56
PROGRAM KAMPANYE PRIDE KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH LOMBOK TENGAH (KKLD) TAHUN 2012-2014 AHMAD SAHWAN SORENGGANE DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH BOGOR 201

· Web viewDalam kasus ini peneliti berusaha mengumpulkan data mengenai suatu Topik tertentu dari banyak pihak yang memiliki informasi mengenai Topik tersebut. Masing-masing pihak

  • Upload
    phamnhu

  • View
    216

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

1. Deskripsi Situasional Kawasan Kerja dan Khalayak

Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Lombok Tengah Kabupaten Lombok

Tengah Peovinsi Nusa Tenggara Barat terbentuk berdasarkan Peraturan Bupati No. 2

Tahun 2011. KKLD Lombok Tengah terletak di perairan paling selatan kabupaten

Lombok Tengah dan berhadapan langsung dengan laut lepas yakni samudra Indonesia.

Keunikan dari KKLD Lombok Tengah berupa teluk di tebing teluk-teluk itu sebagai

habitat induk udang lobster.

Pembentukan Kawasan tersebut didasarkan pada hasil observasi yang dilkukan pada

tahun 2008 oleh tim dari KKP dan DKP Lombok Tengah. Kawasan Konservasi Laut

Daerah Lombok Tengah memiliki luas 79.972,396 ha yang meliputi dua desa yakni

desa Mertak,Sengkol, .Salah satu keunikan kawasan tersebut yakni tempat

bermunculnya beberapa jenis spesies udang lobster antara lain lobster bambu,lobster

mutiara,serta lobster pasir. Kemunculan benih-benih lobster tersebut beberapa tahun

terakhir ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat desa Mertak dan Sengkol.Kegiatan

yang lain dikawasan tersebut sebagai tempat nelayan meangakp ikan dan hasil laut

lainnya.

Sumberdaya hayati laut yang terdapat di Teluk Bumbang mengalami tekanan

eksploitasi oleh masyarakat lokal ataupun nelayan yang berasal dari luar nelayan desa

Mertak dan Sengkol.Tekanan tersebut berupa penangkapan baik dengan

menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan dan tidak jarang penangkapan oleh

nelayan terutama dari nelayan luar dengan destrukti-fishing.Tekanan yang lain berupa

aktifitas berupa kegiatan budidaya baik rumput lau. Walaupun dampak dari aktivitas

manusia relatif lebih kecil dibandingkan dengan wilayah laut maupun keramba jarring

apung. Selain itu, tidak adanya aturan dalam akses sumberdaya oleh nelayan

pendatang menimbulkan perasaan tidak berdaya dan tersingkirnya para masyarakat

lokal.

Kawasan Konservasi Laut Darerah yang ada di Teluk Bumbang merupakan satu-

satunya konservasi yang berada di Kabupaten Lombok Tengah ini adalah

Kali pertama kabupaten membuat daerah perlindungan atau daerah yang tidak boleh

boleh ada aktifitas penangkapan.

Secara umum masyarakat yang ada di Lombok adalah tergabunng dalam suku Sasak,

akan halnya masyarakat di Mertak maupun Sengkol juga termasuk dalam suku sasak.

Kehidupan social ekonomi kedua masyarakat tersebut sebagian yakni disamping

sebagai nelayan,pedagang,bertani, juga sebagai pelaku pariwisata. Jumlah penduduk

di masing-masing desa tersebut berjumlah 17.756.jiwa dengan 5.204 kepala keluarga.

Saat ini KKLD Lombok Tengah baru tahap akan dilakukan pengusulan ke Kementrian

Kelautan dan Perikanan untuk ditetapkan menjadi KKLD Lombok Tengah setelah

dilakukan beberapa kali konsultasi public,diharapkan pada tahun 2013 akan keluar

surat keputusan penetapan dari Mentri KKP. Kegiatan kampanye kebamggan akan

focus di zona inti dan zona rehabilitasi diamana kedua zona tersebut merupakan no-

take-zone yang diharapkan fungsinya nanti sebagai tempat pemijahan ikan dan hasil

laut lainnya sehingga dapat menyuplai larva dan ikan lainnya ke daerah pemanfaatan

masyarakat.

Program kampanye pride ini difokuskan pada 4 kampung yaitu Fafanlap, Usaha jaya,

Yellu dan Lilinta. Dan secara umum program kampanye ini akan di dukung oleh RARE.

1.1. Analisis Data Kualitatif1.1.1.Metode Pengumpulan Data Kualitatif

Kegiatan pengumpulan data kualitatif yang dilakukan didesa Mertak dan desa Sengkol

dengan menggunakanmetode diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam

pada semua khalyak sasaran target.

Diskusi Kelompok Terarah

Diskusi Kelompok Terarah merupakan metode penelitian di mana peneliti memilih

orang-orang yang dianggap mewakili sejumlah publik yang berbeda. Misalnya, sebuah

perusahaan ingin mengetahui opini publik tentang kebijakan baru perusahaan,

perusahaan bisa memilih orang yang dianggap mewakili karyawan, pimpinan dan

lainnya. Mereka semua dikumpulkan dalam sebuah ruang diskusi yang dipimpin

seorang moderator.. Dari hasil diskusi ini diharapkan muncul masalah yang jelas dan

spesifik setelah melalui penyaringan dalam diskusi; kemudian masalah tersebut dapat

dijadikan sebagai masalah dalam penelitian kuantitatif. Jika diskusi menitikberatkan

pada pengajuan pertanyaan kepada narasumber atau responden, maka dalam diskusi

kelompok terarah, tidak terdapat pengajuan pertanyaan secara spesifik, namun lebih

pada upaya mendengarkan keterangan dari berbagai sumber yang kemudian

dirumuskan menjadi suatu data tertentu. Dalam kasus ini peneliti berusaha

mengumpulkan data mengenai suatu Topik tertentu dari banyak pihak yang memiliki

informasi mengenai Topik tersebut. Masing-masing pihak kemudian mengemukakan

pendapat, persepsi dan pemikirannya masing-masing mengenai Topik tersebut dalam

suatu diskusi, dimana peneliti menjadi pendengar yang bertugas mengamati dan

memfasilitasi jalannya diskusi. Dari diskusi tersebut kemudian dihasilkan suatu

pendapat akhir yang mewakili pendapat utama dari masing-masing pihak. Pendapat

akhir inilah yang kemudian menjadi data yang lalu dikumpulkan oleh peneliti. Tentu saja

dalam diskusi terarah, terdapat tingkatan persepsi dan kebiasan tertentu, sesuai

dengan pemikiran masing-masing pihak. Namun dari hal ini didapatkan suatu data yang

lebih bersifat deskriptif dan menyeluruh.. Tujuannya adalah untuk memperoleh

informasi mendalam pada konsep, persepsi dan gagasan untuk suatu kelompok diskusi

terarah mengarahkan untuk menjadi lebih dari suatu pertanyaan-pertanyaan interaksi

jawaban. Ini merupakan suatu diskusi kelompok antara 6 sampai 12 orang yang

dipandu oleh seorang fasilitator dan co-fasilitator

.Kelompok terarah rencananya dilakukan 2 kali yaitu dusun Bumbang desa Mertak dan

dusun Gerupuk desa sengkol. Pelaksanaan diskusi kelompok terarah dimasing-masing

lokasi kegiatan dengan menghadirkan 12 orang nelayan yang diduga melakukan

kegiatan penangkapan di KKLD Lombok Tengah, meskipun nelayan yang diundang

dalam kegiatan tersebut namun kenyataan yang hadir lebih dari dari 11 orang.

Pelaksanaan diskusi terarah di kedua desa tersebut yakni tanggal 15 Nopember 2012

untuk desa Mertak dan tanggal 16 Nopember untuk desa Sengkol. Semua diskusi

dilakukan oleh manajer kampanye sebagai fasilitator dan dibantu oleh satu orang

notulen dan satu orang fotografer.

Ringkasan Kelompok Terarah yang Telah DiselenggarakanTanggal

Kelompok

Terarah

Jumlah

Peserta

(Orang)

Khalayak yang

berpartisipasi

Cara rekrutmen

peserta

Bagamana data

direkam

16

Oktober

2012

14 Nelayan

Mertak

Meminta kepada

ketua kelompok

dan Penyuluh

Perikanan untuk

mengidentifikasi

nelayan yang

aktifitasnya di

kawasan tersebut

Foto, merekam

dengan voice

recorder, mencatat

jawaban-jawabn

Ringkasan Kelompok Terarah yang Telah DiselenggarakanTanggal

Kelompok

Terarah

Jumlah

Peserta

(Orang)

Khalayak yang

berpartisipasi

Cara rekrutmen

peserta

Bagamana data

direkam

15

Oktober

2012

15 Nelayan

Sengkol

Meminta kepada

Kepala Dusun

dan Penyuluh

Perikanan untuk

mengidentifikasi

nelayan yang

aktifitasnya di

kawasan tersebut

Foto, merekam

dengan voice

recorder, mencatat

jawaban-jawabn

Wawancara mendalam

Wawancara Mendalam (Indepth-Interview) merupakan metode

pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif.

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara,

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative

lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah

keterlibatannya dalam kehidupan informan. Kegiatan wawancara mendalam

dilakukan di dua lokasi kegiatan yakni di dusun Bumbang desa Mertak dan

dusun Gerupuk desa Sengkol, kegiatan wawancara mendalam dilakukan

selama lima hari dengan jumlah target sebayak 12 orang yakni

nelayan.Tekhnik wawancara yang dilakukan yakni antara yang diwawancara

dan pewancara berada pada suatu tempat yang dianggap paling nyaman

dari intrupsi atau gangguan orang lain sehingga akan mengganggu

konsentrasi kedua belah pihak. Kegiatan ini dilakukan oleh manajer

kampanye dibantu oleh satu orang relawan. Pelaksanaan wawancara

mendalam dilakukan pada tanggal 17 – 19 Desember 2012 untuk desa

Mertak sedangkan desa Sengkol tanggal 20 – 23 Desember 2012. Yang

menjadi target dalam kegiatan wawancara mendalam yakni nelayan yang

kesehariannya melakukan kegiatan penangkapan dilokasi zona inti dan zona

rehabilitasi di Teluk Bumbang.

Ringkasan Wawancara Mendalam yang Diselenggarakan

TanggalWawancara

Nama dan Perkiraan Usia Responden

Responden berasal dari Segmen Khalayak yang mana?

Siapa yang melaksanakan wawancara?

Bagaimana data direkam? (misalnya. dokumenter; foto- foto; dst.)

18 NoP. 2012

35-46 Tahun Nelayan setempat, yang pekerjaannya menangkap ikan

Ahmad Sahwan Catatan dengan dukungan rekaman audio, serta catatan-catatan.

1 : Pada akhir wawancara dan segera sesudahnya ketika pewawancara telah

meninggalkan orang yang diwawancarai, u s a h a u n t u k m e l e n g k ap i ca t a t a n m a n a

p u n y a n g t e l a h d i ca t a t pe r lu d il a k u k a n s ecepa t m u n g k i n . Untuk mendapatkan

semua respon:

Pertama, rekam semua jawaban atas pertanyaan yang Anda tidak punya

waktu untuk menuliskannya (atau menuliskannya dengan jelas) karena kita

betul-betul perlu merekam pengalaman secara keseluruhan.

Berikutnya, pewawancara perlu menambahkan catatan tentang apa yang

mereka lihat – bahasa tubuh dan nada bicara atau sikap responden – hal

ini harus ditulis di kolom tersendiri.

Kalau ada rekaman suara yang dibuat dalam wawancara ini –

mengkajinya sampai tingkat yang membantu bagi Anda dan

menambahkan catatan

apa pun pada apa yang Anda tangkap selama wawancara merupakan hal

yang baik.

Kemudian transfer semua dokumentasi dan apa yang Anda dengar (dan

lihat) ke dalam formulir di bawah.

La n g k a h 2 : K u m p u l k a n s e m u a p e w a w a n ca r a d a n m i n t a m e r e k a

m e n ggab un g k a n da t a da l a m t a b e l r i n g k a s a n d a n m e n ggab u n g k a n r e s po n

m e r e k a da l a m s a t u for mu lir den gan jaw aban y an g jelas t er h adap k et u juh

pert any aan

1.1.2. Analisis Hasil Penelitian Kualitatif

Bila melihat hasil kegiatan penelitian kualitatif maka dapat disimpulkan bahwa

Rata-rata nelayan dikedua desa (Mertak dan Sengkol) melakukan kegiatan di

penangkapan yang sama yakni diTeluk Bumbang dengan menggunakan alat tangkap

dan armada tangkap yang masih tradisional. Waktu mereka melakukakn aktifitas

penangkapan antara pagi hari, sore hari bahkan malam hari. Usia Nelayan yang

melakukan kegiatan di Teluk Bumbang mulai dari umur 17 tahun sampai dengan

umur 55 tahun. Alat tangkap yang digunakan berupa jarring,panah,bubu dan lain-lain.

Teluk Bumbang oleh nelayan dikedua desa tersebut merupakan lokasi penangkapan

sejak turun temurun, disamping itu lokasi tersebut mempunyai jarak yang cukup dekat

dengan rumah sehingga biaya yang dikuarkan sangat sedikit bila dibandingkan

dengan melakukan penangkapan diluar zona inti dan zona rehabilitasi di Teluk

Bumbang. Secara umum kedua desa tersebut memiliki ke samaan baik pengetahuan

mereka tentang lokasi yang ada hubungannya dengan zona inti maupun zona

rehabilitasi di Teluk Bumbang. Keadaan tersebut yang menyebkan nelayan dikedua

desa tersebut dengan sangat leluasa melalukan aktifitas di Teluk Bumbang. Tatanan

dalam masyarakat dikedua desa tersebut masih melihat seseorang dari sisi

ketokohannya ditengah-tengah masyarakat, juga usia seseorang masih menjadi

ukuran.

Secara umum nelayan dikedua desa tersebut rata-rata tingkat pendidikannya lebih

banyak yang tidak tamat sekolah atau tingkat pendidikannya yang sangat rendah,

walaupun tidak menutup kemungkinan ada juga nelayan yang tingkat pendidikannya

tinggi. Dengan melihat kondisi tersebut maka pilihan saluran komonikasi yang ada di

lokasi tersebut yakni berupa poster dengan sedikit tulisan akan tetapi dengan gambar

yang banyak. Tempat-tempat berkumpul bagi nelayan pada saat-saat tertentu yakni

pada acara-acara perayaan agama, acara pernikahan, acara kematian serta acara

yang dilaksanakan dalam sekali dalam setahun yakni bau nyale

Analisis Data Diskusi Kelompok Terfokus

Lokasi : Desa Mertak

Waktu pelaksanaan : 16 Desember 2012

Jumlah peserta : 12 orang

Pertanyaan Umum

Pertanyaan Penelitian

Jawaban atas pertanyaan Sikap Tubuh, Nada Bicara dan Catatan Khusus

Mengapa

khalayak

sasaran

melakukan

perilaku saat

ini?

Dimanakah biasanya

Bapak menangkap

hasil laut di KKLD

Lombok Tengah

(Tunjukkan kedalam

Peta)

Teluk Bumbang

Ujung Tunak

Kedua lokasi tersebut berada

di zona rehabilitasi KKLD

Lombok Tengah

Masih takut-takut

sehingga peserta

belum

memberikan

jawaban semua

Mengapa nelayan

masih melakukan

penangkapan hasil

laut di zona

rehabilitasi di di

KKLD Lombok

Tengah (tunjukkan ke

dalam Peta)

- Peralatan masih

tradisional yang hanya

menjangkau wilayah

tersebut (zona tradisional,

zona pemanfaatan 2 di

KKLD Lombok Tengah)

- Ditempat tersebut (zona

rehabilitasi) terdapat

banyak ikan

- Daerah tersebut (zona

rehabilitasi) merupakan

daerah yang tidak terlalu

besar gelombangnya.

Menjawab sambil

memandang

dengan serius,

ada dan masih

belum terbuk dan

ragu-ragu.

Apakah ada

lebih dari satu

khalayak yang

Apa jenis alat

tangkap yang

digunakan untuk

- Jaring

- Pancing

- Bubu /kodong

Masih ragu-ragu

perlu mengubah

perilaku

mereka?

menangkap hasil laut

di zona rehabilitasi di

KKLD Lombok

Tengah.

- Kompresor (sbg alat

bantu)

Berapa ukuran

sampan/perahu yang

digunakan untuk

menangkap hasil laut

di zona rehabilitasi di

KKLD Lombok

Tengah

Sampan/perahu yang

digunakan yakni berukuran

dari :

- 3,5 meter

- 4,5 meter

Sambil merokok

Kapan saja waktunya

untuk menangkap

hasil laut di zona

rehabilitasi di KKLD

Lombok Tengah

- Pagi 05.00 s/d 11.00 (alat

tangkap jaring)

- sore 16.00 s/d 10.00

- kalau alat tangkap pancing

kadang sampai pagi

Memandang satu

dengan yang lain

Apakah yang

melakukan

penangkapan hasil

laut di zona

rehabilitasi diKKLD

Lombok Tengah

hanya nelayan

dewasa (umur 17 –

50 tahun) saja jika

“tidak” (adakah yang

berusia di bawah 17

tahun atau diatas 50

tahun)

-“tidak”

- yang melakukan

penangkapan di zona

tersebut (zona rehabilitasi)

yakni di bawah umur 17

tahun dan diatas 60 tahun.

Melirik dan

berpikir untuk

memberikan

jawaban.

Sambil

tersenyum dan

meunjuk satu

dengan yang

lain.

Berapa hasil

tangkapan yang

diperoleh dalam sekali

melakukan

penangkapan hasil

- Kisaran antara 2 kg s/d 30

kg

- Udang lobster

- Ikan

- Rata-rata 15 kg

- Lirik kiri-kanan

sambil merokok

dan minum

- Masih terlihat

takut-takut.

laut di zona

rehabilitasi di KKLD

Lombok Tengah

Bagaimana Anda

untuk memutuskan

untuk melakukan

penangkapan hasil

laut di zona

rehabilitasi di KKLD

Lombok Tengah.

- Sarana yang dimiliki yang

sangat terbatas

- Lokasi tersebut sangat

dekat dengan rumah

(tempat tinggal)

- Daerah tersebut trumbu

karangnya masih relative

bagus

- Ikan dilokasi tersebut

masih banyak ikan

Apakah ada

khalayak yang

memiliki

pengaruh besar

terhadap

khalayak utama

Anda (misalnya

pemengaruh

kunci)?

Apakah bapak pernah

berbicara dengan

orang lain sebelum

melakukan

penangkapan ikan

- Belum pernah

- Kadang-kadang

Tolong ceritakan

mengenai pengumpul

yang membeli hasil

tangkapan bapak,

apakah dia sendiri

yang ,menentukan

harga?

- Pengumpul harga

ditentukan berdasarkan

kesepakatan antara

pembeli (pengumpul dan

nelayan).

Apa yang oleh

khalayak

sasaran Anda

dianggap

sebagai

halangan untuk

memulai

perilaku yang

baru?

Apakah yang menjadi

kendala nelayan

untuk melakukan

penangkapan hasil

laut diluar zona

rehabilitasi atau di

zona pemanfaatan di

KKLD Lombok

Tengah

- Karena sarana yang

dimiliki sangat terbatas

hanya bisa menjangkau,

lokasi tersebut.

- Kalaupun keluar sedikit

tidak sampai terlalu jauh

dari zona rehabilitasi.

Apa yang Apakah bapak - Sangat senang dan Sambil

dianggap oleh

khalayak

sasaran

manfaat untuk

melakukan

perilaku yang

baru?

senang kalau ada di

wilayah didekat rumah

bapak yang terdapat

banyak hasil laut

bahagia karena dengan

gampang kita

mendapatkan ikan.

berdiskusi kecil

dengan teman

didekatnya.

Kalau bapak hanya

diperbolehkan

menangkap hasil laut

di zona pemanfaatan

di KKLD Lombok

Tengah, menurut

bapak apakah ada

manfaatnya

- Kecewa

- Karena tidak semua kami,

punya alat yang

mempunyai kemampuan

untuk sampai ke lokasi

tersebut.

- Jika setelah penutupanya

ternyata ke depan ikannya

banyak maka akan

bermafaat sangat besar

bagi nelayan

Sumber

informasi mana

yang dicari

khalayak

sasaran untuk

memperoleh

informasi

mengenai

perilaku

sasaran?

Siapa atau apakah

sumber informasi

yang bapak sering

gunakakan dalam

menerima informasi

mengenai

penangkapan hasil

laut di KKLD Lombok

Tengah

- Dinas Perikanan

- Wayang Gerung karena

ceritanya sesuai dengan

keinginan kita

- TV (Trans 7)

Peserta agak

bingung

Siapa yang

dipercaya oleh

khalayak

sasaran

sebagai sumber

informasi?

Siapakah atau

apakah sumber

informasi yang paling

anda percaya untuk

menerima informasi

tentang penangkapan

hasil laut di zona

pemanfaatan saja di

KKLD Lombok

- Pemerintah Daerah

Bupati)

- Dinas perikanan

- Selebaran

- Poster

Tengah

Analisis Data Diskusi Kelompok Terfokus

Lokasi : Desa SengkolWaktu pelaksanaan : 15 Desember 2012Jumlah peserta : 12 orang

Pertanyaan Umum

Pertanyaan Penelitian Kualitatif

Jawaban atas pertanyaan Sikap Tubuh, Nada Bicara dan Catatan Khusus

Mengapa khalayak sasaran melakukan perilaku saat ini?

Dimanakah biasanya Bapak menangkap hasil laut di KKLD Lombok Tengah (Tunjukkan kedalam Peta)

- Kawasan Pemanfaatan tiga.- Rata –rata areal

penangkapan berada di Teluk Gerupuk s/ Teluk Bumbang (Zona Rehabilitasi)

- Ketengah sampai sejauh 5 mil (kawasan pemanfaatan umum)

Mengapa nelayan masih melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di di KKLD Lombok Tengah (tunjukkan ke dalam Peta)

- Karena peralatan yang dipakai rata rata jarring Teri, tamban, cotek, lemuru, layur (sarana/alat tangkap masih tradisional)

- Karena disana ada udang karang (lobster)

- Trumbu karang masih bagus

- Ikan juga banyak- Ombak juga tidak terlalu

banyak

Sangat interaktifMasing masing nelayan

Apakah ada lebih dari satu khalayak yang perlu mengubah perilaku mereka?

Apa jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah.

- Jarring (1”,2”)- Pancing- Kompresor untuk selam

(udang lobster)

Muka serius sambil menunjukkan contoh jarring yang sedang dijemur.

Berapa ukuran sampan/perahu yang digunakan untuk menangkap hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah

- 2,5 – 3 meter- 6 meter untuk jaring- 9 meter serba guna

(termasuk untuk wisata, menyelam)

- Mesin yang digunakan yaitu mesin ketinting.

menjawab sambil menunjukkan sampan yang dimaksud.

Kapan saja waktunya untuk menangkap hasil laut di zona inti di KKLD Lombok Tengah

- 05.00 – 10.00 wita (subuh berangkat) dengan menggunakan alat tangkap jarring.

- 16.00 – 21.00 wita dengan

Peserta ada yang agak ngotot karena nelayan tidak turun secara bersamaan.

menggunakan alat tangkap jarring/pancing.

- Ketika menggunakan pancing tidak terbatas dengan waktu bisa dari mulai malam s/d pagi hari.

Apakah yang melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi diKKLD Lombok Tengah hanya nelayan dewasa (umur 17 – 50 tahun) saja jika “tidak” (adakah yang berusia di bawah 17 tahun atau diatas 50 tahun)

- Tidak- Yang melakukan

penangkapan di NTZ di KKLD Lombok Tengah dibawah umur 15 tahun s/d 60 tahun.

Menjawab sambil memberikan contoh nelayan dibawah umur 17 tahun dan di atas 50 tahun.

Berapa hasil tangkapan yang diperoleh dalam sekali melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah

- 4 kg s/d 20 kg- Jika menyelam hasil yang

didapat tergantung kemampuan bertahan didalam air.

Mencontohkan dengan ukuran tertentu (bak warna hitam)

Bagaimana Anda untuk memutuskan untuk melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah.

- Inisiatif sendiri

Apakah ada khalayak yang memiliki pengaruh besar terhadap khalayak utama Anda (misalnya pemengaruh kunci)?

Apakah bapak pernah berbicara dengan orang lain sebelum melakukan penangkapan ikan

- Jika saya berbicara dengan orang lain maka di lokasi tersebut saya akan tersaingi, karena peralatan yang dipakai tidak sama.

Muka serius tapi dalam suasana santai sambil merokok

Tolong ceritakan mengenai pengumpul yang membeli hasil tangkapan bapak, apakah dia sendiri yang ,menentukan harga?

- Pengumpul ikan yang sudah ada.

- Harga ditentukan berdasarkan kesepakatan antara nelayan dan pembeli

- Kadang –kadang harga ditentukan oleh nelayan

- Jika ikan/produksi melimpah harga ditentukan oleh pengumpul.

- Tetapi untuk ikan yang didapat dengan memancing harga ditentukan oleh nelayan.

Beragam pendapat dari nelayan yang satu dengan yang lain.

Apa yang oleh khalayak sasaran Anda dianggap

Apakah yang menjadi kendala nelayan untuk melakukan penangkapan

- Jika menangkap ikan agak jauh maka costnya tinggi (bahan bakar)

Suara agak keras

sebagai halangan untuk memulai perilaku yang baru?

hasil laut diluar zona rehabilitasi atau di zona pemanfaatan di KKLD Lombok Tengah

- Sarana yang dipakai tidak mampu menjangkau lebih jauh lagi

Apa yang dianggap oleh khalayak sasaran manfaat untuk melakukan perilaku yang baru?

Apakah bapak senang kalau ada di wilayah didekat rumah bapak yang terdapat banyak hasil laut

- Sangat senang dan bahagia- Tetapi harus ada aturan

tentang pengaturan alat tangkap

Peserta agak bingung

Kalu bapak hanya diperbolehkan menangkap hasil laut di zona pemanfaatan di KKLD Lombok Tengah, menurut bapak apakah ada manfaatnya

- Ada akan tetapi agak keberatan peralatan yang karena agak jauh , peralatan yang dimiliki sanggat tradisional.

- Untuk menerapkan anjuran atau larangan tersebut maka perlu dilakukan kesepakatan dan musyawarah dengan melibatkan masyarakat pemanfaat di kawasan tersebut.

Diskusi sangat ramai dan interaktifSuara agak keras

Sumber informasi mana yang dicari khalayak sasaran untuk memperoleh informasi mengenai perilaku sasaran?

Siapa atau apakah sumber informasi yang bapak sering gunakakan dalam menerima informasi mengenai penangkapan hasil laut di KKLD Lombok Tengah

- Pemerintah- Wayang gerung

Siapa yang dipercaya oleh khalayak sasaran sebagai sumber informasi?

Siapakah atau apakah sumber informasi yang paling anda percaya untuk menerima informasi tentang penangkapan hasil laut di zona pemanfaatan saja di KKLD Lombok Tengah

- Bupati Lombok Tengah- Camat (Aparat Desa )- Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan Lombok Tengah

Analisis Data wawancara Mendalam

Lokasi : Desa SengkolWaktu pelaksanaan : 17 Desember 2012Jumlah peserta : 12 orang

Pertanyaan Umum

Pertanyaan Penelitian Kualitatif

Jawaban atas pertanyaan

Jawaban Yang berbeda

Sikap Tubuh, Nada Bicara dan Catatan Khusus

Mengapa khalayak sasaran melakukan perilaku saat ini?

Dimanakah biasanya Bapak menangkap hasil laut di KKLD Lombok Tengah (Tunjukkan kedalam Peta)

- Zona rehabilitasi (kondok,terasak, gli nusa,sampai batu belah,bile sayak,puluh-puluh)

- Zona pemanfaat (kuta, Awang)

Mengapa nelayan masih melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di di KKLD Lombok Tengah (tunjukkan ke dalam Peta)

-Sarana yang dimiliki masih tradisional dan tidak punya mesin.

- Ikan yang ada ditempat tersebut yang sesuai dengan alat tangkap yang ada dan ditempat itu banyak ikannya.

-Lokasi tersebut ombaknya tidak terlalu besar.

Apakah ada lebih dari satu khalayak yang perlu mengubah perilaku mereka?

Apa jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah.

- Jarring oras,jarring coban,jarring teri, pancing,pancing gurita,pancing tonda, pancing oras,jarring kelitik pancing rawe, jarring dengan size 1,5”;1”;1,25”

-Kompresor (untuk nangkap udang lobster)

-Pancing no. 12,14,13,9,10.

-Panah.

Nada tinggi, santai,rilex sambil ketawa, berkelakar

Berapa ukuran sampan/perahu yang digunakan untuk menangkap hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah

-2,5 m (untuk 1 orang)- 4 s/d 6 m-9 m

menjawab sambil menunjukkan sampan yang dimaksud.

Kapan saja -13.00 s/d 18.00 Duduknya

waktunya untuk menangkap hasil laut di zona inti di KKLD Lombok Tengah

-04.00 - 10.00 (jarring)-16.00 – 20.00 (pancing)

-16.00 s/d pagi (pancing)

-17.00 – 06.00 (menangkap malam saja)

goyang-goyang sambil ketawa

Apakah yang melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi diKKLD Lombok Tengah hanya nelayan dewasa (umur 17 – 50 tahun) saja jika “tidak” (adakah yang berusia di bawah 17 tahun atau diatas 50 tahun)

- Sebagian menjawab ya dan sebagian lagi menjawab tidak (seumuran anak yang sedang sekolah di SMP dan SD kelas V dan VI)

- Sebagian jawaban antara umur 17 th s/d 60 th.

Berapa hasil tangkapan yang diperoleh dalam sekali melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah

- 1 kg s/d 10 kg alat terbatas dan banyak orang kegiatannya tangkap

- 10 s/d 47 kg (maksimal)

Sambil menujukkan contoh bag berwarna hitam.

Bagaimana Anda untuk memutuskan untuk melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah.

-Sarana terutama sampan kecil sehingga tidak bisa menjangkau ketengah

- Menurut kebiasaan Ikan di tempat itu sangat banyak.

-Hanya coba-coba saja setelah sampe ditengah baru memutuskan tempat menangkap ikan.

-Lokasi tersebut sangat dekat dengan rumah yang membuat saya memutuskan untuk menangkap dizona tersebut (Zona Rehabilitasi)

Apakah ada khalayak yang memiliki pengaruh besar terhadap khalayak utama Anda (misalnya pemengaruh kunci)?

Apakah bapak pernah berbicara dengan orang lain sebelum melakukan penangkapan ikan

- Tanpa ada pembicaraan dengan orang lain karena takut tersaingi dengan orang lain.

- Kadang-kadang ada pembicaraan dgn orang lain tapi lebih sering tanpa pembicaraan.

Tolong ceritakan mengenai pengumpul yang membeli hasil tangkapan bapak, apakah dia sendiri yang ,menentukan harga?

- Pengumpul , kadang ada pembeli individu (diluar pengumpul)

- Harga hasil kesepakatan akan tetapi hasil tangkapan banyak maka harga ditentukan oleh pembeli.

- Ikan yang ekonomis tinggi mempunyai standar harga.

Santai sambil bercerita.

Apa yang oleh khalayak sasaran Anda dianggap sebagai halangan untuk memulai perilaku yang baru?

Apakah yang menjadi kendala nelayan untuk melakukan penangkapan hasil laut diluar zona rehabilitasi atau di zona pemanfaatan di KKLD Lombok Tengah

- Alat terbatas sehingga tidak mampu untuk melawan arus dan gelombang yang ada ditengah.

Apa yang dianggap oleh khalayak sasaran manfaat untuk melakukan perilaku yang baru?

Apakah bapak senang kalau ada di wilayah didekat rumah bapak yang terdapat banyak hasil laut

- Senang sekali karena dekat denga sumber ikan sehingga tidak terlalu jauh untuk menangkapnya.

Tegas bergerak kesana-kemari sambil ketawa senang

Kalau bapak hanya diperbolehkan menangkap hasil laut di zona pemanfaatan di KKLD Lombok Tengah, menurut bapak apakah ada manfaatnya

- Tidak ada manfaat atau mungkin saja ada dimasa yang akan datang karena ikan ditempat tersebut akan banyak.

- Tidak tahu- Ada, karena jelas ada

maksud dan tujuannya kalau kita dilarang.

- Jika tidak

Suara tinggi dan muka serius.

diperbolehkan maka biaya yang akan dikeluarkan oleh nelayan akan besar.

Sumber informasi mana yang dicari khalayak sasaran untuk memperoleh informasi mengenai perilaku sasaran?

Siapa atau apakah sumber informasi yang bapak sering gunakakan dalam menerima informasi mengenai penangkapan hasil laut di KKLD Lombok Tengah

- Tidak tahu- Dinas perikanan

Siapa yang dipercaya oleh khalayak sasaran sebagai sumber informasi?

Siapakah atau apakah sumber informasi yang paling anda percaya untuk menerima informasi tentang penangkapan hasil laut di zona pemanfaatan saja di KKLD Lombok Tengah

- Tidak tahu karena tidak ada yang dipercaya

- Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten

- Dkp bekerjasam dengan masyarakat dibawah.

- Aparat keamanan.- Penyuluh Perikanan.

Analisis Data wawancara Mendalam

Lokasi : Desa SengkolWaktu pelaksanaan : 17 Desember 2012Jumlah peserta : 12 orang

Pertanyaan Umum

Pertanyaan Penelitian Kualitatif

Jawaban atas pertanyaan

Jawaban Yang berbeda

Sikap Tubuh, Nada Bicara dan Catatan Khusus

Mengapa khalayak sasaran melakukan perilaku saat ini?

Dimanakah biasanya Bapak menangkap hasil laut di KKLD Lombok Tengah (Tunjukkan kedalam Peta)

- Zona Rehabilitasi- Zona Pemanfaat

(Tanjung Aan)- Zona Inti- Zona Pemanfaatan

(kadang-kadang)

Suasana akrab dan interaktif

Mengapa nelayan masih melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di di

-Lokasi fhsing ground- Ikan banyak-Lokasi mincing-Ombak tidak terlalu besar

Menjawab sambil tersenyum.

KKLD Lombok Tengah (tunjukkan ke dalam Peta)

-Daerah pecahan ombak

-Pintu masuk sehingga banyak ikan.

-Alat terbatasApakah ada lebih dari satu khalayak yang perlu mengubah perilaku mereka?

Apa jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah.

- Jarring-Pancing-Panah (menyelam)

Menjawab sambil menoleh kearah jaringnya.

Berapa ukuran sampan/perahu yang digunakan untuk menangkap hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah

-2 depa (3,5 – 5 meter)Jika dipakai sendiri

- 5 – 6 m jika dipakai lebih dari 1 orang (2 orang)

- 3 depa (6 meter).- 4 kg

menjawab sambil menunjukkan sampan yang dimaksud.

Kapan saja waktunya untuk menangkap hasil laut di zona inti di KKLD Lombok Tengah

-17.00 – 06.00 alat tangkap pancing.

-Napek (habis sholat subuh s/d masuk waktu sholat duhur.

-06.00 – 12.00 (alat tangkap pancing)

-03.00 – 10.00 (jarring)- 05.00 – 10.00 (jarring)

-16.00 – 19.00 (pancing)

-17.00 – 24.00 (pancing)

Muka yang serius sambil bercerita.

Apakah yang melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi diKKLD Lombok Tengah hanya nelayan dewasa (umur 17 – 50 tahun) saja jika “tidak” (adakah yang berusia di bawah 17 tahun atau diatas 50 tahun)

- “tidak”- Ada juga yang

berumur 12 tahun s/d 60 tahun

Menjawab sambil memberikan contoh nelayan dibawah umur 17 tahun dan di atas 50 tahun.

Berapa hasil tangkapan yang diperoleh dalam

- Ikan rusuk-Mamun-Tanda

Mencontohkan dengan ukuran tertentu (bak

sekali melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah

- Ketiga ikan tersebut jika dijumlahkan berjumlah kira-kira 10 kg

- 2 kg-20 kg (tembang,teri)- 20 – 25 kg-2 – 3 kg-2 – 3 bak- 3 – 4 kg- 1 – 2 bak

warna hitam)

Bagaimana Anda untuk memutuskan untuk melakukan penangkapan hasil laut di zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah.

-Atas inisiatif sendiri-Adu nasib-Berdasarkan pengalaman

-Factor kebiasaan- Berdasarkan informasi dari nelayan yang lain.

-Lokasi dekat dengan rumah

-Alat tangkap yang terbatas

- Ikannya tetap ada-Lokasi yang mudah dijangkau.

-Trumbu karang bagus sehingga ikannya banyak.

Apakah ada khalayak yang memiliki pengaruh besar terhadap khalayak utama Anda (misalnya pemengaruh kunci)?

Apakah bapak pernah berbicara dengan orang lain sebelum melakukan penangkapan ikan

- Kadang – kadang- Klu bicara dengan

orang lain takut tersaingi dilikasi tersebut tidak pernah

- Tidak pernah karena takut disaingi

Tolong ceritakan mengenai pengumpul yang membeli hasil tangkapan bapak, apakah dia sendiri yang ,menentukan harga?

- Harga berdasarkan kesepakatan tergantung jenis ikan yang didapat (ikan hasil pancing nelayan mempunyai posisi tawar yang tinggi)

- Pembeli

Santai sambil bercerita.

Apa yang oleh khalayak sasaran Anda

Apakah yang menjadi kendala nelayan untuk

- Masih ragu karena tidak terlalu sering menangkap diluar

dianggap sebagai halangan untuk memulai perilaku yang baru?

melakukan penangkapan hasil laut diluar zona rehabilitasi atau di zona pemanfaatan di KKLD Lombok Tengah

lokasi tersebut- Alat yang masih

tradisional.- Kebiasaan

menangkap disana- Agak jauh- Tidak berani

ketempat yang jauh.

Apa yang dianggap oleh khalayak sasaran manfaat untuk melakukan perilaku yang baru?

Apakah bapak senang kalau ada di wilayah didekat rumah bapak yang terdapat banyak hasil laut

- Sangat senang sekali bisa menangkap ikan dengan lokasi yang dekat

Kalu bapak hanya diperbolehkan menangkap hasil laut di zona pemanfaatan di KKLD Lombok Tengah, menurut bapak apakah ada manfaatnya

- Akan bertanya dulu kenapa tidak diperbolehkan.

- Manfaatnya saya tidak tahu atau bahkan tidak ada.

- Tidak bermanfaat- Kurang tahu- Tidak ada/sedikit

Posisi duduknya diperbaiki .

Sumber informasi mana yang dicari khalayak sasaran untuk memperoleh informasi mengenai perilaku sasaran?

Siapa atau apakah sumber informasi yang bapak sering gunakakan dalam menerima informasi mengenai penangkapan hasil laut di KKLD Lombok Tengah

- Penyuluh- Balai Budidaya laut

Gerupuk- Tidak ada (tidak

punya TV dan (radio)

Sambil menengok kea rah BBL

Siapa yang dipercaya oleh khalayak sasaran sebagai sumber informasi?

Siapakah atau apakah sumber informasi yang paling anda percaya untuk menerima informasi tentang penangkapan hasil laut di zona pemanfaatan saja di KKLD Lombok Tengah

- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabuapten Lombok Tengah.

- Bupati- Camat- Kades- Tidak ada yang

dipercaya- Khawatir tidak ada

ikan yang ditangkap.

1.2. Model Konsep Final

Model Konsep merupakan konstruksi verbal atau visual yang membantu untuk

membedakan antara apa yang penting dan apa yang tidak Sebuah model

menawarkan kerangka kerja yang menggambarkan (secara logis) hubungan

kausal antara faktor-faktor yang berkaitan. Model konsep dapat mempromosikan

hal yang masuk akal atau makna dalam situasi tertentu. Model konsep menciptakan

realitas dalam arti pemahaman kolektif. Karena model konsep didasarkan pada

bahasa yang berasal dari pengertian teoritis.Model konsep dibangun berdasarkan

teori atau setidaknya pengertian teoritis. Tanpa masukan teoritis, maka mustahil untuk

membuat konstruksi yang berfokus dari sebuah realitas yang terjadi. Teori

memberitahu kepada kita dimana harus mencari, apa yang harus dicari, dan

bagaimana melihat suatu masalah. Dapat dinyatakan bahwa model konsep

merupakan sebuah kerangka kerja yang dibangun melalui kerangka teori atau

tinjauan teoritis yang menggambarkan model hubungan / keterkaitan variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian.

Langkah – langkah primer dalam mengembangkan Konsep Model adalah :

Mengidentifikasi cakupan dan sasaran konservasi anda

Mengidentifikasi ancaman langsung

Memetakan faktor-faktor penyebab dasar untuk ancaman (ancaman tidak

langsung atau faktor penyumbang- langkah ini termasuk mengidentifikasi semua

faktor yang berkaitan dengan aktifitas manusia dan juga merinci semua khalayak)

Mengidentifikasi poin dan tindakan intervensi kunci untuk menghadapi masalah

Bangan Konsep Model KKLD Lombok Tengah

Ruang lingkup proyek (Apakah yang menjadi target konservasi?)

Model konsep adalah langkah pertama utama untuk membuat Kampanye Pride

karena hal ini menunjukkan hal-hal yang terjadi di lapangan/lokasi Proyek. Konsep

Model akan membantu untuk mengidentifikasikan faktor ancaman langsung, tidak

langsung, serta fator kontribusi (akar permasalahan) dari ancaman terhadap

konservasi yang ada di kawasan.

Dampak konservasi yang diinginkan dalam program pride di kawasan konservasi laut

daerah Lombok Tengah adalah kondisi tututpan terumbu karang tetap seperti data

dasar tahun 2013 atau tidak mengalami perubahan pada akhir kampanye. Namum

ada beberapa ancaman yang dapat mengakibatkan biomassa ikan berkurang yaitu

masih adanya penangkapan ikan di zona inti dan zona rehabilitasi serta penangkapan

dengan menggunakan bom yang masih kerap ditemukan di dalam kawasan maupun

diluar kawasan ini.

Dinas Kelutan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah yang mempunyai

wewenang secara utuh dalam pengelolaan kawasan tersebut mempunyai fungsi dan

tugas untuk mengatur dan menjaga agar kawasan tersebut. Kawasan Konservasi

Laut Daerah Lombok Tengah yang berada di Teluk Bumbang mempunyai luas sesuai

yang diusulkan oleh DKP Lombok Tengah ke KKP sebesar 22.950 ha.KKLD Lombok

Tengah secara geografis terletak di :

Sebelah Utara : Desa Segala Anyar Sebelah Timur : Teluk Ekas Sebelah Selatan : Samudra Indonesia Sebelah Barat : Desa Kuta

Dari luas tersebut sudah termasuk zona inti dan zona rehabilitasi yang menjadi focus

kampanye kebanggaan

Penangkapan di zona inti dan zona rehabilitasi di KKLD Lombok Tengah dilakukan

oleh nelayan Mertak, Sengkol dan nelayan dari luar kawasan karena mereka tidak

mengetahui dimana lokasi zona inti dan zona rehabilitasi dan pengawasan yang

dilakukan terutama dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah

belum rutin dilaksanan hal ini disebabkan karena minimnya anggaran yang tersedia,

factor inilah yang menyebabkan nelayan dari desa Mertak,Sengkol dan nelayan dari

luar masih melakukan penangkap di zona –zona tersebut. Selain itu nelayan yang

melakukan aktivitas tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat

terhadap sumber perikanan untuk masa akan datang.

1.1. Rantai Hasil Final untuk Setiap Khalayak Target Final

Rantai hasil adalah rantai sebab akibat, artinya setiap factor merupakan akibat dari

factor sebelumnya atau setiap factor akan menyebabkan adanya perubahan pada

factor berikutnya. Rantai hasil dikembangkan berdasarkan konsep model dan dibuat

berdasarkan khalayak sasaran program pride.

Berdasarkan konsep model dan hasil dari penelitian kualitatif maka khalayak sasaran

pada program pride di KKLD Lombok Tengah adalah nelayan Mertak dan Sengkol

yang sehari-hari melakukan penangkapan di kawasan tersebut. Nelayan dikedua

kawasan yang secara turun temurun melakukan penangkapan di kawasan tersebut.

Secara umum masyarakat di kedua desa tersebut merupakan penduduk asli, namun

demikian tidak menutup kemungkinan adanya masyaakat dri luar. Hal ini disebabkan

akibat petalian karena ikatan perkawinan.

Diharapkan dengan program kampanye kebanggaan nelayan Mertak dan Sengkol

akan menningkat pengetahuannya mengenai zona inti dan zona rehabilitasi,

meningkat pengetahuannya mengenai manfaat zona inti dan zona rehabilitasi,

meningkat pengetahuannya untuk melindungi zona inti dan zona rehabilitasi sehingga

nanti zona inti dan zona rehabilitasi akan tetap menjamin ketersediaan ikan dan hasil

laut lainnya baik saat ini maupun yang akan dating. Pengetahuan dan sikap ini akan

memunculkan juga komunikasi sesama nelayan Mertak,Sengkol tentang kegiatan

yang diperbolehkan serta pentingnya upaya pengawasan untuk menjaga zona

tabungan. Beberapa kegiatan tersebut akan membuat nelayan Mertak,Sengkol tidak

menangkap di zona inti dan zona rehabilitasi sehingga kondisi tutupan terumbu

karang hidup di zona inti dan zona rehabilitasi dapat terjaga dan akan memberikan

cadangan bagi ikan dan hasil laut lainnya di masa akan dating.

Penjelasan singkat tentang segmentasi khalayak target yang akan disasar Narasi dan kerangka logis rantai hasil untuk setiap khalayak target

Bagian 2. Memahami Kawasan Kerja, Khalayak Target, dan Menetapkan Target Sasaran Pride

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan khalayak target nelayan Mertak dan nelayan

Sengkol. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode survey KAP yang

respondennya berdasarkan jumlah populasi. Data populasi di peroleh di kedua desa

tersebut berjumlah 17.756 jiwa.

2.1. Analisis Data Kuantitatif

Metoda penelitian kuantitatif memberikan suatu ketepatan atau memberikan suatu

informasi statistik mengenai profil suatu populasi. Pada kampanye Pride, metode

penelitian kuantitatif digunakan untuk mengevaluasi pencapaian hasil kampanye dalam

kerangka Teori Perubahan (TOC) dan menilai dimana khalayak kita pada rentang

tahapan perubahan perilaku.

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan khalayak target nelayan yang berasal di desa

Mertak,Sengkol yang sehari-hari melakukan penangkapan di KKLD Lombok Tengah .

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode survey KAP yang respondennya

berdasarkan jumlah untuk populasi orang dewasa di dasarkan pada sensus tahun 2010

oleh aparat di kedua desa.

2.1.1. Metode Pengumpulan Data Kuantitatif

Pengumpulan data kuantitatif dilakukan selama 7 hari pada tanggal 18 – 24 November

2012 yang dilakukan oleh 9 enumerator.

Desain sampling berdasarkan jumlah populasi yang terdapat pada desa, dimana semua

nelayan adalah laki-laki yang berusia produktif tersebut memiliki mata pencaharian

sebagai nelayan.

Kemudian Sampel ditentukan berdasarkan jumlah nelayan yang diperoleh di setiap

kampung dengan bantuan http://www.surveysystem.com/sscalc.htm dengan tingkat

keyakinan 95%, dan interval keyakinan 5 %. Hasil yang diperoleh sebanyak 456

responden, yang dalam teknik pelaksanaannya menggunakan pemilihan sampel acak

sederhana. Tipe pertanyaan wawancara bersifat terbuka serta pertanyaan setengah

tertutup yaitu jenis pertanyaan dengan memberikan pilihan tapi juga disediakan

jawaban ‘lainnya’.

Berdasarkan kondisi di lapangan, enumerator mengumpulkan data yang lebih besar

dari rencana jumlah responden. Hal ini di karenakan nelayan lebih banyak di site.

Tabel . Rencana Sampling

Desa Jumlah populasi orang dewasa (jiwa)

Jumlah Nelayan dewasa

%Total populasi

Jumlah TargetResponden (jiwa)

Mertak 7.428 301 172 40 % 172

Sengkol 10.328 456 261 60 % 261

Total 17.756 757 433 100 % 433

Dengan melihat target responden diatas maka teknik survey yang akan digunakan

yakni dengan menggunakan methode sensus artinya semua responden akan

dilakukan wawancara oleh enumerator. Wawancara yang dilakukan dengan terbuka

akan tetapi jawabannya setengah terbuka artinya jawaban-jawabannya diberikan

pilihan kepada responden. Untuk mencapai desain yang acak dan representative,

survey akan diselenggarakan dari rumah ke rumah dengan menggunakan 9

enumerator yang sudah dilatih sebelum melaksanakan survey kuantitatif. Masing-

masing enumerator akan memperoleh peta wilayah survey sasaran mereka, dan

akan menyasar setiap rumah di desa mereka sampai jumlah sampel minimum

tercapai. Para pelaksana survey akan mencoba sebaik-baiknya untuk bekerja pada

waktu-waktu yang berbeda agar dapat memastikan tingkat respon yang tinggi dan

beragam. Tingkat respon akan dicatat untuk setiap survey untuk memahami berapa

tingkat penolakan dan apakah khalayaknya spesifik. Wilayah sasaran survey akan

memiliki satu komponen, nelayan di KKLD Lombok Tengah secara keseluruhan.

Proses input data dilakukan selang satu hari setelah proses survey dilakukan, input

data ini di lakukan oleh dua orang relawan.

Table Perencanaan Survey

Total jumlah sampel survey 422

Waktu bagi enumerator45 Menit

Jumlah jam enumerator bekerja per hari 6 jam

Jumlah survey yang dapat dikerjakan satu enumerator per

hari

8 responden

Jumlah enumerator yang ada 9 orang

Jumlah survey yang dapat dikerjakan per hari oleh jumlah

total enumerator

72

Jumlah hari yang diperlukan untuk mengerjakan survey 6 hari

Jumlah hari tambahan yang diperlukan untuk perjalanan 2 hari

Tanggal pelatihan enumerator 11 - 12 Januari 2013

Tanggal mulai dan selesai survey 14 – 19 Januari 2013

Jumlah orang yang akan memasukan data 3 orang

Tanggal untuk memasukan data 15 Januari 2013

Tanggal selesai memasukan data 22 Januari 2013

Draf Sasaran yang berkaitan dengan draf Rantai Hasil bagi Nelayan dan pertanyan

Survey terkait. Tahap-tahap perubahan perilaku juga merupakan indikator yang

sangat penting dalam memahami khalayak sasaran kita. Tahap-tahap perubahan

perilaku yang berikut telah dibuat draftnya untuk pertanyaan dalam survei

sosiologis.

2.1.1 Analisis Hasil Penelitian Kuantitatif

Jumlah Total Manusia yang ada di kawasan tersebut sejumlah 17.756 Jiwa, 5204 KK

yang meliputi 2 (dua) wilayah desa yakni desa Mertak sebagai tempat kawasan, dan

Sengkol (dusun Gerupuk)

Jumlah manusia di kawasan target yakni sebanyak 2421 Jiwa Jiwa 745 kk.Jumlah

tersebut merupakan jumlah penduduk yang mendiami sekaligus memanfaatkan di

kawasan target yakni Teluk Bumbang.

Secara umum masyarakat di pesisir adalah merupakan masyarakat pendatang dari

desa lain,karena wilayah tersebut masih berupa hutan belantara yang belum

berpenghuni.Akibat dari perkembangan dan pertambahan penduduk diwilayah

tersebut maka terjadi pengembangan terhadap desa setempat. Hal ini terjadi secara

terus menerus hingga saat ini. Pengelolaan perikanan yang dilakukan saat itu masih

sangat tradisional dari alat tangkapnya (pancing) hingga cara penanganan hasil-hasil

panen.

Pada umumnya masyarakat di Pulau Lombok mayoritas menganut agama Islam,

termasuk juga masyarakat Lombok Tengah serta masyarakat pesisir.Pola

pengambilan keputusan masih dianut atau diterapkan sistim musyawarah dengan

melibatkan tokoh masyarakat,tokoh agama,tokoh adat,unsur-unsur dari pemerintah

setempat dari pemerintah paling bawah (RT,RW,Kadus) sampai kepala desa

setempat.Terkadang juga pemecahan suatu masalah harus melibatkan desa lain

atau bahkan desa diwilayah kabupaten lain (Lombok Timur atau Lombok Barat).

Keterikatan masyarakat setempat juga diikat oleh awiq-awiq yang dibuat secara

bersama-sama dengan melibatkan masyarakat pemanfaat dikawasan tersebut.

Dari hasil survey KAP memperlihatkan bahwa rata sasaran target 40,0% tidak tamat

Sekolah Dasar sedangkan yang tamat SMA atau sederajat sebanyak hanya 4,0%

Tabel tingkat pendidikan

Tabel tingkat usia

Gambaran Kuantitatif untuk Komponen Pengetahuan (K)

Berdasarkan hasil analisa data kuantitatif terhadap pertanyaan Pengetahuan nelayan

Mertak dan Sengkol yang mengetahui lokasi zona inti 5,9%, zona rehabilitasi sebesar

2,8%,yang mengetahui manfaat zona inti 5,7%manfaat zona rehabilitasi 4,5%,

Pertanyaan Responden yang

inginkan

Persentasi

Jawaban

Responden

Apakah Anda mengetahui lokasi zona inti di Teluk Bumbang (jika responden menjawab Ya, lanjut ke pertanyaan berikut)

Nelayan mertak tahu

Nelayan Sengkol tahu

1,8 %

10,5%

Apakah Anda mengetahui lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang (jika responden menjawab Ya, lanjut ke pertanyaan berikut)

Nelayan mertak tahu

Nelayan Sengkol tahu

1,4%

4,5%

Menurut Anda apa manfaat zona inti

di Teluk Bumbang?

Nelayan mertak tahu

Nelayan Sengkol tahu

24,9%

32,2%

Menurut Anda apa manfaat zona rehabilitasi di Teluk Bumbang?

Nelayan mertak tahu

Nelayan Sengkol tahu

3,2%

6,0%

Gambaran Kuantitatif dari hasil Survey mengenai Sikap Mengukur indicator sikap pada nelayan di desa Mertak dan Sengkol sebagai salah

satu indicator dalam perubahan prilaku. Dalam Survey KAP di kembangkan beberapa

pertanyaan untuk mengukur indicator sikap antara lain sikap tentang setuju mengenai

lokasi zona inti dan zona rehabilitasi

Tabel Sikap dari Khalayak Target

Pertanyaan Responden yang

inginkan

Persentasi

Jawaban

Responden

Saya akan membacakan beberapa pernyataan dibawah ini, tolong berikan pendapat anda apakah : sangat setuju,setuju,tidak setuju,sangat tidak setuju,ragu-ragu,tidak tahu.

Nelayan Mertak setuju

Nelayan Sengkol setuju

27,9%

31,5%

Apakah Anda menyetujui perairan dari Trasak Atas sampai dengan Lekon Ujung menjadi lokasi zona inti di Teluk Bumbang? (jika responden menjawab tidak setuju/ sangat tidak setuju, lanjutkan ke pertanyaan berikut)

Nelayan Mertak setuju

Nelayan Sengkol setuju

25,2%

25%

Apakah Anda setuju untuk melindungi zona inti di Teluk Bumbang (jika responden menjawab tidak setuju/ sangat tidak setuju, lanjutkan ke pertanyaan berikut)

Nelayan Mertak setuju

Nelayan Sengkol setuju

60,8%

71,0%

Apakah Anda setuju untuk melindungi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang (jika responden menjawab tidak setuju/ sangat tidak setuju, lanjutkan ke pertanyaan berikut)

Nelayan Mertak setuju

Nelayan Sengkol setuju

24,3%

61,7%

Gambaran Kualitatif untuk Komponen IC (Komunikasi Interpersonal)

Komunikasi Interpersonal adalah survey kuantitatif yang dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar diskusi atau pembicaraan antara nelayan (pernah, tidak pernah, tidak

ingat dan tidak tau) lokasi zona inti dan zona rehabilitasi, dapat dilihat hasil survey pada

tabel dibawah ini.

Tabel Pertanyaan Kualitatif dari Komunikasi Interpersonal

Pertanyaan Responden yang inginkan Persentasi

Jawaban

Responden

Dalam enam bulan terakhir apakah ada orang lain yang berdiskusi dengan Anda mengenai lokasi zona inti di Teluk Bumbang?

Nelayan Mertak pernah

Nelayan Sengkol pernah

2,7%

5%

Dalam enam bulan terakhir apakah ada orang lain yang berdiskusi dengan Anda mengenai lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang?

Nelayan Mertak pernah

Nelayan Sengkol pernah

1,8%

5%

Dalam enam bulan terakhir apakah

ada orang lain yang berdiskusi

dengan Anda untuk melindungi zona

inti agar menjamin ketersediaan

Nelayan Mertak pernah

Nelayan Sengkol pernah

0,5%

9%

sumberdaya perikanan

Dalam enam bulan terakhir apakah

ada orang lain yang berdiskusi

dengan Anda untuk melindungi zona

rehabilitasi agar menjamin

ketersediaan sumberdaya perikanan?

Nelayan Mertak pernah

Nelayan Sengkol pernah

0,%

8,5%

Gambaran Survey Kuantitatif Mengenai Komponen Perubahan Perilaku (BC)

Perubahan yang diharapkan dalam kegiatan Kampanye Pride ini adalah nelayan

Mertak dan Sengkol hanya akan menangkap ikan di zona perikanan

berkelanjutan.Dari hasil survey KAP masih banyak nelayan yang menangkap ikan di

zona inti dan zona rehabilitasi

Tabel Tabel Pertanyaan Tahapan Penyingkiran Halangan

2.2. Status Khalayak Target pada Kontinuum Perubahan Perilaku, untuk Setiap Khalayak Target

Penjelasan singkat mengenai perubahan perilaku yang diharapkan terjadi di akhir Kampanye Pride. (Apakah komponen BC dari Teori Perubahan? Perilaku-perilaku seperti apa yang diharapkan akan diperlihatkan secara aktual oleh khalayak target ketika kampanye Pride berakhir?)

Keputusan posisi khalayak target dalam kontinuum perubahan perilaku, pada saat Persiapan? Aksi? Pemeliharaan?)

Karakteristik khalayak target saat ini/Pertimbangan yang digunakan saat menetapkan posisi setiap khalayak target pada kontinuum perubahan perilaku

2.3. Analisis Data EkologiData terakhir menujnukkan masih banyak nelayan yang masih masuk dan melakukan aktifitas penangkapan di zona inti dan zona reahabilitasi yakni sebesar 24 orang.

(Pengurangan Ancaman (TR)

Bagian ini memuat penjelasan singkat mengenai target konservasi yang akan disasar, serta pengurangan ancaman yang diharapkan terjadi. Isi dari bagian ini adalah:

Apakah hasil konservasi yang akan dicapai?, serta penjelasan singkat mengenai data baseline dan metode pengukurannya

Apakah ancaman yang akan dikurangi?, serta penjelasan singkat mengenai data baseline dan metode pengukurannya

2.4. Rencana Penyingkiran Halangan

(250-300 kata)

Sumber informasi untuk bagian ini adalah “Ringkasan Eksekutif” dari dokumen BROP. Isi bagian ini adalah:

Ringkasan strategi penyingkiran halangan untuk kawasan kerja

Dari hasil wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus yang sudah

dilakukan selama masa perencanaan kampanye, telah diidentifikasi halangan kunci

bagi Nelayan desa Mertak dan Sengkol untuk menangkap ikan di zona perikanan

berkelanjutan di Teluk Bumbang adalah sebagai berikut:

Nelayan masih belum tahu dimana lokasi zona inti dan zona rehabilitasi

Nelayan masih melakukan penangkapan di zona inti dan zona rehabilitasi di Teluk

Bumbang karena jaraknya dekat dengan pemukiman nelayan sehingga biaya yang

dikeluarkan tidak terlalu besar.

Zona inti dan zona rehabilitasi tersebut disamping gelombangnya tidak terlalu besar

juga merupakan tempat menangkap ikan secara turun temurun

Teluk Bumbang merupakan tempat bermunculan benih-benih lobster

Armada yang digunakan oleh nelayan masih tradisional.

Oleh karena itu, strategi penyingkiran halangan kami adalah:

Memperjelas lokasi Zona Inti dan Zona Rehabilitasi di Teluk Bumbang dengan

pemasangan tanda batas. Tanda batas ini akan berupa pengapung yang dipasang

sehingga bisa dilihat dengan jelas tidak hanya oleh nelayan.

Tanda batas sudah terpasang pada bulan Juni 2013, sehingga kita dapat

menggunakan gambar penanda batas tersebut dalam materi kampanye untuk

memastikan hubungan di antara penanda batas dan lokasi zona inti dan zona

rehabilitasi bisa dimengerti. Tanda-tanda batas ini akan menjadi gambar kunci yang

dipergunakan dalam keseluruhan kampanye.

Dengan memasang tanda batas di zona rehabilitasi dan inti di Teluk Bumbang, maka

diharapkan Nelayan Mertak dan Sengkol tidak lagi menangkap ikan di lokasi ini.

Nelayan Mertak dan Sengkol akan menangkap ikan di zona perikanan berkelanjutan

di Teluk Bumbang. Dari hasil diskusi kelompok terfokus, satu orang nelayan

melakukan penangkapan di zona inti dan zona rehabilitasi dalam satu hari sampai

dua atau tiga hari. Data terakhir hasil monitoring jumlah nelayan yang melakukan

penangkapan di zona inti dan zona rehabilitasi yang dilakukan dari tanggal 29 sampai

31 Januari 2013 sebanyak 21 orang. Dari tiga hari monitoring tersebut selama dua

hari berturut-turut yakni tanggal 29 sampe 30 Januari di temukan nelayan

menggunakan bahan peledak , nelayan tersebut berasal dari daerah lain (Lombok

Timur). Dari data monitoring tersebut diatas maka tanda batas merupakan cara yang

paling tepat untuk mengurang atau menghilangkan tekanan tersebut.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lombok Tengah akan menjadi

penanggung jawab utama pelaksanaan strategi penyingkiran halangan, dengan

dukungan dari RARE. RARE akan menyediakan dukungan teknis dan pendanaan

untuk pemasangan penanda batas. Dalam penandaan batas zonasi, DKP Lombok

Tengah dapat melibatkan Kelompok Masyarakat di Mertak dan Sengkol.

2.5. Sasaran SMART Final

(1.500-2.000 kata)

Bagian ini memuat semua sasaran SMART yang telah dilengkapi dengan data baseline dan target yang akan dicapai di akhir periode Pride. Isi bagian ini adalah:

Tabel Sasaran SMART Final per komponen Teori Perubahan untuk setiap khalayak target

Contoh Tabel: Khalayak Target: Nelayan

Sasaran SMART yang diperbaharui

ToC Hasil Antara Sasaran SMART Awal Pertanyaan Survey Awal

K Pengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkat

Nelayan Desa Mertak yang mengetahui lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkat dari 1.8% pada tahun 2012 menjadi 25% pada tahun 2014

Apakah Anda mengetahui lokasi zona inti di Teluk Bumbang (jika responden menjawab Ya, lanjut ke pertanyaan berikut)

Tolong tunjukkan di dalam peta, dimanakah lokasi zona inti di Teluk Bumbang.

Nelayan Desa Sengkol yang mengetahui lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkat dari 10,5% pada tahun 2012 menjadi 33,7% pada tahun 2014

Pengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkat

Nelayan Desa Mertak yang mengetahui lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkat dari1,4 % pada tahun 2012 menjadi 24,6% pada tahun 2014

Apakah Anda mengetahui lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang (jika responden menjawab Ya, lanjut ke pertanyaan berikut)

Tolong tunjukkan di dalam peta, dimanakah lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang.

Nelayan Desa Sengkol yang mengetahui lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkat dari 4,5 % pada tahun 2012 menjadi 27,5% pada tahun 2014

Pengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang meningkat

Nelayan Desa Mertak yang mengetahui lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang meningkat dari 3,2 % tahun 2012 menjadi 26,4% pada tahun 2014.

Apakah Anda mengetahui lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang? (jika responden menjawab Ya, lanjut ke pertanyaan berikut)

Tolong tunjukkan di dalam peta, dimanakah lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang?

Nelayan Desa Sengkol yang mengetahui lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang meningkat dari 6,5% tahun 2012 menjadi 29,7%pada tahun 2014.

Nelayan Desa Mertak dan Sengkol yang mengetahui ada manfaat zona Inti

Nelayan Desa Mertak yang mengetahui ada zona Inti meningkat dari 2,7% pada tahun 2012 menjadi 24,9% pada tahun 2014

Menurut Anda apa manfaat zona inti di Teluk Bumbang?

Nelayan Desa Sengkol yang mengetahui zona Inti meningkat dari 9,0% pada tahun 2012 menjadi 32,2% pada tahun 2014

Pengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang manfaat zona Rehabilitasi untukmemulihkan kondisi laut dan perikanan meningkat

Nelayan Desa Mertak yang mengetahui manfaat zona rehabilitasi untuk memulihkan kondisi laut dan perikanan meningkat dari 3,2% pada tahun 2012 menjadi 25,4% pada tahun 2014

Menurut Anda apa manfaat zona rehabilitasi di Teluk Bumbang?

Nelayan Desa Sengkol yang mengetahui manfaat zona re7habilitasi untuk memulihkan kondisi laut dan perikanan meningkat dari 6,0% pada tahun 2012 menjadi 29,2% pada tahun 2014

A Nelayan Desa Mertak dan Sengkol yang menyetujui lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkat

Nelayan Desa Mertak yang menyetujui lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkat dari 27,9%pada tahun 2012 menjadi 67,3% pada tahun 2014

Saya akan membacakan beberapa pernyataan dibawah ini, tolong berikan pendapat anda apakah : sangat setuju,setuju,tidak setuju,sangat tidak setuju,ragu-ragu,tidak tahu.

Apakah Anda menyetujui perairan dari Trasak Atas sampai dengan Lekon Ujung menjadi lokasi zona inti di Teluk Bumbang? (jika responden menjawab tidak setuju/ sangat tidak setuju, lanjutkan ke pertanyaan berikut)

Nelayan Desa Sengkol yang menyetujui lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkat dari 31,5% pada tahun 2012 menjadi 68,9% pada tahun 2014

Apa yang membuat Anda tidak setuju?

Nelayan Desa Mertak dan Sengkol yang menyetujui lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkat

Nelayan Desa Mertak yang menyetujui lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkat dari 25,2% pada tahun 2012 menjadi 62,6% pada tahun 2014

Apakah Anda menyetujui perairan dari Mertak sampai dengan Tanjung Bugulung menjadi lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang? (jika responden menjawab tidak setuju/ sangat tidak setuju, lanjutkan ke pertanyaan berikut)

Apa yang membuat Anda tidak setuju?

Nelayan Desa Sengkol yang menyetujui lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkat dari 25,0% pada tahun 2012 menjadi 62,4% pada tahun 2014

Nelayan Desa Mertak dan Sengkol yang menyetujui untuk menangkap ikan di lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang meningkat

Nelayan Desa Mertak yang menyetujui untuk menangkap ikan di lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang meningkat dari 23,9% pada tahun 2012 menjadi 71,3% pada tahun 2014.

Apakah Anda menyetujui untuk menangkap ikan di zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang (jika responden menjawab tidak setuju/ sangat tidak setuju, lanjutkan ke pertanyaan berikut)

Apa yang membuat Anda tidak setuju?

2.6.Teori Perubahan Final

(500-1.000 kata)

Bagian ini memuat Teori Perubahan versi akhir (sebelum Pride diimplementasikan). Isi bagian ini adalah:

Narasi singkat Teori Perubahan Tabel Teori Perubahan Final

Contoh Tabel Teori Perubahan Final :

Komponen Teori Perubahan

Uraian

Pengetahuan Pengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkat

Pengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkat

Pengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang meningkatPengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang manfaat zona Inti untuk menjamin ketersediaan sumberdaya perikanan meningkatPengetahuan Nelayan Desa Mertak dan Sengkol tentang manfaat zona Rehabilitasi untuk menjamin ketersediaan sumberdaya perikanan meningkat

Sikap Nelayan Desa Mertak dan Sengkol yang menyetujui lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkatNelayan Desa Mertak dan Sengkol yang menyetujui lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkatNelayan Desa Mertak dan Sengkol yang menyetujui untuk menangkap ikan di lokasi zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang meningkatNelayan Desa Mertak dan Sengkol setuju untuk melindungi zona inti guna menjamin ketersediaan sumberdaya perikanan meningkatNelayan Desa Mertak dan Sengkol setuju untuk melindungi zona rehabilitasi guna menjamin ketersediaan sumberdaya perikanan meningkat

Komunikasi Interpersonal

Diskusi antara nelayan Desa Mertak dan Sengkol dengan orang lain di mengenai lokasi zona inti di Teluk Bumbang meningkatDiskusi antara nelayan Desa Mertak dan Sengkol dengan orang lain mengenai lokasi zona rehabilitasi di Teluk Bumbang meningkatDiskusi antara Nelayan Desa Mertak dan Sengkol dengan orang lain tentang menangkap ikan di zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang meningkatDiskusi antara nelayan Desa Mertak dan Sengkol dengan orang lain mengenai perlunya melindungi zona inti agar menjamin ketersediaan sum-berdaya perikanan meningkat.Diskusi antara nelayan Desa Mertak dan Sengkol dengan orang lain mengenai perlunya melindungi zona rehabilitasi agar menjamin ketersediaan sumberdaya perikanan meningkat.

Penyingkiran Halangan

Pemasangan tanda batas zona inti dan zona Rehabilitasi di Teluk Bumbang

Perubahan Perilaku Nelayan di desa Mertak, dan Sengkol menangkap ikan dan hasil laut lainnya di zona perikanan berkelanjutan di Teluk Bumbang

Pengurangan Ancaman

Nelayan yang melakukan penangkapan ikan dan hasil laut lainnya di zona inti dan zona rehabiliatasi di Teluk Bumbang berkurang menjadi 50%

Target Konservasi Pada tahun 2014, Tutupan Terumbu Karang di Zona inti dan zona rehabilitasi di Teluk Bumbang tetap seperti data dasar Tahun 2012.

Bagian 3. Lampiran

Bagian ini memuat seluruh dokumen yang menjadi acuan dalam penulisan Rencana Kerja. Isi bagian ini adalah:

Lampiran A: Tabel Rangkuman – Analisis Data Kualitatif

Lampiran B: Kuesioner Survei Final & Hasil Survei Kuantitatif, dalam bentuk tabel untuk setiap khalayak target

Lampiran C: Dokumen lengkap BROP

Lampiran D: Tabel Lengkap Saluran Komunikasi dan Pemilihan Media/Kegiatan di Kawasan Kerja

Lampiran E: Dokumentasi foto pelaksanaan kegiatan perencanaan di lapangan