9
Edisi : Vol. Vll No. lV Oktober - Desember 2514 ISSN:1979-3073 trxrrtel Bncft Pengaruh Tingkat Kekeringan Biji Terhadap Harga Jual Kakao Pada PT.Comextra j.Ylatlrrl 4 vl usro svA4J u rlULqrrslsu Majora Di Desa Sef#rhfi.*matan Wotu Penerapan Short Message Service (sms) Gatel,ay untuk Pengolahan Data Akademik Pada Sd Negeri I Talaga Jaya A. Mulawati Mas Pratama Strategi skala usaha PemasaranNata De Coco Di Makassar Subhan EffendY Efektivitas Ekstrak Kulit Polong Petai Dengan Berbagai Konsentrasi Dalam . MembunuhNYamukAgdes AegYPti Syamsuddin S Penerapan Pendekatan Keterpaduan Dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Sekol*ffiT;t"Lt Atas Di Kota Makassar Faktor-Faktor Yang Mempengarufui pgningkatan Penjualan Ikan l{ias Leffer Enam PT. Agung Aquatic Marine Denpasar Bali Yusri Muhammad Yusuf Pengaruh Fermentasi Terhadap Harga Biji Kakao (Studi Kasus Keturahan **rKff::#r;tan Mungkaiang, Kota Palopo) Model Penanganan Konflik Sosial Dalam Perspektif Civil Society Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan JaelanUsman Dan Alimuddin Said Efektivitas Pelayanan Publik PemberdayaanMasyartlatDalamProgram,Pe1|i$ep,.ltn{n:I{C.C}inAq!Sl Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Alimuddin Said Dan An$y-at-irMons,,', Stu di Tentan g Kin erj a Te n agq$q$lfid'p D-rrykqgAii Kecamatan Lasalinn'Kab.qp4tQn,,Bu!oii.',,: Herry,Elarsiitr QaffAr,:, :..;'. 1:' I1 ''"r,. Respon Warga Binaan Terhadap:FeriO:Peker. ia Keberfungsian Sosial Di PantilSssiel Mattiro Deceng Kota Iskandar EMBAGA PENE U RI MA Alarnat,'Jlh.: G. l{,

Vol. Vll ISSN:1979-3073 trxrrtel Bncft · Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Alimuddin Said Dan Ansyari Mone ... (Prasetyo, 2014). Selain itu masyarakat juga mengenal prostitusi

  • Upload
    vanlien

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Edisi : Vol. Vll No. lV Oktober - Desember 2514 ISSN:1979-3073

trxrrtel BncftPengaruh Tingkat Kekeringan Biji Terhadap Harga Jual Kakao Pada PT.Comextra

j.Ylatlrrl 4 vl usro svA4J u rlULqrrslsuMajora Di Desa Sef#rhfi.*matan Wotu

Penerapan Short Message Service (sms) Gatel,ay untuk PengolahanData Akademik Pada Sd Negeri I Talaga Jaya

A. Mulawati Mas Pratama

Strategi skala usaha PemasaranNata De Coco Di MakassarSubhan EffendY

Efektivitas Ekstrak Kulit Polong Petai Dengan Berbagai Konsentrasi Dalam

. MembunuhNYamukAgdes AegYPtiSyamsuddin S

Penerapan Pendekatan Keterpaduan Dalam Penyusunan Perencanaan PembelajaranBahasa Indonesia Pada Sekol*ffiT;t"Lt Atas Di Kota Makassar

Faktor-Faktor Yang Mempengarufui pgningkatan Penjualan Ikan l{ias Leffer EnamPT. Agung Aquatic Marine Denpasar Bali

Yusri Muhammad Yusuf

Pengaruh Fermentasi Terhadap Harga Biji Kakao(Studi Kasus Keturahan **rKff::#r;tan Mungkaiang, Kota Palopo)

Model Penanganan Konflik Sosial Dalam Perspektif Civil SocietyDi Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

JaelanUsman Dan Alimuddin Said

Efektivitas Pelayanan Publik

PemberdayaanMasyartlatDalamProgram,Pe1|i$ep,.ltn{n:I{C.C}inAq!SlDi Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Alimuddin Said Dan An$y-at-irMons,,',

Stu di Tentan g Kin erj a Te n agq$q$lfid'p D-rrykqgAiiKecamatan Lasalinn'Kab.qp4tQn,,Bu!oii.',,:

Herry,Elarsiitr QaffAr,:, :..;'. 1:' I1 ''"r,.

Respon Warga Binaan Terhadap:FeriO:Peker. iaKeberfungsian Sosial Di PantilSssiel

Mattiro Deceng KotaIskandar

EMBAGA PENE

U RI MAAlarnat,'Jlh.: G. l{,

Pengaruh Tingkat Kekeringan Biji Terhadap Harga Jual Kakao Pada PT.Comextra

Majora Di Desa Sekayu Kecamatan Wotu M.Sri Hastuty

Penerapan Short Message Service (Sms) Gateway Untuk Pengolahan Data

Akademik Pada SD Negeri I TalagaJayaA.Mulawati Mas Pratama

Strategi Skala Usaha Pemasaran Nata De Coco Di Makassar

Subhan Effendy

Efektivitas Ekstrak Kulit Polong Petai Dengan Berbagai Konsentrasi Dalam

Membunuh Nyamuk Aedes AegyptiSyamsuddin S

Penerapan Pendekatan Keterpaduan Dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Bahasa Indonesia Pada sekolah Menengah Atas Di Kota Makassar

Muhammad Asdam

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Penjualan Ikan Hias Letter Enam

PT. Agung Aquatic Marine Denpasar BaliYusri Muhammad Yusuf

Pengaruh Fermentasi Terhadap Harga Biji Kakao(Studi Kasus Kelurahan Murante, Kecamatan Mungkniang, Kota Palopo)

Sri Hastuty

Efektivitas Pelayanan Publik Pemerintah Kota Makassar Jalan Di Tempat

Puskemas Lasalinu

491 - 496

497 - 504

505 - 512

sl3 - 518

5t9- 526

s27- 532

Sumardi

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Pengembangan Kecamatan

Di Kabupaten Bone, Sulawesi SelatanAlimuddin Said Dan Ansyari Mone

Studi Tentang Kinerja Tenaga Kesehatan DiKecamatan Lasalinu Kabupaten Buton

Herry Darsim Gaffar 557- 56t

Respon Warga Binaan Terhadap Peran Pekerja Sosial Dalam Meningkatkan Keberfungsian

Sosial Di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mattiro Deceng Kota Makassar

Iskandar 562 - 568

533- 537

538- 544

545- 556

I

t_

RESPON WARGA BINAAN TERHADAP PERAN PEKERJA SOSIAL DALAMMENINGKATKAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL DI PANTI SOSIAL KARYA

WANITA (PSKW) MATTIRO DECENG KOTA MAKASSAR

IskandarDosen Universitas Teknologi Sulawesi (UTS) Makassar

AbstrtrkSejak melibatkan banyak pekerja sosial, pelayanan sosial PSKI4/ Mattiro Deceng kianbertambah baik dan kian nampak manfaatnya bagi warga binaannya. Cerita mengenaisering kaburnya para mantan PSK di PSKW Mattiro Deceng sekarang ini hanyalahsebuah ceritq masa lalu. Kini mantan PSK tersebut sangat merasakan manfaat dariketerampilan dan pelatihaan yang dibina oleh para pekerja sosial, sehingga parq wargqbinaan tersebut telah siap mengisi masa depannya dan tidak akan kembali ke pekerjaanmasa lalunya yang kelam.Dengan 5 peran yang ia telah jalankan, yalcni beperan sebagai:Fasilitator, Perantara, Pembela, Pendidik dan Pemberdaya, 18 orang pekerja sosialmenghadapi Ratusan para mantan PSK dengan berbagai bentukan knraher yang secararelatif jauh dari etika moral dan agama. Namun selama 6 bulan masa rehabilitasi,karaher tersebut mulai berubah dan semakin nampak kemajuan daya belaja dan

keterampilannya.Hasil kajian memperlihatkan bahwa bahwa ke 5 peran pekerja sosialtersebut berkorelasi dengan keberfungsian sosial pqra worga binaan, dimana secorakuantitatif (dengan rltmus Chi Square) diperoleh jawaban y' :2,232 dan df: 2, 97, a0,990, ini artinya upaya-upaya konglcrit dari pekerja sosial, seperti: bimbingan mental,

keterampilan dan kegiatan pelatihan rutin itu telah sanggup mengoptimalkan kemampuansumber daya warga binaan (mantan PSK) selama berada di PSKW Mattiro DecengMakassar.Kutu Kunci: Peran pekerja sosial, wqrga binaan dan Lembaga sosial kunci keberfungsiansosial

Latar Belakang MasalahSebagai salah satu masalah sosial yang

banyak menyita perhatian banyak pihak,keberadaan prostitusi di berbagai wilayahperkotaan (termasuk di Kota Makassar)kian berkembang baik jenis maupunbentuknya, dimana perkembangannyaselalu mengikuti kondisi sosial dan pasangsurutnya kehidupan masyarakat disekitarnya. Walaupun demikian, tidakdapat dipungkiri bahwa baik pemerintahmaupun masyarakat telah berjuangsemaksimal mungkin untuk membatasilaju perkembangannya, bahkanmembatasinya hingga ke level ekstrim(seperti penutupan sarananya, pengusirandan berupa penangkapan dalam berbagairazia), namun prostitusi tetap saja hadirmewarnai laju kehidupan masyarakatperkotaan. Keberadaan prostitusi tidakpemahselesai dikupas, apalagi dihapuskan(Prasetyo, 2014). Selain itu masyarakat

juga mengenal prostitusi dengan berbagaiistilah, salah satu diantaranya disebutPekerja Seks Komersial atau PSK.Menurut Kartono (1998) PSKdiperkenalkan pada masyarakat Indonesiaoleh kaum Feminis atau kaum pembelahak-hak perempuan, kepentingannyaadalah berusaha mengangkat posisi sosialkaum pelacur menjadi setara denganpencari kerja (asa) lainnya, dimana padaakhirnya istilah PSK ini lebih banyakditerapkan dalam pemulihan kondisisosialnya diberbagai panti rehabilitasiPSK. Panti rehabilitasi sosial para mantanPSK di Indonesia disebut Panti SosialKarya Wanita (PSKW), saat ini menurutKemensos R[ telah berjumlah 22 buahyang menyebar di 21 Propinsi, salah satudiarfiararrya terdapat di Kota MakassarPropinsi Sulawesi Selatan, dimana pantiini diberi rlatrLa PSKW Mattiro Deceng.Sasaran utama pendirian panti ini adalah

563Jurnal Baca Edisi Vol, trrll No. IV Oktober - Desember 201I

berupaya mengembalikan keberfungsiansosial para PSK agar tidak lagi melakukanpraktek prostitusi, berikut terus berupayadalam menekan jumlah angka PSK danproblematikanya di Kota Makassar.

Program rehabilitasi sosial di PSKWMattiro Deceng dilaksanakan dalamjangka pendek yakni hanya dalam waktuenam bulan karena disesuaikan dengan

APBN, dimana hanya menerima santunan

60-100 orang tiap tahunnya. Adapun para

santunan, itu tidak hanya menampung dan

membina para wanita mantan PSK saja

melainkan juga datang dari penyandangmasalah tuna sosial lainnya, seperti: para

PSK yang terinfeksi HIV/AIDS (ODHA),mucikari/genno, waria yang tuna susila,

remaja rawan tindak tuna susila, wanitatraficking dan wanita korban tindakkekerasan. Para warga binaan inimelakukan fase-fase penting dalamprogram rehabilitasi atau pemulihan yangmeliputi: pembinaan fisik, mental, sosial,

mengubah sikap dan tingkah laku,pelatihan keterampilan dan resosialisasiserta pembinaan lanjut bagi para wanitatuna susila agar mampu berperan aktifdalam kehidupan bermasyarakat.Sedangkan menurut Hardi (2005:21)bahwa keberhasilan PSKW dalammemulihkan hidup para mantan PSK jugamenjadi salah satu indikator berkurangnyajumlah PSK yang bekerja di berbagailokalisasi maupun tempat hiburan malam.Selanjutnya menurut Hardi (2005:38)bahwa keberhasilan yang di raih olehPSKW itu merupakan keberhasilan daripara pekerja sosial yang bertugas dalampanti tersebut, dimana pekerja sosial yangmenjadi ujung tombak dalam menjalankankegiatan pelayanan sosial dan keseluruhanfungsi-fungsi rehabilitasi sosial.Rumusan Masalah : l).Seberapa besarrespon warga binaan terhadap peran-peranyang dilakukan pekerja sosial dalammenjalanan tugas pelayanan sosial diPSKW Mattiro Deceng; 2). Sejauh manaperan-peran itu mampu mengoptimalkankeberfungsian sosial para mantan PSK diPSKW Mattiro Deceng.

Tinjauan PustakaPenelitian ini akan mengacu pada teorikelembagaan (institusional), dimana akan

menekankan pada pentingnya nilai-nilailembaga (institusi) dalam sebuah

organisasi kerja dan bagaimana nilai-nilaitersebut mempengaruhi perilaku pihak -pihak yang terlibat sehingga tujuan mudahtercapai. Menurut Amitai Etzioni (2001)

bahwa pendekatan kelembagaan mengkaj itentang pengaruh besar institusi terhadapperilaku manusia melalui aturan dan

norna yang dibangun oleh institusi, serta

bagaimana nilai-nilai yang dibanguntersebut menjadi pedoman ataupun acuan

dalam menciptakan berbagai perubahan

dan kemajuan semua pihak. Selanjutnyamenurut Etzioni (2001:45) bahwa salah

satu ciri kelembagaan adalah keanggotaanformal, status dan peran, dimana setiap

anggotanya memiliki peran serta tugas

masing masing sesuai dengan batasanyang telah disepakati bersama dalamlembaga. Di balik peran yang ada, pekerjasosial adalah seseorang yang diberi tugas,

tanggungjawab, wewenang dan hak secara

penuh oleh pejabat yang berwenang untukmelaksanakan pelayanan kesejahteraansosial di lingkungan instansi pemerintahmaupun pada badan ataupun organisasisosial lainnya (Depsos, 2006: 7). Dengankata lain bahwa pekerja sosial tidak hanyaahli dalam menangani penyandangmasalah sosial, melainkan juga sebagaipihak yang memiliki kekuatan (strengths)yang sesungguhnya bisa dijadikan sebagai"sumber" (resource) dalam prosespemecahan masalah atau pemenuhan

kebutuhan hidupnya. Hal ini sejalandengan pendapat Tan dan Envall (2000: 5)mengatakan bahwa "The skillful socialwork professional is able to analyzecomplex situations and to facilitateindividual, organizational, social andcultural changes. Social workers are theskilled deliverers of community resourcesto those who need them most."---Seorangpekerja profesional yang terlatih mampumenganalisis situasi-situasi komplek dan

memfasilitasi perubahan-perubahan secara

individual, organisasional, sosial dan

kultural. Pekerja sosial adalah orang yang

s64Iskandar " Respon Warga Binaan Terhadap Peran Pekeja Sosial Dalant Meningkatkan Keberftrngsian

Sosial Di Panti Sosial Karya l|/anita (Pslou) l[attiro Deceng Kota Makassar"

ahli dalam menyalurkan sistem sumber survey serta dengan pendekatan kuantitaif.yang ada dalam masyarakat oleh Menurut konsepnya, metode survey

karenanya sangat dibutuhkan--. Sejalanstatmen ini menurut Zatrow (dalam

Suharto, 2010: 24) bahwa pekerja sosialmerupakan kegiatan profesional untukmembantu pihak-pihak yang dapat

membutuhkan dalam meningkatkankemampuannya atau keberfungsiansosialnya, sehingga memungkinkan semua

tujuan tercapai. Adapun mengenaikeberfungsian sosial, posisi pekerja sosial

dalam konteks ini adalah menemukan dan

mendekatkan asset atau kekayaan sumberdaya yang ada pada diri klien sehingga

dapat memfungsikan kekuatan yangdimilikinya kembali. Melalui kegiatanassesmen dan supervisi, pekerja sosialmencari dan menemukan penyebab

mengapa klien mengalami masalah sosialtersebut, lalu menemukan dan solusi ataujalan keluar yang harus ditempuh agar

klien terbebas masalahnya. Untukmenjalankan konsepsi ini dengan baik,menurut pandangan Dubois dan Miley(2005) bahwa umunnya keberfungsiansosial lebih bersifat afektif (affectives ocial functioning), dimana keberfungsian

adalah jenis keberfungsian sosial yangmelihat segi adaptif atau segi yang melihatkemampuan sistem-sistem sumber yangada itu secara relativ mampu memenuhikebutuhan klien, jadi secara efektif klienmemenuhi kebutuhannya melalui sistem-sistem sumber yang tersedia.Metode Penelitian : Dalam penelitian inimetode yang digunakan adalah metode

;t:2 x ((--I -

E].2

Keterangan :O: frekuensi hasilobservasi; E:frekuensi yang diharapkan;Nilai E : (Jumlah sebaris x JumlahSekolom) / Jumlah data df : (b-1) (k-1)Untuk mengetahui ada tidaknya hubunganantar variabel peran pekerja sosial danvariabel keberfungsian sosial itu akan

menggunakan Uji Korelasi Pearsondengan skala ordinal. Selain menggunakanUji Korelasi Pearson, variabel padapenelitian ini juga akandiuji menggunakan

adalah penelitian yang digunakan untukmencari fakta-fakta dali gejala-gejalayang ada dan mencari keterangan-keterangan yang lebih faktual, baiktentang institusi sosial, psikologis, sosial,

dan phisikis dari warga binaan di PSKWMattiro Deceng, tentunya dengan

menekankan pada penggunaanpengumpulan data yang representatif danproporsional, tidak saja dari pernyataan

tentang suatu masalah tetapi juga dapat

menerangkan sebagian dari kelompok-kelompok tertentu di dalam PSKWMattiro Deceng Makassar. Berdasarkanhal tersebut, populasi dalam penelitian iniadalah seluruh mantan PSK yang lagimenjadi warga binaan di PSKW MattiroDeceng, yakni berjumlah 132 orang,

dimana mereka terdiri dari mantan PSK97 orang, Wanita PSK terinfeksi HIV/AIDS (ODHA) berjumlah 3 orang,

Mucikari/Germo 3 Orang, Waria TunaSusila 11 orang, Remaja Rawan TindakTuna Susila 11 orang, Wanita Traficking5 orang, dan Wanita Korban TindakKekerasan (KTK) 2 orang. Sedangkan

populasi yang berstatus mantan wanitaPSK tersebut yakni berjumlah 97 orangwarga binaan (responden). Sedangkandata kuesioner yang diperoleh akandianalisis dengan menggunakan rumus ujistatistik nonparametrik Chi Square,dimana bentuk rumusnya adalah :

Uji Asumsi Normalitas dart Uji T - testuntuk melihat hubungan nyata arfiarvariabel dengan data berbentuk nominal.Hasil PembahasanWarga binaan yang berada di PSKWMattiro Deceng rupanya berasal dariberbagai daerah atau suku bangsa(Sulawesi Selatan dan suku lainnya),yakni dari: Jawa,Bugis, Makassar, Luuuk,Menado, Palu, Toraja, dan Kalimantan.Mereka ini umumnya masuk di PSKW

sosial afektif (affective social functioning) jumlah sampel penelitian adalah seluruh

565Jurnal Baca Edisi VoL VII No. IV Oktober Desember 2014

Mattiro Deceng karena terjaring raztayang dilakukan oleh aparut keamanan danpetugas sosial secara berkala. Di sampingitu, rata- rata warga binaan ini berumur25-30 tahun (78 %) selebihnya di bawahatau di atas dari umur rata-rata itu.Sedangkan tingkat pendidikannya rata-ratahanyatarnat SMP (55 %), selebihnyaadalah tamat SMA 19 o/o, tamat SD 26 %.Respon Warga Binaan terhadap Peranpekerja sosial dalam tugas pelayanansosial di PSKW Mattiro DecengSebagaimana diketahui bahwa terdapat 5

peran pekerja sosial dalam menanganimasalah sosial dari warga binaannya(mantan PSK), yakni berperan sebagai:Fasilitator, Perantara, Pembela, Pendidikdan Pemberdaya. Sej auhmana peran-peranini berfungsi dalam membenahi hidupmantan PSK di PSKW Mattiro Deceng,berikut uraiannya.Pekerja Sosial Berperan SebagaiFasilitatorBerperan sebagai fasilitator di PSKWMattiro Deceng, pekerja sosialmenempatkan diri sebagai pihak yangmemfasilitasi berbagai rencana sosialselama klien berada di panti, serta sebagaifasilitator, pekerja sosial tampil lebihmengayomi ketimbang menggurui,sehingga warga binaan tidak merasakantekanan psikologis dan gembira dalammengikuti berbagai rencana sosial. Atasdasar itu, warga binaan dengan penuhkesadaran dan atas inisiatif sendirimengikuti seluruh rencana sosial, seperti:bimbingan, keterampilan, pengetahuandan pemahaman budi pekerti, atas arahanpekerja sosial.Hasil penelitianMenunjukkan bahwa dari sebelaspertanyaan kuesioner yang diberikan keresponden, ternyata dominan respondensetujuh dengan peran pekerja sosialsebagai fasilitator, dimana sebanyak 84 %yang menyatakan setujuh, atau menurutrumusan Chi Square bernilai X

2 :2,422dan dF 2,01, u 0,247 yang berarti bahwakehadiran pekerja sosial identik denganperan fasilitatornya, dimana pekerja sosialberhasil mengarahkan warga binaan(responden) menjalankan seluruh rencana

sosial berupa bimbingan, keterampilan,pengetahuan dan pemahaman budi pekertiselama berada di PSKW Mattiro Deceng.Sedangkan pada bimbingan sosial dankemasyarakatan, pekerja sosialmemfasilitasi kegiatan yang mampumenciptkan sikap kerukunan,kebersamaan, rasa kesetiakawanan baikdalam lingkungan asrama, keluargamaupun lingkungan masyarakat. Kegiatantersebut dimulai dari kegiatan selama diasrama, seperti menjalankan tugas piketkebersihan asrama dan lingkunganasrama, piket dapur, piket kelas dan piketruang keterampilan. Diberikan pulapengetahuan akan keamanan danketertiban masyarakat, dinamikakelompok, tata laksana rumah tangga,kesenian (musik), Usaha KesejahteraanSosial, bimbingan pencegahan akanbahayanya HIV/AIDS dan NAPZA didunia prostitusi. Adapun bidangketerampilan, pekerja sosial menjadifasilitator terhadap warga binaan atas

serangkaian keterampilan. Serangkaianketerampilan ini di arahkan agar wargabinaan dapat mengetahui, mendalami danmenguasai suatu bidang ketrampilantertentu sehingga memiliki bekalkemampuan untuk bekerja dan dapatmemperoleh penghasilan yang layaksetelah berada di masyarakat kelak.Adapun jenis keterampilan yang diberikanmeliputi: Keterampilan Pokok, meliputiketerampilan membuat tata Busana atauterampil dalam hal menjahit, lalu terampildalam Tata Rias/Salon, terampil dalam halTata Boga/Memasak. Sedangkanketerampilan penunjang, terdiri atasmembuat asesoris ruangan, pembuatantelur asin, pemijatan bayi, pemasanganpayet dan keterampilan praktis. Adapunwarga binaan yang hampir selesaimegikuti bimbingan keterampilan diPSKW Mattiro Deceng itu melaksanakankegiatan Praktek Belajar Kerja (PBK)sesuai dengan jenis keterampilan yangditekuni Penerima Manfaat secilamandiri. Praktek Belajar Kerja denganmitra kerja antara lain: Catering Amanda,berbagai Salon di kota Makassar, danberbagai usaha Konveksi di Daya. Pada

566Iskandar "Respon Warga BinaanTerhadap Peran Pekerja Sosial Dalam Meningkatknn Keberfungsian

Sosial Di Panti Sosial Karya'|4/anita (Psh,r:) Mattiro Deceng Kota Makassar"

prinsipnya, menjadi penghubung pengetahuan dan keterampilan namun

sebenarnya tidak semua pekerja sosial juga mengajari bagaimana berperilakumemiliki hubungan yang baik dengan

sumber-sumber pelayanan sosial tersebut.

Baik karena pengetahuanya yang minimmaupun keahlianya yang terbatas. Namunkarena telah menjadi tugas yang mestidilakukan oleh Pekerja Sosial

menyebabkan ia dapat berperan sebagai

mediator atau pihak menghubungkan para

warga binaan dengan sistem sumber yang

dibutuhkan. Hal ini perlu dilakukankarena tidak semua warga binaanmengetahui dan memahami hal apa yangmemang sesuai dengan kapabilitasnya,sehingga sebaiknya ia ke sumberpelayanan sosial yang mampu memenuhikebutuhanya. PSKW Mattiro Decengdalam membina mantan PSKmelaksanakan berbagai kegiatan yangberkaitan dengan mental, dalampembinaan tersebut terdapat berbagaimacam kegiatan yang dapat menunjangperubahan mental dari para warga binaanagar menuju ke perubahan yang lebih baikdari pribadi mereka sebelumnya. Adanyabimbingan mental ini dilatarbelakangioleh kenyataan bahwa permasalahanpaling utama dan paling sulit di perbaikidalam diri eks PSK adalah berkaitandengan mental dan moralnya yangcenderung masih lemah dan masihmembutuhkan berbagai penguatan hidupsebelum iaberada di masyarakat.Pekerja Sosial Berperan SebagaiPendidikDapat dikatakan bahwa peran utama yangmesti dijalani oleh pekerja sosial adalahmenjadi pendidik bagi warga binaan diPSKW Mattiro Deceng.Meniadi pendidik,bagi pekerja sosial bertugas mengajaritentang ilmu pengetahuan dan sertaketerampilan bagaimana penerapannya,

sebab dengan mengetahui kaduanya makadiharapkan mantan PSK tersebut bisabekerja secara mandiri dan tidakberhadapan langsung dengan orangperorang (mengingat pekerjaannya dahulumasih mengkuatirkan bagi masyarakatumum). Menjadi pendidik ternyata tidakhanya harus mampu mengajarkan

yang baik, rnenjalankan ibadah pada

masing-masing agama, serta keterampilanakan bagaimana pergaulan yang baik(budi pekerti) di masyarakat dan

mengajari pentingnya nilai-nilai moral dan

etika dalam hidup bermasyarakat.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dari dua

belas pertanyaan kuesioner yang berkaitandengan peran pendidik yang melekat pada

diri pekerja sosial di mata warga binaan,

ternyata jawaban responden sangat respek

dengan peran ini dimana sebanyak 90 %yang menyatakan sangat setujuh, atau

menurut rumusan Chi Square bernllai yz:2,090 dan df: 2, 95, u 0,961, hal iniartinya bahwa kehadiran pekerja sosial

sebagai pendidik sangat diharapkan danmenjadi peran yang banyak diminati olehwarga binaan di PSKW Mattiro Deceng.

Kondisi yang baik ini juga dapat menjadiapresiasi bagi banyak pihak bahwakehidupan para mantan PSK memangsangat haus dan butuh akan dukunganmoral utamanyadukungan akan bimbinganagama dan etika lainnya. Pemberianpendidikan keterampilan ini diharapkanmembawa perubahan bagi mantan PSK,dimana nilai kecakapan akan keterampilanmerupakan kerharusan yang mesti dimilikiwarga binaan selama ada di PSKWMattiro Deceng, hal ini bertujuan untukmenghadapi permasalahan atau problemhidup ketikan berada di tengah-tengahmasyarakat dan hidup secara wajar dalamkehidupanya. Program keterampilandimaksudkan untuk memberikan bekalpada warga binaan juga terkait dengankebutuhan pasar kerja, peluang usaha,potensi ekonomi atau industri yang ada

disediakan di masyarakat. Keterampilandiberikan untuk dapat meningkatkanpengetahuan dan sikap warga binaandibidang yang sesuai dengan kebutuhan,bakat dan minatnya sehingga memilikibekal untuk bekerja secara mandiri untukdapat meningkatkan kualitas hidupnyake1ak.

Peran Pekerja Sosial dalamMengoptimalkan Keberfungsian Sosial

567Jurnal Baca Edisi Vol, VII No. Il'Oktober Desember 2014

Bagi Mantan PSK di PSKW MattiroDecengKe-lima peran pekerja sosial tersebut telahmengisyaratkan bahwa mantan PSK telahmampu di optimalkan keberfungsiansosial. Berkaitan hal ini, dari 10

pertanyaan kuesioner yang diberikankepada 9l responden, hasil penelitianmenyatakan bahwa sebanyak 95 Yo yangmenyatakan sangat setujuh atas peranpekerja sosial mengoptimalisasikankeberfungsian sosial para mantan PSK,dimana menurut rumusan Chi Square itubernilai X2 -2,232 dan df: 2,97, o, 0,990,hal ini artinya bahwa upaya-upayakongkrit seperti bimbingan mental,keterampilan dan kegiatan pelatihan rutinitu telah sanggup mengoptimalkankemampuan sumber daya warga binaan(mantan PSK) selama berada di PSKWMattiro Deceng Makassar. Optimalisasiini ditunjukkan dengan kemajuan-kemajuan psikis dan sosial yang telahdicapai setelah melakukan upaya-upayarehabilitasi tersebut, hal ini ditandai olehsikap yang logis selama mengikutikegiatan rehabilitasi, hal itu seperti: kianmemahami sebagian besar kegiatanketerampilan yang diberikan pekerjasosial di PSKW Mattiro Deceng, kianpandai dalam mengoperasionalkanberbagai alat peraga keterampilan, kianmenguasai perhitungan dalam kursussingkat tentang bisnis dan koperasi, kianantusias mengikuti kemajuan teknologi,ekonomi dan hukum.Kesimpulan : 1) Peran pekerja sosial diPSKW MattiroDeceng Makassar terwujudsebagai: Fasilitator, Perantara, Pembela,Pendidik dan Pemberdaya, ke-lima peranini telah membantu banyak warga binaan(mantan PSK) untuk melupakan pekerjaanmasa lalunya; 2) Ke-lima peran pekerjasosial ini berkorelasi terhadap optimalisasikeberfungsian sosial para warga binaan.Saran : Berdasarkan penelitian inidisarankan bahwa peran perlindunganbagi warga binaan itu lebih baikpemberian perlindungan melalui kepastianpemberian lapangan kerja bagi wargabinaan, atau diberi kredit sebagai modal

usaha setelah keluar dari PSKW MattiroDeceng.

Daftar PustakaA.S.Alam, Pelacuran dan pemerasan

(Studi Tentang Sebab-Sebab WanitaMelacurkan Diri Dan KemungkinanTerjadinyaPemerasan Terhadap WanitaPelacur). Bandung: Percetakan OffsetAlumni. 1982

Asyaharai, .Imans. Patologi Sosial.Surabaya: Usaha nasional Surabaya2000.

DuBois, Brenda & Miley, Social Work anEmpowering Professin, fifth edition.USA: Pearson Education, inc. 2005

H.Hull Terence. Pelacuran di Indonesia,Cet I; Jakarta: Pustaka Harapan.l997.

Hardi, Heriyanto. Pekerja Sosial di PSKWMattiro Deceng, ontara Tugas danHati Nurani. lakarta: Pustaka Pelajar.2005.

Amitai Etzioni. Organisasi-OrganisasiModeren. Jakarta: UI Press. 2001

Kartono, Kartini. Patologi Sosial Jilid I,CV . Jakarta: Rajawali. 1998

Morales, at.All. Social Work: A professionof Many Faces. Massachusset: AllynandBacon.1989

Mudjijono, Sarkem. Produl<si SosialPelacuran, Cet I. Yogyakarta: GajahMada Universitas press, 2005.

Murray, J Alisson. Pedagang Jalanan danPelacuran di Jakarta, Sebuah KajianAntropologi Sosial (terjemahan),Jakarta LP3ES. 1994

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia. 1998

Parsons.et. All. The Integration of SocialWork Practice. California: Brooks.t994

Sedyaningsih, R. dkk. Perempuan-perempuan Keramqt Tunggal. PustakaSinar Hrap an, Jakarta. 1999.

Suharto. Praktek Pekerja Sosial dalamPembangunan Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS) danPengembangan Potensi dan SumberKesejahteraan Sosial (PSKS). Jakana.Relika Aditama. 2005.

Tan dan Envall. Social Work: Challengesin The New Millenium. Switzerland:IFSW Press. 2000.

568Iskandar "Respon Warga Binaan Terhadap Peran Pel<erja Sosial Dalam Meningkatknn Keberfungsian

Sosial Di Panti Sosial Karya l\anita (Pslrw) Mattiro Deceng Kota Makassar

Zastow, Charles (1999), The Practice ofSocial Work, sixth edition. USA:Brook/Cole Publishing Company.

Zulkarrnain Nurdin, Sistem PembinaanKlien Melalui Pendidikan DanPelatihan Pada Ponti Sosial KarYa

Wanita (PSKW) "Msttiro Deceng"Makassar, Fisipol Unhas, Makassar.

2006Sumber LainnyaAstri Tresnaviardhani 'et al', Panti

Sosial Karya Wanita MattiroDeceng, Sosiologi Fisipol Unhas,Makassar, 2007 (Laporan).

Pieter da Santo (Artikel) "PSK Tetap

Juga Namanya Pelacur" senin 5

Maret 2007.Yulianto. Perkembangan kinerja

pekerja sosial di PSKW "Wanita

Utamo " Sur akarta. 20 12 (Laporarr).

Yuliana. Pola Pelayonan Sosial bagiMantan PSK di PSKW MattiroDeceng di Limq Tahun Terakhir.2009 (Laporan Kemensos)