VERTIGO.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Vertigo adalah gangguan keseimbangan.

Citation preview

VERTIGODefinisiAdalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbil, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit.PENYEBAB VERTIGOBenign paroxysmal positional vertigoDianggap merupakan penyebab tersering vertigo; umumnya hilang sendiri (self limiting) dalam 4 sampai 6 minggu.Saat ini dikaitkan dengan kondisi otoconia (butir kalsium di dalam kanalis semisirkularis) yang tidak stabil.Terapi fisik dan manuver Brandt-Daroff dianggap lebih efektif daripada medikamentosa.

Penyakit MeniereDianggap disebabkan oleh pelebaran dan ruptur periodik kompartemen endolimfatik di telinga dalam; selain vertigo, biasanya disertai juga dengan tinitus dan gangguan pen-dengaran.Belum ada pengobatan yang terbukti efektif; terapi profilaktik juga belum memuaskan; tetapi 60-80 % akan remisi spontan.Dapat dicoba pengggunaan vasodilator, diuretik ringan bersama diet rendah garam; kadang-kadang dilakukan tindakan operatif berupa dekompresi ruangan endolimfatik dan pe-motongan n.vestibularis.Pada kasus berat atau jika sudah tuli berat, dapat dilakukan labirintektomi atau merusak saraf dengan instilasi aminoglikosid ke telinga dalam (ototoksik lokal).Pencegahan antara lain dapat dicoba dengan menghindari kafein, berhenti merokok, membatasi asupan garam.Obat diuretik ringan atau antagonis kalsium dapat meringankan gejala.Simtomatik dapat diberi obat supresan vestibluer.

Neuritis vestibularisMerupakan penyakit yang self limiting, diduga disebabkan oleh infeksi virus; jika disertai gangguan pendengaran disebut labirintitis.Sekitar 50% pasien akan sembuh dalam dua bulan.Di awal sakit, pasien dianjurkan istirahat di tempat tidur, diberi obat supresan vestibuler dan anti emetik. Mobilisasi dini dianjurkan untuk merangsang mekanisme kompensasi sentral.Vertigo akibat obatBeberapa obat ototoksik dapat menyebabkan vertigo yang disertai tinitus dan hilangnya pendengaran.Obat-obat itu antara lain aminoglikosid, diuretik loop, antiinflamasi nonsteroid, derivat kina atau antineoplasitik yang mengandung platina..Streptomisin lebih bersifat vestibulotoksik, demikian juga gentamisin; sedangkan kanamisin, amikasin dan netilmisin lebih bersifat ototoksik.Antimikroba lain yang dikaitkan dengan gejala vestibuler antara lain sulfonamid, asam nalidiksat, metronidaziol dan minosiklin.Terapi berupa penghentian obat bersangkutan dan terapi fisik; penggunaan obat supresan vestibuler tidak dianjurkan karena jusrtru menghambat pemulihan fungsi vestibluer.Obat penyekat alfa adrenergik, vasodilator dan antiparkinson dapat menimbulkan keluhan rasa melayang yang dapat dikacaukan dengan vertigo.Vertigo PsikogenikVertigomerupakanvertigoyangtimbul akibatproblemapsikologik,tanpadidasari kerusakan /penyakit organic.Vertigo psikogenik biasanya memiliki cirri cirri :-munculsaatberadaditempatkeramaian-seolah- olah dibuat buat(sebenarnyabukan dibuat-buat)-terkesankeluhan/gejalanyaberlebihanVertiga Psikogenik biasanya dijumpai pada gangguan-gangguan psikiatrik :-Gangguanfobia(Agorafobia)-Gangguan Panik (Panic Disorders)-Gangguan Cemas Menyeluruh (General AnxietyDisorders)-Gangguan Psikosomati (Psychomatic Disorders)-Gangguan Depresi (Depressive Disorders)Klasifikasi VertigoVestibulogenik:Primer: motion sicknes, benign positional vertigo, meniere disease, neuritis vestibuler, drug inducedSekunder: migren vertebrobasiler, neuroma akustikNonvestibuler:Gangguan serebelar, hiperventilasi, psikogenik

Mekanisme keseimbangana. VisualVisual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty & Martin (1969) menyatakan bahwa keseimbangan akan terus berkembang sesuai umur, mata akan membantu agar tetap fokus pada titik utama untuk mempertahankan keseimbangan, dan sebagai monitor tubuh selama melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan juga merupakan sumber utama informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan memegang peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan tempat kita berada. Penglihatan muncul ketika mata menerima sinar yang berasal dari obyek sesuai jarak pandang.Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan kerja otot yang sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.b. Sistem vestibularKomponen vestibular merupakan sistem sensoris yang berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata. Reseptor sensoris vestibular berada di dalam telinga. Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta sakulus. Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine. Sistem labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan percepatan perubahan sudut. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol gerak mata, terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka meneruskan pesan melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang otak. Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke serebelum, formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri.

Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, retikular formasi, dan serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular menuju ke motor neuron melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-otot proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural). Sistem vestibular bereaksi sangat cepat sehingga membantu mempertahankan keseimbangan tubuh dengan mengontrol otot-otot postural.c. SomatosensorisSistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta persepsi-kognitif. Informasi propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian besar masukan (input) proprioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke korteks serebri melalui lemniskus medialis dan talamus.Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain , serta otot di proses di korteks menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.

2) Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response synergies)Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat berdiri tegak serta mengatur keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot postural bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan aligment tubuh.Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam melakukan fungsi gerak tertentu.

3) Kekuatan otot (Muscle Strength)Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam melakukan aktivitas. Semua gerakan yang dihasilkan merupakan hasil dari adanya peningkatan tegangan otot sebagai respon motorik.Kekuatan otot dapat digambarkan sebagai kemampuan otot menahan beban baik berupa beban eksternal (eksternal force) maupun beban internal (internal force). Kekuatan otot sangat berhubungan dengan sistem neuromuskuler yaitu seberapa besar kemampuan sistem saraf mengaktifasi otot untuk melakukan kontraksi. Sehingga semakin banyak serabut otot yang teraktifasi, maka semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan otot tersebut.Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat untuk mempertahankan keseimbangan tubuh saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan otot untuk melawan gaya garvitasi serta beban eksternal lainnya yang secara terus menerus mempengaruhi posisi tubuh.Pemeriksaan Neurologis Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada: 1. Fungsi vestibuler/serebeler a. Uji Romberg : penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.

b. Tandem Gait: penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti berganti. Pada kelainan vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh. c. Uji Unterberger. Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi. d. Past-pointing test (Uji Tunjuk Barany)Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup.Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi

Pemeriksaan Khusus Oto-Neurologis1. Fungsi Vestibuler a. Uji Dix HallpikePerhatikan adanya nistagmus; lakukan uji ini ke kanan dan kiri Kepala putar ke sampingSecara cepat gerakkan pasien ke belakang (dari posisi duduk ke posisi terlentang) Kepala harus menggantung ke bawah dari meja periksa b. Tes KaloriPenderita berbaring dengan kepala fleksi 30, sehingga kanalis semisirkularis lateralis dalam posisi vertikal. Kedua telinga diirigasi bergantian dengan air dingin (30C) dan air hangat (44C) masing-masing selama 40 detik dan jarak setiap irigasi 5 menit. Nistagmus yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi sampai hilangnya nistagmus tersebut (normal 90-150 detik). Dengan tes ini dapat ditentukan adanya canal paresis atau directional preponderance ke kiri atau ke kanan.Canal paresis ialah jika abnormalitas ditemukan di satu telinga, baik setelah rangsang air hangat maupun air dingin, sedangkan directional preponderance ialah jika abnormalitas ditemukan pada arah nistagmus yang sama di masing-masing telinga. Canal paresis menunjukkan lesi perifer di labirin atau n. VIII, sedangkan directional preponderance menunjukkan lesi sentral.c. Elektronistagmogram Pemeriksaan ini hanya dilakukan di rumah sakit, dengan tujuan untuk merekam gerakan mata pada nistagmus, dengan demikian nistagmus tersebut dapat dianalisis secara kuantitatif.2. Fungsi Pendengaran a. Tes garpu tala Tes ini digunakan untuk membedakan tuli konduktif dan tuli perseptif, dengan tes-tes Rinne, Weber dan Schwabach. Pada tuli konduktif tes Rinne negatif, Weber lateralisasi ke sisi yang tuli, dan Schwabach memendek. b. Audiometri Ada beberapa macam pemeriksaan audiometri seperti Loudness Balance Test, SISI, Bekesy Audiometry, Tone Decay. Pemeriksaan saraf-saraf otak lain meliputi: acies visus, kampus visus, okulomotor, sensorik wajah, otot wajah, pendengaran, dan fungsi menelan. Juga fungsi motorik (kelumpuhan ekstremitas),fungsi sensorik (hipestesi, parestesi) dan serebeler (tremor, gangguan cara berjalan).PENATALAKSANAAN VERTIGOMedikasiANTIHISTAMINTidak semua obat antihistamin mempunyai sifat anti vertigo. Antihistaminyang dapat meredakan vertigo seperti obat dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin,siklisin. Antihistamin yang mempunyai anti vertigo juga memiliki aktivitas anti-kholinergik di susunan saraf pusat. Mungkin sifatanti-kholinergik ini ada kaitannyadengan kemampuannya sebagai obat antivertigo. Efek samping yang umumdijumpai ialah sedasi (mengantuk). Pada penderita vertigo yang berat efek sampingini memberikan dampak yang positif.- BetahistinSenyawa Betahistin (suatu analog histamin) yang dapat meningkatkan sirkulasiditelinga dalam, dapat diberikan untuk mengatasi gejala vertigo. Efek samping Betahistin ialah gangguan di lambung, rasa enek, dan sesekali rash di kulit. 1. Betahistin Mesylate (Merislon)Dengan dosis 6 mg (1 tablet) 12 mg, 3 kali sehari per oral2. Betahistin di Hcl (Betaserc)Dengan dosis 8 mg (1 tablet), 3 kali sehari. Maksimum 6 tablet dibagidalam beberapa dosis- Dimenhidrinat (Dramamine)Lama kerja obat ini ialah 4 6 jam. Dapat diberi per oral atau parenteral(suntikan intramuscular dan intravena). Dapat diberikan dengan dosis 25 mg 50mg (1 tablet), 4 kali sehari. Efek samping ialah mengantuk.- Difhenhidramin Hcl (Benadryl)Lama aktivitas obat ini ialah 4 6 jam, diberikan dengan dosis 25 mg (1 kapsul) 50 mg, 4 kali sehari per oral. Obat ini dapat juga diberikan parenteral. Efek samping mengantukANTAGONIS KALSIUMDapat juga berkhasiat dalam mengobati vertigo. Obat antagonis kalsiumCinnarizine (Stugeron) dan Flunarizine (Sibelium) sering digunakan. Merupakanobat supresan vestibular karena sel rambut vestibular mengandung banyakterowongan kalsium. Namun, antagonis kalsium sering mempunyai khasiat lainseperti anti kholinergik dan antihistamin. Sampai dimana sifat yang lain ini berperandalam mengatasi vertigo belumdiketahui. - Cinnarizine (Stugerone)Mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular. Dapat mengurangi responsterhadap akselerasi angular dan linier. Dosis biasanya ialah 1530 mg, 3 kalisehari atau 1 x 75 mg sehari. Efek samping ialah rasa mengantuk (sedasi), rasa cape, diare atau konstipasi, mulut rasa kering dan rash di kulit.FENOTIAZINEKelompok obat ini banyak mempunyai sifat anti emetik (anti muntah). Namuntidak semua mempunyai sifat anti vertigo. Khlorpromazine (Largactil) danProkhlorperazine (Stemetil) sangat efektif untuk nausea yang diakibatkan olehbahan kimiawi namun kurang berkhasiat terhadap vertigo.Promethazine (Phenergan)Merupakan golongan Fenotiazine yang paling efektif mengobati vertigo. Lamaaktivitas obat ini ialah 4 6 jam. Diberikan dengan dosis 12,5 mg 25 mg (1draze), 4 kali sehari per oral atau parenteral (suntikan intramuscular atauintravena). Efek samping yang sering dijumpai ialah sedasi (mengantuk),sedangkan efek samping ekstrapiramidal lebih sedikit disbanding obat Fenotiazinelainnya.- Khlorpromazine (Largactil)Dapat diberikan pada penderita dengan serangan vertigo yang berat dan akut.Obat ini dapat diberikan per oral atau parenteral (suntikan intramuscular atauintravena). Dosis yang lazim ialah 25 mg (1 tablet) 50 mg, 3 4 kali sehari.Efek samping ialah sedasi (mengantuk)OBAT SIMPATOMIMETIKObat simpatomimetik dapat juga menekan vertigo. Salah satunya obatsimpatomimetik yang dapat digunakan untuk menekan vertigo ialah efedrin.- EfedrinLama aktivitas ialah 4 6 jam. Dosis dapat diberikan 10 -25 mg, 4 kali sehari.Khasiat obat ini dapat sinergistik bila dikombinasi dengan obat anti vertigolainnya. Efek samping ialah insomnia, jantung berdebar (palpitasi) dan menjadi gelisah gugupOBAT ANTI KHOLINERGIKObat antikolinergik yang aktif di sentral dapat menekan aktivitas sistemvestibular dan dapat mengurangi gejala vertigo.- SkopolaminSkopolamin dapat pula dikombinasi dengan fenotiazine atau efedrin danmempunyai khasiat sinergistik. Dosis skopolamin ialah 0,3 mg 0,6 mg, 3 4kali sehariTERAPI FISIK Susunan saraf pusat mempunyai kemampuan untuk mengkompensasi gangguankeseimbangan. Namun kadang-kadang dijumpai beberapa penderita yang kemampuanadaptasinya kurang atau tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanyagangguan lain di susunan saraf pusat atau didapatkan deficit di sistem visual atauproprioseptifnya. Kadang-kadang obat tidak banyak membantu, sehingga perlu latihanfisik vestibular. Latihan bertujuan untuk mengatasi gangguan vestibular,membiasakan atau mengadaptasi diri terhadap gangguan keseimbangan. Tujuan latihan ialah :1. Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo atau disekuilibrium untuk meningkatkan kemampuan mengatasinya secara lambat laun.2. Melatih gerakan bola mata, latihan fiksasi pandangan mata.3. Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan

Brand-Darrof

Keterangan Gambar:Ambil posisi duduk.Arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan, kemudian balik posisi duduk.Arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi kiri. Masing-masing gerakanlamanya sekitar satu menit, dapat dilakukan berulang kali.Untuk awal cukup 1-2 kali kiri kanan, makin lama makin bertambahTERAPI INTERVENSI BEDAHPadakasus yangjarangintervensi bedahseperti dekompresi denganshuntendolimfatik atau cochleosacculoctomy dibutuhkan jika penyakit iniresisten terhadap pengobatan diuretic dan diet