Usia Prasekolah

Embed Size (px)

Citation preview

Usia Prasekolah1. Berikan pertanyaan-pertanyaan setelah ia selesai berkegiatan. Misal, apa saja yang diajarkan pak guru di sekolah, berapa jumlah teman-temannya yang absen hari itu. Berikan pertanyaan terbuka agar anak tidak bingung menjawabnya.2. Anda bisa mencari info-info tambahan pada buku, majalah atau referensi lain terkait cara efektif untuk meningkatkan daya ingat anak. Contohnya, mencocokkan gambar dengan pasangan yang sesuai, menebak dua gambar yang serupa tapi tidak sama.3. Ajak anak untuk bersama-sama menyusun jadwal kegiatan setiap hari. Hal ini bertujuan untuk meningkatan kemampuan memoriya. Karena ia akan terbiasa untuk mengigat kegiatan yang sudah ia susun dalam jadwal tersebut.4. Menyanyi juga merupakan cara yang efektif untuk menambah daya ingatnya. Hal ini disebabkan karena ketika bernyanyi, ia juga akan belajar mengingat lirik dan nadanya.5. Peraturan sekolah merupakan satu persetujuan yang dipersetujui bersama oleh warga sekolah dalam mengawal disiplin dan tingkahlaku manusia yang berada di dalamnya. Maksud peraturan ialah undang-undang yang ditetapkan untuk menentukan ketenteraman, keharmonian dan kelicinan perjalanan aktiviti-aktiviti dalam masyarakat atau sekolah. Tujuan peraturan ini dibuat adalah bagi mengawal tingkahlaku dan melicinkan perjalanan hidup warga sekolah supaya proses pembentukan jati diri dan pendidikan berjalan lancar tanpa ada sebarang gangguan. Apabila terdapat gangguan yang tidak diingini berlaku ianya akan menyebabkan sistem pendidikan yang dirancang tidak dapat dijalankan dengan teratur dan secara tidak langsung ianya juga membantutkan usaha pembentukan nilai-nilai murni. Usaha pembentukan nilai murni ini adalah penting bagi para pelajar untuk menhadapi situasi yang sebenar dalam alam kehidupan sebenar.6. Disiplin merupakan salah satu kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan,nilai-nilai, dan hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan tertentu. Disiplin juga merupakan salah satu sarana dalam pendidikan. Dalam mendidik, disiplin berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan, mengubah, membina, dan membentuk perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan. Agar siswa menjadi pribadi yang baik dan membanggakan.7. 8. Peraturan di sekolah juga harus diikuti oleh semua warga sekolah. Tidak hanya siswa yang patuh dengan perturan sekolah tetapi guru dan karyawan juga harus mengikuti aturansekolah.Gurujuga memegang peranan penting dalam menegakkan peraturan sekolah. Sebab guru berinteraksi langsung dengan murid secara langsung. Dan guru tidak boleh lupa dengan peraturan sekolah jika sudah terlalu dekat dengan muridnya. Jadi guru lebih berwenang memberi sanksi pada murid yang melanggar aturan.9. Hukuman juga dapat mengontrol siswa agar taat dalam mematuhi aturan. Sebab dengan mendapat hukuman siswa menjadi takut untuk mengulangi perbuatannya yang melanggar peraturan itu. Tetapi harus di lihat juga hukuman yang di berikan. Hukuman yang diberikan tidak semata-mata untuk menyiksa dan mengekang siswa. Tapi dengan cara yang baik dan bersifat mendidik. Sebab dengan mendapat hukuman yang sekenanya dapat merusak mental siswa dan mengganggu psikologis siswa sendiri.Patuh pada tata tertib atau peraturan, di sekolah sebagai pelajar tentunya kita telah mengetahui tata tertib sekolah. Di lingkungan masyarakat kita juga telah mengenal itu norma. Di dalam keluarga juga dapat di temui sebuah aturan meskipun biasa tak tertulis. Disiplin memiliki arti demikian ketika dihadapkan kepada peraturan peraturan atau tata tertib saat ingin melakukan sesuatu. Setiap peraturan itu bersifat mengikat artinya siapapun yang berada pada lingkungan yang memiliki suatu peraturan secara tidak langsung orang tersebut memiliki tanggung jawab pada peraturan terse Selasa, 10 Mei 2011PENTINGNYA TATA TERTIP DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DI SMP AL-IHSAN KOTARAJADi Susun Oleh : Ode Riswanto

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPendidikan merupakan sebuah penentu kemajuan bangsa. Berkembang dan berkualitasnya bangsa di dukung oleh manusia yang beriman kepada Tuha Yanag Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif serta sehat jasmani dan rohani.Pendidikan dapat menjadikan bangsa yang berkualitasa dan berakhlak mulia tidak dapat dilepaskan dari peran guru sebagai pemegang kunci keberhasilan sebuah pendidikan .Pendidikan juga merupakan suatu proses dan melibatkan sejumlah komponen pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan berdasarkan jenjang, jenis dan tingkat pendidikan serta pengajaran. Rumusan pengajaran harus mencerminkan tujuan Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Setiap manusia yang ada di muka bumi ini selalu berbuat untuk menuju ke hal yang lebih baik itu tidak mudah seperti yang kita bayangkan, perubahan itu melalui perjalanan yang panjang dan berksienambungan, dalam hal ini jalur yang dapat di tempuh adalah Pendidikan.Siswa adalah orang yang terlibat lansung dalam dunia Pendidikan. Dalam perkembangannya harus melalui proses belajar, termaksud belajar mengenal diri, belajar mengenal orang lain, dan belajar mengenal lingkungan sekitarnya hal ini di lakukan agar siswa dapat mengetahui dan menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan diri.Sifat mengendalikan diri harus di kembangkan pada diri siswa. Pengendalian diri disini dimaksud adalah suatu kondisi dimana seseorang dalam perbuatannya selalu dapat menguasai diri sehingga tetap mengontrol dirinya dari berbagai keinginan yang selalu meluap-luap dan berlebih-lebihan.Berarti dalam sifat pengendalian diri tersebut terkandung keteraturan hidup dan kepatuhan akan segala peraturan dengan kata lain perbuatan siswa selalu dalam koridor disiplin dan tata tertip sekolah. Bila demikian akan tumbuh rasa disiplin siswa untuk selalu mengikuti tiap-tiap peraturan yang berlaku sekolah. Mematuhi semua peraturan yang berlaku di sekolah merupakan suatu kewajiban bagi setiap siswa.Masalah kedisiplionan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Di sekolah yang tertip akan selalu menghasilkan proses belajar mengajar yang baik, sebaliknya pada sekolah yang tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda pelangaran-pelangaran yang terjadi sudah diangap hal yang biasa dan untuk memperbaiki keadaan demikian tidak mudah. Hal ini dilakukan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya, sehingga berbagai jenis pelangaran terhadap disiplin dan tatatertip sekolah tersebut perlu dicegah dan di tangkal.Ketertiban dalam bentuk peraturan sekolah dapat dilihat pada kasus menepati jam pelajaran, dalam keteraturan terhadap peraturan sekolah meliputi aturan-aturan yang terkait dengan kewajiban bahwa para siswa datang kesekolah sebelum pelajaran dimulai, mengikuti seluruh pelajaran dan pulanng ketika jam pelajaran usai, jadi dalam hal pelaksanaan tata tertib untuk mendisiplinkan siswa agar sesuai dengan tujuan yang di harapkan maka guru bimbingan konseling serta pihak-pihak sekolah lainnya sangat berperan penting.Dewasa ini SMP Al-Ihsan kotaraja dalam melaksanakan kedisiplinan sangat diperhatikan namun pada kenyataannya masi banyak siswa yang kurang memperhatikan tata tertib yang sudah di tentukan oleh pihak sekolah,pelangaran-pelangaran yang dibuat oleh siswa selalu mendapatkan tangapan dari pihak sekolah. Pihak sekolah menetapkan seoptimal mungkin dengan memberikan hukuman-hukuman kepada siswa hal ini kan lebih di jelaskan pada rumusan masalah.

B. Rumusan MasalahPenelitian ini dirumuskan untuk mengkaji masalah tata tertib di SMP Al-Ihsan kotaraja berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan pokok masalah penelitian sebagai berikut :1. Bagaimana pelaksanaan tata tertib di SMP Al-Ihsan kotaraja.2. Apa faktor yang menghabat berjalannya tata tertib di SMP Al-Ihsan Kotaraja.

C. Tujuan PenelitianTujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tata tertib di SMP Al-Ihsan kotaja.2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat berjalannya tata tertib di sekolah.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini merupakan suatu upaya untuk mengkaji tata tertib/disiplin di SMP Al-Ihasan kotaraja, dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:1. Bagi semua pihak baik siswa, guru dan pihak sekolah lainya agar memperhatikan tata tertib untuk meningkatkan disiplin siswa sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.2. menambah, memperluas wawasan dan mempertajam pemahaman penelitian tetntang tata tertib/disiplin serta pengembangan ilmu pengetahuan, dengan pemelitian ini dapat memberikan sumbangan pikiran kepada pihak SMP Al-Ihsan kotaraja.

E. Metode PenelitianAdapun metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan data observasi, interview dan dokumentasi sehingga metode yang relevan dengan penelitian ini adalah metode dekriptif kualitatif.1. Jenis/Sifat PenelitianPenelitian yang dipakai adalah studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan secara mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilahnnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian ksus lebih mendalam .2. Lokasi PenelitianSekolah SMP Al-Ihsan Kotaraja, JL Cigombong sesuia dengan objek penelitian yakni : Pentingnya tata tertib dalam upaya meningkatkan disimpili siswa di SMP Al-Ihsan kotaraja.3. Sumber DataSumber data yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder :a. Data PrimerData yang lansung di kumpul oleh peneliti.b. Data SekunderData sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen dan merupakan keseluruhan data yang bersumber dan buku-buku, jurnal ilmiah, majalah ilmia dan yang terkait dengan penelitian ini . Pengambilan data sekunder di peroleh dengan cara melakukan studi kepustakaan, menelaah literatur yang berhubungan dengan objek permaslahan yang di teliti.

4. Populasi dan Sampela. Populasi adalah seluruhan subjek penelitian.Yang termaksud dalam penelitian ini adalah siswa siswi yang bermasalah dan gru BK kelas tuju hingga sembilan di SMP Al-Ihsan kotara.b. Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti .Pengambilan sampel dilakukan bertujuan yaitu menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul .

5. Teknik Pengumpulan DataUntuk memudahkan pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan dengan cara :a. Observasi.Observasi adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluru alat indra ( pengamatan ) .Pengumpulan data tentang gejala-gejala tertentu dengan jalan mengamati lansung selama waktu tertentu sehingga peneliti dapat mengenal apa yang terdapat dalam gejala tersebut. Dan sebagai objek penelitian ini adalah siswa siswi SMP Al-Ihsan Kotaraja oleh pewawancara.b. InterviewInterview adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara .Interview ini digunakan penulis untuk mewawancarai siswa-siswi guru BK dan guru lainnya di SMP Al-Ihsan Kotaraja tahun 2010-2011.c. DokumentasiDokumentasi yaitu peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, Notulen rapat, catatan harian dan sebagainya .6. Tehnik Analisis DataAnalisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelolah, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain .Hal yang dilakukan adalah mencatat hal yang menghasilkan catatan lapangan, mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistensikan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya, berfikir dengan membuat jalan agar kategori data mempunyai makna, mencari menemukan dan hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum.F. Sistematika PenulisanBAB I : Pendahuluan yang menguraikan, latar belakang masalah tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang meliputi jenis dan sumber data, populasi dan sampel, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan sistematika penulisan.BAB II : Kajian teori yang terdiri dari disiplin yaitu pengertian disiplin, pentingnya disiplin dalam sekolah, keterlibatan guru BK dan staf lainnya dalam berjalannya tata tertib di sekolah, hambatan-hambatanya serta analisis hasil bimbingan.BAB III : Pelaksanaan program mengajar yang menguraikan tentang kegiatan dan hasil yang dicapai, hambatan dan kesulitan yang dihadapai, alternatif pemecahan masalah tanggapan sekolah tentang mahasiswa PPL.BAB IV : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB IIPEMBAHASAN

A. Kajian Teori1. Pengertian DisiplinDisiplin hakekatnya adalah pernyataan sikap mental individual maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Disiplin juga dikenal dengan dua istilah yang pengertinnya hampir sama tetapi pembentukannya secara berurutan, kedua istilah itu adalah disiplin dan keterlibatan, keterlibatan menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena didorong oleh sesuatu dari luar .Disiplin menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong kesadaranyang ada, disiplin dapat dipahami dalam kaitanya dengan latihan yang memperkuat koreksi dan sangsi, kendali atau terciptanya ketertiban dan kepribadian yang baik, oleh karena itu lama kelamaan akan masuk kedalam dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang baik.Berkenaan dengan pengendalian diri dimana disiplin tersebut merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan, tanpa adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan, maka pelangaran tidak mencapai target yang maksimal. Seorang siswa perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri, sikap disiplin yang timbul dari kesadaraanya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain.Disiplin dapat tumbuh dibina melalui latihan pendidikan atau pemahaman kebiasaan yang harus dimulai sejak dalam lingkungan keluarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus berkembang sehingga menjadi disiplin yang menjadi kuat. Disiplin yang muncul karena kesadaran diri siswa berhasil dalam pelajaran, tanpa disiplin yang baik suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang konduktif bagi kegiatan pembelajaran secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran .Karena disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja karena kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan kesuksesan seseorang, karena sikap perilaku seseorang tidak dibentuk dalam sekejap tapi disiplin tersebut akan terwujud melalui pembinaan sejak dini, sejak usia muda dimulai dari lingkungan keluarga melalui pendidikan yang tertanam sejak usia muda. Sehingga dalam hal ini dalam pendidikan khususnya didalam sekolah disiplin harus diterapkan kepada siswa tentu dengan dengan proses dan penerapan serta pembinaan yang berlanjut yang menjadikan siswa mempunyai kedisiplinan dalam dunia sekolah yang belaku dalam dunia pendidikan.Oleh karena itu perang guruterutama guru BK sangat berperang penting dalam pelaksanaan tatatertip demi mewujudkannya disiplin siswa disekolah untuk membimbing siswa yang bermasalah dengan peraturan tata tertip atau masalah alinnya.a. pengertian BimbinganPada dasranya bimbingan merupakan upaya pembimbingan untuk membantu mengoptimalkan individuNamun jika ditelaah berbagai sumber akan dijumpai pengertian-pengertian yang berbeda mengenai bimbingan tergantung jenis sumbernya yang merumuskan pengertian tersebut. Perbedaan tersebut disebabkan kelainan pandangan dan titik tolak, tetapi perbedaan itu hanyalah perbedaan tekanan atau dari sudut mana melihatnya.Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah No 29/90, Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan .Bimbinagn dalam rangka menemukan pribadi dimaksud agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungan baik lingkungan sosial dan lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis. Pengenalan lingkungan itu yang meliputi pengenalan lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan alam sekitar serta lingkungan yang lebih luas. Diharapkan menunjang proses penyusaiyan diri peserta didik dengan lingkungan yang dimaksud serta dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan bekerlanjutan. Sedangkan bimbinga dalam rangka merencanakan masa depan dimaksud agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masadepan dirinya, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier maupun bidang budaya, keluarga dan kemasyarakatan.Selain itu pakar bimbingan lain mengungkapkan bahwa :Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbingan kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat pertimbangan yang optimal dan penyusaian diri dengan lingkungannya (Moh Surya 1988 : 12).

b. Pengertian KonselingKonseling merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik. layanan konseling adalah jantung hati layanan bimbingan secara kesuluruhan jadi konseling merupakan inti dari alat yang paling penting dalam bimbingan .Konseling merupakan suatu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan, konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua individu dimana yang seorang konselor berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.Layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima dan memahami informasi yang dapat di pergunakan sebagai bahan pertimbangan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat :Layanan informasi menyangkut :1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan perkembangan pribadi.2. Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta buntuk-buntuk penyaluran dan pengembangannya.3. Tata tertib sekolah, cara bertingka laku, tata krama dan sopan santun.4. Nilai-nilai sosial, adat istiadat, upaya yang berlaku dan berkembang di masyarakat.5. Mata pelajaran dan perbandinganya seperti program inti, program khusus dan program tambahan.6. Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti EBTA/EBTANAS7. Fasilitas Penunjang/sumber belajar.8. Cara mempersiapkan diri dan belajar disekolah.9. Syarat-syarat memasuki swatu jabatan, kondisi jabatan karier serta prospek.10. Memasuki perguruan tinggi yang selajalan dengan cita-cita karier.11. pelaksanaan pelayanan bantuan untuk maslah pribadi sosial, belajar dan karier.

2. Pengertian Tata TertibSetiap siswa dalam kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dn tata tertib yang diberlakukan di sekolah. Peraturan dan tata tertib berupaya untuk mengatur perilaku siswa disiplin disekolah.Peraturan dan tata tertib merupakan sesuatu untuk mengatur yang diharapkan terjadi pada diri siswa, peraturan menunjuk pada patokan atau standar yang sifatnya umum yang harus dipenuhi oleh siswa pada waktu pelajaran sedang berlansung, seperti :a. Mendengarkan dengan baik apa yang sedang dikatan atau diperintahkan oleh guru.b. Tidak berbicara tanpa seizin guru.c. Tidak makan dan minum jika guru tidak mengizinkan.d. Tidak keluar dari kelas jika guru tidak ada ijin dari guru.Jadi tata tertib adalah berasal dari kata tata yang artinya adalah kaidah dan tertib yang artinya teratur menurut aturan, sopan dengan sepatutnya dan aturan atau peraturan yang baik sedangkan pengertian aturan adalah berasal dari kata atur yang artinya disusun baik, berbaris rapi, arti yang mau masuk dan peraturan artinya (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur .

3. Bentuk-bentuk Peraturan dan Tata TertibMenurut Arikunto semua peraturan baik yang berlaku umum maupun khusus meliputi tiga bentuk atau unsur yaitu :a. Perbuatan atau perilaku yang diharuskan dan dilarang.Contoh : jika terlambat datang harus melapor kebagian piket untuk meminta surat keterangan terlambat yang kemudian harus diserahkan kepada guru yang sedang mengajar.b. Akibat atau sangsi yang menjadi tanggung jawab pelaku atau pelanggar peraturan.Conto : jika terlambat datang kemudian tidak melapor pada guru piket untuk mendapatkan keteranggan terlambat maka dianggap tidak masuk ikut pelajaran tersebut atau dianggap tidak hadir.c. Cara dan prosedur untuk menyampaikan peraturan pada subjek yang dikenai peraturan tersebut.Contoh : peraturan-peraturan yang sudah disampaikan atau peraturan yang ada dikomunikasikan kepada siswa dan orang tua secara tertulis pada waktu mereka mendaftarkan kembali sesudah dinyatakan diterima disekolah yang bersangkutan.4. Tujuan Peraturan dan Tata Tertib.Menurut Arikunto bahwa tujuan peraturan dibedakan atas dua macam yaitu : peraturan umum untuk seluruh.a. Tujuan peraturan umum untuk siswa.Personil dan peraturan umum untuk siswa.b. Peraturan umum untuk personil sekolah.

Tujuan peraturan umum agar kegiatan sekolah dapat berlansung secara efektif dalam suasana tenang, tenteram dan setiap personil dalam organisasi sekolah merasakan puas karena merasa terpenuhi kebutuhannya.Tujuan peraturan umum untuk siswa adalah menjaga keseimbangan pergaulan mereka dalam kehidupan sekolah.Dengan demikian penulis menyimpulkan tujuan peraturan yang sifatnya umum adalah aktifitas bagi seluruh personil sekolah yang meliputi staf pengajar, peserta didik dan staf tata usaha dalam setiap kegiatan dapat berjalan lancar, aman dan tertib.

5. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Pelanggaran Tata TertibFaktor penyebab yang menimbulkan pelangaran tata tertib di sekolah adalah faktor yang bersumber pada anak itu sendiri : yaitu kurangnya motivasi dan yang bersumber dari luar anak seperti keluarga, sekolah, masyarakat dan non sosial.a. Sebab yang bersumber dari anak itu senditri.Sebab-sebab yang berasal dari siswa itu sendiri diantaranya adalah sakit, ketidakmampuan anak dalam mengikuti pelajara sekolah, kemampuan intelek yang tarafnya lebih tinggi dan kurangnya motivasi.1. Sakit.Siswa yang sakit memang cukup kuat untuk tidak mengikuti kegiatan sekolah baik pelajaran di kelas, upacara dan kegiatan sekolah lainnya sehingga secara akademis peserta didik yang tidak hadir karena sakit akan mengalami ketingalan pelajaran. Namun jika sakitnya ringan tidak perlu menjadi sebab dari tidak hadirnya di sekolah. Tindakan yang lakukan oleh guru adalah memberi tugas tambahan untuk dikerjakan atau dipelajari baik di sekolah maupun di rumah. Materi yang dimaksud disini adalah materi yang merupakan ketinggalan bagi siswa selama sakit.2. Ketidak mapuan anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah.Sebagaimana kita ketahui seorang guru mengajar sejumlah murid yang memiliki traf kemampuan belajar yang berbeda-beda.Sehingga ada siswa yang daya tangkapnya kurang dalam menerima materi pelajaran, sering tidak mengikuti pelajaran di kelas karena ia merasa tidak mampu, tidak dapat menjawab pertanyaan guru bahkan tidak mampu mengerjakan tugas-tugas sekolah, akhirnya siswa yang seperti ini jadi malu bertanya dan tidak bertanya tidak mengerti.Dengan demikian kesulitan seperti ini biasanya siswa atasi dengan sengaja datang terlambat, tapi justru menambah ketertingalan di bandingkan dengan teman-teman di kelasnya, untuk membantu siswa mengatasi masalah ketidak mampuan anak alangkah baiknya bila seorang guru memperhatikan daya tangkap murid dalam hal meresapi pelajaran yang diajarkan.3. Kemampuan intelektual yang tarafnya lebih tinggiSiswa yang terlalu pandai dibandingkan dengan teman-temanya biasabnya dengan cepat dan mudah menangkap pelajaran di sekolah dan dirumah hampir tidak perlu belajar lagi. Kebiasaan dari peserta didik seperti ini cepat gelisah dan bosan apabila penjelasan guru berbelit-belit atau berulang-ulang maksud guru mengulang-ulang menjelaskan materi pelajaran agar siswa yang belum mengerti dapat mengerti.Tetapi siswa yang kemampuan intelektualnya lebih tinggi menganggap itu sebagai hal yang membosankan dan mulai membolos serta sering datang terlambat ke sekolah bahkan tidak datang ke sekolah. Biarpun kemampuan inteleknya yang lebih tinggi tetapi jika membolos dan sering datang terlambat ke sekolah atau sering tidak datang kesekolah berarti ketingalan dalam menerima materi pelajaran.

4. Kurangnya motifasi untuk belajarSiswa yang bermotivasi kuat jelas mengetahui apa tujuannya dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut serta akan berusaha untuk mengatasi rintangan-rintangannya. Tetapi siswa yang kurang bermotivasi untuk belajar maka sering lalai dalam belajarnya bahkan akan mengalami kesulitan dalam belajar.Sikap siswa siswi yang kurang siap dalam belajarnya seperti tidak mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan sesuai dengan waktu yang sudah disepakati bersama, maka akan berusaha untuk mengulur waktu dengan jalan sengaja dating terlambat ke sekolah. Dengan demikian siswa tidak masuk kelas kemudian dijadikan alasan terlambat akhirnya tidak mengumpulkan tugas sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.b. Penyebab yang bersumber dari luar diri siswaSebab yang berasal dari luar diri siswa adalah ; keluarga, sekolah, masyarakat dan non social.1. Sebab dari keluarga.a. Keadaan keluarga.Siswa yang memiliki keluarga besar dan dalam kehidupan perekonomian keluarganya dapat berpengaruh terhadap biaya pendidikan anak karena apabila orang tua sudah terhempit dengan kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat sedangkan perekonomian kurang mencukupi. Dengan demikian orangtua tidak dapat mendukung atau kurang memperhatikan dalam member biaya misalnya uang transportasi, sehingga kadang-kadang anak hanya berharap tumpangan.b. Sikap dari orang tua.Sikap orang tua yang kurang peduli terhadap aktifitas anak di rumah member pengaruh yang sangat besar kepada anak. Apabilah orangtua tidak melihat pentingnya mengontrol anak dalam memanfaatkan waktu, dalam hal ini kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari anak dirumah dalam bagun tidur sampai mau tidur kembali, maka anak ini hanya akan melakukan hal-hal yang kurang berguna dan tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.Dari hal tersebut karena kurangnya perhatian dari orang tua, anak akan merasa bebas semunya sendiri dalam beraktivitas dirumah sehingga menjadi terbiasa, keadaan seperti ini Nampak pada kebiasaan tidur larut malam yang berakibat bangun tidurnya lambat, akhirnya membuat anak sering datang terlambat ke sekolah. Kemudian uang sekolah yang rendah. Buku, pensil, kertas dan pakaiyan yang tidak di lengkapi akhirnya membuat gairah dan semangat anak menurun. Sering datang terlambat ke sekolah dan tidak masuk sekolah bahkan keluar dari sekolah.2. Sebab dari sekolah.Gunarsa (2001:40), mengemukakan bahwa ada anak yang pergi dari rumah seolah-olah ke sekolah, pulang ke rumah seolah-olah dia pulang dari sekolah .Yang dimaksud dalam ungkapan tersebut ialah bahwa siswa yang berangkat dari rumah menuju sekolah ternyata tidak sampai ke sekolah, Barangkali ada masalah di sekolah.Berkaitan dengan masalah di sekolah misalnya, Fortenella (1992) mengemukakan dua sebab masalah ;a. Pengajaran ada berbagai macam alasan anak memenuhi masalah dengan pekerjaan di sekolah. Ia mungkin tidak mampu belajar daya tangkap yang lambat kurang dalam menagkap pelajaran atau gangguan panca indra serta memilih dasar pendidikan yang rendah.b. Masala perilaku yang timbul karena tidak dapat bergaul dengan teman sebaya, kesulitan dengan para guru, sikap agresif yang mempengaruhi sikap anak terhadap sekolah.Dari tanggapan tersebut penulis menyimpulkan bahwa sikap agresif guru tertentu misalnya marah, yang menjadi masalah bagi siswa sehingga sering sengaja datang terlambat kesekolah atau tidak masuk pada jam tersebut.3. Faktor dari masyarakat.Faktor dari masyarakat yang sering mempengaruhi siswa datang terlambat atau tidak masuk sekolah adalah mass media dan pengaruh teman sebaya tau teman bergaul. Seorang pakar pendidikan berpendapat bahwa Mass media yang baik memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya, sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Lebih lanjut bahwa teman bergaul yang tidak baik adalah yang suka begadang, keluyuran, pecandu rokok dan menonton filem .4. Faktor Non social.Factor sosial yang sering mempengaruhi siswa sehingga melanggar tata tertib missal datang terlambat ke sekolah adalah jarak rumah ke sekolah jauh, angkutan umum susah dan cuaca.Selain itu keterlambatan siswa disebabkan oleh beberapa factor pribadi yang bersumber dari diri sendiri yang malas yang tidak disiplin, faktor keluarga dan dilingkungan juga sangat mempengaruhi.Seorang siswi yang sering terlambat sesuai dengan peraturan sekolah maka tidak diijinkan masuk kelas, sehingga makin banyak materi pelajaran yang ketinggalan, anak-anak yang sering tidak hadir akan menaggung resiko mengalami kegagalan dalam pelajaran .

B. Analisis Data.Berkaitan dengan keadaan tata tertib di SMP Al-Ihsan Kotaraja, maka peneliti melakukan wawancara dengan para informan sebelumnya peneliti mengadakan observasi di SMP Al-Ihsan kotaraja dan memperoleh data dari beberapa siswa yang melannggar sebagian tata tertib yang sudah dibuat. Untuk memperoleh keterangan data peneliti melakukan wawancara kepada siswa yang bersangkutan dan sebagian guru.Berdasarkan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti menyimpulkan bahwa keadaan tata tertib di SMP Al-Ihsan kotaraja pada dasarnya sudah berjalan dengan baik sesuai dengan aturan yang ada, namun demikian dalam menjalankannya pasti ada suatu hambatan yang menyebabkan tata tertib tersebut tidak berjalan sesuai dengan tujuan diharapkan.Adapun hambatan-hambatanya adalah faktor internal dan eksternal.a. Faktor internalFaktor internal adalah yang ada pada diri siswa itu sendiri yaitu kurang kesadaran diri untuk menjalankan tata tertib yang ada atau bisa dikatakan kurangnya disiplin diri.b. Faktor eksternalFaktor eksternal adalah pengaruh dari luar yaitu teman sekolah ataupun teman dari luar sekolah, masa-masa anak SMP adalah masa-masa puber sehingga bisa dibilang masa dimana anak ingin mencoba hal-hal baru dan masih mudah terpengaruh jadi jika tidak dapat mengendalikan diri maka akan terkerumus dalam hal-hal yang merugikan, seperti bolos pelajaran, berkelahi, hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi untuk belajar, terpengaruh teman dan kurangnya perhatian dari orang tua.Pada dasarnya larangan adalah semua kegiatan atau sikap yang bertentangan dengan tata tertib dan peraturan sekolah yang disepakati bersama, namun demikian ada beberapa larangan yang disepakati untuk tidak dilakukan siswa dan warga sekolah lainnya di sekolah. Larangan-larangan SMP Al-Ihsan kotaraja :1. Sengaja atau tidak sengaja membawa senjata tajam atau yang lainnya di sekolah kecuali alat kerja bakti.2. Membawa, menyimpan, mengunakan atau mengedarkan rokok, minuman keras, obat terlarang dan sejenisnnya di sekolah.3. Membawa, menyimpan mengedarkan dan membaca, buku bacaan, filem dan media lainnya yang bertentangan dengan sosial dan nilai budaya Indonesia.4. Meninggalkan lokasi sekolah tanpa seijin guru piket.5. Memelihara jambang, jenggot dan rambut gondrong untuk laki-laki.6. Mengubah warna rambut dengan cet sejenisnya yang tidak sesuai dengan warna rambut aslinya.7. Mengunakan seragam sekolah lain atau pakaiyan yang bukan seragam sekolah sesuai ketentuan atau menggunakan pakaian seragam sekolah di tempat yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan.8. Menerima tamu tanpa seijin guru piket.9. Melakukan tindakan yang tidak terpuji di dalam maupun di luar sekolah.10. Berkelahi perorangan maupun kelompok di dalam maupun di luar sekolah.11. Melakukan tindakan yang mengakibatkan rusak/hilangnya barang orang lain dan fasilitas sekolah.12. Melakukan kekerasan secara fisik terhadap guru, staf TU dan kepala sekolah.13. Kawin atau menikah.

Selain larangan itu ada juga kewajiban siswa yang terdapat pada peraturan dan tata tertib siswa, kewajiban tersebut adalah :1. Hadir 15 menit sebelum pelajaran di mulai.2. Siswa piket membersikan halam dan ruangan kelas, membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar terutama dalam menyediakan alat tulis dan mengapus papan tulis.3. Siswa yang terlambat harus melapor pada guru piket disertai alasan dan kemudian guru piket dapat mempertimbangkan dapat masuk ke kelas atau tidak.4. Siswa yang mau pulang atau meninggalkan sekoalah sebelum pelajaran berakhir namun karena alasan tertentu harus mendapatkan ijin guru piket.5. Siswa yang tidak hadir dalam kegiatan sekolah harus ada surat permintaan ijin/keterangan dari orang tua/wali yang disertai alasan tyidak hadir.6. Siswa yang tidak hadir dalam kegiatan sekolah karena alasan sakit lebih dari tiga hari harus dibuktikan dengan keterangan dokter.7. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin untuk kelas pagi dan sabtu untuk kelas siang, serta upaca lain yang bersifat khusus atau hari besar Nasional.8. Berpaikan seragam sekolah sesuai edaran Depdiknas dan ketentuan yang berlaku.9. Ketua kelas atau wakil ketua kelas melapor kepada guru piket apabila ada guru tidak hadir sesuai dengan jadwalnya/melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru tersebut.10. Membayar uang sekolah (uang komite, computer dan OSIS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.11. Melaksanakan janji siswa dengan konsekuen.

Namun demikian dari kewajiban dan larangan diatas masi ada sebagian siswa yang melanggar dari berbagai jenis pelanggarang tata tertib sekolah, yang masi sering dilanggar adalah terlambat datang kesekolah, pulang sebelum jam pelajaran usai, malas belajar, sering tidak masuk sekolah, merokok dsb.Secara garis besar larangan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa akan berpengaruh terhadap kemajuan dan prestasi belajar di sekolah.Menciptakan kedisiplinan siswa bertujuan untuk mendidik siswa agar sanggup memerintahkan diri sendiri, mereka melatih untuk menguasai kemampuan juga melatih siswa agar ia dapat mengatur dirinya sendiri sehingga para siswa dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada pada dirinnya sendiri.Dengan demikian pihak sekolah memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar ketertiban sekolah.Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolah lainnya yang melanggar tata tertib kehidupan sosial sekolah, khususnya larangan-larangan yang secara eksplisit ditetapkan oleh sekolah. Yang perlu diperhatikan adalah sanksi yang ditetapkan dan diberlakukan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukuman fisik dan tidak menimbulkan trauma psikologis.Sangsi dapat diberikan secara bertahap dari yang paling ringan sampai seberat-beratnya, sangsi ini dapat berupa :1. Tegur lisan bagi yang melakukan pelnggaran.2. Hokum pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membersikan ruangan kelas, halamn sekolah, ruangan lab dan lain-lain.3. Memanggil yang bersangkutan memberikan surat peringatan dan membuat peryataan untuk tidak mengulangi.4. Memanggil yang bersangkutan dengan orang tua.5. Melakukan skorsing kepada siswa yang bersangkutan bila berkali-kali melakukan pelanggaran.6. Mengeluarkan siswa yang bersangkutan dari sekolah dengan hormat (dipindahkan) atau tidak hormat. Misalnya yang bersangkutan tersangkut perkara pidana dan perdata yang dibuktikan bersalah oleh pengadilan.10. but. Ketika orang tersebut mematuhi peraturan tersebut maka ia telah bersikap disiplin dan ketika berbuat sebaliknya dia telah berbuat tidak disiplin dan akan dikenai sanksi sesuai aturan yang berlaku.