46
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi Pegawai Negeri Sipil guna peningkatan kinerja organisasi, perlu diberikan kesempatan bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk mengikuti pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan/ atau pendidikan profesi melalui program tugas belajar dan/atau izin belajar. b. bahwa agar pelaksanaan tugas belajar dan izin belajar berdaya guna dan berhasil guna, perlu diatur ketentuan mengenai tata cara pelaksanaannya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu

kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR

TENTANGPEDOMAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI

PEGAWAI NEGERI SIPILDI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi Pegawai Negeri Sipil guna peningkatan kinerja organisasi, perlu diberikan kesempatan bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perhubungan untuk mengikuti pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan/ atau pendidikan profesi melalui program tugas belajar dan/atau izin belajar.

b. bahwa agar pelaksanaan tugas belajar dan izin belajar berdaya guna dan berhasil guna, perlu diatur ketentuan mengenai tata cara pelaksanaannya;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pedoman Tugas Belajar dan Izin Belajar Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 2: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 2 -

Tahun

Page 3: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1178);

6. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

7. Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961 tentang Peraturan Pelaksanaan Tentang Pemberian Tugas Belajar di Dalam dan di Luar Negeri;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi;

Page 4: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 4 -

9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 15 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Mahkamah Pelayaran;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 48 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komite Nasional Keselamatan Transportasi;

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM. 2 Tahun 2015 tentang Pendelegasian Wewenang dan Pemberian Kuasa Bidang Kepegawaian di lingkungan Kementerian Perhubungan;

12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012);

13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 3 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 63);

14. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

Memperhatikan : Surat Edaran Menteri PAN dan RB Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar;

MEMUTUSKAN:

Page 5: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 5 -

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

2. Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di lembaga pendidikan formal baik di dalam atau di luar negeri, bukan atas biaya sendiri, dan meninggalkan tugas sehari-hari sebagai PNS.

3. Izin Belajar adalah persetujuan yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada PNS untuk mengikuti pendidikan dengan biaya sendiri.

4. Surat Tugas Belajar adalah dokumen dinas penugasan yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan formal dengan biaya dari pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri.

5. Surat Izin Belajar adalah dokumen dinas persetujuan yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti pendidikan formal dengan biaya mandiri.

6. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan tertentu.

Page 6: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 6 -

7. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

8. Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

9. Pendidikan Lanjutan adalah pendidikan yang dilakukan apabila PNS Tugas Belajar pada satu program pendidikan yang dikarenakan prestasi akademis kemudian mendapat beasiswa di lembaga pendidikan atau sponsor untuk melanjutkan pendidikan lanjutan yang lebih tinggi.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk tertib

administrasi kepegawaian dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pemberian tugas belajar dan izin belajar di lingkungan Kementerian Perhubungan.

(2) Peraturan Menteri ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi Pegawai Negeri Sipil serta kinerja organisasi.

BAB IIITUGAS BELAJAR

Bagian PertamaJenis Tugas Belajar

Pasal 3(1) Jenis pendidikan tugas belajar di lingkup perhubungan

terdiri atas pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan pendidikan profesi.

Page 7: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 7 -

(2) Pendidikan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Program Sarjana (S1) dan Program Pasca Sarjana yang meliputi Progrma Magister (S2) dan Program Doktor (S3).

(3) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Program Diploma I (DI), Program Diploma II (DII), Program Diploma III (DIII) dan Program Diploma IV (DIV).

(4) Pendidikan profesi merupakan program pendidikan spesialis.

Bagian KeduaJangka Waktu Pelaksanaan Tugas Belajar

Pasal 4(1) Jangka waktu pelaksanaan tugas belajar ditentukan

sebagai berikut:a. Program Diploma I (DI) paling lama 1 (satu) tahun;b. Program Diploma II (DII) paling lama 2 (dua) tahun;c. Program Diploma III (DIII) paling lama 3 (tiga) tahun;d. Program Strata I (S-1)/ Diploma IV (DIV) paling lama

4 (empat) tahun;e. Program Strata II (S-2) atau setara paling lama 2

(dua) tahun;f. Program Strata III (S-3) atau setara paling lama

4 (empat) tahun;(2) Jangka waktu pelaksanaan tugas belajar sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) masing-masing dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun sesuai kebutuhan instansi dan persetujuan sponsor dan/ atau instansi.

(3) Bagi PNS yang belum dapat menyelesaikan tugas belajar setelah diberikan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat diberikan perpanjangan kempali paling lama 1 (satu) tahun dengan perubahan status menjadi izin belajar.

Page 8: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 8 -

(4) Dalam melaksanakan izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) PNS tetap dapat meninggalkan tugasnya sebagaimana berlaku bagi tugas belajar.

Bagian KetigaPenyusunan Rencana Kebutuhan Tugas Belajar

Pasal 3(1) Pelaksanaan tugas belajar dilaksanakan berdasarkan

rencana kebutuhan tugas belajar di lingkungan Kementerian Perhubungan.

(2) Sekretaris Jenderal c.q. Biro Kepegawaian dan Organisasi bertanggungjawab atas penyusunan rencana kebutuhan tugas belajar di lingkungan Kementerian Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 4Penyusunan rencana kebutuhan tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 didasarkan pada analisis kebutuhan jenis-jenis program studi yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi serta memenuhi ketentuan:a. kelembagaan pendidikan tinggi penyelenggara program

studi yang dipilih mempunyai ijin penyelenggaraan dari Menteri yang membidangi pendidikan dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundangan; dan

b. dalam hal program studi yang dipilih berada didalam negeri minimal memiliki akreditasi B.

Pasal 5(1) Pimpinan unit kerja eselon II pusat dan para Kepala Unit

Pelaksana Teknis pada awal bulan Juni menyusun rencana kebutuhan tugas belajar dan secara hierarki diusulkan kepada Menteri Perhubungan cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan melalui pimpinan unit kerja eselon I masing-masing.

(2) Penyusunan rencana kebutuhan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

Page 9: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 9 -

dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum pada Contoh 1 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) Rencana kebutuhan tugas belajar ditetapkan setiap tahun paling lambat pada akhir bulan November.

Pasal 6(1) Rencana kebutuhan tugas belajar ditetapkan dengan

Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana tercantum pada Contoh 2 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(2) Menteri Perhubungan memberikan kuasa kepada Sekretaris Jenderal untuk menandatangani Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Bagian KeempatPenyediaan Anggaran Tugas Belajar

Pasal 7Anggaran tugas belajar dapat bersumber dari anggaran Kementerian Perhubungan, cost sharing, sponsor dari dalam dan/ atau luar negeri, dan/ atau anggaran lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 8(1) Anggaran tugas belajar yang bersumber dari anggaran

Kementerian Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat dianggarkan dengan meliputi komponen sebagai berikut:a. Biaya matrikulasi, dalam hal diwajibkan untuk

mengikuti;b. Biaya pendidikan;c. Biaya hidup selama pendidikan; d. Biaya tunjangan buku; e. Biaya operasional;

User, 02/02/17,
Cari referensi kemenkeu
Page 10: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 10 -

f. Tunjangan praktek;g. Tunjangan penelitian dan seminar; h. Biaya perjalanan pergi dan pulang dari tempat

asal ke tempat pendidikan dibayarkan 2 (dua) kali yaitu pada saat awal masuk studi dan akhir studi, bagi karyasiswa yang studi di luar negeri;

i. Biaya fiskal, bagi karyasiswa yang studi di luar negeri;

j. Biaya asuransi kesehatan dan kecelakaan bagi Tugas Belajar di luar negeri; dan/ atau

k. Biaya Perjalanan untuk kunjungan keluarga di tanah air maksimal 2 (dua) kali selama masa pendidikan.

(2) Anggaran tugas belajar yang bersumber dari sponsor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 komponen biaya bantuan pendidikan mengikuti ketentuan yang berlaku dari sponsor.

Bagian KelimaPejabat Yang Berwenang Menetapkan Tugas Belajar

Pasal 9(1) Pejabat yang berwenang menetapkan tugas belajar

yaitu:a. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk

menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Sekretariat Jenderal, Staf Ahli, Pusat, Sekretariat Komite Nasional Keselamatan Transportasi, dan Mahkamah Pelayaran;

b. Sekretaris Inspektorat Jenderal untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Inspektorat Jenderal;

c. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;

User, 02/02/17,
Cari referensi kemenkeu
Page 11: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 11 -

d. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

f. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

g. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;

h. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan; dan

i. Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menetapkan tugas belajar setelah memperoleh penetapan kelulusan seleksi tugas belajar.

Bagian KeenamKetentuan dan Persyaratan Tugas Belajar

Pasal 10(1) Ketentuan pemberian tugas belajar sebagai berikut:

a. berstatus Pegawai Negeri Sipil;b. memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tahun

terhitung sejak diangkat sebagai PNS;

Page 12: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 12 -

c. Unsur Penilaian Prestasi Kerja PNS sekurang-kurangya bernilai Baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;

d. Untuk menempuh program studi yang dipersyaratkan dalam jabatan sesuai dengan analisis beban kerja dan perencanaan SDM guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi;

e. Program studi di dalam negeri memiliki akreditasi minimal B;

f. kelembagaan pendidikan tinggi penyelenggara program studi yang dipilih mempunyai ijin penyelenggaraan dari Menteri yang membidangi pendidikan dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundangan

g. Lulus seleksi tugas belajar;h. Usia Maksimal:

1) Program Diploma I (DI), Program Diploma II (DII), Program Diploma III (DIII), dan Program Strata I (S-1)/ Diploma IV (DIV) atau setara berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun;

2) Program Strata II (S-2) atau setara berusia paling tinggi 37 (tiga puluh tujuh) tahun;

3) Program Strata III (S-3) atau setara berusia paling tinggi 40 (empat puluh) tahun;

i. Dalam hal PNS berada di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar atau memangku jabatan yang sangat diperlukan usia maksimal:1) Program Diploma I (DI), Program Diploma II

(DII), Program Diploma III (DIII), dan Program Strata I (S-1)/ Diploma IV (DIV) atau setara berusia paling tinggi 37 (tiga puluh tujuh) tahun;

2) Program Strata II (S-2) atau setara berusia paling tinggi 42 (empat puluh dua) tahun;

Page 13: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 13 -

3) Program Strata III (S-3) atau setara berusia paling tinggi 47 (empat puluh tujuh) tahun;

j. Bagi PNS yang menduduki jabatan struktural dibebaskan dari jabatannya;

k. Bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional dibebaskan sementara dari jabatannya;

l. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;

m. Tidak sedang dalam proses dan/atau diberhentikan dari jabatan baik bersifat tetap atau sementara sebagai PNS;

n. Tidak sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara;

o. Tidak sedang mengajukan upaya administratif sebagai akibat penjatuhan hukuman disiplin;

p. Tidak menerima uang tunggu;q. Tidak sedang melaksanakan kewajiban

pengabdian setelah tugas belajar;r. Tidak pernah dibatalkan/gagal dalam tugas belajar

yang disebabkan oleh kelalaian dan/atau kesalahannya;

s. Mendapat rekomendasi persetujuan untuk mengikuti tugas belajar dari pimpinan unit kerja Eselon II;

t. Menandatangani Surat Perjanjian Tugas Belajar dan menyatakan kesanggupan untuk mengembalikan seluruh biaya bantuan pendidikan yang telah diterima dalam hal mengalami gagal studi dan/atau mengundurkan diri dari unit kerja sebelum masa pengabdian setelah tugas belajar selesai.

(2) Persyaratan pemberian tugas belajar sebagai berikut:a. Foto Copy SK Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil;b. Foto Copy SK pangkat Terakhir;c. Fotocopy Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri

Sipil 1 (satu) tahun terakhir;

Page 14: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 14 -

d. Fotocopy Ijazah dan transkip nilai (cap basah) yang telah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang dibidang akademik (Rektor/ Dekan/ Ketua/ Direktur/ Kepala Sekolah);

e. Fotocopy surat Keputusan dari BAN-PT tentang nilai dan peringkat akreditasi program studi minimal B yang telah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang dibidang akademik (Rektor/Dekan/Ketua/Direktur);

f. Fotocopy Keputusan tentang penetapan kelulusan seleksi tugas belajar;

g. Fotocopy SK pembebasan dari jabatan struktural;h. Fotocopy SK pembebasan sementara dari jabatan

fungsional;i. Surat Keterangan bermaterai yang menyatakan

bahwa PNS tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, tidak sedang dalam proses dan/atau diberhentikan dari jabatan baik bersifat tetap atau sementara, tidak sedang menjalani cuti di luar tanggungan Negara, tidak sedang mengajukan upaya administratif sebagai akibat penjatuhan hukuman disiplin, tidak menerima uang tunggu, tidak sedang melaksanakan kewajiban pengabdian setelah tugas belajar, tidak pernah dibatalkan/gagal dalam tugas belajar yang disebabkan oleh kelalaian dan/atau kesalahannya yang disahkan oleh atasan langsung dengan format sebagaimana tercantum pada Contoh 3 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

j. Surat rekomendasi persetujuan untuk mengikuti tugas belajar yang disahkan oleh pimpinan unit kerja Eselon II dengan format sebagaimana tercantum pada Contoh 4 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

Page 15: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 15 -

k. Surat Perjanjian Tugas Belajar yang disahkan oleh PNS tugas belajar dan diketahui pimpinan unit kerja Eselon II dengan format sebagaimana tercantum pada Contoh 5 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

l. Surat Keterangan Persetujuan Mutasi dalam jabatan yang baru yang ditandatangani oleh Pimpinan Unit Kerja setingkat eselon II atau Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan format sebagaimana tercantum pada Contoh 6 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

m. Surat Pernyataan bermaterai bersedia ditempatkan di unit kerja yang baru sesuai kebutuhan organisasi dengan format sebagaimana tercantum pada Contoh 7 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Bagian KetujuhMekanisme Tugas Belajar

Dengan Sumber Anggaran Kementerian Perhubungan

Paragraf 1Pengumuman

Pasal 11(1) Pengumuman Tugas Belajar dilaksanakan Biro

Kepegawaian dan Organisasi paling lambat akhir bulan Januari setiap tahunnya.

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat terbuka dan disampaikan secara tertulis kepada seluruh Pimpinan Unit Kerja eselon II Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Perhubungan dan dipublikasikan melalui website Kementerian Perhubungan.

Page 16: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 16 -

(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencantumkan informasi sebagai berikut:a. program studi tugas belajar; b. jabatan yang akan dipangku setelah

menyelesaikan program studi tugas belajar;c. persyaratan tugas belajar;c. tata cara pendaftaran meliputi alamat dan tempat

pendaftaran, periode penerimaan berkas permohonan tugas belajar dan batas waktu pendaftaran;

d. tahapan dan pelaksanan seleksi;e. waktu dan tempat seleksi; danf. lain-lain yang dipandang perlu.

(4) Tenggang waktu antara pengumuman dengan batas akhir penyampaian dokumen usulan tugas belajar minimal 30 (tiga puluh) hari kerja.

Paragraf 2Pengajuan Pengusulan Tugas Belajar

Pasal 12(1) PNS calon peserta seleksi tugas belajar menentukan

pilihan program studi dan mengajukan permohonan menjadi calon peserta seleksi tugas belajar kepada atasan langsungnya.

(2) Untuk dapat diusulkan menjadi Calon Peserta seleksi tugas belajar, PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) dan secara hierarki diusulkan kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi melalui Pejabat Pengelola Kepegawaian.

Paragraf 3Tahapan Seleksi Tugas Belajar

Pasal 13(1) Seleksi tugas belajar meliputi:

Page 17: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 17 -

a. Seleksi administrasi;b. Seleksi kemampuan dasar dan wawancara;

c. Seleksi potensi akademik.(2) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian dan Organisasi dengan memperhatikan pemenuhan kriteria yang dipersyaratkan.

(3) Seleksi tes kemampuan dasar dan wawancara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian dan Organisasi berkoordinasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan.

(4) Seleksi potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi penyelenggara program studi.

Pasal 14(1) Kelulusan seleksi administrasi tugas belajar dilakukan

melalui rapat penentuan kelulusan yang dipimpin oleh Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi.

(2) Hasil rapat penentuan kelulusan seleksi administrasi tugas belajar dituangkan dalam Berita Acara Kelulusan sebagaimana tercantum pada Contoh 8 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) Calon peserta tugas belajar yang lulus seleksi administrasi ditetapkan sebagai peserta seleksi tugas belajar dengan Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana tercantum pada Contoh 9 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(4) Menteri Perhubungan memberikan kuasa kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk

Page 18: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 18 -

menandatangani Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Pasal 15Paling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan Seleksi kemampuan dasar dan wawancara harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis kepada seluruh peserta Seleksi tes kemampuan dasar dan wawancara melalui pimpinan unit kerja setingkat eselon II atau Kepala Unit Pelaksana Teknis dan melalui website Kementerian Perhubungan.

Pasal 16(1) Kelulusan seleksi kemampuan dasar dan wawancara

dilakukan melalui rapat penentuan kelulusan yang dipimpin oleh Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi.

(2) Hasil rapat penentuan kelulusan seleksi kemampuan dasar dan wawancara dituangkan dalam Berita Acara Kelulusan sebagaimana tercantum pada Contoh 10 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) Calon peserta tugas belajar yang lulus seleksi kemampuan dasar dan wawancara ditetapkan sebagai peserta seleksi tugas belajar dengan Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana tercantum pada Contoh 11 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(4) Menteri Perhubungan memberikan kuasa kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk menandatangani Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Pasal 17Paling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis kepada seluruh peserta seleksi potensi

Page 19: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 19 -

akademik melalui pimpinan unit kerja setingkat eselon II atau Kepala Unit Pelaksana Teknis dan melalui website Kementerian Perhubungan.

Pasal 16(1) Calon peserta tugas belajar yang dinyatakan lulus

seleksi potensi akademik diberikan pengarahan program dan diwajibkan menandatangani surat perjanjian tugas belajar.

(5) Calon peserta tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai peserta tugas belajar dengan Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana tercantum pada Contoh 12 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(2) Menteri Perhubungan memberikan kuasa kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk menandatangani Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Paragraf 4Pelaksanaan Tugas Belajar

Pasal 17(1) Peserta tugas belajar melaksanakan tugas belajar

berdasarkan surat tugas belajar sebagaimana tercantum pada Contoh 13 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(2) Surat tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan paling lambat 2 (dua) minggu sejak ditetapkannya Keputusan Menteri Perhubungan tentang penetapan peserta tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16.

Page 20: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 20 -

Pasal 18(1) Pelaksanaan tugas belajar dilaksanakan sesuai dengan

jangka waktu yang ditentukan dalam surat tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17.

(2) Dalam hal peserta tugas belajar memperpanjang jangka waktu tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:a. mendapatkan rekomendasi perpanjangan waktu

penyelesaian tugas belajar dari pimpinan unit kerja setingkat Eselon II atau Kepala Unit Pelaksana Teknis yang bersangkutan;

b. prestasi pendidikan memuaskan; dan c. dibutuhkan organisasi.

(3) Surat rekomendasi perpanjangan waktu penyelesaian tugas belajar sebagaimana tercantum pada Contoh 14 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(4) Permohonan perpanjangan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan oleh peserta tugas belajar kepada pejabat yang berwenang paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa tugas belajar berakhir.

(5) Pejabat yang berwenang menerbitkan Surat Perpanjangan Tugas Belajar paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa tugas belajar berakhir.

(6) Surat Perpanjangan Tugas Belajar sebagaimana tercantum pada Contoh 14 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 19(1) Peserta tugas belajar menerima biaya bantuan

pendidikan selama jangka waktu tugas belajar.(2) Dalam hal peserta tugas belajar dengan biaya

Kementerian Perhubungan dalam masa perpanjangan masa tugas belajar, maka yang bersangkutan tidak memperoleh biaya bantuan pendidikan.

Page 21: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 21 -

(3) Dalam hal peserta tugas belajar dengan biaya sponsor dalam masa perpanjangan masa tugas belajar, maka yang bersangkutan dapat memperoleh atau tidak memperoleh biaya bantuan pendidikan sesuai dengan ketentuan dari sponsor.

Paragraf 5Status, Hak dan Kewajiban Peserta Tugas Belajar

Pasal 20Status kepegawaian peserta tugas belajar tetap berada pada unit kerja semula.

Pasal 21Peserta tugas belajar berhak menerima gaji, tunjangan kinerja, gaji berkala, kenaikan pangkat/golongan ruang, serta hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 22Peserta tugas belajar memiliki kewajiban sebagai berikut:a. menyerahkan tugas dan tanggungjawab sehari-hari

kepada atasan langsung atau pejabat lain yang ditunjuk sebelum melaksanakan Tugas Belajar;

b. mengikuti dan menyelesaikan program studi yang telah ditetapkan dalam surat tugas belajar dengan baik dan tepat waktu;

c. mentaati peraturan perundang-undangan terkait kepegawaian dan pelaksanaan tugas belajar;

d. melaporkan kemajuan tugas belajar setiap akhir semester kepada pejabat yang berwenang menetapkan tugas belajar, pimpinan unit kerja dan Kepala Biro kepegawaian dan Organisasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah berakhirnya masa semester;

e. bagi Pegawai Tugas Belajar dalam negeri, harus mengurus rekomendasi Penilaian Prestasi Kerja dari perguruan tinggi, untuk disampaikan ke atasan

Page 22: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 22 -

langsung/instansi asal pada setiap akhir bulan Desember;

f. bagi Pegawai Tugas Belajar luar negeri, harus mengurus rekomendasi Penilaian Prestasi Kerja dari kantor Perwakilan Republik Indonesia setempat dengan menunjukkan hasil kemajuan belajar untuk disampaikan ke atasan langsung/instansi asal pada setiap akhir bulan Desember;

g. menyampaikan laporan akhir tugas belajar kepada pejabat yang berwenang menetapkan tugas belajar, pimpinan unit kerja dan Kepala Biro kepegawaian dan Organisasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah berakhir masa studinya;

h. melaksanakan kewajiban kerja setelah berakhirnya masa tugas belajar.

Paragraf 5Pendidikan Lanjutan

Pasal 23Peserta tugas belajar dapat melaksanakan pendidikan lanjutan secara berturut-turut dengan persyaratan:a. mendapat ijin dari pejabat yang berwenang

menetapkan tugas belajar;b. prestasi pendidikan sangat memuaskan;c. jenjang pendidikan bersifat linier; dand. dibutuhkan organisasi.

Pasal 24(1) Permohonan tugas belajar pendidikan lanjutan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 diajukan oleh peserta tugas belajar kepada pejabat yang berwenang menetapkan tugas belajar paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa tugas belajar berakhir.

Page 23: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 23 -

(2) Pejabat yang berwenang menerbitkan Surat Tugas Belajar paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa tugas belajar berakhir.

Paragraf 6Sanksi

Pasal 25(1) Peserta tugas belajar yang melanggar kewajiban

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan/atau huruf g dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Peserta tugas belajar yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b dan huruf h dikenakan tuntutan ganti rugi untuk mengembalikan seluruh biaya bantuan pendidikan yang telah dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

Bagian KedelapanMekanisme Tugas Belajar

Dengan Sumber Anggaran Cost Sharing, Sponsor Dari Dalam dan/ atau Luar Negeri, dan/ atau Anggaran Lain

Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan

Pasal 26Dalam hal anggaran tugas belajar berasal dari cost sharing, sponsor dari dalam dan/ atau luar negeri, dan/ atau anggaran lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan maka mekanisme tugas belajar yang meliputi pengumuman, tata cara pengajuan pengusulan tugas belajar, tahapan tugas belajar, dan sanksi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh penyandang dana cost sharing, sponsor dari dalam dan/ atau luar negeri, dan/

Page 24: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 24 -

atau anggaran lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 27Dalam hal anggaran tugas belajar berasal dari cost sharing, sponsor dari dalam dan/ atau luar negeri, dan/ atau anggaran lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan maka mekanisme tugas belajar yang meliputi pelaksanaan tugas belajar, status, hak dan kewajiban peserta tugas belajar, serta pendidikan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24.

Bagian KesembilanKewajiban Kerja

Pasal 28(1) PNS yang telah selesai melaksanakan tugas belajar

memiliki kewajiban kerja paling kurang selama dua kali masa tugas belajar.

(2) Dalam hal terdapat kebutuhan organisasi dan pelayanan kepada masyarakat, waktu kewajiban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikurangi atau ditambah.

(3) Penambahan dan/ atau pengurangan waktu kewajiban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana tercantum pada Contoh 15 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(4) Menteri Perhubungan memberikan kuasa kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk menandatangani Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum waktu

Page 25: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 25 -

kewajiban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir.

Bagian KesembilanPengangkatan Kembali Dalam Jabatan

Pasal 29(1) PNS yang telah selesai melaksanakan tugas belajar

diangkat kembali dalam jabatan yang standar kompetensi jabatannya sesuai dengan program studi tugas belajar yang ditempuh dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan.

(2) Menteri Perhubungan memberikan kuasa kepada Sekretaris Jenderal untuk menandatangani Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Format Keputusan Menteri Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum pada Contoh 16 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Bagian KesepuluhMonitoring dan Evaluasi

Pasal 30(1) Pimpinan unit kerja melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap tingkat kemajuan prestasi akademik PNS tugas belajar di lingkungan unit kerjanya berdasarkan laporan yang diterima sebagai bahan pembinaan kepegawaian.

(2) Pejabat yang berwenang melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tingkat kemajuan prestasi akademik pegawai yang memperoleh tugas belajar berdasarkan laporan yang diterima sebagai bahan perencanaan dan pengembangan karier.

(3) Biro Kepegawaian dan Organisasi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tingkat kemajuan

Page 26: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 26 -

prestasi akademik pegawai yang memperoleh tugas belajar berdasarkan laporan yang diterima dan hasil supervisi langsung ke lembaga pendidikan penyelenggara tugas belajar sebagai bahan pembinaan kepegawaian, bahan perencanaan dan pengembangan karier.

(4) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaporkan kepada Sekretaris Jenderal dengan tembusan kepada pimpinan unit kerja eselon I yang bersangkutan setiap 1 (satu) tahun sekali.

BAB IVIZIN BELAJAR

Bagian PertamaPenyusunan Rencana Kebutuhan Izin Belajar

Pasal 31(1) Pelaksanaan izin belajar dilaksanakan berdasarkan

rencana kebutuhan izin belajar di lingkungan Kementerian Perhubungan.

(2) Sekretaris Jenderal c.q. Biro Kepegawaian dan Organisasi bertanggungjawab atas penyusunan rencana kebutuhan izin belajar di lingkungan Kementerian Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 32Tata cara penyusunan rencana kebutuhan izin belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6.

Bagian Kedua Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Izin Belajar

Pasal 33Pejabat yang berwenang menetapkan izin belajar yaitu:a. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi untuk

menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan

Page 27: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 27 -

Sekretariat Jenderal, Staf Ahli, Pusat, Sekretariat Komite Nasional Keselamatan Transportasi, dan Mahkamah Pelayaran;

b. Sekretaris Inspektorat Jenderal untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Inspektorat Jenderal;

c. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;

d. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

f. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

g. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;

h. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan; dan

i. Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk menetapkan tugas belajar bagi PNS di Iingkungan Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Bagian Ketiga Ketentuan dan Persyaratan Izin Belajar

Pasal 34(1) Ketentuan pemberian izin belajar sebagai berikut:

a. berstatus Pegawai Negeri Sipil;

Page 28: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 28 -

b. memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS;

c. Unsur Penilaian Prestasi Kerja PNS sekurang-kurangya bernilai Baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;

d. Pendidikan yang akan ditempuh dapat mendukung pelaksanaan tugas jabatan pada unit organisasi;

e. Program studi di dalam negeri memiliki akreditasi minimal B;

f. kelembagaan pendidikan tinggi penyelenggara program studi yang dipilih mempunyai ijin penyelenggaraan dari Menteri yang membidangi pendidikan dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundangan, bukan kelas jauh dan/atau kelas sabtu-minggu kecuali pendidikan jarak jauh yang diselenggarakan Univesitas Terbuka;

g. Biaya pendidikan ditanggung oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan;

h. Lulus seleksi/ tes masuk pada lembaga pendidikan;

i. Tidak dibebaskan dari jabatan dan tetap wajib melaksanakan tugas rutin jabatannya;

j. Dikarenakan sifat pendidikan yang harus diikuti, dapat meninggalkan tugas jabatan untuk sebagian waktu kerja atas ijin pimpinan instansi;

k. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;

l. Tidak sedang dalam proses dan/atau diberhentikan dari jabatan baik bersifat tetap atau sementara sebagai PNS;

m. Tidak sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara;

n. Tidak sedang mengajukan upaya administratif sebagai akibat penjatuhan hukuman disiplin;

o. Tidak menerima uang tunggu;

Page 29: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 29 -

p. PNS Tidak berhak untuk menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi, kecuali terdapat formasi.

(2) Persyaratan pemberian izin belajar sebagai berikut:a. Foto Copy SK Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil;b. Foto Copy SK pangkat Terakhir;c. Fotocopy Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri

Sipil 1 (satu) tahun terakhir;d. Fotocopy Ijazah dan transkip nilai (cap basah)

yang telah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang dibidang akademik (Rektor/ Dekan/ Ketua/ Direktur/ Kepala Sekolah);

e. Fotocopy surat Keputusan dari BAN-PT tentang nilai dan peringkat akreditasi program studi minimal B yang telah dilegalisir oleh Pejabat yang berwenang dibidang akademik (Rektor/Dekan/Ketua/Direktur);

f. Fotocopy Surat ijin penyelenggaraan program studi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang;

g. Fotocopy surat ketarangan lulus/ diterima pada lembaga pendidikan;

h. Surat Keterangan bermaterai yang menyatakan bahwa PNS akan menanggung biaya pendidikan dan tidak akan menuntut bantuan pendidikan dari instansi, PNS tidak akan meninggalkan tugas jabatan kecuali memperoleh izin dari pimpinan instansi, dan PNS tidak akan menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi, kecuali terdapat formasi yang disahkan oleh PNS yang bersangkutan dengan format sebagaimana tercantum pada Contoh 17 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

i. Surat Keterangan bermaterai yang menyatakan bahwa PNS tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, tidak sedang

Page 30: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 30 -

dalam proses dan/atau diberhentikan dari jabatan baik bersifat tetap atau sementara, tidak sedang menjalani cuti di luar tanggungan Negara, tidak sedang mengajukan upaya administratif sebagai akibat penjatuhan hukuman disiplin, tidak menerima uang tunggu, tidak sedang melaksanakan kewajiban pengabdian setelah tugas belajar, tidak pernah dibatalkan/gagal dalam tugas belajar yang disebabkan oleh kelalaian dan/atau kesalahannya yang disahkan oleh atasan langsung dengan format sebagaimana tercantum pada Contoh 18 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Bagian Ketiga Mekanisme Izin Belajar

Paragraf 1Pengajuan Pengusulan Izin Belajar

Pasal 35(1) PNS yang akan mengikuti izin belajar mengajukan

permohonan kepada pimpinan unit kerja secara hierarki melalui atasan langsung untuk mengikuti seleksi/ tes masuk lembaga pendidikan.

(2) Surat permohonan mengikuti seleksi/ tes masuk lembaga pendidikan sebagaimana tercantum pada Contoh 19 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) Pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh PNS paling lambat 1 (satu) bulan sebelum mengikuti seleksi/ tes masuk lembaga pendidikan.

(4) Pimpinan unit kerja menetapkan izin seleksi/ tes masuk lembaga pendidikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan seleksi/ tes masuk lembaga pendidikan dengan mempertimbangkan kesesuaian

Page 31: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 31 -

program studi yang akan ditempuh oleh PNS dengan rencana kebutuhan izin belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31 dan ketentuan izin belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2).

Pasal 36(1) PNS yang telah dinyatakan lulus/ diterima pada

lembaga pendidikan mengajukan permohonan izin belajar kepada pejabat yang berwenang secara hierarki melalui atasan langsung dengan melampirkan kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2).

(2) Format surat permohonan izin belajar sebagaimana tercantum pada Contoh 20 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) Pengajuan permohonan izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh PNS paling lambat 1 (satu) bulan setelah dinyatakan lulus/ diterima pada lembaga pendidikan.

(4) Pejabat yang berwenang menetapkan surat izin belajar paling lambat 1 (satu) bulan setelah menerima surat permohonan izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan izin belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31 serta pemenuhan ketentuan dan kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32.

(5) Format surat izin belajar sebagaimana tercantum pada Contoh 21 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(6) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat membentuk tim seleksi untuk melakukan evaluasi kesesuaian permohonan izin belajar dengan rencana kebutuhan serta pemenuhan ketentuan dan kelengkapan persyaratan izin belajar.

Page 32: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 32 -

(7) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berasal dari unsur kepegawaian pada sekretariat masing-masing unit kerja eselon I.

(8) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) sesuai dengan rencana kebutuhan serta pemenuhan ketentuan dan kelengkapan persyaratan izin belajar, tim seleksi menyampaikan rekomendasi kepada pejabat yang berwenang untuk penetapan surat izin belajar.

(9) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tidak sesuai dengan rencana kebutuhan serta pemenuhan ketentuan dan kelengkapan persyaratan izin belajar, tim seleksi menyampaikan penolakan izin belajar disertai alasannya kepada PNS yang bersangkutan.

Paragraf 2Pelaksanaan Izin Belajar

Pasal 37PNS izin belajar melaksanakan izin belajar berdasarkan surat izin belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35.

Pasal 38(1) Pelaksanaan izin belajar dilaksanakan sesuai dengan

jangka waktu yang ditentukan dalam surat tugas belajar.

(2) Dalam hal PNS izin belajar memperpanjang jangka waktu izin belajar harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:a. Keterlambatan bukan terjadi atas kelalaian PNS

yang dibuktikan dengan surat keterangan sebagaimana tercantum pada Contoh 22 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

b. mendapatkan rekomendasi perpanjangan waktu penyelesaian izin belajar dari pimpinan unit kerja

Page 33: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 33 -

setingkat Eselon II atau Kepala Unit Pelaksana Teknis yang bersangkutan sebagaimana tercantum pada Contoh 23 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan

c. mendapatkan rekomendasi dari lembaga pendidikan tempat PNS melaksanakan izin belajar.

(3) Permohonan perpanjangan izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan oleh PNS izin belajar kepada pejabat yang berwenang paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa tugas belajar berakhir.

(4) Pejabat yang berwenang menerbitkan Surat Perpanjangan Izin Belajar paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa izin belajar berakhir.

(5) Surat Perpanjangan Izin Belajar sebagaimana tercantum pada Contoh 24 dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Paragraf 3Status, Hak dan Kewajiban PNS Izin Belajar

Pasal 39Status kepegawaian PNS izin belajar tetap berada pada unit kerja semula.

Pasal 40PNS izin belajar berhak menerima gaji, tunjangan kinerja, gaji berkala, kenaikan pangkat/golongan ruang, serta hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 41PNS izin belajar memiliki kewajiban sebagai berikut:a. tidak meninggalkan tugas sehari-hari sebagai PNS dan

menaati ketentuan jam kerja sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan;

Page 34: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 34 -

b. mengikuti dan menyelesaikan program studi yang telah ditetapkan dalam surat izin belajar dengan baik dan tepat waktu;

c. mentaati peraturan perundang-undangan terkait kepegawaian dan pelaksanaan izin belajar;

d. melaporkan kemajuan tugas belajar setiap akhir semester kepada pejabat yang berwenang menetapkan izin belajar dan pimpinan unit kerjanya selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah berakhirnya masa semester;

e. menyampaikan laporan akhir izin belajar kepada pejabat yang berwenang menetapkan tugas belajar dan pimpinan unit kerjanya selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah berakhir masa studinya;

Paragraf 4Sanksi

Pasal 42PNS izin belajar yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 5Monitoring dan Evaluasi

Pasal 43(1) Pimpinan unit kerja melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap tingkat kemajuan prestasi akademik PNS izin belajar di lingkungan unit kerjanya berdasarkan laporan yang diterima sebagai bahan pembinaan kepegawaian.

(2) Pejabat yang berwenang melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tingkat kemajuan prestasi akademik pegawai yang memperoleh izin belajar berdasarkan

Page 35: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 35 -

laporan yang diterima sebagai bahan perencanaan dan pengembangan karier.

(3) Biro Kepegawaian dan Organisasi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tingkat kemajuan prestasi akademik pegawai yang memperoleh izin belajar berdasarkan laporan yang diterima dan hasil supervisi langsung ke lembaga pendidikan penyelenggara izin belajar sebagai bahan pembinaan kepegawaian, bahan perencanaan dan pengembangan karier.

(4) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaporkan kepada Sekretaris Jenderal dengan tembusan kepada pimpinan unit kerja eselon I yang bersangkutan setiap 1 (satu) tahun sekali.

BAB VKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 45(1) Pegawai tugas belajar yang pada saat berlakunya

Peraturan Menteri ini telah mempunyai tugas belajar, dinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya jangka waktu tugas belajar yang telah ditetapkan.

(2) PNS yang sedang dalam proses pengajuan tugas belajar harus mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

Pasal 46(1) Pegawai izin belajar yang pada saat berlakunya

Peraturan Menteri ini telah mempunyai izin belajar, dinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya jangka waktu izin belajar yang telah ditetapkan.

Page 36: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 36 -

(2) PNS yang sedang dalam proses pengajuan izin belajar harus mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

BAB VIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 47Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal

MENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA,

BUDI KARYA SUMADI

Diundangkan di Jakartapada tanggal

DIREKTUR JENDERAL

Page 37: kepegawaian.dephub.go.idkepegawaian.dephub.go.id... · Web viewPaling lambat dua minggu sebelum pelaksanaan seleksi potensi akademik harus telah melakukan pemanggilan secara tertulis

- 37 -

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANKEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA, ttdWIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR