Upload
nguyenxuyen
View
249
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI
MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA
SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR
SALATIGA TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Niswatur Rokhmah
- -
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iii
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI
MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA
SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR
SALATIGA TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Niswatur Rokhmah
- -
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iv
Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag.
Dosen IAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : (empat) eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada Yth.
Dekan FTIK IAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka
naskah skripsi mahasiswa:
Nama : NISWATUR ROKHMAH
NIM : - -
Judul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI
MELALUI STRATEGIINDEX CARD MATCH PADA
SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR
SALATIGA TAHUN PELAJARAN
Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatigauntuk ditujukandalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing
ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salatiga, September
Pembimbing,
Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag.
NIP.
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar No. SalatigaTelp. ( )
Website : www.iaiansalatiga.ac.idEmail:[email protected]
v
PENGESAHAN
Judul Skripsi
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI
STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP
SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN
Oleh
NISWATUR ROKHMAH
NIM: - -
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal September dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
KetuaPenguji : Dra. Nur Hasanah, M. Pd.
SekretarisPenguji : Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag.
Penguji I : Muh. Hafidz, M. Ag.
Penguji II : Dra. Sri Suparwi
Salatiga, September
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN
Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP.
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar No. SalatigaTelp. ( )
Website : www.iaiansalatiga.ac.idEmail:[email protected]
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Niswatur Rokhmah
NIM : - -
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat
dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini diikuti atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, September
Penulis
Niswatur Rokhmah
- -
vii
MOTO
سثيم للا ف طهة انعهى في حت يرجع ين خرج ف
“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah sehingga
ia kembali”
(H.R. Turmudzi)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
. Ibuku (Maidah) dan ayahku (Saechudin) yang sangat saya cintai, sebagai
wujud baktiku padanya yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan
doanya bagi penulis.
. Saudara-saudaraku tersayang, Abdul Aziz, S. N. Azizah, M. Fathur Rozaq,
Abdul Latif, M. Syafiq Ghozali, Dan Durrotul Baricha, yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan.
. Qisamudin Idrus yang selalu memberikan motivasi dan Do‟a.
. Bapak Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag. yang selalu membimbing dan
memotivasi penulis.
. Kepada keluarga besar Ponpes. Nurul Asna, khususnya bapak K.H. Nasafi,
M. Pd. I. dan ibu Nyai Asfiyah selaku pengasuh Ponpes. Nurul Asna yang
telah banyak mencurahkan ilmunya.
. Teman-teman PAI seperjuangan.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT.yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi
guna memperoleh gelar kesarjanaan pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi muhammad SAW. yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita di dunia dan di akhirat kelak.
Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya.Bagi penulis, penyusunan skripsi inimerupakan tugas yang tidak ringan.
Penulis banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyususnan skripsi
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya
skripsi dapat etrselesaikan,tentunya karena beberapa pihak yang membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga
. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
. Ibu Rukhayati,M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI
. Bapak Prof. Dr. H. Budiharjo, M. Ag.selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan
x
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini.
. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi
Pendidikan Agama Islam.
. Drs. Hj. Ety Rustyati, selaku kepala SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian
sekolah yang beliau pimpin.
. Ibu Romzatun, S. Ag. selaku guru pamong dalam penelitian, dan Bapak/Ibu
guru dan karyawan SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga yang telah
membantu penulis selama melakukan penelitian di sekolah tersebut.
. Murid-murid kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatigayang telah
membantu penulis melakukan penelitian.
. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, do‟a dan
dukungandemi keberhasilan penulis.
. Kakak-kakak dan adik-adik tersayang yang selalu mendukung dan
mendoakan.
. M. Minanul Aziiz yang telah ikhlas meluangkan waktunya untuk membantu
penulis.
. Teman seperjuangan, PAI , yang selama ini telah berjuang bersama.
. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-temanyang tidak bisa disebut satu persatu.
. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung
xi
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal
mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di
dunia maupun di akhirat.
Penulisan dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.Akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembanca
pada umumnya.
Salatiga, September
Penulis
Niswatur Rokhmah
- -
xii
ABSTRAK
Purwanti, Niswatur Rokhmah. . “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI “INDEX CARD MATCH”
PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA
TAHUN PELAJARAN ” Pembimbing: Prof. Dr. H.
Budiharjo, M. Ag
Kata kunci: peningkatan prestasi belajar PAI, strategi index card match
Terkait dengan mutu pendidikan pada mata pelajaran PAI, khususnya pada
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai saat ini masih jauh dari apa
yang diharapkan, demikian juga yang terjadi di SMP Islam Sudirman Tingkir.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya efektifitas pembelajaran, serta kurang
variasinya strategi yang digunakan oleh guru, yang hanya menggunakan strategi
lama. Berdasarkan surve yang peneliti lakukan di SMP Islam Sudirman
Tingkir, strategi yang digunakan guru hanya metode ceramah dan siswa diminta
mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru. Sehingga siswa merasa
tidak nyaman dan bosan.Hal ini yang menyebabkan kesulitannya siswa saat
menghadapi ulangan, sehingga nilai yang dihasilkan kurang dari KKM
(ketuntasan kriteria minimum) yang telah ditentukan. Hipotesis Tindakan,
penggunaan strategiindex card match dapat meningkatkan prestasi belajar PAI
dalam mengajar materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanan pada
siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman tingkir Salatiga Tahun Pelajaran
.
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian PTK.Penelitian
tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan
mutu pembelajaran di kelas.Dalam penelitian ini, kelas yang berisi murid
dijadikan obyek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah
sebagai populasi yang diteliti.Tahap-tahap dalam Penelitian Tindak Kelas (PTK)
terdiri dari empat tahapan penting, yaitu:Tahap Rencana (Planning), Tahap
Tindakan (Action), Tahap Pengamatan (Observation), Tahap Analisi dan Refleksi
(Reflection). Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindak
ini adalah:Silabus,Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Soal pre test dan
post test, Lembar observasi. Deskripsi siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi pada setiap siklusnya.
Pelaksanaan penelitian siklus I tanggal april , siklus II tanggal
april , siklus III mei .Hasil penelitian bahwa strategi index card macth
dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Sudirman Islam
Tingkir Salatiga. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil pre test dan post test
mengalami peningkatan.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................i
HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................xii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
....
C. Tujuan Penelitian...............................................................................
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
. Hipotesis Tindakan .................................................................
. Indikator Keberhasilan ..........................................................
E. Manfaat Penelitian
. Secara Teoritik ........................................................................
. Secara Praktis ..........................................................................
F. Definisi Operasional ..........................................................................
G. Strategi Penelitian ...........................................................................
H. Sistematika Penelitian .....................................................................
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ..........................
. Prinsip-prinsip Belajar ...........................................................
. Tujuan Belajar .......................................................................
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..............
B. Pembelajaran PAI
. Pengertian PAI
. Fungsi dan Tujuan PAI...........................................................
. Ruang Lingkup PAI................................................................
. Standar Kompetensi PAI ........................................................
. Materi Pelajaran PAI Kelas VIII ...........................................
C. Prestasi Belajar PAI .....................................................................
D. Strategi Pembelajaran
. Pengertian Strategi .................................................................
. Pengertian Pembelajaran.......................................................
. Strategi Pembelajaran............................................................
E. StrategiIndex Card Match
. Pengertian Strategi Index Card Match ...................................
. Langkah-langkah Index Card Match .....................................
. Kelebihan Index Card Match ................................................
. Kekurangan Index Card Match .............................................
F. Strategi Index Card Match dalam Pembelajaran PAI ...................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.........
B. Deskripsi Siklus I..........................................................................
C. Deskripsi Siklus II ........................................................................
D. Deskripsi Siklus III ........................................................................
xv
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian
. Siklus I ......................................................................................
. Siklus II .....................................................................................
. Siklus III ...................................................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian
. Data Ketuntasan Siklus I ...........................................................
. Data Ketuntasan Siklus II .........................................................
. Data Ketuntasan Siklus III ........................................................
. Data Peningkatan Jumlah Siswa Mencapai KKM Per Siklus ...
. Data Peningkatan Jumlah Siswa Mencapai KKM Antar
Siklus.........................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Daftar Nilai Kelas VIII .........................................................................
Tabel Data Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga.............................
Tabel Karakteristik Siswa Kelas VIII .............................................................
Tabel Data prestasi siswa siklusI .....................................................................
Tabel Data prestasi siswa siklus II ...................................................................
Tabel . Data prestasi siswa siklus III ..................................................................
Tabel Data Ketuntasan Siklus I .......................................................................
Tabel Hasil penngamatan guru siklus I ...........................................................
Tabel hasil pengamatan siswa siklus I ............................................................
Tabel data ketuntasan siswa siklus II ..............................................................
Tabel hasil pengamatan guru siklus II ............................................................
Tabel hasil pengamatan siswa siklus II ...........................................................
Tabel data ketuntasan siswa siklus III ...........................................................
Tabel hasil pengamatan guru siklus III .........................................................
Tabel hasil pengamatan siswa siklus III........................................................
Tabel data peningkatan siswa mencapai KKM .............................................
Tabel data peningkatan mencapai KKM antar siklus....................................
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman sekolah SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Gambar pre test
Gambar penerapan strategiindex card match
Gambar mempresentasikan soal dan jawaban
Gambar post test
Gambar evaluasi
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I RencanaPelaksanaan pembelajaran pada siklus I
Lampiran RencanaPelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Lampiran Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
Lampiran Pre test dan post test siklus I (soal dan jawaban)
Lampiran Pre test dan post test siklus II (soal dan jawaban)
Lampiran Pre test dan post test siklus II (soal dan jawaban)
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran Contoh Kartu Kata (index card match)
Lampiran Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu upaya untuk memajukan negara ialah dengan meningkatkan
kualitas pendidikan di negara ini. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan sendiri
secara umum memiliki arti, daya upaya memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak (IKIP Semarang,
). Karena bangsa yang maju tidak hanya cerdas pemikirannya, melainkan
memiliki budi pekerti yang luhur dan sehat jasmani dan rohani. Dan itu semua
bisa tercapai dengan adanya pendidikan yang baik.
Berbicara mengenai pendidikan, guru, peserta didik, dan kurikulum
merupakan tiga komponen utama pendidikan. Berdasarkan ketiga komponen
tersebut guru yang dinilai sebagai satu faktor yang paling penting, karena ditangan
para gurulah proses belajar mengajar dilaksanakan. Selain itu guru sebagai
seorang pendidik memiliki tugas utama mengajar dan mencerdaskan peserta didik
(Jumali, dkk. ). Berarti guru ikut bertanggung jawab terhadap nilai-nilai
yang diajarkan termasuk nilai-nilai budi pekerti dan kepribadian yang manusiawi.
Pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai budi pekerti terdapat pada
pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam sendiri memiliki pengertian
usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak
selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama
Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun
kehidupan masyarakat (Syafaat,dkk. ).
Oleh karena itu, pendidikan agama Islam bertujuan menumbuhkan pola
kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak,
penalaran, perasaan, dan indera. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan
manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi,
jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya (secara perorangan maupun secara
berkelompok). Dasar untuk semua itu adala firman Alla SWT. dalam QS. Al-
An‟am
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (QS. Al-
An‟am ).
Pendeknya, dengan memberi pendidikan agama kepada anak-anak dan
pemuda–pemuda, berarti menanamkan karakter yang baik dan iman yang kuat
yang sangat diperlukannya kalau sudah menjadi dewasa nanti pada generasi yang
mendatang entah dia akan menjadi pahlawan pembangunan ataukah dia akan
menjadi pahlawan perjuangan disegala medan (Zainal, ).
Karena pendidikan tanpa adanya budi pekerti yang berlandaskan agama
akan menjadi pribadi yang tidak baik. Terlebih ketika menjadi seorang tokoh di
masyarakat yang banyak orang percaya akan kepemimpinannya. Jika tidak
memiliki iman dan budi pekerti yang baik, akan menjadi pemimpin yang dzalim
dan menyengsarakan rakyatnya. Sehingga perlu setiap anak yang nantinya
menjadi penerus bangsa mendapatkan pendidikan agama Islam untuk membekali
diri menjadi manusia yang baik menurut agama Islam.
Sebagai mana dalam firman Allah SWT. dalam Surah At-Taubah:
Artinya:“tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Depag, :
).
Dari ayat di atas jelas, bahwa manusia tidak hanya diperintahkan untuk
berperang, tetapi juga diperintahkan untuk menuntut ilmu. Khususnya ilmu
agama, karena dengan berilmu agama manusia memiliki karakter yang baik.
Sehingga dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki bekal untuk menghadapi
problem-problem yang ada di dunia. Begitu juga untuk bekal di akhirat. Karena
amal-amal yang manusia butuhkan di akhirat dapat diperoleh dengan ilmu agama
yang diaplikasikan di dunia.
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang
ada di Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah Tsanawiyah (MTS)
diberikan sejak sekolah dasar sampai menengah atas. Pelajaran PAI berhubungan
dengan segala aspek agama Islam yang sebagai wadah bagi peserta didik untuk
mempelajari lebih dalam tentang agama Islam. Dan mampu mengembangkan dan
menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Terkait dengan mutu pendidikan pada mata pelajaran PAI, khususnya pada
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai saat ini masih jauh dari apa
yang diharapkan, demikian juga yang terjadi di SMP Islam Sudirman Tingkir.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya efektifitas pembelajaran, serta kurang
variasinya strategi yang digunakan oleh guru, yang hanya menggunakan strategi
lama. Berdasarkan surve yang peneliti lakukan di SMP Islam Sudirman
Tingkir, strategi yang digunakan guru hanya strategi ceramah dan siswa diminta
mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru. Sehingga siswa merasa
tidak nyaman dan bosan. Hal ini yang menyebabkan kesulitannya siswa saat
menghadapi ulangan, sehingga nilai yang dihasilkan kurang dari KKM
(ketuntasan kriteria minimum) yang telah ditentukan.
Agar pembelajaran PAI dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran
yang tepat, guru harus mempergunakan banyak strategi waktu mengajar. Variasi
strategi mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian anak,
mudah diterima anak, dan kelas menjadi hidup (Roestiyah, ).
Menyikapi permasalahan diatas, penulis beranggapan bahwa penggunaan
strategi pembelajaran tipe index card match (mencari pasangan) menjadi salah
satu pilihan yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI. Strategi tersebut
diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan semangat peserta didik dalam
proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan. Karena peserta didik akan beranggapan proses pembelajaran itu
adalah sebuah permainan yang menarik. Melalui strategi index card match
(mencari pasangan) dalam pembelajaran PAI diharapkan mampu meningkatkan
prestasi belajar peserta didik akan meningkat. Impelementasi strategi tersebut
adalah guru akan membagikan kartu yang masing-masing anak mendapatkan
kartu yang berbeda, kemudian peserta didik diminta mencari pasangan yang
sesuai dengan perintah guru.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, permasalahan yang menjadi
fokus dalam penelitian ini adalah UPAYA PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA
SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN
PELAJARAN .
B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan strategi index card match dalam pembelajaran PAI
materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Tahun Pelajaran ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penggunaan strategi index card match dalam
pembelajaran PAI materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanandapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas VIII SMP Islam Sudirman
Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran .
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
. Hipotesis Tindakan
Penggunaan strategi index card match dapat meningkatkan prestasi
belajar PAI materi hukum tentang hewan sebagai sumber makanan pada siswa
kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran
.
. Indikator Keberhasilan
Penerapan strategi index card match ini dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan
penulis adalah ada peningkatan prestasi belajar (nilai) pre test dan post test
secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus ke dua dan seterusnya.
E. Manfaat Penelitian
. Secara Teoritik
Dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan pendidikan pada
umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam
yang diperoleh dari lapangan.
. Secara Praktis
a. Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan pembelajaran PAI melalui penerapan strategi index card
match.
c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah
dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan khususnya
pada pembelajaran PAI.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan
pemahaman serta agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul di atas, maka
dijelaskan di bawah ini:
. Upaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya memiliki definisi
usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan,
mencari jalan keluar, dsb) (Depdiknas, : ). Usaha yang dimaksud
disini adalah usaha atau cara untuk yang dilakukan untuk bisa meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam.
. Peningkatan
Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan imbuhan pe-
an. Kata “tingkat” sendiri memiliki arti tinggi rendahnya martabat
(kedudukan, jabatan, kemajuan, peradapan, dsb) pangkat, derajat, taraf kelas
(Depdiknas, : ). Sehingga ketika dimasuki imbuhan pe-an menjadi
kata Peningkatan, yang memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan
(usaha, kegiatan, dsb) (Depdiknas, ).
Jadi yang dimaksud disini yaitu usaha seseorang untuk mendapatkan
hasil yang baik dari hasil sebelumnya, dengan peraturan yang telah
ditentukan.
. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Definisi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesiayaitu,prestasi hasil yang telah
dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, : ).
Belajarberusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdiknas, ).
Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
. Pendidikan
Pendidikan dari kata “didik” yang kemasukan imbuhan pe-an. Kata
didik sendiri memiliki arti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan,
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan. Ketika sudah dimasuki imbuhan
pe-an menjadi pendidikan yang artinya proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan (Depdiknas, : ).
Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari
kata “pais”, yang artinya anak, dan “again” diterjemahkan membimbing, jadi
paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Sedangkan secara
terminologi, pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan
disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa
kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut
mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus
(Ahmadi dan Uhbiyati, : - ).
Perlunya pendidikan dilakukan secara sadar dan disengaja, karena
pendidikan memiliki tujuan untuk menjadikan anak didik sebagai generasi
yang dicita-citakan bangsa.
Jadi pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk
mencapai kedewasaan dan meningkatkan kualitas diri melalui pengajaran dan
pelatihan.
. Agama
Menurut M.A. Tihami dalam Syafaat, dkk. ( : ) Agama (Al-din)
menurut bahasa terdapat banyak makna, antara lain al-Tha’at (ketaatan), al-
Ibadat (ibadah), al-Jaza (pembalasan), al-Hisab (perhitungan). Sedangkan
dalam pengertian Syara‟,al-din (agama) ialah keseluruhan jalan hidup yang
ditetapkan Allah SWT. melalui lisan Nabi-Nya dalam bentuk ketentuan-
ketentuan (hukum). Agama itu dinamakan al-dinkarena manusia menjalankan
ajarannya berupa keyakinan (kepercayaan) dan perbuatan.
Menurut H. Syahrial Sain dalam Syafaat, dkk. ( : ) Agama adalah
aturan perilaku bagi umat manusia yang sudah ditentukan dan
dikomunikasikan oleh Allah SWT. melalui orang-orang pilihan-Nya yang
dikenal sebagai utusan-utusan, rasul-rasul, atau nabi-nabi. Agama
mengajarkan manusia untuk beriman kepada adanya keesaan, dan supremasi
Allah Yang Maha Tinggi dan berserah diri secara spiritual, mental, dan fisikal
kepada kehendak Allah, yakni pesan Nabi yang membimbing kepada
kehidupan dengan cara yang dijelaskan Allah.
Jadi agama yang dimaksud disini yaitu sebuah ajaran dari Allah SWT.
yang disampaikan melalui utusan-utusan, rasul-rasul, atau nabi-nabi agar
menjadi pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan umat manusia. Baik
yang berhubungan dengan Tuhan, antara manusia dengan manusia, maupun
hubungan manusia dengan alam.
. Islam
Kata Islam berasal dari bentuk masdar اي ل س إ -ى ه س ي -ى ه س أ yang
memiliki makna selamat (Ma‟arif, : ).
Islam itu sebenarnya adalah agama Allah yang diturunkan kepada para
Rasul/Nabi sejak Nabi Adam as. sampai kepada Nabi/Rasul Muhammad saw.,
yang berisi ajaran tentang tata hidup dan kehidupan umat manusia. Sehingga
umat manusia yang memeluk ajaran Islam akan selamat di kehidupan dunia
dan akhirat, dengan menjalankan semua ajaran-ajaran yang ada di dalamnya.
Apabila para Nabi/Rasul sebelum Nabi Muhammad saw. ajarannya
berwujud prinsip-prinsip (pokok-pokok) yang isi dan pelaksanaannya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan umat daerah tertentu, maka pada masa Nabi
Muhammad saw., prinsip-prinsip (pokok-pokok) ajaran disesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan umat secara keseluruhan dan berlaku pada masa dan
tempat.
Islam sebagai nama agama untuk masa sekarang adalah untuk nama
agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. sedangakan agama yang
sebelumnya sudah dibangsakan kepada nama daerah (negara) atau bangsa atau
pembawa agama (Ahmadi dan Uhbiyati, : - )
Sebagai mana dalam firman Allah SWT. dalam QS. Ali Imron:
sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab, kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-
ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”
(Depag, : ).
Dari ayat di atas jelas bahwa, Islam adalah agama yang diridhai Allah,
yaitu agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang berisi pokok-
pokok ajaran yang harus dilakukan sebagaimana bentuk penghambaan umat
manusia kepada Allah SWT sebagai Tuhan pencipta alam.
. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam menurut Sahilun A. Nasir yang dikutip dari
Syafaat, dkk. ( : ) adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis
dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian
rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi
bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar
dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya,
menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran, dan sikap mental.
Seperti yang telah dijelaskan di awal definisi pendidikan, maka
pendidikan agama Islam yaitu suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja,
serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa untuk
membimbing dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada anak-anak
(peserta didik) agar kelak menjadi generasi bangsa yang islami dan
berakhlaqul karimah.
. Prestasi Belajar PAI
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan
kemampuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang
telah diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan (Sudjana, : ).
Sedangkan prestasi belajar PAI adalah hasil yang telah dicapai siswa
dengan kemampuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahhami
materi yang diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dalam materi pendidikan agama Islam.
. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluru dalam suatu
sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan
untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan
falsafah atau teori belajar tertentu (Majid, : ).
Jadi strategi pembelajaran adalah pendekatan yang digunakan untuk
menyukseskan proses belajar mengajar yang dibuktikan dengan tercapainya
tujuan pembelajaran.
. Index Card Match (Mencari Pasangan)
Index card match (mencari pasangan) adalah strategi yang cukup
menyenangkan yang digunakan untuk mengulangi materi yang telah
diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan
dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari
topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas
mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Zaini, : ).
Dalam strategi Index card match ini, menggunakan potongan kertas
yang telah berisi soal dan jawaban yang telah diacak. Langkah berikutnya,
dibagikan kepada semua siswa satu orang mendapatkan satu kartu.Setelah
semua mendapatkan, siswa diperintah untuk mencari pasangan masing-
masing dan dipresentasikan di depan kelas.
G. Metode Penelitian
. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian PTK. Penelitian
tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan
kegiatanyang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan.
Singkatnya, PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan
bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada (Basrowi dan
Suwandi, : ).
Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan sebagaimana
diuraikan di atas, secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai penelitian
tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki
kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini
pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas,
tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik
(Mulyasa, : ).
Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu
menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.
Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena
peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, kelas
yang berisi murid dijadikan obyek penelitian, maka siswa yang berada di
kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.
Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas
dapat digambarkan sebagai berikut (Yanto, : ).
Skema Siklus Penelitian
. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman
Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran yang berjumlah siswa, terdiri
laki-laki dan perempuan. Peneliti memilih kelas VIII karena pada kelas
ini merupakan peralihan dari masa bermain yaitu kelas VII yang suasana
sekolah dasar masih melekat menuju masa belajar yang sesungguhnya, yaitu
kelas IX yang dimana merupaka kelas akhir dari jenjang sekolah menengah
pertama. Hal ini dilihat dari banyaknya siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS III
Pelaksanaan
?
Identifikasi
Masalah
Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran yang nilainya belum mencapai
ketuntasan kriteria minimum (KKM) PAI yaitu .
Berikut adalah daftar nilai kelas VIII SMP Islam Sudirman Tingkir
Tahun Pelajaran :
Tabel . Daftar Nilai Kelas VIII
Daftar Nilai Kelas VIII
No. Nama Nilai
. AD
. AM
. AY
. AA
. D
. DA
. HU
. IF
. KR
. MM
. MR
. MY
. NS
. NP
. RP
. SA
. S
. TY
. TH
. E
. AC
. FO
Jumlah siswa yang tuntas siswa/ ,
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari sejumlah siswa,
siswa atau , memperoleh nilai sesuai KKM dan siswa atau
, yang lain belum memenuhi KKM. Sementara yang diinginkan guru
adalah lebih dari siswa lainnya mencapai KKM.
Untuk itu, peneliti mencoba mencari suatu solusi yang dapat
memecahkan masalah tersebut sehingga prestasi belajar siswa kelas VIII
SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran dapat
meningkat.
. Langkah-langkah Penelitian
Tahap-tahap dalam Penelitian Tindak Kelas (PTK) terdiri dari
empat tahapan penting (Yanto, : ), yaitu:
a. Tahap Rencana (Planning)
) Membuat skenario atau konsep pembelajaran dengan penerapan
strategi index card match (silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
) Membuat kartu index terpisah (strategi index card match).
) Menyusun soal pre test dan post test.
) Membuat simulasi perbaikan.
b. Tahap Tindakan (Action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada
RPP dan tahap perencanaan.
c. Tahap Pengamatan (Observation)
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan
balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama
pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Analisi dan Refleksi (Reflection)
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan
penelitian. Tahap refleksi (reflection ), meliputi:
) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
) Evaluasi hasil observasi
) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada
siklus II dan siklus III.
. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindak
ini adalah:
a. Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran kelas serta penelitian hasil belajar.
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu seperangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar
dan menyusun untuk tiap putaran, masing-masing rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berisi standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil belajar, tujuan khusus,
kegiatan belajar mengajar, dan beberapa soal latian.
c. Soal pre test dan post test, yaitu tes tertulis digunakan untuk
mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan
pencapaian target kompetensi. Adapun pre test dilakukan diawal
pembelajaran dan post test diakhir pembelajaran.
d. Lembar observasi, untuk mengamati siswa dan guru selama
pembelajaran ilmu pendidikan agama Islam dengan strategi index card
macth berlangsung.
. Pengumpulan Data
Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan.
Akan tetapi, tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh
karena itu, peneliti harus memilih strategi mana yang paling tepat
(Kasiram, : ). Strategi pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti yaitu:
a. Metode Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam
penelitian pendidikan. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak
menggunakan salah satu dari pancaindranya yaitu indra pengelihatan.
Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak
diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku, dan hasil kerja
responden dalam situasi alami (Sukardi, : ). Dalam hai ini
peneliti memperhatikan perilaku siswa dan guru selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung.
b. Metode Dokumentasi
Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah
menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti
dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber
tertulis atau dokumentasi yang ada pada responden atau tempat, di
mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-
harinya (Sukardi, : ). Strategi ini untuk mendapatkan gambaran
umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan
siswa.
c. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, : ).
Tes ini dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif dari
siswa yang berupa nilai hasil pre test dan post test.
. Teknik Analisi Data
Untuk menganalisis tindakan keberhasilan atau prestasi
keberhasilan siswa, maka dilakukan dengan cara memberikan evaluasi
berupa soal pre test di awal pembelajaran dan soal post test di akhir
pembelajaran. Analisis dihitung menggunakan statistik sederhana, yaitu:
a. Untuk menilai ulangan tes formatif dilakukan penjumlahan nilai yang
diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada
dikelas tersebut, sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapat
dirumuskan sebagai berikut (Darwyan, dkk. : ):
M =
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah nilai yang ada
N = Jumlah frekuwensiyang ada
b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan
rumus sebagai berikut (Djamarah, : ):
P
x
Keterangan:
P = persentase
F = jumlah siswa (frekuensi)
N = jumlah seluruh siswa
H. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindak
kelas adalah sebagai berikut:
Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman
judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, mutu dan persembahan,
kata pengantar, abstraksi, daftar isi dan daftar lampiran.
Bab I berisi pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat
penelitian, definisi operasional, strategi penelitian, dan sistematika penulisan.
BabII berisi kajian pustaka yang mencakup prestasi belajar, strategi
pembelajaran, strategi index card match, karakteristik pembelajaran PAI.
Bab III pelaksanaan penelitian, mencakup deskripsi lokasi, gambaran
umum sekolah, dan deskripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II dan seterusnya.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, mencakup deskripsi tiap siklus
dan pembahasan tiap siklus yaitu siklus I, II, dan III.
Bab V Penutup, mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran
yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktik
bidang yang diteliti.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Definisi
prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu, hasil yang telah
dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Depdiknas, : ).
Sedangkan belajar berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdiknas,
: ). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
(Slameto, : ). Lebih lanjut menurut Abdillah dalam Kompri ( : )
menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh
individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman
yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu.
Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan saja (Slameto, : ), yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar.
) Faktor Jasmani
Di antara faktor jasmani yaitu, faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.
a) Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah
keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap
belajarnya.
b) Faktor Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyababkan kurang baik
atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat
tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya
juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada
lembaga pendidikan atau mengurangi pengaruhnya kecacatannya
itu.
) Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor yang termasuk yang tergolong ke dalam faktor
psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah:
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan
(Slameto, : ).
a) Inteligensi
Intelegensi atau kecerdasan diartikan sebagai kemampuan
psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian,
kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi
juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan
kecerdasan, tentunya otak merupakan organ terpenting
dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ
pengendali organ yang lain,karena fungsi otak itu sebagai organ
pengendali tertinggi (executive control) dan hampir seluruh
aktivitas manusia (Jamaludin, dkk. : ).
Jadi peran kecerdasan sebagai faktor belajar sangat
berpengaruh. Karena otak sendiri berfungsi sebagai perespon
rangsang. Dengan ketidak sempurnaan otak dalam merespon, maka
faktor-faktor lainpun menjadi tidak berpengaruh terhadap proses
belajar.
b) Perhatian
Menurut Gazali dalam Slameto ( : ) perhatian adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-mata tertuju
kepada suatu obyek (benda atau hal) atau sekumpulan obyek.Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya,jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah
kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
Jika perhatian siswa hilang selama proses belajar
mengajar, maka apa yang disampaikan guru tidak akan mengena
pada diri siswa. Sehingga untuk mencapai tujuanpun akan
mengalami kesulitan.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai
dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,
karena tidak ada daya tarik darinya (Slameto : ).
Siswa yang belajar sesuai dengan minatnya, akan mengikuti
pelajaran dengan senang hati dan besar potensinya untuk lebih
mengembangkan apa yang telah menjadi minatnya.
d) Bakat
Menurut Syah dalam Jamaludin, dkk ( : ) bakat
(aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang. Jadi adanya bakat dalam diri siswa dapat memberi
pengaruh yang besar dalam belajarnya. Terlebih adanya tindak
lanjut dengan belajar yang lebih baik, maka hasil belajarnya pun
akan lebih baik pula.
Dari penjelasan diatas, bakat adalah potensi yang ada dalam
diri siswa yang dimana jika bakat tersebut dikembangkan akan
menjadi bekal kesuksesan siswa tersebut. Dari sinilah peran guru
dibutuhkan untuk melihat bakat anak didiknya satu persatu dan
kemudian diarahkan untuk mengembangkannya.
e) Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong
siswa ingin melakukan kegiatan belajar (Jamaludin, dkk. :
). Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak,
akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedang yang
menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya
penggerak atau pendorong (Slameto, : ).
Jadi motivasi adalah pendorong siswa dalam melakukan
proses belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan. Karena
tanpa adanya sesuatu yang mendorong, siswa dalam belajar akan
tidak bersemangat sehingga timbul fikiran untuk apa belajar
tersebut.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam
pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap
untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan
kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya
sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Kematangan belum berarti
anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak
yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapanya
sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah
siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu
tergantung dari kematangan dan belajar (Slameto, : ).
Dari uraian di atas, dapat diketahui pengaruhnya sebuah
kematangan dalam proses belajar mengajar. Kematangan
merupakan awal dari kesiapan siswa untuk memulai belajar.
Semisal siswa sudah mampu untuk berbicara, namun untuk belajar
membaca belum mampu, maka perlu adanya latihan belajar
membaca.
g) Kesiapan
Kesiapan disini maksudnya, kesediaan untuk memberi
respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri
seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena
kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika
siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil
belajarnya akan lebih baik (Slameto, : ).
kesiapan di sisni adalah keadaan siswa yang siap untuk
melaksanakan proses belajar mengajar. Di mana siswa mampu
merespon dan bereaksi dengan apa yang disampaikan guru.
Sehingga apa yang disampaikan guru mampu mengena siswa.
) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani (bersifat psikis)(Slameto, : ).
a) Kelemahan jasmani
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di
dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada
bagian-bagian tertentu.
b) kelelahan rohani
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Kelelahan rohani biasa terjadi dengan terus
menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat,
menghadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi,
dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan
bakat, minat dan perhatiannya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang memengaruhi belajar di luar diri
siswa. Di antaranya faktor eksternal tersebut adalah faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat (Slameto, : ).
) Faktor Keluarga
a) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap
belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Drs. Sutjipto
Wirowidjojo dalam Slameto ( : ) dengan pernyataan yang
menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama
dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam
ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam
ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara, dan dunia.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi
seorang anak. Karena pada usia awal di mana anak mulai belajar
berbicara, mendengar dan merespon keadaan sekitar berada di lingkup
keluarga. Sehingga apa yang diajarkan keluarganya akan membentuk
karakter anak tersebut.
b) Relasi Antar Anggota Keluarga
Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi
orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya
atau denggan anggota keluarga yang lainpun turut mempengaruhi
belajar anak. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh
dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian,
sikap yang terlalu keras, ataukah sikap acuh tak acuh dan sebagainya
(Slameto, : ).
Relasi antara anggota keluarga ini tergantung bagaimana cara
orang tua mendidik anak-anaknya. Karena kembali lagi bahwa
keluarga adalah lembaga pendidikan pertama bagi seorang anak.
c) Suasana Rumah Tangga
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada
dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang
tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana rumah yang
gaduh/ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada
anak yang belajar (Slameto, : ).
Suasana rumah yang tenang dan damai akan memberi
pengaruh yang baik dalam belajar anak. Dalam keluarga yang tidak
harmonis, di mana selalu terjadi perang mulut akan membawa dampak
buruk pada belajar anak. Begitu juga dengan jumlah anggota keluarga
yang banyak, rumah akan menjadi ramai dan berisik.
d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar
anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya, misal makanan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-
lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja,
meja kursi, penerangan, dan alat tulis menulis, buku-buku, dan lain-
lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai cukup uang (Slameto, : ).
Keadaan ekonomi keluarga memiliki pengaruh juga terhadap
belajar anak. Keluarga yang serba kecukupan mampu memberi
fasilitas yang mendukung belajar anak. Semisal memberikan les privat
untuk menumbuh kembangkan bakat minat anak dalam suatu bidang
tertentu.
e) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua.
Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di
rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua
wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat
mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu
menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya
(Slameto, : ).
Pengertian orang tua besar pengaruhnya terhadap belajar anak.
Orang tua dengan memberikan perhatiannya sama halnya memberikan
dukungan terhadap anak untuk selalu semangat dalam belajar.
f) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlunya ditanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak, agar mendorong
semangat anak untuk belajar (Slameto, : ).
Anak lebih mudah belajar dari kebiasaan-kebiasaan yang
ditanamkan orang tua kepadanya. Karena itulah pentingnya sebuaqh
keluarga memiliki latar belakang budaya yang baik.
) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup strategi
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung, strategi belajar, dan tugas rumah (Slameto, : ).
a) Strategi Mengajar
Strategi mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus
dilalui di dalam mengajar. Menurut Ulih dalam Slameto ( : )
strategi mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh guru
kepada siswa agar siswa itu menerima, menguasai dan
mengembangkannya.
Jadi strategi mengajarsangat berpengaruh dalam siswa
menerima apa yang disampaikan oleh guru. Karena strategi sendiri
adalah suatu jalan dalam proses guru menstranfer ilmu kepada siswa.
Semakin strategi atau jalan yang dilalui baik, maka semakin baik pula
siswa menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
b) Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran
agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkannya bahan
pelajaran itu (Slameto, : ).
Kurikulum agar dapat mudah diterima siswa harus sesuai
dengan jenjang pendidikannya. Jika jenjang pendidikan SMP namun
sudah diberi kurikulum tingkat SMA maka proses belajarpun akan
tidak sampai pada siswa.
c) Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.
Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu
sendiri. Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan
menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang
diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya
(Slameto, : ).
Relasi guru dengan siswa yang baik akan berpengaruh
terhadap semangat siswa dalam belajar. Karena dengan hubungan
yang baik itu siswa tidak hanya menyukai gurunya saja, melainkan
juga menyukai pelajaran yang diajarkan.
d) Relasi Siswa dengan Siswa
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana tidak
akan melihat bahwa di dalam kelas ada kelompok yang bersaing
secara tidak sehat, sehingga kelas tidak terbina, bahkan hubungan
masing-masing individu tidak tampak.Siswa yang mempunyai sifat-
sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain,
mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan batin,
akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya masalah semakin
bertambah dan akan menganggu belajarnya (Slameto, : ).
Sehingga relasi guru dengan siswa sangat perlu adanya untuk
menciptakan hubungan yang saling terbuka. Dengan adanya
keterbukaan tersebut siswa tidak akan sungkan untuk berbagi apa
yang dirasakan.
e) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa
di dalam sekolah dan juga dalam belajar. kedisiplinan sekolah
mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan melaksanakan tata
tertib (Slameto, : ). Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata
tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin
pula, selain itu juga memberi pengaruh positif terhadap belajarnya.
f) Alat Pembelajaran
Alat belajar erat hubungannya dengan cara belajar siswa
karena alat pembelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar
dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang akan diajarkan
itu. Alat pembelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar
penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa (Slameto,
: ).
Alat-alat pembelajaran yang dimaksud di sini seperti buku-
buku perpustakaa, laboratorium, atau media-media pembelajaran
lainnya.
g) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar
di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang hari, sore/malam hari.
Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa (Slameto, : ).
Tidak akan efektif jika siswa sekolah di jam siang hari, karena siang
hari adalah waktu yang tepat untuk istirahat siswa.
h) Standar Pelajaran Diatas Ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu
memberi pelajaran diatas ukuran standar. Bila banyak siswa yang
tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam
itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat
perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal
tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi
harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting
tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai (Slameto, : ).
Guru yang memaksakan penguasaan materi harus melihat
kemampuan siswa-siswanya, karena setia siswa memiliki kemampuan
yang berbeda-beda.
i) Keadaan Gedung
Jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, dengan keadaan
gedung yang kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap
kelas. Bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan nyaman,
kalau kelas itu terpaksa berisi orang siswa (Slameto, : ).
Satu kelas dengan jumlah siswa yang banyak akan
berpengaruh buruk terhadap proses belajar mengajar. Keadaan kelas
tidak akan kondusif dan ramai dengan siswa yang saling mengobrol
satu sama lain.
j) Metode Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam
hal ini butuh pembinaan dari guru. Karena dengan cara belajar yang
tepat maka hasil belajar yang diperoleh juga baik. Terkadang siswa
belajar tidak teratur, atau terus menerus, karena besok akan ujian.
Dengan belajar demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan
mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap
hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih waktu yang tepat
dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar (Slameto, :
). Metode belajar yang baik yaitu belajar dengan memperhatikan
pembagian waktu, antar waktu untuk belajar, istirahat dan bermain.
k) Tugas Rumah
Waktu belajar adalah di sekolah, sedangkan waktu di rumah
digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan
terlalu memberi banyak tugas yang harus dikerjakan di rumah,
sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain
(Slameto, : ).
Tugas rumah yang diberikan guru untuk dikerjakan siswa di
rumah sebaiknya hanya untuk mengulang pelajaran atau mempelajari
materi yang akan dipelajari esok hari.
) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa
dalam masyarakat. Diantaranya:
a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat memberikan pengaruh
positif terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa
mengambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak,
misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan, dan
lain-lain, belajarnya akan terganggu, terlebih lagi jika tidak bijaksana
dalam mengatur waktunya (Slameto, : ).
Kegiatan siswa dalam masyarakat tentunya tidak jauh dari
pantauan orang tua. Sehingga orang tua mampu membatasi kegiatan
apa saja yang diikuti anaknya, agar tidak mengganggu belajarnya.
Terlebih orang tua dapat mengarahkan anaknya untuk ikut kegiatan
yang mendukung belajarnya.
b) Mass Media
Mass media dapat berupa bioskop, radio, TV, surat kabar,
majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Semuanya itu ada
dan beredar dalam masyarakat.Mass media yang baik memberi
pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.
Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap
siswa (Slameto, : ). Mass media merupakan media massa yang
berisi informasi dan hiburan. Sehingga jika tidak mampu selektif
memilih akan mengganggu belajarnya.
c) Teman Bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat
masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang
baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga
sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang
bersifat buruk juga (Slameto, : ).
Pergaulan anak muda dewasa ini sungguh cepat
berkembangnya, yang disertai majunya teknologi. Sehingga pergaulan
anakpun perlu adanya pengawasan. Karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh teman yang buruk juga akan mempengaruhi belajar
siswa.
d) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang
tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan
yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang
berada di situ.
Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang
terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-
anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan
anaknya, anak/siswa terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh
orang-orang dilingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-
orang yang ada dilingkungannya. Pengaruh itu dapat mendorong
semangat anak/siswa untuk belajar lebih giat lagi (Slameto, : ).
Bentuk kehidupan masyarakat juga sangat besar pengaruhnya
terhadap belajar siswa. Siswa yang tinggal di tempat yang memiliki
budaya baik, maka akan baik. Begitu pula sebaliknya.
. Prinsip-prinsip Belajar
Seorang guru/pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri
prinsip-prinsip belajar, ialah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam
situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara
individual.Berikut prinsip-prinsip belajar yang harus disusun oleh seorang
guru agar dapat diterapkan terhadap setiap siswa (Slameto, : ):
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan ikut berpartisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional
d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery
f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan intruksional yang harus dicapainya.
g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
h. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
i. Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkungannya.
j. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antar pengertian yang satu
dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang
diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang
diharapkan.
k. Pengulangan, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
. Tujuan Belajar
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan
belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan
instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang
menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects.
Bentuknya berupa kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan
demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya (Suprijono, : ).
Jadi tujuan belajar adalah agar siswa mampu berfikir kritis, bersikap
terbuka dan dapat bersikap demokratis terhadaporang lain. Tujuan pendidikan
lainnya yaitu:
a. Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berfikir sebagai yang tidak bisa dipisahkan. Dengan kata lain
tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikirakan memperkaya
pengetahuan.
b. Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan itu memang dapat dididik, yaitu dengan
banyak melatih kemampuan.
c. Pembentukan Sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku, dan pribadi anak didik, guru
harus bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.
http://www.kompasiana.com/elfa.dianymufida/belajar-tujuan-belajar-dan-
faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar_ f cca ef d b f
. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,baik
berasal dari diri sendirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya
dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal
mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing. Adapun faktor-faktor
yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut (Uzer dan Lilis, : - ):
a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah pancaindera yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh
atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh
yang membawa kelainan tingkah laku.
) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,
terdiri atas:
a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan
dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang
dimiliki.
b) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan
penyesuaian.
) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
) Faktor sosial yang terdiri atas: Lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.
) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian.
) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
Demikian beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi
baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar
siswa.
B. Pembelajaran PAI
. Pengertian PAI
Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut para pakar pendidikan yang
dikutip dari Syafaat, dkk. ( : ) yaitu sebagai berikut:
a. Sahilun A. Nasir
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan
pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan
cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat
menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam
itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi
pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran,
dan sikap mental.
b. Zakiyah Daradjat
Menurut Zakiyah Daradjat dalam Syafaat, dkk. ( : )
Pendidikan Agama Islamdirumuskan sebagai berikut:
) Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya dapat
memahaminya dan mengamalkan ajaran agama Islam serta
menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life).
) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan
berdasarkan ajaran Islam.
) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang melalui ajaran-ajaran
agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik
agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,
menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam yang telah diyakini
menyeluruh, serta menjadikan keselamatan hidup di dunia maupun di
akhirat kelak.
Jadi Pendidikan Agama Islam, yaitu usaha yang berupa pengajaran,
bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat
memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta
menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan
masyarakat.
. Fungsi dan Tujuan PAI
Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/madrasah berfungsi sebagai
berikut (Majid, : ):
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta
didik kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam lingkungan
keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan
keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri
anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan
ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat
mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,kekurangan-
kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,
pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya
atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nirnyata), sistem dan fungsinya.
g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan
bagi orang lain.
Fungsi adanya Pendidikan Agama Islam (Langgulung, : ) yaitu:
a. Fungsi spiritual yang berkaitan dengan akidah dan iman.
b. Fungsi psikologis yang berkaitan dengan tingkah-laku individual termasuk
nilai-nilai akhlaq yang mengangkat manusia kederajat yang lebih
sempurna.
c. Fungsi sosial yang berkaitan dengan aturan-aturan yang menghubungkan
manusia dengan manusia lain atau masyarakat, di mana masing-masing
menyadari hak-hak dan tanggung jawabnya, untuk menyusun masyarakat
yang harmonis dan seimbang.
Sedangkan untuk tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu:
Menurut Zakiah Daradjat dalam Syafaat dkk. ( : ) Tujuan
Pendidikan Agama Islam yaitu: Sesuatu yang diharapkan tercapai setelah
usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan, karena merupakan suatu usaha
dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan,
tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda
yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari
kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.
Menurut kurikulum PAI ( ) dalam Majid ( : ) pendidikan
agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal
keimanan, ketakwaannya, berbangsan dan bernegara, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
. Ruang Lingkup PAI
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhannya
terliputi dalam lingkup Al-Qur‟an dan Al-Hadis, keimanan, akhlaq,
fiqih/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan dan keserasian, keselarasan,
dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT., diri sendiri,
sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun minallah
wa hablun minannas) (Majid, : ).
Jadi ruang lingkup PAI secara keseluruhannya mendidik siswa
menjadi insan kamil yang mampu memahami agama Islam dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
. Standar Kompetensi PAI Kelas VIII
Standar kompetensi PAI di kelas VIII diantaranya:
a. Menerapkan hukum bacaan qalqalah dan ra
b. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah
c. Membiasakan perilaku terpuji
d. Menghindari prilaku tercela
e. Mengenal tata cara sholat sunah
f. Memahamimacam-macam sujud
g. Memahami tata cara puasa
h. Memahami zakat
i. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW
j. Menerapkan hukum bacaan mad dan waqof
k. Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah
l. Membiasakan prilaku terpuji
m. Menghindari prilaku tercela
n. Memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber makanan
o. Memahami sejarah dakwah Islam
. Materi Pelajaran PAI Kelas VIII Bab Hukum Tentang Hewan Sebagai
Sumber Makanan
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan
hewan sebagai sumber makanan. Namun bagi setiap muslim, tidak semua
hewan dapat dijadikan sumber makanan. Ada beberapa jenis hewan yang tidak
boleh (haram) dimakan. Sehubungan dengan itu, pada bab ini dijelaskan
mengenai jenis-jenis hewan yang halal dan haram dimakan (Wahid, dkk.
: ).
a. Jenis-jenis Hewan Yang Dihalalkan
Pada dasarnya, semua hewan yang diciptakan Allah SWT. di muka
bumi ini, baik hewan darat maupun hewan laut, dapat dikonsumsi oleh
manusia, kecuali beberapa hewan tertentu yang secara tegas diharamkan
oleh syara‟. Maksudnya, jika dibandingkan dengan hewan yang halal
dimakan oleh manusia, hewan yang diharamkan jumlahnya lebih sedikit,
dan itu pun dalam keadaan sangat darurat boleh pula dimakan.
Perhatikan firman Allah SWT. QS. Al-Baqaroh: sebagai berikut:
Artinya: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan
terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(Depag, : ).
Namun demikian, kita harus tetap mengenali jenis-jenis hewan
yang dihalalkan oleh Allah SWT. secara jelas agar tidak keliru atau salah
dalam mengonsumsi daging hewan.
) Hewan Yang Hidup di Darat
Pada dasarnya, semua hewan yang hidup di darat seperti ayam,
itik, kambing, kerbau, dan lain-lain halal dikonsumsi oleh manusia
sepanjang tidak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tidak menjijikkan, tidak kotor
b) Tidak membahayakan bagi pemakanya
c) Tidak mempunyai taring yang kuat
d) Tidak mempunyai cakar atau kuku yang kuat
) Hewan yang Hidup di Air
Semua hewan yang hidup di air, apa pun jenisnya, hukummnya
halal dikonsumsi oleh manusia. Memang ada sebagian ulama yang
mengharamkan jenis hewan laut yang menyerupai hewan darat seperti
anjing laut, kuda nil, dan sebagainya, tapi sebagian besar ulama
menghalalkan jenis hewan air seluruhnya, baik berupa ikan maupun
menyerupai hewan darat.
Perhatikan firman Allah SWT. QS. Al-Maidah: sebagai berikut ini:
Artinya: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan
(yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat
bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan;
dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan
darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah
kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan” (Depag, : ).
b. Jenis-jenis Hewan Yang Diharamkan
Allah SWT. mengharamkan beberapa jenis hewan untuk
dikonsumsi oleh manusia, baik yang di darat maupun di air. Maksud
diharamkannya hewan tersebut semata-mata untuk kebaikan manusia,
sebab di dalam hewan tersebut terkandung sesuatu yang dapat
membahayakan kehidupan manusia itu sendiri.
Para ulama membuat kategori jenis hewan yang diharamkan
menjadi empat macam, sebagai berikut:
) Diharamkan oleh nash, baik Al-Qur‟an maupunal-hadis, seperti anjing,
babi, keledai, binatang buas yang bertaring, atau unggas yang berkuku
tajam.
) Diharamkan karena kita diperintahkan untuk membunuhnya, seperti
ular, tikus, anjing buas, burung gagak, alap-alap atau burung elang, dan
sebagainya.
) Diharamkan karena kita dilarang untuk membunuhnya, seperti semut,
lebah, kucing, burung hantu, dan sebagainya.
) Diharamkan karena menjijikan, kotor, dan tidak sedap dipandang,
seperti ulat, kutu, kutu busuk, cacing, kaki seribu, kelelawar, dan
sejenisnya.
Pendapat ulama itu didasarkan pada hadis Rasulullah SAW.
berikut:
سهى اعن جاتر رضي للا عنو قال: ق ل اننثي صه للا عهيو
انحراو: انغراب اب كهين فاسق يقتهن في انحم س ين اند خ
انكهة انفأرج انعقرب انحدأج ر. )راه (ارانثخانعق
Artinya “Dari Jabir r.a. berkata: Nabi SWA. bersabda: lima macam
binatang yang jahat hendaklah dibunuh, baik di tanah halal
maupun di tanah haram, yaitu burung gagak, burung elang,
kalajengking, tikus, dan anjing buas ” (H.R. Bukhori, No.
)
c. Menghindari Makanan Yang Bersumber dari Hewan Yang Diharamkan
Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak sekali terdapat jenis-jenis
makanan olahan baik yang sudah jadi, setengah jadi, maupun yang masih
berbentuk bahan mentah. Bahan-bahan makanan itu ada yang murni dibuat
dari bahan-bahan yang halal, tapi ada pula yang bersumber dari bahan-
bahan yang diharamkan oleh agama. Sebagai muslim yang beriman,
hendaknya kita bersikap waspada dan hati-hati terhadap semua jenis
makanan olahan yang kita konsumsi sehari-hari, agar terhindar dari
makanan yang bersumber darihewan yang diharamkan oleh agama.
Untuk dapat menghindari makanan yang bersumber dari hewan
yang diharamkan tersebut, hendaknya kamu perhatikan beberapa hal
berikut ini.
) Hendaknya dipahami dan dikenali dengan baik macam-macam hewan
yang diharamkan, baik jenis maupun hukumnya.
) Jika makanan sudah dalam kemasan atau sudah dalam bentuk olahan,
hendaknya diyakini hukum kehalalannya.
) Jika terdapat keraguan atas makanan yang hendak dibeli, baik jenis
maupun hukumnya, hendaknya ditanyakan langsung kepada penjual.
) Jika masih tetap ragu, sebaiknya jangan dibeli atau dikonsumsi.
Sebagaimana yang dianjurkan rasulullah SAW. dalam sabdanya:
“Tinggalkan apa yang kamu ragukan, dan kerjakan apa yang tidak
meragukanmu (kamu yakini kebenarannya).” (H.R. Ahmad)
) Jika kamu tidak memahami dengan baik jenis-jenis makanan yang
dihalalkan, hendaknya, „ittiba’ (mengikuti) saja kepada ijtihad para
ahli agama dan para ulama yang tergabung dalam MUI (Majelis Ulama
Indonesia). Jika suatu produk tidak mengandung unsur-unsur yang
diharamkan, maka lembaga itu akan memberi label halal bagi produk
tersebut.
) Hendaknya kamu perhatikan perilaku pedagang atau produsennya,
apakah ia nampak islami atau tidak.
) Jika makanan sudah dalam bentuk masakan yang siap saji dan tampak
samar-samar untuk mengenalinya, hendaknya ditanyakan langsung
kepada penjualnya. Jika jawabannya meragukan, hendaknya jangan
dimakan.
) Dekatkan diri kepada Allah SWT. agar terlindungi dari memakan
makanan yang diharamkan.
C. Prestasi Belajar PAI
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan kemampuan
atau potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang telah diberikan
kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Sudjana,
: ).
Prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) yaitu hasil yang telah dicapai
anak didik dalam menerima dan memahami serta mengamalkan materi pelajaran
pendidikan agama Islam yang diberikan oleh guru atau orang tua berupa
pendidikan agama Islam di lingkungan sekolah dan keluarga serta masyarakat,
sehingga anak memiliki potensi dan bakat sesuai yang dipelajarinya sebagai bekal
idup di masa mendatang, mencintai negaranya, kuat jasmani dan ruhaninya, serta
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki solidaritas tinggi terhadap
lingkungan sekitar.
D. Strategi Pembelajaran
. Pengertian Strategi
Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan
dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperole kesuksesan atau
keberhhasilan dalam mencapai tujuan.
Istilah strategi (stategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”
dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan
dari kata stratos (militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja,
stratego berarti merencanakan ( to plan) (Majid, : ).
Dari pengertian di atas dapat dikemukakan bahwa strategi adalah suatu
pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan
kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat
dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.
. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk
membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya
(effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arahh pencapaian
tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai
kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat
siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar
(Majid, : ).
Jadi pembelajaran adalah kegiatan terencana yang mengkondisikan atau
merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik sehingga mampu
mencapai tujuan pembelajara.
. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalahh pendekatan menyeluru dalam suatu sistem
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah
atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan dengan
pengertian strategi pembelajaran (Majid, : ):
a. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b. Kozma menjelaskan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap
kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Wina Sanjaya menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahhwa strategi
pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam pembelajaran.
E. Strategi Index Card Match
. Pengertian Index Card Match
Index card match (mencari pasangan) adalah strategi yang cukup
menyenangkan yang digunakan untuk mengulangi materi yang telah diberikan
sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan
strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan
diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki
bekal pengetahuan (Zaini, ).
Dalam strategi Index card match ini, menggunakan potongan kertas yang
telah berisi soal dan jawaban yang telah diacak. Langkah berikutnya, dibagikan
kepada semua siswa satu orang mendapatkan satu kartu.Setelah semua
mendapatkan, siswa diperintah untuk mencari pasangan masing-masing dan
dipresentasikan di depan kelas.
. Langka-langkah Index Card Match
Di antara langkah-langkah strategi index card match yaitu (Zaini, : -
):
a. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada dalam
kelas.
b. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
c. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada
setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu
pertanyaan.
d. Pada sebagian kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang tadi dibuat.
e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
f. Beri setiap peserta didik satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas
yang dilakukan berpasangan. Sebagian peserta didik akan mendapatkan
soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban.
g. Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang
sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan.
Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka
dapatkan kepada teman yang lain.
h. Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
minta setiap pasangan secara bergantian untuk membecakan soal yang
diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal
tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.
i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
. Kelebihan Index Card Match
Di antara kelebihan-kelebihan strategi index card match yaitu:
a. Menumbuhkan kegembiraandalam kegiatan belajar mengajar.
b. Materi pelajaranyang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
c. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
d. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar (http://www.sekolahdasar.net/ /strategi-pembelajaran-index-
card-match.html).
. Kekurangan Index Card Match
Kekurangan dari strategi index card match yaitu diantaranya:
a. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas
dan prestasi.
b. Guru harus meluangkan waktu yang lebih.
c. Lama untuk membuat persiapan.
d. Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai
dalam hal pengelolaan kelas.
e. Menuntut sifat tertentu dari siwa atau kecederungan untuk bekerja sama
dalam menyelesaikan masalah.
f. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menggngu kelas
(http://www.sekolahdasar.net/ /strategi-pembelajaran-index-card-
match.html).
F. Strategi Index Card Match Dalam Pembelajaran PAI
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama
Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur‟an dan Al-Hadis, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman (Majid, : ).
Strategi index card match (mencari pasangan kartu) cukup menyenangkan
digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan
sebelumnya (Suprijono, : ).
Alasan penggunaan strategi index card match dalam pembelajaran PAI
adalah siswa akan lebih bersemangat dalam proses belajar mengajar, karena
mereka merasa pembelajaran yang dilakukan menyenangkan. Selain itu, dalam
pembelajaran PAI materi hukum hewan sebagai sumber makanan akan lebih
menarik apabila menggunakan strategi index card match (mencari pasangan)
Penerapan strategi index card match dalam pembelajaran PAI materi
hukum tentang hewan sebagai sumber makanan adalah tiap-tiap peserta didik
nantinya akan diberikan satu kartu yang berisi informasi atau pertanyaan dan
jawaban secara acak. Peserta didik kemudian diminta untuk menemukan
temannya yang memiliki kartu dengan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan
yang dibawa teman yang lain. Peserta didik yang telah menemukan pasangannya
tersebut, kemudian berkumpul menjadi satu dan menyajikan sendiri apa yang
telah ditemukannya. Strategi ini membantu guru dalam usaha mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan, serta menambah macam kreasi mengajar yang
dimiliki guru.
Berdasarkan paparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
kaitan yang erat antara penerapan strategi index card match dalam pembelajaran
PAI ditingkat SMP, sehingga peneliti tertarik untuk menyampaikan materi
pelajaran tentang hukum hewan sebagai sumber makanan dengan menggunakan
strategi ini.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga adalah sekolah SMP Swasta
yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Salatiga. Sekolah ini menggunakan
Agama Islam sebagai pegangan utama pendidikan agamanya. Awal berdirinya
SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga karena mengingat saat itu tahun
yang dimana banyak murid lulus SD yang terpaksa tidak dapat melanjutkan
ke sekolah tingkat pertama dikarenakan besarnya biaya yang tidak mungkin
terjangkau oleh para orang tua atau wali murid.
Sehingga atas saran warga dan tokoh masyarakat tingkir tengah
memohon izin untuk memakai tanah bekas bengkok kebayan Desa Tingkir
untuk dijadikan sekolah tingkat pertama beserta menfasilitasi lengkat alat-alat
untuk melakukan proses belajar mengajar. Setelah mendapatkan izin dari
tokoh-tokoh masyarakat akhirnya sekolah tingkat pertama pun dapat
dibangun. Meskipun sampai saat ini sekolah SMP Islam Sudirman Tingkir
Salatiga tidak memiliki tanah, karena tanah yang dipakai saat ini akan diambil
alih jika sudah tidak difungsikan.
Namun, kini memiliki gedung dan fasilitas-fasilitas yang cukup
memadai. Diantaranya yaitu, Ruang kelas, perpustakaan, Lab. IPA, Lab.
bahasa, Lab. komputer, BK, mushola, ruang kepala sekolah, ruang guru,
ruang tata usaha, KM Kepsek, KM pegawai, KM peserta didik, ruang UKS,
gudang olahraga, gudang umum, rumah penjaga, lapangan olahraga, dan
tempat parkir.
Kini SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga memiliki murid
keseluruhan siswa dengan visi terwujudnya peserta didik yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudaya. Sedangkan misinya sebagai
berikut:
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Allah
SWT.
b. Melaksanakan kegiatan yang bernuansa religius.
c. Membiasakan siswa bertingkah laku terpuji dalamkehidupan sehari-hari.
d. Menumbuhkan kedisiplinan peserta didik dan warga sekolah.
e. Menciptakan suasana kerja dengan iklim kekeluargaan antar warga
sekolah.
f. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, rapi dan nyaman.
g. Meningkatkan kegiatan pemberdayaan peserta didik melalui kegiatan
pengembangan diri (pramuka)
h. Meningkatkan kemampuan profesionalisme gurudan tenaga
kependidikan.
. Profil Sekolah
Tahun Ajaran :
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
NSS :
Status Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Jl. Salatiga-Suruh KM. Tingkir Salatiga
Telp. : ( )
Kelurahan : Tingkir Tengah
Kecamatan : Tingkir
Kota : Salatiga
Provinsi : Jawa Tengah
. Kepala Sekolah
Nama : Dra. Hj. Ety Rustiaty
NIP/NIY : . .
Masa Kerja Sebagai Guru : Tahun
Masa Kerja Sebagai Kepsek : Tahun
Pendidikan Terakhir : S
Fakultas/Keguruan : Keguruan/ Ilmu Pendidikan / PPKN
Alamat Rumah : Barukan, Tengaran
Telp. : ( ) HP.
. Keadaan Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Tabel . Data Guru SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
No. NAMA L/P IJAZAH JABATAN
. Dra. Hj. Ety Rustiati P S PPKn „ Kep. Sek, guru
. Sutoro, S. Pd. L
PDUTN „ Waka, guru
. Ngatini, S. Pd. P
S IPS „ Wali kelas, guru, guru piket
. Titin Syuryani, S. Pd. P S B. Indo „ Wali kelas, guru, guru piket
. Arin Nurfida, S. Pd. P
S Biologi „ Wali kelas, guru, guru piket
. Romzatun, S. Ag. P S Agama „ Guru, pembina ekstra PAI
. Astri Lestyarini, S. Pd. P S Akt. „ Guru, bendahara, Ka. Lab. Tik
. Wahyu Resti Astuti, S.
Pd.
P
S B. Ingg „ Guru
. Agus Gufroni, S. PI. L S B. Ingg „ Guru, Ka. Lab. Bahasa
. Badratin Ni‟am, S. Pd. P S Tek. Bgn „ Guru, wali kelas
. Jumiyati, S. Pd. P S Akt. „ Guru
. Wahdatul F, A.Md.
P
D Manajemen
„
Guru, Ka. TU
. Siti Rodliyah, S. Pd. P S B. Indo „ Wali kelas, guru, guru piket
. Fahmi Nurul Ulya, S. Pd. P S B. Jawa „ Guru, Guru piket
. Nur Mahmud, S. Pd. L S BK „ Wali kelas, guru, guru piket
. Karakteristik Siswa Kelas VIII
Siswa kelas VIII berjumlah siswa, terdiri dari siswa laki-laki
dan siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel . Karakteristik Siswa Kelas VIII
No. Nama L/P Pekerjaan Orang Tua
. AD L Petani
. AM P Petani
. AY P Petani
. AA P Buruh
. D L Petani
. DA L Swasta
. HU L Petani
. IF P Petani
. KR L Swasta
. MM L Buruh
. MR L Buruh
. MY L Petani
. NS P Swasta
. NP P Swasta
. RP L Petani
. SA L Petani
. S L Petani
. TY L Buruh
. TH P Petani
. E P Swasta
. AC L Petani
. FO P Petani
. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam semester genap tahun ajaran . Penelitian dilaksanakan
dalam siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran PAI
sesuai dengan jadwal pelajaran PAI kelas VIII SMP Islam Sudirman
Tingkir Salatiga
) Kegiatan siklus I, tanggal April
) Kegiatan siklus II, tanggal April
) Kegiatan siklus III, tanggal Mei
B. Deskripsi Siklus I
. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi index card
match.
b. Merancang dan membuat kartu index terpisah (strategi index card match).
Langkah-langkahnya adalah: ) membuat potongan-potongan kertas sesuai
dengan jumlah siswa, ) kemudian potongan-potongan kertas tersebut
dibagi menjadi dua bagian yang bagian pertama berisi pertanyaan dan
sebagianyang lagi berisi jawaban, ) sebelum dibagikan kepada setiap
siswa, potongan-potongan kertas tersebut diacak terlebih dahulu sehingga
antara pertanyaan dan jawaban dapat tercampur.
c. Menyusun alat evaluasi dan menyusun alat observasi.
. Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal April . Penelitian siklus I ini
sudah menggunakan strategi index card match.
Tahap-tahap yang dilakukan adalah:
a. Kegiatan Awal
) Guru memberikan salam, membaca basmallah bersama.
) Guru memperkenalkan diri dan menanyakan keadaan siswa serta
kesiapan siswa untuk memulai kegiatan belajar mengajar.
) Melaksanakan pre test
b. Kegiatan Inti
) Guru meminta murid untuk menyiapkan buku PAI.
) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.
) Guru menyiapkan karti index terpisah yang telah diacak.
) Guru menjelaskan aturan permainan dari strategi index card match.
) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa
mendapatkan satu kartu.
) Siswa diminta untuk mencari pasangan, sesuai dengan soal yang
dimiliki.
) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara
bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di
depan kelas.
c. Kegiatan Akhir
) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang
benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi
pelajaran yang telah diberikan melalui strategi index card match.
) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang belum jelas.
) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke
dalam tas.
) Melaksanakan post test
) Guru mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup.
. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor
pengambat dalam pelaksanaan penelitian tindak kelas dengan strategi index
card match pada mata pelajaran PAI.
. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses
pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikut.
C. Deskripsi Siklus II
. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal April
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi index card
match
c. Merancang dan membuat kartu index terpisah, menuliskan pertanyaan dan
jawaban mengenai materi yang akan dijelaskan.
d. Menyusun alat evaluasi dan menyiapkan alat observasi.
. Tindakan
a. Kegiatan awal
) Guru mengkondisikan kelas dengan mengajak siswa melakukan tepuk
anak sholeh.
) Guru mengucapkan salam dengan jelas, membaca basmallah bersama,
menanyakan keadaan siswa serta kesiapan siswa untuk memulai
kegiatan belajar mengajar.
) Melaksanakan pre test
b. Kegiatan inti
) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI
) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.
) Guru menegur dan memotivasi siswa yang bermain/bergurau dengan
teman.
) Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang terkait.
) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.
) Sebelum kartu dibagikan, guru menjelaskan aturan permainan strategi
index card match dengan jelas dan memberikan contoh permainan
tersebutsampai siswa benar-benar paham.
) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa
mendapatkan satu kartu.
) Siswa diminta untuk mencari pasangan sesuai dengan soal yang
dimiliki.
) Guru membimbing dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan
dalam mencari pasangan.
) Ketika semua telah menemukan pasangannya, guru membimbing
siswa secara bergantian untuk membacakan apa yang ada pada
kartunya di depan kelas.
c. Kegiatan akhir
) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawababan
yang benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi
pelajaran yang telah diberikan melalui strategi index card match
) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang belum jelas.
) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke
dalam tas.
) Melaksanakan post test
) Guru mengkondisikan kelas
) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, mengucapkan salam
penutup.
. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindak kelas dengan strategi index
card match pada mata pelajaran PAI.
. Refleksi
Pengamat mencari hal-hal yang mendukung dan menghambat proses
pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
D. Deskripsi siklus III
. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus III meliputi:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal Mei
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Merancang dan membuat kartu index terpisah.
d. Menyusun alat evaluasi dan menyiapkan lembar observasi.
. Tindakan
a. Kegiatan awal
) Guru mengkondisikan kelas dengan mengajak siswa melakukan tepuk
anak sholeh.
) Guru mengcapkan salam dengan jelas, membaca basmalah bersama,
menanyakan keadaan siswa serta menanyakan kesiapan siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
) Melaksanakan pre post
b. Kegiatan inti
) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI.
) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.
) Guru menegur dengan tegas siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan motivasi.
) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya.
) Guru menyiapkan kartu index yang telah diacak.
) Sebelum guru membagikan, guru menjelaskan dan memberikan contoh
terlebih dahulu aturan permainan dari strategi index card match
tersebut sampai siswa benar-benar paham.
) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai
aturan permainan strategi index card match yang belum jelas.
) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa
mendapatkan satu kartu.
) Guru mengarahkan dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan
dalam mencari pasangan.
) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara
berganti diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di
depan kelas.
c. Kegiatan akhir
) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang
benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi
pelajaran yang telah diberikan melalui strategi index card match.
) Guru membeikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang belum jelas.
) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke
dalam tas.
) Melakukan post test
) Guru mengkondisikan kelas.
) Guru dan siswa mengucapkan hamdallah bersama
) Guru mengucapkan salam penutup.
. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dalam
pelaksanaan penelitian tindak kelas pada kelas VIII, sedangkan faktor
penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus III ini.
. Refleksi
Refleksi siklus III yaitu didapatkan satu konsep strategi pembelajaran
yang baru untuk pembelajaran PAI, materi hukum tentang hewan sebagai
sumber makanan.Pada siklus III semua siswa telah aktif dan berpartisipasi
dalam pembelajaran. Dari segi evaluasi menunjukkan peningkatan yang nyata
(lihat bab IV).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian
. Data Prestasi Siswa Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada
tanggal April di kelas VIII dengan jumlah siswa. Adapun proses
belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Sebagai
nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM),
kelas VIII pada mata pelajaran PAI yaitu .
Bedasarkan hasil pre test dan post tes diperoleh data sebagai berikut:
Tabel . Data prestasi siswa siklus I
Daftar Nilai Siklus I
No. Nama Pre Test Post Test
. AD
. AM
. AY
. AA
. D
. DA
. HU
. IF
. KR
. MM
. MR
. MY
. NS
. NP
. RP
. SA
. S
. TY
. TH
. E
. AC
. FO
. Data Prestasi Siswa Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal April di kelas VIII
dengan jumlah siswa. Bedasarkan hasil pre test dan post tes diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel . Data prestasi siswa siklus II
Daftar Nilai Siklus II
No. Nama Pre Test Post Test
. AD
. AM
. Data Prestasi Siswa Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada tanggal Mei di kelas VIII
dengan jumlah siswa. Bedasarkan hasil pre test dan post tes diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel . Data prestasi siswa siklus III
Daftar Nilai Siklus III
No. Nama Pre Test Post Test
. AD
. AM
. AY
. AA
. D
. DA
. HU
. IF
. KR
. MM
. MR
. MY
. NS
. NP
. RP
. SA
. S
. TY
. TH
. E
. AC
. FO
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I,
siklus II, dan Siklus III diperoleh data ketuntasan belajar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). Berikut ini data dan hasil penelitian pada siklus
I, Siklus II, dan Siklus III:
. Data ketuntasan Siklus I
Tabel . Data Ketuntasan Siklus I
Daftar Nilai Siklus I
No. Nama Pre Test Post Test
. AD
. AM
. AY
. AA
. D
. DA
. HU
. IF
. KR
. MM
. MR
. MY
. NS
. NP
. RP
. SA
. S
. TY
. TH
. E
. AC
. FO
Jumlah
Nilai Rata-rata ,
Jumlah Siswa Yang Tuntas siswa / , siswa / ,
Peningkatan Yang Terjadi siswa /
a. Refleksi Hasil Tindakan siklus I
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I ini, hasil pre
test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak siswa atau ,
dengan rata-rata kelas , , sedangkan hasil post test siswa yang dapat
mencapai KKM sebanyak siswa atau , , dengan rata-rata kelas .
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa
yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak siswa atau
. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak
siswa atau , . Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam
pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Beradasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, terdaftar
faktor pendukung dan faktor penghambat dari guru dan siswa beserta ide
perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel
hasil pengamatan dan penjelasannya:
b. Hasil pengamatan guru siklus I
Tabel . Hasil penngamatan guru siklus I
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan
salam
Guru kurang
jelas dalam
mengucapkan
salam
Guru harus lebih
jelas dalam
mengucapkan
salam
Menyajikan
materi pelajaran
Sesuai dengan
skenario yang
telah dibuat
Menguasai materi
pelajaran
Guru dapat
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Menjelaskan
aturan permainan
Index card match
Guru kurang
jelas dalam
intruksi
permainan
Intruksi harus
lebih jelas
(memberikan
contoh)
Penerapan strategi Dapat
diterapkan
dalam materi
pelajaran
Membimbing
siswa dalam
kegiatan mencari
pasangan
Belum optimal Lebih
ditingkatkan
dalam
membimbing
siswa
Memberi
kesempatan pada
siswa bertanya
jawab
Guru belum bisa
memancing
keinginan siswa
Harus bisa
memancing
keinginan siswa
Guru dan siswa
merumuskan
kesimpulan materi
Guru kurang
berinteraksi
dengan siswa
Membimbing
siswa dalam
merumuskan
kesimpulan
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
Soal yang
diberikan guru
jelas
Mengucapkan
salam penutup
Belum
mengondisikan
kelas
Sebelum
menutup
pelajaran guru
harus
mengondisikan
kelas terlebih
dahulu
Pengelolaan kelas Banyak siswa
bermain sendiri
Pengelolaan
kelas harus
ditingkatkan
Pengelolaan Kurang optimal Harus
waktu memperhatikan
pengelolaan
waktu
c. Hasil pengamatan siswa siklus I
Tabel . hasil pengamatan siswa siklus I
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
salam
Ada beberapa
siswa yang tidak
mendengarkan
salam dari guru
Suara guru harus
lebih jelas
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Sebagai siswa
bermain/bergurau
dengan teman
Guru harus lebih
tegas (menegur
dan memotivasi
siswa)
Siswa
mengajukan
pertanyaan
Siswa pasif dalam
mengajukan
pertanyaan
Guru harus lebih
terampil dalam
memotivasi
siswa
Siswa
menanggapi/menj
awab pertanyaan
Siswa kurang
antusias dalam
menanggapi
pertanyaan
Guru harus bisa
membangkitkan
antusias anak
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
Siswa masih
kesulitan/sebagian
siswa belum
paham dengan
intruksi guru
Guru harus
terampil dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Siswa tidak tertarik
menyimpulkan
materi
Guru harus lebih
semangat
membimbing
siswa
Siswa
mengerjakan tes
evaluasi
Siswa paham
dengan soal
yang diberikan
guru
Siswa menjawab
salam
Ada beberapa
siswa yang belum
menjawab salam
Guru mengulang
sampai semua
siswa menjawab
) Hal-hal yang mendukung:
Guru:
a) Penyajian materi sesuai dengan skenario yang telah dibuat
b) Penguasaan materi oleh guru cukup baik
c) Strategi index card match dapat diterapkan dalam materipelajaran
d) Soal evaluasi yang diberikan guru jelas
Siswa :
a) Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib
) Hal-hal yang menghambat:
Guru:
a) Guru kurang jelas dalam mengucapkan salam
b) Guru kurang jelas dalam menerangan instruksi permainan strategi
index card match
c) Guru belum optimal membimbing siswa dalam kegiatan mencari
pasangan
d) Guru belum bisa memancing keingintahuan siswa
e) Guru kurang berinteraksi dengan siswa
f) Guru belum mengondisikan kelas ketika menutup pelajaran
g) Pengelolaan kelas dan pengelolaan waktu belum optimal
Siswa:
a) Ada beberapa siswa yang tidak mendengarkan salam dari guru
b) Beberapa siswa masih bicara atau bermain sendiri disaat guru
menerangkan materi
c) Sebagian siswa tidak merespon pertanyaan dari guru ketika session
tanya jawab berlangsung
d) Siswa masih kesulitan saat mencari teman ketika session mencari
pasangan
e) Siswa kurang tertarik dalam menyimpulkan materi bersama guru
f) Ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari
guru
) Ide perbaikan
Guru:
a) Guru harus mengondisikan kelas terlebih dahulu
b) Guru harus lebih jelas dalam mengucapkan salam
c) Guru dalam menerangkan intruksi permainan index card match
harus lebih jelas (memberikan contoh)
d) Guru mengarahkan siswa agar memperhatikan materi yang
dijelaskan guru dengan menegur siswa dan memberikan motivasi
e) Guru harus terampil dalam mengarahkan dan membimbing siswa
dalam kegiatan mencari pasangan
f) Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan pengelolaan waktu
harus ditingkatkan
g) Sebelum mengucapkan salam penutup, guru mengondisikan kelas
terlebih dahulu
. Data ketuntasan siswa siklus II
Tabel . data ketuntasan siswa siklus II
Daftar Nilai Siklus II
No. Nama Pre Test Post Test
. AD
. AM
. AY
. AA
. D
. DA
. HU
. IF
. KR
. MM
. MR
. MY
. NS
. NP
. RP
. SA
. S
. TY
. TH
. E
. AC
. FO
Jumlah
Nilai Rata-rata , ,
Jumlah Siswa Yang Tuntas siswa / , siswa / ,
Peningkatan Yang Terjadi siswa / ,
a. Refleksi hasil tindakan siklus II
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus II ini, hasil pre
test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak siswa atau ,
dengan rata-rata kelas , sedangkan hasil post test siswa yang dapat
mencapai KKM sebanyak siswa atau , dengan rata-rata kelas
, . Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah
siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak
siswa atau , . Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas
sebanyak siswa atau , . Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan
dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, terdapat
faktor pendukung dan faktor penghambat dari guru dan siswa beserta ide
perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel
hasil pengamatan dan penjelasannya:
b. Hasil pengamatan guru siklus II
Tabel . hasil pengamatan guru siklus II
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengkondisikan
kelas
Guru cukup
kreatif (tepuk
anak sholeh dan
tepuk diam)
Masih ada
beberapa siswa
yang tidak
mengikuti
instruksi guru
Guru harus lebih
jelas dalam
membimbing
dan memotivasi
siswa
Mengucapkan
salam dengan
jelas
Suara guru jelas
Menyajikan
materi belajar
Sesuai dengan
skenario yang
telah dibuat
Menguasai materi
pelajaran
Guru dapat
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru kurang jelas
dalam intruksi
permainan
Intruksi harus
lebih jelas
(memberikan
contoh)
Menjelaskan
aturan permainan
index card match
Instruksi jelas
dan sudah diberi
contoh
Penerapan strategi Dapat diterapkan
dalam materi
pelajaran
Membimbing
siswa dalam
kegiatan mencari
pasangan
Belum optimal Harus lebih
sabar dan telaten
Memberi
kesempatan pada
siswa bertanya
jawab
Guru sudah bisa
memancing
keinginan siswa
Guru dan siswa
merumuskan
kesimpulan
materi
Guru sudah
mampu
memotivasi siswa
untuk
merumuskan
kesimpulan
materi
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
Soal yang
diberikan guru
jelas
Mengucapkan
salam penutup
Suara guru jelas Belum
mengondisikan
kelas
Sebelum
menutup
pelajaran guru
harus
mengondisikan
kelas terlebih
dahulu
Pengelolaan kelas Masih ada
beberapa siswa
bermain
sendiri/bergurau
dengan temannya
Harus
ditingkatkan
Pengelolaan
waktu
Sudah optimal
c. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Tabel . hasil pengamatan siswa siklus II
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Suasana kelas
terkondisikan
Sebagian siswa
mulai mengikuti
instruksi guru
Ada beberapa
siswa yang masih
asyik bergurau
dengan teman
Guru harus
lebih tegas
Siswa menjawab
salam
Siswa sudah
terbiasa
menjawab
salam
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Beberaps siswa
masih ada yang
bermain/bergurau
dengan teman
Guru harus
lebih tegas
(menegur dan
memotivasi
siswa)
Siswa
mengajukan
pertanyaan
Sebagian besar
siswa sudah
mulai aktif
bertanya
Siswa
menanggapi/menj
awab pertanyaan
Sebagian siswa
sudah antusias
dalam
menanggapi
pertanyaan
Guru bisa
membangkitkan
antusias anak
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
Siswa mulai
aktif mencari
pasangan
Guru harus
terampil dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Siswa ikut serta
dalam
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan tes
evaluasi
Siswa paham
dengan soal
yang diberikan
guru
Siswa menjawab
salam
Siswa
menjawab
salam dengan
kompak
) Hal-hal Yang mendukung
Guru:
a) Guru cukup kretif dalam mengondisikan kelas.
b) Suara guru jelas.
c) Guru cukup terampil memotivasi siswa.
d) Intruksi sudah jelas dan sudah diberi contoh dalam aturan
permainan strategi index card match.
Siswa:
a) Siswa memperhatikan salam dari guru.
b) Sebagian siswa mulai aktif dan antusias dalam session tanya jawab.
c) Sebagian siswa ikut serta dalam menyimpulkan materi bersama
guru.
d) Siswa mulai aktif mencari teman dalam kegiatan mencari
pasangan, dalam siklus II ini ada peningkatan siswa dalam mencari
pasangan dibandingkan siklus I.
) Hal-hal yang menghambat:
Guru:
a) Masih ada beberapa siswa yang tidak mengikuti instruksi guru
pada saat pengondisian kelas.
b) Guru masih kurang menguasai kelas, hal itu masih terlihat ada
beberapa siswa yang masih bermain sendiri pada saat guru
menjelaskan materi.
c) Ada beberapa siswa yang masih kesulitan dalam mencari teman
dalam kegiatan mencari pasangan (strategi index card match).
) Ide perbaikan:
a) Guru harus lebih tegas dan terampil dalam mengondisikan kelas.
b) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi
siswa sehingga siswa lebih antusias dalam pembelajaran.
c) Guru mengarahkan siswa agar memperhatikan materi yang
dijelaskan guru dengan menegur siswa yang tidak memperhatikan
dan memberikan motivasi.
d) Guru harus lebih sabar dan teliti dalam membimbing siswa pada
saat kegiatan mencari pasangan.
. Data ketuntasan siswa Siklus III
Tabel . data ketuntasan siswa siklus III
Daftar Nilai Siklus III
No. Nama Pre Test Post Test
. AD
. AM
. AY
. AA
. D
. DA
. HU
. IF
. KR
. MM
. MR
. MY
. NS
. NP
. RP
. SA
. S
. TY
. TH
. E
. AC
. FO
Jumlah
Nilai Rata-rata , ,
Jumlah Siswa Yang Tuntas siswa / , siswa / ,
Peningkatan Yang Terjadi siswa / ,
a. Refleksi Hasil Tindakan Siklus III
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus III ini, hasil
pre test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak siswa atau ,
dengan rata-rata kelas , sedangkan hasil post test siswa yang dapat
mencapai KKM sebanyak siswa atau , dengan rata-rata kelas
, . Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah
siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak
siswa atau , dan terdapa siswa atau , yang belum tuntas
belajar. Setelah ditelusuri ternyata anak tersebut memang kemampuannya
di bawah anak lainnya.
Nilai rata-rata kelas dari pre test ke post test juga mengalami
peningkatan, dengan demikian jumlah siswa yang dapat mencapai KKM
melebihi patokan yang peneliti pakai, yaitu dari jumlah seluruh
jumlah siswa kelas VIII.
Berdasarkan pengamatan terdapat faktor pendukung sedangkan
faktor penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus III ini. Berikut ini
tabel hasil pengamatan dan penjelasannya:
b. Hasil Pengamatan Guru Siklus III
Tabel . hasil pengamatan guru siklus III
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengkondisikan
kelas
Guru kreatif
dalam
pengondisian
kelas
Mengucapkan
salam dengan
jelas
Suara guru jelas
Memotivasi
siswa
Sudah terampil
dalam
memotivasi
siswa
Menyajikan
materi pelajaran
Sesuai dengan
skenario yang
telah dibuat
Menjelaskan
aturan permainan
index card match
Instruksi jelas
dan sudah diberi
contoh
Penerapan
strategi
Dapat diterapkan
dalam materi
pelajaran
Membimbing
siswa dalam
kegiatan mencari
pasangan
Sudah bagus dan
telaten
Memberi
kesempatan pada
siswa bertanya
Sudah baik
Guru dan siswa
merumuskan
kesimpulan
materi
Guru sudah
berinteraksi
dengan siswa
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
Soal yang
diberikan jelas
Mengucapkan
salam penutup
Suara jelas
Pengelolaan
kelas
Guru sudah
memahami
karakter siswa
sehingga lebih
mudah
mengarahkan
mereka
Pengelolaan
waktu
Sudah baik dan
sesuai yang
diinginkan
c. Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
Tabel . hasil pengamatan siswa siklus III
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
salam
Siswa
menjawab
salam
Siswa Siswa tertarik Ada dua siswa
memperhatikan
penjelasan guru
dengan cara
menjelaskan
guru
yang tidak
memperhatikan
(bermain sendiri)
Siswa
mengajukan
pertanyaan
Siswa mulai
kritis dalam
pembelajaran
Siswa
menanggapi/men
jawab pertanyaan
Siswa ingin
mendapatkan
nilai baik
Siswa aktif
dalam kegiatan
mencari
pasangan
Siswa merasa
semangat
mengikuti
pelajaran
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Siswa merasa
ingin ikut
andil dalam
pelajaran
Siswa
mengerjakan tes
evaluasi
Siswa paham
dengan soal
yang
diberikan
guru
Siswa menjawab
salam dari guru
Siswa merasa
sayang pada
guru dan
ingin
menyenangka
n guru
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III ini, guru telah
menerapkan strategi index card match dengan baik dan dilihat dari
aktivitas siswa, dalam siklus III ini sebagian besar siswa telah aktif dan
berpartisipasi dalam pembelajaran. Dari segi evaluasipun menunjukkan
peningkatan. Untuk ini memberikan pengertian bahwa dengan menerapkan
strategi index card match dalam kegiatan pembelajaran dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
. Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM per siklus
Data ini diperoleh dari hasil prestasi belajar siklus I, II, dan III.
Dipaparkan sebagai berikut:
Tabel . data peningkatan siswa mencapai KKM
Kegiatan Pre test Post test Peningkatan
Siklus I siswa / , siswa / , siswa / ,
Siklus II siswa / , siswa / , siswa / ,
Siklus III siswa / , siswa / , siswa / ,
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I
peningkatan dari pre test ke post test sebanyak siswa atau , ,
sedangkan pada siklus II peningkatan dari pre test ke post test sebanyak
siswa atau , . Siklus III peningkatan dari pre test ke post test sebanyak
siswa atau , .
. Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM antar siklus
Setelah melihat data peningkatan jumlah siswa per siklus yang telah
disajikan diatas, peneliti dapat mengukur jumlah peningkatan yang terjadi
dengan tabel sederhana sebagai berikut:
Tabel . data peningkatan mencapai KKM antar siklus
Kegiatan Peningkatan jumlah siswa
siklus I siswa / ,
Peningkatan siswa / ,
Siklus II siswa / ,
Peningkatan siswa / ,
Siklus III siswa / ,
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari tiap kegiatan mulai
dari siklus I, siklus II, dan siklus III mengalami peningkatan. Siklus I ke siklus
II peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak siswa atau
, , dari siklus II ke siklus III peningkatan jumlah siswa yang mencapai
KKM sebanyak siswa atau , , sedangkan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh dari hasil nilai post test per siklus juga mengalami peningkatan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan
siklus dan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa dengan strategi index card match dapat meningkatkan prestasi
belajar PAI materi tentang hukum hewan sebagai sumber makanan pada siswa
kelas VIII SMP Sudirman Islam Tingkir, Salatiga tahun pelajaran .
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas yang
dilakukan pada siklus I, II, dan III dengan hasil pre test ke post test yang
mengalami peningkatan.
Dengan kemampuan menguasai strategi index card match, guru dapat
mengaplikasikan strategi tersebut kepada materi-materi mata pelajaran lainnya.
Dan akan menjadikan guru lebih tertantang untuk mencoba strategi-strategi
pembelajaran lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
B. Saran-saran
Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai puncak pemimpin hendaknya selalu meninjau, memantau,
dan mengatur proses belajar terutama penggunaan strategi pembelajaran,
mengingat pentingnya penggunaan sebuah strategi dalam pembelajaran. Hal
ini dikarenakan memang tidak semua strategi sesuai dan dapat digunakan
untuk setiap bidang studi yang akan diajarkan oleh guru kepada para siswa.
. Bagi Guru
Sebaiknya guru lebih meningkatkan profesionalismedalam pemilihan
dan penggunaan strategi yang cocok untuk menyampaikan semua
pembelajaran, menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan mengajar
dengan menggunakan strategi yang sesuai dengan pelajaran, tujuan dan pokok
bahasan yang diajarkan, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak
pasif, melainkan terlibat secara aktif.
Sebagai guru hendaknya,menguasai bahan atau materi pelajaran
yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan. Guru hendaknya membantu perkembangan anak didiknya untuk
memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan mampu memotivasi siswa
untuk senantiasa belajar pada berbagai kesempatan.
Pendidik yang baik hendaknya memiliki komitmen yang mendalam
terhadap tugasnya. Kecintaan terhadap tugas diwujudkan dalam bentuk
curahan tenaga, waktu, dan pikiran. Guru yang demikian akan mencintai siswa
dan tugasnya, sebagai guru hendaknya memberi teladan disiplin yang baik.
Penerapan disiplin guru yang baik dan kuat dalam proses pendidikan akan
menghasilkan mental, watak, dan kepribadian yang kuat. Karena di sekolah
dasar anak didik sudah mulai belajar disiplin seperti dalam hal belajar
membaca, belajar mencintai buku dan berbagai ilmu pengetahuan.
. Bagi Peneliti
Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam
bidang yang sama, agar dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam ranah yang
lebih luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik yang nantinya dapat
berguna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. , Metodologi Pengajaran pendidikan
Agama Islam, Jakarta: IAIN Jakarta.
Ahmad, Zainal Abidin. , Memperkembangkan dan Mempertahankan
Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang.
Ahmadi, Abu. dan Uhbiyati, Nur. , Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Arief, Armai. , Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:
Ciputat Press.
Arikunto, Suharsimi. , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta.
Basrowi dan Suwandi. , Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Ghalia
Indonesia.
Departemen Agama. , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: IAIN Jakarta.
Departemen Agama. , Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro.
Departemen Pendidikan Nasional. , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. , Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. Dan Zain, Aswan. , Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: Rineka Cipta.
IKIP Semarang. , Dasar-dasar Pendidikan, Semarang: IKIP Semarang Press.
Jumali, dkk. , Landasan Pendidikan, Surakarta: Muhammadiyah University
Press.
Kasiram. , Metodologi Penelitian Kualitatif-kuantitatif, Yogyakarta: UIN-
Maliki Press.
Kompri. , Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru Dan Siswa, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Langgulung, Hasan. , Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam,
Bandung: Al-Ma‟arif.
Majid, Abdul. , Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya
Ma‟arif, Syamsul. , Tashrif Kilat,Bandung: Nuansa Aulia.
Mulyasa. , Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Roestiyah. , Masalah-asalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara.
Slameto. , Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. , Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sukardi. , Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,
Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. , Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syafaat, dkk. , Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah,
Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency), Jakarta: Rajawali Press.
Syah, Darwyan, dkk. , PengantarStatistik pendidikan, Jakarta: Gaung
Persada Press.
Usman, Uzer. dan Setiawati, Lilis. , Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar (Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP), Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Wahid, Abdul. dkk. , Pendidikan Agama Islam Untuk SMP, Bandung: Arfino
Raya
Yanto, Medi. , Jadi Guru Yang Jago Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta:
Andi.
Zaini, Hisyam, Dkk. , Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Insan
Madani.
http://www.sekolahdasar.net/ /metode-pembelajaran-index-card-match.html
(kamis, Agustus . : ).
http://www.kompasiana.com/elfa.dianymufida/belajar-tujuan-belajar-dan-faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-belajar_ f cca ef d b f(kamis,
September. )
Lampiran I Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : VIII/Genab
Alokasi Waktu : X menit ( pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Hukum tentang hewan sebagai sumber makanan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi jenis-jenis hewan yang dihalalkan.
C. Indikator
. Mengidentifikasi hewan yang hidup di darat.
. Mengidentifikasi hukum hewan yang hidup di air.
D. Tujuan Pembelajaran
. Siswa dapat mengidentifikasi hewan yang hidup di darat.
. Siswa dapat mengidentifikasi hukum hewan yang hidup di air.
E. Materi Pembelajaran
. Macam-macam hewan darat yang halal untuk dimakan.
. Hukum hewan yang hidup di air.
F. Metode pembelajaran
) Tanya jawab
) Index Card Match (mencari pasangan)
) Penugasan
G. Sumber dan bahan media pembelajaran
) Silabus PAI kelas VIII
) Buku paket PAI kelas VIII
) LKS PAI kelas VIII
H. Strategi pembelajaran
a. Kegiatan awal ( menit)
) Guru memberikan salam, membaca basmallah bersama.
) Guru memperkenalkan diri, menanyakan keadaan serta kesiapan siswa
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
) Melaksanakan pre test.
b. Kegiatan inti ( menit)
) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI.
) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.
) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.
) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode Index Card Match.
) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa
mendapatkan satu kertas.
) Siswa diminta untuk mencari pasangan, sesuai dengan soal yang
dimiliki.
) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara
bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di
depan kelas.
c. Kegiatan akhir
) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang
benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi
pelajaran yang telah diberikan melalui Index Card Match.
) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang belum jelas.
) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke
dalam tas.
) Melakukan post test.
) Guru dan siswa mengucapkan hamdallah bersama, salam penutup.
I. Penilaian
. Jenis penilaian : Tes tertulis
. Bentuk instrumen : Essay
. Instrumen
Soal pre test dan post test (siklus )
a. Sebutkan macam-macam hewan darat yang boleh dimakan
b. Bagaimana hukum hewan yang hidup di air?
c. Sebutkan ciri-ciri hewan yang boleh dimakan!
d. Sebutkan dua bangkai hewan yang halal dimakan!
e. Mengapa kita harus mengenali jenis-jenis hewan yang dihalakan oleh
Allah?
f. Apa hukum memakan ayam yang sudah mati?
g. Apa hukum memakan binatang yang disembelih tanpa menyebut asma
Allah?
h. Apa hukum memakan hewan kelinci?
i. Untuk siapa Allah menciptakan hewan-hewan di muka bumi ini?
j. Apa hukum memakan hewan keledai?
Lampiran Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : VIII/Genab
Alokasi Waktu : X menit ( pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Hukum tentang hewan sebagai sumber makanan.
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi jenis-jenis hewan yang diharamkan.
C. Indikator
. Menyebutkan kategori hewan yang diharamkan menurut para ulama.
. Mengetahui contoh-contoh hewan yang diharamkan.
D. Tujuan Pembelajaran
. Siswa dapat menyebutkan kategori hewan yang diharamkan menurut para
ulama.
. Siswa dapat mengetahui contoh-contoh hewan yang diharamkan.
E. Metode pembelajaran
) Tanya jawab
) Index Card Match (mencari pasangan)
) Penugasan
F. Sumber dan bahan media pembelajaran
) Silabus PAI kelas VIII
) Buku paket PAI kelas VIII
) LKS PAI kelas VIII
G. Strategi pembelajaran
a. Kegiatan awal ( menit)
) Guru memberikan salam, membaca basmallah bersama.
) Guru memperkenalkan diri, menanyakan keadaan serta kesiapan siswa
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
) Melaksanakan pre test.
b. Kegiatan inti ( menit)
) Guru meminta siswa untuk mengeluarkan buku PAI.
) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.
) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.
) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode Index Card Match.
) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa
mendapatkan satu kertas.
) Siswa diminta untuk mencari pasangan, sesuai dengan soal yang
dimiliki.
) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara
bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di
depan kelas.
c. Kegiatan akhir
) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang
benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi
pelajaran yang telah diberikan melalui Index Card Match.
) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang belum jelas.
) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan.
) Melakukan post test.
) Guru dan siswa mengucapkan hamdallah bersama, salam penutup.
H. Penilaian
. Jenis penilaian : Tes tertulis
. Bentuk instrumen : Essay
. Instrumen
Soal pre test dan post test (siklus I)
a. Menjadi berapa kategori para ulama menggolongkan hewan yang
haram dimakan?
b. Sebutkan empat kategori hewan yang diharamkan oleh para ulama!
c. Sebutkan contoh hewan yang diharamkan oleh Nash Al-Qur‟an dan
Hadis!
d. Sebutkan hewan yang diharamkan karena diperintahkan untuk
membunuhnya!
e. Sebutkan hewan yang diharamkan karena dilarang untuk
membunuhnya!
f. Sebutkan hewan yang diharamkan karena menjijikan, kotor dan tidak
sedap dipandang!
g. Bagaimana hukum memakan babi dalam keadaan darurat?
h. Apa hukum memakan burung gagak dan elang?
i. Apa Hukum memakan hewan katak?
j. Mengapa hewan katak diharamkan?
Lampiran Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kelas/Semester : VIII/Genab
Alokasi Waktu : X menit ( pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Hukum tentang hewan sebagai sumber makanan
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi cara menghindari makanan yang bersumber dari hewan yang
diharamkan.
C. Indikator
. Mengidentifikasi cara menghindari makanan yang bersumber dari hewan
yang diharamkan.
. Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang bersumber dari hewan yang
diharamkan.
D. Tujuan Pembelajaran
. Siswa dapat mengidentifikasi cara menghindari makanan yang bersumber
dari hewan yang diharamkan.
. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang bersumber dari
hewan yang diharamkan.
E. Materi Pokok
Menghindari makanan yang bersumber dari hewan yang diharamkan.
F. Metode pembelajaran
. Tanya jawab
. Index Card Match (mencari pasangan)
. Penugasan
G. Sumber dan bahan media pembelajaran
. Silabus PAI kelas VIII
. Buku paket PAI kelas VIII
. LKS PAI kelas VIII
H. Strategi pembelajaran
a. Kegiatan awal ( menit)
) Guru memberikan salam, membaca basmallah bersama.
) Guru memperkenalkan diri, menanyakan keadaan serta kesiapan siswa
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
) Melaksanakan pre test.
b. Kegiatan inti ( menit)
) Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku PAI.
) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu.
) Guru menyiapkan kartu index terpisah yang telah diacak.
) Guru menjelaskan aturan permainan dari metode Index Card Match.
) Guru membagikan kartu index tersebut kepada siswa dan setiap siswa
mendapatkan satu kertas.
) Siswa diminta untuk mencari pasangan, sesuai dengan soal yang
dimiliki.
) Ketika semua telah menemukan pasangannya, setiap pasangan secara
bergantian diminta untuk membacakan apa yang ada pada kartunya di
depan kelas.
c. Kegiatan akhir
) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang
benar kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi
pelajaran yang telah diberikan melalui Index Card Match.
) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang belum jelas.
) Guru meminta siswa untuk memasukkan buku dan catatan ke dalam
tas.
) Melakukan post test.
) Guru dan siswa mengucapkan hamdallah bersama, salam penutup.
I. Penilaian
. Jenis penilaian : Tes tertulis
. Bentuk instrumen : Essay
. Instrumen
Soal pre test dan post test (siklus II)
a. Sebutkan beberapa jenis binatang yang dihalalkan!
b. Sebutkan beberapa jenis binatang yang diharamkan!
c. Sebutkan macam-macam sebab diharamkannya binatang!
d. Sebutkan dalil yang menjelaskan tentang binatang yang diharamkan
e. Bagaimana cara menghindari makan makanan yang bersumber dari
binatang yang diharamkan?
f. Bagaimana hukum hewan yang hidup di dua alam (air dan darat)?
g. Apa hukum memakan ayam hasil mencuri?
h. Bagaimana cara mengantisipasi makanan halal dari jamuan non
muslim?
i. Apa tanda makanan halal dalam kemasan?
j. Menyebut nama siapa saat akan menyembelih binatang?
Kunci Jawaban
a. Sapi, kerbau, kambing, domba, kelinci
b. Harimau, elang, semut, anjing, babi
c. Karena diharamkan oleh nash, karena diperintahkan untuk membunuh,
karena dilarang untuk membunuhnya dan karena menjijikkan.
d. Berdasarkan hadis Rasulullah SAW.:
سهى اعن جاتر رضي للا عنو قال: ق ل اننثي صه للا عهيو
انحراو: انغراب اب كهين فاسق يقتهن في انحم س ين اند خ
انكهة انفأرج انعقرب انحدأج ر اى انعق (ثخاران. )ر
Artinya:
“Dari Jabir r.a. berkata: nabi SAW. bersabda: Lima macam
binatang yang jahat hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun
di tanah haram, yaitu burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus
dan anjing buas ” (H.R. Bukhori, No. )
e. Diantaranya, mengetahui macam- macam hewan yang diharamkan,
jika sudah dalam kemasan meyakini kehalalannya, jika masih ragu
ditanyakan kepada penjualnya.
f. Hukumnya haram, seperti katak
g. Hukumnya haram
h. Memilih makanan yang bersumber dari selain hewan
i. Label halal dari MUI
j. Nama Allah SWT
Sekor Penilaian
Nilai = Benar x = ( x = )
lampiran Pre test dan Post test siklus I (soal dan jawaban)
Soal pre test dan post test (siklus )
. Sebutkan macam-macam hewan darat yang boleh dimakan
. Bagaimana hukum hewan yang hidup di air?
. Sebutkan ciri-ciri hewan yang boleh dimakan!
. Sebutkan dua bangkai hewan yang halal dimakan!
. Mengapa kita harus mengenali jenis-jenis hewan yang dihalakan oleh
Allah?
. Apa hukum memakan ayam yang sudah mati?
. Apa hukum memakan binatang yang disembelih tanpa menyebut asma
Allah?
. Apa hukum memakan hewan kelinci?
. Untuk siapa Allah menciptakan hewan-hewan di muka bumi ini?
. Apa hukum memakan hewan keledai?
Kunci Jawaban
. Ayam, sapi, unta
. Apapun jenisnya hukumnya halal dan boleh dikonsumsi
. Cici-ciri hewan yang boleh dimakan
a) Tidak menjijikkan
b) Tidak kotor
c) Tidak membahayakan bagi pemakannya
d) Tidak mempunyai taring yang kuat
e) Tidak mempunyai cakar/kuku yang kuat
. Belalang dan ikan
. Agar tidak keliru atau salah dalam mengonsumsi daging hewan
. Haram
. Haram
. halal
. Untuk umat manusia
. Haram
lampiran Pre test dan Post test siklus II (soal dan jawaban)
Soal pre test dan post test (siklus I)
. Menjadi berapa kategori para ulama menggolongkan hewan yang
haram dimakan?
. Sebutkan empat kategori hewan yang diharamkan oleh para ulama!
. Sebutkan contoh hewan yang diharamkan oleh Nash Al-Qur‟an dan
Hadis!
. Sebutkan hewan yang diharamkan karena diperintahkan untuk
membunuhnya!
. Sebutkan hewan yang diharamkan karena dilarang untuk
membunuhnya!
. Sebutkan hewan yang diharamkan karena menjijikan, kotor dan tidak
sedap dipandang!
. Bagaimana hukum memakan babi dalam keadaan darurat?
. Apa hukum memakan burung gagak dan elang?
. Apa Hukum memakan hewan katak?
. Mengapa hewan katak diharamkan?
Kunci Jawaban
. Menjadi empat kategori
. - Diharamkan oleh nash Al-Qur‟an
-Diharamkan karena diperintahkan untuk membunuh
-Diharamkan karena dilarang untuk membunuhnya
-Diharamkan karena menjijikkan
. Anjing, babi, keledai, binatang buas yang bertaring dan unggas
berkuku tajam.
. Ular, tikus, anjing buas, burung gagak, alap-alap atau burung elang
. Semut, lebah, kucing, burung hantu
. Ulat, kutu, kutu busuk, cacing, kaki seribu, kelelawar dan sejenisnya
. Diperbolehkan/dihalalkan asal tidak melebihi batas
. Haram
. Haram
. Karena hidup di dua alam, darat dan air
lampiran Pre test dan Post test siklus III (soal dan jawaban)
Soal pre test dan post test (siklus III)
. Sebutkan beberapa jenis binatang yang dihalalkan!
. Sebutkan beberapa jenis binatang yang diharamkan!
. Sebutkan macam-macam sebab diharamkannya binatang!
. Sebutkan dalil yang menjelaskan tentang binatang yang diharamkan
. Bagaimana cara menghindari makan makanan yang bersumber dari
binatang yang diharamkan?
. Bagaimana hukum hewan yang hidup di dua alam (air dan darat)?
. Apa hukum memakan ayam hasil mencuri?
. Bagaimana cara mengantisipasi makanan halal dari jamuan non
muslim?
. Apa tanda makanan halal dalam kemasan?
. Menyebut nama siapa saat akan menyembelih binatang?
Kunci Jawaban
. Sapi, kerbau, kambing, domba, kelinci
. Harimau, elang, semut, anjing, babi
. Karena diharamkan oleh nash, karena diperintahkan untuk membunuh,
karena dilarang untuk membunuhnya dan karena menjijikkan.
. Berdasarkan hadis Rasulullah SAW.:
سهى عن جاتر رضي للا عنو قال:قال اننثي صه للا عهيو
انحراو: انغراب اب كهين فاسق يقتهن في انحم س ين اند خ
انكهة انفأرج انعقرب انحدأج ر اه انعق (ثخاران. )ر
Artinya:
“Dari Jabir r.a. berkata: nabi SAW. bersabda: Lima macam
binatang yang jahat hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun
di tanah haram, yaitu burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus
dan anjing buas ” (H.R. Bukhori, No. )
. Diantaranya, mengetahui macam- macam hewan yang diharamkan,
jika sudah dalam kemasan meyakini kehalalannya, jika masih ragu
ditanyakan kepada penjualnya.
. Hukumnya haram, seperti katak
. Hukumnya haram
. Memilih makanan yang bersumber dari selain hewan
. Label halal dari MUI
. Nama Allah SWT
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN
STRATEGI INDEX CARD MATCH
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan
Hari/Tanggal : Selasa, April
Jam Pelajaran : -
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan
salam
Guru kurang jelas
dalam
mengucapkan
salam
Guru harus
lebih jelas
dalam
mengucapkan
salam
Menyajikan materi
pelajaran
Sesuai dengan
skenario yang
telah dibuat
Menguasai materi
pelajaran
Guru dapat
menyampaika
n tujuan
pembelajaran
Menjelaskan
aturan permainan
Index card match
Guru kurang jelas
dalam intruksi
permainan
Intruksi harus
lebih jelas
(memberikan
contoh)
Penerapan metode Dapat
diterapkan
dalam materi
pelajaran
Membimbing
siswa dalam
kegiatan
mencari pasangan
Belum optimal Lebih
ditingkatkan
dalam
membimbing
siswa
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN
STRATEGI INDEX CARD MATCH
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan
Hari/Tanggal : Selasa, April
Jam Pelajaran : -
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengkondisikan
kelas
Guru cukup kreatif
(tepuk anak sholeh
dan tepuk diam)
Masih ada beberapa
siswa yang tidak
mengikuti instruksi
guru
Guru harus lebih
jelas dalam
membimbing dan
memotivasi
siswa
Mengucapkan
salam dengan jelas
Suara guru jelas
Menyajikan materi
belajar
Sesuai dengan
skenario yang
telah dibuat
Menguasai materi
pelajaran
Guru dapat
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru kurang jelas
dalam intruksi
permainan
Intruksi harus
lebih jelas
(memberikan
contoh)
Menjelaskan
aturan permainan
index card match
Instruksi jelas dan
sudah diberi
contoh
Penerapan metode Dapat diterapkan
dalam materi
pelajaran
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DENGAN
STRATEGI INDEX CARD MATCH
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan
Hari/Tanggal : Selasa, Mei
Jam Pelajaran : -
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengkondisikan
kelas
Guru kreatif
dalam
pengondisian kelas
Mengucapkan
salam dengan jelas
Suara guru jelas
Memotivasi siswa Sudah terampil
dalam memotivasi
siswa
Menyajikan materi
pelajaran
Sesuai dengan
skenario yang
telah dibuat
Menjelaskan aturan
permainan index
card match
Instruksi jelas dan
sudah diberi
contoh
Penerapan metode Dapat diterapkan
dalam materi
pelajaran
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan
Hari/Tanggal : Selasa, April
Jam Pelajaran : -
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
salam
Ada beberapa
siswa yang tidak
mendengarkan
salam dari guru
Suara guru harus
lebih jelas
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Sebagai siswa
bermain/bergurau
dengan teman
Guru harus lebih
tegas (menegur
dan memotivasi
siswa)
Siswa
mengajukan
pertanyaan
Siswa pasif dalam
mengajukan
pertanyaan
Guru harus lebih
terampil dalam
memotivasi
siswa
Siswa
menanggapi/menj
awab pertanyaan
Siswa kurang
antusias dalam
menanggapi
pertanyaan
Guru harus bisa
membangkitkan
antusias anak
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
Siswa masih
kesulitan/sebagian
siswa belum
paham dengan
Guru harus
terampil dalam
mengarahkan
dan
intruksi guru membimbing
siswa
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Siswa tidak
tertarik
menyimpulkan
materi
Guru harus lebih
semangat
membimbing
siswa
Siswa
mengerjakan tes
evaluasi
Siswa paham
dengan soal yang
diberikan guru
Siswa menjawab
salam
Ada beberapa
siswa yang belum
menjawab salam
Guru mengulang
sampai semua
siswa menjawab
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan
Hari/Tanggal : Selasa, April
Jam Pelajaran : -
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Suasana kelas
terkondisikan
Sebagian siswa
mulai
mengikuti
instruksi guru
Ada beberapa
siswa yang
masih asyik
bergurau dengan
teman
Guru harus lebih
tegas
Siswa menjawab
salam
Siswa sudah
terbiasa
menjawab
salam
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Beberaps siswa
masih ada yang
bermain/bergura
u dengan teman
Guru harus lebih
tegas (menegur
dan memotivasi
siswa)
Siswa mengajukan
pertanyaan
Sebagian besar
siswa sudah
mulai aktif
bertanya
Siswa
menanggapi/menja
wab pertanyaan
Sebagian siswa
sudah antusias
dalam
menanggapi
pertanyaan
Guru bisa
membangkitkan
antusias anak
Lampiran Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Tingkir Salatiga
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi : Hukum Tetang Hewan Sebagai Sumber Makanan
Hari/Tanggal : Selasa, Mei
Jam Pelajaran : -
Kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
salam
Siswa
menjawab
salam
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa tertarik
dengan cara
menjelaskan
guru
Ada dua siswa yang
tidak
memperhatikan
(bermain sendiri)
Siswa mengajukan
pertanyaan
Siswa mulai
kritis dalam
pembelajaran
Siswa
menanggapi/menja
wab pertanyaan
Siswa ingin
mendapatkan
nilai baik
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
Siswa merasa
semangat
mengikuti
pelajaran
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Siswa merasa
ingin ikut
andil dalam
Lampiran Contoh Kartu Kata (index card match)
Pertanyaan :
Jawaban:
Apa hukum memakan
hewan kelinci?
Apa hukum memakan
ayam yang sudah mati?
Apa hukum hewan yang
hidup di laut?
Sebutkan ciri-ciri hewan yang
haram dimakan!
Sebutkan macam-macam
hewan darat yang boleh
dimakan
Sebutkan dua bangkai
hewan yang halal
dimakan!
Halal
Bertaring, berkuku tajam,
berbisa, dan menjijikkan
Haram Halal beserta
bangkainyapun halal
Belalang dan ikan
Sapi, kerbau, kambing,
ayam
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
. Nama : Niswatur Rokhmah
. Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, April
. Jenis Kelamin : Perempuan
. Warga Negara : Indonesia
. Agama : Islam
. Alamat : Jl. Fatmawati, Tegalkangkung, RT / RW ,
Kedungmundu, Tembalang, Semarang
. Riwayat Pendidikan :
a. TK Taufiqiyah Semarang, lulus tahun
b. MI Taufiqiyah Semarang, lulus tahun
c. MTS Al-Wathoniyah Semarang, lulus tahun
d. MA Tajul Ulum Grobogan, lulus tahun
Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya
Salatiga, September
Penulis
Niswatur Rokhmah
- -