15
Tugas ke-2 Tugas Rangkuman Vulkanologi Geomorfologi Gunung Api Nama : Regina Fransisca NPM : 270110120138 Kelas : C

vulkanologi 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

geomorfologi gunungapi

Citation preview

Tugas ke-2

Tugas Rangkuman Vulkanologi

Geomorfologi Gunung Api

Nama : Regina Fransisca

NPM : 270110120138

Kelas : C

Universitas Padjajaran

Fakultas Teknik Geologi

TA 2013

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Penjelasan Mengenai Geomorfologi

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri.

1.2 Proses Geomorfik

Proses geomorfik merupakan segala perubahan fisika dan kimia yang berakibat pada bervariasinya roman permukaan bumi.

1. Proses eksogenik; proses geomorfik yang disebabkan tenaga dari luar kulit bumi (air, angin, es).

Gradasi adalah proses pembentukan bentang alam secara positif (sedimentasi). Degradasi adalah proses eksogenik secara negatif (pelapukan, erosi).

2. Proses endogenik; proses geomorfik yang diakibatkan oleh tenaga dari dalam bumi.

Diastropisme adalah proses deformasi yang besar dari dalam bumi. Vulkanisme adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi.

3. Proses ekstraterestrial adalah proses geomorfik dari angkasa luar.

1.3 Morfologi Gunungapi

Morfologi gununungapi dapat dibedakan menjadi tiga zona dengan ciri-ciri yang berlainan,

yaitu :

1. Zona Pusat Erupsi

Banyak radial dike/sill

Adanya simbat kawah (plug) dan crumble breccias

Adanya zona hidrotermal

Endapan piroklastik kasar

Bentuk morfologi kubah dengan pusat erupsi

2. Zona Proksimal

Material piroklastik agak terorientasi

Pada material piroklastik dan lava dijumpai pelapukan, dicirikan oleh soil yang tipis

Sering dijumpai parasitic cone

Banyak dijumpai ignimbrit dan welded tuff

3. Zona Distal

Material piroklastik berukuran halus

Banyak dijumpai lahar

Beberapa morfologi hasil aktivitas gunug api :

1. Volcanic Landform (Morfologi gunung api)Morfologi gunung api adalah bentangalam yang dihasilkan dari aktivitas vulkanisme. Endapan morfologi gunung api diklasifikasikan berdasarkan tipe magma dan jenis material yang dikeluarkan. Morfologi gunung api strato adalah gunung api yang berbentuk kerucut dan dibentuk dari perselingan endapan lava dan endapan piroklastik. Jenis magma yang menyusun gunung api strato didominasi lava intermediet. Morfologi gunung api shield (perisai) adalah bentangalam gunung api yang berbentuk seperti perisai yang dihasilkan dari lava yang bersusun basalt. Karena sifatnya yang encer, magma basalt akan keluar ke segala arah dari pusat erupsi dan akan membentuk morfologi seperti perisai.

Strato volcano

2. Volcanic Footslope Landform (Morfologi kaki gunungapi)Morfologi kaki gunung api adalah bentangalam gunungapi yang merupakan bagian kaki dari sebuah gunungapi. 

Foot Slope

3. Crater Landform (Kawah gunungapi)Morfologi kawah adalah bentangalam gunung api berupa lubang tempat keluarnya material gunungapi ketika erupsi.

4. Caldera Landform (Morfologi kaldera gunungapi)Morfologi kaldera adalah bentangalam yang terbentuk sebagai hasil erupsi gunung api tipe eksplosif yang menyebabkan kepundan gunung api runtuh sehingga membentuk kawah yang sangat luas. Contoh kaldera di Indonesia adalah kaldera Bromo.

Bromo Caldera5. Volcanic Neck Landform (Morfologi leher gunungapi)

Morfologi gunungapi adalah bentangalam seperti  leher atau tiang yang merupakan sisa dari proses denudasi (erosi) gunung api.

Volcanic Neck6. Parasit Cone Landform (Morfologi gunungapi parasit)

Morfologi gunungapi parasit adalah bentangalam yang berbentuk kerucut yang menumpang di tubuh gunungapi induknya.

Parasit Cone7. Lava Plug Landform (Morfologi sumbat lava)

Morfologi sumbat lava adalah bentangalam yang terbentuk pipa atau bantal yang terbentuk dari lava yang membeku pada kepundan gunung api.

Lava Plug8. Morfologi Maar

Morfologi maar adalah bentangalam berelief rendah dan luas dari suatu kawah gunungapi hasil erupsi freatomagmatik. Letusannya disebabkan oleh kontak antara air bawah tanah dengan magma.

Maar9. Volcanic Remnant Landform (Morfologi sisa gunungapi)

Morfologi sisa gunungapi adalah bentukkan yang berasal dari tubuh gunung api yang mengalami proses denudasi (erosi).

1.4 Macam-macam Bentang Alam Vulkanik

Bentang alam vulkanik dibedakan menjadi beberapa macam dengan dasar klasifikasi

kenampakan visual morfologinya. Menurut Srijono (1984, dikutip Widagdo, 1984)

klasifikasi bentang alam vulkanik dibedakan berdasarkan bentuk morfologinya. Yaitu :

Bentuk Timbulan (Morfologi Positif) / Kubah Vulkanik

Merupakan morfologi gunungapi yang mempunyai bentuk cembung ke atas. Morfologi ini

dibedakan atas dasar asal kejadiannya menjadi :

1. Kerucut Semburan

Kerucut Semburan Utama, Merupakan morfologi kerucut semburan yang terbentuk

oleh erupsi lava yang bersifat kental/andesitik.

Kerucut Parasit (Parasitic Cone), Merupakan morfologi yang terbentuk sebagai hasil

erupsi gunungapi yang berada pada lereng gunungapi yang lebih besar.

Kerucut Sinder (Cinder Cone), Merupakan morfologi yang terbentuk oleh erupsi

kecil yang terjadi pada kaki gunungapi, berupa kerucut rendah dengan bagian

puncak tampak cekung datar.

2. Kubah Lava (Lava Dome)

Merupakan morfologi yang berbentuk kubah membulat yang terbentuk oleh magma

yang sangat kental, biasanya dacite/rhyolite. Kubah terdiri dari satu atau lebih aliran

lava individu.

3. Gunungapi Tameng/Perisai

Gunung Api ini merupakan morfologi yang terbentuk oleh aliran magma cair encer,

sehingga pada waktu magma keluar dari lubang kepundan, meleleh ke semua arah

dengan jumlah besar dari suatu kawah besar/kawah pusat dan menutupi daerah yang

luas yang relatif tipis. Sehingga bentuk gunung yang terbentuk mempunyai alas yang

sangat luas dibandingkan dengan tingginya.

Sifat magmanya basa dengan kekentalan rendah dan kurang mengandung gas. Karena

itulah erupsinya lemah, keluarnya ke permukaan bumi secara effusif/meleleh.

Akibatnya lerengnya landai (20 – 100) tingginya tidak seberapa dibanding diameternya,

dan permukaan lereng yang halus. Contohnya adalah gunungapi di Hawaii (Mauna Loa,

Kilauea).

4. Dataran Vulkanik

Dataran vulkanik dicirikan oleh puncak topografi yang datar, dengan variasi beda tinggi

yang tidak mencolok. Macam-macam dataran vulkanik diantaranya adalah dataran

basal, plato basal dan dataran kaki vulkan.

5. Vulkan Semu

Vulkan semu merupakan morfologi mirip kerucut gunungapi, bahan pembentuknya

berasal dari vulkan yang berdekatan. Dan dapat terbentuk oleh erosi lanjut terhadap

suatu vulkan yang sudah lama mati. Morfologinya dihasilkan oleh suatu sistem patahan

mayor yang melintasi gunungapi aktif dan mampu mengangkat massa yang besar.

Morfologi vulkan semu ini sering disebut Gunung Gendol. Gunung Gendol adalah

bukit kecil di daerah muntilan , Jawa Tengah pada dataran kaki vulkan G. Merapi.

Vulkan semu jenis lain adalah lajuran vulkanik (volcanic neck), yaitu morfologi yang

terbentuk bila suatu kubah vulkanik tererosi sehingga tinggal berbentuk lajuran.

Biasanya, di sekitar vulkanik tersebut sering dijumpai retas yang memanjang.

Depresi Vulkanik (Morfologi Negatif)

Depresi vulkanik adalah morfologi bagian vulkan yang secara umum berupa cekungan.

Berdasarkan material pengisinya depresi vulkanik dibedakan menjadi :

a. Danau Vulkanik

Danau vulkanik yaitu depresi vulkanik yang terisi oleh air sehingga membentuk

danau.

b. Kawah

Depresi vulkanik terbentuk oleh letusan dengan diameter maksimum 1,5 km, dan

tidak terisi oleh apapun selain material hasil letusan. Berdasarkan asal mulanya

dibedakan kawah letusan dan kawah runtuhan. Berdasarkan letaknya terhadap

pusat kegiatan dikelompokkan kawah kepundan dan kawah samping (kawah

parasiter). Pengisian kawah oleh airhujan akan menyebabkan terbentuknya

danaukawah. Dan letusan pada gunungapi yang mempunyai danau kawah akan

menyebabkan terjadinya lahar letusan yang bersuhu tinggi.

c. Kaldera

Depresi vulkanik yang terbentuk oleh amblesan pada komplek vulkan, dengan

ukuran lebih dari 1,5 km. Pada kaldera ini sering muncul gunungapi baru.

Menurut H. William (1947), berdasarkan proses yang membentuknya kaldera

dibedakan menjadi :

Kaldera letusan : kaldera yang disebabkan oleh letusan gunungapi yang

sangat kuat yang menghancurkan bagian puncak kerucut dan

menyemburkan massa batuan dalam massa yang sangat besar.Contoh :

Kaldera Bandai-san di Jepang dan Tarawera di New Zealand.

Kaldera runtuhan, yaitu kaldera yang disebabkan oleh letusan yang

berjalan cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah banyak,

sehingga menyebabkan kekosongan pada dapur magma. Kaldera terbentuk

melalui proses ini, contoh kaldera Krakatau, di Indonesia dan Crater Lake

di Oregon, Amerika.

Kaldera erosi, yaitu kaldera yang disebabkan oleh erosi pada bagian

puncak kerucut, dimana erosi akan memperlebar daerah lekukan sehingga

daerah kalderah tersebut semakin luas. Gejala seperti ini banyak

ditemukan di gunungapi Jepang.

Selain morfologi di atas, berikut disampaikan macam-macam morfologi hasil

erupsi vulkanik :

1. Morfologi hasil erupsi sentral

Dari magma encer : Hornitos Exogeneous dome

Dari magma intermediet : Cinder Cone Pyroclastic ring fall Indogeneous dome

Dari magma kental :

Maar Crater Kaldera

2. Morfologi hasil erupsi celah

Berasal dari magma encer :

Lava flow Lava plateu

Dari magma intermediet :

Tanggul lava Strato volkanic ridge

Dari magma kental :

Endogeneous ridge

Suatu gunung api yang tumbuh semakin besar akan mempunyai bentuk yang teratur, baik berupa kerucut maupun bentuk lainnya. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak teraturnya bentuk gunungapi antara lain :

1. Kegiatan vulkanisme, seperti pembentukan kaldera, dimana kegiatan tesebut akan mengganggu pekembangan suatu gunungapi.

2. Berpindahnya pusat kegiatan gunungapi (pipa kepundan), dimana berkaitan erat dengan keaktifan tektonik daerah setempat.

3. Tekanan arus dari aliran lava yang naik ke atas, yang lama-kelamaan akan merusak dan menghancurkan dinding kepundan.

4. Adanya kerucut spater (spatter cone), yaitu suatu kerucut yang bersisi curam yang tersusun dari batuan bahan lepas yang terendapkan di atas celah atau pipa kepundan, dan umumnya berkomposisi basalan; atau hornito yang juga merupakan kerucut spater di sekitar ujung aliran lava.

5. Adanya gua-gua pada aliran lava (lava tube).

1.5 Pengidentifikasian Gunung Api Berdasarkan Penginderaan Jauh dan Geomorfologi

Pada masa Kuarter hingga masa kini, bentang alam gunung api komposit bentuknya berupa kerucut, di puncaknya terdapat kawah dan secara jelas dapat dipisahkan dengan bagian lereng, kaki, dan dataran di sekitarnya. Dari puncak ke arah kaki, sudut lereng semakin melandai untuk kemudian menjadi dataran di sekitar kerucut gunung api tersebut. Untuk pulau gunung api, bagian puncak dan lereng menyembul di atas muka air laut sedangkan kaki dan dataran berada di bawah muka laut.

Berdasarkan penelitian topografi bawah laut, tidak hanya kaki dan dataran di sekeliling pulau gunung api, tetapi juga kerucut gunung api bawah laut dapat diidentifikasi. Aliran sungai pada kerucut gunung api di darat dan pulau gunung api mempunyai pola memancar dari daerah puncak ke kaki dan dataran di sekitarnya. Apabila suatu kerucut gunung api di darat atau di atas muka air laut sudah tidak aktif lagi, maka proses geomorfologi yang

dominan adalah pelapukan dan erosi, terutama di daerah puncak yang merupakan daerah timbulan tertinggi.

Karena pengaruh litologi yang beragam di daerah puncak, ada yang keras dan ada yang lunak, relief daerah puncak menjadi sangat kasar, tersusun oleh bukit-bukit runcing di antara lembah-lembah sungai yang terjal dan dalam . Dari citra landsat secara utuh dapat diperlihatkan perbedaaan penampakan bentang alam kerucut gunung api muda dan yang sudah tererosi, baik pada tingkat dewasa maupun lanjut, mulai dari daerah puncak (fasies sentral), lereng atas (fasies proksimal), lereng bawah (fasies medial), dan kaki serta dataran (fasies distal).

BAB II

KESIMPULAN

1. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan

perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri.

2. Proses geomorfologi : proses eksogenik, endogenik, ekstraterestrial.

3. Morfologi gunung api berdasarkan zonanya dibedakan menjadi : zona pusat erupsi, zona

proksimal, zona distal.

4. Morfologi gunung api terdiri dari : morfologi gunung api, morfologi kaki gunung api,

kawah gunung api, kaldera gunung api, leher gunung api, gunung api parasit, morfologi

sumbat lava, morfologi maar, morfologi sisa gunung api.

5. Bentang alam vulkanik :

Morfologi positif/ bentuk timbulan

1. Kerucut semburan

2. Kubah lava

3. Gunung api perisai

4. Dataran vulkanik

5. Vulkan semu

Morfologi negative

1. Danau vulkanik

2. Kawah

3. Kaldera

6. Morfologi hasil erupsi vulkanik :

Morfologi hasil erupsi sentral

Morfologi hasil erupsi celah

7. Bentang alam gunung api komposit bentuknya berupa kerucut, di puncaknya terdapat

kawah dan berdasarkan penelitian topografi bawah laut. Aliran sungai pada kerucut

gunung api di darat dan pulau gunung api mempunyai pola memancar dari daerah

puncak ke kaki dan dataran di sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA :

http://geograph88.blogspot.com/2013/06/bentang-alam-gunung-api-volcanic.html

http://geoenviron.blogspot.com/2011/12/fasies-gunung-api-dan-aplikasinya.html

http://erikadwic.blogspot.com/2013/07/penerapan-konsep-geomorfologi.html

http://geohazard009.wordpress.com/2009/12/11/geomorfologi/

http://geologist24.blogspot.com/2011/04/bentang-alam-vulkanik.html