5
Variabel VD dan ID dari persamaan 2.1 adalah semua seperti axis variable dari karakteristik dioda pada gambar 2.1 (b). Perpotongan garis beban dan karakteristik dapat digambarkan dengan menentukan titik pada horizontal axis yang mempunyai ID = 0A dan juga menentukan titik vertical axis yang mempunyai VD = 0V. JIka kita atur VD = 0V, dengan persamaan 2.1 akan kita peroleh nilai magnitude ID pada sumbu vertical E = VD+ IDR E = 0V + IDR I E D = R =0 V V ………………………………….. (2.2) D Selanjutnya, kita atur ID = 0A, dengan persamaan 2.1 kita dapat memperoleh magnitude VD pada sumbu horizontal. E = VD+ IDRD = + (0)RD E VD = V E …………………………………. (2.3) D =0 I A D Seperti terlihat pada gambar 2.2. garis lurus yang menghubungkan ke dua titik menggambarkan garis beban. Jika nilai R diubah, maka gambar garis beban akan berubah. E R IDQ 0 ID VDQ Karakteristik dioda Q-point Garis beban VD Gambar 2.2 Garis Beban dan Titik Operasi

Variabel Dioda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

macam dioda

Citation preview

Page 1: Variabel Dioda

Variabel VD dan ID dari persamaan 2.1 adalah semua seperti axis variable dari

karakteristik dioda pada gambar 2.1 (b). Perpotongan garis beban dan karakteristik

dapat digambarkan dengan menentukan titik pada horizontal axis yang mempunyai ID

= 0A dan juga menentukan titik vertical axis yang mempunyai VD = 0V. JIka kita

atur VD = 0V, dengan persamaan 2.1 akan kita peroleh nilai magnitude ID pada sumbu

vertical

E = VD+ IDR

E = 0V + IDR

IED = R =0

V V ………………………………….. (2.2)

D

Selanjutnya, kita atur ID = 0A, dengan persamaan 2.1 kita dapat memperoleh

magnitude VD pada sumbu horizontal.

E = VD+ IDRD

= + (0)RD

E VD

=V E

…………………………………. (2.3)

D =0I AD

Seperti terlihat pada gambar 2.2. garis lurus yang menghubungkan ke dua titik

menggambarkan garis beban. Jika nilai R diubah, maka gambar garis beban akan

berubah.

ER

IDQ

0

ID

VDQ

Karakteristikdioda

Q-pointGarisbeban

VD

Gambar 2.2 Garis Beban dan Titik Operasi

Titik perpotongan antara garis karakteristik dioda dan garis beban disebut dengan

“ Q point ” (Quiescent Point)

Page 2: Variabel Dioda

Aplikasi Dioda

2.2 Aproximasi Dioda

Dalam menganalisis rangkaian dioda, dapat digunakan 3 macam model

pendekatan (aproximasi), yaitu:

• Piecewise-linear model

• Simplified model

• Ideal model

Untuk dioda Silikon, ketiga model tadi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Aproximasi untuk Dioda Silikon

Model Gambar Karakteristik

Piece-wise linear

model

Simplified model

Ideal model

VT

0.7

VT

0.7

rav

10Ω

0

ID

ID

ID

VT

VT

rav

VD

VD

VD

Untuk dioda yang terbuat dari Germanium, VT adalah 0.3V.

2.3 Konfigurasi Seri dari Dioda dengan Input DC

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menganalisis dioda, yaitu:

a. Tentukan kondisi dioda ON/OFF, dengan cara:

• Lepaskan dioda dari rangkaian

• Hitung tegangan pada terminal dioda VD yang dilepas tadi dengan

KVL

Page 3: Variabel Dioda

Aplikasi Dioda

• VD⟩0.7 → Dioda silikon ON, dioda germanium VD⟩0.3 → ON

VD⟨0.7 → Dioda silikon OFF, dioda germanium VD⟨0.3 → OFF

b. Jika dioda ON, ganti dengan model pendekatan yang digunakan

c. Analisis rangkaian tersebut

contoh

Tentukan VD, VR dan ID dari rangkaian dioda berikut

Jawab

• Langkah 1

Dengan KVL:

E − V − = 0D R

−V = E VD

=R

(8V ) − IRR

• Langkah 2

= (8V ) − (0)R

VD= 8V

VD⟩0.7V dioda ON

• Langkah 3

+ VD -VD = 0.7V

−V = E V

8V E

0.7V+VR

-

2K2

R D

= 8 − 0.7 = 7.3V

= =VR =7.3V

Page 4: Variabel Dioda