81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 TULUNG TAHUN AJARAN 2010/2011) SKRIPSI Oleh : HARI SULISTIO K4606036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

  • Upload
    buinga

  • View
    227

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

HOP MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

(PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1

TULUNG TAHUN AJARAN 2010/2011)

SKRIPSI

Oleh :

HARI SULISTIO

K4606036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

SURAKARTA

2011

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

HOP MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

(PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1

TULUNG TAHUN AJARAN 2010/2011)

Oleh :

HARI SULISTIOK4606036

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar SarjanaPendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 12 Mei 2011

Pembimbing I

Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

Pembimbing II

Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

NIP. 19651128 199003 1 001 NIP.19620518 198702 1 001

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. H. Mulyono, MM

Sekretaris : Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes

Anggota I : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

Anggota II : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

NIP. 19600727198702 1 001

ABSTRAK

Hari Sulistio, UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPARLEMBING GAYA HOP MELALUI PENERAPAN ALAT BANTUPEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1TULUNG KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2010-2011, Skripsi,Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas MaretSurakarta, Juni. 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Untuk mengetahui peningkatankemampuan lempar lembing gaya hop melalui penerapan alat bantu pembelajaranpada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung kabupaten klaten tahun ajaran2010-2011

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Sumber data dalam penelitian ini siswa kelas XIIIC SMP Negeri 1 Tulung, tahunajaran 2010/2011 yang berjumlah 36 orang yang terdiri atas 18 siswa putri dan 18siswa putra. Teknik pengumpulan data dengan obeservasi dan penilaiankemampuan lempar lembing gaya Hop. Teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada prosentase.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: Model pembelajaranlangsung berbantukan media bola berekor,kertas Koran dan bilah, sangat baikuntuk meningkatkan kemampuan lempar lembing gaya hop siswa kelas XIIICSMP Negeri 1 Tulung. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yangsignifikan dari siklus I, siklus II.prosentase kemampuan siswa sebelum adanyapembelajaran ini yaitu sebesar 36,1%, pada siklus I kemampuan lempar lembingsiswa meningkat menjadi 58,33% dan Pada siklus II kemampuan siswa meningkatmenjadi 80,55%.

Hal ini menunjuk bahwa Model pembelajaran berbantukan media alatbantu pembelajaran yang berupa bola berekor, kertas koran dan bilah, sangat baikuntuk meningkatkan kemampuan lempar lembing gaya hop pada siswa kelasVIIIC SMP Negeri 1 Tulung tahun Ajaran 2010-2011. Dari hasil analisis yangdiperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I,dan siklus II . Hasilkemampuan lempar lembing gaya hop pada siklus I kategori baik adalah 58,33%jumlah siswa yang tuntas adalah 21 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatanprosentase pada kategori baik sekali sebesar 80,55%, sedangkan siswa yang tuntas29 siswa.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Hari Sulistio, EFFORTS IMPROVE PERFORMANCE JAVELINHOP STYLE THROUGH THE APPLICATION OF LEARNING TOOL INCLASS VIIIC SMP NEGERI 1 Tulung KLATEN DISTRICT ACADEMICYEAR 2010-2011, Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education,University of Surakarta Eleven March, July. 2010.

This study aims to determine the increase in the ability of the javelin style

hops through the implementation of a learning tool on students' classroom VIIIC

SMP Negeri 1 Klaten district Tulung 2010-2011 school year.

This study uses a method Classroom Action Research (PTK). Sources of

data in this study students kelasXIIIC SMP Negeri 1 Tulung, academic year

2010/2011, amounting to 36 students. Data collection techniques by observation

and assessment capabilities Hop javelin style. Data analysis techniques used in

this study is descriptive based on the percentage.

Based on research results obtained conclusions: (1) learning model directly

berbantukan tailed ball media, paper, newspaper and inserts, very good to enhance

the ability of the javelin hop style graders Tulung XIIIC SMP Negeri 1. From the

results of analysis obtained a significant increase of cycle I, the cycle II.prosentase

learning ability of students prior to this that is equal to 36.1%, the cycle I javelin

skills of students increased to 58.33% and the second cycle capacity increase to

Siwa 80.55%.

It is pointed out that direct learning model berbantukan media learning

tools in the form of ball-tailed, paper newspapers and inserts, very good to

enhance the ability of the javelin-hop style on student classroom VIIIC SMP

Negeri 1 Tulung years Doctrine 2010-2011. From the results of analysis obtained

a significant increase of cycle I and cycle II. Results ability javelin style I hop on a

cycle of either category is 58.33% the number of students who completed the 21

students. In cycle II increased the percentage of the category Excellent for

80.55%, while students who complete 29 students.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Tataplah masa depanmu dengan keyakinan.

Hidup tanpa teman seperti mati tanpa saksi.

Tiada hari tanpa olahraga.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. SMP Negeri 1 Tulung2. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan aku.3. Kakak dan adikku serta keponakanku nisa tersayang.4. Candra Rini Agustina yang selalu mensuport aku.5. Teman-teman penjaskesrek Angkatan 20066. Teman kos (Pakde Agus, Zaenal, Kempong, Andi,

Alfa, Uput, Venda, Pak Rosi dan Pokjay) serta timfutsal Gembel, kalian-lah temman-teman yang selalumembantu aku sewaktu aku mengalami kesulitan.

7. Almamater

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan

skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Agus Margono, M.Kes selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs. H. Sunardi, M.Kes selaku Ketua Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan

dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta

4. Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes. selaku pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan selama kuliah.

5. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

7. Keluarga besar SMP Negeri 1 Tulung Kabupaten Klaten.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Surakarta, Juli 2011

Hari Sulistio

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i

Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii

Persetujuan .................................................................................................... iii

Pengesahan.................................................................................................... iv

Abstrak .......................................................................................................... v

Motto ........................................................................................................... vi

Persembahan.................................................................................................. vii

Kata Pengantar............................................................................................... viii

Daftar Isi........................................................................................................ ix

Daftar Tabel................................................................................................... xi

Daftar Gambar ............................................................................................... xii

Daftar Lampiran............................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian................................................................................ 8

F. Manfaat Hasil Penelitian..................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 10

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 10

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

1. Lempar Lembing............................................................................ 10

2. Pembelajaran ................................................................................ 12

3. Media Pembelajaran....................................................................... 17

4. Alat Bantu Pembelajaran................................................................ 20

B. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 23

C. Hipotesis ............................................................................................ 26

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 27

A. Setting Penelitian................................................................................ 27

1. Waktu Penelitian............................................................................ 27

2. Tempat Penelitian .......................................................................... 27

3. Siklus PTK .................................................................................... 28

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)........................................ 28

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 28

D. Sumber Data....................................................................................... 28

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data.................................................... 29

F. Analisis Data...................................................................................... 30

G. Prosedur Penelitian ............................................................................. 30

H. Proses Penelitian ................................................................................ 32

Daftar Pustaka ............................................................................................... 35Lampiran ....................................................................................................... 36

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rincian kegiatan waktu dan jenis kegiatan penelitian ................. 27

Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data ............................................. 29

Tabel 3. Presentase target capaian ............................................................ 34

Tabel 4. Deskripsi kondisi awal ............................................................... 35

Tabel 5. Deskripsi hasil test belajar siswa ................................................ 62

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Karakteristik gerak dasar lempar lembing ............................... 11

Gambar 2. Rangkaian gerak lempar lembing gaya hop............................. 12

Gambar 3. Pembelajaran lempar lembing dengan kertas Koran ................ 22

Gambar 4. Pembelajaran lempar lembing dengan bola berekor................. 23

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil keterampilan lempar lembing ...................................... 69

Lampiran 2. Catatan lapangan.................................................................. 75

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................... 88

Lampiran 4. Dokumentasi ....................................................................... 93

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,

keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan

olahraga. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia

merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani

dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk

mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik. Menurut Toho Cholik dan Rusli

Lutan (2001), bahwa pendidikan jasmani merupakan serangkaian materi pelajaran

yang memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani peserta didik. Oleh

karena itu pendidikan jasmani harus diutamakan mengingat mempunyai tujuan

yang penting dalam pengembangan pembelajaran. Banyak yang mengagap,

kurang penting mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani, dikarenakan belum

mengerti peran dan fungsi pendidikan jasmani.

Maka dari itu pendidikan olahraga merupakan pendidikan yang utama

untuk menunjang prestasi siswa. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang

sehat dalam dunia pendidikan harus meliputi beberapa hal sebagai berikut.

Menurut Rachmat Djatun (1990: 35) adalah: (1) Anak Didik (2) Pendidik (3)

Tujuan Pendidikan (4) Alat Pendidikan (5) Lingkungan Pendidikan.komponen-

komponen tersebut harus ada di dalam berlangsungnya proses pembelaran.

Komponen-komponen diatas harus ada didalam berlangsungnya suatu

pendidikan. Jadi pendidikan tidak akan berarti apabila tidak ada yang di didik,

demikian pula dengan pendidikan juga tidak akan berjalan apabila tidak ada siapa

1

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang menjalankan pendidikan tersebut, serta pendidikan tidak ada gunanya kalau

tidak ada tujuan.

Pendidikan jasmani di sekolah harus memenuhi konsep-konsep diatas,

dan mempunyai tujuan tertentu yang mengarah ke tujuan pendidikan.Yaitu

meningkatkan kesegaran jasmani dan daya tahan tubuh siswa, dengan bugarnya

kondisi siswa akan mempengaruhi tingkat belajar siswa serta minat dalam

mengikuti pembelajaran.

Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga

dewasa ini ialah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-

sekolah, kondisi rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah

lanjutan telah dikemukakan didalam berbagai forum oleh beberapa pengamat. Hal

ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah terbatasnya kemampuan

guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk

mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani. Kualitas guru pendidikan

jasmani yang ada pada sekolah lanjutan pada umumnya kurang memadai. Guru

kurang mampu dalam melaksanakan profesinya secara profesional, kurang

berhasil melaksanakan tanggung jawab untuk mengajar dan mendidik siswa

secara sistematik melalui gerakan pendidikan jasmani yang mengembangkan

kemampuan dan ketrampilan secara menyeluruh baik fisik, mental maupun

intelektual. Benar bahwa mengingat kebanyakan guru pendidikan jasmani di

sekolah menengah pertama kurang kreatif dalam memberikan model

pembelajaran. Kebanyakan guru penjas hanya menekenkan hasil akhir tanpa

memperhatikan proses pembelajaran.hal ini akan berdampak buruk bagi siswa

karena kurangnya pengetahuan yang di berikan oleh guru dan secara tidak

langsung akan mempengaruhi kinerja guru tersebut serta tujuan pendidikan

jasmani tidak akan tercapai, hal tersebut akan merusak citra guru penjas dimata

siswa.

Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek pendidikan

jasmani cenderung tradisional, atau hanya menggunakan satu gaya mengajar saja,

sehingga membuat situasi pembelajaran monoton dan membuat siswa jenuh untuk

mengikuti pembelajaran tersebut. Model metode-metode praktek ditekankan pada

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

teacher centered dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah

yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut tidak pernah dilakukan anak

sesuai inisiatif sendiri.

Guru cenderung menggunakan pendekatan yang mendasarkan pada olah

raga prestasi dalam pembelajarannya, sehingga dalam proses pembelajaranya jelas

beda dari penjas itu sendiri, tujuan utamanya bukan proses melainkan hasil akhir

sebuah penilaian. Dalam pendekatan ini guru menentukan tugas-tugas bagi siswa

melalui kegiatan fisik tak ubahnya seperti latihan olahraga. Biasanya tujuan

pembelajaran ditekankan pada penguasaan yang mengarah pada pencapaian

tujuan prestasi tanpa melakukan modifikasi baik dalam peraturan, ukuran

lapangan maupun jumlah pemain. Pendekatan seperti ini membuat siswa kurang

senang bahkan merasa frustasi untuk melakukan program pendidikan jasmani,

karena mereka tidak mampu dan sering gagal untuk melaksanakan tugas yang

diberikan dalam bentuk yang kompleks. Untuk itu kebutuhan untuk memodifikasi

olahraga sebagai suatu pendekatan alternatif dalam pengajaran pendidikan

jasmani, mutlak perlu dilakukan. Guru harus memiliki kemampuan untuk

memodifikasi ketrampilan yang hendak diajarkan agar sesuai tingkat

perkembangan siswa. Guru dituntut harus lebih kreatif, inovatif dalam

menciptakan pembelajaran, yang akan diberikan kepada siswa, sehingga tercipta

pembelajaran yang aktif bagi siswa, atau menyenangkan tanpa meninggalkan

tujuan pembelajaran tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang salah

satunya kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani dalam membuat dan

mengembangkan media pembelajaran yang sederhana, guru kurang akan model-

model pembelajaran sehingga proses pembelajaran kurang menarik bagi siswa

sehingga tercipta pembelajaran yang membosankan buat siswa.

Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan peneliti di

SMP Negeri 1 Tulung kelas VIIIC, siswa-siswi di kelas tersebut masih mengalami

kesulitan dalam melakukan teknik lempar lembing gaya hop. Sebagian besar

siswa belum menguasai cara melakukan lemparan dan juga melakukan gerakan

secara keseluruhan dengan benar. Berdasarkan data yang diperoleh dari nilai

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

siswa dapat diketaui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VIIIC SMP

Negeri 1 Tulung dalam kegiatan pembelajaran lempar lembing gaya hop.Dari

jumlah siswa sebanyak 36 terdiri dari 18 siswi dan 18 siswa dengan hanya 13

siswa saja yang telah mencapai ketuntasan.Rata-rata nilai kelas menunjukan

angka 36.1% dari jumlah siswa mendapat nilai dibawah 70. Besar jumlah rata-rata

dan nilai siswa yang mendapat nilai dibawah 70 menjadi bukti kongkrit bahwa

hasil belajar siswa-siswi di kelas VIIIC belum mencapai batas ketuntasan belajar

siswa yang dipatok pada angka 70. Menunjukan proses pembelajaran yang belum

melibatkan siswa secara aktif, guru masih menjadi pusat pembelajaran, kurangnya

model pembelajaran, gaya mengajar serta modifikasi dan media pembelajaran

yang masih kurang untuk mencapai tujuan pendidikan. Penyebab masalah belajar

dapat bersumber dari faktor interen dan ekstern, faktor dari dalam individu

sendiri atau interen, misalnya motivasi dan antusiasme siswa terhadap materi

pembelajaran. Sedangkan faktor eksternal mencakup keluarga dan lingkungan

sekitar yang dapat berupa guru, lingkungan, materi, media, dan metode yang

digunakan guru. Kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran akan

menurunkan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, oleh karena itu diperlukan

suatu tindakan yang mampu melibatkan peran aktif siswa dalam mengikuti

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Hasil observasi dan wawancara salah satu guru mata pelajaran pedidikan

jasmani di SMP Negeri 1 Tulung menunjukan bahwa siswa-siswi SMP tersebut

secara umum memiliki kemampuan menengah ke bawah, disamping beberapa

siswa memiliki intelegensi diatas rata-rata. Dalam sebuah observasi kelas, dapat

diketahui bahwa siswa-siswi di kelas VIIIC memiliki minat dan motivasi yang

kurang terhadap pelajaran pendidikan jasmani. Masih tampak beberapa siswa

yang mengobrol dengan temannya sendiri, mengantuk, malas-malasan dalam

mengerjakan yang diberikan oleh guru. Sebagian besar siswa mengeluh dan

merasa tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan.

Media yang digunakan guru pendidikan jasmani di SMP Negeri 1

Tulung masih sangat terbatas dan belum mampu membangkitkan kesenangan

siswa terhadap materi ajar. Keterbatasan media dan tingginya tingkat kesulitan

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

siswa memahami materi ajar memaksa guru harus lebih banyak menggunakan

metode, agar siswa dapat memahami materi ajar meskipun hanya dengan

dukungan media yang terbatas.

Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi

pembelajaran berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain, guru perlu

mengembangkan metode dan media pembelajaran yang dapat mempermudah

siswa menerima pelajaran dengan baik. Sebuah media yang tidak hanya dapat

diterima oleh siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang tinggi, tetapi juga

mempertimbangkan efektifitas media bagi mereka yang memiliki tingkat

pemahaman yang masih kurang.

Dalam memilih sebuah media alat bantu, seorang guru juga harus

mempertimbangkan tingkat keekonomisan media yang akan digunakan. Biaya

yang digunakan harus seimbang dengan yang akan diperoleh. Diutamakan

penggunaan media dengan biaya pengeluaran seminimal mungkin tetapi memiliki

banyak manfaat dan keunggulan dalam proses pembelajaran, materi yang

diberikan juga harus sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, berisi hal-hal yang

dekat dengan siswa, dan sebaiknya menarik perhatian siswa.

Modifikasi pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan penekanan pada

berbagai aspek seperti materi, alat, ukuran lapangan, bentuk, jumlah pemain.

Dengan modifikasi pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar,

minat atau partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.

Salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat digunakan dalam

hal ini adalah pendekatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu berupa

media (bola berekor, kertas koran bekas) yaitu suatu pendekatan pembelajaran

yang dapat membantu siswa mempelajari ketrampilan dasar dalam mempelajari

teknik dasar. Model pembelajaran dengan pendekatan alat bantu tersebut

dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang

pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari

selangkah demi selangkah.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Alat bantu berupa bola berekor, kertas koran bekas dalam sebuah

pembelajaran akan membuat siswa lebih mudah menangkap materi ajar yang

diberikan oleh guru. Dengan alat bantu tersebut dapat mengubah suasana menjadi

lebih santai dan menyenangkan, bahkan siswa bisa tertarik untuk saling

berkompetisi melewati alat bantu tersebut. Keadaan ini akan membantu

menumbuhkan motivasi dan antusiasme terhadap materi ajar lempar lembing gaya

hop karena para siswa cenderung lebih menyukai suasana kelas yang santai dari

pada yang serius.

Dalam penelitian ini, modifikasi pendidikan jasmani difokuskan pada

aspek media-alat yaitu modifikasi pembelajaran lempar lembing gaya hop. Secara

umum kendala yang sering dihadapi guru dalam pembelajaran lempar lembing

adalah kerterbatasan alat/tempat. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus kreatif

untuk membuat strategi belajar yang baik, yaitu berupa modifikasi alat, tempat,

model gaya mengajar lempar lembing gaya hop yang mendukung jalannya

pembelajaran tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini, akan mencoba modifikasi alat

pembelajaran dalam pendidikan jasmani pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1

Tulung tahun ajaran 2010/2011 dengan materi teknik dasar lempar lembing gaya

hop. Pembelajaran dengan pendekatan alat bantu berupa bola berekor, koran

bekas bekas,untuk meningkatkan hasil lempar lembing gaya hop yang lebih baik

dilakukan oleh siswa. Selain itu modifikasi pembelajaran ini untuk meningkatkan

peran aktif siswa, partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran lempar lembing

gaya hop. Dengan penerapan modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani yang

dilakukan peneliti diharapkan dapat memecahkan atau memberi jalan keluar yang

dihadapi guru dalam proses pembelajaran lempar lembing gaya hop.

Tujuan modifikasi pembelajaran lempar lembing gaya hop adalah agar

siswa suka, senang mengikuti pembelajaran. Dengan perasaan suka akan

pembelajaran tersebut membuat siswa menjadi aktif dan antusias dalam

pembelajaran serta lebih mudah menguasai materi yang diajarkan.

Guru dalam mengajarkan lempar lembing gaya hop harus membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan buat siswa,

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

é

­»®¬¿ °»®¿´¿¬¿²ô ­«­«²¿² µ»´±³°±µô ¹»®¿µ¿² ¬»µ²·µ ¼¿­¿® §¿²¹ ª¿®·¿¬·º ­»¸·²¹¹¿

³»³¾«¿¬ ­·¬«¿­· °»³¾»´¿¶¿®¿² §¿²¹ ´»¾·¸ ³»²§»²¿¹µ¿² ¼¿´¿³ °®±­»­

°»³¾»´¿¶¿®¿² ´»³°¿® ´»³¾·¹ò

Ü¿®· °»®³¿­¿´¿¸¿² «³«³ §¿²¹ ¼·¸¿¼¿°· ¹«®« °»²¶¿­ ¼¿´¿³

³»²§¿³°¿·µ¿² ³¿¬»®· µ¸«­«­²§¿ ¬»µ²·µ ¼¿­¿® ´»³°¿® ´»³¾·²¹ ¹¿§¿ ¸±°ô ³¿µ¿

°»²»´·¬· ³»®¿­¿ ¬»®¬¿®·µ ³»´¿µ«µ¿² °»²·´·¬·¿² ¬·²¼¿µ¿² µ»´¿­ øÐÌÕ÷ °¿¼¿ ­·­©¿

µ»´¿­ Ê×××Ý ÍÓÐ Ò»¹»®· ï Ì«´«²¹ ¼»²¹¿² ¶«¼«´  Ë°¿§¿ Ó»²·²¹µ¿¬µ¿²

Õ»³¿³°«¿² Ô»³°¿® ´»³¾·²¹ Ù¿§¿ ر° Ó»´¿´«· л²»®¿°¿² ß´¿¬ Þ¿²¬«

л³¾»´¿¶¿®¿² øл²»´·¬·¿² Ì·²¼¿µ¿² Õ»´¿­÷ п¼¿ Í·­©¿ Õ»´¿­ Ê×××Ý ÍÓÐ Ò»¹»®· ï

Ì«´«²¹ Ì¿¸«² ߶¿®¿² îðïðñîðïï ò л®³¿­¿´¿¸¿² ·²· °»²»´·¬· ¬»³«µ¿² µ»¬·µ¿

±¾­»®ª¿­· ¼· ÍÓÐ Ò»¹»®· ï Ì«´«²¹ §¿·¬« °»³¾»´¿¶¿®¿² ´»³°¿® ´»³¾·²¹ ¹¿§¿ ¸±°ò

B. Identifikasi Masalah

Þ»®¼¿­¿®µ¿² ´¿¬¿® ¾»´¿µ¿²¹ §¿²¹ ¬»´¿¸ ¼·µ»³«µ¿µ¿² ¼·¿¬¿­ ¼¿°¿¬

¼··¼»²¬·º·µ¿­· ³¿­¿´¿¸ ­»¾¿¹¿· ¾»®·µ«¬æ

1. Þ¿²§¿µ µ»²¼¿´¿ §¿²¹ ¼·¸¿¼¿°· ¼¿´¿³ °»³¾»´¿¶¿®¿² ´»³°¿® ´»³¾·²¹ ¹¿§¿ ¸±°

¼· µ»´¿­ Ê×××Ý ÍÓÐ Ò»¹»®· ï Ì«´«²¹ ò

2. Ø¿­·´ ¾»´¿¶¿® ´»³°¿® ´»³¾·²¹ ¹¿§¿ ¸±° ­·­©¿ µ»´¿­ Ê×××Ý ÍÓÐ Ò»¹»®· ï

Ì«´«²¹ ³¿­·¸ ®»²¼¿¸ò

3. Þ»´«³ ¼·µ»¬¿¸«· »º»µ¬·º·¬¿­ °»²»®¿°¿² ¿´¿¬ ¾¿²¬« ¬»®¸¿¼¿° ¸¿­·´ ¾»´¿¶¿® ´»³°¿®

´»³¾·²¹ ¹¿§¿ ¸±°ò

4. Ю±­»­ °»³¾»´¿¶¿®¿² §¿²¹ ¾»®´¿²¹­«²¹ ¼· µ»´¿­ Ê×××Ý ÍÓÐ Ò»¹»®· ï Ì«´«²¹

¾»´«³ ³»²½¿°¿· ¸¿­·´ §¿²¹ ±°¬·³¿´ò Í»¸·²¹¹¿ °»®´« °»²¼»µ¿¬¿² °»³¾»´¿¶¿®¿²

§¿²¹ ¾¿·µ ¼¿² ¬»°¿¬ò

5. Í·­©¿ µ»´¿­ Ê×××Ý ÍÓÐ Ò»¹»®· ï Ì«´«²¹ ¾»´«³ ³»²¹«¿­¿· ¬»µ²·µ ´»³°¿®

´»³¾·²¹ ¹¿§¿ ¸±°ò

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi

masalah maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman

kajian dan menghindari perluasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian

sebagai berikut:

1. Siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung belum menguasai teknik lempar

lembing gaya hop.

2. Hasil belajar lempar lembing gaya hop siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1

Tulung masih rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka

permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimanakah penerapan alat bantu dalam pembelajaran penjasorkes dapat

meningkatkan kemampuan lempar lembing gaya hop pada siswa kelas VIIIC SMP

Negeri 1 Tulung ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan

penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan lempar lembing gaya hop melalui alat

bantu pembelajaran pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung tahun ajaran

2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Guru penjas SMP Negeri 1 Tulung Kabupaten Klaten

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru disekolah dalam membuat dan

mengembangkan media pembelajaran

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternative pembelajaran

yang akan dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara

profesional.

2. Bagi Siswa kelas VIIIC

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas,

serta meningkatkan hasil belajar lempar lembing gaya hop.

b. Dapat meningkatkan kemampuan lempar lembing gaya hop, serta

mendukung pencapaian prestasi lempar lembing gaya hop.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ïð

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Lempar Lembing

a. Pengertian Lempar Lembing

Ó»²«®«¬ Ç«¼¸¿ Óò Í¿°«¬®¿ øîððïæ êé÷ °»²¹»®¬·¿² ´»³°¿® ´»³¾·²¹ ¿¼¿´¿¸

Ÿ³»®«°¿µ¿² ­¿´¿¸ ­¿¬« µ»³¿³°«¿² ¼¿´¿³ ³»´»³°¿®µ¿² ¾»²¼¿ ¾»®¾»²¬«µ

´»³¾·²¹ô ­»¶¿«¸ ³«²¹µ·² ò Í»¼¿²¹µ¿² ³»²«®«¬ ܶ«³·¼¿® øîððéæ íòìî÷ ´»³°¿®

¿¼¿´¿¸ Ÿ¹»®¿µ¿² §¿²¹ ³»²§¿´«®µ¿² ¬»²¿¹¿ °¿¼¿ ­«¿¬« ¾»²¼¿ §¿²¹ ³»²¹¸¿­·´µ¿²

¼¿§¿ °¿¼¿ ¾»²¼¿ ¬»®­»¾«¬ ¼»²¹¿² ³»³·´·µ· µ»µ«¿¬¿² µ» ¼»°¿² ¿¬¿« µ» ¿¬¿­ ò

Ü¿®· °»²¹»®¬·¿² §¿²¹ ¼·¾»®·µ¿² °¿®¿ ¿¸´· ¬»®­»¾«¬ ¼¿°¿¬ ¼·¬¿®·µ µ»­·³°«´¿²

¾¿¸©¿ °»²¹»®¬·¿² ´»³°¿® ´»³¾·²¹ ¿¼¿´¿¸ ³»®«°¿µ¿² ­¿´¿¸ ­¿¬« µ»³¿³°«¿²

¼¿´¿³ ³»´»³°¿®µ¿² ¾»²¼¿ ¾»®¾»²¬«µ ´»³¾·²¹ô ­»¶¿«¸ ³«²¹µ·²ò

b. Teknik Dasar Lempar Lembing

Ó»²«®«¬ Ç«¼¸¿ Óò Í¿°«¬®¿ øîððïæ êéóêè÷ ³»²§¿¬¿µ¿² ¾¿¸©¿ ¬»µ²·µ ¼¿­¿®

³»´¿µ«µ¿² ´»³°¿® ´»³¾·²¹ ¿¼¿´¿¸ ­»¾¿¹¿· ¾»®·µ«¬ æ

ï÷ Ó»²¹¸¿¼¿° ¿®¿¸ ´»³°¿®¿²

Í¿¿¬ ³»²¹¸¿¼¿° ¿®¿¸ ´»³°¿®¿²ô ¾¿¸« ¼¿² °·²¹¹«´ ´«®«­ µ» ¼»°¿²ò

Ô»³¾·²¹ ³»²¹¿®¿¸ µ» ¿®¿¸ ´»³°¿®¿²ò Í·­©¿ ³»²¹¹»®¿µµ¿² ´»³¾·²¹ µ» ¾»´¿µ¿²¹

¼»²¹¿² ¬¿²¹¿² ´«®«­ô ­»³»²¬¿®¿ «¶«²¹ ´»³¾·²¹ ¼·¿²¹µ¿¬ µ» ­«¼«¬ ´·²¬¿­¿²ò Þ¿¸«

¾»®°«¬¿® çðž µ» µ¿²¿² ¼¿² °·²¹¹«´ ¬»¬¿° ³»²¹¸¿¼¿° ¿®¿¸ ´»³°¿®¿²ò

î÷ Ô¿²¹µ¿¸ ³»²§·´¿²¹

Õ¿µ· µ¿²¿² ³»´¿²¹µ¿¸ ³»²§·´¿²¹ ¼· ¼»°¿² µ¿µ· µ·®·ò ײ· ³»³¾¿²¬«

³»²¹¹»®¿µµ¿² µ¿µ· ³»²¼¿¸«´«· ¾¿¼¿²ô ³·®·²¹µ¿² ¬«¾«¸ ¼¿² ³»³¾¿©¿ ¾¿¸« ¼¿²

¬¿²¹¿² §¿²¹ ³»³»¹¿²¹ ´»³¾·²¹ ­»¶¿«¸ ³«²¹µ·² µ» ¾»´¿µ¿²¹ò

í÷ б­·­· Ó»´»³°¿®

Õ¿µ· µ·®· ³»´¿²¹µ¿¸ µ» ´«¿® ¼»²¹¿² °±­·­· ³»´»³°¿® ¼»²¹¿² ¬«³·¬

³»²§»²¬«¸ °»®³«µ¿¿² ¬¿²¿¸ ¬»®´»¾·¸ ¼¿¸«´«ò з²¹¹«´ ¾»®°«¬¿® µ» µ¿²¿² ­»¸·²¹¹¿

°·²¹¹«´ µ·®· ¼·¿®¿¸µ¿² µ»¿®¿¸ ´»³°¿®¿²ò Õ¿µ· §¿²¹ ¾»®¿¼¿ ¼·¾»´¿µ¿²¹ ¼·¬»µ«µ

ïð

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ïï

°¿¼¿ ´«¬«¬ ¼¿² ¼·°«¬¿® µ» ­¿³°·²¹ ´«¿®ò Ì«¾«¸ ¼·³·®·²¹µ¿² µ» ¾»´¿µ¿²¹ ¼¿²

¬¿²¹¿² §¿²¹ ³»´»³°¿® ¼·´«®«­µ¿² ­»°»²«¸²§¿ò

ì÷ Ô»³°¿®¿²

Ô«¬«¬ µ¿²¿² ¼·°«¬¿® ¼»²¹¿² µ«¿¬ µ»¿®¿¸ ´»³°¿®¿² ¼¿² ³»³¿µ­¿ °·²¹¹«´

¾»®¹»®¿µ µ»¿®¿¸ §¿²¹ ­¿³¿ò з²¹¹«´ ¼··µ«¬· ±´»¸ ¼¿¼¿ô ¼·¼±®±²¹ µ» ¼»°¿² ¼»²¹¿²

°¿µ­¿ ­»¸·²¹¹¿ ¬«¾«¸ ³»²¶¿¼· ­»°»®¬· ¾«­«®ò Ì¿²¹¿² §¿²¹ ³»³»¹¿²¹ ´»³¾·²¹ô

­»µ¿®¿²¹ ¾»®¬·²¼¿µ ­»¾¿¹¿· «¶«²¹ °»½«¬ §¿²¹ ¼·¬¿®·µ µ» ¼»°¿² °¿¼¿ µ»½»°¿¬¿²

¬·²¹¹· ¼· ¿¬¿­ ¾¿¸«ò Ì«¾«¸ ¾»®¹»®¿µ µ» ¿¬¿­ µ¿µ· µ·®· §¿²¹ ´«®«­ô ¼¿² ´»³¾·²¹

¼·´»°¿­µ¿² ¼·¼»°¿² µ»°¿´¿ ­·­©¿ò

ë÷ Í·µ¿° ßµ¸·®

Í»¬»´¿¸ ´»³¾·²¹ ¼·´»°¿­µ¿²ô ­·­©¿ ¬»®«­ ¾»®¹»®¿µ µ» ¼»°¿² ¼»²¹¿²

³»³¾¿©¿ µ¿µ· µ¿²¿² µ» ¼»°¿² ¼¿² ³»²»³°¿¬µ¿²²§¿ ¼·¼»°¿² µ¿µ· µ·®·ò Ù»®¿µ¿²

·²· ³»²¿¸¿² ¹»®¿µ¿² ³¿¶« ¼¿² ³»²½»¹¿¸ ­·­©¿ ³»´¿µ«µ¿² °»´¿²¹¹¿®¿²ò

Ù¿³¾¿® ïò Õ¿®¿µ¬»®·­¬·µ Ù»®¿µ Ü¿­¿® Ô»³°¿® Ô»³¾·²¹

øÇ«¼¸¿ Óò Í¿°«¬®¿òô îððïæ êç÷

c. Lempar Lembing Gaya Hop ( Jingkat)

Ý¿®¿ ³»´¿µ«µ¿² ¹¿§¿ ¸±° ·²· ¿¼¿´¿¸ ­»¬»´¿¸ ³»²¹¿³¾·´ ¿©¿´¿² ´¿®· ½»°¿¬ô

³¿µ¿ °¿¼¿ ­¿¿¬ µ¿µ· µ¿²¿² ­¿³°¿· °¿¼¿ ¬¿²¼¿ §¿²¹ ¬»´¿¸ ¼·¬»²¬«µ¿² ¬¿²¹¿² µ¿²¿²

³«´¿· ¬»´¿¸ ­»¼·µ·¬ ¼·´«®«­µ¿² µ» ¾»´¿µ¿²¹ ¾¿©¿¸ò Õ»³«¼·¿² ­¿¿¬ µ¿µ· µ·®·

³»´¿²¹µ¿¸ ¼¿² ³»²¼¿®¿¬ô ³¿µ¿ ¼»²¹¿² ¬«³°«¿² µ¿µ· µ¿²¿² ¬¿¼· ¹»®¿µ¿²

Ÿ¾»®¶·²¹µ¿¬  ¼·´¿µ«µ¿²ô ³»²¼¿®¿¬ ¼»²¹¿² µ¿µ· µ¿²¿² ¬»®´»¾·¸ ¼¿¸«´« ¼¿² µ¿µ· µ·®·

´¿²¹­«²¹ ¼·¿§«² ­»´»¾¿® ¼¿² ­»¶¿«¸ ³«²¹µ·² µ» ­¿³°·²¹ µ·®·ò Í¿¿¬ µ¿µ· µ·®·

³»²¼¿®¿¬ô µ¿µ· µ¿²¿² ¼·¬»µ«µ ¸·²¹¹¿ ¾¿¼¿² ¾»²¿®ó¾»²¿® ½±²¼±²¹ µ» µ¿²¿² ¼¿²

¾»®¿¬ ¾¿¼¿² ­»¾¿¹·¿² ¾»­¿® ¶«¹¿ °¿¼¿ µ¿µ· µ¿²¿²ò п¼¿ ­¿¿¬ ·²· ´»²¹¿² µ¿²¿²

­«¼¿¸ ¼¿´¿³ ­·µ¿° ´«®«­ ­»®±²¹ µ» ¾¿©¿¸ô ³¿¬¿ ´»³¾·²¹ ¼¿² °¿²¼¿²¹¿² ¬»®¿®¿¸ µ»

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

sudut lemparan dan tangan kiri tetap diangkat relak. Saat inilah terjadi sikap

melempar yang sebenarnya. Selanjutnya dengan didahului tekukan siku kanan

segera lembing dibawa ke depan serong atas lewat di atas bahu. Gerakan menekuk

siku kanan hampir bersamaan dengan meluruskan kaki kanan. Selanjutnya

bersamaan dengan terkedangnya kaki kiri sikap tangan kanan sudah benar-benar

lurus ke sudut lemparan, saat inilah lembing dilepaskan. Terlepasnya lembing tadi

segera diikuti oleh kaki kanan ke depan untuk menahan jangan sampai badan

terjerumus melewati garis lempar.

Gambar 2. Rangkaian Gerak Lempar Lembing Gaya Hop

2. Pembelajaran

a. Konsep Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku

dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar, walaupun

mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar

supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kongnitif), juga dapat mempengaruhi

perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang

peserta didik.

Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga

mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the

learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa.

Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu

seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses

pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan

sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai

tujuan pendidikan.

b. Hakekat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran

merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui interaksi aktif

antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar

dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada perubahan perilakunya,

sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses

belajar, kedua peranan itu tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi

dalam pola hubungan antara dua subyek, meskipun disini guru lebih berperan

sebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Menurut

Purwadarminta 1976 yang dikutip H.J.Gino Suwarni, Suripto, Maryanto dan

Sutijan (1998:30) bahwa pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar

atau mengajarkan. Hal ini juga dikemukakan Wina Sanjaya (2006: 74) bahwa

mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling hubungan

antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ïì

¿¼¿´¿¸ µ»¹·¿¬¿² ¬·³¾¿´ ¾¿´·µ ¼¿² ­¿´·²¹ ³»³°»²¹¿®«¸· ¿²¬¿®¿ ¹«®« ¼»²¹¿² °»­»®¬¿

¼·¼·µò

л³¾»´¿¶¿®¿² ³»®«°¿µ¿² «°¿§¿ ­·­¬»³¿¬·­ ¼¿² ­·­¬»³·µ «²¬«µ

³»³º¿­·´·¬¿­· ¼¿² ³»²·²¹µ¿¬µ¿² °®±­»­ ¾»´¿¶¿®ô ³¿µ¿ µ»¹·¿¬¿² °»³¾»´¿¶¿®¿²

¾»®µ¿·¬¿² »®¿¬ ¶»²·­ ¸¿µ·µ¿¬ ¼¿² ¶»²·­ ¾»´¿¶¿® ­»®¬¿ ¸¿­·´ ¾»´¿¶¿® ¬»®­»¾«¬ò Õ»¹·¿¬¿²

¾»´¿¶¿® ³»®«°¿µ¿² ³¿­¿´¿¸ §¿²¹ ­¿²¹¿¬ µ±³°´»µ­ ¼¿² ³»´·¾¿¬µ¿² µ»­»´«®«¸¿²

¿­°»µ °­·µ±óº·­·µô ¾«µ¿² ­¿¶¿ ¿­°»µ µ»¶·©¿¿²ô ¬»¬¿°· ¶«¹¿ ¿­°»µ ²»«®±óº·­·±´±¹·­ò

Ò¿³«² ­»¬»´¿¸ ¹«®« ¾»®«­¿¸¿ «²¬«µ ³»³«­¿¬µ¿²§¿ ¼¿² ³»²¿²¹µ¿° °»®¸¿¬·¿²

­·­©¿ °¿¼¿ °»®·­¬·©¿ °»³¾»´¿¶¿®¿² ³¿µ¿ ­»­«¿¬« §¿²¹ ¿­·²¹ ·¬« ³»²¶¿¼·

¾»®¿²¹­«®ó¿²¹­«® ¾»®µ«®¿²¹ò Ñ´»¸ µ®»²¿ ·¬«ô ¹«®« ¸¿®«­ ³»²¹«°¿§¿µ¿²

­»³¿µ­·³¿´ ³«²¹µ·² °»²¿¬¿¿² ´·²¹µ«²¹¿² ¾»´¿¶¿® ¼¿² °»®»²½¿²¿¿² ³¿¬»®· ¿¹¿®

¬»®¶¿¼· °®±­»­ °»³¾»´¿¶¿®¿² ¼·¼¿´¿³ ³¿«°«² ¼·´«¿® µ»´¿­ò

Ü»²¹¿² ¼»³·µ·¿² °®±­»­ ¾»´¿¶¿® ¾·­¿ ¬»®¶¿¼· ¼· µ»´¿­ô ´·²¹µ«²¹¿² ­»µ±´¿¸ô

¼¿² ¼¿´¿³ µ»¸·¼«°¿² ³¿­§¿®¿µ¿¬ô ¬»®³¿­«µ ¼¿´¿³ ¾»²¬«µ ·²¬»®¿µ­· ­±½·¿´ µ«´¬«®¿´

³»´¿´«· ³»¼·¿ ³¿­­¿ò Ü¿´¿³ µ±²¬»µ­ °»²¼·¼·µ¿² ²±² º±®³¿´ ¶«­¬®« ­»¾¿´·µ²§¿

°®±­»­ °»³¾»´¿¶¿®¿² ­»¾¿¹·¿² ¾»­¿® ¬»®¶¿¼· ¼¿´¿³ ´·²¹µ«²¹¿² ³¿­§¿®¿µ¿¬ô

¬»®³¿­«µ ¼«²·¿ µ»®¶¿ô ³»¼·¿ ³¿­­¿ ¼¿² ´¿·² ­»¾¿¹¿·²§¿ò Ø¿²§¿ Í»¾¿¹·¿² µ»½·´

­¿¶¿ °»³¾»´¿¶¿®¿² ¬»®¶¿¼· ¼· µ»´¿­ ¼¿² ´·²¹µ«²¹¿²ò

Ó»²«®«¬ °¿­¿´ ï ¾«¬·® îð ËË Ò± ¬¿¸«² îððí ¬»²¬¿²¹ Í·­¼·µ²¿­

°»³¾»´¿¶¿®¿² ¿¼¿´¿¸ ŸÐ®±­»­ ·²¬»®¿µ­· °»­»®¬¿ ¼·¼·µ ¼¿² ­«³¾»® ¾»´¿¶¿® °¿¼¿ ­«¿¬«

´·²¹µ«²¹¿² ¾»´¿¶¿®  ¶¿¼· µ·¬¿ ¼¿°¿¬ ³»²¹»¬¿¸«· ¾¿¸©¿ ½·®· °»³¾»´¿¶¿®¿² §¿·¬«

·²·­·¿­·ô º¿­·´·¬¿­·ô ¼¿² °»²·²¹µ¿¬¿² °®±­»­ ¾»´¿¶¿® ­·­©¿ ·²· ³»²«¶«µ¿² ¾¿¸©¿

«²­«® µ»­»²¹¿¶¿¿² ¼¿®· °·¸¿µ ¼·´«¿® ·²¼·ª·¼« §¿²¹ ³»´¿µ«µ¿² °®±­»­ ¾»´¿¶¿®ô

¼¿´¿³ ¸¿´ ·²· °»²¼·¼·µ ­»½¿®¿ °»®±®¿²¹¿² ¿¬¿« µ±´»µ¬·º ¼¿´¿³ ­«¿¬« ­·­¬»³ô

³»®«°¿µ¿² ½·®· «¬¿³¿ ¼¿´¿³ °»³¾»´¿¶¿®¿²ò

Õ»¹·¿¬¿² ³»²¹¿¶¿® ­»´¿´« ¬»®µ¿·¬ ´¿²¹­«²¹ ¼»²¹¿² ¬«¶«¿² §¿²¹ ¶»´¿­ò ײ·

¾»®¿®¬·ô °®±­»­ ³»²¹¿¶¿® ·¬« ¬·¼¿µ ¾»¹·¬« ¾»®³¿µ²¿ ¶·µ¿ ¬«¶«¿²²§¿ ¬·¼¿µ ¶»´¿­ò Ö·µ¿

¬«¶«¿² ¬·¼¿µ ¶»´¿­ ³¿µ¿ ·­· °»²¹¿¶¿®¿² ¾»®·µ«¬ ³»¬±¼» ³»²¹¿¶¿® ¶«¹¿ ¬·¼¿µ

³»²¹¿²¼«²¹ ¿°¿ó¿°¿ò Ñ´»¸ µ¿®»²¿ ·¬«ô ­»±®¿²¹ ¹«®« ¸¿®«­ ³»²§¿¼¿®· ¾»²¿®ó¾»²¿®

µ»¬»®µ¿·¬¿² ¿²¬¿®¿ ¬«¶«¿²ô °»²¹¿´¿³¿² ¾»´¿¶¿®ô ³»¬±¼»ô ¼¿² ¾¿¸µ¿² ½¿®¿ ³»²¹«µ«®

°»®«¾¿¸¿² ¿¬¿« µ»³¿¶«¿² §¿²¹ ¼·½¿°¿·ò ˲¬«µ ³»²½¿°¿· ¬«¶«¿² §¿²¹ ¬»´¿¸

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

ditetapkan dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus mampu

menerapkan cara mengajar cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki

pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan

suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegiatan mengajar meliputi

pengetauan, menularkan sikap kecakapan atau ketrampilan yang diatur sesuai

dengan lingkungan dan menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, ini sesuai dengan yang

dikemukakan Nana Sudjana (2005: 19) yaitu:

Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuanguru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usahameningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan kedalam empatkemampuan yakni:1) Merencanakan program belajar mengajar.2) Melaksnakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar.3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.4) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi

atau mata pelajaran yang dipegangnya.

Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan program

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan pembelajaran dan

menguasai materi atau bahan yang diajarkannya. Jika seorang guru memiliki

kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, maka akan

diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil belajar dapat dicapai dengan baik, jika

seorang guru mampu melaksanakan tugas diantaranya mengelola proses

pengajaran berupa aktivitas merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek

kegiatan. Husdarta dan Yudah M.Saputra (2000: 4) mengemukakan bahwa:

Tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supayaproses belajar terjadi dikelas dilapangan, ciri utamanya terjadinya prosesbelajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat didalam prosespembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasiuntuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai pengelolaproses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajran dapat tercapai. Hal yang

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus mampu

menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu membelajarkan siswa

manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa

suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip

H.J.Gino dkk (1998: 51) bahwa perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai

jumlah pengetauhan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai segala

aspek organisme atau pribadi seseorang.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Wina Sanjaya (2006: 30) bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa2) Belajar dengan melakukan3) Mengembangkan kemampuan sosial4) Mengembangkan keingintauhan,imajinasi dan fitrah5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah6) Mengembangkan kreatifitas siswa7) Mengembangkan kemampuan ilmu danteknologi8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik9) Belajar sepanjang hayat

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk diperhatikan

oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan diperoleh

hasil belajar yang optimal.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ïé

3. Media Pembelajaran

¿ò Pengertian Media Pembelajaran

Ó»¼·¿ ø¾»²¬«µ ¶¿³¿µ ¼¿®· µ¿¬¿ ³»¼·«³÷ô ³»®«°¿µ¿² µ¿¬¿ §¿²¹ ¾»®¿­¿´ ¼¿®·

¾¿¸¿­¿ ´¿¬·² medius, §¿²¹ ­»½¿®¿ ¸¿®º·¿¸ ¾»®¿®¬· Ÿ¬»²¹¿¸ô °»®¿²¬¿®¿ô ¿¬¿«

°»²¹¿²¬¿® ø¿®­§¿¼ô îððî÷ò Ñ´»¸ µ¿®»²¿ ·¬« ³»¼·¿ ¼¿°¿¬ ¼·¿®¬·µ¿² ­»¾¿¹¿·

°»®¿²¬¿®¿ ¿¬¿« °»²¹¿²¬¿® °»­¿² ¼¿®· °»²¹·®·³ µ» °»²»®·³¿ °»­¿²ò Ó»¼·¿ ¼¿°¿¬

¾»®«°¿ ­»­«¿¬« ¾¿¸¿²ô ¿¬¿« ¿´¿¬ò Í»¼¿²¹µ¿² ³»²«®«¬ Ù»®´¿½¸ ú Û´§ ø¼¿´¿³

ß®­§¿¼ô îððî÷ô ¾¿¸©¿ ³»¼·¿ ¶·µ¿ ¼·°¿¸¿³· ­»½¿®¿ ¹¿®·­ ¾»­¿® ¿¼¿´¿¸ ³¿²«­·¿ô

³¿¬»®·ô ¿¬¿« µ»¶¿¼·¿² §¿²¹ ³»³¾¿²¹«² µ±²¼·­·ô §¿²¹ ³»²§»¾¿¾µ¿² ­·­©¿

³¿³°« ³»³°»®±´»¸ °»²¹»¬¿«¸¿²ô µ»¬»®¿³°·´¿²ô ¿¬¿« ­·µ¿°ò Ö¿¼· ³»²«®«¬

°»²¹»®¬·¿² ·²·ô ¹«®«ô ¬»³¿² ­»¾¿§¿ô ¾«µ« ¬»µ­ô ´·²¹µ«²¹¿² ­»µ±´¿¸ ¼¿² ´«¿®

­»µ±´¿¸ô ¾¿¹· ­»±®¿²¹ ­·­©¿ ³»®«°¿µ¿² ³»¼·¿ò Þ¿²§¿µ ¾¿¬¿­¿² ¬»²¬¿²¹ ³»¼·¿ô

Association of Education and Comunication Technology øßÛÝÌ÷ ³»³¾»®·µ¿²

°»²¹»®¬·¿² ¬»²¬¿²¹ ³»¼·¿ ­»¾¿¹¿· ­¿´¿¸ ­¿¬« ¾»²¬«µ ¼¿² ­¿´«®¿² §¿²¹ ¼·¹«²¿µ¿²

«²¬«µ ³»²§¿³°¿·µ¿² °»­¿² ¼¿² ·²º±®³¿­·ò Ü¿´¿³ ¼«²·¿ °»²¼·¼·µ¿²ô ­»®·²¹µ¿´·

·­¬·´¿¸ ¿´¿¬ ¾¿²¬« ¿¬¿« ³»¼·¿ µ±³«²·µ¿­· ¼·¹«²¿µ¿² ­»½¿®¿ ¾»®¹¿²¬·¿² ¿¬¿«

­»¾¿¹¿· °»²¹¹¿²¬· ·­¬·´¿¸ ³»¼·¿ °»²¼·¼·µ¿² ø°»³¾»´¿¶¿®¿²÷ò Í»°»®¬· §¿²¹

¼·µ»³«µ¿µ¿² Ø¿³¿´·µ øïççì÷ ¾¿¸©¿  ¼»²¹¿² °»²¹¹«²¿¿ ¿´¿¬ ¾¿²¬« ¾»®«°¿

³»¼·¿ µ±³«²·µ¿­·ô ¸«¾«²¹¿² µ±³«²·µ¿­· ¿µ¿² ¼¿°¿¬ ¾»®¶¿´¿² ¼»²¹¿² ´¿²½¿® ¼¿²

¼»²¹¿² ¸¿­·´ §¿²¹ ³¿µ­·³¿´ ò

Ó»¼·¿ ³»®«°¿µ¿² ­¿®¿²¿ °»³¾»´¿¶¿®¿² §¿²¹ ¼·¹«²¿µ¿² «²¬«µ

³»²§¿³°¿·µ¿² ·²º±®³¿­· µ»°¿¼¿ ­·­©¿ §¿²¹ ¾»®¬«¶«¿² «²¬«µ ³»³¾«¿¬ ¬¿¸«

­·­©¿ò ³»¼·¿ ¿¼¿´¿¸ °»³¾¿©¿ °»­¿² §¿²¹ ¾»®¿­¿´ ¼¿®· ­«¿¬« ­«³¾»® °»­¿² ø¼¿°¿¬

¾»®«°¿ ±®¿²¹ ¿¬¿« ¾»²¼¿÷ µ»°¿¼¿ °»²»®·³¿ °»­¿²ò Ü¿´¿³ °®±­»­ ¾»´¿¶¿® ³»²¹¿¶¿®

°»²»®·³¿ °»­¿² ·¬« ·¿´¿¸ ­·­©¿ò л³¾¿©¿ °»­¿² ø³»¼·¿÷ ·¬« ¾»®·²¬»®¿µ­· ¼»²¹¿²

­·­©¿ ³»´¿´«· ·²¼»®¿ ³»®»µ¿ò Í·­©¿ ¼·®¿²¹­¿²¹ ¼»²¹¿² ³»¼·¿ ·¬« «²¬«µ

³»²¹¹«²¿µ¿² ·²¼»®¿²§¿ «²¬«µ ³»²»®·³¿ ·²º±®³¿­·ò Õ¿¼¿²¹óµ¿¼¿²¹ ­·­©¿

¼·¬«²¬«¬ «²¬«µ ³»²¹¹«²¿µ¿² µ±³¾·²¿­· ¼¿®· ¾»¾»®¿°¿ ·²¼»®¿ ­«°¿§¿ ¼¿°¿¬

³»²»®·³¿ °»­¿² ·¬« ´»¾·¸ ´»²¹µ¿°ò

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disalurkan oleh media

dari sumber pesan ke penerima pesan itu ialah materi pelajaran. Dengan

perkataan lain pesan itu ialah isi pelajaran yang berasal dari kurikulum yang

disampaikan oleh guru kepada siswa. Pesan ini dapat bersifat rumit dan mungkin

harus dirangsang dengan cermat supaya dapat dikomunasikan dengan baik

kepada siswa. Sehingga dengan adanya media itu mempermudah siswa dalam

menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

b. Peran dan Kegunaan Media

Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah

yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat

digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar

disebut dependent media. Sebagai alat bantu efektifitas media itu sangat

tergantung pada cara dan kemampuan guru dalam menggunkan alat tersebut,

tetapi kalau guru kurang kreatif atau tak banyak memanfaattkannya siswa tak

akan banyak belajar dari media itu. Jadi guru harus dituntut untuk lebih pandai

dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran. Media belajar yang dapat

digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar mandiri, disebut independent media.

Media itu dirancang dan dikembangkan dan diproduksi secara sistematik, serta

dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan instruksional

tertentu. Contohnya media film bingkai bersuara, film rangkai bersuara, radio,

TV, video dan media tercetak seperti modul yang memang dirancang untuk

belajar secara mandiri. Siswa diminta belajar dari berbagai media dan sumber

belajar yang lain yang sesuai dengan tujuan yang dicapai. Dalam sistem belajar

ini media digunakan untuk menggantikan sebagian dari fungsi guru, yaitu fungsi

dalam memberikan informasi atau isi pelajaran. Kalau sistem belajar mengajar

seperti ini dapat diterapkan, ada beberapa keuntungan yang diperoleh:

1) Guru mempunyai lebih banyak waktu untuk membantu siswa yang lemah.

Sementara siswa sibuk belajar sendiri, guru dapat memberikan bantuan

kepada siswa yang lebih membutuhkan.

2) Siswa akan belajar secara aktif

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Siswa dapat belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan masing-masing

4) Namun dmikian perlu disadari benar-benar bahwa sistem ini digunakan,guru

perlu membuat persiapan yang matang dan perlu penyediaan media dan

peralatan belajar yang cukup.

c. Kriteria Pemilihan Media

Salah satu penyebab mengapa orang memilih media adalah untuk

memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Sekiranya suatu

media yang telah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka media tersebut

dapat dimanfaatkan. Salah satu kriteria yang harus digunakan dalam pemilihan

media yaitu sesuai dengan faktor-faktor diatas. Dick dan Carey (1978)

menyebutkan beberapa patokan yang perlu dipertimbangkan dalam memilih

media yaitu: 1) Ketersediaan sumber 2) Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas

3) Keluwesan, kepraktisan, dan daya tahan (umur) media 4) Efektifitas media

untuk waktu yang panjang

Atas dasar uraian mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam memilih media dan saran yang diberikan oleh Dick dan Cery dapat

disajikan kriteria pemilihan media adalah sebagai berikut:

1) TujuanKalau yang ingin diajarkan adalah suatu proses,media gerak sepertivideo, film atau TV merupakan pilihn yang sesuai. Kalau yang ingindiajarkan adalah suatu ketrampilan dalam menggunakan alattertentu.sehingga membutuhkan media yang tepat sesuai dengan tujuanpendidikan yang ingin dicapai.

2) Karakteristik siswaBerapa jumlahnya? Dimana lokasinya? Bagaimana gaya mengajarnya?Dan berbagai karakteristik yang mempengaruhi pemilihan media itu.

3) Karakteristik mediaDalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kelebihan danketerbatasan masing-masing media.

4) Alokasi waktuCukupkah waktu untuk kegiatan perancangan,pengembangan,pengadaanataupun penyajian

5) KetersediaanTersediakah media yang diperlukan?tersediakah layanan purna jualnya?Apakah tenaga pengelolanya?

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

6) EfektifitasApakah efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Efektifuntuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama?

7) KapatibilitasApakah penggunaan alat tersebut tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku? Tersediakah sarana penunjang pengoperasianya?Bagaimana daya tahan umurnya?

8) BiayaCukupkah dana yang diperlukan untuk pengadaan, pengelolaan danpemeliharaannya?

3. Alat Bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat

peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekan sesuatu dalam

proses pendidikan pengajaran.

Jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan

lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin

suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo (2003) secara

terperinci manfaat alat peraga antara lain sebagai berikut:

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan2) Mencapai sasaran yang lebih banyak3) Membatu mengatasi hambatan bahasa4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan

kesehatan5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima kepada orang lain7) Mempermudah peyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para

pendidik pelaku pendidikan.8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan seperti

diuraikan diatas bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang diterimamelalui indera.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik

Suatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan

pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-

konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang

baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaanya, dalam waktu yang

singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu

luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati

dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi

ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar sedangkan

yang dimaksud dengan komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk

dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa mejadi lebih mudah dalam

menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.

1) Pembelajaran Lempar Lembing Menggunakan Alat Bantu Kertas

Koran

Pembelajaran menggunakan bola berekor merupakan bentuk belajar

lempar lembing yang pelaksaannya sebuah lembing digantikan oleh bola yang

terbuat dari kertas koran yang dibuat menyerupai bola. Dengan bola dari kertas,

saat pembelajaran siswa tdak akan mengalami kesulitan dalam mempraktekkan

gerakannya karena ringan dan bentuknya masih sederhana. Sehingga siswa akan

terpacu untuk melakukan gerakan-gerakan dasar melempar. Salah satu bentuk

kegiatannya adalah tampak seperti gambar dibawah ini, yaitu menyusun kotak

kardus, kemudian melemparinya dengan bola dari kertas koran dan terakhir

disusun kembali.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 3. Pembelajaran Lempar lembing dengan Kertas Koran

2) Pembelajara Lempar Lembing Menggunakan Alat Bantu Bola

Berekor

Pembelajaran gerak dasar lempar lembingpun dapat menggunakan bola

tenis berekor. Pembelajaran menggunakan bola berekor merupakan bentuk belajar

lempar lembing yang pelaksanaannya sebuah lembing digantikan oleh sebuah bola

yang diberi ekor. Pembelajaran dengan bola berekor ini bertujuan lebih

mendekatkan ke alat sesungguhnya serta gerakan melempar dari atas.

Pembelajaran ini cocok untuk pembelajaran lempar lembing serta siswa akan

lebih tertarik karena terdapat alat modifikasinya. Penggunaan bola berekor ini

mempunyai banyak keuntungan antara lain: akan mengurangi lajunya bola,

terlihat menarik jika dilempar-lempar, dapat dilakukan dengan pendekatan gaya

pemberian tugas, bahayanya relatif kecil, dan dan dapat pula melakukan lontaran

dengan jalan dipegang talinya.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Salah satu kegiatan tersebut adalah seperti terlihat dalam pada gambar di

bawah ini:

Gambar 4. Pembelajaran Lempar Lembing dengan Bola Berekor

Jarak antar barisan siswa dapat bervariasi disesuaikan dengan kemampuan

siswa kita, serta formasinya juga dapat kita berubah-ubah. Kegiatan tersebut tidak

hanya bagi kelas atas, namun kelas rendahpun juga dapat diperkenalkan dengan

kegiatan seperti itu.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai

dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam

pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru

menyampaikan materi pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru

kurang tertanam kuat dalam benak siswa. Khususnya dalam pembelajaran praktik

teknik dasar lempar lembing gaya hop. Siswa kurang mampu menganalisis

gerakan yang telah diajarkan oleh guru, sebab guru hanya menyampaikan materi

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

secara verbal, adapun memberikan demonstrasi atau contoh kurang dapat

ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar

bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan

kemampuan berfikirnya dalam menyelesaikan masalah yang sesuai dengan materi

pembelajaran.

Permasalahan umum dalam pembelajaran penjas adalah kurangnya sarana

atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang

berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Siswa

berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan

mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran

kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran yang dapat

memancing peran aktif siswa.

Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara

langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam

kegiatan belajar. Model nyata yang dimaksud adalah media pembelajaran,

penggunaan modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak

melakukan kegiatan seperti, melihat, menyentuh, merasakan, melalui modifikasi

alat bantu tersebut.

Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya

disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar

modifikasi yang digunakan antara lain berupa alat bantu yaitu, bola berekor dan

kertas koran yang digunakan untuk pembelajan dalam teknik dasar lempar

lembing gaya hop. Secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut dijabarkan dalam

RPP, setiap pertemuan.

Kurang kreatifnya guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar

siswa antara lain kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani disekolah dalam

membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru kurang akan

model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pendidikan jasmani yang

dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya menggunakan

metode ceramah dan penugasan, dan hanya mengejar materi tersebut dapat selesai

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

tepat waktu, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran tesebut bermakna dan

dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata.

Pemanfaatan alat bantu sederhana, bola berekor dan kertas koran bekas,

sebagai sarana membantu guru dalam menjelaskan teknik dasar lempar lembing

gaya hop pada siswa. Melalui alat bantu sederhana tersebut guru dapat

memperlihatkan, dan memberikan penjelasan yang mendetail mengenai teknik

dasar lempar lembing gaya hop

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Kondisi awal Guru kurang kreatif daninovatif dalam prosespembelajaran penjas

a. Siswa kurang tertarik dancepat bosan denganpelajaran penjas

b. Tingkat kesegaran jasmanirendah

c. Dan yang paling utamahasil belajar lemparlembing gaya hop

Tindakan Menerapkan modelpembelajaran denganmenggunakan alat bantupembelajaran

Siklus I:guru dan penelitimenyusun bentuk pengajaranyang bertujuan untukmeningkatkan kemampuanlempar lembing gayahop,melalui pembelajaarandengan alat bantu (bolaberekor;kertas Koran bekas)

Siklus II :upaya perbaikandari siklus I sehinggameningkatkan kemampuanlempar lembing gayahop,melalui pendekatanmodel pembelajaran denganalat bantu (bola berekor dankertas koran bekas)

Kondisi akhirMelalui penggunaan alatbantu(bola berekor;kertaskoran) dapat meningkatkankesegaran jasmani siswa (siswalebih bersemangat dan prestasibelajar mrningkat)sertapartisipasi siswa dalammengiuti pembelajaranmeningkat

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

îê

C. Hipotesis

Ó»´¿´«· µ»®¿²¹µ¿ °»³·µ·®¿² §¿²¹ ¬»´¿¸ ¼·­«­«² ­»¾»´«³²§¿ ³¿µ¿ ¼¿°¿¬

¼·®«³«­µ¿² ¸·°±¬»­·­ ¬»®¸¿¼¿° °»²»´·¬·¿² ¿¼¿´¿¸ ­»¾¿¹¿· ¾»®·µ«¬æ

ŸÐ»²»®¿°¿² ß´¿¬ ¾¿²¬« °»³¾»´¿¶¿®¿² ø¾±´¿ ¾»®»µ±®ô µ»®¬¿­ µ±®¿²÷

°»²¼·¼·µ¿² ¶¿­³¿²· ¼¿°¿¬ ³»²·²¹µ¿¬µ¿² µ»³¿³°«¿² ¸¿­·´ ¾»´¿¶¿® ´»³°¿® ´»³¾·²¹

¹¿§¿ ¸±° ­·­©¿ µ»´¿­ Ê×××Ý ÍÓÐ Ò»¹»®· ï Ì«´«²¹ ¬¿¸«² ¿¶¿®¿² îðïðñîðïï ò

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan Oktober

2010 sampai Desember 2010

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiaatan Penelitian

No Rencana KegiatanTahun 2010

Juli Agtus Sept Okt Nov Des1. Persiapan

a. Observasib. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakand. Pengajuan Judule. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan IzinPenelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar proposal

b. Pengumpulan DataPenelitian

3. Penyusunan laporana. Penulisan Laporanb. Ujian skripsi

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tulung

Kabupaten Klaten.

27

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3. Siklus PTK

PTK adalah Penelitian praktis untuk menemukan solusi atas masalah yang

dihadapi, dengan cara melakukan aksi atau tindakan rasional yang telah dipilih

dan disepakati oleh peneliti utama dan kolaborator, oleh karena merupakan

penelitian atas masalah praktis, maka kebanyakan pakar menyarankan untuk

dilakukan minimal dua siklus. (Agus kristiyanto, 2010)

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini direncanakan dalam beberapa siklus

untuk melihat peningkatan hasil lempar lembing gaya hop dalam penjasorkes

dengan penerapan alat bantu pembelajaran (bola berekor dan kertas koran bekas).

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Persiapan sebelum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dan

dibuat berbagai input instrument yang akan memberikan perlakuan dalam PTK,

yaitu:

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dengan kompetensi dasar mempraktekkan gerakan lempar lembing dengan

menggunakan peraturan-peraturan yang sesungguhnya serta nilai kerjasama,

kejujuran, semangat dan percaya diri.

2. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar pengamatan siswa berupa ceklist

dan lembar evaluasi.

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas VIIIC SMP

Negeri 1 Tulung tahun ajaran 2010/2011.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

D. Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang lempar lembing gaya hop dengan

penerapan pembelajaran pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung tahun

ajaran 2010/2011.

2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

pembelajaran lempar lembing gaya hop di SMP Negeri 1 Tulung tahun

pelajaran 2010/2011.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini

terdiri dari: tes dan observasi

1. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lempar lembing gaya

hop yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan alat

bantu pembelajaran (bola berekor dan kertas koran bekas).

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data

SumberData

Jenis DataTeknik

PengumpulanInstrumen

Siswa Hasil keterampilanlempar lembing gayahop

Tes praktek Tes keterampilanlempar lembing gayahop

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

íð

F. Analisis Data

Ü¿¬¿ §¿²¹ ¼·µ«³°«´µ¿² °¿¼¿ ­»¬·¿° µ»¹·¿¬¿² ±¾­»®ª¿­· ¼¿®· °»´¿µ­¿²¿¿²

­·µ´«­ ÐÌÕ ¼·¿²¿´·­·­ ­»½¿®¿ ¼»­µ®·°¬·º ¼»²¹¿² ³»²¹¹«²¿µ¿² ¬»µ²·µ °®±­»²¬¿­»

«²¬«µ ³»´·¸¿¬ µ»½»²¼»®«²¹¿² §¿²¹ ¬»®¶¿¼· ¼¿´¿³ µ»¹·¿¬¿² °»³¾»´¿¶¿®¿²ò

Ø¿­·´ µ»³¿³°«¿² ´»³°¿® ´»³¾·²¹æ ¼»²¹¿² ³»²¹¿²¿´·­·­ ²·´¿· ®¿¬¿ó®¿¬¿

¬»­ ´»³°¿® ´»³¾·²¹ò Õ»³«¼·¿² ¼·µ¿¬»¹±®·µ¿² ¼¿´¿³ µ´¿­·º·µ¿­· ­µ±® §¿²¹ ¬»´¿¸

¼·¬»²¬«µ¿²ò

Í»¼¿²¹µ¿² ¼¿´¿³ °»²»´·¬·¿² ·²· ³»´¿´«· ¿²¹µ¿ó¿²¹µ¿ §¿²¹ ¼·°»®±´»¸ ­¿¿¬

«²¶«µ µ»®¶¿ ´»³°¿® ´»³¾·²¹ ¹¿§¿ ¸±°ò Ó»²«®«¬ ×­µ¿²¼¿®ô øîððçæ ïíï÷ §¿²¹

³»²§¿¬¿µ¿² ¾¿¸©¿ô ŸÜ¿¬¿ §¿²¹ ¼·µ«³°«´µ¿² °¿¼¿ ­»¬·¿° µ»¹·¿¬¿² ±¾­»®ª¿­· ¼¿®·

°»´¿µ­¿²¿¿² ­·µ´«­ ÐÌÕ ¼·¿²¿´·­·­ ­»½¿®¿ ¼»­µ®·°¬·º ¼»²¹¿² ³»²¹¹«²¿µ¿²

°®±­»²¬¿­» «²¬«µ ³»´·¸¿¬ µ»½»²¼»®«²¹¿² §¿²¹ ¬»®¶¿¼· ¼¿´¿³ µ»¹·¿¬¿²

°»³¾»´¿¶¿®¿² ò

G. Prosedur Penelitian

Ô¿²¹µ¿¸ °»®¬¿³¿ ³»²»²¬«µ¿² ³»¬±¼» §¿²¹ ¼·¹«²¿µ¿² ¼¿´¿³ °»²»´·¬·¿²ô

§¿·¬« ³»¬±¼» °»²»´·¬·¿² ¬·²¼¿µ¿² µ»´¿­ò Ô¿²¹µ¿¸ ­»´¿²¶«¬²§¿ ³»²»²¬«µ¿²

¾¿²§¿µ²§¿ ¬·²¼¿µ¿² ¼·´¿µ«µ¿² ¼¿´¿³ ­·µ´«­ò Ü¿´¿³ °»²»´·¬·¿² ¬·²¼¿µ¿² µ»´¿­ ·²·ô

°»²»´·¬· ¿µ¿² ³»´¿µ«µ¿² ¬·²¼¿µ¿²ó¬·²¼¿µ¿² §¿²¹ ¼¿´¿³ °»´¿µ­¿²¿¿²§¿

¾»®´¿²¹­«²¹ ­»½¿®¿ ¬»®«­ ³»²»®«­ ¼¿² ¬·²¼¿µ¿²ó¬·²¼¿µ¿² ¿µ¿² ¼·´¿µ­¿²¿µ¿²

¼¿´¿³ ­·µ´«­ §¿²¹ °»²»´·¬· ¾»®·µ¿² °¿¼¿ ­·­©¿ §¿²¹ °»²»´·¬· ¶¿¼·µ¿² ­«¾§»µ

°»²»´·¬·¿²ò

ß¼¿°«² ´¿²¹µ¿¸ó´¿²¹µ¿¸ °»´¿µ­¿²¿¿² ÐÌÕ ­»½¿®¿ °®±­»¼«®²§¿ ¿¼¿´¿¸

¼·´¿µ­¿²¿µ¿² ­»½¿®¿ °¿®¬·­·°¿¬·º ¿¬¿« µ±´¿¾±®¿­· ø¹«®«ô ¼±­»² ¼»²¹¿² ¬·³ ´¿·²§¿ ÷

¾»µ»®¶¿ ­¿³¿ô ³«´¿· ¼¿®· ¬¿¸¿° ±®·»²¬¿­· ¼·´¿²¶«¬µ¿² °»²§«­«²¿² ®»²½¿²¿ ¬·²¼¿µ¿²

¼·´¿²¶«¬µ¿² °»´¿µ­¿²¿¿² ¬·²¼¿µ¿² ¼¿´¿³ ­·µ´«­ °»®¬¿³¿ò Ü·­µ«­· §¿²¹ ¾»®­·º¿¬

¿²¿´·¬·µ §¿²¹ µ»³«¼·¿² ¼·´¿²¶«¬µ¿² °¿¼¿ ´¿²¹µ¿¸ ®»º´»µ¬·ºó»ª¿´«¿¬·º ¿¬¿­ µ»¹·¿¬¿²

§¿²¹ ¼·´¿µ«µ¿² °¿¼¿ ­·µ´«­ °»®¬¿³¿ô «²¬«µ µ»³«¼·¿² ³»³°»®­·¿°µ¿² ®»²½¿²¿

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua

dan seterusnya.

Adapun prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas, menurut

Iskandar (2009: 67)

1. Mengidentifikasi permasalahan umum2. Mengadakan pengecekan dilapangan3. Membuat perencanaan umum4. Mengembangkan tindakan pertama5. Mengobservasi, mengamati, mendiskusikan tindakan pertama.6. Refleksi-evaluatif, dan merevisi atau memodifikasi untuk perbaikan dan

peningkatan pada siklus kedua berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur

penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survei awal

Kegiatan yang dilakukan dalam survei ini oleh peneliti adalah pembelajaran

penjasorkes pada siwa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen dan alat

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan alat dan instrument penelitian dan evaluasi

3. Tahap pengumpulan data

Pada tahap penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang:

a. Hasil belajar lempar lembing gaya hop

b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran

d. Alat bantu pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran

f. Semangat dan keaktifan siswa

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskritif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang

dikumpulkan berupa uraian diskriptif tentang perkembangan pembelajaran,

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok bahasan teknik

lempar lembing gaya hop

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal

survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu

penelitian

H. Proses Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam prnelitian ini adalah meningkatkan hasil

belajar lempar lembing gaya hop siswa kelas VIIIC di SMP Negeri 1 Tulung

tahun pelajaran 2010/2011. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian

tujuan tersebut diranacang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdari

empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

interpretasi, analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian

ini direncanakan dalam dua siklus.

1. Rancangan siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario pembelajaran

yang terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetaui kompetensi

dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (action) yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lempar lembing gaya hop

3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian lempar

lembing gaya hop.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lempar lembing gaya hop

2) Melakukan pemanasan

3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran

4) Melakukan latihan teknik dasar lempar lembing gaya hop

a) Cara melakukan awalan melalui penerapan alat bantu yang telah disiapkan

oleh guru dan peneliti.

b) Cara melakukan tolakan lempar lembing melalui penerapan alat bantu

yang telah disiapkan oleh guru dan peneliti.

c) Sikap yang benar saat melempar lembing

d) Sikap gerakan lanjut melalui penerapan alat bantu.

5) Menarik kesimpulan

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

7) Melakukan pendinginan

c. Pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap: (1) Hasil keterampilan lempar lembing

gaya hop (2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lempar

lembing gaya hop (3) Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan

yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel

berikut:

Tabel 3 Prosentase Target Capaian

Aspek yangdiukur

Prosentase target capaianCara mengukurKondisi

awalSiklus

1Siklus

2Siklus

3Hasil lemparlembing gayahop

36.1% 60 % 70% 100%

Diamati pada saatpengambilan hasiltes lempar lembinggaya hop

2. Rancangan siklus II

Pada silkus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan

interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus

sebelumnya.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes kemampuan

lempar lembing gaya hop. Observasi dan tes kemampuan digunakan untuk

mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam melakukan

lempar lembing gaya hop, mengenai kemampuan melempar sebelum diberi

tindakan berupa penerapan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang

berlangsung.

Berikut merupakan hasil observasi para siklus, sebelum diberi tindakan

berupa penerapan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar (pra siklus), dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi Kondisi Awal (Para Siklus)

Aspek yangdiukur

Kondisi AwalCara MengukurJumlah Siswa

yang lulusPresentaseKelulusan

Hasilkemampuanlempar lembinggaya hop 13 36,1%

Diamati saatgurumemberikanmateri lemparlembing gayahop pada awalpembelajaran

Berdasarkan hasil tes pra siklus, diketahui bahwa hanya ada beberapa

siswa yang sudah mampu melakukan lempar lembing gaya hop dengan baik atau

memperoleh nilai 75 ke atas. Dari hasil keterampilan lempar lembing gaya hop

hanya ada 13 siswa (36,1 %),hal ini menujukkan bahwa kemampuan siswa dalam

melakukan teknik dasar lempar lembing gya hop masih rendah. Untuk

memperbaiki dan meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran lempar lembing gaya hop, maka akan dilakukan tindakan berupa

penerapan alat bantu berupa bola berekor,kertas koran dan bilah yang dilakukan

dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

35

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk

menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada

setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan penerapan alat bantu

pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Untuk

mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan

tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi dalam

lempar lembing pada tiap akhir siklus.

Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan serta refleksi tehadap tindakan. Serangkaian penelitian

yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Penelitian diakhiri sampai ada perubahan

pada indikator partisipasi siswa ke arah yang lebih baik. Pembahasan masing-

masing siklus dapat dilihat seperti di bawah ini.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing

siklus terdiri atas kegiatan, antara lain: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

observasi, (4) refleksi. Pada setiap akhir siklus, guru dengan peneliti melakukan

refleksi bersama untuk melakukan pembahasan mengenai siklus yang telah

dilakukan, untuk selanjutnya mencari solusi pemecahan masalah yang terjadi pada

siklus sebelumnya, dan menentukan tindakan kedepan yang harus dilakukan untuk

keberhasilan siklus berikutnya, jika indikator ketercapaian belum terpenuhi.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Perencanaan tindakan perlu dipertimbangkan secara matang

agar penelitian dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang

diharapakan. Sebelum menjalankan rencana tindakan yang telah disusun,

peneliti bersama dengan guru mencari waktu yang paling tepat untuk

melakukan siklus I. Pemilihan waktu penelitian berdasarkan jadwal

pelajaran penjasorkes di kelas VIIIC, yaitu hari Rabu. Masing-masing

pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran, yaitu 2 x 40 menit.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan hasil diskusi disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus pertama ini dilakukan pada hari Rabo, 27 oktober

2010,. Pelajaran penjasorkes di kelas VIIIC pada hari Rabu dilakukan

pada jam pelajaran ke-4 dan ke-5, yaitu dimulai pada pukul 09.30 WIB

dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Setelah menetapkan jadwal

pelaksanaan tindakan, selanjutnya peneliti dan guru menetapkan tempat

penelitian. Mempertimbangkan keterbatasan ruang, tempat, dan sarana

serta prasarana yang dimiliki, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa

penelitian akan dilakukan di lapangan Sepak bola SMP negeri 1

Tulung,karena membutuhkan tempat yang luas.

Penelitian ini pada intinya menggunakan media alat bantu

berupa bola berekor,kertas Koran dan bilah. Alat bantu yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu bola berekor,Kertas Koran dan bilah. Dengan

mempertimbangkan kemudahan dan kesederhanaan penggunaan alat

bantu yang telah disediakan, peneliti dan guru memutuskan untuk

menggunakan alat bantu tersebut dalam meningkatkan kemampuan

lempar lembing siswa

Alat bantu yang akan digunakan kepada siswa perlu

dipertimbangkan tingkat keefektifannya dalam upaya meningkatkan

kemampuan lempar lembing gaya hop, sesuai dengan tujuan awal dari

penelitian ini. Alat bantu yang digunakan, yaitu bola berekor,kertas koran

dan bilah.

Tahap perencanaan siklus I meliputi kegiatan berikut ini:

1) Peneliti bersama guru mata pelajaran penjasorkes merancang

skenario pembelajaran lempar lembing gaya hop dengan

menggunakan alat bantu berupa bola berekor,kertas koran dan bilah.

Langkah yang ditempuh di antaranya:

a) Guru menyiapkan siswa dengan empat bersab, berdoa dan

persensi siswa, dilanjutkan dengan melakukan kegiatan

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang lempar

lembing gaya hop.

b) Guru memberikan penjelasan tentang proses pembelajaran

lempar lembing gaya hop.

c) Guru memberikan pemanasan, lari satu kali mengelilingi

lapangan sepak bola, setelah itu dilanjurkan streatching berupa

penguluran otot. Dilanjutkan dengan sebuah permainan kecil

yaitu permainan bola keranjang.

d) Siswa dikumpulkan diberi penjelasan tentang materi yang akan

diajarkan. Yaitu pembelajaran lempar lembing dengan

menggunakan alat bantu berupa bola berekor,kertas Koran dan

bilah.

e) Guru membagi Siswa dan alat menjadi Dua kelompak, dengan

susunan laki-laki dan perempuan di bagi,pertama bilah ,yang

nantinya dilalui siswa dengan cara berlari yang bertujuan

untukmelatih awalan dalam lempar lembing, kedua adalah di

bariskan berhadap hadapan kemudian saling melemparkan

kertas Koran keteman depannya,ketiga jarak antara teman di

jauhkan dan dengan menggunakan bola berekor di lemparkan

sejauh-jauhnya

f) Guru memberikan contoh melakukan gerakan pada

pembelajaran yang menggunakan alat bantu lempar lembing

gaya hop yang benar.

g) Guru menggunakan bola berekor,kertas koran dan bilah dalam

pembelajaran lempar lembing gaya hop, dalam upaya

meningkatkan kemampuan siswa.

h) Setelah cukup dalam pembelajaran tersebut dan sudah dilakukan

berulang kali, langsung pembelajaran menggunakan lembing

yang sebenarnya dengan gaya hop yang telah diajarkan dengan

baik dan benar.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

i) Setelah siswa menyelesaikan tugas yang diberikan, guru

memeriksa sekilas hasil kerja siswa;

j) Guru melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan;

k) Guru dan peneliti mengadakan evaluasi dan analisis hasil lempar

lembing gaya hop yang telah dilakukan siswa sebagai bahan

pertimbangan tingkat keberhasilan siklus I.

2) Peneliti menyusun rencana pembelajaran (RPP) untuk materi lempar

lembing gaya hop menggunakan alat bantu berdasarkan silabus yang

berlaku di sekolah tersebut. Rencana pembelajaran ini selanjutnya

akan menjadi panduan bagi guru untuk mengajar di depan kelas

sebagai wujud tindakan I.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran berupa bola

berekor,kertas koran dan bilah.

4) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa tes.

Instrumen tes digunakan untuk menilai hasil pekerjaan siswa dalam

melakukan lempar lembing gaya hop.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan siklus I berlangsung selama dua kali pertemuan (2

x 40 menit), yaitu pada hari Rabu tanggal 27 oktober dan 3 November di

lapangan sepak bola SMP Negeri 1 tulung. Siklus I dimulai pada hari

Rabu tanggal 27 Oktober 2010 saat jam pelajaran ke-4 dan ke-5 Siklus I

dilanjutkan pada pertemuan kedua, yaitu hari rabu, 3 November 2010,

pada jam pelajaran ke-4 dan ke-5.

Tindakan I dimulai dengan melakukan pembelajaran

berdasarkan skenario dan rencana pembelajaran (RPP) yang telah

disepakati sebelumnya antara peneliti dengan guru mata pelajaran

penjasoekes ketika dalam tahap perencanaan. Jadi, kegiatan yang

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dilakukan oleh peneliti dan guru , yaitu mengamati jalannya proses

pembelajaran, mencatat semua kejadian yang ada di dalam kelas, dan

melakukan refleksi setelah pembelajaran usai.

Pada pelaksanaan siklus I ini, materi yang disampaikan oleh

guru adalah pembelajaran lempar lembing gaya hop yang menggunakan

alat bantu berupa bola berekor,kertas Koran dan bilah. Pada pertemuan

pertama siswa diberi tugas untuk melakukan awalan berupa lari yang

melewati bilah, Siswa sudah melakukan semua ditambah dengan bilah

untuk susunan alat bantunya siswa melakukannya masih sama tapi

ditambah dengan jingkat melewati bilah, setelah itu selesai kemudian

lempar tangkap kertas Koran bekas dan di lanjutkan lempar menggunakan

bola berekor dalam lempar lembing gaya hop. Urutan kegiatan yang

dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Guru membuka kelas dengan salam;

2) Berdoa dilanjutkan dengan presensi siswa dan penjelasan materi

yang akan diajarkan.

3) Guru memberikan pemanasan dan permainan yang menunjang pada

materi yang akan diajarkan.

4) Guru menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran;

5) Guru menjelaskan cara menggunakan alat bantu yang nantinya akan

dilakukan siswa.

6) Menyusun alat bantu terlebih dahulu yaitu dengan bilah terlebih

dahulu dibagi dengan Dua kelompok, dengan masing-masing laki-

laki dan perempuan sendiri.

7) Siswa melakukan awalan lari dengan cara melewati bilah,dengan

tanpa menggunakan alat terlebih dahulu yang dilakukan berulang-

ulang

8) Setelah itu kemudian siswa di berikan alat bantu berupa kertas Koran

bekas dan kemudian melakukan lempar melempar Koran tersebut.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

9) Kemudian siswa di beri lagi alat bantu berupa bola berekor,dan jarak

antar teman di jauhkan agar lemparan bisa maksimal,hal ini

kemudian di tambah dengan gaya yang telah di ajarkan

10) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang

kejelasan materi;

11) Setelah semua melakukan gerakan yang diatas, dilanjutkan pada

penggunaan lembing yang sebenarya,dengan menerapkan gaya hop

yang telah di ajarkan dengan benar.Di sini masih di bagi antara laki-

laki dan perempuan setelah siswa melakukan berulang kali

12) Guru mendampingi siswa dan bertindak sebagai fasilitator. Guru

mengawasi kinerja siswa dalam mengerjakan tugas guna memantau

perkembangan siswa;

13) Guru dan peneliti merefleksikan dan menyimpulkan isi

pembelajaran;

14) Guru menutup kelas dan memberitahukan kegiatan pembelajaran

untuk pertemuan berikutnya.

Pada pelaksanaan siklus I untuk pertemuan kedua, guru

bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran di kelas, dari

pembukaan hingga penutup. Peneliti juga ikut membantu dalam proses

pembelajaran serta mengamati hasilnya pembelajaran.

Pertemuan kedua pada siklus pertama dilakukan tindakan

sebagai berikut:

1) Guru membuka pelajaran dengan salam, lalu mengecek kehadiran

siswa;

2) Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya;

3) Guru melakukan pendalaman materi untuk menambah pemahaman

siswa, yaitu tentang cara melakukan gerakan lempar lembing yang

benar.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

kejelasan materi;

5) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang kesulitan yang

mereka hadapi dalam proses pembelajaran lempar lembing dengan

menggunakan alat bantu yang telah dilakukan;

6) Guru memberikan penilaian dan komentar terhadap pekerjaan siswa,

serta memberikan penguatan terhadap hasil lemparan yang telah

dilakukan pada awal siklus. Penguatan dilakukan dengan cara

memuji hasil pekerjaan siswa yang telah melakukan lemparan

dengan baik dan meminta siswa yang lain untuk meningkatkan hasil

karyanya pada pertemuan yang akan datang;

7) Guru menutup kelas dan memberitahukan kegiatan pembelajaran

untuk pertemuan berikutnya.

c. Observasi

Ketika guru melakukan pembelajaran lempar lembing gaya

hop, peneliti membantu jalannya pembelajaran tersebut di lapangan

Sepak bola SMP Negeri 1 Tulung. Pertemuan pertama (Rabu, 27 Oktober

2010) berlangsung selama 2 x 40 menit pada jam pelajaran pertama dan

kedua. Guru menggunakan alat bantu berupa ban bekas, kardus, dan

bilah. Pertemuan kedua (Rabu, 3 November 2010) berlangsung

pembelajaran selama 2 x 40 menit pada jam pelajaran ke4 dan ke5.

Pertemuan kedua menjadi sarana guru untuk melakukan pendalaman

materi, membahas tugas siswa, dan melakukan refleksi dari pertemuan

pertama. Guru memberikan komentar dan penguatan terhadap hasil

lompatan yang telah dilakukan oleh siswa pada pertemuan sebelumnya.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar-

mengajar kemampuan lempar lembing gaya hop menggunakan alat bantu

berupa Bola berekor,kertas Koran dan bilah diperoleh data tentang

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

keaktifan dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung,

yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang antusias dan tertarik dengan pembelajaran lempar

lembing gaya hop dengan alat bantu berupa bola berekor, kertas

koran dan bilah mengalami peningkatan dari pada pembelajaran yang

seperti biasanya, tetapi masih ada yang kurang memperhatikan

penjelasan guru. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya

gangguan dari luar kelas, yaitu beberapa siswa yang sengaja ingin

melihat kegiatan pembelajaran kelas VIIIC. Hal ini terjadi karena

kegiatan pembelajaran dengan alat bantu berupa bola berekor, kertas

Koran dan bilah belum pernah terjadi di kelas-kelas sebelumnya.

Kejadian ini sempat menyita perhatian siswa, tetapi guru berhasil

mengatasinya dengan cara meminta siswa-siswa untuk kembali fokus

terhadap pembelajaran dan meminta siswa yang berada di luar

lapangan untuk tidak mengganggu proses belajar mengajar;

2) Berdasarkan hasil tes lempar lembing gaya hop yang dilakukan siswa

didapat 21 siswa atau sekitar 58,33% siswa sudah mampu melakukan

lemparan dengan baik. Para siswa dianggap bagus lemparannya

apabila telah mendapat nilai minimal 70.

3) Berdasarkan data hasil tes lempar lembing gaya hop dapat diketahui

bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dalam melakukan

lempar lembing gaya hop mengalami peningkatan setelah

diadakannya tindakan I. Jumlah siswa yang tuntas sebelum adanya

tindakan untuk hasil tes rangkaian gerakan lempar lembing gaya hop

adalah sebanyak 13 orang atau sekitar 36,1%.

4) Pada akhir tindakan I, jumlah siswa yang mengalami ketuntasan

hasil belajar lempar lembing gaya hop sebanyak 21 siswa atau

sebanyak 58,33%.

Dengan adanya pembelajaran lempar lembing gaya hop dengan

menggunakan alat bantu telah mengalami peningkatan, pelaksanaan

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

tindakan I mampu mencapai indikator siklus I keberhasilan yang telah

ditetapkan. Tetapi masih banyak ditemukan kelemahan pada siklus I,

sehingga hasilnya kurang maksimal. Hal ini tidak lepas dari adanya

kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan tindkan I yang

ditemukan pada aspek guru, siswa, maupun media yang digunakan dalam

penelitian tersebut.

Beberapa kelemahan yang dimiliki guru dalam yang terlihat

dalam kegiatan tindakan I ini, antara lain:

1) Umpan yang diberikan oleh guru masih belum bisa membangkitkan

keaktifan siswa dalam belajar;

2) Sebelum memberikan materi pokok, guru kurang dalam memberikan

apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini

membuat siswa tidak memiliki gambaran yang jelas tentang isi

materi dan proses pembelajaran yang akan dilakukan. Akibatnya,

siswa sulit untuk memahami materi seutuhnya;

3) Guru harus lebih kreatif dalam meningkatkan motivasi siswa.

4) Belum ada penguatan berarti dari guru yang dapat memotivasi siswa

untuk tertarik dengan materi pembelajaran dan megikuti proses

pembelajaran dengan sungguh-sungguh.

Dari sisi siswa ditemukan beberapa kekurangan, antara lain:

1) Siswa belum sepenuhnya aktif ketika pembelajaran lempar lembing

gaya hop berlangsung. Pada umumnya mereka masih bercanda

dengan teman-temannya. Meskipun belum memahami materi yang

disampaikan guru, mereka tetap saja diam, tidak berani, dan malu

untuk bertanya;

2) Siswa masih kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.

Mereka mudah terganggu dengan lingkungan sekitar;

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

3) Siswa masih belum tampak sungguh-sungguh dalam mengikuti

proses pembelajaran lempar lembing gaya hop.

4) Pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan

gerakan lempar lembing dengan benar, kebanyakan siswa kurang

konsentrasi sehingga lemparannya belum sesuai gaya yang diajarkan,

sehingga mengakibatkan diskualifikasi. Selain itu siswa juga kurang

memperhatikan pada waktu melepas lembing dari tangan.

Kelemahan juga ditemukan dari segi alat bantu. Dikarenakan

alat bantu hanya dari barang-barang bekas, bahkan kondisinya mungkin

sudah ada yang rusak maka perlu perawatan yang lebih diperhatikan lagi

baik itu oleh siswa, guru, maupun peneliti. Oleh karena itu guru dan

peneliti ,menyiapkan alat bantu yang lebih untuk mengganti yang rusak.

Kendala yang ditemui, yaitu kertas koran yang mudah rusak, misal ke

injak siswa jadi harus disiapkan penggantinya.

Alat bantu yang digunakan dalam tindakan I ini ternyata

mendapatkan tanggapan positif dan negatife dari siswa. Banyak siswa

yang antusias dalam mengikuti pembelajaran, dikarenakan pembelajaran

dengan menggunakan media alat bantu merupakan pembelajaran yang

baru mereka terima pada waktu penelitian ini, dan dalam pembelajaran

sebelum lempar lembing merupakan hal yang membosankan dan

melelahkan, jadi dengan adanya pembelajaran yang baru ini, siswa lebih

tertarik dan menantang baginya, sehingga akan tercipta suasana

pembelajaran yang lebih baik. Namun, masih ada beberapa siswa yang

merasa kurang antusias dalam pembelajaran nah dari itu lah tugas dari

guru dan peneliti untuk membuat peran aktif siswa lebih meningkat,

mungkin dari susunan alat bantu, jarak alat bantu, atau permainan

pemanasan yang perlu adanya perubahan.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tindakan pada siklus I, guru

dan peneliti melakukan refleksi. Berdasarkan kelemahan yang ditemukan

pada siklus I, perbaikan yang akan diupayakan pada pelaksanaan siklus

II, antara lain:

1) Pada awal pelajaran guru akan melakukan apersepsi secukupnya agar

siswa memiliki gambaran terlebih dahulu tentang materi yang akan

diajarkan sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahami materi

tersebut.

2) Guru memberikan pemanasan berupa permainan yang menunjang

pada materi pembelajaran lempar lembing gaya hop. Hal ini di

upayakan untuk meningkatkan kaemampuan siswa dan peran aktif

siswa.

3) Untuk menumbuhkan motivasi dan antusiasme siswa terhadap

pembelajaran guru akan berusaha membuat proses pembelajaran

yang rileks dan tidak kaku. Guru memberikan kesempatan seluas-

luasnya kepada siswa untuk bertanya apabila mereka mengalami

kesulitan ketika pembelajaran berlangsung. Jika diperlukan,

penguatan yang diberikan kepada siswa tidak hanya berupa kata-kata

atau pujian saja, tetapi juga berupa hadiah atau reward.

4) Untuk menghindari gangguan dari luar yang mengganggu

konsentrasi siswa, guru akan melakukan pencegahan dengan

menjaga suasana kondusif diwaktu proses belajar mengajar.

5) Agar pembelajaran menjadi lebih tertib, guru akan selalu memantau,

mengingatkan siswa, dan menegur siswa yang tidak memperhatikan

pelajaran atau bercanda dengan temannya.

6) Guru membuat variasi pembelajaran, misal dalam susunan alat

bantunya di ubah, atau jarak antar alat bantu diadakan perubahan

siswa. Perubahan ini menekankan pada susunan alat bantu yaitu,

bilah yang digunakan untuk melatih tolakan tumpuan dan bola

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

berekor yang digunakan untuk melatih gaya lemparan di perjauh

jaraknya disbanding sikus I.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Hasil akhir siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

kelas VIIIC dalam melakukan lempar lembing gaya hop belum mampu

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hal ini

disebabkan adanya berbagai kelemahan dari berbagai unsur pembelajaran

pada pelaksanaan tindakan I ini. Oleh karena itu, sebagai upaya perbaikan

dan penyempurnaan siklus I, peneliti dan guru bermaksud untuk

melakukan tindak lanjut dengan melakukan siklus II.

Kegiatan perencanaan pelaksanaan siklus II dilakukan pada

minggu berikutnya. Siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan

durasi masing-masing pertemuan selama 2 jam pelajaran atau 2 x 40

menit. Tindakan II dilaksanakan pada hari Rabu, 10 November 2010, dan

Sabtu, 17 November 2010.

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyampaikan hasil

observasi yang dilakukan pada siklus I. Peneliti menyampaikan kelebihan

dan kekurangan yang terdapat dalam siklus I. Selanjutnya peneliti dan

guru berdiskusi tentang tindakan yang harus diambil agar dapat mengatasi

kekurangan yang terdapat dalam siklus I sehingga diharapkan pada siklus

II pembelajaran akan berlangsung lebih baik dan indikator keberhasilan

dapat dipenuhi.

Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang masih ditemukan

dalam siklus I, akhirnya peneliti dan guru mengambil upaya perbaikan

sebagai berikut:

1) Sebelum pelajaran dimulai, kelas akan dikondisikan terlebih dahulu,

diupayakan sekondusif mungkin, siswa siap untuk menerima

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

palajaran, dan memastikan tidak adanya gangguan dari luar kelas

ketika pelajaran berlangsung.

2) Pada awal pelajaran guru melakukan apersepsi secukupnya agar

siswa memiliki gambaran terlebih dahulu tentang materi yang akan

diajarkan. Jika sekiranya siswa sudah dapat dibawa mengikuti

materi, apersepsi baru dihentikan. Apersepsi dapat dilakukan dengan

pertanyaan-pertanyaan kecil yang memancing siswa tentang materi

yang diajarkan.

3) Guru berusaha membuat kelas menjadi rileks dan tidak kaku. Jika

perlu, guru menyisipkan sedikit humor disela-sela pembelajaran. Hal

ini dimaksudkan agar siswa lebih antusias mengikuti proses

pembelajaran.

4) Guru menjelaskan cara melakukan lemparan yang benar dengan

menggunakan alat bantu bola berekor,kertas Koran dan bilah.

Menjelaskan cara menggunakan/fungsi alat bantu baik itu bola

berekor, kertas koran, dan bilah. Guru memandu siswa untuk

melakukan lemparan pada alat bantu tersebut, mulai dari berlari

melewati bilah,Sampai lempar tangkap menggunakan bola berekor.

Dari mempraktekan kegiatan tersebut yang tujuannya untuk gerakan

rangkaian secara keseluruhan dari lempar lembing gaya hop.

5) Untuk memancing siswa agar bertindak aktif, guru memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk bertanya apabila

mengalami kesulitan ketika pembelajaran berlangsung.

6) Agar siswa termotivasi untuk melakukan lemparan yang baik dan

mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh, guru akan

melakukan penguatan terhadap tindakan siswa yang positif. Jika

diperlukan, penguatan yang diberikan kepada siswa tidak hanya

berupa kata-kata atau pujian saja, tetapi pada akhir pembelajaran

dapat juga dilakukan pemberian reward atau hadiah kepada siswa

yang melakukan lemparan hasil terbaik.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

7) Guru merubah susunan alat bantu dari siklus pertama agar lebih

variatif dalam pembelajarannya, serta memberikan hukuman pada

siswa. Untuk meningkatkan motivasi pada siswa guru membuat

kompetisi atau persaingan antar kelompok, misal setiap kali

melakukan lemparan rangkaian pada alat bantu yang kalah jauh

diberi hukuman berupa push-up, atau yang menginjak dan

menyentuh alat bantu di beri hukuman.

8) Guru akan memantau proses pembelajaran. Guru akan mengingatkan

dan menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran atau

bercanda dengan temannya.

Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1) Peneliti dan guru merancang skenario pembelajaran lempar lembing

gaya hop menggunakan alat bantu berupa ban bekas, bilah, dan

kardus. Langkah-langkah yang ditempuh, antara lain:

a) Guru membuka kelas dan mengkondisikan kelas hingga siswa

siap untuk mengikuti proses pembelajaran;

b) Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa

tentang lempar lembing gaya hop;

c) Guru menjelaskan kembali materi tentang lempar lembing gaya

hop guna meningkatkan pemahaman siswa;

d) Guru bersama siswa melaksanakan tahap-tahap melakukann

pembelajaran lempar lembing gaya hop dengan menggunakan

alat bantu berupa bola berekor,kertas Koran dan bilah.

e) Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk

bertanya tentang kejelasan materi. Guru juga memberikan

kesempatan bagi siswa yang belum jelas untuk berbagi tentang

masalah dan kendala yang mereka hadapi dalam proses

pembelajaran lempar lembing gaya hop guna mencari solusi

bersama;

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

f) Guru memberikan penguatan berupa pujian kepada siswa

dengan hasil lompatan terbaik. Sebagai upaya meningkatkan

motivasi siswa, guru menjanjikan reward untuk hasil terbaik

pada kegiatan lempar lembing gaya hop yang akan segera

dilakukan;

g) Guru menyusun alat bantu yang berbeda pada siklus I yaitu

dengan menambah permainan dengan alat bantu dan juga

menambah jarak lempar tangkap bola berekor

h) Siswa diberi tugas untuk mempraktekkan gerakan tersebut

(guru mendampingi siswa dan bertindak sebagai fasilitator);

i) Setelah siswa menyelesaikan tugas yang diberikan, guru

memberikan evaluasi dan sedikit penjelasan kesalahn yang

dilakukan siswa.

j) Guru dan peneliti melakukan refleksi kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan;

k) Guru mengadakan evaluasi dan analisis hasil lempar lembing

gaya hop yang telah dilakukan siswa sebagai bahan

pertimbangan tingkat keberhasilan siklus II.

2) Peneliti menyusun rencana pembelajaran (RPP) untuk materi lempar

lembing gaya hop menggunakan alat bantu. RPP tersebut akan

menjadi panduan bagi guru untuk mengajar sebagai wujud tindakan

II.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan alat bantu pembelajaran berupa

Bola berekor,kertas Koran dan bilah serta menyiakan lapangan

lempar lembing serta menyiapkan kondisi lapangan yang digunakan

untuk pembelajaran.

4) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa tes

yang digunakan untuk menilai hasil pekerjaan siswa dalam

melakukan lemparan.

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan pada hari Rabu, 10 November 2010,

dalam dua jam pelajaran (jam pelajaran ke-4 dan ke-5) yang berdurasi 2

x 40 menit di lapangan Sepak bola SMP Negeri 1 Tulung. Dalam

pelaksanaan tindakan II ini, guru mengaplikasikan solusi yang telah

didiskusikan sebelumnya antara guru dengan peneliti guna mengatasi

kekurangan pada proses pembelajaran lempar lembing gaya hop dalam

siklus I. Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti bekerja sama

dengan guru mengamati jalannya proses pembelajaran.

Pada pelaksanaan tindakan II susunan alat bantu dan jarak antar

alat diperlebar, dengan susunan mulai dari berlari melewati bilah,lempar

tangkap kertas Koran dan melempar bola berekor sejauh-jauhnya.

Adapun urutan pelaksanaan tindakan II pada pertemuan pertama adalah

sebagai berikut:

1) Guru memulai dengan membariskan empat bersab, berdoa dan

dilanjutkan dengan mengecek daftar hadir siswa untuk mengetahui

jumlah siswa yang mengikuti pelajaran penjasorkes pada hari

tersebut.

2) Guru memimpin pemanasan dengan mengelilingi lapangan Sepak

bola sebanyak sekali putaran, dilanjutkan dengan stretching

dipimpin guru yang berupa penguluran otot. Setelah itu dilanjutkan

dengan berupa permainan kompetisi yang menuntut kerjasama tim

yaitu yang dinamakan bola ranjang, dengan kelompok yang kalah

diberikan hukuman.

3) Guru menyiapkan alat bantu, yaitu berupa bola berekor,kertas koran

dan bilah untuk pembelajaran lempar lembing gaya hop.

4) Guru menyusun rangkaian alat bantu dengan jarak yang diperlebar,

untuk susunan yang pertama dimulai bilah, dimana siswa berlari

melewati bilah dan diakhiri dengan jingkat pada batas akhir

bilah,kemudian lempar tangkap kertas Koran dngan jarak yang lebih

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

jauh dari siklusI,dan kemudian lempar bola berekor sejauh-jauhnya

dengan menggunakan cara lari dan jingkat yang telah di ajarkan

5) Untuk meningkatkan suasana yang lebih kompetitif, guru

memberikan hukuman setiap siswa yang paling buruk dalam

melakukan alat bantu tersebut yang berupa push-up.

6) Setelah pembelajaran dengan alat bantu dirasa sudah cukup,

langsung di aplikasikan pada lapangan lempar lembing yang

sebenarnya. Yang dilakukan siswa satu persatu mulai dari berlari

atau awalan, kemudian lemparan saat berjingkat,dan di akhiri dengan

gerak lanjut.

7) Guru memberikan penguatan kepada siswa yang mendapatkan

lompatan terbaik pada pembelajaran sebelumnya. Selain itu guru

berusaha menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar dengan cara

memberikan reward kepada siswa yang mendapatkan nilai terbaik di

akhir tindakan II bagi tiga siswa yang mendapatkan nilai terbaik;

8) Guru mengulas kembali materi tentang lempar lembing gaya hop.

9) Untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru memancing siswa dengan

pertanyaan-pertanyaan kecil tentang materi yang bersangkutan;

10) Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk

bertanya tentang kejelasan materi. Guru juga memberikan

kesempatan bagi siswa yang belum jelas untuk berbagi tentang

masalah dan kendala yang mereka hadapi dalam lempar lembing

gaya hop guna mencari solusi bersama;

11) Guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;

12) Guru mengadakan evaluasi dan analisis hasil pekerjaan siswa, lalu

menutup kelas dengan salam.

Sesuai dengan rencana yang telah dilakukan, pelaksanaan

tindakan II pertemuan kedua dilakukan pada hari Rabu 17 november

2010, pada jam pelajaran ke-4 dan ke-5. Setelah pelaksanaan tindakan II

pertemuan pertama, peneliti bersama guru melakukan diskusi tentang

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

persiapan kebutuhan yang akan dilakukan pada tindakan II pertemuan

kedua.

Dari diskusi yang telah dilakukan, guru dan peneliti sepakat

untuk mengadakan analisis dan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan baik dari siklus pertama hingga siklus terakhir. Guru akan

berdiskusi bersama siswa membahas tentang hasil lempar lembing gaya

hop oleh siswa pada tindakan I dan tindakan II. Hal ini bertujuan agar

siswa mengetahui jawaban yang benar dari tugas yang telah diberikan

pada mereka sehingga secara tidak langsung mereka mendapatkan

tambahan pengalaman tentang proses lempar lembing gaya hop. Sebagai

bentuk penguatan, pada akhir pembelajaran dilakukan pemberian reward

berupa hadiah kepada tiga siswa yang memperoleh nilai tertinggi secara

komulatif dari siklus I hingga siklus II.

Adapun urutan pelaksanaan tindakan II pada pertemuan kedua

adalah sebagai berikut:

1) Guru membentuk barisan empat bersab, berdoa, membuka pelajaran

dengan mengucap salam dan dilanjutkan dengan mengabsen siswa;

2) Guru melakukan apersepsi dan melakukan koreksi pada kegiatan

pembelajaran lempar lembing gaya hop yang telah dilakukan siswa

pada siklus I dan siklus II;

3) Guru menjelaskan materi secara sekilas tentang lempar lembing gaya

hop;

4) Guru memimpin pemanasan menyuruh siswa lari keliling lapangan

Sepakbola sebanyak 1 kali. Setelah semua melakukan dilanjutkan

streatching atau penguluran otot, agar tidak terjadi cidera.

Penguluran ditekankan pada otot-otot kaki dan tangan yang

diberikan porsi latihan yang lebih.

5) Pemanasan dan penguluran dah cukup dilanjutkan dengan sebuh

permainan sederhana yang membuat suasana menjadi lebih

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

menyenangkan dan membuat tidak jenuh bagi siswa. Yaitu

permainan Elang dan Anak Ayam yang menuntut kerja sama tim.

6) Siswa dikumpulkan dan dibariskan empat bersab kemudian diberi

penjelasan tentang tugas yang akan mereka kerjakan berikutnya.

7) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang

kejelasan materi. Guru mencari tahu kesulitan yang dialami siswa

dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan guru pada tindakan I

dan tindakan II;

8) Siswa melakukan pembelajaran lempar lembing gaya hop dengan

menggunakan alat bantu yang telah disusun sebagai berikut pertama

siswa berlari melewati bilah yang mempunyai jarak yang ditentukan,

kemudian dilanjutkan dengan lempar tangkap kertas koran dan

lempar bola berekor.

9) Siswa sudah melakukan berulangkali pembelajaran tersebut,

langsung diterapkan pada lapangan lempar lembing yang

sesungguhnya.

10) Guru memberi masukan dan komentar tentang hasil kerja siswa

dalam melakukan lempar lembing gaya hop.

11) Guru memberikan penguatan pada siswa dengan memberikan pujian

dan tepuk tangan kepada siswa yang telah mampu melakukan nya

dengan baik dan benar . Guru memberikan reward kepada siswa

yang mendapatkan nilai komulatif tertinggi dalam pembelajaran

lempar lembing gaya hop yang telah dilakukan pada tindakan I dan

tindakan II;

12) Guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan;

13) Guru menutup kelas dengan salam setelah memberikan motivasi

kepada siswa untuk tetap semangat dalam pembelajaran.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

c. Observasi

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 10 november 2010,

untuk pertemuan pertama, dan hari rabu, 17 November 2010, untuk

pertemuan kedua. Pada pelaksanaan tindakan II ini peneliti berkerja sama

dengan guru untuk menjalankan pertemuan kedua dari siklus II. Guru

menjadi pemimpin pada pelaksanaan pembelajaran lempar lembing gaya

hop menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola berekor,kertas

koran dan bilah pada kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung.

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yang masing-

masing pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit.

Berdasarkan hasil pengamatan, proses pembelajaran yang terjadi pada

pelaksanaan tindakan II berjalan dengan baik. Hal ini tampak pada

tindakan siswa yang semakin terlihat tertib dan bersemangat dalam

mengikuti proses pembelajaran lempar lembing gaya hop dibandingkan

dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Siswa telah menampakkan

keaktifannya dalam pembelajaran dan guru sudah terampil dalam

memimpin jalannya proses pembelajaran secara sistematis dan terencana.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar

lempar lembing gaya hop menggunakan alat bantu pembelajaran berupa

bola berekor,kertas koran, dan bilah pada kelas VIIIC SMP Negeri 1

Tulung, diperoleh data lapangan sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil tes lempar lembing gaya hop pad siklus II untuk

tes gerakan rangkaian lempar lembing gaya hop didapat 29 siswa

atau sekitar 80,55% siswa sudah mampu melakukan gerakan lempar

lembing gaya hop dengan tepat.

2) Sedangkan untuk ketrampilan lempar lembing gaya hop sudah tepat

dengan menggunakan gaya hop yang telah di ajarkan.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

d. Refleksi

Secara umum kelemahan dalam pembelajaran lempar lembing

gaya hop yang ditemukan pada siklus I telah dapat diatasi dan

diminimalkan dalam siklus II. Guru telah berhasil dalam memimpin

pembelajaran. Guru telah mampu membangkitkan semangat siswa dan

membimbing siswa dalam proses pembelajaran lempar lembing gaya hop.

Siswa menjadi lebih tertib dan aktif mengikuti proses pembelajaran.

Siswa menjadi lebih antusias mengikuti pembelajaran lempar lembing

gaya hop yang sedang berlangsung karena situasi pembelajaran menjadi

rileks dengan adanya alat bantu berupa bola berekor,kertas koran dan

bilah. Di dalam mengajar guru menjadi lebih terbuka untuk

mendengarkan pendapat siswa dan memberikan kesempatan seluas-

luasnya bagi siswa untuk bertanya, baik mengenai kejelasan materi

maupun kesulitan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran.

Dari tugas lempar lembing gaya hop menggunakan alat bantu

berupa bola berekor,kertas koran dan bilah ini dapat disimpulkan bahwa

alat bantu tersebut terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

lempar lembing gaya hop. Alat bantu yang digunakan ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan lempar lembing gaya hop yang dilakukan

siswa, dengan adanya variasi pembelajaran yang lain dan belum pernah

diajarkan pada siswa membuat siswa lebih tertarik dan terasa

menyenagkan, sehingga menimbul kan hasil yang lebih baik. Penyajian

alat bantu pembelajaran yang susunan dan jarak antar alat diubah

berdasarkan kerjasama peneliti dengan guru yang diterapkan pada siklus

kedua. Dengan adanya materi dan penyajian pembelajaran yang sesuai

dengan minat dan keinginan siswa, maka siswa menjadi lebih antusias

dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-

sungguh. Adanya antusiasme dan motivasi belajar yang tinggi ini

berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam lempar lembing

gaya hop. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai yang

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

diperoleh siswa dalam melakukan gerakan lempar lembing gaya hop, dari

sebelum dilakukannya tindakan hingga pelaksanaan tindakan II.

A. Pembahasan Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran lempar lembing gaya hop, baik peningkatan

kualitas proses maupun peningkatan kualitas hasil. Penelitian ini dilaksanakan di

kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung dengan menggunakan bantuan alat bantu

berupa bola berekor,kertas koran dan bilah. Dengan penggunaan alat bantu

pembelajaran berupa alat bantu tersebut pembelajaran lempar lembing gaya hop

yang semula bersifat monoton dan membosankan, akan menjadi lebih

menyenangkan, tidak monoton, tidak menegangkan, dan membangkitkan minat

siswa terhadap pembelajaran lompat jauh.

Suklus I dilaksanakan dalam 2x pertemuan. Pelaksanaan tindakan I

merupakan tindak lanjut dari hasil prapenelitian yang menunjukkan bahwa kelas

VIIIC SMP Negeri 1 Tulung memiliki masalah dalam pembelajaran lempar

lembing gaya hop. Berdasarkan masalah yang ada di kelas tersebut, peneliti dan

guru melakukan diskusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa kelas

VIIIC SMP Negeri 1 Tulung dalam pembelajaran lempar lembing gaya hop.

Pada pelaksanaan tindakan I, siswa melakukan pembelajaran lempar

lembing gaya hop dengan alat bantu pembelajaran berupa bola berekor ,kertas

koran dan bilah. Dari hasil pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran,

dapat diketahui bahwa pembelajaran lempar lembing gaya hop dengan alat bantu

tersebut pada siklus I masih terdapat kekurangan atau kelemahan. Kekurangan

tersebut berasal dari guru, siswa, dan alat bantu pembelajaran yang digunakan

dalam penelitian.

Kelemahan dari segi guru, yaitu pemberian umpan dari guru untuk

membuat siswa aktif dalam pembelajaran masih kurang mendapat respon dari

siswa, apersepsi yang diberikan masih belum memberi gambaran bagi siswa

tentang materi yang sedang diajarkan, tanya jawab yang belum maksimal, dan

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

belum adanya penguatan dari guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kelemahan dari segi siswa, antara lain siswa tidak berkonsentrasi dan belum

tampak aktif serta sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Di samping

itu, beberapa siswa dalam melakukan gerakan lempar lembing masih banyak

bercanda sehingga hasilnya kurang maksimal, serta kebanyakan dalam awalan

kurang kencang dalam berlari dan melakukan jinkat masih ragu-ragu bila sudah

mendekati batas garis lemparan, serta dalam posisi akhir dalam melempar sering

melewati batas sehingga terjadi Diskualifikasi. Nilai yang diperoleh siswa dari

hasil tes lempar lembing gaya hop pada tindakan I ini masih harus ditingkatkan

karena belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sedangkan

kelemahan yang muncul dari segi penggunaan alat bantu, mudah rusaknya alat

bantu terutama pada kertas koran, yang bahanya mudah rusak bila keinjak

sehingga memerlukan perawatan yang lebih bahkan harus menyiapkan

penggantinya.

Solusi yang disepakati oleh guru dan peneliti dalam pelaksanaan siklus

II, yaitu guru lebih menghidupkan suasana dalam kelas, melakukan apersepsi

secukupnya sebelum pembelajaran dimulai, memberikan contoh melakukan

lemparan yang benar secara konkrit dan sejelas mungkin, memberikan

kesempatan bertanya seluas-luasnya bagi siswa, memancing siswa untuk aktif di

dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan kecil, serta memberikan

penghargaan disetiap munculnya sisi positif yang dilakukan siswa. Penghargaan

tidak hanya dilakukan melalui pemberian pujian, tetapi juga tepuk tangan dan

pemberian reward atau hadiah. Penggunaan alat bantu pembelajaran pada siklus

II lebih dipersiapkan, yaitu dengan mempersiapkan alat bantu, serta mengubah

susunanya dari siklus I. Pada pelaksanaan siklus II susunan dan jarak antar alat

bantu mengalami perubahan serta intensitas siswa dalam melakukan pembelajaran

lempar lembing dengan alat bantu di tambah lebih banyak, ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lompatan. Untuk membuat

suasana lebih menyenangkan, guru memberikan sebuah permainan kecil yang

dituntut kerjasama antar tim. Ini diberikan setelah pemanasan, sehingga dengan

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

kondisi siswa yang senang membuat lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran

lempar lembing gaya hop.

Siklus I dalam penelitian ini masih belum mampu mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, guru dan peneliti

mengadakan tindakan perbaikan dari siklus I, yaitu dengan merencanakan dan

melaksanakan siklus II. Berdasarkan hasil observasi, analisis, dan refleksi pada

siklus I, peneliti bersama guru merencanakan tindakan-tindakan yang akan

dilakukan pada siklus II untuk mengatasi kelemahan proses pembelajaran lempar

lembing gaya hop menggunakan alat bantu berupa bola berekor,kertas koran dan

bilah yang telah dilaksanakan pada siklus I.

Dengan perbaikan pada tindakan I, pelaksanaan tindakan II

menunjukkan peningkatan pembelajaran yang maksimal. Dari pelaksanaan siklus

II dapat dilihat peningkatan motivasi belajar dan kemampuan melakukan lempar

lembing gaya hop yang cukup signifikan pada siswa, jika dibandingkan pada hasil

pembelajaran tindakan I ataupun sebelum dilaksanakannya tindakan.

Dibandingkan sebelum adanya tindakan, pelaksanaan siklus I berdampak positif

pada meningkatnya kualitas proses dan hasil lempar lembing gaya hop yang

dilakukan siswa. Namun demikian, hasil pembelajaran pada siklus I belum

mampu mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dan masih

ditemukan beberapa kelemahan dalam proses pelaksanaannya.

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan I, dilakukan perbaikan

kelemahan proses pembelajaran dengan melaksanakan tindakan II. Akhir dari

proses pembelajaran pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan, baik proses

maupun hasil lempar lembing gaya hop yang dilakukan oleh siswa kelas VIIIC

SMP Negeri 1 Tulung. Keberhasilan siklus II ini dapat dilihat dari perubahan

tingkah laku siswa dalam merespon dan mengikuti jalannya pembelajaran sebuah

materi yang ditawarkan oleh guru. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran

alat bantu berupa bola berekor, kertas koran dan bilah yang digunakan guru dalam

mengajar. Pemilihan alat bantu pembelajaran yang tepat dan efektif sangat

menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran karena karakteristik suatu media

pembelajaran akan berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, guru

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

harus melakukan banyak pertimbangan dalam memilih suatu media pembelajaran

agar menemukan media yang paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

Keberhasilan alat bantu pembelajaran berupa bola berekor, kertas

koran dan bilah dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

lempar lembing gaya hop dapat dilihat dari indikator-indikator di bawah ini.

1. Motivasi mengikuti pembelajaran lempar lembing gaya hop meningkat

Penerapan penggunaan alat bantu pembelajaran berupa bola

berekor,kertas koran dan bilah yang dilakukan pada setiap siklus mampu

meningkatkan motivasi pembelajaran lempar lembing gaya hop menggunakan

alat bantu pembelajaran berupa bola berekor,kertas koran dan bilah pada siswa

kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung. Peningkatan dari segi motivasi dalam

pembelajaran dapat dilihat pada indikator berikut ini:

a. Meningkatnya keaktifan siswa

Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran lempar lembing gaya

hop dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Dengan

memanfaatkan alat bantu berarti guru melakukan usaha untuk membuat

proses pembelajaran menjadi tidak monoton, semata hanya menggunakan

media ceramah saja. Guru memancing siswa untuk aktif dan memberikan

kesempatan seluas-luasnnya bagi siswa untuk bertanya tentang kejelasan

materi ataupun kesulitan yang dihadapi siswa ketika mengikuti proses

pembelajaran. Alat bantu pembelajaran dalam bentuk ban bola

berekor,kertas koran dan bilah ini menjadikan siswa semakin tertarik dan

antusias untuk mengikuti pembelajaran lempar lembing gaya hop. karena

alat bantu tersebut bisa menciptakan pembelajaran yang kompetitif yang

membuat siswa lebih semagat dalam mengikuti pembelajaran tersebut.

b. Meningkatnya perhatian siswa

Perhatian siswa terhadap penjelasan guru sangatlah penting.

Perhatian ini akan turut menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

materi yang dijelaskan oleh guru. Dalam hal ini guru harus mampu

memunculkan sesuatu yang baru, unik, dan inovatif dalam pembelajaran,

termasuk di dalamnya adalah pemilihan media yang kreatif dan

menyenangkan.

Penggunaan alat bantu berupa bola berekor, kertas koran dan

bilah dalam pelaksanaan penelitian ini merupakan alternatif yang dapat

digunakan oleh guru untuk memancing perhatian siswa dalam

pembelajaran. Penggunaan alat bantu berupa bola berekor, kertas koran

dan bilah membuat siswa semakin memperhatikan pelajaran,

berkonsentrasi, lebih menyenagkan dan suasana pembelajaran jadi lebih

rileks.

c. Meningkatnya keterampilan guru dalam mengelola kelas

Dengan adanya penelitian ini membuat guru semakin piawai

dalam memimpin kelas. Pengelolaan kelas pada pelaksanaan tindakan I

dan II jauh lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan pada survei awal.

Sedikit demi sedikit kelemahan guru berkurang karena setiap akhir siklus

guru dan peneliti melakukan analisis dan refleksi kegiatan pembelajaran.

Jika terdapat kekurangan dalam siklus yang bersangkutan, pada

pelaksanaan tindakan selanjutnya akan dicarikan solusi pemecahan dan

meminimalkan kekurangan tersebut sehingga kekurangan dalam

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat teratasi dan

tidak akan terulang kembali.

2. Hasil pembelajaran lempar lembing gaya hop meningkat

Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus mau mendengarkan

saran dan keluhan dari siswa. Saran dan keluhan ini pada akhirnya dapat

menjadi masukan bagi guru untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada

pembelajaran selanjutnya.

Contoh konkritnya dapat dilihat pada akhir penelitian ini.

Peningkatan kualitas hasil dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang

mengalami peningkatan dari sebelum tindakan hingga akhir siklus terakhir,

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dalam penelitian ini adalah akhir siklus II. Sebelum pelaksanaan tindakan,

siswa yang berhasil mencapai batas ketuntasan nilai pada angka 70 untuk

hasil rangkaian tes lempar lembing gaya hop sebanyak 13 siswa atau sekitar

36,1%, Selanjutnya mengalami peningkatan pada siklus I, yaitu untuk hasil

tes rangkaian lempar lembing gaya hop menjadi 58.33% atau sekitar 21 siswa

telah mencapai indikator target capaian pada siklus I.

Titik puncak peningkatan hasil lempar lembing gaya hop pada

penelitian ini adalah pada siklus II. Pada siklus II ini hasil lempar lembing

gaya hop menunjukkan bahwa nilai siswa telah mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan. Siswa yang mampu melakukan lemparan

dengan baik atau telah mencapai batas ketuntasan untuk hasil tes rangkaian

lempar lembing gaya hop sebanyak 29 siswa atau sekitar 80,55% siswa.

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIIIC SMP

Negeri 1 Tulung dalam upaya meningkatkan kemampuan lempar lembing

gaya hop menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola berekor,kertas

koran dan bilah ini telah mencapai keberhasilan pada pelaksanaan siklus

kedua. Dengan tercapainya indikator keberhasilan, maka penelitian ini dapat

dikatakan berhasil dan dapat dihentikan.

Lebih jelasnya, secara rinci peningkatan prosentase kualitas hasil

pembelajaran lempar lembing gaya hop menggunakan alat bantu berupa bola

berekor kertas Koran dan bilah pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Deskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus II

Aspek yangdiukur

Siklus IICara MengukurJumlah Siswa

yang lulusPresentaseKelulusan

Hasilketerampilanlempar lembinggaya hop. 29 80,55 %

Diamati saatgurumemberikan teslempar lembinggaya hop padaakhir siklus II

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Hasilketerampilanlempar lembinggaya hop

21 58,33%

Diamati saatgurumemberikan teslempar lembinggaya hop padaakhir siklus I

Hasilketerampilanlempar lembinggaya hop

13 36,10%

Diamati saatgurumemberikan teslempar lembinggaya hop padapra siklus

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas VIIIC

SMP Negeri 1 Tulung dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas

empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi

dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh

simpulan sebagai berikut:

Penerapan alat bantu pembelajaran (bola berekor, kertas koran) dalam

pendidikan jasmani dapat meningkatkan kemampuan lempar lembing gaya hop

pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Tulung tahun ajaran 2010/2011.

Dengan klasifikasi skor siklus I sebesar 58,33% kemudian meningkat

pada siklus II yaitu sebesar 80,55%.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan

materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam

mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta

teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat

juga membantu motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar

yang optimal.

64

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat

dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

penerapan model Pembelajaran berbantukan alat berupa bola berekor,kertas koran

dan bilah dalam pembelajaran Lempar lembing gaya hop dapat meningkatkan

ketangkasan, kemampuan, siswa dalam Lempar lembing gaya hop (baik proses

maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin mengembangkan proses pembelajaran Lempar

lembing gaya hop kepada para siswanya. Bagi guru bidang studi Pendidikan

Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif

dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang berkaitan

dengan peningkatan hasil belajar Lempar lembing gaya hop bagi pemula yang

lebih efektif. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif

dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak.

Melalui diterapkanya model pembelajaran Lempar lembing gaya hop

dengan alat bantu berupa bola berekor,kertas koran, dan bilah, maka siswa

memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran Penjas.

Siswa mampu mencermati lebih jelas konsep gerak yang ada pada Lempar

lembing gaya hop, sehingga mampu memahami dan menirukan dengan baik.

Pemberian tindakan dari siklus I, dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada

pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses

maupun hasil) dan peningkatan motivasi belajar siswa. Dari segi proses

pembelajaran Penjas, penerapan model pembelajaran langsung ini dapat

merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan

kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan

mengembangkan sikap kompetetif yang kesemuanya ini santa penting dalam

pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya SMP Negeri 1 Tulung, sebagai objek penelitian adalah:

1. Bagi Guru SMP Negeri 1 Tulung

a. Guru hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran Lempar lembing gaya hop. Hal ini dapat dilakukan dengan

mengembangkan metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan

inovatif, menyampaikan materi dengan jelas dan sistematis, serta mampu

menguasai kelas agar selalu tercipta lingkungan belajar yang kondusif;

b. Guru hedaknya memastikan siswa telah benar-benar memahami materi

sebelum memberikan tugas. Guru jangan sampai lupa memberikan contoh

secara langsung dan jelas agar siswa lebih mudah memahami materi yang

diajarkan;

c. Dalam mengajar hendaknya guru lebih terbuka dengan saran-saran yang

diberikan oleh siswa demi terciptanya pembelajaran yang menyenangkan

dan menarik bagi siswa sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti

pembelajaran dengan semaksimal mungkin;

d. Guru hendaknya mengoptimalkan peranan media, baik di dalam maupun

di luar kelas sebagai penunjang pembelajaran Lempar lembing gaya hop

pada mata pelajaran penjasorkes.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING …/Upaya... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii SURAKARTA 2011 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING GAYA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

2. Bagi Siswa SMP Negeri 1 Tulung

a. Meskipun pembelajaran menggunakan alat bantu berupa bola berekor,

kertas koran, dan bilah dapat membuat suasana belajar menjadi lebih

santai dan menyenangkan, siswa sebaiknnya mengikuti proses

pembelajaran dengan tertib agar makna pembelajaran tetap tercapai, tidak

hanya terhanyut dalam suasana belajar yang rileks;

b. Keaktifan siswa hendaknya tidak hanya selama kegiatan belajar-mengajar

berlangsung di kelas melainkan aktif belajar mandiri dengan banyak

latihan diluar jam belajar, untuk menggali kemampuan Lempar lembing

gaya hop.

3. Bagi Sekolah SMP Negeri 1 Tulung

Pihak sekolah sebaiknya memberikan sarana dan prasarana

pembelajaran yang memadai karena media merupakan unsur yang sangat

menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Sebaiknya sekolah menambah

fasilitas pembelajaran yang ada dalam setiap kelas karena media yang ada saat

ini masih sangat terbatas dan belum mampu menjadi sarana untuk

mengoptimalkan daya kreatif yang ada pada diri siswa.