16
Vertical Market versus Horizontal Market Pemahaman tentang bentuk pasar dari sudut pandang vertical atau horizontal secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut. Pasar Vertikal adalah pasar heterogen yang kepadanya ditawarkan sebuah produk generik dengan keterlibatan pembeli yang minimal atas bentuk dan fitur dari pasar tersebut. Contoh pasar vertikal di dunia maya adalah versi awal kemunculanweb-commerce dimana “penjual” menyediakan barang dagangannya berdasarkan ketersediaan inventory dan/atau dari suppliernya. Pada masa itu “penjual” akan menjalankan seluruh aktivitas penjualan, packaging, dan pengirimannya sendiri (atau bekerjasama dengan partner). Pembeli pada masa itu akan terbiasa dengan istilah pemesanan tunggu, out of stock, dan hanya berhubungan dengan 1 pihak penjual. Pasar Horisontal adalah pasar (yang diperlakukan secara) homogen, dalam arti posisi “penjual” dan “pembeli” adalah sejajar, dengan keduanya memiliki posisi keterlibatan yang sama-sama besar atas bentuk dan fitur dari pasar tersebut. Contoh pasar horizontal di dunia maya adalah kondisi terkini dimana situs web-commerce yang ada adalah situs jual- beli yang melibatkan multi-penjual dan multi-pembeli. Pada pasar ini kebebasan kesepakatan jual-beli dan cara berinteraksi sangat luas, pilihan sangat beragam dan posisi tawar masing-masing menjadi kuat. Atas setiap pasar tersebut, vertical atau horizontal, dapat diterapkan strategi produk dan pemasaran yang sesuai. Pada pasar vertikal produk yang sesuai adalah produk yang unik atau merek utama yang tidak tergantikan, sehingga pembeli akan “rela” untuk antre, menunggu, dan bahkan membayar lebih untuk mendapatkan produk impian tersebut. Sedangkan pada pasar horizontal produk uang sesuai adalah lebih pada produk yang memiliki barang pengganti yang beragam jika kondisi yang dihadapi adalah demand yang besar, atau produk pada ceruk pasar (niche). Saat ini praktis semakin sedikit produk yang tidak memiliki alternatif produk pengganti di pasar. Teknologi yang sudah berkembang demikian pesat membuat tidak banyak lagi product leaderyang bertahan di posisi tertinggi dalam kurun waktu lama tanpa ada upaya pengembangan berkelanjutan. Inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong makin berkembangnya pasar horizontal. Dalam bukunya “CROWD”, Yuswohady menyajikan beberapa kondisi “… horizontal beats vertical” sebagaimana gambar 1. berikut ini. McCain vertical; Obama horizontal MTV vertical; MySpace horizontal Britannica vertical; Wikipedia horizontal Windows vertical; Linux horizontal Internet Explorer vertical; Firefox horizontal

Vertical Market Versus Horizontal Market

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas kuliah 2015

Citation preview

Vertical Market versus Horizontal MarketPemahaman tentang bentuk pasar dari sudut pandangverticalatauhorizontalsecara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.Pasar Vertikaladalah pasar heterogen yang kepadanya ditawarkan sebuah produk generik dengan keterlibatan pembeli yang minimal atas bentuk dan fitur dari pasar tersebut. Contoh pasar vertikal di dunia maya adalah versi awal kemunculanweb-commercedimana penjual menyediakan barang dagangannya berdasarkan ketersediaan inventory dan/atau dari suppliernya. Pada masa itu penjual akan menjalankan seluruh aktivitas penjualan,packaging, dan pengirimannya sendiri (atau bekerjasama dengan partner). Pembeli pada masa itu akan terbiasa dengan istilah pemesanan tunggu,out of stock, dan hanya berhubungan dengan 1 pihak penjual.Pasar Horisontaladalah pasar (yang diperlakukan secara) homogen, dalam arti posisi penjual dan pembeli adalah sejajar, dengan keduanya memiliki posisi keterlibatan yang sama-sama besar atas bentuk dan fitur dari pasar tersebut. Contoh pasar horizontal di dunia maya adalah kondisi terkini dimana situsweb-commerceyang ada adalah situs jual-beli yang melibatkan multi-penjual dan multi-pembeli. Pada pasar ini kebebasan kesepakatan jual-beli dan cara berinteraksi sangat luas, pilihan sangat beragam dan posisi tawar masing-masing menjadi kuat.Atas setiap pasar tersebut,verticalatauhorizontal, dapat diterapkan strategi produk dan pemasaran yang sesuai. Pada pasar vertikal produk yang sesuai adalah produk yang unik atau merek utama yang tidak tergantikan, sehingga pembeli akan rela untuk antre, menunggu, dan bahkan membayar lebih untuk mendapatkan produk impian tersebut. Sedangkan pada pasar horizontal produk uang sesuai adalah lebih pada produk yang memiliki barang pengganti yang beragam jika kondisi yang dihadapi adalahdemandyang besar, atau produk pada ceruk pasar (niche).Saat ini praktis semakin sedikit produk yang tidak memiliki alternatif produk pengganti di pasar. Teknologi yang sudah berkembang demikian pesat membuat tidak banyak lagiproduct leaderyang bertahan di posisi tertinggi dalam kurun waktu lama tanpa ada upaya pengembangan berkelanjutan. Inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong makin berkembangnya pasar horizontal.Dalam bukunya CROWD, Yuswohady menyajikan beberapa kondisi horizontal beats vertical sebagaimana gambar 1. berikut ini.McCain vertical; Obama horizontalMTV vertical; MySpace horizontalBritannica vertical; Wikipedia horizontalWindows vertical; Linux horizontalInternet Explorer vertical; Firefox horizontalCNN vertical; Blogger.com horizontalmonster.com vertical; Craiglist horizontalGetty Images vertical; Flickr horizontalMainstream media vertical; Citizen journalism horizontalMainstream vertical; Long tail horizontalWebsites vertical; blog horizontalMass media vertical, Social media horizontalSalesman vertical; Evangelist horizontalOne-to-many vertical; many-to-many horizontal

Obama beats McCainMySpace beats MTVWikipedia beats BritannicaLinux beats WindowsFirefox beats Internet ExplorerBlogger.com beats CNNCraiglist beats monster.comFlickr beats Getty ImagesLong tail beats mainstreamBlog beats websitesSocial media beats mass mediaEvangelist beats salesmanCitizen journalism beats mainstream mediaMany-to-many beats one-to-many horizontal

Gambar 1. horizontal beats verticalItem-item yang disajikan sebagai contohhorizontal beats vertical pada gambar 1 telah menggambarkan penjelasannya masing-masing. Dan hal itu membuktikan bahwa 10 trenflattenersbenar-benar telah terjadi dan mempengaruhi preferensi atas pemenuhan kebutuhan manusia.Horizontal Marketingadalah Pemasaran KomunitasDapat menciptakan komunitas pengguna yang benar-benar loyal dan sekaligus menjadi malaikat penjaga adalah cita-cita semua pemilik merek. Berbagai macam strategi membangun hubungan dengan penguna (atau pelanggan) dilakukan oleh pemilik merek, hanya saja tidak semua pemilik merek melakukan hal tersebut secara konsisten dan terus menerus.Saat ini masyarakat lebih mudah mengenal bagaimana hubungan penjual dan pembeli/pelanggan/ pengguna yang dibangun dari sisi pengguna. Sebagai contoh adalah betapa populernya Harley Davidson Owners Group. Harley Davidson Motor Company (HDMC) adalah perusahaan motor besar yang berbasis di Amerika Serikat yang telah memiliki posisi merek yang kuat di pasar motor dunia. Ikatan yang unik baik antara pelanggan dengan merek maupun antara sesama pelanggannya terbukti dari eksistensi komunitas mereknya yang disebut Harley Davidson Owners Group (HOG) ini. Eksistensi komunitas yang sangat tampak dari atribut-atribut dan ritual-ritual komunitas merek tersebut secara tidak sadar membantu tertanamnya merek HD di benak pengguna dan calon pengguna potensial, dimana hal ini berarti HDMC memiliki pemasar produktif bukan dari sumber daya internalnya.Disamping HOG terdapat komunitas-komunitas bentukan pengguna di Indonesia yang patut diambil sebagai contoh bagaimana pemilik merek sangat diuntungkan atas keberadaan komunitas tersebut. Misalnya komunitas id-mac (diperuntukkan sebagai wadah pertukaran informasi / pertanyaan yang berhubungan dengan Apple Macintosh, teknologi terkini, isu dan berita terkini, dan semacamnya yang terkait dengan Apple / Macintosh) dan id-BlackBerry (wadah pertukaran informasi / pertanyaan yang berhubungan dengan layanan dan produk BlackBerry) yang pada awalnya adalah komunitas yang terbentuk dari mailing-list para pengguna merek tersebut tetapi pada perjalanannya menjadi tempat rujukan utama bagi pengguna dan calon pengguna potensial apabila ingin mencari informasi mengenai produk dari merek tersebut. Harus diakui pula bahwa popularitas BlackBerry di Indonesia sangat terbantu oleh komunitas penggunanya, bahkan pada awal kemunculannya (sekitar tahun 2005-2006) sang pemilik merek tidak terlihat mengembangkan strategi promosi khusus untuk memperkenalkan produk ini secara langsung ke masyarakat.Kecenderungan yang terjadi saat ini, pemilik merek berlomba-lomba membangun komunitas atau mendekati komunitas untuk memasarkan produknya. Memiliki komunitas yang loyal adalah impian dari pemilik merek dan pemasar. Inisiasi membangun komunitas sangat sering terdengar, tapi tidak banyak yang benar-benar dapat menjadikan komunitas tersebut menjadi bagian penting merek untuk semakin banyak merebut pangsa pasar.Membangun komunitas adalah bak menghasilkan sebuah karya seni, sebagian besar komunitas yang sukses dan disegani saat ini justru dibangun secara tidak sengaja. Tapi bukan hal yang tidak mungkin, bahwa sejak awal sebuah komunitas dibangun demi kepentingan tertentu, misalnya kepentingan membangun kumpulanguardian angels of the brand.Dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dalam membangun komunitas sebagaiguardian angels of the brand, perlu disamakan persepsi bahwa komunitas yang dimaksud adalah sebuah kumpulan pengguna (atau calon pengguna potensial) yang merasa terikat dengan merek tertentu, dan loyal pada komunitasnya. Komunitas disini bukan sekedar sejumlah akun yang membubuhkan tanda likes Facebook, atau jumlahfollower Twitter, atau jumlah anggota forum/milis, tapi harus ada ikatan emosional antar anggota dan antar anggotanya dengan komunitas. Ikatan emosional itulah yang membawa komunitas pengguna menjadi malaikat penjaga yang selain setia menjaga tetapi juga menjadi pengguna loyal. Adalah tepatquoteberikut ini sebagai hasil akhir dari adanya kounitas pengguna yang loyal, yaitu Janganlah Anda bekerja keras untuk (mendapatkan) pelanggan, PELANGGAN-lah yang harus bekerja keras untuk Anda.Horizontal Marketadalah Kolaborasi dan Media SosialFaktor perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologiinternetdengan Web 2.0-nya, juga sangat berperan dalam mendorong makin berkembangnyahorizontal market. Web 2.0 bukannya membawa konsumen menjadi robot-robot budak teknologi, tapi justru sebaliknya, menjadi manusia utuh seutuh-utuhnya. Utuh bersama emosinya, aspirasinya, perasaannya, dan bersama cintanya, Web 2.0 adalah generasi baru internet yang memungkinkan pemakai berkomunikasi, berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, berkomunitas, atau berkolaborasi satu sama lain.Pemilik merek harus peka terhadap kebutuhan tersebut. Komunitas pengguna, baik yang dibentuk secara formal maupun yang bebasissocial mediaseperti facebook, twitter dan lain-lain, harus diperlakukan selayaknya teman bicara yang baik. Seringkali memang kicauan-kicauan yang dilakukan bernada negatif, yaitu berupa komplain dan permintaan-permintaan unik yang bahkan belum pernah terpikir oleh pemilik merek. Tetapi seiring dengan interaksi yang aktif dilakukan oleh pemilik merek dalam menanggapi kicauan-kicauan tersebut, lambat laun sang pengicau akan merasa dekat dan dihargai. Selanjutnya kicauan-kicauan positif pun akan mulai sering dilagukan. Dan sebagaimana disampaikan Yuswoady dalam CROWD, inilah kata kuncinyaFIRST, connect your customers,... THEN connect them to your brand.Selamat Datang Era HorizontalDunia tanpa batas, media sosial yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, informasi yang bergerak cepat dan kolaborasi luas adalah suatu keniscayaan yang harus dihadapi. Pemilik merek yang jeli justru akan masuk dalam ranah kebebasan ini dengan percaya diri dibanding melarikan diri untuk teguh bertahan dengan pola lama.Pemilik merek yang jeli tersebut akan segera mengalihkan sebagian besar anggaran pemasaran dan promosinya kepada pasar horizontal berikut dengan komunitas-komunitasnya. Produk-produk baru akan dikembangkan dengan mempertimbangkan kicauan-kicauan pengguna (dan calon pengguna) disocial media. Organisasi dalam perusahaan pemilik merek pun ikut berubah dengan munculnya posisi-posisi dan jabatan baru seperti:Head of Social Media, Director of Consumer Generated Media, Head of Online Brand Equity, Consumer Insights Manager, Director of Social Media, Director of Social Media Analysis, Voice of the Customer, Director of Social Networking, Head of Interactive Content, Director of Online Customer Relations, Chief Networking Officer, Director of Social Marketing, dan lain-lain yang sebelumnya nyaris tidak pernah diperkirakan.Inilah era baru, era pemasaran horizontal yang agresif, dinamis, dan sekaligus kolaboratif. Sebuah era yang membuktikan kembali bahwa horizontal telah datang dan memukul telak era vertical. Bersiap dan beradaptasilah, siapkan perusahaan Anda untuk menjadi bagian produktif dari era horizontal ini.Manfaat Strategi Vertikal:1. Meningkatkan koordinasi rantai persediaan.

2. Sediakan lebih banyak kesempatan untuk membedakan dengan cara mengendalikan peningkatan input.

3. Capture hulu atau hilir margin keuntungan.

4. Meningkatkan hambatan masuk ke pesaing potensial

5. Mendapatkan akses ke saluran distribusi hilir yang sebaliknya akan dapat diakses.

6. Memfasilitasi investasi dalam aset yang sangat khusus di mana pemain hulu hilir atau mungkin enggan untuk berinvestasi.

7. Mengakibatkan perluasan kompetensi inti.

Strategi perkembangan bisnis horisontal lebih menitik beratkan pada upaya diVersifikasi. Utamanya untuk mengantisipasi resiko bila kita berbisnis di keranjang yang sama. Perlu upaya keras dan kompetensi lebih dalam membuka bisnis diluar core competensi yang ada selama ini. Pastinya resiko akan menjadi lebih besar demikian juga dengan modal yang diperlukan. Bisa saja core competensi saya ada di bidang percetakan namun saya tak menutup kemungkinan untuk bisnis properti atau restoran. Pun ketika saya berinvestasi pada saham atau reksadana. Karena dengan mengetahui karakter masing-masing bisnis kita bisa memperkirakan sumber konstan yang bisa kita dapatkan guna mengantisipasi fluktuasi satu bidang bisnis.

Manfaat strategi horisontal:1. Survival (mempertahankan hidup).

2. Mendorong pertumbuhan prospek.

3. Memperluas ke pasar yang baru.

4. Mempererat genggaman pada pasar.

Kelemahan Strategi Diversifikasi:1. Memang diversifikasi dapat meletakkan anda pada jalan yang cepat untuk pertumbuhan, namun sebaliknya bila gagal

2. Dengan memperluas rentang produk anda dan bahkan perputaran produk anda meningkat, maka biaya-biayanya juga meningkat dan hal ini dapat pula berakibat menurunkan profit anda.

3. Dengan memperluas ke pasar yang baru, maka bahaya yang muncul pada target pelanggan yang baru belum tentu anda ketahui. Untuk itu diperlukan suatu riset sebelum melakukan diversifikasi.

4. Untuk melakukan diversifikasi diperlukan orang yang benar-benar menguasai karakteristik bisnis tiap-tiap produk anda.

Ada 4 jenis rasio aktivitas, yaitu :

Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)Rasio perputaran persediaan = Persedian rata-rata/harga pokok produksi

Misalnya Inventory Turn Over : 6 x, artinya persediaan rata-rata besarnya 1/6 kali harga pokok produksinya. Dengan kata lain, persediaan rata-rata cukup untuk 6 kali produksi dalam 1 periode (biasanya 1 tahun).

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual persediaannya (dalam bentuk produk jadi). Rasio ini juga menggambarkan kecepatan perputaran persediaan, semakin besar rasio semakin baik. Rasio Hari Persediaan (Inventory Period)Rasio hari persediaan = (Persediaan rata-rata/harga pokok produksi) x 360 hari

Misalnya : Inventory Period : 72 hari, artinya : persediaan rata-rata sama dengan 72 hari produksi, atau kurang lebih lima kali produksi dalam satu tahun. Angka rasio ini semakin kecil semakin baik.Rasio Perputaran PiutangRasio perputaran piutang = penjualan kredit (setahun)/piutang rata-rata

Misalnya : Perputaran Piutang 2,5 kali. Artinya : penjualan kredit dalam setahun besarnya 2,5 kali piutang rata-ratanya. Dengan kata lain, besarnya piutang rata-rata adalah 40% dari nilai penjualan kreditnya. Berarti : piutang yang dapat ditagih hanya 60% dari seluruh barang dagangan yang dikreditkan. Apabila angka piutang rata-rata sama dengana nol, berarti perusahaan sudah tidak memiliki piutang lagi atau dengan kata lain semua piutang sudah dapat tertagih.

Periode Pengumpulan Piutang (Average Collection Period)Rumus = (Piutang rata-rata/penjualan kredit 30 hari (sebulan)) x 360 hari = hari

Misalnya : Average Collection Period : 90 hari. Artinya waktu rata-rata yang digunakan untuk menagih piutang adalah 90 hari.

Rasio ini menggambarkan kemampuan rata-rata perusahaan dalam menagih piutang yang dihitung dalam hari . Semakin tinggi rasio ini berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk menagih piutangnya. Dengan kata lain kemampuan penagihannya menjadi semakin kecil. Berarti jumlah dana yang terikat pada piutang menjadi semakin besar, sehingga kebutuhan modal kerja pun meningkat.

Rasio perasediaan

Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.

Adaduamasalahyangtimbuldalamperhitungandananalisisrasioperputaranpersediaan.Pertama,penjualandinilaimenuruthargapasar(marketprice),persediaandinilaimenuruthargapokokpenjualan(atCost),makasebenarnyarasioperputaranpersediaan(atcost)digunakanuntukmengukurperputaranfisikpersediaan.Sedangkanrasioyangdihitungdenganmembagipenjualandenganpersediaanmengukurperputaranpersediaandalamkas(Sawir, 2003:15).Namun banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran persediaan ( at mark et) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio industri rasio perputaran persediaan ( at market) sebaiknya di gunakan. Kedua, penjualan terjadi sepanjang tahun sedangkan angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua.

Rasio perputaran persediaandapatdihitung dengan rumus:

Perputaran persediaan (at cost) = harga pokok penjualan / rata rata persediaan

Perputaran persediaan (at market) =penjualan /persediaanSekianmengenaicaramenghitunginventoryturnover(perputaranpersediaan) .Semoga bermanfaat :)

6 Rasio Keuangan Terpenting Di Saat Krisis (Bag-1)

olehMr. JAK2 Komentar

Ditulis olehMr. JAK 19

2

0

0

Untuk perusahaan yang sedang mengalami krisis, ada beberapa rasio keuangan yang super-penting untuk diawasi dengan ketat. Tak peduli itu krisis lokalan yang hanya dialami oleh perusahaan itu saja atau krisis global, rasio keuangan ini selalu menjadi alat pengukur utama untuk dapat membawa perusahaan keluar dari krisis keuangan. Rasio apa saja itu, bagaimana cara menggunakannya? Mungkin ada yang bertanya.

Diantara banyaknya item di dalam kelompok aktiva (assets) dari sebuah laporan keuangan, kas adalah item yang paling sensitif, bahkan terhadap krisis paling kecil sekalipun. Jika perusahaan dianalogikan dengan tubuh manusia, maka kas adalah darahnya perusahaan.

Terlebih-lebih ntuk perusahaan bersekala menengah dan besar, tanpa kas perusahaan akan lumpuh total, yang artinya juga mati alias bangkrut. Kekurangan kas saja, sudah cukup membuat operasional sebuah perusahaan menjadi tersendat-sendat. Tidak lancar. Dalam jangka panjang, jika hal itu sering terjadi maka bisa dipastikan kian-lama-keadaan akan kiat sulit.Untuk itu, memastikan perusahaan selalu memiliki cukup kas untuk beroperasi adalah super-penting bagi setiap orang di dalam perusahaan, terlebih-lebih bagi anda yang berada di bagian akuntansi dan keuangan.

Ya. Menyimpan cadangan kas memang ide yang selalu baik, dalam kondisi apapun perusahaan memang harus menyimpan cadangan kas untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan mendesak dan mendadak. Akan tetapi, dalam kondisi krisis perusahaan sudah pasti tidak memiliki cadangan kasjika punya tentu tidak disebut krisis, bukan?

Lupakan cadangan kas. Dalam kondisi krisis, sebisa mungkin perusahaan harus tetap bisa beroperasi dengan lancar. Untuk memastikan hal itu, mau tidak mau anda harus selalu melakukan pengawalan ketat, agar perusahaan jangan sampai lebih banyak mengeluarkan dibandingkan menerima kas. Tidak ada cara selain mengawasi tingkat pengembalian kas ke dalam perusahaanseberapa cepat kas keluar berputar dan kembali masuk ke dalam perusahaan (tentunya dengan silisih lebih/untung). Semakin cepat semakin bagus.

Teorinya, untuk memastikan tingkat perputaran kas selalu cepat, segala potensi masalah yang dapat menghalangi tujuan itu harus dicegah sedini mungkin, setiap kelambatan harus dikejar. Tetapi dalam prakteknya, melakukan itu bukanlah pekerjaan mudah. Terlebih-lebih jika perusahaan memeiliki banyak jenis komoditi, banyak pelanggan dengan termin pembayaran yang berbeda-beda. Bagaimana caranya agar perusahaan (khususnya anda yang di bagian akuntansi dan keuangan) dapat mendeteksi potensi masalah itu?

Disinilah rasio-rasio tersebut menunjukan keampuhannya. Untuk dapat maksud tersebut, anda bisa menggunakan beberapa rasio keuangan sebagai alat ukur. Apakah anda ingin menggunakan rasio-rasio likuiditas? Jangan!Memang ini ada hubungannya dengan tingkat lukuiditas, akan tetapi secara keseluruhan rasio-rasio liquiditas samasekali tidak dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat likuiditas perusahaanhanya cocok untuk situasi normal, tidak untuk masa krisis. Untuk masa krisis, anda harus menelisik lebih ke dalam lagitepatnya adalah dengan melakukan pegukuran aktivitas dan likuiditas akun-akun di kelompok aktiva lancar (current assets). Apa saja itu? Mari kita lihat satu persatu.

1. Rasio-rasio Piutang (Accounts Receivable Ratios)Rasio Piutang (accounts receivable ratios) terdiri dari: rasio perputaran piutang (accounts receivable turnover ratio) dan waktu rata-rata penagihan (average collection period).

Tingkat perputaran piutang, memberikan gambaran mengenai berapa kali akun piutang bisa ditagih untuk tahun yang dikukur. Angka itu diperoleh dengan cara membagi nilai bersih penjualan kredit (atau total penjualan saja) dengan angka rata-rata piutang. Sedangkan rata-rata piutang diperoleh dengan cara menjumlahkan saldo awal dengan saldo akhir piutang kemudian dibagi dua.

Dalam sistuasi normal, rata-rata nilai putang mungkin dihitung untuk periode tertentutahunan, kuartalan atau bulanan. Tetapi untuk masa krisis, saya menyarankan agar pengukuran dilakukan paling lama seminggu sekali. Hal ini penting agar potensi masalah bisa diketahui lebih awal, dan akhirnya tindaka-lanjut (follow up) bisa dilakukan dengan segera apabila masalah itu tetap terjadi.

Secara umum, semakin tinggi nilai tingkat perputaran piutang, semakin bagusartinya perusahaan bisa segera menerima kembali uang yang sempat keluar dari perusahaan.

(Catatan Penting:Pada masa normal, rasio perputaran piutang yang terlalu tinggi merupakan pertanda burukmungkin perusahaan menetapkan termin pembayaran yang terlalu ketat, sehingga sangat mungkin akan membuat penjualan menurun karena banyaknya pelanggan yang tidak sanggup memenuhi termin tersebut). Sebelum persahaan berpikir untuk mengubah kebijakan penujualan kredit, ada baiknya perusahaan mempertimbangkan hilangnya peluang perusahaan untk menjaring pelanggan-pelanggan kecil)

Namun demikian, pada masa krisis tentunya pertimbangan dalam catatan di atas menjadi perioritas kedua, setelah tingkat pengembalian kas yang tinggi.

Berikut adalah formula Rasio Perputaran Putang:

Nilai penjualan bersih / Nilai rata-rata PiutangKatakanlah, nilai rata-rata piutang JAK di tahun 2010 adalah (15 juta + 20 juta) / 2 = 17.5 juta. Dan, tingkat perputaran putang untuk tahun 2011 adalah 80 juta / 17.5 juta = 4.57 kali. Jika rasio perputaran piutang JAK ditahun 2010 adalah 8.16 kali. Itu artinya rasio perputaran piutang JAK di tahun 2011 menurun drastis. Itu artinya ada masalah besar dalam proses penagihan di tahun 2011. JAK perlu mencari tahu lebih lanjut, mesalah apa itu persisnya untuk kemudian diatasi: apakah perlu mengevaluasi kebijakan kredit yang mungkin terlalu longgar, atau ada masalah pada pegawai bagian penagihan, jangan-jangan ada penyelewengan (fraud), dan seterusnya.

Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menagih pembayaran piutang dalam satuan hari (days sales in receivables) disebut Waktu Penagihan Rata-rata (Average Collection Period), yang dinyatakan dalam formula sebagai berikut:

Waktu Penagihan Rata-rata = 365 / Rasio Perputaran PiutangJika menggunakan contohkasusyang sama, maka Waktu Penagihan Rata-rata JAK untuk tahun 2011 adalah 365 / 4.57 = 79.9 hari.

Apa ini artinya?JAK butuh waktu rata-rata 80 hari untuk mengubah penjualan menjadi kas. Jika di tahun 2010 waktu penagihan rata-rata JAK hanya 44.7 hari (anggak 45 hari), artinya tingkat perubahan penjualan menjadi kas molor hingga 35 hari jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dengan perubahan drastis ini, hampir bisa dipastikan ada beberapa pelanggan yang mengalami gangguan untuk memebayar, dan perusahaan harus segera menemukan, siapa pelanggan itu persisnya, menggencarkan usaha penagihan dan menahan penyerahan barang selanjutnya, hingga semua tagihan tuntas tertagih.

2. Rasio-rasio Persediaan (Inventory Ratios)Jika perusahaan memiliki banyak barang persediaan, itu artinya sebagian kas tertimbun dan mengendap dalam bentuk barang persediaan. Lain daripada itu, barang persediaan bukan hanya kas yang mengendap dalam bentuk barang. Barang persediaan perlu dirawat agar tidak mengalami kerusakan, perlu pengamanan yang cukup agar tidak menguap (kecurian). Semua itu adalah beban yang akan semakin membengkak seiring dengan pertambahan jumlah barang persediaan yang disimpan.

Tentu. Perusahaan juga perlu menyadari bahwa menyimpan barang persediaan terlalu sedikit juga bisa menjadi potensi masalahterutama akan keteteran ketika menghadapi pesanan yang datang mendadak, memaksakan diri akan menimbulkan pembengkakanbiayadi produksi (upah lembur, listrik, dll). Namun demikian, dalam kondisi krisisaya selalu menyarankan agar pertimbangan ini ditempatkan di prioritas kedua.

Rasio Perputaran Persediaandihitung dengan formula sebagai berikut:

Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Persediaan Rata-rataSementara itu, Persediaan Rata-rata dihitung dengan cara menjumlahkan saldo awal dengan saldo akhir persediaan, kemudian dibagi dua.

Sebagai ilustrasi, anggaplah Rasio Perputaran Persediaan PT. JAK untuk tahun 2011 adalah Rp 50 juta / 47.5 Juta = 1.05 kali. Jika rasio di tahun sebelumnya (2010) adalah 1.26 kali, itu artinya tingkat perputaran persediaan JAK menurun.

Penurunan tingkat perputaran ini pertanda bahwa JAK mengalami masalah dalam penjualan. Untuk itu, JAK perlu melakukan penelusuran lebih jauh untuk menemukan sumber masalahnyabarang apa persisnya yang sudah dijual? Mengapa susah dijual? Atau, ada peningkatan jumlah barang cacat yang kemudian ditimbun di gudang? Cacat apa? Atau ada barang penjualan yang dikembalikan oleh pelanggan dalam jumlah banyak? Mengapa dikembalikan? Demikian seterusnya, hingga masalah bisa teratasi.

Bisa jadi penurunan rasio perputaran terjadi akibat adanya produk (komoditi) baru yang sedang dikembangkan oleh bagian penelitian dan pengembangan. Untuk masa krisis, saya selalu menyarankan agar perusahaan tidak terlalu agresif dalam melakukan pengembangan-pengembangan.

Usia Rata-rata Persediaanjuga perlu diukur. Rasio Usia Rata-rata persediaan dapat dihitungn dengan formula sebagai berikut:

Usia Rata-rata Persediaan = 365 / Rasio Perputaran Persediaan

Sehingga, jika melanjutkan contoh kasus di atas, maka usia rata-rata persediaan JAK untuk tahun 2011 adalah 365 / 1.05 = 347.6 hari. Jika usia rata-rata persediaan JAK tahun sebelumnya (2010) hanya 289.7 hari, itu juga pertanda adanya masalah serius di persediaan barang. Untuk itu perusahaan perlu melakukan investigasi lebih mendalam untuk mengetahui apa masalah yang sesungguhnya, agar dapat dicarikan jalan keluar dengan segera.