2
ISSN 1907-7858 ISSN 1907-7858 Pengendalian Hama Utama Buah Kakao Oleh Basri AB Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh SERAMBI PERTANIAN VOL. IV/ NO. 2/2010 ISSN 1907-7858 VOLUME IV/ NO. 2/ 2010 Pendahuluan Serangga hama penggerek buah kakao (PBK) dan penghisap buah merupakan hama utama pada tanaman kakao. Kerugian akibat serangan kedua hama tersebut sangat dirasakan pada budidaya tanaman kakao. Hama PBK dapat menurunkan produksi lebih dari 80 %, sedangkan hama helopeltis spp mengakibatkan penurunan produksi lebih dari 60 %. Berikut ini disajikan teknik pengendalian hama terpadu (PHT) untuk mengendalikan kedua hama tersebut. Penggerek Buah Kakao (PBK) Gejala serangan : Buah tampak masak lebih awal dengan warna tidak merata ( belang kuning hijau atau kuning jingga). Pada saat di belah daging buah berwarna hitam dan saling melekat. Biji tidak berkembang, ukuran biji kecil dan tidak bernas. Akibat serangan : Kehilangan hasil bisa mencapai 80 %, mutu fisik rendah, kandungan sampah meningkat, biaya panen meningkat. Pengendalian : Untuk daerah bebas PBK, perlu dilakukan langkah- langkah sebagai berikut : Karantina, yaitu tidak memasukkan bahan tanaman kakao dan perlengkapan lain dari daerah terserang PBK. Perlu dilakukan monitoring hama di TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) yang bertujuan untuk mendeteksi dini adanya serangan baru. Perlu dilakukan sanitasi, dengan menguburkan kulit buah, plasenta dan buah busuk. Untuk daerah terserang PBK, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Perlu dilakukan pemangkasan/pemendekan tajuk maksimal 4 m, untuk memudahkan panen dan pengendalian OPT (Organisme Peng ganggu Tanaman). Perlu dilakukan panen sering satu minggu sekali dan buah segera di ambil bijinya.

VOLUME IV/ NO. 2/ 2010 ISSN 1907-7858 Pengendalian Hama ...nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/SerambiPertani/05... · Pengendalian Hama Utama Buah Kakao ... Biji tidak

Embed Size (px)

Citation preview

ISSN 1907-7858

ISSN 1907-7858

Pengendalian Hama Utama Buah KakaoOleh Basri AB

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh

SERAMBI PERTANIAN VOL. IV/ NO. 2/2010 ISSN 1907-7858

VOLUME IV/ NO. 2/ 2010

PendahuluanSerangga hama penggerek buah kakao (PBK) danpenghisap buah merupakan hama utama padatanaman kakao. Kerugian akibat serangan keduahama tersebut sangat dirasakan pada budidayatanaman kakao. Hama PBK dapat menurunkanproduksi lebih dari 80 %, sedangkan hamahelopeltis spp mengakibatkan penurunan produksilebih dari 60 %. Berikut ini disajikan teknikpengendalian hama terpadu (PHT) untukmengendalikan kedua hama tersebut.

Penggerek Buah Kakao (PBK)Gejala serangan : Buah tampak masak lebih awal dengan warna

tidak merata ( belang kuning hijau atau kuningjingga).

Pada saat di belah daging buah berwarna hitamdan saling melekat.

Biji tidak berkembang, ukuran biji kecil dan tidakbernas.

Akibat serangan :Kehilangan hasil bisa mencapai 80 %, mutu fisikrendah, kandungan sampah meningkat, biayapanen meningkat.

Pengendalian :Untuk daerah bebas PBK, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Karantina, yaitu tidak memasukkan bahan

tanaman kakao dan perlengkapan lain daridaerah terserang PBK.

Perlu dilakukan monitoring hama di TPH(Tempat Pengumpulan Hasil) yang bertujuanuntuk mendeteksi dini adanya serangan baru.

Perlu dilakukan sanitasi, dengan menguburkankulit buah, plasenta dan buah busuk.

Untuk daerah terserang PBK, perlu dilakukanlangkah-langkah sebagai berikut : Perlu dilakukan pemangkasan/pemendekan

tajuk maksimal 4 m, untuk memudahkan panendan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).

Perlu dilakukan panen sering satu minggusekali dan buah segera di ambil bijinya.

SERAMBI PERTANIANTerbit setiap bulan. Penerbit : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) AcehPembina : Ir. T. Iskandar, MSi Dewan Redaksi : Nazariah, SP, MSi, Ir. Basri A. Bakar, MSi, Ir. M. Ferizal, MScAlamat Redaksi : Jl. TP. Nyak Makam No. 27 Lampineung Banda Aceh. Telp. (0651) 7551811, Fax. (0651)7552077, Website : nad.litbang.deptan.go.id, Email : [email protected]

ISSN 1907-7858

Perlu dilakukan rampasan buah, berfungsiuntuk memutuskan daur hidup hama dengancara meniadakan makanan yang sesuai bagiserangga hama selama jangka waktu tertentu(minimal 2 bulan).

Gunakan bahan tanam tahan (KW 514 dan AR-DACIAR 10) atau berproduksi tinggi (ICCRI 03,ICCRI 04 atau klon unggul lokal), melalui tekniksambung samping-sambung pucuk.

Perlu dilakukan pemupukan secara tepat (tepatjenis, dosis, waktu dan cara).

Gunakan agens biologis (semut hitam,Dolichoderus thoracicus dan jamur Beauveriabassiana).

Gunakan Insektisida, melalui penyemprotanterutama dari golongan sintetik piretroid antaralain deltametrin 0,06% (Decis 2,5 EC), sihalotrin

0,06% (Matador 25 ES), betasiflutrin 0,20%(Buldok 25 EC), Esvenvalerat 0,20%(Sumialpha 25 EC). Alat semprot knapsacksprayer, volume semprot 250 liter/ha, interval10 hari sekali, sasaran semua buah dan cabanghorizontal.

Kepik Penghisap Buah Kakao (Helopeltis spp)Gejala serangan : Buah tampak bercak-bercak cekung berwarna

coklat kehitaman. Buah muda menjadi kering dan mati. Pucuk menjadi layu dan mati, ranting mengering

dan meranggas.

Pengendalian : Biologis, perlu menggunakan semut hitam

(Dolichoderus thoracius). Sarang semut di buatdari daun kakao kering/daun kelapa, laluletakkan di atas jorket. Selain itu dengan jamurBeauveria bassiana dengan dosis 25-50 gramspora/ha.

Kimiawi, lakukan Sistem Peringatan Dini (SPD),bila tingkat serangan Helopeltis spp <15%,yaitu diamati seminggu sekali dan bila adaserangan langsung dilakukan penyemprotanpada areal terbatas. Jika tingkat serangan>15% penyemprotan dilakukan secaramenyeluruh.

SERAMBI PERTANIAN VOL. IV/ NO. 2/2010