43
VAKSINASI DAN PERMASALAHANNYA dr. Sri H. Andayani, Sp. A Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK YARSi

VAKSINASI & permasalahannyat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran keluarga

Citation preview

Page 1: VAKSINASI & permasalahannyat

VAKSINASI DAN PERMASALAHANNYA

dr. Sri H. Andayani, Sp. ABagian Ilmu Kesehatan AnakFK YARSi

Page 2: VAKSINASI & permasalahannyat

PENDAHULUAN

IMUNISASI Prinsipnya adalah :

- membentuk antibodi- mengaktifkan sel limfosit dan makrofag

Page 3: VAKSINASI & permasalahannyat

Tujuan imunisasi

Melindungi seseorang terhadappenyakit tertentu ( intermediate goal)

Menurunkan prevalensi penyakit

Eradikasi penyakit(final goal)

Page 4: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksin hidup mencegah infeksi

Mencegah penyakit

Mencegah transmisi penularandi masyarakat

Herd immunity

Cakupan imunisasi >80%

Page 5: VAKSINASI & permasalahannyat

Faktor yang perlu diperhatikan

Antibodi maternal Respon antibodi Kontra Indikasi Jenis vaksin Cara dan dosis vaksin Keadaan khusus:

- bayi lahir kurang bulan- imunokompromais (defisiensi imun)

Page 6: VAKSINASI & permasalahannyat

Mengapa perlu jadwal?

Waktu pertama kali vaksinasi dimulai Antibodi maternal Epidemiologi dan kapan penyakit jadi

manifest Hasil yang optimal

- Interval antar suntikan

- Interval imunisasi primer dan booster

- Maturasi program Menyesuaikan dengan tahapan imunologik

Catch-up Suplementary immunization

Page 7: VAKSINASI & permasalahannyat

Mengapa jadwal vaksin harus diatur? Mendapat respon imun teratur Keseragaman Dapat berubah sesuai dengan

epidemiologi dan kemajuan teknologi vaksin

Page 8: VAKSINASI & permasalahannyat

VAKSINASI

Imunisasi aktif Jenis:

- Live attenuated- Killed microorganism- Vaksin subunit- Vaksin toksoid- Conjugate vaccines- Recombinant DNA

Page 9: VAKSINASI & permasalahannyat

Jenis-Jenis Vaksin

Jenis vaksin Vaksin bakteri Vaksin Virus

Vaksin Hidup BCG CampakParotitisRubellaVariselaOPVYellow fever

Vaksin mati DifteriTetanusPertusisKoleraMeningokokusPneumokokusHibTyphoid Vi

InfluenzaIPVRabiesHepatitis AHepatitis B

Page 10: VAKSINASI & permasalahannyat
Page 11: VAKSINASI & permasalahannyat
Page 12: VAKSINASI & permasalahannyat
Page 13: VAKSINASI & permasalahannyat
Page 14: VAKSINASI & permasalahannyat
Page 15: VAKSINASI & permasalahannyat

Jadwal imunisasi di Puskesmas

UMUR VAKSINASI

0-7 hari Hepaitis B-uniject

1 bulan  BCG

2 bulan  HB- DPT 1 (Combo ), Polio 1

3 bulan  HB- DPT 2 (Combo ), Polio 2

4 bulan  HB- DPT 3 (Combo ), Polio 3

9 bulan  Campak, Polio 4

Page 16: VAKSINASI & permasalahannyat

BCG Diberikan <2 bulan, ulangan tidak dianjurkan Dosis: 0,05 ml, ik, dekat insersi m.deltoideus Tidak diberikan pada pasien

imunokompromais Bila diberikan pada usia >3 bln perlu uji

tuberkulin dulu Manfaat BCG diragukan??

- daya lindung hanya 42% (WHO 50-78%)

- 70% TB berat mempunyai parut BCG

- dewasa: BTA (+) 25-36% WALAUPUN PERNAH bcg

Masa depan ditunggu vaksin TB baru

Page 17: VAKSINASI & permasalahannyat

BCG

Setelah dilarutkan, dalam suhu 2-8C (bukan freezer), hanya boleh 3 jam

Dalam keadaan kering simpan dalam freezer

Jangan kena sinar matahari

Page 18: VAKSINASI & permasalahannyat

HEPATITIS B

Mengapa imunisasi hepatitis B Harus diberikan saat lahir ?

EndemisitasKarier kronik

Transmisi maternal

Page 19: VAKSINASI & permasalahannyat

Penularan infeksi virus Hepatitis B

Perinatal/vertikal: ibu ke bayi saat lahir- 70-90% bayi yang terinfeksi menjadi karier 25%

diantaranya meninggal

- chronic carrier sebagai sumber infeksi

Horisontal: bayi ke bayi/anak ke dewasa Parenteral, perkutan: unsafe injection,

transfusi darah Sexual transmission

Page 20: VAKSINASI & permasalahannyat

Bayi lahir dari ibu dengan HbsAg (-) atau tidak diketahui atau negatif

HB-1 diberikan vaksin rekombinan HB, 10 mg i.m, dalam waktu 12 jam setelah lahir

HB-2 diberikan umur 1 bulan dan dosis ketiga umur 3-6 bulan

Apabila pada pemeriksaan selanjutnya diketahui ibu HBsAg-nya (+), segera berikan 0,5 ml HBIg (sebelum 1 minggu)

Daya perlindungan Hep B s/d 15 tahun bila diberikan 3 kali

Page 21: VAKSINASI & permasalahannyat

Bayi lahir dari ibu HBsAg (+)

Dalam waktu 12 jam setelah lahir:- diberikan 0,5 ml HBIG dan vaksin rekombinan Hep. B secara bersamaan - i.m, di sisi tubuh yang berlainan

Hep B-2 diberikan umur 1 bulan dan dosis ketiga umur 3-6 bulan

Penting:Jarak antara HepB-1 ke HepB-2 : 4-8 minggu (terbaik 4

mgg)Jarak antara HepB-2 ke HepB-3: 2-12 bulan (terbaik 5

bulan)

Page 22: VAKSINASI & permasalahannyat

Global commitmentProgram Pengembangan Imunisasi

Eradikasi polio (ERAPO) Eliminasi tetanus neonatorum Eradikasi campak Safety injection Pengembangan iptek vaksin dan alat

suntik (autodestruct, uniject, cold chain)

Page 23: VAKSINASI & permasalahannyat

POLIO (oral polio vaccine)

Jadwal: saat lahir, 2,4,6,18 bulan, 5 tahun Dosis: 2 tetes p.o Ada resiko VAPP dan cVDPV OPV harus

diubah menjadi IPV Kasus polio terakhir di Indonesia: Februari

2005 Perhatikan warna Vaccine Vial Monitor (VVM) Setelah pemberian OPV boleh langsung

diberi ASI, tetapi kalau kolostrum harus ditunda dahulu karena mengandung Ig yang tinggi

Page 24: VAKSINASI & permasalahannyat

OPV

Keuntungan Diperoleh imunitas

humoral dan lokal Imunitas mukosa

usus Pemberian mudah Murah Herd immunity Contact immunity

Kerugian Resiko VAPP, resipien

dan kontak Resiko cVDPV KI pada pasien

imunokompromais Kegagalan vaksinasi

(pada diare, muntah) Diperlukan cold

chain Menimbulkan

pencemaran

Page 25: VAKSINASI & permasalahannyat

IPV

Keuntungan Tidak ada resiko

VAPP dan cVDPV Imunitas konstan,

menetap, tinggi Pasien

imunokompromais Ada kemasan

kombinasi Herd immunity Termostabil

Kerugian Imunitas intestinal

sedang Tidak ada contact

immunity Mahal/single dose Produksi baru

Page 26: VAKSINASI & permasalahannyat

Kapan IPV digunakan?

Cakupan imunisasi OPV tinggi, >90% Cakupan AFP tetap tinggi (AFP rate≥2) Tidak ada virus polio liar yang

bersirkulasi selama 3 tahun berturut-turut

Page 27: VAKSINASI & permasalahannyat

TETANUS

Eliminasi tetanus neonatorum tahun 2000 (?) Target imunisasi tetanus 3x:

- 3 dosis saat bayi setara 2 dosis toksoid dewasa- Dosis ke-4 (18-24 bulan) kekebalan + 5 tahun- dosis ke-5 (masuk SD) kekebatan + 10 tahun- dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT) kekebalan +20 tahun

Page 28: VAKSINASI & permasalahannyat

DTwP atau DTaP

Pemberian 3 kali sejak umur 2 bulan (umur minimal 6 minggu), interval 4-6 minggu

Ulangan:- 18-24 bulan- 5 tahun (dianjurkan DPT bukan DT)- 12 tahun (program BIAS)

DTP merupakan core vaksin kombinasi Di Indonesia: DPT/Hep.B, DPT/Hib

Page 29: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksin pertusis (whole cell) Vaksin klasik dibuat dari bakteri utuh

(whole bacteria) melalui biakan dan inaktivasi

Efikasi 87-93% Masalah (kontroversi global)

KIPI-Kejang demam

-Anafilaksis-Menangis>3 jam

Tidak ada hubungan:

-SIDS- kejang tanpa demam

-Infantil spasm

Page 30: VAKSINASI & permasalahannyat

KIPI vaksin DTP

KIPI ringan Reaksi lokal Demam>38C Iritabel, malaiseGejala sistemik

10-50% 10-50% 25-55%

KIPI BERAT Onset interval Reaksi per dose Reaksi per juta dosis

Menangis lama 0-24 jam 1/15-1.000 1.000-60.000

Kejang 0-2 hari 1/1750-12.500 80-570

Hipotonik hiporesponsif

0-24 jam 1/1.000-33.000 30-990

Anafilaksis 0-1 jam 1/50.000 20

Ensefalopati 0-2 hari 1/50.000 20

Page 31: VAKSINASI & permasalahannyat

CAMPAK Data:

- umur 10-12 tahun: 50% titer antibodi di atas ambang pencegahan- umur 5-7 tahun: 29,3% pernah menderita campak walaupun pernah diimunisasi- “kantong” daerah campak

BIAS: ulangan campak saat masuk SD Program: reduksi kematian campak Dosis: 0,5 ml s.k pada usia 9 bulan,

ulangan usia 6 tahun

Page 32: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksin Kombinasi

Gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda

Diberikan pada saat dan lokasi yang sama

Contoh vaksin kombo tradisional: DPT, MMR, dan Polio 1,2,3

Page 33: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksin Kombo

Me(-) jumlah suntikan, jumlah kunjungan, ketidaknyamanan bayi/dokter

Memudahkan mengejar imunisasi yang tertunda, manambah vaksin baru dalam jadwal

Mengurangi pengadaan spuit

Menurunkan respons imun tiap antigen

Jadwal harus disesuaikan Mempengaruhi suplai dan

harga vaksin Menambah ruang

penyimpanan Dapat membingungkan

perawat dalam membantu dokter

Mengurangi kunjungan dokter

Keuntungan Kerugian

Page 34: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksin Kombinasi

Dasar kombinasi DPT Quadrivalent

- DTwP/HepB- DTwP/Hib atau DTaP/Hib- DTaP/IPV

Pentavalent- DTaP/Hib/IPV- DTaP/HepB/Hib

HexavalentDTaP/HepB/Hib/IPV

Page 35: VAKSINASI & permasalahannyat

Susunan penyimpanan vaksin di lemari es Rak I (paling atas) : Polio, campak BCG Rak II (tengah) : DPT, Hep B Rak III (bawah) : DT, TT Jarak menyusun dus vaksin 1-2 cm atau 1 jari Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm Lemari es tidak terkena sinar matahari langsung Sirkulasi udara cukup Tidak terlalu sering dibuka-tutup, tidak

menyimpan bersamaan dengan makanan/minuman

Page 36: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksin hidup: sensitif (tidak tahan panas), tahan beku

vaksin Pada suhu Dapat bertahan selama

Polio Beberapa derajat di atas suhu udara luar <34C

2 hari

BCG, Campak Beberapa derajat di atas suhu udara luar <34C

7 hari

Page 37: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksin “Mati”: sensitif (tidak tahan) beku, tahan panas

Vaksin Pada suhu Dapat bertahan selama

HepB, DPT-HB -0-5C (beku) Maks ½ jam

DPT, DT, TT -5s/d-10C (beku) Maks 1,5-2 jam

DPT, DPT-HB, DT Beberapa derajat di atas suhu udara luar <34C

14 hari

Hep B, TT Beberapa derajat di atas suhu udara luar <34C

30 hari

Page 38: VAKSINASI & permasalahannyat

Prosedur pemberian vaksin

Informed consent Peralatan vaksin Alat penanganan kedaruratan

(adrenalin, kortikosteroid, selang dan cairan infus, oksigen)

Pencatatan vaksin (buku KIA, KMS, blangko vaksinasi)

Pemantauan setelah vaksinasi: perhatikan keadaan umum, tunggu 30 menit di ruang tunggu

Page 39: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksinasi pada keadaan khusus Lahir dari ibu dengan HBsAg (+) Pasien imunokompromais pada

umumnya tidak diberikan vaksin hidup Pasien mendapat obat yang menekan

sistem imun (misalnya prednison >2 mg/kgBB/hari, >14 hari) ditunda

Page 40: VAKSINASI & permasalahannyat

Vaksinasi pada keadaan khusus Vaksinasi pada anak dengan penyakit

kronis semua vaksin dibolehkan kecuali pada imunodefisiensi sekunder, vaksin hidup dipertimbangkan

Vaksin pneumokokus dan influenza diperlukan terutama pada penyakit kardiovaskular, sal. nafas kronik, ginjal, metabolik, hematoonkologi

Page 41: VAKSINASI & permasalahannyat

Jadwal catch-up immunization

Vaksin RekomendasiBCG -Usia <12 bulan boleh diberikan kapan saja

-Usia >12 bulan, imunisasi kapan saja, dosis 0,1 ml i.k

DTwP atau DtaP

-Bila dimulai dengan DTwP boleh dilanjutkan dengan DTaP-Berikan Td pada anak ≥7 th, jgn DTwP atau DTaP bila vaksin tersedia-Bila terlambat, jgn mengulang pemberian dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi imunisasi seperti jadwal, tidak peduli berapapun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya-Bila belum pernah imunisasi dasar <12 bln, imunisasi diberikan sesuai imunisasi dasar baik jumlah mauoun intervalnya-Bila pembeian ke-4 sebelum ulang tahun yang ke-4,maka pemberian ke-5 secepat-cepanya 6 bulan sesudahnya-Bila pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, maka pemberian ke-5 tidak perlu lagi

Page 42: VAKSINASI & permasalahannyat

Jadwal catch-up immunization

Vaksin

Rekomendasi

Polio oral Bila terlambat, jangan mengulang dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi imunisasi sesuai jadwal, tidak peduli berapapun jarak waktu/interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya

Campak -usia 9-12 bulan, berikan kapan saja saat bertemu-usia ≥1 tahun, berikan MMR

MMR Bila sampai usia 12 bulan belum mendapat imunisasi campak, MMR bisa diberikan kapan saja setelah berumur 1 tahun

Hep B -Bila terlambat, jangan mengulang pemberian dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi imunisasi sesuai jadwal, tidak pedul berapapun jarak/interval dari pemberian sebelumnya-Anak dan remaja yang belum pernah imunisasi Hep.B pada masa bayi, bisa mendapat serial imunisasi hep. B kapan saja saat berkunjung

Page 43: VAKSINASI & permasalahannyat