Upload
rahmi-maulidya-putranty
View
223
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
;jhuvcyugik
Citation preview
NAMA : RAHMI MAULIDYA PUTRANTY
NIM : 1509005080
KELAS : 2015-B
UTS PENGHAYATAN PROFESI VETERINER
1. Apa yang menarik dan memotivasi Anda untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan di
Universitas Udayana? Jelaskan!
JAWAB:
Alasan pertama yang memotivasi saya memilih FKH UNUD adalah karena saya
sangat suka hewan. Dari kecil saya sudah dekat dengan hewan dan kedua orang tua saya
juga penyayang binatang. Saya juga memelihara banyak hewan di rumah, seperti kucing,
ayam, bebek, hamster, kelinci, dan ikan lele. Walaupun awalnya agak kewalahan untuk
memelihara mereka karena jumlahnya banyak, tapi saya senang.
Kedua, saya amati dari tahun ke tahun lapangan kerja untuk dokter hewan semakin
meningkat. Dokter hewan semakin dibutuhkan oleh dunia. Saya ingin bekerja di WWF dan
terjun langsung ke lapangan juga berkeliling dunia meneliti berbagai macam hewan yang ada
di dunia ini.
Ketiga, saya pikir menjadi dokter hewan itu keren. Kita juga tidak kalah dengan
mereka yang menjadi dokter manusia ataupun dokter gigi. Dokter hewan itu lebih hebat dan
pintar karena harus menguasai tidak hanya satu spesies, tetapi lebih dari satu spesies. Ingat
juga pasien yang kita tangani adalah hewan yang jika mereka sakit, mereka tidak bisa
berbicara seperti manusia, kitalah yang harus peka dan paham bahasa tubuh hewan
tersebut.
Fakta yang menarik jika berkuliah di Fakultas Kedokteran Hewan adalah FKH hanya
terdapat di 10 Universitas di seluruh Indonesia. Bisa dibayangkan betapa langkanya
pekerjaan dokter hewan ini. Manusya Mriga Satwa Sewaka, mengabdi kemanusiaan melalui
dunia hewan. Banggalah dengan lambang ungu muda, dan bersiap menghadapi tantangan
dunia untuk 5 tahun ke depan!
2. Jelaskan mengenai penyakit Rabies di Bali, dampaknya (baik secara individual maupun sosial)
serta pemikiran yang bisa Anda mengerti!
JAWAB:
Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat. Penyakit ini dapat
menyerang semua jenis binatang berdarah panas, dan manusia. Di Indonesia, rabies masih
merupakan penyakit endemik pada wilayah Indonesia bagian timur. Penyakit rabies di
Propinsi Bali pertama kali ditemukan di Kabupaten Badung. Penyakit rabies di Bali ditularkan
melalui gigitan anjing. Populasi anjing di Bali sangat padat, diperkirakan sekitar 540.000 ekor
anjing atau sekitar 96 ekor/km².
Pemeliharaan anjing oleh masyarakat Bali merupakan kebiasaan turun temurun dan
tidak dilarang secara agama ataupun oleh aturan adat. Pemeliharaan anjing dengan diliarkan
berpengaruh terhadap cepatnya penyebaran penyakit rabies kepada anjing dan manusia.
Tingginya kasus gigitan anjing dan banyaknya korban akibat penyakit rabies menimbulkan
kekhawatiran terhadap gigitan anjing di masyarakat. Hal ini juga berpengaruh terhadap
perubahan pola pengobatan akibat gigitan anjing. Belum efektifnya program pemerintah
seperti vaksinasi, eliminasi, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
menyebabkan penyakit rabies semakin meningkat dan menyebar ke berbagai daerah di Bali.
Dampaknya secara individual adalah timbulnya korban jiwa, mulai dari anak-anak
hingga lansia. Dampak secara sosial adalah, Bali merupakan daerah pariwisita. Dengan
adanya wabah dari penyakit rabies ini akan mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke
Bali. Wisatawan enggan datang ke Bali jika wabah rabies masih menyebar.
3. Jelaskan yang Anda ketahui tentang KESRAWAN!
JAWAB:
Animal welfare atau kesejahteraan hewan adalah suatu usaha yang timbul dari
kepedulian kita sebagai manusia untuk memberikan lingkungan yang sesuai untuk binatang.
Tujuannya agar dapat meningkatkan kwalitas hidup hewan peliharaan, khususnya yang
terikat dan terkurung.
Prinsip kesejahteraan binatang ini sebenarnya berlaku untuk semua jenis binatang.
Baik binatang yang hidup bersama manusia seperti hewan ternak, hewan kesayangan,
hewan percobaan, binatang untuk kerja, dan binatang pertunjukkan. Bahkan berlaku juga
untuk binatang yang hidup di alam liar.
Dalam Animal welfare dikenal Five of Freedom atau lima kebebasan yang harus dimiliki
hewan peliharaan untuk dapat hidup layak dan normal. Five of Freedom yang dicetuskan oleh
Inggris pada tahun 1992 itu terdiri atas:
Freedom from hunger and thirst.
Freedom from hunger and thirst atau bebas dari rasa lapar dan haus dilakukan dengan
pemberian pakan (makanan dan minuman) yang tepat, proporsional, higienis dan
memenuhi kandungan gizi sesuai kebutuhan masing-masing binatang.
Freedom from thermal and physical discomfort.
Freedom from thermal and physical discomfort atau bebas dari panas dan rasa tidak
nyaman secara fisik dilakukan dengan menyediakan lingkungan, tempat tinggal, tempat
istirahat dan fasilitas lainnya yang nyaman dan sesuai dengan perilaku hewan tersebut.
Paling tidak hewan memerlukan dua tempat yang berbeda yakni tempat terbuka untuk
beraktifitas dan tempat tertutup untuk beristirahat.
Freedom from injury, disease and pain.
Freedom from injury, disease and pain atau bebas dari luka, penyakit dan sakit dapat
dilakukan dengan melakukan perawatan, tindakan untuk pencegahan penyakit, diagnosa
penyakit serta pengobatan yang tepat terhadap binatang peliharaan.
Freedom to express most normal pattern of behavior.
Freedom to express most normal pattern of behavior atau bebas mengekspresikan perilaku
normal dan alami dilakukan dengan penyediaan ruang dan kandang yang memadai dan
fasilitas yang sesuai dengan perilaku alami hewan. Termasuk penyediaan teman (binatang
sejenis) atau bahkan pasangan untuk berinteraksi sosial maupun melakukan perkawinan.
Freedom from fear and distresss.
Freedom from fear and distresss atau bebas dari rasa takut dan penderitaan dilakukan
dengan memastikan bahwa kondisi dan perlakuan yang diterima hewan peliharaan bebas
dari segala hal yang menyebabkan rasa takut dan stress seperti konflik dengan spesies lain
dan gangguan dari predator.