6
iptek hortikultura 39 Mangga (Mangifera indica L.) merupakan salah satu buah yang sangat penting di dunia dan telah dibudidayakan oleh lebih dari 100 negara, terutama di Asia (Berardini et al. 2005). Diakui bahwa mangga memiliki warna yang menarik, rasa yang enak, aroma yang eksotik, kaya nutrisi, dan sebagai sumber karoten yang tinggi, serta mengandung asam askorbat dan senyawa fenolik, dan dikenal sebagai king of the fruit di Asia Timur (Pott et al. 2003). Kandungan gizi daging buah mangga per 100 g adalah energi 272 kJ, karbohidrat 17,00 g, gula 14,80 g, serat 1,80 g, lemak 0,27 g, protein 0,51 g, vitamin A equiv. 38 mg, β-karoten 445 mg, thiamin (vitamin B1) 0,058 mg, riboflavin (vitamin B2) 0,057 mg, niacin (vitamin B3) 0,584 mg, asam pantotenat (vitamin B5) 0,160 mg, vitamin B6 0,134 mg, folat (vitamin B9) 14 mg, vitamin C 27,70 mg, kalsium 10 mg, besi 0,13 mg, magnesium 9 mg, fosfor 11 mg, kalium 156 mg, dan seng 0,04 mg (Anonymous 2012). Salah satu varietas mangga Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor adalah Arumanis 143. Varietas ini dilepas pada tahun 1984 dan mulai berkembang luas dengan ditandainya usaha skala perkebunan sekitar tahun 1990 sehingga pada 5 tahun kemudian buah mangga Arumanis 143 mendominasi transaksi bisnis buah mangga Indonesia. Bersamaan dengan pengembangan mangga Arumanis 143 mulai tahun 1994, Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga mengembangkan mangga Gadung 21 (dengan sebutan mangga Gadung Klonal 21) melalui program Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu dengan luas areal 3.925 ha dengan jumlah tanaman sebanyak 337.375 pohon. Pengembangan mangga Gadung 21 tersebut tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kec. Rembang seluas 2.159 ha (sebanyak 215.853 pohon), Kec. Sukorejo seluas 981 ha (sebanyak 98.115 pohon), dan Kec. Wonorejo seluas 785 ha (sebanyak 78.492 pohon) (Diperta Kab. Pasuruan 2013). Pengembangan mangga Gadung 21 ini menggunakan benih berlabel Arumanis 143 karena pada saat itu para pakar mangga Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah Tebal, Berserat Rendah, Rasa Manis, dan Dapat Dimakan Seperti Alpukat

Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id › i › files › VarietasMang...mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat maka

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id › i › files › VarietasMang...mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat maka

iptek hortikultura

39

Mangga (Mangifera indica L.) merupakan salah satu buah yang sangat penting di dunia dan telah dibudidayakan oleh lebih dari 100 negara, terutama di Asia (Berardini et al. 2005). Diakui bahwa mangga memiliki warna yang menarik, rasa yang enak, aroma yang eksotik, kaya nutrisi, dan sebagai sumber karoten yang tinggi, serta mengandung asam askorbat dan senyawa fenolik, dan dikenal sebagai king of the fruit di Asia Timur (Pott et al. 2003). Kandungan gizi daging buah mangga per 100 g adalah energi 272 kJ, karbohidrat 17,00 g, gula 14,80 g, serat 1,80 g, lemak 0,27 g, protein 0,51 g, vitamin A equiv. 38 mg, β-karoten 445 mg, thiamin (vitamin B1) 0,058 mg, riboflavin (vitamin B2) 0,057 mg, niacin (vitamin B3) 0,584 mg, asam pantotenat (vitamin B5) 0,160 mg, vitamin B6 0,134 mg, folat (vitamin B9) 14 mg, vitamin C 27,70 mg, kalsium 10 mg, besi 0,13 mg, magnesium 9 mg, fosfor 11 mg, kalium 156 mg, dan seng 0,04 mg (Anonymous 2012).

Salah satu varietas mangga Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam

negeri maupun ekspor adalah Arumanis 143. Varietas ini dilepas pada tahun 1984 dan mulai berkembang luas dengan ditandainya usaha skala perkebunan sekitar tahun 1990 sehingga pada 5 tahun kemudian buah mangga Arumanis 143 mendominasi transaksi bisnis buah mangga Indonesia. Bersamaan dengan pengembangan mangga Arumanis 143 mulai tahun 1994, Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga mengembangkan mangga Gadung 21 (dengan sebutan mangga Gadung Klonal 21) melalui program Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu dengan luas areal 3.925 ha dengan jumlah tanaman sebanyak 337.375 pohon. Pengembangan mangga Gadung 21 tersebut tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kec. Rembang seluas 2.159 ha (sebanyak 215.853 pohon), Kec. Sukorejo seluas 981 ha (sebanyak 98.115 pohon), dan Kec. Wonorejo seluas 785 ha (sebanyak 78.492 pohon) (Diperta Kab. Pasuruan 2013). Pengembangan mangga Gadung 21 ini menggunakan benih berlabel Arumanis 143 karena pada saat itu para pakar mangga

Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah Tebal, Berserat Rendah, Rasa Manis,

dan Dapat Dimakan Seperti Alpukat

Page 2: Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id › i › files › VarietasMang...mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat maka

No. 13 - November 2017

40

menganggap bahwa Gadung 21 sinonim dengan Arumanis 143. Penyebaran mangga Gadung 21 di Kab. Pasuruan disajikan pada Gambar 1.

Dari pengembangan mangga di tiga kecamatan tersebut, pengelolaan mangga di Kecamatan Rembang, khususnya di Desa Oro-Oro Ombo dilakukan secara intensif sehingga produktivitasnya tertinggi. Pengembangan mangga tersebut didukung adanya pusat pemasaran lokal, regional, dan nasional. Produktivitas mangga di Kecamatan Wonorejo terendah karena belum intensifnya pengelolaan tanaman mangga oleh petani. Perkembangan jumlah tanaman, produksi, dan produktivitas mangga pada sentra utama di Kabupaten Pasuruan tahun 2013 disajikan pada Tabel 1.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar mampu meningkatkan produksi dan produktivitas mangga maka pada tahun 2007 di Desa Oro–Oro Ombo Wetan, Kec.

Rembang telah dibentuk kelembagaan petani, yaitu Gapoktan Tani Makmur Sentosa. Gapoktan ini merupakan ujung tombak pengembangan pertanian dan memiliki peranan yang sangat strategis dalam mengembangkan skala usaha agribisnis yang lebih ekonomis dan efisien. Gapoktan ini beranggotakan 120 orang dengan areal kawasan seluas 408 ha. Salah satu tujuan dari Gapoktan ini adalah untuk menghasilkan produk mangga yang mempunyai daya saing tinggi. Untuk pemasarannya, Gapoktan ini menjalin kemitraan dengan Sofi Mango (Ds. Oro-Oro Ombo Kulon) dan Lilik Mango Wijaya (Surabaya). Kegiatan Gapoktan ini juga didukung oleh aktivitas Wanita Tani yang membantu dalam penanaman, pemeliharaan dan panen buah, serta membuat dan memasarkan produk olahan mangga. Di samping itu juga didukung oleh Taruna Tani yang berinovasi dalam agribisnis mangga. Gapoktan Tani Makmur Sentosa ini pada tahun 2010 meraih Juara 1 Lomba Agribisnis Hortikultura Mangga Tingkat Kabupaten Pasuruan (Diperta Kab. Pasuruan 2011). Pada tahun 2013 Gapoktan ini meraih penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2013 dalam lomba Agribisnis Hortikultura Tanaman Buah Mangga Tingkat Nasional 2013. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia kepada Ketua Gapoktan Tani Makmur Sentosa (Prasetyo 2013).

Tabel 1. J u m l a h p o h o n , p ro d u k s i , d a n produktivitas mangga Gadung 21 di tiga kecamatan sentra pengembangan mangga Kabupaten Pasuruan

KecamatanJumlah

tanaman (phn)

Produksi (ton)

Produktivitas (kg/phn)

Rembang 215.853 14.030 65Sukorejo 98.115 5.887 60Wonorejo 78.492 2.747 35

Sumber: Diperta Kab Pasuruan ( 2013)

Gambar 1. Penyebaran mangga Gadung 21 di Kabupaten Pasuruan (Diperta Kab. Pasuruan 2013)

Kec REMBA

NG 2.159 Ha

Kec. SUKOREJO 981

Ha

Kec. WONOREJO 785

Ha

KEC. REMBANG

2.159 Ha

2.159 Ha

KEC. SUKOREJO

981 Ha

981 Ha

KEC. WONOREJO

785 Ha

785 Ha

Page 3: Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id › i › files › VarietasMang...mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat maka

iptek hortikultura

41

Mangga Alpukat Julukan Mangga Gadung 21 Makan buah mangga biasanya dikupas

kulitnya kemudian dimakan, namun mangga Gadung 21 ini cara makannya bisa dibelah tengahnya, kemudian diputar hingga terbelah menjadi dua dan dapat dimakan menggunakan sendok seperti makan buah alpukat. Karena cara makannya seperti makan buah alpukat maka masyarakat menyebutnya mangga alpukat. Untuk mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat maka buahnya harus dipanen masak pohon sehingga mangga Gadung 21 di Desa Oro-Oro Ombo ini dipanen dalam kondisi masak pohon. Mangga ini mempunyai nilai ekonomi tinggi karena di tingkat petani harga jual

buah masak pohon bisa mencapai Rp20.000,00 – Rp25.000,00 per kg (klas B dan A). Mangga masak pohon ini rasanya manis dan tidak berserat sehingga banyak digemari konsumen terutama di pulau Jawa, khususnya di Surabaya, Malang, Solo, Semarang, dan Jakarta, bahkan diekspor ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

Produk mangga masak pohon ini oleh petani dijual ke Sofi Mango dan beberapa pedagang mangga masak pohon di Desa Oro-Oro Ombo Wetan dan Oro-Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kab. Pasuruan, yang kemudian dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa Timur dan Jakarta.

Gambar 2. Penerimaan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2013 di Istana Wapres RI (Foto: Dody Setiawan, Diperta Kab. Pasuruan)

Gambar 3. Bupati Pasuruan (kiri) makan buah mangga Gadung 21 seperti makan alpukat pada acara Festival Mangga Gadung 21 & Gelar Produk Unggulan Sektor Pertanian Kab. Pasuruan 2014

Page 4: Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id › i › files › VarietasMang...mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat maka

No. 13 - November 2017

42

Mangga Gadung 21 Berbeda Dengan Arumanis 143

M a n g g a G a d u n g 2 1 d a l a m pengembangannya menggunakan benih berlabel Arumanis 143 karena pada saat itu para pakar

Tabel 2. Karakter fisik buah dari klon-klon mangga Gadung dan Arumanis yang terkoleksi di KP Cukurgondang

Klon

Karakter fisik buah

Bentuk buah

Bobot buah (g)

Panjang buah (cm)

Lebar buah (cm)

Tebal buah (cm)

Tebal daging

buah (cm)

Porsi buah yang bisa

dimakan (%)

Warna kulit buah

Gadung-21 Jorong 510 13,80 8,91 8,18 2,41 73,65 HijauGadung-185 Jorong 550 13,78 9,20 8,41 2,23 72,65 HijauArumanis-1 Jorong 428 12,63 8,15 7,73 2,03 77,12 HijauArumanis-143 Jorong 446 13,40 8,52 7,76 2,00 70,76 HijauArumanis-135 Jorong 468 13,04 8,62 8,07 2,40 72,04 HijauArumanis-151 Jorong 508 12,96 8,61 8,23 2,30 76,33 HijauArumanis-205 Jorong 398 12,74 8,12 7,51 2,03 70,94 Hijau

Gambar 4. Keragaan buah mangga Gadung 21 (atas) dan Arumanis 143 (bawah)

mangga menganggap bahwa Gadung 21 sinonim dengan Arumanis 143. Beberapa karakter buah mangga Gadung 21 yang mirip dengan Arumanis 143, antara lain bentuk buah, warna daging buah, rasa, dan serat, namun terdapat beberapa karakter

Page 5: Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id › i › files › VarietasMang...mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat maka

iptek hortikultura

43

Gambar 5. Buah mangga Gadung 21 dan buah dibelah yang dapat dimakan menggunakan sendok

Gambar 6. Dendrogram tujuh klon mangga menggunakan 30 marka mikrosatelit dengan metode pengelompokan UPGMA

Arumanis-1

Arumanis 135

Gadung 22

Arumanis 143

Arumanis 203

Arumanis 151

Gading 185

Coefisient0.52 0.75 2.10

yang berbeda, antara lain mangga Gadung 21 memiliki ukuran buah lebih besar, daging buah lebih tebal, pangkal buah lebih bulat, dan kadar pati lebih tinggi dibandingkan dengan Arumanis 143 (Karsinah et al. 2014). Perbedaan karakter mangga Gadung 21 dan Arumanis 143 disajikan pada Tabel 2, sedangkan keragaan buahnya disajikan pada gambar 4.

Mengingat ada perbedaan karakter di antara dua klon tersebut maka pada tahun 2015 telah dilakukan analisis DNA pada klon-klon mangga Gadung dan Arumanis yang ada di Kebun Percobaan Cukurgondang yang dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler BB Biogen Bogor. Dari hasil analisis DNA menunjukkan bahwa kedua klon tersebut berbeda secara genetik. Dendrogram dari dua klon Gadung dan lima klon Arumanis dengan menggunakan 30 marka mikrosatelit dengan metode pengelompokan UPGMA disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6 menunjukkan bahwa mangga Gadung 21 secara genetik berbeda dengan Arumanis 143. Oleh karena mangga Gadung 21 ini secara morfologi dan genetik berbeda dengan Arumanis 143 maka pada tanggal 8 Desember 2016 mangga Gadung 21 telah terdaftar sebagai varietas unggul baru berdasarkan SK Mentan No. 121/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2016. Dengan demikian, untuk pengembangannya ke depan bisa menggunakan benih bersertifikat Gadung 21. Keunggulan mangga Gadung 21 ini adalah ukuran buah besar, daging buah tebal, kuantitas serat pada daging buah rendah, kadar pati cukup tinggi (10,27 %) dan kadar air rendah (75–77 %) sehingga buah masak pohon bisa dimakan memakai sendok, serta rasanya manis (TSS 15–21°Brix).

Page 6: Varietas Unggul Mangga Gadung 21: Daging Buah …sidolitkaji.litbang.pertanian.go.id › i › files › VarietasMang...mendapatkan buah mangga yang bisa dimakan seperti alpukat maka

No. 13 - November 2017

44

KESIMPULAN

Mangga Gadung 21 mulai dikembangkan di Kabupaten Pasuruan sejak tahun 1994 seluas 3.925 Ha dengan jumlah tanaman sebanyak 337.375 pohon. Pengembangan mangga gadung 21 ini ternyata dapat meningkatkan pendapatan petani, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut. Dengan terdaftarnya mangga Gadung 21 sebagai varietas unggul pada tahun 2016 maka akan memudahkan untuk penyediaan benih berlabel Gadung 21.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonymous 2012, Kandungan nutrisi gizi dan vitamin dalam buah mangga, diunduh 16 Mei 2013, <http://an-tama-blogspot.com/2012/05/kandungan-nutrisi-gizi-dan-vitamin3607.html>.

2. Berardini, N, Fezer, R, Conrad, J, Beifuss, U, Carle, R & Schieber, A 2005, ‘Screening of mango (Mangifera indica L.) cultivars of their contents of flavol O- and xanthone C-glycosides, anthocyanins and pectin’, Journal of Agricultural and Food Chemistry, vol. 53, pp.1563-70.

3. Diperta Kabupaten Pasuruan 2013, Profil tanaman mangga Gadung Klonal 21 Kabupaten Pasuruan, Pasuruan.

4. Diperta Kabupaten Pasuruan 2011, Selayang pandang gapoktan ”Tani Makmur Sentosa”Desa Oro-Oro Ombo Wetan Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan, Pasuruan.

5. Karsinah, Rebin, Hadiati, S, Manshur, A & Setyowati, K 2014, ‘Karakterisasi plasma nutfah mangga’, Laporan Hasil Penelitian Balitbu Tropika, Solok.

6. Pot, I, Marx, M, Neidhart, S, Muhlbauer, W & Carle, R 2003, ‘Quantitative determination of β-carotene stereoisomers in fresh, dried, and solar-dried mangoes (Mangifera indica L.)’, Journal of Agricultural and Food Chemistry, vol. 51, pp. 4527-31.

7. Prasetyo, B 2013, Mangga alpukat raih penghargaan nasional, diunduh 10 Mei 2 0 1 6 , < h t t p : / / w w w. t r i b u n n e w s . c o m /regional/2013/12/04/mangga-alpukat-raih-penghargaan-nasional>.

Karsinah1), Rebin1), dan Tasliah2)

1)Balai Penelitian Tanaman Buah TropikaJln. Raya Solok-Aripan Km 8, Solok,

Sumatera Barat, Indonesia 273012)Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianJln. Tentara Pelajar No. 3A, Bogor

E-mail: [email protected]