153
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Niswatur Rokhmah -- PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1265/1/SKRIPSI.pdf · UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI ... SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN

Embed Size (px)

Citation preview

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA

SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR

SALATIGA TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Niswatur Rokhmah

- -

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

ii

iii

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA

SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR

SALATIGA TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Niswatur Rokhmah

- -

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

iv

Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag.

Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka

naskah skripsi mahasiswa:

Nama : NISWATUR ROKHMAH

NIM : - -

Judul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MELALUI STRATEGIINDEX CARD MATCH PADA

SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR

SALATIGA TAHUN PELAJARAN

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatigauntuk ditujukandalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing

ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, September

Pembimbing,

Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag.

NIP.

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar No. SalatigaTelp. ( )

Website : www.iaiansalatiga.ac.idEmail:[email protected]

v

PENGESAHAN

Judul Skripsi

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI

STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP

SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN

Oleh

NISWATUR ROKHMAH

NIM: - -

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal September dan telah

dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

KetuaPenguji : Dra. Nur Hasanah, M. Pd.

SekretarisPenguji : Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag.

Penguji I : Muh. Hafidz, M. Ag.

Penguji II : Dra. Sri Suparwi

Salatiga, September

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN

Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP.

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar No. SalatigaTelp. ( )

Website : www.iaiansalatiga.ac.idEmail:[email protected]

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Niswatur Rokhmah

NIM : - -

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat

dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini diikuti atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, September

Penulis

Niswatur Rokhmah

- -

vii

MOTO

سثيم للا ف طهة انعهى في حت يرجع ين خرج ف

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah sehingga

ia kembali”

(H.R. Turmudzi)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

. Ibuku (Maidah) dan ayahku (Saechudin) yang sangat saya cintai, sebagai

wujud baktiku padanya yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan

doanya bagi penulis.

. Saudara-saudaraku tersayang, Abdul Aziz, S. N. Azizah, M. Fathur Rozaq,

Abdul Latif, M. Syafiq Ghozali, Dan Durrotul Baricha, yang selalu

mendoakan dan memberikan dukungan.

. Qisamudin Idrus yang selalu memberikan motivasi dan Do‟a.

. Bapak Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag. yang selalu membimbing dan

memotivasi penulis.

. Kepada keluarga besar Ponpes. Nurul Asna, khususnya bapak K.H. Nasafi,

M. Pd. I. dan ibu Nyai Asfiyah selaku pengasuh Ponpes. Nurul Asna yang

telah banyak mencurahkan ilmunya.

. Teman-teman PAI seperjuangan.

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT.yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi

guna memperoleh gelar kesarjanaan pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,

Nabi muhammad SAW. yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita di dunia dan di akhirat kelak.

Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-

baiknya.Bagi penulis, penyusunan skripsi inimerupakan tugas yang tidak ringan.

Penulis banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyususnan skripsi

ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya

skripsi dapat etrselesaikan,tentunya karena beberapa pihak yang membantu

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga

. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

. Ibu Rukhayati,M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI

. Bapak Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag.selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan

x

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini.

. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi

Pendidikan Agama Islam.

. Drs. Hj. Ety Rustyati, selaku kepala SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian

sekolah yang beliau pimpin.

. Ibu Romzatun, S. Ag. selaku guru pamong dalam penelitian, dan Bapak/Ibu

guru dan karyawan SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga yang telah

membantu penulis selama melakukan penelitian di sekolah tersebut.

. Murid-murid kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatigayang telah

membantu penulis melakukan penelitian.

. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, do‟a dan

dukungandemi keberhasilan penulis.

. Kakak-kakak dan adik-adik tersayang yang selalu mendukung dan

mendoakan.

. M. Minanul Aziiz yang telah ikhlas meluangkan waktunya untuk membantu

penulis.

. Teman seperjuangan, PAI , yang selama ini telah berjuang bersama.

. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-temanyang tidak bisa disebut satu persatu.

. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

baik secara langsung maupun tidak langsung

xi

Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal

mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di

dunia maupun di akhirat.

Penulisan dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.Akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembanca

pada umumnya.

Salatiga, September

Penulis

Niswatur Rokhmah

- -

xii

ABSTRAK

Purwanti, Niswatur Rokhmah. . “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI “INDEX CARD MATCH”

PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA

TAHUN PELAJARAN ” Pembimbing: Prof. Dr. H.

Budiharjo, M. Ag

Kata kunci: peningkatan prestasi belajar PAI, strategi index card match

Terkait dengan mutu pendidikan pada mata pelajaran PAI, khususnya pada

jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai saat ini masih jauh dari apa

yang diharapkan, demikian juga yang terjadi di SMP Islam Sudirman Tingkir.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya efektifitas pembelajaran, serta kurang

variasinya strategi yang digunakan oleh guru, yang hanya menggunakan strategi

lama. Berdasarkan surve yang peneliti lakukan di SMP Islam Sudirman

Tingkir, strategi yang digunakan guru hanya metode ceramah dan siswa diminta

mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru. Sehingga siswa merasa

tidak nyaman dan bosan.Hal ini yang menyebabkan kesulitannya siswa saat

menghadapi ulangan, sehingga nilai yang dihasilkan kurang dari KKM

(ketuntasan kriteria minimum) yang telah ditentukan. Hipotesis Tindakan,

penggunaan strategiindex card match dapat meningkatkan prestasi belajar PAI

dalam mengajar materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanan pada

siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman tingkir Salatiga Tahun Pelajaran

.

Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian PTK.Penelitian

tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan

mutu pembelajaran di kelas.Dalam penelitian ini, kelas yang berisi murid

dijadikan obyek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah

sebagai populasi yang diteliti.Tahap-tahap dalam Penelitian Tindak Kelas (PTK)

terdiri dari empat tahapan penting, yaitu:Tahap Rencana (Planning), Tahap

Tindakan (Action), Tahap Pengamatan (Observation), Tahap Analisi dan Refleksi

(Reflection). Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindak

ini adalah:Silabus,Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Soal pre test dan

post test, Lembar observasi. Deskripsi siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi pada setiap siklusnya.

Pelaksanaan penelitian siklus I tanggal april , siklus II tanggal

april , siklus III mei .Hasil penelitian bahwa strategi index card macth

dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Sudirman Islam

Tingkir Salatiga. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil pre test dan post test

mengalami peningkatan.

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................i

HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

ABSTRAK ........................................................................................................xii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

....

C. Tujuan Penelitian...............................................................................

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

. Hipotesis Tindakan .................................................................

. Indikator Keberhasilan ..........................................................

E. Manfaat Penelitian

. Secara Teoritik ........................................................................

. Secara Praktis ..........................................................................

F. Definisi Operasional ..........................................................................

G. Strategi Penelitian ...........................................................................

H. Sistematika Penelitian .....................................................................

xiv

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................

. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ..........................

. Prinsip-prinsip Belajar ...........................................................

. Tujuan Belajar .......................................................................

. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..............

B. Pembelajaran PAI

. Pengertian PAI

. Fungsi dan Tujuan PAI...........................................................

. Ruang Lingkup PAI................................................................

. Standar Kompetensi PAI ........................................................

. Materi Pelajaran PAI Kelas VIII ...........................................

C. Prestasi Belajar PAI .....................................................................

D. Strategi Pembelajaran

. Pengertian Strategi .................................................................

. Pengertian Pembelajaran.......................................................

. Strategi Pembelajaran............................................................

E. StrategiIndex Card Match

. Pengertian Strategi Index Card Match ...................................

. Langkah-langkah Index Card Match .....................................

. Kelebihan Index Card Match ................................................

. Kekurangan Index Card Match .............................................

F. Strategi Index Card Match dalam Pembelajaran PAI ...................

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.........

B. Deskripsi Siklus I..........................................................................

C. Deskripsi Siklus II ........................................................................

D. Deskripsi Siklus III ........................................................................

xv

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

. Siklus I ......................................................................................

. Siklus II .....................................................................................

. Siklus III ...................................................................................

B. Pembahasan Hasil Penelitian

. Data Ketuntasan Siklus I ...........................................................

. Data Ketuntasan Siklus II .........................................................

. Data Ketuntasan Siklus III ........................................................

. Data Peningkatan Jumlah Siswa Mencapai KKM Per Siklus ...

. Data Peningkatan Jumlah Siswa Mencapai KKM Antar

Siklus.........................................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................

B. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Daftar Nilai Kelas VIII .........................................................................

Tabel Data Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.............................

Tabel Karakteristik Siswa Kelas VIII .............................................................

Tabel Data prestasi siswa siklusI .....................................................................

Tabel Data prestasi siswa siklus II ...................................................................

Tabel . Data prestasi siswa siklus III ..................................................................

Tabel Data Ketuntasan Siklus I .......................................................................

Tabel Hasil penngamatan guru siklus I ...........................................................

Tabel hasil pengamatan siswa siklus I ............................................................

Tabel data ketuntasan siswa siklus II ..............................................................

Tabel hasil pengamatan guru siklus II ............................................................

Tabel hasil pengamatan siswa siklus II ...........................................................

Tabel data ketuntasan siswa siklus III ...........................................................

Tabel hasil pengamatan guru siklus III .........................................................

Tabel hasil pengamatan siswa siklus III........................................................

Tabel data peningkatan siswa mencapai KKM .............................................

Tabel data peningkatan mencapai KKM antar siklus....................................

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman sekolah SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Gambar pre test

Gambar penerapan strategiindex card match

Gambar mempresentasikan soal dan jawaban

Gambar post test

Gambar evaluasi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I RencanaPelaksanaan pembelajaran pada siklus I

Lampiran RencanaPelaksanaan pembelajaran pada siklus II

Lampiran Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III

Lampiran Pre test dan post test siklus I (soal dan jawaban)

Lampiran Pre test dan post test siklus II (soal dan jawaban)

Lampiran Pre test dan post test siklus II (soal dan jawaban)

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

Lampiran Contoh Kartu Kata (index card match)

Lampiran Dokumentasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya untuk memajukan negara ialah dengan meningkatkan

kualitas pendidikan di negara ini. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan sendiri

secara umum memiliki arti, daya upaya memajukan bertumbuhnya budi pekerti

(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak (IKIP Semarang,

). Karena bangsa yang maju tidak hanya cerdas pemikirannya, melainkan

memiliki budi pekerti yang luhur dan sehat jasmani dan rohani. Dan itu semua

bisa tercapai dengan adanya pendidikan yang baik.

Berbicara mengenai pendidikan, guru, peserta didik, dan kurikulum

merupakan tiga komponen utama pendidikan. Berdasarkan ketiga komponen

tersebut guru yang dinilai sebagai satu faktor yang paling penting, karena ditangan

para gurulah proses belajar mengajar dilaksanakan. Selain itu guru sebagai

seorang pendidik memiliki tugas utama mengajar dan mencerdaskan peserta didik

(Jumali, dkk. ). Berarti guru ikut bertanggung jawab terhadap nilai-nilai

yang diajarkan termasuk nilai-nilai budi pekerti dan kepribadian yang manusiawi.

Pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai budi pekerti terdapat pada

pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam sendiri memiliki pengertian

usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak

selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama

Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun

kehidupan masyarakat (Syafaat,dkk. ).

Oleh karena itu, pendidikan agama Islam bertujuan menumbuhkan pola

kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak,

penalaran, perasaan, dan indera. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan

manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi,

jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya (secara perorangan maupun secara

berkelompok). Dasar untuk semua itu adala firman Alla SWT. dalam QS. Al-

An‟am

Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (QS. Al-

An‟am ).

Pendeknya, dengan memberi pendidikan agama kepada anak-anak dan

pemuda–pemuda, berarti menanamkan karakter yang baik dan iman yang kuat

yang sangat diperlukannya kalau sudah menjadi dewasa nanti pada generasi yang

mendatang entah dia akan menjadi pahlawan pembangunan ataukah dia akan

menjadi pahlawan perjuangan disegala medan (Zainal, ).

Karena pendidikan tanpa adanya budi pekerti yang berlandaskan agama

akan menjadi pribadi yang tidak baik. Terlebih ketika menjadi seorang tokoh di

masyarakat yang banyak orang percaya akan kepemimpinannya. Jika tidak

memiliki iman dan budi pekerti yang baik, akan menjadi pemimpin yang dzalim

dan menyengsarakan rakyatnya. Sehingga perlu setiap anak yang nantinya

menjadi penerus bangsa mendapatkan pendidikan agama Islam untuk membekali

diri menjadi manusia yang baik menurut agama Islam.

Sebagai mana dalam firman Allah SWT. dalam Surah At-Taubah:

Artinya:“tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa

orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk

memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali

kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Depag, :

).

Dari ayat di atas jelas, bahwa manusia tidak hanya diperintahkan untuk

berperang, tetapi juga diperintahkan untuk menuntut ilmu. Khususnya ilmu

agama, karena dengan berilmu agama manusia memiliki karakter yang baik.

Sehingga dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki bekal untuk menghadapi

problem-problem yang ada di dunia. Begitu juga untuk bekal di akhirat. Karena

amal-amal yang manusia butuhkan di akhirat dapat diperoleh dengan ilmu agama

yang diaplikasikan di dunia.

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang

ada di Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah Tsanawiyah (MTS)

diberikan sejak sekolah dasar sampai menengah atas. Pelajaran PAI berhubungan

dengan segala aspek agama Islam yang sebagai wadah bagi peserta didik untuk

mempelajari lebih dalam tentang agama Islam. Dan mampu mengembangkan dan

menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Terkait dengan mutu pendidikan pada mata pelajaran PAI, khususnya pada

jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai saat ini masih jauh dari apa

yang diharapkan, demikian juga yang terjadi di SMP Islam Sudirman Tingkir.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya efektifitas pembelajaran, serta kurang

variasinya strategi yang digunakan oleh guru, yang hanya menggunakan strategi

lama. Berdasarkan surve yang peneliti lakukan di SMP Islam Sudirman

Tingkir, strategi yang digunakan guru hanya strategi ceramah dan siswa diminta

mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru. Sehingga siswa merasa

tidak nyaman dan bosan. Hal ini yang menyebabkan kesulitannya siswa saat

menghadapi ulangan, sehingga nilai yang dihasilkan kurang dari KKM

(ketuntasan kriteria minimum) yang telah ditentukan.

Agar pembelajaran PAI dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran

yang tepat, guru harus mempergunakan banyak strategi waktu mengajar. Variasi

strategi mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian anak,

mudah diterima anak, dan kelas menjadi hidup (Roestiyah, ).

Menyikapi permasalahan diatas, penulis beranggapan bahwa penggunaan

strategi pembelajaran tipe index card match (mencari pasangan) menjadi salah

satu pilihan yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI. Strategi tersebut

diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan semangat peserta didik dalam

proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak

membosankan. Karena peserta didik akan beranggapan proses pembelajaran itu

adalah sebuah permainan yang menarik. Melalui strategi index card match

(mencari pasangan) dalam pembelajaran PAI diharapkan mampu meningkatkan

prestasi belajar peserta didik akan meningkat. Impelementasi strategi tersebut

adalah guru akan membagikan kartu yang masing-masing anak mendapatkan

kartu yang berbeda, kemudian peserta didik diminta mencari pasangan yang

sesuai dengan perintah guru.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, permasalahan yang menjadi

fokus dalam penelitian ini adalah UPAYA PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA

SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN

PELAJARAN .

B. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan strategi index card match dalam pembelajaran PAI

materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Tahun Pelajaran ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penggunaan strategi index card match dalam

pembelajaran PAI materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanandapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas VIII SMP Islam Sudirman

Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran .

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

. Hipotesis Tindakan

Penggunaan strategi index card match dapat meningkatkan prestasi

belajar PAI materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanan pada siswa

kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran

.

. Indikator Keberhasilan

Penerapan strategi index card match ini dikatakan efektif apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan

penulis adalah ada peningkatan prestasi belajar (nilai) pre test dan post test

secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus ke dua dan seterusnya.

E. Manfaat Penelitian

. Secara Teoritik

Dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan pendidikan pada

umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam

yang diperoleh dari lapangan.

. Secara Praktis

a. Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk

memperkenalkan pembelajaran PAI melalui penerapan strategi index card

match.

c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah

dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan khususnya

pada pembelajaran PAI.

F. Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan

pemahaman serta agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul di atas, maka

dijelaskan di bawah ini:

. Upaya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya memiliki definisi

usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan,

mencari jalan keluar, dsb) (Depdiknas, : ). Usaha yang dimaksud

disini adalah usaha atau cara untuk yang dilakukan untuk bisa meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam.

. Peningkatan

Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan imbuhan pe-

an. Kata “tingkat” sendiri memiliki arti tinggi rendahnya martabat

(kedudukan, jabatan, kemajuan, peradapan, dsb) pangkat, derajat, taraf kelas

(Depdiknas, : ). Sehingga ketika dimasuki imbuhan pe-an menjadi

kata Peningkatan, yang memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan

(usaha, kegiatan, dsb) (Depdiknas, ).

Jadi yang dimaksud disini yaitu usaha seseorang untuk mendapatkan

hasil yang baik dari hasil sebelumnya, dengan peraturan yang telah

ditentukan.

. Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Definisi

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesiayaitu,prestasi hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, : ).

Belajarberusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdiknas, ).

Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

. Pendidikan

Pendidikan dari kata “didik” yang kemasukan imbuhan pe-an. Kata

didik sendiri memiliki arti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan,

pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan. Ketika sudah dimasuki imbuhan

pe-an menjadi pendidikan yang artinya proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan (Depdiknas, : ).

Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari

kata “pais”, yang artinya anak, dan “again” diterjemahkan membimbing, jadi

paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Sedangkan secara

terminologi, pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan

disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa

kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut

mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus

(Ahmadi dan Uhbiyati, : - ).

Perlunya pendidikan dilakukan secara sadar dan disengaja, karena

pendidikan memiliki tujuan untuk menjadikan anak didik sebagai generasi

yang dicita-citakan bangsa.

Jadi pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk

mencapai kedewasaan dan meningkatkan kualitas diri melalui pengajaran dan

pelatihan.

. Agama

Menurut M.A. Tihami dalam Syafaat, dkk. ( : ) Agama (Al-din)

menurut bahasa terdapat banyak makna, antara lain al-Tha’at (ketaatan), al-

Ibadat (ibadah), al-Jaza (pembalasan), al-Hisab (perhitungan). Sedangkan

dalam pengertian Syara‟,al-din (agama) ialah keseluruhan jalan hidup yang

ditetapkan Allah SWT. melalui lisan Nabi-Nya dalam bentuk ketentuan-

ketentuan (hukum). Agama itu dinamakan al-dinkarena manusia menjalankan

ajarannya berupa keyakinan (kepercayaan) dan perbuatan.

Menurut H. Syahrial Sain dalam Syafaat, dkk. ( : ) Agama adalah

aturan perilaku bagi umat manusia yang sudah ditentukan dan

dikomunikasikan oleh Allah SWT. melalui orang-orang pilihan-Nya yang

dikenal sebagai utusan-utusan, rasul-rasul, atau nabi-nabi. Agama

mengajarkan manusia untuk beriman kepada adanya keesaan, dan supremasi

Allah Yang Maha Tinggi dan berserah diri secara spiritual, mental, dan fisikal

kepada kehendak Allah, yakni pesan Nabi yang membimbing kepada

kehidupan dengan cara yang dijelaskan Allah.

Jadi agama yang dimaksud disini yaitu sebuah ajaran dari Allah SWT.

yang disampaikan melalui utusan-utusan, rasul-rasul, atau nabi-nabi agar

menjadi pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan umat manusia. Baik

yang berhubungan dengan Tuhan, antara manusia dengan manusia, maupun

hubungan manusia dengan alam.

. Islam

Kata Islam berasal dari bentuk masdar اي ل س إ -ى ه س ي -ى ه س أ yang

memiliki makna selamat (Ma‟arif, : ).

Islam itu sebenarnya adalah agama Allah yang diturunkan kepada para

Rasul/Nabi sejak Nabi Adam as. sampai kepada Nabi/Rasul Muhammad saw.,

yang berisi ajaran tentang tata hidup dan kehidupan umat manusia. Sehingga

umat manusia yang memeluk ajaran Islam akan selamat di kehidupan dunia

dan akhirat, dengan menjalankan semua ajaran-ajaran yang ada di dalamnya.

Apabila para Nabi/Rasul sebelum Nabi Muhammad saw. ajarannya

berwujud prinsip-prinsip (pokok-pokok) yang isi dan pelaksanaannya sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan umat daerah tertentu, maka pada masa Nabi

Muhammad saw., prinsip-prinsip (pokok-pokok) ajaran disesuaikan dengan

keadaan dan kebutuhan umat secara keseluruhan dan berlaku pada masa dan

tempat.

Islam sebagai nama agama untuk masa sekarang adalah untuk nama

agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. sedangakan agama yang

sebelumnya sudah dibangsakan kepada nama daerah (negara) atau bangsa atau

pembawa agama (Ahmadi dan Uhbiyati, : - )

Sebagai mana dalam firman Allah SWT. dalam QS. Ali Imron:

sebagai berikut:

Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.

Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab, kecuali

sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian

(yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-

ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”

(Depag, : ).

Dari ayat di atas jelas bahwa, Islam adalah agama yang diridhai Allah,

yaitu agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang berisi pokok-

pokok ajaran yang harus dilakukan sebagaimana bentuk penghambaan umat

manusia kepada Allah SWT sebagai Tuhan pencipta alam.

. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam menurut Sahilun A. Nasir yang dikutip dari

Syafaat, dkk. ( : ) adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis

dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian

rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi

bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar

dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya,

menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran, dan sikap mental.

Seperti yang telah dijelaskan di awal definisi pendidikan, maka

pendidikan agama Islam yaitu suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja,

serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa untuk

membimbing dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada anak-anak

(peserta didik) agar kelak menjadi generasi bangsa yang islami dan

berakhlaqul karimah.

. Prestasi Belajar PAI

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan

kemampuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang

telah diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang

diharapkan (Sudjana, : ).

Sedangkan prestasi belajar PAI adalah hasil yang telah dicapai siswa

dengan kemampuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahhami

materi yang diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan

yang diharapkan dalam materi pendidikan agama Islam.

. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluru dalam suatu

sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan

untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan

falsafah atau teori belajar tertentu (Majid, : ).

Jadi strategi pembelajaran adalah pendekatan yang digunakan untuk

menyukseskan proses belajar mengajar yang dibuktikan dengan tercapainya

tujuan pembelajaran.

. Index Card Match (Mencari Pasangan)

Index card match (mencari pasangan) adalah strategi yang cukup

menyenangkan yang digunakan untuk mengulangi materi yang telah

diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan

dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari

topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas

mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Zaini, : ).

Dalam strategi Index card match ini, menggunakan potongan kertas

yang telah berisi soal dan jawaban yang telah diacak. Langkah berikutnya,

dibagikan kepada semua siswa satu orang mendapatkan satu kartu.Setelah

semua mendapatkan, siswa diperintah untuk mencari pasangan masing-

masing dan dipresentasikan di depan kelas.

G. Metode Penelitian

. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian PTK. Penelitian

tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan

kegiatanyang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan.

Singkatnya, PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan

bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada (Basrowi dan

Suwandi, : ).

Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan sebagaimana

diuraikan di atas, secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai penelitian

tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini

pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas,

tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik

(Mulyasa, : ).

Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu

menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.

Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena

peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, kelas

yang berisi murid dijadikan obyek penelitian, maka siswa yang berada di

kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas

dapat digambarkan sebagai berikut (Yanto, : ).

Skema Siklus Penelitian

. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman

Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran yang berjumlah siswa, terdiri

laki-laki dan perempuan. Peneliti memilih kelas VIII karena pada kelas

ini merupakan peralihan dari masa bermain yaitu kelas VII yang suasana

sekolah dasar masih melekat menuju masa belajar yang sesungguhnya, yaitu

kelas IX yang dimana merupaka kelas akhir dari jenjang sekolah menengah

pertama. Hal ini dilihat dari banyaknya siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Refleksi

Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS III

Pelaksanaan

?

Identifikasi

Masalah

Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran yang nilainya belum mencapai

ketuntasan kriteria minimum (KKM) PAI yaitu .

Berikut adalah daftar nilai kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir

Tahun Pelajaran :

Tabel . Daftar Nilai Kelas VIII

Daftar Nilai Kelas VIII

No. Nama Nilai

. AD

. AM

. AY

. AA

. D

. DA

. HU

. IF

. KR

. MM

. MR

. MY

. NS

. NP

. RP

. SA

. S

. TY

. TH

. E

. AC

. FO

Jumlah siswa yang tuntas siswa/ ,

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari sejumlah siswa,

siswa atau , memperoleh nilai sesuai KKM dan siswa atau

, yang lain belum memenuhi KKM. Sementara yang diinginkan guru

adalah lebih dari siswa lainnya mencapai KKM.

Untuk itu, peneliti mencoba mencari suatu solusi yang dapat

memecahkan masalah tersebut sehingga prestasi belajar siswa kelas VIII

SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran dapat

meningkat.

. Langkah-langkah Penelitian

Tahap-tahap dalam Penelitian Tindak Kelas (PTK) terdiri dari

empat tahapan penting (Yanto, : ), yaitu:

a. Tahap Rencana (Planning)

) Membuat skenario atau konsep pembelajaran dengan penerapan

strategi index card match (silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

) Membuat kartu index terpisah (strategi index card match).

) Menyusun soal pre test dan post test.

) Membuat simulasi perbaikan.

b. Tahap Tindakan (Action)

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan

pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada

RPP dan tahap perencanaan.

c. Tahap Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan

balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama

pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Analisi dan Refleksi (Reflection)

Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan

penelitian. Tahap refleksi (reflection ), meliputi:

) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

) Evaluasi hasil observasi

) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada

siklus II dan siklus III.

. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindak

ini adalah:

a. Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran kelas serta penelitian hasil belajar.

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu seperangkat

pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar

dan menyusun untuk tiap putaran, masing-masing rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) berisi standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil belajar, tujuan khusus,

kegiatan belajar mengajar, dan beberapa soal latian.

c. Soal pre test dan post test, yaitu tes tertulis digunakan untuk

mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan

pencapaian target kompetensi. Adapun pre test dilakukan diawal

pembelajaran dan post test diakhir pembelajaran.

d. Lembar observasi, untuk mengamati siswa dan guru selama

pembelajaran ilmu pendidikan agama Islam dengan strategi index card

macth berlangsung.

. Pengumpulan Data

Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan.

Akan tetapi, tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh

karena itu, peneliti harus memilih strategi mana yang paling tepat

(Kasiram, : ). Strategi pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti yaitu:

a. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam

penelitian pendidikan. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak

menggunakan salah satu dari pancaindranya yaitu indra pengelihatan.

Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak

diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku, dan hasil kerja

responden dalam situasi alami (Sukardi, : ). Dalam hai ini

peneliti memperhatikan perilaku siswa dan guru selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

b. Metode Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah

menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti

dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber

tertulis atau dokumentasi yang ada pada responden atau tempat, di

mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-

harinya (Sukardi, : ). Strategi ini untuk mendapatkan gambaran

umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan

siswa.

c. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok (Arikunto, : ).

Tes ini dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif dari

siswa yang berupa nilai hasil pre test dan post test.

. Teknik Analisi Data

Untuk menganalisis tindakan keberhasilan atau prestasi

keberhasilan siswa, maka dilakukan dengan cara memberikan evaluasi

berupa soal pre test di awal pembelajaran dan soal post test di akhir

pembelajaran. Analisis dihitung menggunakan statistik sederhana, yaitu:

a. Untuk menilai ulangan tes formatif dilakukan penjumlahan nilai yang

diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada

dikelas tersebut, sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapat

dirumuskan sebagai berikut (Darwyan, dkk. : ):

M =

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah nilai yang ada

N = Jumlah frekuwensiyang ada

b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan

rumus sebagai berikut (Djamarah, : ):

P

x

Keterangan:

P = persentase

F = jumlah siswa (frekuensi)

N = jumlah seluruh siswa

H. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindak

kelas adalah sebagai berikut:

Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman

judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, mutu dan persembahan,

kata pengantar, abstraksi, daftar isi dan daftar lampiran.

Bab I berisi pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat

penelitian, definisi operasional, strategi penelitian, dan sistematika penulisan.

BabII berisi kajian pustaka yang mencakup prestasi belajar, strategi

pembelajaran, strategi index card match, karakteristik pembelajaran PAI.

Bab III pelaksanaan penelitian, mencakup deskripsi lokasi, gambaran

umum sekolah, dan deskripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II dan seterusnya.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, mencakup deskripsi tiap siklus

dan pembahasan tiap siklus yaitu siklus I, II, dan III.

Bab V Penutup, mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran

yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktik

bidang yang diteliti.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Definisi

prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu, hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, : ).

Sedangkan belajar berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdiknas,

: ). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

(Slameto, : ). Lebih lanjut menurut Abdillah dalam Kompri ( : )

menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh

individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman

yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk

memperoleh tujuan tertentu.

Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru

. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi

dapat digolongkan menjadi dua golongan saja (Slameto, : ), yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar.

) Faktor Jasmani

Di antara faktor jasmani yaitu, faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.

a) Faktor Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah

keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap

belajarnya.

b) Faktor Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyababkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat

tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya

juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada

lembaga pendidikan atau mengurangi pengaruhnya kecacatannya

itu.

) Faktor Psikologis

Ada tujuh faktor yang termasuk yang tergolong ke dalam faktor

psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah:

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan

(Slameto, : ).

a) Inteligensi

Intelegensi atau kecerdasan diartikan sebagai kemampuan

psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri

dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian,

kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi

juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan

kecerdasan, tentunya otak merupakan organ terpenting

dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ

pengendali organ yang lain,karena fungsi otak itu sebagai organ

pengendali tertinggi (executive control) dan hampir seluruh

aktivitas manusia (Jamaludin, dkk. : ).

Jadi peran kecerdasan sebagai faktor belajar sangat

berpengaruh. Karena otak sendiri berfungsi sebagai perespon

rangsang. Dengan ketidak sempurnaan otak dalam merespon, maka

faktor-faktor lainpun menjadi tidak berpengaruh terhadap proses

belajar.

b) Perhatian

Menurut Gazali dalam Slameto ( : ) perhatian adalah

keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-mata tertuju

kepada suatu obyek (benda atau hal) atau sekumpulan obyek.Untuk

dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya,jika

bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah

kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.

Jika perhatian siswa hilang selama proses belajar

mengajar, maka apa yang disampaikan guru tidak akan mengena

pada diri siswa. Sehingga untuk mencapai tujuanpun akan

mengalami kesulitan.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang

diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai

dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,

karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan

minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,

karena tidak ada daya tarik darinya (Slameto : ).

Siswa yang belajar sesuai dengan minatnya, akan mengikuti

pelajaran dengan senang hati dan besar potensinya untuk lebih

mengembangkan apa yang telah menjadi minatnya.

d) Bakat

Menurut Syah dalam Jamaludin, dkk ( : ) bakat

(aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang. Jadi adanya bakat dalam diri siswa dapat memberi

pengaruh yang besar dalam belajarnya. Terlebih adanya tindak

lanjut dengan belajar yang lebih baik, maka hasil belajarnya pun

akan lebih baik pula.

Dari penjelasan diatas, bakat adalah potensi yang ada dalam

diri siswa yang dimana jika bakat tersebut dikembangkan akan

menjadi bekal kesuksesan siswa tersebut. Dari sinilah peran guru

dibutuhkan untuk melihat bakat anak didiknya satu persatu dan

kemudian diarahkan untuk mengembangkannya.

e) Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi

keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong

siswa ingin melakukan kegiatan belajar (Jamaludin, dkk. :

). Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan

dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak,

akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedang yang

menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya

penggerak atau pendorong (Slameto, : ).

Jadi motivasi adalah pendorong siswa dalam melakukan

proses belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan. Karena

tanpa adanya sesuatu yang mendorong, siswa dalam belajar akan

tidak bersemangat sehingga timbul fikiran untuk apa belajar

tersebut.

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam

pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap

untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan

kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya

sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Kematangan belum berarti

anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu

diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak

yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapanya

sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah

siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu

tergantung dari kematangan dan belajar (Slameto, : ).

Dari uraian di atas, dapat diketahui pengaruhnya sebuah

kematangan dalam proses belajar mengajar. Kematangan

merupakan awal dari kesiapan siswa untuk memulai belajar.

Semisal siswa sudah mampu untuk berbicara, namun untuk belajar

membaca belum mampu, maka perlu adanya latihan belajar

membaca.

g) Kesiapan

Kesiapan disini maksudnya, kesediaan untuk memberi

respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri

seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena

kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika

siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil

belajarnya akan lebih baik (Slameto, : ).

kesiapan di sisni adalah keadaan siswa yang siap untuk

melaksanakan proses belajar mengajar. Di mana siswa mampu

merespon dan bereaksi dengan apa yang disampaikan guru.

Sehingga apa yang disampaikan guru mampu mengena siswa.

) Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani

dan kelelahan rohani (bersifat psikis)(Slameto, : ).

a) Kelemahan jasmani

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan

jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di

dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada

bagian-bagian tertentu.

b) kelelahan rohani

kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang. Kelelahan rohani biasa terjadi dengan terus

menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat,

menghadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi,

dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan

bakat, minat dan perhatiannya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang memengaruhi belajar di luar diri

siswa. Di antaranya faktor eksternal tersebut adalah faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto, : ).

) Faktor Keluarga

a) Cara Orang Tua Mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap

belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Drs. Sutjipto

Wirowidjojo dalam Slameto ( : ) dengan pernyataan yang

menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama

dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam

ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam

ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara, dan dunia.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi

seorang anak. Karena pada usia awal di mana anak mulai belajar

berbicara, mendengar dan merespon keadaan sekitar berada di lingkup

keluarga. Sehingga apa yang diajarkan keluarganya akan membentuk

karakter anak tersebut.

b) Relasi Antar Anggota Keluarga

Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya

atau denggan anggota keluarga yang lainpun turut mempengaruhi

belajar anak. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh

dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian,

sikap yang terlalu keras, ataukah sikap acuh tak acuh dan sebagainya

(Slameto, : ).

Relasi antara anggota keluarga ini tergantung bagaimana cara

orang tua mendidik anak-anaknya. Karena kembali lagi bahwa

keluarga adalah lembaga pendidikan pertama bagi seorang anak.

c) Suasana Rumah Tangga

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-

kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada

dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang

tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana rumah yang

gaduh/ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada

anak yang belajar (Slameto, : ).

Suasana rumah yang tenang dan damai akan memberi

pengaruh yang baik dalam belajar anak. Dalam keluarga yang tidak

harmonis, di mana selalu terjadi perang mulut akan membawa dampak

buruk pada belajar anak. Begitu juga dengan jumlah anggota keluarga

yang banyak, rumah akan menjadi ramai dan berisik.

d) Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar

anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya, misal makanan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-

lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja,

meja kursi, penerangan, dan alat tulis menulis, buku-buku, dan lain-

lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga

mempunyai cukup uang (Slameto, : ).

Keadaan ekonomi keluarga memiliki pengaruh juga terhadap

belajar anak. Keluarga yang serba kecukupan mampu memberi

fasilitas yang mendukung belajar anak. Semisal memberikan les privat

untuk menumbuh kembangkan bakat minat anak dalam suatu bidang

tertentu.

e) Pengertian Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua.

Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di

rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua

wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat

mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu

menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya

(Slameto, : ).

Pengertian orang tua besar pengaruhnya terhadap belajar anak.

Orang tua dengan memberikan perhatiannya sama halnya memberikan

dukungan terhadap anak untuk selalu semangat dalam belajar.

f) Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlunya ditanamkan

kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak, agar mendorong

semangat anak untuk belajar (Slameto, : ).

Anak lebih mudah belajar dari kebiasaan-kebiasaan yang

ditanamkan orang tua kepadanya. Karena itulah pentingnya sebuaqh

keluarga memiliki latar belakang budaya yang baik.

) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup strategi

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, alat pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran,

keadaan gedung, strategi belajar, dan tugas rumah (Slameto, : ).

a) Strategi Mengajar

Strategi mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus

dilalui di dalam mengajar. Menurut Ulih dalam Slameto ( : )

strategi mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh guru

kepada siswa agar siswa itu menerima, menguasai dan

mengembangkannya.

Jadi strategi mengajarsangat berpengaruh dalam siswa

menerima apa yang disampaikan oleh guru. Karena strategi sendiri

adalah suatu jalan dalam proses guru menstranfer ilmu kepada siswa.

Semakin strategi atau jalan yang dilalui baik, maka semakin baik pula

siswa menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.

b) Kurikulum

Kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang diberikan kepada

siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran

agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkannya bahan

pelajaran itu (Slameto, : ).

Kurikulum agar dapat mudah diterima siswa harus sesuai

dengan jenjang pendidikannya. Jika jenjang pendidikan SMP namun

sudah diberi kurikulum tingkat SMA maka proses belajarpun akan

tidak sampai pada siswa.

c) Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.

Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu

sendiri. Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan

menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang

diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya

(Slameto, : ).

Relasi guru dengan siswa yang baik akan berpengaruh

terhadap semangat siswa dalam belajar. Karena dengan hubungan

yang baik itu siswa tidak hanya menyukai gurunya saja, melainkan

juga menyukai pelajaran yang diajarkan.

d) Relasi Siswa dengan Siswa

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak

akan melihat bahwa di dalam kelas ada kelompok yang bersaing

secara tidak sehat, sehingga kelas tidak terbina, bahkan hubungan

masing-masing individu tidak tampak.Siswa yang mempunyai sifat-

sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain,

mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan batin,

akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya masalah semakin

bertambah dan akan menganggu belajarnya (Slameto, : ).

Sehingga relasi guru dengan siswa sangat perlu adanya untuk

menciptakan hubungan yang saling terbuka. Dengan adanya

keterbukaan tersebut siswa tidak akan sungkan untuk berbagi apa

yang dirasakan.

e) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa

di dalam sekolah dan juga dalam belajar. kedisiplinan sekolah

mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan melaksanakan tata

tertib (Slameto, : ). Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata

tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin

pula, selain itu juga memberi pengaruh positif terhadap belajarnya.

f) Alat Pembelajaran

Alat belajar erat hubungannya dengan cara belajar siswa

karena alat pembelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar

dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang akan diajarkan

itu. Alat pembelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar

penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa (Slameto,

: ).

Alat-alat pembelajaran yang dimaksud di sini seperti buku-

buku perpustakaa, laboratorium, atau media-media pembelajaran

lainnya.

g) Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar

di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang hari, sore/malam hari.

Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa (Slameto, : ).

Tidak akan efektif jika siswa sekolah di jam siang hari, karena siang

hari adalah waktu yang tepat untuk istirahat siswa.

h) Standar Pelajaran Diatas Ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu

memberi pelajaran diatas ukuran standar. Bila banyak siswa yang

tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam

itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat

perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal

tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi

harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting

tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai (Slameto, : ).

Guru yang memaksakan penguasaan materi harus melihat

kemampuan siswa-siswanya, karena setia siswa memiliki kemampuan

yang berbeda-beda.

i) Keadaan Gedung

Jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, dengan keadaan

gedung yang kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap

kelas. Bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan nyaman,

kalau kelas itu terpaksa berisi orang siswa (Slameto, : ).

Satu kelas dengan jumlah siswa yang banyak akan

berpengaruh buruk terhadap proses belajar mengajar. Keadaan kelas

tidak akan kondusif dan ramai dengan siswa yang saling mengobrol

satu sama lain.

j) Metode Belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam

hal ini butuh pembinaan dari guru. Karena dengan cara belajar yang

tepat maka hasil belajar yang diperoleh juga baik. Terkadang siswa

belajar tidak teratur, atau terus menerus, karena besok akan ujian.

Dengan belajar demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan

mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap

hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih waktu yang tepat

dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar (Slameto, :

). Metode belajar yang baik yaitu belajar dengan memperhatikan

pembagian waktu, antar waktu untuk belajar, istirahat dan bermain.

k) Tugas Rumah

Waktu belajar adalah di sekolah, sedangkan waktu di rumah

digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan

terlalu memberi banyak tugas yang harus dikerjakan di rumah,

sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain

(Slameto, : ).

Tugas rumah yang diberikan guru untuk dikerjakan siswa di

rumah sebaiknya hanya untuk mengulang pelajaran atau mempelajari

materi yang akan dipelajari esok hari.

) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa

dalam masyarakat. Diantaranya:

a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat memberikan pengaruh

positif terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa

mengambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak,

misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan, dan

lain-lain, belajarnya akan terganggu, terlebih lagi jika tidak bijaksana

dalam mengatur waktunya (Slameto, : ).

Kegiatan siswa dalam masyarakat tentunya tidak jauh dari

pantauan orang tua. Sehingga orang tua mampu membatasi kegiatan

apa saja yang diikuti anaknya, agar tidak mengganggu belajarnya.

Terlebih orang tua dapat mengarahkan anaknya untuk ikut kegiatan

yang mendukung belajarnya.

b) Mass Media

Mass media dapat berupa bioskop, radio, TV, surat kabar,

majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Semuanya itu ada

dan beredar dalam masyarakat.Mass media yang baik memberi

pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.

Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap

siswa (Slameto, : ). Mass media merupakan media massa yang

berisi informasi dan hiburan. Sehingga jika tidak mampu selektif

memilih akan mengganggu belajarnya.

c) Teman Bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat

masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang

baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga

sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang

bersifat buruk juga (Slameto, : ).

Pergaulan anak muda dewasa ini sungguh cepat

berkembangnya, yang disertai majunya teknologi. Sehingga pergaulan

anakpun perlu adanya pengawasan. Karena pengaruh yang

ditimbulkan oleh teman yang buruk juga akan mempengaruhi belajar

siswa.

d) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang

tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan

yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang

berada di situ.

Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang

terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-

anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan

anaknya, anak/siswa terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh

orang-orang dilingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-

orang yang ada dilingkungannya. Pengaruh itu dapat mendorong

semangat anak/siswa untuk belajar lebih giat lagi (Slameto, : ).

Bentuk kehidupan masyarakat juga sangat besar pengaruhnya

terhadap belajar siswa. Siswa yang tinggal di tempat yang memiliki

budaya baik, maka akan baik. Begitu pula sebaliknya.

. Prinsip-prinsip Belajar

Seorang guru/pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri

prinsip-prinsip belajar, ialah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam

situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara

individual.Berikut prinsip-prinsip belajar yang harus disusun oleh seorang

guru agar dapat diterapkan terhadap setiap siswa (Slameto, : ):

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan ikut berpartisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap

pengertiannya.

c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat

pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional

d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery

f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan

tujuan intruksional yang harus dicapainya.

g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang.

h. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

i. Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.

j. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antar pengertian yang satu

dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang

diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang

diharapkan.

k. Pengulangan, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

. Tujuan Belajar

Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan

belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan

instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk

pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang

menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects.

Bentuknya berupa kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan

demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya (Suprijono, : ).

Jadi tujuan belajar adalah agar siswa mampu berfikir kritis, bersikap

terbuka dan dapat bersikap demokratis terhadaporang lain. Tujuan pendidikan

lainnya yaitu:

a. Untuk Mendapatkan Pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan

kemampuan berfikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain

tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan

pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikirakan memperkaya

pengetahuan.

b. Penanaman Konsep dan Keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu

keterampilan. Keterampilan itu memang dapat dididik, yaitu dengan

banyak melatih kemampuan.

c. Pembentukan Sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku, dan pribadi anak didik, guru

harus bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.

http://www.kompasiana.com/elfa.dianymufida/belajar-tujuan-belajar-dan-

faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar_ f cca ef d b f

. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,baik

berasal dari diri sendirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).

Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap

faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya

dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal

mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing. Adapun faktor-faktor

yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut (Uzer dan Lilis, : - ):

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah pancaindera yang tidak

berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh

atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh

yang membawa kelainan tingkah laku.

) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,

terdiri atas:

a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan

dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang

dimiliki.

b) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan

penyesuaian.

) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

) Faktor sosial yang terdiri atas: Lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.

) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kesenian.

) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

Demikian beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi

baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar

siswa.

B. Pembelajaran PAI

. Pengertian PAI

Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut para pakar pendidikan yang

dikutip dari Syafaat, dkk. ( : ) yaitu sebagai berikut:

a. Sahilun A. Nasir

Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan

pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan

cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat

menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam

itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi

pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran,

dan sikap mental.

b. Zakiyah Daradjat

Menurut Zakiyah Daradjat dalam Syafaat, dkk. ( : )

Pendidikan Agama Islamdirumuskan sebagai berikut:

) Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya dapat

memahaminya dan mengamalkan ajaran agama Islam serta

menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life).

) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan

berdasarkan ajaran Islam.

) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang melalui ajaran-ajaran

agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik

agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam yang telah diyakini

menyeluruh, serta menjadikan keselamatan hidup di dunia maupun di

akhirat kelak.

Jadi Pendidikan Agama Islam, yaitu usaha yang berupa pengajaran,

bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat

memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta

menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan

masyarakat.

. Fungsi dan Tujuan PAI

Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai

berikut (Majid, : ):

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.

Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri

anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan

ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan

tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat

mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,kekurangan-

kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nirnyata), sistem dan fungsinya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

bagi orang lain.

Fungsi adanya Pendidikan Agama Islam (Langgulung, : ) yaitu:

a. Fungsi spiritual yang berkaitan dengan akidah dan iman.

b. Fungsi psikologis yang berkaitan dengan tingkah-laku individual termasuk

nilai-nilai akhlaq yang mengangkat manusia kederajat yang lebih

sempurna.

c. Fungsi sosial yang berkaitan dengan aturan-aturan yang menghubungkan

manusia dengan manusia lain atau masyarakat, di mana masing-masing

menyadari hak-hak dan tanggung jawabnya, untuk menyusun masyarakat

yang harmonis dan seimbang.

Sedangkan untuk tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu:

Menurut Zakiah Daradjat dalam Syafaat dkk. ( : ) Tujuan

Pendidikan Agama Islam yaitu: Sesuatu yang diharapkan tercapai setelah

usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha

dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan,

tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda

yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari

kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.

Menurut kurikulum PAI ( ) dalam Majid ( : ) pendidikan

agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal

keimanan, ketakwaannya, berbangsan dan bernegara, serta untuk dapat

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

. Ruang Lingkup PAI

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhannya

terliputi dalam lingkup Al-Qur‟an dan Al-Hadis, keimanan, akhlaq,

fiqih/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup

Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan dan keserasian, keselarasan,

dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT., diri sendiri,

sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minallah

wa hablun minannas) (Majid, : ).

Jadi ruang lingkup PAI secara keseluruhannya mendidik siswa

menjadi insan kamil yang mampu memahami agama Islam dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

. Standar Kompetensi PAI Kelas VIII

Standar kompetensi PAI di kelas VIII diantaranya:

a. Menerapkan hukum bacaan qalqalah dan ra

b. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah

c. Membiasakan perilaku terpuji

d. Menghindari prilaku tercela

e. Mengenal tata cara sholat sunah

f. Memahamimacam-macam sujud

g. Memahami tata cara puasa

h. Memahami zakat

i. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW

j. Menerapkan hukum bacaan mad dan waqof

k. Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah

l. Membiasakan prilaku terpuji

m. Menghindari prilaku tercela

n. Memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber makanan

o. Memahami sejarah dakwah Islam

. Materi Pelajaran PAI Kelas VIII Bab Hukum Tentang Hewan Sebagai

Sumber Makanan

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan

hewan sebagai sumber makanan. Namun bagi setiap muslim, tidak semua

hewan dapat dijadikan sumber makanan. Ada beberapa jenis hewan yang tidak

boleh (haram) dimakan. Sehubungan dengan itu, pada bab ini dijelaskan

mengenai jenis-jenis hewan yang halal dan haram dimakan (Wahid, dkk.

: ).

a. Jenis-jenis Hewan Yang Dihalalkan

Pada dasarnya, semua hewan yang diciptakan Allah SWT. di muka

bumi ini, baik hewan darat maupun hewan laut, dapat dikonsumsi oleh

manusia, kecuali beberapa hewan tertentu yang secara tegas diharamkan

oleh syara‟. Maksudnya, jika dibandingkan dengan hewan yang halal

dimakan oleh manusia, hewan yang diharamkan jumlahnya lebih sedikit,

dan itu pun dalam keadaan sangat darurat boleh pula dimakan.

Perhatikan firman Allah SWT. QS. Al-Baqaroh: sebagai berikut:

Artinya: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,

darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)

disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan

terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan

tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya.

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

(Depag, : ).

Namun demikian, kita harus tetap mengenali jenis-jenis hewan

yang dihalalkan oleh Allah SWT. secara jelas agar tidak keliru atau salah

dalam mengonsumsi daging hewan.

) Hewan Yang Hidup di Darat

Pada dasarnya, semua hewan yang hidup di darat seperti ayam,

itik, kambing, kerbau, dan lain-lain halal dikonsumsi oleh manusia

sepanjang tidak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Tidak menjijikkan, tidak kotor

b) Tidak membahayakan bagi pemakanya

c) Tidak mempunyai taring yang kuat

d) Tidak mempunyai cakar atau kuku yang kuat

) Hewan yang Hidup di Air

Semua hewan yang hidup di air, apa pun jenisnya, hukummnya

halal dikonsumsi oleh manusia. Memang ada sebagian ulama yang

mengharamkan jenis hewan laut yang menyerupai hewan darat seperti

anjing laut, kuda nil, dan sebagainya, tapi sebagian besar ulama

menghalalkan jenis hewan air seluruhnya, baik berupa ikan maupun

menyerupai hewan darat.

Perhatikan firman Allah SWT. QS. Al-Maidah: sebagai berikut ini:

Artinya: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan

(yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat

bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan;

dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan

darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah

kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan

dikumpulkan” (Depag, : ).

b. Jenis-jenis Hewan Yang Diharamkan

Allah SWT. mengharamkan beberapa jenis hewan untuk

dikonsumsi oleh manusia, baik yang di darat maupun di air. Maksud

diharamkannya hewan tersebut semata-mata untuk kebaikan manusia,

sebab di dalam hewan tersebut terkandung sesuatu yang dapat

membahayakan kehidupan manusia itu sendiri.

Para ulama membuat kategori jenis hewan yang diharamkan

menjadi empat macam, sebagai berikut:

) Diharamkan oleh nash, baik Al-Qur‟an maupunal-hadis, seperti anjing,

babi, keledai, binatang buas yang bertaring, atau unggas yang berkuku

tajam.

) Diharamkan karena kita diperintahkan untuk membunuhnya, seperti

ular, tikus, anjing buas, burung gagak, alap-alap atau burung elang, dan

sebagainya.

) Diharamkan karena kita dilarang untuk membunuhnya, seperti semut,

lebah, kucing, burung hantu, dan sebagainya.

) Diharamkan karena menjijikan, kotor, dan tidak sedap dipandang,

seperti ulat, kutu, kutu busuk, cacing, kaki seribu, kelelawar, dan

sejenisnya.

Pendapat ulama itu didasarkan pada hadis Rasulullah SAW.

berikut:

سهى اعن جاتر رضي للا عنو قال: ق ل اننثي صه للا عهيو

انحراو: انغراب اب كهين فاسق يقتهن في انحم س ين اند خ

انكهة انفأرج انعقرب انحدأج ر. )راه (ارانثخانعق

Artinya “Dari Jabir r.a. berkata: Nabi SWA. bersabda: lima macam

binatang yang jahat hendaklah dibunuh, baik di tanah halal

maupun di tanah haram, yaitu burung gagak, burung elang,

kalajengking, tikus, dan anjing buas ” (H.R. Bukhori, No.

)

c. Menghindari Makanan Yang Bersumber dari Hewan Yang Diharamkan

Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak sekali terdapat jenis-jenis

makanan olahan baik yang sudah jadi, setengah jadi, maupun yang masih

berbentuk bahan mentah. Bahan-bahan makanan itu ada yang murni dibuat

dari bahan-bahan yang halal, tapi ada pula yang bersumber dari bahan-

bahan yang diharamkan oleh agama. Sebagai muslim yang beriman,

hendaknya kita bersikap waspada dan hati-hati terhadap semua jenis

makanan olahan yang kita konsumsi sehari-hari, agar terhindar dari

makanan yang bersumber darihewan yang diharamkan oleh agama.

Untuk dapat menghindari makanan yang bersumber dari hewan

yang diharamkan tersebut, hendaknya kamu perhatikan beberapa hal

berikut ini.

) Hendaknya dipahami dan dikenali dengan baik macam-macam hewan

yang diharamkan, baik jenis maupun hukumnya.

) Jika makanan sudah dalam kemasan atau sudah dalam bentuk olahan,

hendaknya diyakini hukum kehalalannya.

) Jika terdapat keraguan atas makanan yang hendak dibeli, baik jenis

maupun hukumnya, hendaknya ditanyakan langsung kepada penjual.

) Jika masih tetap ragu, sebaiknya jangan dibeli atau dikonsumsi.

Sebagaimana yang dianjurkan rasulullah SAW. dalam sabdanya:

“Tinggalkan apa yang kamu ragukan, dan kerjakan apa yang tidak

meragukanmu (kamu yakini kebenarannya).” (H.R. Ahmad)

) Jika kamu tidak memahami dengan baik jenis-jenis makanan yang

dihalalkan, hendaknya, „ittiba’ (mengikuti) saja kepada ijtihad para

ahli agama dan para ulama yang tergabung dalam MUI (Majelis Ulama

Indonesia). Jika suatu produk tidak mengandung unsur-unsur yang

diharamkan, maka lembaga itu akan memberi label halal bagi produk

tersebut.

) Hendaknya kamu perhatikan perilaku pedagang atau produsennya,

apakah ia nampak islami atau tidak.

) Jika makanan sudah dalam bentuk masakan yang siap saji dan tampak

samar-samar untuk mengenalinya, hendaknya ditanyakan langsung

kepada penjualnya. Jika jawabannya meragukan, hendaknya jangan

dimakan.

) Dekatkan diri kepada Allah SWT. agar terlindungi dari memakan

makanan yang diharamkan.

C. Prestasi Belajar PAI

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan kemampuan

atau potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang telah diberikan

kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Sudjana,

: ).

Prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) yaitu hasil yang telah dicapai

anak didik dalam menerima dan memahami serta mengamalkan materi pelajaran

pendidikan agama Islam yang diberikan oleh guru atau orang tua berupa

pendidikan agama Islam di lingkungan sekolah dan keluarga serta masyarakat,

sehingga anak memiliki potensi dan bakat sesuai yang dipelajarinya sebagai bekal

idup di masa mendatang, mencintai negaranya, kuat jasmani dan ruhaninya, serta

beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki solidaritas tinggi terhadap

lingkungan sekitar.

D. Strategi Pembelajaran

. Pengertian Strategi

Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang

diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk

memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan

dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperole kesuksesan atau

keberhhasilan dalam mencapai tujuan.

Istilah strategi (stategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”

dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan

dari kata stratos (militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja,

stratego berarti merencanakan ( to plan) (Majid, : ).

Dari pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa strategi adalah suatu

pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan

kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat

dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.

. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk

membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya

(effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arahh pencapaian

tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat

siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar

(Majid, : ).

Jadi pembelajaran adalah kegiatan terencana yang mengkondisikan atau

merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik sehingga mampu

mencapai tujuan pembelajara.

. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalahh pendekatan menyeluru dalam suatu sistem

pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk

mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah

atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan dengan

pengertian strategi pembelajaran (Majid, : ):

a. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

b. Kozma menjelaskan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap

kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan

kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran.

c. Wina Sanjaya menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana

tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan

pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahhwa strategi

pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang

termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau

kekuatan dalam pembelajaran.

E. Strategi Index Card Match

. Pengertian Index Card Match

Index card match (mencari pasangan) adalah strategi yang cukup

menyenangkan yang digunakan untuk mengulangi materi yang telah diberikan

sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan

strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan

diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki

bekal pengetahuan (Zaini, ).

Dalam strategi Index card match ini, menggunakan potongan kertas yang

telah berisi soal dan jawaban yang telah diacak. Langkah berikutnya, dibagikan

kepada semua siswa satu orang mendapatkan satu kartu.Setelah semua

mendapatkan, siswa diperintah untuk mencari pasangan masing-masing dan

dipresentasikan di depan kelas.

. Langka-langkah Index Card Match

Di antara langkah-langkah strategi index card match yaitu (Zaini, : -

):

a. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada dalam

kelas.

b. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.

c. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada

setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu

pertanyaan.

d. Pada sebagian kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

yang tadi dibuat.

e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.

f. Beri setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas

yang dilakukan berpasangan. Sebagian peserta didik akan mendapatkan

soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban.

g. Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang

sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan.

Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka

dapatkan kepada teman yang lain.

h. Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk berdekatan,

minta setiap pasangan secara bergantian untuk membecakan soal yang

diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal

tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.

i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

. Kelebihan Index Card Match

Di antara kelebihan-kelebihan strategi index card match yaitu:

a. Menumbuhkan kegembiraandalam kegiatan belajar mengajar.

b. Materi pelajaranyang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.

c. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.

d. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan

belajar (http://www.sekolahdasar.net/ /strategi-pembelajaran-index-

card-match.html).

. Kekurangan Index Card Match

Kekurangan dari strategi index card match yaitu diantaranya:

a. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas

dan prestasi.

b. Guru harus meluangkan waktu yang lebih.

c. Lama untuk membuat persiapan.

d. Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai

dalam hal pengelolaan kelas.

e. Menuntut sifat tertentu dari siwa atau kecederungan untuk bekerja sama

dalam menyelesaikan masalah.

f. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menggngu kelas

(http://www.sekolahdasar.net/ /strategi-pembelajaran-index-card-

match.html).

F. Strategi Index Card Match Dalam Pembelajaran PAI

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama

Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur‟an dan Al-Hadis, melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman (Majid, : ).

Strategi index card match (mencari pasangan kartu) cukup menyenangkan

digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan

sebelumnya (Suprijono, : ).

Alasan penggunaan strategi index card match dalam pembelajaran PAI

adalah siswa akan lebih bersemangat dalam proses belajar mengajar, karena

mereka merasa pembelajaran yang dilakukan menyenangkan. Selain itu, dalam

pembelajaran PAI materi hukum hewan sebagai sumber makanan akan lebih

menarik apabila menggunakan strategi index card match (mencari pasangan)

Penerapan strategi index card match dalam pembelajaran PAI materi

hukum tentang hewan sebagai sumber makanan adalah tiap-tiap peserta didik

nantinya akan diberikan satu kartu yang berisi informasi atau pertanyaan dan

jawaban secara acak. Peserta didik kemudian diminta untuk menemukan

temannya yang memiliki kartu dengan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan

yang dibawa teman yang lain. Peserta didik yang telah menemukan pasangannya

tersebut, kemudian berkumpul menjadi satu dan menyajikan sendiri apa yang

telah ditemukannya. Strategi ini membantu guru dalam usaha mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan, serta menambah macam kreasi mengajar yang

dimiliki guru.

Berdasarkan paparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

kaitan yang erat antara penerapan strategi index card match dalam pembelajaran

PAI ditingkat SMP, sehingga peneliti tertarik untuk menyampaikan materi

pelajaran tentang hukum hewan sebagai sumber makanan dengan menggunakan

strategi ini.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga adalah sekolah SMP Swasta

yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Salatiga. Sekolah ini menggunakan

Agama Islam sebagai pegangan utama pendidikan agamanya. Awal berdirinya

SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga karena mengingat saat itu tahun

yang dimana banyak murid lulus SD yang terpaksa tidak dapat melanjutkan

ke sekolah tingkat pertama dikarenakan besarnya biaya yang tidak mungkin

terjangkau oleh para orang tua atau wali murid.

Sehingga atas saran warga dan tokoh masyarakat tingkir tengah

memohon izin untuk memakai tanah bekas bengkok kebayan Desa Tingkir

untuk dijadikan sekolah tingkat pertama beserta menfasilitasi lengkat alat-alat

untuk melakukan proses belajar mengajar. Setelah mendapatkan izin dari

tokoh-tokoh masyarakat akhirnya sekolah tingkat pertama pun dapat

dibangun. Meskipun sampai saat ini sekolah SMP Islam Sudirman Tingkir

Salatiga tidak memiliki tanah, karena tanah yang dipakai saat ini akan diambil

alih jika sudah tidak difungsikan.

Namun, kini memiliki gedung dan fasilitas-fasilitas yang cukup

memadai. Diantaranya yaitu, Ruang kelas, perpustakaan, Lab. IPA, Lab.

bahasa, Lab. komputer, BK, mushola, ruang kepala sekolah, ruang guru,

ruang tata usaha, KM Kepsek, KM pegawai, KM peserta didik, ruang UKS,

gudang olahraga, gudang umum, rumah penjaga, lapangan olahraga, dan

tempat parkir.

Kini SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga memiliki murid

keseluruhan siswa dengan visi terwujudnya peserta didik yang beriman,

bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudaya. Sedangkan misinya sebagai

berikut:

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Allah

SWT.

b. Melaksanakan kegiatan yang bernuansa religius.

c. Membiasakan siswa bertingkah laku terpuji dalamkehidupan sehari-hari.

d. Menumbuhkan kedisiplinan peserta didik dan warga sekolah.

e. Menciptakan suasana kerja dengan iklim kekeluargaan antar warga

sekolah.

f. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, rapi dan nyaman.

g. Meningkatkan kegiatan pemberdayaan peserta didik melalui kegiatan

pengembangan diri (pramuka)

h. Meningkatkan kemampuan profesionalisme gurudan tenaga

kependidikan.

. Profil Sekolah

Tahun Ajaran :

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

NSS :

Status Sekolah : Swasta

Alamat Sekolah : Jl. Salatiga-Suruh KM. Tingkir Salatiga

Telp. : ( )

Kelurahan : Tingkir Tengah

Kecamatan : Tingkir

Kota : Salatiga

Provinsi : Jawa Tengah

. Kepala Sekolah

Nama : Dra. Hj. Ety Rustiaty

NIP/NIY : . .

Masa Kerja Sebagai Guru : Tahun

Masa Kerja Sebagai Kepsek : Tahun

Pendidikan Terakhir : S

Fakultas/Keguruan : Keguruan/ Ilmu Pendidikan / PPKN

Alamat Rumah : Barukan, Tengaran

Telp. : ( ) HP.

. Keadaan Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Tabel . Data Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

No. NAMA L/P IJAZAH JABATAN

. Dra. Hj. Ety Rustiati P S PPKn „ Kep. Sek, guru

. Sutoro, S. Pd. L

PDUTN „ Waka, guru

. Ngatini, S. Pd. P

S IPS „ Wali kelas, guru, guru piket

. Titin Syuryani, S. Pd. P S B. Indo „ Wali kelas, guru, guru piket

. Arin Nurfida, S. Pd. P

S Biologi „ Wali kelas, guru, guru piket

. Romzatun, S. Ag. P S Agama „ Guru, pembina ekstra PAI

. Astri Lestyarini, S. Pd. P S Akt. „ Guru, bendahara, Ka. Lab. Tik

. Wahyu Resti Astuti, S.

Pd.

P

S B. Ingg „ Guru

. Agus Gufroni, S. PI. L S B. Ingg „ Guru, Ka. Lab. Bahasa

. Badratin Ni‟am, S. Pd. P S Tek. Bgn „ Guru, wali kelas

. Jumiyati, S. Pd. P S Akt. „ Guru

. Wahdatul F, A.Md.

P

D Manajemen

Guru, Ka. TU

. Siti Rodliyah, S. Pd. P S B. Indo „ Wali kelas, guru, guru piket

. Fahmi Nurul Ulya, S. Pd. P S B. Jawa „ Guru, Guru piket

. Nur Mahmud, S. Pd. L S BK „ Wali kelas, guru, guru piket

. Karakteristik Siswa Kelas VIII

Siswa kelas VIII berjumlah siswa, terdiri dari siswa laki-laki

dan siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel . Karakteristik Siswa Kelas VIII

No. Nama L/P Pekerjaan Orang Tua

. AD L Petani

. AM P Petani

. AY P Petani

. AA P Buruh

. D L Petani

. DA L Swasta

. HU L Petani

. IF P Petani

. KR L Swasta

. MM L Buruh

. MR L Buruh

. MY L Petani

. NS P Swasta

. NP P Swasta

. RP L Petani

. SA L Petani

. S L Petani

. TY L Buruh

. TH P Petani

. E P Swasta

. AC L Petani

. FO P Petani

. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam semester genap tahun ajaran . Penelitian dilaksanakan

dalam siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran PAI

sesuai dengan jadwal pelajaran PAI kelas VIII SMP Islam Sudirman

Tingkir Salatiga

) Kegiatan siklus I, tanggal April

) Kegiatan siklus II, tanggal April

) Kegiatan siklus III, tanggal Mei

B. Deskripsi Siklus I

. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi index card

match.

b. Merancang dan membuat kartu index terpisah (strategi index card match).

Langkah-langkahnya adalah: ) membuat potongan-potongan kertas sesuai

dengan jumlah siswa, ) kemudian potongan-potongan kertas tersebut

dibagi menjadi dua bagian yang bagian pertama berisi pertanyaan dan

sebagianyang lagi berisi jawaban, ) sebelum dibagikan kepada setiap

siswa, potongan-potongan kertas tersebut diacak terlebih dahulu sehingga

antara pertanyaan dan jawaban dapat tercampur.

c. Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi.

. Tindakan

Siklus I dilaksanakan pada tanggal April . Penelitian siklus I ini

sudah menggunakan strategi index card match.

Tahap-tahap yang dilakukan adalah:

a. Kegiatan Awal

) Guru memberikan salam, membaca basmallah bersama.

) Guru memperkenalkan diri dan menanyakan keadaan siswa serta

kesiapan siswa untuk memulai kegiatan belajar mengajar.

) Melaksanakan pre test

b. Kegiatan Inti

) Guru meminta murid untuk menyiapkan buku PAI.

) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.

) Guru menyiapkan karti index terpisah yang telah diacak.

) Guru menjelaskan aturan permainan dari strategi index card match.

) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa

mendapatkan satu kartu.

) Siswa diminta untuk mencari pasangan, sesuai dengan soal yang

dimiliki.

) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara

bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di

depan kelas.

c. Kegiatan Akhir

) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang

benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi

pelajaran yang telah diberikan melalui strategi index card match.

) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi

yang belum jelas.

) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke

dalam tas.

) Melaksanakan post test

) Guru mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup.

. Observasi

Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor

pengambat dalam pelaksanaan penelitian tindak kelas dengan strategi index

card match pada mata pelajaran PAI.

. Refleksi

Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses

pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikut.

C. Deskripsi Siklus II

. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal April

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi index card

match

c. Merancang dan membuat kartu index terpisah, menuliskan pertanyaan dan

jawaban mengenai materi yang akan dijelaskan.

d. Menyusun alat evaluasi dan menyiapkan alat observasi.

. Tindakan

a. Kegiatan awal

) Guru mengkondisikan kelas dengan mengajak siswa melakukan tepuk

anak sholeh.

) Guru mengucapkan salam dengan jelas, membaca basmallah bersama,

menanyakan keadaan siswa serta kesiapan siswa untuk memulai

kegiatan belajar mengajar.

) Melaksanakan pre test

b. Kegiatan inti

) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI

) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.

) Guru menegur dan memotivasi siswa yang bermain/bergurau dengan

teman.

) Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang terkait.

) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.

) Sebelum kartu dibagikan, guru menjelaskan aturan permainan strategi

index card match dengan jelas dan memberikan contoh permainan

tersebutsampai siswa benar-benar paham.

) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa

mendapatkan satu kartu.

) Siswa diminta untuk mencari pasangan sesuai dengan soal yang

dimiliki.

) Guru membimbing dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan

dalam mencari pasangan.

) Ketika semua telah menemukan pasangannya, guru membimbing

siswa secara bergantian untuk membacakan apa yang ada pada

kartunya di depan kelas.

c. Kegiatan akhir

) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawababan

yang benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi

pelajaran yang telah diberikan melalui strategi index card match

) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi

yang belum jelas.

) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke

dalam tas.

) Melaksanakan post test

) Guru mengkondisikan kelas

) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, mengucapkan salam

penutup.

. Observasi

Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor

penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindak kelas dengan strategi index

card match pada mata pelajaran PAI.

. Refleksi

Pengamat mencari hal-hal yang mendukung dan menghambat proses

pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

D. Deskripsi siklus III

. Perencanaan

Tahap perencanaan siklus III meliputi:

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal Mei

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Merancang dan membuat kartu index terpisah.

d. Menyusun alat evaluasi dan menyiapkan lembar observasi.

. Tindakan

a. Kegiatan awal

) Guru mengkondisikan kelas dengan mengajak siswa melakukan tepuk

anak sholeh.

) Guru mengcapkan salam dengan jelas, membaca basmalah bersama,

menanyakan keadaan siswa serta menanyakan kesiapan siswa dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

) Melaksanakan pre post

b. Kegiatan inti

) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI.

) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.

) Guru menegur dengan tegas siswa yang tidak memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan motivasi.

) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya.

) Guru menyiapkan kartu index yang telah diacak.

) Sebelum guru membagikan, guru menjelaskan dan memberikan contoh

terlebih dahulu aturan permainan dari strategi index card match

tersebut sampai siswa benar-benar paham.

) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai

aturan permainan strategi index card match yang belum jelas.

) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa

mendapatkan satu kartu.

) Guru mengarahkan dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan

dalam mencari pasangan.

) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara

berganti diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di

depan kelas.

c. Kegiatan akhir

) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang

benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi

pelajaran yang telah diberikan melalui strategi index card match.

) Guru membeikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi yang belum jelas.

) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke

dalam tas.

) Melakukan post test

) Guru mengkondisikan kelas.

) Guru dan siswa mengucapkan hamdallah bersama

) Guru mengucapkan salam penutup.

. Observasi

Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dalam

pelaksanaan penelitian tindak kelas pada kelas VIII, sedangkan faktor

penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus III ini.

. Refleksi

Refleksi siklus III yaitu didapatkan satu konsep strategi pembelajaran

yang baru untuk pembelajaran PAI, materi hukum tentang hewan sebagai

sumber makanan.Pada siklus III semua siswa telah aktif dan berpartisipasi

dalam pembelajaran. Dari segi evaluasi menunjukkan peningkatan yang nyata

(lihat bab IV).

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian

. Data Prestasi Siswa Siklus I

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada

tanggal April di kelas VIII dengan jumlah siswa. Adapun proses

belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Sebagai

nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM),

kelas VIII pada mata pelajaran PAI yaitu .

Bedasarkan hasil pre test dan post tes diperoleh data sebagai berikut:

Tabel . Data prestasi siswa siklus I

Daftar Nilai Siklus I

No. Nama Pre Test Post Test

. AD

. AM

. AY

. AA

. D

. DA

. HU

. IF

. KR

. MM

. MR

. MY

. NS

. NP

. RP

. SA

. S

. TY

. TH

. E

. AC

. FO

. Data Prestasi Siswa Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal April di kelas VIII

dengan jumlah siswa. Bedasarkan hasil pre test dan post tes diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel . Data prestasi siswa siklus II

Daftar Nilai Siklus II

No. Nama Pre Test Post Test

. AD

. AM

. AY

. AA

. D

. DA

. HU

. IF

. KR

. MM

. MR

. MY

. NS

. NP

. RP

. SA

. S

. TY

. TH

. E

. AC

. FO

. Data Prestasi Siswa Siklus III

Siklus III dilaksanakan pada tanggal Mei di kelas VIII

dengan jumlah siswa. Bedasarkan hasil pre test dan post tes diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel . Data prestasi siswa siklus III

Daftar Nilai Siklus III

No. Nama Pre Test Post Test

. AD

. AM

. AY

. AA

. D

. DA

. HU

. IF

. KR

. MM

. MR

. MY

. NS

. NP

. RP

. SA

. S

. TY

. TH

. E

. AC

. FO

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I,

siklus II, dan Siklus III diperoleh data ketuntasan belajar mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI). Berikut ini data dan hasil penelitian pada siklus

I, Siklus II, dan Siklus III:

. Data ketuntasan Siklus I

Tabel . Data Ketuntasan Siklus I

Daftar Nilai Siklus I

No. Nama Pre Test Post Test

. AD

. AM

. AY

. AA

. D

. DA

. HU

. IF

. KR

. MM

. MR

. MY

. NS

. NP

. RP

. SA

. S

. TY

. TH

. E

. AC

. FO

Jumlah

Nilai Rata-rata ,

Jumlah Siswa Yang Tuntas siswa / , siswa / ,

Peningkatan Yang Terjadi siswa /

a. Refleksi Hasil Tindakan siklus I

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa

antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I ini, hasil pre

test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak siswa atau ,

dengan rata-rata kelas , , sedangkan hasil post test siswa yang dapat

mencapai KKM sebanyak siswa atau , , dengan rata-rata kelas .

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa

yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak siswa atau

. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak

siswa atau , . Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam

pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Beradasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, terdaftar

faktor pendukung dan faktor penghambat dari guru dan siswa beserta ide

perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel

hasil pengamatan dan penjelasannya:

b. Hasil pengamatan guru siklus I

Tabel . Hasil penngamatan guru siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Mengucapkan

salam

Guru kurang

jelas dalam

mengucapkan

salam

Guru harus lebih

jelas dalam

mengucapkan

salam

Menyajikan

materi pelajaran

Sesuai dengan

skenario yang

telah dibuat

Menguasai materi

pelajaran

Guru dapat

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Menjelaskan

aturan permainan

Index card match

Guru kurang

jelas dalam

intruksi

permainan

Intruksi harus

lebih jelas

(memberikan

contoh)

Penerapan strategi Dapat

diterapkan

dalam materi

pelajaran

Membimbing

siswa dalam

kegiatan mencari

pasangan

Belum optimal Lebih

ditingkatkan

dalam

membimbing

siswa

Memberi

kesempatan pada

siswa bertanya

jawab

Guru belum bisa

memancing

keinginan siswa

Harus bisa

memancing

keinginan siswa

Guru dan siswa

merumuskan

kesimpulan materi

Guru kurang

berinteraksi

dengan siswa

Membimbing

siswa dalam

merumuskan

kesimpulan

Pelaksanaan

evaluasi

pembelajaran

Soal yang

diberikan guru

jelas

Mengucapkan

salam penutup

Belum

mengondisikan

kelas

Sebelum

menutup

pelajaran guru

harus

mengondisikan

kelas terlebih

dahulu

Pengelolaan kelas Banyak siswa

bermain sendiri

Pengelolaan

kelas harus

ditingkatkan

Pengelolaan Kurang optimal Harus

waktu memperhatikan

pengelolaan

waktu

c. Hasil pengamatan siswa siklus I

Tabel . hasil pengamatan siswa siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Siswa menjawab

salam

Ada beberapa

siswa yang tidak

mendengarkan

salam dari guru

Suara guru harus

lebih jelas

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Sebagai siswa

bermain/bergurau

dengan teman

Guru harus lebih

tegas (menegur

dan memotivasi

siswa)

Siswa

mengajukan

pertanyaan

Siswa pasif dalam

mengajukan

pertanyaan

Guru harus lebih

terampil dalam

memotivasi

siswa

Siswa

menanggapi/menj

awab pertanyaan

Siswa kurang

antusias dalam

menanggapi

pertanyaan

Guru harus bisa

membangkitkan

antusias anak

Siswa aktif dalam

kegiatan mencari

pasangan

Siswa masih

kesulitan/sebagian

siswa belum

paham dengan

intruksi guru

Guru harus

terampil dalam

mengarahkan

dan

membimbing

siswa

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa tidak tertarik

menyimpulkan

materi

Guru harus lebih

semangat

membimbing

siswa

Siswa

mengerjakan tes

evaluasi

Siswa paham

dengan soal

yang diberikan

guru

Siswa menjawab

salam

Ada beberapa

siswa yang belum

menjawab salam

Guru mengulang

sampai semua

siswa menjawab

) Hal-hal yang mendukung:

Guru:

a) Penyajian materi sesuai dengan skenario yang telah dibuat

b) Penguasaan materi oleh guru cukup baik

c) Strategi index card match dapat diterapkan dalam materipelajaran

d) Soal evaluasi yang diberikan guru jelas

Siswa :

a) Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib

) Hal-hal yang menghambat:

Guru:

a) Guru kurang jelas dalam mengucapkan salam

b) Guru kurang jelas dalam menerangan instruksi permainan strategi

index card match

c) Guru belum optimal membimbing siswa dalam kegiatan mencari

pasangan

d) Guru belum bisa memancing keingintahuan siswa

e) Guru kurang berinteraksi dengan siswa

f) Guru belum mengondisikan kelas ketika menutup pelajaran

g) Pengelolaan kelas dan pengelolaan waktu belum optimal

Siswa:

a) Ada beberapa siswa yang tidak mendengarkan salam dari guru

b) Beberapa siswa masih bicara atau bermain sendiri disaat guru

menerangkan materi

c) Sebagian siswa tidak merespon pertanyaan dari guru ketika session

tanya jawab berlangsung

d) Siswa masih kesulitan saat mencari teman ketika session mencari

pasangan

e) Siswa kurang tertarik dalam menyimpulkan materi bersama guru

f) Ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari

guru

) Ide perbaikan

Guru:

a) Guru harus mengondisikan kelas terlebih dahulu

b) Guru harus lebih jelas dalam mengucapkan salam

c) Guru dalam menerangkan intruksi permainan index card match

harus lebih jelas (memberikan contoh)

d) Guru mengarahkan siswa agar memperhatikan materi yang

dijelaskan guru dengan menegur siswa dan memberikan motivasi

e) Guru harus terampil dalam mengarahkan dan membimbing siswa

dalam kegiatan mencari pasangan

f) Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan pengelolaan waktu

harus ditingkatkan

g) Sebelum mengucapkan salam penutup, guru mengondisikan kelas

terlebih dahulu

. Data ketuntasan siswa siklus II

Tabel . data ketuntasan siswa siklus II

Daftar Nilai Siklus II

No. Nama Pre Test Post Test

. AD

. AM

. AY

. AA

. D

. DA

. HU

. IF

. KR

. MM

. MR

. MY

. NS

. NP

. RP

. SA

. S

. TY

. TH

. E

. AC

. FO

Jumlah

Nilai Rata-rata , ,

Jumlah Siswa Yang Tuntas siswa / , siswa / ,

Peningkatan Yang Terjadi siswa / ,

a. Refleksi hasil tindakan siklus II

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa

antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus II ini, hasil pre

test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak siswa atau ,

dengan rata-rata kelas , sedangkan hasil post test siswa yang dapat

mencapai KKM sebanyak siswa atau , dengan rata-rata kelas

, . Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah

siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak

siswa atau , . Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas

sebanyak siswa atau , . Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan

dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, terdapat

faktor pendukung dan faktor penghambat dari guru dan siswa beserta ide

perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel

hasil pengamatan dan penjelasannya:

b. Hasil pengamatan guru siklus II

Tabel . hasil pengamatan guru siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Mengkondisikan

kelas

Guru cukup

kreatif (tepuk

anak sholeh dan

tepuk diam)

Masih ada

beberapa siswa

yang tidak

mengikuti

instruksi guru

Guru harus lebih

jelas dalam

membimbing

dan memotivasi

siswa

Mengucapkan

salam dengan

jelas

Suara guru jelas

Menyajikan

materi belajar

Sesuai dengan

skenario yang

telah dibuat

Menguasai materi

pelajaran

Guru dapat

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Guru kurang jelas

dalam intruksi

permainan

Intruksi harus

lebih jelas

(memberikan

contoh)

Menjelaskan

aturan permainan

index card match

Instruksi jelas

dan sudah diberi

contoh

Penerapan strategi Dapat diterapkan

dalam materi

pelajaran

Membimbing

siswa dalam

kegiatan mencari

pasangan

Belum optimal Harus lebih

sabar dan telaten

Memberi

kesempatan pada

siswa bertanya

jawab

Guru sudah bisa

memancing

keinginan siswa

Guru dan siswa

merumuskan

kesimpulan

materi

Guru sudah

mampu

memotivasi siswa

untuk

merumuskan

kesimpulan

materi

Pelaksanaan

evaluasi

pembelajaran

Soal yang

diberikan guru

jelas

Mengucapkan

salam penutup

Suara guru jelas Belum

mengondisikan

kelas

Sebelum

menutup

pelajaran guru

harus

mengondisikan

kelas terlebih

dahulu

Pengelolaan kelas Masih ada

beberapa siswa

bermain

sendiri/bergurau

dengan temannya

Harus

ditingkatkan

Pengelolaan

waktu

Sudah optimal

c. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

Tabel . hasil pengamatan siswa siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Suasana kelas

terkondisikan

Sebagian siswa

mulai mengikuti

instruksi guru

Ada beberapa

siswa yang masih

asyik bergurau

dengan teman

Guru harus

lebih tegas

Siswa menjawab

salam

Siswa sudah

terbiasa

menjawab

salam

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Beberaps siswa

masih ada yang

bermain/bergurau

dengan teman

Guru harus

lebih tegas

(menegur dan

memotivasi

siswa)

Siswa

mengajukan

pertanyaan

Sebagian besar

siswa sudah

mulai aktif

bertanya

Siswa

menanggapi/menj

awab pertanyaan

Sebagian siswa

sudah antusias

dalam

menanggapi

pertanyaan

Guru bisa

membangkitkan

antusias anak

Siswa aktif dalam

kegiatan mencari

pasangan

Siswa mulai

aktif mencari

pasangan

Guru harus

terampil dalam

mengarahkan

dan

membimbing

siswa

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa ikut serta

dalam

menyimpulkan

materi

Siswa

mengerjakan tes

evaluasi

Siswa paham

dengan soal

yang diberikan

guru

Siswa menjawab

salam

Siswa

menjawab

salam dengan

kompak

) Hal-hal Yang mendukung

Guru:

a) Guru cukup kretif dalam mengondisikan kelas.

b) Suara guru jelas.

c) Guru cukup terampil memotivasi siswa.

d) Intruksi sudah jelas dan sudah diberi contoh dalam aturan

permainan strategi index card match.

Siswa:

a) Siswa memperhatikan salam dari guru.

b) Sebagian siswa mulai aktif dan antusias dalam session tanya jawab.

c) Sebagian siswa ikut serta dalam menyimpulkan materi bersama

guru.

d) Siswa mulai aktif mencari teman dalam kegiatan mencari

pasangan, dalam siklus II ini ada peningkatan siswa dalam mencari

pasangan dibandingkan siklus I.

) Hal-hal yang menghambat:

Guru:

a) Masih ada beberapa siswa yang tidak mengikuti instruksi guru

pada saat pengondisian kelas.

b) Guru masih kurang menguasai kelas, hal itu masih terlihat ada

beberapa siswa yang masih bermain sendiri pada saat guru

menjelaskan materi.

c) Ada beberapa siswa yang masih kesulitan dalam mencari teman

dalam kegiatan mencari pasangan (strategi index card match).

) Ide perbaikan:

a) Guru harus lebih tegas dan terampil dalam mengondisikan kelas.

b) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa lebih antusias dalam pembelajaran.

c) Guru mengarahkan siswa agar memperhatikan materi yang

dijelaskan guru dengan menegur siswa yang tidak memperhatikan

dan memberikan motivasi.

d) Guru harus lebih sabar dan teliti dalam membimbing siswa pada

saat kegiatan mencari pasangan.

. Data ketuntasan siswa Siklus III

Tabel . data ketuntasan siswa siklus III

Daftar Nilai Siklus III

No. Nama Pre Test Post Test

. AD

. AM

. AY

. AA

. D

. DA

. HU

. IF

. KR

. MM

. MR

. MY

. NS

. NP

. RP

. SA

. S

. TY

. TH

. E

. AC

. FO

Jumlah

Nilai Rata-rata , ,

Jumlah Siswa Yang Tuntas siswa / , siswa / ,

Peningkatan Yang Terjadi siswa / ,

a. Refleksi Hasil Tindakan Siklus III

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa

antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus III ini, hasil

pre test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak siswa atau ,

dengan rata-rata kelas , sedangkan hasil post test siswa yang dapat

mencapai KKM sebanyak siswa atau , dengan rata-rata kelas

, . Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah

siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak

siswa atau , dan terdapa siswa atau , yang belum tuntas

belajar. Setelah ditelusuri ternyata anak tersebut memang kemampuannya

di bawah anak lainnya.

Nilai rata-rata kelas dari pre test ke post test juga mengalami

peningkatan, dengan demikian jumlah siswa yang dapat mencapai KKM

melebihi patokan yang peneliti pakai, yaitu dari jumlah seluruh

jumlah siswa kelas VIII.

Berdasarkan pengamatan terdapat faktor pendukung sedangkan

faktor penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus III ini. Berikut ini

tabel hasil pengamatan dan penjelasannya:

b. Hasil Pengamatan Guru Siklus III

Tabel . hasil pengamatan guru siklus III

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Mengkondisikan

kelas

Guru kreatif

dalam

pengondisian

kelas

Mengucapkan

salam dengan

jelas

Suara guru jelas

Memotivasi

siswa

Sudah terampil

dalam

memotivasi

siswa

Menyajikan

materi pelajaran

Sesuai dengan

skenario yang

telah dibuat

Menjelaskan

aturan permainan

index card match

Instruksi jelas

dan sudah diberi

contoh

Penerapan

strategi

Dapat diterapkan

dalam materi

pelajaran

Membimbing

siswa dalam

kegiatan mencari

pasangan

Sudah bagus dan

telaten

Memberi

kesempatan pada

siswa bertanya

Sudah baik

Guru dan siswa

merumuskan

kesimpulan

materi

Guru sudah

berinteraksi

dengan siswa

Pelaksanaan

evaluasi

pembelajaran

Soal yang

diberikan jelas

Mengucapkan

salam penutup

Suara jelas

Pengelolaan

kelas

Guru sudah

memahami

karakter siswa

sehingga lebih

mudah

mengarahkan

mereka

Pengelolaan

waktu

Sudah baik dan

sesuai yang

diinginkan

c. Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

Tabel . hasil pengamatan siswa siklus III

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Siswa menjawab

salam

Siswa

menjawab

salam

Siswa Siswa tertarik Ada dua siswa

memperhatikan

penjelasan guru

dengan cara

menjelaskan

guru

yang tidak

memperhatikan

(bermain sendiri)

Siswa

mengajukan

pertanyaan

Siswa mulai

kritis dalam

pembelajaran

Siswa

menanggapi/men

jawab pertanyaan

Siswa ingin

mendapatkan

nilai baik

Siswa aktif

dalam kegiatan

mencari

pasangan

Siswa merasa

semangat

mengikuti

pelajaran

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa merasa

ingin ikut

andil dalam

pelajaran

Siswa

mengerjakan tes

evaluasi

Siswa paham

dengan soal

yang

diberikan

guru

Siswa menjawab

salam dari guru

Siswa merasa

sayang pada

guru dan

ingin

menyenangka

n guru

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III ini, guru telah

menerapkan strategi index card match dengan baik dan dilihat dari

aktivitas siswa, dalam siklus III ini sebagian besar siswa telah aktif dan

berpartisipasi dalam pembelajaran. Dari segi evaluasipun menunjukkan

peningkatan. Untuk ini memberikan pengertian bahwa dengan menerapkan

strategi index card match dalam kegiatan pembelajaran dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

. Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM per siklus

Data ini diperoleh dari hasil prestasi belajar siklus I, II, dan III.

Dipaparkan sebagai berikut:

Tabel . data peningkatan siswa mencapai KKM

Kegiatan Pre test Post test Peningkatan

Siklus I siswa / , siswa / , siswa / ,

Siklus II siswa / , siswa / , siswa / ,

Siklus III siswa / , siswa / , siswa / ,

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I

peningkatan dari pre test ke post test sebanyak siswa atau , ,

sedangkan pada siklus II peningkatan dari pre test ke post test sebanyak

siswa atau , . Siklus III peningkatan dari pre test ke post test sebanyak

siswa atau , .

. Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM antar siklus

Setelah melihat data peningkatan jumlah siswa per siklus yang telah

disajikan diatas, peneliti dapat mengukur jumlah peningkatan yang terjadi

dengan tabel sederhana sebagai berikut:

Tabel . data peningkatan mencapai KKM antar siklus

Kegiatan Peningkatan jumlah siswa

siklus I siswa / ,

Peningkatan siswa / ,

Siklus II siswa / ,

Peningkatan siswa / ,

Siklus III siswa / ,

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari tiap kegiatan mulai

dari siklus I, siklus II, dan siklus III mengalami peningkatan. Siklus I ke siklus

II peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak siswa atau

, , dari siklus II ke siklus III peningkatan jumlah siswa yang mencapai

KKM sebanyak siswa atau , , sedangkan nilai rata-rata kelas yang

diperoleh dari hasil nilai post test per siklus juga mengalami peningkatan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan

siklus dan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa dengan strategi index card match dapat meningkatkan prestasi

belajar PAI materi tentang hukum hewan sebagai sumber makanan pada siswa

kelas VIII SMP Sudirman Islam Tingkir, Salatiga tahun pelajaran .

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas yang

dilakukan pada siklus I, II, dan III dengan hasil pre test ke post test yang

mengalami peningkatan.

Dengan kemampuan menguasai strategi index card match, guru dapat

mengaplikasikan strategi tersebut kepada materi-materi mata pelajaran lainnya.

Dan akan menjadikan guru lebih tertantang untuk mencoba strategi-strategi

pembelajaran lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

B. Saran-saran

Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka penulis memberikan saran sebagai

berikut:

. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai puncak pemimpin hendaknya selalu meninjau, memantau,

dan mengatur proses belajar terutama penggunaan strategi pembelajaran,

mengingat pentingnya penggunaan sebuah strategi dalam pembelajaran. Hal

ini dikarenakan memang tidak semua strategi sesuai dan dapat digunakan

untuk setiap bidang studi yang akan diajarkan oleh guru kepada para siswa.

. Bagi Guru

Sebaiknya guru lebih meningkatkan profesionalismedalam pemilihan

dan penggunaan strategi yang cocok untuk menyampaikan semua

pembelajaran, menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan mengajar

dengan menggunakan strategi yang sesuai dengan pelajaran, tujuan dan pokok

bahasan yang diajarkan, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak

pasif, melainkan terlibat secara aktif.

Sebagai guru hendaknya,menguasai bahan atau materi pelajaran

yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan

kemampuan. Guru hendaknya membantu perkembangan anak didiknya untuk

memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan mampu memotivasi siswa

untuk senantiasa belajar pada berbagai kesempatan.

Pendidik yang baik hendaknya memiliki komitmen yang mendalam

terhadap tugasnya. Kecintaan terhadap tugas diwujudkan dalam bentuk

curahan tenaga, waktu, dan pikiran. Guru yang demikian akan mencintai siswa

dan tugasnya, sebagai guru hendaknya memberi teladan disiplin yang baik.

Penerapan disiplin guru yang baik dan kuat dalam proses pendidikan akan

menghasilkan mental, watak, dan kepribadian yang kuat. Karena di sekolah

dasar anak didik sudah mulai belajar disiplin seperti dalam hal belajar

membaca, belajar mencintai buku dan berbagai ilmu pengetahuan.

. Bagi Peneliti

Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam

bidang yang sama, agar dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam ranah yang

lebih luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik yang nantinya dapat

berguna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. , Metodologi Pengajaran pendidikan

Agama Islam, Jakarta: IAIN Jakarta.

Ahmad, Zainal Abidin. , Memperkembangkan dan Mempertahankan

Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang.

Ahmadi, Abu. dan Uhbiyati, Nur. , Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Arief, Armai. , Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:

Ciputat Press.

Arikunto, Suharsimi. , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta.

Basrowi dan Suwandi. , Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Ghalia

Indonesia.

Departemen Agama. , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: IAIN Jakarta.

Departemen Agama. , Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro.

Departemen Pendidikan Nasional. , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. , Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,

Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. Dan Zain, Aswan. , Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: Rineka Cipta.

IKIP Semarang. , Dasar-dasar Pendidikan, Semarang: IKIP Semarang Press.

Jumali, dkk. , Landasan Pendidikan, Surakarta: Muhammadiyah University

Press.

Kasiram. , Metodologi Penelitian Kualitatif-kuantitatif, Yogyakarta: UIN-

Maliki Press.

Kompri. , Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru Dan Siswa, Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Langgulung, Hasan. , Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam,

Bandung: Al-Ma‟arif.

Majid, Abdul. , Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya

Ma‟arif, Syamsul. , Tashrif Kilat,Bandung: Nuansa Aulia.

Mulyasa. , Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Roestiyah. , Masalah-asalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara.

Slameto. , Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. , Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Sukardi. , Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,

Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. , Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syafaat, dkk. , Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah,

Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency), Jakarta: Rajawali Press.

Syah, Darwyan, dkk. , PengantarStatistik pendidikan, Jakarta: Gaung

Persada Press.

Usman, Uzer. dan Setiawati, Lilis. , Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar (Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP), Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Wahid, Abdul. dkk. , Pendidikan Agama Islam Untuk SMP, Bandung: Arfino

Raya

Yanto, Medi. , Jadi Guru Yang Jago Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta:

Andi.

Zaini, Hisyam, Dkk. , Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Insan

Madani.

http://www.sekolahdasar.net/ /metode-pembelajaran-index-card-match.html

(kamis, Agustus . : ).

http://www.kompasiana.com/elfa.dianymufida/belajar-tujuan-belajar-dan-faktor-

faktor-yang-mempengaruhi-belajar_ f cca ef d b f(kamis,

September. )

Lampiran I Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/Semester : VIII/Genab

Alokasi Waktu : X menit ( pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Hukum tentang hewan sebagai sumber makanan.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi jenis-jenis hewan yang dihalalkan.

C. Indikator

. Mengidentifikasi hewan yang hidup di darat.

. Mengidentifikasi hukum hewan yang hidup di air.

D. Tujuan Pembelajaran

. Siswa dapat mengidentifikasi hewan yang hidup di darat.

. Siswa dapat mengidentifikasi hukum hewan yang hidup di air.

E. Materi Pembelajaran

. Macam-macam hewan darat yang halal untuk dimakan.

. Hukum hewan yang hidup di air.

F. Metode pembelajaran

) Tanya jawab

) Index Card Match (mencari pasangan)

) Penugasan

G. Sumber dan bahan media pembelajaran

) Silabus PAI kelas VIII

) Buku paket PAI kelas VIII

) LKS PAI kelas VIII

H. Strategi pembelajaran

a. Kegiatan awal ( menit)

) Guru memberikan salam, membaca basmallah bersama.

) Guru memperkenalkan diri, menanyakan keadaan serta kesiapan siswa

untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

) Melaksanakan pre test.

b. Kegiatan inti ( menit)

) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI.

) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.

) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.

) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode Index Card Match.

) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa

mendapatkan satu kertas.

) Siswa diminta untuk mencari pasangan, sesuai dengan soal yang

dimiliki.

) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara

bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di

depan kelas.

c. Kegiatan akhir

) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang

benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi

pelajaran yang telah diberikan melalui Index Card Match.

) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi

yang belum jelas.

) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke

dalam tas.

) Melakukan post test.

) Guru dan siswa mengucapkan hamdallah bersama, salam penutup.

I. Penilaian

. Jenis penilaian : Tes tertulis

. Bentuk instrumen : Essay

. Instrumen

Soal pre test dan post test (siklus )

a. Sebutkan macam-macam hewan darat yang boleh dimakan

b. Bagaimana hukum hewan yang hidup di air?

c. Sebutkan ciri-ciri hewan yang boleh dimakan!

d. Sebutkan dua bangkai hewan yang halal dimakan!

e. Mengapa kita harus mengenali jenis-jenis hewan yang dihalakan oleh

Allah?

f. Apa hukum memakan ayam yang sudah mati?

g. Apa hukum memakan binatang yang disembelih tanpa menyebut asma

Allah?

h. Apa hukum memakan hewan kelinci?

i. Untuk siapa Allah menciptakan hewan-hewan di muka bumi ini?

j. Apa hukum memakan hewan keledai?

Lampiran Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/Semester : VIII/Genab

Alokasi Waktu : X menit ( pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Hukum tentang hewan sebagai sumber makanan.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi jenis-jenis hewan yang diharamkan.

C. Indikator

. Menyebutkan kategori hewan yang diharamkan menurut para ulama.

. Mengetahui contoh-contoh hewan yang diharamkan.

D. Tujuan Pembelajaran

. Siswa dapat menyebutkan kategori hewan yang diharamkan menurut para

ulama.

. Siswa dapat mengetahui contoh-contoh hewan yang diharamkan.

E. Metode pembelajaran

) Tanya jawab

) Index Card Match (mencari pasangan)

) Penugasan

F. Sumber dan bahan media pembelajaran

) Silabus PAI kelas VIII

) Buku paket PAI kelas VIII

) LKS PAI kelas VIII

G. Strategi pembelajaran

a. Kegiatan awal ( menit)

) Guru memberikan salam, membaca basmallah bersama.

) Guru memperkenalkan diri, menanyakan keadaan serta kesiapan siswa

untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

) Melaksanakan pre test.

b. Kegiatan inti ( menit)

) Guru meminta siswa untuk mengeluarkan buku PAI.

) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.

) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.

) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode Index Card Match.

) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa

mendapatkan satu kertas.

) Siswa diminta untuk mencari pasangan, sesuai dengan soal yang

dimiliki.

) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara

bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di

depan kelas.

c. Kegiatan akhir

) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang

benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi

pelajaran yang telah diberikan melalui Index Card Match.

) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi

yang belum jelas.

) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan.

) Melakukan post test.

) Guru dan siswa mengucapkan hamdallah bersama, salam penutup.

H. Penilaian

. Jenis penilaian : Tes tertulis

. Bentuk instrumen : Essay

. Instrumen

Soal pre test dan post test (siklus I)

a. Menjadi berapa kategori para ulama menggolongkan hewan yang

haram dimakan?

b. Sebutkan empat kategori hewan yang diharamkan oleh para ulama!

c. Sebutkan contoh hewan yang diharamkan oleh Nash Al-Qur‟an dan

Hadis!

d. Sebutkan hewan yang diharamkan karena diperintahkan untuk

membunuhnya!

e. Sebutkan hewan yang diharamkan karena dilarang untuk

membunuhnya!

f. Sebutkan hewan yang diharamkan karena menjijikan, kotor dan tidak

sedap dipandang!

g. Bagaimana hukum memakan babi dalam keadaan darurat?

h. Apa hukum memakan burung gagak dan elang?

i. Apa Hukum memakan hewan katak?

j. Mengapa hewan katak diharamkan?

Lampiran Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS III

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Kelas/Semester : VIII/Genab

Alokasi Waktu : X menit ( pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Hukum tentang hewan sebagai sumber makanan

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi cara menghindari makanan yang bersumber dari hewan yang

diharamkan.

C. Indikator

. Mengidentifikasi cara menghindari makanan yang bersumber dari hewan

yang diharamkan.

. Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang bersumber dari hewan yang

diharamkan.

D. Tujuan Pembelajaran

. Siswa dapat mengidentifikasi cara menghindari makanan yang bersumber

dari hewan yang diharamkan.

. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang bersumber dari

hewan yang diharamkan.

E. Materi Pokok

Menghindari makanan yang bersumber dari hewan yang diharamkan.

F. Metode pembelajaran

. Tanya jawab

. Index Card Match (mencari pasangan)

. Penugasan

G. Sumber dan bahan media pembelajaran

. Silabus PAI kelas VIII

. Buku paket PAI kelas VIII

. LKS PAI kelas VIII

H. Strategi pembelajaran

a. Kegiatan awal ( menit)

) Guru memberikan salam, membaca basmallah bersama.

) Guru memperkenalkan diri, menanyakan keadaan serta kesiapan siswa

untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

) Melaksanakan pre test.

b. Kegiatan inti ( menit)

) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI.

) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.

) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.

) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode Index Card Match.

) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa

mendapatkan satu kertas.

) Siswa diminta untuk mencari pasangan, sesuai dengan soal yang

dimiliki.

) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara

bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di

depan kelas.

c. Kegiatan akhir

) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang

benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi

pelajaran yang telah diberikan melalui Index Card Match.

) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi

yang belum jelas.

) Guru meminta siswa untuk memasukkan buku dan catatan ke dalam

tas.

) Melakukan post test.

) Guru dan siswa mengucapkan hamdallah bersama, salam penutup.

I. Penilaian

. Jenis penilaian : Tes tertulis

. Bentuk instrumen : Essay

. Instrumen

Soal pre test dan post test (siklus II)

a. Sebutkan beberapa jenis binatang yang dihalalkan!

b. Sebutkan beberapa jenis binatang yang diharamkan!

c. Sebutkan macam-macam sebab diharamkannya binatang!

d. Sebutkan dalil yang menjelaskan tentang binatang yang diharamkan

e. Bagaimana cara menghindari makan makanan yang bersumber dari

binatang yang diharamkan?

f. Bagaimana hukum hewan yang hidup di dua alam (air dan darat)?

g. Apa hukum memakan ayam hasil mencuri?

h. Bagaimana cara mengantisipasi makanan halal dari jamuan non

muslim?

i. Apa tanda makanan halal dalam kemasan?

j. Menyebut nama siapa saat akan menyembelih binatang?

Kunci Jawaban

a. Sapi, kerbau, kambing, domba, kelinci

b. Harimau, elang, semut, anjing, babi

c. Karena diharamkan oleh nash, karena diperintahkan untuk membunuh,

karena dilarang untuk membunuhnya dan karena menjijikkan.

d. Berdasarkan hadis Rasulullah SAW.:

سهى اعن جاتر رضي للا عنو قال: ق ل اننثي صه للا عهيو

انحراو: انغراب اب كهين فاسق يقتهن في انحم س ين اند خ

انكهة انفأرج انعقرب انحدأج ر اى انعق (ثخاران. )ر

Artinya:

“Dari Jabir r.a. berkata: nabi SAW. bersabda: Lima macam

binatang yang jahat hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun

di tanah haram, yaitu burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus

dan anjing buas ” (H.R. Bukhori, No. )

e. Diantaranya, mengetahui macam- macam hewan yang diharamkan,

jika sudah dalam kemasan meyakini kehalalannya, jika masih ragu

ditanyakan kepada penjualnya.

f. Hukumnya haram, seperti katak

g. Hukumnya haram

h. Memilih makanan yang bersumber dari selain hewan

i. Label halal dari MUI

j. Nama Allah SWT

Sekor Penilaian

Nilai = Benar x = ( x = )

lampiran Pre test dan Post test siklus I (soal dan jawaban)

Soal pre test dan post test (siklus )

. Sebutkan macam-macam hewan darat yang boleh dimakan

. Bagaimana hukum hewan yang hidup di air?

. Sebutkan ciri-ciri hewan yang boleh dimakan!

. Sebutkan dua bangkai hewan yang halal dimakan!

. Mengapa kita harus mengenali jenis-jenis hewan yang dihalakan oleh

Allah?

. Apa hukum memakan ayam yang sudah mati?

. Apa hukum memakan binatang yang disembelih tanpa menyebut asma

Allah?

. Apa hukum memakan hewan kelinci?

. Untuk siapa Allah menciptakan hewan-hewan di muka bumi ini?

. Apa hukum memakan hewan keledai?

Kunci Jawaban

. Ayam, sapi, unta

. Apapun jenisnya hukumnya halal dan boleh dikonsumsi

. Cici-ciri hewan yang boleh dimakan

a) Tidak menjijikkan

b) Tidak kotor

c) Tidak membahayakan bagi pemakannya

d) Tidak mempunyai taring yang kuat

e) Tidak mempunyai cakar/kuku yang kuat

. Belalang dan ikan

. Agar tidak keliru atau salah dalam mengonsumsi daging hewan

. Haram

. Haram

. halal

. Untuk umat manusia

. Haram

lampiran Pre test dan Post test siklus II (soal dan jawaban)

Soal pre test dan post test (siklus I)

. Menjadi berapa kategori para ulama menggolongkan hewan yang

haram dimakan?

. Sebutkan empat kategori hewan yang diharamkan oleh para ulama!

. Sebutkan contoh hewan yang diharamkan oleh Nash Al-Qur‟an dan

Hadis!

. Sebutkan hewan yang diharamkan karena diperintahkan untuk

membunuhnya!

. Sebutkan hewan yang diharamkan karena dilarang untuk

membunuhnya!

. Sebutkan hewan yang diharamkan karena menjijikan, kotor dan tidak

sedap dipandang!

. Bagaimana hukum memakan babi dalam keadaan darurat?

. Apa hukum memakan burung gagak dan elang?

. Apa Hukum memakan hewan katak?

. Mengapa hewan katak diharamkan?

Kunci Jawaban

. Menjadi empat kategori

. - Diharamkan oleh nash Al-Qur‟an

-Diharamkan karena diperintahkan untuk membunuh

-Diharamkan karena dilarang untuk membunuhnya

-Diharamkan karena menjijikkan

. Anjing, babi, keledai, binatang buas yang bertaring dan unggas

berkuku tajam.

. Ular, tikus, anjing buas, burung gagak, alap-alap atau burung elang

. Semut, lebah, kucing, burung hantu

. Ulat, kutu, kutu busuk, cacing, kaki seribu, kelelawar dan sejenisnya

. Diperbolehkan/dihalalkan asal tidak melebihi batas

. Haram

. Haram

. Karena hidup di dua alam, darat dan air

lampiran Pre test dan Post test siklus III (soal dan jawaban)

Soal pre test dan post test (siklus III)

. Sebutkan beberapa jenis binatang yang dihalalkan!

. Sebutkan beberapa jenis binatang yang diharamkan!

. Sebutkan macam-macam sebab diharamkannya binatang!

. Sebutkan dalil yang menjelaskan tentang binatang yang diharamkan

. Bagaimana cara menghindari makan makanan yang bersumber dari

binatang yang diharamkan?

. Bagaimana hukum hewan yang hidup di dua alam (air dan darat)?

. Apa hukum memakan ayam hasil mencuri?

. Bagaimana cara mengantisipasi makanan halal dari jamuan non

muslim?

. Apa tanda makanan halal dalam kemasan?

. Menyebut nama siapa saat akan menyembelih binatang?

Kunci Jawaban

. Sapi, kerbau, kambing, domba, kelinci

. Harimau, elang, semut, anjing, babi

. Karena diharamkan oleh nash, karena diperintahkan untuk membunuh,

karena dilarang untuk membunuhnya dan karena menjijikkan.

. Berdasarkan hadis Rasulullah SAW.:

سهى عن جاتر رضي للا عنو قال:قال اننثي صه للا عهيو

انحراو: انغراب اب كهين فاسق يقتهن في انحم س ين اند خ

انكهة انفأرج انعقرب انحدأج ر اه انعق (ثخاران. )ر

Artinya:

“Dari Jabir r.a. berkata: nabi SAW. bersabda: Lima macam

binatang yang jahat hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun

di tanah haram, yaitu burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus

dan anjing buas ” (H.R. Bukhori, No. )

. Diantaranya, mengetahui macam- macam hewan yang diharamkan,

jika sudah dalam kemasan meyakini kehalalannya, jika masih ragu

ditanyakan kepada penjualnya.

. Hukumnya haram, seperti katak

. Hukumnya haram

. Memilih makanan yang bersumber dari selain hewan

. Label halal dari MUI

. Nama Allah SWT

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN

STRATEGI INDEX CARD MATCH

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Kelas : VIII

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan

Hari/Tanggal : Selasa, April

Jam Pelajaran : -

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Mengucapkan

salam

Guru kurang jelas

dalam

mengucapkan

salam

Guru harus

lebih jelas

dalam

mengucapkan

salam

Menyajikan materi

pelajaran

Sesuai dengan

skenario yang

telah dibuat

Menguasai materi

pelajaran

Guru dapat

menyampaika

n tujuan

pembelajaran

Menjelaskan

aturan permainan

Index card match

Guru kurang jelas

dalam intruksi

permainan

Intruksi harus

lebih jelas

(memberikan

contoh)

Penerapan metode Dapat

diterapkan

dalam materi

pelajaran

Membimbing

siswa dalam

kegiatan

mencari pasangan

Belum optimal Lebih

ditingkatkan

dalam

membimbing

siswa

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN

STRATEGI INDEX CARD MATCH

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Kelas : VIII

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan

Hari/Tanggal : Selasa, April

Jam Pelajaran : -

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Mengkondisikan

kelas

Guru cukup kreatif

(tepuk anak sholeh

dan tepuk diam)

Masih ada beberapa

siswa yang tidak

mengikuti instruksi

guru

Guru harus lebih

jelas dalam

membimbing dan

memotivasi

siswa

Mengucapkan

salam dengan jelas

Suara guru jelas

Menyajikan materi

belajar

Sesuai dengan

skenario yang

telah dibuat

Menguasai materi

pelajaran

Guru dapat

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Guru kurang jelas

dalam intruksi

permainan

Intruksi harus

lebih jelas

(memberikan

contoh)

Menjelaskan

aturan permainan

index card match

Instruksi jelas dan

sudah diberi

contoh

Penerapan metode Dapat diterapkan

dalam materi

pelajaran

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN

STRATEGI INDEX CARD MATCH

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Kelas : VIII

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan

Hari/Tanggal : Selasa, Mei

Jam Pelajaran : -

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Mengkondisikan

kelas

Guru kreatif

dalam

pengondisian kelas

Mengucapkan

salam dengan jelas

Suara guru jelas

Memotivasi siswa Sudah terampil

dalam memotivasi

siswa

Menyajikan materi

pelajaran

Sesuai dengan

skenario yang

telah dibuat

Menjelaskan aturan

permainan index

card match

Instruksi jelas dan

sudah diberi

contoh

Penerapan metode Dapat diterapkan

dalam materi

pelajaran

Membimbing

siswa dalam

kegiatan mencari

pasangan

Sudah bagus dan

telaten

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Kelas : VIII

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan

Hari/Tanggal : Selasa, April

Jam Pelajaran : -

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Siswa menjawab

salam

Ada beberapa

siswa yang tidak

mendengarkan

salam dari guru

Suara guru harus

lebih jelas

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Sebagai siswa

bermain/bergurau

dengan teman

Guru harus lebih

tegas (menegur

dan memotivasi

siswa)

Siswa

mengajukan

pertanyaan

Siswa pasif dalam

mengajukan

pertanyaan

Guru harus lebih

terampil dalam

memotivasi

siswa

Siswa

menanggapi/menj

awab pertanyaan

Siswa kurang

antusias dalam

menanggapi

pertanyaan

Guru harus bisa

membangkitkan

antusias anak

Siswa aktif dalam

kegiatan mencari

pasangan

Siswa masih

kesulitan/sebagian

siswa belum

paham dengan

Guru harus

terampil dalam

mengarahkan

dan

intruksi guru membimbing

siswa

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa tidak

tertarik

menyimpulkan

materi

Guru harus lebih

semangat

membimbing

siswa

Siswa

mengerjakan tes

evaluasi

Siswa paham

dengan soal yang

diberikan guru

Siswa menjawab

salam

Ada beberapa

siswa yang belum

menjawab salam

Guru mengulang

sampai semua

siswa menjawab

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Kelas : VIII

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan

Hari/Tanggal : Selasa, April

Jam Pelajaran : -

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Suasana kelas

terkondisikan

Sebagian siswa

mulai

mengikuti

instruksi guru

Ada beberapa

siswa yang

masih asyik

bergurau dengan

teman

Guru harus lebih

tegas

Siswa menjawab

salam

Siswa sudah

terbiasa

menjawab

salam

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Beberaps siswa

masih ada yang

bermain/bergura

u dengan teman

Guru harus lebih

tegas (menegur

dan memotivasi

siswa)

Siswa mengajukan

pertanyaan

Sebagian besar

siswa sudah

mulai aktif

bertanya

Siswa

menanggapi/menja

wab pertanyaan

Sebagian siswa

sudah antusias

dalam

menanggapi

pertanyaan

Guru bisa

membangkitkan

antusias anak

Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III

Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Kelas : VIII

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan

Hari/Tanggal : Selasa, Mei

Jam Pelajaran : -

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Siswa menjawab

salam

Siswa

menjawab

salam

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Siswa tertarik

dengan cara

menjelaskan

guru

Ada dua siswa yang

tidak

memperhatikan

(bermain sendiri)

Siswa mengajukan

pertanyaan

Siswa mulai

kritis dalam

pembelajaran

Siswa

menanggapi/menja

wab pertanyaan

Siswa ingin

mendapatkan

nilai baik

Siswa aktif dalam

kegiatan mencari

pasangan

Siswa merasa

semangat

mengikuti

pelajaran

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa merasa

ingin ikut

andil dalam

pelajaran

Lampiran Contoh Kartu Kata (index card match)

Pertanyaan :

Jawaban:

Apa hukum memakan

hewan kelinci?

Apa hukum memakan

ayam yang sudah mati?

Apa hukum hewan yang

hidup di laut?

Sebutkan ciri-ciri hewan yang

haram dimakan!

Sebutkan macam-macam

hewan darat yang boleh

dimakan

Sebutkan dua bangkai

hewan yang halal

dimakan!

Halal

Bertaring, berkuku tajam,

berbisa, dan menjijikkan

Haram Halal beserta

bangkainyapun halal

Belalang dan ikan

Sapi, kerbau, kambing,

ayam

Lampiran Dokumentasi

Gambar sekolah SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga

Gambar pre test

Gambar penerapan metode index card match

Gambar mempresentasikan soal jawaban

Gambar post test

Gambar evaluasi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

. Nama : Niswatur Rokhmah

. Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, April

. Jenis Kelamin : Perempuan

. Warga Negara : Indonesia

. Agama : Islam

. Alamat : Jl. Fatmawati, Tegalkangkung, RT / RW ,

Kedungmundu, Tembalang, Semarang

. Riwayat Pendidikan :

a. TK Taufiqiyah Semarang, lulus tahun

b. MI Taufiqiyah Semarang, lulus tahun

c. MTS Al-Wathoniyah Semarang, lulus tahun

d. MA Tajul Ulum Grobogan, lulus tahun

Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya

Salatiga, September

Penulis

Niswatur Rokhmah

- -