28
REFERAT - UVEITIS Alief Leisyah Pembimbing : Dr. Rety Sugiarti, Sp.M Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Penyakit Mata RSUD Kota Banjar – FKK UMJ 2015

uveitis - referat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

REFERAT - UVEITIS

REFERAT - UVEITISAlief LeisyahPembimbing : Dr. Rety Sugiarti, Sp.M

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Penyakit MataRSUD Kota Banjar FKK UMJ2015Anatomi Uvea

Lapisan vaskular didalam bola mata yang meliputi : iris, badan siliar, dan koroidIrisMembran datar lanjutan dari badan siliar ke depan (anterior)Di bagian tengah iris : pupil, berfungsi untuk mengatur besarnya sinar yang masuk ke mata Pada iris terdapat 2 macam otot yang mengatur besarnya pupil :Musculus dilatator : untuk melebarkan pupil Musculus sfingter pupil : untuk mengecilkan pupilDipersarafi oleh nervus nasoiliar cabang dari N. III yang bersifat :simpatik untuk midriasis parasimpatik untuk miosis

Corpus SiliarPosisi dan strukturBadan siliar merupakan kelanjutan dari iris ke ora serrata, dimana tempat bertemu dengan koroid.Terdiri dari bagian anterior (pars plicata) dan bagian posterior (pars plana) Produksi aquos humor

KoroidBagian uvea yang paling luar, terletak antara retina (di sebelah dalam) dan sklera (di sebelah luar)Retina tidak menempati (overlapping) seluruh koroid, tetapi berhenti beberapa millimeter sebelum badan siliar. Bagian koroid yang tidak terselubungi retina disebut pars plana

Fungsi UveaRegulasi sinar ke retinaImunologi (bagian yang berperan dalam hal ini adalah koroid)Produksi akuos humor oleh korpus siliarisUveitisPeradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan traktus uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid yang disebabkan oleh infeksi, trauma, neoplasia, atau proses autoimun.

Klasifikasi Uveitis berdasarkan anatomi

Anteriorinflamasi yang terjadi terutama pada iris dan korpus siliaris atau disebut juga dengan iridosiklitis.Intermediateinflamasi dominan pada pars plana dan retina perifer yang disertai dengan peradangan vitreous. Posteriorinflamasi yang mengenai retina atau koroid. Panuveitisinflamasi yang mengenai seluruh lapisan uvea. Klasifikasi Uveitis berdasarkan waktuUveitis akut Uveitis yang berlangsungselama < 6 minggu, onsetnya cepat dan bersifat simptomatik.Uveitis kronik Uveitis yang berlangsung selama > 6 minggu bahkan sampai berbulan-bulan ataubertahun-tahun, seringkali onset tidak jelas danbersifat asimtomatik.

Klasifikasi Uveitis berdasarkan etiologiUveitis infeksius Uveitis yang disebabkan oleh infeksi virus, parasit, dan bakteriUveitis non-infeksiusUveitis yang disebabkan oleh kelainan imunologi atau autoimun.

Klasifikasi Uveitis berdasarkan patologiUveitis non-granulomatosaInfiltrat dominan limfosit pada koroid.Uveitis granulomatosa Infiltrat dominan sel epiteloid dan sel-sel raksasa multinukleus

UVEITIS ANTERIORperadangan iris dan bagian depan corpus siliaris (pars plicata), kadang disertai peradangan bagian belakang bola mata, kornea dan sklera. Non- GranulomatosaGranulomatosaOnsetNyeriFotofobiaPenglihatan KaburMerah SirkumnealKeratic precipitatesPupilSinekia posteriorNoduli irisLokasiPerjalanan penyakitKekambuhan Akut NyataNyataSedangNyataPutih halusKecil dan tak teraturKadang-kadangTidak adaUvea anteriorAkutSeringTersembunyiTidak ada atau ringanRinganNyataRinganKelabu besar (mutton fat)Kecil dan tak teraturKadang-kadangKadang-kadangUvea anterior, posterior,difusKronikKadang-kadangETIOLOGIInfeksi : virus, bakteri, fungi, parasitNon-infeksi : reaksi hipersensitivitas yang merangsang antigen antibodi pada uvea

Eksogen : trauma, operasi intraokuler, iaotrogenikEndogen : idiopatik, autoimun, keganasan, Mikroorganisme dari dalam tubuh pasien (infeksi tuberkulosis, herpes simpleks)PATOFISIOLOGIefek langsung suatu infeksi atau merupakan fenomena alergi pada uvearadang iris dan corpus siliar rusaknya Blood Aqueous Barrier peningkatan protein, fibrin, dan sel-sel radang dalam humor akuosperadangan yang lebih akut : penumpukan sel-sel radang berupa pus di dalam COA(hipopion)peradangan yang lebih akut : migrasi eritrosit ke dalam COA(hifema)sel-sel radang dapat melekat pada endotel kornea (keratic precipitate)sel-sel radang dapat melekat pada endotel korneaperlekatan antara iris dengan endotel kornea (sinekia anterior)perlekatan antara iris dengan kapsul lensa bagian anterior(sinekia posterior)tidak mendapatkan terapi adekuattertutupnya trabekular oleh sel-sel radangmenghambat aliran akuos humor dari bilik mata belakang ke bilik mata depanakuos humor tertumpuk di bilik mata belakang dan akan mendorong iris ke depan (iris bombe)lensa keruhtekanan dalam bola mata semakin meningkatgangguan metabolisme lensaMANIFESTASI KLINIKKeluhan mata sakitmata merahFotofobiapenglihatan turun ringan dengan mata berair.Pemeriksaan :Hiperemi perikorneaTIO bisa meningkat - glaukoma sekunder

Pada pemeriksaan slit lampTerlihat flare di bilik mata depan dan bila terjadi inflamasi berat dapat terlihat hifema atau hipopion.Bisa dijumpai sinekia posterior atau anteriorUveitis non-granulomatosa dapat terlihat presipitat halus pada dataran belakang kornea. Uveitis granulomatosa dapat terlihat presipitat besar atau mutton fat noduli Koeppe (penimbunan sel pada tepi pupil) atau noduli Busacca (penimbunan sel pada permukaan iris).

Gerhard K. Lang, MD. Ophthalmology A Pocket Textbook Atlas. 2nd edition. Thieme. Stuttgart. 2006

Flare dan sel di aquos humor

UVEITIS INTERMEDIATESiklitis, uveitis perifer (pars planitis)Tanda penting : peradangan vitreusTimbul bilateral, cenderung dewasa muda, pria >>Gejala khas :Floaters & penglihatan kaburNyeri, fotofobia, sedikit/tidak ada mata merah

Pemeriksaan Vitritis + kondensat vitreus yang melayang bebas / menyelimuti pars plana & corpus siliar peradangan bilik mata : panuveitisPenyebab tidak diketahuiKomplikasiEdema makula kistoidVaskulitis retinaNeovaskularisasi pada diskus optikusUVEITIS POSTERIORPeradangan yang mengenai uvea posterior : retinitis, koroiditis, vaskulitis retina, papilitis

Gejala : FloatersKehilangan lapang pandang (scotoma)Penurunan tajam penglihatanPada koroiditis aktif pada makula -> kehilangan penglihatan sentral & dapat terjadi ablasio retina

PENATALAKSANAAN UVEITISTERAPI NON SPESIFIK

Penggunaan kacamata hitamKompres hangatMidriatikumSulfas atropin 1% sehari 3 kali tetesHomatropin 2% sehari 3 kali tetesScopolamin 0,2% sehari 3 kali tetesAnti inflamasiTopikal dengan dexamethasone 0,1 % atau prednisolone 1 %. TERAPI SPESIFIK

Antibiotik Dewasa -> lokal (tetes mata) kombinasi steroidAnak -> chlorampenicolTERAPI TERHADAP KOMPLIKASI

Sinekia posterior-anterior : midiriatikum Glaukoma sekunder : terapi konservatif terapi bedah Katarak komplikata : pembedahan

KOMPLIKASI UVEITISGlaukomaKatarakSinekia posterior anteriorSeklusio pupilOklusio pupilEndoftalmitisPanoftalmitisAblasio retinaPROGNOSISTergantung pada :Derajat keparahanLokasiPenyebab peradanganUveitis anterior cenderung lebih cepat merespon pengobatan dibandingkan dengan uveitis intermediet dan posterior