Uts Isbd - Linda Pertiwi - e1b011020

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

UJIAN TENGAH SEMESTERILMU SOSIAL BUDAYA DASARNama: Linda PertiwiNPM: E1B011020KEHUTANAN

1. Apakah perilaku mencontek dikalangan mahasiswa merupakan suatu bentuk perwujudan naluri manusia? Jika ya, naluri apakah? Jika iya, jelaskan bahwa perilaku mencontek adalah naluri manusia! Jika bukan, jelaskan bahwa perilaku mencontek bukan naluri manusia!JAWAB :Ya, mencotek merupakan suatu perwujudan naluri manusia yang disebut dengan Naluri Alamiah. Mencontek merupakan hal yang wajar karena setiap manusia mempunyai naluri untuk melihat/mencari petunjuk serta jawaban yang benar ketika sedang bingung dan tidak tahu apa pemecahan dari masalah yg sedang dihadapi. Melarang seseorang untuk mencontek (bahkan mengharamkannya) sebenarnya termasuk pelanggaran terhadap naluri alamiah manusia tersebut untuk mengetahui jawaban yang benar. Dalam kegiatan mencontek, seseorang tidak perlu lagi untuk disuruh-suruh ataupun dilarang.

2. Hal apa saja yang mendorong seseorang melakukan perbuatan mencontek? Jelaskan!JAWAB :Hal pertama yang mendorong seseorang melakukan kegiatan mencontek, terutama dikalangan mahasiswa adalah kurangnya pengetahuan terhadap materi yang diujikan atau bahkan tidak belajar sama sekali sehingga mahasiswa menempuh jalan pintas untuk dapat menyelesaikan soal ujian dengan cara mencontek. Hal kedua adalah adanya budaya malas dalam belajar dan mengerjakan tugas sehingga mereka tidak mau belajar namun mengandalkan kemampuan temannya. Hal yang ketiga adalah kurangnya peran pengajar yang mampu memberikan pengetahuan dengan bahasa yang mudah untuk dicerna terhadap mahasiswanya, dan tidak optimalnya peran pengajar dalam memanajemen proses pembelajaran misalnya dengan memberikan soal ujian yang sama persis disetiap kelas sehingga memperbesar kemungkinan mahasiswa untuk saling memberikan contekan kepada temannya. Hal yang keempat adalah mutu pendidikan yang tidak merata diantara mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, sehingga ada strata kecerdasan antara mahasiswa tersebut dan membuka peluang lebih besar terhadap mahasiswa dengan mutu pendidikan yang kurang untuk mencontek temannya dengan mutu pendidikan yang lebih bagus.

3. Apakah perilaku mencontek di kalangan mahasiswa sudah membudaya (menjadi kebudayaan)? Jika ya, mengapa dikatakan membudaya? Jika tidak, mengapa tidak dikatakan membudaya?JAWAB :Ya, kegiatan mencontek dikalangan mahasiswa sudah menjadi budaya. Dikatakan membudaya karena sudah bukan rahasia lagi bahwa setiap mahasiswa akan saling mencontek ketika ujian diadakan, bahkan temannya sendiri juga tidak keberatan untuk memberikan contekan. Kegiatan contek-mencontek sangat sering dilakukan karena kebanyakkan mahasiswa dengan rasa malasnya akan membuat dia berpikir untuk mengandalkan kemampuan temannya yang lebih rajin saja dan menganggap bahwa tidak mengapa jika tidak belajar, toh dia bisa mencontek jawaban temannya tersebut. Pikiran seperti inilah yang nantinya akan melekat pada diri mahasiswa tersebut setiap kali ujian diadakan. Apalagi jika kegiatan mencontek tersebut bisa terlaksana dengan aman dan membuahkan hasil yang tidak mengecewakan, sehingga mahasiswa akan lebih memilih untuk mencari kesempatan mencontek saat ujian ketimbang belajar keras. Hal itulah yang membuat kegiatan mencontek menjadi budaya dikalangan mahasiswa.

4. Apabila kita mendiamkan orang lain melakukan mencontek, apakah hal ini menunjukkan lemahnya kontrol sosial? Jelaskan!JAWAB :Ketika mendiamkan orang lain yang sedang mencontek, hal itu menunjukkan lemahnya kontrol sosial. Karena sebenarnya, mencontek merupakan hal yang salah dan tidak baik untuk dilakukan manusia karena akan menimbulkan dampak yang negative seperti rasa malas untuk berusaha sendiri dan rasa ketergantungan yang tinggi terhadap orang lain. Tapi pada kenyataannya, seseorang yang mengetahui adanya kegiatan mencontek akan merasa segan untuk menegur si pelaku pencontek dikarenakan kegiatan mencontek sudah menjadi hal yang biasa dan wajar-wajar saja bagi sebagian besar orang. Jika saja orang tersebut menegur, mungkin saja orang yang menegur itu akan dianggap aneh oleh teman-temannya yang sudah berbudaya mencontek, dan mungkin saja orang tersebut akan dikucilkan oleh teman-temannya. Padahal sebenarnya, hal yang dilakukan orang tersebut adalah benar. Hal inilah yang bisa menunjukkan lemahnya kontrol sosial dikalangan orang.

5. Bagaimana caranya mengatasi perilaku mencontek?JAWAB :Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi budaya mencontek adalah:1. Faktor pribadi dari penyontek. Yaitu dengan membangkitkan rasa percaya diri, arahkan self concept mereka ke arah yang lebih proporsional, dan biasakan mereka untuk berpikir lebih realistis dan ambisius.2. Faktor lingkungan dan kelompok. Dengan menciptakan kesadaran kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan moral.3. Faktor system evaluasi. Dengan membuat instrument evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap), menerapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif, melakukan pengawasan yang ketat, dan bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan dengan pertimbangan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.4. Faktor tenaga pengajar. Yaitu dengan berlaku terbuka dalam pemberian nilai, bersikap rasional dan tidak menyontek dalam memberikan tugas ujian atau tes, tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral, serta berikan juga umpan balik atas setiap penugasan.