11
SISTEM VENTRIKEL 1 Spatium Liquor Cerebrospinalis Internum Sistem ventricular terdiri dari empat ventriculares; dua ventriculus lateralis (I & II) di dalam hemispherii telencephalon, ventriculus tertius pada diencephalon dan ventriculus quartus pada rombencephalon (pons dan med. oblongata). Kedua ventriculus lateralis berhubungan dengan ventriculus tertius melalui foramen interventriculare (Monro) yang terletak di depan thalamus pada masing-masing sisi. Ventriculus tertius berhubungan dengan ventriculus quartus melalui suatu lubang kecil, yaitu aquaductus cerebri (aquaductus sylvii). Spatium Liquor Cerebrospinalis Externum Spatium liquor cerebrospinalis externum terletak antara dua lapisan meningens. Di sebelah interna dibatasi oleh piamater dan sebelah externa dibatasi oleh arachnoidea (spatium subarachnoideum). Spatium ini sempit pada daerah konveks otak dan di dasar otak membesar hanya pada daerah- daerah tertentu, tempat terbentuknya liquor cerebrospinalis yaitu cisterna. Sedangkan piamater melekat erat pada permukaan luar SSP, membrane arachnoidea meluas ke sulci, lekukan, dan fossa sehingga di atas lekukan yang lebih dalam terbentuklah rongga yang lebih besar, yaitu cisterna subarachnoidea, yang diisi liquor cerebrospinalis. Cisterna ini berhubungan secara bebas dengan cisterna yang berbatasan dengan rongga sub arachnoid umum.

Ventrikel + CT SCAN KEPALA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sekilas ini merupaka review atau catatan mengenai Ventrikel Otak dan CT Scan. revie ini membahas mengenai anatomi ventrikel di otak mencakup jumlah dan LCS. selain itu review ini juga membahas mengenai indikasi ct scan kepala, metode pemeriksaan ct scan kepala, serta interpretasi daripad Ct scan kepala.

Citation preview

Page 1: Ventrikel + CT SCAN KEPALA

SISTEM VENTRIKEL1

Spatium Liquor Cerebrospinalis Internum

Sistem ventricular terdiri dari empat ventriculares; dua ventriculus lateralis (I & II) di

dalam hemispherii telencephalon, ventriculus tertius pada diencephalon dan ventriculus

quartus pada rombencephalon (pons dan med. oblongata). Kedua ventriculus lateralis

berhubungan dengan ventriculus tertius melalui foramen interventriculare (Monro) yang

terletak di depan thalamus pada masing-masing sisi. Ventriculus tertius berhubungan dengan

ventriculus quartus melalui suatu lubang kecil, yaitu aquaductus cerebri (aquaductus sylvii).

Spatium Liquor Cerebrospinalis Externum

Spatium liquor cerebrospinalis externum terletak antara dua lapisan meningens. Di

sebelah interna dibatasi oleh piamater dan sebelah externa dibatasi oleh arachnoidea (spatium

subarachnoideum). Spatium ini sempit pada daerah konveks otak dan di dasar otak membesar

hanya pada daerah-daerah tertentu, tempat terbentuknya liquor cerebrospinalis yaitu cisterna.

Sedangkan piamater melekat erat pada permukaan luar SSP, membrane arachnoidea meluas

ke sulci, lekukan, dan fossa sehingga di atas lekukan yang lebih dalam terbentuklah rongga

yang lebih besar, yaitu cisterna subarachnoidea, yang diisi liquor cerebrospinalis. Cisterna ini

berhubungan secara bebas dengan cisterna yang berbatasan dengan rongga sub arachnoid

umum.

Cisterna magna diakibatkan oleh pelebaran-pelebaran rongga di atas subarachnoid di

antara medulla oblongata dan hemisphere cerebellum; cistena ini bersinambung dengan

rongga subarachnoid spinalis.

Cisterna pontin yang terletak pada aspek ventral dari pons mengandung arteri basilaris

dan beberapa vena.

Di bawah cerebrum terdapat rongga yang lebar di antara ke dua lobus temporalis. Rongga

ini dibagi menjadi cisterna chiasmaticus di atas chiasma opticum, cisterna supraselaris di

atas diafragma sellae, dan cisterna interpeduncularis di antara peduncle cerebrum.

Rongga di antara lobus frontalis, parietalis, dan temporalis dinamakan cisterna fissure

lateralis (cisterna sylvii).

Sirkulasi LCS

LCS dihasilkan oleh pleksus choroideus dan mengalir dari ventriculus lateralis ke

dalam ventriculus tertius, dan dari sini melalui aquaductus sylvii masuk ke ventriculus

quartus. Di sana cairan ini memasuki spatium liquor cerebrospinalis externum melalui

foramen lateralis dan medialis dari ventriculus quartus. Cairan meninggalkan system

Page 2: Ventrikel + CT SCAN KEPALA

ventricular melalui apertura garis tengah dan lateral dari ventrikel keempat dan memasuki

rongga subarachnoid. Dari sini cairan mungkin mengalir di atas konveksitas otak ke dalam

rongga subarachnoid spinal. Sejumlah kecil direabsorpsi (melalui difusi) ke dalam pembuluh-

pembuluh kecil di piamater atau dinding ventricular, dan sisanya berjalan melalui jonjot

arachnoid ke dalam vena (dari sinus atau vena-vena) di berbagai daerah – kebanyakan di atas

konveksitas superior. Tekanan cairan cerebrospinal minimum harus ada untuk

mempertahankan reabsorpsi. Karena itu, terdapat suatu sirkulasi cairan cerebrospinal yang

terus menerus di dalam dan sekitar otak dengan produksi dan reabsorpsi dalam keadaan yang

seimbang.

Page 3: Ventrikel + CT SCAN KEPALA

CT SCAN KEPALA2

Indikasi Pemeriksaan

a. Tumor,massa dan lesi

b. Metastase otak

c. Perdarahan intra cranial

d. Aneurisma

e. Abses

f. Atrofi otak

g. Kelainan post trauma (epidural dan subdural hematom)

h. Kelainan congenital

Persiapan pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksui-instruksi yang menyangkut

posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui

Teknik Pemeriksaan

a. Posisi pasien

Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry.

b. Posisi Objek

Kepala hiperfleksi dan diletkkan pada head holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagi-

tal plane tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan interpupilary line sejajar

dengan lampu indikator horizontal. Lengan pasien diletakkan diatas perut atau disamping

tubuh. Untuk mengurangi pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difikasasi dengan

sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan. Lutut diberi pengganjal untuk

kenyamanan pasien (Nesseth, 2000).

Gambar 1. Posisi pasien pada pemeriksaan CT-scan kepala

Page 4: Ventrikel + CT SCAN KEPALA

c. Gambar yang dihasilkan dalam pemeriksaan CT-scan kepala pada umumnya:

1) Potongan Axial I

Merupakan bagian paling superior dari otak yang disebut hemisphere. Kriteria

gambarnya adalah tampak :

a) Bagian anterior sinus superior sagital

b) Centrum semi ovale (yang berisi materi cerebrum)

c) Fissura longitudinal (bagian dari falks cerebri)

d) Sulcus

e) Gyrus

f) Bagian posterior sinus superior sagital

Gambar 2. Posisi Irisan Otak

Gambar 3. Gambar Irisan CT-Scan dan Jaringan Otak

2) Potongan Axial IV

Merupakan irisan axial yang ke empat yang disebut tingkat medial ventrikel. Kriteria

gambarnya tampak :

a) Anterior corpus collosum

b) Anterior horn dari ventrikel lateral kiri

c) Nucleus caudate

d) Thalamus

e) Ventrikel tiga

Page 5: Ventrikel + CT SCAN KEPALA

f) Kelenjar pineal (agak sedikit mengalami kalsifikasi)

g) Posterior horn dari ventrikel lateral kiri

Gambar 4. Posisi Irisan otak

Gambar 5. Gambar Irisan CT-Scan dan Jaringan Otak

3) Potongan Axial V

Menggambarkan jaringan otak dalam ventrikel medial tiga. Kriteria gambar yang

tampak :

a) Anterior corpus collosum

b) Anterior horn ventrikel lateral kiri

c) Ventrikel tiga

d) Kelenjar pineal

e) Protuberantia occipital interna

Gambar 6. Posisi Irisan Otak (Bontrager, 2001)

Page 6: Ventrikel + CT SCAN KEPALA

Gambar 7. Gambar Irisan CT-Scan dan Jaringan Otak

4) Potongan Axial VII

Irisan ke tujuh merupakan penggambaran jaringan dari bidang orbita. Struktur dalam

irisan ini sulit untuk ditampakkan dengan baik dalam CT-scan. Modifikasi-modifikasi

sudut posisi kepala dilakukan untuk mendapatkan gambarannya adalah tampak :

a) Bola mata / occular bulb

b) Nervus optic kanan

c) Optic chiasma

d) Lobus temporal

e) Otak tengah

f) Cerebellum

g) Lobus oksipitalis

h) Air cell mastoid

i) Sinus ethmoid dan atau sinus sphenoid

Gambar 8 Posisi Irisan Otak

Page 7: Ventrikel + CT SCAN KEPALA

Gambar 9. Gambar Irisan CT-Scan dan Jaringan Otak (Bontrager, 2001)

Cara Membaca CT Scan Kepala

1. Membaca CT Scan dari lapisan luar kepala menuju ke lapisan dalam, Scalp → Tulang →

parenkim

2. Pada pembacaan scalp, mencari adanya chephal hematom, dan tentukan dengan tepat

bagian mana yang terkena.

3. Pada pembacaan tulang, mencari adanya tanda fraktur, impresi atau linier,

bedakandengan garis sutura yang ada.

4. Pada pembacaan parenkim, mencari adanya perdarahan epidural, subdural, contusional,

intraserebral, intraventrikel, hidrochepalus.

Perhitungan volume perdarahan (semua ukuran dalam cm, yang di foto CT Scan

biasanya mm dikonversi ke cm)

Page 8: Ventrikel + CT SCAN KEPALA

Pada pengukuran adanya perdarahan, yang diperhatikan adalah ketebalan hematom

pada slice yang paling tebal.

Pergeseran/midline Shift dapat dihitung dengan menarik garis lurus dari crista galli ke

Protuberansia oksipitalis interna, tegak lurus dengan septum pellucidum.

5. Mencari tanda patah tulang basis, terlihat dari adanya fraktur pada os. sphenoid, os.

petrosa, os. paranasalis dan perdarahan sinus.

6. Menentukan tanda edema otak, dapat terlihat dari adanya 3 hal yaitu:

melihat sistem ventrikel yang ada

melihat sistem sisterna, terutama sisterna basalis

melihat adanya perbedaan lapisan white matter dan grey matter

7. Kesimpulan hasil pembacan, disebutkan dari yang paling memiliki arti klinis penting

diikuti oleh hal yang lain.

Contoh : EDH pada Fronto Temporo Parietal D, tebal 2 cm, vol 50cc, menyebabkan

pergeseran/midline shift ke S sebesar 1cm, edema serebri, FBC

DAFTAR PUSTAKA

1. Sitorus MS. Sistem Ventrikel Dan Liquor Cerebrospinal. Anatomi USU; 2004

2. Bontrager KL, Lampignano. Textbook of Radiographic Positioning and Related

Anatomy. Mosby Elsevier; 2009