahanan (pemain belakang). Pemain belakang atau barisan pertahanan

ini mempunyai tugas utama, untuk mempertahankan dan melindungi

daerah berbahaya atau gawangnya dari serangan lawan. Dalam

menjalankan tugas utama ini, terdapat cara-cara, tugas, pola teknik, atau

strategi tertentu yang perlu dipahami.

Hal ini diperlukan agar dalam menjalankan kegiatan sebagai pemain

bertahan, pertahanan itu terlaksana dengan terkoordinir dan terpola serta

merupakan gerakan bersama bukan tindakan sendiri-sendiri yang lepas

satu sama lain.

1. Penjagaan Satu Lawan Satu ( Man to Man Marking)

Prinsip dasar permainan bertahan adalah penjagaan (marking).

Penjagaan yang paling pantas dilakukan di daerah pertahanan

adalah penjagaan orang per orang. Dalam hal ini setiap pemain

bertanggung jawab untuk menjaga seorang pemain lawan. Penjaga

yang lebih diutamakan adalah penjagaan dilakukan secara ketat, dan

19

Page 20: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

diminta tidak perlu lawan dapat ditinggalkan. Dari pada pikir seperti

inilah datangnya kemungkinan-kemungkinan dalam sepak bola

modern dimana pemain belakang justru dapat ikut menyerang

bahkan mencetak gol.

2. Penjagaan Daerah (Zona Marking)

Dalam pertahanan dengan cara penjagaan daerah ini, seorang

pemain menjaga daerah (zone) tertentu di daerah pertahanan.

Setiap lawan yang masuk ke daerah tersebut menjadi urusan dari

men- tackle pemain lawan yang masuk ke daerahnya. Begitu lawan

meninggalkan daerahnya urusan diambil alih oleh pihak bertahan

lain, ke daerah mana lawan tersebut masuk.

3. Penjagaan Gabungan

Penjagaan gabungan adalah cara penjagaan terpadu antara satu

lawan dengan penjagaan daerah. Artinya stiap pemain menjaga

lawan tertentu, akan tetapi jika lawan tersebut tiba-tiba menukar

posisinya dengan pemain lawan. Maka jagaanya dapat diserahkan

kepada teman lain dan segala menjaga pemain lainnya.

Dengan kata lain tidak perlu mengikuti lawan yang harus dijaganya

terus-menerus. Untuk pelaksanaan ini tentu saja diperlukan

pengertian dan kerjasama yang baik sesama pemain bertahan.

4. Latihan Bermain Dengan Teknik Sederhana

Latihan bermain sepak bola mempunyai berbagai tujuan khusus,

antara lain dapat (1) meningkatkan penguasaan keterampilan teknis

dalam situasi bermain (2) melatih dan menerapkan teknik tertentu,

20

Page 21: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

(3) melatih kerja sama yang baik bagian atau unit tertentu, maupun

tim secara keseluruhan dan (4) meningkatkan kualitas fisik.

Teknik dasar yang telah dipelajari seperti menggiring bola, mengoper

bola, cara menerima bola, menembak dan sebagainya diterapkan

lagi dalam bentuk latihan bermain. Dalam hal ini kita dihadapkan

dengan situasi permainan yang sebenarnya. Artinya dalam

mengolah bola akan senantiasa berhadapan dengan lawan inilah

yang menjadi tujuan latihan. Apabila siswa telah mampu menguasai

situasi tersebut, maka dapat dikatakan telah menguasai teknik sepak

bola sebenarnya. Maksudnya siswa tidak saja menguasai teknik

sepak bola konteks latihan teknik tetapi telah menguasai teknik

sepak bola dalam situasi permainan atau pertandingan

sesungguhnya.

Selanjutnya berbagai strategi teknik bermain, gerakan tertentu, tidak

akan dapat dikuasai tanpa penerapan di lapangan, terutama dalam

situasi permainan. Hal tersbut dilatih dalam bentuk-bentuk latihan

bermain dnegan tugas-tugas yang ditentukan, sesuai dngan aspek-

aspek seperti yang dikemukakan di atas. Bersamaan dengan melatih

unsur-unsur tersebut terbina pula kerjasama antara pemain dalam

unit-unit tertentu menurut tugas masing-masing.

Dengan latihan bermain siswa dilatih penguasaan segi teknik,

menerapkan teknik, strategi dan gerakan tertentu serta melatih

kerjasama. Siswa juga dalam waktu yang bersamaan memelihara

21

Page 22: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

bahkan dengan penekanan khusus dapat meningkatkan kondisi fisik

yang sesuai degan tuntutan permainan sepak bola.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat, waktu dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data yang diinginkan.

Penelitian tindakan kelas ini bertempat di Sekolah Dasar Negeri

Citraresmi (SD Negeri Citraresmi) Kecamatan Sumedang Selatan

Kabupaten Sumedang.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian tindakan

kelas atau saat penelitian tindakan kelas ini dilangsungkan. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun 2011, mulai

tanggal 12 september sampai dengan 23 September 2011, dengan rincian

persiklus :

a. Siklus I : 12 September 2011

b. Siklus II : 19 September 2011

3. Subyek penelitian

22

Page 23: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas IV SD Negeri Citraresmi

tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa,

terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

3.2 Teman Sejawat

Teman sejawat yang membantu observasi dan menilai semua

aktifitas dari penelitian tindakan kelas ini adalah :

Nama :

NIP :

Instansi : SD Negeri Citraresmi

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku

tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/

meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan,

sedangkan tujuan penyertaannnya adalah menumbuhkan budaya meneliti

dikalangan guru.

PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (Rencana), action

(tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Siklus spiral

dari tahap-tahap PTK dapat dilihat pada gambar berikut:

1. Rangangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana

23

Page 24: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya metode

demonstrasi.

3. Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh pengamat

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rangangan yang direvisi untuk dilaksanakan

pada siklus berikutnya.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang

kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil

belajar.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu merupakan

perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru

dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing

RPP berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar,

tujuan pembelajaran khusus dan kegiatan belajar mengajar.

3. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

24

Page 25: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

a. Lembar observasi pengelolahan metode demonstrasi, untuk

mengamati kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran.

b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru untuk mengamati

aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

4. Angket Motivasi Terhadap Metode demonstrasi

Angket ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa-siswa

tersebut menyenangi model pembelajaran yang ditawarkan

peneliti.

5. Tes praktek

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman

materi yang diajarkan. Tes praktek ini diberikan setiap akhir

putaran siklus.

6. Lembar observasi penilaian kinerja siswa ranah psikomotor

7. Lembar observasi penilaian kinerja siswa ranah afektif.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

observasi pengolahan metode demonstrasi, observasi aktivitas siswa dan

guru angket motivasi siswa dan tes praktek.

3.6 Teknik Analisa Data

Analisa ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

25

Page 26: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

1. Tes praktek

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa

yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas

tersebut sehingga diperlukan rata-rata tes praktek dapat

dirumuskan :

Dimana :

= Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

= Jumlah siswa

2. Ketuntasan belajar

Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar

kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994) yaitu siswa telah tuntas

belajar bila di kelas tersebut mendapat 85% yang telah mencapai

kriterian yang di tentukan.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar

digunakan rumus :

Dimana :

P = Persentase hasil rata-rata nilai siswa

= jumlah siswa yang tuntas

26

Page 27: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

= Jumlah siswa

3. Lembar observasi

Lembar observasi pengolahan metode penampilan dan

eksperimen, untuk menghitung lembar observasi pengolahan

metode penampilan dan eksperimen digunakan rumus :

Dimana :

N1 = pengamatan siklus 1

N2 = pengamatan siklus 2

4. Menghitung persentase angket digunakan rumus :

dimana P = Persentase

Z = Alternatif jawaban (A,B,C,D)

N = Jumlah responden

27

Page 28: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang

terdiri dari rencana pembelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat

pembelajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan

lembar observasi pengelolahan pembelajaran metode demostrasi

dan lembar observasi aktivitas siswa.

b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I

dilaksanakan pada tanggal 12 September 2011 di kelas IV dengan

jumlah siswa 26 siswa. Proses belajar mengajar mengacu pada

rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan

(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar

mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I

dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses

28

Page 29: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian

pada siklus I adalah sebagai berikut:

29

Page 30: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Tabel 4.1. Hasil Pengelolaan Pembelajaran pada siklus I

No Aspek yang diamati Penilaian

I

Pengamatan KBM

A. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

3

B. Kegiatan Inti

1. Mendiskusikan langkah-langkah

kegiatan bersama siswa.

2. Membimbing siswa melakukan

kegiatan

3. Membimbing siswa mendiskusikan

hasil kegiatan dalam kelompok

4. Memberikan kesempatan pada

siswa untuk mempresentasikan

hasil kegiatan belajar mengajar

5. Membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep

3

3

3

3

3

C. Penutup

1. Membimbing siswa membuat

rangkuman

2. Memberikan evaluasi

3

3

II Pengelolaan Waktu 2

III Antusiasme Kelas

1. Siswa Antusias

2. Guru Antusias

2

3

Jumlah 33

Tabel 4.1 aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik

adalah memotivasi siswa, pengelolaan waktu dan siswa antusias.

30

Page 31: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Ketiga aspek yang mendapat penilaian kurang baik di atas,

merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I, dan akan

dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi pada siklus II.

Berikutnya adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti

terlihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I

No Nama Nilai1 Razu B.S 702 Wandi W 703 Ari Suhada 654 Chaerani C.L 755 Feri Gunawan 706 Heru M 707 M. Fajar 658 M. Irwan F 809 M. Rizal F 75

10 M. Rizky 7011 Nanda S 8012 Fitri Y 6513 Riska 7014 Taufik 7015 Tita J 7016 Wulan Ramdona 7017 Wulan sari 7018 Widya T. A 6519 Wilda A 6520 Yogi S 8021 Rendy 8022 Dina M 7023 Dede F 8024 Angkit 8025 Regita M.S 7026 Siti A 65Nilai Rata-rata 71.54Jumlah Siswa Tuntas 20Persentase Ketuntasan Belajar 76.92

31

Page 32: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

metode Demonstrasi diperoleh nilai rata-rata tes formatif siswa

adalah 71.54 dan ketuntasan belajar mencapai 76,92% atau ada 20

siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang

memperoleh nilai 70 hanya sebesar 76,92% lebih kecil dari

persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini

disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti

apa yang dimaksud guru dengan menerapkan model pembelajaran

metode demonstrasi.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh

informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :

1. Guru kurang baik dalam memotivasi siswa

2. Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

3. Siswa kurang bisa antusias selama pembelajaran berlangsung

d. Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih

terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan

pada siklus berikutnya.

1. Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa Dimana

siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang

akan dilakukan.

32

Page 33: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

2. Guru perlu mengatur waktu secara baik dengan menambahkan

informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 2, soal tes

formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga

dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 19 September 2011 di kelas IV dengan

jumlah siswa 26 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu

pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I,

sehingga kesalahan atau kekuarangan pada siklus I tidak terulang

lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang dilakukan. Instrumen yang digunakan

adalah tes praktek II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II

dapat dilihat pada tabel 4.3.

33

Page 34: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Tabel 4.3 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II

NoAspek yang diamati

Penilaian

I

Pengamatan KBM

A. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3

3

B. Kegiatan Inti

1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan

bersama siswa.

2. Membimbing siswa melakukan kegiatan

3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil

kegiatan dalam kelompok

4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk

mempresentasikan hasil kegiatan belajar

5. Membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep

3

4

3

3

4

C. Penutup

1. Membimbing siswa membuat rangkuman

2. Memberikan evaluasi

3

4

II Pengelolaan Waktu 3

III Antusiasme Kelas

1. Siswa Antusias

2. Guru Antusias

3

4

Jumlah 40

Tabel 4.3 diatas pada aspek-aspek yang diamati pada

kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru

dengan menerapkan metode pembelajaran metode Demonstrasi

mendapatkan penilaian yang cukup baik dari pengamat.

Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Tetapi

34

Page 35: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

penilaian tersebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu

ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk

penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya.

Sementara untuk hasil tes praktik siswa terlihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II

No Nama Nilai1 Razu B.S 752 Wandi W 753 Ari Suhada 704 Chaerani C.L 805 Feri Gunawan 756 Heru M 757 M. Fajar 708 M. Irwan F 859 M. Rizal F 7510 M. Rizky 7011 Nanda S 9012 Fitri Y 6513 Riska 7014 Taufik 8015 Tita J 7516 Wulan Ramdona 7517 Wulan sari 7018 Widya T. A 7019 Wilda A 6520 Yogi S 9021 Rendy 9022 Dina M 7523 Dede F 8524 Angkit 8525 Regita M.S 7526 Siti A 70

Nilai Rata-rata 76.15Jumlah Siswa Tuntas 24Persentase Ketuntasan Belajar 92.31

35

Page 36: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes praktek

sebesar 76,15 dan dari 26 siswa yang telah tuntas sebanyak 24

siswa berarti ada 2 siswa belum mencapai ketuntasan belajar.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar yang

telah tercapai sebesar 92,31% (termasuk kategori tuntas). Hasil

pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I.

Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh

adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan

pembelajaran metode demonstrasi sehingga siswa menjadi lebih

mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

c. Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan

baik dan yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar

dengan penerapan pembelajaran metode demonstrasi. Dari data-

data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan

semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa

aspek yang belum sempurna, tetapi persentasae

pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa

aktif selama proses belajar berlangsung.

3. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik

4. Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan.

36

Page 37: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

d. Refisi Pelaksanaan

Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran metode

demonstrasi dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil

belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan

dengan baik. Sehingga tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi

yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah

memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan

tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya

penerapan pembelajaran metode demonstrasi dapat meningkatkan

proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

3. Analisa Data Angket

Angket yang diberikan pada siswa setelah siswa

melaksanakan proses pembelajaran dengan metode demonstrasi

(siklus II) dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 butir dan jumlah

responden sebanyak 26 siswa untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap model pembelajaran metode demonstrasi. Berdasarkan

hasil angket siswa diperoleh hasil analisa angket siswa seperti

pada tabel 4.5 untuk siklus I dan tabel 4.6 untuk siklus II berikut:

Tabel 4.5. Rekapitulasi Angket Siswa Siklus I

No Kepuasan Jumlah Siswa Persentase1 Sangat Menarik 10 38.46 %2 Biasa saja 10 38.46 %3 Kurang Menarik 6 23.08 %

37

Page 38: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Tabel 4.6. Rekapitulasi Angket Siswa Siklus II

No Kepuasan Jumlah Siswa Persentase1 Sangat Menarik 20 76.92 %2 Biasa saja 4 15.38 %3 Kurang Menarik 2 7.69 %

Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa tanggapan siswa terhadap

model pembelajaran metode demonstrasi pada siklus I adalah

biasa saja. Berdasarkan jumlah rata-rata dalam persen

menunjukkan bahwa tingkat ketertarikasn siswa pada pembelajaran

dengan pilihan sangat menarik dan biasa saja sebesar 38,46% dan

yang kurang menarik sebesar 23,08%.

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa tanggapan siswa

terhadap model pembelajaran metode demonstrasi pada siklus II

adalah sangat menarik. Berdasarkan jumlah rata-rata dalam persen

menunjukkan bahwa tingkat ketertarikasn siswa pada pembelajaran

dengan pilihan sangat menarik 76,92%, yang biasa saja 15,38%

dan yang menyatakan kurang menarik 7,69%.

4.2 Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan metode demonstrasi memiliki dampak positif dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari

semakin baik pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan

guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, dan II).

38

Page 39: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Perbandingan rekapitulasi nilai hasil tes siswa dapat dilihat

pada tabel 4.7.

Tebel 4.7 Rekapitulasi nilai tes siswa siklus I dan II

No NamaNilai Peningkatan

NilaiSiklus I Siklus II1 Razu B.S 70 75 52 Wandi W 70 75 53 Ari Suhada 65 70 54 Chaerani C.L 75 80 55 Feri Gunawan 70 75 56 Heru M 70 75 57 M. Fajar 65 70 58 M. Irwan F 80 85 59 M. Rizal F 75 75 0

10 M. Rizky 70 70 011 Nanda S 80 90 1012 Fitri Y 65 65 013 Riska 70 70 014 Taufik 70 80 1015 Tita J 70 75 516 Wulan Ramdona 70 75 517 Wulan sari 70 70 018 Widya T. A 65 70 519 Wilda A 65 65 020 Yogi S 80 90 1021 Rendy 80 90 1022 Dina M 70 75 523 Dede F 80 85 524 Angkit 80 85 525 Regita M.S 70 75 526 Siti A 65 70 5Nilai Rata-rata 71.54 76.15 4.62Jumlah Siswa Tuntas 20 24 4Persentase Ketuntasan Belajar 76.92 92.31 15.38

Pada tabel 4.7 rekapitulasi nilai pada siklus I dan II didapat

peningkatan nilai dengan jumlah 4.62, dan pada jumlah siswa yang

tuntas meningkat sebanyak 4 siswa, sementara persentase

39

Page 40: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

ketuntasan belajar meningkat 15,38% dari siklus I, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode demonstrasi

pada materi pembelajaran sepak bola dapat meningkatkan prestasi

dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Pada pengelolaan pembelajaran terjadi peningkatan dari

aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik pada siklus I

seperti memotivasi siswa, pengelolaan waktu dan siswa antusias,

menjadi lebih baik lagi pada siklus II, data aspek penilaian pada

pengelolaa pembelajaran siklus I nilainya 33, sedangkan pada

siklus II meningkat menjadi 40, sehingga dengan perbaikan

pengelolaan pembelajaran siswa dapat meningkatkan pemahaman

terhadap materi yang diajarkan yang berdampak pada nilai tes

siswa yang bertambah.

3. Kepuasan siswa terhadap pembelajaran dengan metode

demonstrasi

Rekapitulasi angket tentang kepuasan siswa terhadap materi

pembelajaran dengan metode demonstrasi pada siklus I dan II

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Kepuasan siswa terhadap pembelajaran

No KepuasanJumlah siswa

Siklus I Siklus II1 Sangat Menarik 10 202 Biasa saja 10 43 Kurang Menarik 6 2Respon siswa terhadap model pembelajaran metode

40

Page 41: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

demonstrasi pada siklus I adalah biasa saja dengan jumlah rata-

rata dalam persen menunjukkan bahwa tingkat ketertarikasn siswa

pada pembelajaran dengan pilihan sangat menarik dan biasa saja

sebesar 38,46% (10 siswa) dan yang kurang menarik sebesar

23,08% (6 siswa). Terjadi peningkatan kepuasaan siswa pada

siklus II setelah perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah

sangat menarik. Berdasarkan jumlah rata-rata dalam persen

menunjukkan bahwa tingkat ketertarikasn siswa pada pembelajaran

dengan pilihan sangat menarik 76,92% (20 siswa), yang biasa saja

15,38% (4 siswa) dan yang menyatakan kurang menarik 7,69% (2

orang).

BAB V

41

Page 42: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua

siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapa disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan metode pembelajaran metode demonstrasi

berdampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang

ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap

siklus, yaitu siklus I 76.92 % dan siklus II 92.31% dengan jumlah

peningkatan sebesar 15.38%.

2. Penerapan pengelolaan pembelajaran metode demonstrasi

mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan pemahaman

siswa terhadap materi yang diajarjan yang berdampak pada nilai dan

bersemangat siswa yang meningkat.

5.2 Saran

Saran-saran untuk lebih meningkatkan pengelolaan pembelajaran

untuk perbaikan dimasa yang akan datang :

1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran demonstasi memerlukan

persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu

menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan

42

Page 43: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

dengan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar

sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya

lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran,

walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat

menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan

keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan

masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-

perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

43

Page 44: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineksa Cipta.

Bachrie, Eddy, dkk. 1982. Buku Kerja Pelatih Sepakbola Remajai. Bandung; Binacipta.

Engkos S.R. 1994. Penjaskes. Jakarta; Erlangga.

Remmy, Muchtar. 1992. Olah Raga Pilihan Sepak Bola, Jakarta; Depdikbud Dirjen Dikti.

Sajono, 1986. Pembinaan dan Kondisi fisik, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Slamet, S.R. 1994.Penjaskes 3. Jakarta; Tiga Serangkai.

Sneyer, J. 1988. Sepakbola Latihan dan Strategi, Jakarta; PT. Rosda Karya.

Syarifuddin, Aib. 1997, Penjaskes 1,2,3, Jakarta; PT. Gramedia Widiasmara Indonesia.

44

Page 45: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

45

Page 46: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Metode Demonstrasi

Siklus I

Nama Sekolah : ………………… Nama Guru : …………………

Mata pelajaran : ………………… Hari/tanggal : …………………

Sub Konsep : ………………… Pukul : …………………

Petunjuk : Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek () pada

kolom yang sesuai

No

Aspek yang diamatiPenilaian

Ya Tidak 1 2 3 4

I

Pengamatan KBMA. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan langkah-langkah

kegiatan bersama siswa. 2. Membimbing siswa melakukan

kegiatan3. Membimbing siswa mendiskusikan

hasil kegiatan dalam kelompok 4. Memberikan kesempatan pada

siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar

5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

C. Penutup1. Membimbing siswa membuat

rangkuman2. Memberikan evaluasi

II Pengelolaan Waktu III Antusiasme Kelas

1. Siswa Antusias 2. Guru Antusias

Keterangan :1. Kurang baik2. Cukup baik3. Baik Pengamat 4. Sangat baik

46

Page 47: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

(…………………………)Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Metode Demonstrasi

Siklus II

Nama Sekolah : ………………… Nama Guru : …………………

Mata pelajaran : ………………… Hari/tanggal : …………………

Sub Konsep : ………………… Pukul : …………………

Petunjuk : Berikan penilaian anda dengan memberikan tanda cek () pada

kolom yang sesuai

No

Aspek yang diamatiPenilaian

Ya Tidak 1 2 3 4

I

Pengamatan KBMA. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti 1. Mendiskusikan langkah-langkah

kegiatan bersama siswa. 2. Membimbing siswa melakukan

kegiatan3. Membimbing siswa mendiskusikan

hasil kegiatan dalam kelompok 4. Memberikan kesempatan pada

siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar

5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

C. Penutup1. Membimbing siswa membuat

rangkuman2. Memberikan evaluasi

II Pengelolaan Waktu III Antusiasme Kelas

1. Siswa Antusias 2. Guru Antusias

Keterangan :1. Kurang baik2. Cukup baik3. Baik Pengamat 4. Sangat baik

47

Page 48: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

(…………………………)Angket Motivasi Terhadap Model Pembelajaran Metode Demonstrasi

Petunjuk :1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan

pendapat anda2. Jawablah dengan jujur, karena objektivitas kejujuran anda sangat

membantu kami3. Tulislah jawaban anda pada tepat yang tersedia dengan kode pilihan

di bawah iniA. Sangat Menarik C. Kurang MenarikB. Biasa saja

Jawaban1. Pembelajaran melalui demonstrasi merupakan pembelajaran

yang baru buat saya dan bagi saya ……2. Dengan pembelajaran seperti ini, saya lebih / tidak mudah

memahami materi yang diberikan guru dan ……3. Dengan pembelajaran ini, saya mendapat/tidak mendapat

sesuatu pengalaman yang baru dan ….4. Belajar dengan pembelajaran seperti ini membuat saya

sangat/tidak berminat dan bersemangat untuk belajar Penjas dan …

5. Pembelajaran ini memungkinkan saya untuk belajar lebih aktif dan …..

6. Dengan pembelajaran ini saya termotivasi/tidak untuk belajar lebih giat dan ….

7.Bagi saya belajar dengan melalui demonstrasi …..8.Saya ……. dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di

lapangan9.Belajar dengan metode demonstrasi lebih mudah memecahkan

masalah daripada belajar dengan metode ceramah10.Saya ……. dengan kegiatan demonstrasi yang disertai dngan

praktik langsung

48

Page 49: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

UPAYA PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS

………………………………..TAHUN PELAJARAN…………………..

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH

………………………………………….

NIP……………………..

DINAS PENDIDIKAN KOTA…………

……………………………………

49

Page 50: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan

hasi8l penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di

perpustakaan………………………………………………..hasil karya ini dari:

Nama : ………………………………..

Nip : ………………………………..

Unit kerja : …………………………………

Judul : …………………………………

Menyetujui dan mengesahkan untuk diajukan mendapatkan penetapan

Angka Kredit Kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional guru

Mengatahui

Ketua PD PGRI II Kepala ………………………

Kota …………….. Kota……………………..

……………………… …………………

NIP: NIP

50iii

Page 51: Upaya Meningkatkan Kelincahan Dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Melalui Metode Demonstras

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

Lampiran 1.1Aspek yang dinilai pada siklus I dan II ....................... 58

Lampiran 1.2Lembar Penilaian Kinerja Ranah Psikomotor Siklus I 59

Lampiran 1.3Lembar Penilaian Kinerja Ranah Afektif Siklus I......... 61

Lampiran 1.4Lembar Penilaian Kinarja Ranah Psikomotorik Siklus II

62

Lampiran 1.5Lembar Penilaian Kinerja Ranah Afektif Siklus II ....... 64

Lampiran II.1Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Metode

demonstrasi ............................................................... 65

Lampiran II.2Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dan Guru

Dalam KBM ............................................................... 66

Lampiran III Angket Motivasi Terhadap Model Pembelajaran Metode

Demonstrasi....................................................... 68

51vii