43
Wamesaputra Seperti apa kita dilahirkan adalah Takdir. Seperti apa kita bertumbuh adalah Proses. Seperti apa kita di hari tua adalah Keputusan Menu Langsung ke isi Beranda About Laporan KKN POSDAYA 2013 Desa Karangtanjung Alian Kebumen Posted on Maret 1, 2013 by wamesaputra LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) SEMESTER GENAPTAHUN 2012/2013 DESA KARANGTANJUNG KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN

Wa Mesa Putra

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Wa Mesa Putra

Wamesaputra

Seperti apa kita dilahirkan adalah Takdir. Seperti apa kita bertumbuh adalah Proses. Seperti apa kita di hari tua adalah Keputusan

MenuLangsung ke isi

Beranda About

Laporan KKN POSDAYA 2013 Desa Karangtanjung Alian KebumenPosted on Maret 1, 2013 by wamesaputra

LAPORAN

 

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

SEMESTER GENAPTAHUN 2012/2013

DESA KARANGTANJUNG KECAMATAN ALIAN

KABUPATEN KEBUMEN

 

 

 

 

 

Page 2: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

Oleh:

 

Beni Yosua                                  AIL008127

Sri Wahyu Trisnawati               F1G010043

Adilah Margi Y.P                       G1D009034

Wahyu Mei Saputro                   B1J009049

Fatkhudin Mu’Azis                    C1C010034

Symphati Dimas R                     F1D009046

 

 

 

 

 

Dosen Pembimbing Lapangan:

 

Drs.Muhammad Taufiq,M.H

NIP. 196009191986011001

 

 

Page 3: Wa Mesa Putra

 

 

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENERAL SOEDIRMAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PURWOKERTO

2013

HAKATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt., sehingga kami dapat menyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Universitas Jenderal Soedirman Semester Genap Tahun 2012/2013 Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen dengan tepat waktu. Laporan Kegiatan ini disusun berdasarkan hasil realisasi dan pelaksanaan lapangan terhadap permasalahan dan potensi yang ada di wilayah atau lingkungan Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Pelaksanaan Kegiatan KKN Posdaya di Desa Karangtanjung tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil.Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :

1. Prof. Ir. H. Totok Agung DH, MP, Ph.D selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman

2. Drs.Muhammad Taufiq,M.H sebagai Dosen Pembimbing Lapangan3. Bapak Rokhmat selaku Kepala Desa beserta perangkat Desa Karangtanjung, Kecamatan

Alian, Kabupaten Kebumen.4. Bapak M.Burhanuddin sebagai Ketua Posdaya Sejahtera Desa Karangtanjung,

Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen beserta pengurus5. Seluruh masyarakat Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.6. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan program kerja/ kegiatan  KKN

Posdaya Unsoed 2013 di Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.

Harapan kami, semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan gambaran tentang kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN Posdaya Unsoed di Desa Karangtanjung dan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (LPPM Unsoed) dalam mengembangkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di Kabupaten Kebumen. Kami sangat mengharapkan adanya partisipasi dari berbagai pihak yang terkait dan monitoring terhadap kegiatan Posdaya yang telah dilakukan  demi keberlangsungan dan suksesnya program Posdaya.

Page 4: Wa Mesa Putra

 

 

Karangtanjung, Februari 2013

 

Penyusun

 

 

 

RINGKASAN POSDAYA 

REKAP DATA POSDAYA        Kecamatan : Alian        Kabupaten : Kebumen                 No Ket      Desa Karangtanjung      Nama posdaya SEJAHTERA      Tanggal dan tahun berdiri 23-Jan-12      Kelas posdaya        

Wilayah posdaya dan sekretariatRW 01 (RT 01-08), RW 02 (RT 01-07)      

Nama ketua posdaya M. BURHANUDIN, SPt      No. Hp 81391138750      Produk Unggulan Kue Satu Kacang Ijo      

 

 

DAFTAR ISI

                                                                                                                          Hal

Page 5: Wa Mesa Putra

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………. ii

RINGKASAN POSDAYA……………………………………………………………………. iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………… v

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………….. vii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………….. viii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………….. 1

1. Kondisi Umum Desa Karangtanjung……………………………………………… 3 1. Letak

Goegrafis……………………………………………………………………… 32. Keadaan Demografi………………………………………………………………..

43. Dasar

Kegiatan………………………………………………………………………….. 11

1. Latar Belakang KKN……………………………………………………………. 12

2. Tujuan dan Manfaat KKN…………………………………………………….. 13

BAB II. PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN…………….. 17

1. Matriks Program Kerja……………………………………………………………….. 172. Pelaksanaan Program Kerja…………………………………………………………. 17

1. Bidang Lingkungan………………………………………………………………. 17

2. Bidang Pendidikan……………………………………………………………….. 24

3. Bidang Kesehatan………………………………………………………………… 32

4. Bidang Kelembagaan……………………………………………………………. 37

5. Bidang Ekonomi………………………………………………………………….. 40

BAB III. PENUTUP……………………………………………………………………………. 45

Page 6: Wa Mesa Putra

1. Kesimpulan……………………………………………………………………………….. 45

2. Saran………………………………………………………………………………………… 46

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………….. 47

 

DAFTAR TABEL

                                                                                                                          Hal

Tabel 1. Tabel Kelompok Pendidikan Menurut Usia…………………………………… 6

Tabel 2. Tabel Kelompok Tenaga Kerja Menurut Usia………………………………… 7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

                                                                                                                          Hal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

 

1.                                                                                                                                                       I.      PENDAHULUAN

 

Pembangunan adalah upaya perubahan suatu kondisi tertentu agar menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya. Pembangunan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik materil maupun spiritual secara adil dan merata. Jadi pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia ditujukan untuk seluruh masyarakat bukan untuk perorangan atau kelompok orang tertentu.

Pembangunan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Adapun pemerintah dalam hal ini berkedudukan sebagai pihak yang berkewajiban menciptakan situasi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari diterimanya konsepsi negara kesejahteraan (walfare state) dimana pemerintah mempunyai tanggung jawab yang besar bagi keberhasilan pembangunan.

Selain menjadi tanggung jawab pemeritah, pembangunan sendiri dalam pelaksanaan tidak bisa terlepas dari peranan masyarakat perguruan tinggi (civitas akademika). Jadi pembangunan sendiri menjadi tanggung jawab masyarakat perguruan tinggi terutama mahasiswa yang merupakan agent of change.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembangunan dilaksanakan secara adil dan merata. Maksud dari kata adil disini adalah bahwa pembangunan ditujukan untuk semua anggota masyarakat tanpa pandang bulu, sedangkan maksud dari pembangunan merata adalah bahwa pembangunan dilakukan di seluruh wilayah secara merata baik di kota maupun di desa, sehingga diharapkan tidak akan terjadi kesenjangan atas nama masyarakat desa dan kota.

Pembangunan desa mempunyai arti yang sangat penting mengingat desa kaya akan SDM dan SDA. Apalagi di negara Indonesia yang wilayahnya sebagian besar adalah pedesaan, sehinga langkah pemerintah yang mengeluarkan UU no.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dinilai sangat tepat dan penting karena dengan adanya Undang-undang ini di desa mempunyai tanggung jawab dan kewenangan luas untuk mengembangkan daerahnya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Page 9: Wa Mesa Putra

Namun selama ini ternyata pihak desa kurang mampu mengoptimalkan potensi yang ada. Hal ini akan menjadi permasalahan besar jika otonomi daerah benar-benar telah diterapkan karena tentu tidak dapat dilaksanakan dengan baik apabila tidak ada SDM dan SDA yang mendukung sehingga terjadi nantinya adalah stagnasi pembangunan desa.

Oleh karena itu, program KKN diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, dalam hal ini peran mahasiswa diharapkan mampu memotivasi dan menggali serta memberdayakan seluruh potensi desa dalam menyongsong Otonomi Daerah sehingga terwujud pembangunan desa yang berkualitas dan responsif.

 

 

 

1. A.      Kondisi Umum Desa Karangtanjung2. 1.       Keadaan Geografis

Wilayah Desa Karangtanjung terletak di sebelah utara Desa Kemangguhan dan Desa Tanuarjo  Kecamatan Kebumen. Luas wilayah Desa Karangtanjung adalah 171 Ha, terdiri dari tanah sawah seluas 40 Ha dan tanah kering seluas 131 Ha. Sementara itu sesuai dengan letak geografis, maka  wilayah Desa Karangtanjung memiliki batas-batas sebagai berikut  :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kemangguhan dan Tanuarjo Kecamatan Alian;2. Sebelah Timur dengan Desa Tanuharjo  Kecamatan Alian;3. Sebelah Selatan dengan Desa Jatimulyo Kecamatan Alian;4. Sebelah Barat dengan Desa Kemangguhan Kecamatan Alian.

 Berdasarkan wilayah administratifnya, Desa Karangtanjung terdiri dari 9 pedukuhan. Kondisi topografi wilayah Desa Karangtanjung terdiri dari daerah  berbukit.

Jenis tanah di wilayah Desa Karangtanjung adalah terdiri dari tanah liat,batu-batuan putih. Pemanfaatan tanah sebagian besar untuk pertanian  (sawah, tanaman pangan, perkebunan atau  perikanan) yakni seluas 40 Ha atau 23,39 % dari luas wilayah Desa Karangtanjung Sedangkan sisanya seluas 131 Ha atau 76,61 % digunakan untuk bangunan perumahan serta pekarangan, tempat usaha dll.

1. 2.       Keadaan Demografi

Desa Karangtanjung memiliki 5 posyandu yang terletak di 9 pedukuhan. Di Desa Karangtanjung terdapat sebuah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang sudah bisa melayani pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB dan menyediakan tenaga medis untuk warga yang akan melahirkan.  Posyandu juga melayani pemeriksaan kesehatan anak, yang mana ditunjang dengan pelayanan MTBS yaitu masalah tentang balita sakit yang harus ditangani lebih serius atau dengan penuh ketelitian dengan cara wawancara atau berkomunikasi langsung dengan orang tua balita, dari

Page 10: Wa Mesa Putra

pembicaraan tersebut akan dicatat dan dipecahkan solusinya serta pengobatannya. Posyandu juga melayani imunisasi bagi bayi dan melayani kesehatan atau pemeriksaan umum untuk masyarakat, melaksanakan penjaringan kesehatan anak sekolah baik TK maupun SD. Posyandu juga melaksanakan penyuluhan-penyuluhan di masyarakat dan juga melakukan survei untuk mengetahui ada tidaknya balita gizi buruk atau lingkungan yang tidak sehat. Di samping kinerja-kinerja di atas, kinerja Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) juga melaksanakan kegiatan bulanan seperti imunisasi dan pertemuan kader yang dilaksanakan sebulan sekali yang setiap pertemuan membahas tentang perkembangan posyandu. Untuk posyandu yang berada di dukuh Jelarang, pertemuan diadakan setiap seminggu sekali . Dalam hal ini, KKN Posdaya kelompok kami dipusatkan di Posyandu yang terletak di dukuh Jelarang.

Di Desa Karangtanjung kegiatan di bidang kerohanian sangat baik, hal ini ditunjukkan  dengan adanya kelompok pengajian yang rutin dilaksanakan setiap Selasa,Kamis, dan Minggu . Ada pula pertemuan PKK yang rutin diadakan setiap tamggal 8 yang bertempat di Balai Desa. Adanya pertemuan rutin tiap RT dapat mempererat rasa kekeluargaan dan dapat dijadikan ajang rembug dalam menyelesaikan masalah yang ada di wilayah tempat tinggal. Rasa kegotongroyongan masih sangat kental di masyarakat sehingga dapat digunakan untuk menunjang proses pembangunan desa dan mental masyarakat. Desa Karang Tanjung mempunyai ciri-ciri fisik dan masyarakat yang hampir sama dengan desa-desa lain, hal tersebut dapat dilihat dari data dibawah ini:

1. Potensi Dasar / Alam

Banyak RW                      :  2 RW Banyak RT                       : 15 RT

1. Sarana Umum

Sarana Keagamaan           :  terdapat 2 masjid dan 11 musholla Sarana Pendidikan           :  terdapat 1 PAUD,2 SD, 1 MTs,1 MI,2 TK Sarana Kesehatan             :  terdapat 5 buah posyandu

1. Penduduk

Jumlah Penduduk : Jumlah penduduk di Desa Karangtanjung pada akhir tahun 2012 sebesar lebih dari 3241 jiwa, yang terdiri antara 752 kepala keluarga. Laki-laki 1570 dan perempuan 1671 Sedangkan angka kepadatan penduduk adalah sebesar 1895 orang/km².

Jumlah Penduduk dalam kelompok umur :

1. Tabel Kelompok Pendidikan Menurut Usia

NO GOLONGAN UMUR (TAHUN)

JUMLAH

1 0 – 4 3082 20-24 3273 35-39 196

Page 11: Wa Mesa Putra

4 60-64 147

Dengan melihat komposisi berdasarkan kelompok usia tersebut, maka angka penduduk yang berada dalam kelompok usia produktif cukup tinggi. Kondisi ini sekaligus mencerminkan bahwa jumlah angkatan kerja di Desa Karangtanjung cukup besar.     

 

 

1. Tabel Kelompok Tenaga Kerja Menurut Usia

NO GOLONGAN UMUR (TAHUN)

JUMLAH

1 10 – 14 6582 15 – 19 6953 20 -26 4804 27 40 9905 41 – 56 11556 57 tahun ke atas 257

 

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan  :

1. Taman Kanak-kanak                     :    411 orang2. Sekolah Dasar                               :    957 orang3. Sekolah Menegah Pertama            :    697 orang4. Sekolah Menengah Atas               :    710 orang5. Akademi (DI – DIII)                    :      50 orang6. Sarjana (S1-S3)                             :      32 orang

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian  :

1. Pegawai negeri sipil                      :      44 orang2. TNI / POLRI                                :        7 orang3. Swasta                                           :    315 orang4. Wiraswasta / pedagang                 :    229 orang5. Tani                                               :    425 orang6. Pertukangan                                  :    150 orang7. Buruh tani                                     :    200 orang8. Pensiunan                                     :      19 orang9. Keadaan Perekonomian

1. Pertumbuhan Ekonomi 2. Pendapatan Per kapita

Page 12: Wa Mesa Putra

Pendapatan perkapita yang merupakan salah satu indikator dari kondisi perekonomian yang ada di Desa Walangsanga Pendapatan perkapita desa Walangsanga Tahun 2012 sebesar Rp 1.500.000,- perbulan

1. Potensi Unggulan Desa

a)         Industri kecil dan makanan

1)        Jenis produk             =    1.  Satu kacang ijo

1. Emping2. Tempe

2)        Jumlah Pengusaha    = 20 Orang

3)        Tenaga Kerja            = 40 Orang

4)           Pemasaran             =  1.     Lokal dalam desa

1. Antar Desa2. Antar Kabupaten 

b)        Hasil Pertanian dan Perkebunan

1)        Sayuran dan Buah-buahan

1. Genjer                          = 15 Ton/Tahun2. Kacang ijo                   = 5,6 Ton/Tahun3. Mentimun                    = 0,5 Ton/Ha

2)        Padi

1. Luas Areal    = 81 Ha2. Penghasilan = 9,6 Ton GKP/Ha3. Pemasaran    = Lokal

3)        Pisang

1. Luas Areal    = 3 Ha2. Penghasilan = 5 Ton/Tahun3. Pemasaran    = Lokal

 

 

Page 13: Wa Mesa Putra

c)         Potensi Desa

Desa Karangtanjung Kabupaten Kebumen memiliki sumber daya yang cukup representatif untuk dikembangkan, antara lain :

Bidang pertanian

Pada bidang pertanian, komoditas yang paling potensial terdapat pada tanaman pangan pertanian. Selain itu, ada beberapa komoditas pertanian yang juga menjadi salah satu yang banyak ditanam oleh warga yakni singkong, dan pisang. Untuk permasalahan yang terdapat pada bidang pertanian, masyarakat Desa Karangtanjung dalam pola pertaniannya.  masih cenderung tradisional, sehingga nilai ekonomi dari hasil pertanian tersebut masih rendah.

 Bidang peternakan dan perikanan

Bidang peternakan dan perikanan merupakan komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi usaha yang dapat menghasilkan income bagi  keluarga. Namun sayangnya mayoritas masyarakat Desa Karangtanjung menjadikan peternakan dan perikanan hanya sebagai kegiatan sampingan dan bila dipasarkan pun sifatnya hanya dari pintu kepintu.

Sumber Daya Manusia

Secara umum sumber daya manusia di Desa Karangtanjung cukup baik, akan tetapi ada sebagian kecil warga masyarakat yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan dan belum meratanya pendidikan pada semua lapisan masyarakat.

 Bidang kesehatan

Memiliki potensi sarana kesehatan  5 posyandu. Untuk tenaga kesehatan terdapat 1 orang bidan desa. Permasalahan di bidang kesehatan diantaranya perilaku masyarakat yang masih banyak membuang sampah di sungai.

1. B.      Dasar Kegiatan

KKN Posdaya merupakan bentuk pengembangan posyandu menjadi posyandu  model bertujuan untuk mengoptimalkan posyandu (tidak hanya bidang kesehatan) tetapi juga bidang pendidikan, perekonomian dan pemberdayaan lingkungan.

Posdaya adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara mandiri.

Program posdaya adalah suatu program untuk membangun penduduk melalui pemberdayaan keluarga dengan merangsang pembentukan forum silaturahmi dan informasi pada tingkat

Page 14: Wa Mesa Putra

pedesaan dan pedukuhan.  Forum tersebut dinamakan Pos Pemberdayaan Keluarga atau disingkat Posdaya.

Melaluiforum tersebut berbagai anggota organisasi diundang membantu keluarga yang berada di sekitar Posdaya memahami fungsi dan perannya serta bergotong royong mengentaskan kemiskinan dan membangun keluarga sejahtera.

Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam Posdaya diarahkan untuk mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Pemenuhan fungsi-fungsi ini pada hakekatnya bermuara pada pemenuhan tujuan dan sasaran pembangunan abad milleneum (MDGs) yang ditetapkan sebagai program pembangunan di Indonesia.

1. Pelaksanaan KKN Unsoed didasarkan pada:2. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 060/XII/1974 yang disempurnakan dengan

Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 109/J23/Kep/KN/19973. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 71/J23/PP/2002 tanggal 14 Maret tentang mata

kuliah pengembangan kepribadian Unsoed. KKN (UNO 113) merupakan salah satu mata kuliah pengembangan kepribadian (MPKP) dan diwajibkan bagi mahasiswa Unsoed dengan bobot 3 SKS.

4. Buku Pedoman Unsoed 2004-2005, Bab III tentang system pendidikan point F, disebutkan tugas akhir program sarjana meliputi Praktek Kerja Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Seminar, Skripsi dan Ujian Pendadaran.

5. Tri Darma Perguruan Tinggi 1. Maksud Pelaksanaan KKN :2. Meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan

memasyarakatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna melaksanakan pembangunan.

3. Meningkatkan relevansi materi kurikulum dengan realitas pembangunan dalam masyarakat.

4. Media belajar memecahkan masalah yang muncul dalam masyarakat melalui alternative yang paling sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.

1. Tujuan Dan Manfaat

a.         Tujuan Umum

1)             Memberdayakan keluarga melalui peningkatan kegiatan dan peran serta lembaga yang sudah ada (seperti: Posdaya, Lembaga Keagamaan, dll) untuk mencapai keluarga sejahtera secara mandiri.

2)             Memelihara dan menumbuh kembangkan sikap sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat untuk memberdayakan keluarga.

3)             Sebagai wadah organisasi sosial yang dapat memberi dan menerima pembaharuan dan pembelajaran.

Page 15: Wa Mesa Putra

4)             Terlaksananya program dan kegiatan dinamis untuk mencapai tujuan Masyarakat yang Mandiri, Sehat, Berdaya Saing, dan Berakhlak Mulia.

b.        Tujuan Khusus

1)             Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga, melalui ketertiban dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.

2)             Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.

3)             Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi tekno struktural dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian lulusan Perguruan Tinggi secara relatif menjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis dan interdisipliner.

4)             Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Daerah, Instansi Teknis dan Masyarakat, sehingga Perguruan Tinggi dapat lebih berperan dan dapat menyesuaikan kegiatan pendidikan serta kegiatan penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang mengalami perkembangan serta pembangunan didalam desanya.

c.         Manfaat

1)             Kehidupan kegotong-royongan sebagai modal sosial masyarakat pedesaan semakin tumbuh dan berkembang;

2)             Terorganisirnya potensi infrastruktur sosial pedesaan yakni keluarga-keluarga menjadi lebih berdaya dan dapat mengembangkan kualitas mereka serta mampu mengakses stimulasi program-program pemerintah yang digelontorkan ke tingkat desa atau grass root. Keberadaan Posdaya dapat dijadikan salah satu alat yang dapat diikutseratakan untuk dapat mensukseskan program pengentasan kemiskinan sekaligus pencapaian target Millenium Development Goals / MDGs.

 

 

1.                                                                                                       II.      PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

DAN PEMBAHASAN

 

Page 16: Wa Mesa Putra

1. 1.         Matriks Program Kerja

(Terlampir)

1. 2.         Pelaksanaan Program Kerja2. A.      Bidang Lingkungan

1. 1.       Latar Belakang

Lingkungan berhubungan erat dengan kehidupan manusia baik dalam bidang kesehatan maupun bidang ekonomi.Lingkungan di Desa Kaliurip masih kurang mendapat perhatian yang maksimal.Masih banyak lahan kosong yang kurang terurus di beberapa sudut desa. Berdasarkan hal tersebut tim KKN membuat program kerja lingkungan dalam usaha mnciptakan lingkungan yang lebih bersih, rapi dan sehat. Selain itu tim KKN juga mengupayakan untuk memanfaatkan lingkungan sekitar masyarakat agar bernilai ekonomis melalui program kerja yang terdiri dari program fisik (pembuatan tong sampah, pembuatan pupuk bokashi,  penanaman  jati, kerja bakti) dan program nonfisik (penyuluhan pemisahan sampah organik dan anorganik, Penyuluhan tentang pupuk bokashi).

 

 

1. 2.       Pelaksaan 1. a.    Penyuluhan pemisahan sampah organik dan anorganik

Perencanaan program pemisahan sampah organik dan anorganik oleh Tim KKN POSDAYA Desa Karangtanjung bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis sampah yang terdapat di lingkungan masyarakat serta dapat melakukan pengolahan awal dengan memisahkan sampah menjadi sampah organik berupa limbah yang dapat terurai secara alami misalkan sisa-sisa makanan sayuran dan dedaunan, serta sampah anorganik berupa limbah yang tidak dapat terurai secara alami misalnya plastik, kaca, dan yang lainnya. Kemudian dari hasil pemisahan tersebut masyarakat dapat memanfaatkan bahan-bahan untuk di daur ulang menjadi suatu bahan yang bermanfaat. Tim KKN POSDAYA Karangtanjung melaksanakan kegiatan penyuluhan pemisahan organik dan anorganik di Kelompok Bermain Tanjung pada hari senin tanggal 11 Februari 2013 pukul 09.00 yang dihadiri oleh anak Kelompok Bermain Tanjung  yang berjumlah 30 anak, di Sekolah Dasar Negeri 1 pada hari senin tanggal 11 Februari 2013 pukul 11.00 yang dihadiri oleh siswa-siswi berjumlah 65 anak, dan Sekolah Dasar Negeri 2 pada hari selasa tanggal 12 Februari 2013 pukul 09.00 yang dihadiri oleh siswa-siswi berjumlah 57 anak. Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 12.000,00 yang bersumber dari pihak mahasiswa. Koordinator kegiatan ini adalah Wahyu Mei Saputro.

1. b.        Pengadaan tong sampah organik dan anorganik

Kegiatan pembuatan tong sampah organik dan anorganik yang dilaksanakan oleh Tim KKN POSDAYA bertujuan untuk memberikan fasilitas fisik kepada masyarakat dalam  rangka melakukan praktek pemisahan sampah yang telah diberikan penyuluhan sebelumnya. Melalui

Page 17: Wa Mesa Putra

praktek ini siswa-siswi dapat  memisahkan dan memanfaatkan sampah hasil dapur serta sampah plastik, kaca dan lainnya yang dapat diolah kembali menjadi barang daur ulang. Pengadaan tong sampah yang dilakukan oleh tim KKN dilakukan di Kelompok Bermain Tanjung, Sekolah Dasar Negeri 1, Sekolah Dasar Negeri 2 Karangtanjung masing- masing 1 unit yang bertujuan untuk memberikan contoh kepada siswa-siswi sejak dini agar menjaga kebersihan dan kedisiplinan untuk membuang sampah pada tempatnya dan memisah antara sampah organik dan anorganik. Biaya pengadaan tong sampah sebesar Rp. 604.000,00 yang berasal dari pihak mahasiswa. Koordinator kegiatan ini adalah Wahyu Mei Saputro.

1. c.         Penyuluhan Pupuk BOKASHI

Bokashi adalah sebuah  metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses,air, starter mikroorganisme, dan sekam padi.  Pupuk bokashi memiliki beberapa manfaat dan keunggulan, yaitu:

Pupuk bokashi tidak meningkatkan unsur hara tanah, namun hanya memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, sehingga pupuk anorganik masih diperlukan.

Untuk meningkatkan kandungan material organik pada tanah yang keras seperti tanah podzolik sehingga dapat meningkatkan aerasi tanah dan mengurangi bulk density tanah.

Berdasarkan hasil penelitian, Penambahan pupuk bokashi berbahan dasar arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas plastis tanah latosol, namun terjadi peningkatan indeks plastisitas.

Penyuluhan kali ini, kami berkerjasama dengan anak KKN di Desa Jatimulyo. Sasaran penyuluhan ini yaitu kelompok tani Desa Karangtanjung dan Desa Jatimulyo. Tempat pelaksaan penyuluhan ini berada di balai desa Jatimulyo. Peserta yang datang sekitar 20 orang. Penyampaian materi dilakukan oleh mahasiswa KKN dibantu oleh penyuluh dari kecamatan.

Penyuluhan ini memakan biaya total Rp 90.000,00 dan sumber dana berasal dari mahasiswa saja. Dana ini digunakan untuk membeli snack dan minuman kemasan bagi peserta yang datang. Koordinator kegiatan ini adalah Beni Yosua.

1. d.        Praktek Pembuatan Pupuk BOKASHI

Pupuk bokashi terdapat tiga macam jenis, yaitu bokashi pupuk kandang, bokashi jerami dan bokashi express. Pembuatan bokashi pupuk kandang cukup mudah dan bahan baku nya mudah didapat. Ada pun bahan bakunya yaitu, pupuk kandang 15Kg, sekam 10Kg, dedak 0,5Kg, molasese (gula) 10ml dan mikroorganisme cair 10ml.

Dan cara pembuatannya yaitu:

1. Pertama-tama dibuat larutan dari mikroorganisme cair, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.

2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.

Page 18: Wa Mesa Putra

3. Selanjutnya bahan disiram larutan mikroorganisme cair secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).

4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50o C. Jika suhu bahan melebihi 50o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.

5.  Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.

6. Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.

Bokashi pupuk kandang cukup mudah dibuat nya dan bahan baku yang cukup mudah didapat, sehingga kami memilih pembuatan bokashi pupuk kandang untuk dipraktekan. Kami juga bekerjasama dengan dinas terkait, untuk membantu dalam praktek pembuatan dan juga dalam penyedian bahan baku berupa mikroorganisme cair. Peserta yang datang sekitar 20 orang. Tempat praktek pembuatan bokashi pupuk kandang di halaman balai desa Jatimulyo.

Praktek pembuatan ini memakan biaya total sebesar Rp 26.000,00 sumber dana didapat dari mahasiswa sebesar Rp  15.000,00 dan dinas terkait sebesar Rp 8.000,00. Rp 7.000,00 digunakan utuk membeli pupuk kandang, molases sebesar Rp 5.000,00, sekam dan dedak sebesar Rp 6.000,00 dan mikroorganisme cair sebesar Rp 8.000,00. Koordinator kegiatan ini adalah Beni Yosua.

1. e.        Kerja Bakti

                    Salah satu budaya hidup sehat adalah membersihkan lingkungan sekitar. Menindak lanjuti program tim KKN Posdaya tentang kesehatan terutama PHBS, maka tim KKN POSDAYA mengadakan program kerja bakti, dimana kegiatan ini berlangsung di Rw 01 desa di Karangtanjung. Kerja bakti ini sudah jarang sekali dilakukan oleh warga setempat. Kesempatan ini digunakan tim KKN berusaha membangkitkan kembali semangat warga untuk mengadakan kerja bakti. Namun dalam menjalankan program ini masih terdapat hambatan, yaitu waktu. Saat pelaksanaan kerja bakti tidak semua perangkat dan ketua RT dapat hadir. Walaupun begitu antusias warga sangat besar, kegiatan kerja bakti dimulai dari membersihkan selokan di depan balai desa, dilanjutkan dengan membersihkan areal di sekitar jembatan dekat balai desa.

Nilai positif yang diambil dari kegiatan ini diantaranya adalah kegiatan ini menjadikan masyarakat desa yang sehat dan bersih, selain itu terjalin silahturahmi antar warga

Page 19: Wa Mesa Putra

Kerja bakti ini memakan biaya total sebesar Rp 73.000,00 yang berasal dari mahasiswa Rp 33.000,00, masyarakat Rp 20.000,00 dan sponsor Rp 20.000,00. Rp 33.000,00 digunakan untuk membeli snack dan masyarakat memberikan bantuan berupa es dawet dengan biaya total Rp 20.000,00 dan Rp 20.000,00 untuk membeli minuman kemasaan. Koordinator kegiatan ini adalah Beni Yosua.

1. 3.       Evaluasi

Program kerja bidang lingkungan dapat terlaksana dengan baik. Semua kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang lingkungan yaitu kesulitan penyampaian materi, karena warga masih menggunakan kebiasaan turun temurun dari dahulu, dan warga desa masih kurang antusias terhadap perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang lingkunan adalah peningkatan dan pemahamanan masyarakat tentang penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat serta memanfaatkan lingkungan dalam usaha ekonomi salah satunya dengan pemanfaatan limbah keluarga dapat berfungsi dengan baik.

1. B.      Bidang Pendidikan 1. 1.         Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak dari setiap manusia. Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia termasuk untuk mencapai kesejahteraan hidup. Hal tersebut diakui pemerintah dengan membuat program wajib belajar 9 tahun bagi anak-anak.

Sebagian besar penduduk Desa Karangtanjung adalah pelajar, desa tersebut hanya memiliki 2 Sekolah  Dasar  Negeri,  2 Taman Kanak-kanak, dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini. Mereka mempunyai semangat belajar yang tinggi. Sehingga untuk mendukung  hal tersebut Tim KKN membuat program kerja pendidikan yang terdiri dari program nonfisik (penyuluhan tentang motivasi belajar dan bekerja, penyuluhan tentang kenakalan remaja) dan program nonfisik (Musabaqoh Tahfidz Al-Qur’an dan Musabaqoh Tajwid Al-Qur’an, lomba cerdas cermat, nontong bareng, pembelajaran PAUD, bimbingan belajar).

1. 2.         Pelaksanaan 1. a.       Pembelajaran PAUD

    Pendidikan Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelanggaran pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya pikir,daya cipta, kecerdasaan emosi, kecerdasaan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama). Pendidikan Usia Dini itu sangat penting bagi pertumbuhan kecerdasan anak, karena itu tim KKN merasa perlu melakukan pengembangan dan pembelajaran terhadap pendidikan anak usia dini di Desa Karangtanjung. Pendidikan anak usia dini di Desa Karangtanjung bernama KB Tanjung yang bertempat di sebelah Balai Desa Karangtanjung. PAUD di desa Karangtanjung memiliki 30 siswa dimana terdiri dari usia 3-5 tahun. Pembelajaran PAUD dilakukan melalui pendampingan pelaksanaan PAUD setiap hari

Page 20: Wa Mesa Putra

Selasa pada tanggal 29 Januari dan 5 Februari 2013. Pembelajaran PAUD diisi dengan kegiatan menyanyi, mengenal berbagai macam pekerjaan ataupun cita-cita, mengenal warna dan mengenal angka-angka melalui metode bermain dan belajar. Biaya untuk pembelajaran  PAUD sebesar Rp. 40.500,00 yang bersumber dari mahasiswa KKN. Koordinator kegiatan ini adalah Sri Wahyu Trinaswati.

 

 

1. b.      Bimbingan belajar

Bimbingan yaitu memberi bantuan, arahan, motivasi, nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan menganggulangi masalahnya sendiri. Bimbingan belajar ini diikuti oleh semua anak-anak sekolah seperti SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini dilakukan hampir setiap malam dari pukul 18.00-21.00 WIB di satu tempat yaitu di posko KKN. Terdapat 38 anak dari semua anak sekolah yang mengikuti program bimbingan belajar Dalam pelaksanaan kegiatan ini, semua anak sekolah sangat antusias dalam mendengarkan arahan-arahan dan penjelasan dari rekan-rekan mahasiswa. Terdapat kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu kendala bahasa. Kendala bahasa dalam penyampaian materi dikarenakan bahasa yang digunakan sebagian besar anak-anak adalah bahasa jawa. Biaya yang dikeluarkan untuk bimbingan belajar ini sebesar Rp. 23.500,00 yang bersumber dari mahasiswa. Koordinator kegiatan ini adalah Sri Wahyu Trinaswati.

1. c.       Lomba Cerdas Cermat (LCC)

Lomba cerdas cermat diberikan kepada anak sekolah dasar kelas V se-kecamatan Alian. Tujuan lomba cerdas cermat secara umum, diharapkan anak-anak memiliki mental untuk  bersaing dan berkompetisi dan memliki jiwa sportif. Kegiatan ini juga untuk mendorong anak-anak SD terutama kelas V SD untuk giat belajar agar mencapai juara.

Sasaran lomba cerdas cermat  adalah anak-anak SD dan MI kelas V se-Kecamatan Alian , kegiatan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan prestasi akademik dan memacu anak untuk terus belajar dengan giat.

Lomba cerdas cermat ini memakan biaya total sebesar Rp 4.350.000,00 yang berasal dari iuran setiap desa sebesar Rp 50.000,00, pendaftaran tiap SD dan MI sebesar Rp 75.000,00 dan sponsor Rp 475.000,00.. Koordinator kegiatan ini adalah Beni Yosua.

1. d.      MTQ

Pada bidang pendidikan kami melaksanakan Lomba Membaca Al-Qur’an atau Musabaqoh tilawatil Qur’an. Aspek yang dinilai dalam lomba ini yaitu tajwid, kefasihan, dan adab membaca al-qur’an. Sasaran peserta yaitu dari anak SD sampai SMP. Total peserta MTQ sekitar 40 orang. Juara I, II, dan III masing-masing diambil dari tingkat SD dan SMP.

Page 21: Wa Mesa Putra

Ada pembinaan yang dilakukan sebelum lomba karena tujuan diadakannya lomba supaya anak-anak lebih gemar untuk mengaji. Supaya lebih mengena, ada juga motivasi untuk mengaji pada akhir lomba yang diharapkan peserta tidak hanya termotivasi untuk menjadi juara namun juga untuk terus belajar membaguskan bacaannya secara tartil dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Lomba yang diadakan di Balai Desa pada hari Minggu, 10 Februari pukul 08.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 127.600. Koordinator kegiatan ini adalah Fatkhuidin Mu Aziz.

1. e.      Penyuluhan Tentang Motivasi Pentingnya Belajar

Pendidikan secara pengertian adalah sebuah proses yang dilakukan oleh manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham.  Selain itu pendidikan pendidikan merupakan proses penggalian potensi-potensi yang ada pada diri kita.  Menurut Laurentius Tarpin, mendefinisikan pendidikan adalah sebuah proses humanisasi, dalam arti mengelola potensi-potensi yang dimiliki seseorang untuk menjadi lebih manusiawi.

Pendidikan merupakan hal penting bagi setiap manusia. Pendidikan secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan ekonomi, derajat kesehatan, dan pengetahuan masyarakat.

Perkembangan budaya ditengah masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan yang dijalankan dalam suatu Negara, karenanya ketika berbicara soal budaya masyarakat. Pendidikan menjadi salah satu hal yang fundamental untuk dapat diakses secara luas dan dijalankan sebaik-baiknya bagi rakyat. Bahkan, untuk menjamin perkembangan ekonomi dan politik sekalipun akan sangat ditentukan dengan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumberdaya yang dimilikinya dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan bersama.

Berdasarkan hal tersebut jelaslah bahwa belajar dalam dunia pendidikan itu sangatlah penting, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya akan sangat bermanfaat bagi hari depan. Namun di Desa Karangtanjung, utamanya adalah remaja-remaja usia 15-22 tahun masih banyak yang berpandangan bahwa pendidikan itu tidak penting.

Oleh karena itu, tim KKN melakukan penyuluhan kepada para remaja tentang pentingnya belajar di dunia pendidikan. Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Minggu 17 Februari 2013 di Balai Desa kemudian dilajut pada hari yang sama di Posko tim KKN. Peserta penyuluhan ini adalah para remaja usia 15-22 tahun yang berjumlah 22 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman atas pentingnya pendidikan dan menumbuhkan semangat belajar. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp 18.000,00. Koordinator kegiatan  ini adalah Symphati Dimas R.

 

1. f.        Nonton Bareng

Page 22: Wa Mesa Putra

Film merupakan sebuah media audio-visual yang oleh sebagian orang dianggap sekedar sebagai hiburan semata.  Padahal, media audio-visual ini banyak menyimpan sesuatu hal tersembunyi yang perlu dikuak lagi.  Melalui gambar-gambar bergeraknyalah, berbagai makna yang bersembunyi atau tersembunyi direpresentasikan serta dapat diinterpretasikan kembali.  Hal tersebutlah yang menjadikan sebuah film menjadi tontonan yang menarik dan unik.

Sebagaimana telah disebutkan, film merupakan sebuah pencitraan atau medan tanda yang mempunyai makna.  Dalam konteks ini, seperti yang diungkapkan Foucault sebuah makna tentunya tidak lantas hadir hanya dari penelusuran epistemologis saja, akan tetapi juga hadir dengan sendirinya sebagai bagian dari makna yang muncul karena adanya kesatuan historis dari pembuatan film tersebut.

Selain itu, media film juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk melakukan proses pendidikan, khususnya bagi anak-anak. Menariknya film sebagai media alternatif pendidikan anak dikarenakan anak-anak secara psikologis masih terlalu rentan untuk terus di forsir dalam metode belajar pada umumnya. Sehingga anak-anak membutuhkan sebuah hiburan yang menarik namun tidak menghilangkan unsur pendidikan baginya.

Oleh karena itu tim KKN mengadakan “nonton bareng” untuk anak-anak. Acara ini dilaksanakan 2 kali. Pertama, menonton film “Selamatkan Indonesia” pada tanggal 7 Februari 2013 di Posko tim KKN dengan jumlah peserta 48 orang. Kedua, menonton film “Sang Pemimpi” pada tanggal 17 Februari 2013 di Balai Desa Karangtanjung dengan jumlah peserta 32 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa empati yang tinggi terhadap bangsa Indonesia dan merangsang untuk tetap berjuang meraih mimpi dan cita-cita dengan cara belajar dengan giat. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 23.500,00 dari mahasiswa. Koordinator kegiatan  ini adalah Symphati Dimas R.

1. 3.         Evaluasi

Program kerja bidang pendidikan dapat terlaksana dengan baik. Semua kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang pendidkan yaitu kesulitan penyampaian materi dalam bimbingan belajar yang dilakukan setiap malam dikarenakan terlalu banyaknya peserta sehingga tidak kondusif jika dibandingkan dengan jumlah rekan-rekan mahasiswa yang mengajar. Kendala bahasa dalam penyampaian materi dikarenakan bahasa yang digunakan sebagian besar anak-anak adalah bahasa jawa.

Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang pendidikan adalah peserta menjadi antusias untuk mengaji dikarenakan dalam lomba MTQ juga diberikan motivasi untuk mengaji. Selain itu memberikan pengalaman kepada para peserta berpartisipasi dalam suatu perlombaan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran PAUD, anak-anak menjadi lebih mengerti mengenai pekerjaan ataupun cita-cita. Mereka lebih aktif dari sebelumnya untuk mengemukakan pemahahamannya terkait materi yang disampaikan oleh rekan-rekan mahasiswa.

Page 23: Wa Mesa Putra

1. C.      Bidang Kesehatan 1. 1.         Latar belakang

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa, karena itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan guna meningkatkan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kesehatan adalah satu layanan sosial dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah sebagai kewajibanya untuk menjaga kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang perlu disadarkan oleh masyarakat yang telah lama terabaikan hak-hak dasarnya.

Pengembangan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal terutama pelayanan preventif. Melalui pelayanan preventif yang diberikan diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan usaha preventif tersebut pada lingkup keluarga, sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kurangnya kesadaran masyarakat Karangtanjung tentang pentingnya kesehatan, melatar belakangi tim KKN Unsoed untuk melakukan program kerja kesehatan berupa program nonfisik (penyuluhan PBHS,penyuluhan demam berdarah) serta program fisik ( praktek PHBS di sekolah,pembagian stiker kesehatan,dan jalan sehat).

1. 2.         Pelaksanaan 1. a.       Penyuluhan PBHS

Penyuluhan PHBS dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu pada lingkup anak-anak. Penyuluhan PHBS yang pertama dilakukan di SDN 1 Karangtanjung hari Senin, 4 Februari 2013, pukul 09.00 WIB. Peserta penyuluhan merupakan siswa-siswi SDN 1 Karangtanjung kelas 1 dan 2 yang berjumlah sekitar 48 siswa.Kemudian Penyuluhan kedua dilakukan di SDN 2 Karangtanjung hari Rabu 6 Februari 2013,pukul 08.00 WIB.Peserta penyuluhan merupakan siswa SDN 2 Karangtanjung  kelas 1 dan 2 yang berjumlah 53 siswa.Materi penyuluhan yang diberikan berupa kriteria PHBS pada tingkat keluarga serta penyuluhan tentang cara gosok gigi dan cuci tangan yang benar.

Informasi yang diberikan pada penyuluhan tersebut berupa pentingnya gosok gigi dan cuci tangan yang benar. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media lembar balik yang diperoleh dari sponsor,Penyuluhan PHBS tidak membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. b.      Praktek PHBS di sekolah

Praktek PHBS dilakukan di SDN 1 Karangtanjung  pada hari senin, 4 Februari 2013, pukul 09.00 WIB serta di SDN 2 Karangtanjung pada hari rabu, 6 Februari 2013, pukul 08.00 WIB. Peserta praktek PHBS merupakan siswa kelas 1 dan 2 SDN 1  Karangtanjung yang berjumlah 48 anak dan siswa SDN 2 Karangtanjung yang berjumlah 53 anak. Praktek PHBS tersebut berupa praktek gosok gigi dan cuci tangan yang benar. Praktek PHBS dilakukan setelah penyuluhan PHBS selesai. Tim KKN datang ke lokasi dan langsung melakukan persiapan teknis seperti menyiapkan leaflet dan perlengkapan alat-alat praktek PHBS yaitu sikat gigi, pasta gigi, sabun cuci tangan,

Page 24: Wa Mesa Putra

leaflet gosok gigi. Praktek PHBS dilakukan di halaman sekolah, kegiatan pertama adalah praktek sikat gigi  bersama, kegiatan kedua adalah praktek cuci tangan bersama. Kegiatan praktek PHBS diakhiri dengan pembagian souvenir dari sponsor dan foto bersama. Praktek PHBS membutuhkan biaya sebesar Rp. 100.000,00 yang bersumber dari pihak sponsor swasta. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. c.       Pembagian stiker kesehatan

Pembagian stiker kesehatan dilakukan pada saat penyuluhan demam berdarah tanggal 11 Februari 2013. Stiker yang dibagikan pada saat penyuluhan berupa stiker tentang bahaya demam berdarah beserta pencegahannya.Pembagian stiker bertujuan agar stiker yang berfungsi sebagai media penyebaran informasi telah tersebar secara merata di masyarakat. Biaya yang dibutuhkan untuk pembagian stiker sebesar Rp 80.000,00 yang bersumber dari mahasiswa. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. d.    Penyuluhan Demam Berdarah

Penyuluhan Demam Berdarah dilakukan 1 kali, yaitu pada lingkup ibu-ibu posyandu. Penyuluhan Demam Berdarah dilakukan di Balai Desa Karangtanjung hari senin, 11 Februari 2013, pukul 14.00 WIB. Peserta penyuluhan merupakan ibu-ibu posyandu beserta kadernya dari lima posyandu yang ada di Desa Karangtanjung yang berjumlah sekitar 40 orang. Materi penyuluhan yang diberikan berupa pengertian demam berdarah,tanda dan gejala serta cara penanggulangan demam berdarah. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. e.    Jalan Sehat

Jalan Sehat dilakukan 1 kali,yaitu pada lingkup warga Desa Karangtanjung.Kegiatan Jalan Sehat Mulai dilaksanakan di Balai Desa Karangtanjung pada hari minggu tanggal 17 Februari 2013,pukul 08.00 WIB. .Peserta jalan sehat merupakan warga Desa Karangtanjung yang berjumlah sekitar 217 orang.Adapun pembagian doorprice yang di bagikan kepada warga Desa Karangtanjung dengan sistem Pembagian kupon dan undian. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

1. 3.       Evaluasi

Program kerja bidang kesehatan dapat terlaksana dengan baik. Semua kegiatan berjalan lancar karena disertai faktor-faktor pendukung, yaitu sarana dan prasarana yang memadai, peserta yang aktif dan antusias, serta kerjasama kelompok yang baik dalam persiapan setiap kegiatan yang akan dilakukan, namun ada beberapa faktor penghambat dalam bidang kesehatan yaitu kesulitan penyampaian informasi dalam bahasa lokal.

Hasil akhir yang dicapai dari program kerja bidang kesehatan adalah peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan serta masyarakat dapat melakukan tindakan preventif terhadap penyakit diantaranya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Koordinator kegiatan ini adalah Adilah Margi Yulinar Putri.

Page 25: Wa Mesa Putra

1. D.      Bidang Kelembagaan2. 1.       Latar Belakang

Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) adalah kelompok masyarakat yang berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya yang berada di tingkat desa. POSDAYA merupakan pengembangan dari POSYANDU dan mempunyai empat pilar utama, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan lingkungan. Fungsi dan peran POSDAYA di dalam masyarakat adalah :

1. Proses pembelajaran2. Peningkatan partisipasi3. Media perjuangan Kesejahteraan4. Pemberdayaan masyarakat

Berdasarkan hal diatas maka tim KKN bermaksud untuk pembinaan kelembagaan POSDAYA di Desa Karangtanjung. Pembinaan kelembagaan POSDAYA ini terdiri dari diskusi mengenai perjalanan POSDAYA selama berdirinya, melakukan pembinaan dan berbagai penyuluhan melalui program kerja tim KKN, dan pembuatan plang POSDAYA.

1. 2.       Pelaksanaan

Pembinaan Administrasi Pemerintahan Desa

Pemerintahan desa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan bernegara. Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan negara, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya.  Peran yang diemban oleh pemerintah desa tentu saja merupakan peran yang sangat penting. Keberadaan masyarakat dalam suatu negara tentu saja berada pada struktur terrendahnya, yaitu desa.

Dari berbagai struktur dalam masyarakat, hanya pemerintah desa yang memiliki basis massa yang jelas/rill.  Kondisi yang demikian ini menyebabkan peran dan fungsi pemerintah desa sebenarnya lebih berat ketimbang pemerintah tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, bahkan pemerintah pusat. Beratnya tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh pemerintah desa dikerenakan posisinya sebagai garda terdepan dalam melayani dan berhadapan dengan masyarakat. Peran ini tentunya harus di apresiasi oleh seluruh elemen masyarakat lainnya.

Posisi strategis inilah yang harus ditopang oleh kinerja dan kecakapan kerja yang baik. Kinerja yang prima harus tetap diberikan oleh pemerintah Desa kepada masyarakat. Pelayanan-pelayanan terhadap masyarakat ini yang prima haruslah diimbangi dengan penguasaan wawasan keilmuan yang terkait serta juga penguasaan atas teknologi penunjangnya. Namun, di Desa Karangtanjung ini penguasaan ilmu pengetahuan tentang pemerintahan yang baik serta penguasaan atas teknologi penunjang masih sangat minim.

Berangkat dari permasalahan dilapangan, maka tim KKN melakukan pembinaan administrasi pemerintahan desa yang terdiri dari diskusi tentang tata pemerintahan yang baik dan

Page 26: Wa Mesa Putra

pembelajaran mengenai penggunaan Microsoft Exel. Pembinaan ini dilakukan pada hari Senin 21 Februari 2013 di Balai Desa Karangtanjung. Peserta pembinaan ini adalah para perangkat desa yang berjumlah 8 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan etos kerja bagi pemerintah desa dalam menjalankan pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 23.500,00 yang bersumber dari mahasiswa Rp 13.000,00 dan masyarakat Rp 10.000,00. Koordinator kegiatan ini adala Symphati Dimas R.

1. 3.       Evaluasi

Program kelembagaan pada umumnya dapat terlaksana dengan baik. Lembaga posdaya di Desa Karangtanjung terbentuk dan berjalan dengan cukup baik. Kelengkapan dari posdaya juga sudah ada, seperti AD/ART, SK, Plang sekretariat, dan program satu tahun. Namun ada hambatan dalam perjalanan posdaya “Sejahtera” selama satu tahun ini, yaitu masyarakat Desa Karangtanjung belum secara menyeluruh berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatannya, hal ini yang sering kali program kerja posdaya terhambat. Sehingga perlu adanya pendekatan dan penyadaran akan pentingnya posdaya bagi masyarakat.

1. E.       Bidang Ekonomi 1. 1.       Latar Belakang

Salah satu faktor yang menentukan sebuah pengembangan masyarakat adalah kegiatan ekonominya. Kegiatan ekonomi meliputi, usaha masyarakat dalam memproduksi suatu barang atau jasa yang diperjual-belikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memenuhi kebutuhan si pelaku ekonominya. Pelaku ekonomi biasa disebut dengan produsen, sedangkan pengkonsumsi disebut dengan konsumen.

Produsen dapat berasal dari produksi kecil dan produksi yang besar, seperti pabrik. Mayoritas masyarakat Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dalam melakukan kegiatan ekonominya. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih memiliki usaha berbasis UKM (Usaha Kecil Menengah). Kegiatan ekonomi seperti ini tumbuh subur di lingkungan keluarga menengah kebawah sebagai bentuk usaha mereka untuk tetap bertahan dari kerasnya persaingan ekonomi masyarakat.

Jumlah UKM yang terus tumbuh subur tiap tahunnya di segala penjuru desa berbanding lurus dengan tingkat keberhasilan suatu UKM, persaingan yang keras dan model inovasi yang di tuntut terus berkembang merupakan tantangan para pelaku kegiatan UKM. Sehubungan dengan hal tersebut, dengan diselenggarakannya KKN POSDAYA yang mempunyai fokusan di bidang kemasyarakatan dan khususnya bidang ekonomi.

Perlunya pengembangan UKM dan inovasi segala bidang produksi merupakan upaya Tim KKN dalam memperbesar dan memperluas usaha masyarakat di Desa Karangtanjung Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.

1. 2.       Pelaksanaan 1. a.       Penyuluhan kemasan cantik

Page 27: Wa Mesa Putra

Pada bidang ekonomi, kami melaksanakan penyuluhan kepada kelompok produsen kue satu kacang hijau “Melati.” Kami mengundang 2 pembicara dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar. Di kelompok penghasil kue satu ini ada sekitar 25 orang anggota, yang mengikuti penyuluhan ini sebanyak 15 orang. Para produsen sangat antusias dalam penyuluhan ini karena mereka ingin produknya bisa terstandarisasi kemasannya.

Ada beberapa koreksi dalam kemasan produk kue satu kacang hijau dari Desa Karangtanjung, diantaranya plastik kemasan yang masih terlalu tipis yaitu hanya sekitar 0,4 mm padahal menurut Dinas Kesehatan standarnya 0,7 mm. Hal ini yang menyebabkan kemasan kue satu mudah koyak. Kedepannya para produsen akan mengganti plastiknya dikarenakan akan menambah kualitas produk dimana kue satu tidak mudah rusak yang disebabkan plastik yang tipis dan mudah koyak. Ini juga diharapkan akan meningkatkan daya beli konsumen karena produk sudah terstandarisasi dan produk kue satu lebih terjaga dengan plastik yang lebih tebal.

Permasalahan lainnya dari kemasan kue satu ini adalah, merknya masih menggunakan kertas dan dimasukkan ke dalam plastik yang mengakibatkan kue satu tidak steril, tidak sehat, dan tidak terstandarisasi Dinas Kesehatan. Oleh karena itu, dari penyuluhan ini, produsen akan mengganti bahan tempat merknya bukan menggunakan kertas, melainkan langsung dicetak di bagian plastik sisi luar. Ini juga akan menambah kualitas kue satu sehingga akan lebih mudah dipasarkan skala nasional karena telah terstandarisasi.

Penyuluhan yang diadakan di rumah salah satu produsen pada hari Jum’at, 08 Februari pukul 14.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 18.000. Koordinator kegiatan ini adalah Fatkhuidin Mu Aziz.

1. b.      Penyuluhan pemasaran hasil produksi

Selain penyuluhan kemasan cantik, kami juga mengadakan penyuluhan pemasaran hasil produksi yang diadakan berbarengan dengan penyuluhan kemasan cantik. Kami mengundang 2 pembicara dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar yang sama dengan penyuluhan kemasan cantik.

Para produsen juga antusias dalam penyuluhan ini karena banyak permasalahan pemasaran yang mereka rasakan selama ini.

Diantaranya ada rebutan pangsa pasar. Dimana ada pemasar yang rakus memonopoli pasarnya dengan hanya produksi kue satu miliknya. Dari hasil diskusi, akhirnya disimpulkan perlu adanya kordinasi antar produsen kue satu dengan rutin mengadakan pertemuan supaya tercipta iklim persaingan pasar yang kondusif dimana tidak ada produsen yang memonopoli pasar untuk kue satu kacang hijau ini.

Penyuluhan yang diadakan di rumah salah satu produsen pada hari Jum’at, 08 Februari pukul 14.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 18.000. Koordinator kegiatan ini adalah Fatkhuidin Mu Aziz.

1. c.       Bazar

Page 28: Wa Mesa Putra

Selain penyuluhan, kami juga mengadakan bazar yang diikuti oleh warga desa. Bazar ini diadakan bersamaan dengan diadakannya program kerja jalan sehat. Ada beberapa stand yang diikutkan dalam bazar ini, yaitu stand makanan, minuman, pakaian, jajanan, dsb.

Remaja Desa Karangtanjung juga kami ikutkan untuk mengkonsep acara dan meramaikan acara ini. Ada sekitar 20 orang remaja desa yang kami ikutkan menjadi panitia, yang kami harapkan mereka dapat terus menjalin silaturahmi untuk terus memajukan Desa Karangtanjung.

Bazar yang diadakan di Balai Desa pada hari Minggu, 17 Februari pukul 09.00 ini menghabiskan dana sebesar Rp 140.000. Koordinator kegiatan ini adalah Fatkhuidin Mu Aziz.

1. 3.       Evaluasi

Secara keseluruhan program kerja bidang ekonomi dapat terealisasi dengan baik. Melalui program kerja bidang ekonomi tim KKN memberikan infomasi melalui penyuluhan untuk pemasaran produk-produk di Desa Karangtanjung, seperti kue satu kacang hijau. Selain itu juga bazar untuk memamerkan produk-produk masyarakat Desa Karangtanjung.

Kesuksesan program kerja bidang ekonomi didukung dengan antusias masyarakat yang tinggi. Namun ada juga beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan program kerja ekonomi diantaranya adalah keterlambatan peserta pada pada penyuluhan. Perlunya pemantauan intensif pula dalam kelompok penghasil kue satu untuk meminimalisir terjadinya konflik sesama penghasil kue satu.

Hasil akhir program kerja bidang ekonomi diantaranya adalah peningkatan pengetahuan masyarakat dalam pengembangan dan pemasaran produk, pengemasan produk yang telah berlabel dan yang terstandarisasi dengan baik.

 

 

1.                                                                                                                                                  III.      PENUTUP

 

1. A.   Kesimpulan 1. 1.         Masyarakat Desa Karangtanjung sangat antusias dengan program kegiatan

posdaya.2. 2.         Masyarakat sangat membantu dalam  melaksanakan segala kegiatan

sehingga dapat berjalan dengan lancar.3. 3.         Kepengurusan posdaya dapat terbentuk melalui beberapa kali rapat yang

dilaksanakan di Balai Desa.

Page 29: Wa Mesa Putra

4. 4.         Kesadaran berwirausaha warga Karangtanjung  masih rendah. Padahal potensi desa yang bisa dikembangkan cukup banyak. Misalnya kue satu, kripik tempe, kripik pisang, rengginang, batik dan sebagainya

5. 5.         Antusiasme yang tinggi dari anak-anak dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh sekolah adalah modal penting dalam upaya meningkatkan kecerdasan bangsa. Akan tetapi hal ini kurang didukung fasilitas pendidikan dan juga kesadaran dari para wali murid untuk menyekolahkan anaknya. Ini dibuktikan dengan banyaknya siswa lulusan SMP yang  tidak melanjutkan pendidikannya untuk bekerja  merantau ke kota-kota besar

6. 6.         Posdaya di desa Karangtanjung diberi nama Sejahtera.7. 7.         Program posdaya yang ada di Desa Karangtanjung sudah terbentuk yang

terletak di Dusun jelarang.8. 8.         Desa Karangtanjung yang cukup luas bias menjadi desa yang besar karena

masih banyak potensi yang belum di gali.9. B.    Saran

Berdasarkan hasil KKN Unsoed 2013 diharapkan warga desa Karangtanjung dapat melanjutkan pengembangan masyarakat melalui lembaga posdaya yang telah terbentuk. Lembaga posdaya harus merealisasikan program kerja jangka panjang yang telah dibentuk dan  melakukan usaha pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga dalam bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 30: Wa Mesa Putra

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 32: Wa Mesa Putra

Pembangunan   moro Ini dia dia   dia dsc0332.jpg dsc0439.jpg Sedikit Gambaran tentang Desa Karangtanjung Kec. Alian Kab.   Kebumen

Arsip Maret 2013 Juni 2012 April 2012

Kategori

ImunasiMaret 2013

S S R K J S M« Jun      1 2 34 5 6 7 8 9 1011 12 13 14 15 16 1718 19 20 21 22 23 2425 26 27 28 29 30 31Blog pada WordPress.com. | Tema: Monster Theme oleh Automattic. Ikuti

Follow “Wamesaputra”

Get every new post delivered to your Inbox.

Bergabunglah dengan 154 pengikut lainnya.

Powered by WordPress.com