3
Undang-undang yang berkaitan dengan Pemalsuan Pangan UU no 18. Tahun 1999 tentang Pangan yang berbunyi “negara dengan jumlah penduduk yang besar dan di sisi lain memiliki sumber daya alam dan sumber Pangan yang beragam, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Pangannya secara berdaulat dan mandiri” sehingga lebih baik pangan berasal dari dalam negeri apabila sumber pangan di Indonesia masih tersedia UU no 18.Tahun 1999 pasal 69 dimana salah satu nya adalah mengatur tentang pemberian keamanan pangan dan mutu pangan UU no 18.Tahun 1999 pasal 71 tentang persyaratan proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau peredaran Pangan wajib menjamin Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia. Apabila telah dilakukan pemalsuan pangan, apalagi pangan yang dibuat dari bahan yang tidak sesuai standar yang ditetapkan maka akan melanggar ketentuan undang-undang tersebut hal ini sesuai dengan UU no.18 tahun 1999 pasal 72 yaitu dikenakan sanksi administratif berupa denda, penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau peredaran, penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen, ganti rugi dan pencabutan izin. Selain itu pemalsuan pangan juga melanggar beberapa Undang- undang lain diantaranya

UU PEMALSUAN PANGAN.docx

  • Upload
    rhaes

  • View
    54

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Undang-undang yang berkaitan dengan Pemalsuan Pangan UU no 18. Tahun 1999 tentang Pangan yang berbunyi negara dengan jumlah penduduk yang besar dan di sisi lain memiliki sumber daya alam dan sumber Pangan yang beragam, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Pangannya secara berdaulat dan mandiri sehingga lebih baik pangan berasal dari dalam negeri apabila sumber pangan di Indonesia masih tersedia

UU no 18.Tahun 1999 pasal 69 dimana salah satu nya adalah mengatur tentang pemberian keamanan pangan dan mutu pangan

UU no 18.Tahun 1999 pasal 71 tentang persyaratan proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau peredaran Pangan wajib menjamin Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia.

Apabila telah dilakukan pemalsuan pangan, apalagi pangan yang dibuat dari bahan yang tidak sesuai standar yang ditetapkan maka akan melanggar ketentuan undang-undang tersebut hal ini sesuai dengan UU no.18 tahun 1999 pasal 72 yaitu dikenakan sanksi administratif berupa denda, penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau peredaran, penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen, ganti rugi dan pencabutan izin.

Selain itu pemalsuan pangan juga melanggar beberapa Undang-undang lain diantaranya Undang-undang hak cipta yaitu UU No 19. Tahun 2002 tentang Hak Cipta Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Pada pasal 8 pengusaha pangan dilarang untuk a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut; c. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengelolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa jasa tersebut;d. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan dan promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut;e. tidak mencantumkan tanggal kadarluarsa atau jangka waktu penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu;f. tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan dalam label;g. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang/dibuat;h. tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Undang No.5 Tahun 1984 tentang perindustrianPasal 19 Pemerintah menetapkan standar untuk bahan baku dan barang hasil industry dengan tujuan untuk menjamin mutu hasil industri serta untuk mencapai daya guna produksi. Ketika proses pemalsuan pangan dilakukan maka bias jadi melanggar standar bahan baku yang telah ditetapkan dan akan dikenai denda yang dijelaskan pada pasal 24

Hal-hal yang tercantum diatas berkaitan dengan tindakan pemalsuan pangan yang dilakukan di luar negeri namun di ekspor ke dalam negeri atau pemalsuan pangan di dalam negeri sendiri.