32
PRAKTIKUM LAPANGAN (Laporan Praktikum Geologi Dasar) Oleh Egi Ramdhani 1315051018

Waktu geologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Praktikum Geologi DasarJurusan Teknik GeofisikaUniversitas Lampung

Citation preview

PRAKTIKUM LAPANGAN(Laporan Praktikum Geologi Dasar)

Oleh

Egi Ramdhani1315051018

LABORATORIUM GEOFISIKAJURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG

2013

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Waktu Geologi

Tanggal Praktikum : 8 November 2013

Tempat Percobaan : Laboratorium Geofisika

Nama : Egi Ramdhani

NPM : 1315051018

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 7 (Tujuh)

Bandar Lampung, 8 November 2013 Mengetahui, Asisten

Tri Pamungkas NPM. 1115051035

i

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk

menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang

sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini

disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International

Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari

United States Geological Survey.

Pada awal era pembentukan bumi terdapat empat era yaitu era prakambrium,

kemudian era paleozoikum yang terdiri dari zaman kambrium, zaman silur,

zaman devon, zaman karbon dan zaman prem. Lalu berlanjut ke era

mesozoikum yang terdiri dari zaman trias, zaman jura dan zaman kapur.

Kemudian era berikutnya yaitu era kenozoikum atau era neozoikum ya g

terdiri dari zaman tersier dan zaman kwarter. Pada masa sekarang ini bumi

berada pada masa holosen muda. Diperkirakan manusia muncul 2 juta tahun

yang lalu.

Konsep waktu (yang benar) ditemukan di Edinburgh pada dekade 1770-an

oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh James Hutton. Mereka

menantang konsep waktu konvensional yang telah ada di sepanjang sejarah

hidup manusia, yang menyatakan bahwa unit waktu terukur adalah rentang

hidup manusia dan bahwa umur planet Bumi hanya 6000 tahun. Hutton dan

kawan-kawan telah mempelajari batuan di sepanjang pesisir Skotlandia dan

menyimpulkan bahwa setiap formasi batuan, betapapun tua, adalah hasil erosi

dari batuan lain, yang jauh lebih tua. Penemuan mereka memperlihatkan

bahwa waktu terentang sangat jauh melebihi manusia.

Sesungguhnya, konsep waktu yang berdasarkan observasi formasi batuan

tersebut berakar dari prinsip paling dasar dalam ilmu Geologi, yaitu prinsip

keseragaman (uniformitarianisme), yang menjadi dasar Geologi modern.

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk

menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang

sejarah bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini

disesuaikan dengan waktu dan tata nama yang diusulkan oleh International

Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari

United States Geological Survey. Bukti-bukti dari penanggalan radiometri

menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi

bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap

periode.

I.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Praktikan dapat membaca skala waktu geologi.

2. Praktikan dapat memperkirakan umur suatu perlapisan berdasarkan skala

waktu geologi.

2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk

menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah

Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan

waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on

Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United states geological

survey (Anonim, 2012).

Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang

terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya

ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan

massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan

dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang

lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan

usianya, didefinisikan dengan umur absolut (Magetsari, 1989).

Pendekatan berbeda yang dilakukan untuk menentukan waktu geologi, yaitu :

Penanggalan relatif (relative dating) yang menempatkan berbagai peristiwa

geologi dalam urutan kronologis berdasarkan posisinya dalam rekaman data

geologi. Penanggalan mutlak (absolute dating) menggunakan berbagai teknik dan

hasilnya dinyatakan dalam angka tahun sebelum sekarang. Yang paling lazim

adalah penanggalan radiometrik dengan menggunakan unsur-unsur radioaktif di

dalam batuan (Rumidi, 2011).

Ada tiga Kurun dalam pembagian waktu geologi yakni kurun Arkaikum,

Proterozoikum dan Fanerozoikum. Kurun Arkaikum adalah kurun pertama,

dimulai sekitar 3.8 milyar hingga 2.5 milyar tahun yang lalu. Kurun sebelum

Arkaikum, dikenal Pra-Arkaikum, ditandai oleh pembentukan planet hingga 542

juta tahun yang lalu. Kurun Arkaikum dan Proterozoikum juga disebut Pra-

Kambrium. Kemunculan besar-besaran dari hewan invertebrata menandai akhir

dari Proterozoikum dan dimulainya Kurun Fanerozoikum (Noor, 2009).

Tahun 1788, James Hutton mengutarakan bahwa ”Bila ada suatu lapisan, atau

lapisan-lapisan batuan yang terpotong oleh batuan lainnya, maka umur batuan

yang memotong lebih muda dari batuan yang terpotong”. Selain itu, cara untuk

menentukan umur suatu lapisan adalah dengan menggunakan indeks fosil,dimana

umur-umurnya dinyatakan dalam masa kehidupan fosil. Dengan mempelajari

indeks penyebaran fosil dan stratigrafi, letak susunan lapisan-lapisan batuan maka

disusunlah satu kolom waktu geologi (Munir,1996).

Ahli geologi dapat menentukan umur lapisan batuan dalam bentuk umur absolut

atau umur relatif. Dalam penentuan umur relatif lapisan batuan, ilmuwan

menggunakan tiga prinsip sederhana. Prinsip pertama adalah Hukum Superposisi,

yang menyatakan bahwa pada perlapisan batuan yang tidak terganggu, lapisan

batuan yang lebih muda akan berada di atas lapisan batuan yang lebih tua. Prinsip

kedua adalah Hukum Hubungan Potong-memotong, yang menyatakan bahwa

setiap kenampakan batuan atau struktur yang memotong dan mengganggu lapisan

batuan selalu lebih muda daripada lapisan batuan yang dipotong tersebut. Prinsip

ketiga, yaitu suksesi fosil, berhubungan dengan fosil yang terekam di dalam

batuan sedimen (Rachwibowo, 2008).

4

BAB III. PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :

Gambar 3.1 Skala waktu geologi.

Gambar 3.2 Alat tulis

Gambar 3.3 Lapisan Batuan

3.2. Langkah Kerja

Adapun langkah kerja yang dilakukan dalampercobaan kali ini adalah :

a. Mengamati sampel perlapisan.

b. Menentukan umur masing-masing perlapisannya.

3.3. Diagram Alir

Mengamati gambar perlapisan.

Menentukan umur masing-masing perlapisannya

6

Gambar Perlapisan

Hasil

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang kami lakukan pada percobaan waktu geologi ini

terdapat pada lampiran. Berupa tabel waktu geologi (geologic time scale)

hingga kala paleocene yang merupakan tugas awal pada saat praktikum dan

tabel skala waktu geologi (geologic time scale) lengkap hingga kurang lebih

450 juta tahun lalu.

4.2 Pembahasan

Telah dilakukan praktikum mengenai waktu geologi oleh kelompok kami.

Untuk dapat memahami dan mengerti dengan baik tata cara pembacaan tabel

waktu geologi, kelompok kami di pandu untuk melakukan praktikum ini.

Pertama, diperkenalkan tabel skala waktu geologi (geologic time scale) oleh

asisten yang memegang kelompok kami, praktikan lalu diberi pemahaman

dan wawasan mendasar mengenai tabel skala waktu geologi (geologic time

scale) baik itu satuan internasional yang terdapat pada bagian atas tabel

maupun juga istilah-istilah lain yang terdapat dalam tabel skala waktu geologi

termasuk juga waktu dan generalnya. Lalu, kelompok kami diberi

pemahaman dan penjelasan mengenai cara pembacaan dari skala waktu

geologi itu sendiri. Dari penjelasan yang diberikan kepada kami, saya

menyimpulkan bahwa pembacaan skala waktu geologi dimulai dari sebelah

kanan yaitu yang paling terperinci baru penbacaan dilanjutkan ke kiri.

Terdapat dua tabel yang diberi asisten kepada kami, tabel pertama lebih

terperinci karena adanya pembagian zaman awal, tengah dan akhirnya.

Sedangkan tabel kedua tidak. Asisten memberikan kebebasan kepada para

praktikan dalam menggunakan tabel yang mana saja karena sama.

8

Kegunaan atau fungsi dari skala waktu geologi (geologic time scale) itu

sendiri adalah tentunya untuk memudahkan dalam penentuan waktu hidup

suatu suatu fosil atau waktu pengendapan / pembentukan suatu batuan di

lapisan bumi. Kegunaan lainnya adalah untuk memudahkan para ahli geologi

dalam ilmu paleontologi dan arkeologi. Untuk menentukan umur fosil melalui

tahapan yang panjang, pertama dengan ilmu stratigrafi ditentukan terlebih

dahulu fosil tersebut terdapat di lapisan apa, lalu ditentukanlah umur absolut

dari lapisan tersebut. Tentunya dengan ilmu geologi lainnya. Setelah

diketahui berapa umur lapisan tersebut barulah dilihat pada tabel skala waktu

geologinya di kala mana lapisan tersebut terbentuk. Mulai dari itu barulah

diketahui zaman, era dan kurun waktu fosil tersebut hidup didunia. Tabel

skala waktu geologi itu terbatas hanya dengan tahun maksimum yakni 450

juta tahun yang lalu. Lebih dari itu, merupakan kurun yang belum terdefisini

karena untuk menafsirkan masa lalu apalagi dengan rentang waktu lebih dari

450 juta tahun, tentunya dibutuhkan teknologi termukhtahir agar dapat

menjawab zaman yang terjadi di kurun waktu diatas 450 juta tahun itu.

Cara pembacaan skala waktu geologi (geologic time scale) adalah dimulai

dari bagian yang paling terperinci (bagian kanan ke arah kiri) dengan

demikian, zona yang lebih besar mengikuti yang lebih kecil (kanan) sebagai

contoh dalam pembacaan general Burdigalian. Maka membacanya di general

Burdigalian, di kala Miocene, di zaman tertiary neogene pada era Cenozoic

dan pada kurun Phanerozoic. Berikut contoh tabel skala waktu geologi

berdasarkan general Burdigalian.

EON ERASystem

Period

Series

Epoch

General

(Standard)

PH

AN

ER

OZ

OIC

CE

NO

ZO

IC

TE

RIT

AR

Y

NE

OG

EN

E

MIOCENE

MESSINIANTORTONIAN

SERRAVALIANLANGHIAN

BURDIGALIAN

AQUITANIAN

Tabel 4.1 Contoh tabel waktu geologi general Burdigalian.

8

Pendapat dalam menentukan konsep waktu geologi, paling dominan sebelum

abad ke-18 dimiliki oleh kelompok gereja berdasarkan kajian tekstual

terhadap alkitab, mereka menyatakan umur Bumi tidak lebih tua dari 6.000

tahun. Penciptaan Bumi dan segala isinya dalam waktu sedemikian singkat

dipercaya melibatkan proses katastropis. Pendapat ini lazim disebut sebagai

teori penciptaan. Salah seorang ilmuwan pendukung teori penciptaan adalah

Baron Georges Cuvier (1769-1832). Pengamatannya terhadap kumpulan fosil

pada setiap lapisan batuan dianggapnya sebagai bukti adanya peristiwa

bencana alam bersifat katastropis yang memusnahkan setiap makhluk hidup

di setiap kurun waktu tertentu. Upaya ilmiah untuk menentukan umur Bumi

telah dilakukan oleh beberapa ilmuwan. Georges Louis de Buffon (1707-

1788) menyatakan Bumi mendingin perlahan-lahan dari suatu bola panas.

Dengan membuat percobaan laboratorium dengan beberapa bola besi

berbagai diameter dan dibiarkan dingin mengikuti temperatur kamar, de

Buffon melakukan ekstrapolasi terhadap diameter Bumi sesungguhnya dan

menentukan usia Bumi sekitar 75.000 tahun.

Sekelompok ilmuwan lainnya pada paruh abad ke-18 menghitung kecepatan

pengendapan berbagai sedimen dan melakukan ekstrapolasi terhadap

ketebalan batuan sedimen yang diketahui saat itu, menghasilkan rerata umur

Bumi sekitar 1 juta tahun. John Joly, seorang geolog Irlandia, pada abad ke-

19 berasumsi bahwa air laut pada mulanya bersifat tawar namun kemudian

menjadi asin akibat mineral garam yang dibawa oleh sungai. Dengan

menghitung volume seluruh air laut yang ada di Bumi, dia menentukan waktu

90 juta tahun untuk lautan mencapai kadar salinitas.

Saat ini, yang kemudian dianggap sebagai umur Bumi. Pada tahun 1785,

James Hutton (1726-1797), seorang geolog Skotlandia, berdasarkan studi

detail terhadap singkapan batuan dan proses alam yang tengah berlangsung

saat itu, mengemukakan prinsip keseragaman (uniformitarianisme). Konsep

tersebut menyatakan proses geologi yang sama telah bekerja pula pada waktu

lampau, dan Hutton menuliskannya sebagai “we find no vestige of a

beginning, and no prospect of an end”. Keunggulan prinsip ini lah yang

mengantarkan Hutton sebagai Bapak Geologi Modern.

89

Pada tahun 1830, Charles Lyell, seorang murid James Hutton, menerbitkan

buku “Principles of Geology”. Konsep keseragaman menjadi diterima secara

luas oleh kalangan ilmuwan dan usia Bumi yang sangat tua diterima oleh

masyarakat. Kelak, buku tersebut juga sangat mempengaruhi teori evolusi

yang dikembangkan oleh Charles Darwin pada tahun 1859. Lord Kelvin

(1824-1907), seorang fisikawan Inggris yang sangat dihormati, pada tahun

1866 mengklaim telah mematahkan fondasi uniformitarianisme geologi.

Beranjak dari asumsi umum bahwa Bumi berawal dari sebuah bola panas,

Kelvin menghitung usia terbentuknya Bumi berdasarkan suhu leleh batuan,

dimensi Bumi dan koefisien pendinginan. Dia menyatakan umur Bumi tidak

mungkin lebih tua dari 100 juta tahun. Pendapat Kelvin membuat masyarakat

ilmuwan terbelah, antara mendukung konsep Hutton atau menerima kalkulasi

Kelvin (yang tampak sangat logis). Pada akhirnya, kampanye Kelvin selama

40 tahun harus berakhir dengan ditemukannya unsur radioaktif di penghujung

abad ke-19. Materi radioaktif dipercaya menjaga panas internal Bumi relatif

konstan.

Penemuan radioaktif tersebut sekaligus membuat para geolog menghitung

umur batuan secara mutlak dan menemukan bahwa Bumi memang sangat tua.

Para geolog menggunakan dua pendekatan berbeda untuk menentukan waktu

geologi, yaitu :

1. Penanggalan relatif (relative dating) yang menempatkan berbagai

peristiwa geologi dalam urutan kronologis berdasarkan posisinya dalam

rekaman data geologi.

2. Penanggalan mutlak (absolute dating) menggunakan berbagai teknik dan

hasilnya dinyatakan dalam angka tahun sebelum sekarang. Yang paling

lazim adalah penanggalan radiometrik dengan menggunakan unsur-unsur

radioaktif di dalam batuan.

Sebelum berkembangnya teknik penanggalan radiometrik, para geologi tidak

memiliki cara untuk menentukan umur mutlak dan hanya berpegang kepada

metode penanggalan relatif. Penanggalan relatif menempatkan berbagai

proses geologi dalam urutan kronologis tertentu, metode ini tidak dapat

mengetahui kapan suatu proses terjadi di masa lampau.

8

8

10

Waktu Geologi

Oleh

Egi Ramdhani

ABSTRAK

Waktu gelogi merupakan satuan waktu yang digunakan saat ini yang merupakan hasil penelitian menggunakan indeks fosil dan pada penetapan umur absolut suatu batuan atau fosil. Waktu geologi terbagi menjadi dua yakni waktu relatif yang didasarkan atas prakiraan dengan membandingkan dua material di bumi dan umur absolut yang didasarkan atas penelitian alamiah (laboratorium / tertutup) yang penelitiannya memanfaatkan unsur radioaktif baruan, ketebalan dan kecepatan pengendapan lapisan batuan itu sendiri. Pada percobaan kami kali ini, kami diberi pemahaman tentang dasar-dasar pembacaan tabel skala waktu geologi (geologic time scale) dan juga cara membaca tabel ini sendiri dengan baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku agar todak terjadi kesusuahan bahkan kesalahan dalam pembacaan tabel skala waktu geologi ini sendiri dikemudian hari. Pemahaman tentang pembacaan tabel skala waktu geologi ini sendiri berguna nantinya baik dalam mata kuliah yang akan diambil di semester berikutnya maupun didunia kerja. Karena pada dasarnya, tabel skala waktu geologi ini sendiri memuat segala sesuatu yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kurun, era, zaman dan kala suatu lapisan di permukaan bumi. Pada percobaan kali ini kami disuguhkan dua tabel skala waktu geologi. Yang pertama adalah tabel skala waktu geologi yang lebih terperinci karena memuat zaman dengan pembagian awal, akhir dan tengah serta yang kedua tidak. Asisten memberikan kebebasan bagi kami praktikan untuk menggunakan tabel skala waktu geologi yang mana saja.

ii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skala waktu geologi ....................................................................... 5

Gambar 3.2 Alat tulis ......................................................................................... 5

Gambar 3.3 Gambar Lapisan ............................................................................. 6

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Contoh tabel waktu geologi general Burdigalian ........................ 8

v

BAB V. KESIMPULAN

Telah dilakukan praktikum mengenai waktu geologi, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Waktu geologi diguknakan untuk menentukan kurun, era, zaman dan kala umur

suatu lapisan batuan.

2. Waktu geologi terbagi dua yakni waktu relatif yang didasarkan atas prakiraan

tanpa mengatahui umur pastinya dan umur absolut yang didasarkan atas

penelitian.

3. Pembacaan tabel skala waktu geologi (geologic time scale) dimulai dari yang

paling kanan dan bergerak ke kiri.

4. Pewarnaan pada skala waktu geologi adalah untuk pembeda antara general satu

dengan general lainnya, zaman satu dan zaman lainnya, kala satu dan kala lain.

Begitupula kurun dan kala. Sehingga tidak dijumpai warna yang sama.

5. Skala waktu geologi memiliki batas tahun maksimal yakni 450 juta tahun yang

lalu. Lebih dari itu belum diketahui dan belum terdefinisi.

6. Pemahaman tentang pembacaan tabel skala waktu geologi ini berguna bagi

praktikan dalam menjalankan perkuliahannya di semester mendatang juga

dalam dunia kerja nantinya.

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

ABSTRAK.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv

DAFTAR TABEL.............................................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum....................................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan........................................................................................5

3.2 Langkah Kerja.........................................................................................6

3.3 Diagram Alir............................................................................................6

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan..................................................................................7

4.2 Pembahasan...........................................................................................7

BAB V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Skala Waktu Geologi. http://yudi81.wordpress.com/2011/05/07/

skala_waktu_geologi/. diakses pada tanggal 7 November 2013 pukul 11.17

WIB.

Magetsari, 1989. Geologi Fisik. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Munir, 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta.

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. CV Graha Ilmu. Bogor.

Rachwibowo, Prakosa. 2008. Buku Ajar Geologi Fisik. UNDIP. Semarang.

Rumidi, Sukandar. 2011. Penuntun Praktis Untuk Geologist Pemula. UGM.

Yogyakarta.

LAMPIRAN