Upload
trinhmien
View
223
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR 12 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN LAMANDAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LAMANDAU,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau.
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53 Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622);
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Seruyan, Kabupaten Katingan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Sususnan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1547);
11. Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4194);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 );
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 );
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 );
16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);
18.
19.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lamandau.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAUdan
BUPATI LAMANDAU
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN LAMANDAU.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lamandau;2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD menurut Azas Otonomi dan Tugas Pembantuan dengan Prinsip Otonomi seluas-luasnya dalam Sistem dan Prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;
5. Bupati adalah Bupati Lamandau;6. Perangkat Daerah adalah Organisasi/ Lembaga pada Pemerintah Daerah, terdiri atas
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah;7. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau;8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau.
9. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau;
10. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau;
11. Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Lamandau.
BAB IIPEMBENTUKAN
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini di bentuk Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau;
(2) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Lamandau adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, II Peraturan Daerah ini;
(3) Lampiran tersebut ayat (2) Pasal ini, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian KesatuKedudukan
Pasal 3(1) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf, dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berada
di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dalam menyelenggarakan asas desentralisasi, azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
2) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, dipimpin oleh Sekretaris DPRD yang secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Bagian KeduaTugas Pokok dan Fungsi
Pasal 4(1) Sekretariat Daerah mempunyai tugas menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan
Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah;
(2) Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan DPRD sesuai kemampuan keuangan daerah.
Pasal 5
(1) Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan kebijakan Pemerintahan Daerah;b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah; c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah;d. Pembinaan administrasi dan Aparatur Pemerintahan Daerah ; dane. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(2) Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (2) menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan administrasi Kesekretariatan DPRD;b. Penyelenggaraan administrasi Keuangan DPRD;c. Penyelenggaraan rapat-rapat anggota DPRD ; dand. Penyediaan dan Pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.
BAB IVSUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah, terdiri dari :1. Sekretaris ;2. Asisten Sekretaris Daerah :
a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat; b. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam; c. Asisten Administrasi Umum.
3. Bagian – Bagian :a. Bagian Administrasi Pemerintahan;b. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan;
4.
c. Bagian Hukum;d. Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam ;e. Bagian Administrasi Pembangunan;f. Bagian Organisasi ;g. Bagian Humas dan Protokol;. h. Bagian Umum;
Kelompok Jabatan Fungsional
Bagian Pertama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 7Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat membawahkan :1. Bagian Administrasi Pemerintahan;2. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan;3. Bagian Hukum;
Paragraf 1Bagian Administrasi Pemerintahan
Pasal 8
Bagian Administrasi Pemerintahan membawahkan :1. Sub Bagian Pemerintahan Umum; 2. Sub Bagian Otonomi Daerah dan Pemerintahan Desa;3. Sub Bagian, Kependudukan dan Hubungan Kerjasama.
Paragraf 2Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemsyarakatan
Pasal 9Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan membawahkan : 1. Sub Bagian Kesejahteraan Rakyat;2. Sub Bagian Bina Sosial dan Kemasyarakatan.
Paragraf 3Bagian Hukum
Pasal 10Bagian Hukum membawahkan :1. Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum; 2. Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan;3. Sub Bagian Bantuan Hukum.
Bagian KeduaAsisten Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam
Pasal 11
Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam, membawahkan : 1. Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam; 2. Bagian Administrasi Pembangunan.
Paragraf 1Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Pasal 12
Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam, membawahkan :1. Sub Bagian Perekonomian; 2. Sub Bagian Sumber Daya Alam; 3. Sub Bagian Bina Produksi, Budidaya dan promosi.
Paragraf 2Bagian Administrasi Pembangunan
Pasal 13
Bagian Administrasi Pembangunan, membawahkan :1. Sub Bagian Bina Penyusunan Program;2. Sub Bagian Bina Pengendalian Pembangunan;3. Sub Bagian Pengkajian, Analisis dan Pelaporan.
Bagian KetigaAsisten Administrasi Umum
Pasal 14
Asisten Administrasi Umum, membawahkan :1. Bagian Organisasi;2. Bagian Humas dan Protokol;3. Bagian Umum.
Paragraf 1Bagian Organisasi
Pasal 15
Bagian Organisasi, membawahkan :1. Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan; 2. Sub Bagian Tatalaksana, Perpustakaan dan Arsip;3. Sub Bagian Pendayagunaan Aparatur dan Kepegawaian.
Paragraf 2Bagian Humas dan Protokol
Pasal 16
Bagian Humas dan Protokol, membawahkan :1. Sub Bagian Penyaringan Informasi dan Penyiaran ;2. Sub Bagian Pemberitaan, Publikasi, Data dan Dokumentasi;3. Sub Bagian Protokol.
Pragraf 3Bagian Umum
Pasal 17Bagian Umum, membawahkan :1. Sub Bagian Umum dan Tata Usaha;2. Sub Bagian Perlengkapan;3. Sub Bagian Keuangan.
Pasal 18
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terdiri dari :1. Sekretaris DPRD
2. Bagian Umum, membawahkan :
a. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga.
3. Bagian Keuangan, membawahkan : a. Sub Bagian Perencanaan Anggaran; b. Sub Bagian Penata Usahaan dan Verifikasi.
4. Bagian Persidangan dan Protokol, membawahkan : a. Sub Bagian Persidangan dan Risalah; b. Sub Bagian Hukum dan Protokol.
5. Kelompok Jabatan Fungsional/Tenaga Ahli
BAB VSTAF AHLI
Pasal 19(1) Bupati dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu Staf Ahli ;
(2) Pengaturan lebih lanjut mengenai uraian tugas, jumlah dan pembidangan Staf Ahli ditetapkan dalam Peraturan Bupati.
BAB VIKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 20
(1) Kelompok jabatan fungsional pada Sekretariat Daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Daerah sesuai bidang keahlian dan kebutuhan
(2) Kelompok jabatan fungsional / tenaga ahli pada Sekretariat DPRD mempunyai Tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat DPRD sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 21
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, terdiri dari sejumlah
tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
(2) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(3) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang - undangan yang berlaku.
BAB VIITATA KERJA
Pasal 22
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris Daerah, Kepala bagian, Kepala Sub Bagian dan Pemegang Jabatan Fungsional serta Staf Ahli, wajib menerapkan prinsip koordinasi, Integrasi, Simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal baik dalam lingkungan Sekretariat Daerah maupun dengan Instansi / Satuan verja perangkat daerah lanilla sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing;
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris DPRD, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan Pemegang Jabatan Fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, Integrasi, Simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal baik dalam lingkungan Sekretariat DPRD maupun dengan Instansi / Satuan Kerja Perangkat Daerah Lainnya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing;
(3) Dalam melaksanakan tugasnya Tenaga Ahli membantu alat kelengkapan dan atau Anggota DPRD dalam melaksanakan fungsi dan tugas DPRD.
Pasal 23
(1) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Sekretariat Daerah bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan, memberikan petunjuk, mengendalikan, memberikan bimbingan dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing masing;
(2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Daerah wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing, serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya;
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan Satuan Organisasi yang berasal dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk bahan memberikan petunjuk dan pembinaan kepada bawahan;
(4) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam Lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan, memberikan petunjuk, mengendalikan, memberikan bimbingan dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing- masing;
(5) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi di Lingkungan Sekretariat DPRD wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing, serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya;
(7) Setiap staf Ahli Bupati wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, serta memenyampaikan laporan tepat pada waktunya;
(8) Setiap Laporan yang diterima oleh Pimpinan Satuan Organisasi yang berasal dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk bahan memberikan petunjuk dan pembinaan kepada bawahan.
BAB VIIIKEPEGAWAIAN
Pasal 24
(1) Sekretaris Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan;
(2) Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian serta para Pejabat Fungsional di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau di angkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah;
(3) Sekretariat DPRD Kabupaten Lamandau diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah, dengan pertimbangan dan persetujuan Pimpinan DPRD;
(4) Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian serta para Pejabat Fungsional di Lingkungan Sekretariat DPRD Kabupaten Lamandau di angkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah;
(5) Pejabat - Pejabat lainnya di Lingkungan Sekretariat Daerah diangkat dan diberhentikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang - Undangan yang berlaku;
(6) Sekretaris Daerah Eselon II.a., Asisten Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati dan Sekretaris Dewan Eselon II.b, Kepala Bagian Eselon III.a dan Kepala Sub Bagian Eselon IV.a;
(7) Pembinaan Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Daerah dilakukan oleh Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah.
Pasal 25
Kepangkatan serta Susunan Kepegawaian untuk menentukan Jenjang Jabatan di Lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD serta Staf Ahli diatur sesuai dengan Peraturan Perundang - Undangan
BAB IXPEMBIAYAAN
Pasal 26
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan tugas Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau
BAB XKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 27
Pelaksanaan penataan Organisasi Perangkat Daerah termasuk pengisian Personil berdasarkan Peraturan Daerah ini dilakukan paling lambat tanggal 23 Juli 2008
BAB XIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya, termasuk Tugas Pokok dan Fungsi secara rinci akan ditetapkan dengan Peraturan Bupati
Pasal 29
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor. 12 Tahun 2004, Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Kelembagaan Struktur Organisasi Pembentukan Organisasi, Tugas Pokok dan Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamandau dan segala ketentuan lain yang mengatur hal yang sama dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Pasal 30
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak pada tanggal diundangkan
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau.
Ditetapkan di Nanga Bulik pada Tanggal 19 Juni 2008
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIEDiundangkan di Nanga Bulikpada Tanggal 19 Juni 2008
Plt.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU,
M A S R U N
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAHKABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 12 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH
DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU
HGM. AFHANIE
Asisten Pemerintahan
Dan Kesra
BAGIANadministrasi
pemerintahan
BAGIAN administrasi kesejahteraan rakyat dan
kemasyarakatan
bAGIANHUKUM
BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DAN SUMBER DAYA ALAM
BAGIAN ORGANISASI
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
SUB bagian PEMERINTAHAN
UMUM
sub bagian OTONOMI dAERAH
DAN PEM ERINTAHAN
DESA
sub bagIAN kependudukan dan
hubungan kerjasama
SUB BAGIAN KESEJAHTERAAN
RAKYATSUB bagian
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM
SUB bagian BINA sosial dan
KEMASYARAKATAN
SUB bagian PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
sub bagian BANTUAN HUKUM
Asisten Perekonomian , Pembangunan dan Sumber
Daya Alam
SUB BAGIAN PEREKONOMIAN
SUB bagian SUMBER DAYA ALAM
SUB BAGIAN BINA PRODUKSI, BUDIDAYA
DAN PROMOSI
Asisten Administrasi Umum
SUB bagian KELEMBAGAAN DAN ANALISIS JABATAN
sUB BAGIAN PENYARINGAN
INFORMASI DAN PENYIARAN
sub bagian tataLAKSANA,
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
sub bagian PEMBERITAAN ,
PUBLIKASI, DATA DAN DOKUMENTASI
sub bagian PENDAYAGUNAAN
APARATUR DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN BINAPENYUSUNAN PROGRAM
sub bagian binaPENGENDALIAN PEMBANGUNAN
sub bagian PENGKAJIAN, ANALISIS DAN PELAPORAN
bAGIANadministrasi PEMBANGUNAN
BUPATI
SEKRETARIS DAERAH KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
STAF AHLI 1. Bidang Hukum dan Politik2. Bidang Pemerintahan3. Bidang Pembangunan 4. Bidang Kemasyarakatan dan SDM5. Bidang Ekonomi dan Keuangan
sUB BAGIAN PROTOKOL
BAGIAN UMUM
sub bagian umum dan tata usaha
sub bagian PERLENGKAPAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
BAGAN STRUKTUR ORGANISASISEKRETARIAT DPRD KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 12 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU
HGM. AFHANIE
BAGIAN UMUM
SUB BAGIAN TATA USAHA DAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIANPERLENGKAPAN DAN
RUMAH TANGGA
SUB. BAGIAN PERENCANAAN
ANGGARAN
SUB BAGIANPENATAUSAHAAN DAN
VERIFIKASI
SUB BAGIANPERSIDANGAN DAN
RISALAH
SUB BAGIANHUKUM DAN PROTOKOL
BAGIAN PERSIDANGAN
DAN PROTOKOL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL/ TENAGA
AHLI
SEKRETARIS DPRD
SUB BAGIANINFORMASI DAN DOKUMENTASI
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR 12 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJASEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN LAMANDAU
I. UMUM.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Kepala Daerah dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam unsur sekretariat dan membantu dalam memberikan telaahan kepada Kepala Daerah diwadahi dalam unsur Staf Ahli dan di bidang pelayanan kepada Anggota DPRD diwadahi dalam Sekretariat DPRD.
Penataan Organisasi Perangkat Daerah Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD Kabupaten Lamandau dan Staf Ahli Bupati merupakan keharusan sebagaimana anamat dari Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib harus diselenggarakan oleh Kabupaten dan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan berdasarkan potensi unggulan dan kekhasan daerah yang dapat dikembangkan dalam rangka pengembangan Otonomi Daerah, Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memunculkan Sektor Unggulan Daerah dalam rangka mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat.
Peraturan Daerah ini pada prinsipnya merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, yang dimaksudkan untuk memberi arah dan pedoman yang jelas dalam menata Organisasi yang efisien, efektif dan rasional sesuan kebutuhan dan kemampuan Daerah
Dalam pelaksanaan tugas masing-masing melalui prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi serta komunikasi kelembagaan.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1Cukup jelas
Pasal 2 Cukup jelas
Pasal 3 Cukup jelas
Pasal 4 Cukup jelas
Pasal 5 s/d 17 Cukup jelas
Pasal 18Ayat (5) Tenaga ahli DPRD merupakan tenaga ahli yang mempunyai kemampuan dalam disiplin ilmu tertentu bertugas membantu alat kelengkapan dan atau anggota DPRD, yang direkrut baik dari PNS atau pensiunan PNS dan atau dari kalangan tertentu sesuai kebutuhan, dan atau dari swasta untuk membantu Anggota DPRD sesuai keahliannya.
Pasal 19 s/d 30 Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2008 NOMOR 28 .SERI D
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR 13 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LAMANDAU,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada huruf a diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau ;
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 21 Tahun 1958 Tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622 );
2. Undang – Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890 );
3. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Seruyan, Kabupaten Katingan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180 );
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
6. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undan-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ;7. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1547 ) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194 );
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ) ;11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 ) ;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi , dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 , Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4741).;
14.
15.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;
Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor. 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lamandau ;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
dan BUPATI LAMANDAU
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lamandau;2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaran urusan asas Otonomi dan Tugas Pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah ;
4. Bupati adalah Bupati Lamandau ;5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau ;6. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Lamandau;7. Perangkat Daerah adalah Organisasi/Lembaga pada Pemerintah Daerah, terdiri atas
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ;8. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kabupaten Lamandau ;9. Kepala Dinas adalah Pejabat yang memimpin Dinas Daerah ;
10.11.
Sekretaris adalah Pejabat yang memimpin Sekretariat pada Dinas Daerah ; Kepala Bidang adalah Pejabat yang memimpin Bidang pada Dinas Daerah ;
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah, yang terdiri dari :
1.2.3.
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata , Pemuda dan Olah raga ;Dinas Kesehatan ;Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ;
4.5.6.7.8.9.10.11.
Dinas Perhubungan, Telekomonikasi dan Informatika ;Dinas Pekerjaan Umum ;Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil ;
Dinas Perindustri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mickro Kecil dan Menengah ;Dinas Kehutanan dan Perkebunan ;Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan ;Dinas Pertambangan dan Energi ; Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ;
BAB III
KEDUDUKAN
Pasal 3
Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
BAB IVTUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian KesatuDINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 4
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Pembantuan di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ;
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 diatas, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ;
b. Pembinaan Pendidikan Dasar, Menengah dan Luar Sekolah serta pembinaan Kebudayaan, Kepariwisataan, Pemuda dan Olahraga ;
c. Pelaksanaan Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ;
d. Pembinaan, Perencanaan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ;
e. Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas ;f. Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas;
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 6Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah raga, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;Sekretariat, membawahkan :1) Sub Bagian Perencanaan ;2) Sub Bagian Keuangan ;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
b.
c. Bidang, terdiri dari :1. Bidang Pendidikan Dasar dan Luar Biasa, membawahkan :
1) Seksi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Luar Biasa ;2) Seksi Sekolah Dasar ; 3) Seksi Sekolah Menengah Pertama ;
2. Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan 1) Seksi Sekolah Menengah Atas ;2) Seksi Sekolah Menengah Kejuruan ;
3. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal, membawahkan :1) Seksi Pendidikan Dasar Luar Sekolah ;2) Seksi Pendidikan Masyarakat ;3) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Gender ;
4. Bidang Kebudayaan, membawahkan :
5.
1) Seksi Sejarah Nilai Tradisional dan Budaya Daerah ;2) Seksi Pengembangan Apresiasi Seni dan Budaya;
Bidang Pariwisata, membawahkan :1) Seksi Penataan dan Pengembangan Wisata ;2) Seksi Informasi dan Promosi Wisata ;
6. Bidang Kepemudaan, membawahkan : 1) Seksi Pengembangan Anak, Remaja dan Kepemudaan ;2) Seksi Sarana dan Prasarana BUDPORA
7. Bidang Keolahragaan, membawahkan : 1) Seksi Olahraga Prestasi dan Rekreasi ;2) Seksi Olahraga Pendidikan ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional ;e. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Bagian KeduaDINAS KESEHATAN
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 7
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Pembantuan di bidang Kesehatan;
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 di atas, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat,, Pengembangan Sumber Daya Kesehatan ;
b. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan khusus;
c. Pembinaan dan Pelaksanaan pengendalian, pemberantasan penyakit, dan Kesehatan lingkungan;
d. Pembinaan dan pengawasan kefarmasian, makanan dan minuman serta pengobatan tradisional serta pengembangan Sarana Kesehatan ;
e. Pembinaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan,, teknologi kesehatan dan gizi serta Jaminan Kesehatan
f. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan meliputi kegiatan Pelayanan Medik, Gizi dan , kesehatan keluarga;
g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesehatan ;
h. Penyelenggaraan pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas..i. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 9Dinas Kesehatan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas ;b. Sekretariat, membawahkan ;
1) Sub Bagian Penyusunan Program ;2) Sub Bagian Tata Usaha ;3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan ;
c. Bidang, terdiri dari :1. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan :
1) Seksi Pelayanan Medik ; 2) Seksi Gizi ;3) Seksi Kesehatan Keluarga ;
2. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahkan : 1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit ;2) Seksi Wabah dan Bencana ;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan
3. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, membawahkan : 1) Seksi Jaminan Kesehatan ;2) Seksi Ketenagaan ;3) Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.e. Unit Pelaksana Teknis Dinas
Bagian KetigaDINAS SOSIAL , TENAGA KERJA, DAN TERANSMIGRASI,
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 10
Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi ;
Pasal 11
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 di atas, Dinas Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :a.b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.i.
Perumusan kebijakan teknis di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; Penyelenggaraan koordinasi pembinaan kesejahteraan sosial, pengembangan tenaga kerja, transmigrasi ;Penyelenggaraan kebijakan di bidang penanggulangan bencana, penempatan ketenaga kerjaan, perluasan kerja, pelatihan dan produktivitas, hubungan industrial dan syarat kerja, pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja serta norma ketenaga kerjaan ; Pembinaan pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial, pembinaan pendidikan dan latihan ketrampilan tenaga kerja yang produktif dan kompetitif serta pengembangan transmigrasi ;Pelaksanaan perumusan kebijaksanaan pembinaan kesejahteraan sosial masyarakat, dan peraturan perusahaan, lembaga serikat pekerja, dan asosiasi pengusaha dan pekerja ;Pembinaan koordinasi dan pengendalian bencana, pengembangan masyarakat penyiapan pemukiman transmigrasi dan kerjasama sdm transmigrasi Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, tenaga kerja dan transmigrasiPembinaan penyelenggaranan pembinaan unit pelaksana teknis daerahPenyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 12
Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi, terdiri dari ; a. b.
Kepala Dinas ; Sekretariat, membawahkan :1) Sub Bagian Perencanaan ; 2) Sub Bagian Keuangan ; 3) Sub Bagian Umum dan KepegawaianBidang terdiri dari :c.
1. Bidang Sosial, membawahkan :1) Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial ;2) Seksi Rahabilitasi Sosial ;3) Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial ;
2. Bidang Pelatihan, dan Penempatan Tenaga Kerja, membawahkan ;1) Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja ;2) Seksi Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja ;3) Seksi Standarisasi dan Sertifikasi ;
3. Bidang Transmigrasi, membawahkan ;1) Seksi Penyiapan pemukiman dan Penempatan ;2) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi3) Seksi Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan ;
4. Bidang Pengawasan dan Produktivitas Tenaga Kerja, membawahkan ;1) Seksi Hubungan Industrial dan Organisasi Pengusaha / Pekerja ;2) Seksi Persyaratan Kerja 3) Seksi Perselisihan ;
d.e.
Kelompok Jabatan FungsionalUnit Pelaksana Teknis Dinas
Bagian KeempatDINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 13Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika ;
Pasal 14Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 di atas, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :
a.
b.c.d.e.f.g.h.
Pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan rencana dan program bidang perhubungan, komunikasi dan informatika ;Penyusunan kebijakan teknis di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;Pembinaan dan Pengawasan di bidang Perhubungan, komunikasi, Informatika ;Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan dibidang Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika ;Pelaksanaan Pelayanan Umum dibidang Perhubungan, Telekomunikasi Dan Informatika ;Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas ;Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas ;
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 15
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, terdiri dari :
a.b.
c.
Kepala Dinas ; Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Perencanaan 2) Sub Bagian Keuangan ; 3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
Bidang, terdiri dari :1. Bidang Lalu Lintas Jalan dan Angkutan Jalan ( LLAJ), membawahkan :
1) Seksi Angkutan Jalan dan Perparkiran ; 2) Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor ;3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian ;
2. Bidang Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan ( LLASDP) membawahkan ;1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan ; 2) Seksi Kepelabuhan Sungai dan Hydrografi ;
3. Bidang Pos dan Telekomonikasi, membawahkan :1) Seksi Pos dan telekomunikasi ;2) Seksi Sarana Telekomonikasi ;
4. Bidang Informatika, membawahkan ;1) Seksi Data Elektronik dan Informatika ;2) Seksi Teknologi Informatika dan penyiaran ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional ; e. Unit Pelaksana Teknis Dinas
Bagian KelimaDINAS PEKERJAAN UMUM
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 16
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Pembantuan di Bidang Pekerjaan Umum ;
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 di atas, Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis;
b. Pembinaan dan Penyusunan Perencanaan dan Program ;c. Pembinaan dan Pelaksanaan Pengembangan Prasarana Transportasi, Pengairan, Tata
Ruang, Tata Kota, Kebersihan, Permukiman dan Permakaman ;d. Pembinaan dan Pelaksanaan Pengembangan Konstruksi, Jalan dan Jembatan Pemukiman,
Pertamanan dan Kebersihan ;e. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Penyelenggaraan Pekerjaan Umum ;f. Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas ;
g. Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas ;
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 18
Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari :
a. Kepala Dinas;b. Sekretariat, membawahkan
1) Sub Bagian Perencanaan ;2) 3)
Sub Bagian Keuangan ;Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
c. Bidang terdiri dari :1. Bidang Bina Marga, membawahkan :
1) Seksi Teknis Bina Marga ; 2) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan ;3) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan ;
2. Bidang Cipta Karya, membawahkan :1) Seksi Teknis Cipta Karya ;2) Seksi Tata Bangunan dan Pemukiman ;3) Seksi Perumahan dan Penyehatan Lingkungan ;
3. Bidang Pengairan, membawahkan :1) Seksi Teknis Pengairan dan Bina Manfaat ;2) Seksi Pembangunan Pengairan ;3) Seksi Operasi dan Pemeliharaan ;
4. Bidang Tata Ruang, membawahkan :1) Seksi Pemanfaatan dan Tata Ruang ;2) Seksi Pertamanan dan Permakaman ;3) Seksi Kebersihan Kota ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional ;e. Unit Pelaksana Teknis Dinas ;
Bagian KeenamDINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 19
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Pembantuan di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 di atas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil,;
b. Penyelenggaraan Koordinasi dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil ;c. Penyediaan dukungan pengembangan sarana dan Prasarana pelayanan dibidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil ; d. Pembinaan dan Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di bidang kependudukan dan
Pencatatan Sipil ;e. Penyelenggaraan, Pelayanan, Pengaturan, Pengendalian, Pembinaan, Monitoring, dan
Pengawasan serta evaluasi dan pelaporan bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil ; f. Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas h. Pembinaan dan Pengawasan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Praragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 21
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, membawahkan :1) 1) Sub Bagian Perencanaan ;2) 2) Sub Bagian Keuangan ;3) 3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang terdiri dari :1. Bidang Kependudukan, membawahkan :
1) Seksi Pendaftaran dan Mutasi Penduduk ; 2) Seksi Pelayanan Dokumen;
2. Bidang Pencatatan Sipil, membawahkan : 1) Seksi Pencatatan Kelahiran ; 2) Seksi Pencatatan Perkawinan, Perceraian dan Kematian ;
3. Bidang Data dan Informasi, membawahkan : 1) Seksi Data Kependudukan ; 2) Seksi Informasi Kependudukan ;
4. Kelompok Jabatan Fungsional ;5. Unit Pelaksana Teknis Dinas ;
Bagian KetujuhDINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 22
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Pembantuan di bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 di atas, Dinas Pertanian,
Peternakan dan Perikanan, mempunyai fungsi, menyelenggarakan fungsi ;
a. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura, Peternakan dan Perikanan;
b. Penetapan Standar Teknis Pelayanan Minimal dibidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan;
c. Penyediaan dukungan Pengembangan Infrastruktur, Sarana Pertanian, Produksi, Perlindungan, Benih, Pengolahan dan Pemasaran Hasil, Kelembagaan, Pembiayaan, Investasi, SDM dan Teknologi Spesifik lokasi di bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan;
d. Penyelenggaraan pengaturan, Pembinaan dan Bimbingan Teknis, Pengawasan, Pemantauan dan Evaluasi di bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan;
e. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Pertanian Peternakan dan Perikanan;
f Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;g Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 24
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan terdiri dari :
a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahkan :
1) Sub Bagian Perencanaan; 2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang terdiri dari :1. Bidang Pertanian, membawahkan :
1) Seksi Pengembangan Lahan Pertanian;2) Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian;3) Seksi Perlindungan Tanaman.
2. Bidang Peternakan membawahkan : 1) Seksi Pengembangan dan Penyebaran Ternak; 2) Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan; 3) Seksi Kesehatan Hewan.
3. Bidang Perikanan membawahkan : 1) Seksi Pengembangan Usaha Perikanan; 2) Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan; 3) Seksi Pengawasan dan Perlindungan Sumber Daya Hayati.
4. Bidang Usaha Tani, membawahkan :1) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; 2) Seksi Pelayanan dan Bimbingan Usaha;3) Seksi Pemasaran dan Promosi.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Pasal 25Bagian Kedelapan
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UMKM Paragraf 1
Tugas Pokok dan FungsiPasal 26
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Pembantuan di bidang perindustrian, perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 di atas, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan Kebijakan Teknis Dibidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah;b. Pembinaan dan Pengkoordinasian Pengembangan Industri, Perdagangan, Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah;c. Pembinaan dan Pengkoordinasian Pengembangan Bidang Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;d. Pembinaan dan Pengembangan Promosi di Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;e. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyelenggaraan Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
f. Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;g. Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 28Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari : :
a. Kepala Dinas;b. Sekretariat, membawahkan :
1) Sub Bagian Perencanaan;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang terdiri dari :
1. Bidang Industri, membawahkan : 1) Seksi Sarana Industri; 2) Seksi Bimbingan Teknologi industri;3) Seksi Industri Kerajinan dan Bahan Bangunan.
2. Bidang Perdagangan, membawahkan :1) Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang-Barang Beredar;2) Seksi Bina Pasar, Distribusi dan Pemasaran;3) Seksi Pameran dan Promosi.
3. Bidang Koperasi dan UMKM, membawahkan :1) Seksi Permodalan Usaha Koperasi dan UMKM. ;2) Seksi SDM dan Kelembagaan Koperasi dan UMKM;3) Seksi Produksi dan Pemasaran Koperasi dan UMKM.
d. Kelompok Jabatan Fungsional e. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Pasal 29Bagian Kesembilan
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNANParagraf 1
Tugas Pokok dan FungsiPasal 30
Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Pembantuan di bidang Kehutanan dan Perkebunan
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 di atas, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan Kebijakan Dasar, Kebijakan Teknis Operasional, Pedoman, Standart Teknis, Rencana Makro, Rencana Strategis, Rencana Tahunan, Program dan Kegiatan di Bidang Kehutanan dan Perkebunan;
b. Penyelenggaraan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, Sinergisitas dan Harmonisasi Penyelenggaraan Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan;
c. Penyelenggaraan Pemanfataan Hutan, Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan;d. Penyelenggaraan Pengamanan, Pelestarian dan Perlindungan Hutan dan Perkebunan e. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyelenggaraan Kehutanan dan Perkebunan Daerah;f. Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;g. Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 32
Dinas Kehutanan dan Perkebunan, membawahkan :a.
b.
Kepala Dinas ;
Sekretariat, membawahkan :1) Sub Bagian Program dan Perencanaan;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang terdiri dari :1.Bidang Usaha Kehutanan , membawahkan
1) Seksi Rencana Karya dan Tata Guna Hutan;2) Seksi Usaha Kehutanan;3) Seksi Produksi dan Pengujian Hasil Hutan.
2.Bidang Rehabilitasi dan Konservasi, membawahkan :1) Seksi Rehabilitasi dan Perhutanan Sosial;2) Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; 3) Seksi Evaluasi dan Pengawasan.
3. Bidang Usaha Perkebunan, membawahkan ;1) Seksi Bina Usaha dan Pengembangan Areal Kebun;2) Seksi Perlindungan Tanaman Kebun;3) Seksi Sarana dan Prasarana Kebun.
4. Bidang Produksi Perkebunan, membawahkan :1) Seksi Pembibitanm Kebun;2) Seksi Sumber Daya Manusia Kebun;3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.e. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Bagian KesepuluhDINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 33
Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas Melaksanakan Kewenangan Desentralisasi dan Tugas Pembantuan di bidang Pertambangan dan Energi
Pasal 34Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 di atas, Dinas Pertambangan dan Energi, menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan Kebijaksanaan Teknis dibidang Pertambangan dan Energi; b. Pengelolaan Wilayah Pertambangan dan Pelayanan Jasa Pertambangan dan Energi;c. Pembinaan Pertambangan, Pengusahaan Listrik dan Energi;d. Pembinaan Pelaksanaan K3 di Lingkungan Pertambangan dan Energi;e. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyelenggaraan Pertambangan dan Energi;f. Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;g. Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 35
Dinas Pertambangan dan Energi, membawahkan :a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan :1) Sub Bagian Perencanaan;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang terdiri dari ;1.
2.
Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral, membawahkan :1) Seksi Inventarisasi Sumber Daya Mineral;2) Seksi Geologi Tata Lingkungan;
Bidang Pertambangan, membawahkan : 1) Seksi Pengawasan dan Evaluasi;2) Seksi Bimbingan Teknis dan Penataan Wilayah.
3. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi membawahkan :1) Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi;2) Seksi Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan Energi.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.e. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Bagian KesebelasDINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 36
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas Pembantuan di bidang Pendapatan, pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Pasal 37Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 di atas, Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan Kebijaksanaan Teknis dibidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah;b. Pengkoordinasian Pelaksanaan Pemungutan Pendapatan Daerah; c. Penyelenggaraan Pemungutan Pendapatan Daerah;d. Melaksanakan Pengawasan Pelaksanaan Pemungutan, Pendapatan Daerah; e. Melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Tugas Atau Fungsi Dinas Pendapatan Daerah,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;f. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyelenggaraan Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;g. Penyelenggaraan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;h. Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan Dinas.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 38Dinas Pendapatan Daerah, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah membawahkan :a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan :1) Sub Bagian Perencanaan;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum, Perlengkapan, dan Kepegawaian.
c. Bidang, terdiri dari :1. Bidang Pendapatan, membawahkan :
1) Seksi Pajak dan Retribusi ;2) Seksi Dana Perimbangan dan Penerimaan lain-lain ;3) Seksi Sengketa dan Keberatan Pajak ;
2. Bidang Anggaran, membawahkan :1) Seksi Pelaksanaan Anggaran ;2) Seksi Pengendalian Anggaran, Investasi dan Pinjaman Daerah ;
3. Bidang Pembiayaan, membawahkan :1) Seksi Pengelolaan Kas Daerah ;2) Seksi Belanja Pegawai ;3) Seksi Perbendaharaan ;
4.
5..
Bidang Akuntansi, membawahkan :1) Seksi Verifikasi ;2) Seksi Pembukuan ;3) Seksi Akuntansi dan Pelaporan ;
Bidang Kekayaan dan Aset Daerah , membawahkan :1) Seksi Pengadaan ;2) Seksi Pemeliharaan ; 3) Seksi Inventarisasi dan Penghapusan;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.e. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
BAB VKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 39
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Dinas Daerah sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 40
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaiman dimaksud pada ayat (3), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang – undangan yang berlaku.
BAB VIUNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Pasal 41
(1) Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Daerah mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Daerah ;
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas ;
(3) Unit Pelaksana Teknis Dinas dapat dibentuk setelah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
BAB VIIBAGAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 42(1) Susunan Organisasi Dinas Daerah adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Daerah in ;(2) Lampiran tersebut ayat (1) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Daerah ini.
BAB VIIITATA KERJA
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplifikasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal baik dalam lingkungan Dinas maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing – masing.
Pasal 44(1) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas Daerah bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan, memberikan petunjuk - petunjuk pengendalian dan pengawasan dalam pelaksanaan tugas kepada bawahannya masing – masing;
(2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas Daerah wajib mengikuti, memenuhi petunjuk - petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing - masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya;
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Daerah yang berasal dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk – petunjuk kepada bawahan.
Pasal 45
Kepala Bidang pada Lingkungan Dinas Daerah menyampaikan Laporan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris pada Dinas dan selanjutnya Sekretaris menyusun dan mengolah laporan sebagai bahan laporan Kepala Dinas kepada Bupati.
BAB IXKEPEGAWAIAN
Pasal 46
(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian serta para Pejabat Fungsional di lingkungan Dinas Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
(2) Kepala Dinas Eselon II.b, Sekretaris Eselon III.a dan Kepala Bidang Eselon III.b serta Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian Eselon IV.a;
(3) Pembinaan Kepegawaian dilakukan oleh Bupati selaku Pembina Pegawai Negeri Sipil melalui Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) sesuai batas kewenangan masing - masing.
Pasal 47
Jenjang Jabatan dan Kepangkatan serta Susunan Kepegawaian di Lingkungan Dinas Daerah diatur sesuai dengan Peraturan Perundang - Undangan yang berlaku.
BAB XPEMBIAYAAN
Pasal 48
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan tugas Dinas Daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau.
BAB XIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 49
(1) Pelaksanaan penataan organisasi perangkat daerah termasuk pengisian personil berdasarkan Peraturan Daerah ini dilakukan paling lambat 23 Juli 2008;
(2) UPTD yang sudah ada sebelum Peraturan daerah ini diundangkan masih tetap berlaku dan penyesuaian dengan ketentuan Peraturan Daerah ini diselesaikan paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal Peraturan Daerah ini diundangkan.
BAB XIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 50
Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya termasuk tugas pokok dan fungsi dan Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau akan diatur lebih lanjut secara rinci dengan Peraturan Bupati ;
Pasal 51Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 12 Tahun 2004 , Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Kelembagaan Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamandau, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Pasal 52
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.
Ditetapkan di Nanga Bulik Pada tanggal 19 Juni 2008
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIEDiundangkan di Nanga BulikPada tanggal 19 Juni 2008
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
M A S R U N
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR : 13 TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
KABUPATEN LAMANDAU,
I. PENJELASAN UMUM.
1. Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;
2. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana ;
II. PENJELASAN Pasal demi Pasal.
1. Pasal 1 s.d. Pasal 40 : Cukup Jelas
2. Pasal 41 : Jabatan fungsional dimaksud ádalah jabatan fungsional sesuai keahlian dan kebutuhan.
3. Pasal 42 s.d 43 : Cukup Jelas
4. Pasal 44 : Yang dimaksud dengan “Koordinasi “ adalah peran serta para pemegang jabatan dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.Yang dimaksud dengan “Integrasi” adalah penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam organisasi perangkat daerah.sesuai dengan norma, prinsip, dan stándar yang berlaku.Yang dimaksud dengan “Simplikasi” adalah penyederhanaan penataan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif, rasional dan proporsional.
5. Pasal 45 s.d. Pasal 52 : Cukup Jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA (DISDIKBUDPORA ) KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIEBAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LAMANDAULAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008
BIDANG PENDIDIKAN DASAR DAN LUAR BIASA
BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH
BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
BIDANGKEBUDAYAAN
SEKSI SEJARAH NILAI
TRADISIONAL & BUD. DAERAH
SEKSI PENGEMBANGAN APRESIASI SENI
DAN BUDAYA
KEPALA D I N A S
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN
SEKRETARIAT
SEKSI
PAUD DAN GENDER
SEKSI PENDIDIKAN MASYARAKAT
SEKSI PENDIDIKAN DASAR LUAR SEKOLAH
SEKSITK DAN SLB
SEKSISMA
SEKSISMK
SEKSISEKOLAH DASAR
SEKSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
BIDANG PARIWISATA
BIDANGKEPEMUDAAN
SEKSI PENATAAN DAN
PENGEMBANGAN WISATA
SEKSI PENGEMBANG
AN ANAK, REMAJA DAN KEPEMUDAAN
NSEKSI
INFORMASI DAN PROMOSI WISATA
SEKSI SARANA DAN PRASARANA
BUDPORA
BIDANGKEOLAHRAGAAN
SEKSI OLAH RAGAPRESTASI DAN
REKREASI
SEKSI
OLAH RAGA PENDIDIKAN
TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
SEKSI KEFARMASIAN DAN SARANA KESEHATAN
SEKSI KETENAGAAN
SEKSI JAMINAN KESEHATAN
BIDANGPELAYANAN KESEHATAN
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KESEHATAN
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN TATA USAHA
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
SEKRETARIAT
SEKSI WABAH DAN BENCANA
SEKSI KESEHATAN KELUARGA
SEKSI GIZI
U P T D
SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
SEKSI PELAYANAN MEDIK
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
BIDANG SOSIAL
BIDANG PELATIHAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
BIDANG TRANSMIGRASI
BIDANG PENGAWASAN DAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA
SEKSI HUB. INDUSTRIAL DAN ORG. PENGUSAHA/PEKERJA
SEKSIPERSYARATAN KERJA
SEKSIPERSELISIHAN
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN
SEKRETARIAT
SEKSI PENGERAHAN DAN FASILITASI PERPINDAHAN
SEKSI PEMBERDAYAAN MASY DAN KAWASAN TRANSMIGRASI
SEKSI PENYIAPAN PEMUKIMAN DAN PENEMPATAN
SEKSI BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL SEKSI PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS
TENAGA KERJA
SEKSI PENYALURAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
SEKSI REHABILITASI SOSIAL
SEKSI STANDARISASI DAN SERTIFIKASISEKSI USAHAKESEJAHTERAAN SOSIAL
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BIDANG L L A J BIDANG LLASDP BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI BIDANG INFORMATIKA
SEKSI DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA
SEKSI TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN PENYIARAN
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN
SEKRETARIAT
SEKSI SARANA TELEKOMONIKASI
SEKSI POS DAN TELEKOMUNIKASI SEKSI ANGKUTAN JALAN DAN PERPARKIRAN
SEKSI LLASDP
SEKSI KEPELABUHAN SUNGAI DAN HYDROGRAFI
SEKSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN
SEKRETARIATKELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
BIDANG BINA MARGA
BIDANG CIPTA KARYA
BIDANG PENGAIRAN
SEKSI TEKNIS PENGAIRAN & BINA MANFAAT
SEKSI PEMBANGUNAN PENGAIRAN
SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAANSEKSI PERUMAHAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
SEKSI TATA BANGUNAN DAN PERMUKIMAN
SEKSI TEKNIS CIPTA KARYA
SEKSI TEKNIS BINA MARGA
SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
BIDANG TATA RUANG
SEKSI PERTAMANAN & PERMAKAMAN
SEKSIKEBERSIHAN KOTA
SEKSI PEMANFAATAN &TATA RUANG
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BIDANG KEPENDUDUKAN
BIDANGPENCATATAN SIPIL
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN
SEKSI INFORMASI KEPENDUDUKAN
SEKSI DATA KEPENDUDUKAN
SEKSI PENDAFTARAN DAN MUTASI PENDUDUK
SEKSI PENCATATAN PERKAWINAN, PERCERAIAN DAN KEMATIAN
SEKSIPELAYANAN DOKUMEN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
SEKSI PENCATATAN KELAHIRAN
BIDANG DATA DAN INFORMASI
SEKRETARIAT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN
UMKM KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008
BIDANGINDUSTRI
BIDANG PERDAGANGAN
SEKSI PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAWASAN BARANG-BARANG
BEREDAR
SEKSI BINA PASAR, DISTRIBUSI DAN PEMASARAN
KEPALA DINAS
SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUBBAG KEUANGAN
SUBBAG PERENCANAAN
SEKRETARIAT
SEKSI INDUSTRI KERAJINAN DAN BAHAN BANGUNAN
SEKSI BIMBINGAN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKSI SARANA INDUSTRI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
BIDANG KOPERASI DAN UMKM
SEKSI PERMODALAN USAHA KOPERASI DAN UMKM
SEKSI SDM DAN KELEMBAGAAN KOPERASI DAN UMKM
SEKSI PRODUKSI DAN PEMASARAN KOPERASI DAN UMKM
SEKSI PAMERAN DAN PROMOSI
TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BIDANG USAHA KEHUTANAN
BIDANG REHABILITASI DAN KONSERVASI
PPERHUTANANSOSIAL
BIDANG USAHA PERKEBUNAN
BIDANG PRODUKSI PERKEBUNAN
SEKSI PEMBIBITAN KEBUN
SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA KEBUN
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PROGRAM DAN PERENCANAAN
SEKRETARIAT
SEKSI SARANA DAN PRASARANA KEBUN
SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN KEBUN
SEKSI BINA USAHA DAN PENGEMBANGAN AREAL KEBUNSEKSI RENCANA KARYA DAN
TATA GUNA HUTAN
SEKSI EVALUASI DAN PENGAWASAN
SEKSI REHABILITASI DAN PERHUTANAN SOSIAL
SEKSI USAHA KEHUTANAN
SEKSI PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
SEKSI PRODUKSI DAN PENGUJIAN HASIL HUTAN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BIDANG PERTANIAN
BIDANGPETERNAKAN
BIDANG PERIKANAN
BIDANGUSAHA TANI
SEKSI PASCA PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL
SEKSI PELAYANAN DAN
BIMBINGAN USAHA
SEKSI PEMASARAN DAN PROMOSI
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN
SEKRETARIAT
SEKSI PENGAWASAN DAN PERLINDUNGAN SUMBER DAYA HAYATI
SEKSI SARANA DAN PRASARANA PERIKANAN
SEKSI PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN
SEKSI PENGEMBANGAN LAHAN PERTANIAN
SEKSI SARANA DAN PRASARANA PETERNAKAN
SEKSI PENGEMBANGAN DAN PENYEBARAN TERNAK
SEKSI SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN
SEKSI KESEHATAN HEWAN SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN
SEKRETARIAT
SEKSI PENGUSAHAAN LISTRIK DAN ENERGI
SEKSIPENGAWASAN DAN EVALUASISEKSI
INVENTARISASI SUMBERDAYA MINERAL
SEKSI PENGEMBANGAN LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
SEKSI BIMBINGAN TEKNIS & PENATAAN WILAYAHSEKSI
GEOLOGI TATA LINGKUNGAN
BIDANG GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
BIDANGPERTAMBANGAN
BIDANGLISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ( DPPKAD) KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR : 13 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
BIDANG PENDAPATAN
BIDANGANGGARAN
BIDANGPEMBIAYAAN
BIDANG AKUNTANSI
SEKSI VERIFIKASI
SEKSI PEMBUKUAN
SEKSI AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN UMUM, PERLENGKAPAN DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN
SEKRETARIAT
PERBENDAHARAAN
SEKSI BELANJA PEGAWAI
SEKSI PENGELOLAAN KASDA
SEKSIPAJAK DAN RETRIBUSI
SEKSI PELAKS. ANGGARAN
SEKSI PENGENDALIAN ANGGARAN, INVESTASI, DAN PINJAMAN DAERAH
SEKSI SENGKETA DAN KEBERATAN PAJAK
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
U P T D
BIDANGKEKAYAAN DAN ASSET DAERAH
SEKSI PENGADAAN
SEKSI PEMELIHARAAN
SEKSI INVENTARISASI DAN PENGHAPUSAN
SEKSI DANA PERIMBANGAN DAN
PENERIMAAN LAIN-LAIN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR 14 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LAMANDAU,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau ;
Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 21 Tahun 1958 Ttentang Penetapan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1622 );
2. Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok–pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890 );
3. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Seruyan, Kabupaten Katingan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor. 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;
7. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437 ), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ;
8. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indoesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 4438 );
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1547 );
10. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ) ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4428) ;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor. 4741) ;
16. Peraturan Pemerintah Nomor : 20 Tahun 2008 Tentang Pelayanan Perijinan Terpadu ;
17.
18.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten / Kota ;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor. 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lamandau ;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
dan BUPATI LAMANDAU,
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA, INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lamandau;2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indoesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan di Daerah;
4. Bupati adalah Bupati Lamandau;5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau;6.
7.
8.
Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau, berbentuk Inspektorat, Badan dan Kantor; Inspektorat Daerah adalah Unsur Pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pelaksana urusan Pemerintahan di Daerah;Badan Daerah adalah Unsur Pendukung Kepala Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
9. Kantor adalah Satuan Unit kerja Kabupaten Lamandau;10. Unit Pelaksana Teknis Badan selanjutnya disebut UPTB adalah unsur pelaksana tugas teknis
pada Badan Daerah.
BAB IIPEMBENTUKAN
Pasal 2Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tatakerja Inspektorat , Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah terdiri dari :A. Inspektorat dan Badan :
1. Inspektorat ; 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 4. Badan Kepegawaian dan Diklat 5.6.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Perempuan dan KB;Badan Lingkungan Hidup;
B. Kantor :1. Kantor Ketahanan Pangan; 2. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu; 3. Satuan Polisi Pamong Praja.
BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian KesatuKedudukan
Pasal 3
(1) Inspektorat dan Badan Daerah adalah Unsur Pengawas, Unsur Perencana dan Unsur Pendukung Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
(2) Kantor adalah unsur Pendukung Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
(3) Badan dipimpin oleh Kepala Badan, Inspektorat dipimpin oleh Inspektur, Kantor dipimpin oleh Kepala Kantor dan Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala Satuan.
Bagian KeduaTugas Pokok dan Fungsi
Pasal 4
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah serta Lembaga Teknis Daerah mempunyai Tugas Melaksanakan Penyusunan Perencanaan dan Pelaksanaan Kebijakan Teknis yang bersifat Spesifik dan Pengawasan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah
Pasal 5Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan Kebijakan Teknis sesuai dengan Lingkup Bidang Tugasnya sesuai dengan
Kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan Lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d.
e.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;
Pelaksanaan Urusan Kesekretariatan.
Bagian KetigaINSPEKTORAT KABUPATEN LAMANDAU
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 6
Inspektorat Kabupaten menyelenggarakan tugas melaksanakan Pengawasan Umum terhadap pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan urusan Pemerintah Daerah
Pasal 7
Inspektorat Kabupaten Lamandau, menyelenggarakan fungsi :a. Menyusun Perencanaan Program Pengawasan, Perumusan Kebijakan dan Fasilitasi
Pengawasan;b. Melaksanaan Pemeriksaan terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah Kabupaten
Lamandau, Meliputi Bidang Pemerintahan, Pembangunan, Perekonomian, Kesejahteraan Rakyat dan Sosial serta Pembinaan Aparatur;
c. Melaksanakan Pemeriksaan, Pengusutan, Pengujian dan Penilaian Tugas Pengawasan terhadap Laporan, Pengaduan, Penyimpangan dan Penyalahgunaan di Bidang Pemerintahan, Pembangunan, Perekonomian, Kesejahteraan Rakyat dan Sosial serta Pembinaan Aparatur;
d. Melaksanakan Pelayanan Teknis Administratif dan Fungsional;e. Melaksanakan Urusan Kesekretariatan.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 8
Inspektorat Kabupaten Lamandau, terdiri dari :a. Inspektur;b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Perencanaan;2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;3. Sub Bagian Administrasi dan Umum.
c. Inspektur Pembantu, terdiri dari :1. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahkan;
a) Seksi Pengawasan Bidang Pembangunan;b) Seksi Pengawasan Bidang Pemerintahan;c) Seksi Pengawasan Bidang Kemasyarakatan.
2. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahkan :
a) Seksi Pengawasan Bidang Pembangunan;b) Seksi Pengawasan Bidang Pemerintahan;c) Seksi Pengawasan Bidang Kemasyarakatan.
3. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahkan :a) Seksi Pengawasan Bidang Pembangunan;b) Seksi Pengawasan Bidang Pemerintahan;c) Seksi Pengawasan Bidang Kemasyarakatan.
d. Kelompok Jabatan Fungsional Auditore. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian KeempatBadan perencanaan pembangunan Daerah
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 9Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melaksanakan tugas penyusunan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah, Penanaman Modal, Penelitian, Pengembangan dan Statistik.
Pasal 10
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 9, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, menyelenggarakan fungsi ;
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan, Penanaman Modal, Litbang dan Statistik sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;
b. Koordinasi dan kerjasama penelitian dan Pengembangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten dan lembaga lain serta kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah di daerah;
c. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan aspek Pemerintahan, Pembangunan, Sosial Politik dan potensi ekonomi daerah ;
d. Pelaksanaan pengkajian dan analisa kebijakan Pemerintah Daerah; e. Pengkoordinasian penyusunan Perencanaan Pembangunan dan Investasi daerah;
Pengkoordinasian penyusunan Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Menengah dan Tahunan Daerah;
f. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah , Penanaman Modal, Litbang dan Statistik;
g. Penyusunan Rencana Pembangunan Lima Tahunan Daerah;h. Penyusunan program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencana pembangunan lima
tahun;i. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan, Penanaman Modal, Litbang dan Statistik;j. Penyusunan Perencanaan dan pengembangan sarana dan Prasarana Perhubungan, Telkom
dan Pekerjaan Umum;k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;l. Pelaksanaan urusan kesekretariatan.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 10Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari ;
a. Kepala Badan ;
b. Sekretariat, membawahkan :1) Sub Bagian Perencanaan;2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang terdiri dari :
1. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahkan :1) Sub Bidang Litbang Pemerintahan dan Pembangunan;2) Sub Bidang Litbang Sosial Politik dan Potensi Ekonomi.
2. Bidang Ekonomi, Sosbud dan Pemerintahan, membawahkan :1) Sub Bidang Kesra, Sosbud dan Pemerintahan; 2) Sub Bidang Ekonomi, Pertanian, Industri dan Jasa.
3. Bidang Sarana dan Prasarana, membawahkan :1) Sub Bidang Prasarana Perhubungan, Informatika dan Pekerjaan Umum;2) Sub Bidang Prasarana Pendidikan dan Kesehatan.
4
5.
Bidang Pengendalian, Analisis dan Statistik, membawahkan :1) Sub Bidang Pengendalian, Program dan Pelaporan;2) Sub Bidang Dokumentasi, Informasi, Analisa, Data dan Statistik.
Bidang Investasi dan Promosi, membawahkan :1) Sub. Bidang Investasi;2) Sub Bidang Promosi.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kelima
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 11
Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat melaksanakan tugas di bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Pasal 12
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 9, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat dan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesatuan Bangsa, Politik, Pemilu dan Perlindungan Masyarakat;
b. Koordinasi penyusunan program dan kegiatan fasilitasi di bidang Kesatuan Bangsa, Politik, Pemilu dan Perlindungan Masyarakat;
c. Pembinaan dan pengkoordinasian Wawasan Kebangsaan dan Pembauran, Bela Negara dan Ketahanan Ideologi Bangsa;
d. Pembinaan dan pengkoordinasian Penanganan Konflik dan Pengawasan Orang Asing;e. Pembinaan dan Pengkoordinasian Bidang Politik, Organisasi Kemasyarakatan dan
Ketahanan Lembaga Masyarakat;f. Pembinaan dan pengkoordinasian Perlindungan Masyarakat dengan kesiagaan dan
penyelematan terhadap ancanam / bencana;g. Perumusan Kebijakan Fasilitasi pelaksanaan Rehabilitasi, Relokasi dan Rekonstruksi akibat
bencana;h. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;i. Perumusan Program pelaksanaan dan Penanganan Ketentraman dan Ketertiban umum.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 13
Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, terdiri dari :
a. Kepala Badan ;b. Sekretariat, membawahkan :
1) Sub Bagian Perencanaan ;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang-bidang, terdiri dari :1. Bidang Ketahanan, Kewaspadaan, dan Ideologi Bangsa, membawahkan :
1) Sub Bidang Ketahanan dan Idiologi Bangsa;2) Sub Bidang Kewaspadaan.
2. Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) membawahkan :1) Sub Bidang Penanganan Bencana dan Kedaruratan;2) Sub Bidang Perlindungan dan Ketahanan Masyarakat .
3. Bidang Politik dan Kemasyarakatan, membawahkan : 1) Sub Bidang Politik dan Pemilu;2) Sub Bidang Ormas dan Ketahanan Lembaga Masyarakat.
d.e.
Unit Pelaksana Teknis Badan;Jabatan Fungsional.
Bagian KeenamBADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA , PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANAParagraf 1
Tugas Pokok dan FungsiPasal 14
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana melaksanakan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana.
Pasal 15
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana menyelenggarakan fungsi :a. Merumuskan Kebijaksanaan Teknis Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa,
Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;b. Membina dan Mengkoordinasikan Pemberdayaan dan Penguatan Pemerintahan Desa /
Kelurahan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta KB, Kelembagaan Sosial Budaya Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna (TTG);
c. Pelaksanaan Koordinasi Kebijaksanaan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Prakarsa dan Swadaya Gotong Royong;
d. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
e. Pelaksanaan Urusan Kesekretariatan.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 16
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan dan KB, terdiri dari :a. Kepala Badan ;b. Sekretariat membawahkan;
1) Sub Bagian Perencanaan ;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c.Bidang - Bidang terdiri dari : 1. Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan, membawahkan;
1) Sub Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa / Kelurahan;2) Sub Bidang Penguatan Kapasitas Pemerintahan Desa / Kelurahan.
2. Bidang Kelembagaan Sosial Budaya, Pelatihan Masyarakat dan TTG, membawahkan :1) Sub Bidang Penguatan Kelembagaan, Pelatihan Masyarakat dan TTG;2) Sub Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya.
3. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membawahkan :1) Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan; 2) Sub Bidang Perlindungan Anak;
4. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, membawahkan :1) Sub Bidang Keluarga Berencana;2) Sub Bidang Keluarga Sejahtera.
d.e.
Unit Pelaksana Teknis Badan;Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian KetujuhBADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 17
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan tugas Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Aparatur, Pembinaan serta Pengembangan Kapasitas Pegawai Negeri Sipil Daerah
Pasal 18
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi :a. Perumusan Bahan Pembinaan Dan Kebijakan Teknis Di Bidang Kepegawaian dan Diklat;b. Pembinaan Kepegawaian dan Menghimpun Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang
Kepegawaian;c. Pelaksanaan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Daerah di Bidang Kepegawaian,
sesuai dengan Norma, Standart dan Prosedur yang ditetapkan Pemerintah; d. Pengkoordinasian Pelaksanaan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai;e. Penyiapan dan Pelaksanaan Pembinaan Disiplin dan Peningkatan Kesejahteraan Pegawai;f. Penyusunan Program Peningkatan Kualitas Pegawai Negeri Sipil Daerah Antara Lain Melalui
Pendidikan Dan Pelatihan;g. Pelaksanaan Koordinasi Kebijakan di Bidang Diklat Struktural, Teknis Adminsitrasi/Substantif
Depdagri, Fungsional, Kemasyarakatan dan Teknis Sektoral;h. Pelaksanaan Koordinasi dan Bimbingan Kelompok Jabatan Fungsional;i. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyelenggaraan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan;j. Pelaksanaan Urusan Kesekretariatan.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 19
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari :a. Kepala Badan ;b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum dan Keuangan;2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang-bidang, terdiri dari :
1. Bidang Administrasi Pembinaan dan Data Pegawai, membawahkan :1) Sub Bidang Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai; 2) Sub Bidang Administrasi dan Data Pegawai.
2. Bidang Formasi dan Mutasi, membawahkan :1) Sub Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai;2) Sub Bidang Mutasi Jabatan dan Kepangkatan.
3. Bidang Pendidikan dan Latihan, membawahkan :1) Sub Bidang Diklat Struktural dan Fungsional. ;2) Sub Bidang Pendidikan Formal.
d.e.
Unit Pelaksana Teknis;Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian KedelapanBADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMANDAU
Paragraf 1Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 20Badan Lingkungan Hidup melaksanakan tugas di Bidang Lingkungan Hidup dan Konservasi Sumber Daya Alam berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Bupati sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Pasal 21
Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi yaitu :a. Perumusan Kebijakan Teknis dalam Bidang Pengelolaan, Pengendalian dan Pencegahan
Pencemaran, Kerusakan, Pemulihan serta Pelestarian Lingkungan Hidup;b. Perencanaan Program Penataan, Pengaturan, Perlindungan, Pengendalian dan Pencegahan
Pencemaran Kerusakan, Pemulihan serta Pelestarian Lingkungan Hidup;c. Koordinasi Pelaksanaan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, Pencegahan
Pencemaran/Kerusakan, Pemulihan serta Pelestarian Lingkungan Hidup;d. Melaksanakan Pencegahan, Pengendalian, Penanggulangan Pencemaran dan atau Kerusakan
Lingkungan, Pengelolaan Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun;e. Melaksanaan Penataan Hukum Dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan dengan
Pengembangan Sistem Manajemen Lingkungan, Pelaksanaan Amdal dan Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan;
f. Pembinaan dan Pengkoordinasian Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Penetapan Pedoman atau Kriteria tentang Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup;
g. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Pengendalian Lingkungan Hidup;
h. Pelaksanaan Urusan Kesekretariatan.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 22
Badan Lingkungan Hidup, terdiri dari :a. Kepala Badan;b. Sekretariat, membawahkan :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang, terdiri dari :1. Bidang Penataan Hukum dan Amdal membawahkan :
1) Sub. Bidang Amdal dan UKL/UPL 2) Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan
2. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan membawahkan :1) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air, Sungai, Tanah dan Udara;2) Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domestik dan B3.
3. Bidang Pemulihan Lingkungan dan Akses Informasi membawahkan:1) Sub Bidang Pemulihan Kerusakan Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati;2) Sub Bidang Komunikasi Lingkungan, Peningkatan Kapasitas dan Mitra Lingkungan.
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Bagian Kesembilan
KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN LAMANDAU
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 23
Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian melaksanakan tugas di bidang Ketahanan Pangan dan Pembinaan Penyuluhan Pertanian sesuai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Pasal 24
Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian menyelenggarakan fungí yaitu :
a. Penyusunan Kebijakan Teknis di Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian;
b. Melakukan Koordinasi di Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian;
c. Pembinaan dan Pengkoordinasian Penerapan Standar Teknis Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian;
d. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Penyelenggaraan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian;
e. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha Kantor.
Paragraf 2
Susunan Organisasi
Pasal 25
Kantor Ketahanan Pangan, terdiri dari :
a. Kepala Kantor ;b. Sub. Bagian Tata Usaha;c. Seksi - Seksi, terdiri dari :
1) Seksi Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
2) Seksi Ketersediaan, Distribusi dan Kewaspadaan Pangan;
3) Seksi Penganekaragaman Pangan dan Gizi;d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian KesepuluhKANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU
KABUPATEN LAMANDAUParagraf 1
Tugas Pokok dan FungsiPasal 26
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu melaksanakan tugas di bidang Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau dan tugas lain yang diberikan oleh Bupati .sesuai Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 27
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu menyelenggarakan fungís yaitu :
a. Penyusunan Kebijaksanaan Teknis di bidang Pelayanan Perijinan;
b. Melakukan Koordinasi di bidang Pelayanan Perijinan;
c. Pembinaan dan Pengkoordinasian Penerapan Standar Teknis Perijinan Terpadu;
d. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyelenggaraan Perijinan secara Terpadu;
e. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha Kantor.
Paragraf 2Susunan Organisasi
Pasal 28.
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu , terdiri dari :a. Kepala Kantor;b. Sub. Bagian Tata Usaha;c. Seksi - Seksi, terdiri dari :
1) Seksi Kesejahteraan Rakyat;
2) Seksi Perekonomian;
3) Seksi Pembangunan;
4) Seksi Pemerintahan;d. Kelompok Jabatan Fungsionale. Tim Teknis.
Bagian Kesebelas
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Paragraf 1
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 29
Satuan Polisi Pamong Praja melaksanakan Tugas memelihara dan menyelenggarakan Ketentraman dan Ketertiban Umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi :a.
b.
c.
d.
e.
f.
Penyusunan Program dan pelaksanaan Ketentraman dan Keteriban Umum, Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
Pelaksanaan Kebijakan Pemeliharaan dan Penyelenggaraan Ketentraman dan Keteriban Umum di Daerah;
Pelaksanaan Kebijakan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
Pelaksanaan Koordinasi Pemeliharaan dan Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya;
Pengawasan terhadap Masyarakat agar mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
Menyelnggarakan Urusan Ketatausahaan Kantor.
Paragraf 2 Susunan Organisasi
Pasal 31
Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari :a. Kepala Satuanb. Sub Bagian Tata Usaha;c. Seksi-Seksi, terdiri dari :
1. Seksi Pengendalian dan Operasional;2. Seksi Pengembangan Kapasitas;3. Seksi Pemeriksaan dan Penyidikan.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB IVKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 32
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai Tugas Melaksanakan sebagian Tugas Badan, Inspektorat dan Kantor sesuai Bidang Keahlian, Kebutuhan dan Beban Kerja.
Pasal 33
(5)(6) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(7) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan, Inspektur dan Kepala Kantor;
(8) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(9) Jenis Jabatan Fungsional sebagaiman dimaksud pada ayat (3), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang – undangan yang berlaku.
BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
Pasal 34
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas Melaksanakan Pengawasan sesuai Bidang Keahliannya.
Pasal 35
(1)
(2)
(3)
(4)
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, terdiri dari jumlah tenaga dalam jenjang jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional Auditor senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Inspektur;
Jumlah Jabatan Fungsional Auditor pada Inspektorat ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional Auditor pada Inspektorat diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN
Pasal 36(1)
(2)
(3)
(4)
UPTB mempunyai Kedudukan sebagai Unsur Pelaksana Teknis Operasional Badan Daerah;
UPTB dipimpin oleh Seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Kepala Badan;
UPTB dapat dibentuk setelah memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;
Pengaturan tentang UPTB mengenai Nomenklatur, Junlah dan Jenis Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi ditetapkan dengan Peraturan Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.
BAB VIIBAGAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 37(1)(2) Bagan Susunan Organisasi Badan, Inspektorat dan Kantor - Kantor Daerah Kabupaten
Lamandau adalah sebagaimana pada Lampiran Peraturan Daerah ini;(3) Lampiran tersebut ayat (1), merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Daerah ini.BAB VIII
TATA KERJAPasal 38
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan, Inspektur, Inspektur Pembantu, Kepala Kantor, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing – masing.
Pasal 39
(1)(2) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan serta memberikan petunjuk - petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya masing – masing;
(3) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor wajib mengikuti, memenuhi petunjuk - petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing - masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya;
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor yang berasal dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjuk - petunjuk kepada bawahan.
Pasal 40
(1)(2) Para Kepala Bidang pada Badan dan Inspektur Pembantu pada Inspektorat menyampaikan laporan kepada Kepala Badan dan Inspektur melalui Sekretaris Badan / Inspektorat untuk selanjutnya sebagai bahan Sekretaris Badan / Inspektorat menyusun dan mengolah Laporan tersebut sebagai bahan laporan Kepala Badan / Inspektorat kepada Bupati;
(3) Kepala Seksi pada Kantor menyampaikan laporan kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagai bahan dasar Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyusun, mengolah laporan tersebut sebagai bahan laporan Kepala Kantor kepada Bupati.
BAB IXKEPEGAWAIAN
Pasal 41
(1) Kepala Badan, Inspektur dan Kepala Kantor, Sekretaris, Kepala Bidang, Inspektur Pembantu Kepala Sub Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian serta para Pejabat Fungsional di lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul
Sekretaris Daerah;
(2) Pejabat - pejabat lainnya di lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor diangkat dan diberhentikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
(3) Kepala Badan dan Inspektur Eselon II.b, Sekretaris Badan, Sekretaris pada Inspektorat dan Kepala Kantor, Eselon III.a, Inspektur Pembantu pada Inspektorat, Kepala Bidang pada Badan Eselon III.b, Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang serta Kepala Seksi pada Inspektorat Eselon IV.a, Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor, Eselon IV.a dan Kepala Seksi pada Kantor Eselon IV.b;
(4) Pembinaan Kepegawaian di Lingkungan Badan, Inspektorat Kantor dilakukan oleh Bupati selaku Pembina Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Lamandau melalui Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamandau.
Pasal 42
Jenjang Jabatan dan Kepangkatan serta susunan kepegawaian di Lingkungan Badan, Inspektorat dan Kantor diatur sesuai dengan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.
BAB XPEMBIAYAAN
Pasal 43
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan tugas Badan, Inspektorat dan Kantor dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau.
BAB XIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 44Pelaksanaan Penataan Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, termasuk pengisian personil berdasarkan Peraturan daerah ini dilakukan paling lambat tanggal 23 Juli 2008 ;
BAB XIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 45
Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya, termasuk tugas dan pokok dan fungsi secara rinci ditetapkan dengan peraturan Bupati.
Pasal 46
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 12 Tahun 2004 atas perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Kelembagaan Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah kabupaten Lamandau dan Ketentuan Pelaksanaannya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Pasal 47
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.
Ditetapkan di Nanga Bulik Pada tanggal 19 Juni 2008
BUPATI LAMANDAU
HGM. AFHANIE
Diundangkan di Nanga BulikPada Tanggal 19 Juni 2008
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
M A S R U N
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2008, NOMOR 30 SERI D
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMO R : 14 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA
LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
I. PENJELASAN UMUM.
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau yang diwadahi dalam bentuk Badan, Inspektorat dan Kantor berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, Permendagri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten / Kota dan Permendagri Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Pelayanan perijinan terpadu ;
2. Lembaga Teknis Daerah adalah Badan, Inspektorat dan Kantor yang merupakan unsur pendukung tugas Bupati ;
II. PENJELASAN Pasal demi Pasal.
1. Pasal 1 s.d. Pasal 7 : Cukup Jelas
2. Pasal 8 huruf c : Inspektur Pembantu Wilayah I sampai dengan Inspektur Pembantu Wilayah IV merupakan pembagian wilayah kerja untuk mempermudah dan memperjelas wilayah kerja masig-masing Inspektur Pembantu.
3. Pasal 9 s.d 33 : Cukup Jelas
4. Pasal 34 : Jabatan fungsional dimaksud ádalah jabatan fungsional sesuai keahlian dan kebutuhan.
5. Pasal 35 s.d Pasal 37 : Cukup Jelas
6. Pasal 38 : Yang dimaksud dengan “Koordinasi “ adalah peran serta para pemegang jabatan dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.Yang dimaksud dengan “Integrasi” adalah penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam organisasi perangkat daerah.sesuai dengan norma, prinsip, dan stándar yang berlaku.
Yang dimaksud dengan “Simplikasi” adalah penyederhanaan penataan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif, rasional dan proporsional.
7. Pasal 39 s.d 47 : Cukup Jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2008 NOMOR 30 SERI D
SEKRETARIAT
SUBBAGPERENCANAAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
BUPATI LAMANDAU,
HGM AFHANIE
INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I
INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III
INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II
SEBBAG EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUBBAG ADMINISTRASI
DAN UMUM
SEKSI PENGAWASAN BIDANG KEMASYARAKAT
AN
SEKSI PENGAWASAN BIDANG PEMBANGUNAN
SEKSI PENGAWASAN BIDANG PEMERINTAHAN
SEKSI PENGAWASAN BIDANG PEMBANGUNAN
SEKSI PENGAW
ASAN BIDANG
PEMERINTAHAN
SEKSI PENGAW
AS AN BIDANG
KEMASYARAKATAN
SEKSI PENGAWASAN BID ANG PEMBANGUNAN
SEKSI PENGAWA
SAN BIDANG
PPEMERINTAHAN
SEKSI PENGAWASAN BIDANG KEMASYARAKAT
AN
INSPEKTUR
STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAU
NOMOR : 14 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT,
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
SEKRETARIAT
KASUBBIDSARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
KASUBBIDPRASARANA
PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN PEKERJAAN UMUM
BIDANGFISIK, SARANA DAN
PRASARANA
KASUBBAGPERENCANAAN
UPTB BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
KASUBBAGKEUANGAN
BIDANGEKONOMI, SOSIAL
BUDAYA DAN PEMERINTAHAN
KASUBBIDPENGEMBANGAN
EKONOMI, PERTANIAN, INDUSTRI DAN JASA
KASUBBIDKESRA, SOSBUD DAN
PEMERINTAHAN.
KASUBBAGUMUM DAN
KEPEGAWIAN
KEPALA BADAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANGPENGENDALIAN,
ANALISIS DAN STATISTIK
KASUBBIDPENGENDALIAN
PROGRAM,PELAPORAN DAN PERAGAAN
KASUBBIDDOKUMENTASI,
INFORMASI, ANALISA, DATA DAN STATISTIK
BIDANG INVESTASI
KASUBBIDINVESTASI
KASUBBID PROMOSI
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAU NOMOR: 14 TAHUN 2008 TANGGAL: 19 JUNI 2008 TENTANG: ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERANCANAAN PEMBANGUNAN DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
KASUBBIDLITBANG
PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN
KASUBBIDLITBANG SOSIAL
POLITIK DAN POTENSI EKONOMI
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BIDANGPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SEKRETARIAT
BIDANGKETAHANAN, KEWASPADAAN
IDEOLOGI BANGSA
KASUBIDORMAS DAN KETAHANAN LEMBAGA MASYARAKAT
KASUBIDPOLITIK DAN PEMILU
BIDANGPOLITIK DAN
KEMASYARAKATAN
KASUBBAGPERENCANAAN
KASUBIDKETAHANAN DAN IDEOLOGI
BANGSA
KASUBIDKEWASPADAAN
KASUBBAGKEUANGAN
BIDANGPERLINDUNGAN
MASYARAKAT (LINMAS)
KASUBIDPENANGANAN BENCANA DAN
KEDARURATAN
KASUBIDPERLINDUNGAN DAN
KETAHANAN MASYARAKAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KASUBBAG
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KEPALA BADAN
STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKATKABUPATEN LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAUNOMOR : 14 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERANCANAAN PEMBANGUNAN DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
SEKRETARIAT
BIDANGADMINISTRASI PEMBINAAN
DAN DATA PEGAWAI
KASUBIDMUTASI JABATAN DAN
KEPANGKATAN
KASUBIDPENGADAAN DAN MUTASI
PEGAWAI
BIDANGFORMASI DAN MUTASI
SUB BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN
BIDANGPENDIDIKAN DAN LATIHAN
KASUBIDDIKLAT STRUKTURAL DAN
FUNGSIONAL
KASUBIDPENDIDIKAN FORMAL
KASUBIDDISIPLIN DAN
KESEJAHTERAAN PEGAWAI
KASUBIDADMINISTRASI DAN DATA
PEGAWAI
UPTB
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM, EVALUASI
DAN PELAPORAN
KEPALA BADAN
STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN
LATIHANKABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAU NOMOR : 14 TAHUN 2008 TANGGAL : 19 JUNI 2008 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA NSPEKTORAT,
BADAN PERANCANAAN PEMBANGUNAN DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
BUPATI LAMANDAU,
HGM AFHANIE
SEKRETARIAT
BIDANGPEMBERDAYAAN
PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN
KASUBIDPERLINDUNGAN ANAK
KASUBIDPEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BIDANGPEMBER. PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
KASUBBAGBINA PROGRAM
KASUBIDPEMBANGUNAN DESA DAN
KELURAHAN
KASUBIDPENGUATAN KAFASITAS PEM.
DESA DAN KELURAHAN
UPTB BUPATI LAMANDAU,
HGM AFHANIE
KASUBBAGKEUANGAN
BIDANGKELEMBAGAAN SOSIAL BUD. DAN PEL. MASYARAKAT DAN
TTD
KASUBIDPENGUATAN KELEMBAG. DAN PELATIHAN MASY. DAN TTG
KASUBIDPEMBERDAYAAN ADAT DAN
PENG. SOSBUD MASY.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KASUBBAGUMUM DAN
KEPEGAWIAN
BIDANGKELUARGA BERENCANA
KASUBIDBELUARGA BERENCANA
KASUBIDKELUARGA SDEJAHTERA
KEPALA BADAN
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAU NOMOR : 14 TAHUN 2008 TANGGAL : 19 JUNI 2008 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT,
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
DESAKABUPATEN LAMANDAU
KEPALA BADAN
SEKRETARIAT
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
BIDANG PENATAAN HUKUM DAN AMDAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATA USAHA LERENCANAAN
DAN PELAPORAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BIDANG PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN
SUB BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK DAN B3
SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR, SUNGAI,
TANAH DAN UDARA
SUB BIDANG AMDAL DAN UKL/ UPL
BIDANG PEMULIHAN LINGKUNGAN DAN AKSES
INFORMASI
SUB BIDANG PEMULIHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN KEANEKARAGAMAN
HAYATI
SUB BIDANG KOMUNIKASI LINGKUNGAN, PENINGKATAN
KAPASITAS DAN MITRA LINGKUNGAN
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BUPATI LAMANDAU
HGM. AFHANIE
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAU NOMOR : 14 TAHUN 2008 TANGGAL : 19 JUNI 2008 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT,
BADAN PERENCANAAN PEMBAGNUNAN DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAERAH
STRUKTUR ORGANISASI BADANLINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN LAMANDAU
UPTD
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR 15 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMANDAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LAMANDAU,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Organisasi dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah;
b.bahwa Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah, sebagaimana dimaksud huruf a diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 Tentang Penetapan Undang Undang Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1622 );
2. Undang – Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok–pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890 );
3. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Seruyan, Kabupaten Katingan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180 );
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indoesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor. 4438);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1547);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194 );
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun Republik Indonesia 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
15. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 1045/MENKES/PER/XI/ 2006;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor. 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lamandau.
Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
danBUPATI LAMANDAU
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMANDAU
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lamandau;2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah;3. Bupati adalah Bupati Lamandau;4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau;5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau;6. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau;7. Rumah Sakit Umum Daerah selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah
Lamandau;8. Direktur adalah Direktur RSUD Lamandau;9. Kepala Sub. Bagian dan Kepala Kasi adalah Jabatan Struktural pada Rumah Sakit Umum
Daerah Lamandau. 10. Instalasi adalah Unit Pelayanan yang ada dalam RSUD;11. Komite Medik adalah Institusi Pengawasan Kode Etik Medis dan Keperawatan;
12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga fungsional sesuai bidang keahliannya..
BAB IIPEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah Lamandau.
BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 3(1) RSUD adalah Unsur Pelaksana Lembaga Teknis Daerah sebagai unsur pendukung Pemerintah
Kabupaten dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik;(2) RSUD dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan Direktur bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 4
RSUD mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, RSUD menyelenggaran fungsi :a. Melaksanakan Pelayanan Medis;b. Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis;c. Menyelenggarakan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan;d. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan;e. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan;f. Menyelenggarakan Administrasi Umum dan Keuangan.
BAB IV SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
Susunan Organisasi RSUD terdiri dari :a. Direktur ;b. Sub Bagian Tata Usaha;c. Seksi Penunjang Pelayanan;d. Seksi Pelayanan Medik;e. Instlasi, yang terdiri dari :
1) Instalasi Rawat Jalan;2) Instalasi Rawat Inap;3) Instalasi Gawat Darurat;4) Instalasi Radiologi;5) Instalasi Farmasi;6) Instalasi Gizi;7) Instalasi Pemeliharaan Sarana;8) Komite Medik;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB VBAGAN ORGANISASI
Pasal 7
(1) Bagan Susunan Organisasi RSUD sebagimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini;
(2) Lampiran Peraturan Daerah dimaksud Ayat (1) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB VITATA KERJA
Pasal 8
(1) Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya, RSUD mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau;
(2) Dalam melaksanakan tugas pelayanan kesehatan, RSUD mempunyai hubungan jaringan pelayanan terkait dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugasnya Direktur, Kepala Sub. Bagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal di Lingkungan RSUD maupun dengan Instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing-masing
Pasal 10
(1) Setiap pimpinan Satuan Unit Kerja dalam Lingkungan RSUD bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksana bawahannya;
(2) Setiap Unit Kerja dalam Lingkungan RSUD wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya;
(3) Setiap laporan yang diterima pimpinan dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut untuk bahan memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya.
Pasal 11
(1) Setiap Pimpinan Satuan Unit Kerja wajib menyampaikan laporan kepada Direktur;
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diolah oleh Kepala Tata Usaha;
(3) Kepala Sub. Bagian dan Kepala Seksi wajib melakukan koordinasi dalam pembuatan laporan Pelaksanaan Tugas Administrasi dan Keuangan, untuk menjadi laporan Direktur kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan Instansi terkait lainnya.
BAB VII KEPEGAWAIAN
Pasal 12
(1) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah;
(2) Kepala Sub. Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Direktur melalui Sekretaris Daerah;
(3) Direktur Eselon III.b, Kepala Sub. Bagian dan Kepala Seksi Eselon IV.a.
BAB VIIIPEMBIAYAAN Pasal 13
(1) Segala biaya yang dierlukan untuk pelaksanaan kegiatan RSUD dibebankan pada APBD;
(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan ayat (1) diatas, RSUD dapat diberikan bantuan lain sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku .
BAB IXKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
Pelaksanaan Penataan Organisasi RSUD termasuk pengisian personil berdasarkan Peraturan Daerah ini dilakukan paling lambat tanggal 23 Juli 2008.
BAB XKETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya termasuk Tugas Pokok dan Fungsi secara rinci ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 16
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan sebelumnya yang mengatur hal yang sama dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 17
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau.
Ditetapkan di Nanga Bulik pada tanggal 19 Juli 2008
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
Diundangkan di Nanga Bulikpada Tanggal 19 Juni 2008
Plt.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU,
M A S R U N
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2008 NOMOR 31 SERI D
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMANDAU
I. PENJELASAN UMUM.
Rumah Sakit Umum Daerah adalah Pelaksana Lembaga Teknis Daerah sebagai unsur
pendukung Pemerintah Kabupaten dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
yang bersifat spesifik.
II. PENJELASAN Pasal demi Pasal.
Pasal 1 s.d. Pasal 10 : Cukup Jelas
Pasal 11 s.d Pasal 17 : Cukup Jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUTAHUN 2008 NOMOR 31 SERI : D
BAGAN STRUKTUR RSUD LAMANDAU LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR : 15 TAHUN 2008TANGGAL : 19 JUNI 2008TENTANG : ORGANISASI TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAMANDAU
BUPATI LAMANDAU
HGM. AFHANIE
SEKSI PENUNJANG PELAYANAN
SEKSI PELAYANAN MEDIK
DIREKTUR
INSTALASITATA USAHAINSTALASI
TATA USAHAINSTALASITATA USAHAINSTALASI
TATA USAHAINSTALASI
KOMITE MEDIK
SUB BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUNOMOR 16 TAHUN 2008
TENTANGORGANISASI DAN TATA KERJA
KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN LAMANDAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LAMANDAU,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu penataan kembali Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Lamandau;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu menetapkan Organisasi dan Tata kerja Kecamatan dan Kelurahan, dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622);
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Seruyan, Kabupaten Katingan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan Bulik Timur, Kecamatan Menthobi Raya, Kecamatan Sematu Jaya, Kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan Batang Kawa, (Lembaran daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005 Nomor 05, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 05 Seri D) ;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 05, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 05 Seri D) ;
Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
dan
BUPATI LAMANDAUMEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TENTANG ORGANISASI
DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN LAMANDAU
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1.2.3.
4.5.6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.18.
Daerah adalah Kabupaten Lamandau;Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;Bupati adalah Bupati Lamandau;Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau;Pemerintah Kecamatan adalah Pemerintah Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Camat adalah Kepala Pemerintahan Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Pemerintah Kelurahan adalah Pemerintah Kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Lurah adalah Kepala Pemerintahan Kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau ;Sekretariat adalah Sekretariat Kecamatan dan Sekretariat Kelurahan yang merupakan unsur pelayanan Administratif Pemerintahan Kecamatan dan Pemerintahan Kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Sekretaris adalah Sekretaris pada Pemerintahan Kecamatan dan Pemerintahan Kelurahan yang memimpin penyelenggaraan pelayanan Administratif Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau; Seksi adalah Seksi pada Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Kepala Seksi adalah Kepala Seksi Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Sekretariat Pemerintah Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian pada Sekretariat Pemerintah Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan yang oleh karena fungsinya diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Lamandau;Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau;Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau.
BAB IIPEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
PembentukanPasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Lamandau;
(2) Pemerintahan Kecamatan di Kabupaten Lamandau, terdiri dari :a. Kecamatan Bulik;b. Kecamatan Delang;c. Kecamatan Lamandau;d. Kecamatan Bulik Timur;e. Kecamatan Menthobi Raya;f. Kecamatan Sematu Jaya;g. Kecamatan Belantikan Raya;h. Kecamatan Batang Kawa.
(3) Pemerintahan Kelurahan di Kabupaten Lamandau, terdiri dari :a. Kelurahan Nanga Bulik di Kecamatan Bulik;b. Kelurahan Kudangan di Kecamatan Delang;c. Kelurahan Tapin Bini di Kecamatan Lamandau.
KedudukanPasal 3
(1) Pemerintah Kecamatan merupakan unsur Perangkat Daerah yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
(2) Pemerintah Kelurahan merupakan unsur Perangkat Daerah yang berada pada Wilayah Kecamatan yang dipimpin oleh seorang Lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat.
Tugas PokokPasal 4
(1) Camat mempunyai tugas menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah;
(2) Lurah mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati melalui Camat.
FungsiPasal 5
(1) Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam pasal 4 ayat (1), Pemerintah Kecamatan menyelenggarakan fungsi :a. Mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan
lingkup kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di desa/ kelurahan dan kecamatan;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerja kecamatan;
c. Melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemebrdayaan masyarakat diwilayah kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta;
d. Melakukan tugas-tugas lain dibidang pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
e. Melakukan koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/ atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum diwilayah kecamatan;
f. Melakukan koordinasi dengan pemuka agama yang berada diwilayah kerja kecamatan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat diwilayah kecamatan;
g. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya dibidang penerapan peraturan perundang-undangan;
h. Melakukan koordinasi dengan satuan unit kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya dibidang penegakan peraturan perundang-undangan dan/ atau Kepolisian Negara Republik Indonesia;
i. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan/ atau instansi vertikal yang tugas dan fungsinya dibidang pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
j. Melakukan koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
k. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal dibidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
l. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal dibidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
m. Melakukan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan;n. Melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa dan/ atau
kelurahan;o. Memberikan bimbingan, supervisi, fasilitasi dan konsultasi pelaksanaan administrasi desa
dan/ atau kelurahan;p. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa dan/ atau lurah ;q. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan ;r. Melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan/ atau kelurahan di tingkat
kecamatan;s. Melakukan perncanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan;t. Melakukan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal diwilayah kecamatan;u. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada
masyarakat di kecamatan;v. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kecamatan;w. Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud pasal 4 ayat (2), Pemerintah Kelurahan menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan Kelurahan;b. Pemberdayaan Masyarakat;c. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;d. Pembinaan lembaga kemasyarakatan;e. Melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati.
BAB IIIORGANISASI
SusunanPasal 6
(1) Susunan Organisasi Kecamatan terdiri atas :
a. Camat;b. Sekretariat Kecamatan, membawahkan :
1) Sub Bagian Keuangan;2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Seksi Pemerintahan;d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;e. Seksi Ekonomi dan Pembangunan;f. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat;g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Kelurahan terdiri atas :a. Lurah;b. Sekretaris Kelurahan;c. Seksi Pemerintahan;d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;e. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat;f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 7
(1) Struktur organisasi Kecamatan dan Kelurahan sebagaimana pada lampiran I dan lampiran II Peraturan Daerah ini;
(2) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB IVTATA KERJA
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugasnya, Kecamatan dan Kelurahan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan kerja masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.
BAB VKEPEGAWAIAN
Pasal 9
(1) Camat, Sekretaris Camat, Kepala Kelurahan, Sekretaris Lurah, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian, Kepala Urusan serta para Pejabat Fungsional di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
(2) Camat Eselon III.a, Sekretaris Camat Eselon III.b, Lurah dan Kepala Seksi pada Kecamatan Eselon IV.a, Kepala Sub. Bagian pada Sekretariat Kecamatan, Sekretaris Lurah dan kepala Seksi pada Kelurahan Eselon IV.b;
(3) Pembinaan Kepegawaian di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan dilakukan oleh Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIPEMBIAYAAN
Pasal 10
(1) Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamandau;
(2) Dengan tidak mengurangi ketentuaan ayat (1) Pasal ini, Kecamatan dan Kelurahan dapat diberikan bantuan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 11
Pelaksanaan Penataan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan termasuk pengisian Personil berdasarkan Peraturan Daerah ini dilakukan paling lambat tanggal 23 Juli 2008.
BAB VIIIPENUTUPPasal 12
Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya termasuk tugas pokok dan fungsi Kecamatan dan Kelurahan secara rinci, akan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Pasal 13
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 12 Tahun 2004 atas perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Kelembagaan Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamandau dan ketentuan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Pasal 14
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau.
Ditetapkan di Nanga Bulik Pada Tanggal 19 Juni 2008
BUPATI LAMANDAU,
HGM, AFHANIE
Diundangkan di Nanga BulikPada Tanggal 19 Juni 2008
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
MASRUN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2008NOMOR 32 SERI D
PENJELASANPERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
NOMOR : 16 TAHUN 2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN LAMANDAU
I. PENJELASAN UMUM.
Pemerintahan Kecamatan dan Pemerintahan Kelurahan merupakan unsur Perangkat Daerah Kabupaten Lamandau.
Pemerintah Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan yang tugasnya membantu Bupati dalam penyelenggaraan sebagian kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai karakteristik wilayah dan kebutuhan daerah dan tugas pemerintahan lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pemerintah Kelurahan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan urusan pemerintahan lainnya yang dilimpahkan Bupati sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
II. PENJELASAN Pasal demi Pasal
Pasal 1 s.d. Pasal 3 : Cukup Jelas
Pasal 4 s.d. Pasal 7 : Cukup Jelas
Pasal 8
Yang dimaksud dengan “Koordinasi“ adalah peran serta para pemegang jabatan dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.Yang dimaksud dengan “Integrasi” adalah penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilaksanakan secara terpadu dalam organisasi perangkat daerah.sesuai dengan norma, prinsip, dan stándar yang berlaku.Yang dimaksud dengan “Sinkronisasi” adalah penyederhanaan penataan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif, rasional dan proporsional.
Pasal 9 s.d. Pasal 11 : Cukup Jelas
Pasal 12 s.d Pasal 14 : Cukup Jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAUTAHUN 2008 NOMOR 31 SERI : D
CAMAT
SEKRETARIAT
SEKSIKESEJAHTERAAN SOSIAL
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SEKSIKETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
SEKSIPEMERINTAHAN
SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSIEKONOMI DAN
PEMBANGUNAN
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAU NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 19 JUNI2008 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN
DAN KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN LAMANDAU
STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAU NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 19 JUNI2008 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN
DAN KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN LAMANDAU
LURAH
SEKRETARIS
SEKSIKESEJAHTERAAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SEKSIKETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
SEKSIPEMERINTAHAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
.
BUPATI LAMANDAU,
HGM. AFHANIE
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KAB. LAMANDAU NOMOR : 16 TAHUN 2008 TANGGAL : 19 JUNI2008 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN
DAN KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN LAMANDAU