Upload
doanhanh
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
KOMPANI (Komposter Pencacah Sampah Organik)
Sebagai Sarana Tempat Sampah Pencacah Penghasil Kompos Organik Siap Jadi
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
ERFAN IBNU GUNAWAN NIM : I8615016 / 2015
FARADIN ADYATAMA NIM : I8614019 / 2014
HAFIDZ ASY’ARI AKBAR NIM : I8615020 / 2015
BRIAN ARI PRASETYA NIM : I8615010 / 2015
EKO CAHYO SAPUTRO NIM : I8615015 / 2015
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
i
:KOMPANI (Komposter Pencacah
Sampah Organik)
Sebagai Sarana Tempat Sampah Pencacah
Penghasil Kompos Organik Siap Jadi
ii
DAFTAR ISI
Sampul........................................................................................................................................i
Lembar Pengesahan...................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
Daftar Gambar...........................................................................................................................v
Ringkasan................................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 1
1.2 Perumusan masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................................. 2
1.4 Luaran................................................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Sampah...................................................................................................................3
2.2 Penggembur (Bulking Agent)............................................................................................. 3
2.3 Komposter Sederhana..........................................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Peranacangan Desain & Survey bahan baku...................................................................... 4
3.2 Pembuatan Prototipe........................................................................................................... 4
3.3 Uji Coba Alat...................................................................................................................... 5
3.4 Demonstrasi produk............................................................................................................ 5
1. dentifikasi Spesifikasi Mesin Yang Akan Dibuat..................................................... 6
2. Penentuan Spesifikasi Awal...................................................................................... 6
3. Design 3D................................................................................................................. 6
4. Penentuan Material................................................................................................... 6
5. Pembuatan Gambar Detail........................................................................................ 6
6. Perencanaan Proses Produksi................................................................................... 6
iii
7. Pembelian Material..................................................................................................7
8. Proses Produksi.........................................................................................................7
9.1 Pengujian Alat.........................................................................................................7
9.2 Fungsi Bagian........................................................................................................ 7
9.3 Pengertian EM4...................................................................................................... 8
10. Cara kerja Mesin..................................................................................................... 8
BAB IV Biaya Dan Ja9dwal Kegiatan
4.1 Biaya yang Dikeluarkan..................................................................................;.................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan..................................................................................................;...............9
4.3 Daftar Pustaka....................................................................................................................10
LAMPIRAN................................................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sampah daun disekitar jalan perumahan.........................................1
Gambar 2. Sketsa mesin KOMPANI (Pisau diperlihatkan)..............................4
Gambar 3. Bagan proses rancangan pembuatan...............................................5
Gambar 4. Desain 3D Komponen Pencacah dan 2D.......................................6
Gambar 5. Gambar EM4..................................................................................8
Gambar 6. Gambar cara kerja KOMPANI.......................................................8
v
RINGKASAN
Sampah merupakan persoalan nasional yang harus di tangani secara universal.
Pembuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan ditumpuknya dipinggir
jalan. Upaya untuk membersihkan sampah dengan cara yang baik sebenarnya sudah banyak
dilakukan antara lain dengan mengelola sampah menjadi pupuk organik, hal ini tentunya sudah
banyak diolah menggunakan alat-alat komposter yang bersumber energi otomatis, misalnya
energi listrik dan bahan bakar, namun proses tersebut harus melalui tahap-tahap tertentu untuk
menghasilkan kompos. Tahap tersebut tentunya harus menyita waktu dan memerlukan biaya
untuk membeli energi/bahan bakar tersebut. Maka dengan adanya kekurangan tersebut kami
mencoba untuk berinovasi mengembangkan alat penghasil kompos tanpa menggunakan
sumber energi otomatisi/bahan bakar.
Alat yang kami ciptakan bernama KOMPANI (Komposter pencacah Sampah Organik)
Sebagai Sarana Tempat Sampah Pencacah Penghasil Kompos organik siap jadi. Desain awal
dari KOMPANI berasal dari penggabungan tempat sampah dengan sebuah mesin pencacah
daun, kedua alat tersebut mempunyai fungsi yang bagus apabila disatukan, tempat sampah
sebagai alat/sarana untuk membuang sampah sedangkan mesin pencacah daun berfungsi untuk
membuat daun agar tercacah yang selanjutnya dibuat kompos. Awalnya KOMPANI didesain
di kertas tulis, kemudian setelah mendapat gambaran KOMPANI didesain dengan bantuan
aplikasi Autodesk INVENTOR Profesional, setelah menemukan dimensi dan cara perakitan
kami mencari bahan. yang digunakan adalah plat yang mempunyai tebal 3mm.
Proses pembuatan prototipe adalah dengan membuat corong atas yang mirip tempat
sampah pada umumnya, selanjutnya kami fokuskan untuk pembuatan pisau pencacah jarak
antar pisau di desain saling berdekatan agar pencacahan bisa sempurna. Untuk memutar pisau
ada pemutar manual yang menggunakan tenaga manusia agar alat yang dibuat lebih ramah
lingkungan, tidak menggunakan energi listrik dan bahan bakar. Desain KOMPANI yang
sederhana dan praktis memudahkan dalam penggunaannya, dari remaja, dewasa & orang tua
bisa menggunakanya.
Penggunaan EM4 juga diperlukan. EM4 berfungsi sebagai cairan yang dapat
menyuburkan tanah, sehingga jika alat penampung kompos kami dimasukkan cairan tersebut,
sampah yang sudah dicacah dan sudah tersaring akan menjadi busuk dan bagus untuk
menghasilkan pupuk yang berkualitas.
Setelah alat dibuat langkah selanjutnya alat harus diuji ketahanan dan kekuatan,
dengan menggunkan banyak jenis daun pasti akan didapat kualitas sebuah produk. Hasil
cacahan yang bagus dan rata membuat kualitas kompos menjadi baik.
Kata kunci : inovasi, komposter, kualitas
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sampah merupakan hal yang sangat membutuhan perhatian khusus, karena sampah
menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya
kualitas kesehatan warga masyarakat, merusak estetika kota, dan dalam jangka panjang dapat
mempengaruhi arus investor ke daerah.
Pembuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan ditumpuknya
dipinggir jalan, lalu tim gerak pembersihan sampah mengambil secara rutin, tapi bagaimana
dengan masyarakat yang tinggal didaerah atau rumahnya jauh dari jangkauan tim gerak
pembersihan sampah. Mungkin ini yang menjadi pangkal masalah. Karena tidak menutup
kemungkinan masyarakat tersebut membuang sampah ke sungai-sungai terdekat atau hanya
ditumpuk begitu saja atau dibakar. Di Indonesia, data Bank Dunia menyebutkan, produksi
sampah padat secara nasional mencapai 151.921 ton per hari. Hal ini berarti, setiap penduduk
Indonesia membuang sampah padat rata-rata 0,85 kg per hari. Data yang sama juga
menyebutkan, dari total sampah yang dihasilkan secara nasional, hanya 80% yang berhasil
dikumpulkan. Sisanya terbuang mencemari lingkungan. Menurut Chandra, Budiman (2006)
pengelolaan sampah di suatu daerah akan membawa pengaruh bagi masyarakat maupun
lingkungan daerah itu sendiri. Pengaruhnya tentu saja ada yang positif dan juga ada yang
negatif. Pengaruh tersebut tentunya sangat penting bagi kehidupan manusia, tentunya dalam
Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang mata, proses pembusukan sampah oleh
mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk,
Pembakaran sampah dapat menimbulkan pencemaran udara dan bahaya kebakaran yang lebih
luas, Pembuangan sampah ke dalam saluran pembuangan air akan menyebabkan aliran air
terganggu dan saluran air akan menjadi dangkal.
Gambar 1. Sampah daun disekitar jalan perumahan
Upaya untuk membersihkan sampah dengan cara yang baik sebenarnya sudah banyak
dilakukan antara lain dengan mengelola sampah menjadi pupuk organik, hal ini tentunya sudah
banyak diolah menggunakan alat-alat komposter yang bersumber energi otomatis, misalnya
1
energi listrik dan bahan bakar, namun proses tersebut harus melalui tahap-tahap tertentu untuk
menghasilkan kompos. Tahap tersebut tentunya harus menyita waktu dan memerlukan biaya
untuk membeli energi/bahan bakar tersebut. Maka dengan adanya kekurangan tersebut kami
mencoba untuk berinovasi mengembangkan alat penghasil kompos tanpa menggunakan
sumber energi/bahan bakar.
Tempat sampah merupakan gagasan utama dalam mengembangkan inovasi terbaru kami,
adalah membuat KOMPANI (Komposter Pencacah Sampah Organik) Sebagai Tempat Sampah
Penghasil Kompos Siap Jadi. tempat sampah tersebut menjadi mesin pengolah kompos. Hal ini
tentunya tidak memerlukan sumber energi otomatis/bahan bakar. Kami membuat alat tersebut
dengan menggunankan energi manual tanpa menggunakan bahan bakar atau sumber energi
otomatis agar upaya ini lebih inovatif, mudah dan hemat.
Alat ini kami desain sesederhana dan semudah mngkin. Dan keawetan alat yang kami
ciptakan memiliki keaawetan yang lama sehingga bisa dibongkar dengan mudah ketika ada
kendala didalam komponen. Harapan kedepan adalah dapat dikembangkan, mengingat
banyaknya sampah di berbagai tempat agar dapat diolah dengat alat komposter manual karsa
cipta kami.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Banyaknya sampah tidak sebanding dengan jumlah tempat sampah pengolah kompos
(komposter)
2. Banyaknya alat komposter/alat pembuat pupuk kompos dengan menggunakan sumber
energi otomatis dan bahan bakar yang kurang efisien.
1.3 TUJUAN
1. Mendesain tempat sampah yang bisa mengolah kompos.
2. Merancang dan membangun tempat sampah yang bisa mengolah kompos.
3. Aplikasi tempat sampah pembuat kompos dilingkunagn masyarakat kota, untuk
mengurangi sampah organik.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan terlaksananya perancangan ini diharapkan akan menghasilkan suatu luaran
yaitu:
1. Gambar 2D dan 3D.
2. Tempat Sampah Pengolah Kompos.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Sampah. Menurut Wahid Iqbal dan Nurul C (2009: 276) jenis dan sumber
sampah dapat berasal dari:
a. Rumah tangga atau daerah pemukiman Jenis sampah yang dihasilkan berupa sisa
makanan, bahan-bahan sisa dari pengolahan makanan atau sampah basah, sampah
kering dan abu.
b. Tempat umum dan pusat perdagangan adalah tempat berkumpulnya banyak orang
dan melakukan kegiatan termasuk perdagangan. Jenis sampah yang dihasilkan dapat
berupa sisa makanan, sisa bahan bangunan dan lain-lain.
c. Industri berat dan ringan Industri dalam hal ini termasuk industri yang menggunakan
bahanbahan dari alam misal energi perusahaan kimia kayu logam tempat pengolahan
air kotor atau air bersih. Sampah yang dihasilkan biasanya berupa sampah basah,
kering, sampah khusus dan berbahaya.
d. Pertanian dan peternakan 12 Sampah yang dihasilkan berasal dari tanaman atau
binatang dapat berupa sisa makanan yang mudah membusuk maupun bahan pembasmi
serangga. Wahid Iqbal dan Nurul C (2009: 276)
2.2 Penggembur (Bulking Agent)
Penggembur (Bulking Agent) adalah suatu bahan mineral, energi dan pengkayaan unsur
hara yang berfungsi sebagai campuran bahan baku dalam dekomposisi sampah atau kompos,
untuk mempermudah penggemburan/pembusukkan sampah organik dalam proses pengolahan
sampah. Bulking Agent ini terdiri dari dedak, serbuk gergaji, zeolit, aditive, urea, dolomit dan
abu dengan komposisi tertentu. Dalam proses reduksi sampah skala rumah tangga, gunakan
penggembur (bulking agent) secukupnya ( bisa dijadikan standar 3 %) dari berat bahan
kompos/sampah) saat sampah siap diproses guna didekomposisi (Bastaman, 2008).
2.3 komposter Sederhana
Komposter adalah alat berupa tong plastik yang digunakan untuk memproses sampah
basah menjadi kompos di rumah. Komposter ada dua jenis yaitu komposter dengan Aerator
dan komposter tanpa Aerator. Komposter dengan aerator disebut juga dengan komposter
aerobik yaitu dalam pengomposannya membutuhkan saluran udara. Sedangkan komposter
tanpa aerator yang disebut juga dengan komposter anaerobik dimana tidak membutuhkan udara
dalam proses pengomposan sehingga komposter tertutup rapat (Tangerangkota, 2008). Untuk
mendukung alat komposter yang manual, maka diperlukan energi manusia dengan memuar
putaran komposter agar sampah organik yang ada di dalamnya bisa tercacah. Guna roda
pencacah tersebut sangat efektif. dalam Kamus Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Daryanto
(1994) kata pencacah berasal dari kata pencacah yang artinya hancur, halus, dan cerai berai.
Jika ditambahi dengan awalan peng- maka akan lebih mengarah pada sesuatu berupa alat untuk
menghaluskan. Alat pencacah sangat identik dengan menghaluskan suatu benda, namun tidak
selamanya sesuatu yang dihaluskan itu akan menjadi tidak berguna lagi jika dibandingkan
dengan sebelum dihaluskan.
3
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Perancangan Desain dan Survey Bahan Baku
Design awal dari KOMPANI berasal dari penggabungan tempat sampah dengan sebuah
mesin pencacah daun, kedua alat tersebut mempunyai fungsi yang bagus apabila disatukan,
tempat sampah sebagai alat/sarana untuk membuang sampah sedangkan mesin pencacah daun
berfungsi untuk membuat daun agar tercacah yang selanjutnya dibuat kompos. Awalnya
KOMPANI didesign di kertas tulis, kemudian setelah mendapat gambaran KOMPANI
didesign dengan bantuan aplikasi Autodesk INVENTOR Professional, setelah menemukan
dimensi dan cara perakitan kami mencai bahan, bahan yang digunakan adalah plat yang
mempunyai tebal 3mm.
3.2 Pembuatan Prototipe dan Produk
Pembuatan prototipe didahului dengan membuat corong atas yang mirip tempat sampah
pada umumnya, selanjutnya kami fokuskan untuk pembuatan pisau pencacah jarak antar pisau
di desain saling berdekatan agar pencacahan bisa sempurna. Untuk memutar pisau ada pemutar
manual yang menggunakan tenaga manusia agar alat yang dibuat lebih ramah lingkungan,
hemat energi listrik dan bahan bakar. Design KOMPANI yang sederhana dan praktis
memudahkan dalam penggunaannya, dari remaja, dewasa & orang tua bisa menggunakanya.
Gambar 2. Sketsa mesin KOMPANI (Pisau diperlihatkan)
KETERANGAN GAMBAR :
1. Corong atas 2. Corong tengah 3. Tuas pemutar 4. Tempat penampung
kompos
5. Rakitan pisau 6. Silinder tengah 7. Penyangga tengah 8. Kaki-kaki mesin
2
3
4
5
6
7
1
8
4
3.3 Uji Coba Alat
Uji coba alat mengguankan jenis daun yang beracam-macam. Hasil uji coba menujukan
kemampuan alat untuk mencacah sebuah daun hingga hancur dan siap menjadi pupuk.
3.4 Demonstrasi Produk
Demonstrasi dilakukan dengan media poster dan penyebaran kuisioner
kepada masyarakat yang tinggal didaerah kota , penduduk dan mahasiswa
yang tinggal di daerah banyak sampah daun.
METODE
M
U
L
A
I
Identifikasi Mesin yang
akan dibuat
Penentuan spesifikasi awal
Dimensi mesin
Ergonomi mesin
Desain 3D : Menggunakan
software Autodesk Inventor
Gambar 3D pisau
Gambar 3D rangka
Gambar 3D body
Penentuan material
Baja karbon (S30c-d)
untuk rangka
Baja karbon (S30c-d)
dengan bentuk hollow
square untuk lengan
ayun
Pembuatan gambar detail ETV
Gambar komponen 2D
menggunakan software
Autodesk Inventor
Gambar assembling 2D
menggunakan software
Autodesk Inventor
Perencanaan Proses Produksi
Membuat Bill of material
Menentukan estimasi waktu
produksi
Menyusun jadwal tiap proses
produksi
Berhasil
Pembelian material
Membeli raw material baja
karbon S30c-d
Membeli raw material baja
karbon S30c-d bentuk
hollow square
Membeli part seperti baut,
mur, motor
Proses Produksi
Pemotongan raw material
Membuat corong atas
Membuat silinder tengah
Membuat rakitan pisau
Membuat penampung sampah
bawah
Mengecat
Perakitan
Jika percobaan Tidak
berhasil maka Mengulang
SELESAI
Pengujian Alat
Pengujian fungsi
Pengujian kekuatan
material
Gambar 3.Bagan proses rancangan pembuatan
raa
5
1. Identifikasi Spesifikasi Mesin Yang Akan Dibuat
Proses identifikasi bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi prototipe yang
akan dibuat. Karena dari spesifikasi yang didapatkan akan muncul penyelesaian
gambaran awal dari pembuatan mesin tempat sampah pengolah kompos.
2. Penentuan spesifikasi awal
Berdasarkan data yang diperoleh dari proses identifikasi dan kajian dari
tinjauan pustaka, maka spesifikasi awal dari mesin tempat sampah pengolah
kompos PxLxT= 838x400x1288 mm. Sistem penggerak berada di kanan rangka.
Sumber penggeraknya adalah tenaga manusia/manual
3. Desain 3D
Rancangan awal dari tempat sampah pencacah pengolah kompos dari produk
KOMPANI seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4. Desain 3D Komponen Pencacah dan 2D Tempat Sampah Pengolah Kompos
4. Penentuan Material
Material yang digunakan untuk membuat mesin ini ditentukan berdasarkan
fungsi dan kondisi kerja dari masing-masing komponen. Selain itu
dipertimbangkan pula dari segi ekonomis dan kemampuan material untuk di
machining sesuai desain. Material yang digunakan untuk body atas, body tengah,
dan rakitan pisau serta tempat penampung kompos adalah sama yaitu baja karbon
untuk konstruksi mesin dengan lambang S30c-d.
5. Pembuatan Gambar Detail
Setelah semua dimensi dan material telah ditentukan, maka dibuat gambar
detail dari tempat sampah pengolah kompos. Hal ini untuk mempermudah proses
produksi, karena semua gambar teknik dibuat dalam bentuk gambar 2 dimensi.
Yang dikerjakan adalah membuat gambar komponen dan assembling.
6. Perencanaan Proses Produksi
Perencanaan proses produksi dalam pembuatan tempat sampah pengolah
kompos bertujuan untuk meminimalisir kesalahan selama proses produksi,
terutama proses yang harus dikerjakan secara berurutan. Hal yang dilakukan dalam
proses ini adalah membuat bill of material dari gambar kerja yang telah terbentuk.
Kemudian dari tiap gambar kerja ditentukan estimasi waktu proses permesinannya,
dan menyusun jadwal proses produksi agar tempat sampah pengolah kompos
selesai tepat waktu.
6
7. Pembelian Material
Setelah daftar kebutuhan bahan (bill of material) selesai dibuat maka proses
selanjutnya adalah pembelian bahan baku dan komponen standar yang dibutuhkan.
Setelah semua bahan dibeli, bahan langsung dipotong sesuai dimensi awal dan
dikerjakan di bengkel penyedia jasa las, bubut, frais dan proses machining lainnya.
8. Proses Produksi
1. Pemotongan raw material, 2. Membuat corong atas, 3.Membuat corong
penghubung, 4.Membuat silinder tengah Membuat rakitan pisau. 5.Membuat
penampung sampah bawah, 6.Membuat tuas pemutar, 7.Mengecat, 8.Perakitan
9.1 Pengujian alat
setelah alat dibuat langkah selanjutnya alat harus diuji ketahanan dan
kekuatan, dengan menggunkan banyak jenis daun pasti akan didapat kualitas
sebuah produk. Hasil cacahan yang bagus dan rata membuat kualitas kompos
menjadi baik.
9.2 Fungsi dari setiap bagian KOMPANI
Penampung Kompos: Bagian yang digunakan untuk menampung
cacahan daun yang nantinya akan dibuat kompos. Dibuat dari plat
5mm yang selanjutnya akan dilas.
4 Corong EM4: Berfungsi sebagai pintu masuk saat em4 di
camurkan dengan cacahan daun. Dibuat dari plat tebal 5mm yang
dilas.
7
5
5
5
1
2
3
Corong Atas: Bagian yang berfungsi sebagai tepat masuknya
sampah yang diambil.bagian ini dibuat dari plat yang berukuran
5mm yang dipotong mengikuti design yang kemudian dilas.
Plat Penghubung: Sebuah plat yang memiliki sudut/angle yang
berfungsi sebagai alat pendukung , agar hasil cacahan daun bisa
terkumpul secara maksimal.dibuat dari plat ukuran 5mm yang
dilas.
Bagian Tuas: Komponen yang berfungsi sebagai alat bantu putar
untuk memutar pisau mesin, dibuat dari pipa besi yang dilas dan
dibor.
6
5
5
Rumah Klaker: Berfungsi sebagai tempat dudukan dari klaker,
kesesuaian antara lubang rumah klaker dengan sebuah klaker
biasanya disetting sesak.
Corong Penghubung: Corong bantu yang menyambungkan
antara corong atas dengan silinder tengah. Dibuat dari plat 5mm
yang dipotong dan selanjutnya dilas
Cara kerja mesin :
Gambar 6. Gambar cara kerja KOMPANI
Cara kerja dari KOMPANI terinspirasi dari penggabungaan antara tempat sampah dan
komposter, setelah sampah dibuang kedalam KOMPANI sampah bisa langsung diolah
ditempat secara langsung, dan dapat menghasilkan sebuah produk yaitu pupuk kompos.
Saat sampah organik masuk dari corong atas kemudian sampah akan turun ke corong
penghubung dan turun lagi disilinder tengah , didalam silinder tengah sampah akan dicacah,
dengan cara memutar tuas pemutar secara manual dan tidak menggunakan bahan bakar maupun
listrik, setelah sampah hancur, sampah akan masuk didalam penampungan bawah. Pada saat
ini EM4 juga harus dimasukan.tinggal menunggu sampah akan menjadi kompos
8
Saat sampah organik
selesai dicacah em4
juga harus langsung
dimasukan
Sampah organik
masuk
Sampah organik
dicacah ketika tuas
diputar
Sampah organik yang
sudah selesai dicacah
7
5
Gambar 5. EM4
9.3 EM4: Pemberian cairan EM4 juga mempunyai peranan
sangat penting. Cairan ini merupakan cairan berwarna
kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang di dalmnya
berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang
menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hara
dalam tanah sehingga sampah organik hasil dari proses cacahan
produk kami akan menjadi subur dengan campuran cairan yang
di tuangkan kedalam penampung kompos ( lihat gambar No. 6)
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 BIAYA YANG DIKELUARKAN
4.2 JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program
No JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp)
1 Peralatan Penunjang Rp. 3.600.000
2 Peralatan Habis Pakai Rp. 4.800.000
3 Biaya Perjalanan Rp. 1.800.000
4 Lain-Lain Rp. 850.000
Jumlah Rp.11.050.000
NO NAMA KEGIATAN Bulan Ke
1 2 3 4
1.
Identifikasi mesin yang akan dibuat
Proses identifikasi bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi
mesin yang akan dibuat
2.
Penentuan spesifikasi awal
Menentukan dimensi mesin dan menentukan ergonomi
kendaraan.
3. Desain 3D (Auto Desk Inventor)
Menggambar roda, rangka, dan kemudi.
4. Penentuan Material
Baja karbon (S30c-d) untuk rangka dan body
5.
Pembuatan Gambar Detail
Pembuatan gambar komponen dan assembling dalam 2 dimensi
menggunakan program Autodesk Inventor
6.
Perencanaan Proses Produksi
Pembuatan bill of material, estimasi waktu, dan jadwal
produksi.
7. Pembelian Material
Membeli material sesuai kebutuhan yang sudah diperhitungkan.
8.
Proses Produksi
Pemotongan raw material, membuat corong atas, membuat
silinder tengah, membuat rakitan pisau, membuat pulley,
membuat penampung bawah, cover pengaman, mengecat, dan
perakitan.
9. Pengujian Tampat Sampah Pengolah Kompos
Pengujian fungsi dan kekuatan material.
9
4.3 DAFTAR PUSTAKA
Taqim Nuswari . (2007). Buku Panduan Mengelola Sampah Rumah Tangga Dengan Prinsip
4R . Pekanbaru, Kementrian Lingkungan Hidup RI. PT. Penerbit Erlangga, Jl. H Baping No
100 Ciracas, Jakarta.
Internet :
http://www.kompos.biz/2006/05/dengan-komposter-membuat-kompos-di.html
http://www.indonetwork.co.id/sari_yasa/komposter-l-olah-sampah-l-olah-sampah-pasar-l-
kompos-l.html
http://alamtani.com/cara-membuat-pupuk-bokashi.html
http://www.academia.edu/8770007/Cara_membuat_pupuk_kompos
http://em4-indonesia.com/em4-pertanian/
http://www.gerbangpertanian.com/2010/04/membuat-em4-sendiri-dengan-mudah.html
http://www.nipponpaint-indonesia.com/products/kayu-dan-
besi/decorative&func=view&pid=51
https://antikorosi.wordpress.com/tag/cat-tahan-karat-yang-bagus/
http://rumahmesin.com/mesin-pencacah-sampah-organik/
http://anekamesin.com/produk/mesin-pencacah-kompos
http://www.mesinkompos.com/Mesin_Pencacah_Kompos_(Grinder)_Pupuk_Organik_Agrow
indo.html
http://www.teknovasimandiri.com/index.php/mesin-pertanian/mesin-appo
http://anekamesin.com/bagian-bagian-mesin-pencacah-kompos.html
10
Justifikasi Biaya
Peralatan Habis Pakai
No Pengeluaran Panjang atau lebar Realisasi biaya (Rp)
1 Plat tebal 3mm 3mx3m Rp.2.300.000
2 Klaker diameter 90mm 2 buah Rp.500.000
3 Pipa besi diameter 60mm 1.5m Rp.100.000
4 Besi silider 1m Rp.100.000
5 Besi tebal 10mm 1m Rp.500.000
6 Besi silinder diameter 10mm 1m Rp.150.000
7 Besi silinder diameter 50mm 1m Rp.150.000
8 Besi silinder diameter 200mm 1m Rp.1.000.000
Total Rp.4.800.000
Peralatan penunjang
No Pengeluaran satuan Realisasi biaya (Rp)
1 Gergaji besi 1 pcs Rp.100.000
2 Sewa Alat las 1 pcs Rp.1.700.000
3 Palu 1 pcs Rp.50.000
4 Bor tangan 1 pcs Rp.800.000
5 Gerinda 1 pcs Rp.800.000
6 Kuas cat 4 pcs Rp.50.000
7 Cat warna 2 warna Rp.100.000
Total Rp. 3.600.000
Biaya perjalanan :
No Pengeluaran satuan Realisasi biaya (Rp)
1 Biaya antar bahan - Rp.900.000
2 Bahan bakar - Rp.900.000
Total Rp.1.800.000
Lain –lain :
No Pengeluaran satuan Realisasi biaya (Rp)
1 Biaya pulsa - Rp.300.000
2 Dokumentasi - Rp.200.000
3 Biaya listrik - Rp.50.000
4 Biaya laporan Rp.300.000
Total Rp.850.000
GAMBAR TEKNOLOGI YANG INGIN DIKEMBANGKAN
Gambar Pandangan Atas
Gambar Pandangan Depan Gambar Pandangan Samping Kanan