3
104 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Gapoktan Sumbersuko berperan dalam pengendalian mutu kangkung melalui: a. Peningkatan mutu yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan (budidaya, panen, dan pasca panen kangkung), pemeriksaan, dan evaluasi. Gapoktan Sumbersuko telah menjalankan peranannya dalam aspek peningkatan mutu terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan pasca panen. b. Pelayanan informasi terdiri dari penyebaran informasi dan kebutuhan informasi oleh petani. Gapoktan Sumbersuko melakukan pemenuhan kebutuhan informasi mengenai harga, kuantitas, standar mutu kangkung yang diminta oleh pasar modern, dan teknologi produksi kangkung. c. Peningkatan pengetahuan yang dilakukan oleh Gapoktan Sumbersuko adalah dengan melakukan sharing pendapat dan pengalaman antar anggota, serta mengikutsertakan anggota Gapoktan dalam seminar dan pelatihan dari perusahaan mitra maupun Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang. d. Penerapan teknologi yang dilakukan oleh Gapoktan berupa pemanfaatan rumah packaging sayuran, mesin pembajak tanah, dan biopestisida. Akan tetapi sebagian besar petani anggota Gapoktan tidak melakukan penerapan biopestisida. e. Penyediaan sarana produksi dan pengolahan hasil usahatani yang dilakukan oleh Gapoktan Sumbersuko terutama dalam penanganan pasca panen dan pemasaran kangkung. 2. Gapoktan Sumbersuko berperan dalam pemasaran kangkung ke pasar modern melalui beberapa aspek yaitu: a. Perencanaan target pasar modern yang akan dituju untuk memasarkan kangkung.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulanrepository.ub.ac.id/129850/8/9.pdf104 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Pandanajeng,

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulanrepository.ub.ac.id/129850/8/9.pdf104 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Pandanajeng,

104

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Pandanajeng,

Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Gapoktan Sumbersuko berperan dalam pengendalian mutu kangkung melalui:

a. Peningkatan mutu yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan (budidaya,

panen, dan pasca panen kangkung), pemeriksaan, dan evaluasi. Gapoktan

Sumbersuko telah menjalankan peranannya dalam aspek peningkatan

mutu terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan pasca panen.

b. Pelayanan informasi terdiri dari penyebaran informasi dan kebutuhan

informasi oleh petani. Gapoktan Sumbersuko melakukan pemenuhan

kebutuhan informasi mengenai harga, kuantitas, standar mutu kangkung

yang diminta oleh pasar modern, dan teknologi produksi kangkung.

c. Peningkatan pengetahuan yang dilakukan oleh Gapoktan Sumbersuko

adalah dengan melakukan sharing pendapat dan pengalaman antar

anggota, serta mengikutsertakan anggota Gapoktan dalam seminar dan

pelatihan dari perusahaan mitra maupun Dinas Pertanian dan Perkebunan

Kabupaten Malang.

d. Penerapan teknologi yang dilakukan oleh Gapoktan berupa pemanfaatan

rumah packaging sayuran, mesin pembajak tanah, dan biopestisida. Akan

tetapi sebagian besar petani anggota Gapoktan tidak melakukan penerapan

biopestisida.

e. Penyediaan sarana produksi dan pengolahan hasil usahatani yang

dilakukan oleh Gapoktan Sumbersuko terutama dalam penanganan pasca

panen dan pemasaran kangkung.

2. Gapoktan Sumbersuko berperan dalam pemasaran kangkung ke pasar modern

melalui beberapa aspek yaitu:

a. Perencanaan target pasar modern yang akan dituju untuk memasarkan

kangkung.

Page 2: VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulanrepository.ub.ac.id/129850/8/9.pdf104 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Pandanajeng,

105

b. Penentuan harga kangkung di pasar modern merupakan harga yang telah

disepakati oleh pihak Gapoktan dan pasar modern yang diperbarui setiap

kurun waktu tiga bulan sesuai dengan kondisi lingkungan petani dan pasar.

c. Penciptaan peluang pasar oleh Gapoktan Sumbersuko dilakukan untuk

mengembangkan jaringan kerjasama pemasaran dengan pasar modern.

Selain bekerjasama dengan CV. Agri Fresh, mulai tahun 2014 Gapoktan

Sumbersuko juga memasarkan ke Hero dan Giant supermarket di Malang.

d. Distribusi produk ke pasar modern dilakukan setiap pukul 22.00 dengan

kendaraan distribusi yang telah disediakan oleh pihak pasar modern.

3. Masalah yang dihadapi Gapoktan dalam pengendalian mutu kangkung yaitu

kesulitan dalam melakukan pengurukan benih dengan tanah, belum

terpenuhinya informasi dari pelatihan dan mengenai teknologi, banyaknya

anggota yang pasif dalam diskusi Gapoktan, banyaknya anggota Gapoktan

yang belum menerapkan biopestisida, dan kesulitan dalam memperoleh

pupuk. Penyebab masalah yang dihadapi Gapoktan Sumbersuko dalam

pengendalian mutu kangkung terdiri atas faktor manusia, metode, peralatan,

bahan, ukuran, dan lingkungan.

4. Masalah yang dihadapi Gapoktan dalam pemasaran kangkung ke pasar

modern yaitu jumlah permintaan sayuran bertambah secara mendadak, harga

kangkung di pasar tradisional fluktuatif, kurangnya kepercayaan Gapoktan

terhadap karyawan pasar modern, serta adanya return kangkung dari pasar

modern kepada Gapoktan. Penyebab masalah yang dihadapi Gapoktan

Sumbersuko dalam pemasaran kangkung ke pasar modern terdiri dari faktor

teknis, sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya.

6.2. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada Gapoktan, pemerintah, dan akademisi

berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam upaya peningkatan peranan Gapoktan maka perlu diadakan perbaikan

Gapoktan dari segi kepengurusan (jumlah dan pembagian tugas pengurus),

keaktifan anggota, dan jadwal kegiatan maupun pertemuan Gapoktan. Hal ini

dapat dilakukan dengan pendekatan terhadap petani untuk reorganisasi

Page 3: VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulanrepository.ub.ac.id/129850/8/9.pdf104 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Pandanajeng,

106

Gabungan Kelompok Tani sehingga kinerja Gapoktan dapat berjalan

sebagaimana mestinya. Dengan begitu maka pengendalian mutu sayuran

termasuk kangkung dan pemasarannya ke pasar modern dapat ditingkatkan

lebih baik lagi terutama dalam kegiatan pemeriksaan dan evaluasi mutu

kangkung.

Untuk mengatasi masalah yang dialami petani dalam produksi kangkung

yang disebabkan oleh faktor lingkungan, perlu digunakan mulsa plastik yang

berfungsi dalam menjaga kelembaban tanah dan mencegah tumbuhnya gulma

pada awal penanaman.

2. Perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan pertanian dari UPT Balai

Penyuluhan setempat dan perusahaan mitra mengenai komoditas sayuran

pada Gapoktan Sumbersuko agar peningkatan pengetahuan dan penerapan

teknologi dapat diperbaiki. Sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan perlu

menerapkan praktik budidaya yang tepat sehingga dapat dilakukan oleh para

petani. Dalam pemberian bantuan kepada petani maupun Gapoktan perlu

diberikan bimbingan secara intensif sehingga pelaksanaan program

pemberdayaan petani dapat terlaksana dengan baik.

3. Penelitian selanjutnya perlu meneliti tentang tingkat partisipasi petani dalam

pengendalian mutu sayuran dan pemasarannya ke pasar modern. Selain itu,

perlu diteliti juga tentang mutu internal sayuran kangkung yang diproduksi

anggota Gapoktan Sumbersuko terutama dalam hal keamanan pangan atau

batas kandungan zat-zat kimia di dalam sayuran kangkung.