Upload
rizki-ananda
View
408
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 84TETAPAN
PERCOBAAN V
VOLTMETER TEMBAGA
Hari / tanggal Percobaan : SENIN, 30 APRIL 2013
Tempat Percobaan : LAB. Fisika kampus III UMSU
Jl. Kapt. Muchtar Basri No. 3 Medan
I. MAKSUD
Menara sebuah amperemeter dengan voltmeter tembaga
II. ALAT-ALAT
1.Voltmeter yang terdiri dari :
katoda,
anoda ,
kepingan pertolongan.
2. Larutan tembaga sulfat
3. Sumber tegangan
4. Amperemeter
5. Neraca teknis
6. Alat pembakar (spritus)
7. Stopwatch
8. Alkohol
9. Kabel kabel penghubung
III. TEORI
Zat cair dipandang dari sudut hantaran listrik dapat dibagi dalam tiga
golongan.
Zat cair isolator, seperti air murni, minyak dan sebagainya.
Cu so4
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 85TETAPAN
Larutan mengandung ion-ion,seperti larutan asam basa dan garam-garam
di dalam air. Larutan-larutan ini dapat dilalui arus listrik dengan ion-ion
sebagai penghantarnya dan disertai perubahan-perubahan kimia.
Air raksa, logam-logam cair dapat dilalui arus listrik tanpa perubahan-
perubahan kimia didalamnya.
Pada percobaan disini dipakai larutan garam CuSO4 di dalam bejana
seperti pada gambar 1.
A k
Cu so4
Bila pada rangkaian di atas dialiri arus maka akan terjadi endapan Cu pada
katoda. Jumlah Cu yang mengendap sebanding dengan arus yang lewat,
sehingga voltmeter dapat dipakai sebagai amperemeter.
TEORI TAMBAHAN
Dalam sel elektrokimia berlangsung suatu proses elektrokimia yaitu suatu
proses reaksi kimia menghasilkan arus listrik atau sebaliknya, arus listrik
menghasilkan proses kimia. Sel elektrokimia digunakan secara luas dalam
kehidupan sehari-hari , misalnya dalam proses ekstrasi dan memurnikan
Gambar 1
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL 86TETAPA N
logam, emas, perak, dan aluminium, pemepuhan logam yang sangat penting
adalah pemanfaatan sel elektrokimia elektronik.
Contoh sel elektrokimia yang banyak digunakan pada peralatan elektronik
yaitu batrai dan accumulator (aki) kedua jenis sel elektrokimia ini banyak
digunakan sebagai sumber listrik, antara lain pada radio, lampu senter,
kalkulator, mesin mobil/mesin motor, mainan anak-anak sampai pada
peralatan ruang angkasa seperti satelit yang menggunakan baterainikel
cadmium dan sell selinza.
Energi listrik dalam peralatan elektronik tersebut diperoleh hasil reaksi
kimia berupa reaksi redoks yang spontan. Dalam reaksi redoks terjadi
transfer arus perpindahan elektron dari suatu unsur ke unsur lain. Aliran
elektron ini menunjukan adanya aliran arus listrik.
Pada baterai atau aki, yang sedang digunakan, berlangsung suatu reaksi
kimia yang menghasilkan arus listrik. Bahkan proses tersebut menggunakan
reaksi listrik untuk reaksi kimia. Misalnya pada proses pemepuhan logam
dan pemetruman aki.jadi berdasarkan reaksi kimia. Atau sell elektrokimia
dibagi menjadi 2, yaitu sel volita dan sell elektrolisis.
1. Sel Volta
Dimana sel volta ini adalah terjadinya perubahan kimia mnjadi energy
listrik, dan reaksi kimia yang berlangsung spontan dan menghasilkan arus
listrik dimana katoda merupakan positif dan anoda kutub negatif. Dalam sel
ini volta terjadi reaksi redoks yang anoda tempat terjadinya reaksi oksidasi
dan katoda tempat terjadinya reaksi reduksi.
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 87TETAPAN
2. Sel Elektrolit
Sel elektrolit adalah sel yang mengubah energi menjadi reaksi kimia dan
reaksi ini terjadi di elektroda sel elektrolisis. Arus listrik menyebabkan
terjadinya reaksi kimia dimana katoda merupakan kutub positif dan anoda
kutub negatif.
Sesuai hukum Faraday II, jika jumlah listrik yang sama dialirkan melalui 2
atau sel elektrolis maka perbandingan massa equivalensinya yaitu :
M = Ar
jlh elektron atau e =
Ar /mrjlhe
Dimana : e = adalah massa equivalensinya zat
Pada saat ini membahas mengenal sel elektrolisis sekaligus menerapkan
proses pemurnian logam. Elemen inggris Michael faraday mengalirkan arus
listrik ke dalam larutan elektrolit ini terjadi reaksi kimia yang digunakan
untuk menunjukkan reaksi kimia akibat di alirkan arus listrik disebut
sebagai sel elekrolisis.
Hantaran listrik melalui larutan elektrolit dapat di anggap sebagai aliran
elektron . jadi apabila elektron telah dapat mengalir dalam larutan elektrolit.
berarti listrik dapat mengalir dalam larutan tersebut .elektron berasal dari
kutub katoda atau kutub negatif . sedangkan anoda melepaskan ion positif,
dan menambahkan endapan pada logam katoda.
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 88TETAPAN
Di dalam larutan proses
Cu SO4 Cu2+ + SO 42-
Ion Cu2- ini akan berpindah menuju keping katoda, sedangkan ion SO 4
2-
akan menuju keping anoda, lama-lama keeping katoda ini akan timbul
endapan dan terjadi perubahan massa. Massa ini dapat di hitung dengan cara
:
G = a . I . t
Dimana : G = jumlah endapan tembaga Cu (gram) a = tara kimia listrik (ar/ ampere lam) I = kuat arus listrik ( ampere) t = lamanya pengaliran arus (sam)
Untuk tembaga nilai a = 1, 186 / ampere. Lam , karena G telah di ketahui
maka I harus dapat di peroleh dengan : I = G / At
IV. GAMBAR ALAT
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 89TETAPAN
Neraca berfungsi untuk menghitung
berat jenis benda
Lampu spritus berfungsi sebagai
pemanas dan pengering lempengan
anoda dan katoda
Bejana berfungsi sebagai tampat larutan atau wadah Larutan tembaga
Alkohol berfungsi sebagai pembersih lempengan katoda dan anoda
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 90TETAPAN
Sumber tegangan DC berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC
Amperemeter berfungsi untuk menghitung arus
Kabel penghubung berfungsi sebagai penghubung arus listrik
Anoda berfungsi sebagai kutub positif
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 91TETAPAN
Katoda berfungsi sebagai kutub negatif
Stopwatch berfungsi untuk menghitung waktu
V. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 92TETAPAN
1. Menggosokkan katoda dengan kertas amplas hingga cukup bersih.
2. Mencuci katoda dengan air, mengolesi dengan alkohol, kemudian
memanaskan / mengeringkannya di atas api alkohol / spritus (tak di
bakar)
3. Menimbang katoda itu dengan teliti dengan menggunakan neraca
teknis.
4. Membungkus katoda dengan kertas yang bersih agar tidak kotor lagi.
5. Membuat rangkaian seperti pada gambar 2 dengan polaritas yang
benar. Perlu diingat pergunakanlah lebih dahulu katoda pertolotongan.
SO4
Gambar 2
6. Menuangkan larutan sulfat tembaga ke dalam bejana.
7. Menjalankan arus dan mengatur besarnya sehingga ampere meter
menunjukkan kuat arus sebesar 1 ampere (di tentukan oleh sisten).
8. Memeriksa sekali lagi apakah arah arus sudah benar dan jangan
mengubah rangkaiannya lagi.
9. Memutuskan hubungan dengan sumber-sumber arus dan jangan
mengubah rangkaian lagi.
10. Mengganti katoda pertolongan dengan katoda yang sebenarnya ( yang
telah di cuci).
11. Mengusahakan supaya luas permukaan katoda yang tercelup ke dalam
larutan sama dengan luas permukaan katoda pertolongan yang tercelup
larutan.
Cu Cu
Cu SO4
A ST
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 93TETAPAN
12. Rangkaian jangan di ubah-ubah lagi.
13. Menjalankan arus selama n menit (ditentukan sisten). Mengusahakan
agar kuat arus tetap 1 ampere dengan mengatur sumber arusnya.
14. Setelah n menit, lalu memutuskan arus, mengambil arus, mengambil
katoda mencuci dengan air, mengolesi alkohol dan memanaskannya
sampai kering.
15. Menimbang lagi katoda dengan teliti.
16. Mengulangui percobaan no. 1 s/d 5 untuk beberapa kuat arus yang
berlainan pula (ditentukan asisten).
17. Setelah selesai, lalu mengembalikan larutan ke dalam botolnya,
mengembalikan pula alat-alat yang lain.
DATA HASIL PERCOBAAN
NAMA PERCOBAAN : VOLTMETER TEMBAGA
HARI / TANGGAL : SELASA , 30 APRIL 2013
KELOMPOK : C1
1. RIZKI ANANDA
2. DEBBY SAHERTIAN
3. TRIADINANTA ASRIN SIREGAR
4. UUN SAHPUTRA
5. AMANDA YANTI
6. RASTO ANANDA SIAHAAN
7. YAHYA
8. ASRUL EFENDI LUBIS
No. M0 M1 ΔM (gr)
I
(ampere)
T (s) Q = I . t
1 138 138,5 0,5 2 ampere 90 s 180
2 138 139 1 3 ampere 120 s 360
3 138 139,2 1,2 4,5 ampere 150 s 675
Di setujui Oleh Asiten
RUDI SEPTIANTO
VII. ANALISA DATAPercobaan I
1) Massa tembaga
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 95TETAPAN
MCu: ∆ mAr Cu
= 0,5
63,54
= 7,87 × 10-3 gr
2) Jumlah mol tembaga (ɳ Cu)
ɳ Cu = MCu × R
= 4,87 × 10-3 × 6,02 × 1023
= 47,4 × 1020 mol
3) Eelektron tembaga (eCu)
eCu = 2 × ɳ Cu
= 2 × 47,4 × 1020
= 94,8 × 1020 mol
4) Muatan tembaga (QCu)
QCu = eCu × Qe
= 94,8 × 1020 × 1,602 ×10-14
= 151,87 × 10-1
= 1581,7 Coulomb
5) Q = I × t
= 2 ampere × 90 detik
= 180 coulomb
Percobaan II
1) Massa tembaga
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 96TETAPAN
MCu: ∆ mAr Cu
= 1
63,54 = 0,015 kg
2) Jumlah mol tembaga (ɳ Cu)
ɳ Cu = MCu × R
= 0,015 × 6,02 × 1023
= 0,0947 × 10 23 mol
3) Eelektron tembaga (eCu)
eCu = 2 × ɳ Cu
= 2 × 0,0947 × 10 23
= 0,1894 × 1023
4) Muatan tembaga (QCu)
QCu = eCu × Qe
= 0,1894 × 1023 × 1,6 ×10-20
= 3,0326 × 103 coulomb
5) Q = I × t
= 3 ampere × 120 detik
= 360 coulomb
GRAFIK I TERHADAP t
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL: 97TETAPAN
150
120
80
VIII. Tugas akhir dan pertanyaan
1. Hitunglah jumlah tembaga yang mengendap untuk tiap percobaan.
2 3 5
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL:98TETAPAN
2. Berdasarkan jumlah endapan tembaga yang didapat. Hitunglah muatan
yang telah di pergunakan untuk menguraikan (untuk tiap-tiap percobaan).
3. Buatlah grafik hasil peneraan. Yaitu antara kuat arus hasil perhitungan
No. 2 dengan kuat arus yang terbaca amperemeter.
4. Berilah perhitungan pada tiap pengukuran pada tiap percobaan beserta
kesalahanya.
5. Berilah komentar pada hasil-hasil diatas.
6. Berdasarkan 3 dan 4 diatas, perlukah amperemeter yang diselidiki itu di
koreksi ? jelaskan !
7. Jika dipergunakan amperemeter yang telah ditera dengan suatu metode
lain. Maka voltmeter tembaga ini dapat digunakan untuk menghitung
berat atom suatu zat kimia. Terangkan.
8. Hitunglah berat atom tembaga dari percobaan ini dengan memisahkan
kuat arus yang dipakai benar.
9. Bandingkan hasil perhitungan dengan literatur.
10. Kenapa katoda harus di cuci dulu sebelum dibakar.
11. Kenapa pula harus dipakai sebelum di pergunakan (sebelum di timbang).
*Jawaban*
1. Sudah terlampir di dalam table percobaan.
2. Sudah terlampir pada analisa data.
3. Sudah terlampir pada data laporan.
4. Sudah terlampir pada table percobaan.
5. Yaitu setiap adanya penambahan arus dn waktu pada percobaan tersebut,
maka endapan tembaga yang ada akan lebih banyak.
6. Perlu, pada ampere meter yang dihitung pada selisih waktu bahwa
kepingan tembaga mengalami perubahan massa.
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL:99TETAPAN
7. Ketika tembaga di masukkan ke dalam asam sufat dan kemudian di beri
arus maka jumlah massa Cu yang mengendap sebanding dengan arus
yang lewat, sehingga voltmeter ini dapat di pergunakan untuk
menghitung atomsuatu zat dengan rumus :
M Cu = ∆
Ar Cu dan Ar Cu =
∆MCu
8. Sudah terlampir di analisa data
9. Perhitungan tidak jauh beda dengan literature
10. Agar tidak ada kotoran yang mengendap sebelum di bakar karena
mempengaruhi jumlah massa endapan jika tidak di cuci dahulu.
11. Agar ketika terjadi proses pembakaran tidak ada kotoran yang terbakar.
IX. KESIMPULAN
a. Kesimpulan
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL:100TETAPAN
1. Bila sebatang logam dimasukkan ke dalam larutan elektrolit / asam
sulfat mol batang logam akan bermuatan negative dan bermuatan
positif.
2. Elemen volta hanya bekerja dalam waktu pendek.
3. Batang tembaga yang dimasukkan dalam H2SO4 akan mengeluarkan
gelombang gelombang yang disebut polarisasi.
b. Saran
1. Waktu penulisan laporan agar lebih di perpanjang.
2. Perlengkapan bahan dan alat, agar perhitungan soal atau data yang
dilakukan dapat lebih akurat.
3. Dalam praktikum dasar tentang voltmeter tembaga, diharapkan
praktikan berhati-hati ketika mengambil atau menyalakan api pada
katoda dan anoda agar tidak terkena panas.
X. DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK : C1 VOLTMETER TEMBAGA HAL:101TETAPAN
1. Setiabudi data, deli 2003, praktikum fisika dasar universitas sriwijaya,
Palembang, unsri.
2. Tim pengusaha kimia, 2002. lembar kerja siswa kimia smf 2.A SMA
klaten luran pariwara.
3. Tim penyusun fisika, 2002. Pe fisika 3A SMA klaten luran pariwarA.