1
Waktu tahan napas (Breat holding time) adalah lamanya waktu yang ditempuh oleh seseorang untuk menahan napas selama mungkin. Waktu tahan napas lebih tinggi setelah inspirasi daripada ekspirasi. Respirasi respirasi dapa ditahan untuk beberapa waktu, tapi kemudian kontrol sadar tadi akan diambil alih. Titik dimana pernapasan secara sadar tidak dapat dicegah disebut bresking point. Breaking point terjadi karena peningkatan pCO2 dan penurunan p02 ketika jaringan tubuh secara terus menerus memakai oksigen dan menghasilkan karbondioksida. Peningkatan pCO2 arteri dan penurunan p02 menstimulasi kemoreseprot pusat dan perifer yang akan menstimulasi respirasi. Pada umumnya, nilai breaking point mencapai pO2 56 mmHg pada alveolus dan pCO2 49 mmHg pada alveolus. Hal ini ditengarai adanya impuls propioseptif dari otot pernapasan dan sendi memiliki keterlibatan dengan

Waktu Tahan Napas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jj

Citation preview

Waktu tahan napas (Breat holding time) adalah lamanya waktu yang ditempuh oleh seseorang untuk menahan napas selama mungkin. Waktu tahan napas lebih tinggi setelah inspirasi daripada ekspirasi. Respirasi respirasi dapa ditahan untuk beberapa waktu, tapi kemudian kontrol sadar tadi akan diambil alih. Titik dimana pernapasan secara sadar tidak dapat dicegah disebut bresking point. Breaking point terjadi karena peningkatan pCO2 dan penurunan p02 ketika jaringan tubuh secara terus menerus memakai oksigen dan menghasilkan karbondioksida. Peningkatan pCO2 arteri dan penurunan p02 menstimulasi kemoreseprot pusat dan perifer yang akan menstimulasi respirasi. Pada umumnya, nilai breaking point mencapai pO2 56 mmHg pada alveolus dan pCO2 49 mmHg pada alveolus. Hal ini ditengarai adanya impuls propioseptif dari otot pernapasan dan sendi memiliki keterlibatan dengan