43
58 V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Sekapuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sekapuk berdiri pada tanggal 16 Maret 2009 dengan kantor yang terlatak di Jalan Prof. Buya Hamka 126 Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Badan usaha ini adalah lembaga yang didirikan/dibentuk oleh pemerintahan desa yang kepemilikan modal dan pengelolahannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Pembentukan BUMDes didasarkan atas adanya kebutuhan dan potensi desa, dalam upaya memperkuat perekonomian serta membangun kerekatan sosial masyarakat desa. Modal usaha BUMDes berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan dan juga dari bantuan pemerintah daerah. Keberadaan BUMDes di Desa Sekapuk sangat dibutuhkan, mengingat potensi yang dimiliki oleh Desa Sekapuk sangat besar, antara lain lahan pertanian, pertambangan batu kapur, pasar desa, dan usaha kreatif masyarakat lainnya.Proses pembentukan BUMDes di Desa Sekapuk di samping karena potensi Desa sebagaimana tersebut di atas, juga dimaksudkan untuk menggabungkan beberapa Lembaga Ekonomi Desa (LED) yang telah ada antara lain: UED-SP, Pengelolaan air, Dana bantuan pertanian, Layanan pembayaran listrik yang sudah ada untuk menjadi unit usahanya BUMDes.Dasar hukum terbentuknya BUMDesa “Sekapuk” yaitu: a. UU No. 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah; b. UU No 6. 2004 Tentang Desa c. PP No. 72 Tahun 2005, Tentang Desa; d. Perda Kab. Gresik No. 07 Tahun 2007, Tentang Pembentukan dan Pengelolaan Bumdes; e. Perdes Nomor 02 Tahun 2014, Tentang Pembentukan dan Pengelolaan BUMDes; f. SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa; h. Pedoman Umum Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.

V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

58

V. PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Sekapuk

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sekapuk berdiri pada tanggal 16 Maret

2009 dengan kantor yang terlatak di Jalan Prof. Buya Hamka 126 Desa Sekapuk

Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Badan usaha ini adalah lembaga

yang didirikan/dibentuk oleh pemerintahan desa yang kepemilikan modal dan

pengelolahannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Pembentukan

BUMDes didasarkan atas adanya kebutuhan dan potensi desa, dalam upaya

memperkuat perekonomian serta membangun kerekatan sosial masyarakat desa.

Modal usaha BUMDes berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan dan juga dari

bantuan pemerintah daerah.

Keberadaan BUMDes di Desa Sekapuk sangat dibutuhkan, mengingat

potensi yang dimiliki oleh Desa Sekapuk sangat besar, antara lain lahan pertanian,

pertambangan batu kapur, pasar desa, dan usaha kreatif masyarakat lainnya.Proses

pembentukan BUMDes di Desa Sekapuk di samping karena potensi Desa

sebagaimana tersebut di atas, juga dimaksudkan untuk menggabungkan beberapa

Lembaga Ekonomi Desa (LED) yang telah ada antara lain: UED-SP, Pengelolaan

air, Dana bantuan pertanian, Layanan pembayaran listrik yang sudah ada untuk

menjadi unit usahanya BUMDes.Dasar hukum terbentuknya BUMDesa “Sekapuk”

yaitu:

a. UU No. 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah;

b. UU No 6. 2004 Tentang Desa

c. PP No. 72 Tahun 2005, Tentang Desa;

d. Perda Kab. Gresik No. 07 Tahun 2007, Tentang Pembentukan dan

Pengelolaan Bumdes;

e. Perdes Nomor 02 Tahun 2014, Tentang Pembentukan dan Pengelolaan

BUMDes;

f. SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus

BUMDes.

g. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik

Desa;

h. Pedoman Umum Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.

Page 2: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

59

a. Jenis Usaha

BUMDesa Sekapuk memiliki beberapa jenis usaha yang dikelola oleh

BUMDesa Sekapuk. Jenis usaha yang dikelola oleh BUMDesa Sekapuk

disesuaikan dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakat yang ada di Desa

Sekapuk. Adapunjenis usaha tersebut meliputi beberapa jenis yang dikelompokkan

menjadi unit-unit usaha yaitu :

1. Unit layanan (Pembayaran listrik pasca bayar, Pembelian token listrik

prabayar, rekening telepon dan speedy)

2. Unit penyedia air minum (PAM)

3. Unit Usaha Ekonomi Desa – Simpan Pinjam (UED-SP) dan Lembaga

Keuangan Mikro (LKM)

4. Unit Tambang (bekerjasama dengan pihak ketiga, penjualan karcis

timbangan)

5. Unit agrobisnis (penjualan pupuk dan bibit tanaman)

b. Visi dan Misi BUMDesa Sekapuk

Visi dari BUMDesa Sekapuk adalah “Menjadi Badan Usaha Profesional

dengan Pelayanan Multisektoral”. Sedangkan untuk misi dari BUMDesa Sekapuk

adalah :

a. Memberikan Pelayanan Terbaik dan Dapat Melakukan Pemberdayaan

serta Mempunyai Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat;

b. Memberikan Kontribusi kepada Pemerintah Desa sehingga dapat

Menopang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

c. Mampu Memberikan Kesejahteraan serta Dapat Meningkatkan Skill

Bagi Pegawai.

c. Motto BUMDesa Sekapuk

Motto yang selama ini dipegang oleh BUMDesa Sekapuk adalah “Tumbuh

dan berkembang bersama masyarakat”

Page 3: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

60

5.1.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap

organisasi, termasuk organisasi seperti BUMDesa. BUMDesa Sekapukmemiliki

organisasi dimana kewenangan terbesar berada pada ketua, dan disusul oleh kepala

unit dan anggota. BUMDesa yang diketuai oleh bapak Ali Sulaiman BUMDesa

Sekapuk memiliki anggota sebanyak 14 orang. Namun, hal ini dianggap tidak

efektif oleh ketua BUMDesa yang sekarang yaitu bapak asjudi. BUMDesa Sekapuk

sekarang hanya memiliki 7 pengurus. Hal ini bertujuan untuk mengurangi

pengeluaran dan mengefisienkan setiap kegiatan yang ada.

Tabel 11. Pengurus BUMDesa Sekapuk

No Nama Umur Jenis

Kelamin

Pekerjaan Jabatan

BUMDesa

Pendidikan

terakhir

1 Asjudi 42 L Swasta Ketua SMA

2 Agustin

Naliya F.

28 P Swasta Sekretaris SMA

3 Evi

Husnawati

28 P Swasta Bendahara SMA

4 Titis

Khusnawati

27 P Swasta Kabid

Layanan

S1

5 Imam Rifa’i 33 L Swasta Kabid PAM SMA

6 Muhammad

Suliaji

52 L Swasta Kabid Agro

dan LKM

SMA

7 Purwanto 43 L Swasta Kabid

tambang

SMA

Sumber. Buku Pintar Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Tahun 2016

Dari data tersebut sebagian dapat simpulkan bahwa pengurusan BUMDesa

sekapuk termasuk merata dari gender. BUMDesa Sekapuk memiliki 4 orang yang

berjenis kelamin laki-laki dan 3 orang yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini

untuk menyesuaikan dengan pekerjaan yang dilakukan. Dari segi jabatan

BUMDesa Sekapuk memiliki satu pengurus yang menjabat sebagai dua ketua unit.

Dari segi pendidikan terkhir Pengurus BUMDesa Sekapuk didominasi oleh lulusan

SMA dan 1 lulusan sarjana.

Page 4: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

61

Gambar 3. Struktur Organisasi BUMDesa Sekapuk

Penasehat

Kepala Desa

Ketua

Asjudi

Sekretaris/Administrasi

Agustin Naliya F

Bendahara/Keuangan

Evi Husnawati

Kabid Layanan

Titis Khusnayanti

Kabid LKM

Suliaji

Kabid PAM

Imam Rifa’i

Kabid Agrobisnis

Suliaji

Kabid Tambang

Purwanto

Page 5: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

62

Ketua

1. Penanggung jawab utama jalannya BUMDesa Sekapuk

2. Membuat perencanaan pengembangan BUMDesa Sekapuk secara umum

3. Melakukan kontrol dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja

BUMDesa Sekapuk

4. Melakukan pengawasan atas realisasi anggaran pendapatan dan belanja

BUMDesa sekapuk

5. Memberikan kebijakan-kebijakan umum yang tidak tercover dari tiap-tiap

unit

6. Menyampaikan laporan kepada pemerintah desa atas perkembangan

BUMDesa Sekapuk

7. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja semua pengurus BUMDesa Sekapuk

8. Melakukan lobi ke lembaga /instansi terkait dalam rangka sosialisasi dan

upaya pengembangan BUMDesa Sekapuk

Sekretaris/administrasi

1. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi secara umum termasuk

pengadaan

2. Bertanggung jawab kegiatan surat-menyurat (pembuatan, kodifikasi,

penyampaian)

3. Notulensi rapat dan berita acara rapat

4. rekapitulasi data dari laporan harian

5. melakukan pengarsipan

6. membuat laporan penyelenggaraan BUMDesa Sekapuk

Bendahara/keuangan

1. Pemegang dan penanggung jawab keuangan BUMDesa Sekapuk

2. Mencatat dan membukukan laporan harian

3. Melakukan deposit listrik online

4. Menyiapkan dana untuk kebutuhan BUMDesa sekapuk yang telah diprogram

5. Mengupayakan sumber pendanaan tambahan bagi BUMDesa Sekapuk

Page 6: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

63

Kabid layanan

1. Melakukan kegiatan pelayanan (Pendaftaran, pembayran dsb) untuk semua

unit

2. Memberikan realisasi pinjaman kepada nasabah LKM

3. Membuat laporan keuangan harian kepada bagian keuangan

4. Menyerahkan keuangan harian kepada bagian keuangan

5. Bertanggung jawab atas kebersihan kantor

Kabid LKM

1. Melakukan kebijakan umum pengelolaan unit LKM

2. Menyiapkan data tagihan LKM

3. Menyiapkan dana dari bagian keuangan apabila ada pencairan dalam jumlah

besar

4. Melakukan survey kelayakan untuk calon nasabah baru

5. Menyusun perencanaan pengembangan LKM

Kabid PAM

1. Menentukan kebijakan umum pengelolaan unit PAM

2. Menyusun perencanaan pengmbangan unit PAM

3. Melakukan analisa jaringan pipa dan debit sumber air

4. Mengevaluasi data rekening sebelum finalisasi

5. Menindaklanjuti keluhan masyarakat

6. Menyiapkan data tagihan PAM

7. Pengadaan peralatan PAM

8. Pencatatan Meteran SR

9. Pemasangan atau pemutusan SR

10. Perawatan dan perbaikan jaringan dan peralatan

11. Mengatur jadwal nyala listrik dan distribusi air

Kabid Agrobisnis

1. Membuat perencanaan dan pengembangan unit agrobisnis

2. Pengadaan barang untuk unit agrobisnis (pupuk, bibit, dll)

3. Mengkordinasi penjualan bidang agrobisnis

4. Menetukan kebijakan layanan atas bidang agrobisnis

Page 7: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

64

Kabid Tambang

1. Menentukan kebijakan umum bidang pertambangan

2. Pengawasan lokasi tambang

3. Membantu penyelesaian jika terjadi konflik tambang

a. Hak dan Kewajiban

Setiap pengurus yang ada di suatu organisasi ataupun perusahaan memiliki

hak dan kewajiban sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Dalam hal ini

BUMDesa Sekapuk juga memiliki hak dan kewajiban untuk setiap pengurus

BUMDesa Sekapuk. Hak dan kewajiban ini yang dimaksud antara lain :

Hak

1. Mendapatkan gaji sesu ketentuan

2. Mengajukan pendapat, usul, dan saran

3. Mendapatkan perlakuan yang adil

Kewajiban

1. Melaksanakan tugas sesuai dengan tata kerja BUMDesa dan aturan yang

berlaku

2. Mentaati tata tertib

3. Menjaga nama baik BUMDesa

b. Larangan dan Sanksi

Larangan adalah suatu kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh setiap

pengurus sedangkan sanksi adalah suatu tindakan yang didapat ketika melakukan

larangan tersebut. BUMDesa Sekapuk memiliki aturan yang berlaku untuk semua

pengurus. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan ketertiban dan kenyamanan dalam

proses yang berlaku. Adapu larang dan sanksi yang ditetapkan oleh BUMDesa

Sekapuk yaitu :

Larangan

1. Meninggalkan tempat tugas kecuali untuk keperluan yang penting

2. Mengganggu kerja pengurus lain

3. Menggunakan barang milik BUMDesa untuk selain kepentingan BUMDesa

Page 8: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

65

Sanksi

Apabila pengurus BUMDesa melakukan pelanggaran akan dikenakan

sanksi sesuai tingkat pelanggarannya

5.1.2 Sarana dan Prasarana Organisasi

Sarana dan prasarana dapat dikatakan sebagai peralatan, perlengkpan

maupun fasilitas yang ada dan dapat dijadikan sebagi alat untuk menunjang kinerja

suatu organisasi ataupun perusahaan. Seperti halnya organisasi lain, BUMDesa

Sekapuk juga membutuhkan sarana prasarana sebagai penunjang kinerja pegawai

BUMDesa Sekapuk. Semakin baik dan mutakhir sarana dan prasarana yang dimiliki

maka dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja pegawai, disisi lain

ada atau tidaknya sarana prasarana yang dimiliki oleh suatu organisasi dapat

memberikan gambaran mengenai kelayakan organisasi itu sendiri. Dalam

pengadaan sarana dan prasarana harus disesuaikan dengan kebutuhan dari organisai

tersebut, adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BUMDesa Sekapuk adalah

Sebagai berikut :

Tabel 12.Daftar sarana dan prasarana BUMDesa Sekapuk

No Jenis

Inventari

BUMDesa

Ada Tidak

ada

Jumlah Status kepemilikan

Milik

sendiri

Sewa Pinjam

1 Kantor/

secretariat

√ 1 √

2 Kalkulator √ 2 √

3 Komputer √ 3 √

4 Printer √ 3 √

5 Software

bujitsu

√ -

6 Meja kursi √ 3

7 Almari √ 2 √

8 Brankas besi √ - √

Page 9: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

66

Tabel 12. Lanjutan

No

Jenis

Inventari

BUMDesa

Ada Tidak

ada Jumlah

Status kepemilikan

Milik

sendiri Sewa Pinjam

9 Mesin ketik √ -

10 Stempel √

11 Papan

Informasi

√ 2 √

12 Telpon √ 2 √

13 Mobil √ - √

14 Sepeda

Motor

√ -

15 Kios √ -

16 Mesin

Produksi

√ 1 √

17 Tanah/Lahan √ 2 √

18 Gudang √ 1 √

Sumber Buku pintar BUMDesa Sekapuk tahun 2016

5.1.3 Dokumen Administrasi BUMDesa Sekapuk

Untuk mempermudah pencatatan segala aktivitas yang ada di BUMDesa

maka diperlukan sarana adminisitrasi yang mendukung. Hal tersebut dilakukan

selain mempermudah mencatat segala aktivitas yang ada di BUMDesa juga

mempermudah BUMDesa dalam pembuatan laporan untuk penanggung jawaban

kepada kepala desa maupun membuat proposal untuk mencari dana apabila ada

kegiatan. Oleh karena itu BUMDesa Sekapuk memiliki sarana administrasi seperti

yang dipaparkan dibawah ini :

Page 10: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

67

Tabel 13. Daftar dokumen administrasi BUMDesa Sekapuk

No Jenis sarana

administrasi Ada

Tidak

Ada

Kondisi

Terisi

Rutin

Terisi

Tidak

Rutin

Kosong

1 Buku Daftar Anggota √ √

2 Buku Daftar Pengurus √ √

3 Buku Notulen Rapat √ √

4 Buku Inventaris √ √

5 Buku Tamu √ √

6 Buku Rekening Bank √ √

7 Buku Mutasi Kas

Harian

√ √

8 Buku Kas Masuk √ √

9 Buku Kas Keluar √ √

10 Buku tabungan

Anggota

11 Buku Pinjaman

Anggota

√ √

12 Neraca √ √

13 Laporan Laba Rugi √ √

14 Kertas Kop √

15 Dokumen aturan/

ketentuan Simpan

Pinjam

√ √

16 Kartu Pinjaman √ √

17 Kartu Simpanan √

Sumber Buku Pintar BUMDesa Sekapuk tahun 2016

5.1.4. Standart Operating Prosedure

Untuk melakukan sebuah strategi berupa pengembangan produk,

penetapan harga, dan strategi keuangan. BUMDesa perlu menuangkannya dalam

standart operating procedure layanan dan penentuan kegiatan BUMDesa Selama

Page 11: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

68

satu tahun kedepan. Bagi setiap unit usaha, BUMDesa memiliki standart operting

procedure yang ditentukan pada awal tahun agar standart tersebut dapat menjadi

acuan setiap unit usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Berikut gambaran

standart operating procedure yang telah disusun oleh BUMDesa

Gambar 4. Standart Operating Procedure BUMDesa Sekapuk

Sumber : Buku Pintar Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah tahun 2016

Unit Usaha

Listrik Online

PAM

UED-SP

Tambang

Agrobisnis

Dana

Keuangan

Laporan harian

Administrasi

Pelaporan

Komplain Kebijakan

Ketua Unit Tindak Lanjut

Unit Usaha

Listrik

Online

PAM

Tambang

UED-SP

Kebijakan

Ketua unit Realisasi

Tidak

Kebijakan

Ketua unit

Tidak

Realisasi

Pemasangan

Teknis

Kebijakan

Ketua unit

Mengetahui

Kepala Desa SILG

Kebijakan

Ketua unit Realisasi

Tidak

Agrobisnis

Kebijakan

Ketua unit Setuju

Pembelian

Ketua unit

Tidak

Page 12: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

69

Gambar 5. Hubungan sebab akibat rencana strategis

5.1.5 Menterjemahkan Visi dan Misi dalam Balanced Scorecard

Dalam program kerja yang telah dibuat BUMDesa Sekapuk terdapat

beberapa point yang harus dicapai. Balanced Scorecard bertujuan untuk melihat

kinerja dari visi dan misi sehingga terdapat tujuan yang strategik dalam

melaksanakan setiap kegiatan yang dijalankan. Berdasarkan teori yang ada pada

balanced scorecard dan didukung dengan hasil wawancara, dokumen, dan

pengamatan yang telah dilakukan maka penulis dapat menysun sebab akibat

rencana strategis BUMDesa Sekapuk, lihat gambar dibawah :

Motto

Visi

Menjadi Badan Usaha Profesional dengan Pelayanan Multisektoral

Misi

a. Memberikan pelayanan terbaik dan dapat melakukan pemberdayaan serta

mempunyai tanggung jawab sosial kepada masyarakat

b. Memberikan kontribusi kepada pemerintah Desa sehingga dapat menopang

penyelenggaraan pemerintah desa

c. Mampu memberikan kesejahteraan serta dapat meningkatkan skill bagi

pegawai Perspektif

Keuangan

Growth in

Revenue

Return on

Assets

Assets Turn

Over

Perspektif

Pelanggan

Kepuasan

Pelanggan Reputasi

Perspektif

Proses bisnis

internal

Perspektif

Pembelajaran dan

pegembangan

Produktivitas

pegawai Absensi pegawai

Layanan Purna jual Inovasi

Page 13: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

70

Pada gambar 5 menjelaskan bagaimana hubungan sebab akibat yang

mengarah pada visi dan misi yang akan dicapai oleh BUMDesa Sekapuk. Visi

BUMDesa Sekapuk adalah menjadi Badan Usaha Profesional dengan pelayanan

multisektoral. Hal ini membuktikan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)

Sekapuk akan berupaya menjadi badan usaha yang bekerja secara profesional

dengan pelayanan yang baik dan memiliki sektor usaha-usaha yang lebih dari satu.

Untuk itu dalam menggapai hal tersebut BUMDesa Sekapuk memiliki misi

memberikan pelayanan terbaik dan dapat melakukan pemberdayaan serta

mempunyai tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa

BUMDesa Sekapuk memfokuskan usaha kepada pengembangan desa dengan cara

memanfaatkan peluang dan potensi desa yang dan juga memberikan pelayanan

dengan kualitas terbaik. Selanjutnya memberikan kontribusi kepada pemerintah

desa sehingga dapat menopang penyelenggaraan pemerintah desa. misi yang kedua

ini membuktikan bahwa dengan adanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)

Sekapuk dapat memberikan suatu kontribusi dari hasil usaha yang didapat sebagai

pendapatan asli desa dalam pembangunan desa. Untuk itu BUMDesa Sekapuk

harus menjadi Badan Usaha yang memiliki keuangan dan manajerial yang baik.

Selanjutnya misi yang ketiga yaitu mampu memberikan kesejahteraan serta dapat

meningkatkan skill bagi pegawai. Hal ini membuktikan bahwa BUMDesa Sekapuk

juga menitik beratkan kepada kesejahteraan pegawai dan pengembangan skill

pegawai. Untuk itu diperlukan pegawai yang memiliki motivasi yang tinggi untuk

terus berkembang dan giat dalam bekerja.

Dari penjabaran visi dan misi tersebut diperlukanlah penilaian kinerja. Hal

ini diperlukan untuk melihat sejauh mana usaha BUMDesa Sekapuk dalam

mewujudkan visinya. Hal ini dapat dilihat dengan cara balanced scorecard dengan

membagi empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pengembangan.

Keempat perspektif tersebut memiliki hubungan sebab akibat yang akan mengarah

kepada pencapaian misi BUMDesa Sekapuk untuk meraih visinya. Untuk menilai

BUMDesa Sekapuk memiliki keuangan, manajerial, dan pelayanan yang baik.

Dapat diketahui dari perspektif pembelajaran dan pengembangan yang terdiri dari

produktivitas pegawai dan absensi pegawai. Apabila pegawai memiliki

Page 14: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

71

produktivitas yang tinggi dan tingkat absensi yang rendah maka pegawai dapat

memberikan pelayanan yang mengarah pada baiknya manajerial dari bisnis internal

dan akan berdampak pada tingginya inovasi yang akan diberikan pegawai untuk

mendapatkan dan dapat memberikan pelayanan purna jual yang baik. Dengan

begitu, akan berdampak kepada kepuasan dan reputasi dari BUMDesa yang baik

sehingga pelanggan akan tetap loyal terhadap BUMDesa Sekapuk. Dengan

loyalitas pelanggan terhadapat BUMDesa Sekapuk akan berdampak pada

perkembangan keuangan BUMDesa Sekapuk yang dapat meningkatkan profit dan

dapat memberikan sumbangan kepada pemerintah desa untuk pengembangan desa

Sekapuk.

5.1.6 Deskripsi Good Governance Desa Sekapuk

Pada desa Sekapuk terdapat 3 pilar utama dari good governance yaitu,

pemerintah desa, lembaga ekonomi desa, dan masyarakat desa. Untuk membentuk

suatu pemerintah yang baik, diperlukan suatu kerjasama yang sinergis dalam

menjalankan fungsinya masing-masing. Terdapat suatu permasalahan yang terjadi

pada desa sekapuk terkait dengan efektifitas kerja dan efisiensi sumber dan

anggaran. Hal ini bersangkutan antara pilar lembaga ekonomi desa (BUMDesa

Sekapuk) dengan pemerintah desa Sekapuk. Sejak terbentuknya BUMDesa

Sekapuk pada tahun 2009 di desa Sekapuk terdapat penetapan dalam pemberian

kontribusi kepada desa (PADesa) dari pemerintah desa yang tidak efisien. Hal ini

dikarenakan dalam penetapan pemberian kontribusi kepada desa (PADesa) tidak

sesuai dengan kemampuan BUMDesa Sekapuk dalam mendapatkan keuntungan,

melainkan sesuai dengan kemampuan lembaga ekonomi desa yang sebelumnya.

BUMDesa Sekapuk adalah penggabungan dari lembaga ekonomi desa yang

telah terbentuk di desa Sekapuk. Namun, pada dasarnya kemampuan suatu usaha

yang masih baru dalam mendapatkan profit tidak dapat disamakan dengan usaha

yang sudah lama berjalan. Permasalahan ini akan berdampak pada pertumbuhan

dan perkembangan keuangan BUMDesa Sekapuk. Selanjutnya pada tahun 2014

terjadi pemangkasan pegawai yang bertujuan untuk melakukan efisiensi anggaran

dan tenaga kerja. Hal ini membuktikan bahwa dengan penetapan yang cukup besar

dari desa mengakibatkan permasalahan baru pada BUMDesa Sekapuk.

Page 15: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

72

Pada tahun 2016 terjadi pemberhentian penetapan pemberian kontribusi

kepada Desa Sekapuk. Hal ini juga tidak sesuai dengan PERDes Sekapuk tentang

pembentukan dan pengelolaan badan usaha milik desa pasal 5 “Pembentukan

BUMDesa untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Deas guna meningkatkan

pelayanan dalam penyelenggaraan pemerintah desa”. Sehingga keputusan dalam

pemberhentian pemberian kontribusi juga tidak baik untuk dilakukan. Hal ini

disebabkan karena pembentukan BUMDesa pada dasarnya bertujuan untuk

membangun desa sesuai denga kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh desa. Hal

ini juga di perkuat dengan undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah

daerah yang menyatakan “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai

dengan kebutuhan dan potensi desa”.

Efektifitas kerja BUMDesa Sekapuk juga masih belum bisa dikatakan baik.

Hal ini dikarenakan tenaga kerja yang sedikit mengakibatkan terdapat tenaga kerja

yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan jobdesk yang sudah dibuat.

pegawai menjalankan kegiatan yang diluar jobdesknya akan membuat tidak

efisiennya tenaga kerja. Sehingga akan berdampak kepada kinerja dari BUMDesa

Sekapuk.

Masyarakat sebagai salah satu pilar good governance di Desa Sekapuk

sudah melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan

masyarakat dalam mendukung dan berpartisi dalam menggunakan pelayanan yang

diberikan oleh BUMDesa Sekapuk. Masyarakat juga mendukung setiap kebijakan

yang ditetapkan oleh pemerintah desa. Dengan terjalinnya fungsi yang baik dari

setiap pilar good governance maka akan membentuk suatu pemerintahan yang baik

yang akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan desa yang lebih baik.

5.1.7 Gambaran Umum Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner

dan wawancara, maka dapat diketahui gambaran karakteristik responden.

Karakteristik ini terbagi dari beberapa kriteria. Karakteristik responden dalam

penelitian ini terbagi berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan

pendapatan.

Page 16: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

73

Tabel 14. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-laki 37 42,05

2 Perempuan 51 57,95

Jumlah 88 100

Sumber: Data Primer diolah 2017

Berdasarkan tabel 14 diketahi bahwa yang mendominasi sebagai responden

adalah perempuan sebesar 57,95% (51 orang), sedangkan sisanya adalah laki-laki

sebesar 42,05% (37 orang). Komposisi responden perempuan lebih besar dari pada

laki-laki dikarenakan yang lebih dominan dalam melakukan pembayaran adalah

perempuan. Hal ini disebabkan jam beroperasi unit usaha ini dilakukan pada pagi

hari. Sedangkan laki-laki sebagian besar bekerja pada jam tersebut.

Karakteristik responden juga terbagi berdasarkan usia. Pada penelitian ini

usia terbagi menjadi 5 bagian, yaitu usia ≤ 20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-

50 tahun, dan ≥ 50 tahun.

Tabel 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia (tahun) Jumlah Presentase (%)

1 ≤ 20 tahun 0 0

2 21 – 30 tahun 7 7,96

3 31 – 40 tahun 18 20,45

4 41 – 50 tahun 33 37,5

5 ≥ 51 tahun 30 34,09

Jumlah 88 100

Sumber: data primer diolah 2017

Pada tabel 15 menunjukkan bahwa responden dengan usia 41-50 tahun

merupakan responden yang paling banyak, yaitu 37,5% (33 orang). Sedangkan

sisanya adalah responden dengan usia ≤ 20 tahun sebesar 0% (0 orang), 21-30 tahun

sebesar 7,96% (7 orang), 31-40 tahun sebesar 20,45% (18 orang), dan ≥ 51 tahun

sebesar 34,09% (30 orang). Hal ini terjadi karena pada umumnya yang melakukan

pembelian listrik adalah masyarakat yang telah berkeluarga.

Page 17: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

74

Tabel 16. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan

terakhir

Jumlah Presentase (%)

1 Tidak Lulus SD 17 19,32

2 SD 26 29,55

3 SMP 21 23,86

4 SMA/Sederajat 18 20,45

5 Diploma 0 0

6 S1/S2/S3 6 6,82

Jumlah 88 100

Sumber: data primer diolah 2017

Tabel 16 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir masyarakat Desa

Sekapuk yang menjadi pelanggan unit usaha layanan listrik di BUMDesa Sekapuk

yang mendominasi adalah tamatan SD, yaitu 29,55% (26 orang). Sedangkan

sisanya adalah tidak lulus SD sebesar 19,32% (17 orang), tamatan SMP sebesar

23,86% (21 orang), tamatan SMA/Sederajat sebesar 20,45% (18 orang), tamatan

Diploma sebesar 0% (0 orang), dan tamatan Sarjana sebesar 6,82% (6 orang). Hal

ini disebebakan karena pola pikir masyarakat desa yang masih kurang baik sehingga

masyarakat desa sekapuk kurang memperhatikan pendidikan. Hal ini juga dapat

dilihat dari fenomena yang ada di desa sekapuk, banyak anak muda yang

seharusnya masih harus mendapatkan pendidikan lebih memilih bekerja sebagai

tukang batu, penambang kapur, pedagang, dll.

Tabel 17. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pendidikan terakhir Jumlah Presentase (%)

1 Pegawai Negeri 3 3,41

2 Pegawai Swasta 3 3,41

3 Petani 5 5,68

4 Wiraswasta 25 28,41

5 Buruh 13 14,77

6 Ibu Rumah Tangga 39 44,32

Jumlah 88 100

Sumber : Data primer diolah (2017)

Page 18: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

75

Tabel 17 menunjukkan bahwa pekerjaan responden sebagian besar adalah

lainnya dari yang telah di cantumkan sebesar 44,32% (39 orang).Sedangkan sisanya

adalah pegawai negeri sebesar 3,41% (3 orang), pegawai swasta sebesar 3,41% (3

orang), petani 5,68% (5 orang), wiraswasta sebesar 28,41% (25 orang), dan buruh

sebesar 14,77% (13 orang). Hal ini dikarenakan sebagian besar pegguna pelayanan

unit usaha listrik di BUMDesa adalah perempuan.

Tabel 18. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

No Pendidikan terakhir Jumlah Presentase (%)

1 ≤ Rp 500.000 0 0

2 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 16 18,18

3 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 49 55,68

4 Rp2.000.000 – Rp 3.000.000 16 18,18

5 ≥ Rp 3.000.000 7 7,96

Jumlah 88 100

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 18 menunjukkan bahwa pendapatan responden sebagian besar adalah

Rp1.000.000 – Rp 2.000.000 sebesar 55,68% (49 orang). Sedangkan sisanya adalah

≤Rp500.000 sebesar 0% (0 orang), Rp 500.000 - Rp 1.000.000 sebesar 18,18% (16

orang), Rp2.000.000 – Rp3.000.000 sebesar 18,18% (16 orang), dan ≥ Rp

3.000.000 sebesar 7,89% (7 orang). Dari data dilapang sebagian besar responden

adalah masyarakat miskin dan menengah.

5.1.8. Unit Usaha Layanan

Unit Layanan yang ada di BUMDesa Sekapuk sudah ada sejak pertama

berdiri. Hal ini dikarenakan latar belakang pembentukan BUMDesa yang menitik

beratkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa dan memberikan pelayanan

yang terbaik untuk masyarakat desa. Namun pada pelayanan untuk listrik online

baru mulai beroperasi September 2010. Pada unit layanan memberikan pelayanan

dalam bentuk pembayaran listrik, telepon, dan internet speedy kepada masyarakat

desa. Dalam pembayaran listrik, telepon, dan internet speedy bekerja sama dengan

PLN dan BRI untuk transaksi. Dalam melakukan transaksi BUMDesa Sekapuk

menggunakan software tersendiri dalam kegiatan operasional. Setiap masyarakat

Page 19: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

76

yang melakukan kegiatan untuk menggunakan jasa pelanggan yang memiliki

nomor id maka akan di data oleh pengurus sebagai arsip pelanggan.

Dalam melakukan setiap kegiatan ini diperlukan juga koneksi internet.

Untuk itu ketika terdapat permasalahan koneksi internet maka transaksi tidak dapat

dilakukan, dalam melakukan kegiatan operasional harus menggunakan perangkat

komputer dan printer khusus untuk mencetak data transaksi. Dalam hal ini membuat

modal awal yang dibutuhkan dalam unit ini cukup besar, modal yang digunakan

adalah modal bantuan yang diperikan kepada BUMDesa Sekapuk dari pemerintah

pusat. Dengan adanya unit layanan ini masyarakat tidak akan merasa kesulitan

dalam melakukan transaksi pembayaran listrik yang pada dasarnya adalah suatu hal

yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Desa Sekapuk.

Selama BUMDesa Sekapuk berdiri sejak tahun 2009 ketua dari unit usaha

layanan telah diganti sebanyak dua kali sesuai dengan kepengurusan BUMDesa.

Untuk saat ini ketua dari Unit usaha layanan adalah Ibuk Titis Khusnayanti yang

awalnya permasalahan dari unit layanan ini adalah mensosialisasikan kepada

masyarakat dalam pengenalan pelayanan dan pembayaran listrik di BUMDesa

Sekapuk. Sehingga masyarakat sekarang sangat tergantung pada BUMDesa

Sekapuk untuk memenuhi kebutuhannya dalam transaksi pembayaran listrik,

telepon dan internet speedy. Ketua dari unit layanan ini bertugas untuk bertanggung

jawab atas deposito listrik online, menerima keluhan dan komplain dari masyarakat,

bertanggung jawab atas kebersihan kantor, mebuat laporan harian dan menyerahkan

keuangan harian kepada bendahara, dan menyiapkan buku tamu (ketika ada

kunjungan).

Target dari pemasaran listrik, telepon, dan internet speedy ini adalah

seluruh masyarakat desa sekapuk. Dalam pemsaran ini perlu dilakukan kegiatan

sosialisasi dalam pengenalan kepada masyarakat desa sekapuk. Untuk setiap

transaksi pembayaran listrik yang dilakukan BUMDesa mendapatkan jasa sebesar

Rp. 1.000. Selain jasa pembayaran listrik, BUMDesa Sekapuk juga melakukan

pelayanan dalam pembayaran wifi, dan pembelian pulsa.

Page 20: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

77

5.2. Analisis Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard

5.2.1. Perspektif Finansial

Tabel 19. Data Keuangan Unit Usaha layanan Listrik BUMDesa Sekapuk

2014 2015 2016

Laba Bersih Rp 6.812.121 Rp –5.353.624 Rp 8.876.444

Penerimaan Rp 707.263.191 Rp 691.419.405 Rp 657.207.718

Pengeluaran Rp 700.451.070 Rp 696.773.029 Rp 648.331.274

Total Aset Rp 23.955.554 Rp 18.601.930 Rp 32.478.374

ATO 29,52 37,17 20,24

ROA 0,28 -0,28 0,27

GR -3,27 -2,24 -4,95

Sumber: Data primer diolah 2017

Dari tabel 19 menunjukkan bahwa adanya fluktuasi nilai ROA, ATO dan

GR. Fluktuasi nilai ROA di pengaruhi dengan berfluktuasinya nilai laba bersih dan

nilai total aset. Sedangkan nilai ATO yang berfluktuasi dipengaruhi oleh

penerimaan dan total aset yang berfluktuasi. Untuk nilai GR yang berfluktuasi

dikarenakan adanya penurunan penerimaan jika ditinjau dari pendapatan tahun

2013 dengan total penerimaan sebesar Rp 731.205.425. Penelitian ini hanya

berfokus pada data tiga tahun terakhir yaitu tahun 2014,2015, dan 2016. Dari data

yang diperoleh terlihat laba yang didapat berfluktuatif. Di tahun 2014 laba bersih

yang didapat oleh unit usaha layanan listrik online sebesar Rp 6.812.121 dengan

pemasukan Rp 707.263.191 dan total pengeluaran tahun 2014 sebesar Rp

700.451.070. Namun, pada tahun 2015 laba bersih yang didapat memiliki angka

minus sebesar Rp -5.353.624 yang berarti unit usaha layanan mengalami kerugian.

Hal ini dikarenakan deposit yang besar yang di keluarkan unit usaha layanan

dengan total pemasukan Rp 691.419.405 dan pengeluaran Rp 696.773.029. Namun

pada tahun 2016 laba bersih yang didapat naik menjadi Rp 8.876.444 dikarekan

penghapusan penetapan pemberian kontribusi kedesa yang membuat sulitnya

perkembangan unit usaha, selain itu pengeluaran yang dikeluarkan unit usaha juga

tidak besar. Pada tahun 2016 juga adanya dana bantuan dari pemerintah desa kepada

BUMDesa yang di bagikan ke semua unit usaha. Total pemasukan pada tahun 2016

sebesar Rp 657.207.718 dan total pengeluaran Rp 648.331.274

Page 21: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

78

Pada total aktiva penelitian ini hanya menggunakan aliran kas yang ada di

unit usaha layanan listrik online. Hal ini dikarenakan aset yang digunakan semua

adalah milik BUMDesa Sekapuk yang di gunakan pada satu kantor untuk semua

unit usahanya. Sehingga unit usaha layanan hanya menggunakan fasilitas yang

sudah tersedia. Total aset yang dimiliki unit usaha layananpada tahun 2014 bernilai

Rp 23.955.554. Selanjutnya pada tahun 2015 terjadi penurunan menjadi Rp

18.601.930. Pada tahun 2016 aset yang dimiliki oleh unit usaha layanan meningkat

menjadi Rp 32.478.374.

5.2.1.1 Growth in Revenue (GR)

Tabel 20. Data Peningkatan Penerimaan

Tahun Penerimaan (Rp) GR (%) Skor

2014 Rp 707.263.191 -3,27 -

2015 Rp 691.419.405 -2,24 1

2016 Rp 657.207.718 -4,95 -1

Total Skor 0

Skor Maksimum 2

Skor rata-rata 0

Sumber: Data primer diolah 2017

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai GR yang ada pada unit usaha layanan

listrik online BUMDesa Sekapuk mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun

2014 penerimaan yang diterima oleh unit usaha layanan listrik sebesar

Rp 707.263.191 dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan penerimaan.

Tahun 2015 penerimaan yang diterima unit usaha layanan listrik sebesar Rp

691.419.405 sehingga GR menjadi negative dengan nilai sebesar -2,24%. Untuk

tahun berikutnya unit usaha layanan listrik mengalami penurunan penerimaan.

Penerimaan pada tahun 2016 sebesar Rp 657.207.718 sehingga GR menjadi

negative dengan nilai sebesar -4,95%. Nilai GR yang setiap tahun mengalami

fluktuatif menunjukkan bahwa unit usaha layanan tidak mampu mempertahankan

penerimaannya. Jika dimasukkan dalam balanced scorecard dengan nilai growth

on revenue dengan nilai rata-rata 0 maka penilaian untuk balanced scorecard

dikatakan “cukup” dan bernilai 0. Menurut Tahaka (2014), menentukan batas baik,

Page 22: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

79

cukup, dan buruk dilihat dari skor rata-rata yang ada. Indikator dikatakan baik

apabila skor > 0,6, indikator dikatakan cukup apa bila skor 0 – 0,6 , dan indikator

dikatakan buruk apabila skor < 0. Hasil menunjukkan nilai 0 sehingga skor pada

balanced scorecard dikatakan cukup.

5.2.1.2 Return on Assets (ROA)

Tabel 21. Data Return on Assets (ROA)

Tahun Laba Bersih Total Aset ROA Skor

2014 Rp 6.812.121 Rp 23.955.554 0,28 1

2015 Rp -5.353.624 Rp 18.601.930 -0,28 -1

2016 Rp 8.876.444 Rp 32.478.374 0,27 1

Total Skor 1

Skor Maksimum 3

Skor rata-rata 0,33

Sumber: Data primer diolah 2017

Dari data yang diperoleh dan diolah menunjukkan adanya penurunan dan

peningkatan nilai return on assets. Pada tahun 2014 nilai return on assets sebesar

0,28. Namun pada tahun 2015 terdapat penurunan disebabkan laba bersih yang

bernilai menis mengakibatkan nilai return on assets menjadi -0,28%. Namun pada

tahun 2016 terdapat peningkatan yang besar yang dipengaruhi oleh peningkatan

laba yang besar pula dengan nilai return on assets sebesar 0,27. Nilai return on

assets yang berfluktuasi disebabkan karena laba bersih yang didapat oleh unit usaha

layanan listrik mengalami fluktuasi sehingga berdampak pada nilai return on assets.

Dari hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan penilaian kinerja pada return on

assets mengalami fluktuasi dari setiap tahunnya sehingga penilaian untuk balanced

scorecard rata-rata menghasilkan 0,33. Menurut Tahaka (2014) 0,33 termasuk pada

kategori “cukup” dan bernilai 0.

Page 23: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

80

5.2.1.3 Assets Turn Over (ATO)

Tabel 22. Data Assets Turn Over (ATO)

Tahun Penerimaan Total Aset ATO Skor

2014 Rp 707.261.121 Rp 23.955.554 29,52 -1

2015 Rp 691.419.405 Rp 18.601.930 37,17 -1

2016 Rp 657.207.718 Rp 32.478.374 20,24 1

Total Skor -1

Skor Maksimum 3

Skor rata-rata - 0,33

Sumber: Data primer diolah 2017

Dari hasil yang diperoleh dan setelah diolah data nilai ATO (Assets Turn

Over) unit usaha layanan listrik online di BUMDesa Sekapuk berfluktuatif. Pada

tahun 2014 nilai ATO unit usaha layanan sebesar 29,52. Namun, pada tahun 2015

NPM unit usaha layanan listrik oline mengalami peningkatan dengan yaitu 37,17.

Pada tahun 2016 terjadi penurunan yang cukup besar dengan nilai ATO sebesar

20,24. ATO yang berfluktuasi ini diakibatkan karena pada unit usaha di tahun 2015

dan 2016 terjadi permasalahan pengurangan pelanggan akibat tidak dapat

ditanganinya permasalahan koneksi internet yang berlangsung lebih dari satu

minggu. Hal ini mengakibatkan banyaknya pelanggan yang tidak melakukan

transaksi di BUMDesa Sekapuk. Penilaian pada rata-rata balanced scorecard ATO

adalah -0,33 menurut Tahaka (2013) rata-rata balanced scorecard dengan nilai

-0,33 termasuk kriteria buruk sehingga untuk kinerja unit usaha layanan adalah

“buruk” dan bernilai -1.

5.2.2 Perspektif Pelanggan

5.2.2.1 Validitas dan Realibilitas

Untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel, diperlukan uji validitas

dan realibilitas dari setiap pertanyaan yang ada di kuesioner. Uji validitas dan

reabilitas ini dilakukan dengan 30 orang responden. Uji validitas dan reabilitas ini

dilakukan untuk pertanyaan kepuasan pelanggan dan reputasi dengan menggunakan

software SPSS. Data yang valid harus memenuhi syarat r hitung > r tabel (r tabel

n= 30 signifikansi 10% adalah 0,296).

Page 24: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

81

Dari 15 pertanyaan yang dibuat, terdapat 3 pertanyaan yang tidak valid.

Pertanyaan yang tidak valid tersebut adalah pertanyaan nomor 5, pertanyaan nomor

10, dan pertanyaan nomor 13. Untuk itu pertanyaan yang dapat di sebar kepada

seluruh responden terdapat 12 pertanyaan. Selanjutnya dalam uji reabilitas, nilai

cochran alpha dari 15 pertanyaan ini sebesar 0,658 yang membuktikan bahwa data

tersebut reliabel dan jawaban tersebar secara merata dengan jawaban yang sama

pada kesempatan yang berbeda sehingga data dapat dipercaya. Penetapan nilai

minimal pada reliabilitas tidak ada yang mutlak. Namun memberikan informasi

tentang hubungan varians skor teramati dengan varians skor sejati kelompok

individu (Matondang, 2009).

Sedangkan pada reputasi, 14 pertanyaan yang disebar terdapat 4 pertanyaan

yang tidak valid. Pertanyaan yang tidak valid adalah pertanyaan nomor 2,

pertanyaan nomor 4, pertanyaan nomor 11, dan pertanyaan nomor 14. Sehingga

pertanyaan yang disebar kepada 88 responden adalah 10 pertanyaan. Selanjutnya

dalam uji reabilitas, nilai cochran alpha dari 14 pertanyaan ini sebesar 0,535 yang

membuktikan bahwa data tersebut reliabel dan dapat dipercaya.

5.2.2.2 Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan dapat dilihat dari tanggapan pelanggan terhadap

keberadaan unit usaha layanan yang dikelola oleh BUMDesa Sekapuk. Dari data

yang diperoleh dengan pertanyaan yang valid dilapang total skor masyarakat yang

menjawab angka 1 sebanyak 100 data, angka 2 sebanyak 492 data, dan angka 3

sebanyak 464 dengan total score keseluruhan 2476. Jika dilakukan pengukuran

untuk mendapatkan score pada balanced scorecard maka, dengan total score

jawaban 2476 menyimpulkan bahwa masyarakat puas dengan pelayanan yang ada

di unit usaha layanan BUMDesa Sekapuk dan pada balanced scorecard

mendapatkan score 1 atau “puas”.

5 indikator dari pelayanan ini dijabarkan di bawah :

a. Bentuk fisik (tangible)

Bentuk fisik (tangible) meliputi penampilan fasilitas fisik yang ada di unit

usaha layanan listrik di BUMDesa sekapuk. Dari data yang didapat dilapang

Page 25: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

82

permasalahan yang paling banyak muncul pada unit usaha layanan adalah

kelengkapan fasilitas di loket pembayaran. Masyarakat masih banyak mengeluh

mengenai komputer yang sering rusak dan internet koneksi yang sering bermasalah.

Hal ini mengakibatkan pelanggan tidak dapat melakukan transaksi. Distribusi data

dari hasil wawancara adalah sebagai berikut :

Tabel 23 Distribusi Jumlah Jawaban Variabel Bentuk Fisik (Tangible)

Item

Jawaban

Tidak puas Cukup Puas Puas

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Jangkauan

Lokasi 2 2,27 39 44,32 47 53,41

Kebersihan

Lokasi 0 0 41 46,59 47 53,41

Kelengkapan

Fasilitas 32 36,36 56 63,64 0 0

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 23 diatas menunjukkan adanya ketidakpuasan masyarakat desa

sekapuk dengan variabel bentuk fisik (Tangible). Untuk jangkauan lokasi loket

terdapat 2 responden (2,27%) yang berpendapat tidak puas. Hal ini dikarenakan

responden tersebut merupakan responden dengan lokasi tempat tinggal yang ada di

ujung desa sekapuk. Namun, sebagian besar masyarakat merasa cukup puas dan

puas dengan jumlah 39 responden (44,32%) menjawab cukup puas dan 47 (53,41%)

responden menjawab puas. Indikator kebersihan loket juga menunjukkan kepuasa

pada pelayanan unit usaha layanan listrik dikarenakan 41 responden (46,59)

menjawab cukup puas dan 47 responden (53,41%) menjawab dengan puas.

Indikator kelengkapan fasilitas masyakarat desa sekapuk merasakan ketidakpuasan

pada pelayanan yang diberikan, hal ini dikarenakan seringnya komputer dan

internet koneksi yang bermasalah sehingga masyarakat harus menunda pembayaran

listrik. Dari 88 responden terdapat 32 responden (36,36%) menjawab tidak puas, 56

responden (63,64%) menjawab cukup puas, dan tidak ada yang menjawab puas.

Page 26: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

83

b. Kehandalan (realibility)

Keandalan sendiri memiliki arti kemampuan untuk memberikan pelayanan

yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. Pada penelitian ini, keandalan dari

pelayanan unit usaha layanan listrik BUMDesa Sekapuk dapat dilihat dari prosedur

pelayanan dan keteraturan jadwal operasional yang ada di BUMDesa Sekapuk.

Dengan mudahnya prosedur pelayanan dan keteraturan jadwal yang baik maka akan

memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Tabel 24. Distribusi jawaban variabel Keandalan (realiability)

Item

Jawaban

Tidak puas Cukup Puas Puas

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Prosedur

pelayanan 0 0 28 31,82 60 68,18

Keteraturan

jadwal

operasional

0 0 41 46,59 47 53,41

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 24 di atas menunjukkan bahwa kepuasan dari variabel keandalan

sudah baik. Dari 88 responden yang wawancarai mengenai prosedur pelayanan

terdapat 28 responden (31,82%) yang menjawab cukup puas dan 60 responden

(68,18%) yang menjawab puas dengan prosedur pelayanan. Hal ini dikarenakan

masyarakat sudah merasa puas dengan prosedur pelayanan yang tidak memberatkan

masyarakat dalam melakukan transaksi pada unit usaha layanan BUMDesa

Sekapuk. Selanjutnya pada keteraturan jadwal terdapat 41 responden (46,59%)

yang menjawab cukup puas dengan keteraturan jadwal operasional unit usaha

layanan listrik BUMDesa Sekapuk dan terdapat 47 responden (53,41%) yang

menjawab puas. Masyarakat masih merasa cukup puas karena pada pagi hari,

jadwal dalam awal beroperasi masih kurang teratur.

Page 27: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

84

c. Ketanggapan (responsiveness)

Daya tanggap (responsiveness) yaitu resppon atau kesigapan pegawai dalam

membantu konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap. Pada

penelitian ini untuk melihat ketanggapan yang dapat diberikan oleh unit usaha

layanan listrik adalah kecepatan dan ketepatan dalam menanggapi masalah ,

kecepatan dalam menangani transaksi, dan pemberian informasi terkait unit usaha

layanan listrik.

Tabel 25. Distribusi jawaban variabel Ketanggapan (responsiveness)

Item

Jawaban

Tidak puas Cukup Puas Puas

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Kecepatan

dan

ketepatan

menanggapi

masalah

31 35,23 53 60,23 4 4,55

Kecepatan

dalam

menangani

transaksi

0 0 32 36,36 56 63,64

Pemberian

informasi

terkait unit

usaha

layanan

26 29,55 57 64,77 5 5,68

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 25 tersebut menunjukkan bahwa adanya ketidakpuasan masyarakat

desa sekapuk dari segi ketanggapan. Untuk kecepatan dan ketepatan menanggapi

masalah, tardapat 31 responden (35,23%) menjawab tidak puas, 53 responden

(60,23%) menjawab cukup puas, dan 4 responden (4,55%) yang menjawab puas.

Hal ini dikarenakan dalam menangani permasalahan koneksi internet unit usaha

layanan tidak memiliki teknisi yang handal dan lokasi cukup jauh dari kota,

sehingga permasalahan tidak dapat diselesaikan dengan cepat. Indikator kecepatan

dalam menangani transaksi responden cukup puas dan puas dikarenakan pelayanan

yang cepat dilakukan oleh petugas dalam proses transaksi. Terdapat 32 responden

(36,36%) menjawab cukup puas dan 56 responden (63,64%) menjawab puas.

Page 28: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

85

Pelayanan yang dilakukan oleh pegawai unit usaha layanan sudah baik sehingga

dalam melakukan pelayanan tidak pernah mengalami antrian yang panjang. Namun

pada indikator pemberian informasi terkait unit usaha layanan terdapat 26

responden (29,55%) yang menjawab tidak puas, 57 responden (64,77%) menjawab

cukup puas, dan 5 responden (5,68%) menjawab puas. Hal ini dikarenakan ketika

ada pengumuman seperti halnya adanya pemberian hadiah kepada 50 pembeli

pertama di hari ulang tahun BUMDesa Sekapuk tidak adanya pemberitahuan dari

BUMDesa Sekapuk. Responden hanya mengetahui dari masyarakat yang telah

mendapatkan hadiah.

d. Jaminan/kepastian (assurances)

Jaminan (assurances) meliputi kemampuan pegawai atas pengetahuan

terhadap produk secara tepat, perhatian dan kesopadan dalam memberikan

pelayanan, dan kemampuan dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan

jasa yang ditawarkan. Pada penelitian ini, jaminan/kepastian (assurances) dapat

dilihat dari keramahan dan kesopanan pegawai, dan kejujuran pegawai/pengurus.

Tabel 26. Distribusi jawaban variabel Jaminan/kepastian (assurances)

Item

Jawaban

Tidak puas Cukup Puas Puas

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Keramahan dan

kesopanan

pegawai

0 0 25 28,41 63 71,59

Kejujuran

pegawai/pengurus 0 0 39 44,32 49 55,68

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 26 menunjukkan bahwa pelayanan unit usaha layanan listrik sudah

baik. Dilihat dari penilaian responden terhadap keramahan dan kesopanan pegawai

terdapat 25 responden (28,41%) menjawab cukup puas, dan 63 responden (71,59%)

menjawab puas. Selanjutnya pada kujuran pegawai/pengurus terdapat 39 responden

(44,32%) menjawab cukup puas dan 49 responden (55,68%) yang menjawab puas.

Responden menjawab cukup puas dikarenakan masih terdapat masyarakat yang

tidak mengetahui terdapat adanya penambahan biaya adminsitrasi.

Page 29: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

86

e. Kepedulian (empathy)

Kepedulian (empathy), yaitu perhatian secara individual yang diberikan

perusahaan kepada konsumen atau pelanggan. Pada penelitian ini kepedulian

(empathy) dapat dilihat dari pemberian hadiah dan pemberian patokan harga jasa

(biaya administrasi). Dengan tingginya empathy akan berdampak pada loyalitas

pelanggan terhadap perusahaan atau badan usaha.

Tabel 27. Distribusi jawaban variabel kepedulian (empathy)

Item

Jawaban

Tidak puas Cukup Puas Puas

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pemberian

hadiah 6 6,82 45 51,14 37 42,05

Patokan

harga jasa 3 3,41 36 40,91 49 55,68

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 27 menunjukkan dari variabel kepedulian (empathy) unit usaha

layanan listrik sudah baik. Indikator pemberian hadiah terdapat 6 responden

(6,82%) menjawab tidak puas , 45 responden (51,14%) menjawab cukup puas, dan

37 responden (42,05%) menjawab puas. Ketidakpuasan responden dikarenakan

pada tahun 2013-2015 BUMDesa Sekapuk memberikan hadiah dengan cara

mengadakan gerak jalan bersama untuk seluruh masyarakat desa dan yang

mendapatkan hadiah door prize sebagian besar bukan masyarakat yang menjadi

pelanggan BUMDesa Sekapuk, sehingga terdapat pelanggan yang merasa

keberatan dikarenakan tidak pernah mendapatkan hadiah. Selanjutnya pada patokan

harga jasa terdapat 3 responden (3,41%) yang menjawab tidak puas, 36 responden

(40,91%) menjawab cukup puas, dan 49 responden (55,68%) menjawab puas.

Sebagian besar masyarakat merasa patokan harja jasa yang ditetapkan tidak

memberatkan pelanggan.

Page 30: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

87

Sumber: Data primer diolah 2017

5.2.2.3 Reputasi

Dalam melakukan manajerial suatu organisasi diperlukan suatu penilaian

dari masyarakat untuk melihat sejauh mana organisasi tersebut berjalan. Hal ini

juga dapat dilihat dari reputasi organisasi internal di pandangan masyarakat yang

bersangkutan dengan organisasi tersebut. Dengan reputasi yang baik maka

masyarakat akan merasa senang hati menggunakan jasa ataupun produk dari

organisasi atau usaha tersebut. Dari data yang diperoleh dengan pertanyaan

dilapang yang valid, terdapat 9 data yang menjawab 1 (tidak setuju), 322 data yang

menjawab 2 (kurang setuju), dan 549 data yang menjawab 3 (setuju). Jika dilakukan

pengukuran untuk mendapatkan skor pada balanced scorecard dengan total

jawaban 2300 membuktikan bahwa reputasi bernilai 1 atau “baik”.

a. Emotional Appeal

Emotional appeal adalah daya tarik emosional yang berhubungan dengan

kebutuhan sosial atau psikologi konsumen terhadap perusahaan atau badan usaha.

Pada penelitian ini, emotional appeal dapat dilihat dari perasaan suka responden

terhadap pelayanan BUMDesa Sekapuk dan kepercayaan responden kepada

BUMDesa Sekapuk. Dengan tingginya emotional appeal responden terhadap

BUMDesa Sekapuk maka akan semakin baik pula reputasi dari BUMDesa

Sekapuk.

Tabel 28. Distribusi jawaban variabel emotional appeal

Item

Jawaban

Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Perasaan

suka

terhadap

pelayanan

BUMDesa

Sekapuk

0 0 27 30,68 61 69,32

Percaya

pada

BUMDesa

Sekapuk

0 0 31 35,23 57 64,77

Page 31: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

88

Dari tabel 28 menunjukkan bahwa emotional appeal dari responden

terhadap BUMDesa Sekapuk dinilai baik. Dikarenakan pada pertanyaan mengenai

perasaan suka terhadap pelayanan BUMDesa Sekapuk dari 88 responden 27

responden (30,68%) menjawab kurang setuju dan 61 respoden (69,32%) menjawab

setuju. Hal ini terjadi karena masyarakat merasa unit usaha layanan telah beroperasi

sesuai SOP dan menerima keluhan dari pelanggan. Selanjutnya pada pertanyaan

mengenai kepercayaan pada BUMDesa Sekapuk, 31 responden (35,23%)

menjawab kurang setuju dan 57 responden (64,77%) menjawab setuju. Sebagian

besar masyarakat percaya bahwa keuntungan unit usaha layanan pada BUMDesa

Sekapuk akan berdampak pada pemberian kontribusi kepada desa.

b. Product and service

Product and service adalah kemampuan dari BUMDesa Sekapuk dalam

menciptakan suatu produk dan pelayan dengan tujuan untuk mendapatkan perhatian

kepada pelanggan. Dalam penelitian ini product and service dapat dinilai dengan

melihat inovasi BUMDesa Sekapuk dalam mendapatkan pelanggan.

Tabel 29. Distribusi jawaban variabel product and service

Item

Jawaban

Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Bumdesa

Selalu

berinovasi

0 0 33 37,5 55 62,5

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 29 menunjukkan bahwa BUMDesa Sekapuk dalam berinovasi dinilai

baik. Hal ini dikarenakan dari 88 responden terdapat 33 responden (37,5%)

menjawab kurang setuju dan 55 responden menjawab (62,5%) setuju. Sebagian

besar masyarakat berpendapat bahwa BUMDesa Sekapuk selalu berinovasi dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat Desa Sekapuk. Dengan baiknya penilaian

masyarakat mengenai BUMDesa Selalu berinovasi akan berdampak pada baiknya

reputasi BUMDesa Sekapuk pada pandangan masyarakat.

Page 32: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

89

c. Vision and leadership

vision and leadership mengacu kepada bagaimana unit usaha di kelola

berdasarkan kepemimpinannya dan visinya. Pada penelitian ini untuk melihat

visian and leadership dapat dilihat dari kepemimpinan BUMDesa Sekapuk,

bagaimanan visi yang dimiliki BUMDesa Sekapuk, dan bagaimana BUMDesa

Sekapuk dalam memanfaatkan dan mencari peluang yang ada. Semakin baik vision

and leadership yang dimiliki oleh BUMDesa Sekapuk maka akan semakin baik

pula reputasi yang dimiliki oleh BUMDesa Sekapuk.

Tabel 30. Distribusi jawaban variabel vision and leadership

Item

Jawaban

Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BUMDesa

Sekapuk memiliki

pemimpin yang

handal

0 0 28 31,82 60 68,18

BUMDesa

Sekapuk memiliki

visi yang jelas

0 0 35 39,77 53 60,23

BUMDesa

Sekapuk mahir

dalam mencari

dan

memanfaatkan

peluang

0 0 31 35,23 57 64,77

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 30 menunjukkan bahwa BUMDesa Sekapuk memiliki vision and

leadership yang baik. Dari 88 responden yang diwawancarai mengenai kehandalan

pemimpin BUMDesa Sekapuk terdapat 28 responden (31,82%) menjawab kurang

setuju dan 60 responden (68,18%) menjawab setuju. Sebagian besar masyarakat

yakin bahwa ketua BUMDesa Sekapuk selalu berupaya untuk kemajuan BUMDesa

Sekapuk yang akan berdampak kepada perubahan pada desa Sekapuk yang lebih

baik. Selanjutnya pada pertanyaan mengenai visi yang dimiliki oleh sekapuk

terdapat 35 responden (39,77%) yang menjawab kurang setuju dan 53 responden

menjawab (60,23%) setuju. Lalu pada pertanyaan mengenai kemahiran BUMDesa

Sekapuk dalam mencari dan memanfaatkan peluang terdapat 31 responden

Page 33: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

90

(35,23%) menjawab kurang setuju dan 57 responden (64,77%) menjawab setuju.

Sebagian besar masyarakat berpendapat BUMDesa Sekapuk mampu mencari

peluang dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

d. Workplace environtment

workplace environtment mengacu kepada lingkungan di tempat bekerja.

Untuk melihat workplace environtment dapat dilihat dari pengelolaan BUMDesa

Sekapuk dan bagaimana BUMDesa Sekapuk menjadi tempat untuk bekerja.

Dengan baiknya penilaiaan responden mengenai workplace environtment maka

semakin baik pula reputasi yang dimiliki oleh BUMDesa Sekapuk.

Tabel 31. Distribusi jawaban variabel workplace environtment

Item

Jawaban

Tidak puas Cukup Puas Puas

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BUMDesa

Sekapuk

dikelola

dengan baik

0 0 38 43,18 50 56,82

BUMDesa

Sekapuk

merupakan

tempat yang

baik untuk

bekerja

9 10,23 36 40,91 43 48,86

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 31 menunjukkan bahwa terdapat responden yang tidak setuju bahwa

BUMDesa Sekapuk sebagai tempat yang baik untuk bekerja. Pada pertanyaan

mengenai pengelolaan BUMDesa Sekapuk 38 responden (43,18%) menjawab

kurang setuju dan 50 responden (56,82%) menjawab setuju. Selajutnya pada

pertanyaan bagaimana BUMDesa Sekapuk sebagai tempat untuk bekerja terdapat

9 responden (10,23%) menjawab tidak setuju, 36 responden (40,91%) menjawab

kurang setuju, dan 43 responden (48,86%) menjawab setuju. Hal ini dikarenakan

masyarakat berpendapat bahwa gaji yang diterima oleh karyawan/pegawai

BUMDesa Sekapuk tergolong rendah.

Page 34: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

91

e. Social responsibility

Social responsibility mengacu kepada tanggung jawab BUMDesa Sekapuk

terhadap sosial masyarakat dan lingkungan. Untuk melihat social responsibility

dapat dilihat dari apakah BUMDesa Sekapuk berpengaruh terhadap sosial

masyarakat desa dan apakah BUMDesa Sekapuk bertanggung jawab terhadap

lingkungan sekitar.

Tabel 32. Distribusi jawaban variabel social responsibility

Item

Jawaban

Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BUMDesa

Sekapuk

berpengaruh

terhadap sosial

masyarakat

desa

0 0 32 36,36 56 63,64

BUMDesa

Sekapuk

bertanggung

jawab dengan

lingkungan

0 0 31 35,23 57 64,77

Sumber: Data primer diolah 2017

Tabel 32 menunjukkan bahwa BUMDesa Sekapuk memiliki penilaian yang

baik pada social responsibility. Dari 88 responden yang wawancarai mengenai

BUMDesa Sekapuk berpengaruh terhadap sosial masyarakat desa terdapat 32

responden (36,36%) menjawab kurang setuju dan 56 responden (63,64%)

menjawab setuju. Sebagian besar masyarakat setuju bahwa BUMDesa Sekapuk

memberikan dampak sosial yang positif kepada masyarakat. Selanjutnya pada

pertanyaan menganai BUMDesa Sekapuk bertanggung jawab dengan lingkungan

terdapat 31 responden (35,23%) menjawab kurang setuju dan 57 responden

(64,77%) menjawab setuju. Hal ini dikarenakan BUMDesa Sekapuk selalu

memperhatikan lingkungan sekitar. BUMDesa Sekapuk terletak di dekat pasar desa

Sekapuk yang permasalahannya adalah menumpukan sampah. Dengan melihat hal

tersebut BUMDesa Sekapuk membuat jasa pembuangan sampah untuk menangani

permasalahan ini.

Page 35: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

92

Jika dikaitkan dengan penerapannya BUMDeas Sekapuk kepada

pemenuhan kebutuhan masyarakat dan dapat meberikan solusi kepada masalah

sosial. Perlu diketahui beberapa masalah sosial yang penting yang dikemukakan

oleh Soekanto (2012) yaitu kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah

generasi muda, peperangan, pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat,

masalah kependudukan, masalah lingkungan, dan birokrasi. Hal ini membuktikan

bahwa BUMDesa Sekapuk telah berupaya dalam memberikan perbaikan dari segi

masalah lingkungan dan membantu masyarakat miskin desa setempat. Hal ini juga

sesuai dengan visi misi BUMDesa Sekapuk yaitu “Memberikan Pelayanan Terbaik

dan Da pat Melakukan Pemberdayaan serta Mempunyai Tanggung Jawab Sosial

kepada Masyarakat”. Selain itu, mengenai hubungan antara reputasi, kepuasan dan

kinerja perusahaan dijelaskan oleh penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih

(2014) yang menjelaskan bahwa organisasi dengan reputasi yang baik akan

meningkatkan ukuran dari organisasinya dan dapat mencapai kinerja yang baik

apabila dapat mengelola dana secara efektif mengatasi hambatan dan memperoleh

peluang-peluang yang ada. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wibowo (2014) bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara kinerja

universitas, reputasi universitas, dan pemilihan universitas oleh mahasiswa.

Universitas yang memiliki reputasi baik maka lebih diminati oleh mahasiswa

5.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

5.2.3.1 Inovasi

Pada Unit Usaha Layanan BUMDesa Sekapuk memiliki inovasi untuk

menarik pelanggan agar lebih loyal dan percaya kepada unit usaha layanan dengan

cara memberikan hadiah kepada masyarakat setiap tahunnya di ulang tahun

BUMDesa Sekapuk. Hadiah ini berisikan sembako kepada masyarakat pengguna

jasa layanan. Hadiah ini diberikan kepada 50 pelanggan pertama yang melakukan

pembayaran listrik pada bulan maret di BUMDesa Sekapuk dan tidak dapat

diwakilkan oleh orang lain. Hal ini memberikan intensif kepada pelanggan agar

tetap loyal kepada BUMDesa Sekapuk dan menjadi pelanggan setiap unit usaha

layanan. Selain itu, pada tahun sebelumnya unit usaha ini memberikan hadiah

kepada masyarakat desa berupa door prize kepada masyarakat desa sekapuk dengan

Page 36: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

93

mengadakan gerak jalan santai. Jika dilakukan analisis dengan pendekatan

balanced scorecard maka inovasi yang di berikan lebih dari satu, berupa pemberian

hadiah kepada pelanggan setahun sekali dan gerak jalan santai setiap tahun sekali.

Dari inovasi dinilai kinerja unit usaha “baik” dengan skala pembobotan 1.

5.2.3.1 Layanan Purnajual

Pada unit usaha layanan BUMDesa Sekapuk memiliki layanan purna jual

seperti halnya menerima keluhan masyarakat mengenai pemakaian listrik. Dalam

hal ini unit usaha layanan BUMDesa Sekapuk dapat menjadi pemberi pesan kepada

pihak PLN mengenai keluhan masyarakat desa sekapuk. BUMDesa Sekapuk telah

berupaya dalam pencapaian visi dan misinya yang menitik beratkan pelayanan dan

pemenuhan kebutuhan masayarakat desa Sekapuk. Dalam balanced scorecard pada

layanan purna jual diberikan skor “cukup” dengan skala pembobotan 0.

5.2.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

5.2.4.1 Tingkat Absensi Pegawai

Tabel 33. Data Absensi Pegawai

Tahun Jumlah hari

kerja

Jumlah

absensi

Tingkat

Absensi(%)

Skor

2014 301 1 0,33 1

2015 301 3 1 1

2016 301 3 1 1

Total Skor 3

Skor Maksimum 3

Skor rata-rata 1

Sumber: Data primer diolah 2017

Tingkat absensi pegawai ini berguna untuk melihat kedisiplinan

karyawan/pegawai dalam menjalankan tanggung jawabnya. Pada tahun 2014

Jumlah absensi dalam 1 tahun oleh karyawan yang bekerja di unit usaha layanan

sebesar 1 hari dengan jumlah hari kerja 301 hari yang menghasilkan tingkat absensi

karyawan/pegawai dalam setahun sebesar 0,33 %. Pada tahun 2015 terjadi

peningkatan jumlah absensi menjadi 3 hari dengan total hari kerja 301 hari yang

menghasilkan tingkat absensi karyawan/pegawai dalam setahun sebesar 1 %. Pada

tahun 2016 tidak terjadi peningkatan dan penurunan pada absensi yaitu 3 hari

dengan total hari kerja 301 hari yang menghasilkan tingkat absensi

Page 37: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

94

karyawan/pegawai dalam setahun sebesar 1 %. Namun, terdapat ketidakhadiran

karyawan/pegawai berjumlah 44 hari dengan keterangan ijin. Hal ini dikarenakan

pada bulan maret – april pegawai mengambil cuti hamil sehingga semua tugas yang

dijalankan oleh listrik di gantikan oleh pegawai yang bertugas pada unit usaha lain.

Dari hasil yang didapat maka penilaian balanced scorecard bernilai “baik” dengan

angka 1 dikarenakan tingkat absensi masih di bawah 5%. Menurut Tahaka (2014)

penilaian skor rata-rata 1 termasuk pada kategori “baik” dan bernilai 1. penentuan

5% berasal dari penetapan ketua BUMDesa Sekapuk selaku pemegang kebijakan.

5.2.4.2 Tingkat Produktivitas Pegawai

Tabel 34. Data Produktivitas Pegawai

Tahun Penerimaan Jumlah

Pegawai

Produktivitas

Pegawai

Skor

2014 Rp 707.263.191 1 Rp 587.427 -1

2015 Rp 691.419.405 1 Rp 574.268 -1

2016 Rp 657.207.718 1 Rp 545.835 -1

Total Skor -3

Skor Maksimum 3

Skor rata-rata -1

Sumber: Data primer diolah 2017

Tingkat produktivitas pada unit usaha layanan listrik online di BUMDesa

Sekapuk dengan jumlah karyawan/pegawai sebesar satu orang mengalami

penurunan setiap tahunnya. Hal ini dipengaruhi oleh pendapatan yang didapat oleh

unit usaha layanan. Pada tahun 2014 produktivitas karyawan/pegawai di unit usaha

layanan listrik online sebesar Rp587.427. Pada tahun 2015 terjadi penurunan

dikarenakan besarnya pengeluaran dari unit usaha layanan dibandingkan dengan

pemasukan yang diterima dengan produktivitas karyawan sebesar Rp574.268. Pada

tahun 2016 terjadi penurunan dengan produktivitas karyawan/pegawai sebesar

Rp545.835. Hal ini disebabkan permasalahan pada koneksi internet yang

mengakibatkan pelanggan tidak dapat membayar di waktu yang ditentukan

sehingga mengakibatkan sebagian besar pelanggan menggunakan jasa layanan

diluar BUMDesa Sekapuk. Dari hasil yang didapat maka penilaian balanced

scorecard untuk produktivitas karyawan/pegawai adalah “buruk” dengan nilai -1.

Page 38: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

95

Menurut Tahaka (2014) skor rata-rata -1 termasuk pada kategori “buruk” dan

bernilai -1.

Penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Hamdani (2016) yang

menganalisis pengaruh tingkat absensi terhadap produktivitas kinerja karyawan

pada bagian servise di Suzuki Surabaya menghasilkan kesimpulan bahwa tingkat

absensi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Hal ini secara

tidak langsung akan mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan tersebut. Pada

penelitian yang telah dilakukan di unit usaha layanan listrik ini indikator tingkat

absensi memiliki skor yang baik namun indikator tingkat produktivitas karyawan

memiliki skor buruk. Hal ini disebabkan karena pada perhitungan produktivitas

karyawan memiliki faktor-faktor penentu lain selain tingkat absensi salah satunya

adalah pendapatan. Hal ini didukung oleh OECD (2008) yang mengatakan bahwa

produktivitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh pemasukan keuangaan.

5.2.5 Rata-Rata Kinerja Keempat Perspektif Dengan Balanced Scorecard

Tabel 35. Data penilaian kinerja balanced scorecard keseluruhan

Konsep Indikator 2014 2015 2016 Skor

BSC

Finansial GR -3,27 -2,24 -4,95 0

ROA 0,28 -0,28 0,27 0

ATO 29,52 37,17 20,24 -1

Pelanggan Kepuasan

pelanggan

Skor Indeks Kepuasan

2476

1

Reputasi Skor Indeks Reputsi

2300

1

Proses Bisnis

internal

Inovasi Terdapat 2 inovasi untuk meningkatkan

loyalitas pelanggan

1

Layanan

Purnajual

Terdapat 1 layanan purnajual untuk

meningkatkan pelayanan

0

Pertumbuhan

dan

pembelajaran

Tingkat

Absensi

0,33 1 1 1

Produktivitas

Pegawai

587.427 574.268 545.835 -1

Total skor 2

Skor maksimum 9

Skor rata-rata 0,22

Sumber: Data primer diolah 2017

Page 39: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

96

Gambar 6. Kinerja unit usaha layanan BUMDesa Sekapuk

Tabel 35 menunjukkan bahwa adanya perbedaan penilaiaan antara

keempat perspektif. Perbedaan ini akan mengacu kepada penilaian kinerja yang

dimiliki oleh BUMDesa Sekapuk. Perspektif finansial memiliki tiga aspek

penilaian yaitu growth in revenue (GR), dengan nilai 0 atau “cukup”, return on

assets (ROA) dengan nilai 0 atau “cukup”, dan assets turn over (ATO) dengan nilai

-1 atau “buruk”. Dengan begitu perspektif finansial secara keseluruhan dapat dinilai

kurang baik dikarenakan adanya penurunan finansial dari keuangan unit usaha

layanan setiap tahunnya dari tahun 2014-2016. Selanjutnya pada perspektif

pelanggan memiliki 2 aspek penilaian yaitu kepuasan pelanggan dengan nilai 1 atau

“Baik” dan reputasi dengan nilai 1 atau “Baik”. Hal ini dikatakan baik dikarenakan

secara keseluruhan kepuasan dan reputasi BUMDesa Sekapuk sudah dinilai baik

oleh responden namun terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki dan harus

diperbaiki. Kemudian pada perspektif proses bisnis internal terbagi menjadi 2 aspek

penilaian yaitu inovasi dengan nilai 1 atau “Baik” dan layanan purna jual dengan

nilai 0 atau “Cukup Baik”. Unit usaha layanan listrik BUMDesa Sekapuk sudah

cukup banyak inovasi yang dilakukan untuk membuat pelanggan tetap loyal kepada

unit usaha layanan listrik. Namun, pada layanan purna jual unit usaha hanya

memiliki satu jenis layanan purna jual sehingga penilaian pada layanan purna jual

dikatakan cukup baik. Persepektif pembelajaran dan pertumbuhan unit usaha

layanan listrik memiliki dua aspek penilaian yaitu produktivitas karyawan/pegawai

dengan nilai -1 atau “buruk” dan tingkat absensi karyawan/pegawai dengan nilai 1

atau “ baik”. Nilai baik pada tingkat absensi karyawan/pegawai dikarenakan tingkat

persentase kehadiran dalam 1 tahun masih dibawah 5% walaupun banyaknya ijin

pada tahun 2016 yang ada disebabkan pengambilan cuti hamil pegawai. Namun,

ijin tersebut masih dapat ditolerir oleh sistem yang ada di BUMDesa Sekapuk

sehingga penilaian absensi masih termasuk kategori baik.

0 1 -1 0,22 0,6

Cukup Baik Kurang

Page 40: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

97

Penilaian keempat perspektif ini akan berdampak pada kinerja usaha

layanan listrik. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Kurniawanto (2013)

yang membuktikan adanya pengaruh dari keempat perspektif balanced scorecard

terhadap kinerja suatu usaha. Sehingga selanjutnya untuk mengetahui kinerja unit

usaha layanan maka diperlukan perhitungan secara keseluruhan. Dari hasil yang

didapatkan dengan total skor rata-rata sebesar 0,22 menunjukkan bahwa kinerja

unit usaha layanan listrik online pada BUMDesa Sekapuk cukup baik dan perlu

adanya peningkatan lagi pada peningkatan pendapatan, absensi dan layanan purna

jual.

5.3 Kontribusi BUMDesa Sekapuk Kepada PADes

BUMDesa Sekapuk adalah suatu lembaga yang bertujuan untuk

memberikan kontribusi kepada pendapatan asli desa seperti yang sudah dijelaskan

pada PERDes BUMDesa Sekapuk. Sejak awal berdiri BUMDesa Sekapuk adalah

BUMDesa yang menggabungkan lembaga ekonomi desa yang ada di desa sekapuk.

BUMDesa Sekapuk dituntut untuk dapat memberi sumbangan ataupun kontribusi

kepada desa berdasarkan penetapan desa. Penetapan pemberian kontribusi yang

ada di BUMDesa Sekapuk dilakukan dengan tujuan untuk memberi bantuan kepada

pembangunan desa. Penetapan yang ada di BUMDesa Sekapuk ini berdasarkan

kemampuan lembaga ekonomi desa yang ada sebelum adanya penggabungan

menjadi BUMDesa Sekapuk. Namun, penetapan ini tidak sesuai dengan

kemampuan BUMDesa Sekapuk dalam mendapatkan keuntungan. Ketidakseuaian

ini dapat mengakibatkan permasalahan kepada keuangan BUMDesa Sekapuk yang

berdampak pada sulitnya BUMDesa Sekapuk dalam melakukan pengembangan

usaha dan mensejahterakan pegawainya. Berdasarkan dari data keuangan

BUMDesa Sekapuk dari tahun 2014 – 2016 dapat dilihat BUMDesa Sekapuk

mampu mendirikan kontribusi kepada desa Sekapuk sebesar yang tertera pada tabel

36 :

Page 41: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

98

Tabel 36. Kontribusi BUMDesa Sekapuk kepada Desa Sekapuk

2014 2015 2016

Januari 4.500.000 4.500.000 4.500.000

Februari 4.500.000 4.500.000 4.500.000

Maret 4.500.000 4.500.000 4.500.000

April 4.500.000 4.500.000 4.500.000

Mei 4.500.000 4.500.000 0

Juni 4.500.000 4.500.000 0

Juli 4.500.000 4.500.000 0

Agustus 4.500.000 4.500.000 0

September 4.500.000 4.500.000 0

Oktober 4.500.000 4.500.000 0

November 4.500.000 4.500.000 0

Desember 4.500.000 4.500.000 0

Jumlah 54.000.000 54.000.000 18.000.000

Sumber: Data primer diolah 2017

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa BUMDesa Sekapuk mampu

memberikan kontribusi pada tahun 2014 sebesar Rp54.000.000 dengan

memberikan kontribusi Rp4.500.000 setiap bulannya kepada desa. pada tahun 2015

BUMDesa Sekapuk mampu memberikan kontribusi sebesar Rp54.000.000 dengan

memberikan kontribusi Rp4.500.000 setiap tahunnya hal ini serupa dengan tahun

2014 dikarenakan adanya penetapan dari desa dalam memberikan kontribusi

sebesar Rp4.500.000 setiap bulannya. Namun pada tahun 2016 terdapat perbedaan

kontribusi dari BUMDesa kepada desa, pada tahun 2016 BUMDesa Sekapuk

memberikan kontibusi kepada pemerintah sebesar Rp18.000.000. Hal ini

dikarenakan adanya pemberhetian kebijakan desa dalam pemberian kontribusi,

karena hal ini dianggap memberatkan BUMDesa Sekapuk untuk bisa berkembang.

Untuk setiap kontribusinya dari Rp 4.500.000 terdapat persentase

pembagian berdasarkan kemampuan unit usaha dalam mendapatkan keuntungan.

Untuk unit usaha listrik mampu memberikan Rp 450.000 setiap bulannya kepada

desa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kepada Bapak Asjudi sebagai ketua

BUMDesa Sekapuk yang menyatakan bahwa :

Page 42: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

99

“ Dari sumbangan yang diberikan BUMDesa Sekapuk tidak pernah ada

perhitungan pembagian dari setiap unit usahanya. Hal ini dikarenakan

unit usaha yang ada di BUMDesa Sekapuk digabung menjadi satu

pembukuan. Namun, untuk pembagiannya unit HIPPAM yang

memberikan kontribusi terbesar yaitu 50% dikarenakan pendapatannya

yang besar sedangkan layanan listrik PPOB 10% , UED dan LKM 20% ,

agrobisnis 5%, dan tambang 15% ”.

Pendapatan Asli Desa (PADes) ini berkaitan dengan hubungan BUMDesa

Sekapuk sebagai pelaku kegiatan ekonomi desa dengan pemerintah desa. Sehingga

hal ini perlu dikaitkan dengan good governace. Salah yang termasuk prinsip dari

good governance adalah transparansi, efektifitas kerja, dan efisiensi sumber dan

anggaran. Dalam permasalahan ini terlihat bahwa BUMDesa Sekapuk merasa

kesulitan dengan adanya penetapan pemberian kontribusi yang ditetapkan oleh

pemerintah desa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kepada bapak Asjudi

sebagai ketua BUMDesa Sekapuk yang menyatakan bahwa :

“ Penetapan pemberian kontribusi yang terjadi di desa sekapuk ini awal

mulanya berdasarkan kemampuan lembaga ekonomi desa sebelum

adanya BUMDesa Sekapuk. Namun, kenyataannya penetapan ini tidak

sesuai dengan kondisi keuangan BUMDesa Sekapuk. Pada awalnya

BUMDesa Sekapuk memiliki 14 pegawai mas, tapi sekarang sudah

dikurangi dengan tujuan mensejahterakan pegawai dan efisiensi kerja. Ini

terjadi karena gaji yang diberikan dianggap terlalu rendah. “

Dari hasil wawancara tersebut salah satu permasalahan kuangan

BUMDeas Sekapuk terjadi dikarenakan adanya penetapan kontribusi PADes yang

cukup tinggi. Hal ini akan berdampak pada pencapaian misi BUMDesa Sekapuk

dalam mensejahterakan pegawai. Pada tahun 2016 pemberhentian pemberian

kontribusi PADes juga akan berdampak kepada pencapaian misi BUMDesa

Sekapuk. BUMDesa Sekapuk seharusnya dapat memberikan kontribusi PADes

berupa hasil usaha. Pada tahun 2016 BUMDesa Sekapuk hanya memberikan

kontribusi berupa sumbangan kepada acara ataupun kegiatan desa. Pemberhentian

ini juga tidak sesuai dengan PERDes Sekapuk No 2 tahun 2014 pasal 5. Untuk itu

diperlukan suatu transparansi informasi mengenai permasalahan ini antara

BUMDesa Sekapuk sebagai pelaku ekonomi desa dan pemerintah desa. Hal ini

diperlukan untuk menjaga setiap pilar dari good governance menjadi saling bekerja

sama dengan baik sehingga akan membuat suatu pemerintahan yang baik pula.

Page 43: V. PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Badan Usaha Milik Desa ...repository.ub.ac.id/6952/6/BAB V.pdf · SK Kepala Desa No. 141/02/437.116.1/2014 tentang Susunan Pengurus BUMDes. g. Anggaran

100